4. ANALISA DATA

4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian 4.1.1 Incorporation Mattel didirikan pertama kali pada tahun 1945 oleh , (suami Ruth Hadler), dan Harold Matson di California Selatan.Mattel menetap di kantor Hawthorne, California, sejak tahun 1948. Di tahun 1974, Mattel melakukan restrukturisasi dan berganti nama menjadi Mattel Incorporation. Visi dari perusahaan Mattel adalah “Creating the Future of Play”, dimana artinya Mattel berusaha untuk menciptakan mainan-mainan terbaru untuk membentuk masa depan dari dunia mainan. Misi mereka mengarah pada “Kepemimpinan”. Arti kepemimpinan menurut versi Mattel adalah kemampuan untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan. Mattel juga menunjukkan kompetensi kepemimpinan dan dorongan untuk sukses dalam strategi bisnis mereka.Tahun 1975, Ruth dan Elliot Handler keluar dari Mattel karena usia mereka yang tua dan saat ituRuth Handler sedang menjalankan pengobatan atas penyakit kanker payudara dan kemudian meninggal di Los Angeles, California, pada tahun 2002. Sejak itu, Harold Matson berjuang demi mengembangkan Mattel sesuai dengan visi dan misinya. Salah satu organisasi Mattel yang diberi nama Mattel Children’s Foundation,didirikan pada tahun 1978, dengan tujuan untuk membantu anak-anak Amerika yang memiliki kesulitan dalam hal akuntabilitas keuangan. Para pendiri MattelChildren’s Foundation percaya bahwa anak berhak mendapatkan kesempatan untuk bermain, karena melalui bermain, anak dapat mengembangkan sosialisasi, emosional, kemampuan fisik, berimajinasi, dan memiliki mimpi. Sasaran program yang diadakan Mattel Children’s Foundation adalah anak-anak, dengan empat fokus utama yaitu Time to Play, Place to Play, Tools to Play, dan Advocate toPlay. Dalam organisasi tersebut, Mattel juga membuat program yang hanya diikuti oleh anak perempuan Amerika, yaitu “Shine On Now”. Program “Shine On Now” mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk memberikan

35 Universitas Kristen Petra perhatian kepada anak-anak di seluruh Amerika, misalnya dengan mengajak mereka bermain dan memberikan donasi berupa mainan, uang, ataupun buku, kepada anak-anak yang membutuhkannya. Pada awal berdiri, perusahaan Mattel membuat mainan yang bentuknya diadopsi dari karakter Walt Disney, yaitu Mickey Mouse. Dan pada tahun 1959, boneka produksi Mattel akhirnya dijual secara luas. Tahun 1961, boneka juga berhasil diproduksi dan diperkenalkan sebagai pacar Barbie. Sedangkan boneka yang menjadi African-American Barbie, bernama Christie, memasuki pasar pada tahun 1968. Tahun 1997, Mattel berhasil memproduksi boneka yang menjadi teman Barbie, bernama Becky. Becky adalah teman Barbie yang mengalami cacat fisik dan duduk di kursi roda. Tahun 1998, Barbie menjadi merek utama yang dijual untuk anak perempuan berusia 3-7 tahun di The American Girl. The AmericanGirl merupakan merek terbesar kedua di dunia yang menjual produk-produk anak perempuan berusia 7-12 tahun. Pada tahun 2001, Barbie memulai karirnya sebagai artis computer-generated imagery (CGI) di film Barbie in the Nutcracker yang dipasarkan dalam bentuk DVD pada tanggal 23 Oktober 2001. Hingga saat ini, karakter Barbie masih menjadi tokoh utama serial film animasi Barbie (www.corporate.mattel.com diakses 31 Juli 2013).

4.1.2 Sinopsis Film Barbie 4.1.2.1 Barbie in the Nutcracker (2001)

Gambar 4.1 Cover DVD Film Barbie in the Nutcracker (2001) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

36 Universitas Kristen Petra Film ini disutradarai oleh Owen Hurley dan resmi ditayangkanpada tanggal 23 Oktober 2001. Durasi film ini adalah 78 menit. Kisah film ini diawali dengan adegandua orang balerina bernama Barbie dan Kelly yang sedang berlatih untuk drama musikal berjudul “Nutcracker”. Namun Kelly merasa putus asa karena dia selalu melakukan kesalahan saat berlatih. Karena hal itu, Barbie menceritakan dongeng mengenai negeri Nutcracker. Seorang anak yatim piatu bernama Clara menerima hadiah spesial berupa boneka kayu berbentuk serdaduNutcracker dari Tante Elizabeth. Malam harinya dia bermimpi berpetualang di Negeri Nutcracker. Disana dia bertemu dengan Raja Tikus, penguasa yang menyebabkan Negeri Nutcracker hancur. Clara bersama dengan Nutcracker dan teman-teman lainnya bersatu untuk menggulingkan Raja Tikus dengan cara menemukan puteriSugar Plum, yang dipercaya dapat membantu mereka. Akhirnya, Raja Tikus berhasil dikalahkan dan warga desa pun kembali merasakan hidup tentram. Kutukan Nutcrackersirna dan berubah menjadi Pangeran Erick, penguasa negeri Nutcracker sebelumnya. Karena keberaniannya, Clara juga berubah menjadi puteriSugar Plum. Ketika mimpi hampir mencapai puncaknya, Clara terbangun dari mimpinya. Namun dia tetap bisa bersama dengan Erick di kehidupan nyata.

4.1.2.2 Barbie in as Rapunzel(2002)

Gambar 4.2 Cover DVD Film Barbie as Rapunzel (2002) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

37 Universitas Kristen Petra Sama seperti film Barbie sebelumnya, film ini juga disutradarai oleh Owen Hurley dengan durasi 83 menit. Kisah ini diawali dengan Barbie dan Kelly yang sedang berlatih melukis, namun Kelly tidak percaya diri dengan kemampuan melukisnya. Kemudian Barbie pun menceritakan dongeng tentang Rapunzel. Rapunzel menghabiskan hidupnya untuk melayani penyihir bernama Gothel di kastil terpencil. Rapunzel hanya memiliki teman binatang bernama Penelope (anak naga) dan Hobbie (kelinci tua). Rapunzel percaya bahwa Gothel telah menyelamatkannya sewaktu dia masih bayi. Suatu saat, Rapunzel menemukan hadiah ulang tahun yang ternyata dari ayah dan ibunya, sehingga Rapunzel penasaran dengan masa lalunya. Rapunzel juga menemukan ruang rahasiayang membawanya ke sebuah desa. Disana dia menolong seorang puteri kecil bernama Katrina dan bertemu dengan seorang pemuda bernama Stefan. Otto (binatang peliharaan Gothel) mengamatinya dan melaporkan semuanya kepada Gothel.Gothel pun menghukum Rapunzel. Gothel menyihir ruang tempat tidur Rapunzel menjadi menara yang tinggi tanpa pintu. Suatu malam, Rapunzel dapat memecahkan teka-teki atas sisir yang diberikan ayah dan ibunya. Keesokan harinya sisir tersebut telah berubah menjadi kuas ajaib,yang dapat membuat lukisan menjadi nyata. Dengan kuas itu, Rapunzel menggambar desa tempat yang ingin dia kunjungi, sehingga dia bisa menuju ke sana. Keragu-raguan Rapunzel pun terkuak pada saat Raja Frederick dan Raja Wilhelm bertemu. Raja Wilhelmpercaya bahwa Raja Frederick telah menculik puterinya, padahal hal itu dilakukan oleh Gothel. Gothel melakukan hal itu karena dia sakit hati atas penolakan cinta dari Raja Wilhelm. Pada akhirnya, Gothel berhasil disingkirkan dengan keberanian Rapunzel dan teman-temannya. Dia pun bisa bersama dengan pangeran Stefan yang disukainya sejak pertama mereka bertemu di desa.

38 Universitas Kristen Petra 4.1.2.3 Barbie as (2003)

Gambar 4.3 Cover DVD Film (2003) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Owen Hurley kembali mengarahkan film Barbie. Film ini memiliki durasi 83 menit. Cerita film ini diawali dengan suasana camping. Kelly merasa tidak terbiasa dengan keadaan camping dan juga takut akan lomba yang diadakan besok. Barbie sebagai kakaknya pun menenangkannya dengan menceritakan sebuah dongeng. Dongeng ini menceritakan mengenai Oddete, seorang puteri dari tukang roti, yang diubah menjadi angsa oleh Rothbart, ketika dia mengikuti seekor kuda bertanduk tunggalmenuju ke hutan sihir. Sebelumnya, Oddete telah bertemu dengan Ratu Peri. Ratu Peri berhasil menghalau kutukan angsa tapi tidak sepenuhnya. Oddete bisa menjadi manusia namun hanya pada malam hari. Karena sihir Rothbart belum hilang sepenuhnya, Oddete harus mengumpulkan keberaniannya untuk mengalahkan Rothbart untuk menghilangkan kutukannya sekaligus menyelamatkan hutan sihir. Berkat keberanian, kejujuran dan kepintaran Oddete, akhirnya Rothbart pun berhasil digulingkan. Hal itu juga dikarenakan cinta antara Oddete dan Pangeran Daniel lebih kuat dibandingkan sihir Rothbart.

39 Universitas Kristen Petra 4.1.2.4 Barbie as the Princess and the Pauper(2004)

Gambar 4.4 Cover DVD Film Barbie as the Princess and the Pauper (2004) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Kali ini film Barbie disutradari oleh William Lau dan berdurasi 85 menit. Cerita film ini berawal dari sebuah kehidupan di istana kerajaan, dimana di sana hiduplah seorangputeri bernama Anneliese. Anneliese selalu ingin hidup bebas dari kungkungan kehidupan seorang puteri yang sangat kaku. Saat Anneliese sedang berjalan-jalan di desa, dia bertemu dengan seorang perempuan yang memiliki paras yang sama dengan parasnya. Perempuan itu adalah Erika. Erika adalah seorang pelayan dari seorang majikan yang kejam. Seperti Anneliese, Erika ingin lepas dari kehidupannya yang miskin dan dia selalu membenci posisinya sebagai pelayan. Suatu ketika, Erika mendapat kesempatan untuk tinggal di istana untuk menggantikan Anneliese yang diculik oleh sekelompok penjahat. Guru Puteri Anneliese, Julian, yang diam-diam menaruh hati pada Puteri Anneliese berusaha menyelamatkan sang puteri. Ternyata penculikan itu didalangi oleh Preminger (penasehat Ratu), yang ingin menguasai kerajaan dengan mencuci otak Ratu. Sebelum itu terjadi, Juliandan teman-temannya berhasil menyelamatkan Puteri Anneliese dan membongkar kelicikan Preminger. Puteri Anneliese pun jatuh cinta kepada Julian karena terpesona dengan perjuangan Julian saat menyelamatkannya. Di lain sisi Pangeran Dominick, pangeran dari kerajaan tetangga, yang seharusnya dijodohkan dengan Puteri Anneliese. Namun saat mereka dipertemukan, Erika

40 Universitas Kristen Petra sedang menyamar menjadi Puteri Anneliese. Erika dan Pangeran Dominick pun jatuh cinta saat pertama kali mereka bertemu. Akhirnya, kedua pasangan hidup bahagia bersama selamanya.

4.1.2.5 Barbie Fairytopia(2005)

Gambar 4.5 Cover DVD Film Barbie Fairytopia (2005) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Walter P. Martishius dan dibantu oleh sutradara film Barbie sebelumnya, yaitu William Lau. Kedua sutradara membuat film Barbie ini dengan durasi 70 menit. Film ini diawali dengan keadaan negeri Fairytopia, dimana negeri ini merupakan negeri yang penuh dengan bunga-bunga bermekaran dan peri-peri cantik berterbangan kesana-kemari. Elina adalah penduduk negeri Fairytopia, namun anehnya dia tidak memiliki sayap. Hal ini membuat Elina terisolasi dari penduduk lainnya. Negeri Fairytopia adalah negeri yang indah dan tentram, tapi kemudian penyihir jahat bernama Laverna merusak negeri tersebut. Dia menyihir negeri itu menjadi negeri yang gersang dan membuat semua bunga menjadi layu. Disinilah kekurangan Elina justru menjadi penolong bagi negerinya. Dia berjalan melalui banyak rintangan dan menemukan teman-teman baru demi bertemu dengan Azura guna menyelamatkan negerinya. Usahanya tidaklah sia-sia. Dia berhasil bertemu dengan Azura dan akhirnya Laverna berhasil dikalahkan. Negeri Fairytopia kembali seperti dulu dan atas keberaniannya, Elina mendapatkan sayapnya secara alami serta dilantik sebagai Puteri Mahkota oleh Azura.

41 Universitas Kristen Petra 4.1.2.6 Barbie and the Magic Pegasus (2005)

Gambar 4.6 Cover DVD Barbie and the Magic Pegasus (2005) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Greg Richardson dan berdurasi 85 menit. Karakter Barbie dalam film ini berperan sebagai Puteri Annika. Puteri Annika adalah puteri kerajaan yang cantik. Suatu ketika Annika mendatangi sebuah festival di desa. Di sana dia bertemu dengan seorang penyihir bernama Wenlock. Saat itu juga Wenlock melamar Annika dan tentu saja dia menolak, karena Annika tidak mengenal Wenlock sama sekali. Karena marah, Wenlok bermaksud menyihir Annika, tapi kemudian diselamatkan oleh seekorkuda bersayap. Wenlock tidak kehabisan akal, dia malah menyihir seluruh penduduk desa termasuk ayah-ibunya menjadi beku. Rieta membawa Annika ke negeri langit untuk menyelamatkannya dari Wenlock. Di sana, Annika mengetahui bahwa Rieta adalah korban kutukan Wenlock setelah menolak lamarannya. Selain itu, Annika juga mengetahui bahwa Rieta adalah kakaknya yang telah menghilang bertahun-tahun lamanya. Annika pun mengumpulkan keberaniannya untuk menghancurkan Wenlock.Annika, Rieta dan dibantu teman Annika, bernama Aidan, bersatu untuk mengalahkan Wenlock. Akhirnya Wenlock pun dapat digulingkan. Seletah itu Rieta dapat kembali seperti semua. Puteri Annika dan Aidan pun saling mengakui perasaan cinta mereka masing-masing dan hidup bersama selamanya.

42 Universitas Kristen Petra 4.1.2.7 (2006)

Gambar 4.7 Cover DVD Film The Barbie Diaries (2006) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Eric Fogel dan dibantu oleh rekannya yang bernama Kallen Kagen. Film ini menceritakan mengenai masa remaja Barbie selama 70 menit. Diceritakan bahwa Barbie berteman dekat dengan Tia dan Courtney, dimana mereka sering meluangkan waktu untuk bermain musik. Barbie juga memiliki teman bernama Kevin, dimana Kevin adalah teman Barbie sejak kecil dan telah menyukai Barbie sejak lama, namun Barbie tidak pernah menyadari hal itu. Barbie terlalu sibuk dengan keinginannya untuk menjadi bintang di sekolahnya. Tapi kesempatan untuk meraihnya selalu gagal karena Rachel. Suatu ketika, Barbie mendapatkan gelang emas dan buku harian dari seorang pelayan toko. Setiap hari Barbie mengutarakan keinginannya dalam buku harian tersebut, dan secara ajaib, semua keinginan tersebut terkabul dan kini dia menjadi bintang yang terkenal di sekolahnya, dan juga dapat menaklukan Todd, anak laki-laki yang paling terkenal di sekolahnya. Namun semua berakhir ketika dia mengetahui bahwa anak laki-laki yang dia sukai ternyata adalah Kevin. Pada akhirnyaBarbie dan teman-temannya, Tia dan Courtney, memiliki kesempatan untuk tampil di acara Fall Formal (acara penutupan tahun yang bergengsi), meskipun mereka sempat mengalami perpecahan karena pertengkaran kecil.

43 Universitas Kristen Petra 4.1.2.8 Barbie Fairytopia: Mermaidia(2006)

Gambar 4.8 Cover DVD Film Barbie Fairytopia: Mermaidia (2006) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Walter P. Martishius dan William Lau kembali menjadi sutradara film Barbie. Film ini berdurasi 85 menit dan merupakan bagian dari film Barbie yang berjudul Barbie Fairytopia. Kisah film ini menceritakan mengenai petualangan Elina, seorang peri kupu-kupu, di negeri Mermaidia, negeri duyung. Dia mendapat informasi bahwa Nalu, teman duyungnya, ditangkap oleh sekelompok penjahat fungi atas suruhan Laverna. Laverna menginginkan Nalu untuk memberikan arah tempat mendapatkan Immunity Berry, buah berry yang dapat melindungi tubuh dari semua sihir. Petualangan Elina bersama dengan teman duyung Nalu, Nori, dan Bibble (teman binatang Elina) dimulai. Akhirnya sampailah mereka di tempat para fungi menawan Nalu. Setelah mereka dapat membebaskan Nalu, mereka harus menggagalkan para fungi mendapatkan Immunity Berry, dengan cara menukarkan berry tersebut dengan buah berry palsu yang ternyata buah berry palsu tersebut dapat menunjukkan jati diri asli mereka. Akhirnya hal itu berhasil, Laverna yang mengira berry yang diterima adalah Immunity Berry, tapi ternyata itu adalah buah berry jati diri, dan malah mengubah bentuk Laverna menjadi katak. Di lain sisi, Elina yang telah mengorbankan sayapnya dengan ekor duyung juga memakan buah berry jati diri, dan ternyata dia berhasil kembali menjadi peri kupu-kupu.

44 Universitas Kristen Petra 4.1.2.9 Barbie in the Twelve Dancing Princesses(2006)

Gambar 4.9 Cover DVD Film Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Greg Richardson dan memiliki durasi 81 menit. Dikisahkan bahwa karakter Barbie diperankan oleh Genevieve, yang memiliki 11 saudara, antara lain: Ashlyn, Blair, Courtney, Delia, Edeline, Fallon, Hadley, Isla, Janessa, Kathleen and Lacey. Para gadis-gadis tersebut memiliki jiwa yang selalu ingin berpetualang bebas, namun menurut para anggota kerajaan bukanlah hal yang benar. Karena halitu, Raja selalu merasa tidak aman. Raja pun mengajak Duchess Rowena, sepupunya untuk membantu menjaga anak-anak. Dibalik kebaikanRowena, ternyata dia memiliki keinginan untuk menguasai kerajaan. Rowena terus mempengaruhi Raja agar berpihak padanya, hingga dia meracuni Raja. Raja pun jatuh sakit dan Rowena mengambil alih kekuasaan Raja untuk sementara waktu. Rowena membuat banyak peraturan baru untuk menunjukkan kekuasaannya.Rowena juga melarang siapapun yang ada di istana untuk bernyanyi dan menari. Hal ini membuat para gadis merasa terkungkung. Sehingga mereka selalu berimajinasi mengenai dongeng yang sering diceritakan oleh mendiang ibu mereka, Ratu Isabella. Ratu menceritakan bahwa ada sebuah kerajaan magis yang dapat mengabulkan permohonan mereka untuk menari dan bernyanyi. Akses menuju kerajaan tersebut ada di kamar tidur mereka dan mereka harus menari di atas batu tertentu. Setelah mencoba hal itu, ternyata benar apa yang dikatakan ibu mereka. Para gadis sampai di paviliun kerajaan

45 Universitas Kristen Petra magis tersebut dengan menari di atas batu bergambar bunga di lantai kamar tidur mereka. Para gadis merasa senang berada di sana, karena bisa melakukan semua hal tanpa ada yang melihat dan melarang mereka. Beberapa hari kemudian, Rowena merasa curiga dengan para gadis, sebab hampir setiap hari mereka selalu terlihat letih. Para gadis pun menceritakan apa yang mereka alami dengan jujur, namun Rowena tidak mempercayainya. Semakin lama, Rowena semakin bertingkah seenaknya, hal itu membuat para gadis muak dengannya. Mereka pun mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Rowena. Mereka menyusun dan menjalankan rencana yang mereka susun. Pada akhirnya, Rowena akan menyihir Genevieve supaya menari selamanya menggunakan debu sihir, namun Genevieve berhasil menangkis dengan kipas miliknya, dan malah berbalik ke arah Rowena. Akhrinya,Rowenapun berhasil dikalahkan. Raja pun dapat disembuhkan berkat perjuangan keduabelas puterinya. Derek, seorang tukang sepatu di kerajaan diam- diam telah menyukai Genevieve sejak lama. Genevieve merasa tersanjung dengan bantuan Derek saat mengalahkan Rowena. Mereka pun jatuh cinta dan menikah.

