WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful 2020 The Development of Fatmawati Airport in Supporting Visit Wonderful Bengkulu 2020

Sitti Subekti Pusat Litbang Transportasi Udara, Jl. Merdeka Timur no.5, Gambir 10110 Email: [email protected]

INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK

Histori Artikel: This research is conducted with regard to the strategy of Fatmawati Airport Bengkulu Diterima: 12 Maret 2018 development in supporting Visit Bengkulu 2020. The purpose of this research is not only related Direvisi: 24 Maret 2018 to the development strategy of Fatmawati Airport Bengkulu in supporting Visit Bengkulu 2020 Disetujui: 20 Desember 2018 but also to determine the accessibility of the airport to the tourism sites. Primary and secondary Publish online: 26 Des 2018 data was used in this study. Data analysis was exercised using SWOT method and qualitative descriptive. The results of research indicate four Strength Opportunity (SO) strategies for the development of Fatmawati Airport Bengkulu, namely the need for increased investment Keywords : cooperation and partnership with other agencies as the impact of the establishment of airports, development strategies, Fatmawati Airport Bengkulu as a BLU, airport development to serve the increase of air transport land side facilities, SWOT analysis through the operation of wide body aircraft, increased commitment of excellent service by Fatmawati Airport Bengkulu with the support from the Ministry of Transportation and Local Kata kunci: Government in the construction of airport facilities and increased accessibility from and to the bandar udara, strategi tourist attraction sites due to its strategic location in the center while has also become the main node of transportation, and availability of connecting transportation modes to support the pengembangan , fasilitas sisi accessibility to and from the airport among others two BRT corridors of “Trans Rafflesia” which darat, analisis SWOT is planned to cross the tourism sites in Bengkulu City where corridor 1 will getting passengers to Panjang Beach and Marlborought Port and corridor 2 to Dendam Lake.

Penelitian ini dilakukan terkait dengan strategi pengembangan Bandar Udara Fatmawati Bengkulu dalam mendukung program Visit Wonderful Bengkulu 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan Bandar Udara Fatmawati Bengkulu dalam mendukungan visit Bengkulu 2020, dan untuk mengetahui ketersediaan aksesibilitas (moda lanjutan) dari bandar udara Fatmawati Bengkulu ke obyek wisata dan sebaliknya. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data dengan metode analisis SWOT dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 (empat) Strength Opportunity (SO) strategi dalam pengembangan Bandar Udara Fatmawati Bengkulu, yaitu

perlunya peningkatan kerjasama investasi dan kemitraan dengan instansi lain sebagai dampak dari penetapan Bandar udara Fatmawati sebagai BLU, pengembangan bandar udara untuk dapat melayani peningkatan angkutan udara melalui pengoperasian pesawat berbadan besar (wide body), peningkatan komitmen pelayanan prima bandar udara Fatmawati dengan dukungan Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah dalam pembangunan fasilitas bandar udara dan peningkatan aksesibilitas dari dan ke objek wisata karena letak bandar udara yang strategis di pusat kota dan menjadi simpul utama transportasi. Ketersedian moda lanjutan untuk mendukung aksesibilitas dari dan ke bandar udara antara lain melintasi obyek wisata di Kota Bengkulu yaitu koridor 1 melewati pantai Panjang

dan benteng Marlborough2 (dua) koridor serta koridor BRT “Trans 2 yang Rafflesia” melewati yang obyek direncanakan wisata danau akan Dendam.

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful Bengkulu 2020 31 (Sitti)

PENDAHULUAN 31,45% atau sebanyak 7.364 pergerakan, Bandar udara merupakan tempat atau pertumbuhan pergerakan penumpang fasilitas perpindahan orang maupun barang dari meningkat sebesar 29,77% dengan total moda transportasi udara ke moda transportasi pergerakan mencapai 815.130 penumpang dan lainnya baik moda darat maupun moda air. pertumbuhan kargo juga mengalami Keberadaan prasarana dan sarana transportasi peningkatan sebesar 20.09% mencapai udara merupakan salah satu ujung tombak pintu 2.827.076 kg kargo yang diangkut. masuk investor baik dalam maupun luar negeri, Sub sektor transportasi udara menjadi yang secara otomatis akan berdampak pada motor utama dalam mendorong pengembangan kemajuan pembangunan baik di bidang sektor pariwisata, angkutan udara merupakan ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan salah satu moda yang sangat dibutuhkan dalam keamanan (Ananda, 2016). pengembangan sektor pariwisata (Gaus dan Pertumbuhan ekonomi dan keunggulan Darwis, 2013). Pariwisata merupakan salah satu lokal memerlukan peningkatan pengembangan sektor yang dapat menarik banyak investasi di infrastruktur lokal termasuk didalamnya negara-negara maju, baik karena keadaan transportasi udara. Bandar udara tidak hanya alamnya maupun karena perkembangan menjadi stimulus pertumbuhan bisnis jasa wilayah. Pengembangan pariwisata terutama penerbangan, tetapi juga menjadi penggerak wisata bahari juga menjadi salah satu strategi ekonomi wilayah (Adisasmita, 2013). Peran pengembangan wilayah di Pulau Enggano bandar udara sebagai simpul ekonomi yang (www.bengkuluprov.go.id). Obyek pariwisata menawarkan kecepatan, efektifitas dan efisiensi yang terkenal di Bengkulu antara lain: pantai dalam pergerakan dan biaya sehingga menarik panjang, Rumah Pengasingan Bung Karno di kegiatan bisnis, komersial dan industri (bernilai Bengkulu, Benteng Marlborough, Pantai Tapak tinggi), (Budiman, dkk, 2013). Pengembangan Paderi, Kota Curup, Danau Dendam Tak Sudah, kegiatan komersial pada bandar udara (airport) Danau Mas Harun Bastari, Museum Negeri dilakukan dengan pendekatan-pendekatan dan Bengkulu, Bukit Kaba dan Pulau Tikus strategi yang digunakan akan mempengaruhi (www.bengkuluprov.go.id). nilai-nilai bisnis melalui inovative management, Provinsi Bengkulu terletak disebelah Barat finance marketing dan real estate, (Budiman, pegunungan Bukit Barisan. Luas wilayah dkk, 2013). Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang Pengembangan bandar udara pada suatu 1.991.933 hektar atau 19.919,33 km2. Wilayah wilayah harus dikaji secara mendalam. Hal ini Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan disebabkan oleh peran bandar udara sebagai Provinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan simpul transportasi, pintu gerbang suatu daerah, Provinsi Lampung dan jaraknya lebih kurang dan pendorong perekonomian. Meskipun relatif 567 kilometer. terbatas dalam mengangkut penumpang, Secara astronomis, Provinsi Bengkulu transportasi udara di Provinsi Bengkulu menjadi terletak di antara 2°- - andalan utama bagi orang yang sering 16’ LU dan 3° 31’ LS dan melakukan perjalanan antar pulau dan ditinjau dari posisi geografisnya, Provinsi antara 101° 01’–03° 41’ BT. Sementara jika menginginkan cepat sampai tujuan. Dari tahun Bengkulu di sebelah utara berbatasan dengan ke tahun jumlah penumpang yang Provinsi Sumatera Barat, di sebelah selatan memanfaatkan transportasi udara di Provinsi berbatasan dengan Samudera dan Bengkulu selalu mengalami peningkatan Provinsi Lampung, disebelah barat berbatasan [www.bengkuluprov.go.id]. Berdasarkan data dengan Samudera Indonesia dan di sebelah produksi angkutan udara lima tahun terakhir, timur berbatasan dengan Provinsi dan Bandara Fatmawati Bengkulu mempunyai Provinsi Sumatera Selatan. peningkatan jumlah pergerakan pesawat, Provinsi Bengkulu berbatasan langsung penumpang dan kargo. Pertumbuhan dengan Samudera Indonesia pada garis pantai pergerakan pesawat udara tahun 2015 sebesar sepanjang lebih kurang 525 km. Bagian

