ANALISIS FRAMING PERNYATAAN RESMI PARA AKTOR DALAM KRISIS DI KOMPETISI SEPAKBOLA : KASUS POLEMIK JUARA BHAYANGKARA FC DI TAHUN 2017

Narayana Mahendra Prastya Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang KM 14.5, Besi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584 Email : [email protected]

ABSTRACT The objetives of this articles is to analyse how the actors that involved in the Indonesian football conflict frame their official statement. The conflict in this articles is the controversy of Bhayangkara FC in competition Liga 1 sesaon 2017. The controversy occurs when Indonesian Football Association’s decision give advantage for Bhayangkara FC to win the league. This decision arouse complain from several Liga 1’s contestant. This articles using frame by Robert N.Entman as analysis tool. The research objets are official statements taken from the actors’ official website. The limitation of the actors’ are : United and Madura United as the league contestant that think the PSSI’s decision is unfair; PSSI as the Indonesian FA, and PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) as the competition organizer. The results shows that all parties, except PT LIB, are blaming each other in this case. The official statement by the actors are influenced on their own interest

Keywords : crisis communication, frame analysis, internet public relations, sport communication, sport public relations

I. PENDAHULUAN olahraga dalam mencapai tujuan, dan dapat mendatangkan kerugian finansial. Industri olahraga merupakan bisnis yang rentan terhadap krisis. Perilaku Tulisan ini menggunakan latar kasus negatif dari individu pesepakbola dan/ polemik juara klub Bhayangkara FC di atau pelatih (seperti pelanggaran etika dan/ kompetisi Liga 1 Indonesia tahun 2017. atau aturan, skandal kehidupan pribadi), Sejumlah peserta kompetisi Liga 1 2017 persoalan finansial klub, cara pengelolaan menilai keputusan Komisi Disiplin PSSI organisasi olahraga, keru-suhan supporter, menguntungkan Bhayangkara FC untuk dan permasalahan dengan sponsor (Isaacson, menjuarai kompetisi. Kondisi ini sempat 2010; Manoli, 2016; Syadzwina, 2016) menimbulkan konflik di antara pihak-pihak adalah sebagian contoh peristiwa di dunia yang berkaitan dengan kompetisi. olahraga yang dapat memicu lahirnya krisis. Menurut Kriyantono (2012: 176) kon- Dengan kata lain, krisis di dunia olahraga flik merupakan ciri-ciri dari peristiwa krisis. adalah kejadian yang dapat memberikan Konflik terjadi akibat adanya perbedaan pengaruh negatif terhadap citra individu antara harapan dan kenyataan. Konflik me- atlet atau organisasi olahraga. Jika krisis munculkan pro dan kontra di ranah publik tersebut menjadi semakin parah, maka dapat akibat pemberitaan media massa dan atensi mengganggu kinerja atlet atau organisasi publik secara terus menerus

