<<

ANALISIS PESAN MORAL PADA KISAH DALAM AL-QUR'AN

SKRIPSI SARJANA

OLEH

CLARA SISWATI SURBAKTI 160704036

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara i

Universitas Sumatera Utara UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh Syukur alhamdullilah kehadirat SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diwujudkan. Semoga kita semua mendapatkan rahmat dan karunia Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. Peneliti menyadari terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Teristimewa untuk Ayahanda Nasrin Surbakti selaku ayah kandung dan ibunda Martha Lena Purba selaku ibu kandung yang sangat peneliti sayangi selalu, Terima Kasih telah menjadi orang tua yang sangat hebat dan sabar dalam mendidik dan membimbing peneliti, Terima Kasih yang tak terhingga atas doa, semangat, dan kasih sayang. Terima Kasih atas segala pengorbanan dan ketulusan, selalu menasehati dan memberikan dukungan moril ataupun materil. Semoga Allah selalu mencurahkan kasih dan sayang-Nya dan Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. 2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah mengelola universitas sesuai dengan visi dan misi universitas. 3. Bapak Dr. Budi Agustono M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Bapak Prof Drs. Mauly Purba, M.A, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku Wakil Dekan II, Bapak Prof. Ikhwanuddin Nasution, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan kepada sivitas akademika yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dra. Rahlina Muskar Nasution, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan kepada Bapak Drs. Bahrum M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu untuk membantu peneliti menyelesaikan penelitian ini.

ii

Universitas Sumatera Utara 5. Bapak Drs. Bahrum Saleh, M.Ag selaku dosen pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan nasehat, bimbingan, dan memberikan inspirasi dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat peneliti selesai dengan baik. 6. Ibu Dr. Nursukma Suri, M.Ag dan Ibu Dra. Murniati, M, Hum selaku Dosen Penguji penelitian ini yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam membantu proses penelitian ini hingga selesai. 7. Bapak Drs. Mahmud Khudri, M.Hum selaku Dosen Penasehat Akademik yang sabar telah memberikan banyak ilmu serta arahan dan nasehat kepada peneliti selama masa perkuliahan di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 8. Seluruh Staf Pengajar di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan banyak ilmu sejak peneliti terdaftar menjadi mahasiswa Sastra Arab FIB USU hingga menyelesaikan skripsi ini, berkat ibu dan bapak dosen semua. 9. Kak Fitri selaku Staf Administrasi Departemen Sastra Arab yang telah banyak membantu peneliti dalam hal administrasi. 10. Shindy Surbakti, selaku kakak kandung dan Nissa Adriatika Surbakti selaku adik kandung yang sangat peneliti sayang, Terima Kasih telah menjadi kakak dan adik yang sangat baik. Semoga Allah SWT selalu mencurahkan kasih dan sayang-Nya. 11. Terima Kasih kepada seluruh keluarga besar, Uwak Nasrun Sopian, Uwak M. Wibowo, SH, Ibu Sri dariati, ibu Ratnawati Darsiyah, Om Jhon Sebayang S.Sos, Om Kustomo, S.H, Om Suwardi SH, Tulang Masanah, Turang Sari, Bang Apri Andi, Keysia Fadillah, Alfin, Naya Purba, Agnez Syakira yang sangat peneliti sayangi. Semoga kita selalu menjadi keluarga yang rukun dan selalu dalam lindungan Allah SWT. 12. Terima Kasih kepada sahabat-sahabat tercinta, Miranda Azzahra, Indah Poerbawaty, Nurmalaya Sari, Nafillah Cahyati, Anggun Prayuti, Pryta Devyani, Fadillah Zikroyati, Intan Permata Sari, Dwi, Eva Handayani dan Dinda Kakana. Terima kasih telah menghibur, berbagi tawa, menghapus air mata, selalu menemani dalam suka duka, dan selalu membersamai perjuangan lika-liku kehidupan kampus. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. 13. Teman-teman seperjuangan Sastra Arab angkatan 2016 Fikri, Tanti, Luthfi dan lain-lain yang banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan Skipsi ini.

iii

Universitas Sumatera Utara iv

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...... UCAPAN TERIMA KASIH...... DAFTAR ISI...... ABSTRAK...... PEDOMAN TRANSLITERASI...... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...... 1.2 Rumusan Masalah...... 1.3 Tujuan Penelitian...... 1.4 Manfaat Penelitian...... 1.5 Metode Penelitian......

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...... 2.1 Kian Terdahulu...... 2.2 Kerangka Teori...... 2.2.1 Sastra...... 2.2.2 Pesan Moral...... 2.2.4.1 Pesan Religius dan Keagamaan...... 2.2.4.2 Kritik Sosial...... 2.2.3 Tema......

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...... 3.1 Kisah Maryam 3.2 Klasifikasi Pesan Moral pada Kisah Maryam dalam Al-Qur'an dan Temanya...... 3.3 Tabel hasil...... 3.2.1 Pesan Religius dan Keagamaan...... 3.2.2 Kritik Sosial......

BAB IV PENUTUP

v

Universitas Sumatera Utara 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vi

Universitas Sumatera Utara صورةتجريدية

كالر سيسواتي سورباكت٦١۰٧۰٤۰۰١ ۰۰۰۰, , تحليل الوعزى عي قصة هري عليهان السالم في القرأى, قسن اللغة العربية كلية علوم الثقافة بجاهعة سوهطرة الشوالية.

ْذا تحهٛم ٚثحج ػٍ انغشٖ ٔرسانح اندُٛٚح فٙ قصح يزٚى ػهٛٓا انسالو. ٔ َظزٚح يٍ ْذا تحهٛم َٕر غُٛطزٔ. فٙ ْذا انثحج استؼًم انكاتة طزٚقح انُحٕٚح نثحج انًغشٖ فٛٓا. ٔ يٍ َاحٛح اإلجتًاٛػح األدب. يُٓجٛح انثحج تًُحجٛح ٛػَّٕ انٕصفٛح, ٔ ْٙ تقزءج انًزاجغ, ٔكتثّ, ؼٚٔزفٓا.

إيا َتٛجح يٍ ْذا انثحج ْٙ :

ٔٔجدخ رسانح اندُٛٚح يٍ قصح يزٚاو ػهّٛ انسالو فٙ انقزأٌ فٙ انسٕرج : )أل ػًزاٌ األٚح, ,۳۶,۳٧,۴۲,۴۳ ۴۴(,)يزٚى األٚح,٦٧,٦۶ ,٦٨,٦٩, ۲۲ ,۲٦, ۲۳,۲۲ ,۲۴,۲۵,۲۶,۲٧,۲٨, ۳۲,۲٩,۳۲ ,۳٦, ۳۳,۳۲ ۳۴, (, )األَٛاء األٚح, ٩٦(, )انتحزٚى ٩٦ ٦۲األٚح, (.

ٔٔجدخ رسانح انُقد اإلجتًاػٗ يٍ قصح يزٚى ػهٛٓا انسالو فٙ انقزأٌ فٙ انسٕرج :

۲٧)يزٚى األٚح, (, )انًائدج األٚح, ٧۵(, )انُساء األٚح, ٦٧٦,٦۵۶ (.

vii

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Clara Siswati Surbakti 160704036, 2020, Analisis Pesan Moral Kisah Maryam Dalam Al- Qur’an. Program Studi Sastra Arab Fakultas ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini membahas tentang Pesan Moral, Pesan Religius, dan kritik sosial pada kisah Maryam dalam Al-Qur‟an. Penulis menggunakan Teori Nurgiyantoro (1994) dalam menganalisis pesan moral. Pada penelitian ini penulis menggunakan kajian struktural dalam menganalisis pesan moral dan ditinjau oleh sosiologi sastra. Metode penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan menggunkan metode deskriptif analisis, yaitu membaca dari referensi yang telah ada, mencatat dan mendeskripsikannya. Adapun hasil dari penelitian ini adalah:

Pesan religius yang terdapat pada kisah Maryam dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut: Ali Imran (ayat: 36, 37, 42, 43, 44), Maryam (16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34), Al Anbiyya (91), At Tahrim (12)

Kritik sosial yang terdapat dalam kisah Maryam adalah sebagai berikut: (Q.S. Maryam ayat: 27), (Q.S. Al-Maidah ayat: 75), (Q.S. An-Nisa ayat: 156, 171).

viii

Universitas Sumatera Utara Pedoman Transliterasi Arab – Latin

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab - Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri P&K RI no. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal Fonem konsonan bahasa Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf-huruf Arab tersebut dan ditransliterasi dengan huruf latin.

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif - Tidak dilambangkan ا

Ba B Be ب

Ta T Te خ

(Ṡa ṡ es (dengan titik di atas ث

Jim J Je ج

(Ḥa ḥ Ha (dengan titik di bawah ح

Kha Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

(Żal Ż Zet (dengan titik diatas |ذ

Ra R Er ر

Zai Z Zet س

Sin S Es ص

ix

Universitas Sumatera Utara Syin Sy Es dan ye ش

(Ṣad ṣ Es (dengan titik di bawah ص

(Ḍad ḍ De (dengan titik dibawah ض

(Ṭa ṭ Te (dengan titik di bawah ط

(Ẓa ẓ Zet (dengan titik dibawah ظ

(Koma terbalik (di atas ٬ Ain` ع

ؽ Gain G Ge

Fa F Ef ف

Qof Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em و

Nun N En ٌ

Waw W We ٔ

Ha H Ha ِ

Hamzah ` Apostrof ء

Ya Y Ye ٘

.yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun (ء) Hamzah Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.

x

Universitas Sumatera Utara .Musallamah هسلوة Contoh : ditulis

C. Tā`marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

Islāmiyyah إسالمية Contoh : ditulis

2. Bila dihidupkan ditulis t

.'Karāmatul-Auliyā كرامة االْولياء Contoh : ditulis

D. Vokal Pendek kataba كتب fathah ditulis a, contoh : ditulis

ḥasiba حسب kasrah ditulis i,contoh : ditulis

ḥasuna حسن dammah ditulis u, contoh : ditulis

E. Vokal Panjang ja ā جاء a panjang ditulis ā, contoh : ditulis

al īmun‘عليم i panjang ditulis ī, contoh : ditulis

uy ūbun‘عيوب u panjang ditulis ū, contoh : ditulis

F. Vokal Rangkap Vokal rangkap (Fathah dan ya) ditulis ai

kaifa كيف Contoh : ditulis

Vokal rangkap (Fathah dan waw) ditulis au

launun لون Contoh : ditulis

xi

Universitas Sumatera Utara G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata a`antum أأنتم Dipisah dengan apostrof (`) ditulis

H. Kata Sandang Alif + Lām Al-kit ābu الكتاب Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al- ditulis .1

2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf pertama diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.

Asy-syīah الشيعة ditulis

I. Huruf Kapital Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan)dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-).Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR) . Contoh : Al-Gazālī, Abū Naṣr al-Farābī

J. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat Ditulis kata per kata, atau ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.

ditulis Syaikh al-Islām atau Syaikhul-Islam شيخ اإلسالم : Contoh

xii

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra didefinisikan sebagai suatu ciptaan, suatu kreasi yang merupakan luapan emosi yang sepontan dan sastra itu bersifat otonom, tidak mengacu pada sesuatu yang lain dan mempunyai koherensi antara unsur-unsurnya. Kreatifitas dan Spontanitas merupakan dasar definisi pada zaman romantik. Tokoh-tokoh romantic seperti Sartue, Coleridge ataupun Barthes merupakan pendukung bahwa sastra memang tidak lepas dari kreasi ekspresi, koherensi dan sintesis di samping makna tak terhingga (Fananie, 2000: 6).

Abd Al-Aziz Bin Muhammad Al-Faishal dalam Muzakki (2006: 32) memberikan definisi sastra sebagai berikut :

األدب كل شعر أو نثر يؤثر يف النفس ويهذب اخللق ويدعو اىل الفضيلة ويبعد عن الرذيلة بأسلوب مجيل

/Al-adabu kullu syi‟rin aw nasrin yuassiru fi an-nafsi wa yuhazzibu al-khūlqa wa yad‟ū ilā al- fadīlati wa yab‟idu „an ar-razīlati biuslūbin jamīlin/‟Adab adalah setiap syair atau prosa yang diungkapkan dengan gaya bahasa yang indah, dapat mempengaruhi jiwa dan mendidik budi pekerti untuk berakhlak mulia dan menjauhi akhlak tercela‟.

Menurut Al Hamid (1994: 15), memberikan makna sastra dalam bahasa Arab menjadi bagian, yaitu secara umum dan khusus: لآلدب معنيان : العام وهو التمتع باألخالق الكرمية كالصدق واألمانة واخلاص وهو مالكال اجلميل البليغ ادلوثر النفس يف ادلوثر البليغ اجلميل مالكال

/Lil ādabi ma‟nayāni: al-„āmmu wa huwa al-tamattu „u bi al-akhlaqi alkarimati ka aş-şidqi wa al-amānati. Wa al-khāşşu wa huwa al-kalāmu aljamilu al-balīgu al-mu‟asiru fī al-nafsi/. „Makna sastra dalam bahasa Arab terbagi dua, yaitu: makna umum adalah menggambarkan akhlak yang baik seperti sifat jujur dan amanah. Makna khusus adalah perkataan yang indah yang memberi pengaruh pada jiwa manusia‟.

Karya sastra adalah objek manusiawi, fakta kemanusiaan, atau fakta kultural sebab merupakan hasil ciptaan manusia. Karya sastra disampaikan dengan maksud untuk tujuan

1

Universitas Sumatera Utara

estetika yang menceritakan sebuah kisah baik itu non fiksi maupun fiksi (Faruk, 2017 : 77). Menurut (Keraf, 2002: 115) Karya sastra merupakan wadah seni menampilkan keindahan lewat penggunaan bahasa yang menarik, bervariasi, dan penuh imajinasi.

Dalam Sehandi (2014: 54), Di dalam karya sastra terdapat unsur-unsur pembangun yang membentuk sebuah totalitas karya sastra. Selain unsur bahasa, masih ada unsur-unsur pembagian karya sastra yang lain. Pembagian unsur karya sastra yang dimaksud adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun dan menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra atau dapat juga dikatakan unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri.

al-„anāsiru ad-dākhilīyyatu/ adalah unsur yang/ العنا صر الد اخلية Unsur Instrinsik membangun karya sastra, unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir, unsur Instrinsik al-hādisatu/, Cerita/ ﺍلﺤاﺩثة yang secara langsung turut membangun cerita seperti: Peristiwa

-al/ ادلوضوع as-sakhsiyyatu/, Tema/ الشخصية al-habkatu/, Penokohan/ احلبكة al-hikayatu/, Plot/ﺍلﺤكاية

al-wajhatu/ وجهة نظر al-makanu wa az-zamanu/, Sudut Pandang/ ادلكان و الزمان maudū'u/, Latar

/amā‟nah‟/ أمانة al-uslub/ dan Pesan Moral/ األسلوب nazrin/, Bahasa dan Gaya Bahasa

Menurut Nurgiyantoro (1994: 70) Tema dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar umum, sebuah karya sastra. Gagasan dasar umum inilah yang telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Sedangkan pesan moral dalam karya sastra dapat di pandang sebagai amanat, atau pesan. Pesan moral sastra lebih memberat pada sifat kodrati manusia yang hakiki, bukan pada aturan-aturan yang dibuat, Nurgiyantoro (1994: 322). Pesan moral dapat juga diartikan sebagai gambaran yang berupa perbuatan baik atau buruk dari tokoh dalam sebuah karya sastra yang dapat dilihat dan di aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari oleh pembaca.

2

Universitas Sumatera Utara

Pesan moral sendiri merupakan satu unsur yang harus hadir dalam sebuah karya sastra yang termasuk ke dalam salah satu unsur intrinsik. Pesan-pesan moral dijumpai dalam bentuk kisah-kisah atau cerita-cerita seperti terdapat pada kisah Maryam binti Imran, yang tercantum di dalam Al-Qur'an.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1991: 505) kisah adalah cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang dan sebagainya. Al Qur'an memiliki dimensi sastra dan keindahan gaya bahasa dalam mengungkapkan kisah-kisah Al-Qur'an. Kata kisah ' al-qiȿaȿu' atau 'al-qaȿaȿu' / القصص al-qiȿȿatu' jamaknya' / القصة berasal dari kata bahasa Arab yang berarti yang berarti cerita atau hikayat.

Kisah memang sangat menarik untuk dikaji, karena didalam kisah terdapat kebaikan dan kedalaman topik yang mampu menyentuh sanu bari bahkan mengambil hati para pendengar/pembacanya dari orang dewasa, remaja bahkan anak-anak. Didalam Al-Qur'an banyak kisah-kisah yang didalamnya mengandung pelajaran seperti pesan moral maupun pengetahuan dan cocok diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS ayat 111

ِ ِ ِ ِ أ ۟ ِ ِ ۟ ِ َٰ ِ ِ َِّ ِ ِ ٍ ل ََق ْد َك َ انِف قَ َصصه ْم عْب َر ةٌألُو ىل ْٱألَلَْٰبَب َما َك َان َحديثًا ي ُْفتَ َر َٰى َولَكن تَ ْصد َيق ٱلذى ب ََْْي يََديْه َوتَ ْفص َيل ُك أل َش ْىء َوُهًدى َوَرْْحَةً ٍ ِ لأَقْوم ي ُْؤمنُ َون

/laqad kāna fī qaṣaṣihim 'ibratul li`ulil-albāb, mā kāna ḥadīṡay yuftarā wa lākin taṣdīqallażī baina yadaihi wa tafṣīla kulli syai`iw wa hudaw wa raḥmatal liqaumiy yu`minụn/ "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petujuk dan rahmad bagi kaum yang beriman".

Kaum wanita muslimah pada umumnya memerlukan suri tauladan agung yang menjadi simbol wanita mulia, yang telah dikisahkan dalam Al-Qur'an. Sosok wanita teladan ini sebagai tolok ukur dalam perbaikan diri menuju fitrah sejati. Seiring perubahan zaman kaum wanita

3

Universitas Sumatera Utara

banyak mengalami berbagai erosi, misalnya kemerosotan dalam kepribadian, akhlak bahkan aqidah. salah satu penyebabnya adalah krisis figur wanita teladan. Wanita muslimah semakin jauh meninggalkan teladan sejati mereka yang telah terbukti mampu memainkan peran positif. oleh karena itu penelitian tentang tokoh-tokoh wanita dalam Al-Qur'an sangat urgen atau penting dilakukan berdasarkan beberapa alasan, pertama sosok wanita dalam Al-Qur'an sebagai suri tauladan agung, dan simbol wanita mulia dalam sejarah islam. Kedua, pengulasan keteladanan dan pesan moral Al-Qur'an yang terkandung dalam kisah-kisah tersebut. ketiga, Signifikansi pesan moral kisah wanita dalam Al-Qur'an konteks masa kita.

Salah satu sosok wanita mulia yang pantut menjadi contoh yang kisahnya terekam dalam Al-Qur'an ialah Kisah Maryam binti Imran. Maryam adalah wanita terbaik dalam kurun sejarah wanita, dari Hawa hingga kelak yang terakhir, entah siapa. Banyak kaum hawa mencari idola dan suri tauladan. Namun mereka tidak tau siapa kiranya yang pantas diteladani. Yang lain ada yang punya idola, tapi terkadang hanya latah dan salah langkah. Apakah wanita tahu tentang Maryam? Tahukah wanita muslimah bahwa Allah telah memujinya sebagai wanita dalam peradaban manusia?

