PENGARUH TAGAR “2019GANTI PRESIDEN” DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT MENGGANTI PRESIDEN DIKALANGAN MAHASISWA FISIP USU

SKRIPSI

ALFI SYAHRI LUBIS 150904071 JURNALISTIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH TAGAR “2019GANTI PRESIDEN” DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT MENGGANTI PRESIDEN DIKALANGAN MAHASISWA FISIP USU

SKRIPSI

ALFI SYAHRI LUBIS 150904071 JURNALISTIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI MEDAN 2019

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Alfi Syahri Lubis NIM : 150904071 Judul : Pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU

Dosen Pembimbing, Ketua Prodi,

Dr.Sakhyan asmara MSP Dra. Dewi Kurniawati,M.Si, Ph.D NIP.1955609171984031001 NIP. 196505241989032001

Dekan

Dr. Muryanto Amin, S.Sos.,M.Si. NIP. 197409302005011002

Universitas Sumatera Utara

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Alfi Syahri Lubis NIM : 150904071 Departemen : Ilmu Komunikasi Tanda Tangan : Tanggal :

Universitas Sumatera Utara

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh : Nama : Alfi Syahri Lubis NIM : 150904071 Departemen : Ilmu Komunikasi Judul : Pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instgram terhadap minat mengganti Presiden

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : (...... )

Penguji : (...... )

Penguji Utama : (...... )

Ditetapkan di : Medan Tanggal : Maret 2019

Universitas Sumatera Utara

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

NIM :

Departemen :

Fakultas :

Universitas :

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-eksklusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instgram terhadap minat mengganti Presiden

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di :

Pada Tanggal :

Yang Menyatakan

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ terhadap minat mengganti Presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan almamater Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dikarenakan dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Maka, dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada kedua orangtua peneliti, Bapak M. Amin Lubis dan Ibu Hj. Siti Muamamanah yang selalu sabar memberikan dukungan kepada peneliti baik itu dukungan moral maupun materi serta memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi. Selain itu saya berterima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2. Ketua Program Studi, Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D dan Sekretaris Departemen, Ibu Emilia Ramadhani, M.A 3. Dosen pembimbing peneliti, Pak Dr.H.Sakhyan Asmara, MSP yang selalu sabar membimbing peneliti hingga selesainya skripsi ini. 4. Seluruh Dosen dan Pengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU 5. Staf Departemen Kak Maya dan Kak Yanti yang dengan ramah dan sabar membantu peneliti dalam setiap proses permasalahan dan urusan perkuliahan.

v

Universitas Sumatera Utara

6. Saudara peneliti, Reza AP Lubis, Riswan Ahmad Yazid Lubis dan Fadli Ramadhan Lubis yang selalu memberikan semangat serta berbagi pengalaman dan ilmu kepada peneliti. 7. Keluarga Besar peneliti, baik keluarga Opung Usman Lubis dan keluarga Opung Saleh Lubis, dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. 8. Teman-teman semasa perkulihan yang sudah menjadi sahabat peneliti sampai akhir masa perkuliahan, Fadhil, Odis, Moceng, Iky, Donny, Imanuel, Maya, Sely, Rara, Nuy, Rima, Lady, dan Bunga. Terimakasih telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi. Dan terimakasih telah mengisi hari-hari peneliti selama perkuliahan ini. 9. Sahabat semasa SMA peneliti, fauzi, arief, sukdeep, manumpak, dan fikri abdillah yang dari awal selalu memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti selama kuliah hingga mengerjakan skripsi. 10. Teman-teman peneliti dari stambuk 16 yang menjadi teman-teman dalam mengulang mata kuliah desain grafis. Demikianlah skripsi ini masih memilki kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritikan, saran serta masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini kelak menjadi sumber inspirasi dan informasi bagi banyak pihak. Akhir kata, peneliti mohon maaf atas segala kesalahan yang terdapat pada skripsi ini dan terima kasih.

Medan, Maret 2019

Alfi Syahri Lubis

vi

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK Penelitian ini berjudul ―Pengaruh Tagar ―2019 Ganti Presiden‖ Di Media Sosial Instagram Terhadap Minat Mengganti Presiden Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU‖. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang memiliki tujuan untuk mencari hubungan antara variabel X dan variabel Y. Populasi pada penelitian ini adalah Mahaasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara stambuk 2015-2018. Menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar kepada 97 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive proportional random sampling dan accidental random sampling. Teknik analisis menggunakan tabel tunggal, tabel silang dan uji hipotesis menggunakan rumus Pearson Product Moment melalui aplikasi SPSS 22. Data yang sudah didapat kemudian diolah menggunakan Skala Guildford dan hipotesis yang ditemukan adalah hipotesis Ho ditolak dan hipotesis Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti Pesiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X dan variabel Y memiliki hubungan cukup berarti.

Kata Kunci : Komunikasi, Komunikasi Politik, Tagar

vii

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT This research is entitled "Influence of Tagar" 2019 Change of President "on Instagram Social Media Against the Interest in Replacing the President among USU's Social Sciences Students". The research method used in this study is a correlational method that aims to find a relationship between variables X and Y variables. The population in this study is the Faculty of Social Sciences and Political Sciences University of North Sumatra 2015-2018 stambuk. Using data collection techniques using a questionnaire distributed to 97 respondents. The sampling technique used was Purposive proportional random sampling and accidental random sampling. The analysis technique uses a single table, cross table and hypothesis testing using the Pearson Product Moment formula through the SPSS 22 application. The data that has been obtained is then processed using the Guildford Scale and the hypothesis found is that the hypothesis Ho is rejected and the hypothesis Ha is accepted, ie there is the effect of changing 2019 tags President "on Instagram social media for the interest in changing the President among USU's FISIP students. The results of the hypothesis test indicate that the relationship between variables X and variable Y has a significant relationship.

Keywords: Communication, Political Communication, Hashtag

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ...... i LEMBAR PENGESAHAN ...... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...... iii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...... iv KATA PENGANTAR ...... v ABSTRAK...... vii ABSTRACT ...... viii DAFTAR ISI ...... ix DAFTAR GAMBAR ...... xi DAFTAR TABEL...... xii DATA LAMPIRAN ...... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang...... 1 1.2RumusanMasalah ...... 14 1.3 BatasanPenelitian ...... 14 1.4TujuanPenelitian ...... 15 1.5 ManfaatPenelitian ...... 15 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 KerangkaTeori ...... 17 2.1.1 Komunikasi ...... 18 2.1.2 New Media ...... 21 2.1.3 Media Sosial ...... 23 2.1.4 Instagram ...... 28 2.1.5 TandaPagar ...... 32 2.1.6 KomunikasiPolitik ...... 35 2.1.7 Pengaruh ...... 38 2.1.8 Minat ...... 39 2.2 KerangkaKonsep ...... 40 2.3DefinisiOperasional ...... 42 2.4Hipotesis ...... 43

ix Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DeskripsiLokasiPenelitian ...... 44 3.1 MetodePenelitian ...... 47 3.3 Populasi&Sampel ...... 48 3.4 TeknikPenarikanSampel ...... 51 3.5 TeknikPengumpulan Data ...... 52 3.6 TeknikAnalisis Data ...... 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PelaksanaanPengumpulan Data ...... 59 4.2 Proses Penelitian ...... 59 4.3 Teknik Pengolahan Data...... 60 4.4.AnalisisTabelTunggal...... 61 4.5 Analisis Tabel Silang ...... 79 4.6UjiHipotesis ...... 92 4.7Pembahasan ...... 97 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...... 102 5.2 Saran ...... 103 DAFTAR PUSTAKA

x Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Variabel Operasional 42 3.1 Distribusi Sampel 49 4.1 Jenis kelamin Responden 62 4.2 Usia Responden 62 4.3 Agama Responden 63 4.4 Suku Responden 63 4.5 Angkatan Responden 64 4.6 Jurusan Responden 65 4.7 Aktivitas Organisasi Responden 66 4.8 Jawaban responden tentang tingkat visualisasi pada tagar tagar ―2019gantiPresiden‖ di media sosial instagram 67 4.9 Jawaban responden tentang intensitas stimuli pada tagar tagar ―2019gantiPresiden‖ di media sosial instagram 68 4.10 Jawaban responden tentang tingkat kebaruan nilai pada tagar ―2019gantiPresiden‖ di media sosial instagram 69 4.11 Jawaban responden tentang tingkat frekuensi melihat tagar ―2019gantiPresiden‖ di media sosial instagram 70 4.12 Rata-rata jawaban responden tentang tagar ―2019gantiPresiden‖ di media sosial instagram 71 4.13 Jawaban responden tentang tingkat sikap positif responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019 72 4.14 Jawaban responden tentang tingkat kesenangan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019 73 4.15 Jawaban Responden tentang tingkat harapan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019 74 4.16 Jawaban Responden tentang tingkat kebutuhan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019 75

xi Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

4.17 Jawaban responden tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019 76 4.18 Jawaban responden tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019 77 4.19 Rata-rata tingkat minat mengganti Presiden pada pemilu 2019 78 4.20 Tabel Silang 1 79 4.21 Tabel Silang 2 81 4.22 Tabel Silang 3 83 4.23 Tabel Silang 4 85 4.24 Tabel Silang 5 87 4.25 Tabel Silang 6 89 4.26 Tabel Silang 7 91 4.27 Tabel Uji T 93 4.28 Tabel uji pearson product moment 95

xii Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner Penelitian Foltron Cobol Tabel Data SPSS Lembar Bimbingan Skripsi

xiii Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Peran sentral Pemilu ini terlihat sebagai perwujudan kedaulatan rakyat, maka dalam konstitusi negara UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) memberikan jaminan bahwa Pemilu adalah salah satunya cara untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Artinya, Pemilu merupakan pranata wajib dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat dan konstitusi memberikan arah dan mengatur tentang prinsip-prinsip dasar Pemilu yang akan dilaksanakan (H.M Soerya, 2013). Pasal 6A UUD 1945 setelah perubahan, menyatakan bahwa: 1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat; 2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum; 3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia‖. Berdasarkan ketentuan Pasal 6A UUD 1945 setelah perubahan di atas, dalam hubungannya dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden, yang substansinya mengatur mengenai sistem electoral law, electoral process, dan law enforcement. Sistem electoral law, yang meliputi sistem pemilu Presiden dan Wakil Presiden, pembagian daerah pemilihan, metode pencalonan, metode pemberian suara, metode penentuan pemenang/ penetapan calon terpilih dengan aplikasi sistem pemilu yang digunakan. Electoral process, mengatur mengenai organisasi dan peserta pemilu, dan tahapan penyelenggaraan pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan, law enforcement khusus mengenai pengawasan pemilu dan penegakan hukum. Hal ini sulit mencerminkan ke arah Pemilu Presiden dan Wakil

1 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 2

Presiden berdasarkan sistem Presidensil dengan dukungan suara mayoritas pilihan rakyat (Prasetyoningsih, 2014). Menjelang Pemilihan Presiden 2019 terdapat dua kandidat yang mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres, yaitu dan KH Ma‘ruf Amin serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Pemilihan ini menjadi pemilihan Presiden langsung keempat di Indonesia. Hingar-bingar pilpres semakin muncul di permukaan dengan ditandai berbagai macam manuver politik yang dilakukan oleh setiap pasangan calon. Seperti banyaknya spanduk dari pasangan kandidat yang bertebaran, membeli segmentasi di media massa, blusukan ke kantung-kantung pemilih dengan tujuan meraup simpati dan dukungan politik dari warga. Komunikasi merupakan usaha penyampaian pesan antar manusia. Pesan tersebut dimaknai sebagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Komunikasi interpersonal merupakan jenis komunikasi yang paling mudah kita temui karena aktivitas ini dilakukan setiap hari. Keterlibatan dua orang dalam komunikasi interpersonal membuat komunikasi menjadi faktor utama dalam terciptanya sebuah hubungan (relationships). Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan secara tatap muka. Selain komunikasi yang berguna untuk menyampaikan pesan dan memberikan tanda pada pesan, dewasa ini di media social juga ada istilah yang bernama Tagar. Tagar adalah akronim dari tanda pagar. Tagar dalam bahasa Inggris disebut hashtag yang pada awalnya adalah sebuah tanda untuk menunjukkan nomor (misalnya ―#1″, dibaca ―nomor satu‖) atau disebut dengan tanda nomor (number sign). Istilah tanda nomor, saat itu hanya populer di Kanada. Di sebagian besar Amerika Serikat dikenal sebagai tanda pon (pound sign). Sementara di luar Amerika Utara, tanda ini disebut sebagai kunci hash (hash key). Di Indonesia, orang-orang biasa menyebutnya tanda pagar. Biasanya ada di pesawat telepon. Saat ini tagar (simbol #) sering ditemui di media sosial, seperti Twitter, Google+, Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya. Menurut KBBI, tagar digunakan sebagai tanda untuk merujuk pada topik sebuah kiriman status dalam media jejaring sosial.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 3

Tagar biasanya digunakan untuk mengelompokkan suatu pesan pada media sosial. Sehingga pesan yang mengandung tagar dapat dengan mudah dicari. Tagar sering digunakan dalam teknologi informasi untuk menyoroti arti khusus, misalnya pada tahun 1970 memiliki makna langsung dalam bahasa assembly dari PDP-11 ketika ditempatkan di samping simbol atau angka. Pada tahun 1978, Brian Kernighan dan Dennis Ritchie menggunakan tagar (#) dalam bahasa pemrograman C. Tagar kemudian digunakan dalam jaringan IRC untuk mengelompokkan label dan topik. Tagar juga digunakan untuk menandai pesan individu yang relevan dengan kelompok tertentu dan topik tertentu. Pada umumnya, semua saluran (channel) atau topik yang tersedia di seluruh jaringan IRC diawali dengan tanda pagar (#). Popularitas tagar semakin meningkat sejak digunakan di media sosial Twitter. Label tagar di Twitter diusulkan oleh Chris Messina, seorang advokat perangkat lunak sumber terbuka (open source). Ia menuliskan tagar pertama kali di Twitter, dan sekarang berkembang ke media sosial lain seperti instagram. Tagar dapat diibaratkan sebagai sebuah forum tanpa moderator yang mendiskusikan sebuah topik tertentu. Tagar dapat menjadi ―Topik Tren‖ jika banyak yang mendiskusikannya. Tagar digunakan untuk sejumlah tujuan yang dituliskan oleh pengguna yang memanfaatkannya. Secara umum tagar digunakan untuk mengelompokkan kicauan dengan topik tertentu dari pengguna. Hal ini bertujuan untuk menjaring banyak orang yang berminat terhadap tagar tersebut. Di media sosial sering terdapat akun-akun yang memiliki beberapa pengurus, misalnya akun pelayanan pelanggan sebuah perusahaan, akun fans dari artis tertentu, akun para pejabat, dan sebagainya. Beberapa akun ini menggunakan tagar untuk membedakan beberapa pengurus tersebut. Inilah yang termasuk fungsi tagar sebagai administrasi. Tagar sering juga digunakan untuk kritik sosial. Misalnya baru-baru ini akun @remotivi yang merupakan akun dari sebuah organisasi pemerhati pertelevisian Indonesia sedang mengkritisi kinerja KPI yang tidak segera menindak beberapa televisi yang menggunakan frekuensi publik untuk kampanye pemiliknya. Saat itu, akun tersebut menggunakan tagar #KPIbekerjalah.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 4

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memudahkan masyarakat dalam menerima informasi-informasi tentang peristiwa-peristiwa, pesan, pendapat, berita, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Untuk menyebarkan informasi – informasi kepada khalayak yang bersifat massal diperlukan sebuah media. Media yang dapat mengakomodir semua itu adalah media massa. Menurut Effendy (2003 : 24) ―media massa memiliki kemampuan untuk menimbulkan keserempakan (Simultanety) pada pihak khalayak dalam menerima pesan – pesan yang disebarkan‖. Media massa dapat dibagi menjadi dua yaitu media cetak dan media elektronik (Pareno, 2002 : 32). Media penyampai pesan seperti televisi dan radio sangat penting bagi kehidupan masyarakat dewasa ini. Terlebih media televisi yang menggabungkan antara audio dan visual sehingga para komunikan lebih mudah dan lengkap dalam menerima suatu pesan. Fleksibilitas media dan kemudahan akses internet membuat setiap orang dapat terhubung dan berkomunikasi satu dengan lainnya tanpa harus bertatap muka, di mana pun dan kapan pun. Kehadiran media baru (new media) memungkinkan perbedaan ruang dan waktu tidak lagi menjadi alasan penghambat komunikasi antar manusia. Menurut Creeber dan Martin dalam Mondry (2008: 13), mendefenisikan media baru atau new media atau media online sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media baru adalah internet. Jenis media baru sekaligus media online yang paling populer saat ini adalah media sosial (social media) yang juga sering disebut ―socialnetworking‖ (media sosial). Media sosial adalah aplikasi yang mengizinkan user atau penggunanya berbagi informasi pribadi seperti biodata dan foto aktivitas sehari-hari sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Media sosial disambut antusias oleh masyarakat Indonesia. Hal ini ditandai dengan semakin mewabahnya pengguna media sosial di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) tahun 2013, pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 95% menggunakan internet untuk akses ke media sosial (m.koran-sindo.com).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 5

Salah satu media sosial yang sedang menjadi tren saat ini adalah Instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan media sosial seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, dan Flickr yang tersedia di halaman untuk membagi foto tersebut termasuk milik Instagram sendiri. Instagram berkembang dari aplikasi iPhone untuk berbagi foto, hingga sekarang menjadi sebuah perusahaan sosial internet yang berkembang. Setelah 10 bulan dikeluarkan, menarik perhatian 7 juta pengguna baru yang telah mengunggah 150 juta foto di dalam Instagram. Sampai pada saat ini belum ada spam di antara para pengguna. Aktifitas dari para pengguna pun lebih sering untuk menyukai sebuah foto dan memberi komentar terhadap foto tersebut. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata ―insta‖ berasal dari kata ―instan‖, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan ―foto instan‖. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata ―gram‖ berasal dari kata ―telegram‖, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari instan-telegram.Dalam survei yang dilakukan pada kuartal empat 2013 dan dipublikasikan pada Januari 2014 tersebut, tercatat Facebook hanya memiliki pertumbuhan pengguna aktif sebesar 3 persen saja, sementara Instagram mencapai 23 persen. (Kompas.com).Seiring berjalannya waktu, Instagram pun terus berkembang. Sampai Agustus 2014, pengguna Instagram sudah mencapai 200 juta pengguna dari seluruh dunia. Tidak hanya itu, untuk menyeimbangi makin bertambahnya para pengguna Instagram, versi Instagram pun terus meningkat.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 6

Instagram terus mengeluarkan versi terbarunya dengan beberapa fitur-fitur yang ditambahkan dan juga diperbaiki. Khusus untuk Instagram, yang baru saja merayakan milestone 400 juta pengguna bulan September lalu, Indonesia menjadi salah satu pasar kunci dengan Neary menyebutkan 22 juta pengguna aktif di Nusantara mengakses layanan ini setiap bulannya. Ini pertama kalinya Instagram (dalam hal ini Facebook sebagai induk perusahaannya) menginformasikan jumlah pengguna layanannya di suatu negara. Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat menggunakan teman- teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan juga Facebook. Berkembangnya Instagram sendiri, menjadikan makin banyak juga masyarakat yang ingin menggunakannya media sosial tersebut. Seperti apa yang tertulis dalam buku Roger F. Fidler mengenai mediamorphosis, bahwa perkembangan media itu terjadi melalui tahapan waktu tertentu dan beriringan dengan perkembangan teknologi yang ada. Facebook boleh saja telah mengakuisisi Instagram. Namun, dalam sebuah survei, terungkap bahwa pengguna media sosial berbasis foto itu memiliki pertumbuhan pengguna aktif yang lebih pesat dibanding Facebook. Bahkan, saking pesatnya jumlah pengguna baru Instagram, sampai-sampai mengalahkan jumlah pengguna baru Facebook, Twitter dan Pinterest jika digabungkan. Survei ini dilakukan oleh firma penelitian pemasaran, GlobalWebIndex. Kegunaan utama Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di iDevice tersebut.Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 7

disimpan di dalam iDevice tersebut. Penggunaan kamera melalui Instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang dikehendaki pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang fungsinya adalah untuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Setelah foto diambil melalui kamera di dalam Instagram, foto tersebut pun juga dapat diputar arahnya sesuai dengan keinginan para pengguna. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk kotak saja. Para pengguna hanya dapat mengunggah foto dengan format itu saja, atau harus menyunting foto tersebut dulu untuk menyesuaikan format yang ada. Setelah para pengguna memilih sebuah foto untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk menyunting foto tersebut. Pengguna Instagram kebanyakan berasal dari kaum muda, khusus nya kalangan mahasiswa. Hampir semua mahasiswa memiliki account sosial media yang satu ini. Banyak motivasi dan tujuan seseorang dalam memiliki dan menggunakan media sosial yang satu ini. Instagram dewasa ini memiliki begitu banyak manfaat yang sangat mensuport hajat hidup orang banyak dimana fungsi Instagram mulai di kembangkan dari fungsi awal yang hanya menjadi album pribadi seseorang yang bersifat online kini sudah menjadi media untuk promosi, iklan, kampanye dan media untuk mengemukakan opini kita tentang suatu hal. namun sayangnya tidak semua orang memiliki kedewasaan dan bertanggung jawab dalam mengemukakan opini nya di dalam media Instagram. Hal tersebut merupakan kelebihan yang paling menonjol dari sosial media itu sendiri. Apabila kita mempunyai opini atau tulisan tak perlu repot-repot lagi diterbitkan di koran ataupun majalah agar bisa dilihat oleh orang banyak. Karena sosial media mewadahi hal tersebut. Maka tak jarang sering kita temukan berbagai macam postingan pendapat pribadi yang banyak mendapat like bahkan menjadi viral tersebar di sosial media. Instagram kini mengizinkan pengguna mengubah deskripsi singkat alias bio pada profil mereka dengan tambahan tagar (hashtag) dan tautan (link) profil. "Dengan tagar dan tautan profil di bio, pengguna bisa mengekspresikan diri atau

