Tingkat Pemanfaatan Siput Hisap (Cerithidea Obtusa) Di Muara Sei Jang Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Tingkat Pemanfaatan Siput Hisap (Cerithidea obtusa) di muara Sei Jang Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Jokei Mahasiswa Manajeman Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, Diana Azizah Dosen Manajeman Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, Susiana Dosen Manajeman Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, ABSTRAK JOKEI, 2017. Tingkat Pemanfaatan Siput Hisap (Cerithidea obtusa) di muara Sei Jang Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Jurusan Manajeman Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing oleh Diana Azizah S.Pi., M.Si dan Susiana S.Pi., M.Si. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan siput hisap (Cerithidea obtusa) di perairan muara Sei Jang kelurahan Sei Jang kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan juli 2017. Pengambilan sampel siput hisap dengan menggunakan transek 2 x 2 m. Data Ekosistem mangrove di Sei Jang menggunakan data sekunder (dari penelitian sebelumnya). Mangrove yang ditemukan di Kelurahan Sei Jang merupakan vegetasi mangrove alami, dimana dibedakan atas 3 bagian yaitu Pohon, Anakan dan Semai. Potensi siput hisap (Cerithidea obtusa) pada lokasi penelitian di hutan mangrove Sei Jang Kelurahan Sei Jang dari nilai potensi yang di dapat adalah 10,5390 kg, nilai ini menunjukan bahwa potensi yang rendah. Rendahnya nilai kepadatan dan potensi siput hisap (Cerithidea obtusa) di hutan mangrove muara Sei Jang dari hasil penelitian diduga karena kandungan bahan organik substrat pada setiap titik stasiun penelitian masih rendah. Dan rendahnya kandungan bahan organik substrat pada lokasi penelitian diduga karena tipe substrat pada lokasi penelitian rata-rata jenis substrat pasir sangat halus. Tingkat pemanfaatan siput hisap oleh masyarakat nelayan Sei Jang masih belum optimal. Kata kunci : Hutan mangrove Sei Jang, Tingkat pemanfaatan siput hisap Level of utilization of snail suction (Cerithidea obtusa) in estuary Sei Jang Tanjungpiang city of Riau Archipelago Jokei Mahasiswa Manajeman Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, Diana Azizah Dosen Manajeman Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, Susiana Dosen Manajeman Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, ABSTRACT JOKEI, 2017. Level of utilization of snail suction (Cerithidea obtusa) in estuary Sei Jang Tanjungpiang city of Riau Archipelago. Aquatic Resources Management Department, Faculty of Marine Scrience and Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University. Supervisoar Diana Azizah S.Pi., M.Si and Susiana S.Pi., M.Si. The purpose of this research is to determine the utilization rate of snail suction (Cerithidea obtusa) in the estuary of Sei Jang village Sei Jang of Tanjungpinang city. The research was conducted in January until July 2017. Snail suction sampling using transect 2 X 2 m. Data on mangrove ecosystem in Sei Jang using secondary data (previous research data). Mangrove found in Sei Jang Village are natural mangrove vegetation, which is divided into 3 parts namely Tree, Anakan and Semai. The potential of snail suction (Cerithidea obtusa) at the location of the research in Sei Jang Sei Jang mangrove forest from the potential value at 10.5390 kg, this value indicates that the potential is low. The low value of density and the potential of suction snail (Cerithidea obtusa) in Sei Jang estuary mangrove forest from the result of the research is suspected because the content of substrate organic material at each point of research station is still low. And the low content of substrate organic material at the research location is assumed because substrate type at research location of average type of substrate is very fine sand. The utilization rate of suction snails by the fishermen community of Sei Jang is still not optimal. Keywords: Sei Jang mangrove forest, Level of suction snail utilization BAB I Tujuan dari penelitian ini adalah untuk PENDAHULUAN mengetahui tingkat pemanfaatan siput hisap (Cerithidea obtusa) di perairan muara Sei Jang Kota Tanjungpinang merupakan salah satu kelurahan Sei Jang kota Tanjungpinang. kota yang berada di Kepulauan Riau . Kota Manfaat dari penelitian ini dapat Tanjungpinang terdiri dari 4 kecamatan yaitu digunakan sebagai salah satu sumber informasi Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan bagi penelitian selanjutnya yang dapat menjadi Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang Kota, dasar pengelolaan sumberdaya hayati laut dan Tanjungpinang Barat. Kota Tanjungpinag khususnya ekosistem muara beserta biota laut memiliki luas 239,5 km2 dengan jumlah yang berasosiasi di perairan Kota penduduk keseluruhan sejumlah 137.356 jiwa. Tanjungpinang Kelurahan Sei Jang. Sei Jang merupakan salah satu kampung yang berada di Kecamatan Bukit Bestari, Kota BAB II Tanjungpinang, Kampung Sei Jang telah