4.1.2.10 Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow(2007)

Gambar 4.10 Cover DVD Film Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film dengan durasi 72 menit ini diarahkan oleh William Lau. Kali ini, penguasa Fairytopia, Enchantress, sang pelindung Fairytopia mengadakan

46 Universitas Kristen Petra pemilihan satu orang di setiap daerah di Fairytopia untuk mengikuti program magang di sebuah tempat bernama Crystal Palace, untuk menentukan peri kupu- kupu terbaik di Fairytopia. Enchantress dibantu dengan Azura menyusun program-program yang harus diikuti oleh seluruh peserta magang. Elina kembali menjadi tokoh pertama, dimana dia menjadi wakil dari daerahnya,Magic Meadow. Penyihir jahat, Laverna, kembali datang ke negeri Fairytopia untuk melakukan pembalasan terhadap apa yang telah dia peroleh sebelumnya (terdapat pada film Barbie Fairytopia dan Barbie Fairytopia: Mermaidia), dengan rencana menggagalkan program magang tersebut. Namun karena keberanian Elina dan teman-temannya, mereka semua dapat menghancurkan Laverna dan program magang pun berjalan dengan sukses. Semua peserta magang mendapatkan kelulusan mereka semua dan mereka pun kembali ke daerah tempat tinggal mereka masing-masing dengan tenang.

4.1.2.11 Barbie as the Island Princess (2007)

Gambar 4.11 Cover DVD Film Barbie as the Island Princess (2007) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Greg Richardson kembali menjadi sutradara film Barbie. Kali ini dia mengarahkan film Barbie dengan durasi 85 menit. Barbie berperan sebagai perempuan remaja bernama Ro yang tidak mengingat masa lalunya. Dia tinggal bersama dengan binatang setiap harinya, sehingga memungkinkan Ro untuk berkomunikasi dengan semua binatang. Suatu hari, Ro mendapatkan kesempatan untuk berlayar menuju pulau seberang bersama dengan Antonio, pangeran

47 Universitas Kristen Petra Kerajaan Apollonia. Sesampainya di kerajaan Antonio, Ro tidak diterima sepenuhnya. Ratu Ariana, yang ingin membalas dendam kepada keluarga Antonio, merasa Ro adalah ancaman bagi rencana jahatnya, dia membuat Kerajaan Apollonia membenci dan mengembalikan Ro ke hutannya terdahulu. Secara tiba-tiba, Ro mengingat bahwa namanya adalah Rosella. Saat di hutan, Rosella mendengar bahwa banyak orang dan hewan keracunan saat pesta pernikahan Antonio dengan Luciana (puteri Ratu Ariana), Rosella pun berkeinginan untuk menolong kerajaan. Dia datang kembali ke istana kerajaan dan mengatakan bahwa dia bisa memulihkan semua orang dan juga binatang yang terkena racun tersebut. Setelah kelicikan Ratu Ariana terbongkar, Ratu Ariana tidak lagi mendapat kepercayaan dari Kerajaan Apollonia. Di akhir cerita, Rosella bertemu dengan ibunya, yang ternyata adalah ratu dari kerajaan tetangga dan dia pun menikah dengan Antonio.

4.1.2.12 Barbie Mariposa(2008)

Gambar 4.12 Cover DVD Film Barbie Mariposa (2008) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Conrad Helten dengan durasi 75 menit. Karakter film ini awalnya menggunakan Elina dan Bibble, tokoh protagonis dalam film serial Barbie Fairytopia. Diceritakan, Bibble merasa minder dengan dirinya sendiri dan selalu merasa mempermalukan teman-temannya. Elina sebagai sahabat pun mencoba menenangkan Bibble dengan menceritakan kisah tentang Mariposa.

48 Universitas Kristen Petra Mariposa adalah peri kupu-kupu yang tinggal di Flutterfield, slah satu bagian negeriFairytopia. Suatu hari Ratu Marabella jatuh sakit karena telah diracuni oleh Henna, peri kupu-kupu jahat yang ingin menguasai Flutterfield. Selain itu dia juga menjadi otak penyerangan Skeezites (monster pemakan peri kupu-kupu yang takut akan cahaya) terhadap penduduk negeri Flutterfield. Karena kelakuan jahat Henna, Mariposa dan teman-temannya harus pergi melakukan perjalanan untuk mencari obat penawar racun tersebut. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi selama perjalanan, terutama adalah serangan Skeezites. Akhirnya perjuangan mereka berhasil, Mariposa dan teman-temannya menemukan obat penawar dari Gua Refleksi. Ratu Marabella pulih dari kutukan dan mengusir Henna dari negeri mereka atas kelakuannya yang telah membahayakan negeri.

4.1.2.13 Barbie and the Diamond Castle(2008)

Gambar 4.13 Cover DVD Film Barbie and the Diamond Castle (2008) Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Gino Nichele dan berdurasi 78 menit. Film ini diawali dengan dua orang sahabat yaitu Barbie dan , yang sedang menulis lagu. Kemudian adik Barbie, Stacie, datang ke tempat mereka sambil mengomel karena marah dengan temannya. Barbie menenangkan Stacie dengan cara menceritakan dongeng tentang persahabatan Liana dan Alexa dalam membantu Melody untuk menemukan Puri Berlian.

49 Universitas Kristen Petra Liana dan Alexa mendapatkan sebuah cermin dari wanita tua. Tenyata cermin itu adalah tempat persembunyian seorang penjaga Puri Berlian bernama Melody. Saat ini Melody sedang dalam pengejaran oleh Lydia, seorang senior penjaga puri yang jahat. Lydia ingin menguasai Puri Berlian sendiri, namun Melody berhasil menyembunyikan puri tersebut dan melarikan diri. Liana dan Alexa pun membantu melindungi Melody dari Lydia dan mencari cara untuk menyelamatkan puri tersebut dari incaran Lydia. Karena situasi semakin sulit, di tengah perjalanan, Liana dan Alexa mengalami perdebatan. Liana ingin pergi, sedangkan Alexa tetap ingin memenuhi janjinya dengan Melody dalam menyelamatkan Puri Berlian. Akhirnya Liana pergi dan di tengah perjalanan dia diculik oleh Lydia. Sementara itu, Alexa dan Melody berhasil menemukan letak Puri Berlian dan percaya bahwa suara Melody adalah akses untuk mengungkapkan puri tersebut. Akhirnya Melody bisa bebas dari cermin itu dan melawan Lydia. Lydia pun berhasil disingkirkan dan penjaga lainnya pun bisa dipulihkan dari mantra sihir Lydia, yang juga berarti Puri Berlian berhasil diselamatkan.Karena ketulusan Liana, Alexa pun meminta maaf atas keegoisannya dan mereka kembali berteman.

4.1.2.14 Barbie in a Christmas Carol (2008)

Gambar 4.14 Cover DVD Film Barbie in a Christmas Carol (2008) Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

50 Universitas Kristen Petra William Lau kembali menyajikan film Barbie. Film ini berdurasi 76 menit. Kelly menolak saat diajak untuk ikut dalam bagian pesta Natal karena hal itu terlalu membosankan. Untuk menegur Kelly, Barbie menceritakan dongeng mengenai Eden Starling. Eden adalah seorang diva yang terkenal. Namun sikapnya terlalu arogan dan egois. Dia membenci perayaan Natal, maka itu semua pekerjanya harus tetap bekerja meskipun saat itu adalah hari Natal. Suatu malam, Eden mendapatkan mimpi dimana almarhum bibinya, Marie memberikan penglihatan. Bibi Marie menunjukkan tiga roh yang dimiliki oleh Eden, yaitu roh masa lalu, sekarang, dan masa depan. Roh masa lalu menunjukkan bahwa Eden tertekan dengan keadaannya, karena Bibi Marie terlalu ketat dengan jadwal Eden, dan dia tidak pernah diperbolehkan merayakan Natal. Roh sekarang ditunjukkan bahwa dia memerintah semua karyawan seperti yang dilakukan oleh Eden kepadanya. Pada roh masa depan, Eden akan mengalami hidup yang hambar dan miskin ekonomi serta sosial. Eden akan meratapi nasibnya dengan melihat hasil rancangan Catherine. Pada kisah Catherine, dia tidak hanya menjadi desainer terkenal, tapi dia juga memerintah karyawannya sama seperti yang dilakukan Eden terhadapnya. Akhirnya, Eden pun berubah menjadi gadis yang baik.Mendengar cerita Barbie, Kelly pun akhirnya mau turut serta dalam pesta sumbangan Natal, karena dia tidak ingin mengalami hidup seperti Eden.

51 Universitas Kristen Petra 4.1.2.15 Barbie Thumbelina(2009)

Gambar 4.15 Cover DVD Film Barbie Thumbelina (2009) Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Conrad Helten dan berdurasi 75 menit. Film ini diawali dengan Emma, seorang siswi TK, yang ditertawakan oleh teman- temannya karena memilih pohon kecil sebagai tanamannya. Namun Barbie malah memberi pujian kepada Emma, dan kemudian mengumpamakannya seperti cerita Thumbelina. Thumbelina adalah salah satu Twillerbees, peri bunga yang mampu membuat tanaman tumbuh dengan lebih cepat. Dia berteman dengan Janessa dan Chrysella. Suatu hari ketika mereka pergi bermain bertiga, mereka terjebak di sebuah apartemen. Anak pemilik apartemen yang bernama Makena menangkap mereka untuk dipamerkan kepada temannya. Pada hari mereka diculik, ketiga Twillerbees tersebut mendengar Makena mengatakan bahwa taman tempat Thumbelina tinggal akan dihancurkan dan dibuat pembangunan pabrik. Karena hal itu Thumbelina bersikeras meminta bantuan Makena membujuk orang tuanya, agar pembangunan pabrik tersebut dibatalkan. Akhirnya pembangunan tersebut berhasil digagalkan berkat keberanian Makena dengan dibantu oleh Twillerbees.

52 Universitas Kristen Petra 4.1.2.16 Barbie and the Three Musketeers(2009)

Gambar 4.16 Cover DVD Film Barbie and the Three Musketeers (2009) Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film Barbie kali ini disutradari kembali oleh William Lau. Durasi film ini adalah 81 menit. Film ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Corrine yang memiliki mimpi untuk menjadi musketeer handal.Corrine mengirim surat lamarannya untuk Monsieur Treville dengan tujuan menjadi musketeer. Namun hal itu tidaklah mudah, Corrine malah ditertawakan oleh semua orang karena perempuan tidak dapat menjadi musketeer. Corrine diterima di istana tapi dia diperkerjakan sebagai pelayan. Di sana dia juga bertemu dengan tiga orang yang ternyata juga memiliki keinginan untuk menjadi musketeer. Mereka berempat pun berteman dan sering bertukar pikiran mengenai musketeer. Secara tak sengaja, pembicaraan mereka didengar oleh seorang perawan tua bernama Helen. Helen pun membantu melatih mereka agar pantas untuk menjadi musketeer. Pada suatu kesempatan, mereka muncul di istana sebagai musketeer perempuan untuk mengagalkan rencana sepupu dari Pangeran Louis untuk menyingkirkan pangeran dan menguasai kerajaan. Akhirnya mereka pun bisa membuktikan diri mereka di depan pangeran Louis bahwa mereka juga mampu melindungi istana. Karena keberanian para gadis musketeer, pangeran pun meresmikan jabatan mereka berempat untuk menjadi musketeer istana secara resmi.

53 Universitas Kristen Petra 4.1.2.17 (2010)

Gambar 4.17 Cover DVD Film Barbie in a Mermaid Tale (2010) Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradari oleh Adam L. Wood dan berdurasi 75 menit. Merliah Summer atau biasa dipanggil Liah adalah seorang perempuan remaja yatim piatu yang tinggal bersama kakeknya. Liah adalah seorang surfer. Suatu ketika saat dia melakukan surfing, tiba-tiba beberapa helai rambutnya berubah warna menjadi merah muda secara alami. Dan ketika dia mencoba mencari tahu ke dalam air, Liah bisa bernafas layaknya ikan dan bertemu dengan lomba-lumba yang bisa berbicara. Saat itulah kakeknya menceritakan kepada Liah bahwa ayahnya, seorang manusia asli, telah menikahi seekor duyung. Di lain waktu, lumba-lumba membawa Liah menuju ke negeri duyung di dasar laut. Negeri duyung saat ini sedang mengalami kekacauan karena pemerintahan Eris yang kejam dan diktator. Tidak seekor duyung pun yang menyukai pemerintahan Eris saat itu. Liah bersama teman-temannya melakukan perjalanan demi mencari bantuan untuk mengembalikan negeri tersebut seperti semula. Akhirnya Liah pun bisa mengalahkan Eris dan mendapatkan ekor asli seperti duyung lainnya. Pada saat itu juga Liah bertemu dengan ibu kandungnya yang ternyata adalah Ratu Calissa, pemimpin negeri duyung tersebut.

54 Universitas Kristen Petra 4.1.2.18 Barbie: A Fashion Fairytale(2010)

Gambar 4.18 Cover DVD Film Barbie: A Fashion Fairytale (2010) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh William Lau dengan durasi 79 menit. Film ini mengisahkan tentang seorang artis bernama Barbie yang baru saja dipecat dari dunia entertainment dan diputuskan oleh pacarnya, Ken. Namun, secara tak sengaja, teman Barbie mengetahui bahwa Ken memutuskan hubungannya dengan Barbie atas tipuan dari Raquelle. Namun semuanya terlambat, Barbie telah pergi ke Paris, dia memutuskan untuk pergi berlibur mengunjungi bibinya, Millicent. Sesampainya di sana, Barbie membantu memasarkan butik milik Bibi Millicent. Barbie bertemu dengan Grace, murid bibinya yang juga bekerja di butik tersebut. Mereka berencana membuat acara fashion show untuk mempertunjukkan hasil rancangan-rancangan terbaru mereka. Acara fashion show mereka mampu mengalahkan peminat acara fashion show dari rival mereka yang bernama Jacqueline. Pembeli meningkat, bahkan seorang perempuan membeli hingga 10.000 buah dari fashion line milik Bibi Millicent. Di samping itu, Ken datang meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Pihak entertainmentmanajemen Barbie sebelumnya, kembali menghubungi Barbie dan berharap Barbie mau bekerja sama kembali dengan mereka.

55 Universitas Kristen Petra 4.1.2.19 Barbie: A Fairy Secret(2011)

Gambar 4.19 Cover DVD Film Barbie: A Fairy Secret (2011) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film hasil garapan William Lau dan Terry Klassen ini berdurasi 75 menit. Film ini mengisahkan tentang Barbie dan Raquelle yang selalu menjadi musuh dalam bidang fashion. Suatu hari mereka menemukan bahwa Puteri Graciella dari Gloss Angeles terkena ramuan cinta dan sekarang otaknya hanya dipenuhi oleh Ken, pacar Barbie. Hal itu dikarenakan keusilan peri bernama Crystal yang memberikan ramuan cinta kepada Graciella. Graciella menyuruh pasukannya untuk mencuri Ken dan berniat untuk menikahinya. Barbie, Taylor, Carrie, dan Raquelle pun menjalankan petualangan mereka di negeri peri, untuk menyelamatkan Ken. Di tengah perjalanan, mereka juga dibantu oleh Liliana Roxelle, artis yang menguasai dunia peri, dengan memberikan obat penawar untuk menghilangkan efek ramuan cinta Graciella. Hingga pernikahan antara Graciella dan Ken, akhirnya obat penawar itu bisa diminum oleh Graciella. Graciella pun kembali seperti semula dan menikah dengan Zane, pacar terdahulu. Atas perbuatannya, Crystal dihukum menjadi pembantu dalam istana Puteri Graciella.

56 Universitas Kristen Petra 4.1.2.20 Barbie: Princess Charm School(2011)

Gambar 4.20 Cover DVD Film Barbie: Princess Charm School (2011) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradari oleh Zeke Norton dan berdurasi 81 menit. Karakter Barbie dalam film ini diperankan oleh Blair Willows, seorang perempuan pekerja keras yang tinggal bersama ibu dan adiknya. Blair merupakan anak adopsi dalam keluarganya.Atas keusilan adiknya,Blair menjadi gadis terpilih yang akan mengikutipemilihan dalam program bergengsi Princess Charm School, dengan dua konsentrasi yaitu Princess dan Lady. Dibantu dengan peri kecil, Blair menjalani pelatihan untuk menjadi seorang gadis pintardengan perilaku yang anggun dan beretika. Dalam melakukan hari-harinya, Blair selalu bersama dengan kedua temannya, Hadley dan Isla. Dengan bantuan Madam Privet, sedikit demi sedikit Blair berubah menjadi gadis menawan yang elegan. Dame Devin, salah satu pembimbing, sekaligus ibu Delancy, berusaha agar puterinya bisa menjadi gadis terpilih agar bisa tinggal di istana tersebut. Suatu hari, ketika murid-murid melakukan kunjungan ke istana Kerajaan Gardenia (dimana Princess dan Lady terpilih akan tinggal), Blair menemukan foto dirinya yang besar terpajang di dinding sejarah. Bukti-bukti pun menunjukkan bahwa dia adalah anak kandung dari Ratu Sofia yang hilang saat bayi. Ratu Sofia merupakan pemilik istana Kerajaan Gardenia. Karena puterinya yang hilang, maka tidak ada pewaris tetap dari kerajaan tersebut. Blair pun menjadi ahli waris

57 Universitas Kristen Petra istana Kerajaan Gardenia dan karena hal itu, dia menjadi Princess terpilih dan mutlak yang akan tinggal di istana tersebut.

4.1.2.21 Barbie: A Perfect Christmas(2011)

Gambar 4.21 Cover DVD Film Barbie: A Perfect Christmas (2011) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Elise Allen dengan durasi 74 menit. Film ini mengisahkan tentang petualangan Natal Barbie bersama dengan adik-adiknya yang bernama , Stacie, dan Chalsea. Awalnya mereka ingin merayakan Natal di Kota New York. Namun karena badai salju, mereka terdampar di sebuah pedesaan kecil bernama Minnesota. Mereka disambut dengan hangat oleh teman- teman baru di desa tersebut dan banyak mengalami pengalaman magis. Mereka berusaha menerima kondisi mereka cukup membuat mereka kesal dan mengadakan acara Natal bersama seluruh penduduk desa tersebut. Tak hanya itu, mereka juga menyumbangkan performa melalui bakat musik yang mereka punya untuk rasa terima kasih mereka terhadap warga desa. Pada tahun ini, rencana mereka gagal total, namun Barbie dan adik-adiknya merasakan kegembiraan Natal yang sungguh-sungguh nyata dan hangat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

58 Universitas Kristen Petra 4.1.2.22 Barbie in a Mermaid Tale 2(2012)

Gambar 4.22 Cover DVD Film Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini merupakan cerita kedua setelah judul sebelumnya, yaitu Barbie in a Mermaid Tale. Berbeda dengan film sebelumnya, film ini disutradarai oleh William Lau dan berdurasi 74 menit. Film ini mengisahkan tentang Merliah Summer. Merliah kembali memenangkan kompetisi surfing, dan kini dia akan menuju ke Australia untuk melanjutkan kompetisinya di sana. Namun saat dia berpamitan kepada ibunya, Ratu Calissa, ibunya berharap Merliah bisa hadir di acara Upacara Pergantian Tides, yang dilakukan 20 tahun sekali di Aquellia, Selandia Baru. Namun Merliah memilih menuju ke Australia meraih mimpinya dan meninggalkan ibunya. Suatu ketika, kalung Liah yang merupakan pemberian Ratu Calissa, hilang. Ternyata kalung itu dicuri oleh Kylie dan menuntun Kylie membebaskan Eris, penguasa negeri duyung yang kejam. Dia berencana menghancurkan upacara di Aquellia dan menyerap semua energi laut. Eris mengurung para kandidat pemimpin, termasuk Ratu Calissa. Liah yang mencari kalung menyadari bahwa dia terlalu meremehkan kekuatan kalung pemberian ibunya. Liah sadar akan kesalahannya dan merasa menyesal meninggalkan ibunya. Dia pun berenang menuju ke negeri duyung untuk meminta maaf kepada ibunya. Sesampainya di sana, dia menyadari akan kekacauan yang dilakukan oleh Eris. Liah bersama dengan Kylie bersatu untuk menyelamatkan upacara tersebut. Di akhir cerita, Eris

59 Universitas Kristen Petra berhasil dikalahkan dan Liah menjadi penghubung energi dalam upacara menggantikan ibunya. Namun sebagai gantinya, Liah mendapatkan ekor secara mtutlak dan tidak bisa mendapatkan kakinya kembali.

4.1.2.23 Barbie: the Princess and the Popstar (2012)

Gambar 4.23 Cover DVD Film Barbie: the Princess and the Popstar (2012) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Zeke Norton dan memiliki durasi 86 menit. Kisah ini dimulai dari perayaan ulang tahun kerajaan magis Meribella yang ke 500. Tori bersama bibi dan adik-adiknya sibuk mengurus pesta tersebut. Keira, artis pop yang terkenal di dunia juga akan datang untuk mengisi acara. Tori selalu mengidolakan Keira dan ingin menjadi sepertinya. Sedangkan Keira justru ingin menjadi puteri kerajaan seperti Tori. Suatu kesempatan, Tori dan Keira bertemu satu sama lain, mereka cepat menjadi teman akrab. Ketika keduanya saling bertukar asesoris dan baju, ternyata mereka mirip satu sama lain. Akhirnya mereka merencanakan untuk bertukar tempat sementara waktu untuk menemukan sensasi baru. Tanpa disadari ternyata Crider (manajer Keira) tertarik dengan tanaman berlian yang ada di kebun kerajaan. Crider dan asistennya merencanakan untuk mencurinya. Peri kebun berusaha menghentikan kelakuan manajer Keira, tetapi gagal. Untunglah Keira dan Tori datang tepat waktu, mereka menyelamatkan tanaman itu dengan kalung

60 Universitas Kristen Petra berlian persahabatan mereka. Di akhir cerita, Tori kembali ke kehidupannya sebagai puteri dan Keira pun tetap menjalani profesinya sebagai musisi pop.

