ISSN 2088-9720 Buletin Edisi VI Tahun 2012 Manilkara kauki TAMAN NASIONAL ALAS PURWO p e n y a m p a i p e s a n d a n b e r i t a pengelolaan k a w a s a n k o n s e r v a s i

Kebakaran Hutan di Taman Nasional Alas Purwo Regu Brigdalkar Balai Taman Nasional Alas Purwo Peralatan Pemadaman Kebakaran Hutan Sebagai Salah Satu Penentu Keberhasilan Operasi Pemadaman Masyarakat Peduli Api (MPA) Sekat Bakar Cara Efektif Melokalisir dan Meminimalisir Kebakaran Hutan Salam Redaksi Buletin Manilkara kauki terus memberikan hal yang terbaik dalam menyampaikan pesan dan berita pengelolaan kawasan konservasi melalui berbagai editorial dan artikel. Semoga berbagai ulasan dan goretan pena ini, lembar demi lembar dapat memberikan inspirasi dan wacana dalam mengelola suatu kawasan konservasi.

Dewan Redaksi Penanggungjawab : Rudijanta Tjahja Nugraha (Kepala Balai TN Alas Purwo)

Redaktur : Bagyo Kristiono

Penyunting / Editor : Dian Sulastini, Vera Tisnawati, Milla Septiana, Adi Sulistyo

Desain Grafis : M. Farikhin Yanuarefa

Fotografer : Gendut Hariyanto

Sekretariat : Suharto, Yulia Artania Mala, Joko Utami, Agustriyani Wijayanti

Alamat Redaksi : Jl. Brawijaya. No. 20 Telp. (0333) 428675 Fax. (0333) 428675 Banyuwangi - 68417 Website: www.tnalaspurwo.org Email : [email protected]

2 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 Daftar Isi

Tajuk Utama '' Kebakaran Hutan di Taman Nasional Alas Purwo '' Masyarakat Peduli Api (MPA) '' Peralatan Pemadaman Kebakaran Hutan Sebagai Salah Satu Penentu Keberhasilan Operasi Pemadaman '' Regu Brigdalkar Balai Taman Nasional Alas Purwo '' Sekat Bakar Cara Efektif Melokalisir dan Meminimalisir Kebakaran Hutan

Reportase '' Pembinaan Pegawai Balai Taman Nasional Alas Purwo

Artikel '' Jelarang di Resort Bedul, Taman Nasional Alas Purwo '' Menanam Pohon dan Membangun Hutan di Sekitar Kita '' RAPTOR di Taman Nasional Alas Purwo

Buletin Manilkara kauki 3 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Tajuk Utama

KEBAKARAN HUTAN DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO Oleh : Suyanto (Polhut Pelaksana Lanjutan)

4 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 Kebakaran hutan di Taman Nasional B. Jenis Kebakaran hutan Alas Purwo hampir setiap tahun Jenis kebakaran hutan yang terjadi terutama saat musim terjadi di TN. Alas Purwo kemarau, yaitu antara bulan Juli dipengaruhi tipe topografi, sampai dengan Nopember. Adapun iklim, serta bahan bakar yang karakteristik kebakaran hutan di ada. Taman Nasional Alas Purwo kawasan hutan TN. Alas Purwo termasuk tipe iklim E dengan meliputi : nilai Q rata-rata antara 100 – A. Tipe Topografi Kawasan Taman 167 %, rata-rata curah hujan Nasional Alas Purwo. berkisar antara 1000 – 1500 mm Secara umum kawasan Taman per tahun, temperatur berkisar 0 0 Nasional Alas Purwo mempunyai antara 22 -31 C dengan topografi datar bergelombang kelembaban antara 40 s/d 85 %. ringan sampai berat dengan Dari kebakaran hutan yang telah puncak tertinggi Gunung Lingga terjadi jenis kebakaran hutan di Manis (322 m). Di beberapa TN. Alas Purwo meliputi : tempat terdapat bukit Gamping - Kebakaran permukaan yang terjal menjorok kelaut dengan vegetasi semak dan membentuk tebing pantaiyang tumbuhan perdu dengan terjal terutama terdapat disekitar intensitas kebakaran sering Tanjung Sembulungan sampai terjadi. Tanjung Kucur disebelah Timur.

Buletin Manilkara kauki 5 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 - Kebakaran tajuk dengan kebakaran hutan terjadi pada vegetasi Bambu, dengan bulan September sampai dengan intensitas kebakaran jarang Nopember. Selama Tahun 2010 terjadi. tidak terjadi kebakaran hutan dikarenakan hujan yang turun C. Lokasi dan Frekwensi Kebakaran terus menerus sampai dengan Lokasi yang rawan kebakaran akhir tahun. Sedangkan Tahun hutan di Taman Nasional Alas 2011 terjadi peningkatan luasan Purwo meliputi kawasan hutan kebakaran yang cukup tajam, yang berdekatan dengan areal karena lokasi kebakaran adalah Hutan Produksi Perum Perhutani zona Tradisional dan Zona yang digunakan masyarakat Rehabilitasi TNAP yang dulunya untuk PHBM karena kawasan dikelola oleh Perum Perhutani TN. Alas Purwo berbatasan dengan tanaman jatinya. Areal langsung dengan kawasan tersebut pada musim kemarau Hutan Produksi Perhutani. banyak terdapat serasah daun jati Kebakaran terjadi karena dari pengguguran daun pohon mereka melakukan pembakaran jati yang kekeringan. serasah dibawah tegakan jati yang tidak terkendali. Selain itu Pada tahun-tahun sebelumnya daerah yang rawan kebakaran kebakaran pada areal tersebut adalah kawasan hutan dengan tidak masuk dalam laporan dominasi tumbuhan Bambu yang kebakaran hutan Balai TN Alas berada di kelerengan. Dari data Purwo. Dengan kembalinya Kebakaran Hutan TN. Alas Purwo pengelolaan kawasan tersebut tahun 2007 s/d 2009 frekwensi

6 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 ke TNAP, maka setiap kejadian D. Penyebab Kebakaran Hutan pada areal tersebut harus Secara umum kebakaran hutan dilaporkan. Pada tahun 2011 yang terjadi di TN. Alas Purwo terjadi kebakaran yang sangat adalah karena kelalaian manusia luas yaitu sebesar 171,92 Ha. baik melalui pembukaan lahan Pada umumnya vegetasi yang yang berada di Hutan Produksi terbakar adalah serasah daun oleh masyarakat, pembakaran jati dan hutan rimba yang serasah daun jati di hutan didominasi oleh bambu. Kedua produksi, kesengajaan pemburu pohon tersebut pada saat untuk mengalihkan perhatian musim kemarau kondisinya petugas atau mengasapi daging sangat kering sehingga mudah hasil buruan, maupun karena terbakar. Adapun luasan pembakaran serasah daun kebakaran selama 5 tahun oleh para pencari hasil hutan terakhir dapat dilihat pada bukan kayu seperti kemiri dan gambar di bawah ini. juga nelayan yang membuat perapian di tempat yang rawan kebakaran.

