Pemberdayaan Hukum Otonomi Daerah Dan Potensi Wilayah: Studi Tentang Kemungkinan Terbentuknya Provinsi Surakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pemberdayaan Hukum Otonomi Daerah Dan Potensi Wilayah: Studi Tentang Kemungkinan Terbentuknya Provinsi Surakarta View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Diponegoro University Institutional Repository PEMBERDAYAAN HUKUM OTONOMI DAERAH DAN POTENSI WILAYAH: STUDI TENTANG KEMUNGKINAN TERBENTUKNYA PROVINSI SURAKARTA Disertasi Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Hukum Oleh : Edy S. Wirabhumi NIM : B5A 001 005 PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARKANA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2007 LEMBAR PENGESAHAN DISERTASI PEMBERDAYAAN HUKUM OTONOMI DAERAH DAN POTENSI WILAYAH: STUDI TENTANG KEMUNGKINAN TERBENTUKNYA PROVINSI SURAKARTA Edy S. Wirabhumi B5A 001 005 Semarang, 14 September 2007 Telah disetujui untuk dilaksanakan oleh Tim Promotor : Promotor I Promotor II Prof. Dr Satjipto Rahardjo SH Prof. Dr. Esmi Warassih PR., SH. MS Promotor III Prof. Dr. Moempoeni Moelatingsih M., SH. Mengetahui: Ketua Program Doktor Prof. Dr. Moempoeni Moelatingsih M., SH. NIP. 130324140 PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Edy S. Wirabhumi NIM : B5A 001 005 Alamat : Jl. Kenanga No. 53 Badran Surakarta Asal Instansi : Keraton Surakarta Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Karya tulis saya, disertasi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (doktor), baik di Universitas Diponegoro maupun di perguruan tinggi lain. 2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Promotor. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini. Semarang, Yang membuat pernyataan, Edy S. Wirabhumi NIM. B5A 001 005 Untuk : Mereka yang mencintai Wilayah Bekas Karesidenan Surakarta, Orangtuaku, Almarhum Mertuaku, Guru-guruku, Almamaterku, serta Isteri dan Anak-anakku Motto : Ing pangrawuh lahir-batin aja mamang, yen sira “hudani” mring sariranira, lamun ana, ‘kang murba misesa alam kabiri, dadi sabarang’ pakaryanitra ugi. Paku Buwana IV, Serat Wulang Reh Terjemahan ‘bebas’ : Di dalam lahir batin janganlah ragu, bila kau telah ‘mendapat petunjuk’ bagi dirimu, bahwasannya ada yang menguasai, menentukan di ‘alam besar’, termasuk hasil kerjamu (Terjemahan Joko Sismadi Widhaningrat) KATA PENGANTAR Studi ini merupakan kajian ilmiah dengan mengambil topik: Pemberdayaan Hukum Otonomi Daerah dan Potensi Wilayah: Studi tentang Kemungkinan Terbentuknya Provinsi Surakarta. Yang dimaksud dengan hukum otonomi daerah (HOD) di sini adalah asas, seluruh peraturan dan ketentuan yang berkaitan dengan otonomi daerah, dan khususnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 129 tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah. Sementara, yang dimaksud dengan pemberdayaan HOD adalah penafsiran dan penerapan PP tersebut sebagai alat analisis, selain melalui pengkajian yang mendalam terhadap substansi PP itu, juga pengkajian intensif terhadap data lapangan termasuk data historis yang diperlukan. HOD tersebut bukan merupakan produk peraturan perundang-undangan tersendiri. Tetapi merupakan relasi sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan otonomi daerah. Karena itu HOD juga memiliki kesesuaian yuridis, filosofis dan sosiologis. Adanya kesesuaian yuridis, karena tidak ada pertentangan antara produk peraturan perundang- undangan yang satu dengan lainnya. Kesesuaian filosofis, karena HOD bertujuan meningkatkan kesejahteraan masayrakat, melalui penafsiran dan penerapan hukum secara konstektual, dengan senantiasa mengacu pada doktrin yang mendasar yaitu bahwa hukum untuk manusia. Begitu pula adanya kesesuaian sosiologis yang terkandung dalam HOD, bahwa hukum dapat dijadikan alat untuk merekayasa masyarakat atau sarana perubahan sosial yang terencaakan, sesuai dengan tujuan dan aspirasi masyarakat. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan muncul dua konsep, yaitu kelayakan dan kemanfaatan berkaitan dengan fokus studi tersebut. Beranjak dari kedua konsep ini, selanjutnya dilakukan penelitian intensif. Kelayakan yang dimaksud di sini adalah layak tidaknya wilayah Bekas Karesienan Surakarta untuk dikembangkan menjadi suatu provinsi, menurut kriteria/syarat yang ditentukan dalam PP No. 129/2000 tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam PP No. 129/2000, pasal 13, bahwa pemekaran daerah dapat dilakukan berdasarkan kriteria/syarat yaitu: a. Kemampuan ekonomi; b. Potensi daerah; c. Sosial budaya; d. Sosial politik; e. Jumlah penduduk; f. Luas daerah; g. Pertimbangan lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. Ketujuh kriteria tersebut dilengkapi dengan 19 indikator dan 43 sub indikator. Ketujuh kriteria, yang dilengkapi dengan sejumlah indikator dan sub indikator tersebut merupakan kerangka (term of reference/TOR) untuk melakukan penelitian awal oleh Pemerintah Daerah atau lembaga/badan lain yang ditunjuk sebagai salah satu persyaratan pokok untuk mengajukan usul Pemekaran Daerah, bersamaan dengan syarat yang lain seperti “ada kemauan politik dari Pemerintah Daerah dan masyarakat yang bersangkutan” (PP No. 129/2000, Pasal 16 ayat (1), butir a, dan b), dan persyaratan yang lain. Perlu dijelaskan, bahwa studi ini merupakan kajian ilmiah yang menyangkut ranah wacana, dan tidak memasuki ranah politik praktis. Karena itu ketujuh kriteria, 19 indikator dan 43 sub indikator dijadikan sarana untuk mengkaji tingkat kelayakan wilayah Bekas Karesidenan Surakarta jika dikembangkan sebagai provinsi. Ranah politik praktis ataupun kajian tentang politik praktis, yang bersumber dari PP No. 129/2000, Pasal 16 ayat (1), butir a. yang berbunyi: “ada kemauan politik dari Pemerintah Daerah dan masyarakat yang bersangkutan”, tidak masuk dalam fokus studi ini. Dari hasil studi yang telah dilakukan, berdasarkan kriteria/persyaratan yang diatur dalam PP No. 129/2000, pasal 13, yang memuat 7 kriteria, 19 indikator dan 43 sub indikator, terhadap wilayah Bekas Karesidenan Surakarta, yang terdiri dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, dan Klaten, bahwa wilayah tersebut layak dikembangkan menjadi sebuah provinsi. Berdasarkan prinsip pemekaran daerah, bahwa daerah yang baru dimekarkan (dibentuk) dapat melaksanakan otonomi daerahnya, dan daerah induk juga masih tetap melaksanakan otonomi daerahnya (lihat: Penjelasan PP No. 129/2000, bagian I. Umum), dari hasil studi tersebut menunjukkan bahwa wilayah Bekas Karesidenan Surakarta (jika dimekarkan menjadi Provinsi Surakarta), dan daerah induk Provinsi Jawa Tengah, keduanya akan tetap mampu melaksanakan otonomi daerahnya. Selanjutnya, konsep kemanfaatan, yaitu manfaat apa saja yang akan diperoleh jika wilayah Bekas Karesidenan Surakarta dikembangkan menjadi sebuah provinsi. Untuk menganalisis hal tersebut beranjak dari tujuan Pemekaran Daerah yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui: a. Peningkatan pelayanan pada masyarakat, b. Pemercepatan pertumbuhan demokrasi, c. Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah, d. Peningkatan keamanan dan ketertiban, dan f. Peningkatan dukungan yang serasi antara pusat dan daerah, faktor kemanfaatan tersebut harus sesuai dengan tujuan yang demikian. Sebelum melihat arti kemanfaatan tersebut, terlebih dahulu harus dilihat kondisi objektif wilayah Bekas Karesidenan Surakarta, termasuk latar belakang historis sebagai wilayah Vortenlanden Surakarta yang menyangkut perubahan dan kelangsungannya. Setelah melihat latar belakang historis serta berbagai kondisi dan potensi sejumlah kabupaten dan kota yang ada di wilayah itu, wilayah bekas Karesidenan Surakarta dapat dipahami sebagai kewilayahan ekonomi, kewilayahan budaya dan kewilayahan politik. Dari hasil kajian ini, kemudian dapat diketengahkan sejumlah manfaat, jika wilayah Bekas Karesidenan Surakarta tersebut menjadi sebuah Provinsi adalah: 1. Memperpendek rentang birokrasi pemerintahan, baik dari segi hirarkis maupun geografis; 2. Koordinasi antar daerah kabupaten/kota akan lebih efektif dan intensif; 3. Memperbesar sumber- sumber pembiayaan pembangunan; 4. Peningkatan partisipasi masyarakat, termasuk dalam proses-proses pengambilan keputusan; 5. Peningkatan kualitas lembaga eksekutif dan lembaga legislatif dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab (good government). Proses penyelesaian disertasi ini dapat berjalan lancar berkat bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itulah, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Prof. Dr. Soeharyo Hadisaputro, baik selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) maupun Ketua Tim Penilai pada ujian kelayakan disertasi. Atas petunjuk dan motivasi yang beliau berikan, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlimpah kepadanya. 2. Prof. Dr. Moemponi Moelatiningsih, M.SH, baik selaku Ketua Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP maupun Promotor III dalam proses penyelesaian disertasi, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala petunjuk dan bantuannya. Semoga Allah SWT memberikan ganjaran yang berlimpah kepadanya. 3. Prof. Dr. Satjipto Rahardjo SH selaku Promotor I,
Recommended publications
  • Charles Coppel Boxes for Monash Library 2017
    Charles Coppel boxes for Monash Library 2017 Box A1 Tri Budaja; Madjalah bulanan dari Gabungan Sam Kauw Indonesia Djakarta Maret 1954-Djanuari 1955 (issues 2-12) bound into volume 1. Lacks first issue. Issue 12 is incorrectly bound in before issue 2. It was incorrectly printed as issue 1 on the cover. This has been corrected to issue 12. Februari 1955 - Februari 1956 (issues 13-25) bound into volume 2.Coppel Maret 1956 – Mei 1957 (issues 26-40) bound into volume 3. Lacks issues 36-37, Jan-Feb 1957 but these are bound into volume 11, see below. Djuni 1957-Djuli 1958 (issues 41-54) bound into volume 4. Augustus 1958 - Djuli 1959 (issues 55 - 66) bound into volume 5. Augustus 1959 - Augustus 1960; (issues 67 - 79) bound into volume 6. Box A2 September 1960 - September 1961 (issues 80 - 90) bound into volume 7. [marked 80-92] Nopember 1960 - Oktober 1962 (issues 93 – 105) bound into volume 8. Nopember 1962 - Nopember 1963 (issues 106 - 118) bound into volume 9. Desember 1963 - Maret 1965; (issues 119 - 134) bound into volume 10. [marked 119-135] Mei 1965-Pebruari 1966 (issues 136-145) bound into volume 11. Also contains Djanuari/Pebruari 1957 (issues 36/37) (see volume 3 above). * * * * * Box A3 Tan, G[ing] T[iong] [translator]. Kitab Soe Sie (Four Holy Books) This bound volume contains • Kitab Tay Hak (Ilmoe Kebatinan dan Pemerentahan Negri) Soerabaia: Verg. Khong Kauw Hwee; 1935. Translation of the "Daxue" or "The Great Learning". • Kitab Tiong-Yong Soerabaia: Verg. Khong Kauw Hwee; 1935 Translation of the "Zhongyong" or "The Doctrine of the Mean".
