Quick viewing(Text Mode)

Pengembangan Metropolitan Palembang Raya

Pengembangan Metropolitan Palembang Raya

kementerian pupr Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Dukungan Kementerian PUPR Terhadap 7 Prioritas Nasional Pengembangan Metropolitan Raya

Edisi 09 / September 2016

Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Seluruh Negeri badan pengembangan infrastruktur wilAYAH (BPIW) kementerian pupr

infrastruktur PUPR terpadu untuk negeri

Gedung BPIW Lantai 1 Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Selatan 11210 Email: [email protected] Telp. +6221-7279 8112 www.bpiw.pu.go.id @informasiBPIW Layanan Informasi BPIW 1 Buletin BPIW

Pelindung: SALAM REDAKSI Rido Matari Ichwan

Penasehat: Dadang Rukmana Pembaca yang budiman, pada Buletin Sinergi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) edisi bulan September ini, pada Kabar Pengarah: Hadi Sucahyono Utama dikupas mengenai dukungan Kementerian PUPR terhadap 7 Harris H. Batubara Rezeki Peranginangin prioritas nasional. Agusta Ersada Sinulingga

Pemimpin Redaksi: Pada rubrik Wawancara, menghadirkan Kepala Badan Pengembangan P. Yudantoro Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR yang baru, Rido Redaktur Pelaksana: Shoviah Matari Ichwan. Dalam rubrik ini dibicarakan mengenai keterpaduan dan

Redaksi: sinkronisasi pembangunan infrastruktur. M. Salahudin Rasyidi Mochammad Tranggono Hari Suharto Diyaksa Untuk laporan khusus dibahas mengenai rencana pengembangan Erwin Adhi Setyadhi Wahyu Hendrastomo Metropolitan Palembang Raya. Dalam rubrik opini yang ditulis Alfa Adib Melva Eryani Marpaung Ash Shiddiqi, Subbid Sinkronisasi Program dan Pembiayan I, Pusat Editor : Hendra Djamal Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR BPIW, dibahas mengenai Identifikasi dan Analisa Usulan Program 2017. Kontributor: Mutri Batul Aini Andina Dwiky Ichlasul Naufal Pembaca juga dapat menikmati sajian informasi mengenai kegiatan Indira Dwi Kusumatuti Daris Anugrah BPIW sepanjang bulan September melalui rubrik Kilas BPIW. Selain itu ada rubrik Jalan-Jalan yang menampilkan Jembatan Soekarno, yang menjadi Icon baru Kota . Kemudian dalam rubrik Tips dibahas Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) mengenai cara bersaing sehat dalam dunia kerja. Kemudian pada rubrik Kementerian PUPR Glossary menampilkan istilah tentang rumah. Kami berharap apa yang disajikan dapat memperkaya wawasan pembaca. Alamat Redaksi: Gedung G, BPIW Lantai 1 Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 11210 Email: [email protected] Selamat membaca. Website: www.bpiw.pu.go.id Twitter: @informasiBPIW Youtube: Layanan informasi BPIW No. Telp. +6221-2751 5804

Redaksi menerima tulisan/artikel/opini/foto yang berkaitan dengan bidang pengembangan infrastruktur dan keterpaduan wilayah dalam lingkup kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Redaksi berhak menyunting naskah/artikel yang masuk sesuai dengan tema penerbitan dan ketersediaan jumlah halaman/rubrik.

Tulisan dapat dikirim ke email: [email protected]

Design : Heri Hito

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 2 daftar isi Edisi 09/September 2016

4 56 36 61

01 SALAM REDAKSI 16 TEROPONG MEDIA 40 OPINI 54 POTRET Infrastruktur PUPR Identifikasi dan Analisa Usulan Arahan Terakhir Hermanto Dardak 02 DAFTAR ISI Dalam Media Cetak Program 2017 56 WAWANCARA 03 PERSPEKTIF 18 KILAS BPIW 46 WPS Corner Keterpaduan dan Sinkronisasi Percepatan Pembangunan BPIW Dukung Pengembangan Wilayah Pengembangan Strategis Pembangunan Infrastruktur Harus Infrastruktur di Seluruh Negeri Kawasan Metropolitan Cekungan 11 dan 12 dimaksimalkan 04 KABAR UTAMA 48 INFOGRAFIS 60 TIPS Dukungan Kementerian PUPR 36 LAPORAN KHUSUS Dukungan terhadap Intermoda Bersaing Sehat Dalam Bekerja Terhadap 7 Prioritas Nasional Pengembangan Metropolitan Kereta Api Palembang Raya 61 TOKOH 14 REVIEW 50 TEKNOLOGI Komplain Jalan Rusak Hilang Agriculture Systems: Penataan Kampung Nelayan Ber- Agroecology & Rural Innovation basis Teknologi Permukiman dan for Development Daya Dukung Wilayah

15 GLOSSARY 52 JALAN-JALAN Istilah Tentang Rumah Jembatan Soekarno, Icon Baru Kebanggaan Warga Manado

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Perspektif 3

Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Seluruh Negeri

Kerja nyata melakukan percepatan pembangunan Salah satu pengembangan wilayah dan infrastruktur PUPR infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). adalah perencanaan pengembangan kawasan Metropolitan di Komitmen itulah yang dilakukan Kementerian PUPR untuk luar Jawa, agar mampu mengurangi disparitas antar kawasan membangun infrastruktur di seluruh negeri. Upaya percepatan di , yakni pengembangan Metropolitan Palembang tersebut dilakukan secara terintegrasi melalui keterpaduan Raya. dan sinkronisasi pada unit organisasi (unor), mulai Direktorat Kawasan Kota Palembang dan kota-kota di sekitarnya bakal

Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Bina Marga, Sumber Daya Air (SDA) dikembangkan menjadi kawasan Metropolitan Palembang Raya. dan Perumahan. Pada pengembangan tersebut, Pembangunan infrastruktur PUPR Kota Palembang diproyeksi yang dilaksanakan difokuskan menjadi kota inti yang berperan pada 35 Wilayah Pengembangan menjadi motor utama penggerak Strategis (WPS), untuk ekonomi. Tepatnya, menjadi meningkatkan daya saing pusat perdagangan dan jasa skala dan mengurangi disparitas nasional yang dapat memberikan antar wilayah. Adapun tujuan dampak positif pada kawasan di utama dari hal tersebut sekitarnya. adalah pertama, memadukan Saat ini ada beberapa faktor antara pengembangan wilayah yang akan memacu percepatan dengan “market driven”. pengembangan Kota Palembang,

Kedua, mempertimbangkan mulai dari pembangunan light daya dukung dan daya tampung lingkungan. Ketiga, rapid transit (LRT) Bandara memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah Internasional Mahmud strategis. Keempat, mendukung percepatan pertumbuhan Badaruddin II-Jakabaring, pembangunan rel kereta api double track kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS. Kemudian yang kelima sepanjang Jalan Tol Palembang-Tanjung Api-Api, pembangunan adalah mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS. jembatan Musi III, pembangunan jalan lingkar dalam Kota Untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang Palembang, pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya serta berpatokan pada WPS, maka diperlukan keterpaduan pembangunan Jalan Tol Palembang-Kayuagung. perencanaan antara Infrastruktur dengan pengembangan Dengan demikian, Pemerintah pusat melalui Kementerian kawasan strategis dalam WPS. Selain itu juga dibutuhkan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan sinkronisasi program antar infrastruktur, baik dari sisi fungsi, perencanaan pengembangan Metropolitan Palembang Raya, lokasi, waktu, besaran, maupun pendanaan. guna mempersiapakan kawasan perkotaan tersebut mampu mengantisipasi berbagai tantangan perkotaan.(**)

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 4 kabar utama

Dukungan Kementerian PUPR Terhadap 7 Prioritas Nasional

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu pembangunan infrastruktur di seluruh negeri. Upaya percepatan pun dilakukan melalui keterpaduan dan sinkronisasi program empat unit organisasi (unor) yakni Ditjen Cipta Karya, Bina Marga, Sumber Daya Air (SDA), dan Perumahan. In- tegrasi pembangunan infrastruktur yang terpadu ini juga dilakukan Kementerian PUPR melalui dukungan terhadap 7 prioritas nasional.

Sumber: istimewa

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 kabar utama 5

Pembangunan infrastruktur PUPR Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido infrastruktur PUPR, khususnya untuk tahun difokuskan pada 35 Wilayah Pengembangan Matari Ichwan, pembangunan infrastruktur 2016. Adapun target yang ingin dicapai Strategis (WPS) untuk meningkatkan daya sektor PUPR dilakukan dengan keterpaduan tahun 2016 tersebut meliputi ketahanan saing dan mengurangi disparitas antar dan sinkronisasi program antar unor di air/pangan, konektivitas, permukiman, dan wilayah. Adapun esensi dari hal tersebut lingkungan Kementerian PUPR dan juga perumahan. adalah, pertama, memadukan antara “Kita melihat infrastruktur merupakan pengembangan wilayah dengan “market alat untuk meningkatkan konektivitas, driven”. Kedua, mempertimbangkan daya Kepala Badan Pengembangan meningkatkan penyediaan air sehingga dukung dan daya tampung lingkungan. Ketiga, Infrastruktur Wilayah (BPIW) produksi beras meningkat, bisa juga sebagai memfokuskan pengembangan infrastruktur Kementerian PUPR, Rido upaya meningkatkan kualitas masyarat di perdesaan dan perkotaan,” tutur Rido. menuju wilayah strategis. Keempat, Matari Ichwan, pembangunan mendukung percepatan pertumbuhan Dikatakannya juga bahwa pembangunan kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS. infrastruktur sektor PUPR infrastruktur juga untuk mewujudkan Kemudian yang kelima adalah mengurangi dilakukan dengan keterpaduan tersedianya air minum dan juga mendukung disparitas antar kawasan di dalam WPS. dan sinkronisasi program pengelolaan sampah dengan baik. “Tentunya Untuk mewujudkan pembangunan antar unor di lingkungan pembangunan infrastruktur bagian yang infrastruktur yang berpatokan pada WPS, Kementerian PUPR dan juga penting sebagai trigger atau pemicu maka diperlukan keterpaduan perencanaan instansi terkait di daerah. bergeraknya perekonomian masyarakat,” antara Infrastruktur dengan pengembangan ungkapnya. kawasan strategis dalam WPS. Selain itu Target pembangunan infrastruktur PUPR juga dibutuhkan sinkronisasi program antar instansi terkait di daerah. Kementerian PUPR terkait ketahanan air/pangan ini yakni infrastruktur, baik dari sisi fungsi, lokasi, juga mendukung program-program nasional pertama, pembangunan 32 waduk yang waktu, besaran, maupun pendanaan. terkait infrastruktur. terdiri dari 8 waduk baru, 24 waduk Dengan mengacu pada WPS, menurut Dengan keterpaduan ini diharapkan lanjutan, dan 2 waduk selesai dibangun. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur tercapainya target pembangunan Kedua, pembangunan sarana dan prasarana

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 6 kabar utama

Peresmian Bendungan Jatigede Sumber: Dok. BPIW pengendali banjir sepanjang 148 km, Air Minum (SPAM) yang mencapai 5.303 perumahan. Program ini termasuk untuk pembangunan jaringan irigasi baru seluas liter/detik (1.088.550 Sambungan Rumah ≈ memenuhi program sejuta rumah. 45.000 hektar, rehabilitasi jaringan irigasi 4.354.200 Jiwa), 110 kawasan Revitalisasi Tidak hanya melakukan keterpaduan seluas 298.000 hektar, pengendali lahar kawasan tematik perkotaan, pembangunan dan sinkronisasi program infrastruktur sebanyak 27 buah, pembangunan embung/ infrastruktur di permukiman kumuh yang di lingkungannya semata, Kementerian bangunan penampung air lainnya sebanyak mencapai 2.162 hektar, pembangunan PUPR juga mendukung 7 prioritas nasional. 338 unit, pembangunan/ peningkatan sarana pengolahan air limbah untuk 327.000 kk Program pembangunan infrastruktur dan prasarana pengelolaan air baku yang (1.635.000 jiwa), pembangunan Sistem dari Kementerian PUPR ini, merupakan mencapai 6,27 m3/detik, dan pembangunan Penanganan Persampahan untuk 736.900 4 agenda Nawacita, yakni pertama, dan peningkatan sarana dan prasarana KK (3.864.500 jiwa), dan pengurangan mendukung konektivitas. Kedua, mendukung pengamanan pantai sepanjang 20,5 km. genangan seluas 900 hektar melalui keseimbangan antar wilayah. Ketiga, Kemudian, target pembangunan pembangunan infrastruktur drainase. mendukung kedaulatan energi, dan pangan. infrastruktur PUPR terkait konektivitas Kemudian yang keempat adalah mendukung pada tahun ini adalah peningkatan kapasitas Sedangkan untuk perumahan, target yang kualitas hidup. jalan nasional sepanjang 1.337 kilometer, ingin dicapai pada tahun ini adalah 10.458 Ketujuh prioritas nasional tersebut, yakni peningkatan jembatan sepanjang 4.751 m, unit pembangunan rumah susun untuk 14 Kawasan Industri Prioritas, 10 Kawasan pembangunan jembatan sepanjang 9.196 m, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Strategis Pariwisata Nasional, 40 Kawasan pembangunan jalan baru sepanjang 669 km, 25.000 unit Prasararana, Sarana, dan Perdesaan Prioritas, 13 Provinsi Lumbung dan pembangunan jalan tol (pemerintah dan Utilitas (PSU) untuk mendukung penyediaan Pangan Nasional, Kawasan Perbatasan, swasta) sepanjang 134 km. perumahan bagi MBR, 94.229 unit Konektivitas Multi Moda, dan 12 Kawasan Untuk pembangunan permukiman, pembangunan/ peningkatan kualitas rumah Metropolitan. tahun ini ditargetkan Penyelesaian 7 swadaya, 5.906 unit pembangunan rumah Dukungan Kementerian PUPR ini juga Pos Lintas Batas Negara dan 9 Lokasi khusus, 306.000 unit pemberian bantuan berbasis WPS. Berikut uraian integrasi Pengembangan Infrastruktur Permukiman uang muka rumah untuk MBR dan 518.486 pembangunan infrastruktur PUPR yang (PIP), pembangunan Sistem Penyediaan unit penyaluran bantuan pembiayaan terpadu dengan 7 prioritas nasional :

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 kabar utama 7

Kemudian KI Tanggamus yang berada di di Bintuni. 1. 14 Kawasan Industri Prioritas berdekatan dengan WPS 6 Merak- Pada 14 KI ini beberapa pembangunan Menurut data Kementerian Perindustrian, Bakauheni--Palembang- infrastruktur dilakukan melalui empat 14 Kawasan Industri (KI) yang menjadi Tanjung Api-Api. Untuk KI Landak di WPS Ditjen. Untuk Ditjen Bina Marga membangun prioritas pemerintah saat ini untuk dibangun 21 Temajuk- Sebatik, KI Ketapang di WPS infrastruktur terutama jalan, Cipta Karya adalah Kuala Tanjung, Sei Mangkei membangun permukiman sekitar dan Tanggamus di Pulau Sumatera. Kementerian PUPR juga mendukung 7 KI, SDA menyediakan kebutuhan Kemudian Landak, Ketapang, Jorong, prioritas nasional. Program pemban- air baku di kawasan tersebut, dan Batu Licin di Pulau Kalimantan. Di Ditjen Perumahan menyediakan Pulau Sulawesi dibangun Bitung, gunan infrastruktur dari Kementerian perumahan, terutama bagi , Morowali, Konawe, Bantaeng. PUPR ini, merupakan 4 agenda Nawacita, karyawan perusahaan dan Selanjunya Buli di Halmahera Timur, yakni pertama, mendukung konektivitas. masyarakat sekitar. dan terakhir adalah Teluk Kedua, mendukung keseimbangan antar Bintuni di Pulau . wilayah. Ketiga, mendukung kedaulatan 2. 10 Kawasan Strategis Pariwisata Dengan membangun infrastruktur di energi, dan pangan. Kemudian yang ke- Nasional kawasan tersebut dengan berbasis empat adalah mendukung kualitas hidup. Pemerintah menargetkan jumlah pengembangan wilayah, maka kunjungan wisatawan mencapai diharapkan dapat meningkatkan 20 juta turis asing pada tahun perekonomian masyarakat sekitar. Beberapa 20 Ketapang – – 2019 mendatang. Untuk mencapai target KI yang berada dalam WPS seperti KI Kuala Sambas. Selanjutnya, KI Batu Licin berada tersebut pemerintah memprioritaskan Tanjung yang berada di Provinsi Sumatera di WPS 22 Palangkaraya – – pengembangan 10 dari 25 Kawasan Strategis Utara ini melalui WPS 2 – Batulicin. Sedangkan KI Bitung berada di WPS Pariwisata Nasional (KSPN). Kementerian Tebingtinggi – -. Kemudian 24 Bitung-Manado-Amurang-Kotamobagu, PUPR merealisasikan komitmen mendukung untuk KI Sei Mangkei yang juga berada KI Palu di WPS 26 Palu- Banggai, KI Konawe pencapaian target itu dengan membangun di Provinsi Sumatera Utara, dukungan berada di WPS – Makale–Palopo- infrastruktur di 10 KSPN tersebut yakni infrastruktur melalui WPS 2 Medan – -Bau-bau-Wangi-wangi, dan KI Teluk Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Tebingtinggi – Dumai-Pekanbaru. Bintuni di Pulau Papua WPS Biak-- Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 8 kabar utama

Tengger-Semeru, Mandalika, Laboan Tanjung Kelayang , dukungan Tidak sebatas itu saja, Kementerian Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Sejumlah Kementerian PUPR berupa pengerukan PUPR memiliki program pengembangan perencanaan pembangunan infrastruktur Embung Konservasi Kolong Mempadin, pariwisata Tanjung Lesung di , dimana juga telah disiapkan Kementerian PUPR pembangunan prasarana penyediaan air pada tahun ini dilakukan beberapa hal, melalui BPIW. Dukungan tersebut dengan baku Desa Juru Sebrang sepanjang 3,40 km, diantaranya preservasi rehabilitasi minor pendekatan pengembangan wilayah. dan pembangunan prasarana penyediaan air Jalan Pasauran-Simp. Labuan-Cibaliung-dan BPIW memasukkan kawasan Danau Toba baku Gunung Mentas. Citrup-Tanjung Lesung sepanjang 65 km, dalam WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Untuk tahun 2017, rencana Kementerian rehabilitasi jaringan Irigasi Daerah Irigasi Metro Medan-Tebing Tinggi- Dumai- PUPR dalam mendukung kawasan (D.I.) Ciliman Kab.Pandeglang sepanjang Pekanbaru. Dalam WPS ini terdapat sejumlah pariwisata tersebut, diantara pemeliharaan 12Km, dan pembangunan Tampungan Air rencana pengembangan infrastruktur preventif Tanjung Kelayang dan Tanjung Baku Pedesaan D.I. Kab.Pandeglang. baik jalan, perumahan, air minum, sungai, Tinggi Sijuk Kab. Belitung, dan rehab Minor Untuk tahun 2017, program Kementerian di beberapa kota seperti Simalungun, KJLN Sudirman Tanjung Pandan Perawas. PUPR untuk mendukung pariwisata Pematang Siantar, Rantau Prapat, Dumai, Selanjutnya, untuk mendukung pariwisata Tanjung Lesung seperti pengadaan tanah hingga ke Pekanbaru. Kepulaun Seribu, beberapa penataan Pembangunan Jaringan Irigasi Baru Teluk Beberapa rencana program utama KSPN kawasan yang diprioritaskan yakni Lada di empat lokasi, rehab Saluran Danau Toba tahun 2017 adalah, Studi kawasan Pulau Pramuka (pusat pelayanan Induk Cibaliung Kanan DI Cibaliung Kab. Penetapan Batas Badan dan Sempadan pemerintahan), Pulau Panjang (pariwisata Pandeglang, dan detail disain penyediaan air Danau Toba Tersebar, Normalisasi Saluran terpadu), Pulau Pabelokan (pertahanan baku di Saketi Bojong Picung. Tanah Ponggol, pembangunan Embung di laut dan pertambangan), Pulau Kelapa dan Dukungan Kementerian PUPR untuk kawasan Kab. Samosir (Pea Nauli Parsinagaan, Pea Pulau Harapan (pusat pelayanan kegiatan pariwisata Candi Borobudur Jawa Tengah Rihit, Pea Tahoran, Pea Nadea, Julu Ni Aek). kecamatan), serta Pulau Sebaru Besar untuk tahun 2017 seperti studi Larap dan Kemudian, untuk kawasan pariwisata (pusat pariwisata). penyusunan dokumen lingkungan hidup

