Jurnal Ilmiah Domestic Case Study Disiapkan sebagai standar kualifikasi

TAMAN WISATA ALAM TANGKUBAN PERAHU SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI

Bela Berliana

173057 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo

Abstract: Nature tourism park Tangkuban Perahu is a tourist attraction in Bandung. Nature tourism park Tangkuban Perahu is one of the popular tourist attractions in Bandung because beside enjoying the cool scenery and beautiful tours are also famous as legend Sangkuriang and Dayang Sumbi in Bandung West .

Keywords: Nature; Popular Destination; Famous legend.

1. Pendahuluan A. Latar Belakang Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat [1,2]. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya. Dampak pariwisata merupakan wilayah kajian yang paling banyak mendapatkan perhatian dalam linteratur, terutama dampak terhadap masyarakat lokal [3,4,5]. Dampak pariwisata terhadap wisatawan belum mendapatkan banyak perhatian. Meskipun pariwisata juga menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat secara politik, keamanan dan sebagainya. Latar belakang masalah Kota Bandung adalah memiliki beragam tempat wisata modern, seperti wisata sejarah, wisata pendidikan, wisata anak, wisata kuliner, wisata berbelanja, wisata keluarga dan wisata alam. Wisata alam yang menyajikan keindahan panorama pegunungan serta kegiatan petualang yang banyak dikembangkan di Bandung, hal ini di ungkapkan oleh Dinas Pariwisata Bandung (2017) yang mengungkapkan bahwa “ Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di yang memiliki alam dan pemandangan yang indah untuk di kunjungi. Wilayah Jawa Barat adalah lokasi Yang tepat untuk melakukan beragam jenis wisata, baik itu wisata alam, buatan , belanja, dan rekreasi, kuliner ataupun budaya. Dengan beragam objek wisata yang dimilikinya. Jawa Barat siap menerima siapapun yang tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata yang ada di Jawa Barat . Selama ini wisata Kota Bandung memiliki ciri khas dapat tetap bertahan sebagai daerah tujuan wisata yang terkenal, dengan berbagai konsep menarik yang ditawarkan. Seiring

1 perkembangan jaman, ada begitu banyak jenis-jenis pariwisata yang bermunculan. Mulai dari wisata Bahari ( tempat wisata yang banyak dikaitkan dengan olahraga air seperti danau dan Laut), wisata Cagar Alam, Wisata Pertanian ( Agrowisata) yaitu seperti perkebunan dan wisata alam lainnya masih banyak lagi. Tempat wisata khususnya bagi Kota Bandung merupakan salah satu usaha untuk menjalankan perekonomian masyarakat setempat. Bahkan tempat wisata juga dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan keindahan berbagai macam wisata alam dan budaya yang dimiliki Kota Bandung kepada masyarakat yang berasal dari kota-kota besar yang ada di Indonesia. Bandung dan wisata yang banyak di kunjungi adalah tempat wisata outdoor karena biasanya para wisatawan jaman sekarang jika berkunjung ke tempat wisata yang pertama diburu adalah view Foto yang berbau alam yang sejuk dan menarik agar dapat menarik perhatian masyarakat lain jika fotonya sudah di upload ke sosial media. B. Identitas Penulis Dalam hal ini penulis sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta, Prodi Strata 1, Jurusan Hospitality, Semester III kelas F, membuat jurnalini dalam rangka menyelesaikan tugas khususnya mengyangkut pembuatan tugas yang wajib dilakukan oleh Mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta yaitu Jurnal Ilmiah Domestic Case Study dimana disiapkan standard kualifikasi ataupun syarat kelulusan. Program ini dilaksanakan dengan cara mengikuti seminar yang telah diadakan oleh kampus dan melakukan observasi di suatu Objek Wisata. Domestic Case Study itu sendiri merupakan program tahuanan yang wajib diselesaikan oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. Domestic Case Study ini sendiri merupakan kunjungan/observasi ke dalam negeri pada suatu objek wisata tertentu. Dari kunjungan/observasi itulah nantinya akan dibuat jurnal tentang Domestic Case Study ini. C. Seminar Yang Penulis Ikuti Seminar yang penulis ikuti yaitu dengan tema National Conference Ecotorism Di indonesia, yang dilaksanakan kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta pada tanggal 22 Februari 2018. Dengan juru bicara yaitu [6]: 1. Dr.Ir. Bambang Supriyadi CES.,DEA yang menyampaikan materi pengembangan Pariwisata Berbasis SDA dengan menjadikan Sungai Sebagai Objek Wisata 2. Prof.Dr. Wiendu nuryanti Yang menyampaikan materi pengembangan Sungai Berbasis Ekowisata 3. Prof.Dr.Azril Azhari yang menyampaikan materi Bambu dan Sungai : Pariwisata Berbasis Lingkungan 4. Mr.Bambang Sasongko yang menyampaikan materi pengelolaan daerah Aliran Sungai Sebagai Ekowisata 5. Prof.Dr.Wayan Suparta yang menyampaikan Materi Perubahan Iklim dan Pariwisata 6. Drs. Isdarmanto,MM,Mpar yang menyampaikan materi the Ecotourism Development in Code River Flow as a Toursm Attraction In Yogyakarta.

