The Utilization Study of Place Fish Auctionin Village Pasar Bawah South Bengkulu Regency Bengkulu Province By
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
THE UTILIZATION STUDY OF PLACE FISH AUCTIONIN VILLAGE PASAR BAWAH SOUTH BENGKULU REGENCY BENGKULU PROVINCE BY: Jevi ¹Jonny Zain²Syaifuddin² [email protected] ABSTRAK Pasar Bawah village is one of villages in south Bengkulu Regency owning a Place of Fish Auction ( TPI ). Pasar Bawah TPI expected to me community consumption on marine fish locally (Sout Bengkulu Regerency). Pasar Bawah Development was very well done,according to near fishing ground an suported by fisherman’s and armada’s and kualifikasi organizer education which enough nicely. Beside, every day of fish landed always sellout cause the exis of transportation so that the marketing go out area is not annoyed.This research aimed to look at the condition and facility usage which existed in Pasar Bawah TPI and probability for development. The adventage of this research was giving suggestion and consideration to development of TPI facility in the future. The data Analysed consisted of technical analysis . According to the research and result and tehnical count result, the facilities and it’s utilization Keyword : Utilization,facilities place fishauction, TPI Pasar Bawah. 1) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University PENDAHULUAN ekonomis biasanya di pasarkan ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) yang Lampung, Palembang, Medan dan Jakarta. ada di Bengkulu Selatan terdapat di Adapun Jenis-jenis Tersebut adalah Tuna, Kelurahan Pasar Bawah.TPI tersebut hiu, lobster, Bawal, Kakap, tongkol dan dibangun diatas tanah seluas 1,8 ha dengan tenggiri (Dinas Kelautan dan Perikanan ketinggian lahan dari permukaan laut 2,5 Kabupaten Bengkulu Selatan). m dengan kontur lahan umumnya datar. Aktivitas perikanan yang ada di TPI Tempat pendaratan ikan berbentuk persegi Pasar Bawah dalah pendaratan hasil panjang dengan konstruksi beton dan tangkapan, pemasaran hasil tangkapan, beratap seng. TPI digunakan untuk pengisian perbekalan melaut, tambat labuh mendaratkan ikan, menimbang, mengepak dan perawatan atau perbaikan kapal, dan dan menjualnya.Nelayan yang kegiatan keberangkatan kapal. Aktivitas mendaratkan dan melelang ikan di TPI pendaratan merupakan keseluruhan terdiri dari nelayan Kelurahan Pasar aktivitas yang berhubungan dengan Bawah dan nelayan-nelayan yang berasal pendaratan hasil penangkapan, mulai dari dari sekitar Kelurahan Ketapang dan ikan tersebut di bongkar dari kapal Gunung Mesir . perikanan dan diangkut ke TPI. Hasil perikanan yang didaratkan di Karena banyak Fasilitas TPI yang TPI biasanya dipasarkan ke daerah-daerah belum ada atau pun belum berfungsi maka sekitar sedangkan ikan-ikan yang bernilai aktivitas di TPI banyak mengalami kendala dan menghambat aktivitas fasilitas yang ada di TPI Kelurahan Pasar nelayan, seperti tidak adanya pabrik es dan Bawah. Manfaat yang diharapkan dalam kios yang menjual alat-alat yang penelitian ini adalah dapat menjadi diperlukan nelayan untuk aktivitas sehari- masukan dan pertimbangan bagi pihak hari serta ada fasilitas yang belum Pemda Kabupaten Bengkulu Selatan dalam dimanfaatkan seperti tangki bbm. Pemanfaatan Fasilitas TPI dimasa yang Pemanfaatan TPI di Kelurahan Pasar akan datang. Bawah sangat dimungkinkan mengingat posisinya yang relatif strategis juga karena METODE PENELITIAN TPI tersebut merupakan satu-satunya TPI Waktu dan Tempat yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini telah dilaksanakan Untuk itulah penelitian di TPI dilakukan pada bulan Juli 2016 di TPI Kelurahan untuk mengetahui sejauh mana tingkat Pasar Bawah Kabupaten Bengkulu pemanfaatannya. Selatan Provinsi Bengkulu. Perumusan Masalah TPI Pasar Bawah merupakan satu- Objek dan Alat Penelitian satunya sarana pendaratan ikan yang ada di Alat yang digunakan dalam Kabupaten Bengkulu Selatan tetapi di TPI penelitian ini berupa alat tulis dan kamera. ini fasilitasnya belum dimanfaatkan secara Objek penelitian yang digunakan adalah optimal dan ada fasilitas yang belum TPI Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan tersedia di TPI. Sarana dan prasarana Manna Kabupaten Bengkulu Selatan perikanan seperti TPI akan mendorong Provinsi Bengkulu. percepatan pemanfaatan sumberdaya hayati perikanan secara optimal melalui Metode Penelitian usaha perikanan tangkap. Keberadaan TPI Metode yang digunakan dalam disuatu kawasan pesisir diharapkan penelitian ini adalah metode survei yaitu menjadi daya tarik. pengamatan langsung di lapangan. Fasilitas pokok dan fasilitas Pengumpulan data yang dilakukan dengan fungsional yang ada di TPI ini masih cara observasi dan wawancara/interview. sangat kurang memadai, seperti dermaga . yang kurang mencukupi untuk Prosedur Penelitian menampung seluruh motor tempel 1. Pengumpulan Data