JPES 1 (1) (2012)

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

AGGRESSIVE BEHAVIOR PATTERN, CHARACTERISTICS AND FANATICISM PANSER BIRU GROUP PSIS SEMARANG

Argubi Silwan

Prodi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstract Sejarah Artikel: This research aim to find out about 1) the aggressive behavior pattern posed by supporters Diterima Januari 2012 Panser Biru and see how 2) the role of supporters of the PSIS Semarang, 3) understanding Disetujui Februari 2012 the Panser Biru PSIS Semarang fans about the meaning of fanaticism against PSIS club, 4) Dipublikasikan Juni 2012 characteristics of groups Panser Biru PSIS Semarang, 5) the impact of aggressive behavior Keywords: caused by the Panser Biru PSIS Semarang Supporters on the surrounding community. This Supporters study used a qualitative approach. The population was Panser Biru PSIS Semarang Support- Aggressive ers Group and the sample was taken from several Korwil were 30 respondents, data collection Soccer. technique was participant observation, depth interviews, document searches, and triangula- tion of data. The data obtained were analyzed qualitatively by following these steps: 1) data reduction, 2) presentation of data, and 3) conclusion. This research has resulted that 1) the pattern of aggressive behavior that arises in the group of supporters made collectively Panser Biru PSIS Semarang is the result of frustration-aggression caused aggressive behavior types (a) physical aggression and (b) verbal aggression. 2) understanding the fanaticism of panser biru supporters groups are situational to support PSIS, the behaviors that are beyond irra- tional will appear when their beloved team being hurt or harmed other teams, depending on the team that faced by PSIS, 3) the role is seen from the Panser Biru PSIS Semarang fans only limited to members of support and motivation to PSIS Semarang, 4) characteristic of panser biru supporters that is they move through small groups in groups to form a crowd within pow- erful cohevitas and collective behavior, from blue sedge dominant attributes and have special slogans, 5) impact of aggressive behavior is panser biru supporters groups in terms of economic benefits to traders about, for PSIS was uncomfortable with verbal aggressive behavior that often occurs in every game .This study concludes: 1) aggressive behavior patterns that arise in groups of supporters be done collectively Panser Biru is frustration-aggression, 2) the role of Panser Biru supporters as advocates and sources of material for PSIS, 3) understanding fanaticism of panser biru blue situational fans to support the PSIS, 4) characteristics of a Panser Biru supporters group is the attribute is blue and has a chant for PSIS, 5) the impact on the communities that benefit economically while for the PSIS team players feel uncomfort- able with the aggressive behavior that posed, especially verbal aggression that is often sung at every game.

© 2012 Universitas Negeri Semarang

ISSN 2252-648X  Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233 Email: [email protected] Argubi Silwan/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Pendahuluan Salah satu klub peserta liga thi-phone yang mengikuti kompetisi liga thi-phone tahun Berbagai kerusuhan yang terjadi di liga In- 2011 yaitu klub kebanggaan kota Semarang, donesia baik di liga Super maupun liga thi-phone klub tersebut memiliki sebuah kelompok supor- menggambarkan bahwa karakteristik suporter di ter yang sangat fanatik yang bernama kelompok memiliki karakter yang sama. kerusu- suporter Panser Biru (Pasukan Semarang Biru). han yang ditimbulkan kelompok suporter terse- Kelompok suporter ini sangat fanatik dalam but merupakan perilaku agresif yang sangat me- mendukung PSIS Semarang, yang terkadang ka- rugikan baik secara psikologis, materil, bahkan rena kefanatikan tersebut sering menimbulkan korban jiwa dan kerusakn fasilitas-fasilitas yang perilaku-perilaku agresif yang sangat merugikan. berada dekat dengan kerusuhan tersebut. Perila- Kelompok suporter panser biru ini juga pernah ku agresif yang terjadi dapat dilihat pada tabel 1. melakukan perilaku-perilaku agresif, diantaranya

Tabel 1. Perilaku agresif suporter bola

Perilaku agresif dan Kerusuhan Sumber Menghancurkan kaca-kaca stadion, membakar beberapa (Persebayafc.com, 2006), mobil termasuk mobil stasiun TV milik swasta dan ambu- www.tvone.co.id, (http:// lans saat persebaya menjalani laga lawan Arema Malang regional.kompas.com/read) dalam Copa Dji Sam Soe di stadion 10 November pada 4 September 2006 Persebaya melawan Persib di Soreang, Bandung, 23 Januari 2010. Tanggal 23 januari 2011 membunuh suporter lamania . Dan masih banyak lagi kasus yang dilakukan oleh Bonek Kerusuhan antara suporter pada saat pertandingan Persija KOMPAS , 22/3/2010 VS Persipura (Maret 2010) 15 “Jak Mania” Ditetapkan Jadi Tersangka Suporter Bawa Senjata, Bawa Senjata Tajam, Puluhan Suporter Persija Diamankan Pertandingan antara PRO Duta vs Persikota 22 Desember (http://regional.kompas. 2009 ( para suporter mengamuk karena timnya kalah dan com/read) melempari rumah warga) vs Persiram tanggal 24 November 2010 (http://regional.kompas. com/read) PSM Makassar vs PS Semen Padang tanggal 27 November (http://regional.kompas. 2010 ( para suporter masuk ke lapangan dan melampari com/read) pemain dan wasit) PSIR Rembang vs PSS Sleman tanggal 16 Januari 2011 ( (http://regional.kompas. para suporter mengamuk dan terlibat tawuran) com/read) Panser Biru PSIS Semarang juga terjadi bentrok pada http://www.antaranews. Januari 2006 ketika PSIS Semarang bertandang ke Jepara com/print/1142322014) menjamu di Stadion Brawi- KOMPAS , 22/3/2010 jaya, Kediri, 9 Februari 2010. Pertandingan antara Persib Vs Arema tanggal 23 januari Siaran langsung ISL ANTV 2011 ( para suporter mengamuka dan melempari batu, Pkl. 19:30 Wib. Tanggal 23 merecon, dan bentrok dengan petugas) januari 2011 Pertandingan Suporter Persita bentrok dengan petugas Trans 7 Galeri sepakbola januari 2011 Indonesia 29 januari 2011 Pkl. 13:00

