ANALISIS TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Kota Panjang dan Kabupaten Lima Puluh Kota )

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Oleh: MEDYNATUL 2012/1202602

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017

Analisis Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Kota dan Kabupaten Lima Puluh Kota )

Medynatul Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl.Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah terkait dengan opini yang diperoleh dari BPK pada tiga Pemerintah Daerah. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dianalisis mengunakan item pengungkapan yang dikeluarkan PP No.24 Tahun 2005. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sampel penelitian ini adalah Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Lima Puluh Kota . Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan ketiga pemerintah daerah pada tahun 2012-2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengungkapan Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Lima Puluh Kota tergolong pada pengungkapan yang cukup luas. Penyajian Laporan Keuangan Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Lima Puluh Kota mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Kata Kunci: Pengungkapan, Opini

ABSTRACT The Purpose of this research is to analyze the disclosure level of local goverment areas. Local Goverment financial statement is anlyzed by using disclosure items released in PP No.24 Year 2005. The type of this research is qualitative research. This research was conductet at , Padang Panjang City, and Lima Puluh Kota Regency. The research was conducted by analizing the financial statement of these three Local Goverment areas in 2012-2014.

The Results of the reseach showed that the disclosure level of Tanah Datar Regency, Padang Panjang City, and Lima Puluh Kota Regency classified as massive disclosures. The financial statement of Tanah Datar Regency, Padang Panjang City, and Lima Puluh Kota Regency have their own strengths and weaknesses.

Keyword: Diclosure, Opinion

1. PENDAHULUAN penyajian laporan keuangan. Perkembangan sistem tata Laporan keuangan pada kelola pemerintahan di pemerintah daerah dapat mengalami kemajuan yang sangat memberikan informasi yang pesat. Dalam kurun waktu yang digunakan sebagai dasar relatif singkat, pemerintah penyusunan anggaran pada Indonesia telah melewati periode berikutnya, penilaian serangkaian proses reformasi kerja pemerintah dan sebagai alat sektor publik, khususnya pemotivasi. reformasi keuangan daerah. Pada Menurut Bastian (2010:137) dasarnya reformasi keuangan pada tahun 2005, Pemerintah tersebut merupakan suatu berkah Pusat telah menerbitkan Peraturan (blessing in disguised) dari Pemerintah No.24 Tahun 2005 gerakan yang digelorakan pada tentang Standar Akuntansi tahun 1998 setelah Indonesia Pemerintahan. Standar Akuntansi mengalami krisis multidimensi. Pemerintahan tersebut Tonggak sejarah reformasi menggunakan basis kas untuk keuangan daerah ditandai dengan pengakuan transaksi pendapatan, pelaksanaan otonomi daerah dan belanja dan pembiayaan, dan basis desentralisasi fiskal yang dimulai akrual untuk pengakuan asset, 1 Januari 2001. Menurut kewajiban, dan ekuitas dana. Mahmudi (2010:2), tujuan Pengakuan dan pengukuran pelaksanaan otonomi daerah pendapatan dan belanja berbasis tersebut secara umum adalah akrual menurut Pasal 36 ayat (1) untuk meningkatkan kemandirian Undang-Undang Nomor 17 Tahun daerah, memperbaiki transparansi 2003 dilaksanakan paling lambat dan akuntabilitas publik atas 5 (lima) tahun kemudian. Oleh pengelolaan keuangan daerah, karena itu untuk memenuhi meningkatkan responsivitas kewajiban tersebut, pemerintah pemerintah terhadap kebutuhan mengeluarkan Peraturan publik, meningkatkan partisipasi Pemerintah Nomor 71 Tahun publik dalam pembangunan 2010 yang ditetapkan pada daerah, meningkatkan efisiensi tanggal 22 Oktober 2010 dan efektifitas pengelolaan menggantikan Peraturan keuangan dan pelayanan publik, Pemerintah Nomor 24 tahun 2005. serta mendorong pembangunan di Pada penjelasan PP Nomor 71 daerah. Tahun 2010 disebutkan bahwa Pada saat dimulainya lingkup Peraturan Pemerintah ini otonomi daerah tersebut harapan meliputi SAP Berbasis Akrual dan yang muncul adalah pemerintah SAP Berbasis Kas Menuju daerah semakin mandiri dalam Akrual. Penerapan SAP Berbasis pelaksanaan kegiatan Kas Menuju Akrual sebagaimana pemerintahan maupun melakukan tercantum dalam Lampiran II pembangunan di daerah masing- dapat dilaksanakan selama jangka masing, karena setiap daerah waktu 4 (empat) tahun setelah diberi kebebasan dalam hal

