Laporan Kinerja Direktorat Jenderal KSDAE Tahun 2020
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai 8 Jl. Jenderal Gatot Subroto - Jakarta 10270 Telp. +62 21 5730301 • 5730316 Fax +62 21 5733437 DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM 2020DAN EKOSISTEM LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM 2020DAN EKOSISTEM LAPORAN KINERJA Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIPA Kantor Pusat Ditjen KSDAE Tahun Anggaran 2021 Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai 8 Jalan Jenderal Gatot Subroto – Jakarta 10270 DIREKTORAT JENDERAL Tlp: +62 21 5730301, 5730316, Fax: +62 21 5733437 KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM 2020DAN EKOSISTEM Email: [email protected]; [email protected] DIREKTORAT JENDERAL LAPORAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM 2020 KINERJA iii “Landscape Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh” Keindahan kawasan Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh menjadi bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Provinsi Jambi tahun 2020-2025.Keindahan Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh merupakan ikon wisata andalan Provinsi Jambi yang berada pada kawasan TN Kerinci Seblat. Kemegahan Gunung Kerinci se- bagai gunung berapi tertinggi di Indonesia, berdampingan dengan Gunung Tujuh yang merupakan habitat dari kambing gunung sumatra, tapir, kucing emas, beruang, siamang, julang emas, enggang klihingan, edelweis, nepenthes, serta berbagai jenis anggrek menciptakan panorama landscape yang sangat menarik. Pada areal gunung tujuh terdapat danau yang berada di ketinggian 1.950 mdpl dengan kaldera dari letusan gunung api purba yang dikelilingi oleh sederetan puncak pegunungan. Dokumentasi: Kurnia Sandi - BBTN Kerinci Seblat iv Bedah Buku Hikayat Sang Raja Dokumentasi : Data & Informasi, Setditjen KSDAE DIREKTORAT JENDERAL LAPORAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM 2020 KINERJA v KATA PENGANTAR Tahun 2020 merupakan penjabaran tahun pertama dari 3.343.114 hektar. Sasaran program ketiga adalah meningkatnya pelaksanaan rencana strategis Direktorat Jenderal KSDAE nilai ekspor pemanfaatan TSL dengan indikator kinerja berupa 2020-2024. Dalam rencana strategis 2020 - 2024, program jumlah nilai ekspor pemanfaatan TSL sebesar 1 Triliun rupiah. Direktorat Jenderal KSDAE terdiri dari dukungan manajemen, Sasaran program keempat adalah meningkatnya pengelolaan pengelolaan hutan berkelanjutan, dan kualitas lingkungan jasa lingkungan kawasan konservasi dan pemanfaatan TSL hidup. Ketiga program tersebut memiliki tujuh sasaran yang secara lestari dengan indikator berupa jumlah nilai PNBP dari diukur menggunakan satu indikator kinerja program untuk pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan TSL setiap sasaran. Pencapaian target-target program tersebut telah sebesar 65 milyar rupiah. Sasaran program kelima adalah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal meningkatnya ruang usaha bagi masyarakat di sekitar kawasan KSDAE dengan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan. konservasi dengan indikator kinerja berupa jumlah desa yang mendapat akses pemanfaatan kawasan konservasi dan Sasaran program pertama adalah meningkatkan tata kelola peningkatan usaha ekonomi produktif sebanyak 509 Desa. pemerintah bidang LHK yang akuntabel, responsif, dan Sasaran program keenam adalah meningkatnya efektivitas berpelayanan prima dengan indikator kinerja berupa nilai SAKIP pengelolaan hutan konservasi dengan indikator kinerja berupa Direktorat Jenderal KSDAE sebesar 78 poin. Sasaran program nilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi pada 27 juta kedua adalah meningkatnya ruang perlindungan keanekaragaman hektar kawasan konservasi sebesar 52,5 poin. Sasaran program hayati dengan indikator kinerja berupa luas kawasan yang yang terakhir adalah terselenggaranya inventarisasi dan verifikasi terverifikasi sebagai perlindungan keanekaragaman hayati seluas nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan konservasi vi dengan indikator kinerja berupa luas kawasan yang diinventarisasi perlindungan habitat satwa liar dengan kepentingan masyarakat dan verifikasi dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi secara terutama masyarakat desa-desa sekitar kawasan konservasi. partisipatif di luar kawasan konservasi seluas 1.501.357 hektar. Upaya konservasi sumber daya alam dan ekosistem akan terus Capaian-capaian kinerja Direktorat Jenderal KSDAE tahun 2020 berlanjut untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis tidak lepas dari spirit kepedulian, keberpihakan, kepeloporan, Direktorat Jenderal KSDAE 2020-2024. Kedepan, kami senantiasa konsistensi dan kepemimpinan yang terus dorong untuk menjadi bertekad memperkuat pengelolaan untuk memperbaiki kondisi semangat dalam menempatkan masyarakat sekitar atau