PENGEMBANGAN APLIKASI WEB DENGAN ICONIX PROCESS DAN UML STUDI KASUS: SISTEM MANAJEMEN ISI

Yulianta1 dan Petrus Mursanto2

1Magister Teknologi Informasi, Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya 4, Jakarta 12000 Indonesia [email protected] 2Enterprise Computing Lab œ Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat, 16424 Indonesia [email protected]

Abstrak

Situs web sangat kompleks dengan beragam isi dan dinamis karena selalu menampilkan informasi terbaru. Kompleksitas situs web akan bertambah saat situs web tersebut harus dimodifikasi untuk menambahkan halaman-halaman baru dan fitur-fitur baru sesuai permintaan pengunjung. Untuk menghindari kompleksitas tersebut, perlu diciptakan sebuah aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola seluruh sumber daya situs web. Aplikasi ini dikenal dengan sistem manajemen isi (content management system). Makalah ini membagikan pengalaman penulis dalam mengembangkan sistem manajemen isi pada PT X yang dinamai dengan xCMS. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah ICONIX Process. Metode ICONIX Process menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai notasi utama untuk mengambarkan dan mendokumentasikan sistem yang dibangun. Makalah ini menguraikan secara garis besar aktifitas-aktifitas dan artefak-artefak yang dihasilkan pada setiap fase pengembangan. Hasil akhir adalah sebuah prototipe aplikasi manajemen isi aplikasi web yang diberi nama xCMS.

Kata kunci: ICONIX, Software engineering, CMS, UML, Web application.

1. Latar Belakang pada perubahan arsitektur. Masalah yang timbul adalah kompleksitas yang meningkat sehingga Perkembangan Internet yang cukup cepat modifikasi sulit dilakukan dan seandainya pun didorong oleh penggunaannya yang makin meluas. dilakukan, kestabilan sistem aplikasi menjadi Hal ini tidak terlepas dari kemudahan penggunaan terganggu. internet itu sendiri. Banyak aplikasi yang sudah ada Aplikasi sistem manajemen isi (Content ditulis ulang dalam bentuk aplikasi web agar bisa Managemet System) berbasis web dibutuhkan untuk disajikan di internet. mengatasi masalah ini. Dengan adanya aplikasi Pengembangan aplikasi web memerlukan strategi CMS, diharapkan seorang yang sangat awam dengan khusus sesuai dengan karakteristiknya. Situs web dunia web dapat dengan mudah membuat situs web biasanya sangat kompleks dengan keragaman isi miliknya sendiri, menambahkan halaman-halaman (content) dan sangat dinamis karena selalu baru, dan memperbarui informasi pada situs menampilkan informasi terbaru. Agar selalu diminati tersebut. Semua hal tersebut dapat dilakukan secara pengujung, aplikasi web haruslah unik dan harus online dan hanya dibutuhkan sebuah penjelajah web dapat segera diwujudkan dalam waktu singkat agar (web yy) untuk melakukannya. pengunjung situs web dapat segera menikmatinya. Aplikasi CMS yang dibangun juga harus Untuk mengejar tenggat produksi, sering kali mendukung alur kerja (workflow) untuk pengembang langsung menuju tahap pemrograman pengembangan situs secara kolaboratif [1], (coding) tanpa mencoba untuk mengerti apa yang klasifikasi informasi untuk memudahkan pencarian sebenarnya akan dibangun dan bagaimana cara informasi, dan dapat menangani data dalam volume membangunnya. Akibatnya, pembuatan skrip sisi yang besar sehingga dapat digunakan untuk server (server-side script) dilakukan dengan terburu- membangun situs lebih besar misalnya web portal. buru, tabel-tabel dalam basis data ditambahkan Diperlukan suatu disiplin dan pemodelan yang sesuai keperluan, sehingga kadang-kadang berakibat baik agar proses pengembangan aplikasi CMS ini

Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896 ______115 Pengembangan Aplikasi Web dengan ICONIX Process dan UML Studi Kasus: Sistem Manajemen Isi

dapat berjalan dengan mulus dan aplikasi yang aktivitas, artefak-artefak dan peran (role) dari dihasilkan dapat lebih terpelihara di masa pekerja yang terlibat pada proses pengembangan mendatang. Dengan semakin diterimanya Unified tersebut. Modeling Language (UML) sebagai notasi untuk Alur kerja ini menentukan aktivitas-aktivitas mengambarkan dan mendokumentasikan sistem, yang harus dilakukan oleh pekerja seperti penentuan maka diputuskan untuk menggunakan salah satu kebutuhan, pemodelan, analisa, desain, metodologi pengembangan perangkat lunak yang implementasi, pengujian, dan deployment. Aktivitas- mendukung UML yaitu ICONIX Process. aktivitas ini akan menghasilkan artefak-artefak yang Secara umum tujuan penulisan makalah ini berupa model, dokumen-dokumen, diagram- adalah: diagram, kode-kode program, dan lain-lain. • Memberikan gambaran proses-proses yang ICONIX Process dipilih sebagai metodologi ada pada pengembangan aplikasi web. untuk mengembangkan aplikasi sistem manajemen • Membagikan hasil analisa, disain, dan isi yang dikembangkan karena semua persyaratan- implementasi aplikasi CMS berbasis web. persyaratan di atas dapat dipenuhi oleh ICONIX • Membagikan model aplikasi CMS berbasis Process [3]. web dengan menggunakan UML yang Pemilihan metodologi menggunakan ICONIX digunakan sebagai artefak-artefak Process tidak terlepas dari beberapa fitur utama yang pengembangan aplikasi seperti use case dimilikinya [3] yaitu: diagram, class diagram dan sequence • ICONIX Process merupakan proses yang diagram. dipicu oleh use case (use case driven). Pada Aplikasi CMS yang ada di pasaran sangat ICONIX, use case yang ditentukan sejak beragam, kompleks dan rumit. Aplikasi CMS seperti awal pengembangan menjadi dasar dalam itu berada diluar lingkup bahasan makalah ini. menentukan model dan perilaku dari sistem Aplikasi CMS yang dikembangkan disini hanyalah yang dibangun. suatu prototipe sederhana untuk memudahkan • ICONIX Process merupakan proses yang pemahaman masalah namun tetap memperhatikan berorientasi pada arsitektur (architecture- fungsi-fungsi dasar yang harus ada pada aplikasi centric). ICONIX berkonsentrasi pada desain CMS seperti: model sebagai arsitektur sistem. Model ini • penciptaan dan penyuntingan isi terdiri dari model statis yang akan menjadi • manajemen isi kode-kode dan model dinamis yang • penggunaan templat (template) untuk menggambarkan perilaku sistem. menyusun tampilan dan manajemennya • ICONIX Process merupakan metode yang • manajemen menu iteratif dan bertahap (iterative-incremental). • manajemen berkas (file) Banyak iterasi yang terjadi pada saat • manajemen citra (image) menentukan model ranah (domain model), • manajemen modul saat mengidentifikasi dan menganalisa use • manajemen pengguna case, dan iterasi-iterasi lain yang terjadi seiring berjalannya siklus hidup 2. Metodologi pengembangan sistem. Model statis yang dihasilkan terus diperbaiki secara bertahap Pengembangan perangkat lunak merupakan dengan bantuan model dinamis (terdiri dari proses yang memerlukan perencanaan yang matang, use case, robustness analysis, dan sequence kerja keras, dan melewati beberapa tahapan diagram). pengujian. Proses pengembangan perangkat lunak • ICONIX Process menawarkan penggunaan mempunyai empat peranan [2] yaitu: UML yang tidak berlebihan bahkan • Memberikan bimbingan tentang pengaturan cenderung minimalis karena hanya terdiri aktivitas tim. beberapa langkah yang dianggap perlu dan • Menentukan artefak yang harus dibangun. telah cukup untuk melakukan analisa berbasis • Memberikan tugas kepada pengembang objek. sebagai pribadi atau pun sebagai anggota • ICONIX Process memberikan keterjejakan team. (traceability) yang cukup tinggi. Merujuk • Memberikan kriteria untuk memonitor dan kembali kepada kebutuhan awal dapat mengukur hasil dan aktivitas proyek. dilakukan dengan berbagai cara yang mudah Proses pengembangan perangkat lunak pada setiap tahap pengembangan. menentukan alur kerja (workflow), aktivitas- Keterjejakan ini juga tampak pada kenyataan