4.1.2.24 Barbie in the Pink Shoes(2013)

Gambar 4.24 Cover DVD Film Barbie in the Pink Shoes (2013) Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini berdurasi 72 menit dan diarahkan kembali oleh Owen Hurley. Karakter Barbie di film ini diperankan dengan nama Kristyn. Film ini diawali dengan adegan Madam Natasha yang mengawasi murid-muridnya berlatih menaribalet. Madam Natasha mengajarkan murid-muridnya menari sesuai dengan pola aturan yang ada. Ketika Kristyn menunjukkan tarian solonya dan kemudian menambahkan koreografi baru yang menyimpang dari aturan, Madam Natasha menghentikan Kristyn. Madam Natasha juga merobek sepatu balet Kristyn, menyebabkan Kristyn tidak bisa melanjutkan latihan baletnya. Sepulang berlatih, Kristyn mencari sepatu balet baru dItemani dengan temannya, Hailey. Kristyn pun mendapatkan sepatu balet berwarna merah muda gelap dari Madam Katerina. Ajaibnya, sepatu itu membawa Kristyn dan Hailey menuju ke cerita-cerita dongeng balerina yang terkenal, seperti Gisselle dan Oddete. Dalam cerita tersebut, Kristyn menjadi tokoh utama dan dia dapat menari balet sesukanya.Namun, akhirnya Kristyn melepas sepatu ajaib tersebut dan kembali ke kehidupan nyata. Pada hari perayaan, Tara, temannya, memberikan Kristyn sepasang sepatu balet dan mengatakan bahwa sesaat lagi Kristyn harus tampil di panggung. Ketika tampil di panggung, dengan berani Kristyn

61 Universitas Kristen Petra menampilkan koreografi barunya dan menyebabkan gaunnya terlihat berkilauan dengan warna yang beragam. Koreografi barunya pun diterima oleh Madam Natasha dan dia diberi kesempatan untuk tampil di panggung internasional.

4.1.3 Sutradara Film Animasi Barbie Sasaran dari penelitian ini adalah film-film animasi Barbie dari tahun 2001 hingga tahun 2013, sebab pada tahun tersebut pembuatan film animasi telah menggunakan teknik animasi komputer. Film animasi Barbie diproduksi oleh perusahaan Mattel, namun setiap filmnya diarahkan oleh sutradara yang berbeda- beda. Terdapat 11 nama yang menjadi sutradara film Barbie dari tahun 2001- 2013. Owen Hurley. Pada awal Hurley memasuki dunia perfilman, Hurley menjadi perancang karakter visual (1988). Sejak tahun 1994, Hurley mengawali karir sutradara dengan menjadi sutradara freelance dalam film aksi live. Tahun 1996, Hurley mulai menjadi sutradara film animasi. Film pertama yang dibuat Hurley adalah Barbie in the Nutckracker. Film tersebut banyak memenangkan penghargaan, salah satunya adalah Best Animated Movie (2001). Selanjutnya masih banyak film-film animasi lain yang disutradarai oleh Hurley, seperti Casper’s Haunted Christmas, Reboot, serial Down of War, serial Company of Heroes, dan masih banyak lagi. Hingga saat ini, Hurley masih menjadi sutradara. Judul film hasil arahannya yang terbaru adalah Barbie in the Pink Shoes yang ditayangkan pada awal tahun 2013 (www.owenhurley.com diakses 18 Mei 2013). William Lau. William telah berpengalaman sedikitnya 16 tahun di bidang animasi komputer (Computer-Generated Animation). Will dikenal sebagai kepala sutradara di film animasi dan aksi live. Beberapa film yang disutradarai oleh Will adalah beberapa episode Reboot, Glitched, Reel, dan masih banyak lagi. Banyak penghargaan yang diterima oleh film Barbie berkat penyutradaraan Will. Contohnya penghargaan Children’s Tittle of the Year (2005) untuk film Barbie as the Princess and the Pauper. Will juga memenangkan penghargaan Best Director (2007) dalam ajang British Columbia’s Leo Awards atas pembuatan film Barbie Fairytopia (www.willlaufilms.com diakses 18 Mei 2013).

62 Universitas Kristen Petra Walter P. Martishius. Walter tidak banyak menyutradarai film, tapi dia cukup mencintai dunia perfilman dan seni animasi. Walter menjadi desainer produksi di sekian banyak film animasi. Walter menjadi sutradara dua kali dalam film animasi, dan keduanya adalah film animasi Barbie, yaitu Barbie Fairytopia dan Barbie Fairytopia: Mermaidia. Greg Richardson. Greg mengawali karirnya di dunia perfilman dengan menjadi editor film Barbie as Rapunzel. Sejak tahun 2002, Greg menjadi sutradara dalam sinema video game The matrix. Hingga saat ini, Greg masih menjadi sutradara, film terakhirnya adalah Max Steel – Monstrous Alliance pada bulan Mei 2012. Greg juga mendapatkan penghargaan Best Direction dari tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2012. Dua penghargaan diantaranya adalah berkat film animasi Barbie yang disutradarainya, yaitu Barbie as the Island Princess dan Barbie in the Twelve Dancing Princesses (www.gregr.cadiakses 18 Mei 2013) Eric Fogel. Eric menggeluti dunia animasi selama 20 tahun lebih. Eric merancang karakter animasi pertama kali di film The Head pada umurnya yang ke 24 tahun. Eric Fogel tidak memiliki banyak pengalaman di bidang penyutradaraan. Film animasi yang disutradarainya hanya satu film saja, yaitu film animasi Barbie (www.ericfogel.comdiakses 18 Mei 2013). Conrad Helten. Conrad tidak memiliki banyak pengalaman di bidang penyutradaraan. Film animasi yang disutradarainya adalah berdasarkan permintaan dari Mattel, dengan kata lain Conrad hanya menyutradarai film animasi Barbie saja, yang berjudul Barbie Mariposa dan Barbie Thumbelina(www.imdb.com diakses 18 Mei 2013). Gino Nichele. Gino merupakan alumni dari Fakultas Animasi 2D dan 3D dari Universitas Vancouver dan DigiPen Computer Graphics Inc.. Sejak kelulusannya, Gino memasuki dunia perfilman animasi. Gino menjadi sutradara pertama kali dalam serial Weird-Ohs episode 8B pada tahun 1999. Hingga saat ini, Gino masih menjadi sutradara film animasi, salah satunya adalah film animasi Barbie yang berjudul Barbie and the Diamond Castle (www.ginonichele.com diakses 18 Mei 2013). Adam L. Wood. Adam hanya memiliki satu film hasil arahannya, yaitu Barbie in a Mermaid Tale. Setelah itu, pada tahun 2011 Adam menjadi editor

63 Universitas Kristen Petra dalam film pendek berjudul The Arsebook Movie (www.imdb.com diakses 18 Mei 2013). Terry Klassen. Pria berkebangsaan Canada ini mulai memasuki dunia perfilman sejak tahun 1984. Terry merupakan seorang voice directorsekaligus voice actor yang mengatur sistem audio dalam beberapa film animasi, seperti , Pocahontas, Hercules, The Nutcracker, Sleeping Beauty, dan masih banyak lagi. Terry juga menjadi voice director dalam beberapa film animasi Barbie, seperti Barbie and the Magic Pegasus 3D, Barbie Fairytopia: Mermaidia, Barbie as the Island Princess, Barbie in a Mermaid Tale, Barbie in the Pink Shoes, dan beberapa film animasi Barbie lainnya. Di tahun 2010, dia bersama dengan sutradara William Lau dipercaya untuk membuat film animasi Barbie: A Fairy Secret. Dalam film tersebut, Terry juga menggunakan suaranya untuk mengisi salah satu karakter pria figuran (www.imdb.com diakses 18 Mei 2013) Zeke Norton. Zeke merupakan alumni Universitas Vancouver. Zeke memulai karir sutradara pada tahun 1992, dan pada tahun 1993 film hasil arahannya ditayangkan. Zeke sangat menguasai teknik animasi komputer (ComputerGenerated Imaginary Animation). Tahun 2003, film animasi Scary Grandmother – Halloween Special (ditayangkan di Cartoon Network) hasil arahan Zeke pernah mendapatkan penghargaan Best Animated Program, dan berkat film tersebut, Zeke juga mendapatkan penghargaan Best Director (www.wakingdream.ca diakses 18 Mei 2013). Film animasi Barbie yang disutradarai oleh Zeke adalah Barbie: Princess Charm School dan Barbie: the Princess and the Popstar. Elise Allen. Elise adalah seorang penulis berbakat dan dimulai sejak tahun 1996. Karena itu, Mattel menarik Elise untuk membuat film animasi Barbie dengan cerita dan arahan darinya. Elise juga menjadi sutradara dalam program televisi anak, seperti The Muppets Kitchen with CatCora dan Hasty Tasty Cookingwith Cat Cora and the Muppets (2010). Salah satu film animasi Barbie berjudul Barbie: A Perfect Christmas merupakan film hasil arahan Elise. Adapun film arahannya bersama Craig Bartlett dan Joe Purdy, yaituDinosaur Train, berhasil masuk dalam nominasi Emmy Awards (www.eliseallen.com diakses 18 Mei 2013).

64 Universitas Kristen Petra Film animasi Barbie tidak memiliki kesinambungan antara film animasi Barbie yang satu dengan film animasi Barbie lainnya. Film-film animasi Barbie selalu menggunakan fantasi sebagai salah genre. Genre fantasi menyuguhkan kisah imajiner yang membuat audiens percaya akan sihir, lahan, makhluk, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka film animasi Barbie juga mengandung genre fantasi.

4.2 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji kode jawaban setiap item yang telah dikerjakan oleh para coder. Rumus yang digunakan adalah rumus Cohen’s Kappa yang dikemukakan dalam buku Analisis Isi oleh Eriyanto (2011, p.294), sebagai berikut:

% % = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 Dengan keterangan: − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 R = Reliability

4.2.1 Perempuan Mengawasi Anak Pengkoder (A) 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 Hakim (B) 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 AxB 4 4 1 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 2 Agreement A A A A A DA A A A A A A A A DA A A A A A A A A DA

21 % observed agreement = = 0,875 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (78) = 0,135 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,875 0,135 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,135 − =0,855−

65 Universitas Kristen Petra 4.2.2 Perempuan Berbicara dengan Anak Pengkoder (A) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 Hakim (B) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 AxB 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

24 % observed agreement = = 1 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (33) = 0,057 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 1 0,057 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,057 − =1 −

4.2.3 Perempuan Melakukan Kontak Tubuh dengan Anak Pengkoder (A) 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 Hakim (B) 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 AxB 1 1 1 1 4 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 Agreement A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A A A A

23 % observed agreement = = 0,958 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (37) = 0,064 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,958 0,064 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,064 − =0,955−

66 Universitas Kristen Petra 4.2.4 Perempuan Membantu Anak Melakukan Sesuatu Pengkoder (A) 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 AxB 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4 Agreement DA DA A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A

21 % observed agreement = = 0,875 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (81) = 0,141 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,875 0,141 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,141 − =0,855−

4.2.5 Perempuan Menemani Anak Melakukan Sesuatu Pengkoder (A) 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 Hakim (B) 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 AxB 1 4 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 1 2 1 4 2 4 2 1 4 1 1 Agreement A A A A A A A A A DA A A A A DA A A DA A DA A A A A

20 % observed agreement = = 0,833 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (64) = 0,111 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,833 0,111 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,111 − =0,813−

67 Universitas Kristen Petra 4.2.6 Perempuan Membeli, Menyediakan, Mencari Bahan dan atau Makanan Pengkoder (A) 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 AxB 1 1 2 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 1 1 1 4 4 4 2 2 2 2 2 Agreement A A DA A A A A A A A A A DA A A A A A A DA A A A A

21 % observed agreement = = 0,875 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (61) = 0,106 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,875 0,106 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,106 − =0,860−

4.2.7 Perempuan Melakukan Kegiatan Memasak Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

24 % observed agreement = = 1 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (93) = 0,161 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 1 0,161 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,161 − =1 −

68 Universitas Kristen Petra 4.2.8 Perempuan Membeli dan atau Menyediakan Air Pengkoder (A) 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 Hakim (B) 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A A A A A DA A A A A A DA A A A

22 % observed agreement = = 0,917 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (83) = 0,144 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,917 0,144 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,144 − =0,903−

4.2.9 Perempuan Menyiapkan Bahan Bakar untuk Memasak Pengkoder (A) 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

24 % observed agreement = = 1 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (93) = 0,161 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 1 0,161 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,161 − =1 −

69 Universitas Kristen Petra 4.2.10 Perempuan Mengisi Bahan Bakar Kendaraan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

24 % observed agreement = = 1 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (96) = 0,167 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 1 0,167 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,167 − =1 −

4.2.11 Perempuan Menyediakan Perlengkapan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A DA A A A

23 % observed agreement = = 0,958 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (94) = 0,163 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,958 0,163 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,163 − =0,950−

70 Universitas Kristen Petra 4.2.12 Perempuan Menyediakan Peralatan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

24 % observed agreement = = 1 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (96) = 0,167 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 1 0,167 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,167 − =1 −

4.2.13 Perempuan Membeli Obat untuk Mengobati Anggota Keluarga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Agreement A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A

23 % observed agreement = = 0,958 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (91) = 0,158 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,958 0,158 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,158 − =0,951−

71 Universitas Kristen Petra 4.2.14 Perempuan Membeli Obat Sebagai Persediaan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

24 % observed agreement = = 1 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (96) = 0,167 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 1 0,167 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,167 − =1 −

4.2.15 Perempuan Mengobati Anggota Keluarga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Agreement A A A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A

23 % observed agreement = = 0,958 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (88) = 0,153 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,958 0,153 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,153 − =0,951−

72 Universitas Kristen Petra 4.2.16 Perempuan Melakukan Pekerjaan di Luar/Dalam Rumah Pengkoder (A) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 Hakim (B) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 AxB 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

24 % observed agreement = = 1 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (63) = 0,109 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 1 0,109 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,109 − =1 −

4.2.17 Perempuan Mendapatkan Upah/Gaji atau Penghasilan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 Hakim (B) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 AxB 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 Agreement A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A DA A A A A

22 % observed agreement = = 0,917 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (86) = 0,149 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,917 0,149 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,149 − =0,902−

73 Universitas Kristen Petra 4.2.18 Perempuan Terlibat dalam Organisasi Kolektif Sosial Pengkoder (A) 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Hakim (B) 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 AxB 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 Agreement A DA A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A DA A

21 % observed agreement = = 0,875 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (30) = 0,052 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,875 0,052 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,052 − =0,868−

4.2.19 Perempuan Turut Serta dalam Upacara Ritual yang diadakan di Masyarakat Pengkoder (A) 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 AxB 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 2 4 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 Agreement A A DA A A A A A A A DA A A A DA DA DA A A A A A A A

19 % observed agreement = = 0,792 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (59) = 0,102 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,792 0,102 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,102 − =0,768−

74 Universitas Kristen Petra 4.2.20 Perempuan Turut Serta Dalam Penyelenggaraan Acara Masyarakat Pengkoder (A) 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 Hakim (B) 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 AxB 4 1 1 2 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 2 1 1 1 1 4 1 1 1 Agreement A A A DA A A A A A A A A A A A DA A A A A A A A A

22 % observed agreement = = 0,917 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (50) = 0,087 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,917 0,087 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,087 − =0,909−

4.2.21 Perempuan Mengikuti Kelompok/Klub Sosial yang Dibentuk Berdasarkan Hobi atau Kebiasaan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 AxB 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 1 4 4 1 1 4 4 2 1 1 1 1 Agreement A A A A A A DA A A A A DA A A A A A A A DA A A A A

21 % observed agreement = = 0,875 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (66) = 0,115 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,875 0,115 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,115 − =0,859−

75 Universitas Kristen Petra 4.2.22 Perempuan Menjadi Anggota Politik di Masyarakat Pengkoder (A) 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 Hakim (B) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 AxB 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 4 4 1 2 4 1 1 4 1 1 1 Agreement A DA A A A A A A A A A DA A A A A DA A A A A A A A

21 % observed agreement = = 0,875 24

1 1 1 % excepted agreement = ( ) = ( ) = (42) = 0,073 2 242 242 % 𝑛𝑛 ∑ 𝑝𝑝𝑝𝑝% ∑ 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 1 % 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑅𝑅 0,875 0,073 − 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 1 0,073 − =0,865−

4.2.23 Hasil Reliabilitas Enumarasi Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie Berdasarkan pemilihan rumus perhitungan reliabilitasCohen’s Kappa, maka koefisien reliabilitas yang diterima untuk rumus tersebut adalah 0,75 (Wimmer & Dominick, 2003, p.159). Jika hasil perhitungan item antara peneliti dan coder mencapai angka 0,75 dan atau di atas angka tersebut. Maka dapat dikatakan bahawa item peran gender perempuan termasuk dalam kategori reliabel dan dapat dipakai dalam meneliti film animasi Barbie. Berikut ini adalah hasil perhitungan dari setiap itemperan gender perempuan menurut Caroline Moser (1993) dalam 24 film animasi Barbie. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Reliabilitas Item NO ITEM HASIL RELIABILITAS 1 Perempuan mengawasi anak 0,855 Reliabel 2 Perempuan berbicara dengan anak 0,956 Reliabel Perempuan melakukan kontak tubuh dengan 3 0,911 Reliabel anak Perempuan membantu anak melakukan 4 0,855 Reliabel sesuatu

76 Universitas Kristen Petra Perempuan menemani anak melakukan 5 0,813 Reliabel sesuatu Perempuan membeli, menyediakan, mencari 6 0,860 Reliabel bahan dan atau makanan 7 Perempuan melakukan kegiatan memasak 1 Reliabel Perempuan membeli dan atau menyediakan 8 0,903 Reliabel air Perempuan menyiapkan bahan bakar untuk 9 1 Reliabel memasak 10 Perempuan mengisi bahan bakar kendaraan 1 Reliabel Perempuan menyediakan perlengkapan 11 0,950 Reliabel rumah tangga Perempuan menyediakan peralatan rumah 12 1 Reliabel tangga Perempuan membeli obat untuk mengobati 13 0,951 Reliabel anggota keluarga Perempuan membeli obat sebagai persediaan 14 1 Reliabel rumah tangga 15 Perempuan mengobati anggota keluarga 0,951 Reliabel Perempuan melakukan pekerjaan di 16 1 Reliabel luar/dalam rumah Perempuan mendapatkan upah/gaji atau 17 0,902 Reliabel penghasilan Perempuan terlibat dalam organisasi kolektif 18 0,868 Reliabel sosial Perempuan turut serta dalam upacara ritual 19 0,768 Reliabel yang diadakan di masyarakat Perempuan turut serta dalam 20 0,909 Reliabel penyelenggaraan acara masyarakat Perempuan mengikuti kelompok/klub sosial 21 yang dibentuk berdasarkan hobi atau 0,859 Reliabel kebiasaan Perempuan menjadi anggota kelompok 22 0,910 Reliabel politik di masyarakat

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

77 Universitas Kristen Petra 4.3 Temuan Data 4.3.1 Peran Gender Perempuan Berikut ini adalah pembagian variabel peran gender perempuan menurut Caroline O.N. Moser yang digunakan untuk mengkoding karakter perempuan dalam film animasi Barbie. 1. Peran Reproduktif . Menjaga anak . Merawat anak . Menyiapkan makanan . Menyiapkan air . Menyiapkan bahan bakar . Menyediakan perlengkapan rumah tangga . Menyediakan peralatan rumah tangga . Menjaga kesehatan keluarga 2. Peran Produktif . Melakukan pekerjaan di luar ataupun di dalam rumah demi mendapatkan nafkah 3. Peran Masyarakat - Peran pengelolaan masyarakat . Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial . Jasa upacara atau perayaan . Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat . Berpartisipasi dalam sebuah kelompok atau klub sosial - Peran politik masyarakat . Berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal

78 Universitas Kristen Petra 4.3.1.1 Barbie in the Nutcracker (2001)

0 1 2 3 4

Menjaga anak 0 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah… 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 1 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas … 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.1 Jumlah Karakter Perempuan PelakuIndikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie in the Nutcracker Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie in the Nutcracker adalah Barbie, Clara, dan Elizabeth. Peran yang paling banyak dilakukan adalah peran reproduktif, karena semua karakter perempuan melakukan peran tersebut, dilihat dari indikator merawat anak. Peran produktif tidak pernah dilakukan, terlihat dari angka nol dalam indikator melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Peran masyarakat dilakukan oleh Clara dengan mengikuti organisasi kolektif sosial dan berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal.