Berdasarkan Permasalahan di atas peneliti tertarik untuk meneliti kisah seorang wanita muslimah teladan yang menjadi simbol wanita mulia dan salah satu wanita terbaik yakni Kisah Maryam binti imran. Wanita shalihah yang menjaga kesuciannya dan merupakan salah satu wanita yang sudah dijamin masuk Surga oleh Allah. Selain itu kisah Maryam juga banyak diterangkan didalam Al-Qur'an yang menandakan bahwa kisah ini begitu penting untuk dicermati guna memperoleh pesan yang menyeluruh, dan Kisahnya mengandung pesan moral untuk umat manusia di segala zaman. Nama Maryam juga di abadikan menjadi salah satu di dalam Al-Qur'an hal ini juga semakin membuat peneliti tertarik untuk meneliti pesan moral dalam kisah Maryam.

Maryam adalah satu-satunya wanita yang paling sering disebutkan namanya dalam Al yakni sebanyak 34 kali. Bahkan ada sebuah surah dalam Al Quran yang dinamai dengan nama Maryam, yaitu surah Maryam. Surah Maryam adalah surah yang ke sembilan belas dalam Al Qu'ran. Selain dalam surah Maryam, surah lain dalam Al Qu'ran yang menyebut nama Maryam adalah surah Ali „Imran, surah al-Baqarah, an-Nisaa, al-Ma‟idah, at-Taubah, al-

4

Universitas Sumatera Utara

Mu‟minun, al-Ahzab, al-Zuhruf, al-Hadid, as-Saff, Al Anbiyya dan surah at-Tahrim. Selain itu, Maryam pun menjadi wanita yang Allah putihkan kehormatannya dalam Al Qur'an yang semakin membuat peneliti tertarik mengkaji pesan moral pada kisahnya. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surah Ali Imran ayat 42

ََٰٰٓ َوإِ ْذ َق َال ِت ْٱل َم َلئِ َكةُ َٰيَ َم ْريَ ُم إِ َّ ن َّٱَّللَ ْٱص َط َف َٰى ِك َوطَهَّ َر ِك َو ْٱص َط َف َٰى ِك َع َل َٰى وِ َسآَٰ ِء ْٱل ََٰع َل ِم َيه

/Wa iż qālatil-malā`ikatu yā maryamu innallāhaṣṭafāki wa ṭahharaki waṣṭafāki 'alā nisā`il- 'ālamīn/ “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).”

Kisah maryam sangat menarik untuk diteliti terlebih bagaimana ia sabar menghadapi cobaan yang Allah berikan padanya dan ketaatannya kepada Allah, wanita teladan bagi muslimah dan tentu banyak pesan moral yang dapat kita ambil dan dijadikan teladan.

Dalam Al-Qur'an Surah Maryam Ayat 20 :

َٰ َق َال ْت أَوَّ َٰى يَ ُك ُىن لِى ُغ َل ٌم َو َل ْم يَ ْم َس ْسىِى بَ َش ٌر َو َل ْم أَ ُك بَ ِغ ًّّيا

/Qālat annā yakụnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā/ 'Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"

Pesan Moral pada ayat tersebut ialah menjelaskan bahwa Maryam adalah seorang wanita yang senantiasa menjaga kehormatan dan kesuciannya dari seorang laki-laki ia bukanlah seorang pezina, Maryam mengetahui cara menjaga kesuciannya sesuai dengan yang Allah perintahkan ia bahkan sangat menjaga pandangannya dari laki-laki yang bukan mahramnya.

Pesan moral merupakan gagasan yang mendasari karya sastra, disaat akan menyusun sebuah cerita tentu saja pengarang terlebih dahulu merancang pesan moral yang akan diambil dari cerita tersebut. Untuk menganalisis pesan moral tersebut peneliti menggunakan teori Nurgiyantoro (1995).s

5

Universitas Sumatera Utara

Kisah Maryam binti Imran terdapat pada Surah Maryam ayat 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34. Surah Al-maidah ayat 75. Surah Ali ismran ayat 36, 42, 44, Surah At-Tahrim ayat 12, Surah Al maidah ayat 75, Surah Al-Anbiya ayat 91 dan Surah An-Nissa ayat 156, 171.

1.2. Rumusan Masalah Agar Penelitian ini tetap terfokus pada tujuan yang akan dicapai, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja Pesan Moral pada kisah Maryam binti imran yang terdapat dalam Al Qur'an? 2. Apa Tema pada kisah Maryam binti Imran dalam Al Qur'an?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui apa saja pesan moral yang terdapat pada kisah Maryam dalam Al Qur'an 2. Untuk mengetahui apa Tema pada kisah Maryam binti Imran dalam Al Qur'an

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk menambah ilmu pengetahuan penulis maupun pembaca mengenai pesan moral yang terdapat pada kisah Maryam dalam Al-Qur'an. 2. Untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah di Fakultas Ilmu budaya pada Umumnya, dan Program Studi Sastra Arab pada khususnya.. 3. Dapat dijadikan sebagai bahan pengajaran dan hikmah dalam kehidupan sehari-hari bagi umat serta menjadi teladan bagi kaum muslimah 4. Dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya dan juga dapat dijadikan sebagai refrensi ilmu pengetahuan khususnya di bidang sastra.

1.5. Metode Penelitian

Metodologi penelitian atau methodology of research berasal dari kata metoda yang

6

Universitas Sumatera Utara

berarti cara atau tehnik dan logos yang berarti ilmu. Sehingga metodologi penelitian berarti ilmu yang mempelajari tentang cara atau metode untuk melakukan penelitian (soewadji, 2012: 11).

Jika dilihat dari tempat atau latar dimana seorang peneliti melakukan penelitian, maka jenis penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu a) penelitian laboratorium, b) penelitian lapangan, c) penelitian perpustakaan (sarwono, 20016: 18). Adapun metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu membaca dari referensi yang telah ada, mencatat dan mendeskripsikan apa saja yang berlaku saat ini. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterprestasikan kemudian menguraikan secara sistematis. Menurut sudaryono (2017: 82), penelitian analisis deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Sementara menurut cooper dalam (sudaryono, 2017: 82), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menegetahui nilai variabel mandiri, baik suatu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer, berupa sebuah kitab suci Al-Qur‟an dan terjemahannya, Kitab Ibnu Katsir dan Buku kisah Maryam. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah literatur-literatur yang berhubungan dengan judul penelitian yang akan diteliti oleh penulis.

Dalam memindahkan aksara Arab ke aksara latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman transliterasi Arab-Latin berdasarkan SK bersama Menteri Agama dan Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengumpulkan data berdasarkan referensi yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dikaji.

7

Universitas Sumatera Utara

2. Memilih data dan mengidentifikasinya. 3. Mengklasifikasi data dan menganalisisnya. 4. Menyusun hasil penelitian secara sistematis yang akan disajikan dalam bentuk Skripsi.

8

Universitas Sumatera Utara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Terdahulu

Penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan oleh program study Bahasa Arab FIB USU antara lain sebagai berikut :

1. Rosadi NIM: 050407039 dengan judul "Analisis Pesan Moral dan Konflik Kisah nabi Musa a.s dan khidir a.s Pada Surah Al Kahfi 60-82 Dalam Al Qur'an". Penelitian ini menggunakan teori Nurgiyantoro (1995), Dan Hasilnya adalah: Pesan Moral yang terdapat pada kisah Nabi Musa a.s dan a.s pada surah Al Kahfi sebagai berikut : ayat 60, 61, 61, 63, 64, 65, 66, 68, 69, 70, 71, 73, 76, 77, 79, 80, 81, dan 82. Pesan moral berwujud pesan moral religius , termasuk didalamnya yang berdsifat keagamaan dan kritik sosial banyak ditemukan dalam karya fiksi atau dalam genre sastra yang lain. a). Pesan religius yang terdapat pada kisah Nabi Musa a.s dan Khidir a.s pada Surah Al- Kahfi terdapat pada kisah Nabi Musa a.s dan Khidir a.s pada surah Al Kahfi sebagai berikut: ayat 71, 74, 79, dan 82. Terdapat dua bentuk penyampaian pesan moral menurut Burhan Nurgiantoro adalah sebagai berikut: a). Bentuk penyampaian pesan moral secara langsung pada kisah Nabi dalam karya fiksi atau dalam genre sastra yang lain. a). Pesan religius yang terdapat Musa a.s dan Khidir a.s pada Surah Al Kahfi sebagai berikut: ayat 60, 63, 64, 66, 67, 68, 70, 73, 76, 78, 79, 80, 81, dan 82. b). Bentuk penyampaian pesan Moral secara tidsak langsung yang terdapat pada Kisah Nabi Musa a.s dan nabi Kshidir a.s Pada surah Al Kahfi sebagai berikut : ayat 61, 62, 65, 69, 71, 72, 74, 75 dan 77.

2. Rejeyanti NIM: 050407012 dengan judul "Analisis Pesan Dan Peristiwa Kisah Nabi Nuh 'Alaihissalam Dalam Al-Qur'an". Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa Nurgiyantoro membagi pesan menjadi dua yaitu pesan kritik sosial, Adapun pesan kritik sosial, pada kisah nabi Nuh a.s dalam Al-Qur'an surat: 11: 27, 32. Al-Mu'minun 23: 23. Nuh 71: 7 dan pesan religius/keagamaan, Adapun pesan religius/keagamaan pada

9

Universitas Sumatera Utara

kisah nabi Nuh a.s dalam Al-Qur'an surat: Al-'Araf 7:59, Hud 11: 26,36. Al-Mu'minun 23: 23. Nuh 71:3, 10, 21, 23, 28. Adapun peristiwa menurut Luxemburg dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu peristiwa Fungsional, Peristiwa fungsional terdapat dalam Al- Qur'an surat: Al-'Araf 7:64, Hud 11: 25, 37. Al-Mu'minun 23: 23, 27. Al-Furqan 25: 37. Al-Ankabut 28:14. Nuh 71; 1. Peristiwa kaitan, peristiwa kaitan terdapat dalam Al- Qur'an surat: HUd 11: 37, 42, 44. Al-Mu'minun 23: 28. Al Ankabut 28:14. Peristiwa acuan, Peristiwa acuan terdapat dalam Al-Qur'an surat: Al;'Araf 7: 61. Hud 11: 25, 26, 27, 28, 30, 31, 36, 48,. Asy0-Syu'ara 26: 115.

3. Marhamah NIM: 050704024 Penelitian ini dengan dengan judul "Analisis Kisah Kelahiran Nabi Isa Putera Maryam dalam Al-Qur`an". Permasalahan yang diteliti adalah pada surah dan ayat berapa sajakah dalam Al-Qur'an yang menjelaskan kelahiran Nabi Isa putera Maryam dan pesan-pesan yang terkandung dalam ayat yang menjelaskan tentang kisah kelahiran Nabi Isa putera Maryam dalam sosiologi sastra Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui surat dan ayat yang menjelaskan tentang kisah kelahiran Nabi Isa putera Maryam, serta mengetahui maksud yang terkandung dalam ayat yang menjelaskan tentang kelahiran nabi Isa putera Maryam. Penelitian ini berbentuk spenelitian kepustakaan (library research) dan menggunakan metode analisis deskriptif. Dan penulis mengambil data dari Al-Qur`an serta penelitian ini penulis menggunakan teori Ibnu Katsir dan Khalafullah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Al- Qur`an terdapat empat surat mengenai kisah kelahiran Nabi Isa yaitu diantaranya Surah Ali-„Imran ayat 45, 46, 47, 48,dan 59, Surat Maryam ayat 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 dan 35, Surat Al-Anbiya ayat 91, dan Surat At- Tahrim ayat 12. Seluruh ayat yang menceritakan tentang kelahiran Nabi Isa berjumlah 27 ayat di surat yang berbedabeda, dan memiliki keterkaitan antara surat yang satu dengan surat lainnya serta ayat yang satu dengan ayat yang lainnya hal ini merupakan berkesinambungan.

Penelitian sebelumnya mengenai kisah kelahiran Isa putra Maryam sudah pernah di kaji sebelumnya menggunakan teori ibnu katsir dan penelitian tersebut bukan mengkaji pesan moralnya dan objeknya adalah Nabi Isa putra Maryam. Sedangkan Peneliti sendiri mengangkat

10

Universitas Sumatera Utara

kisah Maryam dalam Al Qur'an untuk dijadikan skripsi dengan mengkaji unsur intrinsiknya maka judul yang ada "Analisis Pesan Moral pada kisah Maryam binti Imran dalam Al- Qur'an". Dari satu segi penelaahan tentang kisah Maryam dapat di pandang sebagai suatu metode agar ajaran Al Qur'an dapat diterima dan diamalkan oleh umat manusia. Kisah Maryam ini dikaji dari bidang ilmu Sastra dan menggunakan teori Nurgiyantoro.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1. Sastra

Pengertian Sastra berdasarkan etimologi merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang sepontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna. (Fananie: 2000: 6). Sastra merupakan tiruan atau pemaduan antara kenyataan dengan imajinasi pengarang atau hasil imajinasi pengarang bertolak dari suatu kenyataan (Semi, 1989:43).

Sastra menurut Wellek dan Warren (1995: 3), menyatakan sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni. Sedangkan menurut Teew dalam (Fananie, 2000: 3-4), berasal dari bahasa sanskerta yaitu sas: menyerukan, memberi petunjuk, atau intruksi, sedangkan tra berarti alat atau sarana. Jami‟at dalam Sutiasumarga (2000: 3), ia membagi kata adab menjadi dua arti, yaitu arti umum dan arti khusus. Dalam arti yang umum, adab berarti akhlak yang baik, seperti jujur, dapat menjaga amanat dan lain-lain. Sementara dalam arti yang khusus, adab berarti kata- kata yang indah dan baik yang berpengaruh pada jiwa. Dengan demikian arti dalam pengertian umumlah yang sepadan dengan kata adab yang terdapat dalam bahasa indonesia.

Karya sastra merupakan media untuk mengungkapkan pikiran-pikiran pengarang. Karya sastra bersifat imajinatif, estetik dan menyenangkan pembaca. Hal ini sejalan dengan pendapat Damono (1984:1), bahwa karya sastra diciptakan pengarang atau sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan.Karya sastra memiliki manfaat bagi pembacanya.

11

Universitas Sumatera Utara

Dalam Karya sastra terdapat unsur-unsur pembangunan yang secara bersamaan membentuk sebuah totolitas karya sastra tersebut, disamping unsur bahasa. Masih banyak lagi unsur yang lain. Secara garis besar, unsur sastra dikelompokkan menjadi dua macam yaitu: intrinsik dan ekstrinsik (Nurgiyantoro: 1995: 23).

2.2.2. Pesan Moral

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) (1991: 665) Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Moral berasal dari bahasa latin yakni mores. Mores berasal dari kata mos yang berarti kesusilaan memuat ajaran tentang baik buruknya perbuatan.

Kenny (viaNurgiyantoro 2009:320) menyatakan bahwa moral cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis. Ia merupakan petunjuk yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan tingkah laku dan sopan santun pergaulan.

Pesan moral adalah bagian dari unsur intrinsik diantara unsur-unsur lainnya yang telah dikemukakan sebelumnya. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh tersebut pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan dan diamanatkan (Nurgiyantoro, 1955: 322).

Adapun teori Burhan Nurgiyantoro tentang pesan moral sebagai berikut:

Pesan moral seperti halnya tema, dilihat dari segi bentuk isi karya sastra merupakan unsur isi, yang merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra, makna yang disarankan lewat cerita. Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai kebenaran, dan itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca (Nurgiyantoro, 1995: 321-322). Adapun jenis-jenis pesan moral menurut Burhan Nurgiyantoro adalah sebagai berikut:

2.2.2.1 Pesan Religius dan Keagamaan

12

Universitas Sumatera Utara

Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah suatu keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan, sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius. Pada awal mula segala sastra adalah religius. Istilah 'religius" membawa konotasi pada makna agama. Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan, bahkan dapat melebur dalam satu kesatuan., namun sebenarnya keduanya menyaran pada makna yang berbeda. Agama lebih menunjukkan pada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi. Religius, dipihak lain melihak aspek yang ada dilubuk hati, riak getaran nurani pribadi, totalitas kedalam pribadi manusia. (Nurgiyantoro, 1995: 327-328).

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) (1991: 830) Religius adalah kepercayaan kepada Tuhan akan adanya kekuatan diatas manusia, kepercayaan (Animisme, Dinamisme).

Contoh Pesan Religius terdapat pada Surat At-Tahrim Ayat 12, yakni

ِ َّ َٰ۟ٓ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِۦ ِ َِِٰ َوَمْرََيَ ٱبْ نَ َت ع ْمََٰرَن ٱلِت ْأَح َصنَ ْت فَ ْرَجَها فَ نَ َف ْخنَا فيه من ُّروحنَا َو َصدَّقَ ْت ب َكل ََٰمت َرب أَها َوُكتُبه َوَكانَ ْت م َن ٱلَْقنت َ ْي /Wa maryamabnata 'imrānallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhi mir rụḥinā wa ṣaddaqat bikalimāti rabbihā wa kutubihī wa kānat minal-qānitīn/ 'dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.'

Pesan Religius yang terdapat pada ayat tersebut adalah keteladanan Maryam yang senantiasa menjaga kehormatannya di depan laki-laki manapun dan Maryam adalah wanita yang Allah pilih untuk mengandung Isa sang utusan Allah walau tanpa perantara seorang laki-laki yang menyentuhnya tiada yang mustahil bagi Allah. dan Maryam adalah wanita yang taat kepada Allah hendaklah menjadikan keteladanannya sebagai contoh.

Contoh pesan religius terdapat pada Surah Ali „Imran Ayat 42

13

Universitas Sumatera Utara

ِ ِ َٰ۟ٓ ِ َٰ ِ َّ ِ ِ ِ ِ َٰ۟ٓ ِ ِ َوإ ْذ قَالَت ٱلَْم ََٰل ئ َك ةُ َميَْ رََيُ إ َّن ٱللهَ ْٱصطََفَٰىك َوطََّهَرك َو ْٱصطََفَٰىك َعلَ َٰى ن َسا ء ٱلَْعَٰلَم َْي

/Wa iż qālatil-malā`ikatu yā maryamu innallāhaṣṭafāki wa ṭahharaki waṣṭafāki 'alā nisā`il- 'ālamīn/ 'Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu) Pesan religius yang terdapat pada ayat ini ialah Allah memilih Maryam dan mensucikan Maryam sebagai wanita pilihan untuk mengutamakannya dari semua wanita di bumi sebab Maryam adalah wanita terpuji lagi taat kepada Allah SWT maka sudah sepantasnya kita meneladani beliau.

Adapun jenis-jenis pesan moral menurut Burhan Nurgiyantoro adalah sebagai berikut:

2.2.2.2 Pesan Kritik Sosial

Semua novel Indonesia sejak awal pertumbuhannya hingga dewasa ini boleh dikatakan mengandung unsur pesan kritik sosial walau dengan tingkat intensitas yang berbeda. Wujud kehidupan sosial yang dikritik dapat bermacam-macam seluas lingkup kehidupan sosial itu sendiri. Banyak karya sastra yang bernialai tinggi yang di dalamnya menampilkan pesan-pesan kritik sosial. (Nurgiyantoro, 1995:331)

Sastra yang mengandung pesan kritik dapat juga disebut sebagai sastra kritik biasanya akan Iahir di tengah masyarakat jika terjadi hal-hal yang kurang beres dalam kehidupan sosial dan masyarakat.