27 Argubi Silwan/Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012) pada tahun 2005 dengan suporter Persijap Jepa- provokatif atau dengan simbolik dan juga per- ra. dengan demikian kelompok suporter panser kataan, penyataan ini dikuatkan oleh Gunarsa biru ini memiliki karakter yang sama dengan ke- et all (1989:190) bahwa”agresivitas dirumuskan lompok suporter yang berada di kota-kota lain sebagai rangkaian pola laku, respons yang bertu- dalam mendukung klub kesangannya. Sehing- juan melukai orang lain. Melukai dalam arti luas ga peneliti tertarik untuk mendalami dan ingin berarti luka fisik, penghinaan, kehilangan kedu- meneliti tentang perilaku agresif tersebut dengan dukan atau kepercayaan”. judul “Pola Perilaku Agresif, Karakteristik Dan Silva dan Berkowitz dalam Hagger dan Fanatisme Kelompok Suporter Panser Biru PSIS Chatzisarantis (2005:194) “menyatakan agresi Semarang”. menjadi dua jenis yaitu dalam konteks olahra- Pertanyaan penelitian yang diajukan terha- ga yaitu hostile agresi dan instrumental agresi”. dap permasalahan di atas adalah: 1) Bagaimana- Dimana hostile agresi adalah agresi yang mem- kah pola dan jenis perilaku agresif yang ada pada punyai tujuan untuk menyakiti dan menciderai suporter sepakbola yang terhimpun dalam ke- orang lain atau pemain. Sedangkan instrumental lompok suporter Panser Biru PSIS Semarang? 2) agresi adalah perilaku yang bertujuan untuk me- Bagaimana peranan dan tujuan kelompok supor- rugikan orang lain tetapi tujuan yang lebih tinggi ter Panser Biru terhadap Klub PSIS Semarang? 3) adalah untuk prestasi dan hasilnya adalah keun- Bagaimana kelompok Suporter Panser Biru PSIS tungan bagi atlit, pemain, atau untuk dirinya atau Semarang memahami arti fanatisme terhadap timnya. tim PSIS? 4) Bagaimana karakteristik kelompok Euforia yang muncul dari olahraga sepak- suporter Panser Biru PSIS Semarang? 5) Bagai- bola adalah sangat luar biasa, dukungan yang manakah dampak perilaku agresif yang ditimbul- diberikan oleh para suporter terutama bagi tim kan oleh Suporter Panser Biru masyarakat sekitar kesayangan mereka seringkali melahirkan sikap- dan bagi PSIS Semarang? sikap yang berlebihan (fanatik). Mereka berha- Agresif berasal dari kata agresi yang diarti- rap tim yang didukungya selalu memenangkan kan sebagai perilaku melukai atau maksud seseo- pertandingan, harapan-harapan ini seringkali rang untuk melukai (Sears,1991). Pendapat ini menimbulkan perilaku-perilaku yang tidak logis dianalisis lebih jauh oleh Berkowitz (1995) yang dan cenderung berperilaku agresif dan menim- menyatakan bahwa agresi sebagai tingkah laku bulkan konflik-konflik yang menghalalkan segala yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang cara yang dilakukan untuk melihat tim kesayan- baik secara fisik maupun secara mental. Dalam gannya memenangkan pertandingan. Menurut dunia sepakbola sebutan agresif memang sudah Berkowitz (1995) menyatakan bahwa ”frustasi tidak asing lagi didengar, agresif ini adalah sa- menyebabkan sikap siaga untuk bertindak seca- lah satu perilaku yang sering dilakukan para su- ra agresif karena kemunculan kemarahan yang porter sepakbola, khususnya sebagai salah satu disebabkan oleh frustasi itu sendiri”. Apakah in- pelampiasan akibat kekalahan timnya, agresif dividu bertindak secara agresif yang memicu ke- ini dipandang sebagai salah satu perilaku yang jadian aktual agresi tersebut. Selanjutnya Hagger berusaha untuk menciderai orang lain sehingga dan Chatzisarrantis (2005:196) mengatakan ada menimbulkan efek terhadap orang yang dimak- beberapa faktor yang mempengaruhi agresi yaitu: sud baik dengan tindakan kekerasan, lemparan, “ … (b). Gender, seringkali dikutip bah- atau ungkapan dengan kata-kata yang dapat wa laki-laki sering sekali dihubungkan dengan menyakitkan dan merugikan orang lain. Seper- perilaku agresif daripada wanita(Wrangham dan ti yang diungkapkan oleh Deaux dalam Priantini Peterson 1996) dan lebih memungkinkan untuk (2008:15) menyatakan: “Ada dua jenis perilaku ag- memperlihatkan sikap agresif dan meyakinkan resi yaitu: a) Agresi secara fisik meliputi tingkah (Eagly dan Chaiken 1993), (c). Persoalan moral, laku seperti memukul teman, menarik baju teman persoalan moral ini lebih berkaitan terhadap si- dengan kasar, meninju teman, menyikut teman, me- tuasional di lapangan karena terjadi terhadap lempar teman dengan benda, berkelahi, … b) Agresi perilaku-perilaku yang dihasilkan dari kelompok secara verbal meliputi tingkah laku seperti mengejek tersebut dan kemudian berpengaruh terhadap teman, menghina teman, mengeluarkan kata-kata anggota kelompok sehingga mereka menirukan kotor, bertengkar mulut, menakut-nakuti teman, me- perilaku-perilaku moral kelompok tersebut”. manggil teman dengan nada kasar, mengancam Selanjutnya Faktor-faktor yang mem- dengan kata-kata mengkritik, menyalahkan, dan pengaruhi Agresivitas Menurut Faturrochman menertawakan”. dalam Minarni (2006:9) “banyak yang dapat Pola perilaku agresif yang timbul bukan mempengaruhi agresivitas antara lain sebagai be- hanya secara fisik tetapi bisa timbul dari lagu rikut : (a) provokasi, (b) kondisi agresi, (c) isyarat