79 Universitas Kristen Petra 4.3.1.2 Barbie as Rapunzel (2002)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 1 Menyiapkan air 1 Menyiapkan bahan bakar 1 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 0 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 1 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 0

Diagram 4.2 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie as Rapunzel Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie as Rapunzel adalah Barbie, Rapunzel, dan Gothel. Peran reproduktif paling banyak dilakukan dalam film ini. Hal itu ditunjukkan dengan indikator merawat anak yang dilakukan oleh semua karakter perempuan dalam film ini. Selain itu adapun indikator menyiapkan makanan, menyiapkan air, dan menyiapkan bahan bakar yang dilakukan oleh Rapunzel. Rapunzel juga melakukan peran masyarakat dengan mengikuti aktivitas peningkatan kualitas masyarakat. Sedangkan peran produktif tidak pernah dilakukan dalam film ini.

80 Universitas Kristen Petra 4.3.1.3 Barbie as Swan Lake (2003)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anak 1 Merawat anak 4 Menyiapkan makanan 1 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 1 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 2 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 2

Diagram 4.3 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie of Swan Lake Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter-karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie of Swan Lake adalah Barbie, Odette, Ibu Pangeran Daniel, Ratu Peri, dan Odile. Peran reproduktif dalam film ini ditunjukkan melaluin indikator menjaga anak (Barbie), merawat anak (Barbie, Odette, Ibu Pangeran Daniel, dan Ratu Peri), dan menyiapkan makanan (Odette). Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perenpuan. Sedangkan peran masyarakat dilakukan melalui indikator mengikuti organisasi kolektif sosial (Odette dan Ratu Peri), jasa upacara atau perayaan (Odile), Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Odette dan Ibu Pangeran Daniel), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Ibu Pangeran Daniel dan Ratu Peri).

81 Universitas Kristen Petra 4.3.1.4 Barbie as the Princess an the Pauper (2004)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 1 Merawat anak 1 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 3 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 0 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 2

Diagram 4.4 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie as the Princess and the Pauper Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini, terdapat 4 karakter perempuan yang berperan penting, diantaranya Anneliese, Erika, Ratu, dan Madam Carp. Peran reproduktif dalam film ini dilakukan oleh Ratu melalui indikator menjaga anak dan merawat anak. Peran produktif dalam film ini dilakukan oleh tiga orang, yaitu Erika, Ratu, dan Madam Carp. Sedangkan peran masyarakat dilakukan oleh 2 orang diantaranya Anneliese dan Ratu, dimana mereka melakukan indikator partisipasi dalam politik masyarakat lokal.

82 Universitas Kristen Petra 4.3.1.5 Barbie Fairytopia (2005)

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 1 Menyiapkan makanan 1 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 1 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.5 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan yang berperan penting dalam film ini adalah Elina dan Laverna. Indikator merawat anak dan menyiapkan makanan dilakukan oleh Laverna, dimana kedua indikator tersebut menunjukkan peran reproduktif. Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh Elina dan Laverna dalam film ini. Sedangkan peran masyarakat dilakukan oleh keduanya, dengan indikator mengikuti organisasi kegiatan kolektif (Elina dan Laverna), aktivitas pengingkatan kualitas masyarakat (Laverna), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Laverna).

83 Universitas Kristen Petra 4.3.1.6 Barbie and the Magic of Pegasus (2005)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anak 1 Merawat anak 2 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 4

Diagram 4.6 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie and the Magic of Pegasus Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie and the Magic Pegasus adalah Annika, Rieta, Ratu Awan, dan Ratu. Peran reproduktif ditunjukkan ketika Annika melakukan indikator menjaga anak. Ratu Awan dan Ratu juga melakukan peran reproduktif dengan indikator merawat anak. Peran masyarakat dilakukan dengan indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Annika dan Ratu Awan) dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Annika, Rieta, Ratu Awan, dan Ratu). Sedangkan peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini.

84 Universitas Kristen Petra 4.3.1.7 The Barbie Diaries (2006)

0 1 2 3 4 5 6 7

Menjaga anak 0 Merawat anak 0 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 6 Jasa upacara atau perayaan 6 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 3 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 3 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 0

Diagram 4.7 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film The Barbie Diaries Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Terdapat 6 karakter perempuan dalam film The Barbie Diaries, yaitu Barbie, Tia, Courtney, Rachel, Regan dan Dona. Peran reproduktif dan peran produktif tidak pernah dilakukan dalam film ini. Sedangkan peran masyarakat dilakukan oleh semua karakter perempuan dalam film tersebut. Indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial dan jasa upacara atau perayaan dilakukan oleh semua karakter perempuan. Indikator aktivitas peningkatan kualitas masyarakat dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh Barbie, Tia, dan Courtney.

85 Universitas Kristen Petra 4.3.1.8 Barbie Fairytopia: Mermaidia (2006)

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 2 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.8 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia: Mermaidia Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie Fairytopia: Mermaidia adalah Elina, Laverna, dan Nori. Indikator merawat anak dilakukan oleh Elina dan Nori, dimana indikator ini menunjukkan peran reproduktif dari film ini. Peran produktif tidak pernah ditunjukkan dalam film. Peran masyarakat dalam film ini ditunjukkan dengan dua indikator yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Elina dan Nori) dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Laverna).

86 Universitas Kristen Petra 4.3.1.9 Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006)

0 2 4 6 8 10 12

Menjaga anak 0 Merawat anak 10 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 1 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 2 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 10 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 10 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.9 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie in the Twelve Dancing Princess Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan dalam film Barbie in the Twelve Dancing Princesses ada 10 karakter, yaitu Genevieve, Duchess, Ashley, Bliare, Courtney, Dilia, Adelaine, Farlen, Hadley, dan Ayla. Indikator merawat anak dalam film ini dilakukan oleh semua karakter perempuan. Peran reproduktif lainnya adalah menyiapkan air (Duchess) dan menjaga kesehatan keluarga (Genevieve dan Duchess). Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh semua karakter perempuan. Peran masyarakat ditunjukkan dengan indikator mengikuti organisasi kolektif sosial (semua karakter perempuan yang tersebut), partisipasi dalam kelompok.klub sosial (semua karakter perempuan yang tersebut), dan partisipasi dalam masyarakat lokal (Duchess).

87 Universitas Kristen Petra 4.3.1.10 Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 2 Menyiapkan makanan 1 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 1 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 1 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 3

Diagram 4.10 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan yang berperan penting dalam film ini adalah Elina, Azura, dan Enchantress. Peran reproduktif ditunjukkan melalui indikator merawat anak (Elina dan Azura) dan menyiapkan makanan (Elina). Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini. Peran masyarakat dilakukan dengan beberapa indikator yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Elina dan Azura), jasa upacara atau perayaan (Elina), aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Enchantress), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (semua karakter perempuan yang tersebut).

88 Universitas Kristen Petra 4.3.1.11 Barbie as the Island Princess (2007)

0 1 2 3 4 5 6

Menjaga anak 0 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 1 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 1 Jasa upacara atau perayaan 1 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 3 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 5

Diagram 4.11 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie as the Island Princess Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan yang berperan dalam film ini adalah Rosella, Ibu Pangeran Antonio, Luciana, Ratu Ariana, Ibu Rosella. Indikator merawat anak dilakukan oleh 3 karakter, yaitu Ibu Pangeran Antonio, Ratu Ariana, dan Ibu Rosella. Indikator lain yang menunjukkan peran reproduktif adalah menjaga kesehatan keluarga, yang dilakukan oleh Rosella. Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini, sedangkan peran masyarakat terlihat dari beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Rosella), jasa upacara atau perayaan (Ibu Rosella), aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Ibu Pangeran Antonio, Ratu Ariana, dan Luciana), partisipasi dalam politik masyarakat lokal (semua karakter perempuan yang tersebut).

89 Universitas Kristen Petra 4.3.1.12 Barbie Mariposa (2008)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 1 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 1 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 1 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 3 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 1 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.12 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie Mariposa Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Terdapat 4 karakter perempuan yang berperan penting dalam film BarbieMariposa, yaitu Mariposa, Hena, Whila, dan Ratu Marabella. Indikator merawat anak yang menunjukkan peran reproduktif dilakukan oleh Ratu Marabella Peran reproduktif lainnya ditunjukkan oleh Hena, melalui indikator menyiapkan air. Mariposa melakukan peran produktif dengan bekerja di dalam/luar rumah untuk mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Peran masyarakat ditunjukkan oleh beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Mariposa, Hena, Whila), aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Whila), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Ratu Marabella).

90 Universitas Kristen Petra 4.3.1.13 Barbie and The Diamond Castle (2008)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 2 Menyiapkan makanan 1 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 1 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 2 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 3 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 4 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.13 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie and the Diamond Castle Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini terdapat 6 karakter perempuan, yaitu Barbie, Teresa, Liana, Alexa, Melody, dan Lydia. Peran reproduktif terlihat dari beberapa indikator yaitu merawat anak (Barbie dan Teresa), menyiapkan makanan (Liana), dan menjaga kesehatan keluarga (Liana). Peran produktif dilakukan oleh 2 karakter yaitu Liana dan Alexa. Semua karakter perempuan dalam film ini melakukan peran masyarakat dengan rincian : indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial dilakukan oleh Liana, Alexa, dan Melody; partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Barbie, Teresa, Melody dan Lydia; dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh Lydia.

91 Universitas Kristen Petra 4.3.1.14 Barbie in a Christmas Carol (2008)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 2 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 1 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 0

Diagram 4.14 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie in a Christmas Carol Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan dalam film ini adalah Barbie, Eden, Marie, Kathrin dan Ibu Kathrin. Peran reproduktif terlihat dari dua indikator yaitu merawat anak (Barbie, Eden dan Kathrin) dan menyiapkan makanan (Marie dan Ibu Kathrin). Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan dilakukan oleh Eden. Peran masyarakat ditunjukkan dengan indikator mengikuti organisasi kegiatan kolektif, yang dilakukan oleh Eden dan Kathrin.

92 Universitas Kristen Petra 4.3.1.15 Barbie Thumbelina (2009)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 3 Merawat anak 2 Menyiapkan makanan 1 Menyiapkan air 1 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 1 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 3 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 0

Diagram 4.15 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie Thumbelina Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Ada 5 karakter perempuan dalam film Barbie Thumbelina, yaitu Barbie, Thumbelina, Janessa, Chrysella, dan Vanessa. Peran masyarakat hanya terlihat dari indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, yang dilakukan oleh Thumbelina, Chrysella, dan Janessa. Peran produktif dilakukan 1 karakter saja yaitu Vanessa. Peran reproduktif terlihat dari beberapa indikator yaitu menjaga anak (Thumbelina, Chrysella, dan Janessa), merawat anak (Barbie dan Vanessa), menyiapkan makanan (Vanessa), dan menyiapkan air (Vanessa).

93 Universitas Kristen Petra 4.3.1.16 Barbie and the Three Musketeesr (2009)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 1 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 4 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 4 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 4 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 4

Diagram 4.16 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie and the Three Musketeers Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie and the Three Musketeers adalah Corrine, Ibu Corrine, Viveca, Aramina, Renee, Helene, dan Madam Bosse. Peran reproduktif terlihat dari dua indikator yaitu merawat anak (Ibu Corrine, Helene, dan Madam Bosse) dan menyiapkan makanan (Corrine). Peran produktif dilakukan oleh 4 karakter, yaitu Corrine, Viveca, Aramina, dan Renee. Selain itu adapun peran masyarakat yang dilakukan oleh 4 karakter yaitu Corrine, Viveca, Aramina, dan Renee, melalui indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, partisipasi dalam kelompok/klub sosial, dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal.

94 Universitas Kristen Petra 4.3.1.17 Barbie in a Mermaid Tale (2010)

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Menjaga anak 0 Merawat anak 1 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 1 Jasa upacara atau perayaan 0 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 1 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 1 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 0

Diagram 4.17 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie in a Mermaid Tale Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film ini adalah Merliah, Callisa, dan Eris. Karakter yang melakukan peran reproduktif adalah Callisa, melalui indikator merawat anak. Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini. Peran masyarakat dapat terlihat di beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Merliah), aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Eris), dan partisipasi kelompok/klub sosial (Merliah).

95 Universitas Kristen Petra 4.3.1.18 Barbie: A Fashion Fairytale (2010)

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Menjaga anak 0 Merawat anak 2 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 7 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 6 Jasa upacara atau perayaan 2 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 4 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 0

Diagram 4.18 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie: A Fashion Fairytale Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film Barbie: A Fashion Fairytale, terdapat 7 karakter perempuan, yaitu Barbie, Grace, Teresa, Alice, Millicent, Jacqueline, dan Delphine. Peran reproduktif dilakukan oleh 2 orang saja yaitu Milicent dan Jacqueline, melalui indikator merawat anak. Semua karakter perempuan yang disebutkan sebelumnya melakukan peran produktif. Peran masyarakat dilakukan oleh semua karakter perempuan dengan rincian: Barbie, Grace, Teresa, Alice, Jacqueline, dan Delphine melakukan indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial; Jacqueline dan Delphine melakukan indikator jasa upacara atau perayaan; Barbie, Alice, Millicent, dan Jacqueline melakukan indikator aktivitas peningkatan kualitas masyarakat.

96 Universitas Kristen Petra 4.3.1.19 Barbie: A Fairy Secret(2011)

0 1 2 3 4 5 6

Menjaga anak 0 Merawat anak 0 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 1 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 5 Jasa upacara atau perayaan 4 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 1 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 0 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.19 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie: A Fairy Secret Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Terdapat 7 karakter perempuan dalam film ini, diantaranya Barbie, Taylor, Carrie, Raquelle, Graciella, Liliana, dan Crystal. Semua karakter perempuan tersebut tidak melakukan peran reproduktif. Peran produktif hanya dilakukan oleh satu karakter saja, yaitu Barbie. Peran masyarakat terlihat dari beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Barbie, Taylor, Carrie, Raquelle, dan Liliana), jasa upacara atau perayaan (Barbie, Taylor, Carrie, Raquelle, dan Crystal), aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Graciella), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Graciella).

97 Universitas Kristen Petra 4.3.1.20 Barbie: Princess Charm School (2011)

0 1 2 3 4 5 6 7

Menjaga anak 2 Merawat anak 4 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 2 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 3 Jasa upacara atau perayaan 6 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 2 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 4 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 2

Diagram 4.20 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie: A Princess Charm School Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini terdapat 8 karakter perempuan, yaitu Blaire, Hadley, Isla, Dame Devin, Delancy, Portia, Madam Privet, dan Ibu Blaire. Peran produktif dalam film ini ditunjukkan melalui 2 indikator yaitu menjaga anak (Blaire dan Dame Devin) dan merawat anak (Blaire, Dame Devin, Ibu Blaire, dan Madam Privet). Peran produktif dilakukan oleh karakter Blaire dan Madam Privet. Semua indikator dari peran masyarakat dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini. Indikator mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter Blaire, Hadley, dan Isla. Indikator jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh karakter Blaire, Hadley, Isla, Delancy, Portia, dan ibu Blaire. Karakter Dame Devin dan Madam Privet melakukan indikator aktivitas peningkatan kualitas masyarakat. Indikator partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Blaire, Hadley, Isla, dan Delancy. Sedangkan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Blaire dan Delancy.

98 Universitas Kristen Petra 4.3.1.21 Barbie: A Perfect Christmas (2011)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 1 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 2 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 1 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 3 Jasa upacara atau perayaan 3 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 0 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 1 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 0

Diagram 4.21 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie: A Perfect Christmas Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie: A Perfect Christmas adalah Barbie, Christy, dan Skipper. Peran reproduktif terlihat dari beberapa indikator yaitu menjaga anak (Barbie), merawat anak (Barbie, Christy, dan Skipper), dan menyiapkan air (Barbie dan Christy). Peran produktif dilakukan oleh karakter Christy. Peran masyarakat ditunjukkan melalui beberapa indikator, diantaranya mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Barbie, Christy, dan Skipper), jasa upacara atau perayaan (Barbie, Christy, dan Skipper), dan pertisipasi dalam kelompok/klub sosial (Skipper).

99 Universitas Kristen Petra 4.3.1.22 Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012)

0 1 2 3 4 5 6

Menjaga anak 0 Merawat anak 2 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 0 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 2 Jasa upacara atau perayaan 5 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 2 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 3 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 3

Diagram 4.22 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie in a Mermaid Tale 2 Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini, ada 6 karakter yang berperan sebagak karakter perempuan remaja hingga dewasa, yaitu Merliah, Fallon, Hadley, Kayle, Callissa dan Eris. Peran reproduktif hanya ditunjukkan melalui indikator merawat anak oleh karakter Callisa dan Eris. Peran produktif tidak ditunjukkan oleh karakter perempuan dalam film ini. Peran masyarakat ditunjukkan melalui semua indikatornya, dengan rincian: mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter Merliah dan Kayle; jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh karakter Merliah, Fallon, Hadley, Kayle, dan Callissa; aktivitas peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh karakter Callissa dan Eris; partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Merliah, Fallon, dan Kayle; dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Merliah, Callissa, dan Eris.

100 Universitas Kristen Petra 4.3.1.23 Barbie: the Princess and the Popstar (2012)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 0 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 1 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 2 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 3 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 1 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 3

Diagram 4.23 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie: the Princess and the Popstar Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie: the Princess and the Popstar adalah Victoria, Keira, dan Amelia. Peran reproduktif dilakukan oleh semua karakter perempuan tersebut melalui indikator merawat anak. Peran produktif hanya dilakukan oleh satu karakter saja, yaitu Keira. Peran masyarakat ditunjukkan melalui semua indikatornya, dengan rincian: mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter Victoria dan Keira; jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh karakter Victoria dan Keira; aktivitas peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh karakter Victoria, Keira, dan Amelia; partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Keira; dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Victoria, Keira, dan Amelia.

101 Universitas Kristen Petra 4.3.1.24 Barbie in the Pink Shoes (2013)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anak 1 Merawat anak 3 Menyiapkan makanan 0 Menyiapkan air 0 Menyiapkan bahan bakar 0 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 0 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 1 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 2 Jasa upacara atau perayaan 3 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 1 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 2 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 1

Diagram 4.24 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam Film Barbie in the Pink Shoes Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan yang berperan dalam film ini ada 6 karakter, yaitu Kristyn, Hailey, Tara, Natasha, Katerina, dan Ratu Salju. Peran reproduktif ditunjukkan melalui 2 indikator yaitu menjaga anak (Natasha) dan merawat anak (Natasha, Katerina, dan Ratu Salju). Peran produktif dalam film ini dilakukan oleh karakter Hailey. Peran masyarakat ditunjukkan melalui semua indikatornya, dengan rincian: mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter Kristyn dan Hailey; jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh karakter Kristyn, Hailey, dan Tara; aktivitas peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh karakter Natasha; partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Kristyn dan Tara; dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Ratu Salju.

102 Universitas Kristen Petra 4.3.1.25 Kompilasi 24 Film Animasi Barbie

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Menjaga anak 10 Merawat anak 60 Menyiapkan makanan 9 Menyiapkan air 6 Menyiapkan bahan bakar 1 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 4 Melakukan pekerjaan di dalam/luar … 25 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan … 67 Jasa upacara atau perayaan 34 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 26 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 33 Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 36

Diagram 4.25 Kompilasi Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie

Berdasarkan diagram di atas, karakter perempuan paling banyak melakukan peran masyarakat khususnya indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, yaitu sebanyak 67 karakter. Indikator yang juga banyak dilakukan oleh karakter perempuan adalah merawat anak (60 karakter). Selain itu, karakter perempuan yang melakukan indikator partisipasi politik dalam masyarakat lokal ada 36 karakter. Indikator jasa upacara atau perayaan dilakukan oleh 34 karakter, partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh 33 karakter, dan aktivitas peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh 26 karakter. Peran produktif ditunjukkan dengan melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan, yang dilakukan oleh 25 karakter. Peran reproduktif lain yang juga dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie adalah menjaga anak (10 karakter), menyiapkan makanan (9 karakter), menyiapkan air (6 karakter), menjaga kesehatan keluarga (4 karakter), dan menyiapkan bahan bakar (1 karakter). Indikator menyediakan perlengkapan rumah tangga dan indikator menyediakan peralatan rumah tangga tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie.