Dalam jurnal ini penulis akan membahas mengenai taman wisata alam tangkuban perahu yang berada di Cikahuripan atau tepatnya di Kota Bandung. Taman wisata alam ini tepatnya berada di utara kota bandung. Taman wisata alam tangkuan perahu ini adalah bagian dari Gunung tangkuban perahu. Gunung Tangkuban Perahu termasuk Gunung yang masih aktif, dengan tanda adanya gas belerang juga sember mata air panas yang mengalir dari kaki gunungnya. Ketinggian Gunung Tangkuban Perahu sekitar 2.084 meter diatas permukaan laut dan memiliki 170C pada siang harinya, dan 20C pada malam harinya. Jadi jika ingin berkunjung ke Tempat Wisata Alam Tangkuban Perahu jangan lupa untuk menggunkan jaket dan masker karena suhu di tempat ini sangat dingin dan jika berada di kawahnya pasti mencium bau belerang.

D. Tujuan 1. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari Tempat Wisata Alam Tangkuban Perahu.

2 2. Untuk mengetahui pengaruh Wisatawan Domestik terhadap Perkembangan Pariwisata Gunung Tangkuban Perahu. 3. Untuk memenuhi standard kualifikasi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Strata Satu Jurusan Hospitality. E. Manfaat a. Untuk mengetahui potensi pariwisata di daerah tersebut sehingga mampu mempermudah dalam proses pengembangan potensi tersebut. b. Untuk mengevaluasi sejauh mana upaya pengembangan pariwisata di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu. c. Untuk digunakan sebagai bahan dalam rangka menyusun strategi demi memperoleh nominal kunjungan wisatawan yang lebih banyak. F. Lokasi dan Waktu Dalam seminar National Conference Ecotorism yang diadakan di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta pada tanggal 22 Februari 2018 [7], penulis mengambil judul Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu Sebagai Daya Tarik Wisata di Kota Bandung. Dan penulis melakukan penelitian ini selama 1 hari di Tempat Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu pada Tanggal 26 April 2018.

2. Pendahuluan A. Hasil Observasi 1. Wisata Tangkuban Perahu Gunung Tangkuban Perahu adalah sebuah gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan menjadi salah satu tempat wisata di Bandung yang banyak di kunjungi saat liburan baik oleh wisatawan lokal maupun asing . Gunung tangkuban perahu mempunyai ketinggian 2.084 Mdpl ini berada sekitar 20KM ke arah utara Kota Bandung. Dengan begitu setiap wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan Tempat Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu harus membawa atau menggunakan baju hangat atau Jaket karena udara di sekitar kawasan ini cukup dingin. 17 derajat di siang hari dan 2 derajat di malam hari. Disekitar Gunung Tangkuban Perahu ini juga tumbuh subur pohon-pohon pinus dan perkebunan teh yang membuat pemandangan di sekitar Gunung Tangkuban Perahu semakin sejuk dan indah. Pada saat penulis melakukan Observasi, suasana di sekitar Gunung Tangkuban Perahu jam 8.30 udara cukup dingin dan masih terlihat sepi atau belum banyak wisatawan yang datang ke tempat wisata karena masih terlalu pagi. Dan penulis juga melihat banyak para pedagang mulai dari yang berjualan makanan, aksesoris ataupun cenderamata khas wisata Gunung Tangkuban Perahu yaitu gelang dari batu alam ataupun kalung dari batu alam. Tidak hanya melihat suasana dan pemandangan, penulis juga melakukan wawancara kepada petugas yang sedang berjaga dan kepadan salah satu pedangang yang ada di sekitar Tempat wisata alam tangkuban perahu. Menurut Bapak Suyoto Selaku Petugas yang sedang berjaga “ Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu saat ini sangat berkembang pesat, baik wisatawan yang berkunjung semakin banyak ataupun sarana dan prasarana yang ada di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu semakin meningkat. Contohnya pembangunan gazebo menjadi semakin banyak dan baik, dan sarana jalan menuju kawah sudah di aspal. ini di karenakan pengelolaan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu ini sudah di ambil alih oleh seorang konglomerat asal medan dan tidak lagi dikelola oleh pemerintah. Semenjak itu lah perkembangan pembangunan dan sarana di Taman Wisata Alam Tangkuba Perahu menjadi berkembang Pesat”. Menurut ibu Yuyun Selaku salah satu pedagang Makanan di sekitar Taman Wisata Alam Tangkuban perahu “ Pada saat ini dengan semakin banyaknya wisatawan lokal maupun