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 8

ketertarikannya pada sesuatu "Misalnya, kamu adalah seorang tagar guitar lover, hobi tagar pencil sketching atau memiliki akun tagar makeup tutorial, kamu bisa menghubungkannya ke tagar atau profil," Dengan menambahkan tagar dan tautan di profil, pengguna bisa menampilkan tak hanya deskripsi dirinya, tetapi juga apa hobi dan ketertarikan mereka. Contohnya, saat kamu sedang mengadakan sebuah acara, kamu bisa memasukkan tagar yang dibuat khusus untuk acara tersebut sehingga pengguna lain lebih mudah saat mencari informasi tentang acara itu. Untuk tautan profil, ada beberapa pengguna yang memiliki lebih dari satu akun Instagram, satu untuk menampilkan pekerjaannya dan satu lagi profil pribadinya. Nah, kini pengguna juga bisa menautkan akun tersebut ke bio akun masing- masing akun, dan semua tautan ini bisa di klik sehingga pengguna lain tak perlu mengetikkannya secara manual. Salah satu cara untuk menarik perhatian pengguna lain agar mau mengunjungi akun Instagram Anda adalah dengan menyisipkan tagar pada bagian deskripsi foto yang diunggah. Tagar yang disisipkan memungkinkan para pengguna lain untuk melihat foto-foto yang ingin mereka lihat. Selain itu, tagar yang disisipkan juga membuat kiriman yang Anda unggah lebih terekspos. Anda bisa memberikan tagar pada foto segera setelah Anda mengambilnya atau, jika ingin mengubah tagar foto, Anda bisa melakukannya melalui halaman profil. Selain itu instagram juga telah membuat fitur tagar bisa diikuti oleh pengguna instagram seperti layaknya mengikut seseorang teman. Instagram resmi memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengikuti tagar atau hashtag layaknya akun instagram seseorang saat mencari sesuatu, tagar yang relevan akan ada dalam hasil pencarian. Kalau pengguna menemukan sesuatu yang disukai, ia bisa membukanya kemudian tekan tombol ikuti. Dari situ, unggahan teratas dari tagar tersebut akan masuk dalam linimasa pengguna, dan beberapa unggahan insta stories terbaru dengan tagar tersebut juga akan tampil dideretan insta stories. Seperti ketika mengikuti akun instagram seseorang, pengguna juga bisa memutuskan untuk berhenti mengikuti tagar. Pengguna akan dapat menemukan tagar di akun pengguna siapapun. Jika sebuat akun diatur private, hanya pengikut yang telah disetujui yang dapat melihat tagar tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 9

Fitur tersebut bisa menjadi cara untuk menemukan konten baru dan orang baru di Instagram, terutama bagi pengguna memiliki minat dan hobi tertentu. Saat ini tagar di media sosial juga digunakan untuk menunjukkan suatu kelompok lebih hebat dan lebih banyak daripada kelompok lainnya. Hal itu disebut dengan perang tagar. Biasanya, dua kelompok yang saling berlawanan bisa mengadakan perang tagar ini. Misalnya saat ini yang sedang hangat adalah tagar mendukung atau menolak calon presiden, yaitu tagar ―2019 Ganti Presiden‖ dengan lawannya tagar 2019 Tetap Jokowi. Penggunaan tagar harus sesuai dengan isi kicauannya. Saat ini banyak sekali yang menggunakan tagar yang tidak sesuai dengan kicauannya, misalnya ia menulis kicauan berisi tentang ujian atau hal lainnya tetapi tagar yang ditulis tentang artis idolanya. Selain itu, banyak juga yang menggunakan tagar dengan kicauan berupa ujaran kebencian. Semoga kita menggunakan tagar secara bijaksana karena tagar sangat berguna untuk mengidentifikasi topik tertentu bukan hanya main-main untuk mendapatkan tempat di ―Topik Tren‖. Juga bukan alat untuk membenci seseorang atau kelompok. tagar ―2019 Ganti Presiden‖ diperkenalkan oleh politikus dari Partai Keadilan Sejahtera yaitu Mardani Ali Sera dengan tujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, pernyatan Mardani diperkuat dengan pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman. Sebelumnya, sebuah gerakan bernama sama juga diluncurkan oleh Mardani di akun Twitter pribadinya pada 27 Maret 2018. Mardani menyebutkan tagar ini merupakan antitesis dari kampanye pendukung Joko Widodo di media sosial. Sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan ini dilancarkan. Terdapat ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengenakan kaus tagar ―2019 Ganti Presiden‖ pada hari bebas kendaraan bermotor 29 April, namun polisi membantah adanya ajakan tersebut. Pada 6 Mei, seminggu setelah insiden penganiayaan ibu dan anak deklarasi gerakan tagar ―2019 Ganti Presiden‖ dilaksanakan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, sebelumnya terdapat rencana untuk dilaksanakan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, namun diundurkan ke tempat semula, walau Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno tegas melarang deklarasi dilaksanakan di Patung Kuda

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 10

Arjuna Wiwaha. Acara ini diisi dengan orasi dari Mardani Ali Sera dan Neno Warisman, sekaligus akan mengumumkan koordinator gerakan ke depan, Mustofa Nahrawardaya, relawan gerakan ini, menganggap pengumuman koordinator penting untuk mencegah klaim palsu terkait koordinator dari pihak yang tak bertanggung jawab. Acara ini sudah mengantongi izin dari kepolisian. Direncanakan, sebanyak 6.000 hingga 10.000 pendukung dikerahkan untuk menyukseskan acara ini. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah polisi ditempatkan di kawasan HBKB. Gerakan ini didanai sebanyak Rp40 juta, dengan Neno Warisman sebagai penyumbang terbesar. Alih-alih gerakan ini, Partai Gerindra mewajibkan seluruh anggota legislatifnya untuk mengutamakan kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2019, sebagaimana yang tertuang dalam slogan partai berbunyi "Gerindra Menang, Prabowo Presiden". tagar ―2019 Ganti Presiden‖ mengilhami beberapa pihak untuk membuat atribut yang berkaitan semisal kaus dan gelang. Terdapat pedagang kaus tagar ―2019 Ganti Presiden‖ di acara Rapat Kerja Nasional Bidang Hukum dan Advokasi DPP Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta. Beberapa pedagang hanya melayani pemesanan kaus tersebut lewat pemesanan karena topik yang dianggap sensitif. Namun, beberapa pedagang lainnya menggelar dagangan mereka di toko daring semisal Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Karena permintaan akan kaus meningkat, seorang pedagang menghentikan layanan pemesanan kaus. Sejumlah tokoh juga menggunakan baju tersebut, misalkan Ahmad Dhani ketika menghadiri sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra Muhammad Taufik menggunakan kaus tagar ―2019 Ganti Presiden‖ ketika berada di HBKB 29 April. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menyatakan berminat untuk memiliki kaus tagar ―2019 Ganti Presiden‖. Viralnya tagar ―2019 Ganti Presiden‖ mengilhami oknum yang tak bertanggung jawab untuk membuat gambar palsu yang memperlihatkan Joko Widodo menggunakan baju bertuliskan tagar ―2019 Ganti Presiden‖. Terdapat pemberitaan palsu yang menyebutkan seorang tukang becak menyerahkan becaknya kepada kepolisian karena terdapat atribut tagar ―2019 Ganti Presiden‖, Kapolda Sumatera Utara Paulus Waterpauw membantah pemberitaan ini.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 11

Pernyataan serupa dengan cakupan lebih luas—juga dinyatakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Mohammad Iqbal. Beberapa orang memanfaatkan fenomena tagar ―2019 Ganti Presiden‖ dengan mengungkapkan dukungan atas tagar tersebut secara verbal. Ketika Gubernur Jakarta Anies Baswedan sedang berpidato, seorang warga berteriak kepada Anies dengan tagar itu. Sebuah video berdurasi 21 detik yang menampilkan seseorang berbicara tentang upaya mengganti presiden pada 2019 dengan mikrofon pada sebuah acara di Komisi Pemilihan Umum Daerah Jambi; KPUD Jambi mengklarifikasi bahwa saat itu merupakan saat perwakilan dari Partai Gerindra yang sedang menampilkan opera parodi. Puluhan massa yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Sayang Indonesia menyelenggarakan aksi damai yang berlangsung di Bundaran Universitas Gadjah Mada, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan dari Drone Emprit dari 1-10 April, terdapat 110.000 ribu mention untuk tagar ―2019 Ganti Presiden‖ berbanding hanya 18.000 ribu mention untuk tagar Jokowi 2 Periode. Ini disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu pernyataan Joko Widodo dalam sebuah pidato yang menyebutkan bahwa kaos tak akan dapat menggantikan dirinya, tagar Jokowi 2 Periode yang tak digenjot jumlahnya oleh penyokong Joko−diikuti oleh kurangnya peran aktif dari pembentuk opini, tagar ―2019 Ganti Presiden‖ memiliki kluster yang lebih besar oleh karena jumlah pendukung tagar yang lebih besar. Sebuah survei yang diselenggarakan oleh Viva lewat akun Twitter resminya memenangkan tagar ―2019 Ganti Presiden‖, berbanding 3:1 dengan tagar Jokowi 2 Periode. Survei yang diselenggarakan oleh Media Survei Nasional menyebutkan bahwa 46,37% responden menginginkan Joko Widodo digantikan oleh tokoh lain pada 2019, sementara 45,22% responden menginginkan Joko kembali memimpin hingga 2024; 8,41% responden lainnya memilih tidak menjawab. Survei yang sama juga memaparkan 66,7% responden menolak pemasangan Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Survei yang dikeluarkan oleh KedaiKopi menyebutkan 64,9% responden menginginkan presiden baru, sedangkan responden yang menginginkan Joko memimpin lagi hanya 35,1%. Mengenai keterpilihan, survei yang sama dari Media Survei Nasional menyatakan keterpilihan Joko naik menjadi 36,2%, diikuti Prabowo Subianto turun menjadi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 12

20,4%, dan Gatot Nurmantyo sebesar 7%; walau demikian menurut pengamat politik dari Indo Barometer Mohammad Qodari, keterpilihan Joko haruslah 60% untuk memastikan Joko kembali memimpin Indonesia. Qodari membandingkan keadaan ini dengan presiden sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono yang berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga berjaya mengalahkan Megawati Soekarnoputri dan memimpin selama 2 periode. Survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia menyebutkan popularitas gerakan ini sudah meningkat menjadi 60,50% pada Juli dibanding 50,80% pada Mei. Penerimaan gerakan ini juga meningkat menjadi 54,40% pada Juli dibanding 49,80% pada Mei. Survei ini melibatkan 1.200 responden. Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan dan Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman menyebutkan tagar ―2019 Ganti Presiden‖ tak melanggar hukum disebutkan aturan khusus mengenai kampanye pilpres 2019 masih belum dibuat, sementara Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kemendagri Suhajar Diantoro menilai tagar ―2019 Ganti Presiden‖ secara etika tidak diperbolehkan jika bertujuan untuk kampanye. Bertentangan dengan pernyataan dari Syarif Alkadrie, Ketua Umum Partai NasDem menyebut penggunaan tagar ―2019 Ganti Presiden‖ terbilang wajar. Sohibul Iman menyebut gerakan yang diluncurkan oleh kader partainya selaras dengan harapan masyarakat dan mengaku senang atas tanggapan santai Joko Widodo. Menanggapi Joko, Ketua Umum Partai Bulan Bintang menyindir bahwa baju kotak-kotak tidak akan membuat seseorang menjadi presiden. Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid optimis tagar ―2019 Ganti Presiden‖ akan terealisasi mengingat Joko dinilai belum melaksanakan janji-janji semasa kampanye Pilpres 2014. Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan fenomena tagar ―2019 Ganti Presiden‖ adalah hal yang biasa, membandingkan dengan fenomena kampanye Joko untuk 2 periode. Fadli Zon menilai tagar ―2019 Ganti Presiden‖ bagus dan perlu didukung. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan gerakan tagar ―2019 Ganti Presiden‖ harus didukung dalam perspektif evaluasi terhadap pemerintah. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Habiburokhman menyebut Joko tak perlu memberikan respons berlebihan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 13

terhadap tagar ―2019 Ganti Presiden‖, menyebut persaingan dengan menggunakan tagar merupakan hal biasa. Ketua Dewan Pembina Partai Amanat Sejahtera memberikan catatan kepemimpinan Joko Widodo sembari menyebut pergantian presiden pada 2019 merupakan hal yang tak dapat dibendung lagi. Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyebut gerakan ini merupakan gerakan yang digerakkan oleh sekelompok masyarakat yang tidak puas dengan pemerintah Joko, bukan Gerindra; meskipun demikian gerakan ini bukanlah gerakan yang terlarang karena dilakukan secara konstitusional. Presiden Joko Widodo menyebut bahwa kaos bertuliskan tagar ―2019 Ganti Presiden‖ tak akan sanggup menggantikan dirinya, menyebut bahwa rakyat yang dapat mengganti dirinya, bila memang kehendak rakyat demikian, tanggapan Joko didukung oleh Sohibul Iman. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyebut fenomena tagar ini menyedihkan karena kampanye pilpres bahkan belum dimulai. Eva juga menyoroti perihal upaya dari partai oposisi untuk Joko Widodo yang semakin gencar. Menanggapi maraknya kaos bertuliskan tagar ―2019 Ganti Presiden‖, politikus Partai Golongan Karya Ace Hasan Syadzily menyebut bahwa beredarnya kaos tersebut merupakan upaya untuk mendiskreditkan Joko, menyebutkan bahwa kinerja pemerintahan Joko dinilai rakyat sudah sangat memuaskan sebagaimana survei yang dikeluarkan oleh lembaga survei. Sekretaris Fraksi Partai NasDem Syarif Alkadrie menyebut bahwa tagar ―2019 Ganti Presiden‖ digunakan oleh orang-orang yang frustrasi dengan pemerintahan Joko Widodo. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa #2019GantiPresiden hanyalah keinginan segelintir pihak yang ingin mengganti Joko, merasa wajar dengan tanggapan Joko atas tagar tersebut. Ruhut Sitompul meragukan gerakan tagar ―2019 Ganti Presiden‖ akan benar-benar mengganti Joko, menilai PKS tak mampu mendepak Fahri Hamzah dari jabatan Wakil Ketua MPR, meski sudah memecat Fahri sejak 2016. Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai tagar ―2019 Ganti Presiden‖ bukan sebagai aspirasi, namun manuver politik, menyebut pihak oposisi tak dapat melakukan sesuatu ketika keterpilihan Joko tinggi. Johnny G. Plate menilai gerakan ini tidak etis.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 14

Dari kalangan non-politisi, Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial Rustam Ibrahim menyatakan dalam status di akun Twitter pribadinya bahwa banyak orang memelas agar Joko segera digantikan pada 2019, merasa tak tahan menderita sebagai oposisi. Bersama tagar 2019 Tetap Jokowi, Ray Rangkuti menilai tagar ―2019 Ganti Presiden‖ semestinya sudah mengarah kepada substansi. Pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia Silvianus Alvin menilai Joko dapat mengatasi gerakan penentangan yang diarahkan kepada dirinya. Berdasarkan dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti bagaigamana Pengaruh tagar 2019 gantipresiden di media sosial Instagram terhadap minat mengganti presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah penulis pilih maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: Apakah terdapat Pengaruh tagar ―2019 ganti presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU? 1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi agar penelitian tidak melebar dari konteks yang akan di teliti, serta demi mengefektifitaskan penelitian maka peneliti membatasi penelitian hanya yang terkait dengan. Pengaruh tagar 2019 gantipresiden di media sosial Instagram terhadap minat mengganti presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. Dalam hal ini peneliti membagi dalam beberapa poin berikut: 1. Tagar ―2019 ganti presiden‖ yang akan di teliti adalah Tagar ―2019 gantipresiden‖ yang mengandung dukungan terhadap prabowo subianto untuk menjadi presiden 2019 melalui Tagar ―2019 gantipresiden‖. 2. Mahasiwa FISIP USU yang akan jadi objek penelitian adalah mahasiswa aktif dari stambuk 2015 – 2018. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan pastilah memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai oleh peneliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 15

1. Untuk mengetahui pengaruh tagar ―2019 gantipresiden‖ di media sosial Instagram presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. 2. Untuk mengetahui minat mengganti presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh tagar ―2019 gantipresiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. 1.5 Manfaat penelitian Dalam penelitian di harapkan menghasilkan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai, Manfaat secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi, serta sebagai tambahan referensi dan sumber bacaan mahasiswa FISIP USU, khususnya Mahasiswa Ilmu Komunikasi. 2. Manfaat secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi pengembangan Ilmu Komunikasi, khususnya bagi mahasiswa atau masyarakat yang tertarik dengan topik penelitian ini. 3. Manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin mengetahui pengaruh tagar 2019 gantipresiden di media sosial Instagram terhadap minat mengganti presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar dalam pelaksanaan penelitian adalah teori. Karena teori dengan unsur ilmiah inilah yang akan mencoba menerangkan fenomena-fenomena sosial yang menjadi pusat perhatian peneliti (Masri Singarimbun & Sofyan Efendi, 2004 :42). Teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data (Bungin, 2009:25). Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya (Arikunto, 2004:112). Kerangka teori merupakan landasan dalam penelitian kuantiatif yang harus di uji kebenarannya dalam suatu topik penelitian. Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang ada, dasarnya berutujan untuk mengadakan identifikasi terhadap dimensi-dimensi sosial yang dinaggap relevan oleh peneliti. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa setisp penelitian memerlkan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan masalah atau menyotroti masalah. Maka dari itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan darisudut mana masalah penelitian ini akan di soroti (Nawawi,2004:44). Adapun teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : 2.1.1. Komunikasian Komunikasi Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin communico yang berarti membagi. Yang dimaksud membagi adalah membagi gagasan, ide, atau pikiran antara seseorang dan orang lain. Communico berakar dari kata communis yang berarti sama, sama arti atau sama makna. Dalam komunikasi, hakikatnya harus terkandung kesamaan makna atau kesamaan pengertian. Jika tidak ada kesamaan pengertian di antara mereka yang melakukan komunikasi, maka komunikasi tidak akan berlangsung. Tegasnya tidak ada komunikasi (Shoelhi, 2009: 2). Komunikasi manusia itu dapat dipahami sebagai interaksi antarpribadi

16 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 17

melalui pertukaran simbol-simbol linguistik, misalnya simbol verbal dan nonverbal. Seperti kata Mehrabian, 55% darikomunikasi manusia dinyatakan dalam simbol nonverbal, 38% melalui nada suara, dan 7% komunikasi yang efektif dinyatakan melalui katakata. Simbol-simbol itu dinyatakan melalui sistem yang langsung seperti tatap muka atau media (tulisan, visual dan aural). Melalui pertukaran simbol-simbol yang sama dalam menjelaskan informasi, gagasan dan emosi di antara mereka itulah, akan lahir kesamaan makna atas pikiran, perasaan dan perbuatan. Manusia harus berkomunikasi, karena itu ia harus bicara, seperti kata Knapp dan Vangelisti: 1. Orang bicara tentang relasi mereka dalam pekerjaan, bagaimana mereka terlibat, bagaimana kebutuhan untuk menyatakan tenaganya. 2. Orang bicara tentang komitmen yang berkaitan dengan relasi. Komitmen merupakan kondisi awal dari sebuah relasi. 3. Orang bicara tentang relasi sebagai keterlibatan, terlibat bersama secara kuantitatif maupun kualitatif dalam percakapan, dialog, dan membagi pengalaman. 4. Orang bicara tentang relasi dalam istilah manipulasi, misalnya bagaimana saling mengawasi. 5. Orang bicara tentang relasi dalam istilah untuk mempertimbangkan dan memperhatikan. Dari sini akan muncul "sebab" dan "akibat" bagi lahirnya sebuah komunitas bersama, karena kesamaan latar belakang sosial dan kebudayaan. Sekelompok orang yang mengikuti arisan atau sekelompok mahasiswa, hanya bisa tumbuh dan berkembang sebagai sebuah komunitas atau bahkan masyarakat, kalau setiap anggotanya saling bertukar pengalaman, makin hari makin mendalam dan terjadi berulangulang. Sebagaimana dikatakan para ahli komunikasi, bahwa komunikasi itu meliputi usaha untuk menciptakan pesan, mengalihkan pesan, memberikan diri kita sebagai sebuah tempat yakni di hati dan otak orang lain untuk menerima pesan. Hasil dari komunikasi bersama itu adalah interpersonal understanding (pemahaman atas hubungan antarpribadi) karena ada kesamaan orientasi perseptual, kesamaan sistem kepercayaan dan keyakinan, serta kesamaan gaya berkomunikasi.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 18

A. PenBernardo Attias menyatakan bahwa definisi komunikasi itu harus mempertimbangkan tiga model komunikasi (model retorikal dan perspektif dramaturgi, model transmisi, dan model ritual). Jadi komunikasi itu: 1. Membuat orang lain mengambil bagian, menanamkan, mengalihkan berita atau gagasan. 2. Mengatur kebersamaan untuk kepentingan bersama. 3. Membuat orang yang terlibat berkomunikasi. 4. Membuat orang saling berhubungan. 5. Mengambil bagian dalam kebersamaan (Liliweri:2003:6-8). Definisi komunikasi secara terminologi banyak diperdebatkan dan diperselisihkan oleh para pakar komunikasi, karena para pakar komunikasi berasal dari berbagai disiplin ilmu. Definisi komunikasi dari pakar politik dan sosiologi seperti Harold Dwight Lasswell berbeda dengan definisi komunikasi dari pakar elektronik seperti Claude Shannon yang mendefinisikan komunikasi dengan pendekatan scientific. Ia menyatakan ―Communication is the transmission and reception of information‖ (Taufik, 2012: 30), dan menurut (Mulyana,2011 : 69) mengatakan cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah ―Who says what in which channel to whom and with what effects?‖. Everett M. Rogers, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa ―Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka‖(Cangara, 2014: 22). Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan saling pengertian (Wursanto, 2005: 157). Walstrom – dari pelbagai sumber – menampilkan beberapa definisi komunikasi, yakni: 1. Komunikasi antarmanusia sering diartikan dengan pernyataan diri yang paling efektif. 2. Komunikasi merupakan pertukaran pesan-pesan secara tertulis dan lisan melalui percakapan, atau bahkan melalui penggambaran yang imajiner.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 19