116 ______Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896 Yulianta dan Petrus Mursanto

bahwa setiap objek dapat dilacak langkah Booch untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di demi langkah, dari analisa menjadi desain. atas seperti yang tampak pada Tabel 1. Integrasi dari elemen Booch, Rumbaugh, dan 3. ICONIX Process Jacobson ini memberikan gambaran yang menyeluruh dari pengembangan perangkat lunak ICONIX Process terletak ditengah-tengah antara berorientasi objek seperti pada Gambar 3. Tampak (RUP) yang besar dan bahwa struktur dinamis model terdiri dari use case eXtreme Programming (XP) yang sangat kecil. diagram, robustness diagram, dan sequence ICONIX Process merupakan use case driven seperti diagram dan struktur statis model yang terdiri dari RUP, tetapi tidak berbelit-belit seperti yang adalah domain model dan class diagram. dihasilkan oleh RUP. ICONIX Process juga kecil dan singkat seperti XP, tetapi tidak menanggalkan Tabel 1. Pertanyaan dan jawaban tentang analisa dan desain seperti yang dilakukan XP [4]. pengembangan perangkat lunak Tujuan utama dari ICONIX Process adalah bagaimana mewujudkan use case yang telah disusun Teknik dengan menjadi kode seperti pada Gambar 1. Titik A adalah Pertanyaan

OMT UML ide-ide tentang apa yang harus dilakukan sistem OOSE Booch dengan cara menggambarkannya dalam use case diagram. Titik B menunjukkan potongan-potongan Pengguna dan ñ Use case kode yang komplit, telah diuji, dan bisa mengerjakan aksi yang diagram apa yang disebutkan pada use case. ICONIX dilakukan? Process berusaha menjawab proses-proses yang Objek dalam ñ Class diagram berupa tanda tanya di antara titik A dan titik B [4]. —dunia nyata“? pada aras tinggi (gambaran kasar) Objek pada use ñ Robustness case? analysis Interaksi antar ñ ñ Sequence objek diagram dan/atau collaboration diagram Bagaimana ñ Class diagram membangunnya? pada aras rendah

Gambar 1. Bagaimana mengubah use case menjadi (gambaran detil) kode Pada bagian berikut, akan dibahas lebih detil Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul langkah-langkah pengembangan pirantu lunak pada proses tersebut adalah: mengikuti ICONIX Process. • Siapa pengguna sistem (aktor) dan apa yang

ingin dilakukannya? 3.1. Pemodelan Ranah • Apa objek-objek dalam —dunia nyata“ (ranah Pemodelan ranah (domain modeling) menjadi masalah) dan relasi-relasi yang ada? dasar dari bagian statis model yang dibangun. • Objek apa saja yang terlibat pada masing- Pemodelan ranah adalah suatu pekerjaan yang masing use case? bertugas menemukan objek-objek (berupa kelas- • Bagaimana objek-objek pada use case kelas) yang menjadi representasi dari benda-benda tersebut saling berinteraksi? dan konsep-konsep dalam dunia nyata. [3]. • Bagaimana cara membangun aplikasi yang Pemodelan ini dimulai dengan melakukan diinginkan? abstraksi model dalam dunia nyata yaitu berupa ICONIX Process yang diperkenalkan oleh Doug objek-objek konseptual yang turut berpartisipasi Rosenberg berusaha menggabungkan praktek- dalam sistem yang dibangun. Hal ini dapat praktek terbaik (best practices) dari tiga metodologi dilakukan dengan menyoroti dan mencermati kata yang terlebih dulu ada yaitu Object Modelling benda pada dokumen problem statement sehingga Techniques (OMT) oleh James Rumbaugh, Object- ditemukan objek-objek dalam model ranah. Proses Oriented Software Engineering (OOSE) oleh Ivar ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan Jacobson dan Structural Method (Booch) oleh Grady identifikasi relasi yang generalisasi dan asosiasi yang mungkin ada di antara objek-objek tersebut.

Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896 ______117 Pengembangan Aplikasi Web dengan ICONIX Process dan UML Studi Kasus: Sistem Manajemen Isi