28 Argubi Silwan/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012) agresi, (d) kehadiran orang lain, (e) kecemasan, (f) kefanatisan yang dimiliki setiap individu (Muba- media massa,”. rok, 2008). Dalam diri individu yang mengalami Menurut Hornby (2000) “suporter adalah se- fanatik buta menganggap sesuatu yang diidola- seorang yang mendukung sebuah kelompok atau pemi- kan atau diyakini adalah yang paling benar dan kiran secara sukarela”. Selanjutnya Alwi et all (2005) baik dimatanya. Fanatisme disebut juga sebagai mendefinisikan suporter adalah orang yang memberi- orientasi dan sentimen yang dapat mempenga- kan dukungan sokongan, dalam pertandingan. Fokus ruhi seseorang dalam hal-hal antara lain sebagai perhatian yang sama dalam kelompok penonton berikut: (1) berbuat sesuatu, menempuh sesua- yang disebut suporter dalam hal ini adalah tim tu, atau memberi sesuatu, (2) dalam berfikir dan sepakbola yang didukung dan dibelanya. Apakah memutuskan, (3) dalam mempresepsi dan me- mengidolakan salah satu pemain, permainan bola mahami sesuatu, (4) dalam merasa. Selanjutnya yang bagus dari tim sepakbola yang didukungnya, fanatisme menurut Budi (2004) menyatakan ataupun tim yang berasal dari individu tersebut “fanatisme juga dipandang sebagai penyebab berasal. Suporter adalah orang-orang yang memiliki menguatnya perilaku kelompok, tidak jarang kecendrungan tinggi untuk memasuki sebuah komuni- juga dapat menimbulkan agresi. Sebagai bentuk tas kelompok yang mana pengaruh pemberian norma kognitif, individu yang fanatik akan cenderung kelompok tersebut akan berdampak pada timbulnya ke- kurang terkontrol dan tidak rasional”. rusuhan, kerusuhan tersebut dilakukan karena adanya rasa frustasi dan tekanan dari kelompoknya sendiri Metode (Amiruddin 2009:5). Interaksi sosial yang terbentuk dalam ke- Pendekatan penelitian yang dilakukan da- lompok suporter sepakbola ini terdiri dari berba- lam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif gai individu dan karakteristik individu dan juga interaktif naturalistik disebut juga penelitian na- status mereka terbalut menjadi satu identitas yai- turalistik karena penelitian ini pada kondisi yang tu kelompok suporter, dimana mereka akan me- alamiah. Metode penelitian ini menggunakan nanggalkan semua status sosial mereka dan be- metode penelitian kualitatif interkatif naturalis- ralih menjadi pendukung sebuah tim kesayangan tik, berobyek pada perilaku agresif suporter Pan- mereka. Menurut Maksum (2005:80) “kelompok ser Biru, memahami fenomena ini di lapangan, adalah dua atau lebih individu yang memiliki mo- menjelaskan kenyataan empirik dari tiap kondisi tivasi, saling berinteraksi, tiap orang menyadari dan situasi dan kegiatan-kegiatan yang mendu- keanggotaannya dalam kelompok dan keberadaan kung proses terjadinya hal tersebut. Oleh karena orang lain serta setiap anggota menyadari saling itu penelitian ini tidak bermaksud untuk mengu- ketergantungan dalam mencapai suatu tujuan”. ji kebenaran suatu hipotesis Beberapa Ciri-ciri kelompok suporter menu- Penelitian ini menetapkan daerah/lokasi rut Suryabrata dalam Wicaksono dan Prabowo penelitian di beberapa lokasi sesuai dengan jenis (2010:157) dapat dilihat dari: data yang dibutuhkan peneliti yaitu: 1) Stadion “ … (d). setiap anggota kelompok saling Jatidiri Semarang ( Pada saat pertandingan PSIS berkerja sama dan berkolaborasi, (e) setiap ang- dilaksanakan ); 2) Markas Besar Panser Biru, Jl. gota kelompok memiliki peran keanggotaan, (f). Supriyadi No. 15 Griya Raharjo, Semarang; 3) kelompok mengambil keputusan secara efektif ”. Korwil Batman, Korwil Superstars, Korwil Bri- Kelompok adalah dua atau lebih individu gade Tlogo Sari, Brigade Ngaliyan, Banyuma- yang saling memiliki motivasi, saling berinterak- nik, dan Corp Holigan; 4) Beberapa rumah ang- si, tiap orang menyadari keanggotaannya dalam gota panser biru yang berada di Semarang. kelompok dan keberadaan orang lain serta setiap Data diperoleh dari suporter Panser Biru, anggota menyadari saling ketergantungan dalam pemain, pengurus Panser Biru, pengurus PSIS mencapai tujuan bersama. dan masyarkat sekitar Stadion Jatidiri. Fanatisme adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah Hasil dan Pembahasan paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apa- pun saja dengan cara berlebihan (membabi buta) Berdiri pada tanggal 25 Maret 2001di- sehingga berakibat kurang baik, bahkan cende- gagas oleh Ari Sudrajat Kemudian waktu itu rung menimbulkan perseteruan dan konflik serius berkumpul pertama kali di Gedung Berlian (http://arifudin.net/anarkisme-dan-fanatisme- tanggal 22 oktober 2000 hanya 15 orang yaitu suporter-sepak-bola/saturday). Sikap fanatik Arief, Rachman, Beny Setiawan, Miko, Duryan- merupakan sifat bawaan (fitrah) manusia, setiap to, Junet, Ari, Dodi, Agus, Nevo, Okky, Ibnu, individu pasti memilikinya, tergantung takaran Santoso, dan Aris selanjutnya dari 15 orang itu

