SejarahSejarah SMASMA Jilid 1 Untuk Kelas X Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

Sejarah SMA Jilid I Kelas X Penyusun : Marwan Supriyadi Editor : Dr. Dasim Budimansyah, M.Si Desain Cover : Tim Perca Setting & Layout : Aan Haerul Anwar Ukuran : 21 x 29,7 cm

959.800 7 MAR MARWAN Supriyadi s Sejarah 1 : untuk SMA / MA Kelas X / penyusun, Mar wan Supriyadi ; editor, Dasim Budimansyah. . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. vi, 150 hlm, : ilus. ; 30 cm

Bibliografi : 146-147 Indeks ISBN 978-979-068-674-8

1. Sejarah-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Dasim Budimansyah

Hak Cipta Buku ini Dibeli Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit PT.Perca

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

Diperbanyak Oleh...

ii Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerin- tah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetap- kan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional un- tuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh .

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidi- kan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di selu- ruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iii Prakata

Segala puji dan syukur kami persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan buku Sejarah SMA Kelas X. Buku ini disusun berdasarkan berdasarkan Standar Isi tahun 2006. Sehingga setiap sekolah atau pemakai buku ini memiliki kesempatan untuk mengembangkan lebih lanjut materi dalam buku ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Buku ini disusun untuk siswa SMA Kelas X yang terdiri atas dua semester. Setiap bab, kami sajikan dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang selalu diawali dengan tampilan gambar atau kasus untuk merangsang siswa mempelajari materi. Hal ini semua disajikan untuk mencapai tujuan dari pembelajaran Sejarah di SMA yaitu membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Mata pelajaran Sejarah yang diberikan di SMA diarahkan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan 2. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan 3. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau 4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang 5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional. Semoga buku ini memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam proses pembelajaran Sejarah di SMA. Namun di balik harapan ini, kami sadar bahwa buku ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan buku ini. Akhirnya, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Penerbit PT Perca yang telah membantu kami untuk menerbitkan buku ini.

Jakarta, Desember 2006

Penulis

iv Daftar Isi

Kata Sambutan...... iii Prakata ...... iv Daftar Isi ...... v BAB I APA ITU SEJARAH? ...... 1 A. Beragam Definisi Sejarah ...... 2 B. Pembagian Sejarah ...... 7 1. Sejarah Sebagai Peristiwa ...... 7 2. Sejarah Sebagai Kisah ...... 12 3. Sejarah Sebagai Ilmu ...... 13 C. Jenis-jenis Sejarah ...... 16 1. Sejarah Intelektual ...... 16 2. Sejarah Ekonomi ...... 17 3. Sejarah Sosial ...... 18 4. Sejarah Keluarga...... 21 5. Sejarah Politik ...... 21 6. Sejarah Militer ...... 23 7. Sejarah Kebudayaan ...... 23 8. Sejarah Agama ...... 24 D. Periodisasi dan Kronologi Sejarah ...... 24 1. Periodisasi Sejarah ...... 24 2. Kronologi Sejarah ...... 25 E. Kegunaan Sejarah ...... 27 RINGKASAN ...... 30 EVALUASI ...... 31 BAB II MELESTARIKAN TRADISI SEJARAH MASA PRA AKSARA DAN MASA AKSARA ...... 33 A. Cara Masyarakat Masa Pra Aksara Mewariskan Sejarah ...... 34 B. Folklor, Dogeng, Legenda, Upacara, dan Lagu ...... 36 1. Folklor ...... 36 2. Dongeng ...... 39 3. Legenda ...... 41 4. Upacara dan Lagu ...... 46 C. Tradisi Sejarah Masyarakat Masa Aksara ...... 47 D. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia ...... 49 RINGKASAN ...... 50 EVALUASI ...... 51 BAB III PAHAMI DAN LAKUKANLAH PELELITIAN SEJARAH! ...... 53 A. Langkah-Langkah Penelitian Sejarah...... 54 1. Heuristik ...... 56 2. Verifikasi Atau Kritik ...... 56 3. Penafsiran ...... 57 4. Historiografi ...... 57 B. Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah ...... 59 1. Sumber Sejarah ...... 59 2. Bukti Sejarah ...... 61 3. Fakta Sejarah ...... 63

v C. Langkah-langkah Penelitian Sejarah Lisan ...... 64 1. Perencanaan wawancara ...... 65 2. Pelaksanaan wawancara ...... 65 3. Orang yang diwawancarai ...... 65 4. Materi wawancara ...... 66 RINGKASAN ...... 67 EVALUASI ...... 67

BAB IV MENGABADIKAN KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA A. Kehidupan Sosial Awal Masyarakat Indonesia...... 70 B. Kehidupan Ekonomi Awal Masyarakat Indonesia ...... 74 C. Kehidupan Budaya Awal Masyarakat Indonesia ...... 76 D. Teknologi Awal Masyarakat Indonesia ...... 86 1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjutan ...... 89 2. Masa bercocok tanam ...... 91 3. Masa Perundagian ...... 95 E. Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia ...... 95 1. Kepercayaan Pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan ...... 97 2. Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam ...... 97 3. Kepercayaan pada Masa Perundagian ...... 100 RINGKASAN ...... 102 EVALUASI ...... 103