    [Show full text]
  • International Symposium "Constitutional Court As The
    INTERNATIONALINTERNATIONAL SYSMPOSIUMSYSMPOSIUM CONSTITUTIONALCONSTITUTIONAL COURTCOURT ASAS THETHE GUARDIANGUARDIAN OFOF IDEOLOGYIDEOLOGY ANDAND DEMOCRACYDEMOCRACY ININ PLURALISTICPLURALISTIC SOCIETYSOCIETY Solo,Solo, IndonesiaIndonesia ,, 99thth -- 1010thth AugustAugust 20172017 PROCEEDING INTERNATIONAL SYMPOSIUM Constitutional Court as the Guardian of Ideology and Democracy in Pluralistic Society Solo, Indonesia 9th - 10th August 2017 PROCEEDING INTERNATIONAL SYMPOSIUM CONSTITUTIONAL COURT AS THE GUARDIAN OF IDEOLOGY AND DEMOCRACY IN PLURALISTIC SOCIETY Prepared By Proceeding and Minutes Team 2017 THE CONSTITUTIONAL COURT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Jl. Medan Merdeka Barat No.6 Jakarta Pusat 10110, Fax: 021-3520177 [email protected] [email protected] INTERNATIONAL SYMPOSIUM Constitutional Court as the Guardian of Ideology and Democracy in Pluralistic Society Solo, Indonesia 9th - 10th August 2017 TABLE OF CONTENTS VERBATIM INTERNATIONAL SYMPOSIUM • Opening Ceremony ............................................................................................ 7 • Session 1 “Constitutional Court and State Ideology” ........................................................ 21 Session 2 “Constitutional Court and Principles of Democracy” ....................................... 47 • Session 3 “Constitutional Court’s Role in Plural Society” ................................................ 76 SUMMARY REPORT INTERNATIONAL SYMPOSIUM ............................. 103 ANNEX .................................................................................................................
    [Show full text]
  • Politik Hukum Hubungan Kewenangan Antara Kabupaten/Kota Dan Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Keuangan Desa
    POLITIK HUKUM HUBUNGAN KEWENANGAN ANTARA KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA T E S I S Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum Minat Utama : Hukum Kebijakan Publik Disusun Oleh : DILA EKA JULI PRASETYA NIM: S311508006 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 i ii POLITIK HUKUM HUBUNGAN KEWENANGAN ANTARA KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Disusun Oleh : DILA EKA JULI PRASETYA NIM: S311508006 Telah disetujui oleh Tim Pembimbing: Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua Dr. Djoko Wahyu Winarno, S.H., M.S. .......................... .............. NIP. 19520511 198003 1 002NIP. 197805012003121002 Sekretaris Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum. ........................... ............... NIP. 19641201 200501 1 001 Anggota Penguji 1. Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum. ........................... ............... NIP. 19780501 200312 1 002 2. Prof. Dr. I Gusti Ayu KRH, S.H., M.M. ........................... ............... NIP. 19721008 200501 2 001 Mengetahui: Direktur Program Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana, Fakultas Hukum, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum. NIP. 19600727 198702 1 001 NIP. 19641201 200501 1 001 iii iv KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan begitu banyak nikmat-Nya sehingga tesis yang berjudul “POLITIK HUKUM HUBUNGAN KEWENANGAN ANTARA KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA” ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis ini membahas tentang analisis politik hukum hubungan kewenangan antara Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dalam pengelolaan keuangan Desa setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
    [Show full text]
  • Decolonizing Agrarian Knowledge and the Emergence of Indonesian Critical Agrarian Studies