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 kabar utama 9

Bendungan Pasuruhan, Kec. Mertoyudan, 2017 mendatang. Beberapa program yang sentra produksi, sentra industri pengolahan peningkatan fungsi lindung berupa Kawasan akan dilakukan seperti rekonstruksi Wanci hasil pertanian dan perikanan, serta destinasi Sempadan Sungai di Kawasan Borobudur, Topanuanda-jalan masuk bandara, pelebaran pariwisata. Kemudian, pembangunan sarana dan pemeliharaan rutin Balai PSDA Probolo Wanci Topanuanda-Jalan masuk bandara, dan prasarana transportasi desa dengan di Progomanggis Kalibening Kec. Dukun Kab dan Holding Wanci Topanuanda. pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lokal. Magelang. Selanjutnya, untuk kawasan pariwisata di Program yang dikembangkan Kementerian Untuk tahun 2017 mendatang, PUPR, antara lain program telah disusun beberapa program pengembangan perumahan, program pembangunan infrastruktur untuk Kementerian PUPR merealisasikan pembinaan dan pengembangan mendukung pengembangan kawasan komitmen mendukung pencapa- infrastruktur permukiman, program pariwisata Bromo-Tengger-Semeru ian target itu dengan membangun pengelolaan sumber daya air di Jawa Timur seperti pembangunan dan program penyelenggaraan jaringan pipa transmisi air baku infrastruktur di 10 KSPN tersebut jalan. Kemudian Kementerian IKK Lumajang, Kab. Lumajang, dan yakni Danau Toba, Tanjung Kelay- PUPR melakukan pemberdayaan pembuatan Groundsill Kresek di Kali ang, Kepulauan Seribu, Tanjung perumahan swadaya, pengembangan Glidik Hilir. dan rehabilitasi jaringan irigasi, air Sejumlah program pembangunan Lesung, Borobudur, Bromo-Teng- tanah, rawa dan tambak. Selanjutnya infrastruktur untuk mendukung ger-Semeru, Mandalika, Laboan ada pelaksanaan preservasi dan kawasan pariwisata Mandalika di Bajo, Wakatobi, dan Morotai. peningkatan kapasitas jalan. Nusa Tenggara Barat (NTB) seperti Penyediaan air baku juga dilakukan pembebasan lahan untuk pekerjaan Sejumlah perencanaan pemban- seperti membangun waduk, Sungai Brang Bantun Puyung gunan infrastruktur juga telah di- bendungan, embung, irigasi, dan Sokong, Lombok Tengah, dan sprinkler dan lainnya. Selanjutnya pembangunan Embung Rakyat di siapkan Kementerian PUPR melalui ada pembangunan pasar, kios sarana Lombok. BPIW. Dukungan tersebut den- produksi pertanian atau saprotan, Pada tahun ini sejumlah program gan pendekatan pengembangan gudang saprotan dan lainnya. Selain pembangunan infrastruktur itu, jalan usaha tani, jembatan, halte, untuk mendukung pembangunan wilayah. Sub Terminal Agribisnis atau STA, pariwisata di Labuan Bajo seperti pasar induk, showroom agribisnis, preservasi pemeliharaan rutin preventif Morotai untuk tahun ini yakni penggantian jalan antar desa-kota, sistem drainase Jalan Labuan Bajo-Bts. Kota Ruteng, Jembatan Ake Daeo I dan III, penggantian pasar, utilitas pasar, serta ruang informasi pembangunan lanjutan Jalan Akses Bandara Jembatan Ake Sambiki I, dan pembangunan agribisnis. Komodo Labuan Bajo, dan pembangunan Jembatan Kali Tora Pangeo. Untuk tahun 2017 Ke-40 kawasan perdesaan tersebut antara Jalan Labuan Bajo-Terang- Kedindi I hingga direncanakan beberapa program dukungan lain Sikap Dalam, Belitang, Buay Pemuka V. Kemudian, rencana pembangunan Kementerian PUPR seperti pelebaran Jalan Peliung (, Sumatera Selatan), infrastruktur di tahun 2017 di kawasan Bere Bere –Sopi, pembangunan konstruksi Tommo, Karossa, Tobadak (Mamuju, Labuan Bajo seperti Survey, Investigasi dan penahan ombak Pantai Morotai Selatan Sulawesi Barat), Barat, Prafi, Sidey Design (S.I.D) Bendung dan Jaringan Irigasi Tahap I, dan pembangunan konstruksi (Manokwari, Papua), dan Komodo (Labuan D.I. Nangali 1000 Ha di Kab. Manggarai Barat. pengaman Pantai Totodoku dan Momojiu. Bajo, NTT). Kemudian untuk kawasan pariwisata Wakatobi, berada dalam WPS Mamuju- 3. 40 Kawasan Perdesaan Prioritas 4. 13 Provinsi Lumbung Pangan Nasional Makae-Palopo--Wangiwangi. Program prioritas yang diusung Program infrastruktur terhadap 13 provinsi Pelaksanaan program pembangunan Kementerian PUPR dalam pengembangan lumbung pangan nasional merupakan satu infrastruktur di Wakatobi pada tahun kawasan pedesaan antara lain, menciptakan dari 4 agenda Nawacita, yakni mendukung ini adalah pembangunan Infrastruktur pemenuhan standar pelayanan minimum kedaulatan energi dan pangan. Ke-13 provinsi permukiman kumuh Kawasan Mola Kec. di kawasan perdesaan, pengembangan tersebut yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Wangi-Wangi Selatan, penataan bangunan ekonomi kawasan untuk mendorong Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Kawasan Strategis Nasional Kawasan Tomia, keterkaitan desa dan kota. Jenis kegiatannya Selatan, Sumatera Utara, Lampung, dan optimalisasi PDAM Kab. Wakatobi. pengembangan perdesaan berupa Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, , Tidak hanya dilakukan pada tahun ini, penyediaan sarana prasarana permukiman, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan program pembangunan infrastruktur seperti perumahan, sanitasi dan air bersih. Sulawesi Tengah. di Wakatobi ini juga direncanakan tahun Selain itu pembangunan atau rehabilitasi Dari 13 provinsi tersebut, luas lahan yang

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 10 kabar utama

mencapai lebih dari 1 juta hektar ada di 4 5. Kawasan Perbatasan inward looking atau beranda halaman provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Pengembangan kawasan perbatasan pada belakang menjadi outward looking atau Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Kemudian prinsipnya dilakukan berdasarkan tiga beranda halaman depan. Perubahan yang luas lahannya mencapai 500 ribu arahan kebijakan nasional, yaitu, pertama, orientasi dilakukan, karena kawasan hingga 1 juta hektar adalah Sumatera Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 perbatasan menjadi etalase negara, dimana Selatan, Sumatera Utara, Lampung, langsung berdekatan dengan negara Kalimantan Selatan, dan Sumatera lain. Kawasan perbatasan dapat Barat. Selain itu ada provinsi yang Program infrastruktur terha- dimanfaatkan sebagai pintu gerbang luas lahannya mencapai 0-500 dap 13 provinsi lumbung pangan aktivitas ekonomi dan perdagangan hektar, yakni di Aceh, Kalimantan dengan negara tetangga. Barat, Nusa Tenggara Barat, dan nasional merupakan satu dari 4 Daerah perbatasan darat dengan Sulawesi Tengah. agenda Nawacita, yakni yakni Entikong (Kalimantan Dukungan Kementerian PUPR mendukung kedaulatan energi Baat), Aruk (Kalimantan Tengah), tersebut difokuskan pada upaya Nanga Badau (Kalimantan Barat, untuk menjaga dan meningkatkan dan pangan. dan Nunukan (Kalimantan Utara). produksi lumbung pangan nasional. Kemudian yang berbatasan dengan Pengembangan kawasan di 13 provinsi Tentang Rencana Pembangunan Jangka Timor Leste yakni Motaain (Nusa Tenggara lumbung pangan nasional itu dilandasi Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Timur (NTT)), Motamasin (Nusa Tenggara pada 35 WPS. Dengan pembangunan Untuk mewujudkan pembangunan yang lebih Timur, Wini (Nusa Tenggara Timur). infrastruktur yang dilakukan Kementerian merata dan berkeadilan, pengembangan Sedangkan yang berbatasan dengan Papua PUPR, maka produksi pangan yang dihasilkan kawasan perbatasan dikembangkan dengan Nugini yakni Skouw di Papua. di daerah tersebut, dapat dipasarkan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan Langkah pertama yang dilakukan baik. yang selama ini cenderung berorientasi Kementerian PUPR adalah membangun Pos

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 kabar utama 11

Lintas Batas Negara (PLBN) yang sudah 390,22 km dan yang belum tersambung seperti penyediaan air minum, penanganan dilakukan sejak tahun 2015 lalu. PLBN sepanjang 102,88 km. limbah dan sampah untuk sekitar kawasan dibangun dengan kualitas internasional PLBN di Aruk, Entikong dan Nanga perbatasan. Kemudian perbatasan dan tahun depan ditargetkan PLBN dan Badau berfungsi sebagai pintu gerbang NTT (Indonesia) dengan Timor Leste, infrastruktur disekitarnya, semua selesai lintas negara Indonesia dengan Malaysia. pembangunan jalan perbatasan yang sudah dibangun. Kemudian yang kedua adalah, Beberapa bangunan di PLBN ini yakni tersambung hingga April 2016 sepanjang 43 kawasan diluar PLBN. Kawasan tersebut Bangunan Utama PLBN (Kantor Imigrasi), km. akan dibangun perumahan, jalan lingkungan, Bangunan Pemeriksaan Kargo, Jembatan Pembangunan jalan dibagi menjadi tiga ruas, dan air minum. Fasilitas pendukung yaitu -Abepura-Arso-Waris- PLBN juga dibangun, seperti wisma Yetti, Yetti-Ubrub-Oksibil, dan Oksibil- negara, masjid, klinik, dan taman. pengembangan kawasan perbatasan Merauke. Ruas Jayapura-Abepura- Pulau Kalimantan (Indonesia) yang dikembangkan dengan mengubah Arso-Waris memiliki total panjang berbatasan dengan Malaysia, menjadi arah kebijakan pembangunan yang jalan 133,34 km, jalan di ruas ini bagian dari WPS 21 Temajuk-Sebatik. seluruhnya sudah tersambung. Ruas Terkait konektivitas pembangunan selama ini cenderung berorientasi Yetti-Ubrub-Oksibil memiliki total infrastruktur di kawasan ini berupa inward looking atau beranda halaman panjang jalan 301,74 Km, dimana jalan paralel perbatasan dan akses belakang menjadi outward looking yang sudah tersambung adalah atau menuju perbatasan. Hingga atau beranda halaman depan. sepanjang 63,24 Km dan yang belum April 2016, dari total panjang jalan tersambung sepanjang 238,50 Km. tersebut yang mencapai 2.100,81 km, Ruas Oksibil-Merauke memiliki total maka yang sudah tersambung adalah panjang jalan 670 Km, dimana yang sepanjang 1.397,51 km dan yang belum Timbang, Wisma Pegawai, Klinik, Masjid, sudah tersambung adalah sepanjang 604 tersambung adalah sepanjang 702,3 km. Wisma Indonesia, Monumen, Tempat Km dan yang belum tersambung sepanjang Selain itu, dari total panjang jalan akses atau Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), dan 66 Km. menuju perbatasan sepanjang 493.1 km, area parkir. Pengembangan infrastruktur Pengembangan infrastruktur permukiman yang sudah tersambung adalah sepanjang permukiman di sekitar kawasan perbatasan, juga dibangun, seperti penyediaan air

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 12 kabar utama

minum, penanganan limbah dan sampah dalam Perpres No. 78 Tahun 2005 tentang ini cukup jauh, sehingga bila dilakukan untuk sekitar kawasan perbatasan. Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar survei, membutuhkan biaya yang mahal. Pembangunan infrastruktur PUPR selalu yang saat ini sedang disiapkan revisinya. Kementerian PUPR harus membuat prioritas, dilakukan dengan pengembangan kawasan, Pembangunan infrastruktur di pulau terluar dari 117 pulau itu mana yang jadi prioritas. termasuk juga daerah perbatasan. Untuk ini berbasis WPS, karena pulau terluar Selain itu perlu dilakukan koordinasi dengan menyelaraskan pembangunan infrastruktur masuk dalam WPS yang ke-35. ke Badan Pulau Terluar. dengan pengembangan kawasan tersebut, Pada prinsipnya pembangunan pulau-pulau dilakukan dengan menyiapkan masterplan kecil terluar dilakukan untuk menjaga 6. Konektivitas Multi Moda hingga siteplan secara komprehensif. keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Dukungan yang dilakukan Kementerian Hal ini dilakukan dengan melakukan Indonesia, keamanan nasional, pertahanan PUPR berupa konektivitas untuk angkutan koordinasi dan sinkronisasi internal serta negara dan bangsa serta menciptakan multi moda. Angkutan tersebut merupakan koordinasi dan sinkronisasi eksternal stabilitas kawasan. Pulau-pulau terluar angkutan barang dengan menggunakan dengan kementerian atau lembaga lain, juga untuk memanfaatkan sumber daya paling sedikit dua moda angkutan yang termasuk dengan Badan Nasional Pengelola alam dalam rangka pembangunan yang berbeda. Perbatasan (BNPP) dan pemerintah daerah berkelanjutan dan memberdayakan Kementerian PUPR memberi dukungan setempat. masyarakat dalam rangka peningkatan terkait pelabuhan laut antara lain Bitung, Koordinasi dan sinkronisasi dilakukan kesejahteraan. Tanjung Priok, dan Kuala Tanjung. Kemudian mencakup aspek teknis, aspek juga dukungan terhadap pelabuhan pendanaan, aspek keamanan, ikan seperti Belawan, Cilacap, aspek lingkungan hidup, aspek Dari dukungan yang diberikan dan Bitung. Selain itu angkutan kelembagaan, dan aspek sosial. penyeberangan ferry, antara lain Sebagai contoh pembangunan PLBN Kementerian PUPR tersebut, Bakauheni, Merak, dan Ketapang. dilakukan dengan berkoordinasi maka outcome atau hasil yang Selanjutnya ada juga dukungan dengan Kemenkumham, Kementerian terhadap pengembangan bandara Kesehatan, Kementerian Pertanian, dapat dicapai, yakni pertama, antara lain Kulon Progo, Kementerian Perhubungan, meningkatnya keterpaduan pem- Baru, Kertajati. Tidak hanya itu, Kementerian Lingkungan Hidup bangunan infrastruktur PUPR dukungan Kementerian PUPR juga dan Kehutanan. Di samping itu, dilakukan untuk rel kereta api seperti pengembangan kawasan perbatasan antardaerah, antar sektor dan di Sulawesi Selatan, Sumatera juga dilakukan berkoordinasi dengan antar tingkat pemerintahan. Utara, dan double track Jawa. pemerintah daerah provinsi serta kabupaten yang berada di sekitara 7. 12 Kawasan Metropolitan kawasan perbatasan. Bagi Kementerian PUPR, pembangunan Pengembangan 12 Kawasan Metropolitan Pembangunan di kawasan perbatasan hingga pulau terluar dilakukan dengan membangun ini terdiri dari 7 kawasan yang ditetapkan di 2019, diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur dasar bagi penduduk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional kualitas kawasan perbatasan negara yang tinggal di pulau tersebut, seperti (RTRWN) sebagai Kawasan Strategis (termasuk PLBN) melalui pemanfaatan infrastruktur perumahan dan permukiman Nasional (KSN) Perkotaan, dan 5 Kawasan potensi kawasan perbatasan dan penyediaan berupa jalan lingkungan dan infrastruktur Metropolitan Baru sebagaimana yang infrastruktur dalam rangka mengatasi air bersih dan sanitasi. Selain itu juga untuk tercantum dalam Rencana Pembangunan keterisolasian wilayah dan meningkatkan mendukung peran aparat keamanan dengan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- kesejahteraan masyarakat. Kemudian juga membangun infrastruktur pendukung 2019. diharapkan terselesaikannya penetapan seperti pos keamanan. Untuk meningkatkan Tujuh Kawasan Metropolitan yang ditetapkan dan penegasan batas wilayah negara, perekonomian masyarakat juga didukung sebagai KSN Perkotaan, yakni Mebidangro serta meningkatnya upaya pertahanan, dengan infrastruktur bagi kegiatan nelayan, (Medan, , Deli Serdang, dan Karo), keamanan dan penegakan hukum di kawasan seperti dermaga kecil dan tambatan perahu. Jabodetabekpunjur (Jakarta, , , perbatasan, demi semakin tegaknya Pulau terluar di Indonesia berjumlah 117 , , Puncak-Cianjur), keutuhan wilayah negara kesatuan Republik pulau. Dari jumlah tersebut, BPIW akan Cekungan Bandung, Kedungsepur (Kendal, Indonesia. memilah pulau-pulau yang akan ditangani, Demak, Ungaran, , Salatiga, dan Selain daratan, perbatasan dengan negara dikarenakan ada pulau yang yang sudah Purwodadi), Gerbangkertasusila (Gresik, lain juga melalui pulau terluar. Untuk pulau dihuni dan belum berpenghuni. Salah satu Bangkalan, Mojokerto, , Sidoarjo, terluar tersebut, mengacu pada daftar kendala yang dihadapi adalah masalah Lamongan), Sarbagita (, Badung, pulau-pulau kecil terluar yang berada anggaran, dimana letak pulau terluar Gianyar, dan Tabanan), serta Mamminasata

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 kabar utama 13

(Makasar, Maros, Sungguminasa, dan primer bandara Internasional Kuala Namu, infrastruktur dasar permukiman dan Takalar). simpul transportasi laut nasional dan perumahan. Kemudian, 5 Kawasan Metropolitan Baru, internasional, dan terdapat kota inti yang Dampak atau impact dari pembangunan yakni Palapa (, Lubuk Alung, dikelilingi kota-kota di sekitar kota inti infrastruktur tersebut yang harus dipenuhi Pariaman), Palembang Raya, Banjarbakula tersebut. untuk stakeholders dan masyarakat adalah (Banjarmasin, Banjarbaru, Barito Kuala, dan Dari dukungan yang diberikan Kementerian meningkatnya kehandalan infrastruktur Tanah Laut), Raya, dan Bimindo PUPR tersebut, maka outcome atau PUPR dalam mewujudkan: ketahanan (Bitung, Minahasa, dan Manado). hasil yang dapat dicapai, yakni pertama, air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan Pembangunan infrastruktur PUPR di meningkatnya keterpaduan pembangunan energi; konektivitas bagi penguatan daya 12 Kawasan Metropolitan ini dengan infrastruktur PUPR antardaerah, antar saing; layanan infrastruktur dasar; dan pendekatan pengembangan wilayah. sektor dan antar tingkat pemerintahan. keterpaduan pembangunan antardaerah Contohnya dukungan terhadap KSN Kedua, meningkatnya dukungan kedaulatan antar sektor dan antar tingkat pemerintahan Perkotaan Mebidangro masuk dalam WPS pangan dan kedaulatan energi. Ketiga, untuk mensejahterakan masyarakat. Tim Pusat Pertumbuhan Terpadu Metro Medan- meningkatnya dukungan konektivitas bagi Redaksi Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru. Kawasan penguatan daya saing. Kemudian yang Mebidangro ini sebagai pusat penyebaran keempat, meningkatnya dukungan layanan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 14 Review

Agriculture Systems: Agroecology & Rural Innovation for Development

Pembangunan pertanian yang berkelanjutan adalah komponen penting dalam perekonomian kita. Pertanian adalah bidang interdisiplin yang mencakup pemahaman pada prinsip-prinsip ekologi, biologi tanaman, ilmu tanah, pembangunan internasional, antropologi, ekonomi, dan isu-isu sosial. Buku ini menyediakan sudut pandang yang terintegrasi dalam bidang sistem dan teori pertanian, serta prinsip-prinsip pembangunan perdesaan. Judul : Agriculture Systems: Pelajar dan praktisi yang tertarik pada sistem panen internasional, inovasi peternakan, Agroecology & Rural manajemen gizi ekologi, ekstensi partisipatif dan berorientasi klien, dan pembangunan pertanian Innovation for akan sangat cocok dengan buku ini karena review yang disediakan cukup informatif dan bagus Development untuk bahan ajar. Penerbit : Academic Press Penulis : Sieglinde Snapp & Dalam buku ini banyak disajikan contoh dari Sub sahara Afrika dan Asia Tenggara. Sistem Barry Pound pertanian yang ditampilkan adalah contoh sistem yang luas dalam ranah pertanian internasional. Tahun Terbit : 2008 Selain itu, buku ini juga ditulis oleh praktisi yang berpengalaman di bidangnya serta telah diedit secara ekstensif, sehingga dapat menghadirkan masukan yang bermanfaat kepada pembaca yang memang berasal dari bidang pertanian.

