12 BAB III Strategi Komunikasi III.1. Analisis III.1.1. Analisa Studi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB III dasari dengan selain sebagai ilmu pendidikan dan pengetahuan, tentu dapat dijadikan pariwisata Strategi Komunikasi yang bersifat edukasi. Maka BPCB pun telah berupaya melestarikan dengan menginformasikan kepada masyarakat melalui salah satunya seperti media cetak, serta sosialisasi ke sekolah- sekolah yang ada di Temanggung. III.1. Analisis III.1.1. Analisa Studi Pustaka III.1.2.2. Hasil Wawancara dengan Balai Arkeologi Yogyakarta Berdasarkan studi pustaka atau studi literatur yang telah penulis lakukan, penulis mendapatkan Pada hari Jumat 18 Maret 2016, penulis kembali melakukan wawancara kepada nara sumber data pendukung dari topik yang diangkat, yaitu: dari pihak yang berwenang terhadap penelitan situs Liyangan di Balai Arkeologi Yogyakarta (Balar • Anak dewasa dini merupakan dimana kondisi rasa ingin tahu yang tinggi, kritis Jogja). Penulis bertemu dengan Kepala Balar yaitu bapak Drs. Siswanto, M.A. Pada kesempatan terhadap suatu hal, mengikuti trend dan isu-isu terbaru. itu beliau menjelaskan visi dan misi yang secara umum Balai Arkeologi jelas menyesuaikan isi dari • Masa peradaban Mataram Kuno merupakan bagian dari identitas bangsa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, pada dasarnya untuk memberikan pencerahan dan • Cagar budaya penting untuk dilestarikan. Selain pihak berwenang, pelestarian pencerdasan untuk jatidiri serta karakter. Selain itu Balai Arkelogi juga mengajak seluruh merupakan kewajiban sebagai warga negara untuk turut menjaga dan melestarikan. masyarakat untuk mencintai dan melestarikan warisan leluhur, melalui penelitian dengan teknik • Situs Liyangan memiliki nilai-nilai edukasi, seperti ilmu pengetahuan, sejarah, seni, dan metode arkeologi, memberdayakan terlibat masyarakat terhadap penelitian maupun dan kebudayaan. pelestarian. Berbagai teori-teori pendukung tersebut sangat membantu penulis dalam perancangan Penelitian ini masih terus berlangsung dan belum dapat ditentukan kapan akan terungkap komunikasi visual dalam rangka kampanye sosial meningkatkan kesadaran masyarakat tentang semua, dari Balar sendiri memiliki harapan kedepan terhadap situs Liyangan yaitu tentu situs Liyangan sebagai warisan budaya. mengungkap masa lalu atau mengungkap kehidupan peradaban masa lalu pada abad 7 sampai 10 masehi. Adanya keramik produk dari Cina yang kemudian diyakini adanya perdagangan pada III.1.2. Analisa Hasil Wawancara masa itu. Sampai sekarang penelitian yang membuat tidak dapat bergerak dengan cepat dan III.1.2.1. Hasil Wawancara dengan BPCB Jawa Tengah leluasa karena masih adanya kegiatan penambangan pasir di sekitar kawasan situs Liyangan dan Pada hari Jumat 11 Maret 2016, penulis berkunjung ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa proses pembebasan lahan yang membutuhkan waktu. Tengah (BPCB Jateng) yang pada sebelumnya penulis telah melakukan prosedur atau aturan Dari penemuan ini peradaban pada saat itu terdapat indikasi bahwa adanya kemakmuran, administratif yang berlaku untuk dapat melakukan kegiatan wawancara terhadap pihak berwenang adanya sosialisasi dalam suatu hubungan antar manusia, ada tatanan hukum yang membatasi yang