Buletin Manilkara kauki 7 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 MASYARAKAT PEDULI API (MPA) MEMBANGUN KEPEDULIAN MASYARAKAT

TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN HUTAN

oleh : Arifin Suntoro (Polhut Penyelia)

Masyarakat Peduli Api (MPA) adalah anggota masyarakat dari berbagai profesi yang mempunyai kepedulian terhadap kelestarian hutan dan terhadap pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dengan sukarela menyatakan kesediaannya untuk melakukan pengendalian kebakaran hutan sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang dimilikinya secara sukarela tanpa mengharapkan insentif apapun. MPA bertugas membantu Balai Taman Nasional Alas Purwo dalam melaksanakan kegiatan pencegahan, pemadaman dan penanggulangan kebakaran hutan. Sedangkan fungsinya adalah:

8 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 1. Menjadi mitra Balai TN Alas Pada tahun 2010 Balai TN Alas Purwo Purwo dalam memberi kembali membentuk kelompok MPA penyuluhan dan penerangan dengan beranggotakan 30 orang. kepada masyarakat sekitar Kelompok MPA yang dibentuk hutan akan bahaya kebakaran tersebut domisilinya berdekatan atau dan upaya yang dilakukan berbatasan dengan kawasan hutan dalam mencegah kebakaran dan sehingga diharapkan berperan dalam pemadaman dini. upaya pengendalian kebakaran 2. Membantu Balai TN Alas Purwo hutan yang terjadi di wilayahnya. melakukan patroli pencegahan Setiap tahun Regu Brigdalkar dan pemadaman api sesuai melakukan pembinaan terhadap keterampilan. kelompok MPA tersebut untuk terus mengasah rasa kepedulian dan 3. Melaporkan ke desa atau Balai keterampilan MPA dalam upaya TN Alas Purwo jika ada pelaku pengendalian kebakaran hutan. pembakaran hutan.

Buletin Manilkara kauki 9 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 PERALATAN PEMADAMAN KEBAKARAN HUTAN SEBAGAI SALAH SATU PENENTU KEBERHASILAN OPERASI PEMADAMAN

Oleh : Hariyanto (Polhut Pelaksana Lanjutan)

Australia yang biasanya kebakaran tajuk bisa menggunakan pesawat atau helikopter pengangkut air untuk operasi pemadamannya, akan tetapi tidak akan efektif digunakan di Sumatera yang kebakaran hutannya adalah kebakaran bawah (lahan gambut). Oleh karena itu ketepatan pemilihan alat akan menentukan keberhasilan opersi pemadaman kebakaran hutan. Meskipun demikian Ketepatan pemilihan peralatan yang tidak ada salahnya kita mengetahui akan digunakan dalam pemadaman macam-macam peralatan kebakaran hutan sangat menentukan pemadaman kebakaran hutan yang keberhasilan operasi pemadaman. ada. Tidak semua perlatan bisa digunakan di semua tempat kebakaran hutan. Di Peralatan pemadaman setiap wilayah memiliki karakteristik dikelompokkan dalam berbagai masing-masing sehingga peralatan kategori antara lain : yang digunakan juga akan berbeda. 1. Peralatan Tangan Seperti contoh kebakaran hutan di Peralatan tangan jenis-jenisnya Sumatera dengan yang terjadi di terdiri dari : Amerika atau Australia jelas sangat a. Alat potong yang antara lain berbeda. Kalau di Amerika atau

10 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 a.1. Kapak Dua fungsi dengan kapak. Fungsinya adalah a.4. Golok atau sejenisnya untuk memotong Fungsinya untuk pohon kecil dan membersihkan semak dapat digunakan juga belukar yang lebat, untuk mencongkel, pemangkasan ranting- menggaruk dan ranting pada saat menggali dalam pembuatan ilaran api. pembuatan ilaran api. b. Alat Garu a.2. Kapak Dua Mata b.1. Garu Tajam Fungsinya adalah Digunakan dalam untuk memotong pembuatan ilaran api, pohon kecil hingga sisi kebakaran dan sedang, pemangkasan operasi pemadaman dan penebangan kebakaran, alat ini pohon pada sangat tepat untuk pembuatan ilaran api. pembuatan ilaran a.3. Pengait Semak api pada hutan yang Fungsinya untuk menggugurkan daun. membersihkan semak b.2. Garu Sekop belukar yang lebat Bilahnya digunakan pada lokasi-lokasi untuk memotong yang sulit dijangkau rumput, serasah yang

Buletin Manilkara kauki 11 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 dalam, semak-semak d. Alat Penyemprot Api ringan, membabat dan (Pompa Punggung) menggaruk. Geriginya Digunakan untuk sangat efektif untuk menyemprot api secara pengerukan daun- dini dan lebih efektif untuk daun dan sampah jenis kebakaran permukaan. b.3. Sekop Dapat dioperasikan pula Dapat digunakan pada kegiatan Mop-Up. untuk memadamkan 2. Peralatan Semi Mekanik. api liar, menimbun Peralatan semi mekanis antara api dengan tanah dan lain : dapat difungsikan a. Gergaji mesin (Chain-saw) untuk operasi Mop- Digunakan untuk Up. menebang pohon sedang c. Alat Pemukul Api (Flapper) sampai besar pada Fungsinya untuk persiapan pembuatan ilaran pemadaman api api. secara langsung dan b. Pompa Air Portabel memadamkan api Merupakan alat penyedot permukaan atau mematikan portabel yang apabila sisa-sisa api bekas dilengkapi dengan kebakaran besar. Paling perlengkapan selang akan efisien aapabila digunakan menjadi penyemprot/ untuk memukul-mukul api pemadam kebakaran yang yang membakar ranting- handal. ranting kecil, dedaunan c. Tangki Air atau serasah, alang-alang Tangki penampungan air serta semak belukar.

12 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 terdiri dari berbagai ukuran b. Alat komunikasi jarak sesuai dengan kondisi sedang (Rig atau SSB – 16 lapangan dan tersedianya meter) sumber-sumber air di c. Alat Komunikasi jarak jauh sekitarnya. (SSB atau Phillip 80 meter) 3. Peralatan Mekanis 6. Peralatan Pendukung Alat berat seperti Traktor, Peralatan pendukung pada Buldozer dan Shovel. Alat umumnya adalah perlengkapan ini dapat difungsikan untuk yang dipergunakan oleh regu membantu pembuatan ilaran pemadam kebakaran pada api pada lokasi yang datar atau saat melakukan pemadaman. tidak bertopografi berat. Perlengkapan tersebut antara 4. Peralatan Angkutan lain : Peralatan ini dapat berupa a. Topi Pengaman (Helm) kendaraan roda empat atau b. Lampu Kepala lebih yang dapat digunakan c. Pakaian Tahan Api untuk mengangkut regu d. Kantong Air Minum pemadam, tangki air, pompa e. Perlengkapan PPPK air, peralatan tangan serta f. Perlengkapan lainnya perlengkapan lainnya. seperti : sepatu boot, kaos kaki dan tangan, serta tas 5. Peralatan Komunikasi punggung. Alat komunikasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: a. Alat komunikasi jarak pendek (HT)

Buletin Manilkara kauki 13 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Pengendalian kebakaran hutan REGU merupakan salah satu tugas yang penting dalam upaya melestarikan BRIGDALKAR kawasan hutan. Oleh karena itu Balai Taman Nasional Alas Purwo perlu membentuk regu Brigade Pengendalian BALAI TAMAN Kebakaran Hutan atau yang disebut juga dengan “Manggala Agni” dengan tugas NASIONAL untuk menyusun dan melaksanakan program pengendalian kebakaran hutan. Dengan dibentuknya regu ALAS PURWO tersebut maka diharapkan akan tercipta sistem pengendalian dan pemadaman Oleh : Bagyo Kristiono kebakaran hutan yang lebih optimal. (Polhut Pelaksana Lanjutan) Dengan tersusunnya program dan pelaksanaan kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan maka sistem pemadaman dapat dilakukan dengan lancar apabila terjadi kebakaran hutan.

