BAB II RIWAYAT HIDUP BUNG TOMO A. Bung Tomo Kecil Sutomo Lahir Di

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB II RIWAYAT HIDUP BUNG TOMO A. Bung Tomo Kecil Sutomo Lahir Di BAB II RIWAYAT HIDUP BUNG TOMO A. Bung Tomo Kecil Sutomo lahir di Kampung Blauran pinggir kota Surabaya. Sutomo lahir pada tanggal 2 Oktober 1920 dan meninggal di Mekah, Arab Saudi, pada tanggal 7 Oktober 1981 pada umur 62 tahun. Bung Tomo dilahirkan dengan nama Sutomo. Pada saat Sutomo baru berusia dua tahun, ibunya sempat mengatakan kepada Bung Tomo yang saat itu baru belajar berbicara bahwa putranya kelak akan menjadi orang besar yang akan membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan. Sutomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai pendidikan. Ia berbicara dengan terus terang dan penuh semangat.Bung Tomo sendiri ikut bekerja membantu orang tuanya. Ia suka bekerja keras untuk memperbaiki keadaan.Pada usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO1 Sutomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya2 lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus. Bung Tomo kecil nampak berbeda dengan anak-anak seusianya. Di masa kecilnya Bung Tomo merupakan seorang anak yang pemberani, hal itu dilihat dari keberanian Bung Tomo kecil yang berani berhadapan langsung dengan penjajah. Bung Tomo pun sering berbincang dengan kakeknya sendiri, karena kakeknya tersebut merupakan orang yang sering memperhatikan perkembangan masyarakat sekitar pada masa itu. Suatu ketika Bung Tomo melihat seorang ustadz ceramah di masjid, salah satu isi ceramah tersebut ialah ustadz tersebut ingin mengkritik kebijakan penjajah namun ustadz tersebut 1 MULO (singkatan dari bahasa Belanda: Meer Uitgebreid Lager Onderwijs ) adalah Sekolah MenengahPertamapada zaman kolonial Belanda di Indonesia. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs berarti "Pendidikan Dasar Lebih Luas".MULO menggunakan Bahasa Belandasebagai bahasa pengantar. Pada akhir tahun 1930-an, sekolah-sekolah MULO sudah ada hampir di setiap ibu kota kabupaten di Jawa. Hanya beberapa kabupaten di luar Jawa yang mempunyai MULO. 2 HBS merupakan singkatan dari Hoogere Burgerschool .HBS adalah sekolah menengah umum pada zaman Hindia Belanda yang diperuntukkan hanya untuk orang Belanda, Eropa atau bsngsawan pribumi.Masa studi HBS berlangsung selama lima tahun atau setara dengan MULO dan AMS (SMP dan SMA) . (Lihat: Ibid, hlm. 309) 1 hanya menyindir dan tidak berani mengkritik penjajah secara terang-terangan. Hal ini lah yang kemudian Bung Tomo adukan kepada kakeknya. Di hati orang-orang pada masaitu rasa ingin melawan penjajah memang sebenarnya sudah ada, namun pada masaitu orang- orang belum berani mengkritik atau melawan penjajah secara terang-terangankarena masih takut dan khawatir terhadap ancaman yang dilakukan oleh penjajah jika melawan pemerintahannya.3 B. Orang-orang di sekitar Bung Tomo Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo,seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda. Ia mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro yang dikebumikan di Malang. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda dan Madura. Ia pernah bekerja sebagai polisi di kotapraja, dan pernah pula menjadi anggota Sarekat Islam, sebelum ia pindah ke Surabaya dan menjadi distributor lokal untuk perusahaan mesin jahit Singer.4 C. Bung Tomo di Masa Muda Sutomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).5 Belakangan Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.6 Bung 3 Abdul Waid, Op. Cit, hlm. 25. 4Ibid.,hlm. 7. 