2.2.3. Tema

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema juga hal

14

Universitas Sumatera Utara

yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan

Untuk menemukan tema sebuah Karya Fiksi, ia haruslah disimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu cerita. Tema adalah gagasan dasar umum yang telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang digunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata lain, cerita tentunya akan "setia" mengikuti gagasan dasar umum yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga berbagai peristiwa-konfllk dan pemilihan berbagai unsur intrinsik yang lain seperti penokohan, peralatan, dan penyudut pandangan diusahakan mencerminkan gagasan dasar umum tersebut. (Nurgiyantoro, 1995: 70).

Pada karya sastra tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Tema juga bisa berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul (Fananie, Zainuddin (2000 : 84)

15

Universitas Sumatera Utara

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Kisah Maryam

Dialah ibunda Nabi Isa AS. Seorang wanita yang menghibahkan dirinya untuk beribadah kepada Allah. Dialah wanita mulia yang mendapatkan kehormatan ditiupkan ruh ke dalam rahimnya. Kemuliaan yang sekaligus ujian baginya. Mengandung bayi tanpa disentuh seorang laki-lakipun. Dialah wanita yang tegar menghadapi cercaan dan tuduhan kaumnya. Dialah wanita yang melahirkan tokoh besar Nabi Isa AS.

Al-Qur‟an Al-Karim menyebutkan kisah Maryam yang perawan dan putranya, Isa, lebih dari sekali, tetapi kisahnya secara terperinci dipaparkan sempurna pada dua lokasi utama; yang pertama pada surah Maryam, dan yang kedua pada surah Ali „Imran, berdasarkan urutan turunnya.

Maryam adalah sebuah nama dalam bahasa Aram, yang asalnya Mary Ama. Mary artinya Tuhan. Ama semakna dengan amatun (dalam bahasa Arab) artinya hamba perempuan. Nama Mary Ama memiliki arti hamba (perempuan) Tuhan.

Maryam lahir sebagai buah hati imran dan Hannah. Maryam lahir dalam keadaan yatim, ayahnya meninggal dunia ketika Maryam masih dalam kandungan.

Maryam menjalani kehidupan masa kecilnya bersama ibundanya dalam sebuah keluarga yang mulia, hingga dia berusia lima tahun, lantas sang ibu membawanya dan menyerahkannya ke haikal (rumah Allah) di mana Maryam sudah di nadzarkan akan menjadi pelayan yang berkhidmat melayani keperluan di rumah Allah (Ali „Imran: 37). Ini adalah untuk pertama kalinya sekaligus menjadi yang terakhir kalinya seorang wanita menjadi pelayan yang berkhidmat di haikal. Dikarenakan ayah Maryam sudah meninggal sehingga harus ada orang yang mengurusinya selama di haikal, maka dilakukan pengundian dan keluarlah nama Zakariyya, suami kakak Maryam, Elizabeth.

Maryam tumbuh dewasa dan usianya kini telah mencapai enam belas tahun. Dia selalu tinggal di tempat ibadah itu. Dia beribadah kepada Allah, senantiasa melakukan i‟tikaf di

16

Universitas Sumatera Utara

sana, dan nyaris tidak pernah keluar dari tempat itu. Zakariyya senantiasa memeriksa keadaanya dan mengunjunginya di mihrab, lalu Zakariyya mendapati sesuatu yang aneh di sana, setiap kali iya berkunjung, selalu ia dapati makanan di dekat Maryam saat ditanya jawaban Maryam begitu mengguncangkan hati Zakariyya, Maryam menjawab, “makanan itu berasal dari hadapan Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab” (Ali „Imran: 37). Seketika Zakariyya berdoa kepada Rabbnya agar dikaruniai seorang anak walaupun kondisi istrinya yang mandul namun ia yakin tiada yang dapat mewujudkan segala harapan dan cita-cta kecuali Allah semata. Dan Allah mengabulkan doa Zakariyya, istrinya mengandung nabi Allah, Yahya bin Zakariyya.

Allah mengutus malaikat kepada Maryam untuk menyampaikan terpilihnya dia sebanyak dua kali (Ali „Imran: 42). Pemilihan pertama adalah diterimanya Maryam untuk berkhidmat kepada Allah di haikal padahal dia adalah seorang perempuan. Dia menjadi perempuan pertama yang berkhidmat dan ini tidak diberikan kepada seorang wanita pun selain dia. Pemilihan kedua adalah penyucian dirinya. Orang-orang Yahudi terus-menerus menuduh Maryam yang masih gadis itu telah melakukan zina, karena mereka mendapati Maryam bersama bayi dari pria yang meminangnya. Perkara ini terus berlangsung dan orang-orang Kristen tidak mendapati dalam kitab mereka dalil yang membebaskan Isa atau Al-Masih kecuali bahwa dia merupakan anak angkat Yusuf si tukang kayu dan bahwa dia adalah anak sulung Maryam dari Yusuf, karena keduanya menikah sesudah itu keduanya mendapatkan anugerah berupa empat orang anak, yang menjadi saudara Isa sebagaimana yang dituturkan di dalam injil. Begitulah… tuduhan zina itu terus melekat kepada Maryam dari orang-orang Yahudi, sedangkan orang-orang Kristen tidak mampu mempertahankan sesuatu yang mereka Imani, yakni terbebasnya Maryam dari kesalahan sampai datangnya Al-Qur‟an.

Al-Qur‟an menyatakan bahwa Maryam itu suci dan bahwa dia adalah wanita yang menjaga kehormatannya. Allah menyebutkannya sebagai contoh bagi wanita shalihah (At- Tahrim: 12). Kemudian Allah menempatkannya pada kedudukan orang-orang yang benar lagi jujur (Al-Ma‟idah: 75). Akhirnya, Allah mendeskripsikan sifat Bani Israil dengan kekafiran karena tuduhan keji mereka terhadap Maryam (An- Nisa: 156).

17

Universitas Sumatera Utara

Mukjizat yang tak berulang dan takkan pernah berulang sampai kapanpun adalah kehamilan Maryam dan mengandung dengan kalimat Allah tanpa disetubuhi oleh seorang pria pun. Sesungguhnya ini adalah keterpilihan atas semua wanita sekalian alam dengan keutamaan dan kebaikan; oleh sebab itulah Ibnu Katsir mengumpulkan hadits-hadits tentang wanita yang sempurna, sebaik-baiknya wanita penghuni surga, dan sebaik-baik wanita seluruh alam, yang berjumlah empat orang.

Dengan mengkaji hadits-hadits yang ada sampailah kita pada pemahaman bahwa wanita terbaik secara mutlak adalah Maryam binti Imran, lalu diikuti oleh Khadijah binti Khuwailid, kemudian Fathimah putri Muhammad SAW, kemudian Asiyah istri Fir‟aun (Al-Bidayah wa an- Nihayah). Sesungguhnya ini adalah tugas yang mengangkat Maryam menuju tingkatan orang- orang yang benar dan menjadikannya sebagai sebaik-baik wanita seluruh alam. Tugasnya adalah mengandung kalimat Allah dan melahirkannya, selanjutnya memelihara sang Nabi yang masih kanak-kanak pada masa kecilnya, menjaganya, serta mendidiknya untuk melaksanakan tugas yang dibebankan atas dirinya. Hal tersulit lainnya ketika Maryam harus menyaksikan peristiwa penyaliban atas orang yang disangka anaknya juga setelah Maryam melihat dengan mata kepalanya sendiri berbagai siksaan yang mengerikan yang dialami anaknya, baik anaknya yang sebenarnya (Isa) sebelum menyerahkan kayu salib atau orang yang diserupakan dengan Isa.

Akhirnya Maryam menjalani sisa kehidupannya, setelah hatinya tenang dengan terselamatkannya putranya, baik dia mengetahui melalui mimpi ataupun wahyu dari langit. Maryam hidup selama kurun waktu tertentu bersama Yohanes salah seorang murid Isa bersama empat orang anaknya yang merupakan saudara-saudara Isa, hingga Allah tetapkan kematian terhadapnya, lantas dia meninggal dunia, dan Allah menerima ruhnya bersama orang-orang yang benar.

Sungguh Maryam mengajarkan kita tentang menjadi wanita special, hanya dia yang Allah pilih akan karunia tersebut. Selain itu, bagaimana perjuangan menjaga kesucian serta ketabahannya dalam menjalani segala cobaan sudah semestinya membawa kita pada keyakinan setiap wanita yang beriman pasti akan dapat menjalaninya. Karena sesungguhnya begitu banyak kisah tauladan dan contoh dari shahabiyah yang dapat kita jadikan acuan serta panduan dalam mengarungi kehidupan di dunia. Begitu banyak kita mengetahui jumlah wanita terbaik dan

18

Universitas Sumatera Utara

paling sempurna di dunia, beberapa riwayat hadits menyebutkan bahwa jumlahnya ada dua, tiga, dan adapula yang menyebutkan empat. Akan tetapi semua hadits itu di dalamnya terdapat penyebutan nama Maryam, bahkan penyebutan namanya diurutan pertama.

3.2 Klasifikasi Kisah Maryam Dalam Al-Qur'an Kepada Pesan Moral dan Temanya Jenis dan wujud pesan moral yang terdapat dalam karya sastra akan tergantung pada keyakinan, keinginan dan interes pengarang yang bersangkutan. Jenis dan wujud pesan moral mencakup seluruh persoalan kehidupan, serta menyangkut harkat dan martabat manusia. Persoalan kehidupan manusia tersebut dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya (Nurgiyantoro, 1995: 324). Berdasarkan penelitian yang peneliti peroleh tentang pesan moral dalam Al-Qur'an terdapat pada surah Ali Imran 5 ayat, Maryam 19 ayat, Al Maidah 1 ayat, Al-Anbiya' 1 ayat, At- tahrim 1 ayat dan An Nisa 2 ayat.

3.3 Tabel Hasil No. Nama Surah Pesan Religius (Ayat) Kritik Sosial (Ayat) 1. Ali Imran 36, 37, 42, 43, 44 2. Maryam 16, 17, 18, 19, 20, 21, 27 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 3. Al Maidah 75 4. Al Anbiyya 91 5. At Tahrim 12 6. An Nisa 156, 171

Adapun jenis pesan moral menurut Nurgiyantoro adalah sebagai berikut:

19

Universitas Sumatera Utara

3.3.1. Pesan Religius

Pesan religius disebut juga dengan amanat yaitu suatu cara pandang seseorang mengenai agamanya serta bagaimana orang tersebut menggunakan keyakinan atau agamanya dalam kehidupan sehari-hari disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.

Adapun pesan religius yang terdapat dari kisah Maryam dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut:

1. QS:3. 36 ِ َٰ۟ٓ َّ ِ َّ ۟ ِ ِ َٰ۟ٓ ِ ِ فَ لََّما َو َضَعْت َها قَالَ ْت َر أب إ أِّن َو َضْعتُ َها أُنثَ َٰى َوٱللهُ ْأَعلَ ُ مِبَا َو َضَع ْت َولَيْ َس ٱلذَكُر َك ْٱألُنثَ َٰى َوإ أ ِّن ََسَّيْتُ َها َمْرََيَ َوإ أِّن أُع ُيذَها ب َك ِ َٰ ِ َوذُأري َّتَ َها م َن َّٱلشيْطَ ِن َّٱلرج ِيم Fa lammā waḍa'at-hā qālat innī waḍa'tuhā unṡā, wallāhu a'lamu bimā waḍa'at, wa laisaż- żakaru kal-unṡā, wa innī sammaituhā maryama wa innī u'īżuhā bika wa żurriyyatahā minasy- syaiṭānir-rajīm/'Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk".

Menurut Tafsir katsir jilid 2 (2015: 632) anak laki-laki tidak sama dangan perempuan dari segi kekuatan dan kemampuan beribadah serta berkhidmad kepada baitul maqdis. "Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam." ini mengandung petunjuk diperbolehkannya memberi nama anak saat kelahiran sebagaimana hal itu terbaca jelas dalam konteks ayat, disamping ia merupakan syariat sebelum kita dan disebutkan sebagai sebuah ketetapan, hal ini juga di dukung oleh sunnah Rasulullah SAW beliau bersabda, "Malam ini anakku lahir dan aku memberinya nama ." Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.

Firman Allah tentang Ummu Maryam bahwa ia berkata "dan mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) engkau daripada setan yang terkutuk."

20

Universitas Sumatera Utara

Yakni aku melindunginya dengan nama Allah dari kejahatan setan dan aku juga melindungi keturunannya yaitu Isa. Allahpun mengabulkan permohonannya itu, Sebagaimana kata Abdurrazzak: Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari az-Zuhri, dari Ibnu Al-Mussayab, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda "Tidak ada bayi yang lahir kecuali setan menjamahnya pada saat ia lahir. anak itupun lahir menangis karena sentuhan setan selain maryam dan putranya." kemudian Abu Hurairah berkata, "Bacalah bila kalian mau; 'dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada pemeliharaan Engkau daripada setan yang terkutuk.' Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadist Abdurrazzak.

Dalam (Immawati: 2018:18) Walaupun anak yang Hannah lahirkan wanita, anak tersebut bukanlah wanita biasa. Hannah sebagai manusia biasa belum mengetahui keutamaan dan masa depan putrinya. Anak wanita yang ia lahirkan tersebut kelak akan menjadi tanda kebesaran Allah swt. anak wanita Hannah yang suci, bersih hati, dan bagus perangainya tesebut kelak akan menuliskan keajaiban tentang kekuasaan Allah Swt. dengan melahirkan seorang putra tanpa melalui proses alamiah.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Ali Imran ayat 36 ialah Memberi nama pada anak yang baru lahir merupakan syariat dan termasuk sunnah dan Hendaklah kita memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk terhadap anak yang baru dilahirkan karena sesungguhnya tidak ada bayi yang tidak di ganggu syaitan.

Adapun Tema dari ayat tersebut ialah Kelahiran Maryam

2. QS:3. 37 َف ِ ٍ ۟ ِ ۟ َّ ِ ِ ِ ِ ۟ َٰ تَ َقبَّ لََها َرب َُّها بَقبُول َح َس ٍن َوأَن ب َتَ َها ن َبَاتًا َح َسنًا َوَكَّفلََها َزَكريَّا ُكلَما َد َخ َل َعلَْي َها َزَكريَّا ٱلْم ْﺤَر َاب َوَجَد ع َندَها رْزقًا قَ َ ال َميَْرَ َيُ ََّٰأَِّن ِ ۟ ِ ِ ِ َِّ ۟ ِ َّ َٰ۟ٓ ِ ِ ِ ٍ لَك ََٰهَذا قَالَ ْ ت ُهَو م ْن عند ٱلله إ َّن ٱللهَ ي َْرُزُق َمن يَ َشا ءُ بغَْْي ح َساب

Fa taqabbalahā rabbuhā biqabụlin ḥasaniw wa ambatahā nabātan ḥasanaw wa kaffalahā zakariyyā, kullamā dakhala 'alaihā zakariyyal-miḥrāba wajada 'indahā rizqā, qāla yā maryamu

21

Universitas Sumatera Utara

annā laki hāżā, qālat huwa min 'indillāh, innallāha yarzuqu may yasyā`u bigairi ḥisāb/'Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Menurut tafsir Katsir jilid 2 (2015: 634) Allah mengabarkan bahwa Ia menerima niat ibu Maryam dan dia mendidiknya dengan pendidikan yang baik yakni menjadikannya perempuan yang cantik dan menarik, Allah memudahkan baginya sebab-sebab penerimaan, yang menyandingkannya dengan hamba-hamba-Nya yang shalih, dari mereka ia belajar ilmu, kebaikan dan agama. Allah menakdirkan agar Nabi Zakariya menjadi pengasuhnya tidak lain demi kebahagiaannya, agar ia bisa mengambil darinya ilmu yang banyak lagi bermanfaat dan amal yang shaleh. Di samping Nabi Zakariya ini adalah suami bibinya dari ibu sebagaimana hal itu disebutkan oleh Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir dan lainnya. Kemudian Allah mengabarkan tentang ketinggian derajat dan kemuliaannya di bidang ibadah. Allah memberikannya karomah yakni ia mendapati disisinya buah-buahan musim panas di musim dingin dan sebaliknya.

Dalam (Immawati: 2018:26-27) Saat Maryam berusia 16 tahun, ia berada dalam pengasuhan Nabi Zakariya sang paman mengasihi Maryam, ia teringat bahwa usianya telah senja dan belum juga memiliki keturunan. Timbullah keinginannya untuk memiliki anak yang baik seperti Maryam. Suatu ketika Nabi Zakariya mendatangi mihram maryam. ia heran melihat makanan yang berjejer disana. Buah-buahan yang tidak pada musimnya berada disana. ia bertanya kepada Maryam tentang siapa yang memberikan makanan itu. Tidak disangka jawaban yang Maryam berikan seolah-olah merupakan tanggapan atas pertanyaan mengenai keturunan yang tidak kunjung datang. Nabi Zakariya tersadar ia lupa tidak memohon kepada yang MahaKuasa.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada Surah Ali imran ayat 37 adalah seseorang yang apabila diberikan Amanah maka sudah sepantasnya untuk menjalankannya dengan sebaik- baiknya seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Zakariya terhadap Maryam yang ia didik dengan

22

Universitas Sumatera Utara

baik, ayat ini juga menyampaikan pesan bahwa lingkungan yang baik dapat mempengaruhi karakter seseorang maka hendaklah kita menjadi orang tua yang baik dan taat agar dapat mendidik anak-anak kita menjadi anak yang baik dan taat kepada Allah. Selain itu pesan yang dapat kita ambil ialah bahwa rezeki itu datangnya dari sisi Allah, yang dapat datang bahkan dari tempat-tempat yang tidak disangka-sangka maka memohonlah kepada Allah bukan dengan cara- cara yang batil.

Adapun tema dari ayat tersebut ialah Rezeki Allah

3. QS:3. 42

ِ ِ َٰ۟ٓ ِ َٰ ِ َّ ِ ِ ِ ِ َٰ۟ٓ ِ ِ َوإ ْذ قَالَت ٱلَْم ََٰل ئ َك ةُ َميَْرََيُ إ َّن ٱللهَ ْٱصطََفَٰىك َوطََّهَرك َو ْٱصطََفَٰىك َعلَ َٰى ن َسا ء ٱلَْعَٰلَم َْي /Wa iż qālatil-malā`ikatu yā maryamu innallāhaṣṭafāki wa ṭahharaki waṣṭafāki 'alā nisā`il- 'ālamīn/'Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).

Menurut tafsir Katsir jilid 2 (2015: 642) Pemberitahuan dari Allah SWT tentang pembicaraan yang disampaikan malaikat kepada Maryam atas dasar perintah dari Allah kepada mereka, bahwa Allah telah memilihnya untuk kedua kalinya karena keagungannya mengungguli wanita- wanita didunia. Abdullah bin abi Ja'far Ar-Razi mengatakan, dari ayahnya, ia berkata, Tsabit Bunani pernah memnyampaikan hadist dari Anas bin Malik, bahwa Rasululah SAW bersabda, "Wanita paling baik diseluruh alam itu ada empat; Maryam binti Imran, Asiyah istri Fir'aun, Khadijah binti Khuwalid dan Fatimah binti Rasulullah SAW". Diriwayatkan oleh ibnu Mardawaih.