akibatnya cuma sebagian yang tambat di Data yang dikumpulkan terdiri dari dermaga dan selebihnya lebih memilih data primer dan data sekunder. Data dipinggir pantai. Ada juga fasilitas yang primer diperoleh langsung dari lapangan belum berfungsi seperti gudang BBM. dengan menggunakan pengamatan dan TPI pasar bawah adalah tempat pendaratan wawancara dengan Kepala TPI Pasar ikan satu-satunya tetapi mengapa masih Bawah, nelayan, pedagang dan pelaku- ada fasilitas yang belum berfungsi dan ada pelaku lainnya yang beraktivitas di TPI fasilitas yang belum tersedia seperti Pasar Bawah. Sedangkan data sekunder pabrik es. Karena ada fasilitas yang belum didapat dari instansi terkait seperti Dinas berfungsi dan ada pula yang belum Kelautan dan Perikanan. Data yang difungsikan dengan baik seperti dermaga dikumpulkan tersebut antara lain sebagai serta ada fasilitas yang tersedia padahal berikut. dibutuhkan. 1. Kondisi Eksisting Fasilitas Fasilitas TPI Pasar Bawah (jenis, ukuran, fungsi dan kondisinya) Tujuan dan Manfaat Penelitian Kondisi lokasi pelabuhan perikanan Tujuan penelitian ini adalah untuk Struktur organisasi TPI Pasar Bawah melihat kondisi dan pemanfaatan fasilitas- 2. Aktivitas TPI Pasar Bawah Jenis aktivitas Bangun, 2003)serta formula Yano dan Proses aktivitas Noda (1970). pelaku-pelaku dan peralatan at Formula Pianc digunakan untuk tangkap menghitung panjang dermaga. Sedangkan Jenis dan jumlah armada formula Direktorat Jenderal Perikanan penangkapan digunakan untuk menghitung luas dan Jenis dan jumlah produksi perikanan kedalaman kolam pelabuhan dan kapasitas Jenis dan jumlah perbekalan yang tangki BBM, tangki air tawar dan pabrik dibawa nelayan untuk melaut es. Formula Yano dan Noda (1970) dipergunakan untuk menghitung ukuran 2. Analisis Data gedung pelelangan ikan. Formula yang 1. Kondisi fasilitas digunakan antaralain sebagai berikut : Kondisi fasilitas TPI dianalisis 1. Dermaga secara Deskriptif dengan melihat layak Formula untuk menghitung atau tidaknya untuk digunakan. Di panjang dermaga adalah samping itu juga dengan membandingkan L = ( n .Lu.Q .S) Lu = 1,1 x jenis fasilitas yang ada dengan fasilitas LOA(Dc . U. T) yang dibutuhkan nelayan untuk melakukan aktivitasnya. Keterangan : 2. Pemanfaatan fasilitas L = Panjang dermaga diperlukan Pemanfaatan fasilitas dianalisis (meter) secara deskriptif untuk mengetahui apakah n = Jumlah armada yang beroperasi fasilitas yang ada telah dimanfaatkan atau (unit) belum. Disamping itu juga digunakan Q = Hasil tangkapan yang didaratkan analisis teknis untuk mengetahui berapa (ton) ukuran fasilitas yang seharusnya S = Faktor ketidak teraturan dibutuhkan nelayan untuk melakukan Dc = Periode ulang pelayaran (hari) aktivitasnya. Serta dilakukan analisis T = Waktu yang ada untuk pelayanan tingkat pemanfaatan untuk mengetahui (jam) seberapa besar pemanfaatan fasilitas U = Kecepatan bongkar (ton/jam) tersebut. LOA = Panjang kapal sampel . Formula untuk menghitung dermaga muat Analisis Teknis adalah: Analisis teknis adalah analisis L = ( n .Lu.TS .S) Lu = 1,1 x kebutuhan fasilitas. Analisis kebutuhan LOA fasilitas digunakan untuk menentukan (Dc .t) ukuran fasilitas yang dibutuhkan untuk Keterangan: menampung aktivitas yang ada. Adapun L = Panjang dermaga yang fasilitas yang dimaksud adalah dermaga dibutuhkan (m) muat dan dermaga bongkar, luas kolam n = Jumlah armada yang beroperasi pelabuhan, kedalaman kolam pelabuhan, (unit) luas gedung pelelangan ikan, kapasitas TS = Waktu pelayanan yang tangki BBM, kapasitas tangki air tawar diperlukan (jam) dan kapasitas pabrik es. S = Faktor ketidak teraturan Untuk menentukan ukuran fasilitas Dc = Periode ulang pelayaran (hari) yang dibutuhkan tersebut digunakan t = Waktu yang ada untuk pelayaran formula Pianc (1999) dan formula (jam). Direktorat Jenderal Perikanan (dalam LOA = Panjang kapal keseluruhan (m) Sedangkan untuk mengukur dermaga S = squat/ jarak air permukaan air bongkar memakai formula sebagai berikut awal dengan posisi bergerak (m) : C = clearance/ Jarak aman kapal dari L = ( n .Lu.TS .S) Lu = 1,1 x dasar perairan ke lunas kapal (m) LOA (Dc .T) 3. Gedung Pelelangan Ikan/Pelantaran Formula untuk menghitung luas Keterangan: gedung pelelangan adalah: L = Panjang dermaga yang S = N . P dibutuhkan R . a TS = Waktu pelayaran yang diperlukan (jam) Keterangan: n = Jumlah armada yang beroperasi S = Luas gedung pelelangan yang (unit) diperlukan (m2) S = Faktor ketidak teraturan Ni = Jumlah hasil tangkapan yang Dc = Periode ulang pelayaran (hari) didaratkan perhari (ton) T = waktu yang ada untuk pelayanan P = Daya tampung produksi/ faktor (jam) ruangan (m2/ton) LOA = Panjang Kapal Keseluruhan (m) R = Frekensi pelelangan perhari/intensitas lelang perhari 2. Kolam Pelabuhan A = Perbandingan ruang lelang dan Formula untuk menghitung luas kolam gedung lelang (0,3-0,4) pelabuhan adalah: L = Lt + ( 3 . n .