5 KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) dibentuk pada awal tahun 1931 berdasarkan kesepakatan beberapa organisasi kepanduan untuk melebur menjadi satu organisasi kepanduan dengan nama Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI). KBI didirikan sebagai bentuk dari keinginan banyak pihak untuk membentuk persatuan organisasi kepanduan nasional. (Lihat: Abdul Waid, Pekik Bung Tomo, (Jakarta: Palapa, 2014), hlm. 26). 6Ibid.,hlm. 27. 2 Tomo memiliki minat pada dunia jurnalisme. Ia pernah bekerja sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1937. Setahun kemudian, ia menjadi redaktur Majalah Pembela Rakyat serta menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya pada tahun 1939. Pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei7 bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1942-1945. Ketika ia terpilih pada 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru8 yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Di masa kepemimpinan Soekarno, Bung Tomo pernah mengkritik kebijakan Soekarno yang mengeluarkan kebijakan yang lebih menguntungkan pihak asing. Bung Karno saat 7 Kantor berita Domei adalah kantor berita radio milik pemerintah Jepang. Pada awalnya kantor berita Domei ini hanya didirikan di Jepang, namun kemudian Jepang mendirikan kantor berita Domei di Hindia Belanda yang merupakan negara jajahannya. Dan kantor berita radio Domei ini menjadi cikal bakal berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI). (Lihat: Sunarya, Kantor Berita Antara, http:usbm.web.id/id3/2824-2722/kantor-berita-antara-16596-usbm-29-usbm.html. Diunduh tanggal 27 Maret 2017 pukul 13:20). 8 Pada tanggal 3 Juni 1945 diadakan suatu pertemuan rahasia yang dihadiri 100 pemuda untuk membentuk panitia khusus.Sebagai realisasi dari rapat rahasia tersebut maka pada tanggal 15 Juni 1945 terbentuklah Gerakan Angkatan Baru Indonesia. Tujuan dari organisasi ini adalah menjalin persatuan yang kompak di antara golongan masyarakat Indonesia, menanamkan semangat revolusioner massa atas dasar kesadaran sebagai rakyat yang berdaulat, membentuk negara kesatuan republik Indonesia mempersatukan kerja sama dengan Jepang, namun jika dianggap perlu maka gerakan ini bermaksud untuk ”mencapai kemerdekaan dengan tangan sendiri”. Gerakan ini mendapat restu dari pemerintah Jepang. Dalam suatu pertemuan yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Y. Nagano dan berdasarkan hasil sidang Cuo Sangi In ke-8 diresmikanlah pendiria Gerakan Rakyat Baru yang bertujuan untuk mengobarkan semangat cinta tanah air dan semangat perang. Dalam keputusannya pemerintah Jepang meminta agar para pemuda tunduk kepada Gunseikan (pemerintah militer Jepang). Hal ini membuat rasa tidak puas golongan pemuda, karena merasa gerakannya dibatasi oleh pemerintah Jepang. Pada tanggal 28 Juli 1945 Jawa Hokokai dan Masyumi digabungkan menjadi satu dengan Gerakan Rakyat Baru. Rasa tidak puas ditunjukkan oleh Golongan Pemuda Radikal dengan meninggalkan kursi yang telah disediakan. Dalam hal ini nampak jelas perbedaan paham antara golongan tua dan golongan muda tentang cara pelaksanaan pembentukan negara Indonesia merdeka. (Ben Anderson, Revolusi Pemuda Masa Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946, (Jakarta: Sinar Harapan, 1988), hlm. 117). 3 itu marah karena merasa kebijakan yang dikeluarkannya sudah benar namun dikritik oleh Bung Tomo yang menurutnya orang awam dan belum mengerti tentang politik.9 D. Kebiasaan dan Karakter Bung Tomo Bung Tomo memiliki kebiasaan-kebiasaan dan karakter yang mungkin diantaranya tidak diketahui oleh banyak orang, seperti kecintaan beliau kepada orang-orang disekitarnya tak terkecuali kepada istrinya. Hal ini dibuktikan ketika Bung Tomo sehabis pulang bertugas di luar kota, beliau selalu pulang dengan membawa oleh-oleh untuk orang-orang yang beliau cintai. Selain itu juga Bung Tomo mempunyai kebiasaan atau karakter jujur dan tegas ketika berbicara dan menatap tajam lawan