Dalam Tafsir Al-Azhar juz III (2003: 233) dikatakan bahwa Maryam memiliki kemuliaan yang tidak diberikan kepada wanita lain, yaitu selalu suci. Suatu riwayat menyatakan bahwa kondisi suci tersebut mengandung arti ia tidak pernah dikotori darah haid dan tidak pernah mengenakan kain kotor. Karena itulah, ia juga disebut Maryam Az-Zahra, seperti halnya Fatimah Az-Zahra,

23

Universitas Sumatera Utara

putri Rasulullah SAW. Meskipun tidak mendapatkan darah haid, Fatimah Az-Zahra tidak terhalang untuk melahirkan putranya, Hasan dan Husein.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Ali Imran ayat 42 adalah Hendaknya kita menjadikan Maryam sebagai contoh dan meneladani ketaatannya kepada Allah, sifatnya yang terpuji dan berakhlak mulia sebab ia juga merupakan wanita terbaik yang Allah lebihkan di atas segala wanita di dunia yang semasa dengannya.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Wanita terbaik

4. QS:3.43

َٰ ِ ِ ِ ِ ِِ َميَْرََيُ ٱقْ نُِت لَربأك َو ْٱس ُجدى َو ْٱرَكعى َم َع ََّٰٱلركع َْي

Yā maryamuqnutī lirabbiki wasjudī warka'ī ma'ar-rāki'īn/ Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, dan 'lah bersama orang-orang yang ruku'.

Menurut tafsir Katsir jilid 2 (2015:643) Allah mengabarkan tentang malaikat bahwa mereka memerintahkan Maryam untuk banyak-banyak beribadah, khusyu', tunduk, sujud, ruku' dan selalu beramal shaleh, karena itu Allah mengujinya dengan sesuatu yang berat yang sudah Allah tetapkan dan takdirkan, meninggikan derajatnya didunia dan di akhira, melalui ia Allah memperlihatkan Kodrat-Nya yang agung, darinya Allah menciptakan anak tanpa ayah. Mujahid berkata Maryam binti Imran melakukan shalat sampai telapak kakinya bengkak.

Dalam (Immawati: 2018: 47) Maryam melaksankan perintah tuhannya untuk sujud dan rukuk bersama orang-orang yang rukuk. Al-Awza'i (Fazri: 2017:49) mengatakan bahwa Maryam bersujud di Mihrabnya dalam keadaan hening. Ia sujud dan berdiri hingga keringat mengalir dari kakinya.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Ali Imran ayat 42 adalah Hendaklah kita Bertakwa dan taat kepada Allah dengan menjalankan ibadah-ibadah kepada Allah dengan khusyu', tunduk, sujud, ruku' dan selalu beramal shaleh, Allah juga akan menguji hambanya

24

Universitas Sumatera Utara

dengan sesuatu yang berat ketika kita bersabar dalam ujian itu maka kita termasuk ke dalam orang-orang yang beruntung sebab mendapat rahmat-Nya.

Adapun Tema dari ayat tersebut ialah Taat kepada Allah.

5. QS:3.44

َِٰ ِ ۟ َٰ۟ٓ ِ ِ ِ ِ ِ ۟ ِ ِ َٰ ِ ِ ِ ذَل َك م ْن أَن بَا ء ٱلْغَيْب نُوحيه إلَيْ َك َوَما ُك َنت لََديْه ْم إ ْذ ي ُلُْق َون أَقْ لََمُه ْم أَي ُُّه ْم يَ ْكُف ُل َمْرََيَ َوَما ُك َنت لََديْه ْم إ ْذ ََيْتَصُم َون

żālika min ambā`il-gaibi nụḥīhi ilaīk, wa mā kunta ladaihim iż yulqụna aqlāmahum ayyuhum yakfulu maryama wa mā kunta ladaihim iż yakhtaṣimụn/'Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.

Menurut tafsir Katsir jilid 2 (2015: 644) Allah berfirman kepada rasulnya dengan memberitahu perkara yang sebenarnya yakni nabi Muhammad SAW tidak ada bersama mereka namun bisa mengabarkan tentang apa yang terjadi diatara mereka kepada orang-orang. Allahlah yang memberitahu nabi Muhammad sehingga seolah-olah hadir dan menyaksikan perkara mereka saat mereka memutuskan untuk mengundi siapa diantara mereka yang akan menjadi pengasuh Maryam, mereka melakukan itu karena beharap pahala.

Ikrimah, As-saudi, Qatadah, ar-Rabi' bin Anas dan beberapa ulama juga menyebutkan hadist sebagian mereka menguatkan yang lain bahwa mereka pergi ke Yordania. Disana mereka mengundi dengan cara melemparkan pena-pena mereka. pena siapa yang bisa bertahan dalam derasnya air maka dialah yang berhak mengasuh Maryam. Mereka pun melemparkan pena-pena mereka, maka air menghanyutkannya selain pena Zakariya, penanya tetap tegak tidak hanyut. Ada yang berkata, pena Zakariya justru bergerak menentang arus air, dan Zakariya adalah orang paling tua di antara mereka, tokoh, alim, imam dan Nabi mereka.

25

Universitas Sumatera Utara

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Ali Imran ayat 44 adalah Allah sedang memberitahukan bahwa hanya orang-orang terpilihlah yang dapat mengetahui perkara ghaib yakni para utusannya maka hendaklah kita percaya pada Nabi dan Rasul-Nya, Dalam ayat ini juga memuat pesan untuk senantiasa berlaku adil dalam menentukan sesuatu dan berlomba lombalah dalam mencari pahala Allah.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Berlomba-lomba dalam kebaikan

6. QS:19. 16 ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ َ وٱذُْكْ رِف ٱلْكَٰتَب َمْرََيَ إذ ٱنتَبََذ ْت م ْن ْأَهلَها َم َكانًا َشْرقيِّا

Ważkur fil-kitābi maryam, iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyā/'Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur'an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis),

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:563) Abu Kadyanah rahimahullah berkata dengan meriwayatkan perkataannya dari Qabus bin Abi Dzabyan, dari ayahnya, Ibnu Abbas dia berkata, "Sesungguhnya Ahlul kitab mewajibkan kepada mereka shalat dan haji Baitul Maqdis, dan tidaklah mereka berpaling kesana kecuali setelah dikatakan oleh Rabbnya bahwa "Maryam mengasingkan diri dari keluarganya menuju daerah sebelah timur Baitul Maqdis". Ibnu Abbas melanjutkan "Maryam keluar menuju daerah timur Baitul Maqdis, ketika orang-orang sedang shalat sebelum terbitnya matahari. diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir. Muhammad bin ishak berkata "ia pergi dengan sedikit perbrkalan dan ketika itu ia mencari air untuk minum." Nauf Al-Bukali berkata, "Ditempat itu ia menempati sebidang tempat untuk dijadikan tempat ibadah," Wallahu A'lam.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada Surat Maryam ayat 16 adalah keteguhan serta kesabaran Maryam yang dapat dijadikan contoh dalam menghadapi cobaan yakni hinaan dan fitnah yang dituduhkan kepadanya hingga mengharuskan ia pergi dan mengasingkan diri dari keluarga dan kerabatnya.

26

Universitas Sumatera Utara

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Pengasingan

7. QS:19. 17

َّ ِ ِِ ِ َٰ۟ٓ ِ ِ فَٱَّتََذ ْت من ُدوِن ْم ح َجابًا فَأَْرَسلْنَا إلَْي َها ُر َوحنَا فَ تََمثَّ َ ل َذلَا بَ َشًرا َسويِّا

Fattakhażat min dụnihim ḥijābā, fa arsalnā ilaihā rụḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā/'lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:562) Maksud dari firman Allah "Lalu ia memasang tabir yang melindungi dirinya dari mereka" ia berusaha untuk menutupi dirinya agar tidak ketahuan oleh orang lain. Kemudian Allah mengutus Jibril kepadanya "Maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk yang sempurna," yakni, dalam bentuk manusia sempurna, sebagaimana manusia pada umumnya. Mujahid, Adh-Dhahak, Qatadah, Ibnu Juraij, Wahhab bin Munabbih dan As-Suddi berpendapat dalam firman Allah "lalu kami mengutus ruh kami kepadanya." adalah Jibril.

Dalam (Immawati, 2018: 48) Kepatuhan Maryam dalam menjaga kesucian dirinya diceritakan dalam QS Maryam [19]: 17, yaitu saat ada laki-laki yang mendatangi pada tengah malam. Laki- laki itu adalah Malaikat Jibril yang hendak menguji ketaatan, sekaligus menyampaikan pesan Allah kepada Maryam. Kala itu Jibril mendatangi Maryam dalam rupa laki-laki muda nan tampan. Namun Maryam memilih untuk menahan pandangannya. Ia tidak sedikit pun mengambil celah atau menggunakan dalih sebagai wanita muda untuk memandang wajah laki-laki yang bukan mahramnya.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 17 ialah Allah tidak meninggalkan hambanya yang bersabar dalam mengahadi ujian dan cobaan, Allah hadirkan malaikat jibril dikala hatinya sedih dan perih saat menahan kepedihan hidupnya, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang taat kepadaNya.

27

Universitas Sumatera Utara

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Allah bersama hambanya

8. QS:19. 18 َٰ۟ٓ ِ ِ قَالَ ْت إِ أِّن أَعُوذُ بِ َّٱلرَْْٰحَ ِن م َنك إِن ُك َنت تَقيِّا

Qālat innī a'ụżu bir-raḥmāni mingka ing kunta taqiyyā/'Dia (Maryam) berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.”

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:564) Ketika malaikat menampakkan diri dihadapan Maryam dalam wujud manusia Maryam merasa takut, apalagi dengan keadaannya yang sendirian, jauh dalam pantauan orang, Maryam takut Malaikat tersebut menginginkan sesuatu darinya. Maka berkatalah Maryam Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah darimu apabila engkau termasuk orang yang bertakwa. Ucapan Maryam dimaksudkan untuk mengingatkan orang yang muncul dihadapannya (Malaikat) agar takut kepada Allah.

Dalam (Immawati, 2018: 49) Perkataan Maryam tersebut membuat sosok laki-laki yang mendatanginya itu tertegun, Ia merasakan kepatuhan dan ketawakalan Maryam kepada sang Khalik. Demikian sosok Maryam, sang ahli ibadah yang gemar mengkaji Taurat dan selalu menjaga kesuciannya. Sudah sewajarnya apabila ia menjadi sosok yang diteladani

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surat Maryam ayat 18 ialah Hendaklah kita senantiasa mengharap perlindungan Allah dalam kondisi apapun sesungguhnya Allah senantiasa melindungi hamba yang memohon perlindungan kepadanya seperti yang telah dilakukan oleh Maryam.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Memoho Perlindungan Allah.

9. QS:19. 19

28

Universitas Sumatera Utara

َِّ َٰ۟ٓ ۟ ِ ِ ِ َٰ ِ قَ َال إَّنَا أَنَا َرُس ُول َربأ كألََه َب لَك غُلًَما َزكيِّا

Qāla innamā ana rasụlu rabbiki li`ahaba laki gulāman zakiyyā/'Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:564) Malaikat menjawab perkataan Maryam untuk menghilangkan ketakutan dan kegelisahan yang dialaminya, aku tidak seperti yang kau bayangkan aku hanyalah utusan Rabbmu, aku diutus untuk menemuimu." Dikatakan pula bahwa ketika Maryam menyebut Asma Allah dalam ucapannya seketika ia berubah wujud ke dalam bentuk aslinya sebagai Malaikat. Ia berkata "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Seperti itulah Amru bin A'la, salah seorang ahli qira'at membaca ayat ini.

Dalam (Immawati, 2018: 49) Kemudian Laki-laki itu menjawab bahwa ia hanya seorang utusan Tuhan. Kedatangannya adalah untuk menyampaikan kabar kepada Maryam bahwa ia akan diamanahi seorang putra.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 19 adalah Kelemah lembut malaikat Jibril kepada sesama hamba Allah yang taat dan ia mengatakan bahwa sesungguhnya ia adalah seorang utusan Allah yang ia meminta perlindungan darinya. Allah mengutusnya dan ia bukanlah orang yang jahat, Allah tidak akan mencelakakan hamba-hambanya yang taat kepadanya. Malaikat Jibril diutus untuk memberi Maryam seorang anak laki-laki yang suci dari dosa dan merupakan sebuah Anugrah yang kelak akan menjadi seorang nabi.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Sang utusan Allah

10. QS:19. 20 ِ َٰ ِ قَالَ ْ ت ََّٰأَِّن يَ ُك ُ ونىل غُلٌَم َوَ َلْميَْ َس ْسِِن بَ َشٌر َوََلْ ُأَك بَغيِّا

Qālat annā yakụnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā/'Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”

29

Universitas Sumatera Utara

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 564), Maryam terkejut dengan pernyataan Malaikat oleh karena itu ia bertanya "Bagaimanakah aku bisa memiliki anak? yaitu, dengan cara seperti apa anak tersebut bisa muncul dariku sedangkan aku tidak pernah memiliki suami dan aku bukan orang yang pernah melakukan perbuatan tercela, oleh karena itu ia berkata "Sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan puka seorang pezina!". Dalam hadist terdapat larangan untuk memberikan mahar kepada pezina.

Dalam (Immawati, 2018: 60) Malaikat Jibril yang menjelma sebagai laki-laki muda itu lalu menjelaskan tentang maksud kedatangannya. Ia menyampaikan kabar bahwa Maryam akan mendapatkan seorang Putra. Maryam tercengang mendengar kabar tersebut. Ia percaya bahwa laki-laki yang datang menemuinya itu adalah Malaikat Jibril, utusan Allah Swt. Namun, kabar yang menyebutkan bahwa ia akan mendapat seorang putra, sukar untuk ia terima. Bagaimana mungkin seorang perawan yang belum menikah dapat memiliki putra. Ia pun bukan seorang wanita yang suka melacurkan diri.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 20 ialah Hendaklah seorang wanita menjaga diri dan kehormatannya di depan laki-laki yang bukan mahramnya seperti yang telah dilakukan Maryam, menghindari zina karena merupakan perbuatan yang tercela.

Adapun Tema dari Ayat tersebut ialah Kesucian yang terjaga.

11. QS:19. 21 َٰ ِ ِ ِ ۟ ِ ۥَٰٓ أ ِ ۟ ِ قَ َال َكَذلك قَ َال َربُّك ُهَو َعل َ َّى َهأٌْي َولنَ ْجَعلَه ُ ءَايَةً للنَّاس َوَرْْحَةً أمنَّا َوَك َان ْأَمًرا َّمْقضيِّا

Qāla każālik, qāla rabbuki huwa 'alayya hayyin, wa linaj'alahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā/'Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”

30

Universitas Sumatera Utara

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 565) Malaikat berkata sebagai jawaban atas pertanyaan Maryam, "Sesungguhnya Allah SWT berfirman bahwa kamu akan memiliki anak meskipun kamu tidak memiliki suami dan tidak pernah melakukan zina , sesungguhnya ia maha kuasa atas apa yang ia kehendaki." Oleh karena itu Allah berfirman "Dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia" yaitu sebagai tanda yang dapat menunjukkan kekuasaan Rabbnya yang dapat menciptakan makhluk dengan bermacam-macam. Ia menciptakan dengan tanpa perantara laki-laki dan perempuan, Ia menciptakan Hawa dengan perantara laki-laki tanpa perempuan, dan Ia menciptakan anak cucu Adam dengan perantara laki-laki dan perempuan kecuali isa bin Maryam, ia diciptakan melalui seorang perempuan tanpa perantara laki-laki. Maka selesailah keempat penciptaan tersebut, yang dapat menunjukkan kesempurnaan dan keagungan kekuasaan-Nya, tiada Ilah yang pantas disembah kecuali Ia dan tidak ada Dzat yang Maha pemelihara melainkan Ia. Dan menjadikan anak Maryam yakni Isa sebagai kasih sayang Allah kepada manusia dan sebagai salah satu Nabi, Ia akan menyeru untuk beribadah kepada Allah dan mengesakannya.

Dalam (Immawati, 2018: 60) Malaikat Jibril menjelakan bahwa karunia tersebut merupakan bukti kebesaran Allah Swt. Kata "demikianlah" merujuk pada makna bahwa kejadian tersebut adalah urusan yang telah ditentukan oleh Allah Swt. Termasuk juga bahwa Maryam yang akan diberi anugrah seorang putra, meskipun dalam keadaan masih perawan dan bukan karena perbuatan zina. Sementara frasa "hal itu adalah mudah bagi-Ku" menunjukkan Kuasa Allah bahwa menciptskan seluruh isi semesta saja Dia mampu, maka mudah saja bagi-Nya menciptakan seorang manusia dari rahim perawan suci.

Bagian akhir ayat tersebut, "dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan" dalam Tafsir Al-Azhar dimaknai sebagai peristiwa kelahiran Nabi Isa dari rahim perawan Maryam. Kemudian itu diniscayakan terjadi karena telah menjadi keputusan Allah. Kemungkinan lainnya adalah kalimat itu sebagai berita dari Allah kepada Nabi Muhammad ketika menceritakan kisah Maryam. (Abdullah, 2012: 505)

Adapun Pesan Religius pada surah Maryam ayat 21 ialah bahwa Allah mampu menciptakan seorang anak tanpa seorang ayah hal itu adalah mudah bagi Allah dan hal itu menjadi tanda

31

Universitas Sumatera Utara

kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman kepadaNya, tidak ada yang mustahil bagi Allah sudah sepantasnya kita percaya yakni beriman dan taat kepadaNya.

Adapun Tema dari Ayat tersebut ialah Kekuasaan Allah

12. QS:19. 22 ِِۦ ِ فَ َﺤَملَتْهُ فَٱنتَبََذ ْت به َم َكانًا قَصيِّا

Fa ḥamalat-hu fantabażat bihī makānang qaṣiyyā/'Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 566) Allah berfirman mengabarkan tentang Maryam bahwa ketika Jibril berkata kepadanya tentang Firman Allah SAW ia berserah diri terhadap ketetapNya. Banyak Ulama Salaf yang yang menyebutkan bahwa ketika jibril meniupkan ruh di lengan bajunya, kemudian turunlah ruh tersebut hingga masuk ke dalam kemaluannya, kemudian Maryam mengandung anak dengan izin Allah. Ketika ia mengandung, ia mengalami kesulitan, ia tidak tahu apa yang mesti dikatakan kepada orang-orang, ia tahu bahwa mereka pasti tidak akan mempercayai apa yang ia katakan. Akan tetapi, ia berniat menceritakan rahasia tersebut kepada saudari perempuannya yaitu istri Zakariya. Hal tersebut dikarenakan dahulu Zakariya pernah memohon kepada Allah agar ia dianugrahi putra, maka dikabulkanlah permohonannya tersebut sehingga istrinya hamil dengan cara yang sama sepertinya. Kemudian ia menghampiri saudarinya, ia berdiri di depannya dan memeluknya. Saudarinya berkata, "Apakah kamu merasakan wahai maryam bahwa aku hamil?" Kemudian maryam pun berkata "Apakah kamu juga merasakan bahwa aku juga hamil?" Kemudian maryam menceritakan kepadanya semua hal yang dialaminya dan kejadian yang menimpanya selama ini, mereka adalah keluarga yang beriman dan mempercayai cerita maryam. Istri Zakariya merasakan bahwa setiap ia menghadap kepada maryam ia menemukan bahwa yang ada di dalam kandungannya senantiasa bersujud sebagai tanda penghormatan dan rasa tunduk kepadanya.

