Bab Ii Landasan Teori
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Menurut Kadir (2012:2) mengemukakan bahwa ”program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu”. Tanpa program, komputer sesungguhnya tidak dapat berbuat apa-apa. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa komputer mencangkup tiga aspek penting berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (sofware) yang dalam hal ini berupa program, dan perangkat akal (brainware) atau orang yang berperan terhadap operasi komputer maupun pengembang perangkat lunak. Dengan kata lain, program merupakan salah satu bagian penting pada komputer, yang mengatur komputer agar melakukan tindakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pembuatnya. Suatu program ditulis dengan mengikuti kaidah bahasa pemerograman tertentu. Bahasa pemrograman dapat dianalogikan dengan bahasa yang digunakan manusia (bahasa manusia). Sebagaimana diketahui, ada bermacam-macam bahasa manusia, seperti bahasa inggris, bahasa indonesia, dan bahasa batak. Kumpulan instruksi dalam bahasa manusia yang berupa sejumlah kalimat dapat anda analogikan dengan suatu program. Manusia dapat mengerjakan suatu instruksi berdasarkan kalimat-kalimat dan komputer bisa menjalankan suatu instruksi menurut program. 4 5 Dalam konteks pemerograman, terdapat sejumlah bahasa pemerograman seperti Pascal, C, dan BASIC. Secara garis besar, bahasa-bahasa pemerograman dapat dikelompokan menjadi: 1. Bahasa tingkat tinggi (high-level language), dan 2. Bahasa tingkat rendah (low-level language). Menurut Kadir (2012:3) mengemukakan bahwa “bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemerograman yang berorientasi kepada bahasa manusia”. Program dibuat menggunakan bahasa pemerograman yang mudah dipahami manusia. Biasanya menggunakan kata-kata bahasa inggris, misalnya IF untuk menyatakan “jika” dan AND untuk menyatakan “dan” . termasuk dalam kelompok bahasa ini yaitu Java, C++, Pascal, dan BASIC. Menurut Kadir (2012:4) mengemukakan bahwa “bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemerograman yang berorientasi kepada mesin”. Bahasa ini menggunakan kode biner (yang hanya mengenal kode 0 dan 1), atau suatu kode sederhana untuk menggantikan kode-kode tertentu dalam sistem biner. Yang tergolong dalam kelompok bahsa ini adalah bahasa mesin dan bahasa rakitan. Bahasa-bahas tersebut sangat sulit dipahami orang awam dan sangat mebosankan bagi pemrogram. Pemrogram harus benar-benar menguasai oprasi komputer secara teknis. Namun, bahasa generasi ini memberikan eksekusi program yang sangat cepat. Selain itu, bahasa mesin bersifat sangat bergantung pada mesin (machine dependent) artinya, bahasa mesin antara satu mesin dengan mesin yang lain jauh bebeda. 6 2.2. Java Menurut Kadir (2012:56) mengemukakan bahwa “Java adalah pemrograman yang terkenal. Java banyak digunakan untuk membangun program, dirilis pertama kali pada tahun 1995 oleh Sun Microsystems, Penciptanya adalah James Gosling”. Java berorientasi pada objek Pemerograman berorientasi objek (object oriented programming atau OOP) adalah suatu pendekatan yang memungkinkan sautu kode yang digunakan untuk menyusun program menjadi lebih mudah untuk digunakan kembali (istilah aslinya reusability), lebih handal, dan lebih mudah dipahami. Salah satu fitur dalam OOP adalah pewarisan. Fitur inilah yang membuat suatu kode yang telah ditulis dalam bentuk kelas sangat mudah untuk diwariskan ke kelas lain guna mendukung sifat reusable. Dalam terminologi OOP, kelas adalah suatu cetakan untuk membentuk objek. Sebagai contoh, java menyediakan kelas bernama string. Dengan menggunakan kelas tersebut, objek (atau terkadang disebut instan kelas) yang berisi nama orang serta objek yang berisi alamat orang bisa dibentuk. Sebuah kelas mengandung dua bagian penting yang disebut atribut dan perilaku. Atribut adalah data yang membedakan satu objek dengan objek lain. Atribut dinyatakan dengan variabel instan. Perilaku menyatakan suatu tindakan yang dikenakan terhadap suatu objek misalnya untuk mengubah atribut dalam objek, perilaku diimplementasikan dengan menggunakan metode. 7 2.3. Android Menurut Mulyana (2012:1) mengemukakan bahwa “Android merupakan sebuah platform untuk perangkat bergerak (mobile device) yang semakin populer. Bahkan, beberapa perusahaan riset telah menobatkan android sebagai jawara ponsel pintar (smartphone) melebihi platform yang lain, seperti Symbian atau AppleiOS”. Pada saat ini aktivasi perangkat android telah mencapai kisaran 850 ribu unit per hari dengan jumlah total lebih dari 300 juta unit. Sedangkan dari sisi aplikasi, per Februari 2012 Android Market mempunyai lebih dari 450 ribu aplikasi dan secara total telah melayani lebih dari 10 miliar unduhan (download). Android Market (http://market.android.com) yang baru saja berubah menjadi Google Play (http://play.google.com) adalah toko aplikasi online resmi untuk platform android, termasuk Sony, LG, Motorola, Samsung, HTC, dan lain-lain. Android pertama kali dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama Android Inc. yang pada 2005 diakuisisi oleh Google. Kemudian, Google memprakarsai dan memimpin konsorsium OpenHandset Alliance (OHA) yang salah satu misi utamanya adalah untuk pengembangan platform Android. OHA merupakan aliansi bisnis yang beranggotakan lebih dari 80 perusahaan. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan stardar terbuka untuk perangkat bergerak. Anggotanya antara lain Google, HTC, Sony, Dell, Intel, Motorola, Qualcomm, Samsung, dan lain-lain. Sebagai sebuah platform, Android adalah susunan dari beberapa perangkat lunak (software stack). Stack ini secara umum meliputi system operasi middleware, dan aplikasi-aplikasi kunci. Gambar dibawah ini menunjukan komponen dan kategori tiap lapis dalam platform android. Pada lapis terbawah, android menggunakan Linux 8 Kernel yang dimodifikasi. Linux antara lain menyediakan layanan abstraksi perangkat keras, manajemen proses, dan memory serta fungsi-fungsi jaringan. Walaupun menggunakan kernel Linux, android tidakdapat disamakan dengan system Linux seutuhnya, karena beberapa komponen kunci Linux tidak disertakan (misalnya system window bawaan, pustaka glibc, dan lain-lain). Sumber: http://www.insinyoer.com/komponen-arsitektur-android/ Gambar II.1. komponen dan pembagian lapis pada platform Android Dari gambar di atas menjelaskan, di atas linux kernel, android menjalankan beberapa pustaka bawaan (native libraries) dan mesin virtual Dalvik (Dalvik VM). Media codec, SQLite, WebKit, dan OpenGL/ES merupakan beberapa pustaka bawaan android. Sedangkan Dalvik VM merupakan implementasi mesin virtual Java 9 versi Google yang telah dioptimasi untuk perangkat bergerak sehingga menjadi lebih kompak dan efisien. Dalvik, seperti halnya komponen lain pada platform android, merupakan perangkat lunak sumber-terbuka (open-source). Dalvik diambil dari nama sebuah desa nelayan di Islandia, tempat asal leluhur dan Bornsten (sang innovator perangkat lunak ini). Perlu digarisbawahi pula bahwa Dalvik VM mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Java VM standard, terutama dalam hal pustaka dan format bytcode. Layanan-layanan yang disediakan oleh system kemudian dikemas sebagai Java API (Application Programming Interface) yang intuitif dan ditempatkan pada lapis kerangka-kerja aplikasi (application framework). Framework aplikasi meliputi layanan-layanan untuk panggilan (telepon), web, Wi-Fi, Bluetooth, media, kamera, SMS, layanan lokasi, dan lain-lain. Selanjutnya adalah lapis aplikasi yang merupakan lapis teratas dan pada umumnya menjadi antarmuka antara perangkat dengan pengguna. Aplikasi android dibuat dalam bahasa pemrograman Java dan menggunakan satu atau lebih framework aplikasi untuk mengakses dan menjalankan layanan system. Setiap aplikasi Android akan dijalankan pada mesin virtual Dalvik sehingga harus dikompilasi ke dalam format yang disebut Dalvil Executable dengan ekstensi .dex. Aplikasi yang dapat dipasang pada perangkat android harus mempunyai ekstensi .apk. Berkas ini tidak lain adalah bentuk terkompresi yang memuat berkas .dex serta semua asset (resource) yang diperlukan oleh aplikasi. 10 Semua aplikasi android dieksekusi pada sebuah kotak pasir (sandbox). Sanbox adalah istilah dalam dunia perangkat lunak, di mana suatu aplikasi dijalankan pada sebuah lingkungan yang terisolasi. Dengan demikian apapun yang terjadi dengan aplikasi tersebut tidak akan mempengaruhi sistem atau aplikasi yang lain. Hal ini berarti setiap aplikasi mempunyai proses yang terpisah, mesin virtual tersendiri, serta pengenal yang unik dan aplikasi yang lain secara langsung. Hal lain yang penting untuk diketahui adalan android mengadopsi model pemrograman berbasis komponen. Setiap aplikasi tersusun dari komponen-komponen, yang dikategorikan ke dalam empat jenis: Activity, Service, Broadcast Receive, dan Content Provider. Kategori komponen ini dengan sengaja tidak diterjemahkan untuk menghindari salah persepsi. Activity merupakan komponen-komponen untuk antarmuka dengan pengguna (UI – User Interface). Service adalah komponen yang melakukan pekerjaan dibelakang layar. Broadcast Receiver merupakan komponen yang merespons pesan broadcast. Sedangkan Content Provider adalah komponen yang memberikan layanan data untuk aplikasi lain. Adapun versi android yang sudah ada dari android 1.1 sampai versi android yang terbaru yaitu Android 5.0 (Lollipop). 11 2.3.1. Versi Android 2.3.2. Android Versi 1.1 Tepat dua bulan sebelum peluncuran Android Versi 1.5, android hadir pada versi 1.1 yang tepatnya pada tanggal 9 maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, antara lain : 1. Pesan. 2. Alarm.