BAB V BELAJAR DARI PERADABAN DUNIA ...... 105 A. Peradaban Cina ...... 106 B. Peradaban India ...... 108 C. Peradaban Mesir ...... 111 D. Peradaban Mesopotamia ...... 113 E. Peradaban Romawi ...... 115 1. Zaman Kerajaan ...... 115 2. Zaman Republik ...... 116 3. Zaman Kekaisaran ...... 116 F. Peradaban Yunani ...... 117 RINGKASAN ...... 119 EVALUASI ...... 120

BAB VI DARI MANAKAH NENEK MOYANG BANGSAKU? ...... 123 A. Teori-teori Manusia Awal di Indonesia ...... 124 1. Teori Von Heine Geldern ...... 125 2. Teori Evolusi ...... 125 3. Teori H. Kern ...... 127 4. Pandangan Agama ...... 128 B. Perkembangan Biologis Manusia Purba Indonesia ...... 130 C. Jenis-jenis Manusia Purba dan Hasil Kebudayaannya ...... 132 1. Homo Neanderthalensis ...... 134 2. Homo Sapiens ...... 134 D. Peta Manusia Purba di Indonesia ...... 137 RINGKASAN ...... 139 EVALUASI ...... 139 Glosary ...... 141 Daftar Pustaka...... 146 Indeks ...... 148 Riwayat Penuls ...... 151

vi BAB II

APA ITU SEJARAH? Sumber: www.google.com Manusia tidak dapat dipisahkan dari sejarah. Bagi manusia, sejarah itu penuh dengan makna. Oleh karena itu, tokoh-tokoh sejarah yang berusaha mendefinisikan sejarah akan berhadapan dengan segudang perbedaan. Bagi kita, perbedaan ini merupakan hal yang wajar dan menjadi ciri yang khas dari ilmu sejarah. Sejarah tanpa perbedaan pandangan seperti “sayur tanpa garam”. Berbeda bukan berarti bertentangan, melainkan sebuah keragaman yang saling mengisi dan menjadi pemersatu sebagaimana falsafah “Bhinneka Tunggal Ika”. Sejarah dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai ilmu. Sejarah mengkaji seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, sampai pertahanan keamanan atau militer. Sejarah akan mudah dipahami, jika kajiannya diungkapkan secara kronologis dan sesuai dengan periodisasinya. Setelah manusia memaknai dan menjabarkan sejarah kehidupannya, diharapkan dapat bermanfaat bagi generasi berikutnya untuk mengisi kehidupan sekarang dan masa yang akan datang dengan lebih baik. Pada bab pertama ini, kalian akan mempelajari keragaman pendapat dari para tokoh mengenai definisi sejarah, pembagian sejarah, periodisasi dan kronologi sejarah, serta kegunaan sejarah. Diharapkan dengan mempelajari materi tersebut, kalian dapat menghargai keragaman pandangan, memahami pembagian sejarah, periodisasi dan kronologi sejarah, serta mampu memanfaatkan pengalaman sejarah kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: definisi sejarah, pembagian sejarah, periodisasi sejarah, kronologi sejarah, dan kegunaan sejarah.

A. Beragam Definisi Sejarah

Dalam kehidupan manusia, setiap manusia memiliki sejarahnya masing-masing yang berarti bagi hidup dan kehidupannya. Ismaun seorang sejarawan menyatakan bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari sejarah. Sejarah tanpa manusia adalah khayal. Manusia dan sejarah merupakan dwitunggal. Manusia merupakan objek dan subjek sejarah. Sejarah menceritakan tentang riwayat atau kisah manusia. Riwayat atau kisah manusia menceritakan manusia. Kisah itu dialami, dibaca, disimak, diteliti, dan dikaji manusia. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajarotun yang berarti pohon

www.google.com kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu menunjukkan adanya aspek- Sumber: aspek kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan untuk membentuk sesuatu itu menjadi hidup. Ada dinamika yang bersifat aktif. Dinamika ini terus- Berpikir Kreatif menerus terjadi beriringan dengan waktu dan ruang di mana kehidupan itu Siapakah tokoh yang ada. Lambang pohon itu menunjukkan adanya pertumbuhan dan perkembangan. terdapat dalam gambar di atas? Apa yang kalian Istilah yang memiliki makna sama dengan kata syajaratun adalah silsilah, ketahui mengenai tokoh riwayat atau hikayat, kisah, dan tarikh. Silsilah menunjuk pada keluarga tersebut? Bagaimana dan nenek moyang. Pada kerajaan-kerajaan masa lampau sering dibuat pendapat beliau mengenai sejarah? silsilah keluarga raja mulai dari siapa pendiri raja itu sampai pada raja yang sedang berkuasa. Misalnya, silsilah raja-raja Mataram, seperti pada gambar berikut ini:

2 Bab 1 Apa itu Sejarah? Ki Selo Ageng

Ki Ageng Ngenis

Ki Ageng Pamanahan Ki Penjawi

Sutawijaya P. Santri P. Mangkubumi Adipati Prangola I

Adipati Prangola II R. Rangga P. Puger P. Purbaya Mas Jolang

P. Arya Martapura R.M. Rangsang

Amangkurat I

Menurut Ismaun (2005), kata riwayat berarti laporan atau cerita tentang kejadian. Hikayat yaitu cerita tentang kehidupan yang menjadikan manusia sebagai objeknya atau disebut dengan biografi. Kata biografi berasal dari kata bios yang artinya hidup dan gravein yang artinya menulis. Jika seseorang menulis sendiri tentang riwayat hidupnya disebut autobiografi.

Biografi Singkat Soekarno Sukarno dilahirkan di Blitar pada 6 Juni 1901 dengan nama panggilan Bung Karno. Sukarno berasal dari sebuah keluarga bangsawan (ayahnya berasal dari Jawa dan ibunya dari Bali) yaitu Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Sukarno memiliki tiga isteri dan delapan anak. Isteri pertama yaitu Fatmawati dan anaknya Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Isteri kedua yaitu Hartini dan mempunyai anak Taufan dan Bayu. Isteri ketiga yaitu Ratna Sari Dewi seorang perempuam keturunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak bernama Kartika Sumber: www.google.com Sukarno Beliau menerima pendidikan awal dari sebuah sekolah berbahasa Belanda. HIS di Surabaya, HBS (Hoogere Burger School) lulus tahun 1920, THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB) di Bandung lulus 25 Mei 1926. Kiprah Sukarno dalam kegiatan politik antara lain: Mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) pada 4 Juli 1927; Dipenjarakan di Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929; Bergabung memimpin Partindo (1931) dibuang ke Ende, Flores tahun 1933 dan empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu; Merumuskan Pancasila 1 Juni 1945; dan bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Dalam bahasa Indonesia juga ternyata banyak ditemukan istilah-istilah yang mengarahkan kita kepada pemahaman tentang pengertian sejarah seperti babad dalam bahasa Jawa, tambo dari bahasa Minangkabau, pustaka, dan cerita. Kata babad menurut Pigeud berarti cerita sejarah. Selain itu, kata babad dapat pula diartikan dalam bahasa Jawa yang berarti “memangkas”. Hasil dari pembabadan ini ialah suasana terang. Kalau babad dikaitkan dengan kata sejarah, berarti sejarah itu bertugas memberikan penerangan tentang suatu keadaan.

Sejarah SMA Kelas X 3 Begitu pentingnya sejarah dalam kehidupan manusia, maka muncullah berbagai pendapat dari tokoh baik di Indonesia maupun tokoh dari luar negeri. Beberapa pendapat tokoh dari luar negeri mengenai definisi sejarah, yaitu:

No Tokoh Definisi

1 Sejarah merupakan semua kejadian/peristiwa masa lampau. Sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang. Semua kejadian yang dimaksud dalam pendapat tersebut adalah kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan manusia. Dalam kejadian atau peristiwa tersebut terdapat bagaimana manusia berperilaku. J. Bank

2 Sejarah adalah studi tentang manusia dalam kehidupan masyarakat.

Robin Winks

3 Sejarah adalah apa yang sungguh-sungguh terjadi.

Leopold von Ranke

4 Sir Charles Firth Sejarah merekam kehidupan masyarakat manusia, perubahan masyarakat yang terus menerus, merekam ide-ide yang membatasi aksi-aksi masyarakat, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah membantu atau merintangi perkembangnnya.

5 Robert V. Daniels Sejarah ialah kenangan dari tumpuan masa silam. Sejarah yang dimaksud dalam definisi adalah sejarah manusia. Manusia merupakan pelaku sejarah. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia adalah kemampuan untuk menangkap kejadian- kejadian yang ada di sekelilingnya. Hasil tangkapan tersebut akan menjadi ingatan atau memori dalam dirinya. Memori ini akan menjadi sumber sejarah.

4 Bab 1 Apa itu Sejarah? 6 Sejarah adalah memori kolektif, sumber pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial orang-orang dan prospek orang-orang tersebut di masa yang akan datang. Memori kolektif dapat berarti pula ingatan kolektif, masyarakat memiliki ingatan secara bersama-sama tentang masa lalunya. Masa lalu dapat mengenalkan siapa identitas sosial dirinya. Misalnya, dalam suatu daerah terjadi kerusuhan antarkelompok, maka masyarakat akan mengingatnya sebagai suatu peristiwa yang tragis, sangat mengerikan, masyarakat akan sangat benci terhadap peristiwa tersebut. Dari peristiwa tersebut masyarakat John Tosh akan menjadi sumber pengalaman yang berharga, akan dijadikan cermin di masa yang akan datang. Masyarakat mengharapkan di masa yang akan datang tidak terjadi peristiwa tragis tersebut. Dengan identitas sosial dirinya, dia akan tahu apa yang harus ia perbuat di masa yang akan datang.