1 Tahun Anggaran 2010 yaitu Badan Pemeriksa Keuangan sampai Tahun Anggaran 2014. (BPK) merupakan lembaga yang Dalam Kerangka berwenang melakukan Konseptual Akuntansi pemeriksaan terhadap laporan Pemerintahan Paragraf 24 (PP No. keuangan. Sesuai dengan mandat 71 tahun 2010) menyatakan Undang-Undang Nomor 15 Tahun bahwa laporan keuangan disusun 2004 tentang Pemeriksaan untuk menyediakan informasi Pengelolaan dan Tanggung Jawab yang relevan mengenai posisi Keuangan Negara, Badan keuangan dan seluruh transaksi Pemeriksa Keuangan (BPK) oleh suatu entitas pelaporan dalam antara lain melakukan satu periode pelaporan. Salah satu pemeriksaan keuangan. prinsip akuntansi dan pelaporan Pemeriksaan atas laporan keuangan adalah pengungkapan keuangan dilakukan dalam rangka lengkap (full disclosure). Prinsip memberikan pendapat/opini atas ini mengharapkan agar laporan kewajaran informasi keuangan keuangan menyajikan secara yang disajikan dalam laporan lengkap informasi yang keuangan. Pemberian opini dibutuhkan oleh pengguna. tersebut didasarkan atas kriteria Informasi yang dibutuhkan oleh menurut Undang-Undang Nomor pengguna laporan keuangan dapat 15 Tahun 2004 Penjelasan Pasal ditempatkan pada lembar muka 16 ayat (1) yang menyatakan (on the face) laporan keuangan bahwa opini merupakan atau Catatan atas Laporan pernyataan profesional pemeriksa Keuangan. mengenai kewajaran informasi Menurut PSAP Nomor 1 keuangan yang disajikan dalam Paragraf 24 menyatakan bahwa laporan keuangan yang didasarkan entitas pelaporan mengungkapkan pada kriteria (a) kesesuaian informasi tentang ketaatan dengan standar akuntansi terhadap anggaran. Begitu pula pemerintahan, (b) kecukupan dalam paragraf-paragraf pengungkapan (adequate selanjutnya yang menjelaskan disclosures), (c) kepatuhan pentingnya pengungkapan semua terhadap peraturan perundang- informasi keuangan yang undangan, dan (d) efektivitas dibutuhkan pengguna, sebab hal sistem pengendalian intern (SPI). ini untuk menghindari adanya Salah satu kriteria kekeliruan dan kesalah pahaman pemeriksaan atas laporan dalam membaca laporan. Dengan keuangan, yang dilakukan dalam demikian, adanya pemenuhan atas rangka memberikan pendapat/ pengungkapan akan berguna dan opini atas kewajaran informasi memudahkan pengguna laporan keuangan, yang disajikan dalam dalam memahami laporan laporan keuangan salah satunya keuangan dan menjadi salah satu berdasarkan pada pengungkapan kriteria penentuan opini dari audit yang lengkap (full disclosure). BPK atas Laporan keuangan. Oleh karena itu pengungkapan ( disclosure) merupakan hal yang

2 sangat penting dalam pemeriksaan diberikan oleh BPK. Penelitian untuk mengeluarkan opini atas juga dilakukan oleh Arfiah (2014) laporan keuangan tersebut. mengenai Analisis Tingkat Penelitian ini penting dilakukan Disclosure Laporan Keuangan sebagai upaya perbaikan laporan Pemerintah Daerah (Studi Kasus keuangan pemerintah untuk pada Pemerintah Kabupaten mencapai target pemerintah, Pasaman Barat). Dimana hasil bahwa pada tahun 2015 opini penelitiannya menunjukkan opini WTP harus mencapai 60%. tidak tergantung kepada tingkat Penelitian ini juga diharapkan Disclosure Laporan Keuangan mampu memberi kontribusi yang diperoleh oleh Kabupaten kepada masyarakat yang Pasaman Barat . membutuhkan informasi dan sadar Masih adanya pertentangan akan kebutuhan akuntabilitas dan atas hasil penelitian, dan adanya transparansi melalui bentuk ketidak konsistenan hasil atas penilaian dan evaluasi atas faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan wajib yang termasuk hubungannya dengan dilakukan pemerintah daerah. hasil opini audit, membuat penulis Penelitian ini menarik dilakukan tertarik melakukan analisis karena masih jarangnya penelitian mengenai apakah ada keterkaitan yang membuktikan adanya antara tingkat pengungkapan pengaruh pengungkapan laporan laporan keuangan terkait dengan keuangan di sektor pemerintah Perolehan Opini Audit dari BPK terhadap opini karena terbatasnya suatu Pemerintah Daerah informasi dan data dari khususnya di wilayah Sumatera pemerintah yang sulit diakses Barat. publik, dan cenderung rahasia. Secara umum akuntabilitas Penelitian ini juga berupaya pengelolaan keuangan daerah di mengembangkan dan memberi Sumatera Barat semakin membaik jawaban atas adanya ketidak dari tahun ke tahun ditandai konsistenan hasil penelitian dengan turunnya jumlah pemda terdahulu. Penelitian Adhriani yang mendapat opini “Wajar (2014) menunjukan tidak terdapat Dengan Pengecualian” dari 13 kaitan antara tingkat (tiga belas) pemda pada tahun pengungkapan Laporan Keuangan 2013 menjadi 11 (sebelas) pemda Pemerintah Daerah Kabupaten di tahun 2014 diikuti dengan opini yang diberikan oleh meningkatnya jumlah pemda yang BPK Republik Indonesia. Sama mendapat opini “Wajar Tanpa halnya dengan penelitian yang Pengecualian” menjadi 9 dilakukan oleh Rayanim (2014) (sembilan) pemda pada tahun tentang Analisis Tingkat 2014 dari 7 (tujuh) pemda pada Pengungkapan Laporan Keuangan tahun 2013. Pemerintah Daerah Dari Gambaran diatas menyimpulkan bahwa peneliti tertarik meneliti apakah pengungkapan tidak berhubungan memang terdapat keterkaitan dengan penetapan opini yang antara kualitas pengungkapan