14 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 Dasar Hukum : 5. Peraturan Pemerintah No. Dalam melaksanakan tugas dan 45 Tahun 2004 tentang fungsinya, Brigade pengendalian Perlindungan Hutan kebakaran hutan berlandaskan pada 6. Keputusan Dirjen PHKA peraturan perundang-undangan nomor : 21/KPTS/DJ-IV/2002 sebagai berikiut : tentang Pedoman Pedoman 1. UU No. 5 Tahun 1990 tentang Pembentukan Brigade Konservasi Sumber Daya Alam Pengendalian Kebakaran Hutan Hayati dan Ekosistemnya. di Indonesia 2. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pembentukan Brigade Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengendalian Kebakaran Hutan di 3. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Indonesia. Kehutanan Pada pasal 22 PP No. 45 tahun 2004 4. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan 2001 tentang pengendalian pengendalian kebakaran hutan, Kerusakan dan atau Pencemaran pemerintah membentuk Lembaga Lingkungan Hidup yang Berkaitan Pengendalian Kebakaran Hutan pada dengan Kebakaran Hutan dan tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten atau Lahan. dan Unit Pengelola Hutan.

Buletin Manilkara kauki 15 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Lembaga pengendalian kebakran b. Melakukan koordinasi hutan tersebut disebut “Brigade dengan instansi terkait Pengendalian Kebakaran Hutan”. dan stakeholder yang ada Brigade Pengendalian kebakaran seperti masyarakat, LSM, hutan disebut juga “Manggala Agni” Pengusaha Pariwisata Alam, yang mempunyai arti sebagai berikut dan lain-lain. : Manggala artinya Panglima, dan c. Memberikan pembinaan Agni artinya api. teknis dan administrasi dalam rangka optimalisasi, efisiensi, dan efektivitas

STRUKTUR ORGANISASI REGU PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN BALAITAMAN NASIONAL ALAS PURWO

KOMANDAN REGU BRIGDALKAR

WAKIL KOMANDAN

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK SERBU API ILARAN API MOBIL UNIT POMPA AIR MOP-UP LOGISTIK & DAMKAR PERALATAN

Adapun struktur organisasi Brigade d. Merencanakan dan pengendalian kebakaran hutan Balai menyelenggarakan strategi Taman Nasional Alas Purwo adalah penanggulangan kebakaran sebagai berikut : hutan Adapun uraian tugas Brigade e. Membuat laporan pengendalian kebakaran hutan Balai pelaksanaan Taman Nasional Alas Purwo adalah penanggulangan kebakaran sebagai berikut : hutan. 1. Komandan Regu Brigdalkar 2. Wakil Komandan Regu a. Bertanggung jawab Brigdalkar terhadap penanganan a. Membantu Komandan kebakaran hutan di wilayah Regu Brigdalkar mencakup Balai Taman Nasional Alas bidang administrasi dan Purwo. pembuatan laporan

16 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 kegiatan dan evaluasi dari bagian belakang dan penanggulangan kebakaran bergerak ke depan melalui hutan dua sisi api. b. Bertanggung jawab kepada b. Bertanggung jawab kepada Komandan Regu Brigdalkar Komandan Regu Brigdalkar

3. Kelompok Serbu Api 4. Kelompok Ilaran Api a. Bertugas langsung untuk a. Bertanggung jawab untuk memadamkan api dengan melokalisir dan Memutus upaya pemadaman menjalarnya api mengarah langsung pada b. Membersihkan vegetasi lidah api, dengan dua yang belum terbakar di cara penyerangan yaitu daerah garis ilaran yang langsung menyerang dibuat. muka api dan menyerang

Buletin Manilkara kauki 17 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 c. Bertanggung jawab kepada menyemprotkan air Komandan Regu Brigdalkar langsung ke arah api serta membantu kelompok 5. Kelompok Pompa Air logistik dan peralatan untuk a. Bertanggung jawab mendistribusikan logistik, terhadap penggunaan dan personil dan peralatan perawatan mesin pompa air. pemadam kebakaran b. Membantu kelompok c. Bertanggung jawab kepada serbu api dengan cara Komandan Regu Brigdalkar menyemprotkan air langsung ke arah api. 7. Kelompok Mop – Up c. Bertanggung jawab kepada a. Bertugas untuk Komandan Regu Brigdalkar membersihkan sisa-sisa bara api yang masih 6. Kelompok Mobil Unit Damkar menyala a. Bertanggung jawab b. Memastikan bahwa api terhadap penggunaan sudah padam dengan dan perawatan Mobil Unit indikator tidak ditemukan Damkar asap sisa kebakaran b. Membantu kelompok c. Bertanggung jawab kepada serbu api dengan cara Komandan Regu Brigdalkar

18 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 8. Kelompok Logistik dan Peralatan e. Menyiapkan sarana a. Mendukung dan komunikasi yang ada memobilisasi bantuan f. Mengidentifikasi, teknis yang meliputi mencatat, menyiapkan peralatan dan melaporkan data dan b. Mengidentifikasi, kondisi alat komunikasi mencatat, menyiapkan yang ada. dan melaporkan data dan g. Menyiapkan logistik kondisi peralatan yang ada (konsumsi, bahan bakar, c. Mendukung dan obat-obatan) yang ada memobilisasi bantuan h. Mengidentifikasi, teknis yang meliputi mencatat, menyiapkan ketenagaan/ personil dan melaporkan data dan d. Mengidentifikasi, kondisi logistik (konsumsi, mencatat, menyiapkan bahan bakar, obat-obatan) dan melaporkan data yang ada. dan kondisi ketenagaan/ i. Bertanggung jawab kepada personil yang ada serta Komandan Regu Brigdalkar aktivitasnya.

Buletin Manilkara kauki 19 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 SEKAT BAKAR CARA EFEKTIF MELOKALISIR DAN MEMINIMALISIR KEBAKARAN HUTAN

Oleh : Bagyo Kristiono (Polhut Pelaksana Lanjutan)

20 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 Gambar sekat bakar yang dibuat selebar 5 meter

Sekat bakar berupa jalur yang melompat menjalar ke tempat yang dibersihkan dan bebas rumput lebih tinggi. sehingga memiliki risiko bahaya kebakaran rendah. Bila api menjalar Tipe sekat bakar masuk ke bagian tepi daerah sekat '' Sekat bakar alami, yaitu bakar maka penyebaran api menjadi sekat bakar yang telah ada lebih lambat, sehingga bisa memberi di alam yang terjadi secara kesempatan pada orang disekitarnya alami, misalnya parit, sungai untuk memadamkan api sebelum dan tebing berbatu. menjalar ketempat lainnya. '' Sekat bakar buatan, yaitu sekat bakar yang dibuat oleh Lebar sekat bakar manusia untuk tujuan tertentu Agak sulit menyatakan dengan antara lain adalah jalan raya, pasti berapa lebar sekat bakar jalan setapak, kanal dan sawah. yang tepat. Lebar sekat bakar yang Pergunakanlah sekat bakar alami disarankan adalah 5 m sampai lebih atau buatan yang telah ada dan dari 30 m. Bahkan api masih dapat perlebar bila diperlukan. menyeberangi sekat bakar yang '' Sekat bakar hijau, yaitu sekat sangat lebar. Penggunaan vegetasi bakar yang berupa vegetasi alami untuk sekat bakar ini sangat hidup. Termasuk di dalamnya penting, dan bila memungkinkan antara lain hutan, lahan-lahan dibuat jalur hijau yang serbaguna pertanian dan terutama hutan dan produktif (lihat halaman berikut). alam yang masih tersisa yang Pembuatan sekat bakar memotong selalu lembab. Tumbuhan lereng (pada garis kontur) harus kering (mati) dan tumbuhan dibuat lebih lebar dibandingkan lain yang mudah terbakar dengan sekat bakar yang dibuat misalnya krinyu (Chromolaena) melintas (vertikal) naik turun lereng, dan pakis yang biasanya dikarenakan api akan dengan mudah tumbuh pada tepi-tepi hutan

Buletin Manilkara kauki 21 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 sebaiknya ditebang, tujuannya agar hutan dapat berfungsi lebih efektif sebagai sekat bakar.