Adapun daftar isi buku ini adalah sebagai berikut:

Sect. I. Re-inventing Farming Systems 1. Introduction /​ George Kanyama-Phiri, Kate Wellard and Sieglinde Snapp 2. Livelihoods and Rural Innovation /​ Barry Pound 3. Agroecology: Principles and Practice /​ Sieglinde Snapp 4. Designing for the Long Term: Sustainable Agriculture /​ Sieglinde Snapp

Sect. II. Resources for Agricultural Development 5. Agricultural Change and Low-Input Technology /​ Robert Tripp 6. Ecologically Based Nutrient Management /​ L. E. Drinkwater, M. Schipanski, S. S. Snapp and L. E. Jackson Buku ini menyediakan 7. Participatory Plant Breeding: Developing Improved and Relevant Crop Varieties with Farmers /​ Eva Weltzien and Anja Christinck sudut pandang yang 8. Livestock, Livelihoods, and Innovation /​ Czech Conroy terintegrasi dalam Sect. III. Context for Sustainable Agricultural Development bidang sistem dan teori 9. Gender and Agrarian Inequality at the Local Scale /​ Rachel Bezner Kerr pertanian, serta prinsip- 10. The Nature of Agricultural Innovation /​ Czech Conroy 11. Outreach to Support Rural Innovation /​ Vicki Morrone. prinsip pembangunan 12. Tying it Together: Global, Regional, and Local Integrations /​ Malcom Blackie. perdesaan. (Mutri)

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Glossary 15

Istilah Tentang Rumah

Sejak tahun 2015, struktur organisasi Kemen- Rumah susun khusus: adalah rumah susun Perumahan Rakyat: terian Perumahan Rakyat kembali bergabung yang diselenggarakan untuk memenuhi kebu- Sekelompok rumah atau tempat kediaman di Kementerian Pekerjaan Umum. Dengan tuhan khusus. yang layak dihuni dan dilengkapi dengan demikian tugas penyediaan dan pembiayaan prasarana lingkungan utilitas umum ataupun perumahan rakyat kembali menjadi amanah di Rumah susun negara: adalah rumah susun fasilitas sosial, dibangun bagi kepentingan Kementerian pekerjaan Umum dan Perumah- yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai rakyat; 2. Sekumpulan rumah yang sebagian an Rakyat. Saat ini Kementerian PUPR sedang tempat tinggal atau hunian, sarana pembi- besar dihuni oleh kelompok masyarakat ber- mengejar target program sejuta rumah untuk naan keluarga, serta penunjang pelaksanaan penghasilan rendah. memenuhi kebutuhan hunian bagi Masyarakat tugas pejabat dan/atau pegawai negeri. Berpenghasilan Rendah (MBR). Berikut adalah Rumah Insatan Sederhana Sehat (RISHA) beberapa istilah yang berkaitan dengan pe- Rumah susun komersial: adalah rumah susun adalah rumah prefabrikasi dengan sistem rumahan: yang diselenggarakan untuk mendapatkan knock down buah dari riset Pusat Penelitian keuntungan dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Perumahan: Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpu- Kelompok rumah yang berfungsi sebagai ling- Perumahan swadaya: adalah rumah-rumah pera). Rumah itu terbuat dari panel-panel be- kungan tempat tinggal atau lingkungan hu- yang dibangun atas prakarsa dan upaya ma- ton yang terbagi dalam panel struktur, panel nian, dilengkapi dengan prasarana dan sarana syarakat, baik secara sendiri atau berkelom- dinding, dan panel kusen. RISHA merupakan lingkungan (housing). pok, yang meliputi perbaikan, pemugaran/ Rumah layak huni dan terjangkau dapat diban- perluasan atau pembangunan rumah baru gun secara bertahap berdasarkan modul, Rumah tunggal: beserta lingkungan. dengan waktu yang diperlukan dalam proses Rumah utuh atau lengkap yang berdiri sendiri pembangunan setiap modul 24 jam oleh tiga (detached housing). Rumah Tidak Layak Huni: yang selanjutnya pekerja. Karena ukuran komponen mengacu disingkat RTLH adalah rumah yang tidak pada ukuran modular maka komponennya Rumah Sejahtera Tapak: adalah rumah umum memenuhi persyaratan kecukupan minimal memiiki sifat fleksibel dan efisien dalam kon- yang dibangun oleh pelaku pembangunan den- luas, kualitas, dan kesehatan bangunan. sumsi bahan bangunan. RISHA Telah memi- gan spesifikasi sesuai dengan rumah sederha- liki 67 aplikator dan diterapkan sebanyak + na sehat sebagaimana diatur dalam Peraturan Perumahan kawasan industri: 10.000 unit di Aceh paska Tsunami. Perundang-undangan yang mengaturtentang Perumahan kawasan khusus untuk menun- pedoman teknis pembangunan rumah. jang kegiatan fungsi industri, baik yang berkai- Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR): tan dengan kawasan industri, kawasan perun- adalah masyarakat yang mempunyai keter- Rumah Susun: tukan industri atau zona industri, kompleks batasan daya beli sehingga perlu mendapat Bangunan gedung bertingkat yang dibangun industri, atau sentra industri. dukungan pemerintah untuk memperoleh sa- dalam suatu lingkungan, terbagi dalam ba- rusun umum. Mutri gian-bagian yang distrukturkan secara fung- Perumahan kawasan khusus: sional dalam arah horizontal maupun vertical Kawasan yang dipersiapkan untuk pembangu- Sumber: dan merupakan satuan satuan, masing-mas- nan perumahan dan permukiman, dilengkapi 1. Kamus Penataan Ruang ing dapat dimiliki atau disewa digunakan se- dengan jaringan (primer, sekunder, dan tersi- 2. UU RI Nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah cara terpisah, terutama untuk tempat hunian, er). Prasarana lingkungan, sarana lingkun- Susun dilengkapi dengan bagian bersama, benda ber- gan, dan utilitas sesuai dengan RTL peruma- 3. Permen PUPR Nomor 21/PRT/M/2016 Ten- sama, dan tanah bersama. han yang bertujuan untuk menunjang kegiatan tang kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan fungsi khusus; kawasan ini ditetapkan oleh ke- Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Ren- Rumah susun umum: adalah rumah susun pala daerah sesuai dengan persyaratan pem- dah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebu- bakuan tata lingkungan tempat tinggal atau 4. Perubahan atas Permen PU Nomor 06 ta- tuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan. hun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Ban- rendah. tuan Stimulan Perumahan Swadaya

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 16 Teropong Media

Infrastruktur PUPR Dalam Media Cetak

Kami membuat guntingan berita dengan topik infrastruktur dan topik lain yang terkait. Guntingan berita kami sarikan dari 7 media cetak, yaitu Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Koran Sindo, Investor Daily, Republika, dan Bisnis Indonesia. Dengan adanya guntingan berita ini, diharapkan dapat diketahui opini publik yang berkembang seputar infrastruktur. Selain itu, dapat berguna sebagai media monitoring BPIW. Berikut ini adalah rangkuman pemberitaan mengenai infrastruktur dan yang berkaitan, Selama bulan September 2016. Total ada 737 berita dari 7 media periode 1 September- 30 September 2016

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Teropong Media 17

Berita yang Menarik

1. Koran Investor Daily ( Halaman 6), Kamis, 1 September 2016 PUPR Hibahkan Infrastruktur ke Pemda Rp 1 Triliun Kementrian PUPR menghibahkan barang milik negara berupa infrastruktur permukiman senilai 1 Triliun kepada 3 provinsi, 39 pemerintah kabupaten, 20 pemerintah kota, dan tujuh yayasan.

2. Media Indonesia (Halaman 4), Minggu 4 September 2016 Kementrian PUPR dukung wisata papua Kementerian PUPR komit mendukung program pengembangan 10 destinasi wisata dengan sejumlah program dan target yang telah ditetapkan.

3. Bisnis Indonesia (Halaman 7), Selasa 6 September 2016 Pengerjaan hambalang dilanjutkan Kementrian PUPR akan melanjutkan pengerjaan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan sarana Olahraga Nasional di Hambalng, Bogor, Jawa Barat

4. Investor Daily (Halaman 6), Kamis 8 September 2016 PUPR Dukung sistem Transportasi Massal Jabodetabek Kementrian PUPR mendukung rencana sembilan pengembangan bisnis penerbangan carter nasional akan difokuskan untuk mendukung konektivitas ke kawasan timur Indonesia.

5. Investor Daily (Halaman 14), Sabtu 10 September 2016 Melongok Balada Jurus Sejuta Rumah Program sejuta rumah terus bergulir pada 2016. Jurus pemerintah membangun rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah

6. Koran Tempo (Halaman 16), Selasa 16 September 2016 Kredit untuk proyek tol cair bulan ini Kementrian PUPR menargetkan prosespencairan pinjaman dari exim bank untuk pembangunan 4 jalan tol selesai bulan ini

7. Media Indonesia (Halaman 23), Rabu 21 September 2016 Mewujudkan 65 bendungan selama lima tahun Pembangunan infrastruktur sumber daya air yang kini sedang digenjot dirjen sumber daya air KemenPUPR bertujuan menjawab permasalahan krisis air dan ketahanan pangan.

8. Bisnis Indonesia (Halaman 7), Kamis 22 September 2016 Jalan di Bekasi di perluas Pemerintah kota bekasi jawa barat mengalokasikan anggaran 40 miliar untuk pembahasan lahan proyek perluasan jalan raya jatiasih pada tahun ini

9. Investor Daily (Halaman 6), Sabtu 24 September 2016 PUPR bangun sanitasi berbasis masyarakat di 573 lokasi Kementrian PUPR pada tahun ini akan membangun sanitasi berbasis masyarakat di 753 lokasi

10. Koran Sindo (Halaman 14), Sabtu 24 September 2016 PUPR kaji penataan permukiman di bantaran sungai Kementrian PUPR akan menajamkan kajian mengenai permukiman di bantaran sungai

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 18 Kilas BPIW

BPIW Dukung Pengembangan Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung

Badan Pengembangan Infrastruktur Marga Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya Bandung termasuk kriteria WPS yang Wilayah (BPIW), Kementerian Pekerjaan Kementerian PUPR, Ditjen Bina Konstruksi sudah berkembang. Dari 35 WPS yang Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kementerian PUPR, Ditjen Penyediaan ada kriterianya, WPS sudah berkembang, Kepala BPIW, Hermanto Hardak menyatakan, Perumahan Kementerian PUPR, Ditjen sedang berkembang dan pengembangan selama ini Kementerian PUPR konsen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR. baru,” terangnya. mendukung pengembangan wilayah Dardak menjelaskan, saat ini dalam Pengembangan berbasis WPS, Metropolitan Cekungan Bandung, terutama mewujudkan pencapaian sasaran strategis lanjut Dardak, merupakan pendekatan Kota Bandung. PUPR dilakukan perencanaan, pemrograman, pembangunan yang memadukan antara “Kementerian PUPR melalui BPIW akan dan pembangunan infrastruktur melalui pengembangan wilayah dengan market terus meningkatkan perhatian driven (arah pasar) sesuai daya dan dukungan ke wilayah Kota Pengembangan berbasis WPS, lanjut dukung dan daya tampungnya Bandung dalam rangka mendukung dengan fokus pengembangan kota inti kawasan metropolitan Dardak, merupakan pendekatan pem- infrastruktur di kawasan perkotaan cekungan Bandung,” terang Dardak bangunan yang memadukan antara untuk mendukung penyelenggaraan didampingi Sekretaris BPIW, pengembangan wilayah dengan market Pembangunan Infrastruktur Dadang Rukmana, Kepala Pusat driven sesuai daya dukung dan daya Berkelanjutan. Perencanaan Infrastruktur PUPR, tampungnya dengan fokus pengemban- Dengan demikian, lanjutnya, BPIW, Hadi Sucahyono, Kepala dibutuhkan rencana terpadu antara Pusat Pemograman dan Evaluasi gan infrastruktur di kawasan perkotaan infrastruktur dengan perkotaan Keterpaduan Infrastruktur PUPR, strategis sesuai dengan hirarkinya, BPIW, Harris Hasudungan Batubara saat pola pendekatan wilayah atau Wilayah yakni Metropolitan, Perkotaan Sedang, menyambut kunjungan Walikota Bandung, Pengembangan Strategis (WPS). “Seluruh Perkotaan Kecil serta Perdesaan. “Dengan Ridwan Kamil ke BPIW di Ruang Rapat BPIW, wilayah di Indonesia dikelompokan menjadi demikian, kita dapat menyiapkan wilayah Selasa malam (13/9). 35 WPS,” terangnya. perkotaan yang ke depannya memiliki daya Hadir pada acara tersebut perwakilan dari saing tinggi,” terangnya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kota Bandung sendiri, lanjut Dardak, Terkait pengembangan infrastruktur di PUPR, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber masuk dalam WPS 8, yakni WPS Jakarta- Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung, Daya Air Kementerian PUPR, Ditjen Bina Bandung - - Semarang. “WPS Dardak mengatakan, saat ini Kementerian

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 19

Walikota Bandung, Ridwan Kamil menyampaikan perencanaan pembangunan infrastruktur Kota Bandung

PUPR telah melakukan banyak dukungan pembuangan sampah akhir (TPA) Regional banjir di Kota Bandung dan dapat lebih pembangunan infrastruktur, mulai dari Legok Nangka,” terangnya. mempercantik wajah Kota Bandung. pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja Sementara itu, Ridwan Kamil yang akrab “Untuk danau-danau yang akan dibangun (Soroja), Jalan Tol Cileunyi-Sumedang- disapa Kang Emil ini mengatakan, niat memang kecil-kecil namun akan dibuat Dawuan (Cisumdawu), peningkatan jalan kedatangan ke BPIW untuk menyampaikan banyak, sehingga akan efektif meredam akses Batu Jajar-Soreang-Pantai banjir,” papar Kang Emil seraya Selatan, peningkatan akses Kota Niat kedatangan ke BPIW untuk me- menambahkan, danau-danau itu Bandung-Banjaran-Soreang, juga didesain cantik, agar semakin peningkatan akses Banjaran- nyampaikan rencana-rencana pemban- nyaman untuk warga berinteraksi Pantai Selatan, peningkatan gunan infrastuktur Pemerintah Kota termasuk menarik minat wisatawan Rancaekek-Majalaya, peningkatan (Pemkot) Bandung. Selain itu, untuk dalam dan luar negeri. akses keluar Kota Bandung menuju menggalang dukungan dalam rangka bagian Timur. Selain itu, lanjut Emil, Selain itu, ada normalisasi mewujudkan percepatan pembangunan perencanaan pembangunan Sungai Cimande, normalisasi infrastruktur di Kota Bandung. infrastruktur yang telah dibuat Sungai Cikeruh, normalisasi Pemkot Bandung adalah, Sungai Cikijing, normalisasi Sungai rencana-rencana pembangunan infrastuktur pembangunan rusun Cingised dan Citarum, peningkatan Kapasitas Citarum Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Rancacili, peningkatan kualitas pemukiman Hulu Pembangunan Waduk (Santosa, Selain itu, untuk menggalang dukungan kumuh kota, normalisasi Sungai Citepus, Cikapundung/Cikukang, Citarik, Sukawana), dalam rangka mewujudkan percepatan normalisasi Sungai Cinambo, pembangunan pembangunan kolam retensi Cieunteung, pembangunan infrastruktur di Kota Bandung. pengendali banjir Gedebage, pembangunan floodway Cisangkuy, pembangunan ground kolam retensi Gedebage, dukungan reservoir pengendali banjir di wilayah Kang Emil menyatakan, saat ini prasarana dan sarana dasar revitalisasi Gedebage, pembangunan kolam retensi di Pemkot Bandung telah banyak membuat kawasan Tamansari, pembangunan fly over wilayah Gedebage. perencanaan pembangunan infrastruktur, Kopo, Moh. Toha, Pasirkoja dan Nurtanio, “Termasuk restorasi Cikapundung, Kota salah satunya pembuatan danau-danau pembangunan Underpass Cibiru serta Bandung serta pembangunan tempat kecil yang dapat berfungsi untuk meredam termasuk rehabilitasi jembatan gantung.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 20 Kilas BPIW

Empat Elemen Dasar Kota Cerdas Berkelanjutan

Kementerian Pekerjaan Umum dan kota baru publik, kawasan industri, dan lain melepas kepenatan atau menjadi tempat Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan sebagainya,” papar Dardak. peristirahatan pengguna jalan, sehingga Pengembangan Infrastuktur Wilayah (BPIW) Dalam mewujudkan kota yang Aman, diharapkan dapat mengurangi tingkat mengembangkan Kota Cerdas Berkelanjutan. Sehat dan Berkeselamatan, lanjutnya, kecelakaan,” terang Dardak. Konsep tersebut mensyaratkan kota pemerintah telah mendorong pemerintah Menurut Dardak, Anjungan Cerdas juga memiliki empat elemen dasar, yakni daerah untuk memenuhi keberadaan ruang dapat menjadi wahana untuk memasarkan Pertama, kota itu harus Aman, Sehat dan terbuka hijau (RTH) publik lebih dari 20%, produk-produk lokal. “Pengguna jalan Berkeselamatan. Kedua, kota itu harus luas jalan lebih dari 20%. “Ketersediaan air nasional itu masyarakatnya nasional Estetik, Bersih, Berkarakter, juga, sehingga produk unggulan Nyaman. Ketiga, kota harus kawasan-kawasan di sekitar Produktif dan Efisien, Keempat, Anjungan Cerdas itu dapat kota harus Berkelanjutan. dipromosikan langsung kepada Demikian diungkapkan masyarakat nasional,” jelasnya. Kepala Badan Pengembangan Selain Dardak, hadir juga Infrastruktur Wilayah (BPIW) pembicara lain, yakni Perwakilan Kementerian PUPR, Hermanto Badan Perencanaan Pembangunan Dardak saat memaparkan Nasional (Bappenas), Hayu “Identifying Challenges and Parasati, Perwakilan Kementerian Solutions in Developing Smart Komunikasi dan Informatika for Better Tomorrow” (Kemenkominfo), M Ismail dan dalam seminar ”Dukungan Foto: Dok. Staf Kepresidenan Tim Satu Data, Pemerintah: Smart Robertus Theodore. Planing and Implementation Hayu Parasati meyakini, smart General Problems in Indonesia” city akan dapat dibangun apabila pada Indonesia Smart City ada kolabarasi lintas sektor. “Baik Forum di Bandung, (2/9). pemerintah daerah, provinsi, Dardak mengatakan, langkah kementerian dan lembaga,” tersebut merupakan respon terangnya. Hayu menyatakan, dari tingginya pertumbuhan sebaik apapun perencanaan yang penduduk. Terlebih, peningkatan dilakukan, apabila kolaborasi jumlah penduduk di perkotaan lintas sektor tak terjadi secara diprediksi akan terus berlanjut. baik akan banyak kendalan dalam Sehingga, kawasan perkotaan mewujudkannya. Untuk itu, menjadi titik konsentrasi aktivitas penduduk, dan akses sanitasi yang layak,” terangnya. forum semacam ini diharapkan semakin baik sosial dan budaya, dampak lingkungan Di sisi lain, BPIW juga mengembangkan meningkatkan soliditas dan kerjasama. dan kemanusiaan, termasuk kegiatan perencanaan Anjungan Cerdas di jalan “Dalam rangka menjalani rencana bersama ekonomi. “Terbukti, saat ini 74% kontribusi nasional. Sebab, jalan tol rata-rata memiliki menuju yang lebih baik,” terangnya. ekonomi Indonesia berasal dari perkotaan,” rest area (tempat beristirahat) yang Perwakilan Kementerian Komunikasi terangnya. dan Informatika (Kemenkominfo), Dengan begitu, ungkap Dardak, M Ismail menyatakan, saat ini perkotaan menjadi consumer yang Hayu menyatakan, sebaik apapun Kemenkominfo tengah mengupakan sangat memerlukan pengembangan server nasional, sehingga ke mulai dari infrastruktur, pelayanan perencanaan yang dilakukan, apabila depan pemerintah daerah serta dasar, kecukupan air, pangan dan kementerian dan lembaga yang ada energi, perumahan layak huni, kolaborasi lintas sektor tak terjadi bisa memanfaatkannya. Dengan kesehatan, pekerjaan yang layak, begitu, lanjut Ismail, pemda dan maupun ruang terbuka hijau. secara baik akan banyak kendalan lembaga negara lainnya tak perlu “Pengembangan tersebut perlu dalam mewujudkannya lagi membuat server besar. ditunjang teknologi kekinian yang “Intinya dalam mendukung smart berbasis IT (informasi teknologi,- city khususnya smart goverment red),” ungkapnya. memadai, namun dari rentang 47 ribu KM perlu kolabari banyak pihak,” terangnya. Menurut Dardak, pengembangan Kota jalan nasional belum memiliki rest area Robertus Theodore, Staf Kepresidenan Cerdas Berkelanjutan merupakan salah secara formal. Padahal, fakta ada sekitar 30 Tim Satu Data menyatakan, saat ini perlu satu pola arah pengembangan kawasan. ribu kecelakaan per tahun di jalan nasional. diakui data itu ada dimana-mana, namun “Dalam pembangunan berbasis Wilayah Dengan begitu, ungkap Dardak, masih sulit didapat secara utuh melalui satu Pengembangan Strategis (WPS) yang pemerintah perlu melakukan upaya saluran. Menurutnya, pada era digital saat dikembangkan Kementerian PUPR, wilayah terhadap kondisi tersebut. “Salah satunya ini dinilai perlu ada road map dalam rangka Indonesia terbagi menjadi 35 WPS. Dimana BPIW merencanakan pembangunan rest menciptakan adanya penyajian data yang dalam WPS itu ada arah pengembangan area di jalan nasional kami mengistilahkan lengkap dari berbagai lembaga negara.(ris/ untuk kawasan tertentu, seperti Kota dengan Anjungan Cerdas. Tempat tersebut infoBPIW) Cerdas Berkelanjutan, kawasan pariwisata, nantinya dapat sebagai tempai parkir untuk

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 21

Kunjungi Surabaya, Kepala BPIW Bahas Rencana Pembangunan Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura

Kepala Badan Pengembangan pengembangan kawasan yang diusung Dardak juga menyambut baik rencana Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian oleh Kementerian PUPR, peran masterplan pembangunan rest area atau anjungan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadi sangat penting, sehingga BPWS cerdas. Menurutnya, Kawasan rest area (PUPR) melakukan kunjungan ke Balai perlu menajamkan kembali masterplan yang harus didesain seindah dan senyaman Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura disuaikan dengan tugas yang di emban oleh mungkin serta menyelaraskan dengan kultur (BPWS), di Surabaya, Jumat (9/9). Kunjungan BPWS. Masterplan itu menurut Dardak akan Madura. Hal itu bertujuan mengedukasi tersebut untuk membahas Rencana mencakup seluruh kawasan potensial yang masyarakat serta menjadi destinasi wisata Pembangunan Kawasan Kaki Jembatan Sisi ada di Pulau Madura, salah satunya adalah di daerah tersebut. “Selain menjadi tempat Madura (KKJSM), Rencana Pembangunan pelabuhan Tanjung Bulu Pandan. beristirahat, rest area juga berfungsi sebagi Kawasan Pelabuhan dan Kawasan Khusus titik pertemuan antara pemakai jembatan Madura (KKM). dan usaha kecil menengah atau UKM Pada kesempatan tersebut, Plt. Kepala potensial yang ada di Madura, sehingga BPWS, Herman Hidayat menyampaikan Dardak juga menyambut baik produk-produk yang ada di daerah ini bisa rencana pembangunan KKJSM. Menurutnya rencana pembangunan rest dijajakan lebih baik dan lebih menarik,” ucap untuk membangun kawasan tersebut Dardak. membutuhkan tanah seluas 600 Ha. area atau anjungan cerdas. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan Dalam areal itu didalamnya dibagi menjadi Menurutnya, Kawasan rest peninjauan langsung ke lokasi yang beberapa kawasan, diantaranya kawasan area harus didesain seindah direncanakan akan dibangun menjadi permukiman, kawasan industri, kawasan kawasan KKJSM, KKM dan, Pelabuhan Tanjung Central Business District (CBD) , kawasan dan senyaman mungkin serta Bulu Pandan. Dalam peninjauan itu, Dardak wisata, kawasan fasilitas umum (fasum) menyelaraskan dengan kultur didampingi Kepala Pusat Pengembangan serta kawasan rest area. Kawasan Perkotaan, Agusta Ersada Herman juga memaparkan tentang Madura. Sinulingga, Kepala Pusat Pemrograman dan Rencana Pembangunan Kawasan Pelabuhan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR, Tanjung Bulu pandan. dan Kawasan Khusus Harris Hasudungan Batubara, dan beberapa Madura (KKM) yang juga memerlukan “Sehingga dari awal, upaya untuk pejabat Eselon III di lingkungan BPIW. (ADN/ lahan seluas 600 Ha. “Lahan tersebut menggerakan potensi yang lainnya sudah IND/infobpiw) diperuntukan bagi pembangunan kawasan mulai dicicil untuk mengikuti masterplan pemukiman, CBD, industri dan pergudangan yang sudah disiapkan. Kami tentunya dan kawasan penunjang pelabuhan” ungkap akan ikut mendukung hal itu. Kawasan Herman. pertumbuhan penting untuk kita dukung, Pada saat itu Hermanto Dardak sehingga kita mengetahui infrastruktur apa mengatakan bahwa sehubungan dengan saja yang harus kita bangun,” tutur Dardak.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 22 Kilas BPIW

