Motif Pendengar Dalam Mendengarkan Radio Virgin Jakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Motif Pendengar Dalam Mendengarkan Radio Virgin Jakarta MOTIF PENDENGAR DALAM MENDENGARKAN RADIO VIRGIN JAKARTA 1Mega Marta Atika. 2Margaretha Margawati van Eymeren London School Of Public Relasional Jakarta E-mail: [email protected]. [email protected] Abstract: Radio an example of mass communication. Radio Virgin started 2015. and is owned by MPG Media by franchise with Radio Virgin International. Radio Virgin gained 140,000 listeners in its three months. This research was conducted to find out what is the listener's motive in listening to Radio Virgin. The researcher uses Uses & Gratification theory with four motive indicators in this research, which we information motive, personal identity motive, interaction motive and social integration, and entertainment motive. The method used is qualitative research. The method that will be used in this research is in-depth interviews with five resource persons in accordance with the research criteria. The results showed the research of motive information and entertainment motives. The results showed the discovery of motive information and entertainment motives. Motive information found in this study, the information motive will be music concerts that will be held in Indonesia and overseas, and information about the news music offered by Radio Virgin. While the main motive of entertainment found in this study is mRadio Virgin provides the latest songs with different formats and concepts, so informants feel their needs we fulfilled in terms of entertainment. Keywords: motive, listener, radio A. PENDAHULUAN Audience Measurement juga mencatat Radio merupakan salah satu jenis bahwa para pendengar radio di 11 kota di media elektronik yang masih bertahan dalam Indonesia yang di survey oleh Nielsen industri media di Indonesia sampai saat ini.. setidak nya menghabiskan rata-rata 139 Berdasarkan data dari PRSSNI tahun 2011, menit perhari. (Lubis, 2016) tercatat ada nya 2590 lembaga penyiaran Fakta tersebut telah membuktikan radio yang berproses di kemkominfo. bahwa generasi muda saat ini lebih besar (Kominfo, 2016). Di Indonesia, penggunaan kontribusinya dalam hal mendukung radio bergelombang FM semakin meningkat. penyiaran radio. Dimana hal ini merupakan Hal tersebut dapat dilihat dari tabel hasil data sebuah pemicu untuk meningkatkan statistik yang dilakukan oleh Ditjen SDPPI kemunculan-kemunculan radio-radio baru Semester 1 tahun 2014. Pada tabel tersebut yang memiliki target pendengar dengan dijelaskan bahwa pengguna radio frekuensi rentang usia 15 – 34 tahun. Dengan begitu, FM di seluruh Indonesia pada tahun 2011 ada peningkatan pendengaran radio di Indonesia sebanyak 1266 dan di tahun 2012 ada dapat terus bertambah. sebanyak 1453 dan terus meningkat di tahun Berkembangnya era informasi dan 2013 ada sebanyak 1721 hingga di tahun teknologi komunikasi membuka peluang 2014 ada sebanyak 1884. (Data Statistik hadirnya radio-radio baru yang terus Semester 1 Tahun 2014, 2014) berlomba-lomba merebut pendengar di Nielsen Radio Audience Indonesia. Dengan konsep yang berbeda– Measurement pada kuartal ketiga tahun 2016 beda. Industri-industri radio pun terus menunjukkan bahwa 57% dari total berusaha berinovasi agar dapat terus pendengar radio berasal dari Generasi Z dan bertahan diantara seluruh radio yang ada di Millenials atau para konsumen masa depan. Indonesia. Hal ini pun menjadikan sebuah Hal ini terlihat bahwa kontribusi pendengar tantangan baru di industri penyiaran radio. radio saat ini di dominasi oleh masyarakat Salah satu perusahaan yang masuk usia 15 – 34 tahun sebesar 38%, kemudian ke dalam bisnis radio belakangan ini adalah generasi X sebesar 28%, kemudian di usia 10 MPG media. MPG media merupakan salah -14 tahun sebesar 19%. Sementara pendengar satu perusahaan media penerbitan yang ada radio diatas 50 tahun relatif lebih sedikit di Indonesia. MPG media adalah salah satu dimana mereka hanya berkontribusi sebesar media yang berusaha memperluas lingkup 13% dan 2%. Selain itu Nielsen Radio medianya yang berawal dari sebuah Motif Pendengar Dalam Mendengarkan Radio Virgin Jakarta (Mega Marta Atika & Margaretha 309 Margawati van Eymeren) majalah dan saat ini berkembang ke dunia membuat masyarakat tertarik menjadi penyiaran radio. Di tahun 2015, MPG media pendengar Virgin Radio? Apa yang bekerja sama dengan Virgin Company untuk menjadi motif pendengar dalam melakukan bisnis franchise Virgin Radio mendengarkan Virgin Radio Jakarta? (Dita, komunikasi pribadi, Oktober, 21, Beberapa