JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI BATANGHARI NAGARI SITIUNG KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN

Dilla Cahyani, Ismed Wahidi, Rizki

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Email : [email protected]

ABSTRACT

The river is etched surface of the earth which is a cross-section and natural channeling water and minerals which were taken from the upstream to the downstream part of a drainage area to a lower place. One of the major rivers that flow in the river Batanghari Dharmasraya ie passing through villages Sitiung Sitiung districts. Sitiung Batanghari river villages have experienced contamination by people’s activities and may affect the types of fish and to know the state of physical and chemical factors of water in the river villages Batanghari Sitiung. This research was conducted in September 2016 in the District of Batang Hari River Nagari Sitiung Sitiung Dharmasraya. The method used is descriptive survey. Identification of samples conducted at the Laboratory of Zoology STKIP PGRI West . The result shower 15 species of fish from the 5 ordo and 7 familia. Physical and chemical factors of water in the river Batanghari villages Sitiung still optimal to support life of fish.

Key Word: Fish Biodiversity, River, Dharmasraya.

PENDAHULUAN Sungai merupakan sumber air untuk yang mengalir disepanjang pemukiman dan berbagai aktivitas kehidupan dan habitat dari perkebunan penduduk. Berdasarkan hasil hidrobiota. Sungai memiliki fungsi utama wawancara dengan masyarakat setempat yang diberikan oleh alam yaitu untuk bahwa sungai ini dimanfaatkan untuk mengalirkan air dan untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari seperti mencari ikan sedimen hasil erosi pada daerah aliran untuk dijual dan dikonsumsi, untuk sungai. Selain itu sungai memiliki manfaat transportasi, tempat aktivitas penambangan yang sangat penting bagi kehidupan manusia batu, penambangan pasir dan penambangan seperti transportasi, irigasi dan kepentingan emas. Penambangan emas yang dilakukan rumah tangga lainnya (Mulyanto, 2006). masyarakat menggunakan air raksa untuk Salah satu sungai utama yang mengikat dan pemisah biji emas dengan mengalir di Kabupaten Dharmasraya yaitu pasir. Hasil pemisahan biji emas biasanya Sungai Batanghari. Sungai Batanghari dibuang begitu saja di badan sungai tanpa merupakan sungai terpanjang di Pulau memperhatikan dampaknya bagi lingkungan. Sumatera dengan panjang ± 775 km. Aktivitas yang dilakukan masyarakat Hulunya berada di Provinsi Sumatera Barat disekitar perairan, dapat mengganggu dan mengalir ke Timur bermuara ke laut kehidupan organisme yang ada didalamnya, melalui Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti kehidupan ikan. Menurut Nurudin, Provinsi . Sedangkan Sungai Nana dan Andin (2013), ikan merupakan Batanghari pada cluster Kabupaten fauna yang mudah terganggu dengan Dharmasraya dengan panjang ± 77 km perubahan lingkungan dan berperan penting (Dian, Purwanto dan Sudarno, 2015). bagi ekosistem sungai. Kekayaan jenis suatu Informasi dari kantor Wali Nagari satwa didukung oleh kondisi lingkungan Sitiung bahwa sungai yang melewati yang baik dan kualitas perairan air tawar kenagarian Sitiung dengan panjang ± 4 km