menangani pelestarian cagar budaya Situs Liyangan yaitu kepada bapak Putu Danan Jaya atau menguatkan rasa persatuan, rasa berkoloni dalam suatu masyarakat pada suatu tempat atau S.Pd sebagai nara sumbernya. darah yang relatif subur. Hal ini lah yang penting untuk disampaikan kepada generasi muda bahwa Pada dasarnya Situs Liyangan berada pada peradaban Mataram Kuno sekitar abad 9 yang pada masa itu, dengan kemakmuran Nusantara, masyarakat memiliki semangat hidup yang tinggi, terkubur erupsi dari letusan gunung Sindoro. Penemuan ini tentu membuka mata masyarakat mengelola sumber daya alam secara arif di dalam suatu wilayah, inilah yang dinyatakan bagian karena situs tersebut termasuk yang spektakuler, situs yang dapat mencerminkan adanya dari identitas bangsa yang dapat di teladani. pemukiman masa lalu. Hal ini diperkuat dengan temuan tempat umpak-umpak atau peribadatan, lingga yoni, ditemukan alat-alat dapur, sekam padi, menemukan struktur bangunan rumah serta III.1.3. Analisa Hasil Observasi Situs Liyangan arca-arca. Hal ini diyakini juga bahwa pada saat peradaban tersebut telah ada kegiatan Pada hari Sabtu 26 Maret 2016, Penulis berkunjung ke situs Liyangan untuk mendapatkan perdagangan antar bangsa, ditunjukkan dengan banyaknya temuan artefak-artefak keramik pada gambaran secara nyata, seperti apa kondisi Situs Liyangan yang terbaru saat ini. Disekitar situs masa Dinasti Ming Cina. Liyangan memang masih terlihat adanya kegiatan penambangan pasir di sekitar situs Liyangan. Sebagai BPCB, tentu harapannya kedepan terhadap situs Liyangan dapat menguak semua kondisi pada situs Liyangan sudah tampak beberapa bentuk banguannya walaupun tidak lengkap cagar budaya tersebut dan mensosialisasikan kepada masyarakat luas. Kepentingan ini tentu di dan bahkan ada yang pecah atau hilang. Area yang pailng menonjol dan tampak rapi ada dibagian 12 area peribadatan, saat penulis melakukan observasi kesana, juga ada beberapa pengunjung untuk III.1.4. Analisa Kuesioner melihat-lihat diarea itu, dan ada juga anak SMA yang berkunjung disana. III.1.4.1. Hasil Kuesioner Penulis diajak oleh juru pelihara BPCB bapak Abadi, bapak Jio dari pemda Temanggung, dan Data yang didapat melalui kuesioner dari 73 responden, ditunjukkan melalui tabel dengan hasil bapak Samudi sebagai satpam atau keamanan di Situs Liyangan untuk melihat-lihat lebih dekat dan sebagai berikut: bercerita tentang penemuan situs tersebut hingga ke tempat temuan yoni yang tanahnya masih ditanami oleh warga. Dari temuan yang agak jauh tersebut, maka jelas bahwa situs Liyangan ini Kelompok Umur Responden sangatlah luas. 1% Bapak Samudi pun menunjukan artefak-artefak keramik yang ditemukan oleh warga sekitar 14% dirumahnya. Kondisi artefak tersebut hampir seluruhnya pecah sehingga perlu dirangkai kembali 18-19 th dengan bantuan lem. 20-25 th Warga sekitar pun terlihat sangat ramah dengan adanya pengunjung-pengunjung yang datang 85% 26-30 th ke sana, serta ada pos keamanan parkir sebelum memasuki wilayah situs Liyangan oleh anak- anak muda dari warga sekitar Liyangan. Tabel 3.1. Kelompok Umur Asal Kota dibagi Melalui Provinsi Jawa Tengah 4% 14% Jawa Barat 1% 1% 3% Jawa Timur D.I. Yogyakarta 77% D.K.I. Jakarta Luar Pulau Jawa Tabel 3.2. Asal Kota Saat ini Tinggal