Kelola Urbanisasi, BPIW Kembangkan Kota Cerdas Berkelanjutan

Urbanisasi merupakan keniscayaan yang Jakarta, Oswar M Mungkasa. tidak dapat dihindari, namun perlu dikelola Menurut Dardak, kota cerdas dengan baik, supaya mampu memacu berkelanjutan yang dikembangkan BPIW pertumbuhan ekonomi. Kementerian sedikitnya memiliki empat elemen karakter. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mulai dari, kota yang aman, sehat dan (PUPR) melalui Badan Pengembangan berkeselamatan, “Kedua, estetik, bersih Infrastruktur Wilayah (BPIW) dalam serta nyaman. Ketiga, efisien dan produktif. merespons urbanisasi salah satunya dengan Keempat, berkelanjutan,” papar Dardak. mengembangkan konsep “kota cerdas Pemerintah, lanjutnya, telah merancang berkelanjutan”. pengembangan sepuluh kota baru publik di Demikian diungkapkan Kepala BPIW tanah air. ”Salah satu kawasan yang telah Kementerian PUPR, Hermanto Dardak ditetapkan adalah Kota Baru Publik Maja,” saat menjadi pembicara dalam seminar terangnya. pengembangan Kota Baru Publik dan loka karya “Keterpaduan Perencanaan Maja ini juga dilaksanakan untuk merestorasi Pembangunan Infrastuktur Wilayah, rencana pembangunan Maja yang sempat Perumahan, Penyediaan Tanah dan Tata terhenti Kelola Dalam Pengembangan Kawasan Dalam pengembangan kota baru Perkotaan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)/ publik, ungkap Dardak, perlu ada direction Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Baru (arahan) dan desain pemerintah yang Publik” di Jakarta, Kamis (1/9). diharmonisasikan dengan pengembang, Hadir sebagai pembicara pada acara yang sehingga akan mampu menciptakan kota digelar The Housing Urban Development baru yang kompetitif. (HUD) Institute bekerja sama dengen “Kesepakatan pemerintah dan BPIW Kementerian PUPR dan Direktorat pengembang dalam pengembangan Kota Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria Baru Publik Maja misalnya, dituangkan Andrinof A Chaniago mengakui, Indonesia dan Tata Ruang ini, mantan Menteri Badan dalam masterplan. Kemudian gagasan saat ini belum memiliki kota yang Perencanaan Nasional (Bappenas), Andrinof dalam masterplan itu dituangkan dalam direncanakan negara secara mandiri. A Chaniago, Perwakilan Kementerian program. Untuk mengimplementasikan Menurutnya, saat ini hanya ada dua latar Bappenas, Hayu Parasati, Perwakilan program dilakukan nota kesepahaman atau belakang perkembangan kota. “Yakni kota Kementerian Dalam Negeri, Hamdani, MOu yang berisi siapa melakukan apa dalam peninggalan kolonial atau penjajah dan Perwakilan Kementerian Agraria dan Tata pelaksanaan pembangunannya,” papar kota yang diprakarsai swasta yang sangat Ruang, Doni Janarto, Deputi Bidang Tata Dardak. berlandaskan bisnis, sehingga kurang bisa Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Sebelumnya, mantan Menteri Bappenas, melayani publik secara menyeluruh, namun

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 23

hanya untuk kalangan kantong tebal,” adanya integrasi lintas sektor antara itu, pengembangan kota baru publik harus terangnya. Pemda dan pengembang.Terlebih, saat ini memadukan lintas sektor. Pengadaan Untuk mewujudkan kawasan perkotaan Pemda memiliki kewenangan luas untuk rumahnya oleh Kementerian PUPR, Pemda publik, ungkap Andrinof, sulit bila diterapkan menentukan wilayahnya,” terang Hayu. memfasilitasi perizinann calon penghuni dan pada kawasan perkotaan yang lainnya,” terang Hamdani. telah ada, sehingga peluang baik Di sisi lain, Perwakilan untuk membangun kota baru pengembangan kota baru publik saat ini Kementerian Agraria dan Tata publik itu ada pada kawasan yang sudah mendesak. Terutama yang dekat Ruang, Doni Janarto menyatakan, relatif masih kosong. dengan kawasan Jakarta, Bogor,Depok, lahan-lahan kosong di daerah “Pengembangan Kota Baru Tangerang, Bekasi. “Dalam pengembangan mayoritas dikuasai oleh pemda. Publik Maja dapat menjadi Untuk mengembangkan contoh. Pasalnya, dalam tersebut, perlu adanya integrasi lintas kawasan baru, senantiasa harus pengembangan kota baru publik sektor antara Pemda dan pengembang. melibatkan pemda, agar swasta tersebut swasta digandeng yang juga dapat mengakses lahan untuk pembangunan dengan lebih mudah. Kegiatan seminar dan lokakarya dengan tema “Keterpaduan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Wilayah, Perumahan, Penyediaan Tanah dan Tata Kelola dalam Pengembangan Kawasan Perkotaan PKN/PKW dan Kota Baru (Studi: Kota Baru Publik Maja)” ini, merupakan salah satu langkah nyata tindak lanjut kesepakatan bersama (MoU) dengan para stakeholders mengenai percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka pengembangan Kota Baru Publik Maja Tujuan lain yang ingin dicapai melalui seminar dan lokakarya ini adalah untuk melibatkan para pemangku kepentingan agar berperan aktif, menyampaikan gagasan dan saran dalam menyusun kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pembangunan infrastruktur dengan menjunjung konsep kota cerdas berkelanjutan. Pengembangan kota cerdas berkelanjutan harus menjadi sebuah landasan perencanaan untuk mencapai pembangunan dan penyediaan infrastruktur perkotaan yang efektif dan efisien. (hen/ini/ris/infobpiw) dalam pelaksanaannya ada kesamaan visi Sementara itu, Perwakilan Kementerian pembangunan,” terangnya. Dalam Negeri, Hamdani mengakui, selama Perwakilan Bappenas, Hayu Parasati ini kewenangan Pemda belum tentu sejalan mengatakan, pengembangan kota dengan Pemerintah Pusat. “Contoh dalam baru publik saat ini sudah mendesak. pengadaan rumah. Pemda tidak memiliki Terutama yang dekat dengan kawasan kewenangan untuk melakukan penyediaan Jakarta, Bogor,Depok, Tangerang, Bekasi. rumah. Kalaupun ada adalah membangun “Dalam pengembangan tersebut, perlu kembali rumah korban bencana. Untuk

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 24 Kilas BPIW

Kementerian PUPR Dukung Segitiga Pertumbuhan Potensial di Papua

Kementerian Pekerjaan Umum dan itu meliputi kawasan perkotaan dan susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mendukung perdesan, konektivitas dan pengembangan Rendah (MBR) sebanyak 80 unit. pusat pertumbuhan wilayah pengembangan kawasannya harus on purpose dan on Sebelumnya, Pontas Tambunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong yang design,” tutur Dardak. mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan membentuk segitiga pertumbuhan potensial Saat ini sudah terbangun akses jalan tidak hanya akses menuju Pelabuhan Arar, di Papua. Segitiga potensial tersebut yaitu nasional dari Jayapura menuju Wamena namun juga sarana dan prasarana pelabuhan Sorong sebagai basis kawasan minyak bumi, sepanjang sekitar 580 km. Kota Sorong tersebut. “Tiga hal yang perlu diperhatikan Manokwari sebagai basis untuk peternakan, sudah ada jalan nasional sepanjang 18 meter dalam pengembangan KEK ini adalah dan Bintuni sebagai basis untuk kawasan dengan kondisi yang baik. Jalan tersebut kesiapan infrastruktur di kawasan, sumber industri di Papua. memiliki konsep 2:7:2, yaitu 2 meter bahu daya manusia dan kesiapan perangkat Demikian disampaikan Kepala Badan kanan maupun kiri jalan, dan 7 meter pengendali administrasinya,” tutur Pontas. Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) ditengahnya. Pada kesempatan yang sama, Bupati Kementerian PUPR, Hermanto Dardak dalam Terkait dukungan pengembangan Sorong, Stevanus Malak, mengatakan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pelabuhan Arar sebagai pelabuhan barang, jangka panjang KEK Sorong akan dijadikan KEK Sorong dan Persiapan Rencana Dardak mengatakan bahwa untuk 2017 sebagai sumber pengolahan sumber daya Kunjungan Presiden, di Gedung Kementerian telah diprogramkan pembangunan Jalan alam di Papua untuk diekspor. “Pelabuhan Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Lingkar Sorong – Pelabuhan Arar sepanjang Arar akan dijadikan pelabuhan barang, Selasa (13/9). 32 kilometer. Sedangkan pembangunan sedangkan Pelabuhan Sorong akan dijadikan Dalam rapat yang dipimpin Deputi Bidang Jembatan Arar saat ini sedang dalam proses sebagai pelabuhan penumpang,” jelas Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana konstruksi. “Jalan lingkar tersebut nantinya Stevanus. Perhubungan, Pontas Tambunan tersebut, sebagai jalan bypass untuk akses truk Dukungan infrastruktur yang dibutuhkan Dardak menjelaskan bahwa ujung tombak barang menuju Pelabuhan Arar. Jadi tidak lainnya dalam pengembangan KEK Sorong dari pengembangan KEK Sorong dibagi mengganggu aktivitas jalan di Kota Sorong,” adalah dukungan infrastruktur untuk menjadi empat wilayah pertumbuhan jelas Dardak. wilayah peternakan sapi seluas 20 hektar di di Papua, yaitu Wilayah Pengembangan Lebih lanjut Dardak menjelaskan bahwa Wamena. Selain itu rencana pembangunan Strategis (WPS) Sorong – Manokwari, WPS dukungan infrastruktur lainnya di KEK Kota Baru di bagian timur Aimas yang Biak – Manokwari – Bintuni, WPS Nabire Sorong saat ini adalah pembangunan jaringan membutuhkan lahan sekitar 70 hektar. (INI/ – Enarotali – Wamena dan WPS Jayapura air baku Warsamson (SPAM Regional) dan InformasBPIW) – Merauke. “Kawasan pertumbuhan pembangunan secara bertahap rumah

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 25

Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Kota Tepi Laut

Agusta Ersada, menyampaikan bentuk dukungan PUPR terhadap pengembangan Waterfront City Kementerian Pekerjaan Umum dan nilai-nilai serta budaya lokal. Prinsip lainnya pemanfaatan Kanal Banjir Timur atau KBT Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung adalah pengembangan kawasan dengan sebagai showcase koridor infrastruktur pengembangan Waterfront City atau kota tepi mempertimbangkan nilai manusia, sosial dan hijau,” tutur Agusta. Selain sebagai laut di Indonesia, sebagai salah satu upaya ekonomi, serta pengendalian pembangunan pengendalian banjir, KBT dapat berfungsi mewujudkan Kota Cerdas Berkelanjutan. kawasan dengan mempertimbangkan daya sebagai konservasi air, koridor Ruang Salah satu daerah yang dianggap berpotensi dukung lingkungan ekologisnya. Terbuka Hijau (RTH), transportasi air dan mengembangkan Kota Tepi Laut tersebut Lebih lanjut Agusta menyebutkan saat ini dermaga, pariwisata, kawasan perniagaan, adalah Tangerang Selatan. Kota tersebut Kementerian PUPR melakukan perencanaan dan pelabuhan. memiliki sembilan situ dan lima Konsep Kota Tepi Laut juga sungai, menjadi potensi dalam akan diterapkan di Kota Seribu mewujudkan konsep tersebut. Konsep Kota Tepi Laut juga akan diter- Sungai yaitu Banjarmasin. Konsep ini dilakukan dengan tujuan Demikian disampaikan Kepala apkan di Kota Seribu Sungai yaitu Ban- memaksimalkan potensi sungai Pusat Pengembangan Kawasan jarmasin. Konsep ini dilakukan dengan sebagai jalur transportasi, objek Perkotaan Badan Pengembangan wisata, dan melestarikan budaya Infrastruktur Wilayah (BPIW) tujuan memaksimalkan potensi sungai masyarakat Pasar Terapung di Kementerian PUPR, Agusta Ersada Sungai Barito. dalam acara Tangerang Selatan sebagai jalur transportasi, objek wisata, Pada kesempatan yang sama, Global Innovation Forum (TGIF) dan melestarikan budaya masyarakat Sekretaris Dinas Tata Kota dan – World Technopolis Association Pemukiman Tangerang Selatan, (WTA) di GWB Puspiptek, Tangerang Pasar Terapung di Sungai Barito. Mukoddas Syuhada berharap Selatan, (20/9). Saat itu Agusta dengan berbasis komunitas, maka menjadi salah satu pembicara pada salah dan desain dari National Capital Integrated dengan konsep tersebut, dalam lima tahun, satu sesi perbincangan yang bertemakan Coastal Development (NCICD) sebagai tata Kota Masa Depan Tangerang Selatan, Konferensi Internasional Mewujudkan Kota kelola dan komunitas cerdas berkelanjutan. akan dapat menggerakkan perekonomian Tepi Air di Kota Tangerang Selatan. Selain NCICD, Kementerian PUPR juga turut masyarakat dengan berbagai kreativitas Pada kesempatan tersebut Agusta mengembangkan konsep dan program dan nilai-nilai sosialnya. Diharapkan nantinya menyatakan bahwa dalam mengembangkan pembangunan Rusunawa di Sungai Ciliwung. visi dan misi Kota Tangerang Selatan akan Kota Tepi Air ini ada beberapa prinsip yang “Salah satu contoh aplikasi kehidupan terwujud. (INI/InfoBPIW) harus diperhatikan, yaitu perencanaan yang cerdas berkelanjutan yang dikembangkan mempertimbangkan citra, identitas dan oleh Kementerian PUPR saat ini adalah

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 26 Kilas BPIW

Dana Alokasi Khusus Untuk Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah

Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mengatasi hal tersebut. solusi dari minimnya anggaran daerah untuk (BPIW) Kementerian PUPR, Hermanto Dardak Ketentuan mengenai DAK di lingkungan membangun infrastruktur. DAK merupakan saat membuka rapat kerja pembahasan DAK Kementerian PUPR ini, diatur dalam dana yang berasal dari Pemerintah Pusat 2016, di ruang rapat BPIW, Senin, (5/9). Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor yang diberikan ke Pemerintah daerah untuk Dardak menjelaskan kondisi pelayanan 47/PRT/M/2015 tentang Petunjuk Teknis digunakan pada kegiatan yang merupakan infrastruktur daerah secara umum masih Penggunaan DAK Bidang Infrastruktur. kewenangan daerah, namun menjadi belum memadai, seperti jumlah rumah tidak Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa prioritas nasional. layak huni yang kini mencapai 3,4 juta unit, Infrastruktur daerah merupakan bagian Untuk itu, Pemerintah daerah perlu backlog (jaminan simpanan) perumahan terbesar dari prasarana untuk pelayanan diarahkan dalam menyusun program- yang hanya mencapai Rp 7,6 juta, dan luas masyarakat di Indonesia. program DAK yang harus terpadu dengan daerah irigasi provinsi yang dalam kondisi “Kita harus mengusulkan kegiatan yang program dari pemerintah pusat. Dalam baik hanya mencapai 68 persen, jalan akan didanai melalui DAK, menyusun hal ini, BPIW telah menyusun rencana provinsi yang kondisinya bagus mencapai dan menyampaikan kriteria teknis untuk keterpaduan pengembangan wilayah 70 persen, serta kondisi jalan kabupaten pengalokasian dan penggunaan dana DAK dan infrastuktur yang berbasis Wilayah maupun kota yang dalam kondisi baik infrastruktur, menyusun dan menetapkan Pengembangan Strategis (WPS). yang hanya mencapai 59 persen. Menurut petunjuk teknis penggunaan DAK, Demikian disampaikan Kepala Badan Dardak anggaran dari DAK diperlukan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi,

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 27

serta menyampaikan laporan pelaksanaan “Kemudian ada juga penyiapan sinkronisasi program dan pembiayaan,” tukas Dardak. kegiatan DAK tersebut,” tegas Dardak. dan fasilitasi pengalokasian dana alokasi Kegiatan tersebut juga dihadiri seluruh Dalam kesempatan itu, Dardak juga khusus serta penyiapan sinkronisasi kepala pusat di lingkungan BPIW yakni, menjelaskan bahwa DAK ini dialokasikan program. Selain itu ada juga besaran dana Kepala Pusat Perencanaan Infrastruktur untuk beberapa kegiatan seperti PUPR, Hadi Sucahyono, Kepala untuk infrastruktur irigasi yang Pusat Pemrograman dan Evaluasi Dardak juga menjelaskan bahwa DAK ini di- diarahkan untuk mendukung alokasikan untuk beberapa kegiatan seperti Keterpaduan Infrastruktur PUPR, program peningkatan ketahanan untuk infrastruktur irigasi yang diarahkan Harris Hasudungan Batubara, pangan, infrastruktur jalan dan untuk mendukung program peningkatan Kepala Pusat Pengembangan jembatan guna memperlancar ketahanan pangan, infrastruktur jalan dan Kawasan Strategis, Rezeki pertumbuhan ekonomi regional, jembatan guna memperlancar pertumbu- Peranginangin, dan Kepala infrastruktur air minum dan sanitasi han ekonomi regional Pusat Pengembangan Kawasan untuk meningkatkan kualitas Perkotaan, Agusta Ersada kesehatan masyarakat, serta peningkatan pembangunan jangka tahunan dalam rangka Sinulingga. (Indi/infobpiw) kualitas rumah swadaya yang tidak layak keterpaduan pengembangan kawasan huni bagi Masyarakat Berpenghasilan dengan infrastruktur bidang PUPR. Hal ini Rendah (MBR). masuk dalam fungsi dari bidang sinkronisasi

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 28 Kilas BPIW

Peluang Pengembangan Industri Baja Nasional Terbuka Lebar

Hermanto Dardak berkunjung ke salah satu booth Steel Indonesia Expo 2016

Peluang pengembangan industri dan melakukan ekspor untuk menutupi Di sisi lain, Dardak juga menjelaskan, konstruksi baja nasional masih terbuka lebar. kebutuhan negeri orang lain,” ungkap guna pencapaian sasaran strategis PUPR Terbukti, pada tahun 2015 lalu kebutuhan Dardak. telah dilakukan perencanaan, pemrograman infrastruktur terhadap baja mencapai 12,5 Untuk presentasi konsumsi baja nasional, dan pembangunan infrastruktur melalui juta ton, namun pasokan baja nasional lanjutnya, antara lain sektor Konstruksi pendekatan wilayah yang dituangkan dalam baru mampu memenuhi 6,20 juta ton, mencapai 78%, Transportasi mencapai 8%, 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). sehingga masih ada jarak antara kebutuhan Minyak dan Gas Bumi (Migas) mencapai Pengembangan berbasis WPS merupakan dan pasokan. Untuk kekurangannya masih 7%, Permesinan mencapai 4% dan lain- suatu pendekatan pembangunan yang dilakukan impor dalam menutupi kebutuhan lain mencapai 3%. Sehingga, Kementerian memadukan pengembangan wilayah baja di tanah air, sehingga hal ini menjadi PUPR sangat berharap produksi baja dengan mempertimbangkan aspek peluang besar bagi pengembangan industri nasional dapat berkembang cepat. ”Jangan ekonomi, sosial dan lingkungan untuk baja nasional. sampai terjadi seperti pada tahun 2005-an, mendukung penyelenggaraan pembangunan Demikian diungkapkan Kepala Badan pembangunan infrastruktur kita tertekan infrastruktur berkelanjutan. Pengembangan Infrastruktur Wilayah demikian hebatnya karena harga baja impor “Untuk itu diperlukan keterpaduan (BPIW), Kementerian Pekerjaan Umum naik. Selain mahal, untuk mendapatkan perencanaan dan kesinkronan program, dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hermanto baja dari luar pun tidak mudah saat itu,” antara infrastruktur dengan pengembangan Dardak saat memaparkan “Penyelenggaraan terangnya. berbagai kawasan strategis dalam WPS,” Pembangunan Infrastruktur Indonesia, Dengan demikian, saat ini diperlukan terang Dardak. Dengan demikian, lanjutnya, Rencana dan Pencapaian 2015-2019” dalam sinergitas antar pemangku kepentingan akan dapat tercipta wilayah dan kawasan seminar “Masa Depan Industri dan Konstruksi industri baja konstruksi, agar dapat yang ke depannya memiliki daya saing tinggi. Baja Nasional di Era Teknologi Data” yang mengamankan investasi sektor infrastruktur. Seusai seminar, Dardak pun digelar pada Steel Indonesia Expo 2016 di “Termasuk, mendorong kemandirian sektor menyempatkan berkeliling untuk meninjau Jakarta, Rabu sore (7/9). konstruksi melalui pemenuhan kebutuhan langsung sejumlah booth peserta Steel Menurut Dardak, pemerintah senantiasa produksi baja dalam negeri,” jelasnya. Indonesia Expo 2016. Pada hari pertama mendorong industri dan konstruksi baja Kemudian, Dardak berharap, adanya Steel Indonesia Expo 2016 tampak nasional untuk dapat berkembang dan sinergi antara pengembangan industri baja berlangsung meriah dan ramai pengunjung. meningkat kualitasnya, agar kebutuhan dengan semen di dalam negeri, karena (ris/infoBPIW) domestik dapat dipenuhi seutuhnya dari tingkat konsumsi baja konstruksi sangat industri nasional. “Akan lebih baik apabila dipengaruhi konsumsi beton dalam pekerjaan industri baja nasional ke depannya mampu pembangunan infrasturktur secara nasional.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW Kilas BPIW 29