bicaranya. Namun terkadang beliau juga melakukan candaan di sela-sela obrolannya agar lawan bicaranya tidak tegang. Bung Tomo merupakan sosok pekerja keras, hal ini dilihat dari kerja keras beliau sejak kecil rajin membantu orang tuanya hingga beliau dewasa bekerja keras demi bangsa dan negara. Bung Tomo merupakan sosok yang pandai bergaul dengan siapa pun, baik itu dengan rakyat biasa sampai kepada orang-orang besar seperti kiyai hingga pejabat sangat menghormati Bung Tomo.10 Bung Tomo sosok yang sangat memperhatikan penampilan. Meski pun pakaiannya sederhana namun pakaian yang beliau pakai harus bersih dan rapih. Hal ini lah yang menjadi perhatian khusus bagi istri Bung Tomo, Sulistina dalam mempersiapkan pakaian yang akan dipakai oleh suaminya. Semua pakaian yang dipakai Bung Tomo harus rapih dan bersih, termasuk juga sepatu yang harus dalam keadaan mengkilap ketika akan dipakai.11 Karakter lain dari seorang Bung Tomo adalah Bung Tomo merupakan sosok orator dan berkharisma tinggi, itu terbukti ketika beliau berorasi diradio dan berorasi di depan 9Ibid., hlm. 51. 10Nur Irma, Biografi Bung Tomo Pahlawan Indonesia http://www. biografipedia.com/2015/06/biografi-bung-tomo-pahlawan-indonesia.html, diunduh pada tanggal 9 september 2016 pukul 14:00 11 Sulistina, Bung Tomo Suamiku, (Jakarta: Visi Media, 2008), hlm. 79. 4 rakyat sebelum pertempuran 10 November berlangsung. Orasi Bung Tomo tersebut langsung direspon oleh rakyat dengan meletusnya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Bung Tomo juga ternyata memiliki kegemaran sering menulis puisi. Belum diketahui dari mana beliau belajar menulis puisi hingga menghasilkan puisi yang sangat indah. Pada umumnya puisi-puisi Bung Tomo
Recommended publications
  • LIST of ATTORNEYS the U.S. Embassy Jakarta, Indonesia
    Page 1 of 12 LIST OF ATTORNEYS The U.S. Embassy Jakarta, Indonesia assumes no responsibility or liability for the professional ability or reputation of, or the quality of services provided by, the following persons or firms. Inclusion on this list is in no way an endorsement by the Department of State or the U.S. Embassy/Consulate. Names are listed alphabetically, and the order in which they appear has no other significance. The information in the list on professional credentials, areas of expertise and language ability are provided directly by the lawyers. AFDHAL & DEDY LAW FIRM Address: Jl. KS Tubun III No. 20, Slipi, Jakarta Barat 11410 Telephone: (62-21) 5306885, Afdhal Muhammad +62 81381530266 or +62 87877823300; Fax: +62 21 53652210. E-mail: [email protected] ANDRYAWAL SIMANJUNTAK & PARTNERS Address: Komplek. Kejaksaan Agung, Blok : A1 No. 23, JL. Cipunagara I, Ciputat 15411. Telephone: (62-21) 99560888, (62)81399960888; Web site: www.andryawal.blogspot.com E-mail : [email protected] Expertise: This law firm’s area practice include litigation, non litigation, bankruptcy, corporate, commercial, labour, capital & finance, banking, criminal law, family law, administration law, immigration, foreign investment, land matter. ARMILA & RAKO Address: Suite 12-C, 12th Floor, Lippo Kuningan, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.12, Jakarta 12920 Telephone: +62 21 2911 0015; Mobile +62 811 935503; Fax: +62 21 2911 0016 Contact person: Michel A. Rako, e-maill: [email protected] List of membership: - Co-Chairman Commercial Law Commission of International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia - Vice Secretary General of the Indonesian Academy of Independent Mediators and Arbitrators (MedArbId) - Member of Indonesian BAR Association (PERADI) Expertise: Litigation and Dispute Resolution, Mining and Energy,Corporate and Commercial, Merger and Acquisition, Foreign Investment, Employment, Intellectual Property Rights.