Dimana 4% Semarang Gambar 3.1. Observasi Bersama Juru Pelihara Bapak Abadi 8% Yogyakarta 8% Jakarta 7% 58% Surabaya 15% Salatiga berbagai kota dengan 1 responden Tabel 3.3. Tempat Tinggal Sekarang 13 Ada Tidaknya Cagar Budaya Melalui apa Mengetahuinya dari Kota yang Ditinggali saat ini 3% 3% 5% Koran 42% Ada Majalah Tidak Paham Televisi 58% Tidak Pernah 89% Tabel 3.4. Pengetahuan Cagar Budaya dalam Kota Tabel 3.7. Media yang Digunakan Ketika tahu, Tertarik Tidaknya untuk Mencari Tahu Tahu atau Dengar tentang Lebih Tentang Situs Liyangan Situs Liyangan 11% Ya, tentu ini adalah sesuatu yang menarik Pernah 48% Baru kali ini dengar 52% Tidak, karena tidak suka dengan yang 89% berunsur candi Tabel 3.5. Pengetahuan Situs Liyangan Tabel 3.8. Tingkat Ketertarikan Terhadap Situs Liyangan Kapan Mengetahuinya Media Apa yang Dirasa Paling Efektif 3%3% 5% kira-kira tahun 2008- 2010 6% kira-kira tahun 2011- 2013 Media Cetak kira-kira tahun 2014- Media Sosial 2016 89% Belum Pernah 94% Tabel 3.6. Waktu Mengetahui Situs Liyangan Tabel 3.9. Pendapat Media yang Paling Efektif 14 III.1.5. Analisa FGD (Focus Group Discussion) Gaya Visual yang Diminati Pada hari Senin 4 April 2016, Penulis melakukan FGD kepada perwakilan dari khalayak sasaran, dengan kriteria anak dewasa dini usia antara 18-25 tahun. Dalam kesempatan ini penulis mencoba menggali lebih dalam bagaimana sikap generasi muda saat ini dengan mengajak 31% Ilustrasi 35% mereka berdialog tentang warisan budaya. Dari kesembilan anak muda tersebut mengatakan Pewarnaan terbatas bahwa ketika penulis menanyakan pengetahuan mereka mengenai identitas bangsa dan ciri khas Gambar vector yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, mereka mengatakan bahwa tentu menyangkut karakter orang 10% Editing foto timur yang ramah, kebudayaan yang dimiliki dari suatu negara, negara maritim yang multi kultural, 24% negara dengan sumber daya alam yang sangat melimpah, juga Bineka Tunggal Ika atau Pancasila. Tetapi ketika penulis sampai pada pertanyaan tentang situs Liyangan yang berada di Jawa Tabel 3.10. Pemilihan Gaya Visual Tengah, dari sembilan anak muda tersebut mengatakan tidak pernah tahu adanya temuan cagar budaya tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa anak-anak generasi muda tersebut khususnya III.1.4.2. Analisa Hasil Kuesioner anak muda perkotaan, mereka tidak mendapatkan informasi tentang perkembangan cagar budaya, Dari hasil data kuesioner di atas dengan total responden 73 orang mewakili generasi muda saat atau dapat dikatakan bahwa informasi tidak tersampaikan. ini dan tinggal diperkotaan memang tidak sedikit yang tidak paham terhadap cagar budaya yang Diakhir FGD, penulis mengajak kesembilan anak muda tersebut untuk mengikuti kuis jawab ada di kota tempat mereka tinggal saat ini sebanyak 42%. Dari data tersebut dapat dikatakan cepat, hal ini hanya sebagai data tambahan untuk mengetahui bagaimana sikap generasi muda bahwa mereka dalam posisi antara tidak mendapatkan informasi tentang cagar budaya yang ada saat ini dalam memilih dan berprilaku menghadapi era globalisasi saat ini. di kota mereka tinggal, atau justru mereka tidak mempedulikan adanya cagar budaya yang ada. Kemudian dari data tentang Situs Liyangan menunjukan dengan total 89%, banyak sekali