BPIW Dukung Percepatan Pengembangan Kawasan Wisata di Pulau Kecil Terluar

Pembangunan infrastruktur menjadi salah mewujudkan pencapaian sasaran strategis kawasan perkotaan, kawasan wisata satu kunci keberhasilan pengembangan PUPR, lanjutnya, Kementerian PUPR saat dan lainnya. Salah satu kawasan wisata sektor pariwisata. Kementerian ini telah melakukan sejumlah perencanaan, yang berada di pulau kecil terluar adalah Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kepulauan Anambas,” papar Rezeki. (PUPR) melalui Badan Pengembangan Menurutnya, kawasan wisata Kepulauan Infrastruktur Wilayah (BPIW) melakukan FGD yang dipimpin Tim Per- Anambas berpotensi sebagai destinasi perencanaan serta pemrograman dukungan pariwisata internasional. “Pada program pengembangan infrastuktur akses menuju cepatan Pariwisata, Firman- tahun 2017 nanti, Kementerian PUPR dan lokasi kawasan wisata. syah Rahim ini menghadirkan akan ada penambahan pembangunan Di antaranya melakukan pengembangan narasumber, Kepala Pusat dan peningkatan kualitas permukiman sektor jalan, sektor perumahan, sektor di Payalaman, termasuk pembangunan sumber daya air dan cipta karya. Demikian Pengembangan Kawasan rumah susun untuk pegawai di Kabupaten terungkap dalam Focus Group Discussion Strategis, BPIW Kementerian Kepulauan Anambas,” terangnya. (FGD) yang bertema “Koordinasi Percepatan PUPR, Rezeki Peranginangin, Rezeki menerangkan, agar tercipta Pengembangan Kawasan Wisata” yang Kepala Dinas Pariwisata dan percepatan pengembangan infrastruktur digelar Kementerian Pariwisata di Jakarta, pada suatu kawasan perlu keterlibatan Kamis (15/9). Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan peran banyak pihak, seperti pemerintah FGD yang dipimpin Tim Percepatan Kurniawan, Direktur Pendaya- daerah, pemerintah provinsi, pemerintah Pariwisata, Firmansyah Rahim ini gunaan Pulau-Pulau Kecil, pusat, badan usaha daerah, swasta serta menghadirkan narasumber, Kepala Pusat masyarakat. “Dengan kondisi kapasitas Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW Kementrian Kelautan dan keuangan negara yang belum mencukupi Kementerian PUPR, Rezeki Peranginangin, Perikanan, Rido Miduk. dalam pengembangan infrastuktur, peran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan swasta atau investor akan sangat membantu DKI Jakarta, Iwan Kurniawan, Direktur dalam percepatan mengembangkan Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, pemrograman, dan pembangunan kawasan wisata, agar target pemerintah Kementrian Kelautan dan Perikanan, Rido infrastruktur PUPR melalui pendekatan terkait kunjungan 20 juta turis asing pada Miduk. wilayah atau Wilayah Pengembangan 2019 dapat tercapai,” jelasnya. (ind/ Rezeki menjelaskan, total kebutuhan Strategis (WPS). infoBPIW) anggaran infrastuktur sesuai Rencana “Seluruh wilayah di Indonesia masuk Strategis (Renstra) PUPR 2015-2019 dalam 35 WPS. Dalam WPS itu terdapat mencapai Rp 931,50 triliun. Untuk kawasan industri, kawasan ekonomi khusus,

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 30 Kilas BPIW

Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW Siap Terapkan SMM

Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, Kebutuhan Dokumen Sistem Manajemen Eryani, Kabag Anggaran dan Umum Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Mutu, Penyusunan Dokumen Sistem Mutu, selaku penanggung jawab kegiatan SMM (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Pengesahan dan Penerapan Dokumen menambahkan, Peraturan Menteri Pekerjaan Perumahan Rakyat (PUPR) siap menerapkan Sistem Mutu, Kedudukan Pedoman serta Umum (PU) Nomor 4 Tahun 2009 dapat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM). Audit Mutu Internal. menjadi acuan. “Adapun inti penekananya Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Agusta menyatakan, SMM merupakan adalah perlu membuat Rencana Mutu Perkotaan, BPIW Kementerian PUPR, Agusta suatu kebutuhan yang mendasar dalam pelaksanaan (RMP) dan Rencana Mutu Ersada Sinulingga mengatakan, pihaknya lembaga karena dapat membuat suatu Kontrak (RMK) yang baik sebagai alat saat ini telah meyiapkan pelaksanaan pengendalian mutu dalam pelaksanaan SMM dengan melakukan sejumlah kegiatan, baik kegiatan yang dikontrakkan kegiatan, salah satunya Pelatihan “Pelatihan Audit Internal SMM dilak- maupun swakelola,” jelasnya. Audit Internal SMM. sanakan bertujuan untuk meningkat- Sementara itu, Soeprihadi, pengisi “Pelatihan Audit Internal SMM kan pemahaman tentang tata cara materi pelatihan SMM menjelaskan, dilaksanakan bertujuan untuk mengaudit secara internal, beberapa poin penting dalam Pelatihan meningkatkan pemahaman tentang Audit Internal diantaranya pelaksanaan tata cara mengaudit secara internal, tahapan-tahapan apa saja yang audit untuk memastikan sejauh mana tahapan-tahapan apa saja yang perlu perlu dilalui dalam pengauditan kriteria audit telah dipenuhi, internal dilalui dalam pengauditan internal, internal, sehingga nantinya akan auditor harus mengerti Prosedur Mutu sehingga nantinya akan diperoleh diperoleh sertifikasi ISO 9001:2015 Audit Internal SMM, audit dilaksanakan sertifikasi ISO 9001:2015 dari dengan independen. “Artinya auditor Lembaga Sertifikasi,” ungkap Agusta dari Lembaga Sertifikasi,” tidak boleh mengaudit bidang yang saat membuka Pelatihan Audit menjadi tanggung jawabnya,” terangnya Internal di Jakarta, (6/9). organisasi terkendali dan dapat di monitor. pada rapat yang dihadiri oleh para pejabat Dia menjelaskan, tahapan-tahapan SMM juga dapat dijadikan sebagai instrumen dan staf di lingkungan Pusat Pengembangan tersebut dimulai dari melaksanakan untuk mempermudah dalam pelaksanaan Kawasan Perkotan BPIW. (Rosita Arung/ penyusunan Surat Keputusan (SK) Pengelola kegiatan dan pengdokumentasian kegiatan- InfoBPIW) Sistem Manajemen Mutu, Pelatihan kegiatan yang dilaksanakan. Sistem Manajemen Mutu, Identifikasi Dalam penyusunan SMM, Melva

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 31

Bank Tanah dan Konsolidasi Lahan Bisa Jadi Solusi Penyediaan Lahan Pembangunan Infrastruktur

Sekretaris Badan Pengembangan serta pengendali harga tanah. “Sebetulnya yang dapat diganti dengan uang. “Banyak Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian sejak dulu sudah ada konsep Bank Tanah dan masyarakat adat tertentu yang menganggap Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Konsolidasi Lahan, namun belum terealisasi tanah itu sebagai sumber kehidupan dan (PUPR) Dadang Rukmana menilai bahwa secara optimal dalam skala besar,” katanya. elemen kehidupan yang bersifat magis keberadaan Bank Tanah dan konsolidasi Ia mengakui bahwa selama ini, proses kultural, sehingga tak mengherankan kalau lahan dapat menjadi solusi dalam penyediaan pengadaan tanah masih menjadi hambatan ada masyarakat yang menolak menjual lahan untuk pembangunan infrastruktur. terbesar dalam pembangunan infrastruktur tanahnya dengan alasan apapun,” katanya. Menurutnya melalui Bank Tanah dapat di Tanah Air. Hal tersebut dapat dilihat Untuk itu, lanjutnya, perlu dilakukan dilakukan pemberian kompensasi lahan dari proses pengadaan tanah yang rata- beragam cara agar dapat melakukan bagi pemilik tanah yang tidak setuju ikut rata terlambat dari tenggat waktu yang pengadaan tanah, termasuk pendekatan dari serta dalam program pembangunan disediakan. berbagai sisi dan dimensi. kepentingan umum, sementara konsolidasi Misalnya, seperti kebutuhan tanah untuk Sementara Perwakilan Kementerian lahan bertujuan untuk melakukan penataan jalan nasional yang dikelola Direktorat Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan, Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pertanahan Nasional (BTN), Pelopor Suryo dan pemanfaatan tanah sesuai rencana tata PUPR hingga 2019 mencapai 41.065 hektar, menambahkan bahwa alokasi pemanfaatan ruang wilayah dan kepentingan umum. namun tanah yang terbebas hingga per Juli tanah untuk kepentingan umum yang Demikian disampaikan saat menjadi 2016 baru mencapai 19 persen atau 7.896 tertuang dalam Undang-undang (UU) Nomor pembicara dalam acara Bedah Buku hektar. “Artinya terdapat tanah yang belum 2/2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi “Memahami Nilai Penggantian Wajar : terbebaskan mencapai 81 persen atau Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Penilaian Terkait Pengadaan Tanah untuk 33.169 hektar,” ujarnya. telah dengan tegas tersurat misalnya untuk Kepentingan Umum” karya Hamid Yusuf Menurutnya, ada beberapa penyebab jalan umum/tol, terowongan, jalur kereta di Auditorium Universitas , keterlambatan dalam proses pengadaan api, stasiun kereta api, waduk, bendungan, Jakarta, Senin (19/9). Dalam acara tersebut tanah yang sering terjadi, yaitu belum Bandar udara dan lainnya. hadir pembicara lainnya dari perwakilan lengkapnya data pertanahan, seperti batas Menurutnya, saat ini amanat UU Nomor Kementerian Agraria dan Tata Ruang tanah, kepemilikan tanah, apakah milik 2/2012 perlu disosialisasikan lebih luas, agar (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BTN) ulayat, negara atau individual. masyarakat dapat menyadari pentingnya Pelopor Suryo, Ahli Hukum Perdata Hanafi Kemudian belum akuratnya dokumen tanah terhadap kepentingan umum. Tanawidjaya, dan Hamid Yusuf. perencanaan pengadaan tanah, kurangnya Sementara Hamid Yusuf menulis Ditambahkannya keberadaan bank tanah koordinasi dan komunikasi antar instansi buku tersebut didorong karena banyak akan turut menjamin terwujudnya tujuan pelaksana pengadaan tanah, lalu belum masyarakat yang bertanya kepada dirinya yang dirumuskan Pasal 33 ayat (3) UUD adanya sistem informasi penyelenggaraan mengenai cara penggantian nilai tanah. Ia 1945 yaitu, bumi, air dan kekayaan alam tanah yang dapat memantau secara pun berharap, karyanya dapat memberi yang terkandung didalamnya dikuasai oleh langsung. Rendahnya kesadaran mengenai informasi kepada masyarakat, sehingga negara dan dipergunakan sebesar-besarnya proses dan mekanisme pengadaan tanah, semakin banyak masyarakat yang untuk kemakmuran rakyat. serta tidak ada kesepakatan kompensasi memahami persoalan ganti tanah dengan Bank Tanah berfungsi sebagai harga dengan pemilik tanah. nilai yang wajar dan dapat memperlancar penghimpun tanah, pengaman tanah, Pakar Hukum Perdata, Hanafi Tanawidjaya pengadaan tanah untuk pembangunan pengendali penguasaan tanah, pengelola mengatakan, tanah bagi masyarakat kepentingan umum. (ris/han/infoBPIW) tanah, penilai harga tanah, penyalur tanah memang tak selalu diartikan materi

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 32 Kilas BPIW

Kementerian PUPR Dukung Sembilan Pengembangan Sistem Transportasi Masal di Jabodetabek

Kementerian PUPR mendukung sembilan Jabodetabek, instansinya merencanakan pengembangan sistem transportasi massal pembangunan jalan bebas hambatan transisi di Jabodetabek. Demikian ditegaskan di ruas dalam kota (radial) sepanjang 70 Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur kilometer. “Dalam pembangunan jalan Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, tersebut, Kementerian PUPR akan bersinergi Hermanto Dardak, dalam rapat pembahasan dengan Transjakarta dalam pengadaan jalur Sistem Transportasi Massal Terintegrasi busway dalam rencana pembangunan jalur Jabodetabek di ruang rapat Kementerian tersebut,” tutur Dardak. Perhubungan, Jakarta, Senin (5/9). Lebih lanjut Dardak mengatakan Kesembilan pembangunan angkutan pembangunan transportasi di wilayah massal tersebut yaitu Transit Jabodetabek harus tetap tertata dengan (LRT), Pemda DKI/JAKPRO, LRT Kementerian baik sesuai dengan peraturan penataan Perhubungan/Adhi Karya, LRT Jababeka, ruang yang sudah ada. Dardak berharap Mass Rapid Transit (MRT), Kereta Api pembangunan transportasi di kawasan ini, Bandara (CL dan Ekspress), Kereta Cepat tidak melupakan pemanfaatan ruang publik Indonesia Cina (KCIC), Automatic People yaitu dengan membangun Ruang Terbuka Mover System (APMS) Bandara Soekarno Hijau (RTH) minimal 20 persen di setiap kota. Hatta, Commuter Line KCJ dan Bus Rapid Hal ini untuk mencapai standar kota yang Transit (BRT) TransJakarta. aman, sehat, berkeselamatan. Pada rapat yang dipimpin oleh Menteri Terkait pemanfaatan lahan untuk Perhubungan, itu, Dardak pembangunan Kereta Cepat Indonesia-Cina menjelaskan bahwa dalam mendukung (KCIC) dan Light Rail Train (LRT) Cikarang pengembangan transportasi di wilayah – Cawang dan Cibubur – Cawang, Dardak

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 33

mengatakan bahwa izin pemanfaatan lahan Dardak. Pada pertemuan tersebut Budi Karya pembangunan sembilan moda angkutan di sekitar jalan tol sudah disiapkan oleh menghimbau kepada stakeholder untuk massal tersebut perlu dilakukan dengan Kementerian PUPR, baik untuk badan usaha, memberikan laporan pembangunan secara bersinergi antara pemerintah pusat dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek stakeholder. Dikatakannya (BPTJ) dan Kementerian Perhubungan. Pada pertemuan tersebut Budi Karya juga bahwa agar Selain itu, Kementerian PUPR juga sudah menghimbau kepada stakeholder untuk pelaksanaan pembangunan merancang desain dan pemrograman Jalan memberikan laporan pembangunan transportasi Jabodetabek Tol Cikarang – Bekasi – Laut (CBL) untuk secara periodik agar terpantau dengan dapat berjalan maksimal, mengurangi beban Jalan Tol Dalam Kota baik. Selain itu ia berharap dapat dilaku- maka Kementerian sekaligus mendukung Cikarang sebagai kan sosialisasi sejak dini, agar masyara- Perhubungan mengusulkan kawasan industri terbesar di Indonesia. kat mengetahui progres pembangunan tiga koordinator integrasi Lebih lanjut, Dardak juga menjelaskan transportasi di Jabodetabek saat ini. pembangunan transportasi bahwa saat ini Kementerian PUPR telah Jabodetabek, yaitu BPTJ, mengembangkan dua Kota Baru Publik periodik agar terpantau dengan baik. Selain BPIW Kementerian PUPR dan Pemerintah di wilayah Jabodetabek yaitu Kota Baru itu ia berharap dapat dilakukan sosialisasi Propinsi DKI Jakarta. (INI/InfoBPIW) Maja dan Compact City Kemayoran. sejak dini, agar masyarakat mengetahui “Kedua pengembangan Kota Baru progres pembangunan transportasi di tersebut membutuhkan dukungan koneksi Jabodetabek saat ini. transportasi umum yang terintegrasi,” tutur Kepala BPTJ, Elly Sinaga menambahkan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 34 Kilas BPIW

Menteri PUPR Lantik Kepala BPIW Yang Baru

Rido Matari Ichwan menandatangani Pakta Integritas

Badan Pengembangan Infrastruktur Sri Hartoyo sebagai Direktur Jenderal Cipta mengenai infrastruktur dari masing-masing Wilayah (BPIW) kini memiliki pemimpin baru. Karya menggantikan Andreas Suhono. unit organisasi atau unor terkait, seperti Sejak berdiri sejak tahun 2015, jabatan Kepala Saat memberikan kata sambutan, Basuki Cipta Karya, Bina Marga, Sumber Daya Air, BPIW dijabat Hermanto Dardak. Namun kini menyatakan bahwa serah terima ini hal biasa dan Penyediaan Perumahan. Tidak hanya itu jabatan tersebut dijabat oleh Rido Matari dalam memelihara dinamisasi dan jalannya ICT room nantinya dapat menginformasikan Ichwan yang sebelumnya menjabat sebagai, roda organisasi Kementerian PUPR. Kepada kepada masyarakat bila terjadi bencana Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan pejabat yang diganti, Basuki mengucapkan seperti banjir. Investasi. terimakasih atas kerja keras yang dilakukan Usai pelantikan tersebut, Dardak Pergantian ‘nakhoda’ BPIW ini dilakukan selama ini. Kemudian kepada pejabat yang melakukan pertemuan dengan seluruh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan baru, ia meminta dapat bekerja lebih baik pejabat di lingkungan BPIW. Dalam Rakyat (PUPR), pada lagi, lebih tertib dan juga lebih cepat. Basuki pertemuan itu Dardak berterima kasih acara pelantikan dan pengambilan sumpah juga berharap, agar para pejabat tidak duduk atas kerjasama dan kerja keras selama ini. jabatan, di Kantor Kementerian PUPR, Rabu manis saja akan tetapi harus kelapangan “Menurut saya, BPIW salah satu pengalaman (21/9). Pergantian pejabat ini berdasarkan untuk mengontrol jalan, irigasi dan lainnya. hebat dalam hidup saya,” ucap Dardak. Keputusan Presiden No.97/TPA tanggal 9 “Terjun kelapangan, serta tentunya dengan Sementara itu, Kepala BPIW yang baru, September 2016. memperhatikan kualitas,” tegasnya. Rido Matari Ichwan yang sebelumnya juga Selain Kepala BPIW Menteri PUPR Dalam kegiatan ini juga diisi dengan pernah menjadi kepala Biro Perencanaan juga melantik lima pejabat lainnya, yakni penandatangan dan pernyataan pakta dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Anita Firmanti Eko Susetyowati sebagai integritasi, dimana para pejabat yang baru Jenderal Kementerian PU, berjanji akan Sekretaris Jenderal mengantikan Taufik dilantik berjanji untuk tidak melakukan meneruskan apa yang sudah dilakukan Widjojono, Imam Santoso sebagai Direktur korupsi dan tidak melakukan perbuatan Dardak selama ini, seperti program Jenderal Sumber Daya Air menggantikan melakukan hukum, serta menjalankan tugas pengembangan infrastruktur melalui Mudjiadi, Andreas Suhono sebagai Kepala yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Badan Pengembangan Sumber Daya Seusai pelantikan, Menteri PUPR beserta dan dukungan Kementerian PUPR terkait Manusia menggantikan Anita Firmanti jajarannya menyempatkan diri berkunjung 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Eko Susetyowati, Arie Setiadi Moerwanto ke ICT room. Pada saat itu Hermanto Dardak (KSPN). Hen/Ris/infobpiw sebagai Direktur Jenderal Bina Marga memaparkan fungsi dari ICT room, dimana menggantikan Hediyanto W.Husaini, dan dapat mensinergikan data dan informasi

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kilas BPIW 35

Indonesia- Jajaki Kerjasama Pengembangan Smart City

Indonesia dan India bakal melakukan serta harus berkelanjutan. terangnya. penjajakan kerjasama dalam pengembangan Rido juga menjelaskan, tantangan yang Rido menyatakan, pola pengembangan smart city. Kerjasama tersebut dilakukan dihadapi perkotaan di Indonesia saat ini, Kota Cerdas Berkelanjutan merupakan salah untuk mempercepat pengembangan antara lain dalam 4 dekade terakhir (1970- satu tema dalam pembangunan berbasis kawasan perkotaan di kedua negara agar 2010) penduduk perkotaan di Indonesia wilayah atau Wilayah Pengembangan mampu mengatasi berbagai tantangan yang meningkat sampai 6 kali lipat. “Dari 20 juta Strategis (WPS) yang dikembangkan dihadapi perkotaan. Hal itu terungkap dalam menjadi 120 juta jiwa. Saat ini peningkatan Kementerian PUPR. Workshop on Indonesia-India Smart City jumlah penduduk perkotaan tersebut “Wilayah di Indonesia dibagi menjadi 35 Cooperation sesi “Smart City Development: diperkirakan masih berlanjut,” jelasnya. WPS. Dimana dalam WPS itu tema tertentu Planing, Policies, and Partnership” untuk pengembangan kawasan, seperti yang digelar Kementerian Luar Kota Cerdas Berkelanjutan, kawasan Negeri di Ruang , Jakarta, Selain itu, perkotaan juga menjadi pariwisata, kota baru publik, kawasan Rabu (28/9). industri, dan lain,” terang Rido. Kepala Badan Pengembangan konsentrasi populasi penduduk, Sementara itu, Staf Ahli Menteri Infrastruktur Wilayah (BPIW) baik ekonomi, interaksi sosial, Pengembangan Kota, India, K.V Pratap Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan, saat ini India telah dan Perumahan Rakyat (PUPR), budaya, dampak lingkungan dan menetapkan 100 potensi smart city. Rido Matari Ichwan mengaku “Dan yang telah berjalan ada sekitar 60 siap untuk melakukan penjajakan dampak kemanusiaan. Terbukti, kota,” terangnya. Pratap menjelaskan, kerjasama Indonesia-India dalam saat ini 74% kontribusi ekonomi Smart City di India meliputi peningkatan pengembangan smart city. Dia suplai air, peningkatan suplai listrik, mengharapkan, kerjasama yang datang dari perkotaan. panen dengan air hujan, peningkatan akan dijalin dapat bermanfaat untuk kualitas sanitasi. “Fitur lainnya adalah percepatan mewujudkan smart city di kedua Selain itu, perkotaan juga menjadi meningkatkan kelangsungan hidup para negara. konsentrasi populasi penduduk, baik pejalan kaki, manajemen transportasi, Lebih lanjut, Rido menjelaskan, saat ekonomi, interaksi sosial, budaya, dampak efisiensi energi untuk lampu jalan serta ini Pemerintah Indonesia melalui BPIW lingkungan dan dampak kemanusiaan. menjamin keselamatan masyarakat,” Kementerian PUPR tengah mengembangkan Terbukti, saat ini 74% kontribusi ekonomi terangnya. Kota Cerdas Berkelanjutan untuk perkotaan- datang dari perkotaan. Menurutnya, Selain Kepala BPIW Kementerian PUPR dan perkotaan di tanah air. wilayah perkotaan sangat memerlukan Staf Ahli Menteri Pengembangan Kota, India, Dengan konsepsi Kota Cerdas Berkelan- pengembangan infrastruktur, pelayanan K.V Pratap, hadir juga dalam acara tersebut jutan, terangnya, setiap kota dalam dasar, kecukupan air, pangan dan energi, antara lain General Manager Government melakukan pembangunannya perlu mengacu perumahan layak huni, kesehatan, Service PT Telkom Indonesia, Yanto pada empat elemen dasar, yakni kota itu pekerjaan yang layak, maupun ruang Setiawan, Vice Presiden Business Shapoorji harus aman, sehat dan berkeselamatan, terbuka hijau. “Adanya konsepsi Kota Cerdas India, Bipil Gohil, Direktur ION Exchange, Anil kota itu harus estetik, bersih, berkarakter, Berkelanjutan, diharap dapat menjadi solusi Manocha, Kepala Bappeda DKI Jakarta, Tuty nyaman, kota harus produktif dan efisien terhadap tantangan perkotaan di Indonesia,” Kusumawati. (ris/infoBPIW)