3. Komunikasi merupakan pembagian informasi atau pemberian hiburan melalui kata-kata secara lisan atau tertulis dengan metode lainnya. 4. Komunikasi merupakan pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain 5. Komunikasi adalah pertukaran makna antarindividu dengan menggunakan sistem simbol yang sama. 6. Komunikasi adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seseorang melalui suatu saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu. 7. Komunikasi adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan yang tidak saja dilakukan secara lisan dan tertulis, melainkan melalui bahasa tubuh, atau gaya atau tampilan pribadi, atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna (Liliweri:2003:8). Dari definisi-definisi komunikasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media komunikasi yang mana penyampaian pesan itu menimbulkan pengaruh. 2.1.2 New Media Creeber dan Martin dalam Mondry (2008: 13), mendefenisikan media baru atau new media atau media online sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital. New media terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, di mana beberapa media dijadikan satu. Selain itu, new media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik. Menurut situs komunikasipraktis.com, media baru atau new media merupakan sarana atau alat komunikasi yang baru muncul atau baru berkembang. Istilah media baru merujuk pada digital devices, yakni alat komunikasi elektronik yang hanya butuh sentuhan jari. Sedangkan situs ensiklopedia online. Wikipedia mendefenisikan media baru sebagai sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Contoh media yang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 20

merepresentasikan media baru adalah internet. Program televisi, film, majalah, buku, surat kabar dan jenis media cetak lain tidak termasuk media baru. Pengertian media baru tersebut sebenarnya masih terlalu umum. Belum ditemukan definisi baku tentang media baru karena ada kesulitan dalam merumuskan definisinya. Bailey Socha dan Barbara Eber-Schmid dari New media Institute mengartikan media baru sebagai segala macam barang yang terkait dengan internet, teknologi, gambar, dan suara. Namun, dalam kenyataannya definisi media baru berubah setiap hari dan akan terus demikian (komunikasipraktis.com). Pakar komunkasi Denis McQuail dalam buku Teori Komunikasi Massa (2011: 43) menjelaskan, ciri utama new media antara lain adanya saling keterhubungan (interkonektivitas), aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya (interaksi dengan khalayaknya seakan-akan melakukan percakapan langsung), kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka serta sifatnya yang ada di mana-mana. Jenis new media dapat dinilai dari dua aspek, yaitu berbasis internet atau berupa digital. New media yang berbasis internet, misalnya adalah website, sedangkan yang berwujud digital, misalnya adalah CD-ROM atau DVD. Namun demikian, dalam penelitian ini new media difokuskan ke arah media yang berbasis internet, baik yang diakses melalui komputer maupun telepon selular. Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima pesan (Ruben, 1998: 110). Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009: 28-29). Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 21

yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi pihakpihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas mengakses informasi, densitas (kepekatan atau kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak pada esensinya sebagai sebuah medium (Setyani, 2013: 5). Sebagai media komunikasi, internet mempunyai peranan penting sebagai alat (channel) untuk menyampaikan pesan (message) dari komunikator/penyalur pesan (source) kepada komunikan/penerima pesan (receiver). Sifat dari internet sebagai media komunikasi adalah transaksional, dalam artian terdapat interaksi antar individu secara intensif (terus-menerus) dan ada umpan balik (feedback) dari antar individu dalam setiap interaksi tersebut. Selain itu, terdapat partisipasi antar individu dengan mempertimbangkan untung/rugi dalam setiap interaksi. Seseorang membutuhkan koneksi Internet dan piranti keras seperti komputer, smart phone, tablet dan lain sebagainya untuk mengakses internet. Internet dianggap sebagai gabungan dari beberapa bentuk media dan fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya (Lievrouw, 2006: 221). 2.1.3 Media Sosial Ditelusuri dari asal katanya, media sosial berasal dari dua kata yaitu media yang dapat dimaknai sebagai medium atau wadah dan sosial yang berarti masyarakat. Dari dua kata tersebut, dapat dipahami bahwa media sosial adalah wadah di mana banyak orang yang dapat berinteraksi layaknya di dalam sebuah masyarakat melalui medium internet. Di dalam media sosial, kita bisa menemukan orang-orang saling ngobrol, berbagi informasi atau file, berkomentar, berdebat, mencari pasangan hingga memasarkan produk. Semua hal itu sama seperti aktivitas di masyarakat. Namun, aktivitas masyarakat di media sosial terjadi dengan perantara internet. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010: 59) mendefinisikan media sosial sebagai ―sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 22

penciptaan dan pertukaran user-generated content‖. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010: 59-68), ada enam jenis media sosial, yaitu: 1. Proyek Kolaborasi Website mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah ataupun menghapus konten-konten yang ada di website tersebut. Contohnya Wikipedia. 2. Blog dan MicroblogUser lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya twitter. 3. Konten Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten- konten media, baik video, ebook, gambar dan lain-lain. Contohnya youtube. 4. Situs Jejaring Sosial Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi itu bisa berupa foto-foto. Contohnya Instagram. 5. Virtual GameWorld Dunia virtual, di mana mengreplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain seayaknya di dunia nyata. Contohnya gameonline.VirtualSocialWorld Dunia virtual yang membuat penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtualgame world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, virtual socialworldlebih bebas dan lebih ke arah kehidupan. Contohnya secondlife. Jenis new media sekaligus media online yang paling populer saat ini adalah media sosial (social media) yang juga sering disebut ―social networking‖ atau jejaring sosial, antara lain: Blog, Facebook, Twitter, Instagram, Google Plus dan Path (komunikasipraktis.com). Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dengan adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000 muncul situs sosial Lunarstorm, Live Journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 23

yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis.Tahun 2002, muncul Friendster sebagai situs anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Pada tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan Friendster, Flick R, Youtube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, Friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Lalu para pengguna sosial media beralih ke facebook yang sebenarnya telah dibuat pada tahun 2004, tetapi baru saja booming pada tahun 2006. Tahun 2006, kemunculan twitter ternyata menambah jumlah pemakai media sosial, Twitter merupakan microblog yang memiliki batasan karakter tulisan bagi penggunanya, yaitu 140 karakter. Lalu setelah lahirnya Twitter muncul jejaring sosial lain seperti Path, Instagram yang hanya bisa diakses melalui perangkat iOs atau Android. 2.1.3.1 Efek Media Sosial Pada Komunikasi. Positif, Negatif, dan Cara Mencegahnya Penggunaan internet dewasa ini semakin berkembang. Internet yang awalnya diciptakan untuk lingkup perkerjaan dan pendidikan saja, kini telah menjangkau ranah publik. Peran internet sebagai media komunikasi misalnya, telah membuat batasan region menjadi tak berarti. Dengan aplikasi sosial media seperti Facebook dan Whatsapp, kita dapat berkomunikasi lintas negara secara instant dan murah. Baik itu secara lisan, tulisan, maupun video call. Belakangan peran sosial media dalam kehidupan sehari-hari manusia menjadi sangat penting. Tak jarang kita melihat seseorang yang asyik sendiri dengan smartphonenya, tanpa memperdulikan sekitar. Hingga muncul istilah, ‗sosial media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat‘. Apa benar? Lalu mungkin anda jadi bertanya tanya, media sosial, dengan segala kelebihan dan kekurangannya tentu mempunyai dampak/ efek terhadap proses komunikasi-antar- pribadi. Apa sajakah itu? Pada artikel kali ini Pakar Komunikasi akan membahas mengenai efek media sosial pada komunikasi. Media Sosial di Indonesia Di Indonesia sendiri, kehadiran media sosial cukup berpengaruh terhadap sistem komunikasi Indonesia. Bukal hal yang aneh mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2011 adalah sebanyak 55 juta jiwa. Yang menjadikan Indonesia sebagai negara pengguna internet terbesar ketiga di dunia. Dari jumlah

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 24

itu, hampir 80% nya yaitu sekitar 44,6 juta jiwa adalah pengguna jejaring sosial Facebook. Peran media sosial dalam Komunikasi Massa di Indonesia sangat kentara belakangan ini. Media sosial sering dijadikan sebagai media Komunikasi Politik dalam mempengaruhi opini publik, misalnya untuk memenangkan kandidat calon pejabat pemerintahan seperti Presiden, Gubernur DKI Jakarta, dkk. Peran Sosial media juga cukup kentara dalam Komunikasi Bisnis baik dalam bentuk Komunikasi Persuasif atau Komunikasi visual; misalnya penggunaan Facebook Ads. Efek media sosial juga memberikan pengaruh pada Komunikasi Organisasi seperti pembentukan grup-grup tertentu di Telegram, Whatsapp, dll. 2.1.3.2 Efek Positif dan Negatif Media Sosial Media Sosial dirancang untuk dapat menjangkau banyak orang, dari berbagai kalangan usia juga peran sosial. Berbagai informasi tersebar luas dan dapat dengan mudah kita dapatkan dari sosial media. Sehingga pengguna sosial media seringkali mendapatkan lebih banyak informasi dalam waktu yang lebih cepat dari pada orang yang tidak menggunakan sosial media (baca juga: komunikasi antar budaya). Keberadaan media sosial memang dirasakan banyak manfaatnya. Namun, penggunaan media sosial yang tidak baik, misalnya menciptakan atau membagikan isi konten sosial media yang berisi penipuan, hoax dan sebagainya akan menyebabkan timbulnya opini publik yang merugikan banyak pihak. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan efek media sosial pada komunikasi. Efek Positif 1. Sumber infomasi, lebih mudah dan cepat didapatkan serta lebih transparan. Informasi yang dapat ditemukan di sosial media sangat beragam, mulai dari bahan pekerjaan, pendidikan, masakan, hingga bahan ringan seperti game atau komik. 2. Media komunikasi, dengan jangkauan luas, kemudahan penggunaan, dan biaya yang relatif murah. Contohnya dengan whatsapp saya bisa melakukan panggilan video pada teman saya yang berada di negara Jepang dengan biaya yang sangat murah. 3. Memperluas pergaulan, terhubung dengan teman lama ataupun membuat pertemanan baru dengan mudah (baca juga: komunikasi lintas budaya)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 25

4. Bertukar informasi ataupun data, seperti foto/ video dengan mudah dan cepat. 5. Ajang promosi dengan jangkauan yang lebih luas, mudah, murah namun terfokus. Seperti memperkenalkan produk kepada khalayak ramai lewat instagram, menggunakan facebook advertising, dll. 6. Hiburan, misalnya dengan mengunjungi website berisi humor, e-novel, e- komik atau sekedar membaca portal bacaan ringan. 7. Membangun opini atau mengemukakan pendapat secara luas. Suatu opini yang dibagikan lewat sosial media dapat menjadi viral dan menjangkau hingga lintas negara bahkan seluruh dunia. 8. Mempelajari sesuatu, contohnya dengan menonton video cara membuat kue tart, membuat baju, atau merias. 9. Kesempatan menjadi orang yang berbeda. Misalnya orang yang cenderung pemalu akan bisa lebih aktif mengemukakan pendapatnya lewat sosial media. 10. Membangun rasa percaya diri seseorang dalam bersosialisasi. Efek Negatif 1. Terjadi kesenjangan informasi. Baik antara pengguna sosial media yang bisa mendapatkan berbagai informasi dengan mudah dan transparan dengan orang yang tidak menggunakan sosial media, atau antara pengguna sosial media itu sendiri, misalnya antara yang bergabung dalam suaru grup dengan yang tidak bergabung (baca: pola komunikasi organisasi). 2. Kecanduan media sosial, maksudnya seseorang menjadi sangat terikat dengan media sosial. Menghabiskan sebagian besar waktu hariannya untuk berinteraksi dalam sosial media, hingga seringkali mengabaikan orang disekelilingnya bahkan tugas-tugas yang seharusnya dikerjakannya. 3. Berkurangnya intensitas dalam berinteraksi langsung dengan sesama. 4. Menimbulkan kecemburuan sosial. Misalnya dengan memposting berbagai barang bermerek atau semacamnya di sosial media (baca juga: etika komunikasi). 5. Menciptakan identitas baru yang sama sekali tidak sesuai dengan identitas diri.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 26

6. Pencurian identitas, misalnya dengan membuat akun facebook seorang artis dan membuatnya seolah-olah milik artis tersebut (baca juga: prinsip – prinsip komunikasi) 7. Pencurian/ penyalahgunaan data seperti foto, dokumen, dkk 8. Misalnya menciptakan konten berisi hoax. 9. Konsumtif, misalnya menjadi tertarik dengan berbagai iklan dan melakukan pembelian menggunakan kartu kredit tanpa berpikir panjang. 10. Mempermudah penyebaran virus. Misalnya dengan membuat konten berisi link menuju laman tertentu yang disisipi virus. 2.1.3.3 Mencegah Efek Negatif Media Sosial Untuk mencegah efek media sosial yang negatif, kita harus memahami dan melaksanakan etika komunikasi di internet. Pastikan ketika kita menciptakan suatu konten, konten tersebut tidak merugikan orang lain. Begitu pula dengan konten-konten yang kta bagikan, baca dengan baik isi konten dan pastikan kebenaran isinya sebelum membagikannya. Jangan sampai kita membagikan hoax atau konten yang berisi penipuan dan penyalahgunaan lainnya. Selain itu pembatasan informasi yang kita terima dari media sosial juga perlu dilakukan. Terlalu sering membaca tentang konten negatif; misanya konten berisi amarah akan mempengaruhi jiwa/ hati kita. Membuat kita kecanduan dengan rasa marah sehingga setiap kali terhubung dengan media sosial, kita akan terus mencari dan membaca konten berisi amarah. Manajemen Komunikasi melalui media sosial juga harus dilakukan. Jangan sampai seluruh waktu harian kita hanya diisi dengan interaksi di media sosial. Tetapkan waktu, misalnya maksimal 2 atau 3 jam sehari untuk mengakses sosial media. 2.1.4 Instagram Instagram adalah salah satu media sosial jenis jejaring sosial yang menghubungkan penggunanya lewat foto. Tiap pengguna Instagram bebas untuk mengambil foto dari kamera telepon seluler, menerapkan filter, kemudian membagikannya dengan sesama pengguna Instagram atau pengguna media sosial lain. Instagram didirikan untuk mewujudkan momen bersama teman-teman menjadi foto yang lebih hidup. Instagram dideskripsikan sebagai sebagai

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 27

penghubung masyarakat di berbagai belahan dunia lewat foto yang dibagikan dari berbagai pengguna Instagram di berbagai belahan dunia (http://Instagram.com/about/us/#). Salah satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peralatan bergerak. Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru dan telepon kamera Android apapun dengan sistem operasi 2.2 (Froyo) atau yang terbaru. Aplikasi ini tersebar melalui Apple App Store dan Google Play. Sejarah Instagram dimulai dari perusahaan Burbn, Inc. yang berdiri pada tahun 2010. Burbn, Inc. merupakan sebuah teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya, Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML5 mobile. Namun, kedua CEO, Kevin Systrom dan juga Mike Krieger memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah final, aplikasi yang sudah dapat digunakan di dalam iPhone, yang di mana isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang ada dan memulai lagi dari awal. Namun akhirnya, mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar dan juga kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram. Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata ―insta‖ berasal dari kata ―instan‖, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan ―foto instan‖. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata ―gram‖ berasal dari kata ―telegram‖, di mana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 28

diterima dengan cepat. Oleh karena itu, Instagram berasal dari instan-telegram. Adapun fitur-fitur yang ada di media Instagram, yaitu: (http://id.wikipedia.org/wiki/Instagram), 1. Home Pada halaman utama kita bisa melihat foto atau video yang diunggah oleh orang yang menjadi teman kita di Instagram (following). 2. Profile Pada halaman ini akan data diri pemilik akun Instagram serta seluruh foto atai video yang pernah di posting di akun Instagram seseorang. 3. Pengikut (Follower) Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan juga Facebook. 4. Mengunggah Foto Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di iDevice tersebut. 5. Kamera Foto yang telah diambil melalui Instagram dapat disimpan di dalam iDevice tersebut. Penggunaan kamera melalui Instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh sang pengguna. Ada juga efek kamera tiltshift yang fungsinya adalah untuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Setelah foto diambil melalui kamera di dalam Instagram, foto tersebut pun juga

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 29

dapat diputar arahnya sesuai dengan keinginan para pengguna. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk kotak saja.Para pengguna hanya dapat mengunggah foto dengan format itu saja, atau harus menyunting foto tersebut dulu untuk menyesuaikan format yang ada. Setelah para pengguna memilih sebuah foto untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk menyunting foto tersebut. 6. Efek Foto Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek-efek yang dapat digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977 dan Lord Kelvin. Namun tepat pada tanggal 20 September yang lalu Instagam telah menambahkan 4 buah efek terbaru yaitu; Valencia, Amaro, Rise, Hudson dan telah menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet dan Gotham dari dalam fitur tersebut. Dalam pengaplikasian efek sekalipun, para pengguna juga dapat menghilangkan bingkai-bingkai foto yang sudah termasuk di dalam efek tersebut. Fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah Tilt-Shift. Tilt-shift ini, sama fungsinya dengan efek kamera melalui instagram, yaitu untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya menjadi buram. Dalam penggunaannya, aplikasi Tilt-Shift memiliki 2 bentuk, yaitu persegi panjang dan juga bulat. Kedua bentuk tersebut dapat diatur besar dan kecilnya, juga titik fokus yang diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa foto disekeliling titik fokus tersebut, sehingga para pengguna dapat mengatur tingkat buram pada sekeliling titik fokus di dalam foto tersebut. 7. Judul Foto Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman selanjutnya, dimana foto tersebut akan diunggah ke dalam Instagram sendiri ataupun ke jejaringan sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada pilihan untuk mengunggah pada jejaringan sosial atau tidak, tetapi juga untuk memasukkan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 30

judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut. Sebelum mengunggah sebuah foto, para pengguna dapat memasukkan judul untuk menamai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada dipikiran para pengguna. Judul-judul tersebut, para pengguna dapat menyinggung pengguna Instagram lainnya dengan mencantumkan akun dari orang tersebut. Para pengguna juga dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori. 8. Geotagging Setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian Geotag. Bagian ini akan muncul ketika para pengguna iDevice mengaktifkan GPS mereka di dalam iDevice mereka tersebut. Dengan demikian, iDevice tersebut dapat mendeteksi lokasi dimana para pengguna Instagram tersebut berada. Geotagging sendiri adalah identifikasi metadata geografis dalam sebuah media situs ataupun foto. Dengan geotagging, para penguna dapat terdeteksi dimana mereka telah mengambil foto tersebut atau dimana foto tersebut telah diunggah. 9. Jejaring Sosial Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, Flickr yang tersedia di halaman untuk membagi foto tersebut. 2.1.5 Tanda Pagar Tagar adalah lakuran dari kata tag dan pagar. Tanda tagar adalah tanda pagar (simbol #) yang diletakkan di awal kata atau frasa yang diketikkan pada jejaring sosial. Ini adalah bentuk metadata tag. Pesan singkat di microblogging layanan jejaring sosial seperti Twitter, Tout, identi.ca, Tumblr, Instagram, Flickr, Google+ atau Facebook dapat ditandai dengan menempatkan "#" sebelum kata- kata penting, contoh: #Wikipedia merupakan sebuah #ensiklopedia yang dapat disunting siapa pun. Tagar menyediakan cara untuk mengelompokkan pesan tersebut, karena orang dapat mencari tagar dan mendapatkan seperangkat pesan yang mengandung itu. Tanda pagar atau Hashtag atau juga bisa disingkat TAGAR (Tanda pagar) awalnya digunakan untuk menunjukkan nomor. Misalnya #1 yang mana menunjukkan nomor satu atau juga bisa disebut tanda nomor. Di Kanada

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 31

tanda ini saat itu popular digunakan. Di Amerika serikat sendiri tanda ini dikenal sebagai tanda pon atau pound sign. Sedangkan di bagian amerika utara tanda ini digunakan di pesawat telepon yang dikenal sebagai Hash key atau tanda pagar. Pada tahun 1970 tanda pagar ini digunakan untuk menyoroti kasus tertentu. Pada tahun 1978, Brian Kernighan dan Dennis Ritchie menggunakan tanda pagar (#) dalam bahasa pemprograman C. Tanda pagar ini selanjutnya digunakan dalam jaringan IRC yang mana manfaatnya untuk mempermudah pengelompokan topic tertentu. Pada umumnya tanda pagar ini digunakan saluran (channel) atau topic yang ada di seluruh jaringan IRC. Saat ini tagar (simbol #) sering ditemui di media sosial, seperti Twitter, Google+, Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya. Menurut KBBI, tagar digunakan sebagai tanda untuk merujuk pada topik sebuah kiriman status dalam media jejaring sosial. Tagar biasa digunakan sebelum kata yang dianggap penting oleh penulisnya seperti dalam kalimat berikut ini, #anashircom merupakan sebuah #website yang berisi berbagai informasi menarik. Tagar biasanya digunakan untuk mengelompokkan suatu pesan pada media sosial. Sehingga pesan yang mengandung tagar dapat dengan mudah dicari. Tagar sering digunakan dalam teknologi informasi untuk menyoroti arti khusus, misalnya pada tahun 1970 memiliki makna langsung dalam bahasa assembly dari PDP-11 ketika ditempatkan di samping simbol atau angka. Pada tahun 1978, Brian Kernighan dan Dennis Ritchie menggunakan tagar (#) dalam bahasa pemrograman C. Tagar kemudian digunakan dalam jaringan IRC untuk mengelompokkan label dan topik. Tagar juga digunakan untuk menandai pesan individu yang relevan dengan kelompok tertentu dan topik tertentu. Pada umumnya, semua saluran (channel) atau topik yang tersedia di seluruh jaringan IRC diawali dengan tanda pagar (#). Popularitas tagar semakin meningkat sejak digunakan di media sosial Twitter. Label tagar di Twitter diusulkan oleh Chris Messina, seorang advokat perangkat lunak sumber terbuka (open source). Mulai 2 Juli 2009, Twitter mulai memberi tautan untuk tagar di seluruh tweet ke hasil pencarian. Pada tahun 2010, Twitter memperkenalkan ―Topik Tren (Trending Topic)‖ pada halaman depan Twitter yang menampilkan tagar paling populer.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 32