    [Show full text]
  • NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA” Benar Karya Asli Saya, Kecuali Kutipan-Kutipan Yang Disebut Sumbernya
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Repository UIN Sumatera Utara NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA Oleh: Mahlil Harahap NIM: 91214033226 Program Studi PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2016 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mahlil Harahap Nim : 91214033226 Tampat/tgl. Lahir : Sialagundi, 07 Juli 1989 Pekerjaan : Mahasiswa Pascasarjana UIN-SU Medan Alamat : Jl. Sutomo Ujung, No 1 UIN-SU Medan Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA” benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebut sumbernya. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan di dalamnya, sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Medan, 19 Juni 2016 Mahlil Harahap NIM. 91214033226 ii PERSETUJUAN Tesis Berjudul: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA Oleh: Mahlil Harahap Nim. 91214033226 Dapat disetujui dan disahkan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan, Juni 2016 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Hasan Asari, MA Prof. Dr. Amroeni Drajat, M. Ag NIP.19641102 199003 1 007 NIP.19650212 199403 1 001 iii PENGESAHAN Tesis berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM OTOBIOGRAFI KENANG-KENANGAN HIDUP BUYA HAMKA” an. Mahlil Harahap NIM 91214033226 Program Studi Pendidikan Islam telah dimunaqasyahkan dalam Sidang Munaqasyah Pascasarjana UIN-SU Medan pada tanggal 19 Agustus 2016. Tesis ini telah diterima untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Master Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Islam.
    [Show full text]
  • Daftar Nama Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Infeksi Coronavirus 2019 (COVID-2019) Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI
    Daftar Nama Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Infeksi Coronavirus 2019 (COVID-2019) Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nama RS Alamat Kontak Nanggroe Aceh Darussalam RSU Dr. Zainoel Abidin Jl. Tgk. Daud Beurueh No. 108, Telp: 0651-34562 Fax: 0651-34566 1. Banda Aceh Banda Aceh Email :[email protected] RSU Cut Meutia Jl. Banda Aceh-Medan Km.6 Buket Rata, 2. Telp : 0645-46334, Fax: 0645-46222 Lhokseumawe Lhokseumawe Email: [email protected] Sumatera Utara RSU H. Adam Malik Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Telp : 061-8360051, Fax: 061-8360255 3. Medan Email : [email protected] Jl. KS Ketaren 8 Kabanjahe Telp : 0628-20012, Fax: 0628-20012 4. RSU Kabanjahe Tlp : 0628-20550 Email : [email protected] RSUD dr. Djasamen Jl. Sutomo No. 230 P. Siantar Telp : 0622-22959 5. Saragih Jl. Agus Salim No.1 Tarutung Telp : 0633-21303, 20450 6. RSU Tarutung Kab.t Tapanuli Utara Email : [email protected] Jl. Dr FL Tobing No.10 Pd Sidempuan Telp : 0634-21780, Fax: 0634-21251 7. RSU Padang Sidempuan Email: [email protected] Sumatera Barat RSU Dr. M. Jamil Jl. Perintis Kemerdekaan, Padang Telp : 0751-32371 Fax: 0751-32371 8. Padang Email : [email protected] Jl. Dr A. Rivai Bukit Tinggi 9. RSU Dr. Achmad Telp : 0752-21720 Fax: 0752-21321 Modchtar Email : [email protected] Riau Telp : 0761-21618, 23418, 21657 RSU Arifin Ahmad Jl. Diponegoro No. 2, Pekan Baru 10. Fax: 0761-20253 Pekan Baru Email: [email protected] Jl. Tanjung Jati No. 4 Dumai Telp : 0765-440992 RSUD Kota Dumai 11. Telp : 0765-440992 Email : [email protected] Nama RS Alamat Kontak Jl.