Ketika Maryam merasa bahwa kaumnnya melemparkan tuduhan dan kecurigaan ia lalu mengasingkan diri ke tempat yang jauh yaitu agar ia tidak melihat mereka dan merekapun tidak

32

Universitas Sumatera Utara

melihatnya. Muhammad bin Ishaq berkata "Ketika ia mengandung isa, ia merasa tidak berdaya, darahnya terhenti dan mengalami apa yan biasa dialami oleh orang hamil pada umumnya, mulai dari rasa sakit, perubahan warna, sampai lidahnya pecah-pecah. Berita tersebar di kalangan Bani Israil pada akhirnya sampai ke rumah Zakariya, dalam berita tersebut mereka berkata, "Sesungguhnya orang yang menemani ia ketika dirumah ibada adalah Yusuf, tidak ada yang menemaninya kecuali ia." Lalu Maryam mengasingkan diri dari orang-orang ia pergi ke suatu tempat untuk menyendiri agar tidak ada satu orang pun yang dapat melihat dan dilihat olehnya.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 22 Ialah ketaatan Maryam atas ketetapan Allah dan kesabarannya dalam menghadapi kesulitan yang ia alami saat mengandung anaknya hingga ia harus mengasingkan diri dari kaumnya akibat tuduhan-tuduhan mereka.

Adapun Tema dari Ayat tersebut ialah Keikhlaan sang ibu

13. QS:19. 23 َٰ۟ٓ ِ ِ ِ ِ ِ فَأَ َجا ءََها ٱلَْم َخ ُاض إََٰىل ج ْذِ ع ْٱلنَّخلَة قَالَ ْت يََٰلَيْتَِِن م ُّت قَ بْ َل ََٰهَذا َوُك ُنت نَ ْسيًا َّمنسيِّا

Fa ajā`ahal-makhāḍu ilā jiż'in-nakhlah, qālat yā laitanī mittu qabla hāżā wa kuntu nas-yam mansiyyā/'Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.”

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:569) Terasa amat sakit yang maryam alami hingga memaksanya untuk bersandar kepada pohon kurma di tempat ia mengasingkan diri. Para ulama tafsir berbeda pendapat mengenai tempat ia mengasingkan diri. Para ulama tafsir berbeda pendapat mengenai letak tempat itu , As-Saudi berkata, "tempatnya di mihrab tempat ia shalat, sebelah timur dari Baitul Maqdis," Wahhab bin Munabbih berkata, "ketika itu ia melarikan diri, ketiks ia baru sampai ke salah satu daerah antara Syam dan Mesir tiba-tiba rasa sakit menimpanya." dalam suatu riwayat dari Wahhab diceritakan, "Saat itu jaraknya sekitar 8 mil dari baitul maqdis, disuatu tempat yang bernama Baitulahmi (Betlehem)."

33

Universitas Sumatera Utara

Adapun Firman Allah "Dia berkata Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti lagi dilupakan" Didalamnya terdapat dalil akan kebolehan mengharapkan kematian ketika ditimpa fitnah, ia mengetahui bahwa ia akan ditimpa fitnah, ia mengetahui bahwa ia akan dicoba dan diuji dengan kehadiran anak tersebut yang dipahami manusia sebagai salah kaprah. Mereka tidak mempercayainya lagi, setelah sebelumnya ia dikenal sebagai wanita pengabdi yang taat beribadah, kini ia dianggap sebagai pezina. Untuk itu ia berkata "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini," yakni sebelum terjadinya kejadian ini, "Dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan." tidak diciptakan dan aku tidak menjadi apa-apa, pendapat tersebut dikatakan oleh Ibnu Abbas.

Dalam (Immawati, 2018: 65) Angan-angan Maryam itu muncul karena derita yang ia rasakan begitu berat. Ia harus menerima fitnah sebagai wanita berpengaruh buruk. Padahal, selama ia hidup ia taat beribadah dan berhati-hati dalam menjaga diri. Kini, tuduhan pezina terlontar kepadanya. Ia khawatir kaumnya terprosok dalam perbuatan dosa. Perbuatan memfitnah wanita terhormat sebagai pezina adalah sikap yang sangat tercela.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 23 ialah dari ayat tersebut kita mengetahui bahwa betapa sakitnya seorang ibu melahirkan anaknya maka sudah sepatutnya seorang anak berbakti kepada ibu yang telah melahirkan kita dengan susah payah dan penuh kesakitan, dan janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah .

Adapun Tema dari Ayat tersebut ialah Pengorbanan Sang ibu

14. QS:19. 24 ِ ِ َٰ۟ٓ َّ ِ ِ ِ ِ فَ نَ َادَٰى َها نم ََتْتَها أََّل ََتَْزِّن قَْد َجَع َل َربُّ ك ََتْتَك َسريِّا

Fa nādāhā min taḥtihā allā taḥzanī qad ja'ala rabbuki taḥtaki sariyyā/'Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu

34

Universitas Sumatera Utara

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 571) Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai siapakah orang yang berkata kepada Maryam tersebut? Al-Aufi dan yang lainnya berkata, dari Ibnu Abbas "Maka ia (Jibril) menyerunya dari tempat yang rendah," Yaitu Jibril, isa tidak berbicara kecuali ketika Maryam mendatangi kaumnya. Seperti itu juga yang dikatakan oleh Said bin Jubair, Adh- Dhahak, Amru bin Maimun, As-saddi dan Qatadah, Ia adalah malaikat Jibril, ia menyeru Maryam dari tempat yang paling rendah." Dan firmanNya "Janganlah kamu bersedih hati" yakni ia menyeru agar maryam tidak bersedih "Sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu' adalah sungai yang dikeluarkan oleh Allah agar Maryam dapat minum dari sana.

Terdapat Hadist marfu' yang menyebutkan perihal tersebut, Ath-Thsbrsni berkata dari Ibnu Abbas berkata, aku mendengar ibnu Umar berkata, aku mendengar Rasulullah berkata "Sesugguhnya As-sariyyu yang di firmankan Allah ketika menceritakan maryam adalah sungai yang dikeluarkan oleh Allah agar Maryam dapat minum dari sana. Dan Hadist ini adalah hadist yang gharib sekali dari jalur ini, dan Ayub bin Nahik adalah Al-Halbi, Abu Hatim Ar-razi mengkategorikannya sebagai Rawi yang dhoif. Abu Zur'ah berkata dia adaklah seorang yang hadistnya di tolak.

Ulama lain berpendapat bahwa As-sariyyu yaitu isa, perndapat tersebut bersumber dari Qatadah dan dari perkataan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan pendapat yang pertama yang mengatakan bahwa As-sariyyu adalah sungai merupakan pendapat yang paling jelas.

Dalam (Immawati, 2018: 69) Maksud dari "Jibril berseru dari tempat yang rendah" adalah Malaikat Jibril selaku utusan Allah Swt. berkata kepada Maryam. Frasa "tempat yang rendah" dimaknai bahwa jarak antara Malaikat Jibril dan Maryam sangat dekat kala pertemuan tersebut terjadi. Ayat tersebut menunjukkan bahwa kehadiran Malaikat Jibril pada waktu itu adalah untuk menghibur Maryam yang tengah gundah hatinya.

Selanjutnya, Malaikat Jibril menunjukkan simpati kepada Maryam. Ia meminta Maryam agar tidak bersedih hati. Ia menyerukkan bahwa segala sesuatu yang Maryam lalui tidaklah lepas dari penjagaan Allah Swt. Kelahiran putranya semata adalah kehendak Allah Swt Maka, Allah pasti memiliki rencana agung atas setiap peristiwa yang Maryam lalui. Malaikat Jibril juga

35

Universitas Sumatera Utara

memberitahu Maryam bahwa Allah Swt telah mengaruniakan anak sungai dengan air jernih untuk Maryam dan anaknya.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 24 ialah janganlah bersedih ketika mendapat ujian dari Allah sesungguhnya Allah tidak meninggalkan hambanya ia bersama orang-orang yang taat lagi sabar apabila kita selalu bersabar dan tawaqqal dalam menghadapi cobaan dari Allah Swt. Niscaya Allah akan memberikan balasan yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Jangan Bersedih

15. QS:19. 25 َٰ۟ٓ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ َوُهأزى إلَيْ كِب ْذِ ع ْٱلنَّخلَة تُ ََٰسق ْط َعلَيْك ُرطَبًا َجنيِّا

Wa huzzī ilaiki bijiż'in-nakhlati tusāqiṭ 'alaiki ruṭaban janiyyā/'Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:572) Allah berfirman "Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu," yaitu ambilah olehmu batang pohon kurma. Dikatakan pula bahwa pohon kurma tersebut pohon kurma yang kering, dikatakan oleh Ibnu Abbas. Dikatakan pula bahwa pohon tersebut adalah pohon yang berbuah. Mujahid berkata, kurma 'Ajwah. Yang jelas berupa pepohonan, meskipun dalama Al-Qur'an sendiri tidak disebutkan secara spesifik jenis pohonnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Wahhab bin Munabbih. Dengan adanya pohon dan sungai tersebut Maryam dianugrahi makanan dan minuman. Allah berfirman "Niscaya pohon itu akan mengugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu." yakni tenangkanlah jiwamu, oleh karenanya Amru bin Maimun berkata, "Tidak ada yang lebih baik bagi wanita yang sedang nifas kecuali kurma kering dan basah." kemudian ia membacakan ayat tersebut.

36

Universitas Sumatera Utara

Dalam (Immawati, 2018: 70-71) Kasih Sayang Allah Swt kepada Maryam, hamba-Nya yang beriman tidak hanya sampai di situ. Setelah menciptakan anak sungai di bawah kakinya. Allah Swt. masih merahmati Maryam dengan buah-buah kurma yang berjatuhan dari pohonnya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa perintah untuk menggoyangkan pohon kurma kepada Maryam tidak dapat dimaknai dengan bahasa muhkamat (jelas sebagaimana adanya). Secara logika, peristiwa tersebut tidak dapat diterima akal sehat. Maryam yang baru saja melahirkan, mustahil mampu menggoyangkan pohon kurma yang pangkalnya saja sebesar dua kali pelukan orang dewasa. Apalagi, sampai menyebabkan buah kurma yang ranum berguguran.

Kandungan makna pada ayat tersebut mengajarkan kepada kita untuk tidak berpangku tangan dalam hal mencari rezeki. Allah Swt, memberikan petunjuk bahwa untuk mendapatkan rezeki- Nya, manusia perlu berusaha. Bahkan, untuk manusia yang termasuk dalam golongan orang shalih, sperti Maryam. Meskipun dengan tenaga yang sangat terbatas karena kehilangan darah usai melahirkan, Maryam mendapatkan buah kurma setelah ia berusaha menggugurkan pohon kurma itu. Takdir dan pertolongan Allah Swt datang ketika Maryam berusaha menjemputnya dengan usaha yang maksimal.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 25 ialah Sesunguhnya setiap anak yang dilahirkan oleh ibunya membawa rezeki dan keberkahan yang datang, Allah juga memerintahkan kita untuk berusaha dalam menggapai rezeki selain berdoa kepadanya, selain itu dari ayat ini juga kita mengetahui bahwa kurma sangat baik dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan.

Adapun tema dari ayat tersebut adalah Anak pembawa rezeki.

16. QS:19. 26 ِ ۟ ِ ِ ِ ِ ِ َٰ۟ٓ ِ ِ ِ ِ فَ ُكلى َو ْٱشَرِِب َوقَ أرى َعْي نًا فَإَّما تَ َري َّن م َن ٱلْبَ َشر َأَحًدا فَ ُقوىل إ أِّن نََذْر ُت ل َّلرَْْٰحَ ِن َصْوًما فَ لَ ْن َأُكلأَم ٱلْيَ ْوَم إنسيِّا

Fa kulī wasyrabī wa qarrī 'ainā, fa immā tarayinna minal-basyari aḥadan fa qụlī innī nażartu lir-raḥmāni ṣauman fa lan ukallimal-yauma insiyyā/'Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar

37

Universitas Sumatera Utara

berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:57) firman Alah "Jika kamu melihat manusia," yaitu ketika ada seseorang yang melihatmu, "Maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk rabb yang maha pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini'." Maksudnya memberikan isyarat kepada orang yang ditemui untuk tidak akan berbicara, bukan dengan perkataan sehingga tidak bertentangan dengan ucapannya sendiri. Anas bin Malik dalam perkataan Maryam "Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb yang maha pemurah" berpendapat bahwa puasa disana adalah diam, dan tidak berbicara begitu pula pendapat Ibnu Abbas, Adh-Dhahak dalam suatu riwayat yang bersumber dari Anas "diam dan tidak berbicara." Begitupun pendapat Qatadah dan selainnya. Maksudnya dalam syariat mereka, jika berpuasa maka diharamkan kepada mereka makan dan berbicara, hal tersebut dikisahkan oleh As-Suddi, Qatadah dan Abdurrahman bin Zaid.

Abu Ishak berkata, dari Haritsah, ia berkata pada suatu hari aku sedang bersama Ibnu Mas'ud, kemudian datanglah dua orang, yang satu mengucapkan salam dan yang satu lagi tidak, kemudian Ibnu Mar'ud bertanya, "Apa yang terjadi denganmu?" temannya menjawab, "Dia bersumpah untuk tidak berbicara dengan siapapun hari ini." Ibnu Mas'ud berkata "Berbicaralah kepada manusia, ucapkanlah salam kepada mereka, sesungguhnya Maryam ketika ia bernadzar untuk tidak berbicara karena ia tahu jika ia berkata tidak akan ada orang yang akan mempercayai bahwa ia hamil dengan tanpa suami. Hal tersebut ia lakukan untuk mencegah kemudharatan yang akan ditimbulkan jika ia berbicara ketika ditanya.

Dalam tafsir Al-Azhar (2003) pada bagian surat Maryam ayat 26, kata "wa qarri 'ainan" pada ayat diartikan sebagai 'bersenang hatilah kamu'. Menurut arti harfiyahnya, kata tersebut bermakna 'tenangkanlah matamu'. mata orang yang sedang gelisah, lazimnya terlihat sayu karena sedih. Apabila pikirannya sudah tenang, sorot matanya juga akan lebih teduh. Bagian kalimat "jika kamu melihat seorang manusia" menunjukkan kepada kita bahwa tempat Maryam tidak selamanya sepi atau tersembunyi. Ada kemungkinan tempat tersebut dilewati atau di datangi

38

Universitas Sumatera Utara

orang lain. Karena itu, Allah Swt. menyuruhnya untuk tidak menjawab perkataan orang-orang yang bertanya kepadanya pada hari ia melahirkan.

Menurut Anas bin Malik (Fajri, 2017: 76), Puasa yang Maryam jalani merupakan sebuah bentuk tawakal. Allah Swt menuntunnya untuk menahan diri menjawab berbagai pertanyaan dari orang- orang yang keheranan menjumpai kelahiran putranya. Sikap berdiam diri yang dilakukan Maryam dapat menjauhkan timbulnya perdebatan dan pertengkaran orang yang meragukan peristiwa ajaib tersebut. Dengan demikian, puasa bicara menjadi rezeki dan jalan keluar yang Allah Swt berikan kepada Maryam dalam menghadapi kaumnya pada hari itu.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 26 ialah diperbolehkannya bernadzar untuk tidak berbicara kepada siapapun jika dikhawatirkan hanya akan menambah kemudaratan saat berbicara namun sebaliknya tidak boleh bernadzar tidak berbicara dengan siapapun tanpa sebab yang menimbulkan kemudharatan selain itu dari ayat ini juga dapat diambil pesan bahwa seorang ibu yang baru melahirkan tempat dan suasana hati yang tenang.

Adapun Tema dari Ayat tersebut ialah Menghindari Kemudharatan

17. QS:19: 28 َٰ۟ٓ ِ ٍ ِ ِ ََٰ ي ْأُخ َت ََٰهُر َون َما َك َان أَبُوك ْٱمَرأَ َسْوء َوَما َكانَ ْت ُّأُمك بَغيِّا

Yā ukhta hārụna mā kāna abụkimra`a sau`iw wa mā kānat ummuki bagiyyā/'Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015:577), Ibnu Jarir berkata, dari Qatadah mengenai firmanNya "Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina." ia berkata, "Ia (Maryam adalah orang berasal dari keluarga yang shaleh dan dikenal dengan keshalehannya. Diantara manusia ada orang yang berasal dari keluarga yang shaleh dan dikenal dengan keshalehannya, ada juga yang berasal dari keluarga

39

Universitas Sumatera Utara

yang buruk dan dikenal dengan akan keburukannya. Harun merupakan orang yang shaleh dan dicintai keluarganya, tetapi bukan Harun saudaranya Musa, ini harun yang lain." Sa'id menambahkan, "Kemudian Qatadah menyebutkan kepada kami bahwa ketika Harun meninggal ada sekitar empat ribu orang yang mengantarkan jenazahnya, semuanya dinamai dengan nama Harun dari bani Israil."

Penafsiran Imam Qatadah (Fajri, 2017: 82) menyatakan bahwa Harun yang dimasud dalam ayat tersebut adalah seorang ahli ibadah. ia mempersembahkan seluruh hidupnya untuk beribadah kepada Allah.

Dalam (Immawati, 2018: 77) Dari ayat tersebut kita juga melihat kekecewaan yang begitu besar dari kaum Bani Israil. Maryam yang mereka kenal adalah wanita shalihah yang beribadah menjadi kegiatan utamanya dan membaca Taurat sebagai kebiasaannya. Maryam yang mereka kenal adalah keturunan imam yang mereka hormati. Ayahnya seorang pemuka agama yang shalih. Ibunya pun dikenal sebagai wanita yang taat dan sabar.

Keimanan kaum Bani Israil pun diuji. Mereka yang sungguh-sungguh beriman akan selamat dari godaan memperolok Maryam. Mereka mempercayainya sebagai tanda-tanda kuasa Allah Swt. Mereka yang tetap mencurigai Maryam sebagai wanita tidak beradab, akan tenggelam kerena lemahnya .

