MEDIA ISSN 1907-6169

DVVol.ol. 8 8No. No. 1 I2Maret JUNIR 2013 2013 ISSNG 1907-6169ANTAMajalahR IlmiahA Populer

RENCANA PENGEMBANGAN MOROTAI : KAJIAN, UJICOBA PELUNCURAN, APLIKASI UAV, DAN BIMBINGAN TEKNIS KEDIRGANTARAAN 2 SENSOR KAMERA UNTUK PEMOTRETAN DARI UDARA MENGGUNAKAN UAV Anwar Anas Peneliti - Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh e-mail: [email protected]

6 KOMURINDO 2013 BERTERBANGAN MUATAN DAN ROKET-ROKET BUATAN MAHASISWA Lidia Kristina Panjaitan, Eko Budi Purwanto Peneliti - Pusat Teknologi Penerbangan e-mail: [email protected] DAFTAR ISI DAFTAR 12 KEMANDIRIAN TEKNOLOGI ANTARIKSA ISRAEL CERMIN BANGSA YANG KUAT DAN MAJU Zakaria Pranata Humas - Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat e-mail: [email protected]

15 KONSEP OPERASI TELEMETRY TRACKING AND COMMAND (TT&C) PADA PUSAT KENDALI SATELIT LAPAN Chusnul Tri Judianto Kepala Bidang Teknologi Ruas Bumi - Pusat Teknologi Satelit e-mail: [email protected]

20 SIMULATOR HIL UNTUK PERANCANGAN SISTEM KENDALI UAV Prasepvianto Estu Broto; Eko Budi Purwanto Peneliti - Pusat Teknologi Penerbangan email: [email protected]

26 REKOR MURI TERBANG TERJAUH PESAWAT TANPA AWAK LSU-02 MODE AUTONOMOUS Yanuar Prabowo Peneliti - Pusat Teknologi Penerbangan e-mail:[email protected]

32 LAUNCHING PAD JETTY SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK PELUNCURAN ROKET LAPAN DI PAMEUNGPEUK Moedji Soedjarwo Kepala Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa Biak - Pusat Teknologi Satelit e-mail:[email protected]

39 KERJASAMA TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI PEROKETAN DENGAN NEGARA UKRAINA Setiadi Peneliti - Pusat Teknologi Roket email: [email protected]

Pedoman Bagi Penulis Media Dirgantara

Media Dirgantara adalah majalah ilmiah populer yang ditulis dalam bahasa Indonesia untuk memasyarakatkan perkembangan iptek dirgantara secara nasional. Sifat populer berarti istilah teknis dijelaskan secara populer dengan bahasa sederhana, tidak menggunakan rumus-rumus dan tidak perlu daftar rujukan, kecuali menyebutkan sumber yang bersifat umum seperti lazimnya koran/majalah populer. Gambar dan ilustrasi yang lebih menjelaskan isi tulisan sangat diharapkan. Media Dirgantara mengundang para penulis untuk mengirimkan naskah berupa hasil penelitian, kajian, pengembangan, pemikiran, ulasan atau berita berita kedirgantaraan yang belum dipublikasikan atau dikirim ke media publikasi manapun. Naskah yang dikirim akan dievaluasi Dewan Penyunting dari segi keaslian (orisinalitas), kesahihan (validitas) ilmiah dan kejelasan pemaparan. Naskah yang tidak dimuat akan dikembalikan kepada penulis dengan alasan penolakannya. Naskah dikirim ke Sekretariat Media Dirgantara, Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN, Jl. Pemuda Persil No.1 Rawamangun Jakarta 13220. Naskah diketik dengan MS Word. Penulis yang naskahnya diterima untuk dipublikasikan, diminta menyerahkan file dalam disket, CDROM atau dikirim melalui email: [email protected], [email protected], [email protected] Salam Dari Redaksi

Perkembangan teknologi kedirgantaraan dewasa ini cukup pesat termasuk perkembangan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Pesawat tanpa awak ini mempunyai arti yang sangat strategis karena berkemampuan multi fungsi. UAV bisa dimanfaatkan untuk militer, mata-mata, pemotretan dari udara, mitigasi bencana. Sedangkan dari sisi penelitian, UAV sarat muatan karena melibatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Pusat Teknologi Penerbangan – Lapan turut berperan dalam penelitian dan pengembangan pesawat tanpa awak dengan dibuatnya LSU-01 hingga LSU-05 pemanfaatan LSU-01 untuk pemotretan dari udara antara lain untuk prediksi lahan panen di Kabupaten Subang, prediksi timbunan material lahar di puncak, turut serta dalam latihan gabungan TNI di Situbondo, pemotretan perkantoran Lapan Rumpin. Prestasi LSU-02 adalah pencatatan rekor MURI dalam kategori “terbang terjauh dan kembali dalam mode autonomous” yaitu dari lapangan terbang Pemeungpeuk-Garut menuju Nusawiru dan kembali ke Pameungpeuk. LSU-02 juga dimanfaatkan untuk pemotretan dari udara, sedangkan LSU-03 hingga LSU-05 masih dalam proses penyempurnaan. Tidak kalah menarik, informasi tentang pembangunan Hardware In the Loop Simulation (HILS), kerjasama Lapan dengan Ukraina peroketan, pembentukan Pusat Kendali Satelit Nasional dan laporan dari ajang kompetisi muatan roket untuk mahasiswa tingkat Nasional (KOMURINDO 2013) juga disajikan untuk para pembaca pada edisi ini.

Pengembangan sensor kamera, pemecahan rekor MURI dan pembangunan simulator HIL dikelompokan dalam kolom Aktualita. Sedangkan informasi kerjasama dengan Ukraina, gagasan launching pad jetty dan kemandirian teknologi bangsa lain dikemas dalam kolom Faktualita. Sementara itu kolom Sosialita diisi dengan informasi hasil Komurindo dan gagasan pembentukan Pusat Kendali Satelit Nasional.

Berbagai informasi tersebut dikemas dalam majalah Media Dirgantara dengan gaya bahasa ilmiah populer. Pembaca bisa mendapatkan subtansi materi yang disampaikan oleh penulis. Walaupun hanya sekelumit informasi-informasi yang disampaikan, namun cukup penting untuk mengintip kemajuan teknologi dibidang kedirgantaraan saat ini. Selamat membaca semoga mendapat pencerahan.

Selamat membaca Redaksi

SUSUNAN REDAKSI MEDIA DIRGANTARA, Vol. 8 No. 1 Juni 2013 ISSN 1907-6169

Keputusan Kepala LAPAN Nomor: Kep/98/II/2013 Tanggal: 22 April 2013, Penanggung Jawab: Sekretaris Utama LAPAN, Pemimpin Umum: Karo Kerjasama Dan Hubungan Masyarakat, Sekretaris: Kabag Hubungan Masyarakat, KasubBag Publikasi, Penyunting Penyelia: Eko Budi Purwanto, Penyunting Pelaksana: Janu Pringadi, Lely Qodrita Avia, Syamsul Arifin, Anwar Santoso, Moedji Sudjarwo, Fajar Iman Nugroho, Setiadi, Sri Rahayu, Zakaria. Redaktur: KasubBag Publikasi, Murtani November, M Lutfi, Faulina, Sri Rahayu, Irwan. Disain Grafis: Yudho Dewanto.

Alamat Penerbit: BIRO KERJASAMA DAN HUBUNGAN MASYARAKAT LAPAN Jl. Pemuda Persil No. 1 Rawamangun Jakarta Timur 13220 Telepon: (021) 4892802 (Hunting) Fax: (021) 47882726 e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] website:http//wwwlapan.go.id http//jurnal.lapan.go.id AKTUALITA SENSOR KAMERA UNTUK PEMOTRETAN DARI UDARA MENGGUNAKAN UAV Anwar Anas Peneliti Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh - Lapan E-mail: [email protected]

nmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan pesawat terbang tanpa awak yang terbang secara mandiri (autonomous) berdasarkan program yang telah dimasukkan dalam pesawat sebelum melakukan misinya. Pada awalnya UAV ini hanya digunakan Uuntuk kepentingan militer, namun dalam perkembangannya banyak juga digunakan untuk keperluan sipil seperti pemeriksaan jalur evakuasi bencana, pengamatan vegetasi daerah, pemetaan, pengamatan gunung berapi dan lain lain.

UAV untuk keperluan pengamatan dan pemotretan udara.

UAV memiliki bentuk, ukuran, konfigurasi serta muatan yang berbeda sesuai dengan misi yang harus diperhatikan adalah kecepatan dan arah angin karena dapat mempengaruhi kestabilan terbang UAV. Sedangkan gangguan terhadap pelaksanaan misi adalah berupa awan yang bisa mengganggu sensor dalam menangkap gambar.

Flywing sedang settling parameter dan uji terbang sistem autonomous

UAV Lapan (LSU02) dalam uji coba pemotretan di Lapan Rumpin LSU02 di atas Kapal Perang siap menjalankan misinya

2 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 AKTUALITA

UAV biasa digunakan dalam misi pemetaan Sistem Instrumen Untuk Pemoteretan Udara. untuk luas area survei tertentu. Artinya, areal tersebut terlalu kecil untuk pemetaan menggunakan satelit UAV memiliki dua sistem instrumen inderaja, tetapi terlalu besar untuk survei lapangan yaitu instrumen yang berada di dalam pesawat secara langsung. Selain itu, UAV juga digunakan dan instrumen pada sistem ground station. untuk pemetaan suatu areal yang sulit dijangkau Sistem instrumen yang dibawa pesawat berupa dan berbahaya, seperti jurang, pegunungan, daerah perangkat navigasi dan perangkat pemotretan bencana. udara. Sedangkan instrumen di ground station berupa komputer dan receiver. Skema umum instrumen UAV untuk pemotretan dari udara ditampilkan pada gambar berikut ini.

Skema Umum UAV untuk pemotretan udara (Rokhmana, 2010)

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 3 AKTUALITA

Sensor UAV

Misi pengamatan dari udara UAV dilengkapi dengan sensor berupa kamera digital yang bisa diatur (setting) secara manual. Untuk semua penerbangan UAV, setting kamera menggunakan ISO200 pada F2.8 dan focus 6,2 yang agar hasil foto tidak buram karena memiliki kecepatan rana rata-rata 1/800s. Diagram berikut merupakan proses pemetaan menggunakan kamera digital. Kamera Multispectral

Jenis sensor yang digunakan untuk misi pemotretan udara bisa berupa kamera digital kecil yang dimodifikasi untuk foto udara red, green, blue (RGB), green, red, near infra red (GR-NIR) dan red, green, blue, near infra red (RGB-NIR), kamera multispectral (B, G, R dan NIR) enam atau dua belas kanal serta kamera Thermal Infra Red (TIR) untuk pemotretan malam hari.

Kamera Thermal IR

Kamera multispectral (enam kanal) dengan panjang gelombang 10 bit dan 6 kanal VIS-NIR sudah dapat membedakan antar vegetasi, spesies yang berbeda, dan jenis lain yang ditunjukkan oleh perbedaan reflektansi spectralnya. Sedangkan kamera multispectral (dua belas kanal) dengan panjang gelombang 10 bit dan 12 kanal VIS-NIR memiliki akurasi yang lebih baik dalam membedakan antar vegetasi, spesies yang berbeda, dan jenis lain yang ditunjukkan oleh perbedaan reflektansi spectralnya.

Kamera Thermal Infrared digunakan Kamera digital untuk foto udara untuk mengumpulkan, menganalisis dan pemodelan fluks energy dan variasi suhu.

