KASUS PENGATURAN SKOR SEPAK BOLA INDONESIA , PENJUDI MENYOGOK MANAJER HINGGA PEMAIN DITINJAU DARI TATANAN MORAL SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF Dr
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KASUS PENGATURAN SKOR SEPAK BOLA INDONESIA , PENJUDI MENYOGOK MANAJER HINGGA PEMAIN DITINJAU DARI TATANAN MORAL SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF Dr. A. W. Dewantara, S.S., M.Hum Oleh : SASONO P MUKTI (51416064) UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN 2018 ABSTRAK Ddalam sebuah kehidupan kita pati mengenal tatantan moral yang mana yang baik dan yang mana yang buruk karena tatanan moral itu terbentuk setiap manusia di takdirkan hidup di dunia di mana tatanan moral itu akan selalu mencerminkan setiap diri manusia . kita mengenal tatanan moral sujektif dan tatanan moral objektif di mana tatanan moral tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam kehidupan manusia karena tatanan moral tersebut mengatur tentang aklah manusia dan sanksi sankiyang di berikan ketika manusia melanggarnya . dari kasus tersebut dapat di simpulkan bahwa mafia mafia judi bola tersebut tidak memiliki tatanan moral yang baik karena hanya mementinkan kebutuhan pribandinya . dan pssi selaku pelindung organisasi justru ikut menjadi mafia mafia bola di Indonesia ini lah yang mencermin kan kualias olah raga di Indonesia khususnya sepak bola . pantas saja dari semua ajang keikut sertaan Indonesia dalam kanca inrernasiona dan regional selalu kalah karena para memainya sudah lagi tidak menunjukan kualitanya sebagi pemain yang hebat di segala kompetisi Kata kunci : tatanan moral sujebtif , tatanan moral objektif , mafia , PSSI BAB I LATAR BELAKANG Sepak bola ( bahasa Inggris : Football atau Soccer) adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dengan menetapkan peraturan-peraturan dasar dan menjadi sangat digemari oleh banyak kalangan. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.]Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola ( soccer ). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut , pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900- an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara. olahraga ini juga digemari terutama mulai abad ke-16. Namun di negara indonesia ini terjadi banyak kejanggalan diantaranya ialah mengenai pengaturan sektor yang kerap di lakukan di ajang ajang kompetisi . Citra sepak bola Indonesia kembali mendapat terpaan negatif, terutama sejak isu pengaturan skor kembali mencuat belakangan ini. Pengaturan skor adalah aib sepak bola yang tak bisa menghilang begitu saja karena banyak pelatih, pemain, dan wasit tergoda dengan bujukan sejumlah uang dan materi untuk memanipulasi hasil pertandingan BAB II LANDASAN TEORI Tatanan moral yang baik harus di miliki setiap manusia karena dengan adanya tatanan morayang baik manusia akan dapat menetukan baik buruknya suatu tindakan manusia dan dari suatu tindakan tersebut manusia dapat di pahami sebagei unsure yang subjektif namun terlepas dari semua itu setiap manusia harus mampu memahami tatanan moral yang objektif dimana kita harus mampu menjalani hidup bersama . perkara perkara etis yang harus di lakukan menyentuh penantaan hidup bersama ialah hukum , etika keadilan , dan hak hak manusiawi . dari kedua tatanan moral tersebut dapat di artikan bahwa bageimana setiap manusia berbuat sesuai dengan tatanan morai , jenis jenis tatanan moral mengenai hati nurani , hukum , dan moral hukum agama dengan adanya tatanan moral ini di harapakan manusia dapat berfikir bageimana maluakukan perbuatan yang baik yang sesuai dengan akudah akidah yang berlaku Tatanan morai subjektif sebagei penilai perbuatan manusia dimana perbuatan baik dan buruk manusia yang sudah tertaman dalam diri manusia sejak sang tuhan melahirkan manusia di dalam dunia tanpa ada pengecualianyan. Tatanan moral subjektif ini mengawasi segala aspek tingkah atau prilaku manusia di mana melalui hati nurani . apakah dalam melkukan kehidupan di dunia ini manusia dapat melakukan sesuai yang di perintahkan tuhan dan apabila melakukan perbutan buruk maka akan timbul rasa bersalah , penyesalan , dan berdosa . dan dari rasa itu akan menghukum setiap manusia jika melakukan perbuatan yang melanggar tentang akidah akidah tersebut karena perasaan rasa