7 Sejarah merupakan rekaman keseluruhan tentang masa lampau- kesusatraan, hukum, bangunan, pranata sosial, agama, filsafat, pokoknya semua yang teringat dalam memori manusia.

Henry Steele Commager

Beberapa pendapat tokoh dari dalam negeri mengenai definisi sejarah, yaitu:

No Tokoh Definisi

1 Sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau. Sejarah bukan sekadar melahirkan ceritera dari kejadian masa lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekadar kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau yang di dalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematika pelajaran bagi manusia berikutnya. Moh. Hatta

2 Sejarah merupakan keseluruhan perubahan, dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Moh. Ali

3 Sejarah merupakan disiplin ilmu yang menjanjikan etika, moral, kebijaksanaan, nilai-nilai spiritual, dan kultural karena kajiannya yang bersifat memberikan pedoman kepada keseimbangan hidup, harmoni dalam nilai-nilai, keteladanan dalam keberhasilan dan kegagalan, dan cerminan pengalaman kolektif yang dapat menjadi kompas untuk kehidupan masa depan Rochiati Wiriatmadja

Sejarah SMA Kelas X 5 4 Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran tentang kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda yang lain.

Muhammad Yamin

5 Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kisah mengenai peristiwa-peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung dalam segala aspeknya pada masa yang lampau. Sejarah merupakan catatan atau rekaman pilihan yang disusun secara teliti tentang segala aspek kehidupan umat manusia pada masa lampau. Ismaun

6 Nugroho Notosusanto Sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia sebagai mahluk bermasyarakat yang terjadi pada masa lampau. Sejarah berarti pula kisah mengenai segala peristiwa itu, kisah itu disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan dari berbagai peristiwa itu.

Dalam bidang kajian keilmuan, sejarah termasuk disiplin ilmu, baik arts maupun Berpikir Kreatif humaniora. Sedangkan kajiannya yang bersifat sinkronik menjadikan ilmu Berdasarkan beberapa sejarah juga termasuk ke dalam “ilmu sosial”. Oleh karena itu, sejarah tidak definisi sejarah dalam tabel dapat dipisahkan dari pendidikan ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora) yang di atas, coba kalian cari persamaan dan perbedaan dapat melatih daya untuk berpikir, memberikan kesadaran kepada kita akan mengenai pengertian nilai-nilai yang telah manusia lahirkan dan temukan melalui pikiran, perasaan, sejarah. Setelah itu, apa atau perbuatannya. Sejarah memberikan pengalaman yang luas mengenai kesimpulan kalian mengenai kehidupan manusia pada tempat yang berbeda-beda dan waktu yang berbeda- pengertian sejarah! beda pula. Pada pihak lain sejarah juga termasuk salah satu ilmu sosial karena ia berbicara tentang masyarakat manusia dalam perspektif waktu, berbicara tentang masalah-masalah yang telah dihadapi oleh masyarakat dalam interaksi mereka satu sama lain, dan bagaimana mereka telah berhasil atau gagal dalam menghadapi dan mengatasinya. Di dalam sejarah ada tiga unsur penting, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

No Unsur Sejarah Penjelasan 1 Ruang Tempat terjadinya peristiwa, jadi terkait dengan aspek geografis. Unsur ruang ini akan menjadikan pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi riil.

2 Waktu Unsur yang sangat penting dari konsep sejarah. Sejarah adalah studi tentang aktivitas manusia dilihat dari kurun waktunya. Karena itu waktu menjadi unsur dan konsep dalam sejarah. Dari unsur waktu inilah, maka di dalam sejarah, sifat kronologis menjadi sangat penting. Dari unsur waktu dan sifat kronologis, di dalam kajian sejarah dikenal adanya konsep periodisasi.

6 Bab 1 Apa itu Sejarah? 3 Manusia Manusia di dalam peristiwa sejarah menjadi sentral, ibarat drama sebagai pemegang peran. Karena itu manusia sangat menentukan di dalam suatu peristiwa. Sejarah adalah sejarahnya manusia, bukan alam atau binatang. Peristiwa yang dikaji pun adalah peristiwa yang terkait dengan manusia. Peristiwa itu bisa cepat atau bisa berlangsung lama, bisa kompleks, tetapi bisa sederhana, tergantung akal manusia dengan lingkungan yang ada.

B. Pembagian Sejarah

Sebelum jauh membahas mengenai pembagian sejarah, kita akan memperhatikan dahulu bagan di bawah ini yang menggambarkan pembagian sejarah. Dengan mengamati bagan tersebut, diharapkan kalian dapat memahami materi pembagian sejarah ini.

1 2 SEBAGAI PERISTIWA: SEBAGAI KISAH: Kejadian, kenyataan, aktualitas Cerita, kesan, memori, tafsiran tentang peristiwa, masa lalu. pengalaman pada masa lalu.