3 informasi laporan keuangan Berdasarkan tujuan dengan opini yang diperoleh. penelitian diatas , maka manfaat Untuk tujuan tersebut peneliti yang diharapkan dari penelitian mengambil 3 sampel Pemerintah ini adalah: Daerah se Sumatera barat yang 1. Bagi aspek teoritis, dengan mewakili pemda dengan status penelitian ini diharapkan Opini WTP dari tahun 2012 mampu memberikan tambahan sampai dengan tahun 2014 yang pengetahuan dalam diwakili oleh Pemkab Tanah pengembangan akuntansi Datar, status opini naik turun pemerintah di Indonesia. dari tahun 2012 sampai dengan 2. Bagi pemerintah, penelitian ini tahun 2014 diwakili PemKot dapat dijadikan sebagai Padang Panjang, dan status masukan bagi pemerintah Opini WDP dari tahun 2012 daerah untuk memperbaiki sampai 2014 diwakili Pemkab tingkat pengungkapan dalam Lima Puluh Kota. laporan keuangan pemerintah Berdasarkan latar belakang untuk menjadi lebih baik. diatas dan mengingat pentingnya 3. Sebagai wadah untuk pengungkapan (disclosure) yang menambah pengetahuan lengkap, maka peneliti sangat sehubungan dengan masalah tertarik untuk melakukan analisa tingkat pengungkapan dalam pengungkapan (disclosure) laporan keuangan pemerintah. laporan keuangan pemerintah Selain itu penulis dapat daerah dengan judul “Analisis menentukan pokok Tingkat Pengungkapan permasalahan yang ada dan Laporan Keuangan Pemerintah menentukan alternatif cara Daerah”. penyelesaiannya. Dari uraian diatas, maka 2. KAJIAN TEORI rumusan masalah dalam penelitian A. Pengungkapan ini adalah bagaimana tingkat Secara konseptual, pengungkapan yang disajikan pengungkapan merupakan dalam Laporan Keuangan bagian integral dari pelaporan Pemerintah Daerah dari tahun keuangan. Secara teknis, 2012 ke tahun 2014 pada pengungkapan merupakan Pemerintahan Kabupaten Tanah langkah akhir dalam proses Datar, Kota Padang Panjang, dan akuntansi yaitu penyajian Kabupaten Lima Puluh Kota. informasi dalam bentuk Sesuai dengan masalah seperangkat penuh statement yang diteliti , maka penelitian ini keuangan. bertujuan untuk menganalisis Menurut Suwardjono tingkat pengungkapan dalam (2008) Ada dua jenis laporan keuangan Pemerintah pengungkapan dalam Daerah Kabupaten Tanah Datar, hubungannya dengan Kota Padang Panjang, dan persyaratan yang ditetapkan Kabupaten Lima Puluh Kota dari standar, yaitu: tahun 2012-2014.

4 a. Pengungkapan Wajib laporan pemerintah yang merupakan pengungkapan digunakan untuk minimum yang disyaratkan membandingkan realisasi oleh standar akuntansi yang pendapaatan, belanja, transfer, berlaku. dan pembiayaan dengan b. Pengungkapan sukarela anggaran yang telah merupakan pengungkapan ditetapkan, menilai kondisi butir-butir yang dilakukan keuangan, mengevaluasi sukarela oleh perusahaan efektivitas dan efisiensi suatu tanpa diharuskan oleh entitas pelaporan, dan peraturan yang berlaku. membantu menentukan B. Karakteristik Kualitatif ketaatannya terhadap peraturan Laporan Keuangan perundang-undangan. Berikut adalah E. Komponen –Komponen karakteristik kualitas laporan Laporan Keuangan keuangan menurut Pura Pemerintah Daerah (2013:11): Komponen –komponen 1. Dapat dipahami laporan keuangan pemerintah 2. Relevan daerah yaitu: 3. Keandalan/ Reliabilitas 1. Laporan Realisasi anggaran 4. Dapat diperbandingkan/ 2. Neraca Komparabilitas 3. Laporan Arus Kas 5. Netral 4. Catatan atas Laporan 6. Tepat waktu Keuangan 7. Lengkap F. Prinsip Akuntansi dalam C. Opini Audit Pelaporan Keuangan Menurut Bastian Berikut ini adalah (2008:194) ada lima jenis opini delapan prinsip yang audit yang diberikan oleh digunakan dalam akuntansi auditor yaitu: pelaporan keuangan 1. Pendapat Wajar Tanpa pemerintah menurut PP Nomor Pengecualian 24 tahun 2005, yaitu: 2. Pendapat Wajar Tanpa 1. Basis akuntansi Pengecualian dengan 2. Prinsip nilai historis Bahasa Penjelas (Historical Cost) 3. Pendapatan Wajar Dengan 3. Prinsip realisasi Pengecualian (Realization) 4. Pendapat Tidak Wajar 4. Prinsip substansi 5. Pernyataan tidak mengungguli bentuk formal Memberikan Pendapat. (Substance Over Form) D. Laporan Keuangan 5. Prinsip periodesitas Pemerintah Daerah (Periodicity) Laporan keuangan 6. Prinsip konsistensi pemerintah daerah menurut PP (Consistency) No.24 Tahun 2005 tentang 7. Pinsip pengungkapan SAP merupakan seperangkat lengkap (Full Disclosure)