teori komunikasi massa 2016) dapat diterapkan dalam penelitian ini, salah Virgin Radio pun sudah mulai satunya teori Uses and Gratification. mengudara di Jakarta dengan frekuensi 99.9 Beberapa penelitian sebelumnya yang FM. Dimana kepemilikan sebelumnya 99,9 menggunakan teori tersebut mengatakan FM dimiliki oleh radio Ninety-niners yang bahwa teori Uses and Gratification memutuskan untuk gulung tikar yang menekankan bahwa khalayaklah yang aktif kemudian di ambil alih oleh MPG Media dalam menentukan pilihan atas media untuk Virgin Radio. Virgin Radio merupakan massa yang mereka nikmati. sebuah radio yang sudah ada di seluruh dunia Teori yang diperkenalkan oleh seperti Inggris, Dubai, Kanada, Singapura Blumer dan Katz pada 1974 pada intinya dan lainnya. menyatakan bahwa seseorang aktif dalam Di tengah persaingan yang ada, mencari media tertentu dan muatan atau isi terutama di Jakarta, setiap radio memiliki untuk menghasilkan kepuasan tertentu. identitas, konsep, format yang berbeda untuk Teoritikus uses and gratification pangsa pasar yang berbeda-beda pula. Virgin menganggap orang aktif karena mampu Radio Jakarta pun berusaha memberikan mempelajari dan mengevaluasi berbagai konsep dan format yang berbeda dengan media untuk mencapai tujuan komunikasi. yang ditawarkan oleh radio lain di Jakarta. Selain itu teori ini juga berpusat kepada Diawali dengan durasi iklan yang pendek, khalayak media dan menekankan seorang Virgin Radio hanya memutarkan lagu-lagu konsumen media yang aktif. (West & mancanegara dan Virgin Radio Jakarta selalu Turner, 2008, p. 101) berusaha untuk menjadi radio yang paling Dalam (Kriyantono, 2014, p. 208) pertama untuk memutarkan lagu-lagu terbaru berangkat dari pandangan bahwa dari mancanegara. Virgin Radio Jakarta komunikasi, khususnya media massa tidak memiliki target pendengar di usia 18–34 mempunyai kekuatan mempengaruhi tahun untuk pria dan wanita. Seiring dengan khalayak. Inti teori uses and gratifications perkembangan teknologi, Virgin Radio pun adalah khalayak pada dasarnya memiliki fitur bisa didengarkan melalui situs menggunakan media massa berdasarkan web dan aplikasi. (Dita, komunikasi pribadi, motif-motif tertentu. Media dianggap Oktober, 21, 2016) berusaha memenuhi motif khalayak. Jika Virgin Radio Jakarta diluncurkan di motif ini terpenuhi maka kebutuhan tahun 2016, telah memiliki lebih dari khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, 140.000 pendengar pada tiga bulan pertama. media yang mampu memenuhi kebutuhan Kemudian pada kuartal pertama tahun 2017 khalayak disebut media yang efektif. Radio Virgin mengalami peningkatan jumlah Berdasarkan definisi tersebut maka pendengar yaitu menjadi 199,000 pendengar, teori uses & gratification menekankan lalu pada kuartal kedua pada tahun 2017 khalayak pada dasarnya dalam mengalami peningkatan menjadi 238,000 menggunakan media massa untuk pendengar (Nielsen, 2017; Dokumen, Juni, memenuhi motif - motif tertentu. Khalayak 12, 2017). Fenomena sebuah radio baru dapat sebagai penerima yang aktif dan selektif berkembang pesat dalam mendapatkan akan semua yang dirasa penting. Ini berarti pendengar yang setia menarik untuk diteliti. khalayak menggunakan media radio untuk Mengapa dari sekian banyak radio di Jakarta, memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. masyarakat dapat berpindah ke Virgin Radio Khalayak melakukan pemilihan yang aktif dalam waktu relatif singkat? Apa yang yaitu memilih media massa yang mereka Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019 310 Motif Pendengar Dalam Mendengarkan Radio Virgin Jakarta (Mega Marta Atika & Margaretha Margawati van Eymeren) yakini sebagai yang paling menarik sesuai himpunan respon dengan keadaan dorongan dengan pandangan dan pendapat mereka. tertentu (Ahmadi, 2007, p. 191) Dengan kata lain Khalayak didorong oleh pencarian kepuasan pada media untuk Dalam mempelajari tingkat laku memenuhi kebutuhannya. manusia pada umumnya, orang harus Asal mula dari penelitian uses and mengetahui apa yang dilakukannya, gratification adalah dari pencarian akan bagaimana ia melakukan dan mengapa ia penjelasan mengenai daya tarik yang besar melakukan itu. Dengan kata lain, khalayak dari konten media pokok terterntu. Dimana berkenan dengan pemahaman motif-motif mengaju pada pertanyaan inti mengenai manusia dalam perbuatannya, karena motif mengapa orang-orang menggunakan media, memberi tujuan dan arah pada tingkat laku dan untuk apa mereka menggunakannya. manusia. Perbuatan dan tingkah laku Sedangkan dari sosiologi fungsionalis manusia tentu sesuai dengan keinginan dan memandang media sebagai pelayan atas kebutuhannya. (Ardianto, Komala, & kebutuhan masyarakat yang beragam. Karlinah, 2014, p. 93) Peneliti (McQuail, 2011, p. 174) menyimpulkan motif merupakan suatu Katz, Blumer & Gurevitch menjelaskan dorongan yang ada pada diri khalayak mengenai asumsi dasar dari teori uses and tentang sebab - sebab untuk menggunakan gratifications, adalah: (McQuail, 2011, p. atau memilih suatu media tertentu. 104) Dalam penggunaan media massa, 1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak juga memiliki motif