    Volume 16 Number 2 ISSN 2314-1234 (Print) Page October 2020 ISSN 2620-5882 (Online) 103—122 Decolonizing Agrarian Knowledge and the Emergence of Indonesian Critical Agrarian Studies AHMAD NASHIH LUTHFI Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta Email: [email protected] Abstract Agricultural production growth has been the main priority in agrarian development Keywords: in Indonesia but its ends and means have been varied. In the colonial era, an export- agrarian oriented colonial plantation system resulted in the transformation of the Indonesian development; land tenurial system. In the post-colonial period, Soekarno’s regime pursued agrarian critical development seeking to strengthening people’s land rights through its land reform agrarian policies. Land rights were seen as the basis for agricultural production. Soeharto’s studies; New Order regime implemented its Green Revolution policy by developing knowledge agricultural mechanization and extensification which managed to improve decolonization agricultural production, but it gave greater privileges to the rural elite class and caused dependence on foreign inputs and aid. All agrarian policies were supported by knowledge produced through the research of influential institutions and individuals, including critical responses against the impacts of the transformation of land tenure. In this context, knowledge in agrarian studies with its critical perspectives were re- shaped as part of the process of knowledge decolonization. Abstrak Peningkatan produksi pertanian merupakan perhatian utama dalam pembangunan Kata kunci: agraria di Indonesia dengan tujuan dan cara yang berbeda-beda pada berbagai masa. dekolonisasi Pasa masa Kolonial, peningkatan produksi pertanian ditujukan untuk kepentingan pengetahuan; kolonial melalui sistem perkebunan yang meluas dan berakibat pada transformasi pembangunan sistem tenurial Indonesia secara mendasar.
    [Show full text]
  • The Role of Civic Education in the Reinforcement of the Land Ethic Values in the Sustainable Development of the Environment in the Rule of the Law*
    Asian Journal of Humanities and Social Studies (ISSN: 2321 – 2799) Volume 02 – Issue 04, August 2014 The Role of Civic Education in the Reinforcement of the Land Ethic Values in the Sustainable Development of the Environment in the Rule of the Law* Mahendra Wijaya, Suwarto WA, Triana Rejekiningsih, Triyanto Sebelas Maret University, Surakarta, Central Java, Indonesia _________________________________________________________________________________ ABSTRACT— This research aimed at 1) examining the substance of the land values in the sustainable development of the environment; 2) identifying the land ethic values in the sustainable development of the environment; 3) constructing the role of civic education to reinforce the land ethic values in the sustainable development of the environment in the law of the rule. This research belonged to a qualitative research, employing socio legal approach. It refers to a combination of both legal and social research. This study was conducted at two litigious villages in Sukoharjo Regency, Central Java Province, Indonesia. The qualitative data collected from the research location was analyzed using the interactive model developed by Miles and Huberman. The finding showed that (1) the substance of sustainable land ethic values is the foundation in applying the land laws which benefitted for the greatest of the people. A citizen with the ability of coordinating the ethic values with the legal norms will act in his obedience to law. The land ethic values in the sustainable development of the environment were belief, respect to land, moral responsibility, social solidarity, compassion and care to land, a non- destructive act to land and ecosystem and an obedience to law. The values could be incorporated in civic education to provide competencies in civic knowledge, civic dispositions and civic skills.