    [Show full text]
  • Representasi Pergeseran Budaya Patriarki Dalam Film “Kartini” Karya Hanung Bramantyo
    eJournal Ilmu Komunikasi, 2021, 9 (1): 209-221 ISSN 2502-5961 (Cetak), 2502-597X (Online), ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id © Copyright2021 REPRESENTASI PERGESERAN BUDAYA PATRIARKI DALAM FILM “KARTINI” KARYA HANUNG BRAMANTYO Saikah Suhroh1, Hairunnisa2, Sabiruddin3 Abstrak Film Kartini merupakan film biopik, film yang menceritakan biografi suatu tokoh. Tokoh yang diangkat oleh Hanung Bramantyo kali ini adalah biografi tentang perjuangan seorang pahlawan wanita paling populer di Indonesia, (Raden Ajeng) RA.Kartini. Pada awal abad 19, di kala Indonesia masih dijajah oleh Belanda, Pulau Jawa dipimpin oleh kaum ningrat di bawah pengawasan pemerintah Belanda. Hanya keturunan bangsawan (kaum ningrat) yang dapat menempuh pendidikan di bangku sekolah, namun wanita tidak diberi hak yang sama untuk memperoleh pendidikan tinggi layaknya kaum pria. Wanita Jawa kala itu hanya memiliki satu tujuan hidup, yakni menjadi istri seorang pria tanpa peduli menjadi istri keberapa. Akan tetapi, dalam film ini direpresentasikan bagaimana budaya patriarki sebagai suatu sistem sosial berdasarkan Budaya yang berlaku di tengah kaum feodal pada zaman Kolonial Belanda di tanah masyarakat Jawa mulai mengalami pergeseran yang disebabkan oleh mulai terjadinya perubahan dengan sosok Kartini sebagai pelopor. Terlebih sutradara merangkap penulis naskah film ini adalah Hanung Bramantyo yang memiliki ciri khas menonjolkan kaum yang termarginalkan atau di-‘pinggir’-kan oleh masyarakat sekitar pada setiap film buatannya untuk menunjukkan sisi lain dari realitas yang umumnya
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • TRANS METRO PEKANBARU Peta Trayek SAUM 1 : PERUM PANDAU – PELITA PANTAI
    TRANS METRO PEKANBARU Peta Trayek SAUM 1 : PERUM PANDAU – PELITA PANTAI Perum Pandau – Jl. Raya Pasir Putih – Jl. K.H.Nasution – Bandara – Jl. Sudirman – Pelita Pantai – Jl. Sudirman – Jl. K.H.Nasution (Bandara) – Jl. Raya Pasir Putih – Perum Pandau Pel. Sei. Duku I A DUM I/ R DU Ke PELITA PANTAI k Ps. Wisata u at D j. T l. Sei. Siak J Jl. Setia Budi Jl. Ir. Juanda Jl. Sutomo Jl. SSQ Jl. Riau Jl.Jl. M. Dahlan SSM Jl. SSQ Jl. A. Yani Jl. A. Jl. Sam R. Jl. Soekarno Hatta Jl. Soekarno Jl. Hangtuah Jl. M. Yamin RSUD Jl. Kartini Jl. Sudirman am it H ir . A BRPS Jl Jl. T. Tambusai Jl. T. Tambusai SKA Jl. Garuda Sakti Jl. Garuda Jl. H.I. Munandar KLM Jl. Soekarno Hatta Jl. Soekarno Jl. S.M. Amin Jl. Arifin Ahmad U N R I U I N Jl. H.R. Soebrantas Jl. Adi Sucipto J TORGANDA l. Bandara SSQ II K Jl. Pasir Putih H . N . a s u t PANDAU io n Jl. Kubang Raya BATALION ARHANUD KUBANG Peta Trayek SAUM 2 : Term. BRPS – KULIM (Via Jalan H.I Munandar) Term. BRPS – Jl. T. Tambusai – Jl. Sudirman (U Turn RRI) – Jl. Sudirman – Jl. H.I.Munandar – Kulim – Jl. H.I. Munandar – Jl. Sudirman (U Turn RS Awal Bros.) –Jl. Sudirman (U Turn RRI) – Jl. Sudirman – Jl. T.Tambusai – Term. BRPS Pel. Sei. Duku I A DUM I/ R DU Ke PELITA PANTAI k Ps. Wisata u at D j. T Sei. Siak Jl Jl. Setia Budi Jl. Ir.
    [Show full text]
  • Indonesian Authors in Geneeskundige Tijdschrift Voor Nederlands Indie As Constructors of Medical Science