1 yang baik akan mengakibatkan kekayaan sarung tangan, dan alat tangkap ikan berupa jenis yang tinggi. jala, jaring, pancing, bubu dan tangguk. Berdasarkan informasi dari Sedangkan bahan yang digunakan adalah masyarakat, ikan-ikan yang ada di Sungai sampel ikan dan formalin 10% dan alkohol Batanghari mengalami penurunan jenis dan 70%. jumlah, hal ini karena penambangan yang dilakukan masyarakat. Akibat dari Metode penambangan tersebut dapat merubah Metode yang digunakan adalah struktur suatu perairan sehingga berubahnya metode survey deskriptif , sedangkan teknik faktor-faktor abiotik dari perairan tersebut. pengambilan sampel dilakukan dengan Penelitian tentang jenis ikan telah menggunakan teknik purposive sampling. dilakukan Iistianah (2014) tentang Jenis- jenis Ikan Yang Ditemukan di Sungai Tabir Prosedur Kerja Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Sampel diambil dari kedua stasiun Provinsi Jambi memperoleh hasil 5 familia pada hari yang berbeda dengan dari 16 species. Armalinda (2016) tentang menggunakan beberapa jenis alat tangkap Jenis-jenis Ikan di Sungai Batang Tebo berupa jala, jaring, pancing, bubu dan Pelabuhan Baru Kecamatan Pasar Muara tangguk. Bungo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi Sampel ikan yang didapatkan memperoleh hasil 5 familia dari 15 species. dimasukkan ke dalam plastik, kemudian Romlah (2015) tentang Jenis-jenis Ikan yang sampel dibawa ke rumah lalu diletakkan Tertangkap di Batang Momong Desa Silago diatas styrofoam dan difoto. Selanjutnya Kecamatan IX Koto Kabupaten sampel ikan disuntik dengan larutan Dharmasraya memperoleh hasil 10 familia formalin 10% dibagian abdomen dan diberi dari 13 species. label. Sampel yang telah dikoleksi langsung Berdasarkan uraian di atas, Sungai dari lapangan dibawa ke laboratorium untuk Batanghari Nagari Sitiung merupakan salah pengukuran morfologi, meristik dan satu sungai yang belum diketahui jenis-jenis identifikasi lanjutan. Sebelum dilakukan ikannya, padahal data tentang jenis-jenis pengukuran untuk identifikasi terlebih ikan merupakan salah satu komponen dahulu sampel dicuci dengan alkohol 70%. penting dalam pengelolaan sumberdaya Identifikasi dilakukan dengan perikanan di perairan. Berdasarkan masalah menggunakan buku Kottelat at.al., 1993, diatas penulis telah melakukan penelitian Saanin,1984 dan website fishbase.org. tentang Jenis-jenis Ikan Yang Tertangkap Di Pengukuran faktor fisika dan kimia Sungai Batanghari Nagari Sitiung air meliputi pengukuran suhu air, kecepatan Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. arus, kecerahan air, kekeruhan air, derajat keasaman air, dan oksigen terlarut. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September 2016. Pengambilan sampel dilakukan di Sungai Batanghari Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya.

Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jangka sorong, loupe, pinset, kamera, plastik dengan ukuran bervariasi, toples, styrofoam, kain hitam, jarum suntik, jarum pentul, thermometer Hg, pH meter, keeping Secchi, meteran, stopwatch, bola pingpong, tali rafia, kertas label, alat tulis,

2 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang jenis-jenis ikan di Sungai Batanghari Nagari Sitiung didapatkan hasil seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis-Jenis Ikan yang Tertangkap di Sungai Batanghari Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Stasiun Jumlah Nama Ordo Familia Species (ekor) Lokal 1 2 1. Cypriniformes 1.Cyprinidae 1. Barbonymus schwanenfeldii Lampam 1 0 1 (Bleeker, 1854) 2. Barbonymus gonionotus Lampam 1 0 1 (Bleeker, 1849) 3. Labiobarbus festivus Malih 5 3 8 (Heckel, 1843) 4. Mystacoleucus padangensis Masai 6 2 8 (Bleeker, 1852) 5. Osteochilus vittatus Paweh 3 1 4 (Valenciennes, 1842) 6. Puntioplites waandersi Kapiek 5 1 6 (Bleeker, 1859) 7. Rasbora lateristriata Pantau 1 0 1 (Bleeker, 1854) 2. Perciformes 2.A 2.Anabantidae 8. Anabas testudineus Puyuh 0 1 1 (Bloch, 1792) 3.Channidae 9. Channa lucius Gabus 1 0 1 (Cuvier, 1831) 10. Channa striata Gabus 0 1 1 (Bloch, 1793) 4.Mastacembelidae 11. Mastacembelus Tilan 4 2 6 notophthalmus (Roberts, 1989)

3. Pleuronectiformes 5.Cynoglossidae 12. Cynoglossus waandersii Lidah- 1 0 1 (Bleeker, 1854) Lidah

4. Siluriformes 6.Bagridae 13. Hemibagrus nemurus Baung 3 0 3 (Valenciennes, 1840) 14. Mystus nigriceps Ingir- 0 6 6 (Valenciennes, 1840) Ingir

5. Tetraodontiformes 7.Tetraodontidae 15. Tetraodon nigroviridis Buntal 1 0 1 (Mario de Proce, 1822) Jumlah individu 32 17 49

Hasil pengukuran faktor fisika dan kimia air di Sungai Batanghari Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pengukuran Faktor Fisika dan Kimia Air di Sungai Batanghari Nagari Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya

Parameter Stasiun I Stasiun II Suhu (°C) 29 30 Kecepatan Arus (m/dtk) 0,50 0,37 Kecerahan Air (cm) 16,48 10,08 Kekeruhan (NTU) 9,16 24,67 pH 7,5 8,2 DO (mg/L) 7,6 7,1

3 Pembahasan dan kerikil mengakibatkan air menjadi keruh. Berdasarkan hasil penelitian tentang Kekeruhan air mempengaruhi cahaya masuk jenis-jenis ikan di Sungai Batanghari Nagari ke sungai, hal ini membuat ikan-ikan memilih Sitiung Kecamatan Sitiung Kabupaten ke tempat yang lebih terang. Menurut Fujaya Dharmasraya didapatkan 15 species. Jenis (2004), cahaya berpengaruh pada pergerakan ikan yang tertangkap pada masing-masing dan tingkah laku ikan, ikan menyenangi stasiun bervariasi. Jumlah individu dari kedua cahaya disebabkan ikan melihat makanan di stasiun ditemukan sebanyak 49 ekor. sekitar cahaya. Pada stasiun I jenis ikan yang Jenis Barbonymus gonionotus tertangkap sebanyak 12 jenis dengan jumlah ditemukan 1 ekor, ini dikarenakan tingginya individu 32 ekor. Jumlah jenis ikan yang aktivitas masyarakat di sungai seperti didapat pada stasiun I lebih banyak kegiatan penambangan batu,pasir dan emas. dibandingkan stasiun II. Hal ini dikarenakan Menurut Khairuman dan Amri (2011), banyak terdapat pohon-pohon besar yang Barbonymus gonionotus lebih menyukai menutupi pinggiran sungai sehingga ikan perairan yang bersih, jernih, sedikit mengalir dapat berlindung di bawah naungan tersebut. dan membutuhkan pasokan oksigen terlarut Menurut Djuhanda (1981), adanya naungan yang relatif lebih banyak. Barbonymus berupa pohon dan semak yang ada di gonionotus akan mati jika perairan tempatnya pinggiran sungai dapat menghambat naiknya hidup keruh dan minim oksigen. Jenis suhu, habitat seperti ini yang disukai ikan. Osteochilus vittatus habitat aslinya Stasiun I merupakan lokasi ditemukan hidup liar di perairan umum, penambangan batu dan pasir yang dilakukan terutama di sungai-sungai yang berarus masyarakat, dimana penambangan ini dapat sedang dan berair jernih hingga di rawa-rawa. mengakibatkan air sungai menjadi keruh Jenis Mystacoleucus padangensis sehingga habitat ikan akan terganggu. ditemukan di kedua stasiun. Tertangkapnya Penambangan batu dan pasir dapat Mystacoleucus padangensis di sungai, karena menyebabkan perubahan struktur suatu sifat pemijahan jenis ikan ini diduga perairan sehingga terjadi perubahan faktor melakukan perpindahan dari danau ke sungai. abiotik dan biotik dari perairan tersebut. Menurut Syandri (2013) bahwa karakter Pada stasiun II jenis ikan yang habitat sungai sesuai bagi kehidupan ikan tertangkap sebanyak 8 jenis dengan jumlah Mystacoleucus padangensis yaitu berarus, individu 17 ekor. Jumlah dan jenis ikan di dan substrat dasar perairan berupa kerikil dan stasiun II lebih sedikit dibandingkan dengan karakal. stasiun I karena adanya aktivitas Familia Channidae yaitu Channa penambangan emas. Penambangan emas lucius dan Channa striata ditemukan di yang dilakukan masyarakat dengan kedua stasiun. Karena ikan ini memiliki menggunakan air raksa untuk mengikat dan organ nafas tambahan sehingga ikan ini pemisah biji dengan pasir. Hasil pemisahan mampu bertahan pada kondisi sungai apapun. emas biasanya masuk ke badan sungai, dan Menurut Iqbal (2011), familia Channidae endapan air raksa dapat merusak organisme mampu bergerak dalam jarak jauh pada air yang berperan sebagai makanan ikan. Hal musim kemarau untuk mencari sumber air. ini dapat menyebabkan berkurangnya Sedangkan familia Mastacembelidae keanekaragaman dan jumlah ikan serta biota umumnya ditemukan di perairan yang tenang air lainnya. dengan vegetasi lebat atau pada lumpur lunak Air raksa yang terbuang ke sungai dapat dimana mereka menunggu mangsanya. mengkontaminasi ikan-ikan dan makhluk air Jenis Cynoglossus waandesii lainnya. Selanjutnya ikan-ikan kecil dan ditemukan 1 ekor pada stasiun I. Sedikitnya makhluk air lainnya dimakan oleh ikan-ikan jumlah yang tertangkap diduga ikan ini hidup atau hewan air lain yang lebih besar atau didasar sungai dan bersembunyi di dalam masuk ke dalam tubuh melalui insang, hal ini lumpur. Hal ini sesuai dengan Djuhanda dapat menyebabkan kematian organisme (1981) menyatakan bahwa Familia (Kristanto, 2013). Cynoglossidae hidupnya pada dasar air yang Kegiatan penambangan dilakukan berlumpur, sehingga ikan ini sulit untuk dengan penyedotan dan pembongkaran dasar ditangkap. sungai yang menghasilkan sisa batu, lumpur