    [Show full text]
  • Proceedings Aeconf 2014
    PROCEEDINGS Proceedings The 2nd AsiaEngage Regional Conference 2014 @November 2014 ISBN 978-602-96679-7-4 Published by: Directorate of Research and Community Engagement Universitas Indonesia Gedung ILRC Kampus UI Depok, Depok 16424. INDONESIA Chairperson Dr. rer. nat. Agustino Zulys Vice Chairperson Citra Wardhani, M.Si. Compiler Adi Pratama, S.Sos Ludia Safitri, SKM. Vindy Renaningtias, S.E Fika Latifah, S.Kep. Design & Layout Ahmad Nizhami, S.Si. vi + 290 pages Contents Introduction v Scientific Committee vi Community Engaged Teaching and Learning Enhancing Education: KelabSahabat UM – The Friends of University Malaya Approach to Youth Engagement 3 Capacity Building of Community with Facilitating Waste Bank to Environmental Management in Urban Area 9 Analysis of Introducing Community Service Learning into Curriculum of NUST 16 An Evaluation of the Service Learning and Discipline Based Social Formation of Students of Ateneo de Manila University 26 Against Early Marriage Phenomenon Through Student-Centred Teaching by Peer Educator in PIK R/M 34 Evaluating University Service-Learning Initiatives: 41 A Case Study of the Ateneo de Manila Loyola Schools 41 Community Literacy-Based Learning Approach Through English Language Games 49 Enhancing Environmental Literacy of Malaysian School Children: A Survey on Awareness and Attitudes 55 NGO Bootcamp – Lessons from a Pilot on Civic and Experiential Learning at Yale-NUS 63 Changing The Paradigm in Engaging Academicians in a Teaching Hospital to Be Community Engaged Using a Three-Stage Approach: A
    [Show full text]
  • Pengaturan Hukum Daerah Istimewa Surakarta Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
    PENGATURAN HUKUM DAERAH ISTIMEWA SURAKARTA DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TESIS OLEH : RIO RAMABASKARA Nomor Mahasiswa : 11912700 BKU : HTN Program Studi Ilmu Hukum PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2017 i ii iii iv HALAMAN MOTTO Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7) Seseorang yang optimis akanmelihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang yang pesimis akan melihat malapetaka dalam setiap kesempatan. (Rasulullah Saw) Semakin berjayanya kejahatan adalah ketika semakin banyak terbungkamnya para orang baik (Imam Ali) v KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. “Innalhamdalillah, Nahmaduhu Wa nasta‟inuhi Wa nastaggfiruh. Wa naudzu billahi Minsyuruuri Anfusinaa. Wa min Syai‟ati a‟malina. Mayyahdihillahu fala mudillalah, Wamayyudlil fala hadialah. Asyhadu „alla ilaha „illallah Wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma Shalli „ala Muhammad Wa „ala alihi Muhammad”.... Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang karena kehendak-Nya, maka Tesis ini mampu terselesaikan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, yang merupakan icon perubahan dan sosok pembebas ummat dari Orde Jahiliah menuju Orde Islamiyah. Serta salam kepada seluruh Ahlul Bayt-nya yang menjadi perantara nyata untuk meneruskan risalah-risalah suci- nya, sehingga sampai saat ini kita masih mampu merasakan dan mengamalkannya. Pada kesempatan berikutnya, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis, sehingga lahirlah tulisan ini.
    [Show full text]
  • Cover and Opyright Page
    UC Berkeley UC Berkeley Electronic Theses and Dissertations Title The Resurgence of Land Reform Policy and Agrarian Movements in Indonesia Permalink https://escholarship.org/uc/item/87s5s84g Author Rachman, Noer Fauzi Publication Date 2011 Peer reviewed|Thesis/dissertation eScholarship.org Powered by the California Digital Library University of California The Resurgence of Land Reform Policy and Agrarian Movements in Indonesia By Noer Fauzi Rachman A dissertation submitted in partial satisfaction of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in Environmental Science, Policy and Management in the Graduate Division of the University of California, Berkeley Committee in charge: Professor Nancy Lee Peluso, Chair Professor Katherine O’Neill Professor Louise Fortmann Professor Gillian Hart Professor Michael J. Watts Fall 2011 © 2011 Noer Fauzi Rachman All Rights Reserved Abstract The Resurgence of Land Reform Policy and Agrarian Movements in Indonesia By Noer Fauzi Rachman Doctor of Philosophy in Environmental Science, Policy and Management Professor Nancy Lee Peluso, Chair On January 31, 2007, Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono announced a new land redistribution program that was part of the implementation of a land reform policy called Reforma Agraria. The program was to be launched in conjunction with a land registration program as part of a government strategy to eradicate poverty. The launch of the program was a watershed event that had been engineered by the head of the National Land Agency (NLA) in collaboration with agrarian movement activists who had struggled for years for agrarian social justice. The resurgence of land reform policy was fostered through a unique partnership of activists, scholars, and reformist government officials.