3 wisatawan asing yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu itu membuat pendapatan para pedagang semakin meningkat dari sebelumnya”. 2. Status Gunung Tangkuban Perahu Untuk gunung ini sendiri masih berstatus gunung berapi aktif. Gunung Tangkuban perahu hingga kini masih dalam pengawasan badan Direktorat Vulkanologi Indonesia. Secara kasat mata, kita bisa melihat Gunung Tangkuban perahu masih aktif dari beberapa kawahnya yang terus mengeluarkan gas belerang serta sumber air panas yang berada di kaki gunungnya, diantaranya adalah tempat kawasan Ciater, Subang. Keberadaan dari gunung ini serta bentuk dari topografi Bandung yang seperti Cekungan dengan banyak bukit dan gunung pada etiap sisinya semakin menguatkan teori bahwa adanya sebuah telaga besar yang sekarang merupakan kawasan Bandung. 3. Daya Tarik dan Objek Wisata Daya tarik yang terdapat di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu yaitu pemandangan alam yang indah, berupa gejala alam kawah, flora, fauna, kesejukan suhu, aksesibilitas menuju objek mudah dicapai, dan terdapat souvenir maupun makanan khas daerah setempat. Destinasi utama yang terdapat di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu yaitu antara lain Kawah Ratu yang termasuk destinasi unggulan, karena objek ini merupakan objek yang paling mudah dijangkau oleh wisatawan dan sering menjadi destinasi pertama di TWA Tangkuban Perahu karena letaknya berdekatan dengan lahan parkir. Objek berikutnya adalah Kawah Upas dan Kawah Baru yang terletak sekitar 1,3 km berjalan kaki memutari kawah ratu dan berada di samping kawah ratu. Kawah Upas memiliki keungukan dimana ketika musim penghujan kawah tersebut akan terisi air dan membentuk sebuah danau yang berwarna biru ditambah dengan suburnya vegetasi endemic yaitu pohon manarasa yang mempu tumbuh pada situasi ekosistem yang berkandung sulfur tinggi. Kawah Baru merupakan sebuah kawah yang terletak pada tebing disamping Kawah Upas yang tidak membentuk sebuah cekungan mangkuk besar seperti kawah lainnya. Objek kawah selanjutnya adalah Kawah Domas, kawah ini merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu yang memiliki waktu kunjungan lebih banyak. Pada kawasan kawah ini terdapat beberapa kolam kecil yang berisi air panas alami dari belerang dan bercampur sedikit lumpur. Keunggulan kawah ini merupakan pemanfaatan kondisi kawasan yang cenderung aman untuk dikunjungi hingga jarak cukup dekat, keadaan yang baik ini berkembang menjadi suatu atraksi wisata yang sangat menarik perhatian wisatawan karena pada kawah domas ini, wisatawan dapat melakkan aktivitas seperti merendam kaki di kolam air panas, massage lumpur dan merebus telur dengan air panas yang mencapai suhu 980C. Jika ingin menikmati suasana yang lebih tenang, atau ingin sekedar ngopi santai sambil menikmati pemandangan bibir kawah, anda bisa berjalan sedikit menuju ke area sebelah kanan dari parkiran di kawah ratu. Suasana disana jauh lebih tenang. Selain itu terdapat banyak warung dan bangku dipinggir kawah untuk tempat anda minum kopi dan istirahat. Objek wisata selanjutnya merupakan objek wisata tambahan yang termasuk baru dibangun sebagai bentuk inovasi dari pengelola berupa atraksi outbound yang dinikmati semua pengunjung Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu. Pembangunan outbound ini sebagai atraksi dan objek wisata tambahan yang dibangun oleh pengelola PT. GRPP ini telah melalui prosedur yang berlaku dan dalam pengawasan Balai Besar Konversi Sumberdaya alam ( BBKSDA ). Outbound ini dibangun mempunyai nilai keunikan, fungsi sosial, seasonality yang cukup tinggi.