Gambar 2. ICONIX Process dan Kontribusi The Three Amigos Dari proses ini akan dihasilkan model ranah use case, berikut ini adalah langkah-langkah yang sebagai awal dari sistem yang dibangun. dianjurkan ICONIX Process [4]. • Membuat templat yang berisi basic course 3.2. Pemodelan Use case dan alternate course. Pemodelan use case diperlukan untuk menjawab • Ajukan pertanyaan —Apa yang akan terjadi?“ pertanyaan dasar dari pengembangan yaitu: —Apa yang akan memulai basic course. yang akan dilakukan oleh pengguna sistem?“ • Ajukan kembali pertanyaan —Lalu apa lagi Pemodelan use case diperlukan untuk menangkap yang akan terjadi?“ dan terus ajukan kebutuhan-kebutuhan pengguna terhadap sistem pertanyaan ini sampai semua detail basic yang dibangun dengan mengambarkan secara detil course teridentifikasi. seluruh scenario yang akan dilakukan pengguna • Ajukan pertanyaan —Hal lain apa yang terhadap sistem dan tanggapan yang akan diberikan mungkin terjadi?“ yang akan menjadi oleh sistem. identifikasi dari alternate course. Proses ini dimulai dengan menemukan aktor- aktor yang terlibat dan aktivitas-aktivitas yang 4. Analisa Kehandalan dilakukannya dengan cara mencermati dokumen problem statement atau dengan bantuan seseorang Analisa kehandalan (robustness analysis) yang memahami ranah persoalan yang dihadapi diperlukan untuk mengetahui objek-objek apa saja kemudian membuat beberapa usulan use case yang terlibat dalam setiap use case. Analisa kedalam use case diagram. kehandalan (robustness analysis) diperkenalkan Use case yang telah berhasil diidentifikasi perlu secara informal oleh Ivar Jacobson pada tahun 1991. diwujudkan menjadi sebuah dokumen use case Proses ini dilakukan dengan cara menganalisa teks sebagai sarana untuk melakukan komunikasi antar use case dan melakukan identifikasi objek-objek tim pengembang sekaligus sebagai dokumentasi dari yang akan berpartisipasi kemudian melakukan sistem yang dibangun. klasifikasi terhadap objek tersebut menjadi tiga tipe ICONIX Process sangat menganjurkan untuk objek yaitu: membuat prototipe aplikasi atau setidaknya desain ñ Boundary object antarmuka pengguna seiring dengan penyusunan Objek yang digunakan aktor sebagai antarmuka dokumen use case. Hal ini akan sangat membantu untuk berkomunikasi dengan sistem. untuk menyusun use case karena teks dalam ñ Entity object dokumen use case akan cocok dengan elemen GUI Objek ini biasanya berupa objek yang berasal dari (Graphical User Interface) pada antar muka ranah model. pengguna baik dari sisi deskripsi elemen GUI ñ Control object tersebut maupun dari sisi tanggapan sistem sebagai akibat aksi sang aktor. Untuk menyusun dokumen

118 ______Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896 Yulianta dan Petrus Mursanto

Objek yang menjadi —perekat“ antara boundary object dan entity object. Analisa kehandalan (robustness analysis) berguna untuk memperkecil celah antara analisa (what) dan desain (how). Pada ICONIX Process, analisa kehandalan mempunyai beberapa peranan penting yaitu: • Uji kelayakan œ Analisa kehandalan membantu untuk meyakinkan bahwa dokumen use case yang Gambar 4. Robustness Diagram sebagai jembatan disusun sudah benar dan menghindari perilaku antara analisa dan desain sistem yang tidak sesuai • Uji kelengkapan - Analisa kehandalan membantu • Menambahkan antar muka pengguna seperti meyakinkan bahwa use case telah meliputi semua halaman web, tampilan layar, menu, kotak dialog aksi alternatif (alternate courses). dan sebagainya sebagai boundary object. • Menemukan objek-objek baru œ Analisa • Menambahkan controller bagi setiap aturan-aturan kehandalan membantu menemukan objek-objek bisnis dan aktivitas-aktivitas yang ada. yang mungkin terlewatkan pada saat pemodelan • Menambahkan entity object bagi setiap objek ranah konseptual dalam model ranah. • Sebagai desain awal œ Analisa kehandalan • Membuat garis penghubung yang menjadi dasar untuk desain awal dari sistem yang merepresentasikan komunikasi yang terjadi antar dibangun dengan memperkecil celah antara objek-objek tersebut. analisa dan desain seperti yang telah disebutkan dimuka. 5. Model-View-Controller