5 8. Prinsip penyajian wajar pengungkapan yang harus (Fair Presentation) diungkapkan adalah: G. Analisis Laporan Keuangan 1. Pendahuluan (Penyajian Pemerintah Daerah informasi umum tentang Menurut Kasmir entitas pelaporan dan (2010:66), Analisis laporan entitas akuntansi) keuangan merupakan salah 2. Penyajian informasi tetap satu cara untuk mengetahui kebijakan fiskal atau kinerja perusahaan dalam kebijakan keuangan dan suatu periode. Seperti ekonomi mikro diketahui bahwa laporan 3. Penyajian ikhtisar keuangan merupakan pencapaian target kewajiban setiap perusahaan keuangan selama tahun untuk membuat dan pelaporan berikut kendala melaporkannya pada suatu dan hambatan yang periode tertentu. Apa yang dihadapi dalam pencapaian dilaporkan kemudian target dianalisis, sehingga dapat 4. Dasar penyajian laporan diketahui kondisi dan posisi keuangan dan perubahan terkini. pengungkapan kebijakan H. Standar Akuntansi akuntansi keuangan Pemerintah 5. Penyajian rinci dan Perkembangan penjelasan masing-masing akuntansi di pemerintahan pos yang disajikan pada sejak era otonomi daerah lembar muka laporan sangat pesat dengan keuangan munculnya PP No 24 tahun 6. Pengungkapan lainnya 2005 yang mengatur Sandar 7. Penutup Akuntansi Pemerintah basis J. PP Nomor 24 Tahun 2005 kas menuju basis akrual, yang Menurut Priyono kemudian di perbaharui PP (2012:81), Standar Akuntansi No.71 tahun 2010 yang Pemerintahan untuk pertama mengatur Standar Akuntansi kali dimiliki dengan Pemerintah dengan basis full dikeluarkannya Peraturan akrual. Pemerintah Nomor 24 Tahun I. Pengungkapan Laporan 2005. PP No. 24 Tahun 2005 Keuangan Pemerintah menggunakan pendekatan cash Daerah towards accrual (CTA) dalam Tingkat Laporan sistem pencatatan Keuangan Pemerintah akuntansinya. Mulai tahun pemerintah daerah provinsi 2005, Laporan Keuangan harus melaporkan secara Pemerintah Pusat dan daerah akurat informasi yang disusun berdasarkan Standar diungkapkan dalam LKPD. Akuntansi Pemerintahan. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 Tingkat

6 K. Penelitian Terdahulu 3. METODE PENELITIAN Penelitian Fitri (2010), Jenis Penelitian dengan judul Analisis Tingkat Jenis penelitian yang Pengungkapan Laporan penulis gunakan adalah kualitatif. Keuangan Pemerintah Daerah Objek Penelitian (suatu studi eksploratif pada Objek penelitian ini adalah kabupaten/kota di Sumatera Kabupaten Tanah Datar, Kota Barat), hasil penelitiannya Padang Panjang, dan Kabupaten adalah Rata-rata tingkat Lima Puluh Kota. Ketiga Daerah pengungkapan informasi dalam ini dijadikan objek penelitian Laporan Keuangan Pemerintah karena masinng-masing daerah Daerah adalah 43.71%, dengan memiliki kriteria dan kualitas tingkat pengungkapan yang yang telah ditetapkan sesuai tertinggi adalah 54% yaitu dengan tujuan penelitian. Kabupaten Pasaman Barat, dan Jenis dan Sumber Data tingkat pengungkapan yang Jenis data yang penulis terendah adalah 33% yaitu gunakan adalah data dokumenter. Kabupaten Selatan. Hal Sumber data penelitian ini adalah ini menunjukkan tingkat data sekunder. Data diperoleh dari pengungkapan tidak berkaitan DPPKAD Kabupaten Tanah dengan opini yang diperoleh. Datar, Kota Padang panjang, dan Marjulin (2012) dengan Kabupaten Lima Puluh Kota. judul Analisa Pengungkapan Variabel dan Pengukuran Laporan Keuangan Banda Pengukuran variable dalam Aceh dengan Opini Wajar penelitian ini mengunakan Tanpa Pengecualian dimana Compliance Indexs (Indeks hasil penelitian menyimpulkan Kepatuhan). bahwa hasil opini tidak Tingkat pengungkapan ini berkaitan dengan kualitas diukur dengan membandingkan pengungkapan item-item yang diungkapkan L. Kerangka Konseptual laporan keuangan yang dihasilkan Gambar 2.1 oleh pemerintah daerah dengan Kerangka Konseptual item-item yang harus diungkapkan dalam laporan Transparansi dan keuangan pemerintah daerah Akuntabilitas dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Laporan Keuangan tentang Standar Akuntansi Pemerintah Daerah Pemerintah. Adapun elemen-elemen Luas Pengungkapan dalam indeks tersebut akan diukur Informasi sebagai berikut: a. Setiap item diberi skor 1 jika Standar Akuntansi diungkapkan (mematuhi) dan Pemerintah skor 0 tidak diungkapkan.