TINJAUAN PUSTAKA dikenal sebagai salah satu habitat bagi 1. Definisi dan Klasifikasi Siput Hisap berbagai macam gastropoda seperti siput (Cerithidea obtusa ) hisap. Gastropoda telah pula menempati setiap Cerithidea obtusa adalah spesies siput niche dalam laut mulai dari zona yang paling laut di keluarga Potamididae. Cerithidea dangkal dan kaya akan sinar matahari dan gas obtusa juga dikenal sebagai "Mud Creeper" oksigen, yaitu zona neritik sampai zona yang adalah siput relatif umum ditemukan di daerah tidak dapat ditembus oleh sinar cahaya dan pesisir berlumpur. Ini tumbuh sekitar 4-6 cm. memiliki kadar oksigen yang sangat rendah Hal ini digunakan sebagai makanan di Asia serta memiliki tekanan yang sangat tinggi Tenggara di mana ia dikenal dengan nama yaitu pada zona abisal. Bahkan, telah "Siput sedut" atau "Belitung". ditemukan beberapa gastropoda yang dapat bertahan dan hidup pada celah-celah hydrothermal yang berada jauh di dasar laut dan beberapa macam gastropoda juga bersifat parasit pada hewan lain (Kusrini, 2000). Menurut Dharmawan (1995), bahwa sebaran komponen-komponen Gastropoda terdiri dari gastropoda yang hidup di dasar substrat atau yang hidup di dalam tanah (infauna), yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah (epifauna), dan hidup menempel pada pohon, Gambar. Siput Hisap/Cerithidea obtusa akar dan daun (treefauna). (Lamarck, J.B.P.A. de, 1822) Klasifikasi dari Cerithidea obtusa sebagai pengambilan sampel dapat di lihat pada berikut : Gambar. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Order : Sorbeoconcha Family : Potamididae Genus : Cerithidea Species : Cerithidea obtusa Common Names : Chut-chut 2. Definisi Hutan Mangrove Hutan mangrove berasal dari kata Gambar. Peta lokasi penelitian mangue/mangal (Portugis) dan grove Sumber : Google earth (20016) (Inggris). Hutan mangrove dikenal juga 2. Alat dan Bahan dengan istilah tidal forest, coastal woodland, dan vloedbosschen. Hutan mangrove dapat Adapun alat dan bahan yang akan digunakan didefinisikan sebagai tipe ekosistem hutan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel. yang tumbuh di daerah batas pasang-surutnya No Alat Bahan Peruntukan air, tepatnya daerah pantai dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut tergenang di saat 1 Transek tali 2 x 2 Sampling kondisi air pasang dan bebas dari genangan di m siput hisap 2 Kantong plastik, Untuk saat kondisi air surut. Hutan mangrove roll meter menyimpan merupakan komunitas vegetasi mayoritas sampel pesisir pantai di daerah tropis dan sub tropis 3 Sekop Sampel Substrat yang didominasi oleh tumbuhan mangrove sedimen 4 Buku identifikasi pada daerah pasang surut pantai berlumpur khususnya di tempat-tempat di mana terjadi 5 GPS (Global Penentuan pelumpuran dan akumulasi bahan organik Positioning titik System) koordinat (Departemen Kehutanan, 2007). stasiun 6 Handrefaktometer Sampel Salinitas BAB II air, aquades METODE PENELITIAN , tisu 7 Multitester Sampel pH 1. Waktu dan Tempat Penelitian air Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, 8 Mortar, cawan Sampel Bahan crus, timbangan substrat organik dari bulan Januari sampai bulan Juli 2017. digital, furnace Untuk muffle, mengukur Lokasi pengambilan sampel bertempat di Sei desikator berat Jang, Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit substrat Bestari, Kota Tanjungpinang dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan Perikanan UMRAH. Lokasi 3. Metode Pengumpulan data a. Lokasi pengamatan ditentukan Metode yang digunakan dalam Penelitian ini berdasarkan metode Random dengan 20 titik adalah metode survei yaitu pengamatan stasiun penelitian dan dengan pertimbangan langsung ke lapangan terhadap kondisi luas lokasi pengambilan sampel dan area yang perairan daerah ekosistem mangrove di menjadi habitat siput hisap di hutan mangrove Kelurahan Sei Jang, Kota Tanjungpinang, Sei Jang. Provinsi Kepulauan Riau. b. Masing-masing titik digunakan Data-data yang dikumpulkan adalah data sebagai pusat kuadran yang berukuran 2x2m primer dan data sekunder. Data primer yang (Damar, 1992). Kuadran ini dipakai sebagai dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tempat pengambilan sampel epifauna dan kelimpahan, kepadatan dan tingkat treefauna. pemanfaatan spesies (Cerithidea obtusa). Data sekunder berupa profil desa dan tentang Cara pengambilan sampel siput hisap yaitu : ekosistem mangrove Sei Jang diperoleh dari a. Dihitung semua jenis siput hisap yang Instansi terkait seperti Kantor Kelurahan Sei terdapat baik epifauna maupun treefauna pada Jang, Dinas Perikanan dan Kelautan di Kota kuadran 2 x 2 m2, selanjutnya dicatat Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, jumlahnya dan disimpan dalam kantong yang hasilnya akan ditabulasikan dalam tabel- plastik dan diberi label untuk diidentifikasi. tabel. b. Identifikasi siput hisap dilakukan di 4. Pengumpulan data siput hisap Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan dan 4.1 Penentuan titik koordinat