Saat ini, tagar juga digunakan di berbagai media sosial selain Twitter, di antaranya Instagram, Flickr, Google+, Facebook dan media sosial lainnya. 2.1.6 Komunikasi Politik Dengan menggunakan konsep dasar komunikasi dan kebudayaan, komunikasi politik juga pada dasarnya merupakan bagian dari, dan dipengaruhi oleh, budaya politik suatu masyarakat. Pada saat yang sama, komunikasi politik juga dapat melahirkan, memelihara dan mewariskan budaya politik. Sehingga dengan memperhatikan struktur pesan serta pola-pola komunikasi politik yang diperankannya, maka dapat dianalisis budaya politik suatu masyarakat (Muhtadi: 2008b:27). Menurut Rush dan Althoff, Komunikasi politik adalah proses di mana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik. Kejadian tersebut merupakan proses yang berkesinambungan, melibatkan pula pertukaran informasi di antara individu-individu dengan kelompok-kelompoknya pada semua tingkatanmasyarakat. Lagi pula tidak hanya mencakup penampilan pandangan-pandangan serta harapan-harapan para anggota masyarakat, tetapi juga merupakan sarana dengan mana pandangan dan asal-usul serta anjuran-anjuran pejabat yang berkuasa diteruskan kepada anggota-anggota masyarakat selanjutnya juga melibatkan reaksi-reaksi anggota-anggota masyarakat terhadap pandangan- pandangan dan janji serta saran-saran para penguasa. Maka komunikasi politik itu memainkan peranan yang penting sekali di dalam sistem politik, komunikasi politik ini menentukan elemen dinamis, dan menjadi bagian menentukan dari sosialisasi politik, partisipasi politik, dan pengrekrutan politik (Michael Rush dan Phillip Althoff, 2008: 24). Sampai saat ini, sudah banyak definisi tentang komunikasi politik. Berikut ini adalah beberapa diantaranya: 1. Komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik. Komunikasi politik merupakan proses penyampaian pesan-pesan yang terjadi pada saat enam fungsi lainnya itu dijalankan, yaitu sosialisasi dan rekrutmen politik, artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, membuat peraturan, aplikasi peraturan, dan ajudikasi peraturan. Hal ini berarti bahwa fungsi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 33

komunikasi politik terdapat secara inheren di dalam setiap fungsi sistem politik. 2. Process by which a nation's leadership, media, and citizenry exchange and confer meaning upon messages that relate to the conduct of public policy (Komunikasi politik adalah proses di mana pemimpin bangsa, media, dan warga negara mengubah dan memberi makna pada pesan pesan yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan umum). 3. Communicatory activity considered political by virtue of its conse- quences, actual, and potential, that it has for the funcioning of political system (Aktivitas komunikasi dikatakan bersifat politik berdasarkan konsekuensi, kebenaran, dan potensinya yang memiliki fungsi pada sistem politik). 4. Political communication refers to any exchange of symbols or messages that to a significant extent have been shaped by or have consequences for the political system (Komunikasi politik memiliki makna setiap perubahan simbol-simbol dan pesan-pesan yang signifikan terhadap suatu keadaan politik atau memiliki konsekuensi terhadap sistem politik). 5. Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya sedemikian rupa "penggabungan kepentingan" (interest aggregation) dan "perumusan kepentingan" (interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi kebijakan politik. 6. Komunikasi politik merupakan penyebaran aksi, makna, atau pesan yang bersangkutan dengan fungsi suatu sistem politik, melibatkan unsur-unsur komunikasi, seperti komunikator, pesan, dan lainnya. 7. Political communication is a field of communications that is concerned with politics (Komunikasi politik merupakan area komunikasi yang memiliki perhatian khusus terhadap aspek politik). 8. Komunikasi politik adalah aktivitas komunikasi yang bermuatan politik untuk tujuan kebajikan dengan berbagai konsekuensi yang mengatur tingkah laku manusia dalam keadaan konflik.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 34

9. Komunikasi politik adalah yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembagalembaga politik. 10. Komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesanpesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Pendapat ilmuwan politik (dalam hal ini adalah ilmuwan politik behavioralis) agak berbeda dengan pandangan ilmuwan komunikasi dalam melihat komunikasi politik. Apabila ilmuwan komunikasi lebih banyak membahas peranan media massa dalam komunikasi politik (dengan sedikit perhatian pada komunikasi antarpribadi), para ilmuwan politik mengartikan komunikasi politik sebagai proses komunikasi yang melibatkan pesan politik dan aktor politik dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. Ilmuwan komunikasi menilai saluran komunikasi dalam bentuk media massa merupakan saluran komunikasi politik yang sangat urgen. Sebaliknya ilmuwan politik menilai saluran media massa dan saluran tatap muka memainkan peranan yang sama pentingnya. Namun, ilmuwan politik dan ilmuwan komunikasi sama-sama memandang bahwa pesan dan media memiliki peranan yang penting dalam proses komunikasi politik. Keduanya memberikan makna terhadap sebuah aktivitas komunikasi politik. Pesan dan media senantiasa ada serta berkembang seiring dengan kemajuan kajian dan aktivitas komunikasi politik pada tataran praktis. Di antara prasyarat yang lain, pesan dan media membuat komunikasi politik memiliki fungsi strategis. Menurut Ardial (2010), fungsi komunikasi politik dapat dilihat di dalam fungsi-fungsi sistem politik yang lainnya. Komunikasi politik merupakan proses yang menentukan keberhasilan fungsi-fungsi lainnya, sedangkan keberhasilan penyampaian pesan dalam setiap fungsi menentukan keberhasilan pelaksanakaan fungsi bersangkutan. Artikulasi kepentingan misalnya, sangat bergantung pada komunikasi politik. Tanpa adanya komunikasi politik, arlikulasi kepentingan adalah benda mati karena artikulasi itu sendiri tidak ada. Menurut Almond, artikulasi kepentingan dijalankan oleh organisasi politik dalam bentuk penyampaian

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 35

kepentingan yang terdapat di dalam masyarakat kepada penguasa politik. Proses komunikasinya terletak pada penyampaian. Keberhasilan penyampaian pesan memainkan peranan yang amat penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan fungsi artikulasi kepentingan. Contoh lain tentang pentingnya komunikasi politik dapat diperhatikan dalam proses pembuatan peraturan (rule making) atau fungsi kelima dari sistem politik. Komunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam proses pembuatan peraturan (undang-undang ataupun bentuk ketentuan peraturan lainnya). Pihak yang membuat peraturan dituntut untuk menjalin kerja sama, hubungan dan komunikasi yang baik antara sesama mereka. Absennya hal-hal tersebut tentu saja akan sangat menghambat keberhasilan fungsi pembuat peraturan. Selain itu, para pengambil kebijakan sangat perlu membangun komunikasi dengan masyarakat. Sebagai negara dengan sistem demokrasi, suara rakyat harus sangat didengar oleh para penguasa atau pengambil kebijakan. Rakyat memiliki kebebasan untuk menyampaikan aspirasinya dengan berbagai bentuk komunikasi. Dalam proses penyampaian aspirasi, komunikasi politik sangatlah penting dan tidak bisa dipisahkan keberadaannya. 2.1.7 Pengaruh 2.1.7.1 Pengertian Pengaruh Pengaruh merupakan efek yang terjadi setelah dilakukannya proses penerimaan pesan sehingga terjadilah proses perubahan baik pengetahuan, pendapat, maupun sikap. Suatu pengaruh dikatakan berhasil apabila terjadi sebuah perubahan pada si penerima pesan seperti apa yang telah disampaikan dalam makna sebuah pesan. Menurut Stuart dalam Hafied Cangara (2002:163) ―pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan‖.Sedangkan menurut Hafied Cangara (2002:163) ―pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan‖.Pengaruh dapat dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama dengan tujuan (T) yang diinginkan oleh komunikator. Pengaruh dapat terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Pada tingkat pengetahuan pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 36

persepsi dan perubahan pendapat. Adapun yang dimaksud dengan perubahan sikap ialah adanya perubahan internal pada diri seseorang yang diorganisir dalam bentuk 11 prinsip, sebagai hasil evaluasi yang dilakukannya terhadap suatu objek baik yang terdapat di dalam maupun diluar dirinya. Perubahan perilaku ialah perubahan yang terjadi dalam bentuk tindakan. Antara perubahan sikap dan perilaku terdapat hubungan yang erat, sebab perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap.Tetapi dalam hal tertentu, bisa juga perubahan sikap didahului oleh perubahan perilaku. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh adalah perbedaan apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan sebelum dan setelah menerima pesan sehingga terjadi perubahan pada diri individu baik pengetahuan, sikap maupun perilaku. 2.1.8 Minat 2.1.8.1 Pengertian Minat Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang member perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu. (Johny Killis, 1988;26). Berdasarkan pendapat Crow and Crow dapat diambil pengertian bahwa individu yang mempunyai minat terhadap belajar, maka akan terdorong untuk memberikan perhatian terhadap belajar tersebut. Karakteristik minat menurut Bimo Walgito : 1. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek. 2. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari suatu objek itu. 3. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menajadi minatnya.

Menurut pendapat diatas yang perlu diperhatikan adalah aspek terakhir yaitu unsur pengarapan menimbulkan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya. Ahli lain mengatakan bahwa minat sebagai sesuatu hasil pengalaman yang tumbuh pada dan dianggap bernilai oleh individu adalah kekuatan yang mendorong seseorang itu untuk berbuat sesuatu (Winarno Surachmad, 1980 : 90).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 37

2.1.8.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang menimbulkan minat yaitu ―Faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya mendorong timbulnya minat‖, (Johny Killis, 1988:26 ). Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Sudarsono, faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. 2. Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada. 3. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu (1980:12). Jadi berdasarkan dua pendapat diatas faktor yang menimbulkan minat ada tiga yaitu dorongan dari diri individu, dorongan sosial dan motif dan dorongan emosional. Timbulnya minat pada diri individu berasal dari individu, selanjutnya individu mengadakan interaksi dengan lingkungannya yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional. 2.2 Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah tahapan dimana peneliti dapat menggambarkan rancangan dan strategi penelitian ini akan di jalankan. Dalam proses penyusunan kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam menentukan hipotesis (Nawawi,2005:40). Agar konsep-konsep dapat di teliti secara empiris maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (X) Variabel X adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen(terikat) atau dengan katalain variabel x adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terpaan ujaran kebencian dimedia Instagram. 2. Variabel terikat (Y)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 38

Variabel y adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada di mana kemunculannya di pengaruhi dan di tentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain. Variabel Y dalam penelitian ini adalah minat mengganti presiden di kalangan mahasiswa FISIP Univesitas Sumatera Utara. Gambar 2.1 Model Teoritis

Variabel X Variabel Y Tagar 2019 ganti Presiden di media Minat mengganti Presiden di kalangan sosial instagram Mahasiwa FISIP USU

INDIKATOR INDIKATOR a.Visualisasi a. Sikap Positif b. Intensitas Stimuli b. Menyenangkan c. Kebaruan c. Pengharapan d. Perulangan d. Kebutuhan e. Sikap emosional f. Motif sosial

Variabel Z Karakteristik Responden Mahasiswa FISIP USU stambuk 2015 – 2018 INDIKATOR a. Usia b. Jenis Kelamin c. Agama

d. Angkatan e. Suku f. Aktifitas Organisasi g. Jurusan

2.3 Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara- cara untuk mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang sangat membantu penelitian ini yang akan menggunakan variabel yang sama.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 39

1. Variabel bebas (X) Adapun variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Pengaruh tagar 2019 ganti presiden di media instagram, berupa : a) Visualisasi Gerakan Seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada obyek-obyek yang bergerak b) Intensitas stimuli Setiap individu akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain. Misalnya warna merah pada latar belakang putih, tubuh yang tinggi diantara tubuh yang pendek. c) Kebaruan (novelty) Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda, akan menarik perhatian. Beberapa eksperimen juga membuktikan stimuli yang luar biasa lebih mudah dipelajari atau diingat. Tanpa hal-hal yang baru, stimuli menjadi monoton, membosankan dan lepas dari perhatian. d) Perulangan Hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Disini unsur familiarty (yang kita kenal) berpadu dengan unsur novelty (yang baru kita kenal). Perulangan juga mengandung unsur sugesti : mempengaruhi unsur bawah sadar kita. Bukan hanya pemasang iklan, yang mempopulerkan produk dengan mengulang-ulang jingles atau slogan- slogan, tetapi juga kaum politis memanfaatkan prinsip perulangan. 2. Variabel Terikat (y) Minat mengganti presiden di kalangan Mahasiwa FISIP USU: a) Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek. b) Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari suatu objek itu. c) Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menajadi minatnya. d) Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 40

e) Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada. f) Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu (1980:12). 2.4 Hipotesis Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau belum sempurna. Hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan, baik sebagai objek penelitian maupun dalam pengumpulan data (Bunginin,2001:75). Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitan ini adalah Ho :Tidak terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti presiden‖ di media instagram terhadap minat mengganti presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU. Ha : Terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti presiden‖ di media instagram terhadap minat mengganti presiden di kalangan mahasiswa USU.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di FISIP Universitas Sumatera Utara, jalan Dr A Sofyan No. 1 Kampus USU Padang Bulan, Medan 20115. 3.1.1 Sejarah ringkas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) berdiri sejak tahun 1982 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982 dan menjadi fakultas yang ke-9 (kesembilan) di lingkungan Universitas Sumatera Utara. FISIP USU merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas mencerdaskan kehidupan bangsa, menguatkan suasana demokrasi, dan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan FISIP USU di Provinsi Sumatera Utara memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan daerah yang dikenal sangat multikultural. Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai tugas utama, FISIP USU telah melakukan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat khususnya kepada masyarakat di Provinsi Sumatera Utara dan provinsi tetangganya. Meskipun tidak sedikit layanan pendidikan yang diberikan FISIP USU dirasakan oleh putra-putri terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi ciri khas FISIP USU dalam merancang program dan produk berupa hasil penelitian yang dipublikasikan, model pembelajaran yang diterapkan, dan pengabdian masyarakat yang diadaptasikan. FISIP USU menyebutnya sebagai Tri Dharma untuk Negeri yang memberikan kontribusi pemantapan demokrasi dan kesejahteraan rakyat. Prioritas utama dari kegiatan Tri Dharma yang dilakukan FISIP USU sejak 1980 telah mengalami berbagai perkembangan terutama terkait program studi dan sumber daya manusia (SDM) untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bermula dari Jurusan Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,setahun kemudian diubah menjadi Jurusan Pengetahuan Masyarakat, kemudian Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan

41 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 42

gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara. Pada awalnya (1980/1981), FISIP-USU hanya membuka dua jurusan, yaitu 1) Jurusan Ilmu Administrasi Negara; dan 2) Jurusan Ilmu Komunikasi. Pembukaan dua jurusan ini tentunya didasarkan pada pertimbangan kedua jurusan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat, pembangunan daerah, dan ketersediaan staf pengajar (dosen). Tahun Ajaran 1983/1984, FISIP USU membuka dua jurusan baru yaitu 1) Jurusan Sosiologi; dan 2) Jurusan Kesejahteraan Sosial; serta menerima perpindahan Jurusan Antropologi dari Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, pemerintah daerah dan didukung oleh ketersediaan staf pengajar, FISIP USU kembali membuka Program Studi D3 Administrasi Perpajakan, pada Tahun 1996 dengan SK Dikti No. 105/Dikti/Kep/1996 tanggal 18 April 1996 dan membuka program S1 Program Studi Ilmu Politik dengan SK Dikti No. 108/Dikti/Kep/2001 tanggal 30 April 2001. Tahun 2009 FISIP USU membuka Program Studi Administrasi Bisnis dengan SK Rektor USU No. 920/H5.1.R/SK/PRS/2009, tanggal 11 Mei 2009. Selain Program S1 dan D3, FISIP USU juga telah membuka Program S2 Program Studi Studi Pembangunan tahun 2009 dengan SK Rektor USU No.17019/H5.1.R/SK/SPB/2009, serta Program Studi S2 Ilmu Komunikasi tahun 2011 dengan SK Rektor USU No.980/H5.1.R/SK/PRS/2011, dan Program Studi S2 Sosiologi dengan SK Rektor USU No.2356/UN5.1.R/SK/PRS/2011. Setelah itu, di tahun yang sama FISIP USU juga membuka Program Studi S3Studi Pembangunan dengan SK Rektor USU No.3122/UN5.1.R/SK/PRS/2011 tanggal 31 Desember 2011.Pembukaan program studi sejak tahun 2005 dilakukan seiring dengan perubahan statuta Universitas Sumatera Utara menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan sejak tahun 2016 USU menjadi PTN-BH yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Statuta Universitas Sumatera Utara. Tahun 2015 berdiri Program Studi S2 Ilmu Politik yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara No: 1427/UN5.1.R/SK/PRS/2015 tanggal 03 September 2015.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 43

3.1.2 Keadaan Mahasiswa dan Dosen Pada saat ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara mengelola 13 Program Studi yaitu Program:  Diploma 1. Perpajakan,  Program Sarjana 1. Ilmu Administrasi Negara 2. Ilmu Komunikasi 3. Ilmu Kesejahteraan Sosial 4. Sosiologi 5. Antropologi 6. Ilmu Politik 7. Ilmu Administrasi Bisnis  Program Magister 1. Studi Pembangunan 2. Ilmu Komunikasi 3. Sosiologi 4. IlmuPolitik  Program Doktoral 1. Studi Pembangunan Program rutin yang menjadi prioritas FISIP USU yaitu menghasilkan alumni yang memiliki kualifikasi akademik dan praktik bidang ilmu sosial dan politik, memiliki kekuatan daya saing dan mampu meningkatkan kualitas staf pengajar serta tenaga kependidikan yang profesional. Layanan pendidikan FISIP USU selalu diukur dengan capaian kinerja penelitian, publikasi, dan pengabdian masyarakat, pertambahan persentase dosen dengan kualifikasi pendidikan S3 dan guru besar (professor) bidang ilmu sosial dan politik. Adapun jumlah mahasiswa yang ada di FISIP USU yaitu sebanyak 3.815 mahasiswa aktif dan jumlah Dosen yang mengajar di FISIP USU ada sebanyak 108 Dosen Pengajar.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 44

3.2 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan panduan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian dilapangan dengn menggunakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan maksud terntentu. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,memecahkan dan mengantisaipasi masalah (Sudiyono,2008:3) Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kolerasional. Metode ini digunakan un tuk meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variabel-variabel yang lain. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan jika ada seberapa erat hubungnnya (Rakhmat,2004:27). Menurut Kryanto(2006:56) secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri yaitu : 1. Hubungan riset dengan subjek juah. Periset menganggap bahwa realitas terpisah dari dan ada di luar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya bisa objektf. 2. Riset bertujuan untuk menguji hipotesis atau teori, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konformasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Bila dalam analisis ditemukan penolakan terhadap hipotesis atau teori, biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis atau teori tersebut melainkan di uji terlebih dahulu. 3. Riset harus dapat di generalisasikan, karena menuntut sampel yang representative dan seluruh populasi, operasional konsep serta alat ukur yang valid dan realiable. 4. Prosedur riset nasional-empiris, artinya riset berangkat dari konsep-atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan dilapangan. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 45

(Bungin, 2001: 101). Menurut Sugiyono (dalam Kriyantono, 2006: 151) populasi sebagai wilayah generalisasi terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Didalam penelitian ini populasi yang akan dijadikan objek penelitian adalah mahasiswi Reguler FISIP USU angkatan 2015 sampai dengan 2018 yang tercatat aktif berjumlah 2.919 orang. 3.3.2 Sampel Menurut Bulaeng (2004: 131) sampel merupakan sekelompok yang terseleksi dari populasi besar dan sampel itu hendaknya mewakili populasinya. Sampel harus memenuhi unsur representatif atau mewakili dari seluruh sifat-sifat populasi. Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi (Kriyantono, 2006: 150). Sampel adalah bagian dari terselaksinya populasi yang menjadi subjek penelitian. Sampel adalah wakil semua unit strata dan sebagiannya yang ada di dalam populasi (Bungin,2001:104). 3.3.2.1 Jumlah Sampel Berdasarkan data yang sudah di peroleh maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut : n=

Keterangan: N = Jumlah Populasi n = Sampel d = presisi tingkat kesalahan(10%) 1 = konstanta Berdasarkan data yang di peroleh, maka penelitian ini memerlukan sampel sebanyak :

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 46

3.3.2.2 Distribusi Sampel Jadi setelah melalui seleksi sampel, maka jumlah sampel yang di butuhkan untuk penelititan ini adalah 97 orang. Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung sampel yang terpilih di setiap departemen adalah : Tabel 3.1 Distribusi Sampel Angkatan Departemen Populasi Penarikan Sampel Antropologi 61 2

2015 Ilmu Politik 71 2

Sosiologi 74 2

Ilmu 147 5 Administrasi Bisnis Ilmu 67 2 Kesejahteraan Sosial Ilmu 152 5 Administrasi Negara Ilmu 125 4 Komunikasi Antropologi 74 2

Ilmu Politik 101 3

Sosiologi 67 2

Ilmu 137 5

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 47

Administrasi 2016 Bisnis Ilmu 79 3 Kesejahteraan Sosial Ilmu 89 3 Administrasi Negara Ilmu 113 4 Komunikasi Antropologi 69 2

Ilmu Politik 95 3

Sosiologi 80 3

Ilmu 145 5 Administrasi 2017 Bisnis Ilmu 104 3 Kesejahteraan Sosial Ilmu 169 6 Administrasi Negara Ilmu 116 4 Komunikasi Antropologi 73 2

Ilmu Politik 96 3

Sosiologi 95 3

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 48

Ilmu 145 5 Administrasi 2018 Bisnis Ilmu 98 3 Kesejahteraan Sosial Ilmu 153 5 Administrasi Negara Ilmu 129 4 Komunikasi

Jumlah 97

3.4 Teknik Penarikan Sampel Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Kriyantono, 2006: 154). Kriteria dari sampel yang ada dalam penelitian ini dalah mahasiswa yang kuliah di fakultas yang sudah di tentukan yaitu FISIP USU. selain itu mahsiswa yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa yang merupakan pengguna aktif instagram serta mahasiswa yang pernah melihat Tagar 2019 ganti presiden di media Instagram. 2. Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel (Kriyantono, 2006: 156). Untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh sampel maka mahasiswa yang di pilih adalah mahasiswa yang bersedia mengisi daftar kuesioner dan yang mudah untuk di jumpai yang sesuai dengan kriteria responden yang sudah di tentukan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 49