penyesalan dan dosa akan tyerus menghantui dalam setiap kehidupan manusia . Di dalam tatanan morai sujebtif ini ada beberara hati nurani ialah hati nurani , hati nurani sesat , hati nurani bimbang , hati nurani tajam , hati nurani tumpul dan hati nurani skrupel . hati nurani itu sendiri dapat di sebagi hati yang mengetahui semacam pertimbangan untuk membimbing kehendak kita atau dapat katakana sebagei suara tuhan dimana dampat membimbing kita untuk mengetahui perbuatan baik dan buruk dalam melalukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang di perintahkan tuhan Tatanan moral objektif akan berhubungan dengan asas asas hukum atau perbuatan keburukan manusia yang akan di pertanggung jawabkan . jika di tatanan moral sujektif di awasi dengan hari nurana dan di hantuai rasa penasaran tapi di tatanan moral objektif akan di awasi noleh piahak pihak hukum Negara seperti polisi dan pengdilan berbeda dengan hukuman tatanan moral sujektif jika melanggar perbuatan buruk akan di hantui rasa penyesalan namun di tatanan moral objektif ini jika manusia melakukan pelanggaran hukum akan di hukum seperti di penjara , denda , dan lain sebageinya . tatanan moral objektif ini pekaku perlanggar hukum akan di kenankan sangsi sesuai dengan undaang undang yang berlaku dalam sebuah Negara Hukum dalam bahasa latin merupakan “lex” berasal dari “ligare” ataupun “legere”. Ialah suatu bentuk yang mengikat sekali gus merupakan itu yang kit abaca sebagei aneka peraturan yang di himpun bersama . menurut Thomas aquinas hukum di bagi menjadi 4 bagian ialah hukum abadi , hukum natural, hukum ilahi , hukum manusiawai . hukum sangat berhubungan dengan tatanan moral manusia di mana hukum mengatur tentang larangan sedangkan moral mengatur tentang baik dan buruknya seriap manusia dalam melakukan sebuah tindakan , tindakan yang di perintahkan untuk menjahuinya itu adalah hal yang buruk namuan tindakan yang di larang itu hal baik namun jika sakita sebagei manusia jika salah mengartikanya akan berbenda peandangan tentang memaknai hal tersebut bisa saja yang buruk menjadi baik dan yang baik menjadi buruk Hukum bukan hanya berlaku di dalam sebuah Negara tapi hukum juga berlaku dalam sebuah agama . moral yang buruk akan mendapatkan hukum agam yang telah di percaya masing masing setiap manusia . akan tetapi hukum agam sering di salah gunakan dalam konteks penerapanya orang sering melebih-lebihkan dalam setiap hukum agama agar di pandang orang tersebut memiliki agama yang sangat baik hukum agam ini merupakan suatu hubungan pribadi setiap insane manusia dengan sang penciptanya maka jika ada instansi menghukum manusia bedasarkan hukum agama maka sangat dengan mudah penyalah gunaanya dengan alas an atas dasar hukum tuhan Keluarga sangatlah berperan penting dalam menimalisir prilaku buruk karena keluarga pertama kali yang melakukan interaksi . di dalam keluaga ini lah karakter diri manusia akan terbentuk secara berkualitas . yang berperan utama dalam keluarga ini adala kedua orang tua orang tua dapat kita percayai sebagei utusan sang tuhan untuk mendidik anak anaknya sebagei generasi insane yang tunduk pada peraturan agama dan pemerintah . jika kedua orang tua selalu mencerminkan nilai baik maka karekter diri seorang anak ananya akan terbentuk seperti halnya manusia yang berbudi luhur dan begitu pula sebaliknya Apakah norma-norma semua itu juga berlaku dalam sebuah bidang olah raga yang di mana banyak kita ketahui hukum olah raga di Negara ini masih tumpul seakan akan hal hal sedemikian rupa sudah menjadi kebiasaan oleh setiap pelaku yang melakukanya yang akir akir ini banyak kita ketahui di bidang olah raga sepak bola dimana banyang terjadi kejanggalan di antaranya kejanggalan itu pengaturan skor BAB III STADY KASUS PENJUDI MENYOGOK DARI MANAJER HINGGA PEMAIN Namun PSSI mengklaim telah melakukan beragam upaya yang disarankan induk organisasi sepakbola dunia (FIFA) untuk mencegah kecurangan yang melibatkan jaringan judi.Pengakuan manajemen klub Madura FC soal tawaran uang untuk kesepakatan pengaturan skor disebut momentum baru PSSI memberantas patgulipat yang mencederai sportivitas. Manajer Madura FC, Januar Herwanto, menuding anggota Komite Khusus PSSI, Hidayat,menawarinya uang Rp100-150 juta. Syaratnya, Madura harus memberi kemenangan pada PSS Sleman dalam laga Liga2.Januar