7 b. Skor yang diperoleh Dalam penelitian ini dijumlahkan untuk mendapat range yang ditetapkan untuk skor total. menentukan apakah Tingkat c. Perhitungan indeks tingkat Pengungkapan dalam pengungkapan laporan Laporan Keuangan keuangan diukur dengan rasio Pemerintah Daerah tergolong total skor yang diperoleh rendah dan cukup luas dengan skor maksimal yang merupakan range yang dapat diperoleh. Skor ditentukan dengan maksimal tiap-tiap blok mengunakan pendekatan berbeda sesuai penyesuaian dengan skala Gutman. yang telah dilakukan pada 4. ANALISIS DAN masing-masing blok. PEMBAHASAN Analisis Data A. ANALISIS Pengolahan data dalam Gambaran Umum teknik ini adalah menggunakan Kabupaten/ Kota yang quantitative content analysis. Diteliti Menurut Emzir(2011:283), Content analysis (analisis isi) Daerah yang menjadi merupakan suatu analisis objek penelitian terdiri dari 6 mendalam terhadap pesan-pesan Kabupaten/Kota yang dipilih menggunakan metode ilmiah dan dengan kategori: satu daerah tidak terbatas pada jenis-jenis yang konsisten memperoleh variabel yang dapat diukur. opini WTP tiga tahun berturut Content analysis ini menggunakan yaitu Kabupaten Tanah Datar, teknik symbol coding, yaitu satu daerah yang konsisten mencatat lambang atau pesan memperoleh opini WDP tiga secara sistematis, kemudian diberi tahun berturut yaitu interpretasi. Kabupaten Lima Puluh Kota, Menurut Fitri (2010:41), dan satu daerah yang Prosedur dasar pembuatan memperoleh opini naik turun rancangan penelitian dan yaitu Kota Padang Panjang. pelaksanaan studi analisis isi Sumber data dalam terdiri 5 tahapan, yaitu: penelitian ini berupa Laporan 1. Merumuskan pertanyaan Keuangan Pemerintah Daerah penelitian Kabupaten Tanah Datar, Kota 2. Pembuatan kategori yang Padang Panjang, dan dipergunakan dalam analisis Kabupaten Lima Puluh Kota 3. Pendataan suatu sampel pada tahun 2012-2014 yang dokumen yang telah dipilih dan diperoleh dari DPPKAD melakukan pengkodean Kabupaten Tanah datar, Kota 4. Pembuatan skala dan item Padang Panjang, dan berdasarkan kriteria tertentu Kabupaten Lima Puluh Kota. untuk pengumpulan data 5. Interpretasi/ penafsiran data yang diperoleh

8 Analisis Pengungkapan Tingkat Rincian Akun Yang Keuangan Pemerintah diungkapkan Dalam Laporan Daerah Keuangan Pemerintah Daerah Penilaian terhadap Menurut PSAP No.01 kinerja pemerintah dengan paragraf 43 “Neraca hanya mengandalkan laporan mencantumkan sekurang- keuangan yang disajikan di kurangnya pos-pos berikut: Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas, Laporan 1) Kas dan setara kas Realisasi Anggaran, dan 2) Investasi jangka pendek Laporan Ekuitas tanpa adanya 3) Piutang pajak dan bukan pajak penjelasan yang lebih lanjut 4) Persediaan tentang informasi yang perlu 5) Investasi jangka panjang diketahui oleh pengguna 6) Aset tetap laporan keuangan tentu 7) Kewajiban jangka pendek tidaklah mungkin. Sehingga 8) Kewajiban jangka panjang dengan adanya catatan atas 9) Ekuitas dana” laporan keuangan yang diatur Hal ini merupakan batasan oleh PSAP No.4 yang disusun minimum akun yang disajikan secara cermat dengan dalam neraca, sedangkan contoh mempertimbangkan informasi format neraca disajikan dalam apa saja yang perlu lampiran, dan bukan merupakan diungkapkan perlu mengacu bagian dari standar tapi hanya pada best practices yang sebagai ilustrasi, sehingga dalam disesuaikan dengan kondisi prakteknya terjadi Indonesia. Indeks ketidakseragaman dalam rincian pengungkapan yang dipilih akun yang disajikan. dalam penelitian ini adalah Sedangkan menurut PSAP sebanyak 103 item, terdiri No.02 paragraf 14 “Laporan dari 5 item pada penyajian Realisasi Anggaran sekurang- laporan keuangan, 43 item kurangnya mencakup pos-pos pengungkapan dalam neraca, sebagai berikut: 16 item pengungkapan dalam 1) Pendapatan laporan realisasi anggaran, 1 2) Belanja item dalam laporan arus kas, 3) Transfer dan 38 item pengungkapan 4) Surplus/ defisit dalam catatan atas laporan 5) Penerimaan pembiayaan keuangan, tetapi dalam 6) Pembiayaan neto penerapannya terhadap 7) SILPA/ SIKPA” Laporan Keuangan Menurut PSAP No.03 Pemerintah Daerah paragraf 14 “Laporan arus kas disesuaikan dengan posisi menyajikan informasi penerimaan keuangan masing-masing dan pengeluaran kas selama daerah. periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset

9 nonkeuangan, pembiayaan dan pengungkapan informasi nonanggaran. kejadian penting selama tahun Berikut adalah hasil dari pelaporan juga tidak dapat rincian akun Kabupaten Tanah diskoring. Sehingga skor Datar, Kota Padang Panjang, dan masksimal untuk Kota Padang Kabupaten Lima Puluh Kota Panjang tingal 88 item. pertahunnya yang diteliti 3) Kabupaten Lima Puluh Kota 1) Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Lima Puluh Kabupaten Tanah Datar Kota pada tahun 2012 sampai pada tahun 2012 sampai tahun tahun 2014 telah 2014 telah mengungkapkan mengungkapkan akun-akun di akun-akun di neraca, laporan neraca, laporan realisasi realisasi anggaran dan laporan anggaran dan laporan arus kas arus kas sesuai dengan SAP. sesuai dengan SAP . Namun Namun Pada laporan realisasi pada bagian neraca akun anggaran akun pembiayaan investasi jangka pendek, tidak diungkapakan. Sehingga investasi jangka panjang, skor maksimal untuk kewajiban jangka pendek, Kabupaten Tanah Datar tingal kewajiban jangka panjang, dan 98 item. ekuitas dana cadangan serta 2) Kota Padang Panjang informasi penyusutan tidak Kota Padang Panjang diungkapkan. Selain itu pada pada tahun 2012 sampai 2014 laporan realisasi anggaran, telah menyajikan bagian akun pembiayaan juga mengungkapkan akun-akun di tidak diungkapkan. Sehingga neraca, laporan realisasi pengungkapan informasi untuk anggaran dan laporan arus kas investasi jangka pendek dan sesuai dengan SAP . . Namun jangka panjang, kewajiban pada bagian neraca investasi janga pendek dan jangka jangka pendek, investasi panjang, ekuitas dana cadangan jangka panjang, kewajiban dan informasi penyusutan tidak jangka pendek, dan kewajiban bisa diskoring. Selanjutnya jangka panjang tidak pengungkapan informasi diungkapkan. Sehingga kejadian penting selama tahun pengungkapan informasi akun pelaporan juga tidak bisa investasi jangka pendek dan diskoring. Sehingga skor jangka panjang, dan akun maksimal untuk Kabupaten kewajiban jangka pendek dan Lima Puluh Kota tinggal 94 jangka panjang tidak dapat item. diskoring. Selain itu pada Tingkat Keluasan Informasi laporan realisasi anggaran, yang Diungkapkan dalam akun pembiayaan juga tidak Laporan Keuangan Pemerintah diungkapkan. Berarti Daerah pengungkapan informasi akun Pengungkapan penyajian pembiayaan juga tidak dapat laporan keuangan jumlah diskoring, Selanjutnya untuk pengungkapan yang seharusnya 5

10 item. Kabupaten Tanah Datar, terendah adalah 10 item pada Kota Padang Panjang dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Kabupaten Lima Puluh Kota, Pengungungkapan laporan masing-masing telah arus kas jumlah pengungkapan mengungkapankannya dari tahun yang seharusnya 1 item. 2012-2014. Kabupaten Tanah Datar, Kota Ditinjau dari pengungkapan Padang Panjang, dan Kabupaten neraca, jumlah pengungkapan Lima Puluh kota telah yang seharusnya pada Kabupaten mengungkapkannya dari tahun Tanah Datar adalah 43 item, rata- 2012-2014. rata pengungkapan Kabupaten Pengungkapan catatan atas Tanah Datar adalah 32 item. laporan keuangan jumlah Sedangkan Kota Padang Panjang, pengungkapan yang seharusnya jumlah pengungkapan yang pada Kabupaten Tanah Datar seharusnya pada neraca adalah 34 adalah 34 item, rata-rata item, rata-rata pengungkapannya pengungkapan Kabupaten Tanah adalah 22 item. Dan Kabupaten Datar adalah 20 item. Sedangkan Lima Puluh Kota, jumlah pengungkapan yang seharusnya pengungkapan yang seharusnya pada Kota Padang Panjang pada pada neraca adalah 40 item, rata- tahun 2012 dan 2014 adalah 33 rata pengungkapannya adalah 26 item, pada tahun 2013 35 item, item. Pengungkapan yang rata-rata pengungkapan Kota tertinggi adalah 33 item pada Padang Panjang adalah 15 item. Kabupaten Tanah Datar dan Dan Kabupaten Lima Puluh Kota pengungkapan terendah adalah 17 jumlah pengungkapan yang item pada Kota Padang Panjang . seharusnya adalah 33 item, rata- Pengungkapan rata pengungkapannya adalah 14 laporan realisasi anggaran jumlah item. Pengungkapan yang pengungkapan yang seharusnya tertinggi adalah 20 item pada pada Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Tanah Datar dan adalah 15 item, rata-rata pengungkapan terendah adalah 12 pengungkapan Kabupaten Tanah item pada Kota Padang panjang. Datar adalah 12 item. Sedangkan Persentase total tingkat pada Kota Padang Panjang jumlah pengungkapan keuangan pengungkapan yang seharusnnya Pemerintah Daerah Kabupaten adalah 15 item, rata-rata Tanah datar dari tahun 2012-2014 pengungkapan Kota Padang masing-masingnya adalah adalah Panjang adalah 11 item. Dan pada 71,42%, 71,42%, 73,46% . Kabupaten Lima Puluh Kota Sementara itu, pada Kota Padang jumlah pengungkapa yang panjang tingkat pengungkapan seharusnya adalah 15 item, rata- laporan keuangan pada tahun rata pengungkapan Kabupaten 2012 adalah 51,13%, kemudian Lima Puluh Kota adalah 10 item. pada tahun 2013 meningkat Pengungkapan yang tertinggi menjadi 70%, namun pada tahun adalah 13 item pada Kabupaten 2014 menurun menjadi 63% . Tanah Datar dan pengungkapan Selanjutnya pada Kabupaten Lima