32 Warta Ardhia, Volume 44, No. 1, Juni 2018 hal 31-44 timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi maupun karena perkembangan wilayah. yang subur, sedangkan bagian barat merupakan Pengembangan pariwisata terutama wisata dataran rendah yang relatif sempit, memanjang bahari juga menjadi salah satu strategi dari utara ke selatan diselingi daerah yang pengembangan wilayah di Pulau Enggano bergelombang. Musim yang terjadi di Provinsi (bengkuluprov.go.id). Potensi wisata Bengkulu Bengkulu sebagaimana wilayah lainnya di bersumber dari kekayaan seni dan budaya Indonesia dikenal dua musim, yaitu musim berupa tari tradisional, seni batik, seni musik, hujan (Desember Maret) dan musim kemarau wisata alam, wisata budaya dan wisata sejarah. (Juni September) sementara pada bulan April Program Visit 2020 Wonderful Bengkulu Mei dan Oktober–November merupakan masa merupakan program pemerintah provinsi dalam peralihan/pancaroba(http://ditjenpdt.kemend– – mendorong sektor pariwisata di Provinsi esa.go.id/potensi/province/8-provinsi-– Bengkulu. Pendekatan melalui tiga strategi bengkulu). antara lain (Dinas Pariwisata Bengkulu, 2017) Sektor pertanian berperan penting antara lain: dalam perekonomian Provinsi Bengkulu a. Pergelaran event pariwisata daerah. karena merupakan sektor utama yang b. Pengembangan Pulau Enggano. memberikan peranan terbesar dalam c. Pengembangan strategi pariwisata pembentukan Produk Domestik Regional Bruto heritage. (PDRB). Pada tahun 2014 peranan sektor Strategi Pengembangan Pariwisata Visit pertanian terhadap PDRB Provinsi Bengkulu 2020 Wonderful Bengkulu antara lain (Dinas adalah 31,21% (angka sangat sementara) Pariwisata Bengkulu, 2017): (www.bengkuluprov.go.id). Dukungan luas a. Pembangunan transportasi jalan dan wilayah dan kondisi lahan di Provinsi Bengkulu sarana pendukung ke kawasan wisata. terhadap komoditas tanaman perkebunan b. Pengembangan sarana dan prasarana dan menjadikan wilayah ini banyak yang objek wisata daerah seperti pembangunan dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan. Selain homestay, revitalisasi kawasan. dikelola oleh perusahaan pemerintah c. Pelaksanaan event-event pariwisata (Perkebunan Nusantara), terdapat juga bertaraf nasional dan internaional guna perkebunan yang dimiliki dan dikelola rakyat meningkatakan promosi dan wisatawan. (www.bengkuluprov.go.id). Komoditi yang d. Pemberdayaan dan penguatan peran dihasilkan antara lain kelapa sawit, karet, kopi, masyarakat untuk sadar wisata. dan lain-lain. Pada tahun 2014, kelapa sawit, Program visit 2020 Wonderful Bengkulu karet, dan kopi merupakan komoditas unggulan merupakan salah satu dari 5 program prioritas dengan produksi masing-masing-masing daerah. Persiapan kegiatan tersebut antara lain 466.065 ton, 92.676 ton, dan 54.799,90 ton (Dinas Pariwisata Bengkulu, 2017): (www.bengkuluprov.go.id). a. Penataan ruang pariwisata; alam, sejarah, Provinsi Bengkulu memiliki potensi yang budaya, religi, kuliner dan wisata buatan cukup besar pada sub sektor perikanan, dengan menyusun SK Kepala Daerah terutama perikanan laut. Letak wilayah yang Tentang Penetapan Kawasan Wisata sebagian besar menghadap ke Samudera Hindia Andalan Provinsi Bengkulu. dengan panjang pantai mencapai 525 km, b. Pengembangan destinasi; daya tarik, akses, menyebabkan Provinsi Bengkulu memiliki luas sapras umum, sadar wisata dengan Laut Teritorial sebesar 53.000 km2 dan luas penyelengaraan event, produk, ikon Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE jarak 12 200 mil pariwisata. laut dari pantai) mencapai 685.000 km2 c. Penguatan kelembagaan pariwisata; (www.bengkuluprov.go.id). – organisasi, SDM terampil, litbang melalui Pariwisata merupakan salah satu sektor perbaikan pelayanan hotel, restoran, travel, yang dapat menarik banyak investasi di negara- transportasi, home stay dan keamanan negara maju, baik karena keadaan alamnya lingkungan.