    [Show full text]
  • Budaya Hukum Keraton Surakarta Dalam Pengaturan Tanah Baluwarti Sebagai Kawasan Cagar Budaya
    CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk Provided by Diponegoro University Institutional Repository BUDAYA HUKUM KERATON SURAKARTA DALAM PENGATURAN TANAH BALUWARTI SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Magister Ilmu Hukum Oleh : LEGO KARJOKO Pembimbing PROF. Dr. ESMI WARASSIH PUJIRAHAYU, SH, MS PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM BIDANG KAJIAN HUKUM EKONOMI DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2005 BUDAYA HUKUM KERATON SURAKARTA DALAM PENGATURAN TANAH BALUWARTI SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA Disusun Oleh : LEGO KARJOKO B4A.001.049 Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal ………………… Tesis ini telah diterima Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Mengetahui Ketua Program Pembimbing Magister Ilmu Hukum Prof. Dr. Esmi Warassih P, SH, MS Prof. Dr.Barda Nawawi Arief, SH NIP. 130529436 NIP. 130350519 KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini yang berjudul : “BUDAYA HUKUM KERATON SURAKARTA DALAM PENGATURAN TANAH BALUWARTI SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA”. Penulisan tesis ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada Program Magister Ilmu Hukum, Kajian Hukum Ekonomi dan Teknologi di Universitas Diponegoro Semarang. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan, waktu dan literatur. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca. Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat terselesaikan karena bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran, nasihat, kritikan dan bantuan baik yang bersifat materiil maupun moril, sehingga tesis ini dapat selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih ini, penulis sampaikan kepada: 1.
    [Show full text]
  • Bookchapter Society 5 0 NEW OKE.Pdf
    SOCIETY 5.0 LEADING IN THE BORDERLESS WORLD SOCIETY 5.0 Copyright ©2021, Bildung All rights reserved SOCIETY 5.0: LEADING IN THE BORDERLESS WORLD A. Ifayani Haanurat I Abustan I Afi f Suaidi I Afi fah Putri Wulandari I Bambang Sukamto I Bulkani I Daryono I David Pradhan I Dhiva Maulida Rizqi Nur’aini I Diah Karmiyati I Dwi Bambang Putut Se yadi I Es Ismawa I Farhana I Fauzan I Hamdan Azhar Siregar I Hunainah I Ifadhila I Ishomuddin I Iswan Riyadi I Laili Nurul Fi yah I M. Fatchurahman I Ma hew Cant I Maya Dewi Dyah Maharani I Mimin Mintarsih I Mochamad Ridwan I Mohamad Zain Musa I Mohd Amin Bin Kadir I Mu`ah I Muhlis Fajar Wicaksana I Mulki Siregar I Nhelbourne K. Mohammad I Nindita Pinas kasari I Nugrahini Wisnuja I Nurul Qomariah I Pieter Saher an I Raihan I Retno Tri Nalarsih I Ria Angin I Ronggo Warsito I Sep ana Wijayan I Sudjiwana I Theresia Kriswian Nugrahaningsih I Tobroni I Totok Hendarto I Umy Zahroh I Untoro I Zakiyah Zahara Editor: Diah Karmiya Desain Sampul: Ruhtata Layout/tata letak Isi: Tim Redaksi Bildung Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sociey 5.0 Leading in the Borderless World/Editor Diah Karmiya /Yogyakarta: CV. Bildung Nusantara, 2021 x + 348 halaman; 15 x 23 cm ISBN: 978-623-6658-80-2 Cetakan Pertama: 2021 Penerbit: BILDUNG Jl. Raya Pleret KM 2 Banguntapan Bantul Yogyakarta 55791 Telpn: +6281227475754 (HP/WA) Email: [email protected] Website: www.penerbitbildung.com Bekerja sama dengan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang Anggota IKAPI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
    [Show full text]