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 28 adalah Hendaknya kita menjadi orang-orang yang taat karena pada umumnya kebanyakan dari orang-orang taat akan menghasilkan keturunan-keturunan yang taat pula.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Keturunan taat

18. QS:19: 29 ِ ِ ۟ ۟ ِ ِ ِ فَأَ َش َار ْت إلَيْه قَالُوا َكيْ َف نُ َكلأ ُم َمن َك َ انِف ٱلَْمْهد َصبيِّا

Fa asyārat ilaīh, qālụ kaifa nukallimu mang kāna fil-mahdi ṣabiyyā/'Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”

40

Universitas Sumatera Utara

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (577), FirmanNya "Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata, Bagaimana kami akan berbicara dengan anak yang masih di dalam ayunan?'." Ketika mereka ragu dengan apa yang terjadi pada Maryam dan mereka mengingkari apa yang telah ia katakan, mereka berkata kepadanya dengan pertentangannya dan melemparkan tuduhan zina, akan tetapi mereka tidak bisa berkata dengannya kerena itu ia sedang puasa bicara. Maryampun tidak bisa menjawab tuduhan mereka, lantas ia memberikan isyarat agar mereka berbicara dengan bayi yang sedang dipangkuannya, mereka pun menganggap remeh apa yang dikatakan Maryam, mereka menganggap Maryam sedang mempermainkan mereka. "Bagaimana kami akan berbicara anak kecil yang masih dalam ayunan?" Maimun bin Mihran berkata "Maka Maryam menunjuk kepada anaknya," Maryam berkata, berbicaralah kalian kepadanya!" Mereka berkata Sepintar apakah engkau menyuruh kami untuk berbicara dengan bayi yang ada dalam pangkuan?", As-Suddi berkata bahwa ketika Maryam berkata seperti itu mereka marah karena merasa tersindir oleh Maryam ketika disuruh untuk berbicara dengan bayi yang masih dalam pangkuan, mereka berkata, 'Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih didalam ayunan?'," Yaitu, anak yang ada dalam pangkuan, masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa, Bagaimana dia bisa berkata.

Dalam (Immawati, 2018: 78) Kaum Bani Israil mengerumuni Maryam, Mereka melontarkan hinaan demi hinaan. Maryam hanya memberi isyarat bahwa bukan ia yang akan menjawab pertanyaan dan membalas hinaan itu, melainkan bayi yang ada di dalam gendongannya. Setelah didesak dengan berbagai pertanyaan akhirnya Maryam memberikan responnya. Ia menunjuk anak yang sedang berada di dalam gendongannya seperti sedang memberikan isyarat kepada hadirin.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 29 ialah janganlah merasa diri lebih pintar hingga merasa diri lebih baik dan merendahkan orang lain boleh jadi sesorang yang kita rendahkan ternyata lebih baik dimata Allah.

Adapun Tema dari ayat tersaebut adalah Allah lebih mengetahui

19. QS:19: 30 ِ َِّ ِ َِٰ ِ ِ قَ َال إ أِّن َعبُْد ٱلله ءَاتََٰى َِن ٱلْكتَ َب َوَجَعلَِن نَبيِّا

41

Universitas Sumatera Utara

Qāla innī 'abdullāh, ātāniyal-kitāba wa ja'alanī nabiyyā/'Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi

Menurut tafsir Katsir Jilid 6 (2015: 578), "berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah'," kata-kata pertama yang terucap dari mulutnya ketika itu adalah kata-kata yang menggambarkan pensucian dan penjauhan Rabbnya dari kepemilikan-Nya terhadap anak, ia menyatakan ketundukan sebagai hamba dihadapan Rabbnya.

Dan firman-Nya "Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan aku seorang Nabi," kata- kata ini sebagai bentuk pembelaan terhadap ibunya atas apa yang dituduhkan kepadanya, yaitu tuduhan bahwa ia telah berbuat zina. Nauf bin Al-Bukali berkata, "ketika mereka menuduh ibunya dengan perkataan mereka, saat itu ia sedang menyusu kepada ibunya. Kemudian ia melepas susuannya dan bersandar kesebelah kiri pinggang ibunya dan berkata "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menajadikan aku seorang Nabi." Ikhrimah berkata bahwa maksud dari "Dia memberiku Al-Kitab (Injil)," yaitu, bahwa ia akan diberikan Al-kitab sesuai dengan ketentuan-Nya. Ibnu Abi Hatim berkata, dari Anas bin Malik, ia berkata, "Isa bin Maryam telah mempelajari Injil dan hukum-hukum yang ada didalamnya ketika ia masih di dalam kandungan ibunya.

Dalam (Immawati, 2018: 80) Kalimat pertama yang Isa katakan menunjukkan pengakuan bahwa ia adalah seorang hamba seperti makhluk-makhluk Allah Swt lainnya. Pertanyaan tersebut menepis anggapan bahwa ia merupakan putra Tuhan, Ia juga bukan Tuhan itu sendiri. Penetapan tersebut sekaligus meeupakan penegasan bahwa Maryam Ibunya tidak berbuat keji. Allah Swt. tidak akan memilih dan mengangkat nabi dari keturunan pezina. Nabi adalah sosok pilihan yang suci dan berasal dari keturunan yang baik. Dengan begitu, Perkataan Isa juga menjadi pembelaan terhadap ibunya.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 30 ialah janganlah menggap ibu Isa yaitu Maryam sebagai pezina karena sesungguhnya anaknya tersebut datangnya dari Allah, dan merupakan utusan Allah untuk menunjukkan kepada jalan kebenaran, tidak ada yang mampu

42

Universitas Sumatera Utara

mengalangi kehendak Allah dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang ia kehendaki tugas kita hanyalah taat kepada-Nya.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Sang Nabi Allah

20. QS:19: 31 ِ ِ َّ ِ َوَجَعلَِِن ُمبَ َارًكا أَيَْن َما ُك ُنت َو ْأَو َصَِِٰن ب َّٱلصلََٰوة َوٱلزَكَٰوة َما ُدْم ُت َحيِّا

Wa ja'alanī mubārakan aina mā kuntu wa auṣānī biṣ-ṣalāti waz-zakāti mā dumtu ḥayyā/'Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

Menurut tafsir katsir jilid 6 (2015:579), Firmannya "Dan dia menjadikan aku seoran yang diberkati dimana saja aku berada," Mujahid, Amru bin Qais dan Ats-Tsauri berkata, "Dan ia telah menjadikan aku terdidik untuk melakukan kebajikan." Dalam riwayat lain yang diterima dari Mujahid dikatakan, "Bermanfaat."

Ibnu Jarir berkata, telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Abdul jabbar, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazid bin Khunais Al-Makhzumi, aku telah mendengar Wuhaib bin Ward maula Bani Makhzum berkata, Diceritakan bahwa seorang yang memiliki ilmu lebih, "Semoga Allah menyayangimu, hal apakah yang harus aku tampakkan dari perbuatanku?" ia menjawab, Amar makruf dan nahi munkar, karena hal tersebut merupakan ajaran agama Allah yang mana para Nabi diutus membawanya kepada hamba-hamba-Nya, Ahli fikih telah bersepakat menenai firman Allah "Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada," Dikatakan kepadanya, "Apakah maksud dari keberkahan yang ada dalam ayat?" Ia berkata, "Maksud dari keberkahan disana adalah Amal mkruf dan nahi munkar dimanapun ia (Isa) berada.

Dan Firman-Nya "Dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." Hal tersebut sebagaimana yang dikatakan kepada Muhammad SAW

43

Universitas Sumatera Utara

dalam firman-Nya "Dan Sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (Q.S. Al-Hijr [15]: 99) Abdurrahman bin Al-Qasim berkata, "Allah telah mengabarkan mengenai firman Allah "Dan dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." ia berkata, "Allah telah mengabarkan mengenai hal yang akan terjadi kepadanya setelah wafat, sesuatu yang telah ia tetapkan untuk ahli Qadar."

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 31 ialah ajakan atau seruan kepada manusia agar selalu menunaikan shalat menyembah Allah, dan membayar zakat ketika hidup di dunia.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Tunaikan Shalat dan Zakat

21. QS:19: 32 ۟ ِ ِ ِ ِ َوب َِّر ا بََٰولَدتى َوَ َلْ ََيَْعلِِْن َجبَّ ًارا َشقيِّا

Wa barram biwālidatī wa lam yaj'alnī jabbāran syaqiyyā/'Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 580), Firman Allah "Dan berbaktilah kepada ibuku," maksudnya ia memerintahkan kepadaku untuk berbakti kepada ibuku, ia menyebutkan berbakti kepada ibu setelah taat kepada Allah Rabbnya, karena taat kepada Allah dalam Al-Qur'an banyak diiringkangkan dengan berbakti kepada orang tua .

Dan Firman-Nya "Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" Dam Ia tidak menjadikanku sebagai orang yang angkuh, sombong untuk beribadah kepada-Nya dan berbakti kepada ibuku, jika hal tersebut terjadi maka ia merupakan orang yang berbuat jahat. Sufyan Ats-Tsauri berkata, "Al-Jabbar, As-Syaqiyyu artinya orang yang menerima adanya sifat marah di dalam dirinya." Sebagian Ulama Salaf berkata, "Aku tidak menemukan orang yang durhaka kepada orang tuanya kecuali ia memiliki sifat Jabbaran Syaqiyya."

44

Universitas Sumatera Utara

Qatadah berkata, dikatakan kepada kami bahwa seorang peremuan melihat Isa bin Maryam menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang yang memiliki penyakit kusta sebagai tanda dari Kekuasaan Allah. Perempuan tersebut berkata, "Alangkah beruntungnya perut tempat kamu dikandung dan air susu yang kamu minum." Kemudian Nabi Isa menjawab, "Alangkah beruntungnya orang yang membaca firman Allah, kemudian mengikuti apa yang dikatakan di dalamnya dan tidak menjadi orang yang sombong dan jahat."

Salah satu perkataan yang diucapkan nabi Isa as, ketika masih didalam buaian (bayi) yaitu bukti kuat yang menyatakan bahwa dia adalah putera dari wanita yang perawan dan tidak punya bapak, seperti firman Allah yang terkandung dalam surah maryam ayat 32 diatas (Al-Basyuni, 2008: 782)

Dalam (Immawati, 2018: 81) Al-Qur'an menyebutkan bahwa Allah menciptakan Maryam dan Nabi Isa sebagai tanda bagi manusia. Maryam dan Nabi Isa terikat satu sama lain serta saling berbagi, mencintai, dan memberi manfaat. Demikian juga seharusnya hubungan orang tua dan anak. Maryam adalah simbol ibu yang mulia. Islam menjelaskan tugas dan pahala dalam hubungan orang tua dan anak secara umum, khususnya Ibu. Al-Qur'an memerintahkan setiap Muslim untuk berbuat baik dan berterima kasih kepada orang tuanya. Perintah berbuat baik kepada orang tua sering kali dirangkai dengan seruan untuk menyembah Allah Swt.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 32 ialah berbaktilah kepada kedua orang tua dan selalu sayangilah terutama Ibu, Karena ibulah yang mengandung kita dengan taruhan nyawa nya sendiri betapa besar pengorbanannya untuk anaknya, dan ibu yang baik tidak mungkin mengajarkan keburukan kepada anaknya.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Berbakti kepada Orang tua

22. QS:19: 33 َٰ ِ َو َّٱلسلَ ُم َعلَ َّى ي َْوَم ُول ُّدت َوي َْوَم ُأَم ُوت َوي َْوَم أُبْ َع ُث َحيِّا

45

Universitas Sumatera Utara

Was-salāmu 'alayya yauma wulittu wa yauma amụtu wa yauma ub'aṡu ḥayyā/'Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 580), Firman-Nya "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." Ucapan tersebut merupakan pengakuan akan penghambaannya kepada Allah, dan ia mengakui kalau dirinya merupakan salah satu ciptaan Allah yan hidup, akan mati dan akan dibangkitkan sebagaimana makhluk lainnya, akan tetapi ia diberi kesejahteraan dalam mengadapi tiga fase kehidupan tersebut, tidak sesulit yang hamba lainnya rasakan. Semoga shalawat serta salam senantia tercurahkan kepadanya.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah Maryam ayat 33 ialah hendaknya kita senantiasa memohon kepada Allah kebaikan bukan hanya dunia namun juga akhirat dan mempercayai bahwa benar kelak kita akan Allah bangkitkan kembali setelah wafat.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Keselamatan Dunia dan Akhirat

23. QS:19. 34 َِٰ ِ ۟ َِّ ِ ِ ذَل َك ع َيسى ٱبْ ُن َمْرََيَ قَ ْوَ ل ْٱحلَأق ٱلذى ف يهميَْتَ ُر َون

żālika 'īsabnu maryam, qaulal-ḥaqqillażī fīhi yamtarụn/'Itulah Isa putra Maryam, (yang mengatakan) perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya.

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 581), Allah berfirman kepada Rasulnya Muhammad SAW, itulah yang kami kisahkan kepadamu mengenai Isa bin Maryam "Yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya." maksudnya oraang yang menolak dan menetapkan dari golongan orang-orang yang beriman dan berselisih tentangnya. Sebagaimana yang dikatakan dalam firman Allah "(Apa yang kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Rabbmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. Ali-Imran [3] 60).

46

Universitas Sumatera Utara

Adapun Pesan Religius pada surah Maryam ayat 34 ialah hendaklah kita senantiasa berkata benar dan menjauhi perkataan dusta.

Adapun tema dari ayat tersebut adalah perkataan yang benar.

24. QS:21. 91 َّ َٰ۟ٓ ِ ِ ِ َٰ َٰ۟ٓ أ ِ َوٱلِت ْأَح َصنَ ْت فَ ْرَجَها فَ نَ َف ْخنَا ف َيها من ُّروحنَا َوَجَعلْنََها َوٱبْ نَ َها ءَايَةً للَْعَٰلَم َْي

Wallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhā mir rụḥinā wa ja'alnāhā wabnahā āyatal lil- 'ālamīn/'Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.

Menurut tafsir Katsir jilid 7 (2015: 72) , Seperti inilah Allah menuturkan kisah Maryam beserta putranya Isa yang mana selalu disandingkan dengan penuturan Kisa Zakariya berserta putranya pula. Yaitu pertama Allah menyebut kisah tentang Zakariya, lantas diikuti dengan penuturan kisah Maryam, karena kedua cerita tersebut saling berkaitan satu sama lain. Karena dalam kisah Zakariya, Allah menuturkan sebuah cerita yang menakjubkan, yaitu bahwa dia menciptakan seorang anak dari laki-laki tua yang sudah sangat berumur, serta dari istri yang juga sudah tua bahkan mandul, yang belum pernah melahirkan sama sekali dimasa mudanya. Selanjutnya Allah menuturkan kisah tentang Maryam yang mana lebih menakjubkan dari cerita Zakariya, karena disana Allah menyebutkan bahwa dia menciptakan anak hanya dari seorang perempuan, tanpa ada laki-laki. Seperti itulah Allah menceritakan dalam surah Ali Imran dan Maryam. Dan begitu juga dalam surah ini, yaitu menyebutkan tentang kisah Zakariya, kemudian diikuti dengan kisah Maryam.

"Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya," yakni, Maryam. sebagaimana Allah juga berfirman dalam surah At-Tahrim, "Dan Maryam Putri Imran yang memelihara Kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) kami... (QS. At-Tahrim [66]: 12)

47

Universitas Sumatera Utara

Dan Firman-Nya "Dan kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar semesta alam." Yaitu petunjuk bahwa Allah Maha kuasa atas segala sesuatu, dan Dia menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya.

Pada ayat ini Allah terangkan kisah Maryam putri Imran yang menjaga kehormatannya dari perbuatan , dan dia tidak melakukan perbuatan keji sepanjang hidupnya. Kemudian Allah mengutus Jibril kepadanya. Lalu dia meniup kerah baju Maryam. Tiupan itu sampai ke dalam rahimnya. Kemudian Allah menciptakan al-Masih Isa Bin Maryam melalui tiupan tersebut. Akhirnya, Maryam mengandungnya tanpa ada suami. Maka dengan keadaan demikian, dia dan putranya menjadi pertanda kuasa Allah dan pelajaran bagi semua makhluk hingga terjadinya Hari Kiamat.

Pesan Religius yang terdapat pada surah Al Anbiyyah ayat 91 ialah seorang wanita Hendaklah menjaga kehormatannya dan menjaga kesucian sebagai wanita seperti yang telah dilakukan bunda Maryam.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Kehormatan yang terjaga

25. QS:66. 12

ِ َّ َٰ۟ٓ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِۦ ِ َِِٰ َوَمْرََيَ ٱبْ نَ َت ع ْمََٰرَن ٱلِت ْأَح َصنَ ْت فَ ْرَجَها فَ نَ َف ْخنَا فيه من ُّروحنَا َو َصدَّقَ ْت ب َكل ََٰمت َرب أَها َوُكتُبه َوَكانَ ْت م َن ٱلَْقنت َ ْي /Wa maryamabnata 'imrānallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhi mir rụḥinā wa ṣaddaqat bikalimāti rabbihā wa kutubihī wa kānat minal-qānitīn/'Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.

48

Universitas Sumatera Utara

Menurut tafsir Katsir jilid 10 (2015: 248), Firman Allah "ingatlah maryam binti Imran yang menjaga kehormatannya," yakni, menjaga kehormatan diri dan memeliharanya melindungi diri dari kebebasan. "Maka kami tiupkankan kedalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami," yaitu dengan wasilah Al-Malak (Jibril), Sesungguhnya Allah mengutus Jibril kepada Maryam, maka ia menjelma dihadapannya (dalam bentuk manusia yang sempurna. Kemudian Allah memerintahkan Jibril untuk meniupkan ruh itu dengan mulutnya kedalam rahim Maryam, sehingga ia mengandung Isa. Oleh sebab itu Allah berfirman "Maka kami tiupkan kedalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) kami dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab- kitabNya," yaitu dengan takdir dan ketentuan Allah. "dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat."

Imam berkata, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah menggaris empat buah garis di tanah, kemudian beliau bersabda, 'Taukah kalian apa ini?' Mereka berkata 'Allah dan Rasulnya lebih mengetahuinya.' Beliau bersabda, Wanita penghuni Surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah binti Muzahim istri Fir'aun'."

Dalam kitab Al-Bukhari dan Muslim disebutkan hadist, dari Syu'bah, dari Amru bin Murrah Al- Hamdani, dari Abu Musa Al-Asy'ari, dari Nabi beliau bersabda, "Banyak sekali laki-laki yang memiliki keutamaan, akan tetapi sedikit yang sekali dari kaum wanita kecuali Asiyah istri Fir'aun, Maryam binti Imran, dan Khadijah binti Khuwalid.

Adapun Pesan Religius yang terdapat pada surah At tahrim ayat 12 adalah keteladanan Maryam yang senantiasa menjaga kehormatannya di depan laki-laki manapun dan Maryam adalah wanita yang Allah pilih untuk mengandung Isa sang utusan Allah walau tanpa perantara seorang laki- laki yang menyentuhnya tiada yang mustahil bagi Allah. dan Maryam adalah wanita yang taat kepada Allah.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Bunda Suci sang nabi

3.3.2. Kritik sosial

49

Universitas Sumatera Utara

Al-Qur‟an sebagai kritik sosial dalam bidang aqidah dan akhlak untuk mengoreksi dan meluruskan penyimpangan teologis yang jauh dari tauhid. Adapun kritik sosial dalam kisah nabi Isa a.s. yang terdapat dalam Al-Qur‟an adalah sebagai berikut:

1. QS:19: 27 ِِۦ ِ ۥ ۟ ۟ َٰ ِ ِ فَأَتَ ْت به قَ ْوَمَاه ََتْملُه ُ قَالُوا َميَْرََيُ لََق ْد جئْت َشيْ ًا فَِريِّا

Fa atat bihī qaumahā taḥmiluh, qālụ yā maryamu laqad ji`ti syai`an fariyyā/'Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.

