Hambatan Penyelesaian Sengketa Tapal Batas Antara Kabupaten Bengkulu Utara Dengan Kabupaten Lebong Berdasarkan Hukum Administrasi Negara/Hukum Ketatanegaraan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
M. Arafat Hermana Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015 HAMBATAN PENYELESAIAN SENGKETA TAPAL BATAS ANTARA KABUPATEN BENGKULU UTARA DENGAN KABUPATEN LEBONG BERDASARKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA/HUKUM KETATANEGARAAN Oleh M. Arafat Hermana1 Abstract On the issue of the boundary dispute between North Bengkulu Regency of Lebong, caused by an Act of Establishment of each area and the expansion area of Lebong resulting in a boundary dispute this. Objective: (1) determine the cause of the dispute as the border between North Bengkulu Regency of Lebong, (2) can explain Barriers boundary dispute between Lebong. This type of research used in this study is normative, because the material covered prioritize a review of the terms of the legislation relating to the Settlement Boundary between Lebong regency in Bengkulu Utara Based on Law Number 32 Year 2004 on Regional Government (replaced by Law Number 23 Year 2014 on Regional Government). Research results show that 1) Cause Boundary disputes between Lebong regency in Bengkulu Utara, described: first, the Regional Establishment Act and second, Extension Lebong regency. 2). Barriers to Settlement of disputes boundary between North Bengkulu regency of Bengkulu Lebong is the Governor's letter No. 140/021 / A / B.1. The letter, declare that the governor of Bengkulu support Formation of the District Padang Bano. The letter has been at odds with the numbers 2 Minutes of Agreement of the Region Emphasis Team, dated June 20, 2008. Keywords : disputes / conflicts, procurement, obstacles 1M. Arafat Hermana, Dosen Fakultas Hukum Universitas Dehasen Bengkulu 111 M. Arafat Hermana Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015 A. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 1. Latar Belakang tentang Pembentukan Kabupaten Persoalan tapal batas adalah Lebong dan Kabupaten Kepahiang di persoalan yang diakibatkan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara ketidakjelasannya suatu batas wilayah Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor otonom antara dua daerah. Bengkulu 154, Tambahan Lembaran Negara merupakan salah satu Provinsi yang Republik Indonesia Nomor 4339). potensial untuk terjadinya persoalan Undang-Undang Darurat Nomor berkaitan dengan persoalan tapal batas. 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Hal ini, sebabkan belum adanya Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten kejelasan berkaitan dengan batas Dalam Lingkungan Daerah Provinsi wilayahnya maupun tumpang tindih Sumatera Selatan dapat dikatakan pengaturan dalam penentuan titik tapal sangat sederhana. Secara garis besar, batas di daerahnya. Salah satu persoalan Undang-undang pembentukan daerah perbatasan yang terjadi, yaitu sengketa tersebut hanya menyebutkan nama tapal batas antara Kabupaten Bengkulu daerah yang dibentuk, kedudukan Utara dengan Kabupaten Lebong. ibukota daerah, jumlah anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Utara masing-masing daerah dan urusan merupakan Kabupaten yang dibentuk rumah tangga daerah saja dan adapun dengan Undang-Undang Darurat Nomor bagaimana batas daerah yang dimaksud 4 Tahun 1965 tentang Pembentukan tidak dimuat dalam Undang-undang Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten tersebut. Rumusan kalimat dalam Lingkungan Daerah Provinsi pembentukan Kabupaten Bengkulu Sumatera Selatan (Lembaran Negara Utara dari Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor Nomor 4 Tahun 1956 tentang 55, Tambahan Lembaran Negara Pembentukan Daerah Otonom Nomor 1091). Peraturan Pemerintah Kabupaten-kabupaten Dalam Nomor 23 Tahun 1976 tentang Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Selatan pada Pasal 1 ayat (10), yaitu Daerah Tingkat II Bengkulu Utara “Bengkulu Utara, dengan nama (Lembaran Negara Republik Indonesia Kabupaten Bengkulu Utara, dengan Tahun 1976 Nomor 50, Tambahan batas-batas sebagai dimaksud dalam Lembaran Negara Nomor 3091). Dan, Ketetapan Gubernur Militer Daerah Kabupaten Lebong dibentuk dengan Militer Istimewa Sumatera Selatan 112 M. Arafat Hermana Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015 tertanggal 2 Februari 1950 No. d. Kecamatan Lebong Selatan; dan Gb/30/1950”. e. Kecamatan Lebong Atas Selanjutnya, berdasarkan Berbeda dengan Undang-undang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 pembentukan Kabupaten Bengkulu tentang Pemerintahan Daerah dan Utara, yakni Undang-Undang Darurat Peraturan Pemerintah Nomor 129 Nomor 4 Tahun 1956 tentang Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan Daerah Otonom Pembentukan dan Kriteria Pemekaran Kabupaten-kabupaten Dalam (digantikan dengan Peraturan Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014) Selatan yang tidak memuat