121 122 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132

Polemik itu muncul setelah Bhayang- Keputusan Komdis PSSI mendapatkan kara FC dinyatakan memenangi laga mela- protes dari klub-klub yang saat itu masih wan Mitra Kutai Kartanegara (Mitra Kukar) memiliki peluang juara seperti Bali United dengan skor 3-0. Dalam pertandingan dan Madura United. Pasalnya keputusan sesungguhnya, hasil akhir antara “The Komdis PSSI memperbesar peluang Evan Guardian” (julukan Bhayangkara) melawan Dimas dkk. untuk menjuarai Liga 1 2017. Naga Mekes (julukan Mitra Kukar) adalah Keputusan ini juga dinilai ganjil, karena imbang 1-1. Namun dalam perkembangan dalam aturan Liga 1 2017, pemain yang selanjutnya, Mitra Kukar dinyatakan kalah terkena kartu merah langsung akan terkena setelah Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan sanksi larangan bermain di satu pertandingan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selanjutnya, bukan dua pertandingan selan- menatuhkan hukuman pada Mitra Kukar jutnya (Pembelaan Mitra Kukar Soal Kasus karena menurunkan pemain yang tidak Sissoko. URL: https://bola.kompas.com/ sah, . Seharusnya dalam read/2017/11/08/19500308/pembelaan- pertandingan itu Sissoko tidak bisa bermain, mitra-kukar-soal-kasus-sissoko) karena masih menjalani hukuman larangan Pada akhirnya Bhayangkara FC ber- bermain. hasil menyegel gelar juara Liga 1 2017 Keputusan Komisi Disiplin PSSI setelah menundukkan Madura United FC didasarkan pada protes Bhayangkara 3-1 melalui pertandingan yang diwarnai FC kepada PT Liga Indonesia Baru (PT tiga kartu merah untuk pemain Madura LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 United. Setelah pertandingan itu, kontroversi 2017. Klub berjuluk “The Guardian” itu menyeruak ke ranah publik, di mana pihak- meniali seharusnya Mitra Kukar tidak bisa pihak yang berkonflik saling melontarkan memainkan Sissoko, (dalam laga melawan komentar mengecam satu sama lain. Bhayangkara FC) karena pemain tersebut Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui masih dalam masa hukuman larangan tampil. bagaimana strategi komunikasi para aktor PT LIB kemudian meneruskan protes ini yang berkaitan dengan kasus polemik juara kepada PSSI. Bhayangkara FC ini. Utami (2014: 8-9) Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober mendeskripsikan aktor sebagai individu, ke- 2017, Komdis PSSI mengeluarkan nota lompok, atau organisasi yang saling berkaitan larangan bermain bahwa Sissoko terkena dalam sebuah konflik. Di antara para aktor, tidak boleh tampil di dua pertandingan terjadi proses transaksi sosial yang bisa selanjutnya (baca: https://www.pssi.org/ berupa kerjasama, persaingan, pertentangan, news/hasil-keputusan-komite-disiplin-pssi ). penggunaan kekerasan, konflik. Pihak Komisi Disiplin PSSI juga Konflik merupakan salah satu bentuk menge-luarkan sanksi baru bagi Mitra Kukar krisis di dunia olahraga. Menurut Novitaria yakni denda Rp 100 juta dan dianggap (2017), potensi konflik dalam industry kalah 0-3 dari Bhayangkara FC. Dengan olahraga, baik itu internal mau pun antar kemenangan itu, maka Bhayangkara FC organisasi, akan menarik perhatian media hanya butuh satu kemenangan lagi untuk massa untuk meliputnya. Sedangkan menurut menjadi juara Liga 1 2017. Bernstein (2012: 62), krisis yang menimpa Analisis Framing Pernyataan Resmi Para Aktor... (Narayana Mahendra Prastya) 123 dunia olahraga cenderung diberitakan secara bersifat sensitif, sehingga pihak informan negatif oleh pemberitaan media. cenderung enggan untuk menyampaikannya Namun begitu, aktivitas komunikasi (Manoli, 2016) krisis ini sendiri dipandang belum menjadi Para aktor mempunyai cara pandang prioritas oleh pengelola klub olahraga. Ini dan kepentingan yang berbeda dalam sebuah ditunjukkan dengan pelaksanaan manajemen konflik. Perbedaan itu berpengaruh pada krisis yang tidak terstruktur dan sistematis. tindakan para aktor satu sama lain. Masing- Hal tersebut tetap dilakukan, karena dapat masing aktor akan melakukan hal yang dapat memberikan hasil sesuai harapan sejauh ini. mendatangkan manfaat paling besar bagi Manajemen krisis, klub sepakbola mereka. Peran yang dijalani para aktor adalah cenderung tidak melalui tahap perencanaan, sebagai pihak yang berkonflik dan sebagai karena adanya perbedaan karakteristik krisis pihak yang memfasilitasi penyelesaian yang terjadi di seiap waktu. Perencanaan konflik. hanya dilakukan ketika krisis tersebut memi- Batasan aktor dalam tulisan ini adalah liki potensi dampak negatif yang besar. Madura United FC, Bali United FC (selaku Alhasil, klub sepakbola hanya menunggu klub peserta kompetisi Liga 1), PT Liga krisis itu mereda dengan sendirinya, menung- Indonesia Baru (selaku operator kompetisi) gu krisis tersebut meredup karena digantikan dan PSSI (selaku federasi sepakbola Indo- oleh kejadian lain yang lebih menghebohkan. nesia). Ada pun objek penelitian adalah Sebenarnya ada satu hal lagi yang mereka pernyataan resmi yang disampaikan oleh jalankan, yakni melakukan langkah-langkah para aktor melalui media berbasis internet antisipasi sebelum rumor menyebar. Namun, resmi (selanjutnya ditulis laman resmi) dari langkah ini relatif jarang digunakan (Manoli, masing-masing. 2016) Ada sejumlah manfaat mengenai peng- Aktivitas komunikasi krisis dilakukan gunaan laman resmi organisasi. Pertama dengan mengandalkan kedekatan personal memungkinkan organisasi untuk memberikan antara individu dari pihak divisi komunikasi informasi secara detil dan komplet sehingga klub dengan wartawan. Cara tersebut sejauh dapat menangkal kemungkinan isu negatif ini bisa efektif untuk meredam isu negatif (Dewa Broto, 2014), kedua menjangkau agar tidak diberitakan ke media. Kelemahan langsung kepada masyarakat dan media dalam cara ini adalah klub sepakbola tersebut dengan cepat dan dalam jangkauan yang luas pada akhirnya bergantung dengan sosok (Sabreyna & Moertijoso, 2015) dan ketiga individu yang menjadi penanggungjawab masyarakat dan pemangku kepentingan divisi komunikasi klub (Manoli, 2016). menjadikan laman resmi sebagai rujukan Begitu pula dalam ranah akademis, pertama untuk mencari informasi atau belum banyak riset mengenai manajemen penjelasan berkaitan dengan isu negatif yang krisis di organisasi olahraga. Sulitnya akses terjadi. Itu sebabnya organisasi harus selalu untuk memperoleh data merupakan penyebab memperbarui informasi di laman resmi dari sedikitnya riset mengenai manajemen (Kitchin & Purcell, 2017) krisis di bidang olahraga. Ini disebabkan Pada umumnya organisasi memiliki karena informasi tersebut merupakan hal yang dua jenis laman resmi yakni website resmi 124 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132 dan media sosial resmi. Perbedaan antara sosial lainnya, semua memiliki potensi untuk keduanya adalah sifat dari komunikasi, di mempengaruhi opini publik (Bernstein, mana website resmi berisfat satu arah dan 2012: 62). Bahkan, dalam dunia olahraga, media sosial memungkinkan organisasi un- akun anonim atau akun pseudonim pun dapat tuk bisa berkomunikasi secara interaktif, dua mempengaruhi opini publik (Siahaan, 2014: arah, dengan publik. Dalam konteks olahraga 177-180). adalah fans. Keduanya perlu digunakan Dalam konteks situasi di mana isu negatif dalam komunikasi krisis. beredar, maka kecepatan yang ditawarkan Di era internet, publik bukan lagi oleh internet semakin relevan bagi kebutuhan menjadi pihak penerima informasi yang organisasi untuk segera menyebarkan infor- pasif. Sebaliknya, mereka menjadi pencari masi. Dengan segera menyampaikan infor- informasi aktif, bahkan tidak jarang sangat masi, maka organisasi dapat memastikan agresif dalam arti sangat haus informasi, bahwa informasi dari organisasi bisa sampai yang menginginkan memperoleh informasi lebih cepat kepada publik, dibandingkan dengan cepat (Brown, et.al., 2014: 177) dengan isu-isu liar. Pasalnya, ketika publik Website perlu dipergunakan untuk sudah meyakini sesuatu itu benar –sekalipun menyediakan informasi yang bersifat segera. informasi yang ia terima tidak memiliki Bahkan di beberapa organisasi olahraga, dasar, maka anggapan itu akan susah untuk mereka memiliki dark-website atau dark- diubah (Serba-nica & Constantinescu, 2016). webpage, yakni website yang memuat khusus Dalam situasi krisis, persepsi dapat lebih informasi-informasi terkini, penjelasan- kuat daripada fakta, persepsi dapat menjadi penjelasan detil mengenai kasus krisis yang kebenaran (Kriyantono, 2012 : 246) terjadi (Kitchin & Purcell, 2017: 667-668) Cepat dan segera memang kata kunci Ada pun media sosial memiliki keung- untuk memaksimalkan manfaat internet. gulan memungkinkan komunikasi dua arah Namun ada kalanya cepat dimaknai sebagai dengan publik. Dalam situasi krisis, publik tindakan terburu-buru. Alhasil, organisasi (atau fans) akan berinteraksi dengan sesama justru mempublikasikan kepada publik fans, atlet, dan dengan wartawan olahraga, informasi yang salah. untuk memperoleh informasi. Dengan meng- Dalam kasus olahraga, sebagai contoh gunakan media sosial, organisasi olahraga di tahun 2011, pengelola kompetisi sepakbola dapat memberikan respon secara langsung Liga Prima Indonesia (LPI) melalui website kepada fans (Brown, et.al., 2014: 182-184). resminya menginformasikan bahwa kom- Namun segala kelebihan itu bisa petisi LPI berhenti di tengah jalan (tidak berujung sia-sia ketika pihak organisasi menyelesaikan satu musim penuh). Info tidak memanfaatkan dengan baik. Ini karena tersebut telah banyak dikutip sebagai bahan keberadaan internet di sisi lain membuat berita oleh media massa. Namun tidak lama tugas tim manajemen krisis menjadi semakin berselang juru bicara LPI menghubungi sulit dibandingkan sebelumnya. Informasi wartawan dan mengatakan bahwa ada ralat baik dari sumber internal organisasi atau terhadap pengumuman tentang penghentian eksternal organisasi dapat menyebar dengan kompetisi, dan menyebut bahwa informasi cepat melalui Facebook. Twitter, dan media di website menggunakan data yang keliru. Analisis Framing Pernyataan Resmi Para Aktor... (Narayana Mahendra Prastya) 125