29 Argubi Silwan/Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012) menyepakati untuk membentuk suatu forum yai- dari persitiwa-peristiwa yang terjadi dari dalam tu “Forum Peduli PSIS,” Duryanto yang menja- lapangan, awalnya bersumber dari keputusan- di ketua Forum Peduli PSIS tersebut pada saat keputusan wasit yang dianggap suporter merugi- itu, kemudian pertemuan selanjutnya dilakukan kan tim kesayangannya sehingga menimbulkan pda tanggal 29 oktober 2000 yang diikuti 35 perkataan-perkataan kotor, kemudian bereaksi orang(Wawancara, 30 April 2011). Selanjutny dengan pelemparan-pelemparan yang dilakukan berunding dan terbentuklah kelompok suporter oleh suporter panser biru. Berkaitan dengan hal yaitu Panser biru (Pasukan Semarang Biru) yang di atas sangat berhubungan dengan yang diung- didirikan bertujuan untuk mewadahi harapan kapkan oleh Suryanto (2005:9) menyatakan: rakyat Semarang untuk memiliki sebuah organi- “Pertandingan sepakbola adalah suatu sasi suporter yang terkoordinir selajutnya Panser tontonan yang memunculkan banyak pelibatan Biru totalitas dalam mensuport tim kebanggaan- emosional, dan menghadirkan beragam rangsang nya PSIS(Bravo Panser 2004:3). Kini usia Pan- situasional, peristiwa-peristiwa yang terjadi sela- ser Biru sudah menginjak usia 10 tahun sebagai ma pertandingan merupakan sumber munculnya suporter tertua dan terbanyak di kota Semarang rangsang tersebut … maka tindakan agresi akan sudah mengalami beberapa pergantian Ketua bisa muncul”. Umum diantaranya yang pertama Beny Setiawan Pola perilaku agresif suporter Panser Biru kemudian berkembang ketua yang ke-2 Dimas PSIS Semarang adalah faktor situasi yang terjadi selanjutnya Andi Putra Alam, M. Rofik, Irawan dalam pertandingan sepakbola tersebut, sehingga Kembali lagi ke Rofik dan yang ke-7 pada masa sifatnya situasional. Artinya setiap peristiwa yang 2011 dijabat oleh Lukmansyah(Wawancara, 30 muncul di dalam arena pertandingan pada saat April 2011). berlangsungnya pertandingan memunculkan ber- Perilaku agresif yang terjadi pada saat tan- bagai rangsangan situasional misalnya tim PSIS dang cukup banyak terjadi beberapa tahun silam dirugikan oleh pihak lawan, para pemain berkela- yaitu tabun 2001-2005 berjumlah 9 kali bentrok hi, keputusan-keputusan yang tidak fair dari wa- yang terparah pada tahun 2006 dengan Jepara sit akan menimbulkan respon yang berupa tang- sedangkan perilaku agresi verbal terjadi 3 kali. gapan terhadap peristiwa tersebut. Selanjutnya Namun, perilaku agresif yang terjadi pada lig faktor dalam diri para suporter Panser Biru, peli- thi-phone yang dilakukan oleh suporter panser batan emosional yang terjadi dalam diri suporter biru tidak ada sama sekali. Pola perilaku agresif akan bergejolak menanggapi respon yang mun- yang ditimbulkan oleh supoerter panser biru se- cul tersebut sehingga akan memunculkan rasa cara keseluruhan dapat digolongkann ke dalam emosional seperti rasa marah yang sebelumnya dua kategori yaitu (1). Agresi fisik dan (2). Agresi diawalai rasa kecewa, frustasi karena peristiwa verbal. Perilaku agresi secara fisik dapat berupa yang muncul merugikan tim kesayangannya yai- pemukulan, perbuatan tidak menyenangkan, per- tu Panser Biru. Kemudian suporter Panser Biru kelahian, dan pengrusakan sedangkan perilaku tersebut memiliki sarana untuk melampiaskan agresi verbal dapat berupa ejekan, penghinaan, kekecewaan mereka ini ditandai dengan adanya provokasi, ancaman, yang bertujuan untuk me- benda-benda yang berada di sekitar mereka atau- nyakiti orang lain pun yang sudah dibawa sejak awal pertandingan Secara keseluruhan peneliti menggam- seperti misalnya: botol minuman, batu, kayu atau barkan perilaku agresif yang ditimbulkan oleh su- benda-benda yang akan berkaitan timbulnya peri- porter panser biru di Liga Thi-phone 2011 seperti laku agresif tersebut, sehingga timbullah perilaku pada tabel 2. agresif baik berupa agresi fisik maupun agresi Perilaku agresif suporter panser biru yang verbal. pada saat ini mereka mengalami keteri- terjadi baik tandang maupun kandang adalah ter- katan dalam sebuah kelompok yang sangat kuat jadi dilakukan secara berkelompok dalam perila- dan mengalami disappearance of concius personali- ku kolektif dengan penuh kohevitas. Ini terlihat ty. Pola perilaku agresif yang dilakukan oleh su- dari berbagai peristiwa yang terjadi dilakukan porter panser biru pada Liga Thi-phone terproses secara kolektif baik yang terjadi di tandang mau- dalam bentuk seperti tahapan pada gambar 1. pun kandang. Berdasarkan analisis data bahwa Penyebab perilaku agresif yang ditimbul- perilaku agresif yang muncul secara keseluruhan kan oleh suporter panser biru pada saat tandang dapat dikategorikan menjadi dua indikator ter- adalah: (1). Faktor situasional pertandingan (baik penting yaitu (1) agresi Fisik, (2) agresi verbal. berupa lagu provokatif, keputusan wasit, hasil Dapat dianalisis bahwa perilaku agresif yang dicapai PSIS kurang memuaskan, kondisi yang timbul pada liga thi-phone oleh suporter stadion yang tidak memadai). Penyebab perila- panser biru bersifat situasional dan bersumber ku agresif pada saat kandang: (1). Faktor lagu