batas-batas tentang Tata Cara Pembentukan, daerah Kabupaten yang dibentuk dan Penghapusan dan Penggabungan tidak dilengkapi dengan peta wilayah. Daerah), Penghapusan, dan Pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun Penggabungan Daerah. Setelah 2003 tentang Pembentukan Kabupaten terpenuhinya syarat-syarat pemekaran Lebong dan Kabupaten Kepahiang di daerah sebagaimana terdapat dalam Provinsi Bengkulu memuat batas-batas perundangan tersebut,dibentuk daerah dan dilengkapi peta wilayah. Kabupaten Lebong melalui Undang- Pada Pasal 6 ayat (1) Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Pada Pasal 2 Undang- Bengkulu, disebutkan bahwa batas- Undang pembentukan daerah tersebut, batas daerah Kabupaten Lebong, menyebutkan “Dengan Undang-undang sebagai berikut2: ini dibentuk Kabupaten Lebong dan a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Kabupaten Sarolangun Provinsi Bengkulu dalam Negara Kesatuan Jambi Republik Indonesia” yang wilayahnya b. Sebelah Timur berbatasan dengan sebagian berasal dari Kabupaten Rejang Kabupaten Musi Rawas Provinsi Lebong, dengan cakupan wilayah terdiri Sumatera Selatan atas: a. Kecamatan Lebong Utara; 2Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang b. Kecamatan Lebong Tengah; Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang c. Kecamatan Rimbo Pengadang; di Provinsi Bengkulu 113 M. Arafat Hermana Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015 c. SebelahSelatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara”3.Jika Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten diterjemahkan tanpa memperhatikan Rejang Lebong dan Kecamatan peta wilayah sebagaimana yang terdapat Lubuk Durian Kabupaten Bengkulu dalam Lampiran I Undang-Undang Utara, dan Nomor 39 Tahun 2003 tentang d. Sebelah Barat berbatasan dengan Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Giri Mulya, Kecamatan Ketahun, Bengkulu dapat mengakibatkan Kecamatan Napal Putih, dan penafsiran yang keliru sehingga Kecamatan Putri Hijau Kabupaten berujung pada penguasaan wilayah oleh Bengkulu Utara. Kabupaten Lebong terhadap sebagian wilayah Kabupaten Bengkulu Utara Ketidakjelasan Undang-Undang yang mengakibatkan persoalan Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang perbatasan antara kedua Kabupaten ini. Pembentukan Daerah Otonom Daerah-daerah yang dimaksud tersebut, Kabupaten-kabupaten Dalam yaitu desa Padang Bano, Desa Limes, Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Desa Uei, Desa Sebayua, dan Desa Selatan yang tidak memuat batas-batas Kembung. daerah dan tidak dilengkapi dengan peta Berkaitan dengan penyelesaian wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, persoalan perbatasan ini terdapat memberikan celah terhadap persoalan perselisihan penyelenggaraan fungsi perbatasan daerah yang dibentuk. pemerintahan yang terdapat di dalam Dalam hal ini persoalan perbatasan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Kabupaten Bengkulu Utara. Selain itu, tentang Pemerintahan Daerah Pasal 6 ayat (1) huruf d Undang- (digantikan dengan Undang-Undang Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Pemerintahan Daerah yang Kabupaten Kepahiang di Provinsi diundangkan pada tanggal 2 Oktober Bengkulu, menyebutkan “Sebelah 2014 di Jakarta) dengan Undang- Barat berbatasan dengan Kecamatan Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Padang Jaya, Kecamatan Giri Mulya, Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kecamatan Ketahun, Kecamatan Napal 3 Putih, dan Kecamatan Putri Hijau Pasal 6 ayat (1) huruf d Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu 114 M. Arafat Hermana Jurnal Hukum Sehasen Vol.1 No.1 Tahun 2015 Kabupaten Kepahiang di Provinsi membahas hambatan penyelesaian Bengkulu. Dalam Pasal 198 Undang- sengketa tapal batas antara Kabupaten Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Lebong dengan Kabupaten Bengkulu Pemerintahan Daerah digantikan Utara. Hal tersebut dimaksudkan untuk dengan Undang-Undang Nomor 23 melihat penyebab sengketa tapal batas Tahun 2014 tentang Pemerintahan dan hambatan dalam penyelesaian Daerah) terdapat perbedaan dalam sengketa tapal batas ini. Oleh karena itu fungsi penyelenggaraan pemerintahan Penulis memilih judul “Hambatan (kewenangan penyelesaian sengketa Penyelesaian Sengketa Tapal Batas tapal batas) dengan Pasal 6 ayat (4) Antara Kabupaten Bengkulu Utara Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 dengan Kabupaten Lebong berdasarkan tentang Pembentukan Kabupaten Hukum Administrasi Negara/Hukum Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Ketatanegaraan”. Provinsi Bengkulu, menyebutkan 2. Identifikasi Masalah “Penentuan batas wilayah Kabupaten Berdasarkan uraian di atas, Lebong dan Kabupaten Kepahiang dalam tulisan ini dikaji dua isu secara pasti di lapangan, sebagaimana hukum yaitu: dimaksud pada ayat (1) dan (2), 1. Apakah yang menjadi penyebab ditetapkan oleh Menteri Dalam konflik/sengketa tapal batas antara Negeri.” Tetapi