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Penelitian Lapangan (Field Research) Pengumpulan data di lapangan yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan kuisioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh para responden. 3.5.2 Penelitian Kepustakaan Penelitian Kepustakaan (Library Research) Pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun dan mempelajari data dari buku-buku serta sumber bacaan lain yang relevan dan mendukung penelitian. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaan yang mendukung penelitian dari buku-buku,jurnal,surat kabar,internet dan lainnya yang sesuai dengan masalah yang di bahas. Menurut sarwono (2010:34-35) penelitian kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori – teori, pendapat serta pokok – pokok pikiran yang ada dalam media cetak, khususnya buku- buku yang menunjang dan relevan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian 3.5.3 Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan dengan alternative(option) jawaban yang telah tersedia sehingga responden hanya perlu memilih jawaban yang sesuai dengan aspirasi, persepsi, keadaan atau pendapat pribadinya. Kuesioner adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian di tunjukan kepada responden untuk di isi (Bungin, 2009:123). Untuk kebutuhan dari penelitian ini, peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa FISIP USU yang sudah di seleksi untuk menjadi sampel. 3.5.4 Keabsahan Data 3.5.4.1 Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (S Azwar 2012). Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 50

variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006). Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Dalam pengujian validitas terhadap kuesioner, dibedakan menjadi 2, yaitu validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor). Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor). Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 51

Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS. Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap 3.5.4.2 Uji Reabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability (rliabilitas) adalah keajegan pengukuran. Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama. Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 52

atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda. 3.6 Teknik Analisi Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2008:23). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa, yaitu sebagai berikut : 3.6.1 Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi – bagikan variabel penelitian ke dalam kategori – kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom presentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 2011:266). 3.6.2 Analisis Tabel Silang Analisi tabel silang adalah teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif dan negatif (Singarimbun, 2011:273). 3.7 Uji Hipotesis Uji hipotesis yaitu pengujian data dan statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji signifikasi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua populasi. Harga ― t hitung ” ini diperoleh dari tabel Coefficients yang selanjutnya harga t hitung tersebut dibandingkan dengan harga t table. Hal ini bertujuan untuk uji hipotesis. Jika harga t hitung > t table, maka isyaratnya Ho ditolak dan H1

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 53

diterima. Jika t hitung < t tabel, maka isyaratnya Ho diterima dan H1 ditolak. Rumus yang digunakan untuk mengetahui jumlah t hitung adalah

t =

Keterangan : t = nilai thitung n = jumlah sampel R= nilai koefisien korelasi Masukin hitungan. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam uji ini, hipotesis yang dapat diambil yaitu : Ho : Tidak terdapat pengaruh persepsi terhadap minat memilih calon legislatif muda DPRD Kota dalam Pemilihan Umum 2019 di kalangan mahasiswa FISIP USU. Ha : Terdapat pengaruh persepsi terhadap minat memilih calon legislatif muda DPRD Kota dalam Pemilihan Umum 2019 di kalangan mahasiswa FISIP USU.

a) Pengujian pada tingkat signifikansi 0,05 maka berdasarkan nilai signifikansi, Jika nilai signifikansi (sig.) ≤ 0,05 maka Ho ditolak. Jika nilai signifikansi (sig.) > 0,05 maka Ho diterima.

b) Pengujian berdasarkan nilai t Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Jika nilai t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima.

Mengambil kesimpulan : Bilai t hitung > t tabel, maka hubungan x dan y adalah signifikan. Bila t hitung < t tabel, maka hubungan x dan y adalah tidak signifikan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 54

Selanjutnya untuk menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus Pearson Product Moment. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung adalah sebagai berikut : r = nΣxy – (Σx) (Σy) . √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}

Dimana : n = Banyaknya Pasangan data X dan Y Σx = Total Jumlah dari Variabel X Σy = Total Jumlah dari Variabel Y Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Selanjutnya untuk menilai derajat hubungan digunakan skala Guildford atau Koefisien asosiasi sebagai berikut : < 0,20 : hubungan rendah sekali, lemah sekali 0,20 – 0.39 : hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 : hubungan cukup berarti 0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi, kuat >0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti bahan bacaan berupa buku, jurnal elektronik maupun sumber-sumber terpercaya dari berbagai website atau situs di internet. Tahapan tersebut sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan merupakan usaha peneliti untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk mendukung penelitian. Informasi tersebut peneliti peroleh dari buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian, jurnal, internet, skripsi terdahulu yang mirip dengan penelitian peneliti, serta sumber bacaan lainnya yang mendukung penelitian. 1. Survey Pengumpulan data hasil penelitian peneliti menggunakan kuesioner. Pertanyaan di dalam kuesioner disusun secara sistematis agar responden dapat dengan mudah menjawab pertanyaan. Sebelum menyebar kuesioner kepada 97 calon responden, peneliti melihat jadwal kuliah mahasiswa FISIP USU terlebih dahulu agar dapat dengan mudah bertemu dengan calon responden. Penyebaran kuesioner penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Februari – 1 Maret 2019. Di saat proses pengisian kuesioner, peneliti selalu mendampingi responden. Pada umumnya responden tidak mengalami kesulitan didalam proses pengisian kuesioner yang berjumlah 19 pertanyaan. 4.2 Proses Penelitian Penelitian ini memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai responden karena peneliti ingin melihat pendapat mahasiswa tagar ―2019 ganti Presiden‖ yang ada di media sosial instagram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Proportional Random Sampling dan Accidental Random Sampling, peneliti menggunakan Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% sebagai teknik penarikan sampel. Dari rumus tersebut didapatkan jumlah sampel dari penelitian ini adalah 97 orang.

55 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 56

Proses penelitian dilakukan kurang lebih 4 hari lamanya, terhitung dari 26 Februari 2019 sampai 1 Maret 2019. Sebelum memberikan kuesioner kepada responden peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menanyakan kesediaan waktu responden untuk mengisi kuesioner. Peneliti juga menjelaskan beberapa hal singkat yang berhubungan dengan kuesioner tersebut seperti tata cara pengisian dan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin masih belum dipahami oleh responden. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti selama melaksanakan penelitian dilapangan, beberapa responden yang tidak memperhatikan tata cara pengisian kuesioner, beberapa yang terlihat seperti terbebani dengan menjadi responden penelitian, serta sulitnya mencari responden angkatan 2015 dikarenakan mereka sudah tidak memiliki jadwal kuliah lagi. Selain menyebarkan kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara untuk memperkaya hasil penelitian. Walaupun wawancara yang dilakukan bukan wawancara mendalam, akan tetapi peneliti mendapatkan banyak informasi tambahan dari hasil wawancara tersebut. Selama melakukan penelitian di lapangan, peneliti memperoleh data-data yang mendukung penelitian ini karena kuesioner dan wawancara berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden dalam Pemilihan Presiden 2019. 4.3 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah peneliti selesai mengumpulkan data kuesioner yang diberikan kepada 97 responden. Berikut ini beberapa tahapan pengolahan data antara lain : 1. Penomoran Kuesioner Penomoran kuesioner berfungsi sebagai pengenal, yang mana lembar kuesioner yang telah diisi diberikan nomor yang dimulai dari 01 sampai dengan 97. 2. Editing Editing adalah proses yang dilakukan dengan mengoreksi dan memeriksa kembali seluruh jawaban dari responden. Hal ini bertujuan untuk memperjelas setiap jawaban yang diberikan responden dan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 57

menghindari terjadinya menghindari terjadinya kesalahan pengisian data ke dalam kotak skor. 3. Coding Coding adalah proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak kode yang tersedia dalam kuesioner dalam bentuk angka. 4. Inventarisasi Variabel Data mentah yang telah diperoleh, diolah dan kemudian dimasukkan ke dalam lembar Formula Translation Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data ke dalam satu tabel. 5. Tabulasi Data Tahap ini adalah proses pemindahan data dari Formula Translation Cobol (FC) ke dalam tabel tunggal dan tabel silang dan kemudian data dianalisis melalui deskripsi teks. 6. Uji Hipotesis Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji pearson product moment, dengan alat bantu software SPSS 22 dan untuk menilai derajat hubungan variabel X dan variabel Y digunakan skala Guildford. 4.4 Analisis Tabel Tunggal Dalam penelitian ini dikumpulkan data primer untuk mengetahui ― Pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Terhadap Minat Mengganti Presiden Dalam Pemilihan Presiden 2019‖ melalui penyebaran kuesioner kepada 97 responden yang menjadi sampel penelitian. Pada penelitian ini, data responden dijelaskan melalui table tunggal. Analisis table tunggal dilakukan melalui penyusunan table frekuensi, yaitu dengan memasukkan data- data yang diperoleh dari kuesioner ke dalam kerangka table yang telah disiapkan, kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban yang ada. Table frekuensi disusun menurut kategori tertentu sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 58

4.4.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Keterangan Frekuensi Persentase Laki- Laki 45 46 Perempuan 52 54 Total 97 100,00 (Sumber Hasil Penelitian) Dari tabel 4.1 dapat dilihat dari 97 responden terdapat 45 responden (46%) berjenis kelamin laki-laki dan 52 responden (54%) berjenis kelamin perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah jenis kelamin laki-laki, yang mana jumlah tersebut sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan saat sedang melangsungkan penelitian dimana responden perempuan lebih mudah dijumpai dan lebih bersedia untuk meluangkan waktu dalam pengisian kuesioner penelitian. Tabel 4.2 Usia Responden Keterangan Frekuensi Persentase 19 Tahun 22 23 20 Tahun 25 26 21 Tahun 30 31 22 Tahun 20 20 Total 97 100,00 (Sumber Hasil Penelitian) n= 97 (100%) Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 97 responden terdapat 20 responden yang berarti (20%) berusia 22 tahun, selanjutnya 30 responden yang berarti (31%) berusia 21 tahun, 25 responden yang berarti (26%) berusia 20 tahun, dan 22 responden yang berarti (23%) berusia 19 tahun.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 59

Tabel 4.3 Agama Responden Keterangan Frekuensi Persentase Islam 65 65 Protestan 20 22 Katolik 10 11 Hindu 1 1 Budha 1 1 Total 97 100,00 (Sumber Hasil Penelitian) n = 97 (100%) Pada tabel 4.3 dapat dilihat dari 97 responden terdapat 65 responden yang berarti (65%) beragama Islam, 20 responden yang berarti (22%) beragama Protestan, 10 responden yang berarti (11%) bergama Katolik, 1 responden yang berarti (1%) beragama Hindu, dan 1 responden yang berarti (1%) beragama Budha. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa responden terbesar berasal dari mahasiswa yang beragama Islam, hal ini ditetapkan dari hasil perhitungan yang sudah lebih dahulu dilakukan oleh peneliti. Tabel 4.4 Suku Responden Keterangan Frekuensi Persentase Aceh 7 7 Batak 37 38 Nias 5 5 Melayu 16 17 Sunda 5 5 Jawa 14 15 Minang 10 10 Betawi 3 3 Total 97 100,00 (Sumber Hasil Penelitian) n = 97 (100%) Tabel 4.4 diatas menunjukkan responden memiliki suku yang berbeda- beda. Data yang diperoleh menunjukkan, 37 dari 97 responden atau setara dengan 38 % adalah responden yang berasal dari suku Batak. Kedua, 16 dari 97

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 60

responden atau setara dengan 17% adalah responden yang berasal dari suku Melayu. Ketiga, 14 dari 97 responden atau setara dengan 15% adalah responden yang berasal dari suku Jawa. Keempat, 10 dari 97 responden atau setara dengan 10 % adalah responden yang berasal dari suku Minang. Kelima, 7 dari 97 responden atau setara dengan 7 % adalah responden yang berasal dari suku Aceh. Keenam, 5 dari 97 responden atau setara dengan 5 % adalah responden yang berasal dari suku Sunda. Ketujuh, 5 dari 97 responden atau setara dengan 5 % adalah responden yang berasal dari suku Nias. Kedelapan, 3 dari 97 responden atau setara dengan 3 % adalah responden yang berasal dari suku Betawi. Tabel 4.5 Angkatan Responden Keterangan Frekuensi Persentase 2015 25 26 2016 22 21 2017 26 27 2018 24 23 Total 97 100,00 (Sumber Hasil Penelitian) N 97 Pada tabel 4.5 dapat dilihat dari 97 responden terdapat 26 responden yang berarti setara dengan 27 % mahasiswa angkatan 2017, 25 responden yang berarti yang berarti setara dengan 26 % mahasiswa angkatan 2015, 24 responden yang berarti setara dengan 26 % mahasiswa angkatan 2018. Dan 22 responden yang berarti setara dengan 21 % mahasiswa angkatan 2016.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 61

Tabel 4.6 Jurusan Responden

Keterangan Frekuensi Persentase Ilmu Komunikasi 19 20 Antropologi 13 13 Administrasi Bisnis 16 17 Administrasi Publik 15 16 Kesejahteraan Sosial 9 9 Ilmu Politik 14 14 Sosiologi 11 11 Total 97 100,00 (Sumber Hasil Penelitian) n = 97 (100%) Pada tabel 4.6 dapat dilihat dari 97 responden terdapat 19 responden yang berarti setara dengan 20% berasal dari jurusan Ilmu Komunikasi, 16 responden yang berarti setara dengan 17% berasal dari jurusan Administrasi Bisnis, 15 responden yang berarti setara dengan 16% berasal dari jurusan Administrasi Publik, 14 responden yang berarti setara dengan 14% berasal dari jurussan Ilmu Politik, dan 13 responden yang berarti setara dengan 13% berasal dari jurusan Antropologi, 11 responden yang berarti setara dengan 11% berasal dari jurusan Sosiologi, dan 9 responden yang berarti setara dengan 9% berasal dari jurusan Kesejahteraan Sosial. Sebelumnya jumlah responden disetiap jurusan sudah ditentukan melalui teknik penarikan sampel.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 62

Tabel 4.7 Aktivitas Organisasi Responden Keterangan Frekuensi Persentase UKMI As-Siyasah FISIP USU 5 5 GMNI 4 4 IMKA FISIP 2 2 PIJAR 8 8 IMAJINASI 5 5 HMD 2 2 IMADIP 1 1 HMI 15 16 Political Entrepreneurship 5 5 Tidak memiliki Organisasi 50 52 Total 97 100,00 (Sumber Hasil Penelitian) n= 97 (100%) Dari tabel 4.7 dapat dilihat dari 97 responden terdapat 50 responden yang berarti sama dengan 52% yang tidak memiliki organisasi, 15 responden yang berarti sama dengan 16% tergabung dalam organisasi HMI, 8 responden yang berarti sama dengan 8% tergabung dalam organisasi PIJAR, 5 responden yang berarti sama dengan 5% tergabung dalam organisasi UKMI As-Siyasah FISIP, 5 responden yang berarti sama dengan 5% tergabung dalam organisasi Political Entrepreneurship, 5 responden yang berarti sama dengan 5% tergabung dalam organisasi IMAJINASI, 4 responden yang berarti sama dengan 4% tergabung dalam organisasi GMNI, 2 responden yang berarti sama dengan 2% tergabung dalam organisasi IMKA FISIP, 2 responden yang berarti sama dengan 1% tergabung dalam organisasi HMD, 1 responden yang berarti sama dengan 1% tergabung dalam organisasi IMADIP.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 63

4.4.2 Jawaban Responden tentang Tagar ”2019 ganti Presiden” di media sosial instagram Dalam penelitian ini terdapat 4 indikator untuk mengetahui dan melihat bagaimana Tagar ‖2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menurut 97 responden. Adapun 4 indikator tersebut meliputi Visualisasi, Intensitas Stimuli, Kebaruan, Perulangan. Hasil selengkapnya disajikan pada tabel 4.8 sampai dengan tabel 4.11. Tabel 4.8 Jawaban respoden tentang tingkat visualisasi responden pada tagar “2019 ganti Presiden di media sosial instagram No Jawaban Frekuensi Persetase 1 Sangat tertarik 15 16 2 Tertarik 37 38 3 Kurang Kertarik 27 28 4 Tidak Tertarik 14 14 5 Sangat Tidak Tertarik 4 4

Jumlah 97 100,00 (sumber hasil penelitian angket 1-4) n = 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.8 jawaban responden tentang visualisasi responden pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram. Terdapat 15 setara 16% responden yang menjawab sangat Tertarik mengenai visualisasi yang ditampilkan pada unggahan tagar ―2019 ganti presiden‖. Mayoritas responden yang berjumlah 37 setara 38% menjawab tertarik mengenai visualisasi yang ditampilkan pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya terdapat 27 setara 28% responden yang menjawab kurang tertarik mengenai visualisasi yang ditampilkan pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Sedikit juga yang menjawab tidak tertarik berjumlah 14 setara 14% orang yang menjawab mengenai visualisasi yang di tampilkan pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya sangat sedikit berjumlah 4 setara 4% orang yang menjawab sangat tidak tertarik mengenai visualisasi yang ditampilkan pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 64

Tabel 4.9 Jawaban Respoden tentang tingkat itensitas stimuli responden pada tagar “2019 ganti Presiden di media sosial instagram No Jawaban Jumlah Persentase 1 Sangat menyukai 11 11 2 Menyukai 34 35 3 Kurang menyukai 32 33 15 4 Tidak tertarik 16 5

5 Sangat tidak tertarik 5 Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket 5-8) n = 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.8 jawaban responden tentang itensitas stimuli responden pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ terdapat 11 setara 11% responden yang menjawab sangat menyukai mengenai intesitas stimuli pada unggahan tagar ―2019 ganti presiden‖ di media sosial instagram. Mayoritas responden yang berjumlah 34 setara 35% menjawab menyukai mengenai intensitas stimuli pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya terdapat 32 setara 33% responden yang menjawab kurang mengetahui mengenai intensitas stimuli pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Terdapat juga yang menjawab tidak tahu berjumlah 15 setara 16% orang yang menjawab mengenai intensitas stimuli pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya sangat sedikit berjumlah 5 setara 5% orang yang menjawab sangat tidak mengetahui mengenai intensitas stimuli pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 65

Tabel 4.10 Jawaban responden tentang tingkat kebaruan nilai pada tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial instagram No Jawaban Jumlah Persentase 1 Sangat menyukai 15 16 2 Menykai 41 42 3 Kurang menyukai 26 27 12 4 Tidak menyukai 12 3

5 Sangat tidak menyukai 5 Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket 9) n = 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.10 jawaban responden tentang kebaruan nilai pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial istagram. terdapat 15 setara 16 % responden yang menjawab sangat menyukai mengenai kebaruan nilai pada tampilan unggahan tagar ―2019 ganti presiden‖ di media sosial instagram. Mayoritas responden yang berjumlah 41 setara 42 % menjawab menyukai mengenai kebaruan nilai pada tampilan unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya terdapat 26 setara 27 % responden yang menjawab kurang menyukai mengenai kebaruan nilai pada tampilan unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Terdapat juga yang menjawab tidak menyukai berjumlah 12 setara 12 % orang yang menjawab mengenai kebaruan nilai pada tampilan unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya sangat sedikit berjumlah 3 setara 3 % orang yang menjawab sangat tidak menyukai mengenai kebaruan nilai pada tampilan unggahan tagar ―2019 ganti Presiden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 66

Tabel 4.11 Jawaban responden tentang tingkat frekuensi responden melihat tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial instagram No Jawaban Jumlah Persentase 1 Sangat sering 14 14 2 Sering 33 34 3 Jarang 28 29 4 Sangat jarang 15 16 5 Tidak pernah 7 7

Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket 10-13) n = 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.11 jawaban responden tentang frekuensi tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. terdapat 14 setara 14 % responden yang menjawab sangat sering mengenai frekuensi pada unggahan tagar ―2019 ganti presiden‖ di media sosial instagram. Mayoritas responden yang berjumlah 33 setara 34 % menjawab sering mengenai frekuensi pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya terdapat 28 setara 29 % responden yang menjawab jarang mengenai frekuensi pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Terdapat juga yang menjawab sangat jarang berjumlah 15 setara 16 % orang yang menjawab mengenai frekuensi pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖. Selanjutnya tidak pernah berjumlah 7 setara 7 % orang yang menjawab tidak pernah mengenai frekuensi pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 67

Tabel 4.12 Rata-rata jawaban responden tentang tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial instagram No Jawaban Jumlah Persentase 1 Sangat positif 7 7 2 Positif 39 40 3 Kurang positif 37 38 4 Negatif 14 15 5 Sangat Negatif 0 0

Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian rata-rata X dan Y) n = 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.12 rata-rata jawaban responden tentang tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. terdapat 7 setara 7 % rata-rata jawaban responden yang menjawab sangat positif tentang tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. Rata-rata Mayoritas responden yang berjumlah 39 setara 40 % menjawab positif tentang tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. Selanjutnya terdapat 37 setara 38 % rata-rata responden yang menjawab kurang positif tentang tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. Terdapat juga rata-rata yang menjawab negatif berjumlah 15 setara 16 % respoden yang menjawab tentang tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. Selanjutnya sangat tidak positif berjumlah 0 setara 0 % responden yang menjawab sangat tidak positif tentang tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. 4.4.3 Jawaban responden tentang minat mengganti Presiden Tahapan timbulnya minat di dalam diri individu bergerak dari keadaan sikap mental individu. Variabel y dalam penelitian ini ialah Minat mengganti Presiden di Kalangan Mahasiswa FISIP USU. Minat memilih sendiri terdiri dari Sikap Positif, Menyenangkan, Pengharapan, Kebutuhan, Emosional Motif sosial.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 68

Tabel 4.13 Jawaban Responden Tentang Tingkat Sikap Positif Responden untuk Mengganti Presiden Pada Pemilu 2019 No Jawaban Jumlah Persen 1 Sangat positif 17 18 2 Positif 35 36 3 Kurang Positif 33 34 8 4 Negatif 8 4