30 Argubi Silwan/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Tabel 2. Perilaku agresif yang ditimbulkan oleh suporter panser biru di Liga Thi-phone 2011

Tahun Kandang Tandang Perilaku agresif Sumber Agresi fisik Agresi verbal 2001 Dengan Perkelahian, Ejek-ejekan, Bravo Panser Pasopati pelemparan, caci makian 2004:8 Solo pengrusakan 2001 Persebaya Perkelahian, Bravo Panser pelemparan, 2004:8 pengrusakan 2001 Bali Bentrok, Bravo Panser perkelahian 2004:8 dan terkurung 2004 Lawan Per- Bentrok, ter- Bravo Panser sija kurung dalam 2004:8 lebak bulus 2004 PSM Pelemparan Bravo Panser Merecon 2004:8

2005 Kejadian Kejadian Perkelahian, http://www. Jepara I Jepara I pelemparan, suaramerde- pengrusakan ka.com/har- ian/0507/20/ nas02.htm 2006 Kejadian Perkelahian, http//www.an- Jepara II pelemparan, taranews.com/ pengrusakan Persita Bentrok den- Bravo Panser gan Polisi 2004:8 2010 PSIM Pelemparan Lagu Provokatif Suara merdeka 25 Nov 2010 2011 Lawan Per- Pelemparan Lagu“Jepara suara merdeka, sikota Kota Lonte” 23 Maret 2011 2011 Lawan Mi- Pelemparan Lagu provoka- Suara merdeka, tra Kukar tif, caci makian, 9 April 2011 Lagu Jepara Kota lonte 2011 PSCS Pelemparan, Lagu provoka- Observasi,15 Penyerangan tif, ejek-ejakan, April 2011 Lagu Jepara Kota Lonte 2011 Persikab Pelemparan Lagu provoka- Observasi, 20 tif, Lagu Jepara April 2011 Kota Lonte 2011 PPSM Lagu “Jepara Kota Lonte” 2011 Persis Lagu “Jepara Kota Lonte” 2011 Gresik Lagu “Jepara United Kota Lonte”

31 Argubi Silwan/Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Gambar 1. Pola perilaku agresif suporter Panser Biru diadopsi dari Suryanto (2005:10) provokatif, (2). Faktor kekecewaan terhadap ke- Seperti penuturan informan suporter yaitu putusan wasit, (3). Frustasi, (4). Faktor alkohol, Dirigen Master Panser Biru: “ menjadi suporter (5). Faktor dendam terhadap penyerangan yang ini sudah mendarah daging bagi saya … PSIS ada- terjadi di Krapyak”. lah istri kedua saya, PSIS selalu di hati sehingga Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri sering saya meninggalkan pekerjaan dan bahkan individu yang salah satunya berupa kematangan dipecat demi mendukung PSIS. Bahkan orang emosi yang kurang baik. Seseorang yang telah sering berpendapat terhadap saya untuk apa Ki- matang emosinya berarti pula dapat mengenda- run itu mengurusi suporter. Saya juga sekarang likan luapan emosi dan nafsu, sehingga individu tidak punya pekerjaan, kerjaan saya hanya men- tersebut dapat mengelolanya dengan baik. Fak- gurusi Panser Biru, saya mendapatkan uang dari tor eksternal berupa reaksi atau respon emosi pengusaha-pengusaha yang memberikan kepada yang diluapkan saat menyaksikan tim yang dii- saya. … kalau nonton PSIS saya sudah ke berba- dolakannya bertanding, bisa dengan rasa suka- gai daerah bahkan sampai keluar Jawa saya ikut, cita ketika timnya menang ataupun kekecewaan contohnya pada saat ke Kalimantan, Bali dulu ketika timnya kalah. pada saat Divisi Utama. Namun, saat ini hanya Berdasarkan hasil wawancara dapat diam- dalam pulau Jawa saja dan tinggal ke Papua yang bil dua garis besar yang bisa dijadikan pokok saya tidak mau ikut ( Wawancara, 10 Mei 2011)”. utama adalah bahwa suporter panser biru ada- Fanatisme para suporter Panser Biru akan lah sebagai pendukung dalam hal ini: (1) sebagai melahirkan interaksi yang kurang harmonis antar pemberi motivasi kepada tim, (2) sebagai sumber suporter yang berbeda. Interaksi ini membawa materil. Panser biru ada karena adanya PSIS se- konsekuensi lahirnya kekerasan (tawuran) antar hingga tujuan utama panser biru adalah sebagai supoter. Fanatisme adalah sebuah keadaan di pemain ke-12 artinya sebagai pemberi motivasi mana seseorang atau kelompok yang menganut dan semangat pada saat pertandingan agar PSIS sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan bisa memenangkan pertandingan. Di sisi lain tu- atau apapun saja dengan cara berlebihan (mem- juan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai babi buta) sehingga berakibat kurang baik, bah- sumber materil dari pemasukan tiket. kan cenderung menimbulkan perseteruan dan Berdasarkan wawancara, observasi dan konflik serius (http://arifudin.net/anarkisme- dokumentasi dapat dilihat fanatisme kedaerahan dan-fanatisme-suporter-sepak-bola/saturday). ini timbul berawal dari tim PSIS Semarang. Selanjutnya Menurut Wolman (dalam Yuana,

32 Argubi Silwan/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

2001): “ terdapat 3 faktor yang mempengaruhi keuntungan yang lumayan apabila mereka tidak perilaku fanatisme, yaitu pertama, kebodohan, terlibat bentrok (Wawancara, 9 Mei 2011)”. Se- kebodohan yang membabi buta dengan tanpa lanjutnya pernyataan ini dikuatkan lagi oleh in- pengetahuan yang cukup hanya mengikuti suatu forman masyarakat lainnya pada Wawancara, pilihan dan hanya mengandalkan keyakinannya 9 Mei 2011 “Kalau masalah keuntungan, saya saja … sosok yang dikagumi dan dibesar-besar- sangat merasa keuntungan kalau suporter begitu kan atau mempunyai waham kebesaran”. banyak dan tidak terjadi kerusuhan”. Fanatisme yang menjadi paham suporter Panser Biru termasuk kepada pemahaman dalam Simpulan mendukung PSIS terkadang di luar nalar, kebo- dohan akan timbul apabila keadaan tim kesayan- Pola dan Jenis Perilaku Agresif Yang Ada gan mereka dalam keadaan kekalahan sehingga Pada Kelompok Suporter Panser Biru PSIS Se- mereka sanggup melakukan apapun yang di luar marang. Perilaku agresif yang timbul pada ke- nalar mereka. lompok suporter Panser Biru dilakukan secara Kelompok suporter panser biru bergerak kolektif bersifat frustasi-agresi hasil yang ditim- berdasarkan kelompok-kelompok kecil yang be- bulkan perilaku agresif jenis (1) agresi fisik yaitu: rada di masing-masing keorsil kemudian mem- (a) pelemparan, (b) perkelahian, (c) pengrusakan, bentuk crowd (kerumunan), memiliki kohevitas (d) pemukulan. Ini dirujuk pada beberapa keja- yang sangat kuat dan terbalut oleh perilaku ko- dian yang terjadi pada saat Panser Biru bentrok lektif. Karakteristik dari atribut bersarkan obser- dengan Jepara 2001 - 2005, sedangkan yang mun- vasi berwarna biru yang mendominasi, kelompok cul pada saat di Liga thi-Phone 2011 hanya seba- suporter Panser Biru sangat heterogen seperti tas (a) pelemparan, yaitu pada saat menghadapi yang diungkap salah satu informan suporter Wa- Mitra Kukar dan Persikota, Persikab, PSCS dan wancara,4 Mei 2011 yaitu “suporter itu terdiri (2) agresi verbal yaitu: kategori rasis (a) Jepara dari banyak suku,adat dan yang pasti majemuk kota lonte, (b) wasit asuh, (c) bodoh, (d) hitam, sekali artinya para suporter itu terdiri dari berba- (e) penghinaan, (f) caci maki, (g) lagu provokatif, gai kalangan yaitu kalangan atas, bawah bahkan (h) ejek-ejekan. Grass Root juga gelandangan kepingin menjadi Perilaku agresif yang timbul dipengaruhi suporter terkait dalam mendukung tim kesa- faktor-faktor yang terdapat dari suasana pertan- yangannya terutama PSIS”. Tujuan Kelompok dingan dari lapangan diantaranya (1) faktor inter- Panser Biru seperti yang termaktub dalam AD/ nal dan (2) faktor eksternal. RT bahwa organisasi Panser Biru pada BAB IV, Kontribusi positif yang diberikan suporter Pasal 6 (2011:1): Organisasi Panser Biru bertu- panser biru adalah terfokus pada memberikan juan untuk: (1) mendukung PSIS Semarang se- dukungan sepenuhnya terhadap tim PSIS dan se- cara sportif, (2) menjunjung tinggi nilai sportif jalan dengan tujuan yaitu juga mendukung bagi dan tidak melakukan tindakan yang merugikan PSIS berupa suntikan motivasi pada saat pertan- orang lain, (3) turut serta menciptakan suasana dingan. aman di dalam dan di luar lapangan, (4) Mening- Fanatisme yang dibangun oleh suporter katkan kepedulian terhadap sesama anggota dan panser biru muncul karena adanya tim PSIS yang tim PSIS pada khususnya dan suporter lain pada menjadi tim kebanggaan dan mendarah daging umumnya. bagi para anggota panser biru. Artinya pemaha- Berdasarkan fakta yang peneliti peroleh man fanatisme kelompok suporter panser biru dari lapangan dapat peneliti paparkan bahwa bersifat situasional terhadap mendukung PSIS, dampak yang dirasakan oleh masyarakat pada perilaku-perilaku yang diluar nalar akan muncul saat ini atau pada tahun 2011 tepatnya pada kom- apabila tim kesayangan mereka disakiti atau di- petisi liga Thi-phone di putaran kedua ini masih rugikan tim lain, tergantung tim yang dihadapi dalam keadaan yang aman dan belum berdam- oleh PSIS pak negatif yang cukup besar. Dari segi dampak, Karakteristik atribut adalah berwarna biru peneliti dapat mengambil dua garis besar yang dan yel-yel sangat banyak. Secara kelompok me- bisa dipaparkan berdasarkan hasil wawancara, miliki karakter yaitu bergerak dari kelompok-ke- observasi dan dokumentasi diantaranya adalah: lompok kecil mulai dari korwil-korwil kemudian (1) dampak dari segi ekonomi bagi masyarakat membentuk kerumunan (crowd), selanjtunya sekitar, (2) dampak psikologis bagi masyarakat membentuk kohevitas dan dalam perilaku kolek- sekitar. Berdasarkan hasil wawancara informan tif yang kuat. masyarakat menyatakan bahwa “Tetapi kalau Dampak yang dirasakan oleh masyarakat kami pada saat berjualan terkadang membawa sekitar apabila kelompok suporter panser biru ter-