Kamera digital yang memiliki panjang Pengolahan (Processing) gelombang (RGB) 8 bit dan 3 kanal Visible Near Infra Red (VIS-NIR) digunakan untuk pemetaan dalam warna Foto atau citra diambil secara otomatis tiap dasar (RGB), untuk kamera digital dengan panjang 3 detik. Langkah pertama dalam penerbangan UAV gelombang (GR-NIR) 8 bit dan 3 kanal VIS-NIR digunakan adalah membuat perencanaan terbang dengan untuk pemetaan dalam Colour Infrared (CIR) dan juga menentukan rute terbang dan wilayah yang akan untuk analisa Indeks Vegetasi (NDVI), se-dangkan untuk diambil datanya melalui ground control station serta kamera dengan panjang gelombang menentukan lokasi yang tepat untuk menerbangkan (RGB-NIR) 8 bit dan 4 kanal VIS-NIR untuk pemetaan dan mendaratkan UAV dengan mempertimbangkan dalam warna dasar (RGB) serta warna infrared (CIR) durasi atau jarak tempuh serta ketinggian terbang klasifikasi citra dapat dilakukan. UAV.

4 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 AKTUALITA

Pengolahan data menggunakan perangkat lunak (aerial mapping software). Sebelum mengolah foto-foto ke photoscan kita harus melakukan rekonstruksi model 3D. Dalam beberapa kasus sangat sulit atau bahkan mustahil untuk membangun sebuah model 3D yang benar dari satu set foto/citra.

Berikut ini tahapan memproses foto/citra menggunakan Photoscan • Loading photo into photoscan. • Melakukan inspeksi foto/citra yang telah diunggah dan menghapus foto/citra yang tidak digunakan. • Menjajarkan foto. • Membangun 3D model. • Mengedit 3D model. • Melakukan eksport hasilnya.

Gambar berikut ini merupakan hasil foto udara Gambar hasil pengolahan foto udara model 3D menggunakan kamera multispectral (RGB-NIR)

Hasil foto kamera multispectral (RGB) Hasil foto kamera multispectral (NIR)

Gambar hasil foto udara menggunakan Hasil foto kamera multispectral (CIR) kamera multispectral RGB

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 5 SOSIALITA KOMURINDO 2013 Berterbangan Muatan dan Roket-Roket Buatan Mahasiswa

Lidia Kristina Panjaitan, Eko Budi Purwanto E-mail: [email protected]

ompetisi Muatan Roket Indonesia Kategori KOMURINDO 2013 (KOMURINDO) merupakan program kompetisi kemahasiswaan yang KOMURINDO 2013 dibagi dalam dua kategori de- diselenggarakan Direktorat Penelitian dan ngan tema masing-masing antara lain: KPengabdian kepada Masyarakat (D2PM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementrian 1. Kategori Electric Ducted – Fan (EDF) Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia (KemDikBudNas RI) sejak tahun 2009. Roket EDF adalah rancang bangun roket yang dapat Sebenarnya KOMURINDO telah dimulai sejak tahun dikendalikan dengan menggunakan motor roket tipe 2008, akan tetapi, pada saat itu namanya Roket electric deucted fan. Roket EDF dirancang dan dima- Uji Muatan (RUM). Pada KOMURINDO tahun 2013 nufaktur oleh mahasiswa secara mandiri, desain ini, bertindak sebagai panitia pelaksana adalah ukuran roket ditentukan dengan batasan dari panitia Institut Teknologi Telkom (ITT). Sedangkan Lembaga antara lain sebagai berikut: Penerbangan Dan Antariksa Nasional (Lapan) sebagai • Berat : Maksimum ≥ 1.5 Kg panitia pelaksana teknis. • Panjang Total : Maksimum ≥ 1 m KOMURINDO diselenggarakan sebagai • Diameter : Maksimum ≥ 15 cm sarana untuk mengajak, mendidik dan menarik minat mahasiswa dalam rangka menyiapkan bibit Tema: Autonomous Low Speed EDF Rocket unggul peneliti dan ahli peroketan di Indonesia pada masa depan. Selain itu, diharapkan dapat Autonomous Low Speed EDF Rocket adalah roket yang menumbuhkembangkan kemampuan mahasiswa mampu meluncur sesuai dengan lintasan tertentu dalam hal rancang bangun teknologi peroketan, dan sanggup mempertahankan kedudukan dan sikap baik dari sisi roket maupun muatannya yang dimulai roket terhadap lintasan tersebut secara otomatis dari tahapan desain, pembuatan, hingga uji terbang. dengan kecepatan rendah (<300 km/jam). Muatan hasil rancang bangun mahasiswa ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya satelit Indonesia. 2. Kategori Muatan Roket Sedangkan roket peluncurnya, dalam skala besar dan teknologi yang lebih canggih dapat dikembangkan Tema: High Rate Attitude Data Monitoring and menjadi Roket Peluncur Satelit (RPS). Surveillance Payload

6 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 SOSIALITA Kopartemen Roket KOMURINDO 2013

Gambar 1. Roket KOMURINDO 2013 Spesifikasi Roket Komurindo 2013

Panjang roket : 1070 mm Diameter tabung muatan : 114 mm Diameter tabung motor : 76 mm Berat Kosong : 4.5 Kg Burn time : 3 detik

High Rate Attitude Data Monitoring and Surveillance Uji Fungsional & Uji Statik Payload adalah muatan roket yang mampu melakukan penginderaan dinamika roket, pengambilan dan pe- Pembukaan KOMURINDO 2013 dihadiri ngiriman data surveillance berupa foto berwarna oleh Camat Cikelet, Pameungpeuk, Garut; wakil (RGB) dari udara dengan kecepatan data yang relatif rektor 1 IT Telkom, Dr. Heroe Wijanto dan Ketua tinggi yaitu 57600 bps. Dewan Juri Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng. Pada acara pembukaan ini juga dilaksanakan malam Daftar Peserta & Evaluasi Keikutsertaan keakraban.

Untuk mengikuti KOMURINDO setiap peserta harus Tahapan Evaluasi Keikutsertaan di KOMURINDO 2013 mengikuti empat tahap evaluasi antara lain:

Dimulai dari tahap I sampai dengan tahap III daftar peserta yang lolos untuk mengikuti tahap IV adalah 30 peserta kategori roket EDF dan 25 peserta kategori muatan roket dari 28 perguruan tinggi. Namun, pada hari uji fungsional untuk tahap IV ada 5 tim peserta kategori roket dan 3 tim peserta muatan roket tidak hadir, sehingga jumlah peserta masing- masing kategori yang berlomba adalah 25 tim Peserta roket EDF dan 22 tim peserta muatan roket.

Foto suasana acara pembukaan KOMURINDO 2013

Sambutan oleh Camat Cikelet Sambutan oleh Wakil Rektor 1 IT Telkom

Spanduk Komurindo 2013

Pengarahan oleh Ketua Dewan Juri Malam Keakraban Mahasiswa

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 7 SOSIALITA

Jumat 01/06/2013 merupakan acara uji dimensi dan fungsional muatan roket serta uji statik roket EDF yang dilaksanakan di Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN Pameungpeuk, Garut. Uji fungsional yang dilakukan antara lain uji G-force, G-shock, vibrasi dan uji capturing. Pada uji fungsional cukup banyak peserta yang harus retry, dan setelah diberikan kesempatan retry, hanya 13 tim yang lolos ke tahap peluncuran. Setelah 13 tim kategori muatan lolos, maka muatan tersebut mendapat ijin untuk diintegrasikan pada roket dengan membawa surat ijin dari Dewan Juri.

Ruang Uji Statik Suasana di ruang Uji Statik Uji Dimensi

Uji Cp-Cg Uji Fungsionalitas

Uji Capturing

Bebrapa Payload Integrasi muatan dalam roket yang lolos uji statik

UJI PELUNCURAN

Uji peluncuran dilaksanakan di lapangan Santolo Cilauteureun, Pameungpeuk. Didahului acara ser- emonial, empat roket demo diluncurkan terdiri dari satu roket spanduk KOMURINDO 2013 dan tiga buah roket demo parasut. Penekanan tombol firing dilakukan oleh para pejabat yang menjadi tamu kehormatan KOMURINDO 2013, antara lain: Wakil Rektor 1 IT Telkom Dr. Heroe Wijanto, Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof Agus Subekti, Deputi Teknologi Dirgantara LAPAN Prof. Dr. Soewarto, Sekretaris Daerah Garut Ir. Edi Muharom, MSi

8 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 SOSIALITA

Posisi kabel firing Suasana fajar saat uji peluncuran Posisi alat pengeras suara

Roket uji muatan Firing control Launcher pad

Posisi ground segment Peserta menuju lapangan uji peluncur Peluncuran roket demo oleh para pejabat

Posisi Dewan Juri

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 9 SOSIALITA

Peluncuran roket uji muatan

Pengukuran posisi kamera pengukur Alat uji tekanan roket EDF Launcher roket EDF peserta

Beberapa uji peluncuran roket EDF

10 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 SOSIALITA

KOMURINDO ditutup dengan demo eksibisi Kategorti Muatan Roket : peluncuran muatan balon yang direncanakan akan Juara I: Graksa Ganesha (Institut Teknologi Ban- menjadi salah satu kategori yang akan diperlombakan dung), Juara II: Gathot Kaca (Universitas Gadjah untuk Lomba Muatan Balon 2014 tahun mendatang. Mada Yogyakarta), Juara III: MDP Blue (STMIK Global Bersamaan dengan pelaksanaan demo, dilaksanakan Informatika MDP Palembang), Juara Harapan: juga even sejarah yang sangat luar biasa untuk LAPAN Pasupati (Universitas Negeri Yogyakarta), Juara yaitu pencatatan MURI untuk LAPAN Surveillance Ide Terbaik: StarPENSky (Politeknik Elektronika UAV-02 (LSU-02) untuk kategori jarak terjauh (long Negeri Surabaya), Juara Desain Terbaik: Eagle Three distance) yang harus dicapai 200 km mulai dari (Politeknik Negeri Bandung), Special Award Bupati Cikelet-Nusawiru-Cikelet. Sangat patut disyukuri Garut: Krakataua Next 6 (STMIK Teknokrat Lampung). LSU-02 terbang autonomous selama lebih dari 2 jam kembali dengan selamat di Cikelet Pameungpeuk.

Pada puncak acara penutupan KOMURINDO 2013, diumumkan pemenang KOMURINDO 2013 untuk masing-masing kategori. Pengumuman disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Juri KOMURINDO 2013 Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng. Berdasarkan keputusan Dewan Juri Kompetisi Muatan dan Roket Indonesia Nomor 001/SK-PT/ Komurindo/ITT/2013 tanggal 2 Juni 2013 pemenang KOMURINDO 2013 adalah sebagai berikut :

Juara I Kategori Muatan Roket Kategori Roket EDF : Juara I: EEPISky G-04 (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), Juara II: Tim Roket EDF R-DB25 (Politeknik Negeri Jember), Juara III: Krakataua Next 8 (STMIK Teknokrat Lampung), Juara Harapan: Bullet Force 13 (Universitas Komputer Indonesia), Juara Ide Terbaik: Garuda Ganesha (Institut Teknologi Ban-dung), Juara Desain Terbaik: Tim Roket EDF R-DB25 (Politeknik Negeri Jember),Special Award Bupati Garut: Falcon APTRG ( Institut Teknologi Telkom).

Demo eksibisi peluncuran muatan balon

Keberhasilan pencatatan Rekor Muri LSU-02 Juara I Kategori Roket EDF

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 11 FAKTUALITA

Kemandirian Earth Remote Observation Satellite-B (EROS-B) teknologi antariksa Israel cermin bangsa yang kuat dan maju

Satelit EROS-B milik Israel Zakaria Pranata Humas E-mail: zakaria_lapan@yahoo. com

elalui visi yang dibangun oleh Israel Space Israel memiliki berbagai jenis satelit Agency (ISA), terus berupaya meningkatkan yang masih beredar di orbit maupun yang akan dan memperluas keunggulan komperatif diluncurkan. Satelit yang masih beredar di orbit di bidang teknologi antariksa agar dapat seperti, satelit Ofek, satelit Amos, satelit TecSAR, satelit Mmemposisikan Israel sejajar dengan negara-negara Eros. Sedangkan satelit Vegetation and Environment maju di bidang penelitian dan eksplorasi antariksa monitoring on a New Micro-Satellite (Venus) akan dunia. diluncurkan tahun 2014. Israel juga memiliki wahana Indonesia sebagai negara yang merdeka peluncur satelit yaitu “Shavit”. dan berdaulat, memiliki wilayah yang sangat luas di Usaha membangun kemandirian di bidang bandingkan dengan Israel, tetapi kemajuan teknologi teknologi antariksa, membuat Israel terus bergerak antariksa Indonesia jauh di bawah Israel. Untuk itu maju sejak peluncuran satelit Ofek, yang artinya kita perlu mencermati dan mempelajari kemajuan Horizontal. Satelit Ofek adalah, jaringan satelit mata- teknologi dirgantara Israel untuk kepentingan mata yang pertama kali diluncurkan pada tahun kemajuan kedirgantaraan nasional. Lembaga 1988. Suksesnya peluncuran satelit Ofek membuat Antariksa Israel, berada di bawah Kementerian Ilmu Israel menjadi negara ke delapan yang mampu Pengetahuan dan Teknologi. meluncurkan satelit ke orbit. Secara kelembagaan ISA dibentuk secara Konsep kemandirian yang dikembangkan Israel di resmi oleh pemerintah Israel tahun 1983, meskipun bidang keantariksaan menurut pengamat strategi kegiatan kedirgantaraan Israel secara amatir telah militer sebagai upaya mengurangi ketergantungannya berlangsung sejak tahun 1970. Perdana Menteri pada Amerika Serikat dalam hal intelijen. Satelit Ofek Benjamin Netanyahu bertekad menjadikan Israel saat ini sudah memasuki generasi yang ke 9, sukses sebagai superpower di bidang antariksa. Komitmen diluncurkan pada Juni 2010. Menteri Pertahanan pemerintahh Israel tersebut bukan sebatas Israel Ehud Barak mengatakan, kesuksesan ini retorika yang biasa didengar di Indonesia. Guna merupakan simbol kemajuan dan sekaligus mendukung rencana tersebut, pemerintah Israel kegagahan Israel di bidang antariksa, “The success of terus meningkatkan anggaran penelitian dan the launch is a symbol of the prowess”. pengembangan di bidang antariksa yang menelan Di samping satelit Ofek, Israel juga memiliki biaya miliaran shekel. satelit mata-mata seperti Tecsar. Satelit-satelit

12 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 FAKTUALITA

tersebut merupakan satelit resolusi tinggi dengan cakupan luas, menggunakan Electronic Been Steering and X-band Radar System yang dibuat Israel Aerospace Industri, sebuah BUMN di bawah Departemen Pertahanan. Peluncuran Tecsar membuat Iran sangat marah, karena ia memang diniatkan untuk memata-matai Iran dan negara lain yang dianggap musuh, seperti Suriah dan Palestina. Untuk menjalankan misinya, Tecsar dilengkapi kamera super canggih, yang diklaim sebagai paling maju. Meski lintasan orbitnya di ketinggian 450-800 kilometer, satelit ini bisa menghasilkan resolusi sampai 10 sentimeter, melalui sistem radar gelombang X. Dengan kemampuan sebesar ini, buku yang tengah dibaca Presiden Palestina Mahmood Abbas pun bisa dibaca judulnya. Selain itu, Satelit TECSAR 1 berbeda dengan satelit di masa lalu, pemotretan oleh Tecsar tidak terpengaruh cuaca. Siang, malam, Negara-negara tetangga atau Asia, seperti untuk telekomunikasi, berawan, atau badai sekalipun, negara yang dianggap musuh operator selular, bank, rumah sakit “matanya” bisa tajam menyorot ibarat sosok telanjang bagi tentara dan lembaga pemerintah. bumi. Tidak mengherankan bila Israel. Amos-4 adalah salah bangunan-bangunan penting Disamping memiliki satu satelit yang paling canggih milik Hamas di jalur Gaza dengan satelit mata-mata, Israel juga dari jenisnya di dunia. Ini gampang diluluhlantakkan Israel. memiliki satelit komunikasi memiliki 10 antena, yang belum Dengan kecanggihan Amos, yang diluncurkan pertama pernah terjadi sebelumnya teknologi yang dimiliki, Israel kali tahun 1996, satelit Amos 2 untuk satelit komersial. Sistem dengan gampang mengawasi tahun 2003, Amos 3 tahun 2008, alokasi sumber daya, uniknya, pergerakan pasukan negara- Amos 4 tahun 2013 Amos 5 tahun akan memungkinkan pelanggan negara tetangganya, entah itu di 2011 dan Amos 6 peluncurannya untuk menyewakan kapasitas Suriah, Saudi Arabia, Mesir, Iran. direncanakan tahun 2016. Satelit satelit dan mengoperasikan Sebagai satelit mata-mata, Ofek ini dibuat oleh Israel Aerospace serta mengelolanya sendiri. ditempatkan di jalur rendah, di Industries. Armada satelit Amos AMOS-5 akan menghubungkan kisaran 300 km – 1.000 km di atas akan memberikan cakupan lebih Afrika dengan Eropa dan Timur bumi. Dengan orbit yang rendah, banyak dari dunia yang paling Tengah. Fixed pan-Afrika C- band ada dua manfaat yang diperoleh. cepat perkembangannya dan beam tahan terhadap kondisi Untuk satu kali orbit mengelilingi paling tinggi permintaan pasarnya, cuaca ekstrem, dan memiliki bumi, satelit hanya butuh waktu termasuk dari negara-negara tiga steerable Ku-band beams 1,5 jam. Sehingga, kawasan negara Timur Tengah, yang memungkinkan Spacecom tetangga seperti Iran, Palestina, Eropa Tengah dan Eropa Timur untuk mengalihkan mereka ke Suriah, Lebanon, dan negara- (ETT), Asia dan Afrika. Posisi permintaan yang sesuai. Menurut negara Arab lainnya, bisa dipantau Spacecom sebagai operator satelit Spacecom, salah satu pasar yang minimal enam kali dalam sehari. multi-regional mencapai lebih paling laris adalah Asia, untuk Untuk pengintaian sebuah lokasi dari 80 persen populasi dunia. layanan video. Selain itu, ada yang dianggap penting dapat lebih Satelit ini akan menyediakan permintaan kuat untuk data dan sering dilakukan. Manfaat lain layanan komunikasi cepat untuk layanan broadband. AMOS-4 akan adalah kameranya bisa merekam perusahaan dengan jangkauan menyediakan layanan di seluruh pergerakan di bumi lebih akurat. geografis yang luas di Afrika dan

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 13 FAKTUALITA

Asia, seluruh Timur Tengah (dari Israel di sebelah barat ke Afghanistan dan Pakistan di sebelah timur) serta Afrika tengah, timur dan selatan. Jasa pelayanan satelit AMOS di samping untuk lembaga sipil dan pemerintah dan juga dimanfaatkan tentara AS, yang saat ini merupakan pengguna utama dari rentang frekuensi Ka-band, berkat cakupan dari seluruh Timur Tengah ditambah dengan cakupan di Eropa tengah. AMOS-4 akan memungkinkan Pentagon untuk berkomunikasi secara langsung dengan unit-unit militer di Timur Tengah, dan untuk melaksanakan berbagai misi berbasis komunikasi. Misalnya, Pentagon akan dapat memerintahkan atau mengendalikan kendaraan dari jarak jauh di Timur Tengah untuk lepas landas dan mengambil film di daerah tertentu, sehingga memungkinkan komandan AS di lapangan untuk mendapatkan klip video secara realtime dan juga akan memungkinkan bisa konferensi video dari jarak jauh antar pemimpin militer dengan tentara yang ada di padang gurun, sebagai tambahan untuk aplikasi realtime lainnya. Bukan Israel kalau tidak berfikir strategis untuk menguasai teknologi dirgantara melalui aspek politis, militer maupun bisnis. Ketiga aspek tersebut diramu menjadi kepentingan yang sangat menguntungkan bagi Israel, antara lain yaitu melalui pemanfaatan kemampuan pengembangan teknologi satelit untuk bisnis berskala internasional. Rencana tersebut dirancang oleh satu tim beranggotakan Roket Shavit para ilmuwan dan ekonom, termasuk di antaranya Profesor Haim Eshed, kepala divisi angkasa Kementerian Pertahanan dan direktur jenderal Kementerian Sains dan Teknologi, Mehahem beberapa bulan ke depan, rezim Zionis tersebut Greenblum. Keahlian Israel, kata Eshed, terletak pada akan meluncurkan “Incline”, satelit nano pertama pembuatan “satelit mini” seperti satelit Ofek 9 yang Israel yang beratnya hanya 12 kilogram. Prototipe baru-baru ini diluncurkan. Satelit tersebut beratnya ini akan berfungsi sebagai alat relay transfer data, hanya beberapa ratus kilogram, jauh lebih ringan jika namun bisa juga digunakan untuk membawa kamera dibandingkan dengan satelit raksasa milik AS dan kecil di masa mendatang. Tel Aviv University juga Rusia yang beratnya berton-ton. sedang melaksanakan penelitian global positioning Meski memiliki teknologi canggih, pen- system technology (GPST), guna menyempurnakan jualan perangkat luar angkasa Isarel dalam 20 tahun kemampuan Israel di bidang teknologi antariksa. terakhir jumlahnya kurang dari $2,5 miliar, dan Israel Kunci kemajuan antariksa Israel merupakan bisa saja mendapatkan setidaknya 5 persen. Israel gabungan dari komunitas industri, akademisi, tengah melakukan pembicaraan dengan sejumlah dan kerjasama internasional untuk melakukan negara dan perusahaan keamanan mengenai research, development, construction, launching and kemungkinan kolaborasi di bidang antariksa. operating bersama yang diimplimentasikan dalam Melihat keunggulan teknologi satelit Israel, NASA, berbagai program. Salah satu program Israel tertarik untuk membeli payload satelit TecSar Israel. adalah pembuatan roket sebagai wahana peluncur TecStar mampu mengambil foto dengan resolusi tinggi satelit yang dikembangkan oleh Weapon Systems melalui kamera radar, bukannya melalui kamera Development Authority. Perusahaan ini menyediakan elektro optik yang memungkinkan TecStar menembus bahan bakar roket, melaksanakan uji coba semua kondisi cuaca, termasuk kabut dan awan. peluncuran, dan memproduksi mesin roket canggih Israel, terus berupaya meningkatkan the advanced engine technology yang digunakan kegiatan penelitian dan pengembangan sistem pada roket “Shavit” tiga tingkat. Motor roket yang baru pembuat satelit Ofek dan TecStar, dengan cara dimiliki Israel termasuk tercanggih di dunia. Di era menjalin kerja sama dengan Northtrop Grumman, kepemimpinan Bill Clinton, Amerika ingin membeli perusahaan industri pertahanan ternama AS, dan roket Shavit untuk peluncuran satelit militer Amerika, bersama-sama memproduksi lalu menjual satelit tetapi gagal karena terganjal oleh kebijakan dan mini. Israel juga mengembangkan satelit nano. Dalam peraturan yang ada.

14 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 SOSIALITA

KONSEP OPERASI TELEMETRY TRACKING AND COMMAND (TT&C) PADA PUSAT KENDALI SATELIT LAPAN

Chusnul Tri Judianto Peneliti Bidang Satelit Telekomunikasi Pusat Teknologi Satelit – Lapan E-mail: [email protected]

erkembangan teknologi satelit dunia yang sangat cepat memicu LAPAN terus meningkatkan kemampuan dalam membangun wahana antariksa se- perti satelit, roket dan sistem Pkendalinya secara mandiri. Salah satu caranya adalah melakukan kerjasama dengan negara maju yang sudah menguasai teknologi antariksa. Dengan kerjasama maka akan terjadi percepatan penguasaan teknologi untuk kemajuan negara dan bangsa. Penelitian dan pengembangan satelit telah dimulai sejak tahun 2003, dan tahun 2007 diluncurkan dan dioperasikan satelit LAPAN-TUBSAT. Pengembangan akan terus dilakukan dengan satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3, LAPAN-A4 dan LAPAN-A5 yang akan di luncurkan beberapa tahun mendatang. Operasi satelit yang terintegrasi ini dibutuhkan karena Program pengembangan satelit ini dalam beberapa tahun mendatang akan ada beberapa satelit mengharuskan LAPAN secara bertahap yang dioperasikan secara bersamaan dengan karakteristik menyiapkan sistem kendali satelit yang orbit yang beragam. Satelit LAPAN-A2 akan berada di orbit terpusat, agar kendali kegiatan satelit dapat ekuator sehingga memiliki waktu kontak sebanyak 14 dilakukan dengan standar operasi yang tepat kali per hari. Sedangkan satelit LAPAN-A3, LAPAN-A4 dan dan terkoordinasi. Lapan Space Operation LAPAN-A5 berada di orbit Polar dengan waktu kontak dua Center (LSOC) sebagai pusat kendali satelit hingga empat kali per hari. Dengan perkembangan yang LAPAN dan jaringan yang melibatkan operator demikian, dimungkinkan untuk melakukan operasi satelit lain yang berada di wilayah Indonesia harus yang terkoordinir dan membangun jaringan kerjasama disiapkan. LSOC bisa digunakan sebagai operasi satelit bersama Negara lain. pusat pertukaran data operasi satelit secara internasional. Seiring dengan perkembangan PUSAT OPERASI ANTARIKSA INTERNASIONAL dan penguasaan teknologi antariksa, LSOC juga dapat menjalankan misi kendali wahana Pusat Operasi Antariksa (Space Operation Centre) antariksa untuk eksplorasi benda antariksa merupakan pusat operasi seluruh aktivitas pemanfaatan seperti memantau aktivitas bulan, matahari teknologi antariksa. Operasi ini dilakukan secara terpusat dan cuaca antariksa. karena membutuhkan koordinasi, sinergi dan kerja yang

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 15 SOSIALITA terpadu sesuai kompleksitas aktivitas operasi dan kendali misi satelitnya. Operasi antariksa wahana antariksa yang terintegrasi. mencakup kendali satelit, kendali Hampir semua negara yang peluncuran roket dan eksplorasi mengembangkan satelit memiliki antariksa. pusat operasi antariksa, sehingga seluruh aktivitas antariksanya LAPAN sebagai institusi dapat terkoordinasi dan tepat. pemerintah yang mempunyai Dibawah ini adalah contoh pusat tugas dan fungsi mengawal operasi antariksa beberapa pelaksanaan pengembangan space agency yang ada saat ini. teknologi antariksa dengan program utama pengembangan teknologi satelit dan roket di A. Pusat Operasi Antariksa Indonesia. Pengembangan satelit Eropa; ESOC (Europe Space mikro pertama adalah LAPAN- Operation Centre) TUBSAT untuk misi surveillance dan generasi berikutnya LAPAN-A2 ESOC merupakan pusat dengan kemampuan surveillance, operasi seluruh kegiatan antariksa ship monitoring dan amateur negara-negara Eropa yang bertugas communication untuk mitigasi melaksanakan operasi misi satelit bencana sudah siap diluncurkan. Eropa (Europe Space Agency atau Satelit LAPAN-A3 memasuki ESA ) dan membangun, meng- proses Assembly Integration and operasikan serta merawat stasiun Test (AIT) untuk mendukung misi bumi pendukung misi satelit ESA. remote sensing sebagai satelit Operasi yang dilakukan meliputi imager pertama yang dibuat oleh penyiapan misi peluncuran satelit LAPAN. Tahapan berikutnya adalah (LEOP, IOT dan Operasi misi), pemanfaatan teknologi satelit koordinasi dengan jaringan stasiun untuk ilmu pengetahuan dan bumi kendali internasional untuk teknologi SAR yang menjadi misi mendukung operasi satelit milik satelit LAPAN-A4 dan LAPAN-A5. ESA (20 negara). Pusat kendali Pusat Operasi Antariksa ESOC misi ada di Jerman tetapi memiliki Berdasarkan rencana ini, maka konsep operasi satelit yang terintegrasi dan terkoordinasi antar stasiun bumi dalam dan luar negeri harus disiapkan. Disisi lain, LAPAN harus siap melakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi antariksa dan membangun kerjasama antar space agency. Kerjasama tersebut bisa berupa pengoperasian satelit, eksplorasi antariksa, space weather, dan lunar mission yang tergabung dalam jaringan internasional. Impian tersebut sangat mungkin karena didukung posisi Indonesia sebagai daerah lintasan satelit Pusat Operasi Antariksa GSOC orbit polar dan equatorial (8° LS dan 8° LU). Dukungan stasiun beberapa fasilitas pendukung (ESOC) di Darmstadt-Jerman, bumi satelit pada saat peluncuran dibeberapa Negara Eropa the European Astronaut Centre dan operasi perawatannya (TT&C dan saling terhubung, seperti (EAC) di Cologne-Jerman, dan the Operation) menjadi sangat penting. ESA science missions (ESTEC) European Space Astronomy Centre di Dari pemikiran dan kondisi faktual di Noordwijk-Belanda, Earth Villanueva de la Cañada, Spanyol. inilah, maka LSOC dirasa penting Observation missions (ESRIN) di dan menjadi sentral pengawalan Frascati-Italia, ESA Mission Control

16 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 SOSIALITA

B. Pusat Operasi Antariksa Jerman; GSOC (German Space Operation Centre)

GSOC menjadi pusat kendali wahana antariksa yang dioperasikan oleh DLR (German Aerospace centre) yang bertanggung jawab terhadap pengoperasian wahana antariksa (satelit) milik Jerman, milik negara-negara Eropa dan satelit internasional lainnya. Tugas dan tanggung jawab GSOC mencakup:

1. Kendali dan monitoring satelit, subsistemnya dan riset antariksa. 2. Membangun komunikasi antara satelit, stasiun bumi dan pusat kendali 3. Tracking dan penghitungan lintasan orbit satelit 4. Perencanaan dan eksekusi Pusat kendali satelit LAPAN Rumpin dan Rancabu-ngur - Bogor manuver satelit, dan orbit 5. Akuisisi, proses, distribusi dan evaluasi data satelit Rancabungur dan Biak) ke pusat perangkat lunak dan perangkat 6. Perencanaan misi satelit analisis tim untuk mengetahui keras sistem pendukung stasiun (operasi satelit dan stasiun kondisi kesehatan seluruh bumi. bumi). subsistemnya. 4. Data Archiving PUSAT OPERASI DAN KENDALI 2. Satellite Operation SATELIT LAPAN Pengumpulan, penyimpanan • Kegiatan yang dilakukan untuk dan analisis data hasil operasi TT&C Sesuai tugas dan fungsinya, operasi satelit ini adalah: dan misi satelit, serta memastikan Pusat Teknologi Satelit • Operasi Telemetry Tracking bahwa sistem satelit bekerja secara melaksanakan pengembangan dan Command (TT&C) yang normal dan kualitas data diperoleh dan pengoperasian satelit LAPAN. dilakukan setiap hari (daily dengan baik selama operasi. Seluruh kegiatan operasi satelit operation). LAPAN dilakukan terintegrasi • Perawatan seluruh sistem STASIUN BUMI PENDUKUNG dengan stasiun pendukung di stasiun bumi untuk kendali OPERASI SATELIT LAPAN beberapa wilayah Indonesia satelit. stasiun bumi di Berlin (Jerman) dan • Operasi penerimaan data Selama lebih dari 5 tahun Spitzbergen (Norwegia). misi satelit (data surveillance) operasi satelit LAPAN, telah dan operasi bersama dibangun 5 buah stasiun bumi guna Kegiatan operasi satelit yang dengan badan terkait untuk mendukung misi operasi satelit dilakukan meliputi: kepentingan riset antariksa. LAPAN. Stasiun bumi tersebut dikembangkan secara mandiri 1. Satellite Mission and Data 3. Development Project untuk akuisisi data telemetry, data Analysis muatan misi dan kendali satelit. Merupakan kegiatan inti Pengembangan teknologi Satelit LAPAN beroperasi di orbit dalam menjaga kondisi kesehatan stasiun bumi dengan melakukan polar dan dekat ekuator, sehingga satelit dan proses maneuver untuk penelitian dan perekayasaan perlu stasiun bumi pada jalur lintas akusisi data satelit. Saat ini seluruh perangkat pendukung sistem orbit tersebut. Beberapa stasiun data telemetry secara real time dan stasiun bumi, kegiatannya berupa bumi pendukung misi satelit LAPAN kontinyu dikirim dari beberapa perekayasaan dan penelitian ditampilkan pada tabel berikut ini. stasiun bumi pendukung (Rumpin,

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 17 SOSIALITA

NO STASIUN BUMI POSISI AREA CAKUPAN

1 Rumpin 106o37’52’’ E - 6o22’16’’ S Mencakup seluruh pulau Jawa dan Bali 2 Rancabungur 106o42’04’’ E - 6o32’09’’ S Mencakupi seluruh pulau Jawa dan Bali (SCC) 3 Biak 136o06’07’’ E - 1o10’41’’ S Mencakup Seluruh daerah di Papua hingga Maluku 4 Pontianak 109o22’03’’ E - 00o00’12’’ S Mencakupi wilayah Kalimantan hingga bagian timur Sumatera (backup) 5 Berlin-Jerman 52o 51’42’’ N - 13o 33’26’’ W Daera Eropa dgn 8 kali akses (satellite pass/hari) 6 Spitzbergen- Norway 78o20’02’’ N - 15o 28’9’’ W Daerah Eropa dan Kutub Utara dengan akses 14 kali (satellite pass/hari)

Tabel: Stasiun Bumi Pendukung Operasi Satelit LAPAN

Jaringan Stasiun Bumi Satelit LAPAN negeri tersebut sangat menguntungkan karena posisinya di dekat kutub sehingga dapat membantu Dilihat dari jaringan stasiun bumi pendukung mengakses satelit LAPAN ketika berada dalam daerah operasi satelit LAPAN, ada keterlibatan stasiun bumi cakupannya. Pada posisi tersebut, stasiun bumi di lokal dan negara lain di Spitzbergen (Norwegia) dekat kutub dalam sehari dapat mengakses satelit dan Berlin (Jerman). Secara teknis satelit LAPAN pada orbit polar sebanyak 8 kali (Berlin) dan 14 kali dapat dioperasikan dari stasiun bumi Rancabungur (Spitzbergen). Keuntungan inilah yang dimanfaatkan (remote control). Namun kedua stasiun bumi luar dalam kerjasama operasi satelit.

18 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 SOSIALITA

Konsep Pusat Operasi Antariksa hal pembuatan satelit, operasi Pembagian kerja dalam LAPAN misi satelit SAR, optic, satcom dan konsep LSOC sangat tertata, navigasi dengan Jepang (JAXA), India terkendali dan tidak tumpang Keberadaan Pusat Operasi (ISRO), China, dan Jerman. Kegiatan tindih, sehingga pekerjaan operasi Antariksa Lapan (LSOC) menuntut operasi satelit untuk penelitian satelit, maintenance, analisis kesiapan sedini mungkin pemanfaatan data satelit bersama data satelit dan diseminasi data berupa sarana stasiun bumi, Hokkaido dan Chiba University juga dapat dilakukan sesuai prosedur. SDM dan SOP untuk kerjasama membutuhkan koordinator atau LSOC merupakan wadah untuk operasi satelit internal dan LSOC. mensinergikan seluruh kegiatan eksternal. Kerjasama operasi satelit Interkoneksi kegiatan dibawah operasi satelit. Semoga gagasan eksternal menjadi kebutuhan dalam LSOC diperlihatkan pada gambar ini menjadi pemicu terwujudnya perkembangan teknologi satelit berikut. LSOC yang berpayung hukum. dan peluncurannya. Ketersediaan fasilitas pendukung menjadi daya tarik bagi external space agency untuk tujuan komersial atau untuk penelitian.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antar badan antariksa dan operator satelit adalah: 1. Saling bertukar data (data sharing) hasil operasi satelit dan data misi. 2. Tergabung dalam jaringan stasiun bumi operasi satelit internasional untuk saling mendukung ke-giatan operasi antariksa masing-masing. 3. Koordinasi dalam kegiatan Launch and Early Orbit Phase (LEOP), In Orbit Test (IOT) dan operasi misi satelit. Interkoneksi kegiatan LAPAN Space Operation Centre (LSOC) 4. Mendukung proses peluncuran roket dan satelit.

Kerjasama saat in mengedepankan fungsi Mission Operation and Health Analysis (MOHA), Spacecraft Control Centre (SCC) dan operasi jaringan stasiun bumi milik LAPAN yang sudah ada. Kebutuhan LSOC dikarenakan peningkatan operasi satelit milik Lapan, diawali dengan LAPAN- TUBSAT yang saat ini ber-operasi di orbit hingga generasi berikutnya LAPAN-A5 yang masih dalam desain. Dibidang lain kerjasama dalam

Bagan Struktur Operasi LAPAN Space Operation Centre (LSOC)

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 19 AKTUALITA

Laboratorium Hardware In The Loop Simulation di Bidang Teknologi Avionik Pustekbang.

ardware In the Loop Simulations (HILS) adalah komputer terpisah SIMULATOR HIL yang digunakan untuk melakukan simulasi perilaku wahana (plant) UNTUK PERANCANGAN Hyang didukung oleh beberapa sistem akuisisi data, pembangkit sinyal dan prototipe sistem kendali yang dapat di SISTEM KENDALI UAV uji secara waktu nyata (real time) dan dipresentasikan dalam bentuk perangkat keras (hardware). Di dalam membangun Prasepvianto Estu Broto; HILS diperlukan model matematika dari Eko Budi Purwanto Unnamed Aerial Vehicle (UAV) yang akan Email : prasepvianto.fisika43@ diteliti dan dikembangkan. Dari model matematika, bisa dianalisis karakteristik gmail.com stabilitas statis dari UAV. Untuk mendapatkan nilai parameter dinamika terbang sebuah UAV digunakan beberapa metode antara lain: (1) Penurunan model matematika menggunakan metode first principle yang diverifikasi menggunakan sistem identification toolbox Matlab; (2) Pengujian UAV di dalam terowongan angin; (3) Uji terbang UAV dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang benar.

20 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 AKTUALITA

Tahapan penelitian dan pengembangan HILS.

TAHAPAN MEMBANGUN HILS. menggunakan metode first principle dan piranti lunak datcom. Selanjutnya persamaan keadaan divalidasi Kegiatan utama dalam penelitian dan menggunakan sistem identification toolbox Matlab pengembangan HILS adalah membangun simulator dan digunakan sebagai model dalam pengembangan HILS untuk perancangan sistem kendali UAV sistem kendali hardware secara real time. menggunakan sistem autopilot. Untuk mewujudkan perangkat keras sistem kendali autonomous untuk MANFAAT HILS. UAV diperlukan beberapa tahap penelitian dan pengembangan. Diawali dengan penurunan Simulator HIL dapat digunakan untuk merancang persamaan keadaan Lapan Survilance UAV-02 (LSU-02) sistem kendali dan mengoreksi model real time yang

Diagram blok sitem komunikasi antar komputer HILS

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 21 AKTUALITA diturunkan. Secara umum, terdapat perbedaan Berdasarkan persamaan keadaan yang diperoleh, antara hasil hitungan numerik dengan kenyataan selanjutnya dirancang sistem kendali Proporsional hasil uji terbang atau uji terowongan angin. Untuk Integral Derivatif (PID). Untuk memudahkan analisis, memudahkan validasi kedua metode tersebut, maka persamaan gerak UAV dibedakan atas matra digunakan HILS dengan dukungan beberapa komputer longitudinal dan lateral direksional. Gerak longitudinal dan autopilot sebagai sistem kendali. Hasil simulasi dipengaruhi oleh variabel u, w, q dan θ dan ini dibatasi menggunakan HILS dapat dipakai sebagai acuan dalam oleh bidang XBZB. Sedangkan gerak lateral direksional uji terowongan angin atau uji terbang. Simulator HILS dipengaruhi oleh sideslip, rolling dan yawing. Dari sangat cocok untuk penelitian dan pengembangan persamaan tersebut terlihat bahwa sideslip tidak ter- sebuah sistem dalam kondisi kritis atau beresiko tinggi. couple dengan percepatan rolling dan yawing. Padahal Contohnya seperti perancangan sistem kendali un- dalam kenyataan tidak demikian. Oleh karena itu, tuk UAV yang berguna untuk menghindari resiko dalam hal praktis harus diperhitungkan jumlah coupling kerusakan UAV akibat jatuh atau hilang karena yang bisa muncul sebagai resultan gaya aerodinamik diambil alih oleh pihak lain atau tidak terkendali. yang dibatasi oleh bidang XBZB. Sedangkan gerak lateral direksional dipengaruhi oleh sideslip, rolling STRUKTUR HILS. dan yawing. Dari persamaan tersebut terlihat bahwa sideslip tidak ter-couple dengan percepatan rolling dan Struktur HILS terdiri dari empat komputer. yawing, padahal dalam kenyataan tidak demikian. Oleh Komputer utama untuk menghitung parameter karena itu, dalam hal praktis harus diperhitungkan kontrol. Komputer kedua sebagai pengendali autopilot. jumlah coupling yang bisa muncul sebagai resultan Komputer tiga dan empat digunakan untuk tampilan gaya aerodinamik yang mempengaruhinya. Untuk visual menggunakan piranti lunak X-Plane. Piranti mempermudah analisis, maka diasumsikan bahwa lunak X-Plane merupakan perangkat lunak simulator selama terbang UAV dianggap sebagai benda kaku yang terbang untuk komputer personal (PC) berbasis Linux, terbang, muatannya berada didalam bodi UAV dan Macintosh, dan Windows. Ke empat komputer tersebut kecepatannya adalah konstan. Parameter-parameter terhubung dengan jaringan yang membuatnya dapat UAV yang diukur diberikan pada gambar berikut. saling berkomunikasi.

Parameter-parameter yang mempengaruhi sikap terbang UAV.

22 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 AKTUALITA

Dengan menggunakan Sistem autopilot nantinya Proporsional Integral dan Derivatif piranti lunak Matlab, parameter digunakan untuk mengontrol (PID) dari parameter yang sudah kontrol dibentuk dari persamaan UAV agar dapat terbang secara dihitung iterasinya dihitung kembali matematika menjadi sinyal autonomous. Dalam simulator HIL, secara real time (di-trim) sampai Pulse Wave Modulation (PWM) autopilot diberi masukan berupa mendapatkan hasil yang diinginkan. yang dapat terbaca oleh parameter UAV yang telah dihitung autopilot. Implementasikan oleh piranti lunak Matlab. Dari Parameter kontrol dari HILS menggunakan piranti parameter tersebut dapat dianalisis Matlab juga dikirimkan ke piranti lunak Matlab dan Simulink apakah UAV terbang stabil atau lunak X-Plane untuk mengetahui ditampilkan pada gambar berikut. tidak. Jika belum stabil, nilai gain visualisasi terbang UAV. Dengan piranti lunak X-Plane, pengguna dapat mengendalikan sebuah wahana terbang layaknya seorang pilot dan dapat merancang serta memodifikasi model geometris wahana terbang sesuai dengan rancangan. Piranti lunak X-Plane menggunakan model matematis berbasis bentuk geometris yang disebut blade-element theory untuk memperkirakan pergerakan dan sikap wahana terbang, sehingga pergerakan dan sikap wahana terbang mendekati kenyataannya. Salah satu kelebihan piranti lunak X-Plane dibanding simulator terbang lain adalah tersedianya fitur layanan pengembangan dengan plugin. Salah satu tampilan dari piranti lunak X-Plane diberikan pada gambar berikut ini.

Visualisasi dalam rancangan HILS ini menggunakan piranti lunak X-Plane untuk perancangan Disain HILS menggunakan Simulink Matlab. plugin sebagai antarmuka

Bentuk fisik sistem autopilot.

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 23 AKTUALITA

Tampilan X-Plane 9 saat dilakukan simulasi HIL komunikasi data X-Plane dengan Visual studio 2010. Sedangkan dapat melakukan penonaktifan Simulink. Komunikasi data kedua fasilitas library digunakan Windows model geometri pada piranti lunak piranti lunak ini menggunakan Sockets API (WS2 32) dan X-Plane X-Plane, menerima datagram User Datagram Protocol (UDP). piranti lunak Development Kit UDP dari Simulink dan men- Plugin dirancang menggunakan (SDK). Agar piranti lunak X-Plane set variabel data simulasi pada bahasa pemrograman C++ dengan berfungsi sebagai simulator visual, piranti lunak X-Plane dengan kompilasi menggunakan Microsoft maka plugin yang dirancang harus data yang diterima dari Simulink.

Implemtasi HILS

24 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 AKTUALITA

Display UAV pada PC-3 dalam simulasi heksagonal

Plot way point dari Simulink Matlab.

HILS, maka dapat dilakukan simulasi dan perancangan sistem kendali untuk mendapatkan nilai parameter dinamika terbang sebelum uji terbang UAV sebenarnya. Keunggulan HILS adalah dapat melakukan simulasi perangkat keras secara real time tanpa resiko kehilangan UAV. Dengan simula- tor HILS, maka dapat dilakukan simulasi dan perancangan sistem kendali untuk mendapatkan nilai parameter dinamika terbang sebe- lum uji terbang UAV sebenarnya.

Tampilan flight planner dari APM Planner yang terkoneksi dengan autopilot.

Dibangunnya HILS merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja sistem melalui simulasi. Oleh karena itu, perlu dipahami tiga hal penting yang terkait dengan HILS yaitu (1) keluaran simulasi berupa grafik sinyal waktu pencapaian stabilitas dari sistem, (2) HILS berjalan real time artinya respon yang diberi kan merupakan respon dari perangkat keras dan (3) Embedded piranti lunak HILS pada perangkat keras secara real time sebagai implementasi keadaan sebenarnya.

Keunggulan HILS adalah dapat melakukan simulasi perangkat keras secara real time tanpa resiko kehilangan UAV. Dengan simulator Tiga unit komputer berkecepatan cukup tinggi untuk HILS

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 25 AKTUALITA REKOR MURI TERBANG TERJAUH PESAWAT TANPA AWAK LSU-02 erkembangan Unmanned Aerial Vehicle MODE AUTONOMOUS (UAV) saat ini sangat pesat di berbagai negara. Hal ini dikarenakan UAV bisa Yanuar Prabowo, ST. digunakan untuk berbagai tujuan Bidang Teknologi Avionik – Pstrategis seperti pemotretan dari udara, Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN monitoring daerah perbatasan bahkan untuk [email protected] keperluan pertahanan suatu negara. Di Indonesia, khususnya melalui Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN telah dilakukan penelitian dan pengembangan UAV untuk tujuan surveillance. Kegiatan tersebut dinamakan LSU (LAPAN Surveillance UAV) yang telah dimulai pada tahun 2012. LSU-02 (Lapan Surveillance UAV-02) adalah salah satu tipe pesawat UAV Surveillance yang dimiliki LAPAN hasil kerja tim Litbang dan manufacturing Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN.

Banyak misi yang telah dilakukan oleh LSU-02 salah satunya adalah misi pencatatan rekor MURI untuk terbang terjauh. Sebelum melakukan misi Pencatatan Rekor MURI, LSU-02 ini telah melalui banyak uji terbang diantaranya adalah : • Uji terbang pertama kali LSU-02 di Nusawiru, pada bulan Maret 2012 • Berbagai uji terbang dan uji sistem avionik di Rumpin, pada bulan April – Oktober 2012 • Uji terbang di Laut Ambalat Sulawesi LSU-02 (LAPAN Surveillance UAV – 02) Utara, pada bulan Oktober 2012 • Uji terbang endurance di Pameungpeuk, pada bulan Februari 2013 Spesifikasi LSU-02 • Uji terbang di Situbondo, Jawa Timur, pada bulan Mei 2013 LSU-02 (LAPAN Surveilance UAV-02) memiliki spesifikasi sebagai berikut: - Wingspan (Bentang sayap) : 2400 mm - Fuselage Length (Panjang Pesawat) : 1700 mm - Panjang landasan take off minimum : 20 m - Muatan maksimum : 3 kg - Kecepatan Terbang : 100 km/jam - Kecepatan Maksimum : 150 km/jam - Airspeed Stall : 40 km/jam - Mesin : 2 Tax 33cc - Jenis bahan bakar : Pertamax Plus dan Oli Full Sintetic - Kapasitas bahan bakar : 3,5 liter - Lama terbang maksimum : 4 jam - Sistem Kontrol : Take Off/Landing dengan Remote Control Terbang jarak jauh secara Autonomous

26 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 AKTUALITA Konfigurasi Sistem Kontrol LSU-02 adalah menggunakan sistem autopilot yang dapat dilihat pada gambar berikut titik terjauh di Pantai Batu Karas Ciamis sekitar 100 km dan kembali ke Lanud Pameungpeuk sebagai Homenya sekitar 100 km. Sesuai dengan konsep misi yang telah ditentukan sebelumnya, ketinggian terbang LSU-02 adalah 350 m diatas permukaan laut pada saat berangkat menuju ke pantai Batu Karas Ciamis, sedangkan setelah sampai di titik terjauhnya yaitu di pantai Batu Karas Ciamis, ketinggian terbang LSU-02 turun menjadi 150 m dan saat kembali ke titik Homenya di Lanud Pameungpeuk ketinggian terbang LSU-02 naik lagi menjadi 350 m.

Penurunan ketinggian terbang LSU-02 di titik terjauh yaitu saat di Diagram blok Sistem Kontrol LSU-02 daerah Pantai Batu karas Ciamis dikarenakan untuk mempermudah Tim Pemantau Posisi Terjauh untuk melihat LSU-02 telah sampai Sistem Autopilot LSU-02 terdiri dari telah ditentukan sebelumnya. pada titik tersebut, sehingga dapat beberapa komponen yaitu: Waypoint untuk pencatatan rekor divalidasi dengan kamera GPS - RC Transmiter dan Receiver, untuk MURI membentang dari Lanud yang dibawa oleh Tim Pemantau. take off dan landing LSU-02 Pameungpeuk Garut sebagai Home Pada gambar waypoint tersebut - Modul Autopilot, untuk mode base dimana LSU-02 akan Take Off tampak tanda panah merah yang terbang dari LSU-02 (Manual, dan Landing sampai titik terjauhnya menunjukkan jalur berangkat LSU- Autopilot, Stabil) di Pantai Batu Karas Ciamis. 02 ke titik terjauh di Pantai Batu - Aktuator, untuk penggerak Karas Ciamis dan tanda panah hijau bidang kendali terbang pesawat Jalur terbang yang ditempuh menunjukkan jalur kembali LSU-02 (elevator, rudder, aileron), oleh LSU-02 adalah 199.8945 km, ke Homenya di Lanud Pameungpeuk penggerak throttle dan landing yang merupakan perjalanan dari Garut. gear depan menggunakan servo Lanud Pameungpeuk menuju - Sistem Telemetri menggunakan modul radio RF frekuensi 900MHz, antena yagi dan software GCS untuk Ground Control Stasion

Untuk payload LSU-02 terdiri dari kamera digital dan video recorder Pantai Batu Karas Ciamis sesuai dengan misi yang akan dilakukan. Kapasitas muatan tidak lebih dari 3kg sesuai dengan spesifikasi LSU-02. Lanud Pameungpeuk Garut

Waypoint

Waypoint adalah hal terpenting dalam penerbangan misi LSU-02, karena dengan waypoint tersebut pesawat akan terbang sesuai dengan jalur yang Waypoint yang diprogram untuk di lalui LSU-02

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 27 AKTUALITA

Persiapan dan saat lepas landas (take off) LSU-02

Take off dari Lanud Pameungpeuk Monitoring Titik Terbang Terjauh 4 orang. Posisi titik waypoint tersebut berada pada koordinat latitude: Persiapan take off pesawat Monitoring keberadaan LSU-02 -7.75071001 dan longitude : oleh tim dimulai pada pukul 05:00 pada titik terjauh 100 km dilakukan 108.50269317 (waypoint 16) tepatnya WIB. LSU-02 take off pada pukul oleh Tim Pemantau posisi sebanyak di daerah Pantai Batu Karas Ciamis. 06:30 WIB di Lanud Pameungpeuk. Pada saat take off LSU-02 memiliki spesifikasi misi terbang sebagai berikut: - Fuel : 3 liter - Kecepatan angin di landasan : 3m/s - Kecepatan terbang LSU : 90km/jam - Payload : Kamera GPS dan video recorder

Kamera GPS tersebut berfungsi untuk mengetahui posisi tepat terbang pesawat LSU-02 dan sebagai validasi bahwa LSU- 02 telah mencapai posisi yang telah ditentukan. Kamera telah diprogram secara automatis untuk selalu memotret setiap 3 detik. Zoom waypoint titik 16, lintasan terbang LSU-02 saat berada di Pantai Batu Karas Ciamis

28 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 AKTUALITA

Monitoring LSU-02 di Pantai Batu Karas Ciamis oleh Tim Pemantau Posisi

Berdasarkan Waypoint yang rupa seperti bersilang bertujuan Landing di Pameungpeuk telah ditentukan, pada posisi titik untuk mendapatkan data foto dari terjauh 100 km ini pesawat LSU- kamera GPS yang dipasang pada Pesawat LSU-02 mulai terlihat 02 akan terbang melintasi titik pesawat. Selain itu juga untuk sekitar pukul 09:00 WIB dan terbang tersebut 4 kali (waypoint titik 16). mempermudah validasi posisi oleh berputar (loiter) diatas Lanud Hal ini dapat dilihat pada gambar Tim Pemantau titik terjauh LAPAN. Pameungpeuk beberapa kali sesuai berikut. Tanda panah berwarna dengan program yang telah dibuat. merah menunjukkan arah datang LSU-02 mulai terlihat pada Setelah menyelesaikan misinya, pesawat menuju titik pusat waypoint pukul 07:34 WIB dan melewati LSU-02 mendarat dengan baik di terjauh, sedangkan tanda panah titik waypoint tersebut sebanyak Lanud Pameungpeuk Garut pada hijau menunjukkan arah pesawat 4 kali sesuai dengan lintasan pukul 09:13 WIB. kembali ke Lanud Pameungpeuk terbang yang telah dibuat dan Garut. Lintasan terbang di titik langsung kembali ke Pameungpeuk terjauh ini dibuat sedemikian pada pukul 07:37 WIB.

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 29 AKTUALITA

Detik-detik saat LSU-02 mendarat (landing) di Lanud Pameungpeuk

Hasil Foto Udara udara dapat dilihat pada gambar terbang beberapa kali di Pantai Batu di bawah. Setelah take off LSU-02 Karas Ciamis. Foto udara ini diperoleh dari terbang menuju ke titik terjauh payload kamera GPS yang terpasang yaitu di daerah Pantai Batu Karas Posisi terakhir kamera di badan (fuselage) LSU-02. Pada Ciamis dan terbang beberapa kali memotret adalah pada koordinat kamera tersebut dipasang memori di pantai tersebut sesuai dengan latitude : 70 48’ 55.944” dan sebesar 4 Gb dan diprogram program misi terbangnya. LSU- longitude : 1080 26’ 26.251”. untuk dapat memotret secara 02 akan kembali ke home base di Dari hasil potret ini sudah dapat otomatis setiap 3 detik. Hasil foto Lanud Pameungpeuk Garut setelah membuktikan bahwa LSU-02 telah

Foto udara LSU-02 saat take offdi Lanud Pameungpeuk Garut

30 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 mampu terbang sejauh 100 km dan dapat terbang kembali ke home base di Lanud Pameungpeuk Garut dengan total jarak sejauh ± 200 km serta landing dengan mulus.

Penyerahan Piagam MURI

Keberhasilan Tim LSU Pustekbang LAPAN setelah Foto udara LSU-02 saat berada di titik terjauh di Pantai Batu Karas Ciamis melakukan kegiatan litbang, manufacturing dan berbagai macam uji akhirnya terbayar. LAPAN berhasil mencatatkan rekor MURI (Museum Rekor – Dunia Indonesia) atas Pesawat Tanpa Awak (UAV) Terbang Menempuh Jarak Terjauh. Piagam penghargaan di- serahkan oleh Deputy Manager MURI Bapak Damian Awan Rahargo dan diterima langsung oleh Deputi Teknologi Dirgantara Bapak Prof. Dr. Foto udara LSU-02 terakhir yang dapat dilakukan oleh payload kamera Ing. Soewarto Hardienata. dengan berat total kurang dari Peristiwa pencatatan rekor ini 15 kg dan jarak sejauh 200km. merupakan momentum peringatan ulang tahun ke-50 bagi LAPAN Prestasi ini diharapkan karena sudah berhasil mencatatkan menjadi langkah awal bagi rekor terbang terjauh untuk pengembangan pesawat tanpa kategori pesawat tanpa awak (UAV) awak (UAV).

Piagam Penghargaan Serah terima piagam penghargaan MURI MURI

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 31 FAKTUALITA ROKET KARTIKA-1 ROKET KAPPA-8

LAUNCHING PAD JETTY SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK PELUNCURAN ROKET LAPAN – DI PAMEUNGPEUK

Moedji Soedjarwo e-mail:[email protected] Peluncuran roket KARTIKA-1 bulan Agustus 1964 dan roket KAPPA-8 bulan Agustus 1965

Sejarah Landasan Luncur Stasiun Peluncuran Roket di Garut, termasuk pemasangan dan Pameungpeuk Pameungpeuk Kabupaten Garut penyiapan segala fasilitas serta tanggal 14 Agustus 1964, dan peralatannya. Hasilnya bulan Sejarah peroketan di Indonesia Indonesia tercatat menjadi negara Agustus 1965 meluncurlah roket- diawali dengan lahirnya Proyek kedua di Asia Afrika se-sudah roket “KAPPA-8” dengan mulus Penelitian dan Pengembangan Jepang yang berhasil meluncurkan yang mencapai ketinggian 364 Roket Ilmiah dan Militer Awal roket ilmiah buatan dalam negeri. km. Arti penting dari peristiwa disingkat Proyek “PRIMA” ini adalah untuk pertama kali tanggal 22 September 1962 yang Selagi kesibukan meliputi telah diluncurkan roket dari bumi merupakan afiliasi AURI dan ITB. pengembangan roket “KARTIKA-1”, Indonesia memasuki antariksa, Dasar pertimbangan proyek ini upaya mendatangkan teknologi yang apogeenya melebihi tinggi adalah untuk membuat wahana dari luar negeri menjadi semakin orbit para kosmonot dan astronot dasar yang standar bagi keperluan nyata berkat terjalinnya hubungan pada waktu itu. Ketinggian yang militer dan sipil dengan biaya dengan Prof. Dr. Hideo Itokawa, dicapai merupakan rekor bagi rendah yang dibebankan pada seorang pionir peroketan Jepang. peluncuran roket dari daerah anggaran belanja Angkatan Udara Dari hubungan antar pakar khatulistiwa. Lokasi Stasiun (AURI). Dengan dedikasi tinggi peroketan tersebut, akhirnya Peluncuran Roket Sonda yang dari para peneliti dan tersedianya diperoleh sistem roket “KAPPA-8” digambarkan oleh Prof. Dr. fasilitas yang dimiliki Perindustrian dengan kapasitas angkut muatan Hideo Itokawa diperlihatkan Angkatan Darat (PINDAD) pada 50 Kg ketinggian luncur 200 km pada gambar dibawah. saat itu, maka terwujudlah roket sebagai Proyek “S1”. Personil dengan diameter booster 235 Proyek PRIMA setelah meluncurkan Tragedi nasional tahun 1965 mm hasil karya anak bangsa roket “KARTIKA-1” yang ke dua, yang mengakibatkan surutnya yang diberi nama “KARTIKA-1”. seluruhnya dialih tugaskan ke kegiatan peroketan, sehingga Proyek ini membuktikan adanya Proyek “S1” ditambah sejumlah fungsi Stasiun Peluncuran kemampuan dalam negeri untuk ilmuan. Dalam waktu kurang Roket terbengkalai. Namun mengembangkan teknologi dari 7 bulan telah dikirim Tim ke tahun 1972 kegiatan peroketan peroketan secara mandiri. Jepang untuk training peroketan. kembali bangkit dengan Indonesia kemudian membangun adanya penelitian yang Akhirnya roket “KARTIKA-1” Stasiun Peluncuran Roket (Staspro) dilakukan oleh LAPAN dan diluncurkan secara mulus dari di Pameungpeuk Kabupaten TNI AU. Hasilnya, tahun 1973

32 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 ROKET KARTIKA-1 ROKET KAPPA-8 FAKTUALITA

Peta lokasi stasiun peluncuran roket sonda di Pameungpeuk – Garut, Jawa Barat

penggunaan Staspro kembali semarak untuk peluncuran roket-roket “PRI MA-I” hasil penelitian Dislitbang TNI AU yang menggunakan bahan bakar polibutadiena. Kegiatan peluncuran dilanjutkan tahun 1974 dengan roket “PRIMA- II”, kemudian tahun 1983 Lapan kembali menggunakan fasilitas landasan luncur untuk uji terbang roket eksperimen dengan bahan bakar polisulfida. Setelah itu hampir setiap tahun dilakukan uji terbang roket eksperimen Lapan dengan diameter dan bahan bakar yang berbeda. Perkembangan bahan bakar tahun 1978 hingga 1994 menggunakan poliurethan dan pada tahun 1994 sampai saat ini menggunakan polibutadiena.

Fasilitas Launching Pad Stasiun Peluncuran Roket Saat Ini

Sejak dibangunnya Staspro hingga saat ini pengembangan fasilitas terus berlangsung sejalan dengan kebutuhan litbang peroketan. Launching pad yang semula hanya satu bertambah dua unit untuk peluncuran roket- roket berdiameter kecil jenis RX70, Rhan 122 dan D230 untuk pertahanan, hasil kerjasama Lapan dengan Dislitbang TNI AU. Fasilitas Lokasi stasiun peluncuran Roket Sonda di Pameungpeuk launching pad yang ada saat ini diperlihatkan pada gambar berikut.

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 33 FAKTUALITA

Kondisi launching pad di Staspro saat ini

Perubahan yang terjadi di bermanfaat bagi karyawan dan harus dilalui, setelah kegiatan Staspro Lapan Pameungpeuk karyawati muslim terlebih pada uji statik dan laboratorium. saat ada kegiatan peluncuan roket Uji terbang ditujukan untuk Dinamika perkembangan yang mengundang tamu hingga mengetahui perilaku dan kinerja fasilitas di Staspro Lapan 400 sampai dengan 600 orang. sistem pada kondisi lingkungan Pameungpeuk juga diikuti Musholla yang diberi nama Sholihus sesungguhnya. Kinerja roket dan perubahan organisasi sesuai Salaam merupakan renovasi muatan misi ilmiah yang berupa tuntutan jaman dan menuju arah gedung Meteorological Sounding hasil penelitian dan perekayasaan lebih baik. Misalnya, nama Stasiun System yang tidak dipergunakan. seperti subsistem telemetri dan Peluncuran Roket pada tahun Fasilitas lain yang dikembangkan perangkat pengindera dinamik 2001 berubah menjadi Instalasi Uji adalah Testbed untuk uji statik diuji dalam lingkungan sebenarnya. Terbang dan di tahun 2011 berubah roket jenis RX550 s/d RX750 serta lagi menjadi Balai Produksi dan pembangunan gedung untuk liner Pengujian Roket, sampai saat ini. propelan berdiameter besar. Mengingat Lapan sebagai lembaga riset dibawah koordinasi Perubahan secara fisik juga Kementerian Riset dan Teknologi dapat dilihat dari tampilan depan Arah Perkembangan Peroketan yang menangani bidang peroketan, pintu masuk kantor, dimana sejak Indonesia maka tidaklah berlebihan tahun 2000 sampai dengan tahun jika dikatakan bahwa arah 2012 telah terjadi 4 kali perubahan. Dalam kegiatan penelitian perkembangan peroketan nasional Dari sisi peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan teknologi akan ditentukan juga oleh Lapan maka pada tahun 2011 dibangun peroketan, kegiatan uji terbang dan TNI. Hal ini ditandai dengan Musholla. Keberadaannya sangat merupakan tahapan kegiatan yang Program Roket Pengorbit Satelit

34 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 FAKTUALITA

Perubahan pintu gerbang Stasiun Peluncuran Roket di Pemeungpeuk

Gedung meteorological sounding system yang direnovasi menjadi Musholla Sholihus Salaam

(RPS) dan Roket Pertahanan (Rhan) performance roket Lapan sangat Peluncuran roket RX420 roket yang merupakan konsorsium diperlukan agar Lapan mempunyai terbesar yang pernah diluncurkan dari beberapa lembaga riset, standar roket yang handal untuk di Staspro Pameungpeuk perguruan tinggi dan Kementerian jangkauan minimal Low Eart Orbit diperlihatkan pada gambar berikut. Pertahanan. Untuk itu peningkatan (LEO) dan untuk pertahanan.

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 35 FAKTUALITA

Roket RX420 merupakan roket terbesar yang pernah diluncurkan di Staspro Pemeungpeuk

Kondisi Lingkungan di Balai keamanan peluncuran yakni baik Disinilah diperlukan kearifan lokal Produksi dan Pengujian Roket Zona Bahaya 1 (Radius 600 meter dari Pemda Kabupaten Garut dan dari ) dan zona bahaya Lapan dalam mensosialisasikan Pulau Santolo yang berada 2 (radius 2000 meter dari launch pentingnya BPPR untuk di sebelah selatan muara sungai pad). kepentingan nasional. Melihat Cilauteureun ombaknya sangat situasi yang ada saat ini kelihatannya tenang sehingga kawasan pantai MOU antara Pemerintah akan sulit jika berhadapan dengan Cilauteureun dijadikan sebagai Daerah Kabupaten Garut dan masyarakat yang berkaitan dengan pelabuhan perikanan dengan Lapan tentang “Pembangunan dan kebutuhan pokok. Oleh karena itu, berbagai fasilitasnya. Dengan Pengembangan Kawasan Pantai perlu dikaji metode terbaik untuk adanya pelabuhan perikanan, Cilauteureun Dalam Hubungannya menjelaskan kepentingan nasional mercusuar dan berbagai sarana Dengan Wilayah Beresiko tersebut kepada masyarakat memadai maka wilayah di sekitar Stasiun Peluncuran Roket” disekitar pantai Cilauteureun Balai Produksi dan Pengujian tanggal 5 Juli 1993 telah dicapai Launching pad jetty sebagai solusi Roket (BPPR) terus berkembang beberapa kesepakatan. Namun, alternatif sebagai wilayah pemukiman, kesepakatan itu telah dilanggar wilayah kegiatan ekonomi dan oleh masyarakat nelayan yang Launching pad jetty sebagai tujuan wisata. Pemanfaatan memang membutuhkan kawasan solusi alternatif potensi ekonomi kawasan tersebut untuk mencukupi pantai Cilauteureun ini sangat kebutuhan hidup. Dampak dari Menyikapi permasalahan diharapkan oleh masyarakat pengembangan infrastruktur disekitar BPPR khususnya pada dan pemerintah daerah, namun disekitar pantai Cilauteureun ini saat peluncuran roket, maka harus diperhitungkan berbagai tentunya dirasakan oleh Lapan, ditawarkan solusi alternatif yaitu aspek keamanan di BPPR dan sehingga ketika ada kegiatan memindahkan launch pad ke daerah keselamatan masyarakat setempat peluncuran roket maka Lapan Karang papak (dekat landasan ketika ada kegiatan peluncuran harus mengevakuasi masyarakat pesawat terbang). Prediksi arah roket. Keberadaan masyarakat di sekitar pantai yang dilalui trayektori roket menuju ke laut sangat berpengaruh terhadap zona trayektori atau lintasan roket. diperlihatkan pada gambar berikut.

36 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 FAKTUALITA

Kondisi lingkungan di sekitar Balai Produksi dan Pengujian Roket – Pameungpeuk

Seperti ilustrasi di samping, launching pad jetty dibuat menjorok ke laut seperti dermaga di pelabuhan. Hal ini dimaksudkan jika terjadi kegagalan uji terbang di dekat launch pad, maka roket yang gagal tersebut jatuhnya sudah pasti ke laut sehingga tidak mengkhawatirkan masyarakat di sekitar pantai. Konstruksinya menggunakan “Metode Pemancangan” untuk mengantisipasi ombak di pantai Cilauteureun pada saat tertentu relatif besar. Lokasi launching pad jetty di daerah dekat landasan pesawat terbang

Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian: • Pembangunan dan pengoperasian BPPR dilakukan sejalan dengan kebutuhan pembangunan bangsa dalam menguasai ilmu pengetahuan dan tekologi kedirgantaraan serta pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan bangsa; • Keberadaan BPPR sangat penting sebagai aset bagi pengembangan kemampuan kedirgantaraan dan berbagai Ilustrasi launching pad jetty dan gedung kontrol teknologi tinggi bidang kedigantaraan lainnya;

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 37 FAKTUALITA

• Perlu diupayakan jalan keluar pelabuhan perikanan dan BPPR sebagai sarana penelitian yang memungkinkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan pengembangan ilmu kawasan pantai Cilauteureun secara bersamaan dan selaras pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan bagi dengan pelaksanaan fungsi kedirgantaraan.