4 Familia Bagridae yang ditemukan Nilai derajat keasaman (pH) berkisar yaitu Hemibagrus nemurus dan Mystus antara 7,5-8,2. Berdasarkan kisaran tersebut nigriceps. Jenis ikan ini yang aktif pada menunjukkan bahwa pH dalam keadaan malam hari, memiliki sungut panjang dan normal, hal ini sesuai dengan pendapat sirip dada sangat kuat dan bergerigi. Menurut Ciptanto (2010), derajat keasaman air yang Iqbal (2011) bahwa familia Bagridae bersifat memenuhi syarat adalah 5-8,5. Sedangkan nokturnal, tetapi yang hidup di air keruh aktif hasil pengukuran kandungan oksigen terlarut sepanjang hari. Familia Anabantidae yang (DO) berkisar antara 7,1-7,6 mg/L. ditemukan yaitu Anabas testudineus, jenis Berdasarkan kisaran tersebut menunjukkan ikan ini dapat dijumpai di berbagai macam bahwa oksigen terlarut dalam keadaan normal perairan tawar. Anabas testudineus memiliki untuk kehidupan ikan, hal ini sesuai dengan organ nafas tambahan yang memungkinkan pendapat Subanri (2008), kehidupan air dapat untuk hidup sedang ikan lain tidak mampu bertahan jika ada oksigen terlarut sebanyak 5 bertahan. ppm. Jenis-jenis ikan yang ditemukan di Sungai Batanghari tergolong rendah KESIMPULAN DAN SARAN dibandingkan dengan Jenis-jenis Ikan Yang Kesimpulan Ditemukan di Sungai Tabir Kecamatan Tabir Dari hasil penelitian yang telah Kabupaten Merangin Provinsi Jambi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: dilakukan oleh Iistianah (2014) memperoleh 1. Jenis ikan yang tertangkap di Sungai 16 species dari 5 familia. Namun jenis ikan Batanghari Nagari Sitiung Kecamatan yang didapat tergolong tinggi dibandingkan Sitiung Kabupaten Dharmasraya terdiri dengan penelitian Romlah (2015) tentang dari 15 jenis (5 ordo dan 7 familia) yaitu Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap di Batang Barbonymus schwanenfeldii, Barbonymus Momong Desa Silago Kecamatan IX Koto gonionotus, Labiobarbus festivus, Kabupaten Dharmasraya memperoleh 13 Mystacoleucus padangensis, Osteochilus species dari 10 familia. vittatus, Puntioplites waandersi, Rasbora Berdasarkan hasil yang telah lateristriata, Anabas testudineus, Channa didapatkan pada dua stasiun dapat diketahui lucius, Channa striata, Mastacembelus bahwa perbedaan jumlah ikan pada setiap notophthalmus, Cynoglossus waandersii, stasiun disebabkan oleh faktor biotik di suatu Hemibagrus nemurus, Mystus nigriceps, perairan seperti tumbuhan air dan tumbuhan Tetraodon nigroviridis. tingkat tinggi, karena banyak ikan yang 2. Faktor fisika dan kimia air di Sungai hidupnya tergantung pada persediaan Batanghari Nagari Sitiung Kecamatan makanan didalam air. Sedangkan faktor Sitiung Kabupaten Dharmasraya masih abiotik yang mendukung kehidupan ikan di optimal untuk mendukung kehidupan sungai seperti suhu, kecepatan arus, ikan. kecerahan air, kekeruhan, pH dan DO. Hasil pengukuran faktor fisika dan Saran kimia air menunjukkan bahwa kedua stasiun Berdasarkan pengalaman dan hasil mempunyai karakteristik yang tidak jauh yang diperoleh melalui penelitian ini, maka berbeda (Tabel 2). Pengukuran suhu yang dapat dikemukakan saran sebagai berikut: diperoleh berkisar antara 29-30°C. 1. Jenis ikan dengan jumlah individu sedikit Berdasarkan kisaran tersebut menunjukkan seperti Barbonymus schwanenfeldii, bahwa suhu air dalam keadaan normal yang Barbonymus gonionotus, Rasbora dapat mendukung kehidupan ikan. Hal ini lateristriata, Anabas testudineus, Channa sesuai dengan pendapat Ciptanto (2010) lucius, dan Channa striata maka bahwa kisaran suhu yang baik untuk disarankan kepada masyarakat untuk kehidupan ikan antara 22°C-33°C. Kecepatan menjaga kelestarian sungai sehingga arus diperoleh 0,37-0,5 m/dtk. Hasil yang keanekaragaman ikan tetap terjaga. diperoleh menunjukan kecepatan arus yang 2. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan normal. Kecerahan air berkisar antara 10,08- agar memperluas wilayah penangkapan 16,48 cm. Pengukuran kekeruhan berkisar ikan agar jenis ikan yang ditemukan lebih antara 9,16-24,67 NTU. banyak lagi.