Model-View-Controller (MVC) merupa-kan pola umum dalam aplikasi web [5]. Prinsipnya adalah menyusun aplikasi menjadi tiga lapis sehingga antara kode dan tampilan merupakan lapisan-lapisan yang terpisah. Hal ini akan membantu desainer Gambar 3. Simbol-simbol dalam Robustness grafis dan programmer untuk bekerja bersama-sama Diagram tanpa saling menganggu. Desainer grafis dapat berkonsentrasi pada penciptaan tampilan halaman Gambar 3 menunjukkan simbol-simbol yang web yang memikat, sedangkan programmer digunakan untuk merepresentasikan tipe-tipe objek berkonsentrasi pada penciptaan paket-paket aplikasi ini. Walaupun three amigos menyadari adanya yang lengkap teknik analisa ini tetapi mereka tidak Bila diperhatikan, terdapat kesesuaian antara memasukkannya sebagai bagian UML melainkan pola MVC dengan objek-objek pada analisa hanya menjadikannya sebagai stereotipe suatu objek. kehandalan. Entity object merupakan model, Pada ICONIX Process, teknik sederhana ini boundary object merupakan view, dan control object menjadi sarana penghubung utama antara celah merupakan controller pada pola MVC. Aplikasi analisa (what) dan desain (how) sepeerti yang xCMS berusaha menerapkan pola MVC dengan cara tampak pada Gambar 4. berikut: Langkah-langkah untuk melakukan analisa • Model kehandalan pada sebuah use case adalah sebagai Model diimplementasikan dengan menciptakan berikut: objek-objek pada model ranah aplikasi xCMS • Menelusuri kalimat demi kalimat, teks pada menjadi paket-paket dan kelas-kelas dokumen use case. • View • Menambahkan aktor yang terlibat pada use case View diimplementasikan dengan penggunaan sebagai titik awal. templat. Templat ini adalah berkas halaman web (web pages) dengan tambahan tag khusus yang akan diterjemahkan oleh aplikasi xCMS menjadi tampilan halaman klien (client pages) yang diinginkan. Lebih lanjut tentang tag khusus ini, dapat dilihat dalam dokumen xCMS

Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896 ______119 Pengembangan Aplikasi Web dengan ICONIX Process dan UML Studi Kasus: Sistem Manajemen Isi

Administration yang disertakan pada source code fungsi apa saja yang dibutuhkan untuk aplikasi xCMS. membentuk potongan perilaku sistem tersebut. • Controller • Melengkapi operasi-operasi pada kelas-kelas. Controller diimplementasikan dengan mengubah Analisa kehandalan harus berhasil melakukan objek-objek manager (Category Manager, Content identifikasi semaksimal mungkin atribut-atribut Manager, File Explorer, dsb) menjadi halaman- pada model statis dan menghasilkan seminimal halaman server (server pages). mungkin operasi-operasi. Pada fase pemodelan interaksi inilah dilakukan identifikasi sebagian 6. Pemodelan Interaksi besar operasi-operasi yang dilakukan oleh sistem.

Setelah tahap pemodelan ranah dan analisa 7. Tinjauan Desain Kritis kehandalan dilalui, maka hamper semua objek-objek dalam ruang permasalahan telah berhasil Tinjauan desain kritis (critical design review) diidentifikasi lengkap dengan sebagian atribut- digunakan untuk meyakinkan bagaimana (how) detil atributnya. desain seperti yang tampak pada sequence diagram Jika analisa kehandalan berkutat dengan dan class diagram, sesuai dengan apa (what) yang penemuan objek-objek, maka pemodelan interaksi ditentukan pada use case. berkutat dengan alokasi perilaku-perilaku yaitu Proses ini berguna untuk meyakinkan bahwa alokasi fungsi-fungsi perangkat lunak kedalam detil desain cukup mendalam dan cukup mudah objek-objek yang berhasil diidentifikasi. untuk diwujudkan menjadi kode-kode. Berkaitan Pemodelan interaksi dilakukan dengan dengan hal ini, penentuan arsitektur sistem yang mencermati dokumen use case untuk melakukan dipakai dan bahasa pemrograman yang dipakai identifikasi perilaku-perilaku sistem yang kemudian untuk melakukan implementasi menjadi sesuatu dilanjutkan dengan melakukan alokasi perilaku- yang sangat penting.. perilaku tersebut sebagai operasi-operasi dalam kelas-kelas. Dari proses ini akan dihasilkan sequence 8. Implementasi diagram sebagai detil desain dari sistem yang dibangun. Fase terakhir pada ICONIX Process adalah Setelah melakukan pemodelan ranah dan implementasi. Setelah tahap desain dilalui, maka melakukan analisa kehandalan maka hampir semua model statis yang dihasilkan telah lengkap. Paket- objek dalam ruang permasalahan berikut atribut- paket telah dirancang, kelas-kelas telah lengkap atributnya berhasil diidentifikasi. Relasi statis dengan atribut-atribut dan operasi-operasi. Model ditunjukkan dalam class diagram aras tinggi, statis ini selanjutnya diserahkan kepada programmer sedangkan sedikit relasi dinamis ditunjukkan dalam untuk diwujudkan menjadi kode program. robustness diagram. Pemodelan interaksi diperlukan untuk melengkapi relasi dinamis tersebut. 9. Penutup Pemodelan interaksi (interaction modeling) menunjukkan bagaimana objek-objek saling ICONIX Process menawarkan metodologi berkolaborasi untuk membentuk fungsi-fungsi yang singkat namun lengkap untuk membangun perangkat harus disediakan oleh sistem. Tujuan utama dari lunak termasuk aplikasi web. Tujuan utama dari pemodelan interaksi adalah [4]: ICONIX adalah mewujudkan use case yang telah • Alokasi perilaku terhadap boundary, entity, dan disusun menjadi kode. Proses œproses yang terlibat control objects. Pada saat analisa kehandalan, di dalamnya: sekelompok objek yang membentuk perilaku ñ Requirement Analysis sistem berhasil diidentifikasi. Pada saat ñ Analysis & Preliminary Design pemodelan interaksi inilah ditentukan objek mana ñ Design saja yang bertanggung jawab membentuk ñ Implementation potongan perilaku sistem yang diinginkan. UML merupakan notasi yang tepat untuk • Menunjukkan detil interaksi yang terjadi antar memodelkan dan mendokumentasikan sistem objek pada setiap use case. Objek berinteraksi termasuk aplikasi web. ICONIX menggunakan UML dengan mengirimkan pesan-pesan (messages) satu secara elegan, tidak berlebihan. Hal ini pula yang dengan lainnya. Sebuah pesan akan menyebabkan ICONIX lebih ringkas dibanding membangkitkan suatu objek untuk melakukan aksi metodologi lainnya. Diagram-diagram UML yang tertentu. Pada saat pemodelan interaksi inilah digunakan dalam ICONIX: dilakukan identifikasi pesan-pesan atau fungsi- ñ Use case diagram