Recommended publications
  • Primary & Secondary Sources
    Primary & Secondary Sources Brands & Products Agencies & Clients Media & Content Influencers & Licensees Organizations & Associations Government & Education Research & Data Multicultural Media Forecast 2019: Primary & Secondary Sources COPYRIGHT U.S. Multicultural Media Forecast 2019 Exclusive market research & strategic intelligence from PQ Media – Intelligent data for smarter business decisions In partnership with the Alliance for Inclusive and Multicultural Marketing at the Association of National Advertisers Co-authored at PQM by: Patrick Quinn – President & CEO Leo Kivijarv, PhD – EVP & Research Director Editorial Support at AIMM by: Bill Duggan – Group Executive Vice President, ANA Claudine Waite – Director, Content Marketing, Committees & Conferences, ANA Carlos Santiago – President & Chief Strategist, Santiago Solutions Group Except by express prior written permission from PQ Media LLC or the Association of National Advertisers, no part of this work may be copied or publicly distributed, displayed or disseminated by any means of publication or communication now known or developed hereafter, including in or by any: (i) directory or compilation or other printed publication; (ii) information storage or retrieval system; (iii) electronic device, including any analog or digital visual or audiovisual device or product. PQ Media and the Alliance for Inclusive and Multicultural Marketing at the Association of National Advertisers will protect and defend their copyright and all their other rights in this publication, including under the laws of copyright, misappropriation, trade secrets and unfair competition. All information and data contained in this report is obtained by PQ Media from sources that PQ Media believes to be accurate and reliable. However, errors and omissions in this report may result from human error and malfunctions in electronic conversion and transmission of textual and numeric data.
    [Show full text]
  • The New Audio Study Reaching the Spoti Listener in Indonesia
    The New Audio Study Reaching the Spoti listener in Indonesia Study compares Spoti 15+ Major Radio Networks 1,000+ Respondents users with radio listeners After being in the For 15-64YO listeners, Spoti delivers market for one year... % Spoti provides signicant weekly incremental 19.5 incremental reach to all radio stations in Indonesia unique weekly reach* Prambors FM 36.9% 14.4% 9.9% Gen FM 27.2% 11.6% 12.7% Jak FM 22.5% 9.7% 14.5% Delta FM 18.9% 6.4% 17.9% Hard Rock FM 18.5% 6.6% 17.7% I-radio 14.3% 5.1% 19.2% Fe Male Radio 11.2% 3.6% 20.7% Unique reach station Duplication t Others 4.3% 4.0% 22.5% Unique reach Spoti t Figures are an average across Virgin Radio Jakarta, Ardan Radio, RDI - Radio Dangdut Indonesia, Rama FM, Brava Radio, Smooth, KLCBS Radio, Radio Dahlia - Bandung N=1003 interviews For 15-24YO listeners, Spoti is the 3rd largest “radio station”, providing 25.8% incremental weekly reach 53% 41% 31% 30% 17% 16% 14% 13% Prambors FM Gen FM Spoti Jak FM Hard Rock Delta FM Virgin Radio I-radio FM Jakarta The following stations were not featured in the study above – Ardan Radio, RDI - Radio Dangut Indonesia, Rama FM, Brava Radio, Smooth, KLCBS Radio, Radio Dahlia - Bandung N=197 interviews Spoti & Kantar TNS research [email protected] for Brands How do Spoti users dier from radio listeners? Spoti users stream Spoti users stream throughout music during key the day, while radio listeners tune moments of the day in during commute hours Chill / Relaxing 43% Surng the net 41% Focus / Working 33% Driving 31% Commuting 21% Before 6am 10am 12pm 2pm 4pm 6pm 8pm After Housekeeping 21% 6am Midnight Working out 18% Spoti Users Radio Listeners N=320 interviews with Spotify users N=319 interviews with Spoti users N=861 interviews with radio listeners Spoti users are digitally Spoti users are 10% savvy and are more likely to more likely to shop for … make purchase decisions based on online feedback Spotify users are % 49% ELECTRONIC CLOTHING SPEAKERS .