3 SEBAGAI ILMU: Sumber: Ismaun (2005: 27) (1) Metode khas sejarawan untuk merekonsruksi secara kritis, analitis, dan imajinatif masa lampau manusia berdasarkan peninggalan, bukti, tulisan, rekaman, data yang masih ada. (2) Pernyataan, pendapat, dan pandangan sejarawan tentang peristiwa atau kisah tentang masa lalu. Konsep Sejarah

1. Sejarah Sebagai Peristiwa R. Moh. Ali dalam Ismaun menyatakan bahwa sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto, yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu atau masa yang lampau. Sejarah sebagai peristiwa, berarti suatu kejadian di masa lampau, sesuatu yang sudah terjadi, dan sekali jadi (einmalig), tidak bisa diulang. Sejarah sebagai peristiwa adalah suatu kenyataan yang objektif, artinya kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan masyarakat manusia. Kenyataan ini ada dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya. Peristiwa sejarah terjadi dalam ruang lingkup yang beragam. Mulai dari ruang lingkup yang lebih kecil sampai kepada ruang lingkup yang lebih besar. Ruang lingkup secara administratif pemerintahan bisa mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi, negara, dan dunia. Sebuah peristiwa sejarah bisa saja terjadi hanya di negara tertentu saja, misalkan bagaimana perubahan pada masyarakat di Inggris dengan adanya Revolusi Industri, apakah mereka tetap menjadi buruh atau pekerjaan lainnya.

Perubahan Masyarakat Inggris Pasca Revolusi Industri Revolusi Industri di mulai di Inggris. Sebelum terjadinya Revolusi Industri, Inggris adalah negara agraris. Kebanyakan penduduknya tinggal di desa-desa, hidup dari bertani dan mengolah bulu domba untuk dibuat menjadi kain. Umumnya anggota keluarga terlibat dalam industri kain itu. Revolusi Industri memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat di berbagai bidang. Pada bidang ekonomi antara

Sejarah SMA Kelas X 7 lain harga barang murah dan perdagangan semakin maju. Pada bidang sosial antara lain adanya pertentangan antara kaum buruh dengan majikan, dan upah buruh rendah. Pada bidang politik yaitu timbulnya imperialisme modern. Revolusi Industri telah berhasil meningkatkan kemajuan umat manusia. Akan tetapi, di samping kebaikannya Revolusi Industri juga mempunyai segi- segi yang kurang baik yaitu munculnya kemiskinan dan pengangguran besar-besaran rakyat Inggris. Sumber: www.google.com Revolusi industri

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah, dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Peristiwa sosial merupakan sejarah yang terjadi atau timbul dapat disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan sesuatu yang bersifat universal, dan akan selalu terjadi di berbagai tempat, kondisi, ataupun situasi yang berbeda. Perubahan ini terkait dengan lokasi, manusia, serta sisi fungsional dari unsur-unsur lama dan unsur-unsur baru, serta kondisi lingkungan yang ada. Perubahan social yang terjadi masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: • Adanya penemuan-penemuan baru. Menurut Ogburn dan Nimkoff penemuan-penemuan baru adalah penciptaan pengelompokan individu-individu yang baru, atau penciptaan adat istiadat baru, maupun suatu perilaku sosial yang baru. Akan tetapi yang terpenting adalah akibatnya terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan, dan akibat lanjutnya pada bidang-bidang kehidupan lain. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebuadayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian cipataan individu. Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Seringkali proses dari discovery sampai ke invention membutuhkan suatu rangkaian pencipta-pencipta. Penemuan-penemuan baru ini misalnya, ideologi baru, aliran- yang baru, sistem hukum yang baru dan seterusnya.

Penemuan Mobil Penemuan mobil dimulai dari usaha seorang Austria yaitu S. Marcus (1875) membuat motor gas yang pertama. Sebetulnya sistem motor gas tersebut juga merupakan satu hasil dari rangakaian ide yang telah dikembangkan sebelum Marcus. Sungguh pun demikian, marcuslah yang telah membulatkan penemuan tersebut, dan yang untuk pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta sehingga dapat berjalan tanpa ditarik seekor kuda. Itulah saatnya mobil menjadi suatu discovery. Jadi 30 tahun kemudian sesudah suatu rangkaian sumbangan-sumbangan dari sekian banyak pencipta lain yang menambah perbaikan mobil tersebut, barulah sebuah mobil dapat mencapai suatu bentuk sehingga dapat dipakai sebagai alat pengangkutan oleh manusia dengan cukup praktis dan aman. Bentuk mobil semacam itu yang mendapat hak patent dari Amerika serikat 1911, dapat disebut sebagai permulaan dari kendaraan mobil yang pada masa sekarang menjadi salah satu alat yang amat penting dalam kehidupan masyarakat manusia. Dengan tercapainya bentuk itu, maka kendaraan mobil menjadi suatu invention.

