Kasus Polemik Juara Bhayangkara Fc Di Liga 1 Tahun 2017
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ANALISIS FRAMING PERNYATAAN RESMI PARA AKTOR DALAM KRISIS DI KOMPETISI SEPAKBOLA INDONESIA: KASUS POLEMIK JUARA BHAYANGKARA FC DI LIGA 1 TAHUN 2017 Narayana Mahendra Prastya Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang KM 14.5, Besi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584 Email : [email protected] ABSTRACT The objetives of this articles is to analyse how the actors that involved in the Indonesian football conflict frame their official statement. The conflict in this articles is the controversy of Bhayangkara FC in competition Liga 1 sesaon 2017. The controversy occurs when Indonesian Football Association’s decision give advantage for Bhayangkara FC to win the league. This decision arouse complain from several Liga 1’s contestant. This articles using frame by Robert N.Entman as analysis tool. The research objets are official statements taken from the actors’ official website. The limitation of the actors’ are : Bali United and Madura United as the league contestant that think the PSSI’s decision is unfair; PSSI as the Indonesian FA, and PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) as the competition organizer. The results shows that all parties, except PT LIB, are blaming each other in this case. The official statement by the actors are influenced on their own interest Keywords : crisis communication, frame analysis, internet public relations, sport communication, sport public relations I. PENDAHULUAN olahraga dalam mencapai tujuan, dan dapat mendatangkan kerugian finansial. Industri olahraga merupakan bisnis yang rentan terhadap krisis. Perilaku Tulisan ini menggunakan latar kasus negatif dari individu pesepakbola dan/ polemik juara klub Bhayangkara FC di atau pelatih (seperti pelanggaran etika dan/ kompetisi Liga 1 Indonesia tahun 2017. atau aturan, skandal kehidupan pribadi), Sejumlah peserta kompetisi Liga 1 2017 persoalan finansial klub, cara pengelolaan menilai keputusan Komisi Disiplin PSSI organisasi olahraga, keru-suhan supporter, menguntungkan Bhayangkara FC untuk dan permasalahan dengan sponsor (Isaacson, menjuarai kompetisi. Kondisi ini sempat 2010; Manoli, 2016; Syadzwina, 2016) menimbulkan konflik di antara pihak-pihak adalah sebagian contoh peristiwa di dunia yang berkaitan dengan kompetisi. olahraga yang dapat memicu lahirnya krisis. Menurut Kriyantono (2012: 176) kon- Dengan kata lain, krisis di dunia olahraga flik merupakan ciri-ciri dari peristiwa krisis. adalah kejadian yang dapat memberikan Konflik terjadi akibat adanya perbedaan pengaruh negatif terhadap citra individu antara harapan dan kenyataan. Konflik me- atlet atau organisasi olahraga. Jika krisis munculkan pro dan kontra di ranah publik tersebut menjadi semakin parah, maka dapat akibat pemberitaan media massa dan atensi mengganggu kinerja atlet atau organisasi publik secara terus menerus 121 122 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132 Polemik itu muncul setelah Bhayang- Keputusan Komdis PSSI mendapatkan kara FC dinyatakan memenangi laga mela- protes dari klub-klub yang saat itu masih wan Mitra Kutai Kartanegara (Mitra Kukar) memiliki peluang juara seperti Bali United dengan skor 3-0. Dalam pertandingan dan Madura United. Pasalnya keputusan sesungguhnya, hasil akhir antara “The Komdis PSSI memperbesar peluang Evan Guardian” (julukan Bhayangkara) melawan Dimas dkk. untuk menjuarai Liga 1 2017. Naga Mekes (julukan Mitra Kukar) adalah Keputusan ini juga dinilai ganjil, karena imbang 1-1. Namun dalam perkembangan dalam aturan Liga 1 2017, pemain yang selanjutnya, Mitra Kukar dinyatakan kalah terkena kartu merah langsung akan terkena setelah Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan sanksi larangan bermain di satu pertandingan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selanjutnya, bukan dua pertandingan selan- menatuhkan hukuman pada Mitra Kukar jutnya (Pembelaan Mitra Kukar Soal Kasus karena menurunkan pemain yang tidak Sissoko. URL: https://bola.kompas.com/ sah, Mohamed Sissoko. Seharusnya dalam read/2017/11/08/19500308/pembelaan- pertandingan itu Sissoko tidak bisa bermain, mitra-kukar-soal-kasus-sissoko) karena masih menjalani hukuman larangan Pada akhirnya Bhayangkara FC ber- bermain. hasil menyegel gelar juara Liga 1 2017 Keputusan Komisi Disiplin PSSI setelah menundukkan Madura United FC didasarkan pada protes Bhayangkara 3-1 melalui pertandingan yang diwarnai FC kepada PT Liga Indonesia Baru (PT tiga kartu merah untuk pemain Madura LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 United. Setelah pertandingan itu, kontroversi 2017. Klub berjuluk “The Guardian” itu menyeruak ke ranah publik, di mana pihak- meniali seharusnya Mitra Kukar tidak bisa pihak yang berkonflik saling melontarkan memainkan Sissoko, (dalam laga melawan komentar