5 Sangat Negatif 4 Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket 1) n= 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.13 jawaban responden tentang sikap positif responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. terdapat 17 setara 18 % responden yang menjawab sangat positif mengenai sikap positif responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya mayoritas responden yang berjumlah 35 setara 36 % orang menjawab positif mengenai sikap positif responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. terdapat 33 setara 34 % responden yang menjawab kurang positif sikap positif responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya yang menjawab negatif berjumlah 8 setara 8 % orang mengenai sikap positif responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya sangat sedikit berjumlah 4 setara 4 % orang yang menjawab sangat negatif mengenai sikap positif responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019

.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 69

Tabel 4.14 Jawaban Responden Tentang Tingkat Kesenangan Responden Untuk Mengganti Presiden Pada Pemilu 2019 No Jawaban Jumlah Persen 1 Sangat senang 13 13 2 senang 37 38 3 Kurang senang 26 27 4 Tidak senang 18 19 5 Sangat tidak senang 3 3

Jumlah 97 100,00 (sumber hasil penelitian angket 2) n= 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.14 jawaban responden tentang mengganti Presiden menimbulkan kesenangan bagi responden. terdapat 13 setara 13% responden yang menjawab sangat senang tentang mengganti Presiden menimbulkan kesenangan bagi responden. Selanjutnya mayoritas responden yang berjumlah 37 setara 38% menjawab senang tentang mengganti Presiden menimbulkan kesenangan bagi responden. Terdapat 26 responden setara 27% yang menjawab kurang senang tentang mengganti Presiden menimbulkan kesenangan bagi responden. Selanjutnya yang menjawab tidak senang berjumlah 18 setara 19% responden tentang mengganti Presiden menimbulkan kesenangan bagi responden. Selanjutnya sangat sedikit berjumlah 3 setara 3 % orang yang menjawab sangat tidak senang untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 70

Tabel 4.15 Jawaban Responden Tentang Tingkat Harapan Responden Untuk Mengganti Presiden pada Pemilu 2019 No Jawaban Jumlah Persen 1 Sangat berharap 17 18 2 Berharap 37 38 3 Kurang berharap 28 29 4 Tidak berharap 11 11 5 Sangat tidak berharap 4 4

Jumlah 97 100,00 (sumber hasil penelitian angket 3) n= 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.15 jawaban responden tentang tingkat harapan respoden untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019. terdapat 17 setara 18 % responden yang menjawab sangat berharap untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019. Selanjutnya mayoritas responden yang berjumlah 37 setara 38 % menjawab berharap untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019. Terdapat 28 setara 29 % responden yang menjawab kurang berharap untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019. Selanjutnya yang menjawab tidak berharap berjumlah 11 setara 11 % responden untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019. Selanjutnya sangat tidak berharap berjumlah 4 setara 4 % untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 71

Tabel 4.16 Jawaban Responden Tentang Tingkat Kebutuhan Responden Untuk Mengganti Presiden Dalam Pemilu 2019 No Jawaban Jumlah Persen 1 Sangat tinggi 16 16 2 Tinggi 32 33 3 Sedang 27 28 19 4 Rendah 20 3

5 Sangat rendah 3 Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket 4) n= 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.16 jawaban responden tentang tingkat kebutuhan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. terdapat 16 setara 16 % responden yang menjawab sangat tinggi tingkat kebutuhan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya mayoritas responden yang berjumlah 32 setara 33 % menjawab tinggi tingkat kebutuhan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 27 setara 28 % responden yang menjawab rendah tingkat kebutuhan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya yang menjawab rendah berjumlah 19 setara 20 % responden tingkat kebutuhan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya sangat rendah berjumlah 3 setara 3 % orang yang menjawab sangat rendah tingkat kebutuhan responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019.

.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 72

Tabel 4.17 Jawaban Respoden Tentang Tingkat Sikap Emosional Responden Untuk Mengganti Presiden Pada Pemilu 2019 No Jawaban Jumlah Persen 1 Sangat tinggi 8 8 2 Tinggi 37 38 3 Sedang 34 35 13 4 Rendah 14 5

5 Sangat rendah 5 Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket 5) n= 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.17 jawaban responden tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. terdapat 8 setara 8 % responden yang menjawab sangat tinggi tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya mayoritas responden yang berjumlah 37 setara 38 % menjawab tinggi tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 34 setara 35 % responden yang menjawab sedang tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya yang menjawab rendah berjumlah 13 setara 14 % responden tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya sangat rendah berjumlah 5 setara 5 % responden yang menjawab sangat rendah tentang tingkat sikap emosional responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 73

Tabel 4.18 Jawaban Responden Tentang Tingkat Motif Sosial Responden Untuk Mengganti Presiden Pada Pemilu 2019 No Jawaban Jumlah Persen 1 Sangat tinggi 28 29 2 Tinggi 29 30 3 Sedang 16 16 19 4 Rendah 20 5

5 Sangat rendah 5 Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket 6) n= 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.18 jawaban responden tentang tingkat motif sosial responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. terdapat 28 setara 29 % responden yang menjawab sangat tinggi tentang tingkat motif sosial responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya mayoritas responden yang berjumlah 29 setara 30 % menjawab tinggi tingkat motif sosial responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 16 setara 16 % responden yang menjawab sedang tingkat tingkat motif sosial responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya yang menjawab rendah berjumlah 19 setara 20 % tentang tingkat motif sosial responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya sangat rendah berjumlah 5 setara 5 % orang yang menjawab sangat rendah tentang tingkat motif sosial responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 74

Tabel 4.19 Rata-rata tingkat minat mengganti Presiden Pada Pemilu 2019 No Jawaban Jumlah Persentase 1 Sangat tinggi 13 29 2 Tinggi 40 30 3 Sedang 27 16 4 Rendah 17 20 5 Sangat rendah 0 5

Jumlah 97 100,00 (sumber penelitian angket X ) n= 97 (100%) Berdasarkan pada tabel 4.19 jawaban rata-rata responden tentang tingkat minat responden untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. terdapat 13 setara 29 % responden yang menjawab sangat tinggi tentang tingkat minat responden mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya mayoritas responden yang berjumlah 40 setara 30 % responden menjawab tinggi tentang tingkat minat responden mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 27 setara 16 % responden yang menjawab sedang tentang tingkat minat responden mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya yang menjawab rendah berjumlah 17 setara 20 % tentang tingkat minat responden mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya sangat rendah berjumlah 0 setara 5 % orang yang menjawab sangat rendah tentang tingkat minat responden mengganti Presiden pada pemilu 2019.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 75

4.5 Analisis Tabel Silang Analisis tabel silang bertujuan untuk melihat pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden di Kalangan Mahasiswa FISIP USU. Seluruh rata-rata dari pertanyaan variabel X dan variabel Y disilangkan dan dianalisa. Peneliti menampilkan pertanyaan- pertanyaan dari rata-rata kedua variabel tersebut. Dimana peneliti dapat mengetahui jika variabel tersebut bersifat positif atau negatif. Hasil dari analisa tabel silang tersebut, dipaparkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.20 Hubungan Tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial Instagram menimbulkan sikap positif

Menimbulkan sikap positif terhadap responden Tagar “2019 Sangat Kurang Tidak Sangat ganti Setuju Total % Presiden” setuju setuju setuju tidak setuju Jlh % Jlh % Jlh % jlh % Jlh % Sangat 2 14,28 5 35,71 5 35,71 2 14,28 - - 14 100 menarik

Menarik 2 5,40 3 8,10 17 45,94 9 24,32 6 16,21 37 100

Kurang - - - - 11 28,20 19 48,71 9 23,07 39 100 menarik Tidak ------5 71,42 2 28,57 7 100 menarik Sangat tidak ------menarik (Sumber : Data penelitian Diolah 2019) n = 97 (100%) Berdasarkan tabel 4.20 diatas menunjukkan hasil Hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram menimbulkan sikap positif. terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (14,28) responden sangat setuju menimbulkan sikap positif positif terhadap responden. Selanjutnya terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (35,71) responden menyatakan setuju menimbulkan sikap positif terhadap responden. Selain itu terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 76

Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (35,71) responden menyatakan kurang setuju menimbulkan sikap positif terhadap responden. Kemudian terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (14,28) responden tidak setuju menimbulkan sikap positif terhadap responden. Kemudian terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (5,40) responden sangat setuju menimbulkan sikap positif perhadap responden. Selanjutnya terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (8,10) responden menyatakan setuju menimbulkan sikap positif terhadap responden. Selain itu terdapat 17 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (45,94) responden menyatakan kurang setuju menimbulkan sikap positif terhadap responden. Kemudian terdapat 9 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (24,32) responden tidak setuju menimbulkan sikap positif positif terhadap responden. Dan terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (16,21) responden sangat tidak setuju menimbulkan sikap positif perhadap responden Selanjutnya terdapat 11 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (28,20) responden menyatakan kurang setuju menimbulkan sikap positif terhadap responden. Kemudian terdapat 19 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (48,71) responden tidak setuju menimbulkan sikap positif positif terhadap responden. Dan terdapat 9 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (23,07) responden sangat tidak setuju menimbulkan sikap positif perhadap responden. Kemudian terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (71,42) responden tidak setuju menimbulkan sikap positif positif terhadap responden. Dan terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (28,57) responden sangat tidak setuju menimbulkan sikap positif perhadap responden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 77

Tabel 4.21 Hubungan Tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial Instagram menimbulkan kesenangan

Menimbulkan kesenangan terhadap responden

Tagar “2019 Sangat Sangat Kurang Tidak ganti Senang tidak Total % senang senang senang Presiden” senang

jlh % jlh % Jlh % Jlh % jlh %

Sangat - - 9 64,28 5 35,71 - - - - 14 100 menarik

Menarik 3 8,10 8 21,26 11 29,72 12 42,43 3 8,10 37 100

Kurang - - 1 2,56 10 25,64 24 61,53 4 10,25 39 100 menarik Tidak ------1 14,28 6 85,71 7 100 menarik Sangat tidak ------menarik (Sumber : Data penelitian Diolah 2019) n = 97 (100%) Berdasarkan tabel 4.21 diatas menunjukkan hasil Hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram menimbulkan kesenangan. Terdapat 9 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (64,28) responden senang menimbulkan kesenangan terhadap responden. Dan terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (35,71) responden menyatakan kurang senang menimbulkan kesenagan terhadap responden. Kemudian terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (8,10) responden sangat senang terhadap timbulnya kesenangan responden. Selanjutnya terdapat 8 responden yang mengatakan yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (21,26) responden menyatakan senang terhadap timbulnya kesenangan responden. Selain itu terdapat 11 responden yang mengatakan yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (29,72) responden menyatakan kurang senang terhadap timbulnya kesengan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 78

responden. Kemudian terdapat 12 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (42,43) responden tidak senang terhadap timbulnya kesengan responden. Dan terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (8,10) responden sangat tidak senang terhadap timbulnya kesengan responden. Selanjutnya terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (2,56) responden menyatakan senang terhadap timbulnya kesenangan responden. Selain itu terdapat 10 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (25,64) responden menyatakan kurang senang terhadap timbulnya kesengan responden. Kemudian terdapat 24 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (61,53) responden tidak senang terhadap timbulnya kesengan responden. Dan terdapat 4 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (10,25) responden sangat tidak senang terhadap timbulnya kesengan responden. Kemudian terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (14,28) responden tidak senang terhadap timbulnya kesengan responden. Dan terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (85,71) responden sangat tidak senang terhadap timbulnya kesengan responden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 79

Tabel 4.22 Hubungan Tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial Instagram memberikan harapan

Memberikan harapan terhadap responden Tagar “2019 Sangat Sangat ganti Tinggi Sedang Rendah Total % Presiden” tinggi Rendah jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

Sangat 3 21,24 6 42,85 5 35,71 - - - - 14 100 menarik

menarik 1 2,70 5 13,51 16 43,32 12 32,34 3 8,10 37 100

Kurang - - - - 7 17,94 20 51,28 12 30,76 39 100 menarik Tidak ------5 71,42 2 28,57 7 100 menarik Sangat tidak ------menarik (Sumber : Data penelitian Diolah 2019) n = 97 (100%) Berdasarkan tabel 4.22 diatas menunjukkan hasil hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram memberikan harapan terhadap responden. Terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (3,09) responden sangat tinggi mengenai memberikan harapan terhadap responden. Dan terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (42,85) responden menyatakan tinggi mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Kemudian terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (42,85) responden sangat tinggi mengenai menimbulkan harapan bagi responden. Kemudian terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (2,70) responden sangat tinggi mengenai menimbulkan harapan bagi responden. Selanjutnya terdapat 5 responden yang mengatakan yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (13,51) responden menyatakan tinggi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 80

mengenai menimbulkan harapan bagi responden. Selain itu terdapat 16 responden yang mengatakan yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (43,32) responden menyatakan sedang mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Kemudian terdapat 12 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (32,34) responden rendah mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Dan terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (8,10) responden sangat rendah mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Selain itu terdapat 7 responden yang mengatakan yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (17,94) responden menyatakan sedang mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Kemudian terdapat 20 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (51,28) responden rendah mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Dan terdapat 12 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (30,76) responden sangat rendah mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Kemudian terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (71,42) responden rendah mengenai menimbulkan harapan terhadap responden. Dan terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (28,57) responden sangat rendah mengenai menimbulkan harapan terhadap responden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 81

Tabel 4.23 Hubungan Tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial Instagram sesuai dengan kebutuhan Sesuai kebutuhan responden Sangat Sangat Tagar Tinggi Sedang Rendah total % tinggi Rendah jlh % Jlh % Jlh % Jlh % jlh % Sangat 2 14,28 9 64,28 3 21,24 - - - - 14 100 menarik menarik 1 2,70 9 24,32 14 37,83 10 27,02 3 8,10 37 100 Kurang - - 1 2,70 10 25,64 21 53,84 7 17,94 39 100 menarik Tidak ------1 14,28 6 85,71 7 100 menarik Sangat tidak ------menarik (Sumber : Data penelitian Diolah 2019) n = 97 (100%) Berdasarkan tabel 4.23 diatas menunjukkan hasil hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram sesuai dengan kebutuhan responden. Terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (14,28) responden sangat tinggi mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Dan terdapat 9 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (64,28) responden menyatakan tinggi mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. responden. Kemudian terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (21,24) responden sangat tinggi mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Kemudian terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (2,70) responden sangat tinggi mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Selanjutnya terdapat 9 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (24,32) responden menyatakan tinggi mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Selain itu terdapat 14 responden yang mengatakan yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (37,83)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 82

responden menyatakan sedang mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Kemudian terdapat 10 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (27,02) responden rendah mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Dan terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (8,10) responden sangat rendah mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Selanjutnya terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (2,70) responden menyatakan tinggi mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Selain itu terdapat 10 responden yang mengatakan yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (25,64) responden menyatakan sedang mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Kemudian terdapat 21 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (53,84) responden rendah mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Dan terdapat 7 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (17,94) responden sangat rendah mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (14,28) responden rendah mengenai sesuai dengan kebutuhan responden. Dan terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (85,71) responden sangat rendah mengenai sesuai dengan kebutuhan responden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 83

Tabel 4.24 Hubungan Tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial Instagram menimbulkan sikap emosional Menimbulkan sikap emosional terhadap responden Sangat Sangat Tagar Tinggi Sedang Rendah total % tinggi Rendah jlh % jlh % Jlh % Jlh % jlh % Sangat 1 7,14 9 64,28 4 28,57 - - - - 14 100 menarik menarik 4 10,81 2 5,40 16 43,24 10 27,02 5 13,51 37 100 Kurang - - 2 5,12 14 35,89 21 53,84 2 5,12 39 100 menarik Tidak ------6 85,71 1 14,28 7 100 menarik Sangat tidak ------menarik (sumber : data penelitian diolah 2019) n=97 (100%) Berdasarkan tabel 4.24 diatas menunjukkan hasil hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram menimbulkan sikap emosional terhadap responden. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (7,14) responden menjawab sangat tinggi mengenai menimbulkan sikap emosional terhadap responden. Terdapat 9 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (64,28) responden menyatakan tinggi mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Dan terdapat 4 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (28,57) responden menyatakan sedang mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Kemudian terdapat 4 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (10,81) responden menjawab sangat tinggi mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Selanjutnya terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (5,40) responden menjawab tinggi mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Selanjutnya terdapat 16 responden

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 84

yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (43,23) responden menyatakan sedang mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Selain itu terdapat 10 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (27,02) responden menyatakan rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (13,51) responden sangat rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (5,12) responden menjawab tinggi mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Kemudian terdapat 14 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (35,89) responden menyatakan sedang mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Selain itu terdapat 21 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (53,84) responden menyatakan rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (5,12) responden sangat rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Selanjutnya terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (85,71) responden menyatakan rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (14,28) responden sangat rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 85

Tabel 4.25 Hubungan Tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial Instagram terhadap timbulnya motif sosial

Tagar Motif sosial dalam tagar “2019 ganti Presiden” “2019 ganti total % Sangat Sangat Presiden” Tinggi Sedang Rendah tinggi Rendah Jlh % jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Sangat 2 14,28 6 42,85 5 35,97 1 7,14 - - 14 100 menarik Menarik 3 8,10 12 32,43 8 21,26 8 21,26 6 16,21 38 100 Kurang - - 1 2,56 3 7,69 19 48,71 16 41,02 40 100 menarik Tidak ------1 14,28 6 85,71 7 100 menarik Sangat tidak ------menarik (sumber : data penelitian diolah 2019) n=97 (100%) Berdasarkan tabel 4.25 diatas menunjukkan hasil hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram menimbulkan motif sosial terhadap responden. Terdapat 2 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (14,24) responden menjawab sangat tinggi mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (42,85) responden menyatakan tinggi mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Kemudian terdapat 5 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (35,97) responden menjawab sedang mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Dan terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (7,14) responden menjawab rendah mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 86

Terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (8,10) responden menyatakan sangat tinggi mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Selain itu terdapat 12 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (32,43) responden menyatakan tinggi mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Terdapat 8 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (21,26) responden menjawab sedang mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Selain itu terdapat juga 8 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (21,26) responden menjawab rendah mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Dan terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (16,21) responden menyatakan sangat rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (2,56) responden menyatakan tinggi mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Terdapat 3 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (7,69) responden menjawab sedang mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Selain itu terdapat juga 19 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (48,71) responden menjawab rendah mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Dan terdapat 16 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (41,02) responden menyatakan sangat rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden. Terdapat juga 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (14,28) responden menjawab rendah mengenai menimbulkan motif sosial terhadap responden. Dan terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (85,71) responden menyatakan sangat rendah mengenai menimbulkan sikap emosional responden.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 87

Tabel 4.26 Hubungan Tagar “2019 ganti Presiden” di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU

Minat mengganti Presiden

Tagar Total % Sangat Sangat Tinggi Sedang Rendah tinggi Rendah Jlh % jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Sangat 10 71,42 4 28,57 ------14 100 menarik menarik 7 18,91 17 45,94 12 32,43 1 2,70 - - 38 100 Kurang - - 6 15,38 27 71,05 6 15,38 - - 39 100 menarik Tidak - - - - 1 14,28 6 85,71 - - 7 100 menarik Sangat tidak ------menarik (sumber : data penelitian diolah 2019) n=97 (100%) Berdasarkan tabel 4.26 diatas menunjukkan hasil rata-rata hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden pada pemilu 2019 Terdapat 10 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (71,42) responden menjawab sangat tinggi mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 4 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (28,57) responden menyatakan tinggi mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya terdapat 7 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (18,91) responden menyatakan sangat tinggi mengenai mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selain itu terdapat 17 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (45,94) responden menyatakan tinggi mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 12 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (32,43)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 88

responden menjawab sedang mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (2,70) responden menjawab rendah mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selain itu terdapat juga 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (15,38) responden menjawab tinggi mengenai Terdapat 27 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (71,05) responden menjawab sedang mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Kemudian 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (15,78) responden menjawab rendah mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (14,28) responden menjawab sedang mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (85,71) responden menjawab rendah mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. 4.5 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Sebelum penulis melakukan uji hipotesis, penulis terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan memberikam kuesioner penelitian kepada 30 orang diluar dari responden penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengukur apakah instrumen dalam penelitian yang berupa daftar pertanyaan valid atau tidak valid serta handal atau tidak handal. Dari hasil perhitungan terhadap 30 orang yang dijadikan subjek untuk uji validitas dan uji reliabilitas, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 4.5.1. Uji Validitas Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 89

Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Pada uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini nilai r tabel adalah 0,361 dan nilai uji signifikasi pada nilai 0,05. Uji validitas telah dilakukan pada SPSS 22 dengan hasil lengkap tertera pada halaman lampiran. Adapun hasil rata-rata dari uji validitas pada variabel X dan Y dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.27 Hasil rata-rata uji validitas pada variabel (x)

Skor Variabel X Pearson ,756** Correlation Pertanyaan Kuesioner Sig. (1- ,000 1-13 tailed) N 30

Tabel 4.28 Hasil rata-rata uji validitas pada variabel (y)

Skor Variabel Y Pearson ,829** Correlation Pertanyaan Kuesioner Sig. (1- ,000 14-19 tailed) N 30

Dari hasil uji validitas pada variabel X dan Y dalam penelitian ini diperoleh informasi bahwa tidak ada satu pun item pertanyaan yang hasilnya berada sama atau lebih kecil dari r tabel. Pada uji validitas variabel X dan Y didapatlan hasil uji korelasi>dari uji r tabel, dimana nilainya pada variabel X yaitu 0,756>0,361 dan pada variabel Y yaitu 0,829>0,361. Sedangkan pada uji signifikasi keduanya menunjukkan nilai <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah valid.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 90

4.5.2. Uji Reliabilitas Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali, untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabEL. Uji reliabilitas dalam penelitian ini peneliti menggunakan cronbach‘s alpha (ɑ) yang peneliti kutip dari Eti Rochaety (2007:54) dengan menggunakan software SPSS. Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach‘s alpha (ɑ) lebih dari 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's N of Alpha Items ,855 19

Pada uji reliabilitas diperoleh nilai 0,855, yang artinya nilai cronbach‘s alpha (ɑ) lebih dari 0,6. Dengan hasil tersebut didapatkan bahwa setiap item dalam pertanyaan bersifat reliabel atau handal. 4.6 Uji Hipotesis Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS 22 dihasilkan uji hipotesis sebagai berikut: 1. Uji “t hitung” Untuk menguji signifikasi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua populasi. Harga ― t hitung ‖ ini diperoleh dari tabel Coefficients. Harga t tabel dihitung dari rumus jumlah responden dikurangi dengan jumlah variabel lalu kemudian hasilnya dilihat pada lembar t tabel. Nilai dari t tabel dalam penelitian ini adalah 17,082. Selanjutnya harga t hitung dibandingkan dengan harga t table. Jika harga t hitung > t table, maka isyaratnya

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 91

Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t hitung < t tabel, maka isyaratnya Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ―t hitung‖ dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.29 Uji T Coefficientsa

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,503 1,624 ,310 ,757

Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media ,455 ,036 ,794 12,727 .000 sosial instagram a. Dependent Variable: Minat mengganti Presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU

Uji t hitung kemudian dihitung secara manual menggunakan rumus: t = n√(r-2) √(1- r2)

Dari data penelitian diketahui: r = 0,794 n = 97

Maka selanjutnya didapatkan hasil sebagai berikut : t = n√(r-2) √(1- r2) t = 0,794 √(97-2) √(1- 0,7942) t = 0,794 (9,746) √(1- 0,630) t = 7,738

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 92

√0,370) t = 7,738 0,608 t = 12,727 Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam uji ini, hipotesis yang diambil yaitu: Ho : Tidak terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU. Ha : Terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa USU.