8 Bab 1 Apa itu Sejarah? • Pertambahan dan berkurangnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang sangat cepat misalkan di Pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam stuktur masyarakat, terutama lembaga- lembaga kemasyarakatannya. Misalkan, orang mengenal hak milik idividual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan selanjutnya, yang sebelumnya tidak dikenal. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan perpindahannya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain, misalnya urbanisasi. www.google.com Sumber: Gambar: Situasi perumahan di kota besar yang tidak layak huni akibat arus urbanisasi • Adanya pertentangan atau konflik. Pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Pertentangan antarkelompok mungkin terjadi antara, generasi tua dengan generasi muda, misalkan pertentangan pemuda dan Sukarno mengenai proklamasi kemerdekaan yang melahirkan peristiwa Rengasdengklok.

Pertentangan Pemuda dengan Sukarno-Hatta Mengenai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Setelah tersebar berita kekalahan Jepang atas Sekutu pada tanggal 9 Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat antara golongan pemuda dan Sukarno-Hatta mengenai proklamasi kemerdekaan. Sukarno menginginkan agar proklamasi kemerdekaan harus ditetapkan oleh PPKI karena anggota badan ini berasal dari berbagai penjuru tanah air dan dianggap mewakili seluruh Indonesia. Dengan ikutnya mereka, tercapailah simbol persatuan rakyat Indonesia. Sedangkan golongan muda yang dipelopori oleh Sukarni, Chaerul Saleh, Adam Malik, dan Wikana berpendapat bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus dicapai oleh jerih payah bangsa Indonesia sendiri, dan tidak perlu tergantung, apalagi diberikan oleh orang lain. Oleh karena itu, segala hubungan dan janji kemerdekaan dari Jepang harus dilepaskan. Perbedaan pendapat ini melahirkan peristiwa Rengasdengklok yang merupakan usaha pengamanan Sukarno-Hatta

• Terjadi pemberontakan atau revolusi. Contohnya revolusi Rusia pada tahun 1917.

Revolusi Rusia 1917 Revolusi Rusia yang diawali pada 8 Maret 1917, dimana sekelompok perempuan di Petrograd berunjuk rasa akibat kekurangan bahan makanan dan semangat moral pendidikan mulai turun, menuntut pembagian roti diikuti oleh penjarahan pabrik-pabrik roti. Duma segera bertindak cepat dengan menyatakan dibentuknya Pemerintahan Sementara tanggal 12 Maret 1917. Tiga hari kemudian Tsar Nicolas II turun tahta.

Sejarah SMA Kelas X 9 Revolusi Maret ini terjadi sebagai akibat dari kerusuhan yang digerakan oleh orang-orang yang kelaparan di perkotaan yang ternyata didukung oleh seluruh negeri. Semua golongan dan partai politik menghendaki dilaksanakannya kemerdekaan dan demokratisasi. Segera pemerintah sementara menyatakan kedudukan yang sama dalam hukum, agama, pers, parlemen, dan hak pekerja Revolusi Rusia telah menyulutkan terjadi perubahan-perubahan besar negara Rusia yang mula-mula mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai keluarga batih mengalami perubahan-perubahan yang mendasar.

• Peperangan. Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Contohnya dalam Perang Dunia I dan II banyak sekali mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatannya. Perang Dunia I memberikan dampak yang buruk bagi negara yang kalah maupun sebaliknya bagi negara pemenang perang. Tidak ada perang yang berakibat kemakmuran, tetapi sebaliknya adalah kesengsaraan. Inilah yang dialami Jerman sesudah Perang Dunia I. Industri kacau, pengangguran meningkat, nilai mata uang merosot, perdagangan terhenti. Hal yang sama juga dirasakan oleh negara sekutu Jerman. Perang Dunia II telah berakhir kemenangan mutlak di pihak negara-negara Sekutu. Ternyata peperangan yang baru berakhir ini merupakan peperangan yang terdahsyat yang pemah dikenal umat manusia; penggunaan senjata senjata termodern ketika itu menimbulkan kerugian dan kehancuran material yang sangat besar, pada pihak yang kalah maupun pada pihak yang menang, korban manusia yang tewas, meliputi berpuluh juta, belum lagi terhitung mereka yang luka luka dan cacad. Rumah-rumah penduduk pun banyak yang hancur. Banyak daerah-daerah yang demikian menderitanya, sehingga rakyatnya memerlukan bantuan makanan dan pakaian segera, jika tidak dicegah, jatuhnya korban akan lebih banyak lagi. www.google.com Sumber: Gambar: Perang Dunia II

b. Peristiwa ekonomi merupakan peristiwa yang menggambarkan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi. Ciri utama dari kegiatan ekonomi adalah adanya produksi dan pertukaran hasil produksi dalam bentuk kegiatan jual beli. Produk yang diperjualbelikan bisa berbentuk barang atau jasa. Peristiwa ekonomi sebagai sejarah masyarakat manusia Indonesia dimulai sejak zaman kuno, zaman hindu-buddha, zaman Islam, zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, dan zaman kontemporer. Kita ambil contoh peristiwa ekonomi pada masa kuno yaitu perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka.