103 Universitas Kristen Petra 4.3.2 Peran Tokoh Karakter Perempuan Sebelum melakukan pembuatan film, timpembuat film menentukan peran tokoh yang akan bermain dalam film tersebut. Film animasi Barbie diproduksi oleh Mattel Incorporation. Mattel menggunakan sosok Barbie, yang sebelumnya diciptakan dalam bentuk boneka, menjadi tokoh karakter perempuan remaja hingga dewasa dalam film tersebut. Dalam jurnalnya yang berjudul Is the Mouse Sensitive? A Study of Race, Gender, and Social Vulnerability in Disney Animated Films, Vincent Faherty menggunakan pembagian peran tokoh untuk menganalisis film animasi garapan Walt Disney (Faherty, 2001, p.3). Untuk mengetahui peran tokoh apa saja yang dimainkan dalam 24 film animasi Barbie, peneliti menggunakan pembagian peran tokoh menurut Faherty (2001). Pembagian peran tokoh dalam 24 film animasi Barbie ini nantinya akan disilangkan dengan itemperan gender perempuan. Tabel 4.2 Pembagian Peran Tokoh dalam 24 Film Animasi Barbie

Pembagian Peran TOKOH Tokoh dalam Film HERO VILLAIN Animasi Barbie HERO SUPPORTER NEUTRAL VILLAIN SUPPORTER OTHER Barbie in the Nutcracker Clara Elizabeth Barbie Barbie as Rapunzel Rapunzel Gothel Barbie Ibu Barbie of Pangeran Swan Lake Oddete Ratu Peri Daniel Odile Barbie Barbie as the Princess and Madam the Pauper Anneliese Erika Ratu Carp

Barbie Fairytopia Elina Laverna FILM Barbie and the Magic of Rieta, Ratu Pegasus Annika Awan Ratu The Barbie Barbie, Diaries Tia Courtney Rachel Regan, Dona Barbie Fairytopia: Mermaidia Elina Nori Laverna Barbie in the Ashley, Twelve Bliare, Dancing Genevieve Courtney, Duchess

104 Universitas Kristen Petra Princesses Dilia, Adelaine, Farlen, Hadley, Ayla Barbie Fairytopia: Magic of the Azura, Rainbow Elina Enchantress Barbie as the Ibu Island Pangeran Ratu Ibu Princess Rosella Luciana Antonio Ariana Rosella Barbie Ratu Mariposa Mariposa Whila Marabella Henna Barbie and the Diamond Alexa, Barbie, Castle Liana Melody Lydia Teresa Barbie in a Christmas Catherine, Ibu Carol Eden Marie Eden Kathrin Thumbelina, Chrysella, Barbie Janessa, Thumbelina Vanessa Barbie Viveca, Barbie and Aramina, the Three Renee, Madam Ibu Musketeers Corrine Helene Bosse Corrine Barbie in a Mermaid Tale Merliah Calissa Eris Barbie: A Fashion Barbie, Grace, Jacqueli Fairytale Alice Milicent Teresa ne Delphine Taylor, Carie, Barbie: A Raquelle, Fairy Secret Barbie Liliana Graciela Crystal Barbie: Princess Charm Privet, Dame Ibu School Blair Hadley, Isla Portia Devin Delancy Blaire Barbie: A Perfect Christy, Christmas Barbie Skipper Barbie in a Fallon, Mermaid Hadley, Tale 2 Merliah Kayle, Calissa Eris Barbie: the Princess and Victoria Keira Amelia

105 Universitas Kristen Petra the Popstar

Barbie in the Ratu Pink Shoes Kristyn Hailey, Tara Natasha Salju Katherin

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Pembagian tokoh karakter dalam film tersebut ditentukan berdasarkan pengertian dan klasifikasi setiap tokohnya (Hero, Hero Supporter, Neutral, Villain, Villain Supporter, dan Other). Pembagian peran ini nantinya akan dianalisis dan kemudian akan disilangkan dengan peran gender perempuan melalui tabulasi, untuk mengetahui sejauh mana setiap tokoh perempuan melakukan peran gender perempuannya dalam film animasi Barbie. Dalam tabel di atas, peneliti menemukan sebanyak 22 karakter perempuan remaja dan atau dewasa dari 24 filmanimasi Barbie menjadi tokoh Hero. Namun ada dua film animasi Barbie yang tokoh Hero-nya adalah karakter laki-laki dan karakter anak perempuan, yaitu Pangeran Erick dalam film Barbie in the Nutcracker (2001) dan Makena dalam film Barbie Thumbelina (2009). Karena itulah, tokoh Hero dari kedua film ini tidak termasuk dalam kriteria karakter yang diteliti.

106 Universitas Kristen Petra 4.4 Analisis Data 4.4.1 Peran Gender Perempuan 4.4.1.1 Peran Reproduktif

Menjaga anak 10 Merawat anak 60 Menyiapkan makanan 9 Menyiapkan air 6 Menyiapkan bahan bakar 1 Menyediakan perlengkapan rumah… 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 Menjaga kesehatan keluarga 4

Diagram 4.26 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Reproduktif dalam 24 Film Animasi Barbie Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Peran reproduktif menurut Moser (1993, p.29) lebih banyak dilakukan oleh perempuan. Mereka memperhatikan dan memelihara rumah tangga termasuk anggota keluarganya. Peran ini sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Karakter-karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga menjalankan peran ini. Dari total 118 karakter perempuan film Barbie, terdapat 10 karakter yang melakukan adegan menjaga anak dan 60 karakter melakukan adegan merawat anak. Karakter perempuan juga melakukan kegiatan menyiapkan makanan (9 karakter), menyiapkan air (6 karakter), dan menyiapkan bahan bakar (1 karakter). Adapun 4 karakter perempuan yang memberikan perhatian dengan melakukan adegan menjaga kesehatan keluarga. Adapun dua indikator dari peran reproduktif yang tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie, yaitu indikator menyediakan perlengkapan rumah tangga dan menyediakan peralatan rumah tangga. Peran ini beberapa kali dilakukan oleh karakter laki-laki atau tidak dilakukan sama sekali dalam film. Peran reproduktif bersifat mengelola dan memelihara rumah tangga. Mattel setuju bahwa peran reproduktif dijalankan oleh perempuan. Mattel menunjukkan bahwa karakter perempuan memang seharusnya memiliki tanggung

107 Universitas Kristen Petra jawab domestik dan tidak ada karakter lain yang menolak akan hal tersebut. Tanggung jawab domestik lebih banyak dilakukan oleh karakter perempuan remaja dan dewasa, begitu juga dalam film animasi Barbie. Hal ini sejalan dengan pemikiran Thompson dan Zerbinos (1997) dalam Report of the APA Task Force on the Sexualization of Girls (Zurbriggen, 2007, p.7), bahwa film kartun atau animasi terutama menggambarkan perempuan sebagai tokoh domestik, menyukai laki-laki, dan berhubungan dengan penampilan. Pemikiran Thompson dan Zerbinos dilatarbelakangi oleh film-film animasi terdahulu yang ditayangkan di Amerika, seperti Snow White, Cinderella, Shrek 2, dan bahkan Bratz, dimana karakter perempuan selalu melakukan tugas domestik, jatuh cinta kepada laki- laki, dan memiliki penampilan yang menarik. Mattel menyatakan persetujuannya mengenai peran domestik yang seharusnya dijalankan oleh perempuan, sesuai dengan pandangan pembuat film kartun dan animasi di Amerika. Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen film animasi Barbie adalah anak perempuan. Maka itu, selain menunjukkan realita perempuan Amerika yang bersifat domestik, Mattel juga ingin memberikan konstruksi mengenai gender perempuan, dimana kehidupan perempuan tidak bisa lepas dari tanggung jawab domestik. Gay Tuchman (Hollows, 2000 p.29) memberikan pendapatnya mengenai efek media terhadap anak perempuan, dimana pesan media yang memperlihatkan mengenai citra perempuan tidak hanya menyosialisasikan anak-anak pada peran jenis kelamin yang tradisional, tapi juga mengajari mereka untuk mengarahkan hati mereka pada dapur dan rumah tangga. Nugroho (2008, p.16) memberikan pernyataan bahwa perempuan memiliki tanggung jawab utama yaitu mengelola rumah tangga, karena itu kaum perempuan harus menanggung beban kerja domestik lebih banyak dibandingkan laki-laki. Namun sejak diberlakukannya Amandemen Persamaan Hak di Amerika tahun 1920, banyak perempuan Amerika yang melakukan pekerjaan, meskipun dibayar dengan upah yang sedikit. Selama Perang Dunia II, banyak perempuan yang bekerja sebagai pekerja industri, namun mereka hanya dianggap menggantikan para tentara Amerika yang sedang pergi berperang. Beberapa tahun setelah Perang Dunia II, banyak perempuan miskin di Amerika menjadi

108 Universitas Kristen Petra pengangguran (akibat susahnya mencari pekerjaan), yang bahkan mengancam kesejahteraan masyarakat Amerika (Kerber and Hart, 1991, p.354). Biro Program Informasi Internasional (2005, p.311) mencatat bahwa sejak tahun 1950, banyak wanita yang telah menikah memasuki bidang ketenagakerjaan, dengan pendapatan 63% dari pendapatan laki-laki. Namun ada isu mengenai hilangnya pekerjaan perempuan disebabkan mereka harus menanggung peran reproduktif dalam rumah tangga mereka (Kerber and Hart, 1991, p.354). Sebab jika perempuan memiliki pekerjaan di luar urusan domestik, maka perempuan akan memikul beban kerja ganda. Dalam hal ini, Mattel berhasil menangkap realitas masyarakat perempuan Amerika mengenai kebebasan perempuan dalam memilih perannya. Pernyataan tersebut juga disepakati oleh Mattel, karena hanya terdapat 11 karakter dari total 24 karakter perempuan (total karakter yang menjalankan peran produktif) yang memikul beban ganda, dimana karakter perempuan melakukan peran produktif sekaligus peran reproduktif. Benston dalam Tong(2008, p.157-158) memberikan pendapatnya mengenai hal tersebut, bahwa perempuan yang bekerja di luar rumah sebenarnya merupakan langkah menjauh dari pembebasan diri perempuan, sebab tetap saja mereka harus memiliki waktu untuk mengurus rumah tangga mereka. Ketika perempuan memiliki keberhasilan atas pekerjaan di luar rumah, namun tidak dapat menyelesaikan urusan domestik, maka perempuan tersebut tetap dianggap gagal menjalankan perannya sebagai perempuan.

109 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.25 Karakter Perempuan yang Menjalankan Beban Kerja Ganda (Peran Produktif dan Peran Reproduktif Sumber: Cuplikan Film (dari baris atas ke bawah) Barbie Thumbelina (2009), Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Barbie: Princess Charm School (2011)

Gambar 4.25/a dan 4.25/b menunjukkan karakter Vanessa dalam film Barbie Thumbelina (2009) yang bekerja sebagai wakil kontraktor di perusahaan suaminya dan menjadi ibu rumah tangga yang menyiapkan makanan bagi keluarganya. Karakter Millicent dalam film Barbie: A Fashion Fairytale (2010) juga menunjukkan bahwa dia melakukan beban kerja ganda, dimana dia menjadi desainer terkenal di Paris yang sedang menyelenggarakan acara fashion show (gambar 4.25/c) dan juga menemani Barbie dan Grace bermain sambil bercanda (gambar 4.25/d). Karakter lain yang juga menjalankan peran reproduktif dan peran produktif yaitu Blaire dalam film Barbie: Princess Charm School (2011).

110 Universitas Kristen Petra Pada gambar 4.25/f ditunjukkan bahwa Blaire sedang bekerja di sebuah cafe. Namun ketika di rumah (gambar 4.25/e) dia menjadi pengganti sosok ibu bagi adik tirinya, Emily, sebab ibu mereka sedang sakit, sehingga harus banyak beristirahat. Sekali lagi, Mattel menunjukkan bahwa perempuan tidak bisa lepas dari peran reproduktif mereka. Hal ini juga didukung oleh pembuatan boneka Barbie oleh Mattel sebelumnya, dimana Barbie memiliki banyak baju, yang terdiri dari baju polisi, dokter, perawat, pilot, koki, penyanyi klub malam dan lainnya. Ruth Handler, salah satu pelopor pembuatan boneka Barbie berpendapat bahwa Barbie selalu merepresentasikan perempuan yang memiliki hak untuk memilih, bahkan dalam memutuskan bidang karirnya (www.inventors.about.com diakses 24 Juli 2013).

4.4.1.1.1 Indikator Menjaga Anak Indikator ini dapat dilihat ketika karakter perempuan mengawasi anak. Sama seperti yang dikatakan oleh Fakih dalam Nughroho (2008, p.7), bahwa perempuan identik dengan sifat keibuan, dimana sifat ini hanya bisa terlihat ketika mereka berhubungan dengan anak. Hal yang ingin ditunjukkan oleh Mattel melalui adegan ini adalah bahwa seorang perempuan, baik remaja maupun dewasa, memiliki sifat keibuan, dimana mereka akan selalu memikirkan anak dan melindungi mereka.

111 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.26 Indikator Menjaga Anak Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie in the Pink Shoes (2013), Barbieand the Magic Pegasus (2005), Barbie Thumbelina (2009), Barbie of Swan Lake (2003)

Berdasarkan diagram 4.26, terdapat 10 karakter perempuan dalam film animasi Barbie yang melakukan indikator menjaga anak. Indikator ini dijelaskan lagi melalui adegan dimana karakter perempuan mengawasi anak dengan catatan mengawasi dengan kasih sayang. Gambar 4.26/a adalah cuplikan dari film Barbie in the Pink Shoes (2013), karakter Madam Natasha sedang mengawasi murid- muridnya melakukan pemanasan untuk berlatih balet. Contoh lain dilakukan oleh karakter Rieta dan Ratu Awan dalam film Barbie and the Magic Pegasus (2005), dimana mereka sedang mengawasi anak-anak yang sedang bermain ice skating (Gambar 4.26/b). Sedangkan gambar 4.26/c menunjukkan adegan di akhir film Barbie Thumbelina (2009), dimana Thumbelina, Chrysella, dan Janessa mengawasi lahirnya Twillerbuds. Twilerbuds merupakan bayi dari Twilerbees (sebutan untuk peri bunga). Adapun karakter Barbie dalam film Barbie as Swan Lake (2003) juga melakukan pengawasan anak-anak di kamar saat malam hari setelah mereka tidur (gambar 4.26/d). Saat itu, mereka sedang melakukan camping bersama di hutan dan Barbie menjadi pembimbing mereka.

112 Universitas Kristen Petra 4.4.1.1.2 Indikator Merawat Anak Pada diagram 4.26, dapat dikatakan bahwa adegan peran reproduktif yang paling sering dilakukan oleh karakter perempuan dalam 24 film animasi Barbie adalah merawat anak, yaitu terdapat 60 karakter perempuan melakukan adegan tersebut. Karakter perempuan merawat anak terlihat melalui beberapa adegan, yaitu karakter perempuan berbicara dengan anak, melakukan kontak tubuh dengan anak (menyentuh, membelai, bergandengan, mencium), membantu anak melakukan sesuatu (membantu memakaikan pakaian, menyuap makanan, menata rambut), dan juga menemani anak melakukan sesuatu (menemani tidur, menari bersama, makan bersama). Hal ini setara dengan apa yang diutarakan oleh Fakih dalam Nugroho (2008, p.7), bahwa perempuan dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Karakter perempuan dalam film-film animasi Barbie banyak berhubungan dengan anak, sebab karakter perempuan memiliki sifat keibuan, dimana sifat tersebut terlihat ketika karakter perempuan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan anak.

Gambar 4.27 Indikator Merawat Anak Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie in the Nutcracker (2001), Barbie: Princess Charm School (2011), Barbie Thumbelina (2009), Barbie in the Perfect Christmas (2011)

113 Universitas Kristen Petra Peran ini banyak dilakukan ketika terdapat karakter anak dalam film, misalnya pada gambar 4.27/a ketike Barbie pada akhir cerita Barbie in the Nutcracker (2001) ingin menunjukkan kasih sayangnya dengan menggendong dan memeluk Kelly (teman Barbie yang masih kecil). Ini menunjukkan bahwa Barbie melakukan kontak tubuh dengan Kelly. Selain itu adapun adegan ketika Blaire dalam Barbie: Princess Charm School (2011) melakukan kontak tubuh dengan menggelitiki adik tirinya (gambar 4.27/b). Blair merupakan anak adopsi, namun dia sangat menyayangi adik tirinya seperti adiknya sendiri. Dalam film Barbie Thumbelina (2009), Vanessa sebagai ibu, memberikan perhatian kepada anaknya dengan menyentuh punggung sambil menanyakan keadaannya (gambar 4.27/c). Dalam hal ini, Vanessa melakukan dua adegan yaitu melakukan kontak tubuh dan mengajak anak berbicara. Barbie dalam film Barbie: A Perfect Christmas (2011) bernyanyi bersama adik-adiknya (gambar 4.27/d), menunjukkan bahwa Barbie menemani anak dalam melakukan sesuatu, yaitu bernyanyi. Nugroho (2008, p.9) memberikan pendapat lanjutan mengenai perempuan, bahwa sesuai kondisi biologisnya, kaum perempuan dengan organ reproduksinya dapat hamil, melahirkan, menyusui, dan kemudian muncul peran gender sebagai perawat, pengasuh dan pendidik anak. Film animasi Barbie juga sependapat dengan pernyataan tersebut, karena itu banyak karakter perempuan dalam film tersebut melakukan adegan yang berhubungan dengan anak, seperti merawat anak. Sesuai dengan adanya adegan-adegan tersebut, Mattel memberikan pandangan bahwa karakter perempuan dalam film animasi Barbie memiliki peran khusus dalam merawat anak.

4.4.1.1.3 Indikator Menyiapkan Makanan Pernyataan Nugroho (2008, p.8)mengenai peran gender perempuan, dimana mereka melakukan tugas-tugas rumah tangga seperti mendidik anak, mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah tangga, serta urusan domestik lainnya, merupakan sebuah konstruksi sosial dan kultural yang oleh sebagian besar orang menganggap pekerjaan tersebut adalah kodrat perempuan. Pernyataan ini didukung juga oleh Ann Foreman (Tong, 2008, p.147) bahwa “bagi perempuan, bagaimanapun juga, tempat mereka adalah di dalam rumahnya”. Film

114 Universitas Kristen Petra animasi Barbie juga menyetujui pernyataan tersebut, sehingga terdapat beberapa adegan menunjukkan bahwa perempuan memegang kendali atas peran reproduktif yang ditampilkan juga dalam film tersebut, seperti menyiapkan makanan, air, dan bahan bakar.

Gambar 4.28 Indikator Menyiapkan Makanan dan Air Sumber: Cuplikan Film Barbie and the Three Musketeers (2009) dan Barbie in a Christmas Carol (2008)

Selanjutnya, karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga melakukan adegan-adegan dimana mereka menyiapkan makanan sebagai tugas mereka dalam melayani keluarga atau orang terdekat mereka. Adegan ini dilakukan oleh delapan karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Gambar 4.28/a adalah cuplikan dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana adegan Corrine mengambil buah apel untuk memberi makan teman- temannya saat perjalanan mereka ke Paris. Karakter lainnya yang melakukan adegan ini adalah Ibu Catherin dalam film Barbie and the Christmas Carol (2008) yang menyiapkan makan malam untuk keluarganya (gambar 4.28/b).

115 Universitas Kristen Petra 4.4.1.1.4 Indikator Menyiapkan Air

Gambar 4.29 Indikator Menyiapkan Air Sumber: Cuplikan Film Barbie Mariposa (2008) dan Barbie: A Perfect Christmas (2011)

Karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga melakukan adegan menyiapkan air. Hal itu terlihat dari diagram 4.26 yang menunjukkan bahwa terdapat 6 karakter perempuan positif melakukan adegan ini. Contohnya, karakter dalam film Barbie Mariposa (2008) pada gambar 4.29/a, Henna, sebagai warga Flutterfield (Negeri Peri Kupu-Kupu), menyodorkan air minum untuk Ratu Marabella. Sedangkan di gambar sebelah kanan (gambar 4.29/b) adalah karakter Barbie dalam Barbie: A Perfect Christmas (2011) yang menyodorkan minuman kepada adik-adiknya di sela-sela pesta Natal yang mereka adakan bersama.

4.4.1.1.5 Indikator Menyiapkan Bahan Bakar Menyiapkan bahan bakar merupakan salah satu indikator dari peran reproduktif. Indikator ini dapat ditunjukkan melalui dua adegan yaitu menyiapkan bahan bakar untuk melakukan kegiatan memasak dan membeli bahan bakar kendaraan. Dalam 24 film animasi Barbie hanya satu adegan saja yang dilakukan oleh karakter perempuan, yaitu menyiapkan bahan bakar untuk melakukan kegiatan memasak.

116 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.30 Indikator Menyiapkan Bahan Bakar Sumber: Cuplikan Film Barbie as Rapunzel (2002)

Sedangkan persiapan bahan bakar hanya dilakukan oleh satu karakter saja yaitu Rapunzel (gambar 4.30) dalam film Barbie as Rapunzel (2002). Rapunzel menyiapkan kayu bakar untuk membuat api yang nantinya digunakan untuk merebus air minum.

4.4.1.1.6 Indikator Menjaga Kesehatan Keluarga

Gambar 4.31 Indikator Menjaga Kesehatan Keluarga Sumber: Cuplikan Film Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006) dan Barbie and the Diamond Castle (2008)

Kedua gambar diatas menunjukkan bahwa karakter perempuan dalam film Barbie memperhatikan kesehatan keluarga ataupun orang terdekat mereka. Indikator menjaga kesehatan keluarga ditandai dengan beberapa adegan yaitu, menyiapkan obat untuk persediaan rumah tangga, mencari obat, dan mengobati anggota keluarga. Dalam film animasi Barbie terdapat empat karakter yang melakukan adegan tersebut. Misalnya dalam film Barbie in the Twelve Dancing

117 Universitas Kristen Petra Princesses (2006) pada gambar 4.31/a Genevieve mengobati luka adiknya yang bernama Lacey dan di gambar 4.31/b. Dari semua 12 bersaudara, Genevieve paling dekat dengan Lacey. Lacey sendiri terkadang ceroboh dan kurang berhati- hati, sehingga membutuhkan perhatian intens. Karakter lainnya adalah Liana dalam Barbie and the Diamond Castle (2008), yang berusaha menyembuhkan kutukan Alexa dari Lydia (pemeran antagonis). Dia menyembuhkan kutukan tersebut dengan menggunakan kalung persahabatan mereka. Melalui indikator ini, Mattel memperlihatkan bahwa keluarga atau teman terdekat menjadi orang-orang yang dapat tulusmembantu dalam melakukan penyembuhan luka. Sebab keluarga akan selalu mempedulikan keadaan satu sama lain.