Jalan setapak + jalur hijau dapat menghambat menjalarnya api pada alang-alang tinggi (tua)

Jalan setapak merupakan sekat bakar pada '' Sekat bakar penggembalaan. alang-alang muda Penggembalaan ternak pada padang alang-alang dapat membantu memelihara sekat bakar karena ternak akan memakan alang-alang muda sehingga menekan populasi alang-alang. Dengan demikian jalur atau celah akan tetap bebas alang- alang. Pengawasan yang ketat terhadap ternak perlu dilakukan agar tidak merusak tanaman atau pohon muda yang tumbuh disekitarnya.

Jalan setapak saja tidakcukup sebagai sekat ' bakar pada alang-alang tinggi (tua) ' Sekat Bakar 'hidup' atau 'hijau', yaitu berupa jalur vegetasi yang cukup lebar dan tidak mudah terbakar yang sengaja ditanam untuk menggantikan alang-alang. Memilih jenis tanaman yang cocok untuk sekat bakar hijau:

22 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 yy Mudah tumbuh dan tidak industri yaitu: Akasia (Acacia memerlukan perawatan auriculiformis), A. mangium, intensif kaliandra (Calliandra calothyrsus), yy Cepat menaungi untuk bulangan (ind) atau wareng menekan populasi alang- (Jw) (Gmelina arborea), lamtoro alang gung (Leucaena leucocephala), yy Tahan terhadap Macadamia hildebrandii, puspa kebakaran dan mudah atau kembang cangkak (Schima tumbuh kembali setelah wallichii), jambu air (Syzygium terbakar cumini) dan laban (Vitex yy Tidak terlalu banyak pubescens). menggugurkan daun kering yang mudah '' Sekat bakar “hitam”, yaitu terbakar sekat bakar yang dibuat yy Tumbuhan sukulen dengan jalan membakar berdaun tebal yang selalu rumput-rumputan atau hijau sepanjang tahun vegetasi lainnya sebagai yy Pohon ditanam dengan pemisah antara lahan yang jarak tanam agak rapat satu dan lainnya. Pembakaran (misalnya 1 x 1 m) agar sebagai alat untuk membuat cepat diperoleh kanopi sekat bakar ini tidak yang rapat sehingga direkomendasikan, karena segera menekan kemungkinan besar dapat pertumbuhan alang-alang. menjadi sumber kebakaran dan berbahaya kecuali bila Jenis-jenis pohon yang umum ada petugas pemadam dipakai sebagai sekat bakar hijau kebakaran yang mengawasi terutama pada hutan tanaman

Buletin Manilkara kauki 23 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 dan benar-benar ahli dalam mungkin timbul dari padang alang- memadamkan kebakaran. alang. Pemilik lahan baik tingkat Selain itu tindakan ini tidak perorangan maupun tingkat desa produktif, hanya bersifat kemungkinan akan meletakkan sementara karena alang-alang sekat bakar di tepi dan mengelilingi akan segera tumbuh kembali, lahannya. Untuk perkebunan besar dan menyebabkan erosi. atau proyek PPA, sekat bakar tersebut dapat dibagi-bagi setiap 50 m Penempatan sekat bakar terdapat sekat bakar, sehingga bila Tempat yang terbaik untuk terjadi kebakaran pada salah satu penempatan sekat bakar adalah bagian perkebunan, penjalaran api mengelilingi daerah yang bernilai ke tempat lain dapat dicegah. Sekat tinggi, untuk memberikan bakar harus dibangun di sekitar perlindungan kepada daerah daerah yang rawan kebakaran tersebut terhadap kebakaran yang (misalnya padang rumput), di mana kemungkinan terjadinya kebakaran

24 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 sangat besar. Pembuatan sekat bakar tidak harus selalu berada tepat pada garis batas lahan, akan lebih memudahkan bila dibangun didekat sekat bakar alami atau buatan seperti parit atau jalan raya. Penyebaran api terhambat dan berkurang intensitasnya pada punggung atau gigir bukit, sehingga sekat bakar sebaiknya ditempatkan sepanjang gigir bukit. Sekat bakar berupa rumput muda selebar 10-20 m lebih efektif ditempatkan di bagian puncak punggung bukit asalkan cukup sering ditebas.

Buletin Manilkara kauki 25 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Reportase

PEMBINAAN PEGAWAI BALAI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO Meningkatkan motivasi pegawai (Merajut Asa, Mengejar Mimpi)

Oleh : Milla Septiana (Calon Penyuluh Kehutanan)

Dalam suatu organisasi/ kelompok organisasi dalam melaksanakan komponen utama yang mendukung setiap butir kegiatan yang tercapainya tujuan adalah anggota merupakan cerminan dari cita-cita tidak terkecuali. Adapun kekuatan atau tujuan dari organisasi tersebut. roda penggerak kegiatan yang ada Motivasi lebih menekankan pada dalam organisasi adalah motivasi. kebutuhan manusia akan informasi Motivasi anggota sering dianggap dan untuk mencapai tujuan tertentu. sebagai modal awal bagi suatu Motif ini mendorong manusia untuk

26 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 belajar dan ingin mengetahui. untuk membangun dan mencapai Peranan motivasi pada tingkah laku apa yang telah menjadi visi Taman manusia sangat besar. Motivasi Nasional Alas Purwo yakni sebagai adalah penggerak tingkah laku destinasi edukasi dan spiritual. manusia. Setiap tindakan manusia Kegiatan pembinaan pegawai ini digerakkan, dilatarbelakangi oleh dilaksanakan di Menjangan Jungle motif tertentu. Tanpa motivasi orang Beach Resort Bali - Buleleng dengan tidak berbuat apa-apa, dan mustahil fasilitator dari lembaga konsultan motivasi muncul dengan tanpa motif INSPIRIT Bogor Kegiatan berlangsung yang mendasarinya. selama 2 hari tanggal 20 s/d 21 pada Balai Taman Nasional Alas Purwo bulan Oktober 2012 yang diikuti oleh yang dikepalai oleh Bapak Rudijanta 28 pegawai Balai Taman Nasional Tjahja N, S.Hut, M.Sc bersama Alas Purwo. jajarannya dengan maksud yang Dalam kegiatan ini para staf TNAP terkandung dalam suatu unsur diajak untuk berfikir bersama motivasi tersebut mengadakan dengan potensi masing-masing kegiatan yang pada intinya melalui materi yang dikemas secara bertujuan untuk meningkatkan apik dan menarik dalam bentuk motivsi bagi para staf Taman permainan dan kegiatan yang Nasional Alas Purwo untuk lebih melibatkan setiap individu. Kegiatan dapat meningkatkan efektifitas dan di hari pertama para peserta efisiensi kemampuan yang dimiliki diajak untuk memperkenalkan

Buletin Manilkara kauki 27 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 diri melalui gerakan-gerakan yang ataupun mendapatkan apa yang mencerminkan kepribadian masing- menjadi mimpi dan imajinasinya. masing. Kegiatan ini bertujuan untuk Selanjutnya masing-masing individu pada malam harinya para peserta dipersilahkan menggunting isi diminta untuk mengisi quisioner gambar atau tulisan dalam majalah yang telah disiapkan oleh tim yang menurut mereka menarik dan pengajar. Dalam quisioner tersebut mencerminkan mimpi mereka baik berisi pertanyaan-pertanyaan yang itu mimpi bagi kehidupan pribadi mengarah pada tipe, kelebihan dan maupun bagi TNAP. Selanjutnya kelemahan serta saran bagi masing- gambar-gambar tersebut ditempel masing peserta. Keesokan harinya pada sebuah papan yang telah setiap peserta menerima hasil dari disediakan. Gambar tersebut jawaban quisioner tersebut dengan mewakili mimpi dari para peserta 8 rekomendasi/saran bagi setiap tahun mendatang. Dalam kegiatan karakter yang dimiliki. ini terlihat sekali antusias para Hari berikutnya para peserta dibagi peserta dalam mengumpulkan dalam kelompok. Sebelumnya gambar yang menjadi mimpi mereka. peserta diputarkan sebuah video Inti dari kegiatan ini adalah segala yang menggambarkan seseorang sesuatu yang ada di dunia ini adalah dengan kekuatan pikiran dan berawal dari mimpi dan masing- imajinasinya dapat memperoleh masing orang berhak bermimpi dan