33 Argubi Silwan/Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012) sebut tidak menimbulkan perilaku agresif maka Berkowitz, S. 1995. Agresi: sebab dan akibatnya terjema- akan bedampak pada keuntungan bagi yang ber- han (penerjemah: Susianti.H.W.J). Jakarta. Pusta- jualan. Apabila mereka menimbulkan perilaku ka Psinamon Pressindo. Baron, B. Bryne, D., Bransombe, N. (2006). Social Psy- agresif maka akan menimbulkan kerugian baik chology (11thed). USA: Pearson Education. Inc. secara materil, psikologis. Berument, M.H., Ceyland, N.B, dan Eker, G.O. 2009. Agar melakukan evaluasi terhadap kiner- Soccer, Stock Return Fanaticism: Evidence From ja wasit terutama yang memimpin pertandingan Turkey. The social science journal 46: 594-600. liga thi-phone, karena kebanyakan timbul perila- Published By Elsevier inc. All rights reserved. ku-perilaku agresif yang menimbulkan anarkis Budi, W. S. (2004). Hubungan antara fanatisme kedaera- adalah keputusan-keputusan wasit yang kadang han dengan agresifitas suporter sepakbola di Sura- tidak logis menurut kalangan suporter, pengurus baya. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surabaya: klub, dan juga masyarakat. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Agar semakin dewasa dalam melihat Bratawijaya, T.W. 1997. Mengungkap dan Mengenal Bu- pertandingan PSIS baik partai kandang maupun daya Jawa. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. tandang hindari timbulnya perilaku-perilaku ag- Christian M. and Foster, Natalie J. 2010. Aggressive- resif yang menjurus kepada tindakan anarkis, ness. North American Journal Of Psychology, selanjutnya agar dikurangi konsumsi alkohol se- Publisher: North American Journal of Psychol- cara berlebih pada saat menonton pertandingan. ogy. Dec, 2010 Source Volume: 12 Source Is- Agar lebih bisa selalu dekat dengan su- sue: 3. COPYRIGHT 2010 North American porter dan lebih menghargai peranan mereka, Journal of Psychology ISSN: 1527-7143. karena mereka datang hanya ingin melihat PSIS Hornby, A.S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary Of Current English. United Kingdom: Oxford bertanding dimanapun berada. University Press. Agar lebih tegas lagi pada setiap pertan- http//www.antaranews.com/print/1142322014 dingan dengan memeriksa setiap suporter yang http://selebsexy.com/daftar-10-siporter-sepak-bola- membawa alkohol dan terutama membersihkan paling-fanatik/ para suporter yang mabuk di sekitar stadion men- http://regional.kompas.com/read jelang pertandingan, melakukan pemeriksaan http://www.beritaterkinionline.com/2010/03/fenom- terhadap tas pada setiap pertandingan. ena-suporter-sepakbola indonesia.html Perlu dilakukan kajian yang lebih menda- http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_Sosial lam dan lebih lanjut terhadap pola-pola perilaku http://agsasman3yk.wordpress.com/2009/07/14/ struktur-sosial/tuesday agresif yang ditimbulkan oleh suporter sepakbola Hagger, M dan N. Chatzisarantis. 2005. The Social khususnya panser biru dengan mempertimbang- Phsycology of Exercise and Sport.New York. kan berbagai faktor-faktor yang menjadi penye- Jacobson. B. (2003). The Social Psychology of the Cre- bab dari perilaku agresif tersebut, agar ke depan ation of a Sports Fan Identity: A Theoretical tidak terjadi kerusuhan-kerusuhan sepakbola Review of the Literature. June, 2003 Volume 5, yang menimbulkan dampak baik berupa materil, Issue 2. Athletic Insight The Online Journal of rusaknya fasilitas, korban jiwa dan lain-lain. Sport Psychology. Krahe, B. 2001. Perilaku Agresif, Penerjemah Helly Pra- Daftar Pustaka jitno dan Sri Mulyantini. Pustaka Pelajar. Kurniawan, A.B. 2010. Kerusuhan Sangat Mencemas- Ali, M. 2008. Psikologi Olahraga. Teori Dan Aplikasi. kan. Www.bola.kompas.com. Diakses tanggal Unesa University Press. 22/03/ 2010. Pukul 13:30 wib. Anderson, C. A, Buckley, K. E, Carnagey, N. L. 2008. Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Ba- Creating Your Own Hostile Environment: A Labora- lai Pustaka tory Examination Of Trait Aggressiveness and The Mubarok, A. (2008). Sikap fanatisme dalam tinjauan Violence Esalation Cycle. Journal Social Psychol- Islam. Diakses dari http://www.mubarok-insti- ogy. PSB, Vol.34 No.4: 462-473. By The Soci- tute.blogspot.com. Pada tanggal 23 Desember ety For Personality and Social Psychology. Inc. 2010.Pkl. 20:00 Wib Amiruddin. 2009. Hubungan Frustasi Dengan Agresi- Minarni. 2006. Hubungan Antara Kecemasan Dengan vitas Pada Suporter sepak Bola Pasoepati. Skripsi Agresivitas Pada Remaja Di SMA Negeri Pang- Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadi- kajene Sidenreng Rappang. Skripsi. Yogyakarta. yah Surakarta. Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Achmalia, D. 2007. Hubungan antara fanatisme dengan Taman Siswa. tindakan anarkis pada”bonek”. Skripsi. Tidak Persebayafc.com, 2006 diterbitkan. Surabaya: Fakultas Psikologi Priantini, A. 20008. Hubungan antara gaya manajemen kon- Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. flikdengan Kecenderungan perilaku agresif narapi dana Alwi, H. 2005. Kamus Basar Bahasa Indonesia. Edisi Ke- usia Remaja di lapas anak pria tangerang. Jurnal Psiko- tiga. Jakarta: Balai Pustaka Edukasi, Vol. 6 Mei 2008, (10-20) ISSN: 1412.9310