Menurut tafsir Katsir jilid 6 (2015: 574) Allah berfirman menceritakan tentang Maryam ketika ia diperintahkan untuk berpuasa pada hari itu, dan untuk tidak berbicara kepada seorang pun, sesungguhnya ia akan diberi jalan keluar tentang masalah yang menimpanya tersebut dan akan dibekali dengan hujjah. Ia serahkan seluruh urusannya kepada Allah dan menerima akan ketetapannya, ia membawa anaknya menuju kaumnya, "Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya." ketika mereka melihat seperti itu mereka langsung membesarkan masalahnya dan melakukan pengingkaran kepadanya. Mereka berkata, "Hay Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar ." Yakni sangat besar. dikatakan oleh mujahid, Qatadah, As-Suddi dan lainnya. Ibnu Abi Hatim berkata, dari Nauf Al-Bukali, ia berkata, "Dan kaumnya keluar untuk mencari Maryam, ia berasal dari keluarga Nabi dan keluarga mulia. Merka tidk menemukan jejaknya sama sekali, mereka lalu melihat seorang penggembala sapi, mereka bertanya kepadanya "Apakah engkau melihat seorang wanita perempuan yang ciri-cirinya seperti ini dan ini?" ia menjawab "Tidak, akan tetapi pada malam hari aku melihat sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya pada sapiku." Mereka bertanya kembali, "Apakah itu?" Ia menjawab "Aku melihat sapiku sujud ke arah lembah itu."

Abdullah bin Abi Ziyad berkata, Aku ingat bahwa Sayyar berkata, "Aku melihat cahaya yang berkilau!" maka mereka (orang-orang yang sedang mencari Maryam) mengarahkan pandangannya ke arah yang dikatakan Sayyar. Ketika itu mereka menemukan Maryam, Ia

50

Universitas Sumatera Utara

menyambut kedatangan mereka, ketika mereka datang ia langsung duduk dan menggendong anaknya. Mereka pun datang menemui Maryam seraya berkata "Hai Maryam, Sesunguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar." Yakni suatu perkara yang amat besar.

Adapun Pesan Kritik Sosial yang terdapat pada surah Maryam ayat 27 ialah kita tidak seharusnya memberi penghakiman, mencerca dan menghina tanpa bertabayyun atau mencari kebenarannya terlebih dahulu, karena sesuatu yang tidak masuk akal sekalipun dapat terjadi jika Allah berkehendak maka siapalah kita yang berani mentang takdir dan ketetapan-Nya dan janganlah cepat mengambil kesimpulan dalam menilai orang lain, sebelum kita mencari kebenaran yang sesungguhnya.

Adapun Tema dari ayat tersebut adalah Penghakiman yang buruk.

2. QS:5. 75

ِ َِّ ِ ِِ ۥ ِ ۟ ِ َّ ۟ ِ َّما ٱلَْمس ُيح ٱبْ ُن َمْرََيَ إَّل َرُس ٌول قَْد َخلَ ْت من قَ بْله ُّٱلرُس ُل َوُّأُمه ُ صأد َيقةٌ َكانَا يَأْ ُكَالن ٱلطَع َام ٱنظُْر َكيْ َف ن ُبَ أُ ْي َذلُُم ْٱلءَايََٰ تُثَُّ ٱنظُْر

ََّٰأَِّن ي ُْؤفَ ُك َون

Mal-masīḥubnu maryama illā rasụl, qad khalat ming qablihir-rusul, wa ummuhụ ṣiddīqah, kānā ya`kulāniṭ-ṭa'ām, unẓur kaifa nubayyinu lahumul-āyāti ṡummanẓur annā yu`fakụn/'Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).

Menurut tafsir Katsir jilid (2015: 1017), Allah berfirman dalam rangka memberi vonis kafir terhadap beberapa kelompok kaum Nashrani; yakni Malakiyah, Ya'qubiyah dan Nasthuriyah, Siapapun diantara mereka yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Maha tinggi dan Mahasuci Allah dari apa yang mereka katakan. Padahal, telah disampaikan kepada mereka

51

Universitas Sumatera Utara

bahwa Isa itu hanyalah hamba dan utusanNya. Bahkan, Kalimat pertama yang dia (Isa) ucapkan ketika masih kecil, saat dalam buaian, ialah pengakuan "Sesungguhnya aku hamba Allah,.." Nabi Isa tidak mengatakan; aku adalah Allah ataupun anak Allah.

Firman-Nya "Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnyapun sudah berlalu beberapa Rasul, dan Ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran," yakni dia mempunyai percontohan semisal (kesamaan) dengan para Rasul yang diutus sebelunya. Sungguh, dia hanyalah salah seorang hamba Allah dan salah satu Rasul utusan-Nya yang mulia. Firmannya "Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran," artinya, percaya kepadanya dan membenarkannya. ini menunjukkan kedudukannya yang tinggi, sekaligus membuktikan bahwa ia (Maryam) bukanlah seorang Nabi, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Hazm dan selainnya yang berpendapat bahwa Ibu Ishak, , Ibu Musa, dan ibu Isa semuanya adalah Nabi wanita." Dan pendapat yang dipegang mayoritas ulama ialah, "Allah tidak mengutus seorang Nabi pun melaikan dari kalangan kaum laki-laki."

Firman-Nya "kedua-duanya bisa memakan makanan," artinya, keduanya butuh makan dan butuh butuh buang air. Keduanya hanyalah hamba seperti umumnya manusia dan bukannya tuhan sebagaimana yang menjadi sangkaan beberapa kelompok kaum Nashrani yang bodoh itu. Semoga Allah senantiasa melaknat mereka hingga hari kiamat. Kemudian Allah berfirman "Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan (kami) kepada (ahli kitab)," yakni, kami terangkan dan Kami terangkan dan Kami jelaskan semuanya, "kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka)," yakni kemudian lihatlah setelah diterangkan dan dijelaskan sedemikian gamblang, kemana mereka pergi, pendapat mana yang mereka pegang, serta prinsif sesat mana yang mereka ambil.

Adapun Pesan Kritik Sosial pada surah Al Maidah ayat 75 ialah Allah sedang menyangkal kepada tuduhan orang-orang kafir yang menganggap bahwa Nabi Isa adalah Allah padahal Nabi isa adalah Hamba dan RasulNya dan mereka juga menganggap Maryam adalah seorang Nabi perempuan padahal Maryam jugalah hamba Allah mereka mempunyai kebutuhan seperti manusia pada umumnya yakni makan dan buang air layaknya manusia, namun kebanyakan dari mereka mengingkari dan berpaling dari kebenaran.

52

Universitas Sumatera Utara

Adapun Tema dari Ayat tersebut ialah Tidak ada Tuhan selain Allah

3. QS:6. 156

ِ ِِ ِ َوبِ ُكْفِره ْم َوقَ ْوذل ْم َعلَ َٰى َمْرََيَ ب ُْهَٰتَنًا َعظ ًيما

Wa bikufrihim wa qaulihim 'alā maryama buhtānan 'aẓīmā/Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

Menurut tafsir Katsir jilid 3 (2015: 683), Firman-Nya, "Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina)," Ali bin Abi Thalib berkata dari Ibnu Abbas, "yakni mereka menuduh Maryam berzina." Hal yang sama dikatakan juga oleh As-Suddi, Juwaibir, Muhammad bin Ishak dan beberapa ulama, dan itulah yang zhahir dari ayat, bahwa orang-orang yahudi membunuhnya (Maryam dan Isa) telah melakukan perbuatan yang sangat keji, mereka menganggap wanita pezina dan hamil karena zina. Sebagian dari mereka ada yang menambah, "Saat berzina, Maryam sedang haid." Atas mereka laknat yang bertubi-tubi dari Allah sampai hari kiamat.

Adapun Pesan Kritik Sosial yang terdapat pada Surah An-Nissa ayat 156 ialah Allah melaknat orang-orang yang telah Mengingkari Nabi Isa dan Menuduh Maryam dengan tuduhan yang sangat keji yaitu pezina yang menghasilkan anak dari zina, Allah melaknat mereka sampai hari kiamat.

Adapun Tema dari ayat tersebut ialah Tuduhan keji

4. QS.6. 171

53

Universitas Sumatera Utara

َٰ۟ٓ َِٰ ِ ۟ ِ ِ ِ ۟ َِّ َِّ ۟ َِّ ِ ِ َِّ ِ ۥَٰٓ َٰ۟ٓ ِ ََٰي ْأَه َل ٱلْكتَ ب ََّل تَ غْلُوا ِف دين ُك ْم َوََّل تَ ُقولُوا َعلَى ٱلله إ َّل ْٱحلَ َّق إَّنَا ٱلَْمس ُيح ع َيسى ٱبْ ُن َمْرََيَ َرُس ُول ٱلله َوَكلَمتُه ُ أَلَْقَٰى َها إََٰىل ۟ ِ ۟ ِ َِّ ِِۦ ۟ ۟ َٰ ۟ ۟ َّ ۟ َِّ َّ َِٰ ِ ۟ ۥَٰٓ ۥ ۟ َمْرََيَ َوُر ٌوح أمنْهُ فَ َامنُوا بٱلله َوُرُسله َوََّل تَ ُقولُوا ث َلَثَةٌ ٱنتَ ُ هوا َخْي ًرا ل ُك ْم إَّنَا ٱللهُ إلَهٌ ََٰوحٌد ُسبْ َﺤَٰنَ هُ أَن يَ ُك َون لَه ُ َولٌَد َّۥ ِ ِ ِ ۟ ِ َِّ ِ له ُ َام ِف َّٱلس ََٰمََٰوت َوَام ِف ْٱألَْر ِض َوَكَف َٰى بٱلله َوك ًيال

/Yā ahlal-kitābi lā taglū fī dīnikum wa lā taqūlū 'alallāhi illal-ḥaqqa innama al-masīḥu 'īsabnu maryama rasūlullāhi wa kalimatuhu, al-qāhā ilā maryama wa rūḥun minhu faāminū billāhi wa rusūlihi wa lā taqūlū ṡalāṡatun intahū khairan al-lakum, innamallāhu ilāhuw wāḥidun subḥānahū an yakūna lahū waladun lahū mā fĩ as-samāwāti wa mā fi al-arḍi wa kafā billāhi wakīlā/ Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan- Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

Menurut tafsir Katsir jilid 3 (2015: 734), Allah melarang ahli kitab untuk tidak berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam membenarkan Isa sampai-sampai mereka mengangkatnya diatas kedudukan yang Allah tetapkan baginya. Mereka mengeluarkannya dari lingkup kenabian dan menjadikannya sebagai Ilah selain Allah, mereka menyembahnya seperti mereka menyembah Allah. Bahkan mereka juga bersikap berlebih-lebihan terhadap orang-orang yang mengikuti dan mendukungnya yang mengaku di atas agamanya. Orang-orang Nashrani itu mengklaim mereka orang-orang yang terjaga dari dosa, mereka mengikuti orang-orang itu dalam segala apa yang mereka katakan, baik itu hak maupun batil, sesat atau lurus, shahih atau dusta.

Firman Allah "dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar." yakni jangan membuat kebohongan atas nama Allah, jangan memberikan istri dan anak kepada Allah, Mahatinggi Allah dari hal itu setinggi-tingginya, Mahasuci, Mahabersih dan Maha Esa dalam

54

Universitas Sumatera Utara

keagungan-Nya, Kebesaran dan kekuasaan-Nya, tidak ada Ilah yang haq dan tidak ada Rabb yang haq selain Dia.

Firman Allah, "Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasulnya," yakni benarkanlah bahwa Allah adalah Esa dan tunggal, tidak berpasangan dan tidak beranak. Ketahuilah dan yakinilah bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah. Oleh karena itu Allah berfirman "dan janganlah kamu mengatakan: "(Allah itu) tiga'," yakni jangan jadikan Isa dan Maryam dua sekutu bagi Allah. Maha suci Allah dari hal itu sesuci-sucinya.

Adapun Pesan Kritik sosial yang terdapat pada surah An-Nisa ayat 171 ialah Allah swt menurunkan ayat tersebut untuk memberikan peringatan kepada ummat manusia untuk tidak mengatakan dan mempercayai bahwasanya terdapat tuhan yang lain selain Allah Swt. Dengan mengatakan Tuhan itu tiga, Karena sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak tidaklah seperti yang mereka sangkakan.

Adapun Tema dari ayat tersebut ialah Allah maha Esa

55

Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Jenis dan wujud pesan moral yang terdapat dalam karya sastra akan tergantung pada keyakinan, keinginan dan interes pengarang yang bersangkutan. Jenis dan wujud pesan moral mencakup seluruh persoalan kehidupan, serta menyangkut harkat dan martabat manusia. Persoalan kehidupan manusia tersebut dapat dibedakan kedalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri.

2. Pesan moral adalah bagian dari unsur Intrinsik diantara unsur-unsur lainnya yang telak dikemukakan sebelumnya. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh tersebut pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan dan diamanatkan.

3. Pesan moral terbagi dua, yaitu yang pertama adalah pesan religius atau yang disebut juga sebagai pesan keagamaan dengan cara pandang seseorang mengenai agamanya serta bagaimana orang tersebut menggunakan keyakinan atau agamanaya dalam kehidupan sehari-hari disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita. Pesan religius yang terdapat pada kisah Maryam dalam Al-Qur‟an adalah sebagai berikut: surah Ali Imran (ayat: 36, 37, 42, 43, 44), Maryam (16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34), Al Anbiyya (91), At Tahrim (12)

4. Adapun jenis pesan moral kedua yaitu kritik sosial sebagai kritik atau koreksi dalam bidang aqidah dan akhlak untuk mengoreksi dan meluruskan penyimpangan teologis yang jauh dari tauhid. Kritik sosial yang terdapat dalam kisah Maryam dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut: Q.S. Maryam (27), Al-Maidah (75), An-Nisa (156, 171),

4.2 Saran

56

Universitas Sumatera Utara

Adapun beberapa saran dari penulis adalah: 1. Penulis menyarankan agar penelitian tentang sastra dapat terus dikembangkan terutama pada kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur‟an masih sedikit dan terbatas. Maka penulis berharap agar mahasiswa Program Studi Sastra Arab dapat lebih memfokuskan penelitian tentang kisah- kisah yang terdapat dalam Al-Qur‟an.

2. Penulis berharap agar para mahasiswa Program Studi Sastra Arab dapat mengkaji Al-Qur‟an lebih dalam lagi, karena begitu luasnya samudera ilmu yang terkandung dalam Al-Qur‟an sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan manusia, sehingga penelitian yang dilakukan bukan hanya untuk menambah referensi saja tetapi juga memiliki nilai pengajaran dan hikmah dalam kehidupan.

3. Penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang membangun, untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah wawasan di bidang kajian struktural dan. Pada pihak Universitas dan Prodi hendaknya menjadikan bahan bacaan khususnya tentang sastra arab lebih banyak lagi.

57

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah.2012. Tafsir Ibnu Katsir jilid 5. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i

Ali, Lukman. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Al-Mahali, As-Suyuti. 2015. Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Basyuni, Ahamad At-Tahir. 2008. Kisah-Kisah dalam Al-Qur‟an. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar Budianta, Melani. dkk. 2006. Membaca Sastra. Jakarta: Indonesia Tera.

Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Agama RI. 2011. Al-Qur'an dan terjemahnya. Jakarta. Bintang Indonesia. Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi penelitian sastra. Yogyakarta: CAPS

Eraslan, Sibel. 2014. Maryam Bunda suci sang Nabi. Jakarta: Kaysa Media.

Fajri, Dian Yasmina. 2017. Maryam: Perempuan Penghulu Surga. Jakarta: Gema Insani.

Fananie, Zainuddin. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Perss.

Faruk. 2017. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamka. 2003. Tafsir Al Azhar Juz III. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hasanah, Amalia. 2015. "Study Analisis tentang Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Kisah Nabi Yusuf'. (Skripsi) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara.

Katsir, Ibnu. 2015. Tafsir Ibnu Katsir. Solo: Insan Kamil

Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Khalafullah.2002. Al-Qur'an Bukan Kitab Sejarah. Jakarta : Paramadina.

Lestari, Immawati Fitri.2018 Maryam wanita suci yang namanya diabadikan di dalam Al- Qur'an. Yogyakarta: Risalah Zaman.

58

Universitas Sumatera Utara

Muzakki, Akhmad. 2011. Pengantar Teori Sastra Arab. Malang: UIN-Maliki Press.

Narulita, Ika. 2008. Kisah Istri Firaun dan Maryam dalam Al Qur'an. (Skripsi) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga : Yogyakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori pengkaji fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Khuta. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sasytra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rene, Austin. 1995. Teori Kesusasteraan. Jakarta: PT Grametikas

Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individual Poloa dasar Filsafat Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode penelitian kuantitatif & kualitatif. Yogyakarta: graha ilmu

Semi, Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar metodologi penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media

Sehandi, Yohanes. 2014. Mengenal 25 Teori sastra. Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI)

Sudaryono. 2017. Metodologi Penelitian. Depok: PT. Raja Grafindo Persada

Surawardi. 1994. Etika Profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika

Sutiasumarga, Rusman. 2000. Yang terempas dan terkandas. Jakarta : Balai Pustaka

59

Universitas Sumatera Utara

INTERNET

(https://kisahmuslim.com/4995-maryam-teladan-bagi-muslimah.html, diakses tanggal 12-02- 2020, pukul 17:52 WIB)

(https://languagemta.wordpress.com/2012/03/08/pendekatan-moral-dalam pengkajian,diakses 12-02-2020, pukul 18.25 WIB)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Tema, diakses tanggal 14-02-2010, pukul 10.10 WIB)

(https://islami.co/maryam-perempuan-yang-paling-sering-disebutkan-dalam-al-quran, diakses tanggal 16-02-2020, pukul 22.00 WIB)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Maryam, diakses 18-08-2020, pukul 13.01 WIB) (http://salam.ui.ac.id/2017/09/12/, diakses 18-8-2020, pukul 13.20 WIB)

60

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN A. PESAN RELIGIUS No. SURAH PESAN RELIGIUS Adapun Pesan Religius yang ِ .1 فَ لََّما َو َضَعْت َها قَالَ ْت َر ِّب إ ِِّّن terdapat pada ayat tersebut ٓ َّ ِ ialah Memberi nama pada َو َضْعتُ َها أُنثَ ٰى َوٱللهُ ْأَعلَ ُ مِبَا anak yang baru lahir َّ َو َضَع ْت َولَيْ َس ٱلذَكُر َك ْٱْلُنثَ ٰى merupakan syariat dan ٓ ِ ِ ٓ termasuk sunnah dan َوإ ِّ ِّن ََسَّيْتُ َها َمْرََيَ َوإ ِِّّن Hendaklah kita memohon ِ ِ ِ أُع ُيذَها ب َك َوذُِّري َّتَ َها م َن perlindungan kepada Allah ٰ ِ dari syaitan yang terkutuk َّٱلشيْطَ ِن َّٱلرج ِيم terhadap anak yang baru dilahirkan karena sesungguhnya tidak ada bayi yang tidak di ganggu syaitan.