11 Puluh Kota pengungkapan laporan rata-rata mulai dari 51,13% keuangan pada tahun 2012-2014 sampai dengan 73,46% yang adalah 55,31%, 60,63% 63,82%. berarti tingkat pengungkapan Hal ini menunjukan bahwa laporan keuangan pemerintah penyajian informasi laporan daerah tergolong cukup luas. keuangan Kabupaten Tanah Jika dilihat, dari tingkat Datar, Kabupaten Lima Puluh pengungkapan keluasan Kota dan Kota Padang Panjang informasi Kabupaten Tanah cukup luas. Datar lebih unggul atau lebih Keunggulan dan Kelemahan tinggi dibandingkan dengan Penyajian Laporan Keuangan Kabupaten Lima Puluh Kota dan Pemerintah Daerah Kota Padang Panjang. Namun Dilihat dari tingkat dilihat dari segi penyajiannya, pengungkapan informasi dalam yaitu pengunaan bahasa, jumlah laporan keuangan pemerintah kata dan rinciang informasi daerah, terlihat bahwa Kabupaten Kabupaten Lima Puluh Kota Tanah Datar tingkat lebih unggul dibanding pengungkapannya lebih unggul Kabupaten Tanah Datar dan atau lebih tinggi dibandingkan Kota Padang Panjang. Sehinga dengan Kota Padang Panjang dan dapat disimpulkan masing- Kabupaten Lima Puluh kota. masing daerah dalam penyajian Dimana persentase rata-rata laporan keuangan mempunyai tingkat pengungkapan Kabupaten keungulan dan kelemahan Tanah Datar yaitu 72,1%, masing-masing. selanjutnya Kota Padang Panjang Dari daerah yang diteliti rata-rata tingkat terlihat adanya pengungkapannya yaitu 61,37%, ketidakseragaman dalam dan Kabupaten Lima Puluh Kota pengungkapan informasi dalam rata-rata tingkat laporan keuangan pemerintah pengungkapannya adalah 59,92%. daerah. Rata-rata daerah hanya Namun dari segi penyajiannya, mengungkapkan informasi pengunaan bahasa, jumlah kata, umum dan tidak menjelaskan terlihat bahwa Kabupaten Lima secara rinci, dari item-item yang Puluh Kota lebih unggul harus diungkapkan berdasarkan dibandingkan dengan Kabupaten SAP (Standar Akuntansi Tanah Datar dan Kota Padang Pemerintah), sebagian daerah Panjang. telah mengungkapkan dan B. PEMBAHASAN sebagian lagi tidak Secara umum mengungkapkan, sehingga pengungkapan yang disajikan terdapat ketidakseragaman dalam laporan keuangan ditiap-tiap daerah dalam pemerintah daerah Kabupaten pengungkapan informasi. Tanah Datar, Kota Padang Adanya perbedaan atau panjang, dan Kabupaten Lima ketidakseragaman dalam Puluh Kota dari tahun 2012- pengungkapan disebabkan 2014 menunjukkan persentase belum adanya pengaturan lebih

12 lanjut mengenai seberapa luas pada Kabupaten Lima Puluh informasi yang harus Kota juga dapat dilihat diungkapkan atau informasi keinginan untuk meningkatkan prioritas yang menjadi tingkat pengungkapan dalam keharusan dan informasi mana laporan keuangan yaitu pada yang dianjurkan, karena bukan tahun 2012 dan 2013 63,09% hanya kinerja keuangan saja kemudian pada tahun 2014 yang dibutuhkan untuk meningkat 67,95%. diungkapkan tetapi kinerja non 5. PENUTUP keuangan juga penting untuk Kesimpulan diungkapkan karena informasi Kesimpulan yang dapat ini juga sangat menarik bagi diambil dari penelitian ini adalah: pengguna laporan keuangan 1. Secara umun tingkat pemerintah daerah. pengungkapan informasi dalam Berdasarkan persentase laporan keuangan Kabupaten dari tingkat pengungkapan Tanah Datar, Kota Padang informasi dalam laporan Panjang, dan Kabupaten Lima keuangan pemerintah daerah Puluh Kota tergolong Kabupaten Tanah Datar, Kota pengungkapan yang cukup luas Padang Panjang, dan Kabupaten karena rata-rata pengungkapan Lima Puluh, dapat dilihat adanya secara keseluruhan pada keinginan oleh pemerintah Kabupaten Tanah Datar 72,1%, daerah untuk meningkatkan Kota Padang Panjang 61,37%, tingkat pengungkapan dalam dan Kabupaten Lima Puluh laporan keuangan karena adanya Kota 59,92% dimana nilai keinginan untuk memberikan maksimal yang diharapkan informasi kepada para pengguna dalam pengungkapan informasi laporan keuangan. Hal ini adalah 100%, agar para terlihat dari adanya perubahan pengguna laporan keuangan tingkat pengungkapan oleh dapat mengetahui informasi Pemerintah Kabupaten Tanah secara meluas. Datar, walaupun sudah 2. Dalam penyajian laporan memperoleh opini terbaik, keuangan pemerintah daerah, namun Kabupaten Tanah Datar setiap daerah mempunyai tetap berkeinginan keunggulan dan kelemahan meningkatkan tingkat masing-masing. pengungkapan dalam laporan Keterbatasan penelitian keuangannya pada tahun 2014. Begitu juga dengan Kota Padang Dalam Melakukan panjang, tingkat pengungkapan penelitian ini , peneliti mengalami laporan keuangan pemerintah keterbatasan bahwa penelitian ini daerah semakin baik, dimana hanya mengali sampai pada tahap pada tahun 2012 54,28% , apakah informasi pengungkapan kemudian naik menjadi 73,68% yang ada di PP No.24 Tahun 2005 ditahun 2013 walaupun tahun sudah diungkapkan atau sudah 2014 kembali menurun. Dan dipatuhi oleh masing-masing