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful Bengkulu 2020 (Sitti) 33 d. Pengembangan pemasaran wisata; pasar, TINJAUAN PUSTAKA citra, kemitraan, promo yang dilakukan Penelitian terdahulu terkait pengembangan dengan citra positif (kultur) kemitraan, bandar udara sudah banyak dilakukan baik sisi Promo (langsung dan tidak langsung, darat maupun sisi udara. Pratama, dkk (2015) ekspo, event, konfrensi, pengembangan meneliti kebutuhan fasilitas terminal komunitas pengrajin handicraft/ penumpang domestik bandar udara Ngurah Rai kerajinan/cindera mata, batik besurek, Bali, terkait kebutuhan fasilitas terminal makanan oleh-oleh khas Bengkulu. domestik (keberangkatan dan kedatangan) e. Industri pariwisata; produk, teknologi, menurut standar perhitungan pelayanan jaringan dan event melalui kegiatan penumpang. Hasil penelitian tersebut diketahui promosi produk/event, promosi dan bahwa pengembangan tahap III terminal jaringan wisata (iklan, brosur, baliho, keberangkatan dalam 10 tahun sudah media sosial, media cetak dan elektronik, mengalami titik jenuh pada hall dan check in travel agen, branding, film dokumenter). area. Festival Visit 2020 Wonderful Bengkulu Gaus, dkk (2013) melakukan penelitian meliputi (Dinas Pariwisata Bengkulu, 2017): mengenai kebutuhan terminal penumpang pada a. Marine Festival (Sail Enggano); (Lokasi 6 bandar udara Bali berdasarkan kabupaten dan kota sebagai tuan rumah) SKEP/77/VI/2005 mengenai persyaratan teknis Sport, music, dancer, Fashion kuliner, pengoperasian fasilitas teknik bandar udara. jambore, coffee, expo (vegetables, fruits, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan livestock contest), conference, fasilitas bandar udara Bali antara lain: (1) luas b. Mountain Valley Festival (kebun teh hall keberangkatan sebesar 326,325 m2, (2) luas kabawetan,); Sport, music, dancer, Fashion check in area sebesar 26,275 m2, (3) luas ruang kuliner, jambore, coffee, expo (vegetables, tunggu keberangkatan sebesar 153 m2, (4) ruang fruits, livestock contest), conference, kedatangan sebesar 180,0375 m2, (5) jumlah c. River Lake Festival (danau tes, dan check in counter sebanyak 4, (6) jumlah tempat semua danau di Bengkulu); Sport, arung duduk 35 unit, dan (7) luas toilet 21,1 m2. jeram, music, dancer, Fashion kuliner, Dondokambey dkk (2013) melakukan jambore, coffee, expo (vegetables, fruits, penelitian tentang Perencanaan Pengembangan livestock contest), conference, Bandar Udara Sepinggan Balikpapan. d. Garden Flower Festival (danau Mas Pengembangan Bandara Sepinggan Harun Bastari); Sport, music, dancer, memperkirakan arus lalu lintas di masa yang Fashion, kuliner, jambore, coffee, expo akan datang. Berdasarkan hasil perhitungan (vegetables, fruits, livestock contest), bandara Sepinggan membutuhkan panjang conference, landasan (runway) 3.949 meter dan lebar e. Bencoolen Festival (kota bengkulu); landasan 60 meter. Lebar total taxiway 38 meter, religi, pantai panjang, china town, Benteng dan luas apron yang diperlukan Marlborough, carnaval) Sport, music, 750,5×164=123.082 m. dancer, Fashion, kuliner, jambore, coffee, Aidi dkk, (2013) melakukan penelitian expo (vegetables, fruits, livestock contest), dengan menganalisis sisi udara Bandar Udara conference. Ahmad Yani. Hasil penelitian tersebut Terkait dengan program Visit Bengkulu menunjukkan bahwa pada saat kondisi eksisting 2020, perlu dilakukan kajian untuk mengetahui sisi udara yang berupa runway, taxiway masih (1) bagaimana strategi pengembangan Bandar mampu melayani permintaan penerbangan Udara Fatmawati Bengkulu dalam tetapi kapasitas apron sudah tidak mampu mendukungan visit Bengkulu 2020, dan (2) melayani. Pada komponen runway perlu bagaimana ketersediaan aksesibilitas (moda dibangun rapid exit taxiway sehingga dapat lanjutan) dari bandar udara Fatmawati meningkatkan kapasitas runway pada jam sibuk. Bengkulu ke obyek wisata dan sebaliknya.

34 Warta Ardhia, Volume 44, No. 1, Juni 2018 hal 31-44

Budiman dkk (2013) melakukan penelitian pihak yang terkait dengan penelitian. Data mengenai perencanaan landasan pacu Bandar primer diperoleh dari informasi narasumber Udara Tuanku Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. pada Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata dan Penelitian tersebut dilakukan untuk menghitung BAPPEDA Propinsi Bengkulu. Kuesioner panjang landasan pacu rencana RTRW tahap II mengenai analisis SWOT dibagikan kepada 4 agar mampu melayani pesawat rencana jenis M- (empat) kepala seksi pada Bandar Udara 75 (ATR 72 dan Fokker 28). Hasil penelitian Fatmawati Bengkulu. Pengambilan data primer menunjukan bahwa untuk kebutuhan rencana dilakukan pada minggu ke 4 empat bulan M-75 adalah 650 meter, untuk pesawat rencana September 2017. Data sekunder dikumpulkan F-28 perkerasan landas pacu dengan surface melalui studi literatur dan data statistik yang course setebal 10 cm, base course 17 cm dan diberikan oleh penyelenggara bandar udara subbase course setebal 49 cm. serta data lainnya mempunyai kaitan dengan Ramadhan dkk (2013) melakukan penelitian pengembangan bandar udara dan kesiapan analisis peningkatan landasan pacu (runway) Propinsi Bengkulu dalam menyambut Visit Bandar Udara Pinang Kampai . Penelitian Bengkulu 2020. tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi Analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk rencana pengembangan prasarana berupa menganalisis data-data penelitian yang terkait landasan pacu, uji kelayakan MTOW terhadap dengan pengembangan wilayah, pengembangan masterplan serta merencanakan tebal lapis pariwisata dan transportasi pemadu moda dari perkerasan landasan pacu. Berdasarkan hasil dan ke Bandar Udara dan obyek wisata di penelitian tersebut diketahui bahwa panjang Propinsi Bengkulu. landasan yang diperlukan untuk lepas landas Analisis SWOT pesawat rencana Boeing 737-400 sebesar 2.938 Tahapan yang dilakukan pada analisis SWOT meter. adalah sebagai berikut (Rangkuti, 2007): Utami (2012) melakukan analisis 1. Tahap pengumpulan data dilaksanakan dengan pengembangan runway dan fasilitas alat bantu cara melakukan kegiatan membedakan data pendaratan di Bandar Udara Depati Amir eksternal, yang diperoleh dari lingkungandan Bangka. Hasil penelitian menunjukan bahwa di luar organisasi, dengan data internal, yang panjang runway yang direncanakan 2250 m diperoleh dari dalam organisasi sendiri, memiliki effective length 1.937. Pesawat rencana melalui Matriks Faktor Strategi Eksternal yang akan dilayani adalah Boeing 737 400 (EFAS) dan Matriks Faktor Strategi Internal dengan effective length 2.222 m maka panjang (IFAS). landasan yang dibutuhkan 2.582 m. Alat bantu– 2. Tahapan analisis, dilakukan dengan pendaratan yang dimiliki oleh Bandara Depati menggunakan matriks penggabungan Amir Bangka masih memerlukan peningkatan. EFAS+IFAS dan dilanjutkan dengan matriks Muttaqin dkk (2009) melakukan penelitian alternatif strategi. Matriks penggabungan analisis geometric fasilitas sisi udara Bandar EFAS+IFAS. Memindahkan hasil pada Udara Internasional Lombok (BIL) Nusa matriks EFAS dan IFAS kedalam matriks Tenggara Barat. Hasil penelitian tersebut antara penggabungan, dengan tujuan untuk melihat lain panjang landas pacu pada pembangunan hasil sub total EFAS dan sub total IFAS. phase I yang dibutuhkan untuk take off jenis Kuadran dari matriks internal eksternal pesawat rencana B737-400 dan MD 82 sebesar terdiri dari Rangkuti (2006): 2.500 m dan 3.000 m. a. Kuadran I merupakan situasi yang sangat