120 ______Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896 Yulianta dan Petrus Mursanto

ñ Class Diagram [5] RosenBerg, Dooug, and Kendall Scott, Use case ñ Robustness Diagram Driven Object Modelling with UML: A ñ Sequence Diagram Practical Approach, Addison Wesley, 2001. Keunggulan utama ICONIX (dan [6] Fueck, Harry. —Model View Controller membedakannya dengan metodologi lain) adalah Pattern“, http://www.phppatterns.com/ pemanfaatan robustness diagram untuk melakukan index.php/article/ view/11/1/1. analisa kehandalan. Dengan analisa kehandalan, akan ditemukan objek-objek baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Untuk menentukan model dinamis dari sistem yang dibangun, ICONIX menitikberatkan pada penggunaan sequence diagram. Dari sequence diagram yang dihasilkan akan ditemukan operasi- operasi yang harus dimiliki suatu kelas. Dengan ICONIX, model aplikasi sistem manajemen isi berbasis web yang disebut xCMS berhasil dibangun. Penerapan metodologi ICONIX Process sangat membantu dalam menemukan objek- objek yang terlibat di dalamnya Beberapa saran-saran yang dapat disampaikan berkaitan makalah dan aplikasi xCMS yang dibangun antara lain: 1. Manfaatkan kotak dokumentasi pada Rational Rose untuk mendokumentasikan semua objek pada model yang dirancang. Dokumen ini dapat dengan mudah disertakan pada kode yang dibangkitkan sebagai dokumentasi kode. 2. Analisa kehandalan perlu dilakukan dengan hati-hati agar semua objek teridentifikasi dengan benar, tetapi jangan terlalu cemas (terlalu berhati-hati) yang berakibat pada lambatnya proses analisa. 3. Templat merupakan hal yang sangat penting bagi aplikasi xCMS karena dengan templat inilah tampilan situs web disusun. Penamaan tag-tag templat yang baik, konsisten, dan mudah diingat akan sangat membantu pengguna. Penggunaan tema (theme) pada templat akan menjadi nilai tambah bagi aplikasi xCMS versi berikutnya.

REFERENSI

[1] McIntosh, Michael. Content Management Using the Rational Unified Process, Rational Software White Paper. [2] Booch, Grady. ObjectœSolutions: Managing the Object-Oriented Project, Addison Wesley Longman, 1996. [3] RosenBerg, Dooug. Inside the ICONIX Process, Addison-Wesley, 2001. [4] RosenBerg, Dooug. and Kendall Scott, Applying Use case Driven Object Modelling with UML: An Annotated E-Commerce Example, Addison Wesley, 2001.

Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896 ______121