4 4. Aksesibilitas Aksesibilitas merupakan rangkaian jalur untuk menuju ke sebuah lokasi [8,9]. Lokasi Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu dapat dicapai dengan mudah dari 3 arah, yaitu: 1. Arah selatan dari kota Bandung melalui Lembang dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dengan jarak 29km. 2. Arah barat daya dari kota dengan jarak 29km. 3. Arah utara dari kota Subang dengan melalui jalan tol dengan jarak 31km. 5. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Keberadaan sarana, prasarana dan fasilitas pada Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu seperti Rumah Makan, pusat informasi, parker, toilet, pos jaga, kios cinderamata, jalan setapak, jalan akses utama, tempat ibadah, pintu gerbang, pos kesehatan P3K, shelter, papan informasi, menara pandang, papan petunjuk arah, tempat sampah, transportasi wisata, pintu masuk, dan pos keamanan. Pembangunan sarana, prasarana dan fasilitas pada Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu telah melalui prosedur yang sesuai dan berlaku, sehingga pembangunan akan daya dukung kegiatan wisata tersebut tidak akan menganggu kawasan koservasi. 6. Harga tiket dan waktu Untuk dapat memasuki kawasan Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu ini harus membayar : Tiket Masuk wisatawan lokal : 20.000 Tiket Masuk wisatawan Asing : 35.000 Parkir Motor : 10.000 Parkir Mobil : 25.000 Parkir bus : 40.000 - Harga bisa berubah sewaktu-waktu - Dan harga Wisatawan Lokal dan Wisatawan Asing berbeda Jam buka Tempat Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu dari mulai jam 08.00 sampai dengan jam 17.00. 7. Alamat Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu Untuk alamat lengkap Objek Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu yaitu: Gunung tangkuban perahu, sukajaya, Lembang, Bandung Barat 40391, Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia B. 3 Pilar Pengembangan Pariwisata 1. Pemerintah - Mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat agar masyarakat selalu tanggap terhadap adanya TWA Tangkuban Perahu - Mengharapkan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu menjadi destinasi paling banyak di kunjungi se-indonesia

5 2. Industri - Industri lebih melibatkan masyarakat karena agar lebih mudah untuk membantu mempromosikan TWA ini. - Pengelola Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu mengharapkan wisatawan agar lebih tertarik untuk mengunjungi Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu . 3. Masyarakat - Masyarakat ikut turun mengelola Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu . - Masyarakat sangat sadar akan adanya pariwisata karena hal tersebut mengakibatkan perekonomian masyarat bertambah baik. - Hubungan sosial antara masyarakat sekitar dengan pengelola cukup baik sehingga dapat bekerja sama dengan baik. C. Korelasi Sedikit menyinggung tentang tema seminar Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Dan dikaitkan dengan hasil observasi menjadi, Pengembangan pariwisata alam di kawasan hutan diyakini dapat memadukan kegiatan konservasi dengan kegiatan ekonomi secara terkoordinasi dan berkelanjutan, kebijakan yang ada mengemukakan bahwa pengembangan ataupun pemanfaatan wisata alam di kawasan taman wisata alam perlu mempertimbangan dan memperhatikan aspek konservasi, edukasi, penelitian, peran serta masyarakat, manfaat ekonomi serta rekreasi [10,11,12]. Kebijakan tersebut harus didukung dengan implementasi pengelolaan secara professional serta tetap memperhatikan aspek ekonomi dan konservasi lingkungan. Perusahaan pengelolaan pariwisata alam Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu yang dikelola oleh PT. Graha Rani Putra Persada ( PT.GRPP ) yang mana dalam melaksanakan kegiatan manajemen pengelolaan pada Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu perlu melakukan penyusunan rencana kerja jangka panjang yang akan disusun dalam Rencana Kerja Pengusaha Pariwisata Alam ( RKPPA ). Penyusunan setiap rencana jangka panjang tersebut akan selalu didampingi dan diawasi oleh BBKSDA selaku Pembina pengawas kawasan Konservasi.