menguntungkan, memiliki peluang dan METODOLOGI kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan Penelitian ini menggunakan data primer dan peluang yang ada. Strategi yang harus sekunder. Data primer diperoleh dengan diterapkan adalah mendukung kebijakan kuesioner yang dibagi kepada responden, hasil pertumbuhan yang agresif (Growth pengamatan dan wawancara kepada pihak- Oriented Strategy);

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful Bengkulu 2020 (Sitti) 35

b. Kuadran II ditandai dengan peluang pasar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. yang sangat besar tetapi, di lain pihak Perhitungan selanjutnya adalah dengan menghadapi beberapa kendala atau menyusun matriks IFAS, matriks EFAS, Matrik kelemahan internal. Fokus strategi yang Gabungan IFAS dan EFAS, membuat grafik dilakukan adalah meminimalkan posisi relatif dan matriks alternatif strategis. masalah-masalah internal, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih HASIL DAN PEMBAHASAN baik; Analisis SWOT dalam penelitian ini c. Kuadran III merupakan situasi yang dilakukan dengan tahapan penghitungan sangat tidak menguntungkan karena matriks IFAS, EFAS, matrik gabungan IFAS menghadapi berbagai macam ancaman dan EFAS, dan matriks alternatif strategi. dan kelemahan internal; Tabel 1 dan 2 dalam lampiran menyajikan d. Kuadran IV ditandai dengan adanya matrik IFAS dan EFAS Bandar Udara berbagai ancaman, tetapi masih memiliki Fatmawati Bengkulu. Berdasarkan tabel 1 kekuatan dari segi internal. Strategi yang diketahui nilai skor kekuatan sebesar 2.232 harus diterapkan, adalah menggunakan sedangkan nilai skor kelemahan sebesar kekuatan untuk memanfaatkan peluang 0.764 sehingga nilai IFAS pada bandar udara jangka panjang dengan cara strategi Fatmawati adalah sebesar 2.997. Hal ini diversifikasi, baik produk maupun pasar. berarti nilai skor IFAS mempunyai nilai yang 3. Matriks alternatif strategi, dipakai untuk positif. Berdasarkan tabel 2 diketahui nilai menyusun faktor-faktor strategis yang dinilai skor peluang sebesar 1,922 sedangkan nilai dan dapat menggambarkan secara jelas skor ancaman sebesar 0.867 sehingga nilai bagaimana peluang dan ancaman eksternal EFAS pada bandar udara Fatmawati adalah yang dihadapi dapat disesuaikan dengan sebesar 2,789. Hal ini berarti nilai skor EFAS kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, hasil mempunyai nilai yang positif. yang didapat adalah empat kemungkinan Berdasarkan hasil perhitungan nilai IFAS alternative strategis, sebagai bahan dan EFAS pada tabel 1 dan 2 maka dapat rekomendasi. Empat alternative strategi diketahui posisi relatif bandar udara dalam sebagai berikut (Rangkuti, 2007): matriks internal eksternal. Berdasarkan a. Strategi Strength Opportunity (SO), yaitu posisi relatif maka dapat diketahui pada strategi memanfaatkan seluruh kekuatan kuadran dari matrik internal eksternal. Hasil untuk merebut dan memanfaatkan perhitungan posisi relatif tersebut adalah peluang sebesar-besarnya. sebagai berikut: b. Strategi Strength Threats (ST), yaitu Sumbu horisontal (X) berasal dari faktor strategi dalam menggunakan kekuatan internal yang ada untuk mengatasi ancaman. Titik X = nilai kekuatan nilai kelemahan c. Strategi Weaknesses Opportunity (WO), = 2,232 0,764 – yaitu strategi berdasarkan pemanfaatan = 1,056 – peluang yang ada dengan cara Sumbu vertikal (Y) berasal dari faktor meminimalkan kelemahan yang ada. eksternal d. Strategi Weaknesses Threats (WT), yaitu Titik Y = nilai peluang nilai ancaman strategi yang bersifat defensif dan berusaha = 1,922 0,867 – meminimalkan kelemahan yang ada serta = 1,468 – menghindari ancaman. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi bandar udara dalam menghadapi visit Bengkulu 2020. Penghitungan analisis SWOT dilakukan dengan skoring nilai pada tiap-tiap variabel

36 Warta Ardhia, Volume 44, No. 1, Juni 2018 hal 31-44

Tabel 1. Nilai IFAS Pada Bandar Udara Fatmawati Bengkulu

nilai Rating Responden Skor No. Variabel rata- bobot rata- 1 2 3 4 rata rata

Kekuatan Bandar Udara Fatmawati sebagai simpul utama transportasi di 1 Bengkulu 70 0,087 4 3 4 3 3,5 0,305 2 Lokasi bandar udara di pusat kota 65,5 0,081 2 3 3 3 2,75 0,224

3 Komitmen pelayanan prima dari pengelola Bandar Udara Fatmawati 67,5 0,084 4 3 4 4 3,75 0,315

4 Peningkatan jumlah penumpang pesawat udara 67,5 0,084 3 3 3 3 3 0,252

5 Peningkatan jumlah pergerakan pesawat udara 70 0,087 3 3 3 3 3 0,261 6 Penetapan status BLU bandar udara 70 0,087 4 3 3 3 3,25 0,283 7 Adanya layanan penerbangan perintis di Bengkulu 67,5 0,084 3 3 4 3 3,25 0,273 Kerjasama kemitraan Bandara dengan instansi lain dalam menunjang 8 pariwisata di Bengkulu 65 0,081 3 2 3 2 2,5 0,202

9 Potensi pengoperasian pesawat udara Wide Body 42,5 0,053 3 1 3 2 2,25 0,119

Total Skor Kekuatan 2,232

Kelemahan

1 Terbatasnya jam operasi bandar udara 67,5 0,084 3 3 4 4 3,5 0,294 2 Terbatasnya pilihan moda lanjutan ke obyek wisata 50,5 0,063 2 2 3 3 2,5 0,157 3 Kurangnya informasi pariwisata di Bandar udara Fatmawati 50,5 0,063 2 2 3 3 2,5 0,157 4 Kurangnya fasilitas penunjang pariwisata di Bandar Udara 50,5 0,063 2 2 3 3 2,5 0,157 Total Skor Kelemahan 804,5 1 0,764 Total IFAS 2,997 Sumber: Data primer diolah, 2017 Tabel 2. Nilai EFAS Pada Bandar Udara Fatmawati Bengkulu

nilai Rating Responden Skor

No. Variabel rata- bobot rata-

rata 1 2 3 4 rata

Peluang Dukungan Kementerian Perhubungan dalam pembangunan 1 fasilitas Bandara 78 0,11 4 3 4 3 3,5 0,384 Peningkatan pertumbuhan angkutan udara (penumpang dan 2 kargo) 58 0,08 4 2 4 3 3,3 0,267

3 Aksesibilitas Bandar Udara dari / ke obyek wisata (Mudah/Sulit) 58 0,08 3 2 3 3 2,8 0,226 Penetapan Bandara Fatmawati sebagai prioritas pembangunan 4 strategi nasional 78 0,11 4 3 4 3 3,5 0,387 Kesempatan membuka fasilitas komersial (ekonomi dan bisnis) di 5 Bandara 58 0,08 3 2 4 3 3,0 0,247

6 Terbukanya peluang investasi dalam pembangunan Bandara 58 0,08 3 2 3 3 2,8 0,226 Komitmen dan kebijakan Pemerintah Daerah dalam mendukung 7 pengembangan Bandara 58 0,08 3 2 3 1 2,3 0,185 Total Skor Peluang 1,922 Ancaman Masih kurangnya moda transportasi dari bandara menuju 1 destinasi pariwisata 53 0,08 2 2 3 3 2,5 0,188

2 Permasalahan konektifitas wilayah Bengkulu 53 0,08 3 2 3 2 2,5 0,188

Daerah rawan bencana 3 51 0,07 2 2 2 3 2,3 0,161 Dukungan Pemerintah daerah pada pengembangan wisata 4 53 0,08 3 2 3 1 2,3 0,169 5 Rendahnya pertumbuhan ekonomi masyarakat 51 0,07 3 2 2 2 2,3 0,161 Total Skor Ancaman 706 1 0,867 Total IFAS 2,789 Sumber: data primer diolah, 2017

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful Bengkulu 2020 (Sitti) 37

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut d. SO4: Peningkatan aksesibilitas dari dan ke maka diketahui nilai posisi relatif bandar objek wisata karena letak bandar udara udara Fatmawati adalah pada koordinat yang strategis di pusat kota dan menjadi (1,056;1,468). Nilai koordinat tersebut simpul utama transportasi. menggambarkan bahwa posisi relatif berada Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada kuadran I, sehingga strategi yang harus instansional pada BAPPEDA, Dinas dilakukan adalah dengan mengoptimalkan Perhubungan dan Dinas Pariwisata Propinsi kekuatan untuk dapat meraih peluang Bengkulu dapat diketahui hal-hal sebagai dengan mendukung kebijakan/strategi yang berikut: agresif dengan berorientasi pada Bappeda Propinsi Bengkulu sudah pertumbuhan (growth). Gambar 1 dalam mengusulkan 28 program strategi ke menunjukkan posisi relatif bandar udara Presiden RI (paparan sudah dilakukan pada Fatmawati Bengkulu. 31 Juli 2017), melakukan koordinasi dengan Berdasarkan hasil perhitungan pada Dinas Perhubungan terkait pengembangan tahap matriks gabungan IFAS dan EFAS maka bandar udara Fatmawati dan mengusulkan tahap selanjutnya adalah dengan membuat percepatan pembangunan (DED sudah siap) alternatif strategi. Gambar 2 dalam dan pelaksanaan pembangunan menunjukkan matriks alternatif strategi pengembangan bandar udara dilakukan pada Bandar Udara Fatmawati Bengkulu. tahun 2017 oleh Kementerian Perhubungan. Berdasarkan matrik alternatif strategis pada pada anggaran tahun 2017 dalam APBD gambar tersebut dapat diketahui bahwa sudah dibentuk tim kajian pembebasan lahan terdapat 4 (empat) strategi SO yang dapat melalui APBD dan diusulkan pada anggaran dilakukan oleh bandar udara Fatmawati 2018 untuk pembebasan lahan terminal dan Bengkulu yaitu: pintu gerbang bandar udara. a. SO1: Perlunya peningkatan kerjasama Terkait rencana pengembangan wilayah investasi dan kemitraan dengan instansi dalam menunjang destinasi wisata sudah lain sebagai dampak dari penetapan disusun kajian FS dan penyusunan DED Visit Bandara Fatmawati sebagai BLU. Bengkulu Wonderful 2020 melalui OPD. b. SO2: Pengembangan bandar udara untuk Rencana pembangunan transportasi darat dapat melayani peningkatan angkutan dan udara dalam waktu 5 tahun antara lain udara melalui pengoperasian pesawat dengan 28 usulan pengembangan dalam berbadan besar (wide body). proyek strategis nasional dan dilakukan c. SO3: Peningkan komitmen pelayanan evaluasi perkembangan pada tiap tahun. prima bandar udara Fatmawati dengan Rencana pembangunan transportasi darat dukungan Kementerian Perhubungan dan dan udara dalam program jangka menengah Pemerintah Daerah dalam pembangunan dan jangka panjang lebih dari 10 tahun fasilitas bandar udara. mendatang akan dituangkan pada review RTRW Propinsi Bengkulu yang disusun pada tahun 2017. Rencana pembangunan fasilitas insfrastruktur dalam mendukung perkembangan wisata di Propinsi Bengkulu dilakukan dengan 1) kajian dan menyusun master plan sektor pariwisata oleh dinas parawisata Propinsi Bengkulu, dan juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas PUPR, Satker RTBL, Kementerian PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan pada tahun 2017 Gambar 1. Posisi Relatif Bandar Udara Fatmawati dilakukan penyusunan dokumen penurunan Bengkulu

38 Warta Ardhia, Volume 44, No. 1, Juni 2018 hal 31-44

Internal Kekuatan Kelemahan S1 Bandar Udara Fatmawati sebagai simpul utama transportasi W1 Terbatasnya jam operasi bandar udara S2 Lokasi bandar udara di pusat kota W2 Terbatasnya pilihan moda lanjutan ke obyek wisata Kurangnya informasi pariwisata di Bandar udara Komitmen pelayanan prima dari pengelola Bandar Udara S3 W3 Fatmawati S4 Peningkatan jumlah penumpang pesawat udara W4 Kurangnya fasilitas penunjang pariwisata di Bandar Udara S5 Peningkatan jumlah pergerakan pesawat udara S6 Penetapan status BLU bandar udara

S7 Adanya layanan penerbangan perintis di Bengkulu Kerjasama kemitraan Bandara dengan instansi lain dalam S8 menunjang pariwisata di Bengkulu Eksternal S9 Potensi pengoperasian pesawat udara Wide Body Peluang Strategi SO Strategi WO Perlunya peningkatan kerjasama investasi dan kemitraan dengan Dukungan Kementerian Perhubungan dalam pembangunan Penambahan jam operasional bandar udara untuk instansi lain sebagai dampak dari penetapan Bandara Fatmawati fasilitas Bandara mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang dan kargo O1 SO1 sebagai BLU WO1 Pengembangan bandar udara untuk dapat melayani peningkatan Peningkatan aksesibilitas bandar udara - obyek wisata Peningkatan pertumbuhan angkutan udara (penumpang dan angkutan udara melalui pengoperasian pesawat berbadan besar dengan penyediaan moda transportasi lanjutan yang kargo) O2 SO2 (wide body) WO2 memadai Peningkan komitmen pelayanan prima bandar udara Fatmawati Partisipasi dan komitmen Pemerintah Daerah dalam Aksesibilitas Bandar Udara dari / ke obyek wisata (Mudah) dengan dukungan Kementerian Perhubungan dan Pemerintah penyediaan fasilitas penunjang dan informasi pariwisata di O3 SO3 Daerah dalam pembangunan fasilitas bandar udara WO3 bandar udara Fatmawati Penungkatan aksesibilitas dari dan ke objek wisata karena letak Penetapan Bandara Fatmawati sebagai prioritas bandar udara yang strategis di pusat kota dan menjadi simpul pembangunan strategi nasional O4 SO4 utama transportasi Kesempatan membuka fasilitas komersial (ekonomi dan O5 bisnis) di Bandara Terbukanya peluang investasi dalam pembangunan O6 Bandara Komitmen dan kebijakan Pemerintah Daerah dalam O7 mendukung pengembangan Bandara Ancaman Strategi ST Strategi WT Peningkatan dukungan Pemerintah Daerah dalam Masih kurangnya moda transportasi dari bandara menuju Peningkatan kapasitas layanan penerbangan perintis untuk penyediaan informasi pariwisata di bandar udara destinasi pariwisata mengatasi permasalahan konektifitas wilayah di Bengkulu T1 ST1 WT1 Fatmawati Peningkatan kerjasama kemitraan bandar udara dan Pemerintah Penyediaan angkutan moda transportasi lanjutan dari Permasalahan konektifitas wilayah Bengkulu T2 ST2 Daerah dalam pengembangan wisata di Bengkulu WT2 bandar udara ke destinasi wisata T3 Daerah rawan bencana T4 Dukungan Pemerintah daerah pada pengembangan wisata T5 Rendahnya pertumbuhan ekonomi masyarakat Gambar 2. Matriks Alternatif Strategi Bandar Udara Fatmawati Bengkulu

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful Bengkulu 2020 (Sitti) 39 status Taman Wisata Alam pantai panjang, Beberapa strategi yang dilakukan oleh Cagar Alam Danau dusun besar dan Cagar Dinas pariwisata Bengkulu dalam Alam Bukit Kaba dan 2) OPD Dinas Pariwisata mendukung destinasi pariwisata antara lain melakukan rapat koordinasi dengan OPD dengan penyusunan rencana program kerja, Pariwisata Kabupaten/Kota dalam penguatan kelembagaan, promosi melalui mendukung perkembangan pariwisata di pemasaran yang efektif dan Propinsi Bengkulu. OPD Dinas Pariwisata berkesinambungan serta melakukan pada tahun 2017 menyusun dokumen pembinaan masyarakat. rencana induk pariwisata daerah yang akan Pengembangan destinasi pariwisata dikaji dan diusulkan dalam review RTRW membutuhkan peningkatan insfrastruktur Propinsi Bengkulu. aksesibilitas di Propinsi Bengkulu, Persiapan yang dilakukan Dinas peningkatan layanan sarana transportasi pariwisata dalam mendukung Visit Bengkulu yang memadai untuk mendukung mobilitas 2020 antara lain dengan penyusunan masyarakat/wisatawan, serta peningkatan dokumen perencanaan pembangunan dalam kesadaran masyarakat di lingkungan 5 tahun, renstra dan program kerja tahunan destinasi wisata. melalui APBD serta mengkoordinasikan Dinas Perhubungan Propinsi Bengkulu dengan Kabupaten/Kota dan memasukkan dalam mendukung visit Bengkulu 2020 agenda/event kepada Kementerian antara lain dengan mengoperasionalkan bus Pariwisata. Program kerja dalam RPJMD trans rafflesia, membangun halte di masing- tahun 2016 2021 dalam prioritas antara lain masing lintasan dan pemasangan rambu penataan ruang pariwisata, pengembangan rambu lalu lintas. Program kerja yang destinasi daya– tarik wisata, event dan produk, dilakukan oleh Dinas Perhubungan dalam penguatan kelembangan, pengembangan program visit Bengkulu antara lain dengan pemasaran wisata dan industri pariwisata. pembuatan rambu, portal serta rambu Pembangunan sarana dan prasarana di penunjuk arah di destinasi wisata pantai destinasi wisata dengan dana APBN dan panjang. APBD dilakukan untuk menyediakan fasilitas Terdapat rute jaringan pelayanan penunjang pariwisata. Kegiatan promosi angkutan jalan yang melintasi destinasi pariwisata yang sudah dilakukan antara lain wisata pantai panjang dan benteng pengadaan balon promosi serta pemasangan marlborought. Fasilitas penunjang yang baliho, media promosi, publikasi di media disediakan Dinas Perhubungan antara lain cetak dan majalah penerbangan. halte persinggahan untuk menaikan dan Terdapat hambatan/kendala dalam menurunkan penumpang/wisatawan, menunjang pariwisata pada program visit memasang rambu-rambu RPPJ, rambu Bengkulu 2020 antara lain belum memadai penunjuk arah, rambu portal dan rambu sarana aksesibilitas dan amenitas di destinasi selamat datang. wisata, belum/kurang pemahaman Transportasi lanjutan yang dapat masyarakat akan sadar wisata dan sapta digunakan wisatawan untuk mengunjungi pesona serta kurangnya kemampuan daerah destinasi pariwisata antara lain angkutan bus kabupaten/kota untuk penganggaran pariwisata, angkutan bus trans rafflesia kegiatan yang mendukung pariwisata. Bengkulu dan angkutan pemadu moda di Peluang yang akan diperoleh Dinas Bandar Udara. Dinas Perhubungan juga Pariwitasa pada program Visit Bengkulu menyediakan angkutan pemadu moda di 2020 antara lain meningkatnya arus bandar udara Fatmawati yang wisatawan ke Propinsi Bengkulu dan dioperasionalkan oleh Perum DAMRI. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Hambatan/kendala yang dihadapi Dinas sebagai efek berkembangnya pariwisata. Perhubungan dalam menunjang destinasi pariwisata antara lain sistem konektifitas

40 Warta Ardhia, Volume 44, No. 1, Juni 2018 hal 31-44

tipe/kelas jalan di lintas barat, tengah, dan program Visit Bengkulu 2020, telah dilakukan timur masih berbeda, terbatasnya beberapa langkah kebijakan oleh instansi konektifitas angkutan udara, pelabuhan terkait (BAPPEDA, Dinas Pariwisata, Dinas pulau baii belum maksimal sebagai sentral Perhubungan dan Dinas lainnya) baik tingkat (simpul) ekonomi regional. Beberapa strategi Propinsi dan Kabupaten di Bengkulu. Aspek yang dilakukan Dinas Perhubungan dalam promosi pariwisata baik wisata alam, budaya mendukung destinasi pariwisata Bengkulu dan sejarah menjadi produk wisata unggulan antara lain pembuatan stiker tempat-tempat Propinsi Bengkulu. wisata untuk dibagikan pada calon Ketersedian infrastruktur transportasi penumpang, serta menjalin kerjasama sangat penting dalam menunjang dengan pelaku wisata Bengkulu. pengembangan pada suatu wilayah/daerah. Berdasarkan informasi dari Dinas Bandar Udara Fatmawati merupakan simpul Perhubungan Propinsi Bengkulu, moda utama transportasi yang berperan penting transportasi darat yang disiapkan untuk dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di mendukung pelaksanaan Visit Bengkulu Bengkulu. Pariwisata juga menjadi salah satu 2020 antara lain penyediaan Bus Rapit potensi unggulan propinsi Bengkulu dalam menggerakan ekonomi masyarakat, untuk akan melewati beberapa obyek wisata di Kota untuk diperlukan sinergi yang baik antara Bengkulu.Transit “Trans Pengoperasian Rafflesia” dengan BRT Trans koridor Rafflesia yang Bandar Udara Fatmawati dan Dinas terkait tersebut didasarkan pada Peraturan dalam pengembangan pariwisata khususnya Gubernur yang akan disahkan pada akhir dalam mendukung Visit Bengkulu 2020. tahun 2017. Selengkapnya koridor BRT Trans Aksesibilitas transportasi darat juga Rafflesia tersebut adalah sebagai berikut: memegang peranan penting, karena menjadi 1. Koridor 1: Terminal Betungan Simpang moda transportasi dari dan menuju obyek Kandis Simpang lapangan golf Jl. wisata unggulan di Bengkulu. Jenggalu Jl. Pariwisata Pantai – Panjang Terkait dengan pengembangan Bandar Kawasan– Sport Center Pasar Bengkulu– Udara Fatmawati, berdasarkan analisis SWOT Benteng – Marlborough Sungai hitam– diketahui bahwa posisi relatif bandar udara Pasar Pedat. – – berada di kuadran I yang berarti mempunyai 2. Koridor 2: Betungan–Simpang Pagar– strategi Strength Opportunity (SO). Strategis Dewa Simpang POLDA Simpang Km. 8 strength opportunity berarti strategi yang Simpang SLB Jl. Timur– Indah Raya memanfaatkan seluruh kekuatan untuk Kompi– Danau Dendam-– Simpang BRIMOB– merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- Simpang Nakau– Tugu Hiu Perkantoran– besarnya. Walikota– UNIB-Terminal Sungai Hitam. Pesawat udara eksisting yang mendarat di 3. –Koridor 3: Betungan– Cahaya– Negeri bandar udara Fatmawati Soekarno adalah Polsek Sukaraja– Simpang Air Periukan Boeing 737-900ER. Pada Rencana Induk Simpang 6 Perkantoran– Pemkab Seluma– Bandar Udara Fatmawati Soekarno sesuai Talang Saling Lubuk– Lintang-Pasar Tais. – Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. Berdasarkan– koridor BRT Trans Rafflesia– 576 Tahun 2015, disebutkan pesawat rencana diketahui bahwa– ada 2 koridor BRT yang yang ingin dikembangkan pada tahap III melintasi obyek wisata di Kota Bengkulu adalah Airbus 300-600, sedangkan pada yaitu koridor 1 melewati pantai panjang dan pengembangan tahap I dan II masih benteng Marlborough serta koridor 2 yang menggunakan pesawat Boeing 737-900ER. melewati obyek wisata danau dendam. Merujuk pada Rencana Induk tersebut maka Berdasarkan hasil survei dan analisis data sampai pengembangan tahap II, bandar udara maka dapat disimpulkan bahwa Propinsi Fatmawati dari sisi udara masih Bengkulu mempunyai prospek pariwisata memungkinkan untuk didarati pesawat udara yang potensial untuk dikembangkan. Terkait yang setipe dengan Boeing 737-900ER, hanya

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful Bengkulu 2020 (Sitti) 41

saja perlu pengembangan di sisi darat untuk letak bandar udara yang strategis di pusat kota memberikan pelayanan yang memuaskan bagi dan menjadi simpul utama transportasi. penumpang (wisatawan) yang diperkirakan Bandar Udara Fatmawati merupakan simpul meningkat jumlahnya sebagai akibat dari utama transportasi yang berperan penting program Visit Bengkulu 2020 sebagaimana dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di data dalam tabel 3.

Tabel 3. Data Peramalan (Forecasting) Jumlah Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Bengkulu. Terdapat 2 (dua) koridor BRT “Trans Pesawat, Wisatawan Domestik dan Asing di Propinsi Bengkulu

Jumlah Wisatawan Jumlah Wisatawan Domestik Asing Tahun Pesawat Penumpang Kargo

109.745 301 2007 4218 412049 1431

2008 3290 377023 1732 214.452 326

2009 3580 459303 1902 210.321 430

225.051 443 2010 4886 543178 2082 2011 4826 577094 2246 226.753 523 2012 5076 667354 2821 299.193 551

2013 5562 706667 2620 249.569 796

2014 6914 760786 2794 361.576 830

2015 7364 815235 2827 366.050 838

491.993 848 2016 8075 910664 2862 2017 8076 943382 3021 460674 973

2018 8574 1001825 3180 493424 1043

2019 9072 1060267 3339 526175 1113

2020 9570 1118710 3498 558926 1184

2021 10069 1177153 3657 591676 1254

2022 10566 1235596 3816 624427 1324

Sumber: hasil analisis SPSS, data sekunder diolah, 2017

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dapat obyek wisata di Kota Bengkulu yaitu koridor 1 Rafflesia” yang direncanakan akan melintasi disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Strategi melewati pantai Panjang dan benteng Strength Opportunity (SO) yang dirumuskan ada Marlborough serta koridor 2 yang melewati 4 (empat) yaitu: SO1: Perlunya peningkatan obyek wisata danau Dendam. Moda transportasi kerjasama investasi dan kemitraan dengan lanjutan dari bandar udara akan bersinggungan instansi lain sebagai dampak dari penetapan dengan trayek BRT Trans Raflessia koridor I, Bandara Fatmawati sebagai BLU, SO2: sehingga secara tidak langsung terdapat Pengembangan bandar udara untuk dapat pelayanan moda angkutan jalan yang akan melayani peningkatan angkutan udara melalui mengakomodasi wisatawan menuju obyek pengoperasian pesawat berbadan besar (wide wisata pantai panjang dan benteng body), SO3: Peningkan komitmen pelayanan Marlborough. prima bandar udara Fatmawati dengan dukungan Kementerian Perhubungan dan SARAN Beberapa saran yang dapat diberikan dari Pemerintah Daerah dalam pembangunan fasilitas bandar udara dan SO4: Peningkatan hasil kajian ini antara lain adalah: 1) Perlunya aksesibilitas dari dan ke objek wisata karena inisiatif bandar udara Fatmawati untuk dapat menerapkan strategi pengembangan yang sudah

42 Warta Ardhia, Volume 44, No. 1, Juni 2018 hal 31-44 dirumuskan sehingga bandar udara mampu Ananda, Bintang. 2016. Memperkokoh Pilar lebih berperan sebagai penggerak ekonomi di Udara. Majalah Transportasi Indonesia. Edisi wilayah Propinsi Bengkulu. Penetapan status 20, Agt-Sept. BLU membuat bandar udara mempunyai Adisasmita, Sakti Adji. 2013. Pengembangan wewenang yang fleksibel dalam menjalin Bandar Udara Bengkulu (Mega City & Mega kerjasama kemitraan dengan badan usaha Airport). Edisi Pertama, : Graha (swasta) untuk melakukan investasi dalam Ilmu. penyediaan infrastruktur yang tercakup dalam Budiman, Arifal Hidayat, Bambang Edison. 2013. pelayanan bandar udara baik sisi darat, udara Perencanaan Landasan Pacu Bandar Udara dan penunjang lainnya, 2) Perlunya peran dari Tuanku Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. Pemerintah Daerah di Propinsi Bengkulu untuk ejournal.upp. ac.id/index lebih aktif dalam kegiatan promosi pariwisata php/mhsteknik/article/view/190/196 dengan penyediaan informasi dan fasilitas diakses pada 8 Juli 2017 pukul 12.21 WIB. penunjang yang memadai di bandar udara, Dondokambey, Felicia Geibi, A.L.E Rumayar, seperti penyediaan tiket terusan bus pemadu M.R.E Manoppo, dan J.E Waani. 2013. moda yang beroperasi di bandar udara Perencanaan Pengembangan Bandar Udara Fatmawati dengan moda angkutan Bus Rapid (Studi Kasus: Bandar Udara Sepinggan Balikpapan). Jurnal Sipil Statik Vol 1 no 4, dan II yang mempunyai trayek melewati Maret 2013 (270-275) ISSN: 2337-6732. beberapaTransit “Trans obyek Rafflesia” wisata khususnya unggulan koridor di Kota I Gaus, Abdul dan Muhamad Darwis. 2013. Analisa Bengkulu yaitu Pantai Panjang, Benteng Kebutuhan Terminal Penumpang Pada Marlborough dan Danau Dendam. Selanjutnya Bandar Udara Buli. Jurnal Sipil Sains. juga diperlukan penambahan koridor trayek hhtp://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/sip Trans Rafflesia yang akan melewati obyek ils, vol 3 no. 5 diakses pada 22 Agustus 2017 wisata lainnya di Kota Bengkulu. Selain itu, pada pukul 09.15 WIB. untuk lebih mendukung program Visit Bengkulu Muttaqin, Aulia, Wardhani Sartono dan Hary 2020, juga sangat diperlukan perbaikan fasilitas Christady. 2009. Analisis Geomatrik Fasilitas dan insfrastruktur angkutan jalan sebagai moda Sisi Udara Bandar Udara Internasional transportasi yang dominan berperan dalam Lombok (BIL) Nusa Tenggara Barat. Forum aksesibilitas wisatawan dari dan menuju obyek Teknik Sipil No XIX/ 1 Januari, Halaman wisata di Bengkulu. 1055 1064. Laporan Akhir Studi. Studi Pengembangan UCAPAN TERIMA KASIH Bandar– Udara Aerotropolis Di Indonesia. Terima kasih kepada Kepala Pusat Litbang Puslitbang Perhubungan Udara. 2015 Perhubungan atas perkenan melakukan Pratama, Putu Yudhya, I Gusti Raka Purbanto, penelitian, Kepala Bandar Udara Fatmawati atas dan I Wayan Suweda. 2015. Analisis perkenan dalam mendapatkan data penelitian Kebutuhan Fasilitas Terminal Penumpang dan Ibu Dina Yuliana atas bantuan dalam pengumpulan data penelitian, serta semua pihak Domestik Bandar Udara Ngurah Rai Bali. yang membantu penyelesaian penelitian ini. jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19 No. 1 (Januari). DAFTAR PUSTAKA Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis Swot Teknik Aidi, Muchammad Ulil, Yahya Anas, Bagus Hario Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka S, Wahyudi Kushardjoko. 2013. Analisis Utama. Jakarta. Kapasitas Air side Rencana Pengembangan Ramadhan, Irvan., Muhammad Idham Dan Anton Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Budi Dharma. 2013. Analisis Peningkatan . Diakses pada Landasan Pacu (Runway) Bandar Udara www.download.portalgaruda.org/article.ph Pinang Kampai Dumai. Diakses Dari b tanggal 11 Juni 2017 jam 08.30 WIB. www.jurnal.sttdumai.ac.id pada 12Juni 2017 pukul 14.00 WIB.

Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Dalam Mendukung Visit Wonderful Bengkulu 2020 (Sitti) 43

SKEP Nomor 77 Tahun 2005 Tentang Bantu Pendaratan Di Bandar Udara Depati Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Amir Bangka. Skripsi. Jurusan Teknik Teknik Bandar Udara. Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Utami, Anna Hartati Damar. 2012. Analisis Adisutjipto Yogyakarta. Pengembangan Runway Dan Fasilitas Alat

44 Warta Ardhia, Volume 44, No. 1, Juni 2018 hal 31-44