    Volume 16 Number 2 ISSN 2314-1234 (Print) Page October 2020 ISSN 2620-5882 (Online) 123—142 Indonesian Authors in Geneeskundige Tijdschrift voor Nederlands Indie as Constructors of Medical Science WAHYU SURI YANI Alumny History Department, Universitas Gadjah Mada Email: [email protected] or [email protected] Abstract Access to the publication Geneeskundig Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (GTNI), Keywords: a Dutch Indies medical journal, was limited to European doctors. Although Stovia Bahder Djohan; (School ter Opleiding van Inlandsche Artsen) was established to produce indigenous Constructor; (Bumiputra) doctors, its students and graduates were not given access to GTNI. In GTNI; response, educators at Stovia founded the Tijdschrift Voor Inlandsche Geneeskundigen Leimena; (TVIG) as a special journal for indigenous doctors. Due to limited funds, TVIG – Stovia; Pribumi the only scientific medical publication for indigenous doctors – ceased publication Doctors; TVIG in 1922. The physicians formed Vereeniging van Inlandsche Geneeskundigen (VIG) an association for pribumi (native) doctors to express various demands for equal rights, one of which was the right to access GTNI. The protests and demands of the bumiputra doctors resulted not only in being granted reading access rights but also being able to become writers for GTNI. Bumiputra doctors who contributed to GTNI included Bahder Djohan and Johannes Leimena. However, they were not the only authors who contributed to GTNI during the Dutch East Indies era. After Indonesia became independent, both doctors played major roles in laying the foundation for Indonesia’s health education system and implementing village-based health policies. This article is part of a research project on Indonesia’s health history using the archives of the GTNI, TVIG and books written by doctors who contributed to GTNI which were published from the early twentieth century onwards.
    [Show full text]
  • Indo 4 0 1107137503 128 1
    TAMAN SISWA AND THE INDONESIAN NATIONAL AWAKENING Ruth T. McVey Adjustment to foreign-imposed change is both difficult and humiliating, and the early response of the Javanese elite to European conquest was to save what they could by denying the foreigners culturally while conceding to them politically. This reaction brought a flowering of Javanese high culture, but it also made that style of life seem increasingly remote and irrel­ evant to the problems of the time. By the late nineteenth century some people were beginning to urge accomodation to the alien sys­ tem that, however unfamiliar and unpleasant, seemed to contain the future. They came, in this beginning period, from those members of the elite who were well enough placed to acquaint themselves with western culture and also sufficiently on the periphery of the traditional system to be able to consider the old order with some detachment and to find profit in its modification. These advocates were to be found first of all among the bupati (regents) of what had been the outer lands of the realm, whose desire to maximize freedom from the political-cultural center encouraged an openness to outside ideas and a predeliction for the role of mediator. The "progressive" bupati were naturally from among the more intellectually daring of that class, and above all they represented its younger generation, whose vision of the world was set by exposure to western education, by a greater conscious­ ness of European penetration, and by a more acute realization of the decay of the traditional order than had prevailed when their fathers' view of life had been formed.