Berdasarkan hasil uji t, didapatkan nilai signifikansi (0,000) ˂ 0,05 dan nilai t hitung (12,727) ˃ t tabel. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat diambil keputusan bahwa pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU.adalah signifikan. Korelasi antara pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU. didapat angka +12,417 (tanda positif disertakan karena tidak ada tanda negatif yang ditemukan). Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU bersifat linear. 2. Uji Pearson Product Moment Uji korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment. Uji korelasi Pearson Product Moment dihitung menggunakan SPSS 22. Kemudian didapatkan hasil dari uji Pearson Product Moment adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 93

Tabel 4.30 Uji Pearson Product Moment Correlations TagarGantiPresi den MinatMengganti TagarGantiPresiden Pearson Correlation 1 ,794**

Sig. (2-tailed) ,000

N 97 97 MinatMengganti Pearson Correlation ,794** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 97 97 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Walaupun telah dihitung melalui SPSS 22, penelitian tetap melakukan hitungan secara manual menggunakan rumus Pearson Product Moment. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung adalah sebagai berikut :

r = nΣxy – (Σx) (Σy) . √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}

Dimana : n = Banyaknya Pasangan data X dan Y Σx = Total Jumlah dari Variabel X Σy = Total Jumlah dari Variabel Y Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Dari data penelitian diketahui: n = 97 Σx = 4.324 Σy = 2.015 Σx2= 200.462 Σy2= 44.387 Σxy= 93.329

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 94

Maka selanjutnya didapatkan hasil sebagai berikut: r = nΣxy – (Σx) (Σy) √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2} r = 97 (93.329) – (4.324) (2.015) √{97 (200.462) – (4.324)²} {97 (44.387) – (2.015)2} r = 9.052.913 – 8.712.860 √{19.444.913 – 18.696.976} {4.305.539 – 4.060.225} r = 340.053 √{747.838} {245.314} r = 340.053 √183.455.131.132 r = 340.053 428.316,624 r = 0,794 Berdasarkan hasil dari uji Pearson Product Moment diatas memperlihatkan pearson correlation sebesar 0,794. Selanjutnya untuk menilai derajat hubungan digunakan skala Guildford atau Koefisien asosiasi sebagai berikut: < 0,20 : hubungan rendah sekali, lemah sekali 0,20 – 0.39 : hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 : hubungan cukup berarti 0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi, kuat >0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali Berdasarkan hasil dari uji korelasi Perason Product Moment pada tabel 4.24 diatas bisa dilihat besar korelasi koefisien Perason Product Moment adalah 0,794. Dengan menggunakan skala Guildford hasil menunjukkan hubungan yang tinggi. SPSS 22 memberikan tanda */** (flag of sigificant) yang memiliki arti hasil yang signifikan. Dengan demikian maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima dengan adanya hubungan yang signifikan. Tercapainya Ha maka menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 95

media sosial Instagram terhadap minat mengganti presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU. 4.7 Pembahasan Setelah melakukan serangkaian panjang dalam penelitian mengenai pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU, dapat di lihat dan di cermati bagaimana tanggapan dan pandangan responden terhadap fenomena yang di teliti dimana hasil uji hipotesis menggunakan korelasi pearson product moment. dari penelitian ini menunjukan Ha di terima dengan arti adanya hubungan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU. Media sosial berasal dari dua kata yaitu media yang dapat dimaknai sebagai medium atau wadah dan sosial yang berarti masyarakat. Dari dua kata tersebut, dapat dipahami bahwa media sosial adalah wadah di mana banyak orang yang dapat berinteraksi layaknya di dalam sebuah masyarakat melalui medium internet. Di dalam media sosial, kita bisa menemukan orang-orang saling ngobrol, berbagi informasi atau file, berkomentar, berdebat, mencari pasangan hingga memasarkan produk. Semua hal itu sama seperti aktivitas di masyarakat. Namun, aktivitas masyarakat di media sosial terjadi dengan perantara internet. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010: 59). Instagram adalah salah satu media sosial jenis jejaring sosial yang menghubungkan penggunanya lewat foto. Tiap pengguna Instagram bebas untuk mengambil foto dari kamera telepon seluler, menerapkan filter, kemudian membagikannya dengan sesama pengguna Instagram atau pengguna media sosial lain. Instagram didirikan untuk mewujudkan momen bersama teman-teman menjadi foto yang lebih hidup. Instagram dideskripsikan sebagai sebagai penghubung masyarakat di berbagai belahan dunia lewat foto yang dibagikan dari berbagai pengguna Instagram di berbagai belahan dunia Tagar adalah lakuran dari kata tag dan pagar. Tanda tagar adalah tanda pagar (simbol #.) yang diletakkan di awal kata atau frasa yang diketikkan pada jejaring sosial. Ini adalah bentuk metadata tag. Pesan singkat di microblogging layanan jejaring sosial seperti Twitter, Tout, identi.ca, Tumblr, Instagram, Flickr,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 96

Google+ atau Facebook dapat ditandai dengan menempatkan "#" sebelum kata- kata penting,. Saat ini tagar di media sosial juga digunakan untuk menunjukkan suatu kelompok lebih hebat dan lebih banyak daripada kelompok lainnya. Hal itu disebut dengan perang tagar. Biasanya, dua kelompok yang saling berlawanan bisa mengadakan perang tagar ini. Contohnya perang tagar juga terjadi antar-fans calon presiden. Misalnya saat ini yang sedang hangat adalah tagar mendukung atau menolak calon presiden, yaitu tagar ―2019 Ganti Presiden‖ dengan lawannya tagar ―2019 Tetap Jokowi‖. Tagar ―2019 Ganti Presiden" diperkenalkan oleh politikus dari Partai Keadilan Sejahtera yaitu Mardani Ali Sera dengan tujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, pernyatan Mardani diperkuat dengan pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman. Sebelumnya, sebuah gerakan bernama sama juga diluncurkan oleh Mardani di akun Twitter pribadinya pada 27 Maret 2018. Mardani juga menyebut tagar ini merupakan antitesis dari kampanye pendukung Joko Widodo di media sosial. Sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan ini dilancarkan. Terdapat ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengenakan kaus tagar ―2019 Ganti Presiden" pada hari bebas kendaraan bermotor 29 April, namun polisi membantah adanya ajakan tersebut. Tagar ―2019 Ganti Presiden" mengilhami beberapa pihak untuk membuat atribut yang berkaitan semisal kaus dan gelang. Terdapat pedagang kaus Tagar ―2019 Ganti Presiden" di acara Rapat Kerja Nasional Bidang Hukum dan Advokasi DPP Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta. Beberapa pedagang hanya melayani pemesanan kaus tersebut lewat pemesanan karena topik yang dianggap sensitif. Namun, beberapa pedagang lainnya menggelar dagangan mereka di toko daring semisal Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Karena permintaan akan kaus meningkat, seorang pedagang menghentikan layanan pemesanan kaus. Sejumlah tokoh juga menggunakan baju tersebut, misalkan Ahmad Dhani ketika menghadiri sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra Muhammad Taufik menggunakan kaus Tagar ―2019 Ganti Presiden" ketika berada di HBKB 29 April. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menyatakan berminat untuk memiliki kaus Tagar ―2019 Ganti Presiden"

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 97

Faktor paling penting dalam komunikasi politik terletak pada isi pesan yang bermuatan politik. Komunikasi politik melibatkan pembicaraan. Pembicaraan yang dimaksud disini bukanlah dalam arti sempit seperti kata yang diucapkan, melainkan pembicaraan dalam arti yang lebih inklusif, yang berarti segala cara orang bertukar simbol, seperti kata-kata yang dituliskan dan diucapkan, gambar, gerakan, sikap tubuh, perangai, dan pakaian. Ilmuwan politik Mark Roelofs (dalam Nimmo, 2005:8) mengatakan dengan cara sederhana, ―politik adalah pembicaraan, atau lebih tepat, kegiatan politik adalah berbicara.‖ Ia menekankan bahwa politik tidak hanya pembicaraan, juga tidak semua pembicaraan adalah politik. Akan tetapi, ―hakikat pengalaman politik, dan bukan hanya kondisi dasarnya, ialah bahwa ia adalah kegiatan berkomunikasi antara orang-orang.‖ Minat memilih muncul karena adanya stimulus (S) motif yang menimbulkan motivasi. Motif mendorong seseorang untuk mencari kepuasan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ada di dalam dirinya dibandingkan dengan keadaan lingkungan sekitar. Perhatian terhadap suatu hal akan melahirkan minat, dengan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya akan membangun pengertian hingga mencapai penerimaan sebagai perubahan sikap yang menggambarkan respons (R) di dalam diri akibat terpaan berita Ratna Sarumpaet di televisi yang disebarkan secara luas. Dalam penelitian ini pengaruh tagar ―2019 ganti Pesiden di media sosial instagram sebagai variabel (X) yang didalamnya terdiri dari aspek-aspek objek yang dipengaruhi, visualisasi, itensitas stimuli, kebaruan, perulangan. Pada aspek objek yang dipengaruhi visualisasi memperlihatkan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dengan presentase 52% menyukai adanya visualisasi tagar ―2019 ganti Presiden‖. Hal ini dikarenakan tagar ―2019 ganti Presiden sudah banyak di unggah di media sosial instagam. Pada aspek intensitas stimuli menunjukkan hasil yang ditampilkan dalam tabel tunggal bahwa 45% mahasiswa tertarik dengan intensitas stimuli pada tampilan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara juga menyatakan setuju dengan kebaruan terhadap tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 98

46%. Frekuensi mahasiwa dalam mengakses media sosial instagram sebanyak 47% mahasiswa menyatakan sering melihat ―tagar 2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram. Secara keseluruhan ditemukan bahwa pengaruh ―tagar 2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram adalah 7% responden mengatakan sangat positif, 40% responden menyatakan positif, 38% menyatakan kurang positif dan terdapat 15% yang menyatakan negatif. Pada penelitian ini yang menjadi variabel (Y) adalah minat mengganti presiden. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba, minat tersebut ada karena pengaruh dari beberapa faktor sebagai berikut. Pada aspek sikap positif mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini menyatakan tertarik untuk mengganti Presiden‖ 56% atau setara dengan 52 responden. Mahasiswa memberikan perhatian untuk mengganti Presiden. Menimbulkan kesenangan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara untuk mengganti Presiden 51% setuju. Mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian sebanyak 50 responden menyatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menimbulkan kesenagan bagi responden. Pada aspek pengharapan mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden dalam penelitian ini menyatakan timbulnya harapan untuk mengganti Presiden mendatang dalam pemilu 2019 sebanyak 56% atau setara dengan 54 responden. Mahasiswa yang membutuhkan untuk mengganti Presiden sebanyak 48 responden yang menjawab setuju setara 49% yang berminat untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019. Menimbulkan sikap emosional bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara untuk mengganti Presiden 46% setuju. Mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian sebanyak 45 responden menyatakan minat mengganti Presiden dalam pemilu 2019. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian memang telah menaruh minat untuk mengganti Presiden pada pemilu 2019. Pada aspek motif sosial setelah menerima pesan ganti Presiden di media sosial instagram sebanyak

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 99

57 responden setara dengan 59 % setuju untuk mengganti Presiden dalam pemilu 2019. Secara keseluruhan ditemukan bahwa minat mengganti presiden dikalangan adalah 29% responden memiliki minat mengganti presiden sangat tinggi, 30% responden memiliki minat mengganti presiden yang tinggi, 16% memiliki minat mengganti presiden yang sedang dan terdapat 20% responden yang memiliki minat mengganti presiden yang rendah. Setelah melakukan analisis data melalui tabel tunggal dan tabel silang maka selanjutnya data dianalisis menggunakan uji hipotesis Pearson Product Moment untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. Berdasarkan hasil dari uji korelasi Perason Product Moment. Bisa dilihat besar korelasi koefisien Perason Product Moment adalah 0,794. Dengan menggunakan skala Guildford hasil menunjukkan hubungan yang tinggi. SPSS 22 memberikan tanda */** (flag of sigificant) yang memiliki arti hasil yang signifikan. Dengan demikian maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima dengan adanya hubungan yang signifikan. Tercapainya Ha maka menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang berjudul pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden di kalangan mahasiswa FISIP USU. Maka didapat hasil setelah melakukan analisis data melalui tahap tabel tunggal, analisi tabel silang dan pengujian hipotesis, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram pada aspek, visualisasi, itensitas stimuli, kebaruan dan perulangan. Keseluruhan poin menghasilkan nilai yang baik, terdapat 2 poin yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada poin visualisasi dan frekuensi. Hal ini memperlihatkan bahwa mahasiswa memiliki perasaan positif terhadap tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagra. Pada poin visualisasi mahasiswa menyatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram yang diharapkan dapat membawa perubahan pada politik di Indonesia. Kemudian pada poin lainnya yaitu objek yang intensitas stimuli, kebaruan dan perulangan hal juga menghasilkan nilai yang baik maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh tagar ― 2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram terhadap minat mengganti Presiden. 2. Dalam minat mahasiswa untuk mengganti Presiden terdiri dari poin sikap positif, menyenangakan, pengharapan, kebutuhan, sikap emosional dan motif sosial. Pada timbulnya harapan dan sikap positif mayoritas mahasiwa sekitar 56% mahasiswa dalam penelitian ini memberikan sikap postif dan tertarik untuk megganti Presiden dalam pemilu 2019. Selanjutnya dari aspek menyenangkan, kebutuhan, sikap emosional dan motif sosial. Mahasiswa beminat untuk megganti Presiden. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara memiliki minat yang tinggi untuk mengganti Presiden pada Pemilu 2019. Terdapat pengaruh yang tercipta antara variabel dependen dan independen. Dimana dari hasil uji Pearson

100 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 101

Product Moment adalah sebesar 0,794 yang berarti terdapat hubungan yang cukup berarti antara pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ terhadap minat mengganti Presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. Berdasarkan tabel 4.24 diatas menunjukkan hasil rata-rata hubungan Tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden pada pemilu 2019 Terdapat 10 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (71,42) responden menjawab sangat tinggi mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 4 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram sangat menarik dan (28,57) responden menyatakan tinggi mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selanjutnya terdapat 7 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (18,91) responden menyatakan sangat tinggi mengenai mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Selain itu terdapat 17 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (45,94) responden menyatakan tinggi mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 12 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (32,43) responden menjawab sedang mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram menarik dan (2,70) responden menjawab rendah mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. 3. Selain itu terdapat juga 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (15,38) responden menjawab tinggi mengenai Terdapat 27 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (71,05) responden menjawab sedang mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Kemudian 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram kurang menarik dan (15,78) responden menjawab rendah mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 1 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 102

menarik dan (14,28) responden menjawab sedang mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. Terdapat 6 responden yang mengatakan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram tidak menarik dan (85,71) responden menjawab rendah mengenai minat mengganti Presiden pada pemilu 2019. 5.2. Saran Setelah melakukan penelitian, peneliti menerima masukan yang bisa diterapkan untuk kedepannya. Saran diharapkan dapat menjadi masukan yang positif dan membangun. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Saran Dari Responden Penelitian Berdasarkan dari hasil penelitian lapangan yang mengatakan bahwa tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram, tidak menjadi perpecahan bagi pendukung kedua calon Presiden. Dan membawa perubahan yang baik pada politik di Indonesia. 2. Saran Dalam Kaitan Akademis Diharapkan dari hasil penelitian ini bisa menambah sumbangsi ilmu dalam bidang komunikasi dan diharapkan juga kepada mahasiswa bidang ilmu komunikasi bisa melanjutkan penelitian sejenis menggunakan sudut pandang yang berbeda. Semakin banyak penelitian yang berbeda maka semakin banyak referensi hasil penelitian yang dapat memperkaya khasanah di bidang ilmu komunikasi. 3. Saran Dalam Kaitan Praktis Pada penelitian ini terdapat hubungan antara pengaruh tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram terhadap minat mengganti Presiden dikalangan mahasiswa FISIP USU. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar apabila terpilih nanti.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR REFRENSI

Ardianto. (2004). Komunikasi Massa: SuatuPengantar Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Ardianto, Elvinaro. (2010). MetodePenelitianUntuk Public RelatiosKuantitatif Dan.Kualitatif. Bandung: SimbiosaRekatama Media.

Bungin, Burhan. (2006).SosiologiKomunikasi: Teori, Paradigma, danDiskursus

TeknologiKomunikasi di Mayarakat. Jakarta: KencanaPrenada Media Grup.

Cangara, Hafied. (2006). PengantarIlmuKomunikasi. Jakarta: Raja Grafindo

Rosdakarya.

Effendy, O.U. (2004). IlmuKomunikasiTeoridanPraktek. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya.

Idrus, Muhammad. (2009). MetodePenelitianIlmuSosial (PendekatanKualitatifdanKuantitatifEdisiKedua).Jakarta :Erlangga.

Griffin, Em. (2011). A First Look at Communication Theory.8th Editions. New

York, USA : McGraw-Hill Companies

Kholil, Syukur. (2006).MetodologiPenelitian. Bandung: CiptaPustaka Media.

Kriyantono, Rakhmat. (2010). TeknikPraktisRisetKomunikasi. Jakarta:

Kencana. Lister,

Littlejohn, Stephen W., dan Karen A. Foss. (2009). Encyclopedia of

Communication Theory. Thousand Oaks, California USA : SAGE Publication Inc.

M., Dovey, J., Giddings, dan Kelly, K. (2003).New Media: A Critical

103 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 104

Introduction. London: Routledge.

McQuail, Denis. (2002). Media Performance: Mass Communication and The

Public Interest. London: Sage Publication.

McQuail. Denis. (2011). TeoriKomunikasi Massa McQuail, Edisi 6. Jakarta:

SalembaHumanika.

Morissan, M.A. (2010). TeoriKomunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyana, Dedy. (2004).IlmuKomunikasiSuatuPengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. (2004). MetodePenelitianBidangSosial.

Yogyakarta:UGM Pers.

Nuruddin.(2006). Komunikasi Massa. Malang: Casper.

Rakhmat, Jalaluddin. (2007). MetodologiPenelitianKomunikasi. Bandung:

RemajaRosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin, 2003. Psikologi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Saverin, W.J dan Tankard, J.W. 2008.TeoriKomunikasi: Sejarah, Metode, dan

Terpaan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.

Rogers, Everett M. 1991.Communication Technology. New York: Free Press.

Singarimbun, Masri. 1995. MetodePenelitianSurvei. Jakarta: LP3S.

Sugiyono. 2004. Statistik Non ParametisUntukPenelitian. Bandung:CV. Alfabeta

Ward, Ian. (1995). Politics Of the Media. Melbourne: Mac Milan.

Dr.A.AYewangoe(2002). Agama danKerukunan Jakarta, GunungMulia.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 105

Andre Ata Ujan Ph. D.(2012) MULTIKULTURALNISME (Belajarhidupbersamadalamperbedaan ) PT INDEKS, Jakarta.

KomisiNasional HAM.(2015). BukuSakuPenangananUjaranKebencian (Hate Speech).KomisiNasionalHakAsasiManusiaRepublik Indonesia

Refrensilain :

Andreas, Kaplan M., Haenlein Michael (2010). "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media". Business Horizons

Mangantibe, Veisy. 2016. ―UjaranKebenciandalamSuratEdaranKapolriNomor: Se/6/X/2015 tentangPenangananUcapanKebencian (Hate Speech)‖. Jurnal Lex Crimen, 5(1): 159-162. Diaksespada 25 Maret 2018 (http://www.ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/1061 4).

Townsend, Emma. 2014. ―Hate Speech or Genocidal Discourse? An Examination of Anti-Roma Sentiment in Contemporary Europe‖. Journal of Multidisciplinary International Studies 11(1): 2-23. Diaksespada 23 Maret 2018 (http://www.epress.lib.uts.edu.au/journals/index.php/portal/article/view/ http://www.repository.usu.ac.id/journals/index.php/portal/article/view/

(diaksespadatanggal 8 april 2018) http://www.dirmahasiswa.usu.ac.id/journals/index.php/portal/

(diaksespadatanggal 8 april 2018)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH TAGAR “2019 GANTI PRESIDEN” DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT MENGGANTI PRESIDEN DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU

NomorResponden

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jujur. 2. Berikan tanda (X) atau lingkaran pada jawaban yang paling benar 3. Nomor Responden dan kotak kode yang ada disebelah kanan mohon untuk tidak diisi. 4. Terima kasih atas kesediaan waktu dan jawabannya. 5. Selamat menjawab.