13 daerah. Peneliti belum mengali Pemerintahan Di Indonesia. apakah ada keluasan informasi Tangerang Selatan: Mifaz Rasam atau inforrmasi tambahan selain Publishing. yang wajib diungkapkan dalam Peraturan Pemerintah. Badan Pemeriksa Keuangan Saran Republik Indonesia. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2013. 1. Bagi peneliti selanjutnya, Buku II Pemeriksaan Laporan sebaiknya lebih mengali Keuangan. Jakarta. September 2013. keluasan informasi pengungkapan Laporan Bambang Suripto, 1999. Keuangan Pemerintah Daerah Pengaruh Karakteristik Perusahaan dari berbagai indikator, tidak terhadap Luas Pengungkapan hanya melihat dari sisi Sukarela dalam Laporan Tahunan, kepatuhan pengungkapan Simposium Nasional Akuntansi II. terhadap Peraturan Pemerintah Edy Subiyantoro. 1997. 2. Bagi objek penelitian, perlunya Hubungan antara Kelengkapan pengaturan lebih lanjut dan Pengungkapan Laporan Keuangan arahan mengenai seberapa jauh dan Karakteristik Perusahaan Publik informasi yang harus di Indonesia. Makalah diungkapkan atau informasi dipresentasikan dalam Simposium prioritas yang menjadi Nasional Akuntansi I keharusan dan informasi mana yang dianjurkan, walaupun hal Ely Suhayati dan Sri Dewi tersebut sudah diatur dalam Anggadini. 2013. Akuntansi SAP, agar adanya keseragaman Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. dalam menyajikan informasi. DAFTAR PUSTAKA Emzir. 2011. Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif. Arfan Ikhsan.2009.Akuntansi Jakarta: Rajawali Pers. Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta: Graha ilmu. Febriyani Syafitri,. 2012. Abdul Hafiz Tanjung. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Akuntansi Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah terhadap Konsep Dan Aplikasi. Bandung: Tingkat Pengungkapan Laporan Alfabeta. Keuangan. Skripsi Sarjana. FEUI. Ainun Naim dan Fu’ad Depok. Rakhman. Analisis Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Laporan Keuangan Dengan Struktur Akuntansi. Semarang: Badan Modal dan Tipe Kepemilikan Penerbit Undip. Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Hartati, Yenni. 2011. Analisa Bisnis Indonesia, 2000, Vol. 15, Pengungkapan Laporan Keuangan No.1 : 70-82 Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Skripsi Fakultas Ekonomi Ahmad Mu’an. 2011. Basis Akrual dalam Akuntansi Universitas Andalas.

14 Hery. 2009. Teori Akuntansi. Novi Priyati. 2013. Pengantar Jakarta: Kencana Prenada Media Akuntansi. Jakarta: Indeks. Group. Nuwun Priyono. Perkembangan I Gusti Agung, 2008. Audit Akuntansi Pemerintahan Di Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Indonesia Periode Sebelum Salemba Empat. Reformasi Sampai Dengan Pasca- Reformasi. Vol. 37 No. 1, 15 Indra Bastian. 2010. Akuntansi September 2012 : 81-93. Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Rahman Pura. 2013. Pengantar Akuntansi 1Pendekatan Siklus Indra Bastian. 2008. Audit Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Sektor Publik. Jakarta: Salemba Rayanim. 2014. Analisis Tingkat Empat. Pengungkapan Laporan Keuangan Ilyaul Ulum. 2009. Audit Sektor Pemerintah Daerah. Skripsi Publik Suatu Pengantar. Bumi Akuntansi Fakultas Ekonomi STAIN Aksara: Jakarta. . Republik Indonesia, Undang- Kasmir. 2011. Analisis Laporan Undang Dasar 1945 Keuangan. Jakarta: PT Raja ______.Undang- Grafindo Persada. Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Lufri. 2005. Metodologi dan Tanggung Jawab Keuangan Penelitian. Padang: Universitas Negara. Negeri Padang. ______.Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 Mahmudi. 2007. Analisis tentang Keuangan Negara. Laporan Keuangan Pemerintah ______. Peraturan Dearah. Yogyakarta: Unit Penerbit Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan Percetakan UII Press. tentang Standar Akuntansi Mardiasmo. 2010. Akuntansi Pemerintahan. Sektor Publik. Yogyakarta: CV Andi ______.Peraturan Offset. Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Marjulin. 2012. Analisa Pemerintahan. Pengungkapan Laporan Keuangan Rini Adhriani Sarah. 2014.Opini Banda Aceh dengan Opini Wajar Audit Dan Pengungkapan Atas Tanpa Pengecualian Politeknik Laporan Keuangan Pemerintah Negeri Lhokseumawe Jurnal Kabupaten Serta Kaitannya Dengan Akuntansi, Vol. 1, No. 1. Korupsi Di Indonesia. Jurnal Etikonomi Vol.13 No.1. Muindro Renyowijoyo. 2008. Sri Adella Fitri.2010. Analisis Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Tingkat Pengungkapan Laporan Non Laba. Jakarta: Mitra Media. Keuangan Pemerintah Daerah. (Suatu Studi Eksploratif pada

15 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Sukrisno Agoes . 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE. Wardi Arfiah. 2014. Analisis Tingkat Disclosure Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Batusangkar. Skripsi Fakultas Ekonomi STAIN Batusangkar. www.bpk.go.id (diakses pada tanggal 29 januari 2016). www.djpbn.go.id(diakses pada tanggal 25januari 2016). http://hariansinggalang.co.id (diakses pada tanggal 29 januari 2016). www.lenterapena..co.id (diakses pada tanggal 20 Oktober 2016)

16