    [Show full text]
  • Organisation Title Subjects Country Radio Rivadavia Dirección
    Organisation Title Subjects Country Radio Rivadavia Dirección Periodística News Argentina FM 88.7 y AM 940 Conductor flashes informativos Argentina FM 100.3 Radio Universal Procuctor Argentina Canal 90 FM Stereo Host News Aruba Magic FM Director News Aruba 6MKA 98.3 Advertising Manager Advertising, News Australia 3MFM Station Manager Advertising, News Australia WA FM (Leederville) Music Director Arts Australia 5DN Creative Director Arts Australia ABC Classic FM Music Producer Arts Australia Mix 94.5 FM Music Director Arts Australia 2Day FM Assistant Music Director Arts, Radio News/Reviews Australia Magic 107.3 FM Music Director Arts, Radio News/Reviews Australia Mix 4MB 103.5 Morning Presenter Arts, Radio News/Reviews Australia NX FM Presenter Arts, Radio News/Reviews Australia i98 FM Drive Time Presenter Arts, Radio News/Reviews Australia 720 ABC Perth Intake Editor Lifestyle - General Australia 4TTT FM General Manager Management - General Australia 4AAA-FM General Manager Management - General Australia Cool Country FM Director of Operations Management - General Australia Hot FM (Roma) General Manager Management - General Australia Waringarri Radio 693 AM Development Director Management - General Australia 2HAY FM Manager Management - General Australia Radio Austral Station Director Management - General Australia River 94.9FM General Manager Management - General, News Australia 4EEE Station Manager Management - General, News Australia Ultra 106.five Presenter Management - General, News, Radio News/Reviews Australia 2DU Sales Manager Management
    [Show full text]
  • Bibliography Creswell, John W. Research Design: Qualitative
    Code Switching In Virgin Radio Jakarta 99.9 FM GLENDA SARAH LEKSANA, Dra. Rio Rini Diah Moehkardi, M.A. Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ Leksana | 73 Bibliography Creswell, John W. Research design: qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. 4th ed., SAGE, 2013. Fatmala Sari, Mei. Code Mixing Used by the Host of Just Alvin Talk Show Program. Yogyakarta, 2013. Hoffmann, Charlotte. Introduction to Bilingualism. Routledge, 2014. Hosain, Md Iqbal. “Code-mixing in the FM Radio in Bangladesh: A Sociolinguistic Observation”, Vol.- 10 & 11, December 2014, (p 99-110). Hudson, Richard A. Sociolinguistics. London, 1980. Mey, Jacob. Pragmatics: an introduction. Blackwell, 2001. Meyerhoff, Miriam. Introducing sociolinguistics. Routledge, 2011. Myers-Scotton, C., “Codeswitching with English: types of switching, types of communities.” World Englishes, 1989, 8: 333–346. doi:10.1111/j.1467-971X.1989.tb00673.x Murtiningtyas, Adreana Pritha. English Code-Mixing in Presidential Debates. Yogyakarta, 2015. Nababan, P.W.J. "Bilingualism in Indonesia: Ethnic Language Maintenance and the Spread of the National Language." Asian Journal of Social Science 13.1 (1985): 1-18. Web. Purnamasari, Eka. CODE MIXING USED BY RADIO BROADCASTER (A Case Study at Ardan Radio 105.9 Bandung). Bandung, 2012. Sudaryanto. Metode Linguistik: Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992. Wardhaugh, Ronald. An Introduction to Sociolinguistics. Basil Blackwell, 1988. “Please (Interjection)
    [Show full text]