I. Identitas Responden

Nama : Umur : Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita Agama : Suku : Angkatan : Jurusan : Aktivitas Organisasi ` :

II. Independen Variabel

1. Apakah anda mengetahui tagar ―2019 gantiPresiden‖ yang ada di media sosial Instagram? a. Sangat mengetahui b. Mengetahui c. Kurang mengetahui d. Tidak mengetahui e. Sangat tidak mengetahui

2. Apakah anda tertarik dengan warna yang ditampilkan dalam unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram?? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Kurang tertarik Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

d. Tidak tertarik e. Sangat tidak tertarik

3. Apakah anda menyukai kesatuan isi yang ditampilkan dalam unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram? a. Sangat menyukai b. Menyukai c. Kurang menyukai d. Tidak menyukai e. Sangat Tidak menyukai

4. Apakah menurut anda komposisi dari isi unggahan tagar ―2019 gantiPresiden‖ sudah sesuai dengan anda? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai e. Sangat tidaksesuai

5. Apakah anda tertarik dengan video atau gambar pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Kurang tertarik d. Tidak tertarik e. Sangat tidak tertarik

6. Apakah anda menyukai bentuk dari pesan yang diberikan pada unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram? a. Sangat menyukai b. Menyukai c. Kurang menyukai d. Tidak menyukai e. Sangat Tidak menyukai

7. Apakah anda tertarik dengan desain yang ditampilkan dalam unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Kurang tertarik d. Tidak tertarik e. Sangat Tidak tertarik

8. Apakah unggahan pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram memberikan informasi kepada anda? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

9. Apakah menurut anda unggahan pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram mempuyai kebaruan nilai? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

10. Seberapa sering anda menggunakan media sosial Instagram untuk mencari informasi? a. Sangat sering b. Sering c. Jarang d. Sangat Jarang e. Tidak pernah

11. Seberapa sering anda melihat unggahan yang berbau tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial instagram? a. Sangat sering b. Sering c. Jarang d. Sangat jarang e. Tidak pernah

12. Seberapa sering unggahan tagar ―2019 ganti Presiden‖ muncul di timeline Instagram anda? a. Sangat sering b. Sering c. Jarang d. Sangat jarang e. Tidak pernah

13. Seberapa sering kebaruan informasi mengenai tagar ―2019 ganti Presiden‖ muncul di media sosial Instagram anda? a. Sangat sering b. Sering c. jarang d. Sangat Jarang e. Tidak Pernah

III. Dependen Variabel

1. Apakah anda setuju pesan mengganti Presiden pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ menimbulkan sikap positif terhadap anda? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

2. Apakah anda setuju pesan mengganti Presiden pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ Menimbulkan kesenangan bagi anda? a. Sangat setuju b. setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

3. Apakah anda setuju pesan mengganti Presiden pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ memberikan harapan bagi anda? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

4. Apakah setuju pesan mengganti Presiden pada tagar ―2019 ganti Presiden sesuai dengan kebutuhan anda? a. Sangatsetuju b. Setuju c. Kurangsetuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

5. Apakah anda setuju pesan mengganti Presiden pada tagar ―2019 ganti Presiden‖ menimbulkan sikap emosional dalam diri anda? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

6. Setelah melihat motif sosial dalam tagar ―2019 ganti Presiden‖ di media sosial Instagram, apakah anda berminat untuk mengganti Presiden? a. Sangat berminat b. Berminat c. Kurang berminat d. Tidak berminat e. Sangat tidak Berminat

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

TABEL FOLTRON COBOL

Tabel Foltron Cobol

No Karaktetistik Responden Variabel X (Persepsi Mahasiswa) Variabel Y(Minat Memilih)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 4 1 2 2 3 3 13 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4

2 3 1 1 3 1 2 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 5 4 5

3 4 1 1 2 3 3 13 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

4 3 2 1 4 2 1 13 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 1 1 1 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4

5 4 2 1 5 2 3 13 5 5 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5

6 4 1 1 4 1 4 13 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3

7 1 2 1 6 3 3 6 3 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 2 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4

8 1 1 1 7 2 2 13 2 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 2 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4

9 4 2 2 2 1 2 13 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 3 1 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4

10 3 1 2 2 2 2 13 2 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4

11 2 2 2 3 3 2 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 5 4 5 2 5 3 3 4 5

12 3 2 2 4 2 4 13 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

13 4 2 1 5 1 3 13 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

14 4 2 1 6 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4

15 3 1 2 5 1 6 13 3 2 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 5 5

16 4 1 1 4 2 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 5 5

17 3 1 2 3 1 7 13 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5

18 2 1 1 2 1 4 13 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 1 3 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4

19 3 2 2 2 3 3 10 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4

20 2 1 2 2 1 3 13 3 3 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

21 2 2 1 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4

22 3 2 1 5 2 7 13 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 5 5 3 4 5 4 3 4 4

23 2 2 1 6 3 4 6 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 3 3 2 4 4 4 5 5 3 5 4 3 5 1

24 2 1 1 3 3 3 13 3 3 4 2 4 3 3 3 5 1 4 4 4 5 3 3 5 4 5 5 4 3 3 3 4 4 5

25 1 2 1 4 3 5 7 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 2 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5

26 3 1 2 2 3 3 13 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3

27 1 2 1 6 1 2 3 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 3 5 4 3 5 5

28 2 2 1 4 2 2 13 4 3 4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

29 3 2 1 1 3 2 6 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5

30 2 1 2 4 3 3 13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

31 3 1 1 2 3 1 13 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 2 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4

32 4 2 1 2 3 3 13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

33 2 2 3 2 1 5 9 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

34 3 2 1 6 1 4 13 3 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

35 2 2 1 5 3 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

36 3 2 1 7 3 6 6 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5 2 4 3 3 4 4

37 2 1 2 5 2 4 13 4 4 3 2 4 4 3 3 5 4 5 3 3 3 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4

38 2 1 2 3 3 4 13 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5

39 3 1 1 6 3 3 13 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

40 4 2 2 4 2 2 13 4 5 4 4 5 5 3 5 4 5 3 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

41 3 1 1 2 3 6 13 5 3 5 3 5 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3

42 4 2 1 2 2 2 13 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

43 2 1 1 3 1 2 13 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 5

44 3 1 1 2 2 2 13 2 2 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 4 2 3 3 3 4 4 5 5 2 4 3 3 4 4

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

45 2 2 1 3 3 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4

46 1 2 1 1 2 2 13 4 4 5 4 5 2 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4

47 2 2 2 3 2 6 13 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

48 3 1 1 4 1 2 13 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

49 4 1 1 3 3 5 7 2 1 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 5 2 3 4 3 4 4

50 2 1 1 2 1 7 13 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4

51 1 2 1 2 3 1 13 5 3 3 5 5 3 3 5 4 4 1 5 5 1 3 3 1 1 1 1 3 2 5 3 2 5 3

52 3 1 1 2 2 6 13 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 2 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5

53 2 1 1 2 2 6 13 4 3 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

54 1 2 2 4 3 7 13 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5

55 3 1 1 3 1 2 13 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4

56 1 1 1 5 1 3 13 4 3 2 5 3 2 3 4 3 5 3 3 4 3 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4

57 2 2 2 6 2 7 6 3 2 4 4 5 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4

4 3 1 2 4 2 4 13 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 5

59 2 1 2 7 1 5 1 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 3 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5

60 3 2 2 4 2 4 13 3 2 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

61 1 1 2 3 2 6 13 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 2 4 3 3 4 4

62 3 1 1 3 3 7 13 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4

63 2 1 1 5 3 1 13 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 5 3 3 2 4 4 4 4 3

64 3 2 2 7 2 1 13 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

65 4 2 2 4 2 3 10 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 2 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5

66 2 1 1 3 3 4 13 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 3 3 2 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5

67 4 2 2 5 1 5 13 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5

68 4 1 1 3 1 6 13 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 2 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 5

69 4 1 2 2 1 5 13 5 4 3 4 3 3 4 5 3 4 2 4 3 2 4 5 3 2 2 3 5 4 4 3 5 4 5

70 1 2 1 2 2 1 13 5 3 2 2 3 3 5 4 3 3 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4

71 4 1 1 2 1 3 8 4 2 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

72 2 1 1 3 3 7 13 4 3 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 5

73 3 1 1 2 1 2 13 4 2 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4

74 4 2 1 3 1 2 13 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4

75 2 1 2 5 3 3 10 5 5 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4

76 4 1 1 4 2 5 1 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

77 4 2 1 5 1 6 13 3 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 2 2 3 3 5 2 2 4 4 5 4 5 5 4 3

78 2 1 1 6 3 3 10 4 3 3 4 4 1 3 2 2 1 2 1 5 4 5 3 5 5 3 3 5 4 3 5 3 3 4

79 4 1 2 4 2 3 13 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 2

80 3 1 1 4 2 1 13 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 2 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 3

81 4 1 1 3 3 6 13 3 2 1 4 4 5 2 4 5 5 3 5 5 4 1 1 5 4 4 3 5 3 3 4 4 3 3

82 2 2 2 2 2 4 13 4 4 4 4 5 3 5 3 5 3 2 4 2 4 5 4 2 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4

83 4 1 1 6 1 1 13 4 2 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 2 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 5 5 3 3

84 3 1 1 2 2 5 12 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 3 5 4 5 4 5 2

85 1 2 1 2 1 7 13 5 5 4 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 5 4 3 3

86 4 2 2 2 3 2 13 4 5 4 4 5 4 2 5 4 4 5 5 2 4 3 2 5 5 3 4 5 4 4 4 2 4 5

87 3 1 1 5 2 7 13 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 5 4 3 5 5 3 2 4 4 3 3 3 3 4

88 3 2 1 2 3 6 13 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 3 2 4 3 3 4 3 4 4

89 4 1 2 6 2 5 13 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2

90 1 1 1 2 2 7 13 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 5 4 3 2 3 4 5

91 4 2 1 5 2 5 12 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4

92 4 1 2 7 3 3 13 4 3 4 3 4 3 3 5 4 5 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

93 1 1 2 2 2 6 11 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 2 5 4 4 4 2 4 4

94 3 1 2 6 1 5 12 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4

95 4 2 2 6 2 1 13 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4

96 3 1 1 7 1 5 12 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Uji Validitas

(Variabel X)

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 SKOR

X1 Pearson * ** * ** ** * * ** ** Correlation 1 ,097 ,242 ,268 ,201 ,221 ,392 ,431 ,408 ,424 ,197 ,298 ,221 ,440 ,416 ,232 ,404 ,282 ,295 ,426 ,508 Sig. (1- tailed) ,305 ,099 ,076 ,144 ,121 ,016 ,009 ,013 ,010 ,149 ,055 ,120 ,008 ,011 ,109 ,013 ,066 ,056 ,010 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X2 Pearson ** * * * ** ** * * ** Correlation ,097 1 ,539 ,397 ,180 ,337 ,223 ,257 ,419 ,466 ,608 ,247 ,351 ,063 ,230 ,173 ,299 ,390 ,293 ,220 ,516 Sig. (1- tailed) ,305 ,001 ,015 ,170 ,034 ,119 ,085 ,011 ,005 ,000 ,094 ,029 ,370 ,111 ,181 ,054 ,017 ,058 ,121 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X3 Pearson ** * * ** * ** ** ** * * ** * ** Correlation ,242 ,539 1 ,396 ,346 ,286 ,426 ,391 ,509 ,463 ,444 ,273 ,387 ,017 ,190 ,407 ,247 ,258 ,505 ,401 ,584 Sig. (1- tailed) ,099 ,001 ,015 ,030 ,063 ,009 ,016 ,002 ,005 ,007 ,072 ,017 ,465 ,158 ,013 ,095 ,084 ,002 ,014 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X4 Pearson * * * ** ** * ** ** * ** * ** * * * * * ** Correlation ,268 ,397 ,396 1 ,309 ,292 ,541 ,558 ,395 ,559 ,502 ,378 ,596 ,392 ,510 ,316 ,308 ,315 ,382 ,358 ,673 Sig. (1- tailed) ,076 ,015 ,015 ,048 ,059 ,001 ,001 ,015 ,001 ,002 ,020 ,000 ,016 ,002 ,044 ,049 ,045 ,018 ,026 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X5 Pearson * * ** * * * * ** * ** ** Correlation ,201 ,180 ,346 ,309 1 ,179 ,567 ,258 ,340 ,401 ,009 ,189 ,205 ,398 ,334 ,562 ,162 ,336 ,429 ,293 ,499 Sig. (1- tailed) ,144 ,170 ,030 ,048 ,172 ,001 ,085 ,033 ,014 ,482 ,158 ,138 ,015 ,036 ,001 ,197 ,035 ,009 ,058 ,003

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ** X6 Pearson * * ** ** ** ** * ** * * * ,586 Correlation ,221 ,337 ,286 ,292 ,179 1 ,314 ,450 ,661 ,551 ,449 ,397 ,487 ,230 ,307 ,350 ,208 ,421 ,250 ,231 Sig. (1- tailed) ,121 ,034 ,063 ,059 ,172 ,046 ,006 ,000 ,001 ,006 ,015 ,003 ,111 ,050 ,029 ,135 ,010 ,091 ,110 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X7 Pearson * ** ** ** * ** ** ** ** * * ** ** ** ** Correlation ,392 ,223 ,426 ,541 ,567 ,314 1 ,702 ,664 ,556 ,193 ,475 ,352 ,283 ,412 ,603 ,065 ,450 ,590 ,295 ,689 Sig. (1- tailed) ,016 ,119 ,009 ,001 ,001 ,046 ,000 ,000 ,001 ,154 ,004 ,028 ,065 ,012 ,000 ,367 ,006 ,000 ,057 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X8 Pearson ** * ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** * ** ** * ** Correlation ,431 ,257 ,391 ,558 ,258 ,450 ,702 1 ,668 ,479 ,507 ,596 ,512 ,421 ,558 ,529 ,317 ,521 ,525 ,368 ,763 Sig. (1- tailed) ,009 ,085 ,016 ,001 ,085 ,006 ,000 ,000 ,004 ,002 ,000 ,002 ,010 ,001 ,001 ,044 ,002 ,001 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X9 Pearson * * ** * * ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** Correlation ,408 ,419 ,509 ,395 ,340 ,661 ,664 ,668 1 ,743 ,487 ,464 ,467 ,326 ,584 ,433 ,297 ,587 ,678 ,511 ,818 Sig. (1- tailed) ,013 ,011 ,002 ,015 ,033 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,005 ,005 ,040 ,000 ,008 ,055 ,000 ,000 ,002 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X10 Pearson ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** * ** * ** ** ** ** Correlation ,424 ,466 ,463 ,559 ,401 ,551 ,556 ,479 ,743 1 ,449 ,502 ,501 ,385 ,542 ,333 ,286 ,548 ,551 ,464 ,786 Sig. (1- tailed) ,010 ,005 ,005 ,001 ,014 ,001 ,001 ,004 ,000 ,006 ,002 ,002 ,018 ,001 ,036 ,063 ,001 ,001 ,005 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X11 Pearson ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** * * ** ** * ** Correlation ,197 ,608 ,444 ,502 ,009 ,449 ,193 ,507 ,487 ,449 1 ,307 ,631 ,449 ,559 ,410 ,405 ,555 ,433 ,407 ,689 Sig. (1- tailed) ,149 ,000 ,007 ,002 ,482 ,006 ,154 ,002 ,003 ,006 ,049 ,000 ,006 ,001 ,012 ,013 ,001 ,008 ,013 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X12 Pearson * * ** ** ** ** * ** ** ** ** * ** Correlation ,298 ,247 ,273 ,378 ,189 ,397 ,475 ,596 ,464 ,502 ,307 1 ,627 ,269 ,458 ,424 ,130 ,444 ,252 ,327 ,606

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Sig. (1- tailed) ,055 ,094 ,072 ,020 ,158 ,015 ,004 ,000 ,005 ,002 ,049 ,000 ,075 ,005 ,010 ,247 ,007 ,090 ,039 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X13 Pearson * * ** ** * ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** Correlation ,221 ,351 ,387 ,596 ,205 ,487 ,352 ,512 ,467 ,501 ,631 ,627 1 ,552 ,524 ,558 ,449 ,682 ,323 ,531 ,753 Sig. (1- tailed) ,120 ,029 ,017 ,000 ,138 ,003 ,028 ,002 ,005 ,002 ,000 ,000 ,001 ,001 ,001 ,006 ,000 ,041 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X14 Pearson ** * * * * * ** ** ** ** * ** ** ** ** Correlation ,440 ,063 ,017 ,392 ,398 ,230 ,283 ,421 ,326 ,385 ,449 ,269 ,552 1 ,625 ,561 ,412 ,511 ,468 ,492 ,626 Sig. (1- tailed) ,008 ,370 ,465 ,016 ,015 ,111 ,065 ,010 ,040 ,018 ,006 ,075 ,001 ,000 ,001 ,012 ,002 ,005 ,003 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X15 Pearson * ** * * * ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** Correlation ,416 ,230 ,190 ,510 ,334 ,307 ,412 ,558 ,584 ,542 ,559 ,458 ,524 ,625 1 ,372 ,282 ,561 ,574 ,693 ,745 Sig. (1- tailed) ,011 ,111 ,158 ,002 ,036 ,050 ,012 ,001 ,000 ,001 ,001 ,005 ,001 ,000 ,021 ,066 ,001 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X16 Pearson * * ** * ** ** ** * * ** ** ** * ** ** ** ** Correlation ,232 ,173 ,407 ,316 ,562 ,350 ,603 ,529 ,433 ,333 ,410 ,424 ,558 ,561 ,372 1 ,301 ,634 ,536 ,491 ,684 Sig. (1- tailed) ,109 ,181 ,013 ,044 ,001 ,029 ,000 ,001 ,008 ,036 ,012 ,010 ,001 ,001 ,021 ,053 ,000 ,001 ,003 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X17 Pearson * * * * ** * ** ** ** Correlation ,404 ,299 ,247 ,308 ,162 ,208 ,065 ,317 ,297 ,286 ,405 ,130 ,449 ,412 ,282 ,301 1 ,509 ,302 ,486 ,507 Sig. (1- tailed) ,013 ,054 ,095 ,049 ,197 ,135 ,367 ,044 ,055 ,063 ,013 ,247 ,006 ,012 ,066 ,053 ,002 ,052 ,003 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X18 Pearson * * * * ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Correlation ,282 ,390 ,258 ,315 ,336 ,421 ,450 ,521 ,587 ,548 ,555 ,444 ,682 ,511 ,561 ,634 ,509 1 ,450 ,558 ,752 Sig. (1- tailed) ,066 ,017 ,084 ,045 ,035 ,010 ,006 ,002 ,000 ,001 ,001 ,007 ,000 ,002 ,001 ,000 ,002 ,006 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

X19 Pearson ** * ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** Correlation ,295 ,293 ,505 ,382 ,429 ,250 ,590 ,525 ,678 ,551 ,433 ,252 ,323 ,468 ,574 ,536 ,302 ,450 1 ,552 ,719 Sig. (1- ,000 tailed) ,056 ,058 ,002 ,018 ,009 ,091 ,000 ,001 ,000 ,001 ,008 ,090 ,041 ,005 ,000 ,001 ,052 ,006 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X20 Pearson ** * * * ** ** * * ** ** ** ** ** ** ** ** Correlation ,426 ,220 ,401 ,358 ,293 ,231 ,295 ,368 ,511 ,464 ,407 ,327 ,531 ,492 ,693 ,491 ,486 ,558 ,552 1 ,685 Sig. (1- tailed) ,010 ,121 ,014 ,026 ,058 ,110 ,057 ,023 ,002 ,005 ,013 ,039 ,001 ,003 ,000 ,003 ,003 ,001 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

SKOR Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Correlation ,508 ,516 ,584 ,673 ,499 ,586 ,689 ,763 ,818 ,786 ,689 ,606 ,753 ,626 ,745 ,684 ,507 ,752 ,719 ,685 1 Sig. (1- tailed) ,002 ,002 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Uji Validitas

(Variabel Y)

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 7 SKOR Y1 Pearson Correlation 1 ,302 ,484** ,185 -,022 ,081 ,284 ,476**

Sig. (1- tailed) ,053 ,003 ,164 ,454 ,336 ,064 ,004 N 30 30 30 30 30 30 30 30 Y2 Pearson Correlation ,302 1 ,293 ,323* ,340* ,283 ,294 ,645**

Sig. (1- tailed) ,053 ,058 ,041 ,033 ,065 ,057 ,000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 Y3 Pearson Correlation ,484** ,293 1 ,421* ,486** ,448** ,478** ,756**

Sig. (1- tailed) ,003 ,058 ,010 ,003 ,007 ,004 ,000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 Y4 Pearson Correlation ,185 ,323* ,421* 1 ,508** ,365* ,341* ,702**

Sig. (1- tailed) ,164 ,041 ,010 ,002 ,024 ,033 ,000

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

N 30 30 30 30 30 30 30 30 Y5 Pearson ,707** Correlation -,022 ,340* ,486** ,508** 1 ,527** ,439**

Sig. (1- tailed) ,454 ,033 ,003 ,002 ,001 ,008 ,000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 Y6 Pearson Correlation ,081 ,283 ,448** ,365* ,527** 1 ,366* ,660**

Sig. (1- tailed) ,336 ,065 ,007 ,024 ,001 ,023 ,000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 Y7 Pearson Correlation ,284 ,294 ,478** ,341* ,439** ,366* 1 ,677**

Sig. (1- tailed) ,064 ,057 ,004 ,033 ,008 ,023 ,000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 SKOR Pearson Correlation ,476** ,645** ,756** ,702** ,707** ,660** ,677** 1

Sig. (1- tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

UJI RELIABILITAS

Case Processing Summary

N % Cases Valid 30 100,0 Excludeda 0 0,0 Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Alpha Items

,939 27

UJI “t hitung”

Coefficients a

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 12,021 2,703 4,447 ,000 X ,198 ,036 ,493 5,491 ,000

a. Dependent Variable: Y

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

UJI PEARSON PRODUCT MOMENT

Correlations

Persepsi MinatMemilih Persepsi Pearson Correlation 1 ,493**

Sig. (2- ,000 tailed) N 96 96 MinatMemilih Pearson Correlation ,493** 1

Sig. (2- ,000 tailed) N 96 96 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Biodata Penulis

Data pribadi

Nama : Alfi Syahri Lubis

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Medan, 28 November 1996

Agama : Islam

Alamat : Jl. Karya jaya gg. Eka sama no.21

Nomor telepon : 081260669625

E-mail : [email protected]

Pendidikan formal

2004-2009 : SDN 060972

2009-2012 : SMP Negeri 2 Medan

2011-2014 : SMA Negeri 13 Medan

2015 : S1 Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara