Bab 2 Gambaran Umum

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab 2 Gambaran Umum BAB 2 GAMBARAN UMUM 2.1 Kondisi Umum 2.1.1 Profil Geografi Kabupaten Rejang Lebong terletak pada posisi 1020 19’ – 1020 57’ BT dan 20 22’ 07” – 30 31’ LS berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan di sebelah Utara dan Timur, dengan Kabupaten Kepahiang di sebelah Selatan, dengan Kabupaten Lebong di sebelah Utara, dan dengan Kabupaten Bengkulu Utara di sebelah Barat. Luas wilayah 151,576 Ha, terdiri dari 15 Kecamatan, 127 desa dan 31 kelurahan. Jarak ibukota Kabupaten Rejang Lebong dari ibukota Provinsi Bengkulu adalah 85 Km, dari Kota Lubuk Linggau (Provinsi Sumatera Selatan) 58,4 Km, dan dari Palembang (Ibukota Provinsi Sumatera Selatan) 774 Km. Wilayah Kabupaten Rejang Lebong berada di kawasan punggung dan lembah pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 m – 1.000 m di atas permukaan laut, dengan topografi bergelombang hingga berbukit, bahkan bergunung, memiliki udara yang sejuk dengan suhu rata – rata 24,140 C sampai dengan 29,790 C. Rata – rata kelembaban nisbi udara adalah 87,08 %. Hampir 80 % luas lahan terdiri dari jenis tanah komplek podsolik coklat, podsol, dan litosol; adosol, dan latosol, podsolik merah kuning (PMK), aluvial dan regosol. Pada umumnya tanah memiliki tekstur halus hingga sedang dengan pH 4,5 – 7,5. Kedalaman efektif 60 cm hingga 90 cm lebih, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan 0 – 10 %. 6 Gambar 2.1. Peta Administrasi Pemerintahan Kecamatan dalam Lingkup Kabupaten Rejang Lebong 7 2.1.2 Profil Demografi Demografi atau kependuukan merupakan suatu aspek yang penting untuk dikaji dalam suatu perencanaan. Pemahaman ini terkait dengan pelayanan terhadap masyarakat akan kebutuhan prasarana dan pelayanan terhadap masyarakat akan kebutuhan prasarana dan sarana, dimana masyarakat atau penduduk merupakan pelaku di dalam upaya pengembangan dan pembangunan suatu kawasan. Dengan demikian kajian kependudukan akan terkait dengan kebutuhan prasarana dan sarana, serta sumber daya manusia (skill) untuk melaksanakan kagiatan atau aktivitas, untuk itu diperlukan kajaian secara kuantitas maupun kualitas terhadap sumber daya manusia. 2.1.2.1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2007 yaitu 261.745 jiwa yang terbagi dalam 15 kecamatan. Berdasarkan data dari BPS Rejang Lebong, jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong dari tahun 2001-2005 mengalami pertambahan penduduk akan tetapi pada tahun 2006 jumlah penduduk mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan ini terjadi pada kecamatan Padang Ulak Tanding dan Bermani Ulu (kecamatan induk). Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. 8 Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2001 - 2007 Jumlah Penduduk (jiwa) No Kecamatan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 1 Curup Kota (induk) 114.299 114.905 113.014 114.393 115.995 117.056 27.747 2 Curup Tengah - - - - - - 34.392 3 Curup Utara - - - - - - 16.654 4 Curup Selatan - - - - - - 19.335 5 Curup Timur - - - - - - 20.143 6 Bermani Ulu (induk) 23.548 23.698 20.839 21.093 21.388 21.584 11.785 7 Bermani Ulu Raya - - - - - - 12.568 8 Selupu Rejang (induk) 22.498 22.845 25.348 25.657 26.016 26.254 25.820 9 Sindang Kelingi (induk) 23.170 23.161 28.102 28.445 28.843 29.106 15.167 10 Sindang Beliti Ulu - - - - - - 14.243 11 Sindang Beliti Ilir - - - - - - 9.623 12 Sindang Dataran - - - - - - 11.090 13 Binduriang - - - - - - 8.646 14 Padang Ulak Tanding (induk) 36.089 36.089 34.726 35.150 35.642 35.968 20.079 15 Kota Padang (induk) 19.195 19.294 19.064 19.297 19.567 19.746 14.453 Total 238.498 239.992 241.093 244.035 247.451 249.714 261.745 Sumber : RLDA 2006 dan Kantor Kesosnaker Kab. RL 2.1.2.2. Laju Pertambahan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk pada Kabupaten Rejang Lebong dari tahun 2001-2006 yaitu rata-rata 0,735 %. Laju pertumbuhan penduduk tetinggi terdapat pada kecamatan Sindang Kelingi dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,75 % sedangkan untuk laju pertumbuhan penduduk terendah terdapat pada kecamatan Padang Ulak Tanding dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 0,2 %. Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. 9 Tabel 2.2. Tingkat Pertambahan Penduduk Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2001-2005 Laju pertumbuhan No Kecamatan penduduk (%) 1 Curup Kota 0,4 2 Curup Tengah - 3 Curup Utara - 4 Curup Selatan - 5 Curup Timur - 6 Bermani Ulu 0,4 7 Bermani Ulu Raya - 8 Selupu Rejang 1,26 9 Sindang Kelingi 1,735 10 Sindang Beliti Ulu - 11 Sindang Beliti Ilir - 12 Sindang Dataran - 13 Binduriang - 14 Padang Ulak Tanding 0,2 15 Kota Padang 0,4 Rata-rata 0,735 Sumber : RLDA 2006 2.1.2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur Struktur penduduk Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan umur pada tahun 2006 adalah di dominasi oleh kelompok umur 10 – 14 tahun dengan jumlah penduduk 32.516 jiwa sedangkan jumlah penduduk berdasarkan umur yang terendah yaitu jumlah penduduk yang berumur 55 – 59 tahun dengan jumlah penduduk 5.556 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel struktur penduduk berdasarkan umur pada tahun 2006 berikut ini. 10 Tabel 2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006 No Kelompok Umur Jumlah (jiwa) 1 0-4 26.284 2 5-9 32.507 3 10-14 32.516 4 15-19 30.208 5 20-24 17.219 6 25-29 19.472 7 30-34 18.247 8 35-39 19.769 9 40-44 12.925 10 45-49 10.769 11 50-54 7.638 12 55-59 5.556 13 60 + 16.604 Jumlah 249.714 Sumber : RLDA 2006 2.1.2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2006 yaitu 249.714 jiwa, jumlah penduduk ini terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 125.745 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 123.969 jiwa. Dari data ini terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2006 didominasi oleh penduduk laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini. 11 Tabel 2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Curup Kota 58.467 58.589 117.056 2 Curup Tengah - - - 3 Curup Utara - - - 4 Curup Selatan - - - 5 Curup Timur - - - 6 Bermani Ulu 10.993 10.591 21.584 7 Bermani Ulu Raya - - - 8 Selupu Rejang 13.429 12.825 26.254 9 Sindang Kelingi 14.931 14.175 29.106 10 Sindang Beliti Ulu - - - 11 Sindang Beliti Ilir - - - 12 Sindang Dataran - - - 13 Binduriang - - - 14 Padang Ulak Tanding 17.981 17.987 35.968 15 Kota Padang 9.944 9.802 19.746 Jumlah 125.745 123.969 249.714 Sumber : RLDA 2006 Data jumlah penduduk tahun 2006 adalah 249.714 jiwa, gambaran lebih rinci struktur penduduk Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan sex ratio dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 12 Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Kabupaten Rejang Lebong Menurut Sex Ratio pada masing-masing Kecamatan Tahun 2006 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 1 Curup Kota 58.467 58.589 117.056 99.79 2 Curup Tengah - - - - 3 Curup Utara - - - - 4 Curup Selatan - - - - 5 Curup Timur - - - - 6 Bermani Ulu 10.993 10.591 21.584 103.80 7 Bermani Ulu Raya - - - - 8 Selupu Rejang 13.429 12.825 26.254 104.71 9 Sindang Kelingi 14.931 14.175 29.106 105.33 10 Sindang Beliti Ulu - - - - 11 Sindang Beliti Ilir - - - - 12 Sindang Dataran - - - - 13 Binduriang - - - - 14 Padang Ulak Tanding 17.981 17.987 35.968 99.97 15 Kota Padang 9.944 9.802 19.746 101.45 Jumlah 125.745 123.969 249.714 101.43 Sumber : RLDA 2006 Data pada tabel diatas memperlihatkan adanya konsentrasi penduduk pada Kecamatan Curup. Bila dibandingkan dengan luas wilayah maka Kecamatan Curup merupakan kecamatan paling padat penduduknya dengan kepadatan 953 jiwa/km2 sedangkan Kecamatan Kota Padang merupakan kecamatan yang paling jarang penduduknya dengan kepadatan 54 jiwa/km2. Secara keseluruhan kepadatan penduduk rata – rata Kabupaten Rejang Lebong sebesar 165 jiwa/km2 dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,43. 2.1.2.5. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui jenjang pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong. Semakin tinggi jumlah populasi dan jenjang pendidikan mengindikasikan 13 bahwa pola pikir masyarakat di daerah tersebut semakin maju. Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong yang bersekolah adalah sebesar 2.827 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel 2.6. Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan Jenis Kelamin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006 No Jenis Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Tidak/Belum Tamat SD 0 0 0 2 Sekolah Dasar 2 3 5 3 SLTP 29 9 38 4 SLTA 658 1009 1.667 5 Akademi/D-I/D-II/D-III 77 242 319 6 PT/D-IV 297 401 698 Jumlah 1.063 1.664 2.827 Sumber : RLDA 2006 2.1.2.6. Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Rejang Lebong terbagi ke dalam jumlah angkatan kerja sebesar 79.199 jiwa, jumlah penduduk bukan angkatan kerja 158.399 jiwa, jumlah penduduk pengangguran sebesar 2.987 jiwa, dan jumlah penduduk yang bekerja sebesar 2.467 jiwa sedangkan untuk data pada tahun 2007, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Rejang Lebong terbagi ke dalam jumlah angkatan kerja sebesar 87.632 jiwa, jumlah penduduk bukan angkatan kerja 175.264 jiwa, jumlah penduduk pengangguran sebesar 4.259 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. 14 Tabel 2.7. Jumlah Penduduk Usia Kerja (15 Tahun ke Atas) Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006 Jumlah Angkatan Kerja Tahun Jenis Kelamin Bukan Angkatan Kerja Penduduk Penganggur Bekerja 2006 249.714 Laki-laki 1.280 39.678 79.357 Perempuan 1.707 39.521 79.042 Jumlah 2.987 79.199 158.399 2007 261.745 Laki-laki 2.086 43.833 87.666 Perempuan 2.173 43.799 87.598 Jumlah 4.259 87.632 175.264 Sumber : Kantor Kesosnaker Kab.
Recommended publications
  • Provinsi Bengkulu
    KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI BENGKULU JUMLAH N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / K O D E WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N (Jiwa) **) KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) 17 BENGKULU 17.01 1 KAB. BENGKULU SELATAN 11 14 122 1.186,10 148.017 17.01.01 1 Kedurang - 15 17.01.01.2001 1 Batu Ampar 17.01.01.2002 2 Rantau Sialang 17.01.01.2003 3 Bumi Agung 17.01.01.2004 4 Palak Siring 17.01.01.2005 5 Keban Agung I 17.01.01.2006 6 Keban Agung II 17.01.01.2007 7 Tanjung Alam 17.01.01.2008 8 Tanjung Negara 17.01.01.2009 9 Keban Agung III 17.01.01.2010 10 Tanjung Nanti 17.01.01.2011 11 Muara Tiga 17.01.01.2012 12 Tanjung Besar 17.01.01.2013 13 Pajar Bulan 17.01.01.2014 14 Durian Sebatang 17.01.01.2015 15 Lawang Agung Karang Caya Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Betungan Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Pagar Banyu Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Nanjungan Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Sukarami I Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Padang Bindu Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Penindaian Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Limus Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Sukaraja Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Lubuk Ladung Menjadi wil Kec Kedurang Ilir Air Sulau Menjadi wil Kec Kedurang Ilir 17.01.02 2 Seginim 1 18 1 N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / JUMLAH WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N K O D E KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) (Jiwa) **) 17.01.02.2001 1 Padang Lebar 17.01.02.2002 2 Sukaraja Penandingan Menjadi wil Kec Air Nipis 17.01.02.2004 3 Tanjung Menang 17.01.02.2005
    [Show full text]
  • Vulnerability Life of LGBT Community in Curup Rejang Lebong Regency of Bengkulu Province
    36 Asian Social Work Journal, Volume 2, Issue 2, (page 36 - 41), 2017 Asian Social Work Journal (ASWJ) Volume 2, Issue 2, November 2017 e-ISSN : 0128-1577 Journal home page: www.msocialwork.com Vulnerability Life of LGBT Community in Curup Rejang Lebong Regency of Bengkulu Province Yessilia Osira1 , Bayu Risdiyanto2 , Nugroho Iskandar1 1Bengkulu University 2Bengkulu Dehasen University Corrrespondence: Yessilia Osira ([email protected]) Abstract ______________________________________________________________________________________________________ Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender, or we known as LGBT is one of community that has vulnerability life. This research indicates that besides interacting and experiencing various disorders in social intersection aspects with family and society, healthy, education and work aspects, actually the LGBT’s community also has adaptation ability even utilizing to increase their well-being. Base on that, should be made social protection efforts through various activities of capacity building and social advocacy for LGBT’s community in facing their vulnerability. Key words: vulnerability life, LGBT community, well-being, social advocacy ______________________________________________________________________________________________________ Introduction Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender or as we known with the acronym LGBT is not new in the history of human development. This term is used since the 1990s replaced the phrase "gay community" since it is more representative for groups of diverse sexual orientation. Lesbian is a sexual orientation towards same-sex (women), gay or homosexual is a sexual orientation to love same-sex (male). Bisexual, sexual orientation could be both to women, and men, as well as transgender, someone who wants to change its physical form, at birth, such as men want to be a woman or vice versa.
    [Show full text]
  • Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani BASIC ANALYSIS FOR
    Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani 5 (1) (2021) Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kinestetik/index DOI : 10.33369/jk.v5i1.13811 BASIC ANALYSIS FOR TAKING LEARNING POLICIES IN THE PANDEMIC TIME COVID 19 Rahmat Hidayat1, Eko Risdianto2, Titin Aprilatutini3, Nova Yustisia4 1Islamic Education Counseling Guidance, IAIN Curup, Bengkulu, Indonesia 234 Physics Education, FKIP, Universitas Bengkulu, Bengkulu, Indonesia Article Info Abstract _____________________ ___________________________________________________________ Article History: This research aims to conduct a basic analysis of policies on Received: December 2020 learning services during the Covid-19 period towards practice Revised: January 2021 subjects at IAIN Curup Bengkulu Indonesia. This type of research Accepted: March 2021 is Research & Development (R&D) by ADDIE at the need Available online: March 2021 assessment stage. Case studies are carried out in the Physical _____________________ Education course at the Curup state Islamic Institute Bengkulu Indonesia. The population in this study were students of IAIN Curup Keywords: who took Physical Education courses. The research sample was 238 Covid-19, Physical students. The sampling technique used was the purposive sampling Education, Practice, technique and the instrument used was a closed questionnaire. Data were analyzed by using quantitative and qualitative analysis. From this research, it will be obtained the results of an analysis of policies on learning services during the Covid-19 period towards practicing subjects at IAIN Curup. Through this research, it is concluded that most of the policies regarding learning services carried out during the pandemic are still not very good. Corresponding address: Jln. Dr. AK. Gani. No 1. Ex. Hamlet ISSN 2685-6514 (Online) Curup.
    [Show full text]
  • Studi Historis Terhadap Koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya
    Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam, Vol. 20 No. 1, 2020| Merekonstruksi Sejarah Sub Komandemen Sumatera Selatan : Studi Historis terhadap Koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya 1Ravico, 2Berlian Susetyo 1IAIN Kerinci, 2 Museum Subkoss Garuda Sriwijaya [email protected], [email protected] Abstrak Sejarah lokal yang sering dianggap sebelah mata, sehingga banyak sumber primer dari sejarah menjadi terbengkalai dan rusak. Oleh karena itu, perlunya keberadaaan museum sebagai wadah pelestarian situs sejarah. Sebagai contoh Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, yang menyimpan benda-benda perjuangan masyarakat dalam Sumatera bagian Selatan dalam melawan Kolonial Belanda. Akan tetapi, kurangnya minat dan informasi sehingga banyak koleksi di museum dianggap sebagai sebuah data tak penting. Oleh karena itu, Perlunya rekontruksi sejarah dibalik koleksi museum sebagai langkah awal. Penelitian ini, menngunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkahnya yaitu, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan pendekatan arkeologi yaitu mengkaji benda-benda peninggalan sejarah untuk dicari fakta dibalik benda tersebut. Adapun hasil penelitian ini mengukapkan bahwa gedung museum ini memiliki nilai sejarah yang panjang dari fungsinya sebagai kantor pemerintahan pada masa kolonial Belanda dan Jepang serta pernah menjadi markas besar subkoss. Dalam perlawanan melawan penjajah terdapat beberapa benda-benda peninggalan seperti lokomotif uap C3082, Mobil Jeep Willys STD 156, meriam kecepek dan landmijn. Semua benda tersebut memiliki histori yang cukup panjang dalam mempertahankan kemerdekaan. Kata kunci: Museum, Sejarah dan Subkoss Abstract Local history is often underestimated, so many primary sources of history are neglected and damaged. Therefore, the need for the existence of the museum as a container for the preservation of historical sites.
    [Show full text]
  • Upaya Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Curup
    UPAYA BANK SYARI’AH MANDIRI KANTOR CABANG CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG DALAM MENSEJAHTERKAN MASYARAKAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) OLEH: M.RIZKY GUSTI.M NIM 1416142304 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU BENGKULU, 2019 M/1440 H MOTTO Maka janganlah sekali-kali engkau membiarkan kehidupan dunia ini memperdayakanmu (Q.S fathir ayat 5) Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya untuk memotong, maka ia akan memotongmu (H.R Muslim) Terlambat Bukanlah Berarti Gagal Dalam Kehidupan (M.Rizky Gusti.M) ABSTRAK Upaya Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Curup Kabupaten Rejang Lebong Dalam Mensejahterakan Masyarakat Oleh M.Rizky Gusti.M, NIM 1416142304 Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimanakah upaya Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Curup dalam memberdayakan pengusaha kecil di Kota Curup dan Untuk mengetahui Bagaimanakah faktor pendukung dan faktor penghambat Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Curup dalam memberdayakan pengusaha kecil di Kota Curup. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Kemudian dari data yang diperoleh akan diuraikan dan dianalisis. hasil penelitian ini, Upaya Dari Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Curup adalah memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah yang membutuhkan dana, dan pihak bank menyediakan dana bagi nasabah yang membutuhkan. Pembiayaan yang digunakan adalah PUM (Produk Usaha Mikro) dengan plafon RP.12.000.000- Rp.200.000.000, dengan menggunakan strategi Grebek Pasar. Dana diperoleh nasabah jika telah disetujui dengan pihak bank dan sesuai kriteria, Pertama riwayat pinjaman pada bank lain, kedua memenuhi syarat yang telah ditentukan, ketiga memiliki usaha.
    [Show full text]
  • M 6.9 and M 6.8 Earthquakes Sumatra, Indonesia Flash
    M 6.9 AND M 6.8 EARTHQUAKES WEDNESDAY 19 AUG 2020 SUMATRA, INDONESIA 13:00 HRS UTC +7 FLASH UPDATE #1 Map retrieved from: InaSAFE, BNPB, BMKG Map retrieved from: InaSAFE, BNPB, BMKG M 6.9 2020-08-19 05:23 M 6.8 2020-08-19 05:29 Longitude 100°54’35”E Latitude 4°30’0”S Depth 10km Longitude 101°33’36”E Latitude 3°44’24”S Depth 11km Located 165 km, -58° WNW Enggano Located 77 km, -86° WNW Bengkulu ESTIMATED EXPOSURE ESTIMATED NUMBER OF PEOPLE EXPOSED BY MMI LEVEL 1.43 Million 270,895 $6.39 Billion Intensity ESTIMATED POPULATION ESTIMATED ESTIMATED TOTAL EXPOSED HOUSEHOLDS REPLACEMENT VALUE OF People Exposed 0 & 0 956 & 1772 732 & 1229 29 & 157 0 & 20 0 & 0 0 & 0 0 & 0 EXPOSED BUILDINGS AND (x1000) M6.9 & M6.8 INFRASTRUCTURE Perceived Shaking Weak Weak Light Moderate Strong Very Strong Severe Violent Source: InaSAFE, BNPB, BMKG Indonesia ● At 05:23 AM and 05:29 AM of 19 Aug 2020, two tectonic earthquakes rocked the Bengkulu Region. (1) M 6.9 100° 54’35”E, 4°30’0”S with a depth of 10km Located 165 km, -58° West-Northwest of Enggano. (2) M 6.8 101°33’36”E, 3°44’24”S with a depth of 11km Located 77 km, -86° West-Northwest of Bengkulu (source: InaSAFE, BNPB, BMKG) ● Considering the location of the epicentres and the depth of the hypocentre, the earthquakes that occurred are results of the activity of the Indo-Australian Plate Subduction under the Eurasian Plate.
    [Show full text]
  • FFI Kerinci Final 2003
    1 Taman Nasional Kerinci Seblat Fauna & Flora International Pelestarian Harimau Sumatera Kerinci Seblat Kerinci Seblat Tiger Protection Project Report on Activities and Progress 2003 2 Contents Acknowledgements………………………………………………………………..page 3 Project summary…………………………………………………………………..page 5 Summary of activities and outputs in 2003…….…………………………………..page 6 Field Patrols………………………………………………………….page 6 Intelligence collection…………...……………………………………page 9 Co-operation with the National Park management ……….………….page 14 Increasing the capacity of the National Park rangers………………... page 14 Conservation education of local communities………………………. page 15 Human-tiger conflict alleviation ……………………………………..page 15 Monitoring tiger populations ………………………………………...page 16 Supporting authorities to control illegal logging…………………….. page 17 Training & local capacity raising……………………………………. page 18 Issues Arising …………………………………………………….…..………….page 19 Appendix 1 - Primary activities conducted in 2003……………………………….page 22 Appendix II – Examples of prices quoted for protected wildlife in 2003………....page 37 Appendix III - Outline patrol/field results…………………………………….…page 39 Appendix IV - Arrest of a politician in Bengkulu province in December 2003…...page 42 Appendix V - Seizures, confiscations, arrests, legal warnings and evidence held….page 44 3 Acknowledgements We are grateful to many individuals and organisations in Indonesia and overseas for their support, help and encouragement over the course of 2003. Our achievements to date could not have happened without the
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 394 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama”
    DAFTAR PUSTAKA A. Dokumen Agil, Husin Said Al Munawar. “Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 394 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama”. Jakarta: Arsip, Menteri Agama RI, 2003. _________________________.“Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 353 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam”. Jakarta: Arsip, Menteri Agama RI, 2004. Amin, Kamaruddin. “Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3541 Tahun 2016 Tentang Izin Penyelengaraan Program Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup”. Jakarta: Arsip, Menteri Agama, 2016. Hakim, Lukman Saifuddin. “Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor B.II/3/08207 Tentang Menghentikan Ketua Sebelumnya Periode 2012-2016 dan Pengangkatan Jabatan Sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Periode 2016-2020”. Jakarta: Arsip, Menteri Agama, 2016. Hidayat, Rahmat. “Daftar Tanah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup Yang Diminta Penetapan dan Status Penggunaan Barang Milik Negara”. Curup: Arsip, STAIN,2016. _____________. “Daftar Urut Kepangkatan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup 2017 Yang Diminta Penetapan dan Status Penggunaan Barang Milik Negara”. Curup: Arsip, STAIN,2016. _____________. “Daftar Bangunan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Yang Diminta Penetapan dan Status Penggunaan Barang Milik Negara”. Curup: Arsip, STAIN, 2016. Kisworo, Budi dan Musa Asy’arie. “Naskah Kerjasama antara Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup dengan Universitas Negeri Yogyakarta Nomor: Sti.06/I. HM.01/2013”. Yogyakarta: Arsip, UIN Sunan Kalijaga, 2013. M.Basyuni, Muhammad. “STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup tahun 2008”. Jakarta: Arsip, Menteri Agama, 2008. Penyusun, Tim. “Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.” Samarinda: Arsip, Menteri Pendidikan Nasional, 2016.
    [Show full text]
  • (RTRW) Merupakan Ketentuan Utama Yang Harus Menjadi Rujukan Dalam Penyelenggaraan Pembangunan
    LAPORAN AKHIR III-1 Dalam perkembangan pembangunan di Indonesia, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan ketentuan utama yang harus menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pembangunan. RTRW berperan penting dalam menentukan letak/lokai kegiatan berdasarkan kaidah-kaidah penataan ruang pada suatu daerah/wilayah. Rencana tata ruang merupakan rencana pemanfaatan ruang yang disusun untuk menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan program-program pembangunan dalam jangka panjang. Rencana Tata Ruang Wilayah menjadi pedoman dalam pembangunan Bidang Cipta Karya. Tujuan pembangunan Bidang Cipta Karya selaras dengan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan dengan menjaga keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. 3.1 RTRW NASIONAL Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional atau RTRWN adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 20 ayat (6) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan: ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan; keharmonisan antara lingkungan
    [Show full text]
  • Lokasi Tes Jambi Daftar Kandidat Nurse Dan
    DAFTAR KANDIDAT NURSE DAN KANDIDAT CAREWORKER UNTUK ANGKATAN KE 11 PROGRAM G TO G KE JEPANG YANG MENGIKUTI TES TERTULIS DAN TES KEMAMPUAN KEPERAWATAN DAN TES PSIKOLOGI LOKASI TES JAMBI NO NIK NAMA L/P TEMPAT/TANGGAL LAHIR ALAMAT JABATAN LOKASI VERIFIKASI 1 1305070402940002 A. FAJRI L SEI GERINGGING, 04-02-1994 SIMPANG KARAMBIA BAJUPANG NO.14 SUNGAI GERINGGING II, KEL/ KANDIDAT BP3TKI PADANG DESA MALAI III KOTO, KEC. SUNGAI GERINGGING, KAB PADANG CAREWORKER PARIAMAN PADANG PARIAMAN 2 1708041511940001 ANDI SUPRIYANTO L TABA TEBELET, 15-11-1994 TABA TEBELET RT. 0 RW. 0 KEPAHIANG KANDIDAT BP3TKI PEKANBARU CAREWORKER 3 1702171105940003 ANTON PRIYANTO L CURUP, 11-05-1994 DESA AIR MELES BAWAH DUSUN II RT. 0 RW. REJANG LEBONG KANDIDAT BP3TKI PEKANBARU CAREWORKER 4 1505012003920003 ARDI WIRANATA L JAMBI, 20-03-1992 DUSUN LENGKUAS RT 12 SUKA MAJU MESTONG MUARO JAMBI MUARO KANDIDAT BP3TKI PEKANBARU JAMBI CAREWORKER 5 1702192403940001 ARIF PRASETIA L CURUP, 24-03-1993 AIR MELES BAWAH RT. 0 RW. 0 REJANG LEBONG KANDIDAT BP3TKI PEKANBARU CAREWORKER 6 1771040502950003 ARIF YUDISTIRA L BENGKULU, 05-02-1995 JL KORPRI II NO 28 RT. 8 RW. 3 BENGKULU KANDIDAT BP3TKI PEKANBARU CAREWORKER 7 1571011510850042 ASRIANTO ADE SAPUTRA L SAROLANGUN, 15-10-1985 KOMPLEK PURI CEMARA INDAH NO. 18 JL. CEMARA II RT. 31 RW. JAMBI KANDIDAT BP3TKI PEKANBARU CAREWORKER 8 1707125305950002 CICI LESTARI P AIR KOPRAS, 13-05-1995 AIR KOPRAS RT. 0 RW. 0 LEBONG KANDIDAT BP3TKI PEKANBARU CAREWORKER 9 1402125903870002 DARA KRISTIANI P TEMANGGUNG, 19-03-1987 JL. JEND. SUDIRMAN RT. 16 RW. 8 INDRAGIRI HULU KANDIDAT NURSE BP3TKI PEKANBARU 10 1572050207960001 DEDED YULIANSAH L KERINCI, 02-07-1996 JL.
    [Show full text]
  • Analisis Kinerja Produksi Pada Usaha Legend Luwak Kopi Kabupaten Kepahiang
    Analisis Kinerja Produksi Pada Usaha Legend Luwak Kopi Kabupaten Kepahiang Analysis Of Production Performance In The Legend Luwak Coffee Business, Kepahiang Herri Fariadi, Indah Fitria Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dehasen Bengkulu Corresponding author: [email protected] ARTICLE HISTORY : Received [03 February 2021] Revised [29 March 2021] Accepted [04 June 2021] ABSTRAK Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja produksi pada usaha legend luwak Kabupaten Kepahiang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis produktivitas, kapasitas, kualitas, dan kecepatan pengiriman. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas tenaga kerja usaha legend luwak kopi adalah 15,24 dengan katagori baik, kapasitas yang dihasilkan sebesar 0,67 Kg dengan katagori baik, kualitas produk bubuk kopi robusta dangan rata-rata 35,46 dengan katagori baik, kecepatan pengiriman produk bubuk kopi robusta usaha pada usaha legend luwak dengan rata-rata35,56 dengan kategori cepat. Kata Kunci : Kopi, Kinerja Produksi, Produksi ABSTRACT Coffee is a type of plantation crop that has long been cultivated and has high economic value. This study aims to determine the production performance of the legendary civet business in Kepahiang Regency. The research method used in this research is productivity analysis, capacity, quality, and delivery speed. While the production performance is seen from Productivity, Capacity, Quality, and Speed of Delivery. The results showed that the labor productivity of the legendary civet coffee business was 15.24 with a good category, the resulting capacity was 0.67 kg in a good category, the quality of robusta coffee powder products was 35.46 in a good category, fast product delivery.
    [Show full text]
  • Daftar Nama Rumah Ibadah/ Gedung Gereja Katolik Di Provinsi Bengkulu
    DAFTAR NAMA RUMAH IBADAH/ GEDUNG GEREJA KATOLIK DI PROVINSI BENGKULU NO NAMA PAROKI KEUSKUPAN KAB/KOTA PROVINSI ALAMAT KET (Gereja) 1 Gereja Katolik St. Santo Yohanes Keuskupan Agung Kaur Bengkulu Jl. Raya Lintas Lampung Desa Parda Suka Kecamatan Maje stasi Benedictus Kaur Penginjil bengkulu Palembang Kabupaten Kaur 2 Gereja Katolik St. Petrus Santo Yohanes Keuskupan Agung Bengkulu Selatan Bengkulu Jl. Letnan. Tukiran No. 10 Manna Bengkulu Selatan Stasi Penginjil bengkulu Palembang 3 Gereja Katolik St. Tasisius Santo Yohanes Keuskupan Agung Seluma Bengkulu Desa Bukit Peninjauan II, Siabun Kec. Sukaraja Kab.Seluma Stasi Siabun Penginjil bengkulu Palembang 4 Gereja Katolik St. Yohanes Santo Yohanes Keuskupan Agung Seluma Bengkulu Desa Talang Prapat, Kecamatan Seluma Barat stasi Talang Prapat Penginjil bengkulu Palembang 5 Gereja Katolik St. Maria Santo Yohanes Keuskupan Agung Seluma Bengkulu Desa Rawa Indah Kecamatan Ilir Talo Seluma stasi Alacoque Penginjil bengkulu Palembang 6 Gereja Katolik St. Yosef Santo Yohanes Keuskupan Agung Seluma Bengkulu Desa Tanjung Seluai Kec. Seluma Barat stasi Penginjil bengkulu Palembang 7 Gereja Katolik St. Maria Santo Yohanes Keuskupan Agung Seluma Bengkulu Desa Margosari Kec. Ilir Talo Kab. Seluma stasi Penginjil bengkulu Palembang 8 Gereja Katolik St. Yohanes Santo Yohanes Keuskupan Agung Kota Bengkulu Bengulu Jl. Prof. Dr. Hazairin SH No 5 Bengkulu Telp. 0736 21578 Paroki Pengginjil Penginjil bengkulu Palembang Website.parokiyohanesbengkulu.org 9 Gereja Katolik Pondok Santo Yohanes Keuskupan Agung Kota Bengkulu Bengkulu Jl. Mangga Sido Mulyo Lingkar Timur kota Bengkulu kapel Mather Theresa Penginjil bengkulu Palembang 10 Gereja Katolik St. Petrus Santo Yohanes Keuskupan Agung Bengkulu Tengah Bengkulu Desa Sidodadi, Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah Stasi Penginjil bengkulu Palembang 11 Gereja Katolik St.
    [Show full text]