3. Pendahuluan A. Simpulan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu merupakan sebuah kawasan yang dikelola oleh pihak swasta dengan IPPA dan dalam pengelolaannya diawasi oleh BBKSDA. Pengelolaan yang baik telah dicerminkan oleh PT.GRPP, hal tersebut terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang dan menguntungkankan berbagai pihak, dalam hal ini masyarakat sekitar sebagai karyawan dan pedagang, pemerintah dengan pendapatan Negara bebas pajak ( PNBP ) dan tentunya pengelola. Keuntungan dari segi ekonomi tersebut tidak terlalu mengeluarkan dampak negatif yang dapat mengganggu kelestarian ekosistem kawasan konservasi Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu, hal tersebut dikarenakan telah diantisipasi oleh pengelola dengan adanyakegiatan evaluasi yang diimplementasikan dengan pembangunan, persemaian dan penanaman pohon pada setiap lahan yang membutuhkan. Pengelolaan yang baik pada kawasan telah dapat memberikan wawasan danpengetahuan terhadap sistem pengelolaan

6 wisata alam yang selalu berpedoman pada regulasi dan selalu dalam pengawasan BBKSDA. Kerjasama dan bantuan yang baik serta kooperatif pengelola terhadap kegiatan praktek pengelolaan ekowisata dapat membuat pemahaman dan implementasi bekerja secara lansung pada salah satu kajian bidang pengelolaan ekowisata berjalan dengan lancar. Permasalahan yang ada berikut sebagai antisipasi yang dimiliki pengelola telah membantu meningkatkan daya nalar dalam memenuhi permasalahan dan mencari solusi serta, sehingga perancangan program perbaikan kegiatan pengelolaan ekowisata, serta inovasi paket dan program wisata baru dapat dilakukan.

B. Saran 1. Penempatan tempat sampan yang lebih harus diperhatikan kembali, terutama pada menara pandang yang terdapat di kawah ratu di atas kantor pelayanan jasa pemandu wisata. 2. Penulisan pada papan petunjuk arah diperbesar dan diposisikan pada tempat yang tidak terhalang oleh objek lain. 3. Perlu ditingkatkan kembali mengenai promosi outbound selaku sumberdaya wisata dan daya tarik wisata terbaru di kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu yang semestinya dapat diketahui sejak pengunjung memasuki kawasan yang dapat dilakukan dengan penambahan papan pentunjuk arah kawasan outbound. 4. Penambahan atraksi wisata atau program wisata yang berdampak pada pengemasan kedalam suatu paket wisata yang secara tidak langsung dapat mengurangi konsentrasi wisatawan pada satu objek tertentu yang memadati kawasan. 5. Pengadaan bendar interpretasi secara tidak langsung pada setiap objek wisata yang dapat memberikan informasi, pengetahuan serta menimbulkan afeksi pengunjung terhadap kawasan. 6. Evaluasi pembuatan jalur sirkulasi pada lahan parker motor juga perlu dilakukan karena bertujuan untuk mengurangi resiko kecelakaan kecil ataupun besar, karena lahan parker motor berada di kawasan lereng.

References [1]. Ben, S. M. (2010). Paradigma Baru Pariwisata Sebuah Kajian Filsafat. Yogyakarta: Kaukaba [2]. Susilo, Y. S., & Soeroso, A. (2014). Strategi pelestarian kebudayaan lokal dalam menghadapi globalisasi pariwisata: Kasus Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian BAPPEDA Kota Yogyakarta, 4, 3- 11. [3]. Prakoso, A. A. (2016). Dampak Multiganda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) terhadap Kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), 1-26. [4]. Nugraha, B. S., & Suprihanto, J. (2016). SOCIAL IMPACTOF TOURISM SUSTAINABLE DEVELOPMENT Case of Baron Beach, Gunung Kidul, DIY. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [5]. Soeroso, A., & Susuilo, Y. S. (2008). Strategi Konservasi Kebudayaan Lokal Yogyakarta. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 1(2). [6]. Data Seminar National Conference Ecotorism 22 Februari 2018 di Amarta Auditorium STIPRAM Yogyakarta. [7]. Data Observasi Domestic Case Study, 26 April 2018 Tempat Wisata Alam Tangkuban Perahu di Bandung

7 [8]. Kusumaningrum, H., & Fandeli, I. C. (2012). Aksesibilitas untuk Pengunjung Difabel di Obyek Wisata Museum Benteng Vredeburg (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [9]. Susetyarini, O., & Masjhoer, J. M. (2018). PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP FASILITAS UMUM, PRASARANA UMUM, DAN FASILITAS PARIWISATA DI MALIOBORO PASCAREVITALISASI KAWASAN. Jurnal Kepariwisataan, 12(1), 41-54. [10]. Prakoso, A. A., & Irawati, N. (2018). Performa Hutan Mangrove Wanatirta berbasis Ekowisata [11]. Sudiro, S. (2014). PENGEMBANGAN EKOWISATA TAMAN NASIONAL KARIMUNJAW. Jurnal Kepariwisataan, 8(1), 55-70. [12]. Suhendroyono, S. (2014). EKOWISATA TAMAN NASIONAL LORENTZ PAPUA. Jurnal Kepariwisataan, 8(1), 1-12.

8