Di waktu yang berdekatan dengan klarifikasi analisis framing terhadap pernyataan resmi juru bicara LPI, informasi mengenai yang disampaikan oleh Bhayangkara FC, penghentian kompetisi telah hilang dari Madura United, Bali United, PT Liga website resmi LPI (Prastya, 2011: 14-15). Indonesia Baru (PT LIB), dan PSSI. Batasan dari pernyataan resmi adalah Pemilihan ini berdasarkan pengertian aktor pernyataan dalam bentuk tertulis yang rinci. , yakni organisasi yang saling terkait dalam Itu sebabnya, pernyataan dari Bhayangkara sebuah permasalahan. Setiap aktor akan FC tidak diteliti karena klub tersebut tidak menjalani peran masing-masing, sesuai mencantumkan pernyataan tertulis yang rinci, dengan kepentingan yang mereka usung namun mencantumkan foto Mohamed Sissoko (Utami, 2014). Bhayangkara FC, Madura dengan caption “Mitra Kukar Akui Salah, United, dan Bali United adalah peserta Bhayangkara Juara”. Pernyataan itu diunggah kompetisi sepakbola Liga 1 2017. Kompetisi di akun resmi Instagram Bhayangkara ini merupakan liga sepakbola resmi di bawah FC (URL: https://www.instagram.com/p/ naungan PSSI selaku federasi sepakbola BbV7BoWns_N/?taken-by=bhayangkarafc. Indonesia. PSSI kemudian menyerahkan Tanggal akses: 11 Maret 2018). Penelusuran penyelenggaraan kompetisi kepada PT LIB penulis ke website resmi Bhayangkara FC sebagai operator kompetisi. Kewenangan yang beralamat di bhayangkarafc.id juga PT LIB adalah menggelar pertandingan dan tidak tercantum mengenai kasus tersebut melaporkan hasilnya kepada PSSI. Dari (penelusuran terakhir tanggal 13 Mei 2018). laporan tersebut, apabila ditemukan adanya pelanggaran, maka PSSI kemudian akan menjatuhkan sanksi. II. PEMBAHASAN Dari masing-masing aktor, penulis Penelitian ini menggunakan metode mengambil satu sampel pernyataan resmi

Tabel 1. Pernyataan Resmi Masing-masing Aktor

No Nama Aktor Judul Pernyataan Sumber (URL) http://www.baliutd.com/news/media-news/ Komdis PSSI Ubah Hasil Mitra Kukar komdis-pssi-ubah-hasil-mitra-kukar-kontra- 1 Bali United Kontra Bhayangkara FC, Ini Reaksi bhayangkara-fc-ini-reaksi-widodo-dan-pemain- Widodo dan Pemain Bali United bali-united/. Tanggal akses : 11 Maret 2018 https://maduraunitedfc.com/2017/11/09/ Inilah Kompetisi ‘Dagelan’, inilah-kompetisi-dagelan-dibumbui-ancaman- 2 Madura United Dibumbui Ancaman, dan Madura dan-madura-united-pun-terancam-sanksi-lagi/. United pun Terancam Sanksi Lagi Tanggal akses: 11 Maret 2018 Spaso Borong Gol Kemenangan https://liga-indonesia.id/berita/spaso-borong- 3 PT LIB Bhayangkara FC atas Madura gol-kemenangan-bhayangkara-fc-atas-madura- United united. Tanggal akses: 11 Maret 2018 http://pssi.org/news/klub-harus-jaga-integritas- Klub Harus Jaga Integritas dan 4 PSSI dan-profesionalisme. Tanggal akses: 11 Maret Profesionalisme 2018 126 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132 mengenai posisi mereka dalam konflik ini. point keduanya tetap sama hingga Pemilihan hanya pada aktor yang mempub- akhir musim, maka Bhayangkara FC likasikan pernyataan tertulis (Lihat Tabel 1). tetap menjadi juara karena tim milik Menurut Kriyantono (2014: 313, 315) Kepolisian Republik Indonesia itu framing merupakan cara organisasi untuk unggul dalam catatan head-to-head mempersuasi, mengontrol berbagai isu dan dengan Bali United. event dan memberikan makna. Melalui frame Narasumber dalam pernyataan resmi pesan, PR berusaha untuk mempengaruhi dari Bali United adalah kepala pelatih persepsi publik berkaitan dengan realitas, (head coach) Widodo Cahyono Putro dan isu, kebijakan organisasi. Tujuannya agar pemain (I Gede Sukadana dan Stefano publik memberikan penilaian yang positif Comvalius). Dalam mendefinisikan terhadap tindakna yang diambil organisasi. persoalan, Widodo mengungapkan Penelitian ini menggunakan frame adanya kejanggalan dalam keputusan model Robert N.Entman. Framing model Komisi Disiplin PSSI berkaitan dengan ini dapat membantu praktisi humas dalam status larangan bermain Mohamed menentukan frame yang paling efektif dan Sissoko. Dua hal janggal yang tertulis dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam pernyataan resmi itu adalah Nota tersebut. Bagi humas organisasi, frame Larangan Bermain (NLB) yang tidak model ini dapat membantu untuk : (1) sampai ke Mitra Kukar selaku klub mendefinisikan persoalan atau menentukan pemilik Sissoko, dan NLB yang baru apa yang jadi penyebab permasalahan baik terbit di 2 November 2017, padahal di itu yang mendatangkan keuntungan atau tanggal surat tertulis 28 Oktober 2017. kerugian bagi organisasi; (2) mengidentifikasi Artinya, ada jeda waktu selama hampir siapa penyebab persoalan, baik itu dari satu pekan antara tanggal tertulis di NLB internal atau eksternal organisasi; (3) mem- hingga penerbitan NLB. berikan penilaian moral tentang situasi yang Bali United menempatkan PSSI menyebabkan masalah; dan (4) memberikan seba-gai pihak penyebab persoalan ini. solusi dalam menyelesaikan persoalan (Zoch Hal tersebut terungkap dalam judul dan Molleda, 2006 : 282-283). Keempat pernyataan yakni “PSSI Ubah Hasil komponen frame tersebut menjadi alat Pertandingan, ...”. namun begitu, dalam analisis pernyataan resmi para aktor. teks pernyataan resmi, tidak ada yang menyebut PSSI. 1. Bali United Dalam hal membuat keputusan Bali United adalah pesaing terdekat moral, tim yang bermarkas di Stadion Bhayangkara FC dalam perebutan gelar Kapten Wayan Dipta ini mencantumkan juara Liga 1 2017. Keputusan PSSI pernyatan yang bersumber dari unggahan memberikan kemenangan pada “The dua pemainnya yakni I Gede Sukadana Guardian” membuat poin “Serdadu dan Sylviano Comvalius. Sukadana Tridatu” – julukan Bali United- menjadi menyebut keputusan Komisi Disiplin sama. Namun peluang juara Bali United PSSI yang “memenangkan Bhayangkara menjadi mengecil, karena apabila FC” membuat kompetisi menjadi Analisis Framing Pernyataan Resmi Para Aktor... (Narayana Mahendra Prastya) 127

tidak seru lagi. Sementara Comvalius Madura United memposisikan aparat menyebut bahwa kompetisi Liga 1 keamanan, dalam hal ini pihak kepolisian, selayaknya pertunjukan sirkus. Tidak sebagai penyebab dari persoalan ini. ada penjelasan lanjut dari Comvalius Anggota polisi baik itu yang bertugas mengenai kata-kata sirkus, tetapi pada untuk menjaga pertan-dingan, atau umumnya dalam sirkus kita bisa melihat pun polisi yang hadir di tribun Gelora hal-hal yang tidak biasa, tidak diduga Bangkalan guna mendu-kung (seperti pertunjukan aksi binatang, aksi dkk. Untuk anggota polisi yang bertugas, sulap) atau hal yang lucu (pertunjukan Madura United menilai pengamanan badut). terlalu berlebihan. Bahkan mendekati ruang ganti pemain Madura United, aparat 2. Madura United keamanan ber-jumlah sangat banyak dan hal tersebut membuat pemain menjadi Madura United menjadi lawan bagi tertekan secara psikologis. Hal itu disebut Bhayangkara FC di pertandingan selepas sebagai “kejadian yang tidak terjadi di keptusuan Komdis PSSI. Itu berarti, Fach- pertandingan sebelumnya”. Dalam teks rudin Aryanto dkk. berkesempatan untuk juga tertulis “tidak ada pengamanan di mengganjal pesaing langsung mereka di lorong tim Bhayangkara FC”. Selain itu laga ini. Status pertandingan yang digelar pihak tuan rumah juga mengungkapkan di Gelora Bangkalan Madura ini adalah adanya ketidakjelasan dalam pengurusan tanpa penonton, karena Madura United izin pertandingan. Panitia pelak- tengah terkena sanksi dari Komdis PSSI. sana pertandingan mengklaim telah Narsumber dalam pernyataan Madura memperoleh izin pertandingan dari United adalah manajer tim, Haruna kepolisian, kemudian menjelang hari Sumitro dan “seorang pemain yang tidak H ada kemungkinan izin tersebut akan mau disebutkan namanya”. ditarik kembali. Dalam teks juga tertulis Dalam mendefinisikan persoalan, adanya “ancaman untuk mencabut izin Madura United menyoroti pada situasi pertandingan”. dalam penyelenggaraan pertandingan, Berkaitan dengan membuat kepu- di mana suporter Bhayangkara FC tusan moral, Madura United memberikan justru hadir di stadion. Padahal status selamat kepada Bhayangkara FC pertandingan itu adalah tanpa penonton. namun dengan nada satir. Dalam teks Pihak Madura United mengeluhkan tertulis bahwa Bhayangkara FC telah karena tindakan supporter tim tamu menjuarai “kompetisi guyonan”. Dari itu berisiko membuat “Sape Kerrab” – pernyataan ini, pihak “Sape Kerrab” julukan Madura United- mendapatkan bermaksud menunjukkan bahwa mere- sanksi tambahan. Dalam teks juga ka mampu bersikap sportif dengan disebutkan secara detil apa yang dilaku- memberikan selamat kepada lawan, kan oleh suporter Bhayangkara FC di sekaligus bermaksud menyindir bahwa tribun VVIP dengan menuliskan “menata Bhayangkara FC menjuarai kompetisi sendiri tribun VVIP dan menyiapkan yang “tidak berkualitas” karena “tidak snack”. digarap dengan serius”. Artinya, tidak 128 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132

perlu ada hal yang harus dibanggakan pertan-dingan terakhir (melawan PErsija berlebihan. ) untuk menyegel gelar juara (jika banding Mitra Kukar dikabulkan PSSI – 3. PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) pen.) PT LIB merupakan operator kom- petisi. Dalam menghadapi kasus ini, PT 4. PSSI LIB bersikap sangat datar. Ini karena PSSI memiliki kewenangan dalam memang kewenangan PT LIB memang kompetisi sepakbola nasional mulai dari hanya menggelar kompetisi. Mengenai menjatuhkan sanksi, merevisi sanksi perkara sanksi kepada peserta kompetisi (jika pihak yang terkena hukuman dengan segala konsekuensinya (termasuk mengajukan banding), bahkan hingga pemberian kemenangan, pengurangan menghentikan kompetisi. poin, dan lain-lain) merupakan domain Dalam pernyataan berkaitan dengan dari PSSI. kasus polemik juara Bhayangkara FC, Selepas pertandingan antara Madura narasumber dari PSSI adalah Ratu Tisha United melawan Bhayangkara FC, Destria selaku Sekretaris Jenderal PSSI. PT LIB dalam website resminya lebih PSSI mengatakan bahwa prosedur memilih fokus untuk memberitakan yang ditempuh PSSI dalam menjatuhkan jalannya pertandingan tersebut. Dalam sanksi kepada Sissoko sudah melalui mendefinisikan persoalan, PT LIB prosedur yang benar. Konteks prosedur menyoroti mengenai penampilan gemi- yang benar ini adalah telah melalui lang Ilija Spasojevic yang menyumbang pertimbangan dengan berdasarkan dua gol dalam kemenangan 3-1 “The aturan kompetisi (regulasi Liga 1) Guardian” atas “Sape Kerrab”. Sebagai dan telah melalui prosedur yang tepat. penyebab dari kemenangan itu adalah Dalam teks tertulis mengenai mengenai adanya tiga pemain Madura United yang pasal regulasi yang digunakan dan menerima kartu merah dari wasit akibat PSSI telah mengirimkan salinan melakukan pelanggaran. sanksi kepada pihak Mitra Kukar pada Berkaitan dengan kemungkinan tanggal 31 Oktober 2017, atau sebelum Bhayangkara FC juara, PT LIB hanya pertandingan melawan Bhayangkara FC. menyinggung dalam satu alenia (kurang PSSI secara tidak langsung menu- lebih tiga baris) dengan menyebut “Bha- ding Mitra Kukar yang tidak teliti yangkara FC bisa menjadi juara Liga sebagai penyebab dari persoalan ini. 1 2017 (seusai laga melawan Madura Dalam teks sendirii PSSI menyatakan United) seandainya PSSI menolak meminta semua klub profesinal harus banding yang diajukan Mitra Kukar bertindak profesional. terkait hukuman saat laga melawan Bhayangkara FC” PSSI menyatakan dalam teks bahwa mereka berupaya untuk “..melindungi Adapun untuk solusi untuk menye- aspek integrity, profesionalisme klub lesaikan masalah adalah Bhayangkara dan quality of the game” sebagai dasar United tinggal menjaga performa hingga Analisis Framing Pernyataan Resmi Para Aktor... (Narayana Mahendra Prastya) 129