    [Show full text]
  • Daftar Outlet Operasional Terbatas Libur Akhir Tahun Tanggal 30 Desember 2017
    DAFTAR OUTLET OPERASIONAL TERBATAS LIBUR AKHIR TAHUN TANGGAL 30 DESEMBER 2017 STATUS No. WILAYAH OUTLET ALAMAT TELP OUTLET 1 MEDAN BANDA ACEH KC JL. KHA DAHLAN NO. 111 MERDUATI BANDA ACEH (0651) 25146,22246,22341,22422,22551,24991 2 MEDAN BALIGE KC JL. PATUAN NAGARI NO. 101 - BALIGE (0632) - 21101,21146,21455,21466,21890,322753 3 MEDAN BIREUEN KC JL. T.H. CHIK-JOHAN ALAMSYAH NO.1 BIREUEN (0644) 21150 , 21313 , 21181 , 22450 4 MEDAN GUNUNG SITOLI KC JL. IMAM BONJOL NO. 40 - GUNUNG SITOLI - PULAU NIAS (0639) 21946, 22946, 22023,22945 (0628) 20515, (0628) 21046, (0628) 21193, (0628) 5 MEDAN KABANJAHE KC JL. VETERAN NO. 31, KABANJAHE 20069, (0628) 21846, (0628) 21577, (0628) 7003246 (061) 6871382, 6871384, 6871386, 6871385, 6871134, 6 MEDAN KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) KC JL. PULAU LAUT NO. 2 MABAR - DELI SERDANG 6871496, 6871501 7 MEDAN KUALA TANJUNG KC JL. SMELTER SITE - KUALA TANJUNG - ASAHAN (0622) 31109, 31006, 31143, 31824 8 MEDAN LANGSA KC JL. JEND. A. YANI NO. 50 - LANGSA (0641) 21318, 21226, 22184 (0645) 41946, 42770, 46251, 43258, 43319, 43360, 9 MEDAN LHOKSEUMAWE KC JL. MERDEKA NO. 72-D, LHOKSEUMAWE 45546, 45547, 45811, 45812, 45813, 10 MEDAN MEULABOH KC JL. IMAM BONJOL, NOMOR 28, MEULABOH (0655) 7552346/7552446 (061) 4538166 (9 lines), 4516339, 4579576, 4564608, 4155585, 4564606,4565856, 4155586,4510447, 11 MEDAN MEDAN KC JL. PEMUDA NO. 12 - MEDAN 4152945, 4152296, 4523794, 4521246, 4520750, 4517514, 4565019, 4567603, 4536391, 4521496, 12 MEDAN PADANG SIDEMPUAN KC JL. PATRICE LUMUMBA I NO. 55 - PADANG SIDEMPUAN (0634) 21167, 21375, 24918 , 21853 13 MEDAN PEMATANGSIANTAR KC JL. MERDEKA NO.