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 36 Laporan Khusus

Pengembangan Perkotaan di Sumatera Bagian Selatan Pengembangan Metropolitan Palembang Raya

Palembang sebagai pusat pemerintahan di Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami kemajuan dalam pembangunan infrastruktur. Seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi, kemajuan pembangunan di Kota dan sekitarnya diprediksi akan semakin pesat. Dengan demikian, Pemerintah pusat melalui Ke- menterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan perencanaan pengembangan Met- ropolitan Palembang Raya, guna mempersiapakan kawasan perkotaan tersebut mampu mengantisipasi berbagai tantangan perkotaan.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Laporan Khusus 37

Milestone pengembangan kawasan perdesaan

Sumber: BPIW

Kawasan Kota Palembang dan kota-kota Sumatera Selatan,” ungkap Kepala Pusat penataan perkotaan yang baik, agar Kota di sekitarnya bakal dikembangkan menjadi Pengembangan Kawasan Perkotaan, Palembang dan perkotaan di sekitarnya kawasan Metropolitan Palembang Raya. Pada Badan Pengembangan Infrastruktur akan berkembang tanpa menanggung beban pengembangan tersebut, Kota Palembang Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan yang berlebihan. Guna mempersiapkan diproyeksi menjadi kota inti yang berperan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kota Palembang dan sekitarnya dapat menjadi motor utama penggerak mengantisipasi berbagai ekonomi. Tepatnya, menjadi pusat tantangan perkotaan mulai perdagangan dan jasa skala nasional Kawasan Kota Palembang dan kota- dari, kemacetan lalu-lintas, yang dapat memberikan dampak banjir, kurangnya air bersih, positif pada kawasan di sekitarnya. kota di sekitarnya bakal dikembang- permasalahan persampahan Saat ini ada beberapa faktor kan menjadi kawasan Metropolitan dan sanitasi, kurangnya ruang yang akan memacu percepatan terbuka hijau, tingginya tingkat pengembangan Kota Palembang, Palembang Raya. Pada pengem- polusi udara dan sungai, dan mulai dari pembangunan light rapid bangan tersebut, Kota Palembang meningkatnya suhu udara dan transit (LRT) Bandara Internasional lainnya. Sultan Mahmud Badaruddin II- diproyeksi menjadi kota inti yang ber- Eko menerangkan, sejak dini Jakabaring, pembangunan rel kereta memang diperlukan perencanaan api double track sepanjang Jalan peran menjadi motor utama peng- tata kota yang baik dan terukur Tol Palembang-Tanjung Api-Api, gerak ekonomi. untuk mengembangkannya, pembangunan jembatan Musi III, salah satunya pengembangan pembangunan jalan lingkar dalam Metropolitan Palembang Raya. Kota Palembang, pembangunan Jalan Tol melalui Kepala Bidang Pengembangan “Apalagi kecenderungan penduduk di Palembang-Indralaya serta pembangunan Infrastruktur Kawasan Metropolitan, Pusat Palembang dan sekitarnya, lebih suka Jalan Tol Palembang-Kayuagung. Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW tinggal di pusat-pusat pertumbuhan, “Pertumbuhan pesat Kota Palembang Kementerian PUPR, Eko Budi Kurniawan di seperti Palembang atau daerah perbatasan dan sekitarnya sudah di depan. Tak dapat Kantor BPIW, Jakarta, beberapa waktu lalu. Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan ditawar-tawar lagi. Apalagi Kota Palembang, Perkembangan di kawasan tersebut Ilir,” paparnya. merupakan kota pusat pemerintahan di sejatinya memerlukan respon berupa Pada tahap awal pengembangan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 38 Laporan Khusus

Metropolitan Palembang Raya Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Kawasan Kemudian, penataan kawasan perkotaan diperlukan dukungan infrastruktur untuk Agropolitan Lempuing Selatan, Kabupaten melalui penyediaan ruang terbuka hijau menghubungkan Kota Palembang dengan Ogan Komering Ilir,.Kawasan Agropolitan minimal 20% dari total luas kawasan sekitarnya, seperti Pangkalan Balai dan Tanjung Lago di Kabupaten Banyuasin, perkotaan, penyediaan jaringan jalan Indralaya sebagai kota satelitnya. Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api- dengan rasio antara luas jalan dan luas Ke depannya masing-masing kota di Api di Kabupaten Banyuasin kawasan perkotaan mencapai 15%-20%, Metropolitan Palembang Raya, lanjutnya, serta Kawasan Industri Gasing efisiensi lahan kota melalui compact diharapkan akan berperan optimal sesuai di Kabupaten Banyuasin. city (pembangunan vertical), adaptasi fungsinya. Misalnya, Palembang sebagai Menurutnya, dalam iklim melalui penambahan jalur hijau, pusat perdagangan dan jasa skala nasional pengembangan kawasan mewujudkan kota sehat melalui serta pusat pemerintahan, Tanjung Api- metropolitan ada beberapa penyediaan jalur pejalan kaki dan pengguna Api sebagai industri pengolahan dan tahap, mulai dari konektivitas sepeda, integrasi transportasi publik pergudangan serta pelabuhan skala dengan pusat-pusat kegiatan dan nasional, Indralaya sebagai kawasan permukiman dan lainnya. permukiman serta pusat pendidikan, Kayu Selain itu, perencanaan kawasan prioritas Agun sebagai pusat permukiman dan melalui revitalisasi kawasan, perbaikan pertanian, Jakabaring sebagai pusat kegiatan infrastruktur, perbaikan kawasan olahraga serta permukiman, Talang Kelapa permukiman dan pusat-pusat kegiatan sebagai pusat permukiman, Telang sebagai perkotaan, perencanaan kawasan pusat permukiman serta perkotaan baru pendukung struktur Kertapati sebagai pusat metropolitan dan lainnya. keterhubungan sarana Eko memaparkan, dalam Rencana transportasi darat, laut dan Tata Ruang Wilayah Nasional udara, (RTRWN) termuat berbagai “Kertapati bukan hanya penghubung inter Kawasan Strategis Nasional Metropolitan Palembang, namun juga Perkotaan (KSN Perkotaan), mulai penghubung Metropolitan Palembang dari Medan, Binjai, Deli Serdang, dan dengan kawasan di luarnya,” paparnya. antara kota inti dan kota-kota Karo (Mebidangro), Jakarta, Bogor, Selain itu, lanjutnya, Kota Pelembang akan satelit mandiri termasuk juga Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak- mendapat dukungan untuk pengembangan pengembangan jalan lingkar Cianjur (Jabodetabekpunjur), Kawasan Waterfront City Sungai Musi, dan angkutan komuter, efisiensi Cekungan Bandung (Kota Kawasan Agropolitan Gandus, “Kemudian, sumber daya melalui pembangunan Bandung, Kabupaten Indralaya-Bakung, Kab. Ogan Ilir akan infrastruktur skala metropolitan seperti Bandung, Kota dan mendapat dukungan untuk pengembangan tempat pembuangan akhir (TPA) regional, Kabupaten Bandung Barat), Kawasan Agropolitan,” terangnya. Termasuk pengembangan aktivitas-aktivitas utama di Kendal, Demak, Ungaran, pengembangan, Kawasan Minapolitan kota-kota satelit mandiri untuk mengurangi Semarang, Salatiga, dan Purwodadi Tanjung Batu di Kabupaten Ogan lir, Kawasan ketergantungan dari kota inti, penanganan (Kedungsepur), Gresik, Bangkalan, Pusat Pendidikan dan Teknologi di Kota banjir.. Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Laporan Khusus 39

(Gerbangkertasusila), Denpasar, Badung, metropolitan. Mereka tumbuh dari Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) serta pusat desa atau kota kecil, berkembang Makasar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar menjadi kota besar, dan kemudian (Mamminasata). menjadi kota metropolitan atau Selain itu, lanjutnya, Rencana Pembangunan megapolitan. Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- “Idealnya agar kota-kota tumbuh 2019 juga mengamanahkan penanganan beraturan dan mampu menanggulangi terhadap 5 (lima) kawasan metropolitan berbagai persoalan perkotaan, baru, yakni Padang, Lubuk Alung, Pariaman perkotaan itu sejak dini memang perlu (Palapa), Palembang Raya, Banjarmasin, mendapat perencanaan yang baik serta Banjarbaru, Barito Kuala, dan Tanah Laut terukur,” terangnya. (Banjarbakula), Mataram Raya, dan Bitung, Dalam mengembangkan kawasan Minahasa, dan Manado (Bimindo). Total yang metropolitan, Kementerian PUPR melalui diproyeksikan menjadi kawasan Metropolitan BPIW pada tahun 2016 melakukan di seluruh Indonesia ada 13 metropolitan. penyusunan FS dan pra disain. Rencana “Pada tahun 2016 ini disusun rencana pengembangan kawasan metropolitan pengembangan kawasan metropolitan disusun dengan menjadikan rencana Palembang Raya dan Bimindo sesuai amanat tata ruang dan kebijakan-kebijakan RPJMN,” jelasnya. sektor terkait sebagai payung. Eko menjelaskan, ‘Metropolis’ berasal dari Dalam hal ini, perencanaan difokuskan bahasa Yunani, yakni ‘Meter’ dan ‘Polis’. pada penyediaan infrastruktur regional ‘Meter’ berarti ‘Ibu’, dan ‘Polis’ berarti metropolitan, khususnya infrastruktur ‘Kota’, sehingga ‘Metropolis’ dapat diartikan PUPR, yang selain untuk mendukung sebagai kota yang sangat besar atau kota pengembangan kawasan permukiman, besar yang dikelilingi kota–kota yang lebih juga pusat-pusat kegiatan perkotaan kecil membentuk satu kesatuan kawasan (perdagangan, finansial) dan kawasan perkotaan besar atau kawasan metropolitan. industri serta infrastruktur terkait Pada umumnya, lanjut Eko, kota-kota lainnya seperti bandara dan pelabuhan. metropolitan tidak secara spesifik (**) direncanakan untuk menjadi kota

Dengan dihiasi lampu berwarna-warni, Bundaran Air Mancur yang berlatar belakang Masjid Agung Palembang, lebih indah di waktu malam Sumber: Dok. PUPR

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 40 Opini

Identifikasi dan Analisa Usulan Program 2017

Alfa Adib Ash Shiddiqi, ST, M.Sc Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR Subbid Sinkronisasi Program dan Pembiayan I ......

Sesuai Permen PU No. 15/2015 Bidang Sinkronisasi Program dan Pembiayaan, Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR mempunyai tugas melaksanakan sinkro- nisasi fungsi, jadwal, lokasi dan besaran dana pembangunan serta penyusunan program tahunan keterpaduan pengemba- ngan kawasan dengan infrastruktur PUPR.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Opini 41

Dalam rangka sinkronisasi program tahunan pengembangan wilayah diterima) ataupun Tulisan ini disusun dengan maksud untuk pada Tahun Anggaran 2017, diselenggarakan program tersebut hanya ditempatkan dalam mengidentifikasi dan menganalisa rationale Pra Konsultasi Regional (Pra Konreg) stok program (artinya dilakukan modifikasi atau alasan dibalik 58 persen daftar Februari lalu. Pra Konreg diadakan usulan arahan). Hasil Pra Konreg 2016 yang arahan pengembangan wilayah yang belum dengan tujuan untuk mengidentifikasi masuk baseline usulan program tersebut...... dan konsolidasi antara Kementerian Hasil Pra Konreg 2016 yang Identifikasi dan analisa dari rationale 58 PUPR dengan Pemerintah Daerah. Selain persen daftar usulan yang masuk dalam diskusi mengenai usulan daerah, terdapat dilaksanakan pada Bulan stop program ini berguna untuk peningkatan pula beberapa usulan program yang Februari 2016 menunjukkan atau perbaikan mutu dari penyusunan bersifat arahan dukungan infrastruktur 42 % usulan arahan yang program pembangunan infrastruktur PUPR untuk pengembangan wilayah. masuk dalam baseline usu- berbasis pengembangan wilayah di lain Arahan pengembangan wilayah tersebut lan program 2017 dan 58 % waktu. disusun dengan mengacu pada Renstra Kategorisasi rationale didasarkan pada isian Kementerian PUPR, direktif pimpinan, serta masuk dalam stok program. pada saat pembahasan di desk. Data yang pengembangan wilayah. digunakan berasal dari sistem informasi Hasil pembahasan usulan program arahan dilaksanakan pada Bulan Februari 2016 pemrograman yang digunakan pada Pra pengembangan wilayah tersebut dapat menunjukkan 42 % usulan arahan yang Konreg 2016. Selain itu digunakan pula berupa program yang diusulkan masuk masuk dalam baseline usulan program 2017 asumsi bahwa daftar usulan arahan program pada baseline (artinya usulan arahan dan 58 % masuk dalam stok program. pengembangan wilayah yang didiskusikan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 42 Opini

dalam pra konreg tersebut sudah melalui empat lokasi yakni Medan, , sebagai entitas pemrograman yang tahap pembahasan dari turunan Renstra Denpasar, dan . Dalam desk pra dipergunakan dalam pemrograman, dan RPJMN, development plan konreg tersebut dilakukan pembahasan biasanya satu level diatas paket kegiatan. pengembangan kawasan, serta sudah mengenai program arahan pengembangan Contoh sub-aktivitas yakni rekonstruksi mengakomodir direktif pimpinan. wilayah yang disusun BPIW. Pembahasan ini Jalan Sudirman. Sedangkan contoh paket Pengolahan data dilakukan secara kegiatan seperti Paket Pekerjaan manual oleh penelaah sebanyak Hasil pengolahan data menunjukkan Rekonstruksi Jalan Sudirman phase I. tiga orang yang menelaah secara bahwa dari total 2.034 program Kolom-kolom yang ada diantaranya independen, namun sebelumnya menginformasikan:output, lokasi, sudah dilakukan penyamaan persepsi arahan pengembangan wilayah oleh volume, satuan, besaran, jenis_arahan, atas kategorisasi dari tipe-tipe BPIW dalam Pra Konreg, terdapat status_pra konreg, dan catatan rationale. Hasil kategorisasi dari 42% program diterima menjadi (secara lengkap 59 kolom). Dari 59 ketiga penelaahan awal kemudian baseline atau sebanyak 1193 pro- kolom tersebut, kolom yang dianalisa diperiksa kembali secara peer review gram (58%) tidak masuk menjadi meliputi: sub_aktivitas, jenis_arahan, (peninjauan sesama) sehingga provinsi, status_prakonreg, dan diperoleh hasil yang lebih objektif. baseline catatan. Kolom sub_aktivitas merupakan 1. Data dan Hasil Pengolahan dilakukan oleh para pelaku pemrograman entitas utama dari substansi pembahasan, Pada bagian ini menjelaskan mengenai seperti Bappeda dan Dinas PU serta satker kolom jenis_arahan dan status_prakonreg pengumpulan dan pengolahan data yang dan UPT/Balai dibawah Kementerian PUPR. berguna untuk menyaring bahwa lingkup digunakan sebagai bahan analisa. Data Data berbentuk spreadsheet (tabular) analisa adalah jenis arahan = w (merupakan yang digunakan dikumpulkan dari hasil yang mana tiap baris merupakan tiap program arahan pengembangan wilayah) desk pra konreg yang diselenggarakan di “sub-aktivitas”. Sub-aktivitas didefinisikan dan masuk stok program, kolom provinsi

Suasana Pelaksanaan Pra Konreg di Makassar

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Opini 43

untuk pemilahan oleh provinsi. Kolom yang bahwa dari total 2.034 program arahan dalam desk. Oleh karenanya, secara paling utama adalah kolom catatan yang pengembangan wilayah oleh BPIW dalam umum mayoritas rationale tidak masuknya menjelaskan secara narasi alasan mengapa Pra Konreg, terdapat 42% program program arahan pengembangan wilayah program arahan pengembangan wilayah diterima menjadi baseline atau sebanyak dalam baseline adalah (i) terkait Readiness tersebut dimasukkan dalam stok program. 1193 program (58%) tidak masuk menjadi Criteria yang belum siap, (ii) bukan Proses selanjutnya adalah menganalisa satu baseline. Hanya 10 provinsi dengan kewenangan APBN, dan (iii) bukan prioritas persatu narasi dari kolom catatan tersebut presentasi program arahan masuk baseline akibat keterbatasan dana. untuk dipilah berdasarkan kategori. lebih dari 50%. Provinsi Aceh merupakan provinsi dengan presentase tertinggi (69%) 2. Pembahasan dan Analisis Penentuan kategori sedangkan yang terendah adalah Provinsi Hasil pengolahan data ditampilkan pada Penentuan kategorisasi dilakukan dalam (8%). bagian sebelumnya, selanjutnya pada beberapa tahap atau iterasi. Proses skiming Hasil pengolahan data untuk progam arahan bagian ini akan dibahas mengenai penjelasan (penyimakan) awal menghasilkan 7 kategori pengembangan wilayah yang tidak masuk substansial atas temuan tersebut, usulan utama. Ketujuh kategori tersebut adalah: solusi model penyusunan arahan program (a) lokasi tidak jelas/salah, (b) Readiness Bila proses penyusunan agar presentase arahan yang masuk dalam atau kesiapan kriteria belum siap, (c) Sudah program arahan sudah baseline meningkat, serta analisa terkait terbangun, (d) bukan kewenangan APBN, (e) lainnya. tidak ada dana, (f) lain-lain, dan (g) kosong. lebih rapi dan program Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Pemilahan awal berdasar pada 7 kategori arahan tersebut lebih terdapat 10 Provinsi dengan program arahan tersebut menunjukkan bahwa kategori (f) presisi, maka alasan masuk dalam baseline diatas 50%, dan 17 lain-lain, masih menunjukkan presentasi tidak masuknya program Provinsi diatas rata-rata nasional (42%). yang cukup besar 35,5% (424 dari 1193 arahan ke dalam baseline Meskipun secara korelasi belum total program arahan yang masuk stok). menunjukkan adanya kecenderungan Oleh karenanya untuk mempertajam hanya disebabkan oleh hubungan yang besar, analisa menunjukkan kategori analisa, selanjutnya dilakukan tidak cukupnya penda- bahwa pada lokasi-lokasi, dimana pernah kembali skimming (peluncuran) untuk naan atau belum dipriori- dilaksanakan kegiatan Focus Group kategori lain-lain sehingga terpilah menjadi: taskan untuk diusulkan Discussion (FGD), cenderung presentasi (f) diakomodir oleh usulan lain, (g) belum pada tahun anggaran program arahan yang masuk baseline prioritas, (h) masalah sosial/duplikasi, dan cukup tinggi. Sebagai contoh: Provinsi Aceh, (i) lain lain. Kategori (i) lain-lain yang baru tersebut. NTT, Sulut, dan Papua Barat presentasinya menunjukkan presentasi yang sudah cukup berturut turut 69%, 63%, 67%, dan 64%. rendah (12,2%) serta jumlah total kategori baseline menunjukkan bahwa 32,36% Meski begitu, Provinsi Sumut, Sumbar, Kepri menjadi 10 kategori yang dianggap cukup tidak masuk baseline karena Readiness dan Babel dimana pernah dilaksanakan FGD banyak. Oleh karenanya tidak dilakukan Criteria belum siap: 11,48% karena bukan presentasinya program arahan yang masuk penajaman kembali. kewenangan APBN; 10,3% dianggap baseline hanya berkisar 35-39% saja. Pada akhirnya, kategori yang digunakan bukan prioritas atau tidak ada dana: 9,8% Lain halnya dengan Provinsi Sumatera dalam analisa tulisan ini adalah: (a) lokasi diakomodir oleh usulan lain/perubahan Selatan dan Sulawesi Tenggara yang mana yang belum jelas, (b) Readiness Criteria nama; 14% lokasi belum jelas atau pekerjaan Bidang Sinkronisasi PB belum pernah yang belum siap, (c) Sudah terbangun, (d) sudah terbangun; dan 12% lain-lain; serta mengadakan FGD, presentasinya dapat bukan kewenangan APBN, (e) tidak ada dana, 9% tidak diisi/kosong. mencapai 55% dan 57%, hal ini dapat (f) diakomodir oleh usulan lain, (g) belum Sebesar 9,8% program arahan masuk dijelaskan karena banyaknya sumber prioritas, (h) masalah sosial/duplikasi, dan stok, karena sudah diakomodir oleh usulan informasi untuk kedua provinsi tersebut. (i) lain-lain, dan (j) kosong. lain/dilakukan perubahan nama. Hal ini Selain itu, efektifitas kegiatan FGD dan dapat dianggap bahwa substansi program kualitas development plan juga penting Hasil pengolahan arahan tersebut memang perlu penajaman dianalisa. Terkait dengan 9,8% program Hasil pengolahan data menunjukkan substansi pada dinamika pembahasan arahan masuk stok, karena sudah diakomodir