10 Bab 1 Apa itu Sejarah? Perdagangan dan Pelayaran di Selat Malaka

Selat Malaka adalah salah satu pelabuhan yang terkenal di Indonesia. Pelabuhan Malaka digunakan sebagai tempat persinggahan atau merapatnya kapal-kapal dari segala penjuru dunia. Malaka merupakan tempat pertemuan pedagang-pedagang dari Arab, Persia, Gujarat, Indonesia, dan Cina. Para pedagang yang melalui jalur selat Malaka terus menyusuri sampai ke India. Dari sini ada yang menuju ke Teluk Persia, melalui Suriah ke Laut Tengah. Ada pula yang menuju Laut Merah, melalui Mesir dan akhirnya sampai ke Laut Tengah. Selanjutnya setelah melintasi daerah Asia kecil, perjalanan diteruskan ke Eropa.

Di Malaka sistem perdagangan Indonesia dihubungkan dengan jalur-jalur yang membentang ke barat sampai India, Persia, Arabia, Syria, Afrika Timur dan Laut Tengah; ke utara sampai Siam dan Pegu; serta ke timur sampai Cina dan mungkin jepang. Ini merupakan sistem perdagangan yang terbesar di dunia pada masa itu, dan dua tempat pertukarannya yang penting adalah di Gujarat di India Barat Laut dan Malaka. Rempah-rempah Indonesia merupakan salah satu hasil yang paling berharga di dalam sistem ini.

c. Peristiwa politik biasanya peristiwa kehidupan manusia yang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan dapat berhubungan dengan penguasa, negara, pemerintahan, keputusan-keputusan pemerintah, partai politik, undang-undang, keterlibatan masyarakat dalam politik misalnya pemilu, dan lain-lain. Penguasa bisa seorang raja, presiden, pemimpin partai. Terdapat pula orang-orang tertentu yang bukan penguasa tetapi memiliki pengaruh terhadap kekuasaan, yang biasanya orang-orang tersebut dikatagorikan sebagai “orang-orang besar”, misalkan seorang tokoh masyarakat yang memiliki kharisma di mata masyarakatnya. Dalam sejarah Indonesia, salah satu peristiwa politik tersebut dapat dilihat dalam jatuhnya pemerintahan Orde Baru atau rezim Suharto pada tahun 1998. Cerita di bawah ini

www.google.com akan menggambarkan bagaimana proses jatuhnya pemerintahan Suharto yang dikutip dari berbagai sumber. Sumber: Gambar: Soeharto mendengarkan janji presiden baru setelah mengundurkan diri dari jabatan presiden

Sejarah SMA Kelas X 11 Jatuhnya Suharto Tahun 1998 Turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan pada bulan Mei 1998 sungguh mencengangkan semua pihak. Mundurnya Soeharto dari kursi presiden didorong oleh beberapa faktor. Pertama, semakin memburuknya situasi ekonomi saat itu. Berdasarkan analisis Hall Hill munculnya krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi sejak Juli 1997 merupakan persoalan yang secara signifikan menyebabkan jatuhnya Soeharto. Krisis yang awalnya dipengaruhi oleh terjadinya krisis ekonomi di Thailand, kemudian menimbulkan ketakutan para investor untuk melakukan bisnisnya tidak hanya di Thailand tetapi juga di negara Asia Tenggara. Kedua, setelah terpilih sebagai presiden Soeharto untuk yang ketujuh kalinya, justru menunjukkan sikap yang sulit dimengerti. Ketiga, gencarnya tuntutan reformasi dari mahasiswa dan pemimpin oposisi seperti Amin Rais, Megawati, dan Abdurrahman Wahid. Keempat, perpecahan elit di tubuh ABRI/TNI. Masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi jatuhnya pemerintahan Soeharto.

2. Sejarah sebagai Kisah R. Moh. Ali dalam Ismaun menyatakan sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian- kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. Sejarah sebagai kisah merupakan hasil rekonstruksi dari suatu peristiwa oleh para sejarawan. Menurut Ismaun bagi orang kebanyakan, sejarah yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah sejarah sebagai cerita. Secara tertulis cerita sejarah dapat dibaca dalam buku-buku sejarah baik buku- buku pelajaran, karya ilmiah atau buku-buku sejarah, untuk perguruan tinggi, majalah dan surat-surat kabar. Sejarah lisan dapat didengarkan dari narasi, ceramah, percakapan-percakapan, penyajian pelajaran sejarah di sekolah-sekolah atau kuliah-kuliah diperguruan

www.google.com tinggi dan dari siaran radio atau televisi. Juga dapat menyaksikan dalam sandiwara dan film.