Adapun Pesan Religius yang ف ِ ٍ .2 تَ َقبَّ لََها َرب َُّها بَقبُول َح َس ٍن terdapat ayat tersebut ialah ٓ seseorang yang apabila َوأَن ب َتَ َها ن َبَاتًا َح َسنًا َوَكَّفلََها diberikan Amanah maka ِ ٓ َّ َزَكريَّا ُكلَما َد َخ َل َعلَْي َها sudah sepantasnya untuk ِ ِ ِ menjalankannya dengan َزَكريَّا ٱلْم ْحَر َاب َوَجَد ع َندَها sebaik-baiknya seperti yang ِ ٓ ٰ ِ رْزقًا قَ َ ال ََيَْرَ َيُ َّٰأَِّن لَك َٰهَذا telah dilakukan oleh ٓ ِ ِ ِ ِ ٓ Zakariya terhadap Maryam قَالَ ْت ُهَو م ْن عند ٱللَّه ,yang ia didik dengan baik ِ ٓ ِ ِ إ َّن ٱللَّهَ ي َْرُزُق َمن يَ َشا ء بغَْْي ayat ini juga menyampaikan ُ ِ ٍ pesan bahwa lingkungan ح َساب yang baik dapat

Universitas Sumatera Utara mempengaruhi karakter seseorang maka hendaklah kita menjadi orang tua yang baik dan taat agar dapat mendidik anak-anak kita menjadi anak yang baik dan taat kepada Allah. selain itu pesan yang dapat kita ambil ialah bahwa rezeki itu datangnya dari sisi Allah yang dapat datang bahkan dari tempat-tempat yang tidak disangka-sangka maka memohonlah kepada Allah bukan dengan cara-cara yang batil. Adapun Pesan Religius yang ِ ِ ٓ ِ ٰ ِ .3 َوإ ْذ قَالَت ٱلَْم َٰل ئ َك ةُ ََيَْرََيُ إ َّن terdapat pada ayat tersebut َّ ِ ِ ialah Hendaknya kita ٱللهَ ْٱصطََفٰىك َوطََّهَرك menjadikan Maryam ِ ِ ٓ ِ َو ْٱصطََفٰىك َعلَ ٰى ن َسا ء sebagai contoh dan ِ meneladani ketaatannya ٱلَْعٰلَم َي kepada Allah, sifatnya yang terpuji dan berakhlak mulia sebab ia juga merupakan wanita terbaik yang Allah lebihkan di atas segala wanita di dunia yang semasa dengannya. Adapun Pesan Religius yang ٰ ِ ِ ِ .4 ََيَْرََيُ ٱقْ نُِِت لَربِّك َو ْٱس ُجدى terdapat pada ayat tersebut

Universitas Sumatera Utara adalah Allah sedang ِ ِِ َو ْٱرَكعى َم َع َّٰٱلركع َي memberitahukan bahwa

hanya orang-orang terpilihlah yang dapat mengetahui perkara ghaib yakni para utusannya maka hendaklah kita percaya pada Nabi dan RasulNya, Dalam ayat ini juga memuat pesan untuk senantiasa berlaku adil dalam menentukan sesuatu dan berlomba lombalah dalam mencari pahala Allah. Adapun Pesan Religius yang ِٰ ِ ٓ ٓ ِ .5 ذَل َك م ْن أَن بَا ء ٱلْغَيْ ِب terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ ٓ adalah Allah sedang نُوحيه إلَيْ َك َوَما ُك َنت memberitahukan bahwa ِ ِ ٰ لََديْه ْم إ ْذ ي ُلُْق َون أَقْ لََمُه ْم أَي ُُّه ْم hanya orang-orang ِ ِ terpilihlah yang dapat يَ ْكُف ُل َمْرََيَ َوَما ُك َنت لََديْه ْم إ ْذ mengetahui perkara ghaib ِ ََيْتَصُم َون yakni para utusannya maka hendaklah kita percaya pada Nabi dan RasulNya, Dalam ayat ini juga memuat pesan untuk senantiasa berlaku adil dalam menentukan sesuatu dan berlomba lombalah dalam mencari pahala Allah.

Universitas Sumatera Utara 6. Adapun Pesan Religius yang terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ ِِ َوٱذُْكْ رِف ٱلْكٰتَب َمْرََيَ إذ adalah keteguhan serta ِ ِ ِ ٱنتَبََذ ْت م ْن ْأَهلَها َم َكانًا َشْرقيِّا kesabaran maryam yang dapat dijadikan contoh dalam menghadapi cobaan yakni hinaan dan fitnah yang dituduhkan kepadanya hingga mengharuskan ia pergi dan mengasingkan diri dari keluarga dan kerabatnya. Adapun Pesan Religius yang َّ ِ ِِ ِ .7 فَٱَّتََذ ْت من ُدوِن ْم ح َجابًا terdapat pada ayat tersebut ٓ ِ ialah Allah tidak فَأَْرَسلْنَا إلَيْ َها ُر َوحنَا فَ تََمثَّ َل meninggalkan hambanya ِ ََلَا بَ َشًرا َسويِّا yang bersabar dalam mengahadi ujian dan cobaan, Allah hadirkan malaikat jibril dikala hatinya sedih dan perih saat menahan kepedihan hidupnya, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang taat kepada-Nya. Adapun Pesan Religius yang ٓ .8 قَالَ ْت إِ ِِّّن أَعُوذُ بِ َّٱلرْٰحَ ِن terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ialah Hendaklah kita م َنك إِن ُك َنت تَقيِّا senantiasa mengharap perlindungan Allah dalam kondisi apapun

Universitas Sumatera Utara sesungguhnya Allah senantiasa melindungi hamba yang memohon perlindungan kepadanya. Adapun Pesan Religius yang َِّ ٓ ٓ ِ .9 قَ َال إَّنَا أَنَا َرُس ُول َربِّك terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ٰ ِ ْلََه َب لَك غُلًَما َزكيِّا adalah Kelemah lembut malaikat Jibril kepada sesama hamba Allah yang taat dan ia mengatakan bahwa sesungguhnya ia adalah seorang utusan Allah yang ia meminta perlindungan darinya. Allah mengutusnya dan ia bukanlah orang yang jahat, Allah tidak akan mencelakakan hamba- hambanya yang taat kepadanya. Malaikat Jibril diutus untuk memberi Maryam seorang anak laki- laki yang suci dari dosa dan merupakan sebuah Anugrah yang kelak akan menjadi seorang nabi. Adapun Pesan Religius yang ِ ٰ .10 قَالَ ْ ت َّٰأَِّن يَ ُك ُ ونِل غُلٌَم َوََلْ terdapat pada ayat tersebut ِ َيَْ َس ْسِِن بَ َشٌر َوََلْ ُأَك بَغيِّا ialah Hendaklah seorang wanita menjaga diri dan kehormatannya didepan

Universitas Sumatera Utara laki-laki yang bukan mahramnya seperti yang telah dilakukan Maryam, menghindari zina karena merupakan perbuatan yang tercela. Adapun Pesan Religius pada ٰ ِ ِ ِ .11 قَ َال َكَذلك قَ َال َربُّك ُهَو َعلَ َّى ayat tersebut ialah bahwa ٓ ِ ۥ ِّ Allah mampu menciptakan َهٌِّي َولنَ ْجَعلَه ُ ءَايَةً ل ِلنَّاس seorang anak tanpa seorang ٓ ِ َوَرْحَةً ِّمنَّا َوَك َان ْأَمًرا َّمْقضيِّا ayah hal itu adalah mudah bagi Allah dan hal itu menjadi tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman kepadaNya, tidak ada yang mustahil bagi Allah sudah sepantasnya kita percaya dan taat kepadaNya. Adapun Pesan Religius yang ِِۦ .12 فَ َحَملَتْهُ فَٱنتَبََذ ْت به َم َكانًا terdapat pada ayat tersebut قَ ِصيِّا Ialah ketaatan Maryam atas ketetapan Allah dan kesabarannya dalam menghadapi kesulitan yang ia alami saat mengandung anaknya hingga ia harus mengasingkan diri dari kaumnya akibat tuduhan- tuduhan mereka.

Universitas Sumatera Utara Adapun Pesan Religius yang ٓ ِ ِ .13 فَأَ َجا ءََها ٱلَْم َخ ُاض إَِٰل ج ْذِع terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ ialah dari ayat tersebut kita ْٱلنَّخلَة قَالَ ْت يَٰلَيْتَِن م ُّت قَ بْ َل mengetahui bahwa betapa ِ َٰهَذا َوُك ُنت نَ ْسيًا َّم نسيِّا sakitnya seorang ibu

melahirkan anaknya maka sudah sepatutnya seorang anak berbakti kepada ibu yang telah melahirkan kita dengan susah payah dan penuh kesakitan, dan janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah . Adapun Pesan Religius yang ِ ِ ٓ 14 فَ نَ َادٰى َها نم ََتْتَها َّ أََّل ََتَْزِِّن terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ ialah janganlah bersedih قَْد َجَع َل َربُّ ك ََتْتَك َسريِّا ketika mendapat ujian dari Allah sesungguhnya Allah tidak meninggalkan hambanya ia bersama orang orang-orang yang taat lagi sabar apabila kita selalu bersabar dan tawaqqal dalam menghadapi cobaan dari Allah Swt. Niscaya Allah akan memberikan balasan yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Adapun Pesan Religius yang ٓ ِ ِ ِِ ِ 15 َوُهِّزى إلَيْ كِب ْذِ ع ْٱلنَّخلَة terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ تُ َٰسق ْط َعلَيْك ُرطَبًا َجنيِّا ialah Sesunguhnya setiap

Universitas Sumatera Utara anak yang dilahirkan oleh ibunya membawa rezeki dan keberkahan yang datang dari Allah maka bersyukurlah atasnya, dari ayat ini juga kita mengetahui bahwa kurma sangat baik dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan. Adapun Pesan Religius yang ِ ٓ 16 فَ ُكلى َو ْٱشَرِِب َوقَ ِّرى َعْي نًا terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ ِ ialah diperbolehkannya فَإَّما تَ َري َّن م َن ٱلْبَ َشر َأَحًدا bernadzar untuk tidak ِ ٓ ِ ِ فَ ُقوِل إ ِِّّن نََذْر ُت ل َّلرْٰحَ ِن berbicara kepada siapapun ِ ِ jika dikhawatirkan hanya َصْوًما فَ لَ ْن َأُكلَِّم ٱلْيَ ْوَم إنسيِّا akan menambah kemudaratan saat berbicara namun sebaliknya tidak boleh bernadzar tidak berbicara dengan siapapun tanpa sebab yang menimbulkan kemudharatan. Adapun Pesan Religius yang ٓ ِ .17 َٰي ْأُخ َت َٰهُر َون َما َك َان أَبُوك terdapat pada ayat tersebut ٍ ِ ِ ْٱمَرأَ َسْوء َوَما َكانَ ْت ُّأُمك بَغيِّا adalah Hendaknya kita menjadi orang-orang yang taat karena pada umumnya kebanyakan dari orang- orang taat akan menghasilkan keturunan-

Universitas Sumatera Utara keturunan yang taat pula.

Adapun Pesan Religius yang ِ ِ ٓ ٓ .18 فَأَ َش َار ْت إلَيْه قَالُوا َكيْ َف terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ نُ َكلِّ ُم َمن َك َ انِف ٱلَْمْهد َصبيِّا ialah janganlah mereka diri lebih pintar hingga mereka diri lebih baik dan merendahkan orang lain boleh jadi sesorang yang kita rendahkan ternyata lebih baik dimata Allah. Adapun Pesan Religius yang ِ َِّ ِ .19 قَ َال إ ِِّّن َعبُْد ٱلله ءَاتَٰى َِن terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ialah janganlah menggap ibu ٱلْكٰتَ َب َوَجَعلَِِن نَبيِّا Isa yaitu Maryam sebagai pezina karena sesungguhnya

anaknya tersebut datangnya dari Allah, dan merupakan utusan Allah untuk menunjukkan kepada jalan kebenaran, tidak ada yang mampu mengalangi kehendak Allah dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang ia kehendaki tugas kita hanyalah taat kepada-Nya. 20. Adapun Pesan Religius yang َوَجَعلَِِن ُمبَ َارًكا أَيَْن َما ُك ُنت terdapat pada ayat tersebut ِ ِ ِ ialah ajakan atau seruan َو ْأَو َصِِٰن ب َّٱلصلَٰوة َو َّٱلزَكٰوة َما kepada manusia agar selalu ُدْم ُت َحيِّا

Universitas Sumatera Utara menunaikan shalat menyembah Allah, dan membayar zakat ketika hidup di dunia. Adapun Pesan Religius yang ٓ ِ ِ ِ .21 َوب َِّر ا بَٰولَدتى َوَ َلْ ََيَْعلِِْن َجبَّ ًارا terdapat pada ayat tersebut ِ ialah berbaktilah kepada َشقيِّا kedua orang tua dan selalu sayangilah terutama Ibu, Karena ibulah yang mengandung kita dengan taruhan nyawa nya sendiri betapa besar pengorbanannya untuk anaknya, dan ibu yang baik tidak mungkin mengajarkan keburukan kepada anaknya. Adapun Pesan Religius yang ٰ ِ .22 َو َّٱلسلَ ُم َعلَ َّى ي َْوَم ُول ُّدت َوي َْوَم terdapat pada ayat tersebut ُأَم ُوت َوي َْوَم أُبْ َع ُث َحيِّا ialah hendaknya kita senantiasa memohon kepada Allah kebaikan bukan hanya dunia namun juga akhirat dan mempercayai bahwa benar kelak kita akan Allah bangkitkan kembali setelah wafat. Adapun Pesan Religius pada ِٰ ِ ٓ .23 ذَل َك ع َيسى ٱبْ ُن َمْرََيَ قَ ْوَل ayat tersebut ialah َِّ ِ ِ ْٱْلَِّق ٱلذى ف يهَيَْتَ ُر َون hendaklah kita senantiasa berkata benar dan menjauhi

Universitas Sumatera Utara perkataan dusta.

Pesan Religius yang ٓ .24 َوٱلَِِّت ْأَح َصنَ ْت فَ ْرَجَها terdapat pada ayat ini ialah ِ ِ ِ فَ نَ َف ْخنَا ف َيها من ُّروحنَا seorang wanita Hendaklah ٰ ٓ ِّ ِ َوَجَعلْنََها َوٱبْ نَ َها ءَايَةً للَْعٰلَم َي menjaga kehormatannya dan menjaga kesucian sebagai wanita seperti yang telah dilakukan bunda Maryam.

Adapun Pesan Religius yang ِ َّ ٓ ..25 َوَمْرََيَ ٱبْ نَ َت ع ْمَٰرَن ٱلِِت terdapat pada surah ayat ِ ِ tersebut adalah keteladanan ْأَح َصنَ ْت فَ ْرَجَها فَ نَ َف ْخنَا فيه Maryam yang senantiasa ِ ِ ِ ِ ِ من ُّروحنَا َو َصدَّقَ ْت ب َكل َٰمت menjaga kehormatannya di ِِۦ ِ ِِٰ depan laki-laki manapun َرب َِّها َوُكتُبه َوَكانَ ْت م َن ٱلَْقنت َي dan Maryam adalah wanita yang Allah pilih untuk mengandung Isa sang utusan Allah walau tanpa perantara seorang laki-laki yang menyentuhnya tiada yang mustahil bagi Allah. dan Maryam adalah wanita yang taat kepada Allah.

B. KRITIK SOSIAL

NO. SURAH KRITIK SOSIAL

Adapun Pesan Kritik Sosial ِِۦ ِ ۥ ٓ .1 فَأَتَ ْت به قَ ْوَمَاه ََتْملُه ُ

Universitas Sumatera Utara yang terdapat pada surah ٓ ِ ِ قَالُوا ََٰيَرََيُ لََق ْد جئْت َشيْ ًا Maryam ayat 27 ialah kita ْ فَِريِّا tidak seharusnya memberi penghakiman mencerca dan menghina tanpa bertabayyun atau mencari kebenarannya terlebih dahulu, karena sesuatu yang tidak masuk akal sekalipun dapat terjadi jika Allah berkehendak maka siapalah kita yang berani mentang takdir dan ketetapannya jangan cepat mengambil kesimpulan dalam menilai orang lain, sebelum kita kebenaran yang sesungguhnya.

Adapun Pesan Kritik Sosial ِ ِ .2 َّما ٱلَْمس ُيح ٱبْ ُن َمْرََيَ إََّّل َرُس ٌول pada tersebut ialah Allah ِ ِِ ۥ قَْد َخلَ ْت من قَ بْله ُّٱلرُس ُل َو ُّأُمه ُ sedang menyangkal kepada ِ ٓ ِ صِّد َيقةٌ َكانَا يَأْ ُكََلن tuduhan orang-orang kafir ٱلطَّعام ٓ ٱنظُر كيف ن ب ِّي yang menganggap bahwa َ َ ْ َْ َ َُ ُ ِ Nabi Isa adalah Allah ََلُُم ْٱلءَايَٰ تُثَُّ ٱنظُْ ر َّٰأَِّن

padahal Nabi isa adalah ي ُْؤفَ ُك َون Hamba dan RasulNya dan mereka juga menganggap Maryam adalah seorang Nabi perempuan padahal Maryam jugalah hamba Allah mereka mempunyai kebutuhan seperti manusia

Universitas Sumatera Utara pada umumnya yakni makan dan buang air layaknya manusia, namun kebanyakan dari mereka mengingkari dan berpaling dari kebenaran Adapun Pesan Kritik Sosial ِ ِِ .3 َوبِ ُكْفِره ْم َوقَ ْوَل ْم َعلَ ٰى َمْرََيَ yang terdapat pada ayat ِ ب ُْهٰتَنًا َعظ ًيما tersebut ialah Allah melaknat orang-orang yang telah Mengingkari Nabi Isa dan Menuduh Maryam dengan tuduhan yang sangat keji yaitu pezina yang menghasilkan anak dari zina, Allah melaknat mereka sampai hari kiamat.

Adapun Pesan Kritik sosial ٓ ِٰ ِ ٓ ِ .4 َٰ ي ْأَه َل ٱلْكتَ ب ََّل تَ غْلُوا ِف yang terdapat pada ayat ِ ِ ٓ ِ دين ُك ْم َوََّل تَ ُقولُوا َعلَى ٱللَّه tersebut ialah Allah swt إَِّ َّل ْٱْل َّق ٓ إََِّّنَا ٱلْم ِسيح menurunkan ayat tersebut َ َ ُ ِعيسى ٱبن مرَي رس ُول ٱللَِّه untuk memberikan َ ْ ُ َََْ َ ُ ِ ۥ ٓ ِ peringatan kepada ummat َوَكلَمتُه ُ أَلَْقٰى َها إَِٰل َمْرََيَ َوُر ٌوح ٓ ِ ٓ ِ َِّ ِِۦ manusia untuk tidak ِّمنْهُ فَ َامنُوا بٱلله َوُرُسله ٓ ٓ ٰ ٓ mengatakan dan َوََّل تَ ُقولُوا ث َلَثَةٌ ٓ َّ ٓ َِّ َّ mempercayai bahwasannya ٱنتَ ُهوا َخْي ًرا ل ُك ْم إَّنَا ٱللهُ ِٰ ِ ٓ ۥ terdapat tuhan yang lain إلَهٌ َٰوحٌد ُسبْ َحٰنَه ُ أَن يَ ُك َون selain Allah Swt. Dengan ۥ ٓ َّۥ ِ ِ لَه ُ َولٌَد له ُ َام ِف َّٱلس َٰمَٰوت ,mengatakan Tuhan itu tiga ِ ٓ ِ َِّ َوَام ِف ْٱْلَْر ِض َوَكَف ٰى بٱلله Karena sesungguhnya Allah ِ َوك ًيَل

Universitas Sumatera Utara adalah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak tidaklah seperti yang mereka sangkakan.

Universitas Sumatera Utara