di tapak kawasan konservasi. Ucapan terima kasih kami sampaikan dalam kawasan konservasi sebagai subyek dalam mengelola kepada seluruh pegawai Direktur Jenderal KSDAE dan seluruh kawasan konservasi. Tantangan ke depan adalah bagaimana pihak yang telah berperan dalam upaya konservasi sumber daya menyeimbangkan kepentingan konservasi baik dengan tujuan alam dan ekosistem. Jakarta, Januari 2021 Direktur Jenderal KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc NIP. 19620328 198903 1 003 DIREKTORAT JENDERAL LAPORAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM 2020 KINERJA vii Penanaman mangrove bersama Wakil menteri LHK Dokumentasi : Data & Informasi, Setditjen KSDAE viii “Negara Rimba Nusa, Menjaga Peradapan, Merawat Alam” Koridor Hidupan Liar Kantong habitat gajah Sugihan Simpang Heran, salah satu kantong habitat gajah di wilayah Sumatera Selatan yang diperkirakan terdapat 165 ekor gajah liar di dalamnya. Lokasi ini menjadi salah satu target lokasi pengembangan koridor hidupan liar dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Food Estate di Provinsi Sumatera Selatan. Dokumentasi Taufan Kharis - BKSDA Sumatera Selatan DIREKTORAT JENDERAL LAPORAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM 2020 KINERJA ix CAPAIAN KINERJA x “Negara Rimba Nusa, Menjaga Peradapan, Merawat Alam” Kearifan Lokal Pencari Kerang Baling Selembar lempeng besi kecil diikatkan menggunakan karet ban pada sebilah kayu, sebuah alat yang dibuat sendiri, ramah dan tidak merusak lingkungan. Dengan alat itu, salah satu warga masyarakat desa penyangga TN Alas Purwo mencari kerang baling yang hidup di sepanjang pantai Trianggulasi Resort Rowobendo hingga Pantai Cungur Resort Grajagan. Pencarian kerang baling ini bisa dilakukan kapan saja pada saat pagi hingga sore hari saat kondisi laut sedang surut. Tidak dilakukan pada malam hari untuk memberi kesempatan satwa penyu mendarat untuk bertelur. Dokumentasi Achmad Maulana - BTN Alas Purwo DIREKTORAT JENDERAL LAPORAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM 2020 KINERJA xi RINGKASAN Rencana Kerja Direktorat Jenderal KSDAE tahun 2020 keanekaragaman hayati seluas 3.343.114 hektar. Sasaran merupakan tahun pertama dalam periode pembangunan jangka program ketiga adalah meningkatnya nilai ekspor pemanfaatan menengah tahun 2020-2024. Sebagai tahun awal pelaksanaan TSL dengan indikator kinerja berupa jumlah nilai ekspor Rencana Strategis Direktorat Jenderal KSDAE dan masih dalam pemanfaatan TSL sebesar 1 Triliun rupiah. Sasaran program proses redesain sistem perencanaan dan anggaran maka keempat adalah meningkatnya pengelolaan jasa lingkungan penyusunan Rencana Kerja tahun 2020 ini masih menggunakan kawasan konservasi dan pemanfaatan TSL secara lestari program konservasi sumber daya alam dan ekosistem. dengan indikator berupa jumlah nilai PNBP dari pemanfaatan Berdasarkan Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal KSDAE jasa lingkungan kawasan konservasi dan TSL sebesar 65 dengan Menteri LHK, telah ditetapkan 7 sasaran program dan milyar rupiah. Sasaran program kelima adalah meningkatnya indikator kinerjanya. ruang usaha bagi masyarakat di sekitar kawasan konservasi dengan indikator kinerja berupa jumlah desa yang mendapat Sasaran program pertama adalah meningkatkan tata kelola akses pemanfaatan kawasan konservasi dan peningkatan pemerintah bidang LHK yang akuntabel, responsif, dan usaha ekonomi produktif sebanyak 509 Desa. Sasaran program berpelayanan prima dengan indikator kinerja berupa nilai keenam adalah meningkatnya efektivitas pengelolaan hutan SAKIP Direktorat Jenderal KSDAE sebesar 78 poin. Sasaran konservasi dengan indikator kinerja berupa nilai efektivitas program kedua adalah meningkatnya ruang perlindungan pengelolaan kawasan konservasi pada 27 juta hektar keanekaragaman hayati dengan indikator kinerja berupa kawasan konservasi sebesar 52,5 poin. Sasaran program luas kawasan yang terverifikasi sebagai perlindungan yang terakhir adalah terselenggaranya inventarisasi dan xii verifikasi nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan keempat Meningkatnya Pengelolaan Jasa Lingkungan Kawasan konservasi dengan indikator kinerja berupa luas kawasan yang Konservasi dan Pemanfaatan TSL secara lestari, diukur dengan diinventarisasi dan verifikasi dengan nilai keanekaragaman indikator Jumlah Nilai PNBP dari Pemanfaatan Jasa Lingkungan hayati tinggi secara partisipatif di luar kawasan konservasi Kawasan Konservasi dan TSL, yang pada tahun 2020 tercapai seluas 1.501.357 hektar. PNBP sejumlah Rp 78,35 Milyar atau 120,54% dari target Rp 65 Miliar. Sasaran program kelima Meningkatnya Ruang Usaha Pada tahun 2020, pengukuran capaian kinerja Direktorat Jenderal bagi Masyarakat di sekitar Kawasan Konservasi, diukur dengan KSDAE sebagai pelaksana Program Konservasi Sumber Daya indikator Jumlah Desa yang mendapatkan akses pemanfaatan