34 Argubi Silwan/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Rees, D. I. dan K. T. Schnepel. 2009. College Football ders, Proportionality and Public Order’: Howard Games and Crime . Journal of Sports Economic, Journal of Criminal Justice, Vol. 45, No. 3, July Volume 10, Number 1. Saga Publications. 2006: 241-254. Ramazanoglu, F dan B. Coban. 2005. Aggressiveness Suryanto. 2005. Agresi Penonton Ditinjau Dari Identifikasi Behaviours of Soccer Spectator and Prevention of Sosial, KIU Agresi Dan Hasil Pertandingan. Diser- These Behaviours. Finat University Journal of So- tasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. cial science. Cilt: 15, 279-287. Suryabrata, C. 2007. Ciri-ciri Kelompok Yang Kohesif. Ridwan, M. 2010. Pola Pemahaman Agama Dan http//www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/beri- Perilaku Ekonomi Masyarakat Perajin Tempe ta/9810/artikel.htm.9 Nopember 2010. Di Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimb- Suseno, F.M. 1996. Etika Jawa: Sebuah Analisa Fal- ing Malang. Disertasi Universitas Muham- safi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. madiyah Malang. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Suroso, Santi. D.E, dan Pramana. A. (2010). Ikatan Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 2005 Kemeneg- Emosional Terhadap Tim Sepak Bola dan Fa- pora RI natisme Suporter Sepak Bola. Jurnal Penelitian Wicaksono. B dan Prabowo. H. (2010). Kohevitas Tim Psikologi 2010, Vol. 01, No. 01, 23-37. Pendukung Sepak Bola Persija. Jurnal Psikologi Soekanto, S. (1990). Sosiologi, Suatu Pengantar. Jakarta: Volume 3, No. 2, Juni 2010. Rajawali Press. Yuana, P. (2001). Hubungan antara Fanatisme Berpolitik Suryabrata, S. (1992). Pengembangan Alat Ukur Psikolo- dengan Agresifitas pada Mahasiswa Universitas 17 gis. Yogyakarta: Penerbit Agustus 1945 Surabaya. Skripsi. Tidak diterbit- Andi Offset. kan.Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Stott, C and Pearson, G, (2006) ‘Football Banning Or- 17 Agustus 1945 Surabaya.

.

35