mengecam satu sama lain. Bhayangkara FC) karena pemain tersebut Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui masih dalam masa hukuman larangan tampil. bagaimana strategi komunikasi para aktor PT LIB kemudian meneruskan protes ini yang berkaitan dengan kasus polemik juara kepada PSSI. Bhayangkara FC ini. Utami (2014: 8-9) Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober mendeskripsikan aktor sebagai individu, ke- 2017, Komdis PSSI mengeluarkan nota lompok, atau organisasi yang saling berkaitan larangan bermain bahwa Sissoko terkena dalam sebuah konflik. Di antara para aktor, tidak boleh tampil di dua pertandingan terjadi proses transaksi sosial yang bisa selanjutnya (baca: https://www.pssi.org/ berupa kerjasama, persaingan, pertentangan, news/hasil-keputusan-komite-disiplin-pssi ). penggunaan kekerasan, konflik. Pihak Komisi Disiplin PSSI juga Konflik merupakan salah satu bentuk menge-luarkan sanksi baru bagi Mitra Kukar krisis di dunia olahraga. Menurut Novitaria yakni denda Rp 100 juta dan dianggap (2017), potensi konflik dalam industry kalah 0-3 dari Bhayangkara FC. Dengan olahraga, baik itu internal mau pun antar kemenangan itu, maka Bhayangkara FC organisasi, akan menarik perhatian media hanya butuh satu kemenangan lagi untuk massa untuk meliputnya. Sedangkan menurut menjadi juara Liga 1 2017. Bernstein (2012: 62), krisis yang menimpa Analisis Framing Pernyataan Resmi Para Aktor... (Narayana Mahendra Prastya) 123 dunia olahraga cenderung diberitakan secara bersifat sensitif, sehingga pihak informan negatif oleh pemberitaan media. cenderung enggan untuk menyampaikannya Namun begitu, aktivitas komunikasi (Manoli, 2016) krisis ini sendiri dipandang belum menjadi Para aktor mempunyai cara pandang prioritas oleh pengelola klub olahraga. Ini dan kepentingan yang berbeda dalam sebuah ditunjukkan dengan pelaksanaan manajemen konflik. Perbedaan itu berpengaruh pada krisis yang tidak terstruktur dan sistematis. tindakan para aktor satu sama lain. Masing- Hal tersebut tetap dilakukan, karena dapat masing aktor akan melakukan hal yang dapat memberikan hasil sesuai harapan sejauh ini. mendatangkan manfaat paling besar bagi Manajemen krisis, klub sepakbola mereka. Peran yang dijalani para aktor adalah cenderung tidak melalui tahap perencanaan, sebagai pihak yang berkonflik dan sebagai karena adanya perbedaan karakteristik krisis pihak yang memfasilitasi penyelesaian yang terjadi di seiap waktu. Perencanaan konflik. hanya dilakukan ketika krisis tersebut memi- Batasan aktor dalam tulisan ini adalah liki potensi dampak negatif yang besar. Madura United FC, Bali United FC (selaku Alhasil, klub sepakbola hanya menunggu klub peserta kompetisi Liga 1), PT Liga krisis itu mereda dengan sendirinya, menung- Indonesia Baru (selaku operator kompetisi) gu krisis tersebut meredup karena digantikan dan PSSI (selaku federasi sepakbola Indo- oleh kejadian lain yang lebih menghebohkan. nesia). Ada pun objek penelitian adalah Sebenarnya ada satu hal lagi yang mereka pernyataan resmi yang disampaikan oleh jalankan, yakni melakukan langkah-langkah para aktor melalui media berbasis internet antisipasi sebelum rumor menyebar. Namun, resmi (selanjutnya ditulis laman resmi) dari langkah ini relatif jarang digunakan (Manoli, masing-masing. 2016) Ada sejumlah manfaat mengenai peng- Aktivitas komunikasi krisis dilakukan gunaan laman resmi organisasi. Pertama dengan mengandalkan kedekatan personal memungkinkan organisasi untuk memberikan antara individu dari pihak divisi komunikasi informasi secara detil dan komplet sehingga klub dengan wartawan. Cara tersebut sejauh dapat menangkal kemungkinan isu negatif ini bisa efektif untuk meredam isu negatif (Dewa Broto, 2014), kedua menjangkau agar tidak diberitakan ke media. Kelemahan langsung kepada masyarakat dan media dalam cara ini adalah klub sepakbola tersebut dengan cepat dan dalam jangkauan yang luas pada akhirnya bergantung dengan sosok (Sabreyna & Moertijoso, 2015) dan ketiga individu yang menjadi penanggungjawab masyarakat dan pemangku kepentingan divisi komunikasi klub (Manoli, 2016). menjadikan laman resmi sebagai rujukan Begitu pula dalam ranah akademis, pertama untuk mencari informasi atau belum banyak riset mengenai manajemen penjelasan berkaitan dengan isu negatif yang krisis di organisasi olahraga. Sulitnya akses terjadi. Itu sebabnya organisasi harus selalu untuk memperoleh data merupakan penyebab memperbarui informasi di laman resmi dari sedikitnya riset mengenai manajemen (Kitchin & Purcell, 2017) krisis di bidang olahraga. Ini disebabkan Pada umumnya organisasi memiliki karena informasi tersebut merupakan hal yang dua jenis laman resmi yakni website resmi 124 Komunikasi, Vol. XII No. 02, September 2018: 121-132 dan media sosial resmi. Perbedaan antara sosial lainnya, semua memiliki potensi untuk keduanya adalah sifat dari komunikasi, di mempengaruhi opini