    [Show full text]
  • Indo 100 0 1452025037 19
    Indonesia's M id -life C r is is , 1978-1995 Audrey R. Kahin In mid-1978 I joined Ben Anderson in editing the journal Indonesia at a time when research on post-revolutionary Indonesia was perhaps at its lowest ebb. The Suharto regime had been in power for well over a decade, and was, after a brief period of relative tolerance, increasingly clamping down on internal dissent and foreign criticism. It had become ever more difficult for American and other foreign scholars of modern history and politics to obtain visas to conduct research in Indonesia, although, strangely enough, anthropology students, along with scholars in language and literature, had much less difficulty. Indonesian Studies at Cornell This situation stood in sharp contrast to that in the 1950s and early 1960s. In 1954, with support from the Ford Foundation, George Kahin founded the Cornell Modern Indonesia Project (CMIP), and from then until the change of regime in 1966, graduate students and other scholars at Cornell enjoyed unusual access to Indonesia. Their favorable treatment was largely a result of the friendships and connections Kahin had formed with many of Indonesia's leaders in the course of carrying out his dissertation research during the revolution, when he spent months in the republic's capital of Audrey R. Kahin was editor of Indonesia from 1978 to 1995. As a scholar and historian, her publications include The Historical Dictionary of Indonesia, third revised ed. (Lanham & London: Scarecrow Press, 2015); Islam, Nationalism, and Democracy: A Political Biography of Mohammad Natsir (Singapore: NUS Press, 2012); and Rebellion to Integration: West Sumatra and the Indonesian Polity, 1926-1998 (Amsterdam: Amsterdam University Press, 2000).
    [Show full text]
  • Usaha Ernest Francois Douwes Dekker Dalam Mengembangkan Nasionalisme Di Hindia Belanda”
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Clemens Dimas C.W NIM : 131314018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Clemens Dimas C.W NIM : 131314018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Makalah ini saya persembahkan untuk: Kedua orang tua saya “Bapak Ignatius Yoseph Sumiran dan Ibu Rosalia Sukendah” adik saya “Eugenius Patria Chandra W” yang selalu mendoakan dan memberi dukungan dan semangat kepada saya selama mengerjakan makalah. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO Indie voor Indiers (Hindia untuk orang Hindia) (Ernest Francois Eugene Douwes Dekker) Makin keras tindakan mereka, makin besar pula kekuatan yang kami susun (Dr Cipto Mangunkusumo) Sebuah ide atau gagasan yang radikal tidak akan pernah bisa dibendung oleh kekuatan manusia (Clemens Dimas C.W.) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan maupun daftar pustaka, sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah. Yogyakarta, 7 Maret 2018 Penulis Clemens Dimas C.W.
    [Show full text]
  • Kata Pengantar
    KATA PENGANTAR Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan mengamanatkan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk melaksanakan pengelolaan arsip statis berskala nasional yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, kemasyarakatan dan perseorangan. Pengelolaan arsip statis bertujuan menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Arsip statis yang dikelola oleh ANRI merupakan memori kolektif, identitas bangsa, bahan pengembangan ilmu pengetahuan, dan sumber informasi publik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pengolahan arsip statis, maka khazanah arsip statis yang tersimpan di ANRI harus diolah dengan benar berdasarkan kaidah-kaidah kearsipan sehingga arsip statis dapat ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap. Pada tahun anggaran 2016 ini, salah satu program kerja Sub Bidang Pengolahan Arsip Pengolahan I yang berada di bawah Direktorat Pengolahan adalah menyusun Guide Arsip Presiden RI: Sukarno 1945-1967. Guide arsip ini merupakan sarana bantu penemuan kembali arsip statis bertema Sukarno sebagai Presiden dengan kurun waktu 1945-1967 yang arsipnya tersimpan dan dapat diakses di ANRI. Seperti kata pepatah, “tiada gading yang tak retak”, maka guide arsip ini tentunya belum sempurna dan masih ada kekurangan. Namun demikian guide arsip ini sudah dapat digunakan sebagai finding aid untuk mengakses dan menemukan arsip statis mengenai Presiden Sukarno yang tersimpan di ANRI dalam rangka pelayanan arsip statis kepada pengguna arsip (user). Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, anggota tim, Museum Kepresidenan, Yayasan Bung Karno dan semua pihak yang telah membantu penyusunan guide arsip ini hingga selesai. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan.
    [Show full text]