5 DAFTAR PUSTAKA Mulyanto, H.R. 2006. Sungai Fungsi dan Sifat-Sifatnya. Semarang: Graha Ilmu. Armalinda. 2015. Jenis-jenis Ikan di Sungai Batang Tebo Pelabuhan Baru Nurudin, FA., Nana K.,Andin I. 2013. Kecamatan Pasar Muara Bungo Keanekaragaman Jenis Ikan Di Sungai Provinsi Jambi. Skripsi. Padang: Sekonyer Taman Nasional Tanjung Program Studi Pendidikan Biologi Puting Kalimantan Tengah. Unnes STKIP PGRI Sumatera Barat. Journal of Life Science 2 (2): Semarang. Ciptanto, S. 2010. Top10 Ikan Air Tawar Panduan Lengkap Pembesaran Secara Romlah, Siti. 2015. Jenis-jenis Ikan yang Organik di Kolam Air, Kolam Terpal, Tertangkap di Batang Momong Desa Keramba, dan Jala Apung. Silago Kecamatan IX Koto Kabupaten Yogyakarta: Andi Publisher. Dharmasraya. Skripsi. Padang: Dian, C.A., Purwanto, P., Sudarno, S. 2015. Program Studi Pendidikan Biologi Daya Tampung Beban Pencemaran STKIP PGRI Sumatera Barat. Sungai Batanghari Menggunakan Program Qual2kw. Jurnal Ekosains Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Vol.VII.No.2: Semarang. Identifikasi Ikan Jilid I dan II. : Bina Cipta. Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Bandung: Armico. Subanri. 2008. Kajian Beban Pencemaran Merkuri (Hg) Terhadap Air Sungai Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Menyuke dan Gangguan Kesehatan Pengembangan Teknologi Perikanan. Pada Penambang Sebagai Akibat Jakarta: Rineka Cipta. Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Menyuke Iistianah. 2014. Jenis-Jenis Ikan Yang Kabupaten Landak Kabupaten Landak Ditemukan Di Sungai Tabir Kalimantan Barat. Tesis. Semarang: Kecamatan Tabir Kabupaten Program Studi Magister Kesehatan Merangin Provinsi Jambi. Skripsi. Lingkungan. Padang: Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Syandri, H. 2013. Distribusi Ukuran, Reproduksi dan Habitat Pemijahan Iqbal, M. 2011. Ikan-Ikan di Rawa Gambut Ikan Bilih (Mystacoleucus Merang-Kepayang dan Sekitarnya. padangensis Blkr.) di Danau Skripsi. Pelembang: Universitas Singkarak. Jurnal Bawal Vol.5 (1). Sriwijaya. Hlm.1-8.

Khairuman dan K. Amri. 2011. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis 15 Ikan Konsumsi. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Kottelat, M., A.J. Whitten., S.N. Kartikasari and S. Wirjoadmojo. 1993. Freshwater Fishes Of Western And Sulawesi. Jakarta: Periplus Edition (HK) in Collaboration with the Environment Republik Indonesia.

Kristanto, P. 2013. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Offset.

6