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 44 Opini

oleh usulan lain/dilakukan perubahan nama, pembahasan desk pra konreg. Hal itu berlaku pemda) maka akan bergantung penuh saya rasa bukan merupakan kekurangan juga untuk program irigasi dan program SDA pada kebijakan Ditjen CK dan Penyediaan dalam penyusunan program arahan yang lainnya, dimana dapat digunakan SK aset Perumahan. Bila dilihat dari hasil pengolahan cukup mendasar. Meski begitu, dengan (ataupun peraturan perundangan lainnya) data, maka dari 137 (11,48%) program arahan verifikasi detail dengan informasi yang tidak masuk baseline karena yang akurat, sedikit banyak bukan kewenangan APBN, sekitar diharapkan presentasi 9.8% -yang Pembahasan dalam desk pra seperlimanya merupakan program di kami anggap tidak cukup besar- dapat konreg, idealnya merupakan diskusi sektor Cipta Karya dan Perumahan, berkurang. (ataupun perdebatan) mengenai hal ini berarti angka 11.48% tersebut Ketelitian dalam penyusunan seharusnya dapat lebih diminimalisir, program arahan sangat dibutuhkan, program mana yang prioritas dan dengan verifikasi dengan instrumen SK hal ini ditunjukkan oleh 14% program mana yang belum merupakan aset. arahan tidak masuk baseline akibat prioritas, untuk diusulkan pada Pada akhirnya, bila proses penyusunan lokasi yang tidak jelas ataupun tahun anggaran terkait. program arahan sudah lebih rapi dan program sudah terbangun. Seiring program arahan tersebut lebih presisi, dengan semakin mantap dan padunya maka alasan tidak masuknya program organisasi BPIW, maka diharapkan pada desk untuk menyaring infrastruktur mana yang arahan ke dalam baseline hanya disebabkan pra konreg selanjutnya, tidak ditemukan lagi merupakan kewenangan APBN. Lain halnya oleh tidak cukupnya pendanaan atau belum program arahan yang tidak masuk baseline dengan usulan program pada sektor diprioritaskan untuk diusulkan pada tahun dengan alasan tersebut. pengembangan perumahan dan permukiman anggaran tersebut. Meski begitu, diskusi Khusus untuk pembangunan jalan/jembatan yang belum terdapat instrumen/guideline dan pembahasan akan program mana yang baru yang belum masuk dalam SK aset jelas mengenai pembagian kewenangan prioritas dan bukan prioritas utama masih jalan maka tetap dapat dimasukkan dalam (apakah pemerintah pusat/APBN ataupun akan menjadi suatu topik pembahasan

Pra Konreg menjadi ajang konsultasi program infrastruktur PUPR

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Opini 45

yang tidak sederhana, hal ini karena daftar akurasi dan rincian dari sumber-sumber terbangun. program arahan disusun BPIW sudah penyusunan program diatas. Salah satu cara Kelemahan yang harus diusahakan untuk berdasarkan Renstra Kementerian, RPJMN, peningkatan akurasi dan detail dari sumber diminimalisir adalah 32,36% tidak masuk Development Plan maupun direktif pimpinan, tersebut adalah verifikasi dan konfirmasi baseline karena Readiness Criteria belum sehingga satker (balai) pemrograman kepada pihak terkait di lapangan (daerah), siap; 11,48% karena bukan kewenangan haruslah mempunyai argumentasi yang kuat misalnya terhadap Bappeda ataupun satker APBN; serta 12% lain-lain. sewaktu menyatakan program tersebut pemrograman di daerah. Metode yang Karena seharusnya, alasan tidak masuknya bukanlah merupakan prioritas. umum digunakan adalah survey atau FGD program idealnya adalah 10,3% (dianggap Pembahasan dalam desk pra konreg, di daerah yang berkualitas dengan didukung bukan prioritas atau tidak ada dana). idealnya merupakan diskusi (ataupun oleh teknologi informasi. Idealnya pembahasan dalam pra konreg perdebatan) mengenai program mana yang Pada intinya, FGD/survey hanyalah adalah pembahasan atau adu argumen prioritas dan mana yang belum merupakan program mana yang prioritas dan yang prioritas untuk diusulkan pada tahun Usulan solusi peningkatan kurang prioritas alih alih kesiapan readiness anggaran terkait. Pembahasan kesiapan kualitas program arahan ataupun kewenangan yang tidak sesuai. readiness criteria ataupun kewenangan, adalah, pertama, pende- Tingkat kepercayaan data dapat seharusnya tidak lagi menjadi bahasan tailan dan verifikasi kesiapan ditingkatkan kembali mengingat masih dalam desk pra konreg (karena sudah readiness criteria. Kedua, terdapat 9% alasan yang tidak diisi/kosong. ditajamkan sebelumnya) Secara singkat, usulan solusi peningkatan Hasil dari analisa data ini, memang masih verifikasi kesesuaian kualitas program arahan adalah, pertama, terdapat keterbatasan karena bergantung kewenangan. Kemudian ke- pendetailan dan verifikasi kesiapan penuh pada alasan yang dicatatkan dalam tiga, peningkatan efektifitas readiness criteria. Kedua, verifikasi desk. Tingkat kepercayaan data pun masih pelaksanaan FGD/survey. kesesuaian kewenangan. Kemudian ketiga, perlu ditingkatkan karena masih terdapat Keempat, peningkatan kuali- peningkatan efektifitas pelaksanaan FGD/ 9.4% hasil yang masih kosong (tidak tas sumber usulan program survey. Keempat, peningkatan kualitas diisi). Perlu peningkatan kedisiplinan untuk seperti mutu dari develop- sumber usulan program seperti mutu dari mengisi catatan tersebut pada saat desk development plan dan rencana program pra konreg di tahun mendatang agar tingkat ment plan dan rencana pro- jangka menengah. kepercayaan analisa data lebih meningkat. gram jangka menengah. Pustaka Perbaikan mendatang sebuah tools (perangkat) dalam rangka Kementerian PUPR. (2015). Permen PUPR Metode penyusunan program arahan pengumpulan atau verifikasi dari suatu No.15/2015 ttg ORGANISASI DAN TATA pengembangan wilayah yang dilaksanakan usulan program. Sehingga intinya adalah KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM saat ini secara tahapan teorinya disusun usulan yang terkumpul dan terverifikasi. DAN PERUMAHAN RAKYAT. Jakarta dari rencana program jangka menengah (5 Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah tahun), yang dipertajam menjadi rencana 3. Kesimpulan dan Tindak Lanjut Kementerian PUPR. (2016). Laporan Hasil program jangka pendek (3 tahun), dan pada Dari keseluruhan program arahan Pra Konreg Kementerian PUPR 2016. Jakarta akhirnya dipergunakan dalam penyusunan pengembangan wilayah yang dibahas dalam program tahunan. Dalam hal sumber desk pra konreg, 58% program arahan tidak penyusunan program, usulan dapat berasal masuk dalam baseline usulan program dari turunan Renstra Kementerian (termasuk 2017. satminkal), pengembangan wilayah Sebanyak 9,8% diakomodir oleh usulan (development plan), usulan daerah (baik dari lain/perubahan nama menunjukkan bahwa surat maupun survey/FGD), ataupun direktif sebenarnya substansi program tersebut pimpinan. diakomodir dalam baseline. Kekurangan Tingkat akurasi dan kualitas program yang merupakan murni kesalahan adalah arahan dapat ditingkatkan dengan perkuatan 14% lokasi tidak jelas atau pekerjaan sudah

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 46 WPS Corner

Wilayah Pengembangan Strategis 11 Semarang - Surabaya

Ultimate Program Utama 2017 Program ultimate pada WPS 11 Semarang-Surabaya sampai tahun Program utama WPS 11 Semarang-Surabaya hingga tahun 2017 2025 direncanakan akan mendukung prmbangunan infrastruktur ber- direncanakan akan melalukan pembangunan pada beberapa sek- bagai kawasan, diantaranya kawasan Industri Lamongan dengan luas tor, diantaranya sektor Sumber Daya Air (SDA, dengan membangun 4.000 ha yang bergerak pada bidang industri maritim, kawasan indus- Bendungan Kuncir dan Embung Kresek. Dan sektor Bina Marga akan tri gresik dengan luas 135 ha yang berisikan aneka industri, kawasan melakukan beberapa pembangunan jalan bebas hambatan, dianta- industri maspion dengan industri makanan, minuman dan manufak- ranya jalan bebas hambatan Waru-Wonokromo-Tanjung Perak, Kerta- turnya, kawasan industri rungkut dengan luas 245 ha dengan industri sono-Mojokerto (seksi 2 dan 3) lanjutan, dan Ngawi-Kertasono. Selain makanan dan minuman, kawasan industri bebek seluas 87 ha dengan itu juga akan dilakukan beberapa perbaikan jalan yang sudah ada, di- industri makanan dan minuman, kawasan industri Mojokerto dengan antaranya penanganan jalan akses di pelabuhan Tanjung Mas, Stasiun, luas 300 ha, kawasan industri Ngoro seluas 450 ha yang merupakan Tawang, dan Terminal Terboyo akibat rob serta Peninggian ruas Jalan kawasan industri makanan, chemical, furniture, dan tembakau, ka- Nasional Kota Semarang-Kab. Demak. wasan Industri Wijayakusuma, serta Semarang Industrial Estate sel- uas 300 ha. Pada WPS ini juga akan mendukung kawasan Selingkar wilis dengan sektor komoditas pertanian, serta akan mendukung pengembangan pelabuhan Tanjung Emas yang memiliki kapasitas 1,4 juta TEU dan Pelabuhan Tanjung Perak dengan kapasitas 680,241 TEU.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 WPS Corner 47

Wilayah Pengembangan Strategis 12 Yogyakarta – Prigi – Blitar –

Ultimate WPS 12 Program Utama WPS 12 Arah pembangunan pada Wilayah Pengembangan Strategis Yog- Program utama pada Wilayah Pengembangan Strategis Yogya- yakarta – Prigi – Blitar – Malang (WPS 12) adalah pembangunan in- karta – Prigi – Blitar – Malang (WPS 12) adalah dari sektor Sumber frasturktur yang mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Daya Air terdapat lanjutan pembangunan dan pengembangan Bend- (KSPN) yang berada pada WPS 12 sekaligus akses menuju ke Bandar ungan Tukul, lanjutan pembangunan dan pengembangan Bendungan Udara Adisucipto dan Bandar Udara Abdulrachaman Saleh. Terdapat 5 Tugu di Trenggalek dan lanjutan penyusunan DED untuk pembangunan KSPN pada WPS 12, yaitu KSPN Yogyakarta Kota, KSPN Pantai Selatan Bendungan Bagong. Dari sektor Bina Marga, terdapat pembangunan Yogyakarta, KSPN Karst Gunung Kidul, KSPN Karst Pacitan dan KSPN Jembatan Grindulu II sepanjang 65 meter, pembangunan Jalan Pang- Bromo – Tengger – Semeru. gul – Munjungan – Prigi sepanjang 1,7 kilometer dan peningkatan jalan dan jembatan untuk pembangunan Kota Baru Prigi. Terkait dengan sek- tor Penyediaan Perumahan, terdapat pembangunan rusunawa dalam rangka mendukung Kota Maritim Prigi.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 48

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Infografis 4949

SINERGISINERGI / Edisi/ Edisi 09 09 - September- September 2016 2016 50

enataan Kampung Nelayan Berbasis Teknologi Permukiman dan Daya Dukung Wilayah

Sumber: istimewa

Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang melakukan salah satu program unggulannya yaitu Penataan dan Pengembangan Kampung Nelayan. Penataan Kampung Nelayan bertujuan untuk mengembangkan permukiman pesisir Penataan dan pengembangan berbasis ekonomi perikanan di berbagai lokasi di Indonesia. Kampung Nelayan Tegalsari sangat Adalah Kelurahan Tegalsari Kota yang menjadi salah satu strategis karena berada dalam lokasi sasaran program tersebut. Penataan dan pengembangan lingkaran pusat pertumbuhan Kampung Nelayan Tegalsari sangat strategis karena berada berbasis perikanan/kelautan kawasan dalam lingkaran pusat pertumbuhan berbasis perikanan/ Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) kelautan kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegalsari dan dekat rencana lokasi dan dekat rencana lokasi pengembangan Sentra Industri pengembangan Sentra Industri Perikanan Terpadu yang akan dibangun oleh PT Pelindo III. Perikanan Terpadu yang akan dibangun Dengan posisi yang sangat strategis tersebut membuat oleh PT.Pelindo III. Kampung Nelayan Tegalsari harus mampu mengantisipasi perkembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut sehingga dapat terwujud permukiman kampung nelayan yang menunjang penghidupan nelayan secara berkelanjutan. Sangat dibutuhkan perencanaan (plan) dan perancangan (design) yang antisipatif dalam penataan dan pengembangan Kampung Nelayan Tegalsari ini sehingga tidak menambah beban lingkungan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Teknologi 51

dan kawasan yang terus berkembang. pergerakan kendaraan, barang dan sesuai UU Nomor 1 Tahun 2014 yang harus Dalam Penataan dan Pengembangan memfasilitasi kebutuhan penghuni. memperhatikan aspek-aspek keamanan, Kampung Nelayan ada 7 (tujuh) prasyarat Penyediaan sistem jaringan IPAL dan kerentanan, daya dukung, konservasi sumber harus diperhatikan, yaitu: IPLT komunal secara on-site treatment. daya alam, dan melindungi keberlanjutan Pertama, rancangan kawasan hunian Penyediaan sistem drainase terpadu/ ekonomi, sosial, budaya masyarakat pesisir. kampung nelayan harus memfasilitasi clustering dan penyediaan tampungan Ketujuh, rencana penataan harus peningkatan livelihood. Ikan sebagai aset run-off air hujan sebagai sumber air baku partisipatif dengan memperkuat partisipasi utama penghidupan nelayan merupakan alternatif. masyarakat khususnya peranan perempuan penggerak ekonomi masyarakat sehingga Kelima, memperhatikan kerentanan dan pemuda. Partisipasi diwadahi dalam pembangunan kawasan hunian yang ramah terhadap banjir dan rob dengan rekayasa kelembagaan-kelembagaan yang sudah lingkungan dan menjamin akses penghidupan teknik terhadap desain kawasan, bangunan, mapan seperti kelompok nelayan, KUD, nelayan terhadap sumber daya ikan tersebut dan tata lingkungan. Penggunaan air tanah kelompok usaha bersama (KUB), dan menjadi kebutuhan utama. harus dibatasi untuk mengantisipasi intrusi sebagainya. Kedua, perencanaan kawasan Kampung air laut dan land subsidence. Pengusahaan Dengan memperhatikan ketujuh aspek Nelayan Tegalsari harus mampu membuka air bersih menggunakan PDAM atau tersebut, diharapkan dapat mendongkrak akses masyarakat ke pusat-pusat penggunaan teknologi tepat guna yang perekonomian wilayah Tegalsari khususnya pertumbuhan ekonomi dengan menghindari dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan umumnya Kota Tegal serta terwujud konflik dengan aktivitas pelabuhan, industri perikanan/kelautan, dan alur pelayaran nelayan. Akses dari kampung nelayan Tegalsari ke PPP Tegalsari, Sentra Industri Perikanan Terpadu (PT.Pelindo III), dan pelayanan lainnya seyogyanya didesain terpisah dari aktivitas utama pelabuhan. Ketiga, desain hunian harus sesuai Sumber: istimewa kebutuhan keluarga nelayan, dan dimungkinkan bersifat customized. Sesuai arahan RTRW kota Tegal, pembangunan hunian secara vertikal disarankan di wilayah ini, namun harus menyesuaikan dengan karakter nelayan yang memiliki kepadatan aktivitas perikanan yang tinggi. Rumah susun masih dapat diterima sebagian nelayan dengan kriteria tidak lebih dari 3 (tiga) lantai dan ruang produksi komunal pengolahan kesejahteraan para nelayan secara dan terdapat gudang untuk penyimpanan hasil laut di kampung nelayan. berkelanjutan di kawasan Pelabuhan dan perawatan alat tangkap yang mudah Keenam, rencana penataan harus sesuai Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari dan daerah dijangkau dan terjamin keamanannya. dengan visi misi/regulasi (pusat dan pengembangan Sentra Industri Perikanan Keempat, kebutuhan layanan dasar daerah). Sebagaimana termaktub dalam Terpadu ya ng akan dibangun oleh PT.Pelindo kampung nelayan harus dipenuhi untuk RTRW Kota Tegal 2011-2031, pemanfaatan III. (Galih/InfoBPIW) mendukung fungsi permukiman yang ruang untuk wilayah kelurahan Tegalsari Untuk memperoleh informasi lebih lanjut meliputi penyediaan fasilitas sosial diarahkan sebagai kawasan perumahan mengenai Penataan Kampung Nelayan dan fasilitas umum beserta sarana- dengan kepadatan tinggi dan pengembangan Tegalsari ini dapat menghubungi BALAI prasarana pendukungnya. Diusulkan kawasan pelabuhan. Namun dalam LITBANG PENERAPAN TEKNOLOGI BIDANG juga untuk menyediakan jaringan jalan pelaksanaannya, perlu mempertimbangkan PERMUKIMAN di Jalan Laks. Adisucipto dengan memperhatikan aspek keamanan, peraturan mengenai kawasan pelabuhan No. 165 DI Yogyakarta 55281. Telp.(0274) kenyamanan, dan mengakomodasi dan pembangunan di kawasan pesisir 555205, Fax.(0274) 546978

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 52 Jalan-jalan

Jembatan Soekarno, Icon Baru Kebanggaan Warga Manado

Sumber: Dok BPIW

Bukan saja kuliner dan keindahan laut yang bisa ditemukan di Manado, tapi juga landmark indah

yang ada di kota ini. Inilah Jembatan Soekarno, landmark megah dari Manado. Tengah tahun

lalu, tepatnya akhir Mei 2015, Jembatan Soekarno rampung dibuat dan bisa dilalui warga dan

wisatawan. Bukan sekadar jembatan biasa, karena ini sebenarnya gabungan dari jembatan kabel

dan jembatan beton. Jembatan Soekarno merupakan jembatan yang membelah kali Jengki yang

menghubungkan bagian utara dan selatan kota manado.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Jalan-jalan 53

Jembatan ini juga merupakan mancanegara, wajar saja, sebab saat lampu-lampu jembatan ini menyala jembatan layang pertama di Sulut ini, pemandangan pulau Manado Tua dengan ditambah indahnya tata lampu kota manado dan peresmiannya pun dilakukan secara latar belakang gunung yang menjulang di malam hari. langsung oleh Presiden Republik Indonesia, ditengah-tengah laut Teluk Manado, suasana Keberadaan jembatan ini bak bangunan Ir bersama sembilan proyek pelabuhan, ada pula pemandangan padatnya raksasa bagi perahu-perahu penumpang dan lainnya. Ide awal pembangunan jembatan ini perkotaan Manado yang terlihat dari nelayan yang bersandar di Teluk Manado. datang dari Gubernur E.E. Mangindaan, dan Beberapa bangunan rumah warga dan ruko- didukung oleh Ir. Lucky H. Korah, Walikota Jembatan ini merupakan bagian ruko tampak berjejer di sekitar teluk yang Manado. Jembatan yang memiliki nama dari grand design area pariwi- juga berdekatan dengan lokasi jembatan. awal Nyiur Melambai ini merupakan bagian sata di sekitar Kompleks Pasar Jembatan ini juga di desain tidak hanya dari grand design area pariwisata di sekitar 45 dan merupakan bagian untuk kendaraan saja, namun juga di desain Kompleks Pasar 45 dan merupakan bagian dari Manado Outer Ring Road ramah bagi pejalan kaki. Terdapat 2 jalur

dari Manado Outer Ring Road (MORR) dan (MORR) dan menghubungkan utama 2 arah yang bisa dilewati. Lalu, ada ruas jalan Boulevard I dan menghubungkan ruas jalan Boulevard I 2 jalur pinggir yang bisa digunakan jika Boulevard II serta “By Pass” dan Boulevard II serta “By Pass” Manado. ingin berjalan lebih lambat. Sedangkan di Manado. Jembatan Ir. Soekarno mulai di bangun pada paling tepi jembatan, ada jalur pedestrian. tahun 2003, setelah sempat terbengkalai Jadi masyarakat yang ingin menikmati selama 12 tahun. Penyebab mangkraknya atas jembatan. Tinggal memilih sisi barat pemandangan lebih lama di atas jembatan, jembatan ini karena struktur tanah yang jembatan dan kedua pemandangan cantik atau berburu foto suasana di atas jembatan, agak unik. Butuh penanganan khusus itupun bisa terlihat. Tidak kalah indahnya, bisa menggunakan jalur tersebut. dalam pengerjaan jembatan ini. Jembatan di malam hari, para wisatawan juga di sepanjang 1,127 meter dan lebar 17 meteri manjakan dengan pemandangan spektakuler ini menelan biaya Rp 300 miliar yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Semenjak di buka untuk umum, Jembatan Soekarno telah menyumbangkan manfaat yang luar biasa untuk masyarakat Kota Manado. Selain mengurai kemacetan parah

Sumber: Dok BPIW yang biasa terjadi di kota Manado, jembatan ini juga ikut menyumbang manfaat ekonomi salah satunya mempercepat distribusi produk perikanan, serta memperlancar dan mempercepat akses jual beli ke pusat-pusat ekonomi. Jembatan kebanggan warga Manado ini banyak dikunjungi oleh turis domestik maupun

Pelabuhan Kapal yang terdapat di bawah Jembatan Soekarno, Manado

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 54 Potret

Pisah sambut Jabatan Eselon I Kementerian PUPR

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) kini memiliki pemimpin baru. Sejak berdiri sejak tahun 2015, jabatan Kepala BPIW dijabat Hermanto Dardak. Namun kini jabatan tersebut dijabat oleh Rido Matari Ichwan yang sebelumnya menjabat sebagai, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi. Pergantian ‘nakhoda’ BPIW ini dilakukan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (21/9).