28 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 mewujudkan mimpi tersebut. Kegiatan ini diharapkan akan menjadi Membuat pola business model titik awal kebangkitan bagi inovasi canvas yang merupakan hasil pengelolaan Taman Nasional Alas pemikiran dan kretivitas masing- Purwo dengan pola kreativitas masing peserta dalam menyusun memaksimalkan potensi dan strategi untuk mencapai tujuan yang mengembangkan mimpi dan cita-cita. telah ditentukan di awal. Peserta dibagi kembali dalam kelompok dengan agenda dari masing-masing kelompok membuat rencana grand design kegiatan bagi pengelolaan TNAP tahun 2013. Dari grand design tersebut delanjutnya dituangkan dalam kegiatan peragaan busana yang juga diperankan dan di design oleh masing-masing kelompok. Ternyata dari kegiatan ini muncul potensi kreativitas dan inisiatif dari para peserta untuk menuangkan ide/gagasan rencana kegiatan mereka.

Buletin Manilkara kauki 29 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Artikel

30 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 Jelarang di Resort Bedul, Taman Nasional Alas Purwo

Oleh : Adi Sulistyo Calon Pengendali Ekosistem Hutan

Nama Jenis Satwa, '' Ruang hidup khusus: 1). Indonesia : Jelarang / Tupai Tajuk pohon bagian tengah dan Jelarang atas 2). Latin : Ratufa bicolor 3). Lokal : Jelarang Jelarang adalah salah satu jenis 4). Inggris : Giant Squirrel tupai besar yang hidup di hutan dataran rendah Taman Nasional Alas '' Habitat Satwa: Purwo. Satwa liar yang memiliki Hutan dataran rendah (lowland ukuran tubuh paling besar diantara forest), hutan pantai (Coastal forest) jenis tupai lainnya ini memiliki kebiasaan khusus dibandingkan ' ' Status Keterancaman/ jenis tupai yang sering dijumpai Kepunahan dan Pelestarian: di sekitar halaman rumah, taman 1). Undang-Undang Nomor 5 ataupun pekarangan hijau lainnya. Tahun 1990 Ukuran tubuh jelarang yang relatif 2). Peraturan Pemerintah RI No. besar (dewasa dapat mencapai > 1 7 Tahun 1999 (Akta 76/72 kilogram dengan panjang hampir dilindungi) 1 meter), jelarang memerlukan 3). SK Menhutbun No.22 KPTS- makanan yang cukup banyak dan II/1999 beraneka ragam sebagai pemenuhan 4). Appendix I CITES kebutuhan gizi vitamin untuk hidup 5). LR / LC (Low Risk/ Least dan kelestarian jenisnya. Concern) IUCN Jelarang sering dijumpai pada hutan 6). Permen Nomor 44/M-DAG/ dataran di Indonesia dan tersebar PER/7/2012 secara merata di Sumatera, Jawa dan '' Ruang hidup umum: Kalimantan. Keberadaannya di dalam Merata mulai dari lantai hutan kawasan hutan khususnya kawasan sampai dengan tajuk pohon pelestarian alam memegang peranan

Buletin Manilkara kauki 31 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Ukuran tubuh Jelarang: Kepala- Panjang Panjang kaki Panjang Panjang Sumber badan ekor belakang telinga tengkorak Berat (gr) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Medway 330-375 425-460 75-80 - - 1020-1620 Harison 290-360 360-576 70-90 - 70 1000 Lekagul 373 461 77 30-38 74 - penting dalam penyebaran dan Sub ordo : Sciuromorpha pemencaran biji-bijian tumbuhan Super family : Sciuroidae hutan dan penunjang siklus rantai Family : Sciuridae makanan (konsumen tingkat I) bagi Sub family : Sciurinae predator alaminya. Tribe : Ratufini Dewasa ini tidak jarang : Ratufa ditemukan jelarang yang sering Species : Ratufa bicolor diperdagangkan ditengah- Sub species : Ratufa bicolor tengah masyarakat Indonesia, bicolor (Sparrman, bahkan diperjualbelikan ke 1778) (Romer, 1968; luar negeri karena keunikan Lekaguldan McNeely, fisik dan kemudahan dalam 1977; dan Jessop, pemeliharaannya (pemakan buah). 1988) Pengambilan jelarang di alam sangat mengancam keberadaan Di Taman Nasional Alas Purwo dan kelestarian jenisnya secara jelarang sering dijumpai pada alamiah berikut proses ekologi tajuk-tajuk pohon yang sedang yang berlangsung. Oleh karena bertunas ataupun yang sedang itu, Pemerintah Republik berbuah. Berdasarkan eksplorasi Indonesia mengeluarkan peraturan selama 1 (satu) tahun di Resort menteri tahun 2012 yang melarang Bedul, secara umum jelarang lebih perdagangan ekspor satwa sering beraktifitas di areal hutan jelarang karena termasuk salah dataran rendah yang selalu hijau satu satwa terancam punah dalam dimana terdapat pohon sedang daftar CITES Appendix I. bertunas dan berbuah, terkadang juga sesekali mengunjungi hutan Secara umum, klasifikasi Jelarang pantai namun hampir tidak pernah secara sistematis adalah : ditemukan aktifitasnya pada hutan Kingdom : Animalia mangrove. Perilaku dan aktifitas Phylum : Chordata jelarang di hutan dataran rendah Sub phylum : Vertebrata Resort Bedul tidak jauh berbeda dari Klas : Mamalia kerabat tupai lainnya yang selalu Ordo : Rodentia beraktifitas melompati dan melintasi

32 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 dahan dengan cepat sesuai dengan protein bagi tubuhnya sama seperti kondisi habitat dan lingkungannya. jenis-jenis pengerat ataupun tupai Jelarang dengan mudah dijumpai lainnya. pengunjung di dalam hutan Jelarang makan dan minum saat berjemur, bergerak, makan, (ingestive) menggunakan dua buah berpindah, istirahat dan interaksi kaki depannya yang memiliki cakar/ sosial pada tajuk pohon dan sangat kuku yang cukup panjang dan jarang melintasi lantai hutan. runcing sehingga dapat dengan mudah mencengkeram makanan dan Prosentase peggunaan waktu harian mengambil buah yang mengandung jelarang (Faridah,I 1999): air dan tunas, sedangkan kedua kaki jenis prosentase beraktifitas (%) bagian belakang, badan dan ekor aktifitas Pagi siang Sore menyeimbangkan posisinya berayun makan 45,23 45,81 8,96 di dahan ataupun ranting tajuk berpindah 33,80 54,82 11,38 istirahat 36,00 59,64 4,36 pohon. Dengan keseimbangan yang dimiliki Jelarang melakukan aktifitas membuat jelarang mampu memenuhi berjemur di dahan pohon saat kebutuhan makannya sekaligus pagi hari sebagai selingan setelah mempertahankan hidupnya dengan beraktifitas makan. Tempat yang cara berayun di dahan tajuk bagian disukai untuk berjemur, biasanya atas pohon serta mampu melompat tidak jauh dari lokasi pohon pakan dan melarikan diri dengan cepat dengan jumlah ketersediaan sumber dari para predator alaminya seperti pakan yang melimpah, seperti elang brontok (Nisaetus cirrhatus) dan pohon tinggi dengan dahan yang musang yang mendiami kawasan besar dan terdapat buah atau tunas hutan Resort Bedul. daun muda di sekelilingnya. Pohon pakan jelarang diantaranya adalah Dalam menghadapi pemangsa, : ketapang (Terminalia catappa), musuh ataupun gangguan kepuh (Sterculia feotida), mahoni lainnya, jelarang mula-mula diam (Swietenia mahagony), jenis beringin, memperhatikan dan mengawasi munung (Sterculia campanulata), sumber gangguan yang ada johar (Cassia siamea), jambu (Eugenia lalu berlari ataupun melompat javanica), bayur (Pterospermum dengan cepat menghindari javanicum), sawo kecik (Manilkara bahkan berkamuflase dengan kauki), laban (Vitex sp.), dsb. Jelarang diam menelungkup dalam posisi juga memakan telur-telur burung sejajar pada cabang pohon ataupun kecil dan serangga yang ditemuinya tegakan vertikal pohon, sehingga sebagai pemenuhan kebutuhan musuh bisa terkecoh.

Buletin Manilkara kauki 33 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Saat musim kawin di bulan Juli, tajuk pohon-pohon yang rimbun jelarang jantan dan betina bertemu seperti mahoni, kepuh dan pohon pada dahan pohon di tajuk bagian saman (trembesi). Sarang jelarang atas, biasanya didahulukan dengan berbentuk globular berbahan daun proses jantan yang menarik dan ranting dalam tajuk pohon perhatian betina dengan cara bagian atas yang dapat menopang mengeluarkan suara “ck.ck..ck.ck” sarangnya dengan baik dan terhindar dengan intonasi yang cukup keras dari gangguan. disertai gerakan ujung ekornya yang Kebutuhan informasi yang terus bergerak naik turun, lalu dilanjutkan berkembang tentang satwa liar jenis dengan mengejar betina. Sarang jelarang sangat dibutuhkan untuk jelarang umumnya berada pada mengungkap rahasia keberadaan

34 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 satwa liar yang unik bentuk dan corak ada, sikap dan peran serta manusia tubuhnya ini. Perilaku dan keberadaan yang berpotensi mengganggu kehidupan jelarang merupakan keberadaannya tentunya wajib komponen yang menentukan dihindarkan untuk menjamin proses keberlanjutan pelestarian satwa dan kehidupan jelarang berjalan secara tumbuh-tumbuhan liar di Taman alami, sehingga generasi mendatang Nasional Alas Purwo. dapat dengan mudah menemui, Dalam mendukung dan menjamin melestarikan dan mempelajari upaya keberlanjutan proses kehidupan jelarang di habitat kehidupan jelarang secara alami alaminya. di Taman Nasional Alas Purwo, disamping mematuhi peraturan yang

Buletin Manilkara kauki 35 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 MENANAM POHON DAN MEMBANGUN HUTAN DI SEKITAR KITA

Oleh : Suharto (Polhut Penyelia)

Menurut Undang-undang nomor: Indonesia, memberikan manfaat serba- 41 tahun 1999 hutan adalah suatu guna bagi umat manusia karenanya kesatuan ekosistem berupa hamparan wajib di-syukuri, diurus dan dikelola lahan berisi sumberdaya alam hayati secara optimal serta dijaga kelestarian yang didominasi pepohonan dalam pemanfaatannya untuk sebesar-besar per-sekutuan alam lingkungannya, kemakmuran rakyat generasi sekarang yang satu dengan yang lain tidak maupun yang akan datang. dapat dipisahkan. Juga dapat disebut Sebagai karunia, hutan menyediakan pula bahwa sebagai karunia dan dan memberikan dirinya kepada amanah Tuhan Yang Maha Esa yang manusia untuk memenuhi kebutuhan dianugerahkan kepada bangsa

36 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 hidupnya. Pemberian bagi orang berkehendak bahwa semua yang awam berupa misalnya : kayu untuk ada ini untuk seluruh ciptaannya, bahan bangunan dan industri, kayu dahulu, sekarang dan kemudian. bakar, perkakas rumah tangga, hasil Oleh karena itu undang-undang 41 buahnya sebagai bahan makanan tahun 1999 menyebutkan sebagai dan kesenangan atau kepuasan. amanah dengan maksud bahwa agar Sebagai kesenangan atau kepuasan semua orang ( dan ciptaanya ) tanpa misalnya karena mendengar suara, kecuali dapat memanfaatkan semua bentuk, warna, keindahan bahkan yang ada didalam hutan. tingkah lakunya. Didalam hutan Bangsa Indonesia sebagai bangsa banyak tumbuh umbi-umbian seperti yang beradab tentu berbuat lebih gadung, iles-iles, garut yang dapat arif dan bijaksna segala sesuatu diolah menjadi bahan makanan, harus dapat digunakan untuk waktu serta ada jahe, kunyit dan sejenisnya yang lebih lama, manusia yang sebagai bahan obat-obatan, minuman lebih banyak, manfaat yang lebih kesehatan dan banyak yang lain. besar, dunia yang lebih luas dan Sedangkan sebagai amanah, hutan sebagainya. adalah titipan belaka. Karena sekedar titipan maka tentu bukan milik Hutan sebagai sumber manusia, seperti satwa, tumbuhan, Masyarakat sekitar hutan secara tidak bumi, manusia-pun juga ada langsung mendapatkan manfaat yang empunya. Manusia hanya dari fungsi hutan seperti oksigen dapat mengaku karena ke –aku- yang banyak, udara yang bersih, annya itu merasa berhak untuk tidak kebanjiran, tanah subur dan berbuat apa saja. Ke-aku-an yang sebagainya. Manfaat langsung berlebihan menjadikan manusia berupa air yang jernih, kayu bakar, tamak dan sewenang-wenang tanpa umbi-umbian dan hasil hutan lainnya mengingat bahwa semua yang ada yang diijinkan. Merasa atau tidak, ini bukan miliknya. Yang empunya manusia telah memanfaatkan hutan.

Buletin Manilkara kauki 37 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 rumah atau bangunan lainnya dibuat kayu besar dengan diameter satu dengan bahan-bahan berasal dari meter lebih, tentu sudah berumur hutan, ada yang membeli kayu legal ratusan tahun dan orang yang hidup bahkan ada yang illegal atau curian. pada masa sekarang ini belum lahir, Banyak kayu legal, tetapi mungkin jadi mereka merasa tentu tidak lebih banyak yang illegal di pasar, menanam hutan yang sekarang ini. yang harus dikawatirkan adalah Sekarang apa yang mesti harus bila kayu illegal semakin banyak dilakukan bersama ? . . .untuk maka masyarkat sekitar hutan yang menyelamatkan fungsi hutan, kita menanggung akibat buruknya harus berbuat sesuatu, bukan bicara dan orang menudingnya sebagai saja, dan apa yang dapat dilakukan biang keladi. Akibatnya Negara dan tentunya harus segera di kerjakan. masyarakat di rugikan karenanya. Jawbannya adalah mengajak kepada seluruh tokoh masyarakat, agama, Menanam pohon dan memelihara karang taruna, semua kelompok tani Pada zaman dahulu orang tua bilang dan pemerintahan desa ( Kepala “ barang siapa menanam akan desa beserta staf dan jajarannya ) memetik hasilnya “ Walaupun untuk membangun bersama dalam sampai kini kata-kata itu masih membangun hutan. relevan, tetapi pembabatan hutan oleh orang-oang yang tidak pernah PERAN TAMAN NASIONAL ALAS menanam adalah orang yang tidak PURWO bertanggung jawab, mereka sangat Salah satu langkah yang diambil merugikan kawasan hutan. Memang oleh Balai Taman Nasional Alas kenyataannya pada hutan alam tidak Purwo untuk meningkatkan pernah ada yang menanam, ia sudah partisipasi masyarakat sekitar ada sebelum generasi ini ada. Kayu- kawasan konservasi dalam upaya

38 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 pembangunan kehutanan adalah masyarakat. Sesuai pasal 33 ayat 3 dengan pelaksanaan pemberdayaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa masyarakat di Desa penyangga, “ bumi, air dan kekayaan alam yang pembinaan generasi muda melalui terkandung didalamnya dikuasai wadah Pramuka Saka Wanabakti, oleh Negara dan dipergunakan untuk membentuk Kelompok Kader sebesar-besarnya kemakmuran Konservasi dan melaksnakan rakyat “ . pendidikan lingkungan bagi siswa Kenyataannya menunjukkan bahwa sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA/ kerusakan hutan yang selama yang sederajat. Jumlah desa yang ini terjadi umumnya berpangkal berbatasan dengan kawasan Taman dari kurang bijaksananya dalam Nasional Alas purwo sebanyak 11 mengelola pemanfaatan sumberdaya desa dari 3 Kecamatan. Kecamatan alam hayati dengan penggunaan Tegaldlimo yaitu Desa Kedungasri, teknologi tinggi yang tidak disertai Kedunggebang, Kedungwungu, dengan upaya pencegahan dampak Kalipait, Purwoasri, Purwoagung negatifnya, proses kerusakan dan Desa Kendalrejo dengan luas sumberdaya alam hayati dan wilayah 76.783.872 Ha. Sedangkan ekosistemnya semakin dipercepat Kecamatan Purwoharjo terdiri dari dengan adanya pertumbuhan dua desa yaitu Desa Grajagan dan penduduk yang tidak terkendali. Desa Sumberasri dengan luas wilayah Dengan masalah tersebut diatas 1.372.121 Ha., dan Kecamatan Balai Taman Nasional Alas Purwo Muncar terdiri Desa Wringinputih berupaya dengan program dan Kedungringin dengan luas pembuatan pembibitanya yang siap wilayah 2.034.917 Ha. tanam dan bekerja sama dengan Kekayaan yang berupa sumber masyarakat senantiasa merestorasi daya alam hayati dan ekosistemnya kawasan taman nasional yang tersebut, saat ini telah dirasakan rusak akibat bencana alam dan oleh dunia dalam keadaan bekas pencurian, melakukan cenderung makin menurun pendampingan kepada desa sebagai akibat banyaknya upaya penyangga kawasan, mengajak ekploitasi, dan terutama disebabkan untuk menanam pohon disekitar oleh perlakukan umat manusia kita agar musnahnya berbagai jenis yang kurang bijaksana dapat tumbuhan serta erosi, kekeringan mengakibatkan musnahnya di musim kemarau dan bencana berbagai jenis tumbuhan serta yang akan mengakibatkan kerugian erosi, kekeringan di musim kemarau kepada masyarakat tidak akan dan lain-lain, bencana yang akan terjadi. Amin …. Bagai mana dengan menimbulkan kerugian kepada yang lain …?

Buletin Manilkara kauki 39 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 pengendali konsumen pertama RAPTOR seperti ular, tikus, tupai, dll. Beberapa jenis raptor merupakan indikator di lingkungan yang baik. Apabila dilihat dari ukuran tubuh, umumnya ukuran tubuh betina lebih besar daripada Taman jantan. Kawasan TNAP memiliki 283 jenis Nasional burung yang telah teridentifikasi dan beberapa diantaranya merupakan Alas Purwo raptor. Raptor dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu Oleh : Gendut Hariyanto raptor yang bersifat diurnal (sifat (Polhut Pelaksana Lanjutan) perilaku hewan yang aktif di siang hari sementara di malam harinya tidur) dan raptor yang bersifat nokturnal (kebalikan dari diurnal). Raptor berasal dari bahasa latin Beberapa jenis raptor diurnal raptare yang artinya mencengkram, melakukan migrasi, misalnya burung ada juga yang menyebutkan rapere elang-alap yang melakukan migrasi yang berarti merebut atau merebut dari bumi bagian utara sampai bumi paksa dan mungkin merujuk secara bagian selatan yang jaraknya dapat informal kepada semua burung mencapai ribuan kilometer. pemangsa. Raptor memliki tiga Raptor biasanya melakukan terbang ciri anatomis yang khas yang berputar (soaring) selama beberapa membedakan mereka dari kelompok menit dengan cara mengikuti burung lainnya, yaitu: aliran udara panas (thermal) yang (1) kaki yang kuat dengan cakar arah alirannya dari bawah ke atas, yang juga kuat dan sangat sehingga mendorong raptor semakin tajam, terbang tinggi dan kemudian (2) paruh yang kuat, tajam dan meluncur kearah yang mereka bagian atasnya melengkung, inginkan. Soaring ini menghemat (3) mata yang tajam. energi burung pemangsa dalam melakukan terbang. Di TNAP Dalam suatu ekosistem raptor terdapat 2 (dua) famili raptor yang merupakan top-predator atau sebagai bersifat diurnal dari 5 (lima) famili puncak dalam jaring-jaring makanan. yang ada yaitu: Dalam hal ini, raptor sebagai

40 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 1. Accipitridae Daftar burung Famili Accipitridae di TN Alas Purwo NO NAMA INDONESIA NAMA LATIN NAMA INGGRIS 1. Elang laut perut putih Haliaeetus leucogaster White-bellied Sea Eagle 2. Elang bonda Haliastur indus Brahminy Kite 3. Elang-ikan kelabu Ichthyophaga ichthyaetus Grey-headed Fish Eagle 4. Elang hitam Ictinaetus malayensis Black Eagle 5. Elang-ular bido Spilornis cheela Crested Serpent Eagle 6. Elang jawa Spizaetus bartelsi Javan Hawk Eagle 7. Elang brontok Spizaetus cirrhatus Crested Hawk-Eagle 8. Elang-alap nipon Accipiter gularis Japanese Sparrowhawk 9. Elang Alap Cina Accipiter soloensis Chinese Sparrowhawk 10. Elang Alap Accipiter sp. 11. Elang jambul Accipiter trivirgatus Crested Goshawk 12. Elang tikus Elanus caeruleus Black-winged Kite 13. Sikep-madu asia Pernis ptilorhynchus Crested Honey Buzzard 14. Elang perut-karat Hieraaetus kienerii Rufous-bellied Eagle

Berikut merupakan beberapa Status: gambaran burung famili Accipitridae Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan yang ditemukan di TN Alas Purwo PP no 7 th 1999 a. Elang laut perut putih CITES: IUCN: Least Concern/Beresiko rendah Makanan: Ular laut, kura-kura, anak penyu laut (tukik), burung-burung air (penggunting laut, petrel, camar, cikalang, pecuk dan cangak) dan mamalia jenis pengerat domestik seperti tikus. Penyebaran di TNAP Basori, Gunting, JPB, Pal 24, Rowobendo, Sadengan, Sunglon Ombo, Sumbergedang, Trianggulasi, Bajulan, Batulawang, Bebekan, Brobos, Jajang Kandangprahu, Kandangteri, Motolele, Ngapak, Pandanan, Parangireng, Plengkung, Pondokwaru Goa, Satrian, Apur,

Buletin Manilkara kauki 41 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Bedul, Bonaji, Bulu, Buyukan 1, Penyebaran di TNAP: Cungur, Curah Ketek, Gudangseng, JPB, Mangleng dan Sadengan. Jambu, Kere, Ngagelan, Padas, Pathuk, Sarinah, Supit, Apakjigang, c. Elang hitam Curahwuluh, Gupit, Jatipapak, Rondokuning, Tl. Pangpang, Bringinan, Gandrung, Goa Jepang, Klosod, Kucur lama, Meriam, Pasirputih, Tj. Gebang dan Watu Jago. b. Elang jawa

Status: Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan PP no 7 th 1999 CITES: Non Appendix IUCN: Least Concern / Beresiko rendah Makanan: Aneka jenis mamalia kecil, kadal, Status: burung dan terutama telur. Elang Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan hitam dikenal sebagai burung PP no 7 th 1999 perampok sarang. CITES : Penyebaran di TNAP: IUCN : Apakjigang, Batulawang, Least Concern / Beresiko rendah Bedul, Bonaji, Bulu, Buyukan 1, Makanan: Curahwuluh, Gunting, Jambu, Makanan utamanya hewan mamalia Kacangan, Kandangprahu, Kucur, kecil seperti tikus, tupai, kadal, ikan dan Sumbergedang, Ngagelan, Pal 24, ayam, juga beberapa jenis serangga Parangireng, Rembesan, Rowobendo, bergantung ukuran tubuhnya Sadengan, Sambi, Sarinah dan Supit.

42 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 d. Elang-ular bido e. Elang-ikan kelabu

Status: Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan PP no 7 th 1999 CITES: Non Appendix Status IUCN : Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan Least Concern / Beresiko rendah PP no 7 th 1999 Makanan: CITES: Ular, reptil, katak dan mamalia kecil. Non Appendix Penyebaran di TNAP: IUCN: Curahjero, Goa Gajah, Goa Istana, Goa Near Threatene / Hampir terancam Mayangkoro, Gudangseng, Gunting, Makanan: JPB (Jalur Pengamatan Burung), Ikan termasuk yang sudah mati. Kanding, Kere, Sumbergedang, Kadang – kadang memakan reptilia, Gunting, Mangleng, Ngagelan, Pal burung, ayam – ayaman dan mamalia 24, Pancur, Rowobendo, Sadengan, kecil. Trianggulasi, Apakjigang, Blimbingan, Curahkembang, G. Kunci, Gupit, Guwel, Penyebaran di TNAP: Jatipapak, Kucur, Ngaseman, Payaman, Sadengan Plorotan, Rondokuning, Sledotan, Suruhan, Waribangan, Watupecah, Bringinan dan Kapal Pecah

Buletin Manilkara kauki 43 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 f. Elang-alap nipon g. Elang brontok

Status: Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan Status: PP no 7 th 1999 Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan CITES: PP no 7 th 1999 Non Appendix CITES: IUCN: Non Appendix Least Concern / Beresiko rendah IUCN: Makanan: Least Concern / Beresiko rendah Tikus, kelelawar, reptil, serangga, Makanan: burung-burung kecil keluarga Burung, kadal dan mamalia kecil. passerine dan sesekali memakan Penyebaran di TNAP: burung berukuran sedang seperti Bedul, Bulu, Buyukan 1, Gudangseng, burung merpati. Jambu, Kere, Murah, Ngagelan, Penyebaran di TNAP: Curahjero, Curahkembang, Payaman, Jarakan, Sadengan dan Bedul Suruhan, Goa Istana, Goa Padepokan, Motolele, Plengkung, Gombak, JPB (Jalur Pengamatan Burung), Kanding, Pure dan Rowobendo.

44 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 2. Falconidae Daftar burung Famili Falconidae di TN Alas Purwo NO NAMA INDONESIA NAMA LATIN NAMA INGGRIS 1. Alap-alap capung Microhierax fringillarius Black-thighed Falconet 2. Alap-alap sapi Falco mollucensis Spotted Cestrel 3. Alap-alap kawah Falco peregrinus Peregrine Falcon 4. Alap-alap macan Falco severus Oriental Hobby Berikut merupakan gambaran salah satu burung famili Falconidae yang ditemukan di TNAP yaitu : a. Alap-alap capung

Makanan: Status: Jenis – jenis serangga seperti capung, Dilindungi UUNo.5 Tahun 1990 dan belalang sembah dan kupu – kupu. PP no 7 th 1999 Penyebaran di TNAP: CITES: Gombak, Jambu, JPB (Jalur Non Appendix ,Pengamatan Burung), Ngagelan, IUCN: Pancur, Sadengan, Sunglon Ombo, Least Concern / Beresiko rendah Supit dan Tj. Batu.

Buletin Manilkara kauki 45 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122 Sedangkan untuk raptor yang bersifat nokturnal (burung hantu), di TNAP terdapat 1 (satu) familia dari 2 (dua) familia yang ada yaitu famili strigidae.

Daftar burung Famili Strigidae di TNAP NO NAMA INDONESIA NAMA LATIN NAMA INGGRIS 1. Beluk watu jawa Glaucidium castanopterum Javan Owle 2. Beluk ketupa Ketupa ketupu Buffy Fish 3. Punggok coklat Ninox scutulata Brown Hawk-Owl 4. Celepuk reban Otus silvicola Sunda Scops Owl 5. Kukuk seloputu seloputo Spotted Wood Owl

Berikut merupakan gambaran b. Celepuk reban beberapa jenis burung famili Status: Strigidae yang ditemukan di TNAP Tidak dilindungi a. Beluk ketupa CITES: Non Appendix IUCN: Least Concern / Beresiko rendah CIRI: Memiliki ukuran tubuh besar (45 cm) dengan garis-garis tebal. Bulu abu-abu tua dengan berkas telinga horizontal mencolok, tubuh bagian atas coklat kehitaman, bergaris Status: kuning tua halus seluruhnya, alis Tidak dilindungi putih. Bagian bawah tubuh abu-abu keputih-putihan bergaris hitam tebal. CITES: Non Appendix Makanan: Serangga, kodok, tikus, dan lain-lain. IUCN: Least Concern / Beresiko rendah Penyebaran di TNAP: Makanan: Rowobendo Serangga, kodok, tikus, dan lain-lain. Bagi pengamat burung, menemukan Penyebaran di TNAP: raptor di kawasan hutan mungkin Sadengan, ParangIreng, Ngagelan, tidak akan mengalami kesulitan, Gunting dan Sumbergedang. namun bagi para pemula yang ingin mengamati raptor secara langsung di kawasan hutan bila tidak dibekali dengan beberapa pengetahuan,

46 Buletin Manilkara kauki EDISI VIV TAHU TAHUNN 201 20122 besar kemungkinan akan mengalami masih pada aktif, tapi hanya di kesulitan untuk menemukan raptor. dekat-dekat sarang. Untuk itu berikut kami tampilkan 2. Pemilihan tempat beberapa tip mencari raptor di Untuk mengamati raptor, kawasan hutan : pilihlah tempat yang agak 1. Pemilihan Waktu terbuka, biasanya raptor akan pilihlah hari yang cerah atau terlihat dalam keadaan terbang, panas, karena presentase maka itu selalu awasi langit di kemungkinan menemukannya sekitar anda. jauh lebih besar daripada hari 3. Pemilahan Peralatan yang mendung atau hujan. Gunakan binokular ukuran Pada saat panas, mereka sering sedang. Hal ini untuk menjaga terlihat terbang. Waktu mereka kestabilan serta untuk mencari makan pagi hari sekitar memudahkan identifikasi pukul 07.00 - 09.00 dan sore raptor. Bisa juga menggunakan pukul 14.00 - 17.00. Buat raptor monokular atau kamera. nokturnal seperti burung hantu, Khusus untuk monokular dan mereka biasanya sudah mulai handycam, gunakanlah tripod beraktifitas setelah magrib. untuk menghindari guncangan Anda bisa mengidentifikasi jangan lupa buku panduan serta mereka lewat suara bila sulit alat tulis untuk mencatat atau menemukannya. Sekitar jam menggambar raptor asing yang 05.00 pagi biasanya mereka kita jumpai.

Buletin Manilkara kauki 47 EDISIEDISI VIV TAHUNTAHUN 20120122