4.4.1.2 Peran Produktif

Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji 25 atau penghasilan

Diagram 4.27 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Produktif dalam 24 Film Animasi Barbie Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Peran produktif ditunjukkan melalui generasi pendapatan melalui kerja di luar atau di dalam rumahMoser (1993, p.31) berpendapat bahwa peran ini lebih banyak dilakukan oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Kembali pada pernyataan Wood, bahwa berdasarkan faktor genetik dan biologis, manusia dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan, namun seiring dengan pertumbuhan fisik dan pola pikir, manusia dapat memilih dan mempelajari peran apa yang akan dijalankan (Wood, 2009, p.23). Menurut Nugroho, hasil pemilihan peran oleh manusia ini yang nantinya akan disebut gender (2008, p.8). Untuk mengetahui peran ini, peneliti melihatnya melalui dua adegan yaitu adegan perempuan melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah sebagai profesinya dan adegan perempuan menerima upah/gaji atau penghasilan.

118 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.32 Indikator Melakukan Pekerjaan di Luar/Dalam Rumah Demi Mendapatkan Upah/Gaji atau Penghasilan Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai i) Barbie of Swan Lake (2003), Barbie: Princess Charm School (2011), Barbie Thumbelina (2009), Barbie and theDiamond Castle (2008), Barbie and the Thee Musketeers (2009), Barbie as thePrincess and the Pauper (2004), Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Barbie: AFashion Fairytale (2010), Barbie: Princess Charm School (2011)

Indikator ini ditunjukkan melalui dua adegan yaitu melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah dan mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Kedua adegan ini dilakukan oleh 25 karakter dari total 118 karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Gambar 4.32 merupakan cuplikan beberapa karakter perempuan yang melakukan peran produktif mereka, dengan penjelasan sebagai berikut. a. Oddete dalam film Barbie of Swan Lake (2003), yang tinggal bersama ayahnya, dia membantu ayahnya bekerja sebagai penjual roti. b. Dalam film Barbie: Princess Charm School (2011), Madam Privet bekerja sebagai kepala sekolah Princess Charm School. c. Vanessa merupakan salah satu karakter perempuan dalam film Barbie Thumbelina (2009), dia bekerja sebagai wakil kontraktor yang dikepalai oleh suaminya sendiri.

119 Universitas Kristen Petra d. Liana dan Alexa dalam film Barbieand the Diamond Castle (2008) bekerja sebagai penjual bunga. e. Corrine, Viveca, Aramina, dan Renee dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009) bekerja sebagai musketeer atau serdadu kerajaan. f. Dalam film Barbie as the Princess and the Pauper (2004), Erika bekerja sebagai penjahit baju. Dia merancang dan menjahit gaun untuk Anneliese, Puteri Kerajaan. g. Barbie dalam film Barbie: A Fashion Fairytale (2010), bekerja sebagai artis film yang terkenal. h. Dalam film yang sama, Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Bibi Millicent dan Grace bekerja sebagai desainer fashion, sedangkan Barbie menjadi karyawan yang membantu Bibi Millicent dan Grace membuat baju. i. Blaire bekerja sebagai pelayan cafe dalam film Barbie: Princess Charm School (2011). Blaire merupakan anak pertama, dia menggantikan peran orang tua dalam keluarganya, karena ibu tirinya sedang sakit dan ayahnya telah tiada. Film animasi Barbie memiliki persepsi yang sama mengenai pernyataan dimana perempuan berhak untuk memutuskan peran yang akan dijalaninya, termasuk memiliki pekerjaan diluar urusan domestik. Hal itu terlihat dari bagaimana Mattel menunjukkan eksistensi perempuan di lingkungan kerja dalam film-film animasi Barbie. Dibandingkan dengan peran masyarakat dan peran reproduktif, karakter perempuan cukup sedikit yang melakukan peran produktif. Dalam hal ini, Mattel memberikan pandangan mengenai perempuan, dimana Mattel tidak ingin menunjukkan dominasi perempuan dalam sektor pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan karakter perempuan dalam film ini adalah sebagai pembuat kue, penjahit baju, pelayan cafe, wakil kontraktor, penjual bunga, musketeer, pelayan istana, pelayan hotel, desainer, kepala sekolah, artis, dan penyanyi. Hal ini sejalan dengan pemikiran Rosen dan Haskel dalam Hollows (2000, p.56), bahwa pekerjaan perempuan sesuai realita yang dialami di Amerika adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian, keagresifan, dan pendidikan. Pembuat kue, penjahit baju, pelayan cafe, penjual bunga, musketeer, pelayan istana, dan pelayan hotel merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian. Sedangkan wakil kontraktor,

120 Universitas Kristen Petra kepala sekolah, desainer, artis, dan penyanyi adalah pekerjaan yang membutuhkan pendidikan (pembelajaran). Faktor penyebab utama perempuan memilih mengurus rumah tangga sambil bekerja adalah adanya pandangan masyarakat (Nugroho, 2008, p.17), dimana pekerjaan domestik, yang oleh masyarakat dianggap pekerjaan perempuan, adalah pekerjaan yang rendah dibandingkan pekerjaan yang dikerjakan oleh laki-laki dan tidak bersifat produktif, sehingga tidak diperhitungkan dalam statistik ekonomi negara. Maka itu, karakter perempuan dalam film-film tersebut menunjukkan bahwa karakter perempuan juga ingin dianggap dirinya berguna bagi negara, salah satunya dengan menjalankan peran produktif, sehingga mereka merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan bukan pekerjaan rendahan. Penentuan pekerjaan perempuan oleh Mattel juga bergantung dengan perkembangan masyarakat sosial di Amerika. Perempuan mulai memantapkan profesi yang mereka jalankan pada tahun 1870. Di tahun itu, Amerika baru saja terbebas dari Perang Saudara, karena itu banyak perempuan yang bekerja di bidang perawatan dan pengajaran. (Evans, 1994, p.xxvii) Keadaan berubah ketika memasuki tahun 1960, dimana ada penetapan mengenai pekerjaan yang dianggap pekerjaan perempuan: pekerjaan kerani; pekerjaan dengan pangkat rendah dalam pendidikan, perawatan, kesehatan, dan pelayanan sosial; pekerjaan sebagai pelayan restoran dan pengurus rumah tangga di hotel-hotel; pramugari udara; dan pramuniaga; kesemuanya telah diasosiasikan dengan tanggung jawab pelayanan serta perawatan perempuan dalam rumah tangga secara tradisional. Hal ini berarti bahwa pekerjaan perempuan di sektor publik pada akhirnya didasarkan pada tugas domestik mereka. Begitu juga pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa karakter perempuan dalam film animasi Barbie (pelayan cafe, penjahit baju, pelayan istana, penjual bunga, dan pelayan hotel) juga sebagai peningkatan sosialisasi mereka di luar rumah selain melakukan tugas domestik di rumah. Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Still (2010), karakter utama (Barbie) lebih mengutamakan karir (produktivitas) dibandingkan dengan menjalin hubungan dengan orang lain, namun dari diagram 4.27 peneliti menemukan bahwa terdapat 25 karakter dari total 118 atau 21% dari total karakter perempuan yang melakukan peran produktif. Still menganalisa film Barbie sesuai dengan

121 Universitas Kristen Petra pengambilan keputusan oleh karakter Barbie, berbeda dengan peneliti yang melakukan penelitian berdasarkan jumlah karakter perempuan. Film tersebut menunjukkan sekitar 21% dari total karakter perempuan yang melakukan pekerjaan di luar rumah. Namun ketika perempuan memiliki sebuah pekerjaan di luar rumah, maka mereka akan fokus terhadap pekerjaan yang mereka lakukan, tanpa mempedulikan urusan lainnya.

4.4.1.3 Peran Masyarakat

Mengikuti organisasi kolektif sosial 67

Jasa upacara atau perayaan 34

Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 26

Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 33

Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 36

Diagram 4.28 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Masyarakat dalam 24 Film Animasi Barbie Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam pengertian menurut Caroline Moser (1993), peran masyarakat dibagi menjadi dua jenis, yaitu peran pengolahan masyarakat dan peran politik. Peran pengolahan masyarakat terlihat pada saat karakter melakukan adegan: (1) mengikuti organisasi kolektif sosial, (2) jasa upacara atau perayaan, (3) aktivitas peningkatan kualitas masyarakat, dan (4) partisipasi dalam kelompok/klub sosial. Sedangkan peran politik meliputi adegan dimana karakter berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal. Berdasarkan diagram 4.28, adegan mengikuti organisasi kolektif sosial dilakukan oleh 67 karakter perempuan, sedangkan pelaksanaan jasa upacara atau perayaan dilakukan oleh 34 karakter perempuan. Dari diagram di atas, peneliti juga menemukan bahwa terdapat 26 karakter yang melakukan adegan aktivitas peningkatan kualitas masyarakat, lalu ada 33 karakter yang berpartisipasi dalam kelompok/klub sosial. Dan indikator yang terakhir adalah

122 Universitas Kristen Petra partisipasi dalam politik masyarakat lokal yang dilakukan oleh 36 karakter perempuan. Mattel sependapat dengan Caroline Moser bahwa perempuan juga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan tata acara masyarakat. Sebab, peran ini secara alami memang ada untuk menjadi peran perempuan (Moser, 1993, p.34). Peran pengelolaan masyarakat berhubungan dengan kegiatan di level masyarakat dalam membagi, menyediakan, dan mengatur item konsumsi kolektif. Peran ini banyak dilakukan oleh perempuan dan sebagian besar dilakukan pada waktu senggang/bebas. Berbeda dengan peran pengelolaan politik, peran ini banyak dilakukan oleh laki-laki, sebab dunia publik laki-laki adalah politik (Moser 1993, p.35). Namun perlu diingat lagi, bahwa Wood telah memberikan pendapat mengenai pemilihan gender, yaitu perempuan dan laki-laki berhak memilih sekaligus mempelajari peran gender yang ingin mereka jalankan (Wood, 2009, p.23). Pernyataan tersebut tidak lepas dari pembentukan karakter perempuan dalam film animasi Barbie oleh Mattel, maka itu ada karakter perempuan yang memilih untuk menjalankan peran pengelolaan masyarakat, adapula yang melakukan peran pengelolaan politik. Dalam buku karangan Moser (1993) yang berjudul Gender Planning and Development – Theory, Practice, and Training, terdapat pernyataan bahwa peran pengelolaan masyarakat lebih banyak dilakukan oleh perempuan (Moser, 1993, p.34). Temuan tersebut tentunya tidak lepas dari realitas penduduk Amerika. Perempuan Amerika pada akhir abad ke-19 adalah perempuan yang berpendidikan akademis, tidak kawin, dan mandiri (Evans, 1994, p.5). Perempuan pada saat itu sangat aktif dalam pergaulan sosial dan tidak memiliki pemikiran untuk berkeluarga. Perempuan yang berpendidikan dan tidak menikah memiliki kebebasan dalam menyebarkan keterampilan dan kecakapan-kecakapan keibuannya kepada dunia yang membutuhkannya, seperti membangun sekolah untuk anak-anak, penyantunan terhadap orang-orang miskin, dan meningkatkan kesehatan kaum perempuan serta anak-anak. Hal ini juga dilakukan perempuan karena sektor pekerjaan yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, banyak perempuan tidak mendapatkan ruang dalam lingkungan kerja, sehingga mereka berkecimpung dalam pengelolaan masyarakat (Evans, 1994, p.18). Kedekatan

123 Universitas Kristen Petra kaum perempuan saat itu sangat terlihat dari keikutsertaan perempuan dalam berbagai macam organisasi. Organisasi yang dibentuk mereka pun berdasarkan tujuan yang berbeda-beda, yang biasanya untuk memperjuangkan hak-hak mereka, seperti the League of Women Voters, dimana organisasi ini memperjuangkan hak pilih perempuan, sekaligus menjalankan tugas pendidikan pada pemberi suara (Evans, 1994, p.238). Akhirnya kaum perempuan mendapatkan kesetaraan, dimana setelah tahun 1920, perempuan tidak lagi bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Kaum perempuan cenderung untuk bersenang-senang dengan keberadaan mereka yang mulai diterima di beberapa lingkungan, hingga muncul istilah flappers, atau gadis-gadis modern (Evans, 1994, p.65). Hingga saat ini, perempuan semakin tenggelam dalam gaya hidup konsumsi tinggi, dimana mereka mementingkan teknologi-teknologi baru untuk kehidupan mereka, sehingga menjadikan kaum perempuan seperti penduduk kebanyakan Amerika yang individualis. Kondisi ini menyebabkan nilai-nilai perjuangan “keperempuanan” Amerika tidak lagi terlihat. Mattel menunjukkan bahwa eksistensi kaum perempuan jauh lebih terlihat ketika mereka bersatu untuk memperjuangkan tujuan tertentu, seperti yang dilakukan oleh perempuan Amerika ketika mereka masih memperjuangkan hak- hak kaum perempuan. Temuan angka dari diagram 4.28 menunjukkan bahwa Mattel ingin mengajak para penonton film animasi Barbie, khususnya anak perempuan sebagai sasarannya, untuk menjadi perempuan tradisional seperti yang ditunjukkan oleh kaum perempuan Amerika, yaitu kembali aktif dalam pengelolaan masyarakat yang memperjuangkan tujuan tertentu, baik secara kolektif ataupun terstruktur. Hal ini juga didukung oleh kegiatan sosial yang diadakan oleh Mattel, sejak tahun 2010, dimana Mattel merancang beberapa program yang diberi judul “Shine On Now”, diantaranya Children’s Hospital Association, Kids in Distressed Situations (K.I.D.S), Save The Children, National Wildlife Federation, dan Americans forthe Arts. Semua program itu dilakukan oleh sukarelawan anak perempuan Amerika dan sasaran mereka adalah anak-anak Amerika. Misalnya, program Children’s Hospital Association yang mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk mengunjungi rumah sakit anak dan juga membagikan boneka-boneka untuk memberikan hiburan kepada pasien-pasien

124 Universitas Kristen Petra anak. Program lainnya adalah Americans for the Arts, yang mengajak anak-anak perempuan untuk melestarikan program seni di sekolan-sekolah Amerika Serikat, karena program seni dapat memperkaya pengalaman siswa-siswi dengan seni. Bahkan, Mattel sendiri mengajak karyawan-karyawan secara global untuk turut serta dalam The Mattel Players Program, dimana program ini mengajak mereka bermain agar dapat bersenang-senang bersama. Program ini menjadi salah satu budaya Mattel dalam menghasilkan senyum dan membuat perbedaan yang berarti dalam kehidupan anak-anak di komunitas mereka. Berdasarkan hal ini, dapat kita lihat bahwa Mattel berusaha mengembangkan budaya yang melibatkan sosial dan juga anak-anak (www.philanthropy.mattel.com diakses 24 Juli 2013).

4.4.1.3.1 Indikator Mengikuti Organisasi Kolektif Kegiatan Sosial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (www.bahasa.cs.ui.ac.id diakses 24 Juli 2013), kolektif artinya secara bersama; secara gabungan. Sedangkan menurut Oxford Dictionaries (www.oxforddictionaries.com diakses 24 Juli 2013), kolektif berarti dilakukan oleh orang yang bertindak dalam kelompok. Maka organisasi kolektif adalah organisasi yang dibentuk bersama berdasarkan tujuan tertentu para anggotanya tanpa struktur yang jelas. Adegan ini banyak dilakukan oleh 65 karakter dari total 118 karakter perempuan. Sebagian besar adegan ini ditunjukkan ketika karakter perempuan terlibat dalam sebuah misi dengan tujuan tertentu, misalnya untuk menyelamatkan desa/kota, menyelamatkan teman, mengalahkan Villain, mencapai impian yang diinginkan.

125 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.33 Indikator Mengikuti Oganisasi Kolektif Sosial Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie: Princess Charm School (2011), Barbie and the Three Musketeers (2009), Barbie Fairytopia: Magic of theRainbow (2007), dan Barbie and the Magic Pegasus (2005)

Pada gambar 4.33/a ditunjukkan cuplikan film Barbie: Princess Charm School (2011), dimana Blair bersama dengan Hadley dan Isla telah siap melakukan rencana mereka untuk kabur dari ruangan tersebut. Saat itu seharusnya mereka berada di aula tempat diselenggarakannya upacara pemilihan Puteri Gardenia yang akan tinggal di Kerajaan Gardenia. Namun Dame Devin mengurung mereka bertiga, karena dia takut anaknya (Delancy) akan kalah dari Blair dalam pemilihan tersebut. Dalam hal ini Blair, Hadley, dan Isla pun membentuk kelompok dengan sendirinya yang yang bertujuan untuk membebaskan bersama dari tempat tersebut. Gambar 4.33/b merupakan gambar cuplikan film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana Corrine bersama dengan ketiga rekan kerjanya, Amanina, Viveca, dan Renee, bersama-sama mengikuti ajakan nenek Helene untuk memasuki sebuah ruang rahasia di istana. Nenek Helene sebelumnya menawarkan mereka berlatih bersama untuk menjadi Musketeer. Karena impian keempat gadis tersebut adalah menjadi Musketeer, maka mereka pun menyanggupi tawaran nenek Helene.

126 Universitas Kristen Petra Gambar 4.33/c menunjukkan Elina dalam film Barbie Fairytopia: Magic od the Rainbow (2007) bersama dengan teman-temannya saat melakukan program magang bersama-sama di Crystal Palace. Elina yang awalnya tidak mengenal satu sama lain, kini dia menjadi bagian dari kelompok peserta yang akan mengikuti program sesuai peraturan dari Azura dan Enchantress. Azura dan Enchantress merupakan penguasa negeri peri kupu-kupu, Fairytopia. Sedangkan gambar terakhir dari gambar 4.33 merupakan cuplikan film Barbie and the Magic Pegasus (2005). Karakter Annika dan Rieta bersama dengan Aidan dan teman binatangnya mengawasi istana Wenlock (Villain) dari kejauhan untuk memudahkan mereka menyusun strategi penyerangan. Annika merupakan adik kandung dari Rieta, namun dalam situasi ini mereka berada pada kelompok yang tidak lagi berkumpul untuk hubungan persaudaraan, tapi mereka bekerja sama dengan tujuan untuk mengalahkan Wenlock.

4.4.1.3.2 Indikator Jasa Upacara atau Perayaan Dalam sebuah masyarakat, tentunya ada acara yang berupa upacara ritual atau perayaan dengan tujuan tertentu. Contohnya perayaan penyambutan tahun baru, upacara pelantikan Raja/Ratu, upacara pernikahan, dan lain-lain. Untuk melihat peran masyarakat karakter perempuan dalam film animasi Barbie, peneliti menggunakan indikator jasa upacara atau perayaan ini sebagai salah satu alat ukurnya. Indikator ini dapat terlihat melalui adegan ketika karakter perempuan terlibat dalam upacara atau perayaan yang diadakan di masyarakat (secara sosial).

127 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.34 Indikator Jasa Upacara atau Perayaan Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) The Barbie Diaries (2006), Barbie ofSwan Lake (2003), Barbie: A PerfectChristmas (2011), Barbie: A Fairy Secret (2011)

Gambar pertama menunjukkan Barbie dan teman-temannya, Tia, Courtney, Rachel, Regan, dan Dona dalam film The Barbie Diaries (2006), turut berpartisipasi dalam perayaan penutupan tahun yang diadakan di sekolah mereka. Gambar 4.34/b menunjukkan karakter Odile dalam Barbie of Swan Lake (2003) yang memenuhi undangan kerajaan. Pesta tersebut merupakan pesta yang diadakan ibu Daniel untuk mencarikan jodoh bagi puteranya. Odile sebagai perempuan muda turut serta datang untuk mengambil perhatian pangeran Daniel. Pada gambar 4.34/c, salah satu cuplikan film Barbie: A Perfect Christmas (2011) menunjukkan Barbie, Christy, dan Skipper bersama dengan teman-teman lainnya merayakan pesta Natal bersama dengan bernyanyi sambil bergandengan tangan mengitari pohon Natal. Sedangkan gambar 4.34/d merupakan salah satu adegan dalam film Barbie: A Fairy Secret (2011), yang menunjukkan keikutsertaan Taylor dan Carrie dalam upacara sekaligus perayaan pernikahan Ratu mereka, Graciela.