Perserta menyanyikan Indonesia Raya BapakSeremoni Hermanto menyanyikan Dardak lagu bersalaman Indonesia dengan Raya Kepala BPIW yang baru

Para Pejabat yang baru dilantik berfoto bersama Menteri PUPR

Bapak Hermanto Dardak bersama pejabat eselon 1 yang Pengambilan sumpah jabatan telah melakukan serah terima jabatan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Potret 55

Arahan Setelah Serah Terima Jabatan Kepala BPIW

Kepala BPIW Tahun 2015-2016, Hermanto Dardak telah resmi digantikan oleh Bapak Rido Matari Ichwan sejak tanggal 21 September 2016. Sebelum serah terima jabatan dilakukan, Dardak sempat memberikan arahan kepada jajaran pejabat eselon II dan III di lingkungan BPIW.

Perserta menyanyikan Indonesia Raya BapakSeremoni Hermanto menyanyikan Dardak lagu menyampaikan Indonesia Raya arahan

Berfoto bersama jajaran pejabat eselon II dan III

Berfoto bersama jajaran pejabat eselon II dan III Berfoto bersama jajaran pejabat eselon II dan III

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 56 wawancara

Keterpaduan dan Sinkronisasi Pembangunan Infrastruktur Harus dimaksimalkan

Ir. Rido Matari Ichwan, MCP ...... Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR

Beberapa waktu yang lalu ‘estapet’ kepemimpinan di infrastruktur berbasis wilayah. Bagi Rido, hal itu menjadi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) acuan utama. Bahkan keterpaduan dan sinkronisasi Kementerian PUPR dilanjutkan oleh Ir. Rido Matari Ichwan, pembangunan infrastruktur di lingkungan PUPR maupun MCP. Mantan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dam dengan pihak eksternal, seperti pemerintah daerah Investasi ini menjadi Kepala BPIW menggantikan Dr. Ir. A. dan kementerian lain, harus dimaksimalkan. Berikut Hermanto Dardak, M.Sc. Sebagai ‘nakhoda’ baru BPIW, wawancara lengkap dengan Rido Matari Ichwan seputar Rido menyatakan akan melanjutkan apa yang telah dicapai hal tersebut yang dihimpun dari beberapa kesempatan. Hermanto Dardak, terutama menyangkut perencanaan

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 wawancara 57

Bagaimana Bapak melihat keterpaduan dan sinkronisasi program dua kementerian bahkan lebih. Untuk melakukan sinkronisasi dan pembangunan infrastruktur PUPR yang berbasis kewilayahan? keterpaduan program tersebut, kita akan gencar melakukan lobi-lobi Keterpaduan dan sinkronisasi program pembangunan infrastruktur dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas PUPR melalui metode pendekatan berbasis wilayah diciptakan untuk dan kementerian terkait, agar tercapai kesepahaman bersama mengisi kekurangan yang ada. Keterpaduan sektor PUPR harus dalam mendukung keterpaduan dan sinkronisasi pembangunan. Hal ditingkatkan agar nilai tambah suatu wilayah makin tinggi. itu dilakukan berawal dari masterplan dan development plan yang Hal itu sesuai teori dari dulu yang dikembangkan Almarhum Pak dibuat dan disepakati secara bersama-sama. Sutami (mantan Menteri Pekerjaan Umum,red), teori mengenai pengembangan wilayah. Saat ini, kita di Kementerian PUPR menyadari Seperti apa pembangunan infrastruktur yang dibangun di Indonesia? bahwa permintaan pengembangan infrastruktur dalam sebuah Kita melihat infrastruktur merupakan alat untuk meningkatkan kawasan tidak hanya satu jenis, namun ada permintaan secara konektivitas dan juga meningkatkan penyediaan air. Dengan terpadu. Jadi misalnya tidak hanya membangun jalan, tapi juga penyediaan air ini produksi pertanian meningkat, bisa juga untuk didukung dengan pembangunan waduk sehingga air baku untuk meningkatkan kualitas masyarakat di perdesaan dan perkotaan, masyarakat tersedia. Untuk itu pengembangnya perlu dilakukan dimana beberapa hal yang disediakan seperti air minum maupun dengan terpadu dan sinkron. persampahan. Tentunya itu bagian yang Salah satu yang harus di- penting bagi pembangunan infrastruktur Apa yang perlu dimaksimalkan dalam maksimalkan adalah keter- yang menjadi trigger. Selebihnya sebagai rangka mewujudkan keterpaduan dan paduan teknis. Sebagaimana kegiatan ekonomi yang bergerak. sinkronisasi? diketahui perencanaan pem- Salah satu yang perlu dimaksimalkan bangunan diawali dengan Kendala apa yang dihadapi dalam adalah keterpaduan teknis. Sebagaimana pembuatan masterplan dan pembangunan infrastruktur? diketahui perencanaan pembangunan development plan. Dalam Pembebasan lahan menjadi kendala. diawali dengan pembuatan masterplan dan masterplan dan development Pembebasan lahan dilakukan pemerintah development plan. Dalam masterplan dan plan sudah harus terpadu dan pusat dan daerah. Dua-duanya memang development plan sudah harus terpadu dilakukan sinkronisasi. mempunyai masalah, tentu proses dan dilakukan sinkronisasi. Misalnya, kesepakatan dengan masyarakat, oleh dalam pengembangan kawasan tertentu, pemda atau pusat. Kendala kedua, Ditjen Cipta Karya membutuhkan air baku untuk pembangunannya. alokasi dananya. pusat dan pemda harus bergerak cepat untuk Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita diskusikan dengan Ditjen pembebasan tanah, meski anggaranya belum ada. Namun banyak Sumber Daya Air atau SDA. Kemudian, dalam merealisasikannya, solusi yang dibantu kementerian seperti keuangan dan Bappenas harus dikawal agar terlaksana dengan baik. Hal itu baru antar instansi untuk menyelesaikan kendala keuangan. di lingkungan Kementerian PUPR. Kita berharap keterpaduan ini juga kita lakukan antar kementerian. Program pembangunan infrastruktur tidak sekedar kita rencanakan, Bagaimana sistem perencanaanya yang dibuat untuk pembangunan tapi juga kita lihat secara langsung di lapangan, apakah konsep infrastruktur PUPR? Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR keterpaduan ini sudah berjalan. Misalnya kita menggunakan kereta api Untuk masalah perencanaan kita terikat dengan Undang-Undang dari Kota Baru Publik Maja ke Jakarta untuk melihat secara langsung Nomor 25 tahun 2004 mengenai Sistem Perencanaan Pembangunan konsep keterpaduannya itu sendiri, antara dukungan jalan provinsi dari Nasional. Dalam undang-undang itu disebutkan bahwa perencanaan Kementerian PUPR serta kereta api dari Kementerian Perhubungan. pembangunan ada yang merupakan perencanaan jangka panjang atau disebut Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional atau RPJPN Setelah diberi amanat sebagai Kepala BPIW, terobosan apa saja yang untuk jangka waktu 20 tahun, yakni 2005-2025. Kemudian ada juga akan Bapak lakukan terkait program strategis? turunan dari RPJPN, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Saya kira keberadaan program strategis senantiasa terkait antar Nasional atau RPJMN, untuk jangka waktu lima tahun, yakni 2005-2019.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 58 wawancara

Pendekatan pembangu- nan yang dilakukan Ke- menterian PUPR adalah pembangunan infrastruk- tur dengan pendekatan pengembangan wilayah strategis atau WPS. Dari WPS ini ada kawasan- kawasan pembangunan yang sangat pesat, se- hingga harus disediakan infrastruktur secara ter- padu baik untuk konekti- vitas, ada juga untuk iri- gasi, bendungan, sampai air limbah.

Pendekatan pembangunan yang dilakukan Kementerian PUPR adalah tahun itu kita membangun 13 bendungan dan tahun ini delapan pembangunan infrastruktur dengan pendekatan pengembangan bendungan tambahan. Tahun depan akan dibangun 10 sampai 16 wilayah strategis atau WPS. Dari WPS ini ada kawasan-kawasan bendungan lagi. Jaringan irigasi seluas 1 juta hektar juga kita perbaiki. pembangunan yang sangat pesat, sehingga harus disediakan Kemudian dibangun perumahan. Hal ini terkait progaram sejuta infrastruktur secara terpadu baik untuk konektivitas, ada juga rumah, tapi kita membangun rumah baik vertikal maupun horizontal untuk irigasi, bendungan, sampai air limbah. Kita juga bekerjasama sebanyak 550 ribu unit. Dengan ada bantuan juga likuaidtas penyedian dengan kementerian lain. Sistem perencanaan seperti itu kita sebut rumah, diharapkan bisa selesai 300 ribu unit rumah. perencanaan pembangunan infrastruktur PUPR terpadu. Akses air minum 100%. Untuk kawasan perkotaan, dimana kawasan Infrastruktur apa saja yang disiapkan PUPR pada RPJMN 2015-2019? kumuh yang tadinya 38 ribu hektar menjadi 0 hektar tahun 2019. Program yang kita laksanakan dan rencanakan 2015-2019, yakni Persampahan dan sanitasi di perkotaan dapat terlayani dengan baik. menyangkut konektivitas. Pada program konektivitas ini, kita membangun seribu kilometer jalan tol dan juga ada jalan non tol Apakah pembangunan infrastruktur dapat dibangun secara merata sepanjang 2.650 kilometer. Kemudian kita juga akan memperbaiki seluruh Indonesia? jalan-jalan strategis sepanjang 500 kilometer. Jalan strategis ini Sudah menjadi kebijakan Presiden di Nawacita, yakni membangun dari termasuk jalan di perbatasan. pinggaran. Selain itu disparitas juga harus diatasi antara kawasan Untuk penyediaan air dan irigasi, kita akan membangun 65 waduk. barat dan timur Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa wilayah Memang sudah ada 16 waduk yang dibangun sebelum 2015. Pada barat terdiri atas Pulau Sumatera, Jawa, dan . Sedangkan timur

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 wawancara 59

Indonesia yakni Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua. Kita juga kita membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sei Mangke ketahui bahwa Indonesia bagian barat perkembangannya sudah cukup Provinsi Sumatera Utara di Sei Mangke. Program di kawasan ini sudah pesat, bila dibandingkan dengan kawasan timur Indonesia. Untuk itu berjalan. kita harus meningkatkan pembangunan di kawasan yang dianggap masih tertinggal tersebut. Apakah setiap target pembangunan infrastruktur, perlu di evaluasi ? Perlu, karena sudah menjadi sebuah sistem bahwa setiap tahun Banyak program di Indonesia Timur yang dilakukan Kementerian ketiga dari RPJMN, kita melakukan evaluasi pencapaian target. Kita PUPR, seperti kawasan perbatasan, baik perbatasan di Kalimantan akan segera menyelesaikan hasil evaluasi ini dan kita akan lihat hasil Utara, Papua, maupun di NTT. Kemudian juga dilakukan perbaikan evaluasinya, apa saja yang bisa kita capai hingga 2019 mendatang. perumahan dan permukiman. Memang ada juga kawasan strategis pariwisata yang kita kembangkan di Pulau Lombok. Kita siapkan Apa harapan Bapak terhadap perencanaan infrastruktur di tanah air? infrastrukturnya di pulau itu. Pariwisata di bagian barat Indonesia Harapan kita semua pogram bisa selesai pada waktunya dan itu harus juga kita bangun, seperti pengembangan Danau Toba dan Borobudur. didukung terutama oleh masyarakat, karena masyarakat yang punya Kemudian kita juga membangun perumahan di timur Indonesia, tanah. Kita berharap negosiasi tidak perlu lama, sehingga jumlah seperti perumahan untuk guru, tentara, Polri, dan perumahan untuk infrastruktur yang dibangun akan lebih banyak lagi. Pemda juga perlu nelayan. Pemerataan akan terus dilakukan secara bertahap. berpartisipasi. Demikian pula pihak swasta, dimana dapat berinvestasi seperti di jalan tol, air minum, dan ruang terbuka hijau. Kita sangat Untuk program tahunan, seperti apa program yang akan dilakukan ? terbuka, karena kebutuhan masyarakat yang sangat besar terkait Dengan pendekatan WPS, dari program lima tahunan itu, kita masalah infrastruktur tersebut. Tim Redaksi jabarkan menjadi program tahunan yang dapat selesai dalam satu tahun anggaran, dan ada juga terus berlanjut ke tahun berikutnya. Contohnya pengembangan strategis pariwisata, dimana tahun ini kita mengembangkan perencanaan di wilayah Danau Toba. Kemudian dilanjutkan dengan program pengembangan kawasan pariwisata lainnya seperti Candi Borobudur, Pulau Lombok dan Mandalika. Ada

Program yang kita laksanakan dan rencanakan 2015-2019, pertama konektivitas. Pada program konektivitas ini, kita membangun seribu kilometer jalan tol dan juga ada jalan non tol sepanjang 2.650 kilometer. Kemudian kita juga akan mem- perbaiki jalan-jalan strategis sepanjang 500 kilometer. Jalan strategis ini termasuk jalan di perbatasan.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 60 Tips Bersaing Sehat Dalam Bekerja

Dalam dunia kerja, persaingan menantang, dan lainnya. adalah cara yang sangat ampuh dalam 2. Tingkatkan Kualitas Diri menghadapi sebuah kompetisi dalam kerja atau kompetisi antar Dengan iklim kompetisi yang sehat, maka lingkungan kerja. Jangan hanya bekerja lebih pegawai merupakan hal yang Anda akan terus memacu diri untuk keras saja, namun Anda juga harus menjadi wajar. Namun, tidak semua meningkatkan kualitas kerja setiap waktu. pribadi yang lebih cerdas dalam menjalankan Paculah diri sendiri untuk meningkatkan pekerjaan. Kerja keras tanpa dibarengi orang dapat menangani kompetensi dengan fokus pada kelebihan dengan langkah cerdas, tentu semua akan persaingan di dunia kerja diri sendiri. Jangan terlalu mempedulikan menjadi tidak efektif dan tidak efisien. secara positif. Akibatnya, kerap keunggulan yang dimiliki orang lain, karena hal tersebut akan memunculkan rasa iri 5. Tidak Hanya Skill, Etika Juga Harus terjadi persaingan tak sehat dan tidak percaya diri. Dengan fokus pada Diperhatikan yang berujung pada penurunan kelebihan yang dimiliki sendiri, seseorang Dalam menghadapi persaingan kerja di semangat serta produktivitas akan lebih terkonsentrasi untuk menutupi kantor, bukan hanya bicara pada skill saja. kerja. Lantas, bagaimana atau bahkan menghilangkan kelemahannya. Namun lebih dari pada itu, etika Anda Bukan malah menyibukkan diri dengan dalam bekerja juga perlu menjadi perhatian cara menghadapinya? berikut mengeluh dan merasa yang serius. Dan, ini yang sering luput dari beberapa tips yang bisa perhatian orang-orang. Memenangkan dilakukan dalam menghadapi 3. Jalin Hubungan Baik Dengan Atasan dan setiap persaingan atau sebuah kompetisi Rekan Kerja dalam pekerjaan adalah sesuatu yang kompetensi dalam pekerjaan. Agar karir anda tetap bertahan, maka membanggakan, namun bagaimana cara pertahankan hubungan anda dengan atasan. memenangkannya adalah sesuatu yang lebih 1. Lakukan Persaingan Secara Positif Tunjukkan sikap kerja keras, tingkatkan terhormat. Adalah sesuatu yang salah jika Anggaplah sebuah persaingan merupakan keterampilan serta perlihatkan jika anda Anda melakukan segala cara, bahkan sampai motivasi anda untuk terus maju. Jika ada serius dalam bekerja. Selain itu kita juga cara yang negatif untuk memenangkannya. persaingan di antara para karyawan, maka harus membangun hubungan yang baik antar Nomor satukan etika, dengan menjaga etika anggaplah itu sebagai bahan dan pelajaran rekan kerja. Meskipun Anda sedang bersaing yang positif, itu adalah nilai lebih untuk Anda. anda untuk terus bersemangat dan menjadi dengan rekan kerja, tetap bantulah mereka motivasi dalam meningkatakan kualitas saat membutuhkan bantuan. Hilangkan Pada dasarnya persaingan di dunia kerja pekerjaan anda. Menurut penasehat dunia rasa takut tersaingi karena bisa saja Anda akan selalu ada. Tinggal bagaimana Anda kerja Herman Yudiono, adanya persaingan memerlukan bantuan dia di kemudian hari. merespons dan menyikapinya. Tidak perlu di dunia kerja akan membuat para pegawai Selain itu, bersinergi ini akan membantu terlalu cemas menghadapi kompetisi mengerahkan segala daya dan kemampuan Anda dan pesaing Anda berkembang. dengan rekan kerja. Jadikan persaingan itu terbaiknya. Hal itu dipicu oleh keinginan naik 4. Bekerja Lebih Cerdas dan Lebih Keras sebagai momentum untuk membuat diri jabatan, memperoleh gaji lebih tinggi, proyek Bekerja dengan lebih keras dan lebih cerdas Anda menjadi lebih baik.

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Tokoh 1

Bebas Dari Komplain Jalan Rusak

Ridwan Kamil ...... Walikota Bandung

Persoalan perkotaan di Bandung satu per satu mulai tersele- bahagia. “Sebenarnya sesederhana itu saja,” yakinnya. saikan. Walikota Bandung, Ridwan Kamil menerangkan, hasil survei ‪Kualitas infrastruktur berbanding lurus dengan tingkat kebahagiaan Pemerintah Kota (Pemkot) pada tahun 2013 menyatakan terdapat lima warga. Oleh karena itu, dirinya senantiasa berupaya untuk terus mem- masalah utama di Kota Bandung. “Mulai banjir, jalanan rusak, kemac- perbaiki infrastruktur Kota Bandung sehingga menjadi juara se-Indo- etan, pedagang kaki lima, dan sampah,” papar pria yang akrab disapa nesia.‬ “Bandung ingin menjadi juara infrastrukturnya se-Indonesia, Kang Emil ini kepada wartawan, beberapa waktu lalu. baik infrastruktur jalan, infrastruktur lingkungan, sungai, dan infra- Pada Desember 2015, ungkap Kang Emil, Pemkot Bandung kembali struktur perhubungan,” aku Kang Email.‬ melakukan survey. Hasilnya masalah kota berkurang satu, yakni Ia mengatakan, ‪infrastruktur yang dibangun bertujuan untuk mem- jalanan rusak sudah tidak ada lagi. ‪”Komplain warga terhadap jalan fasilitasi aktivitas warga sesuai dengan kebutuhan dalam mengatasi yang rusak pada akhir 2015 sudah hilang. Padahal di awal saya men- persoalan perkotaan di Kota Bandung.‬ jabat Walikota Bandung, problem nomor satu di Bandung adalah jalan Di sisi lain, Kang Emil menyatakan, selama ini Pemkot Bandung berlubang,” terang Kang Emil. ‬ dinilai terlalu mengedepankan program pengembangan infrastruk- Walikota yang sempat berprofesi sebagai tur. “Untuk itu perlu inovasi lagi, agar arsitek ini mengakui, pada 2016 ini dirinya keberadaan infrastruktur yang memadai tengah memacu Dinas Bina Marga dan selama ini Pemkot Bandung dinilai itu dapat benar-benar menekan angka Pengairan (DBMP) Kota Bandung, agar terlalu mengedepankan program kemiskinan. Caranya kita akan buat dinas dapat segera menuntaskan pekerjaan per- pengembangan infrastruktur. penanggulangan kemiskinan. Terlebih, baikan gorong-gorong dan trotoar yang ada “Untuk itu perlu inovasi lagi, agar selama ini program penanggulangan di 12 jalur. “Untuk tahun depan (2017,-red), keberadaan infrastruktur yang kemiskinan masih tersebar di berbagai ada proyek istimewa lagi yaitu revitalisasi organisasi perangkat daerah (OPD,-red),” 1 km Sungai Cikapundung dari jalan Lingkar memadai itu dapat benar-benar paparnya seraya menambahkan karena Selatan sampai Soekarno Hatta,” katanya.‬ menekan angka kemiskinan. tidak fokus pada satu lembaga sehingga Menurut Kang Emil, salah satu inovasi Caranya kita akan buat dinas masil kurang optimal daya ungkitnya. Pemkot Bandung yang dikelola DBMP yang penanggulangan kemiskinan. “Kemiskinan akan diurus oleh satu dinas, paling diapresiasi masyarakat adalah had- dikontrol dan disentralisasi di satu Dinas irnya Unit Reaksi Cepat (URC). Sehingga, Penanggulangan Kemiskinan,” kata Kang kerusakan kecil pada infrastruktur dapat diatasi dengan cepat dan Email. Ia mengatakan selama ini, urusan kemiskinan terpecah ke hasilnya langsung dirasakan oleh masyarakat.‬ banyak dinas sesuai dengan bidangnya. Seperti bantuan pendidikan ‪Kang Emil mengakui, URC memang memiliki reaksi cepat, meski- bagi warga tidak mampu dikoordinir oleh Dinas Pendidikan ataupun pun kualitas penambalannya memang perlu terus ditingkatkan. beras miskin ditangani Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Menurutnya, kualitas infrastruktur penting untuk dijaga. “Tujuannya Menurut dia, dinas baru ini tengah dalam pembahasan raperda oleh tiada lain, agar kota ini nyaman. Sebab, infrastruktur adalah pondasi DPRD Kota Bandung. “Keberadaan dinas tersebut diharapkan dapat kebahagiaan warga Bandung saat ini. Prestasi DBMP dalam kontribus- menanggulangi kemiskinan di Bandung, sehingga Bandung akan inya dalam meningkatkan kebahagiaan warga harus diapresiasi dan semakin keren karena infrastruktur yang ada oke dan angka kemiski- ditunjukkan kepada masyarakat,” jelasnya.‬ nannya kecil,” jelasnya.(ris/infoBPIW) Rumus membangun kota, ungkap Kang Emil, jika infrastrukturnya harus baik, sehingga kotanya akan nyaman, urusan lancar, warganya

SINERGI / Edisi 09 - September 2016 Kunjungi Info BPIW di website & Akun kami:

www.bpiw.pu.go.id @informasiBPIW Layanan Informasi BPIW

badan pengembangan infrastruktur wilAYAH (BPIW) kementerian pupr