dari tindakan mereka. Intinya, PSSI mereka. Melalui pernyataan resmi, organisasi ingin menyampaikan pada publik bahwa berusaha untuk mempengaruhi opini publik tindakan PSSI selama ini merupakan secara positif karena dalam situasi krisis, upaya untuk menjalankan tanggungjawab organisasi perlu memperhatikan bagaimana mereka dalam mewujudkan sepakbola persepsi masyarakat mengenai organisasi yang berkualitas. terse-but. Yang perlu diperhatikan adalah, PSSI meminta kerjasama dari klub dalam situasi krisis persepsi dapat diyakini profesional peserta kompetisi untuk sebagai fakta. Ketika publik sudah memiliki mengetahui tanggung jawab masing- angapan tersendiri mengenai organisasi, masing, di mana dalam teks secara khusus maka anggapan itu akan sulit untuk diubah menyoroti tentang pemain atau ofisial tim (Kriyantono, 2012; Kriyantono 2014; yang terkena hukuman larangan tampil. Serbanica & Constantinescu, 2016). PSSI menegaskan bahwa klub harus Terlebih lagi, di era internet seperti saat memperhatikan hal tersebut, sehingga ini, siapa pun dapat menyebarkan informasi. pemain dan ofisial yang didaftarkan saat Organisasi harus sesegera mungkin pertandingan, adalah orang yang tidak memberikan penjelasan, agar tidak keduluan sedang terkena sanksi. sumber informasi lain. Bahkan dalam konteks olahraga, akun-akun anonim atau pseudonim Keempat organisasi, yakni Bali United, pun juga dapat mempengaruhi opini publik Madura United, PT LIB, dan PSSI mempub- (Bernstein, 2012; Siahaan, 2014) likasikan pernyataan di laman resmi masing- Kedua klub yang merasa dirugikan, Bali masing berkaitan dengan peristiwa ini United dan Madura United, menggunakan menjelang dan segera setelah pertandingan strategi penolakan (denial) dengan secara antara Madura United versus Bhayangkara khusus menuding pihak lain sebagai penye- FC yakni antara tanggal 8-9 November 2017. bab krisis (scapegoating). Sementara PSSI Penggunaan laman resmi dapat menggunakan strategi justifikasi yang me- mem-percepat upaya organisasi untuk nyatakan bahwa tindakan mereka sudah menyampaikan informasi yang detil dan benar (mengenai strategi baca Brown, et.al. komplet kepada masyarakat dan media 2014) Berkaitan dengan perbandingan bing- dalam jangkauan yang luas. Selain itu, dalam kai frame pernyataan resmi, lihat Tabel 2. situasi beredarnya isu negatif publik akan menjadikan laman resmi organisasi sebagai III. PENUTUP rujukan pertama dalam mencari informasi (Dewa Broto, 2014; Kitchin & Purcell, 2017; Di bagian ini penulis akan memaparkan Sabreyna & Moertijoso, 2015). sejumlah kesimpulan serta saran bagi penelitian selanjutnya. Kesimpulan pene- Maksud dari informasi yang “detil litian adalah dalam situasi krisis atau dan komplet” tentu saja adalah informasi saat menghadapi isu negatif, organisasi yang mendukung kepentingan organisasi. olahraga di Indonesia menggunakan laman Menurut Utami (2014), dalam situasi konflik resmi sebagai media untuk menyampaikan para aktor yang terlibat akan bertindak dan informasi. Melalui laman resmi ini, masing- berkomunikasi sesuai dengan kepentingan 130 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132

Tabel 2. Perbandingan Frame Pernyataan Resmi Antar Aktor

Aktor Bali United Madura United PT LIB PSSI

Komponen framing

Pendefinisian Surat keputusan Kehadiran supporter tim Status juara Keputusan Komdis masalah sanksi PSSI tidak Bhayangkara FC dalam laga Bhayangkara PSSI sudah sampai ke klub berstatus tanpa penonton FC masih berdasrkan dasar bersangkutan menggantung hukum yang (Mitra Kukar) Kehadiran polisi dirasa berlebihan kuat dan melalui sehingga menurunkan mental prosedur yang bertanding pemain Madura berlaku sehingga tidak perlu Ancaman dari polisi untuk dipertanyakan mencabut izin pertandignan yang sebelumnya telah diperoleh

Penyebab PSSI Kepolisian Masih Mitra Kukar yang masalah menunggu hasil tidak teliti dari banding Mitra Kukar

Membuat Keputusan Komisi Bersikap sportif dengan ---- PSSI berkomitmen penilaian moral Disiplin PSSI memberikan selamat pada (tidak tercantum untuk mewujudkan janggal, membuat Bhayangkara FC dalam teks) sepakbola yang kualitas kompetisi berkualitas Liga 1 menjadi Menyebut Bhayangkara FC telah turun, Liga 1 tak menjuarai kompetisi yang tidak ubahnya seperti berkualtias sirkus

Memberikan ------Bhayangkara Klub peserta solusi untuk (tidak tercantum (tidak tercantum dalam teks) tinggal menjaga kompetisi penyelesaian dalam teks) ritme permainan harus paham masalah di laga terakhir tanggungjawabnya

(Sumber: hasil analisis) masing organisasi dapat memberikan pen- data pernyataan resmi dari Bhayangkara jelasan sekaligus menonjolkan kepentingan FC di laman resmi klub tersebut. Menurut mereka dalam sebuah kasus. Ini terlihat dari Manoli (2016), minimnya data akibat perbedaan bingkai pesan antara klub peserta minimnya akses menuju sumber informasi kompetisi, operator kompetisi dan federasi menjadi penghambat dalam pengembangan sepakbola. Perbedaan kepentingan ini justru penelitian mengenai manajemen krisis di dapat mempertajam konflik, karena ada industry olahraga kecenderungan saling menyalahkan di antara Untuk penelitian selanjutnya, penulis pihak tersebut. menyarankan melakukan penelitian dengan Penelitian ini memiliki keterbatasan tujuan membandingkan frame pernyataan karena hanya meneliti satu sampel per- resmi organisasi dengan pemberitaan nyataan dari masing-masing pihak. Keter- media dan/atau pandangan masyarakat batasan lain adalah karena tidak adanya berkaitan dengan kasus tertentu. Saran ini Analisis Framing Pernyataan Resmi Para Aktor... (Narayana Mahendra Prastya) 131 berdasarkan tinjauan teoritik yakni dalam Isaacson, T. (2010) Sports Public Relations. membingkai pesan, organisasi berusaha URL : http://epublications. untuk mempengaruhi frame media dan marquette.edu/cgi/viewcontent. cgi?article=1080&context=comm_fac frame opini publik. Tentu agar media dan/ , diakses 3 Januari 2018 atau publik tertarik untuk menggunakan dan mempercayai pesan tersebut, maka Kitchin, P.J. & Purcell, P.A (2017) “Examining isi pesan harus sesuai dengan kebutuhan Sport Communication Practitioners’ media dan/atau publik (Kriyantono, 2014). Approachs to Issues Management and Crisis Response in Northern Ireland” Dengan membandingkan, maka kita dapat Public Relations Review 43: 661- mengetahui apakah upaya frame yang 670. URL: https://reader.elsevier.com/ dilakukan oleh organisasi berhasil atau tidak. reader/sd/06E0D602FCD2162EB4E Penelitian juga dapat dilakukan dengan 9F9B77EAC3FAA099FAB02A468B 21038D329D6B81AEAFF69BF680 menganalisis penggunaan media sosial resmi 544F1CD9E52EB44AD51B4436A. masing-masing pihak dalam situasi krisis. Tanggal akses: 10 Mei 2018 Lewat media sosial, organsiasi dan publik bisa berinteraksi secara lansgung. Dengan Kriyantono, R. (2012) Public Relation & Crisis media sosial dapat diketahui bagaimana Management (Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis & repson publik terhadap pesan komunikasi Kualitatif). Jakarta : Kencana Prenada yang disampaikan. Media Group

Kriyantono, R. (2014) Teori Public Relations DAFTAR PUSTAKA Perspektif Barat dan Lokal (Aplikasi Penelitian dan Praktik). Jakarta : Bernstein, B. (2012) “Crisis Management Kencana Prenada Media Group and Sports in the Age of Social Media: A Case Study Analysis of Manoli, E.A. (2016) Crisis communications the Tiger Woods Scandal” The management in football clubs. URL: Elon Journal of Undergraduate Re- https://dspace.lboro.ac.uk/dspace- sarch in Communications, 3 (2), jspui/bitstream/2134/21886/3/ Fall: 62-75. URL: https://www. Crisis%20Communication%20 elon.edu/docs/e-web/academics/ Management%20in%20Football%20 communications/research/ Clubs_APA%20Checked.pdf . Tanggal vol3no2/05BernsteinEJFall12.pdf. akses : 6 Mei 2018 Tanggal akses : 6 Mei 2018 Novitaria, I. (2017) “The Role of Public Relations Brown, N.A., Brown, K.A., & Dickhaus, J. In Sport Organization In Indonesia” (2014) “When Crisis Strikes The Journal Advanced Science Letters, 23 Field”. Andrew C.Billings & Marie (1), January: 528-531 Hardin (Editors). Routledge Handbook of Sport and New Media. London: Prastya, N.M (2011) “Komunikasi Krisis di Era Routledge New Media dan Social Media” Jurnal Komunikasi, 6 (1), Oktober : 1-20. Dewa Broto, G.S. (2014) The PR: Tantangan URL: http://journal.uii.ac.id/jurnal- Public Relations di Era Keterbukaan komunikasi/article/view/6374/5734. Informasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Tanggal akses : 1 Januari 2018 Utama 132 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132

Sabreyna, A. & Moertijoso. R.B (2015). “Strategi Utami, N.W. (2014) Komunikasi dalam Media Relations Humas PT Pelabuhan Resolusi Konflik Beragama (Studi Indonesia III dalma Handling Pada Upaya Komunikasi Aktor-Aktor Crisis Pemberitaan Media”. Jurnal dalam Resolusi Konflik Ahmadiyah Komunikasi, IX (1), Maret : 57-72. di Tasikmalaya). Master Tesis. URL: http://journal.trunojoyo.ac.id/ Pascasarjana Ilmu Komunikasi, komunikasi/article/view/1152/975 . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Tanggal akses : 12 Mei 2018 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Serbanica, D. & Constantinescu, M. (2016) Zoch, L.M. dan Molleda, J.C. (2006) “Buliding a Using Public Relations in Sport. URL Theoretical Model of Media Relations : http://www.academia.edu/26839916/ using Framing, Information Subsidies, Using_public_relations_in_sports. and Agenda Buliding” dalam Carl Tanggal akses : 7 Mei 2018 H.Botan & Vincent Hazelton (Editors). Public Relations Theory II. New Siahaan, P (2014) The Big Pang Theory (Editor Jersey: Lawrence Erlbam Associates : Farah Rizki). Jakarta : Elex Media Komputindo

Syadzwina, A.W. (2016) “Peran Public Relations dan Media Officer dalam Organisasi Sepakbola” dalam Sirajudin Hasbi dan Ferry Tri Adi (Editors). Sepakbola 2.0. Fandom: Yogyakarta