128 Universitas Kristen Petra 4.4.1.3.3 Indikator Aktivitas Peningkatan Kualitas Masyarakat Aktivitas untuk meningkatkan kualitas masyarakat artinya dimana aktivitas yang kita lakukan atau kita ciptakan dapat membantu meningkatkan kualitas masyarakat. Adegan yang dapat ditunjukkan untuk menganalisis indikator ini adalah saat karakter perempuan mengadakan sebuah acara atau menjadi panitia penyelenggara sebuah acara. Selama perempuan menjadi penggerak dalam lingkungan sosial, dan bukan politik, mereka bisa menjadi kuat, sebab mereka tidak menentang posisi mereka sebagai gender yang subordinat (Moser, 1993, p.36).

Gambar 4.35 Indikator Aktivitas Peningkatan Kualitas Masyarakat Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie as the Island Princess (2007), Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007), Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Barbie: Princess Charm School (2011)

Keempat gambar di atas merupakan gambar yang menunjukkan bahwa perempuan mampu menciptakan sebuah acara sosial yang berhubungan dengan pengingkatan kualitas masyarakat. Gambar 4.35/a menunjukkan karakter ibu Pangeran Antonio dalam film Barbie as the Island Princess (2007) yang mengadakan acara demi mengumpulkan gadis muda, yang nantinya akan menikah dengan puteranya. Di gambar 4.35/b, terlihat Azura dalam Barbie

129 Universitas Kristen Petra Fairytopia:Magic of the Rainbow (2007) sedang memberikan informasi penting kepada para peserta untuk program magang yang diadakan oleh Azura dan Enchantress, sebagai penguasa negeri Fairytopia (negeri peri kupu-kupu). Azura ingin agar dengan program magang yang dilakukannya nanti dia dan Enchantress akan memilih seorang peri kupu-kupu yang akan mendapatkan hadiah spesial dari mereka. Gambar 4.35/c adalah cuplikan dari film Barbie: A Fashion Fairytale (2010), dimana Jacqueline memberikan sambutan untuk pembuka acara fashion show yang diadakan dia bersama rekannya, Delphine, dengan tujuan untuk memperkenalkan produk-produk baru hasil rancangannya. Gambar yang terakhir adalah adegan ketika Madam Privet dalam Barbie: Princess Charm School (2011) memberikan salam kepada murid-muridnya. Madam Privet mengadakan acara kunjungan bersama ke istana Kerajaan Gardenia, yaitu tempat tinggal siswi yang memenangkan pemilihan pada akhir tahun. Hal ini dilakukan oleh Madam Privet untuk memberikan motivasi kepada seluruh muridnya, agar mereka semua berusaha untuk memenangkan pemilihan.

130 Universitas Kristen Petra 4.4.1.3.4 Indikator Partisipasi dalam Kelompok/Klub Sosial

Gambar 4.36 Indikator Partisipasi dalam Kelompok/Klub Sosial Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) The Barbie Diaries (2006), Barbie in aMermaid Tale 2 (2012), Barbie an the Three Musketeers (2009), Barbie in thePink Shoes (2013)

Pada gambar 4.36/a, karakter Barbie, Tia, dan Courtney dalam film TheBarbie Diaries (2006) sedang berkumpul untuk belatih musik. Mereka bertiga sangat menyukai musik dan membentuk band sendiri. Gambar 4.36/b merupakan cuplikan dari film Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012), dimana Merliah dan Kayle sedang bermain surfing. Surfing merupakan olahraga air yang menggunakan papan sebagai alas dan ombak sebagai medianya. Gambar ketiga merupakan salah satu adegan dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana Corrine dan ketiga rekannya sedang berlatih untuk menjadi musketeer. Menjadi musketeer bukan sekadar sebagai petarung kerajaan, tapi Corrine bersama dengan Aramina, Viveca, dan Renee sangat dan semakin menyukai seni bertarung ala musketeer. Selain itu ada pula kelompok hobi yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap tari Balet. Hal itu ditunjukkan oleh Tara (gambar 4.36/d) dalam film Barbie in the Pink Shoes (2013).

131 Universitas Kristen Petra 4.4.1.3.5 Indikator Partisipasi dalam Politik Masyarakat Lokal

Gambar 4.37 Indikator Partisipasi dalam Politik Masyarakat Lokal Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie of Swan Lake (2003), Barbie as the Princess adn the Pauper (2004), Barbie in a Mermaid Tale (2010), Barbie and the Diamond Castle (2008)

Gambar pertama menunjukkan Ratu Hutan dalam Barbie of Swan Lake (2003), dimana dia menguasai hutan sihir beserta makhluk yang tinggal di dalamnya. Pada saat itu, Ratu Hutan datang menyapa tamu yang baru saja datang, yaitu Oddete. Pada gambar 4.37/b, dapat dilihat bahwa karakter Ratu sedang duduk di tahta kerajaannya sambil mendengarkan apa yang dikatakan oleh ajudan dari kerajaan tetangga. Hal ini melambangkan bahwa karakter Ratu telah menjadi tokoh politik dalam film Barbie as the Princess and the Pauper (2004). Gambar selanjutnya yaitu karakter Eris dalam film Barbie in a MermaidTale 2 (2012) yang menjalankan peran sebagai tokoh politik dengan menjadi penguasa laut yang kejam. Hal itu dapat dilihat dari keangkuhannya ketika menanyakan sesuatu seperti “Do you adore me?”. Jika ada warga yang tidak memperhatikan Eris atau tidak bersorak memujanya, dia akan mengasingkan orang tersebut. Pada gambar yang terakhir (gambar 4.37/d), Lydia dalam film Barbie and the Diamond Castle (2008) menjadi salah satu muse dalam Kastil

132 Universitas Kristen Petra Berlian. Muse merupakan musisi klasik yang memainkan salah satu alat musik untuk menghimpun energi alam dan kastil, serta menjaga ketenangan kastil dan lingkungan sekitarnya. Pernyataan tersebut berarti Lydia telah menjadi salah satu anggota politik dari lingkungan tersebut yang mampu menghasilkan energi dari suara alat musiknya. Film animasi Barbie menunjukkan bahwa peran pengelolaan politik bisa juga dilakukan oleh perempuan. Menurut Moser (1993, p.34) peran ini lebih banyak dilakukan oleh laki-laki. Karena itu, kaum perempuan dalam bidang politik disebut sebagai kaum minoritas oleh kebanyakan orang Amerika. Hal ini menjadi pertimbangan besar bagi Mattel dalam membentuk peran politik karakter perempuan dalam film animasi Barbie, sebab tidak banyak kaum perempuan yang tertarik dalam bidang politik, bidang yang dikuasai oleh kaum laki-laki. Hal itu juga didukung dengan hasil temuan sub-bab “Indikator Partisipasi dalam politik Masyarakat Lokal” pada diagram 4.28, dimana ada 36 karakter yang melakukan peran ini. Hal ini juga didukung oleh perempuan yang terlibat dalam bidang politik di Amerika, seperti Eleanor Roosevelt, yaitu perempuan pertama Amerika yang menginjakkan kakinya di koridor kekuasaan politik (Evans, 1994, p.117). Selain itu adapun Hillary Clinton, senator New York, sekaligus Ibu Negara ketika Bill Clinton terpilih menjadi Presiden Amerika (1993-2001). Hillary Clinton juga menyatakan dirinya ikut serta dalam pemilihan Presiden Amerika pada tahun 2008. Melihat realita perempuan pejuang politik di Amerika, maka Mattel pun memberikan ruang bagi karakter perempuan untuk menempati bidang politik dalam film animasi Barbie. Hal itu dibahas dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana karakter Corrine mendapat penolakan keras saat dia mendaftarkan dirinya menjadi musketeer, sebab menurut masyarakat, musketeer hanya diperuntukkan kaum laki-laki. Namun Corrine pun tidak patah semangat, dia mengumpulkan teman-teman perempuannya, mereka bersatu untuk memperjuangkan satu tujuan, yaitu menjadi musketeer. Pada akhirnya mereka pun berhasil mencapai tujuan mereka, dan semua masyarakat menerima mereka sebagai musketeer.

133 Universitas Kristen Petra 4.4.2 Peran Tokoh Karakter Perempuan Diagram berikut ini dibuat berdasarkan tabel pembagian peran tokoh perempuan dalam 24 film animasi Barbie (tabel 4.2).

60 48 50 40 30 22 16 20 15 12 10 5 0 Hero Hero Neutral Villain Villain Other Supporter Supporter

Diagram 4.29 Jumlah Peran Tokoh Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Berdasarkan diagram di atas, peneliti menemukan bahwa ada 22 karakter yang menjadi tokoh Hero dalam film animasi Barbie. Tokoh Hero Supporter dilakukan oleh 48 karakter perempuan. Sedangkan tokoh Neutral dilakukan oleh 15 karakter perempuan. Adapun Villain yang merupakan kebalikan dari tokoh Hero, yaitu sebanyak 16 karakter. Dan ada 5 karakter yang menjadi tokoh pembantu Villain, atau kita sebut dengan Villain Supporter. Selain itu, adapun tokoh yang tidak termasuk dalam kualifikasi peran tokoh menurut Faherty yaitu sebanyak 12 tokoh. Dari temuan tersebut, tokoh yang paling banyak diperankan oleh karakter perempuan adalah tokoh Hero Supporter. Tokoh ini menjadi karakter kuat yang membantu Hero dalam mencapai tujuan. Namun Hero Supporter bisa juga adalah orang yang berada di samping Hero untuk melindunginya dari bahaya selama Hero menjalankan rencananya(Schdmidt, 2001, p.169). Dalam film, biasanya Hero memiliki pengertian: seseorang yang rela mengorbankan nyawanya untuk kebaikan bersama (Cook, 2012, p.45). Karena itu, Hero ditampilkan sebagai tokoh yang baik. Berdasarkan diagram tersebut, Mattel menempatkan banyak tokoh perempuan yang menjalankan peran sebagai Hero Supporter, untuk memberikan konstruksimengenai perempuan yang benar akan melindungi dan membantu orang yang memiliki tujuan baik. Karena itu, Mattel ingin agar para

134 Universitas Kristen Petra penonton film animasi Barbie bisa mengikuti contoh teladan baik yang dilakukan oleh tokoh Hero. Tokoh Hero dalam film animasi Barbie dilakukan oleh 22 karakter perempuan. Stone dalam Decker (2010, p.27) memberi pendapat bahwa tokoh Hero perempuan seringkali ditampilkan sempurna, misalnya dengan wajah cantik, kaki ramping dan temperamen yang menyenangkan. Karakteristik fisik yang menarik menjadi salah satu parameter baik dalam menciptakan tokoh Hero perempuan. Namun seperti yang disampaikan oleh Cook (2012, p.45-47) bahwa tokoh Hero identik dengan individualis, sebab dia menciptakan tujuan awal dan kemudian mengumpulkan teman-temannya untuk mencapai tujuan tersebut. Lykes dalam Stefanovici (1879, p.640) mengartikan individualis sebagai sikap penyendiri yang beroposisi terhadap otoritas dan kontrol atas individu. Karena alasan inilah, Mattel menampilkan tokoh Hero lebih sedikit dari Hero Supporter, sebab Mattel tidak ingin menunjukkan sisi individualis terlalu banyak mengenai tokoh perempuan. Tokoh Villain merupakan kebalikan dari tokoh Hero. Jika tokoh Hero memiliki tujuan untuk kebaikan bersama, maka Villain memiliki tujuan yang buruk demi kepentingan pribadi(Cook, 2012, p.16-17). Karena kebalikan itu pula, karakter ini seringkali ditunjukkan dengan penampilan fisik yang jelek, untuk membuat perbandingan yang kontras dengan tokoh Hero. Bahkan, Volger menyatakan bahwa Villain adalah tokoh yang menciptakan konflik dan akan melawan Hero untuk menggagalkan tujuannya (Vogler, 2007, p.66). Meskipun Villain ditampilkan dengan begitu buruk, namun Villain tetap penting untuk memperlihatkan karakteristik positif dari tokoh Hero. Dalam diagram 4.28,peneliti menemukan bahwa terdapat 16 karakter perempuan menjadi tokoh Villain dalam 24 film Animasi Barbie, berarti Mattel menempatkan tokoh Villain perempuan sebersar 67%. Dari temuan tersebut, Mattel mempunyai pandangan bahwa sebagian besar perempuan akan berhadapan dengan musuh yang juga perempuan, sebab Mattel tidak ingin menunjukkan kekuatan perempuan di atas kaum laki-laki. Selain itu, adapula tokoh Villain Supporter yang berfungsi untuk membantu Villain dalam mencapai tujuannya. Villain Supporter biasanya

135 Universitas Kristen Petra merupakan letnan/tangan kanan dari tokoh Villain, preman kecil atau tentara bayaran disewa untuk menjaga akses ke kepala markas (Vogler, 2007, p.49). Berbanding terbalik dengan tokoh Hero Supporter, tidak banyak karakter perempuan dalam film animasi Barbie yang menjalankan tokoh ini. Hanya ada 5 karakter perempuan yang menjadi tokoh Villain Supporter. Berdasarkan temuan tersebut, Mattel sekali lagi memberikan konstruksi bahwa perempuan tidak seharusnya mengikuti atau membantu tokoh yang buruk atau Villain. Tokoh yang terakhir adalah Neutral, dimana tokoh ini digambarkan sebagai tokoh yang tidak memihak Hero(kebaikan) ataupun Villain(kejahatan). Tokoh Neutral memilih menarik diri dari konflik dan tidak berusaha menghakimi siapapun atau apapun (Krakowiak, 2008, p.77). Tokoh ini lebih banyak diperankan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie dibandingkan tokohVillain Supporter. Mattel lebih menyetujui keberadaan perempuan yang tidak campur tangan, atau bahkan memberikan pendapat dalam konflik, dibandingkan dengan mengikuti tindakan jahat Villain, seperti yang dilakukan oleh Villain Supporter. Other merupakan karakter perempuan yang tidak termasuk dalam kualifikasi peran tokoh yang dikemukakan oleh Faherty. Karakter perempuan yang termasuk dalam Other merupakan karakter yang tidak termasuk dalam karakter mayor dan minor dalam film. Menurut DiYanni (2001, p.55), karakter mayor adalah tokoh utama yang mendominasi cerita dan mempunyai hubungan kuat dengan inti cerita, sedangkan karakter minor adalah karakter yang mendukung karakter mayor dan mempunyai peran untuk memperkuat cerita. Karakter Other tidak memiliki kepentingan langsung dalam alur cerita film animasi Barbie. Tokoh Other biasanya adalah seorang narator, ibu dari salah satu tokoh, majikan, penjaga toko, teman dari salah satu tokoh yang memiliki beberapa dialog hanya untuk membicarakan hal yang tidak berhubungan dengan jalannya cerita.

136 Universitas Kristen Petra 4.5 Tabulasi Silang Antara Peran Tokoh dengan Indikator Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie Tabel 4.3 Tabulasi Silang Antara Peran Tokoh dengan Indikator Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie HERO VILLAIN HERO SUPPORTER NEUTRAL VILLAIN SUPPORTER T Menjaga anak 3 3 2 1 0 9 Merawat anak 9 21 11 9 0 50 Menyiapkan makanan 5 3 0 1 0 9 Menyiapkan air 2 2 0 2 0 6 Menyiapkan bahan bakar 1 0 0 0 0 1 Menyediakan perlengkapan rumah tangga 0 0 0 0 0 0 Menyediakan peralatan rumah tangga 0 0 0 0 0 0 Menjaga kesehatan keluarga 3 0 0 1 0 4 Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan 6 11 4 2 1 24 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 20 36 2 7 3 68 Jasa upacara atau perayaan 8 15 1 4 5 33 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 5 8 6 7 0 26 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 7 20 0 3 1 31

137 Universitas Kristen Petra Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 8 12 7 7 1 35 TOTAL 77 131 33 44 11 296

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Tabel di atas menunjukkan frekuensi dimana peran tokoh perempuan, yang dibagi menurut Vincent Faherty (2001) dalam melakukan peran gender mereka perempuan yang dikemukakan oleh Caroline Moser (1993). Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa tokoh yang paling banyak muncul dalam film-film tersebut adalah tokoh Hero Supporter, dimana tokoh ini membantu Hero dalam menjalankan misinya, serta melindungi Hero dari bahaya selama proses pencapaian tujuan (Schdmidt, 2001, p.169). Sedangkan peran gender yang sering ditunjukkan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie adalah peran masyarakat, dimana karakter perempuan berhubungan dengan orang lain untuk mengembangkan dirinya melalui kelompok kolektif, kelompok hobi, aktivitas penyelenggaraan acara, partisipasi dalam kegiatan masyarakat, serta pastisipasinya dalam politik lokal. Hal tersebut juga ditunjukkan dalam tabel 4.3, yaitu sebanyak 68 karakter termasuk dalam indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, yang ditunjukkan dengan adegan ketika karakter perempuan berkumpul secara kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Dalam tabel tersebut disebutkan bahwa tokoh Hero Supporter paling banyak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kelompok kolektif. Selain itu, tokoh Hero juga banyak menunjukkan dirinya dalam melakukan adegan tersebut dibandingkan dengan tokoh lainnya. Mattel ingin memberikan pendapat bahwa tokoh Hero dan Hero Supporter banyak beraktivitas dalam mengikuti kelompok kolektif sesuai dengan tujuan tertentu. Sebagaimana ditunjukkan oleh Mattel sebelumnya, bahwa kedua tokoh perempuan ini cukup banyak dalam film animasi Barbie, terutama tokoh HeroSupporter. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh Hero Supporter, dimana tokoh ini mengikuti teladan yang baik, akan lebih banyak melakukan kegiatan sosial dalam organisasi kolektif. Tokoh Hero Supporter merupakan orang yang akan

138 Universitas Kristen Petra membantu tokoh Hero dalam mencapai tujuannya, karena itu tokoh ini tidak akan bisa lepas dari adegan yang menunjukkan mereka terlibat dalam kelompok kolektif. Peran masyarakat lainnya juga banyak didominasi oleh tokoh HeroSupporter, artinya tokoh ini banyak memberikan dirinya dalam peran sosial. Selain itu tokoh ini juga melakukan adegan reproduktif, dimana indikator merawat anak paling banyak dilakukan oleh tokoh Hero Supporter dibandingkan tokoh lainnya. Seperti yang diketahui, indikator ini terlihat ketika karakter perempuan melakukan kegiatan dengan anak, maka dapat dikatakan bahwa tokoh Hero Supporter juga memiliki fokus terhadap anak. Peran lainnya yang juga banyak dilakukan oleh Hero Supporter dibandingkan tokoh lainnya adalah peran produktif, yaitu sebanyak 11 tokoh dari total 48 tokoh Hero Supporter perempuan. Peran ini terlihat ketika karakter perempuan melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Maka dari itu, Mattel menunjukkan bahwa dalam meneladani contoh atau teladan yang baik, tokoh Hero Supporter akan aktif dalam menjalankan peran sosial. Selain itu, tokoh ini juga akan memberikan fokusnya terhadap anak, sekaligus bekerja untuk mencari nafkah. Tokoh Hero juga cukup banyak dalam film animasi Barbie, sebab hampir di setiap film, tokoh Hero adalah karakter perempuan. Mattel memberikan gambaran mengenai tokoh Hero perempuan dalam film animasi Barbie adalah tokoh yang juga aktif dalam kelompok kolektif sosial. Tokoh Hero akan mengumpulkan teman-temannya untuk mencapai sebuah tujuan (Cook, 2012, p.45-47), maka itulah tokoh ini akan banyak berpartisipasi dalam masyarakat untuk mempermudah dirinya dalam mengumpulkan teman-teman untuk mengajak mereka melakukan misinya. Selain itu, banyaknya jumlah tokoh Hero juga berada setingkat di bawah tokoh Hero Supporter dibandingkan tokoh lainnya, misalnya mengikuti jasa upacara atau perayaan, partisipasi dalam kelompok/klub sosial, dan pasrtisipasi dalam politik masyarakat lokal. Jika dibandingkan dengan tokoh Hero Supporter, secara keseluruhan jumlah scene, tokoh Hero tidak banyak melakukan peran sosial dalam masyarakat. Hal itu sejalan dengan pendapat Cook (2012), bahwa tokoh Hero identik dengan tokoh yang indivudualis (Cook, 2012,

139 Universitas Kristen Petra p.45-47), dimana tokoh ini akan bersikap sebagai penyendiri yang beroposisi atas otoritas dan kontrol atas individu (Stefanovici, 1879, p.640). Selain itu, tokoh ini juga banyak melakukan adegan reproduktif, misalnya menjaga anak, merawat anak, menyiapkan makanan, menyiapkan bahan bakar, dan menjaga kesehatan keluarga. Dibandingkan dengan tokoh lainnya, lebih banyak tokoh Hero yang melakukan peran reproduktif dalam film animasi Barbie. Film ini menunjukkan bahwa meskipun tokoh ini bersifat menyendiri (Cook, 2012, p.46), namun Hero tetap peduli dengan rumah tangga dan keluarga mereka. Adapun peran produktif yang juga dilakukan oleh 6 tokoh Hero dalam film animasi Barbie, dimana peran ini melakukan pekerjaan demi mendapatkan nafkah (Moser, 1993, p.31). Tokoh Villain merupakan tokoh yang digambarkan sebagai kebalikan dari tokoh Hero. Jika tokoh Hero memiliki tujuan yang menyangkut orang banyak, tokoh Villain memiliki tujuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok sendiri (Cook, 2012, p.16-17). Dalam tabel 4.3, peneliti menemukan bahwa indikator yang sering dilakukan tokoh Villain juga ada pada peran-peran sosial namun tidak sebanyak frekuensi tokoh Hero dan Hero Supporter. Peran yang banyak dilakukan oleh tokoh Villain dalam peran masyarakatnya adalah aktivitas peningkatan kualitas masyarakat, yaitu dimana karakter perempuan terlibat dalam penyelenggaraan acara. Tokoh Villain tidak banyak melakukan peran sosial lainnya sebab tokoh Villain tidak memiliki keinginan lain selain tujuannya tercapai, maka itu tokoh ini tidak banyak melakukan aktivitas sosial lainnya. Selain itu, tokoh Villain juga melakukan peran reproduktif yaitu ketika tokoh ini merawat anak, namun frekuensinya tidak banyak dibandingkan dengan tokoh Hero Supporter. Merawat anak merupakan bagian dari peran yang dijalankan tokoh Villain sebab anak biasanya menjadi fokus mereka dalam mencapai tujuan mereka.