Lokasi launching pad jetty dan sistim konstruksi

Launching pad jetty menggunakan metode pemancangan

38 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 FAKTUALITA

Kerjasama Teknis Bidang Teknologi Peroketan Dengan Negara Ukraina

Setiadi Peneliti - Pusat Teknologi Roket e-mail: [email protected]

Kunjungan Kerjasama Teknis

Dua kali Uji statik motor roket RX-550 telah dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2011 dan 29 September 2012 di stasiun peluncuran roket Pameungpeuk - Garut Selatan dan dihadiri oleh Kepala Lapan. Motor roket RX- 550 merupakan motor roket terbesar diteliti, dikembangkan dan dibuat oleh Lapan. Untuk mendapatkan performance yang optimal, dilakukan penjajakan kerjasama teknis pengembangan roket RX-550 dengan negara Ukraina dan saat ini masih berjalan. Hal ini diwujudkan dengan kunjungan tim dari Pusat Teknologi Roket Lapan ke Ukraina pada bulan Desember 2011 dan Juni 2012. Dalam kunjungan tersebut didiskusikan desain awal motor roket RX-550, khususnya bagian struktur noselnya, ukuran geometri, jenis bahan, dimensi bahan, fabrikasi, pengujian dan lain sebagainya. Kunjungan balasan dari Diskusi spek nosel motor roket RX-550 antara tim Pustekroket tim Ukraina dilakukan pada awal Oktober Lapan dengan tim Yuzhnoye dari Ukraina 2012, dan dalam rangka mematangkan desain awal nosel (nozzle) motor roket RX- 550. Kedatangan tim dari Ukraina beberapa hari setelah uji statik kedua dilakukan, sehingga diskusi berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat untuk perbaikan desain nosel berikutnya.

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 39 FAKTUALITA

Pada akhir Oktober 2012, Tim dari Pustekroket berkunjung kembali ke Ukraina khusus untuk kerjasama pembuatan nosel RX- 550 di Badan Antariksa Negara Ukraina (Yuzhnoye Design Office). Kunjungan ini merupakan realisasi pembuatan struktur nosel yang massanya lebih ringan dan tahan terhadap temperatur tinggi. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka di bagian dalam dinding struktur nosel perlu dilindungi oleh material komposit seperti carbon phenolic, carbon-carbon composite material, carbon plastic atau yang sejenis yang mempunyai karakteristik ringan dan tahan terhadap temperatur tinggi.

Realisasi Kerjasama

Tim dari Pustekroket berangkat ke Ukraina akhir Oktober 2012 untuk mengikuti training pembuatan nosel motor Foto bersama disela kunjungan tim Yuzhnoye ke Pustekroket pada Oktober 2012 roket RX-550. Training dilakukan di Yuzhnoye Design Office yang berada di kota Dnepopretorovsk. Inti dari training ini adalah penerapan pembuatan struktur nosel RX-550 dengan menggunakan beberapa material komposit pelindung panas pada dinding bagian dalamnya. Kemudian mengamati bagaimana proses pembuatan material komposit agar hasilnya tidak cacat, sehingga penempelan ke material lain dapat dilakukan dan dapat membentuk struktur pelindung panas. Selain itu, training diisi dengan diskusi untuk lebih memahami permasalahan yang ada di RX-550.

Sesuai kesepakatan, akan dibuat tiga buah nosel RX-550 dan pada minggu pertama bulan Desember 2012 ketiga nosel sudah selesai segera dikirim ke Indonesia. Diperkirakan minggu ketiga bulan Desember 2012 sudah sampai di Pusat Teknologi Roket Lapan Tarogong. Untuk menindaklanjuti, pada pertengahan Februari 2013, Foto bersama didepan kantor Yuzhnoye tempat training berlangsung tim dari Yuzhnoye datang lagi ke Putekroket guna memastikan bahwa nosel sudah diterima dalam keadaan baik dan ditangani sesuai dengan prosedur.

40 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 FAKTUALITA

Dimensi nosel adalah: diameter = 552 mm, tinggi = 890 mm dan diameter throat = 210 mm, de-ngan berat 101,6 kg. Sebagai perbandingan, nosel RX- 550 yang dibuat Lapan mempunyai dimensi hampir sama dengan nosel buatan Ukraina. Namun jenis material yang dipakai berbeda dan beratnya, yaitu 148,47 kg. Pada dinding bagian dalam nosel buatan Lapan dilapisi graphite material tahan panas dengan berat jenis sedikit lebih besar dibandingkan material dari Ukraina. Disamping itu sifat graphite lebih getas (mudah patah), sehingga pelapisan perlu tebal agar mampu menahan tegangan. Akibatnya nosel buatan Lapan lebih berat.

Untuk menghindari kerusakan mekanis, sinar matahari secara langsung, kemasukan debu, curah hujan dan kontaminasi zat lain selama penyimpanan dan pengiriman, maka nosel harus Salah satu produk struktur nosel dari Ukraina dimasukan ke dalam kontainer. Ketika nosel akan diambil dari kontainer atau dimasukkan kembali, harus selalu dalam keadaan tertutup plastik tahan air berupa lapisan polietilen doubel dengan ketebalan 0,1 – 0,2 mm, dan diharuskan dalam keadaan diberi isolatip (scotch tape). Untuk transportasi kontainer harus ditandai dengan data nomor seri, gambar teknis, berat bersih dan berat kotor dan diberi tulisan perhatian “do not drop”, “avoid moisture” dan lain lain.

Dipersyaratkan kondisi ruang kerja untuk perakitan nosel adalah: temperatur antara 15 sampai 25 derajad Celcius dengan variasi suhu tidak melebihi 10 derajad. Kelembaban udara tidak labih dari 80%, kondisi ruang harus bersih dengan menggunakan fasilitas yang menghilangkan kelembaban udara tinggi dan debu. Nosel masih terbungkus dibuka dari packing menggunakan forklift

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 41 FAKTUALITA

Struktur Nosel (Nozzle)

Secara umum, nosel dari Ukraina ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama merupakan Inlet, yaitu ruang tempat masuknya gas hasil pembakaran yang keluar dari motor roket. Struktur bagian ini terbuat dari tiga material, bagian luar sebagai casing terbuat dari baja yang mempunyai kekuatan tarik tinggi, bagian dalam terbuat dari bahan komposit yang sebagian terdiri dari carbon phenolic. Keduanya dihubungkan dengan lem (adhesive) yang tahan terhadap temperature tinggi. Pihak perancang menyebutnya Nozzle Body with Thermal Protection, yang dalam gambar ditandai dengan angka 1, 2, dan 3. Bagian kedua merupakan ruangan tempat keluarnya gas dari inlet, bagian ini terbentuk dari diameter kecil ke diameter besar (divergen) seperti kerucut terpotong (cone). Oleh karena itu, bagian ini disebut exit cone, yang dalam gambar ditandai dengan angka 1 sampai 8.

Struktur bagian ini terdiri dari Nosel dikemas dalam kontainer untuk penyimpanan dan transportasi delapan komponen dengan jenis material yang relatif berbeda, sehingga lebih bebas berdeformasi akibat pemuaian ataupun regangan. Hal ini dapat dikerjakan karena didukung oleh kemajuan teknlogi material. Bahan yang menahan temperatur tinggi merupakan material komposit, seperti carbon, phenolic resin, glass fiber plastic dan lain-lain. Sebagai casingnya digunakan baja yang mempunyai kuat tarik tinggi.

Nosel yang dimiliki Lapan sekarang menggunakan material baja dengan kekuatan yang tidak berbeda jauh, sekitar 85% dari kekuatan buatan Ukraina. Perbedaan lainnya adalah casing dari nosel Lapan bajanya merupakan satu kesatuan tanpa sambungan. Sementara bagian dinding dalamnya menggunakan jenis material graphite.

Sket bagian-1 nozzle body with thermal protection

42 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 FAKTUALITA

Kerjasama dibidang perdagangan dapat lebih ditingkatkan dengan bisnis perlengkapan militer. Apalagi Indonesia sedang berupaya membenahi dan memperbaharui peralatan sistem pertahanan angkatan bersenjatanya.

Sebagai catatan kemampuan industri dan teknologi roketnya, Mei 2012 lalu, Ukraina yang menjadi tuan rumah Euro 2012 dan telah mempersiapkan segala hal demi suksesnya acara tersebut. Salah satunya adalah roket yang disiapkan untuk mencegah turunnya hujan. Roket ini dipersiapkan oleh Sket bagian-2 exit cone panitia penyelenggara dan akan ditembakkan ke angkasa bila cuaca sedang mendung. Jadi roket Gambar dibawah merupakan menjalin hubungan kerjasama tersebut bertugas memecah awan motor roket berbahan bakar padat dengan berbagai negara termasuk hujan, agar saat laga berlangsung seri 15D206, produksi tahun 1982, Indonesia. Ukraina awalnya tidak turun hujan. mempunyai thrust sebesar 240 merupakan salah satu negara tonf. Sementara itu motor roket bagian Uni Soviet, yang menjadi Disamping itu, roket RX-550 disimulasikan mempunyai ikon industri militernya ketika berukuran besar untuk membawa thrus sebsar 30 ton. itu. Setelah runtuhnya Uni Soviet satelit telah dibuat sekitar empat pada tahun 1991, Ukraina pun dasa warsa yang lalu. Cyclone-3 Negara Ukraina memproklamirkan diri menjadi pertama kali diluncurkan pada 24 negara merdeka. Pada 11 Juni 2012, Juni 1977 dan hingga 1 Januari 2011 Sejak menjadi negara sendiri Indonesia dan Ukraina merayakan telah diluncurkan sejumlah 122 kali, 21 tahun silam, Ukraina sudah 20 tahun hubungan diplomatik. dari peluncuran tersebut sebanyak

Nosel dengan Motor Roketnya produk tahun 1982 Nosel terintegrasi dengan struktur motor roket RX-550 uji static ke-2

Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013 43 FAKTUALITA

117 berhasil mengorbit. Roket pembawa satelit ini terdiri dari tiga tingkat, didisain untuk orbit rendah dan medium. Cyclone-3 ini diluncurkan dari stasiun peluncur Plesetsk, Rusia.

Disamping seri Cyclone, ada juga roket seri Zenith. Sebagai info, Zenith- 3SL pertama kali diluncurkan pada 28 Maret 1999. Sampai dengan 1 Januari 2011, total roket Zenith-3SL yang telah diluncurkan sebanyak 30 kali dan 28 diantaranya berhasil mengorbit. Roket inipun didesain tiga tingkat dengan variasi orbit bumi. Roket Cyclone-3 dan Zenith-3SL ditampilkan pada gambar di bawah.

Beberapa tahun yang lalu Lapan berencana meluncurkan Roket Pembawa Satelit (RPS), yang menggunakan RX-420 sebagai boosternya. Namun, menyimak perkembangan saat ini, sepertinya agak sulit segera terealisasi. Banyak faktor yang masih dikaji dan teliti terus Launch vehicle agar kesulitan-kesulitan tersebut dapat “Cyclone-3” teratasi.

Menyimak negara Ukraina, selain industri peroketan juga mempunyai indutri peralatan militer yang cukup maju. Salah satu perusahaan negara Ukraina Ukrspecexport menawarkan kerjasama produksi tank tempur “bulat” ke PT Pindad melalui kerjasama yang dapat segera dimulai. Produk hasil kerjasama tersebut dapat langsung digunakan oleh militer Indonesia. Kerjasama dengan negara Ukraina yang sudah mempunyai kemampuan teknologi peroketan merupakan harapan baik untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan demi kemajuan bangsa.

Launch vehicle “Zenith-3SL”

44 Media Dirgantara Vol. 8 No.2 Juni 2013