140 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.38 Gothel berbicara dengan Rapunzel Sumber: Cuplikan Film Barbie as Rapunzel (2002)

Misalnya dalam film Barbie as Rapunzel (2002), tokoh Villain perempuan diperankan oleh Gothel, si pemilik kastil. Gothel ingin membalas dendam kepada Raja Wilhelm atas penolakan cintanya, dengan mencuri puteri Raja Wilhelm yang bernama Rapunzel dan menjadikannya sebagai pelayan kastil. Namun di lain sisi, Gothel justru menceritakan kepada Rapunzel bahwa dia telah menyelamatkan hidup Rapunzel ketika bayi dulu. Rapunzel percaya akan hal itu dan dia pun melayani Gothel seperti melayani ibunya sendiri. Gothel merekayasa kasih sayangnya terhadap Rapunzel sebagai bentuk pembalasannya kepada Raja Wilhelm. Karena itu, terkadang tokoh Villain juga perlu melakukan adegan ini sebagai salah satu langkah untuk mencapai tujuan pribadinya. Dalam melakukan usahanya, tokoh Villain terkadang memerlukan tokoh Villain Supporter untuk membantunya menyukseskan usahanya. Tokoh VillainSupporter merupakan orang yang berusaha memblokir jalan Hero untuk sementara waktu (Vogler, 2007, p.52), agar tokoh Villain bisa mencapai tujuannya. Dalam tabel 4.3, tokoh Villain Supporter terlihat hanya melakukan peran masyarakat dan peran produktif. Peran masyarakat yang dilakukan oleh semua tokoh Villain Supporter adalah mengikuti jasa upacara atau perayaan. Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh Hero juga sering melakukan adegan ini, dan acap kali tokoh Villain Supporter mungkin bertindak sebagai penjaga, pengintai, pengawal, bandid, penjaga pintu, atau siapa pun yang berfungsi memblokir jalan Hero untuk sementara (Vogler, 2007, p.52). Peran masyarakat lainnya tidak banyak dilakukan oleh tokoh ini, sebab tokoh Villain Supporter ada untuk membantu tokoh Villain untuk mencapai tujuan pribadi tokoh tersebut.

141 Universitas Kristen Petra Tokoh Neutral merupakan tokoh yang tidak berpihak atas tokoh Hero maupun tokoh Villain (Krakowiak 2008, p.77). Terdapat 11 tokoh dari total 15 tokoh Neutral melakukan melakukan indikator merawat anak, yaitu ketika tokoh Neutral perempuan melakukan sesuatu yang berhubungan langsung dengan anak. Tokoh Neutral biasanya diperankan oleh Ratu Kerajaan dan Guru, maka itulah tokoh Neutral memberikan perhatian terhadap anak, baik anak itu adalah tokoh jahat ataupun tokoh baik. Selain itu tokoh Neutral juga melakukan peran sosial dimana tokoh tersebut berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal. Sebanyak 50% dari jumlah total tokoh Neutral terlibat dalam kelompok politik di masyarakat. Hal ini berarti bahwa meskipun tokoh Neutral tidak berpihak di tokoh Hero atau Villain, namun tokoh ini juga memerlukan status politik untuk menunjukkan keberadaan mereka. Misalnya ibu Anneliese dalam film Barbie asthe Princess and the Pauper (2004) menduduki posisi sebagai Ratu Kerajaan.

4.6 Interpretasi Peran Gender Perempuan dalam Film Animasi Barbie

FREKUENSI 100% 86% 80% 59% Peran Reproduktif 70 60% 40% 21% Peran Produktif 25 20%

0% Peran Masyarakat 101 Peran Peran Peran Reproduktif Produktif Masyarakat

Diagram 4.30 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam 24 film animasi Barbie, peneliti menemukan bahwa peran yang paling banyak dilakukan oleh karakter perempuan adalah peran masyarakat, dimana sebanyak 101 dari total 118 karakter perempuan melakukan adegan yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam masyarakat (86%). Sebanyak 59% karakter perempuan dalam 24 film tersebut melakukan peran reproduktif, atau

142 Universitas Kristen Petra sebanding dengan 70 karakter. Sedangkan peran produktif adalah peran yang paling jarang diperankan oleh karakter perempuan, sebab hanya ada 25 karakter yang melakukan peran tersebut, atau sebesar 21% dari total karakter. Seperti yang ditulis oleh Still (2010) dalam jurnal berjudul “Feminist Barbie: Mattel’s Remakes of Classic Tales”, sasaran utama dari film animasi Barbie adalah anak perempuan. Hal ini juga disepakati Mattel dan hal itu tercatat dalam pengertian “kepemimpinan” sebagai misi mereka, dimana Mattel ingin mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan, artinya dalam film animasi Barbie, Mattel ingin menunjukkan situasi yang dapat menginspirasi anak-anak, terutama perempuan. Karakter-karakter perempuan remaja dan dewasa dalam film-film tersebut dijadikan sosok masa depan bagi anak perempuan oleh Mattel. Masa depan yang dimaksud adalah fisik dan perilaku yang dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie, dimana film tersebut banyak menunjukkan keterlibatan perempuan dengan penampilannya yang menarik dalam memperjuangkan tujuan bersama di lingkungan sosial. Indikator peran masyarakat yang paling banyak dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie adalah keterlibatan mereka dalam organisasi kolektif sosial. Dimana organisasi ini dibentuk berdasarkan situasi tertentu dan demi menuntaskan suatu tujuan. Hal itu terlihat dari misi perusahaan Mattel sendiri yaitu “kepemimpinan” dengan arti kemampuan untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan. Mattel ingin menjadi perusahaan yang dapat memotivasi semua orang untuk mengambil tindakan secara aktif dari sebuah kondisi. Hal itu sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Gilligan dalam Wolf (1997, 378) bahwa khayal perempuan berpedoman pada pembauran jati diri sendiri dengan teman-temannya. Mattel juga memperkuat keinginannya melalui pembentukan Mattel Children’s Foundation, dimana organisasi kecil ini mengadakan banyak program yang berhubungan dengan anak-anak. Salah satu program yang diadakan oleh Mattel Children’s Foundation adalah “Shine On Now” (www.philanthropy.mattel.com diakses 31 Juli 2013). Program tersebut mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk

143 Universitas Kristen Petra menunjukkan eksistensi mereka di ranah sosial dengan cara menjadi sukarelawan dalam beberapa segmen “Shine On Now” denganmemberikan donasi berupa uang, mainan, buku, ataupun hiburan lainnya kepada anak-anak Amerika yang membutuhkan. Karena itulah, Mattel ingin memotivasi anak perempuan Amerika untuk menjadi anak perempuan yang aktif dan berani memberikan diri mereka demi kepentingan sosial. Peran yang paling banyak dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie adalah peran masyarakat, khususnya indikator mengikuti organisasi kolektif sosial. Total peran tokoh yang paling banyak dijalankan oleh karakter perempuan adalah Hero Supporter, dimana terdapat 48 karakter. Dalam tabulasi silang sebelumnya, diperlihatkan juga bahwa peran yang banyak mengikuti organisasi kolektif sosial adalah peran HeroSupporter. Temuan tersebut menyatakan bahwa perempuan tidak bisa melakukan suatu hal secara sendirian, mereka membutuhkan orang lain untuk melakukan proses pencapaian tujuan. Karena itulah, peran Hero Supporter lebih banyak dibandingkan dengan peran lainnya. Selain itu, Mattel juga menunjukkan kekuatan perempuan melalui tokoh yang diperankan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Berdasarkan pembagian peran tokoh dalam tabel 4.2, karakter perempuan yang berperan sebagai Hero ada 22 karakter dari total 24 karakter Hero dalam film animasi Barbie. Hero merupakan tokoh kunci yang berani mengorbankan nyawanya demi kebaikan bersama (Cook, 2012, p.45). Dalam hal ini, Mattel memberikan pandangan mengenai pentingnya posisi perempuan dalam organisasi sosial, hal ini juga sejalan dengan misi perusahaan Mattel, yaitu “kepemimpinan”. Mattel sepakat bahwa perempuan dapat menjadi tokoh penting dalam organisasi sosial yang tidak menghasilkan uang, tapi justru memberikan banyak kontribusi uang untuk perkembangan organisasinya dan kegiatan kolektifnya. Berdasarkan hal itu, berarti Mattel setuju dengan pemimpin perempuan di organisasi sosial yang sifatnya non-produktif (tidak menghasilkan uang), dibandingkan di organisasi yang bersifat produktif. Mengutip pendapat Lips (1988, p.5) bahwa sosok kepemimpinan, pencapaian, dan berorientasi terhadap aksi cenderung menunjukkan karakter maskulin. Maka sosok tokoh perempuan yang penting

144 Universitas Kristen Petra dalam masyarakat menurut pandangan Mattel adalah tokoh perempuan yang bersifat maskulin, karena karaker maskulin cenderung berorientasi pada tujuan, aksi, dan kepemimpinan. Mattel sepakat bahwa sasaran utama film animasi Barbie adalah anak perempuan. Namun jika melihat dari filantropinya, perusahaan Mattel menentukan kelas dari penonton film animasi Barbie. Sebab anak perempuan yang dijadikan subjek oleh Mattel dalam program “Shine On Now” adalah anak perempuan yang memiliki keadaan ekonomi menengah ke atas. Anak perempuan yang mampu beraktivitas di ranah sosial untuk menuntaskan tujuan tertentu sekaligus mau menyumbangkan apa yang mereka miliki adalah anak perempuan dengan latar belakang ekonomi yang kuat. Di lain sisi, anak perempuan dengan keadaan ekonomi lemah justru menjadi objek dari program-program Mattel Children’s Foundation, karena mereka adalah anak-anak yang membutuhkan. Maka itu, sadar ataupun tidak, sasaran kelas anak perempuan dari film animasi Barbie adalah anak perempuan dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas, dengan tujuan untuk mendukung filantropi Mattel dalam memenuhi kebutuhan anak-anak yang memiliki kemampuan ekonomi lemah. Menurut penulis Rosalind Coward, banyak perempuan Amerika merasa sangat tidak nyaman menikmati kekayaan mereka sendirian. Mereka merasa senang apabila menggunakan kekayaan mereka itu dapat memberikan keuntungan-keuntungan tertentu bagi para kerabatnya (Wolf, 1997, p.341). Pernyataan tersebut menjadi dasar pembentukan filantropi Mattel dalam menentukan kelas anak perempuan.Lebih dalam lagi, peneliti menemukan bahwa Mattel sedang memberikan instruksi bagi anak perempuan kelas menengah ke atas bahwa mereka yang aktif di kegiatan sosial, seharusnya tidak perlu memiliki minat untuk menjalankan peran produktif, atau bekerja demi mendapatkan upah. Mattel mendorong anak perempuan kelas menengah ke atas untuk menyibukkan keseharian mereka di ranah sosial dengan melakukan hal-hal yang memiliki tujuan yang berhubungan dengan filantropi. Meskipun Mattel mengajak anak perempuan untuk menjadi tokoh perempuan yang maskulin, namun secara penampilan, Mattel tetap menunjukkan bahwa perempuan harus menarik. Peneliti melihat bahwa, Mattel

145 Universitas Kristen Petra sependapatdengan pernyataan Lips (1988, p.13), bahwa perempuan identik dengan penampilan fisik. Perempuan secara sadar maupun tidak, akan lebih banyak memperhatikan penampilan fisiknya dibandingkan laki-laki (Lips, 1988, p.13). Dalam film animasi Barbie sendiri, Mattel seolah-olah telah menentukan parameter perempuan cantik. Sebab perempuan yang menjalankan peran baik (Hero dan Hero Supporter) digambarkan dengan sosok paras yang menarik, langsing, dan memiliki kaki yang kecil. Berbeda dengan tokoh yang menjalankan peran jahat (Villain dan Villain Supporter), mereka digambarkan seperti kebalikan dari peran baik. Hal ini tentunya juga memberikan kesempatan anak perempuan untuk memilih tokoh apa yang mereka suka dan kemudian berusaha meniru perilakunya. Berdasarkanteori pembelajaran sosial yang diungkapkan oleh Lips (1988, p.43),anak merupakan tahap dimana mereka sedang belajar untuk menilai dan meniru. Anak akan belajar dari segala hal untuk membangun identitas gender dan peran gender yang akan mereka jalankan (maskulin dan feminin). Teori ini menyatakan bahwa anak akan meniru peran yang terlihat kuat, nurturant, dan menyerupai dirinya (Lips, 1988, p.43).Hal itu juga didukung dengan karakter perempuandalam memerankan film animasi Barbie sebagian besar adalah perempuan remaja dan dewasa yang kuat, nurturant, dan menyerupai mereka (anak perempuan). Melalui teori ini, Mattel berharap anak perempuan dapat menilai karakter perempuan yang menjalankan peran baik secara positif, dan dapat menginspirasi anak-anak perempuan untuk meniru karakter perempuan dalam film animasi Barbie,baik secara fisik maupun menjalankan peran gender perempuan yang mendominasi film tersebut, yaitu pengambilan tindakan aktif secara kolektif di ranah sosial. Tak hanya itu, Mattel juga mengajak anak perempuan untuk berjuang secara maskulin untuk mendapatkan posisi terbaik atas keterlibatannya dalam kelompok atau organisasi masyarakat.

146 Universitas Kristen Petra 4.7 Statistik Pergerakan Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie

19 18

12 12 10 9 9 9 8 7 7 7 6 6 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Peran Reproduktif Peran Produktif Peran Masyarakat

Diagram 4.31 Statistik Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Peran reproduktif menurut Moser (1993) adalah peran yang bertanggung jawab dalam menjaga dan merawat anak, serta pemeliharaan rumah tangga (1993, p.29). Peran reproduktif ada dalam film animasi Barbie dan dilakukan oleh 66 karakter dari total 118 karakter perempuan. Selain itu adapun peran produktif, yaitu peran yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan upah/gaji. Peran ini dilakukan oleh 24 karakter perempuan. Dan yang ketiga adalah peran masyarakat, dimana peran ini menempati posisi terbanyak, dengan angka 96 karakter perempuan yang melakukannya. Peran ini terlihat ketika karakter perempuan terlibat dalam pengolahan masyarakan dan politik lokal. Terhitung dari tahun 2001 hingga 2004, Mattel tidak menggunakan banyak karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Karakter perempuan juga tidak banyak melakukan peran reproduktif, produktif dan juga peran masyarakat, sebab film animasi Barbie sebelum tahun 2005 lebih banyak didasarkan pada dongeng tradisional. Menurut Agus, dongeng berarti cerita fantasi sederhana yang

147 Universitas Kristen Petra tidakbenar-benar terjadi, namun berfungsi untuk memberikan ajaran moral (mendidik) dan menghibur (Trianto, 2007, 46). Maka itu, peran gender perempuan tidak banyak terlihat karena tujuan utama pembuatan film animasi Barbie sebelum tahun 2005 adalah untuk memberikan ajaran moral kepada penonton. Seperti yang kita lihat pada statistik pergerakan gender, dapat disimpulkan bahwa Mattel tidak banyak meletakkan perempuan dalam kegiatan produktif, karena peran produktif selalu berada pada tingkat bawah dalam statistik tersebut. Statistik tersebut memperkuat interpretasi peran gender perempuan dimana Mattel mendorong anak perempuan kelas menengah ke atas untuk tidak melakukan pekerjaan demi mendapatkan upah. Terlebih lagi, ketika tahun 2006 dan 2011 dimana jumlah karakter yang melakukan peran produktif menurun, padahal peran masyarakat dan peran reproduktif meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Mattel memberikan dunia baru bagi kaum perempuan untuk fokus dan aktif di masyarakat dan domestik, sehingga mereka tidak memiliki waktu lagi untuk bekerja mendapatkan upah. Dari statistik tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa film animasi Barbie menggunakan peran masyarakat sebagai lambang keperempuanan mereka. Sebab sebagian besar peran masyarakat dalam film animasi Barbie menempati posisi tertinggi setiap tahunnya, terhitung dari tahun 2005. Berbeda dengan film animasi lain yang juga ditargetkan untuk perempuan, Disney Princesses, dimana pembuat film animasi tersebut menggunakan ranah domestik sebagai simbol feminitas film (England, Decartes, and Collier-Meek, 2011, p.563). Hal ini menjadi pertimbangan Mattel, dimana Mattel ingin lebih mendorong kaum anak perempuan untuk aktif di masyarakat, tanpa menghilangkan simbol feminitasnya dalam ranah domestik. Dampak peran masyarakat dan peran reproduktif masih terlihat dalam film animasi Barbie tahun 2007, dimana terdapat 8 karakter dari total 8 karakter perempuan melakukan peran masyarakat dan 6 karakter diantaranya melakukan peran reproduktif. Penurunan jumlah karakter terjadi sejak tahun 2008, dimana masing-masing peran reproduktif dan peran masyarakat tidak dilakukan oleh semua karakter perempuan. Bahkan pada tahun 2010, hanya terdapat 3 karakter dari total 10 karakter perempuan yang melakukan peran reproduktif. Hal ini

148 Universitas Kristen Petra dikarenakan banyak perempuan yang memilih menjalankan peran produktif dan peran masyarakat, dimana angka frekuensi dari kedua peran tersebut lebih banyak dibandingkan peran reproduktif. Peran produktif mulai terlihat yaitu sebanyak 4 karakter dari total 15 karakter perempuan di tahun 2008 dan 5 karakter dari total 12 karakter perempuan di tahun 2009. Dalam United States Census Bureau, tercatat bahwa eksistensi perempuan dalam lingkungan kerja terus meningkat hingga tahun 2009. perempuan yang menduduki lapangan kerja di Amerika sebersar 43,2 juta jiwa (http://www.census.gov diakses 31 Juli 2013). Hal ini juga menjadi pertimbangan Mattel dalam menentukan peran produktif kaum perempuan dalam film animasi Barbie, sebab pada tahun 2010 frekuensi karakter yang melakukan peran ini sebanyak 7 karakter dari total 10 karakter perempuan dalam film animasi Barbie tahun 2010. Karena itu, frekuensi karakter perempuan yang paling banyak melakukan peran produktif adalah di tahun 2010. Namun pada tahun selanjutnya, frekuensi peran produktif dalam film animasi Barbie mengalami penurunan hingga tahun 2013. Pada tahun 2012, peran masyarakat masih menduduki frekuensi tertinggi dalam film animasi Barbie, karena semua karakter perempuan melakukan peran tersebut. Hal ini juga didukung oleh perjuangan perempuan Amerika dimana pada tahun-tahun sebelumnya, mereka terus menduduki ranah sosial dan politik. Peran reproduktif diperankan oleh 5 karakter perempuan dalam film animasi Barbie, sedangkan peran produktif hanya dilakukan oleh 1 karakter perempuan saja. Hal ini menandakan bahwa perempuan yang aktif melakukan peran masyarakat dan peran reproduktif, tidak melakukan peran produktif. Sama seperti yang terungkap pada tahun 2006, Mattel sekali lagi memberikan konstruksi mengenai perempuan yang melakukan peran masyarakat tidak akan memikirkan kondisi ekonomi mereka. Tahun 2013 hanya terdapat satu film animasi Barbie, yaitu Barbie in the Pink Shoes (2013). Dalam statistik diagram 4.30, peneliti menemukan bahwa penerapan peran gender perempuan mengalami penurunan. Terdapat 5 karakter dari total 6 karakter perempuan dalam film tersebut yang melakukan peran masyarakat. Sesuai dengan perjuangan perempuan di tahun-tahun sebelumnya,

149 Universitas Kristen Petra maka peran masyarakat dalam film ini juga cukup banyak, namun tidak semua karakter melakukan peran tersebut. Selain itu, adapula 3 karakter perempuan yang melakukan peran reproduktif dan hanya 1 karakter perempuan yang melakukan peran produktif.

150 Universitas Kristen Petra