Sumber: Sejarah sebagai kisah dapat diulang-ulang, ditulis oleh Gambar: Sandiwara dalam pementasan Teater Anak siapa saja, dan kapan saja. Untuk mewujudkan sejarah sebagai kisah, diperlukan suatu proses rekonstruksi dengan metode sejarah. Hal ini terkait dengan sejarah sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu sudah tentu memiliki objek, tujuan dan memiliki metode. Sebagai ilmu sejarah juga bersifat empiris dan tetap berupaya menjaga objektivitasnya, sekalipun tidak dapat sepenuhnya menghilangkan subjektivitasnya. Sejarah sebagai kisah ialah ceritera berupa narasi yang disusun dari memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu lampau atau sejarah serba subjek. Berbeda dengan sejarah sebagai peristiwa atau kenyataan sejarah sifatnya objektif. Sedangkan sejarah sebagai kisah dapat menjadi subjektif, karena sejarah sebagai kisah adalah sejarah sebagaimana dituturkan, diceritakan oleh seseorang. Sejarah sebagai kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan. Bentuk lisan misalnya penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh sesorang maupun sekelompok tentang peristiwa yang telah terjadi. Bentuk tulisan sejarah sebagai kisah dapat berupa catatan-catatan atau buku-buku sejarah yang menceritakan tentang kejadian yang telah terjadi. Ada kebiasaan pada orang-orang tertentu mencatat dalam buku hariannya tentang peristiwa-peristiwa penting. Misalnya, seorang pejuang perempuan RA Kartini, mencatat bagaimana langkah-langkah yang lakukan dia untuk meningkatkan emansipasi perempuan Indonesia.

12 Bab 1 Apa itu Sejarah? RA Kartini Pejuang Kemajuan Perempuan Habis Gelap Terbitlah Terang, itulah judul buku dari kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal. Surat-surat yang dituliskan kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda itu kemudian menjadi bukti betapa besarnya keinginan dari seorang Kartini untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamannya. Buku itu menjadi pedorong semangat para perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. Perjuangan Kartini tidaklah hanya tertulis di atas kertas tapi dibuktikan dengan mendirikan sekolah gratis

Sumber: www.google.com untuk anak gadis di Jepara dan Rembang. Sejak saat itu, dia pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan kaum perempuan bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak gadis di daerah kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma- cuma. Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Apa yang dilakukannya dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh perempuan-perempuan lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing- masing seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.

3. Sejarah sebagai Ilmu Ismaun menyatakan bahwa sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan (a body of knowledge) tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur, dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para sejarawan. Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah. Sejarah sebagai ilmu ialah suatu disiplin, cabang pengetahuan tentang masa lalu, yang berusaha menuturkan dan mewariskan pengetahuan mengenai masa lalu suatu masyarakat tertentu. Menurut Ismaun, sejarah sebagai ilmu meliputi: 1) Metode khusus sejarawan untuk merekonsruksi secara kritis, analitis dan imajinatif peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau berdasarkan bukti-bukti peninggalan, data, tulisan, dan rekaman 2) Pernyataan, pendapat dan pandangan sejarawan yang diungkapkan berdasarkan dokumen, text-book atau kisah-kisah tentang peristiwa yang benar-benar terjadi pada waktu yang lalu. Kuntowijoyo mengatakan beberapa ciri atau karakteristik sejarah sebagai ilmu, yaitu: a. Memiliki objek, yakni perubahan atau perkembangan aktivitas manusia. Karena objeknya terkait dengan manusia, maka sejarah sering dimasukkan ke dalam kelompok ilmu humaniora. Objek sejarah adalah aktivitas manusia dalam dimensi waktu. Jadi waktu menjadi unsur yang penting dalam sejarah. Kalau fisika membahas waktu fisik, maka sejarah bicara waktu manusia. Waktu dalam pandangan sejarah tidak bisa lepas dari manusia, terutama waktu lampau.

Sejarah SMA Kelas X 13 b. Memiliki metode. Untuk menjelaskan perkembangan atau perubahan itu secara benar, perlu ada metode. Dalam penelitian untuk mencari kebenaran sejarah, ada metode tersendiri yang disebut dengan metode sejarah. Penggunaan metode sejarah mengharuskan seseorang untuk lebih hati- hati. Dengan metode sejarah seseorang tidak boleh menarik kesimpulan yang terlalu berani, tetapi sewajarnya saja. c. Mempunyai generalisasi. Generalisasi itu biasanya menjadi kesimpulan umum. Begitu juga sejarah ada kesimpulan umum. Tetapi, kesimpulan untuk ilmu-ilmu lain bersifat nomotetis, sementara sejarah bersifat idiografis. Kesimpulan umum suatu ilmu (bukan sejarah) biasanya diakui kebenarannya di mana-mana (kebenaran umum). Tetapi kesimpulan sejarah bisa menjadi koreksi kesimpulan ilmu lain. Kesimpulan umum dalam sejarah lebih mendekati pola-pola atau kecenderungan dari suatu peristiwa sehingga dari kecenderungan bisa dilihat bagaimana di tempat lain atau bagaimana yang akan datang. Itulah generalisasi dalam sejarah. d. Bersifat pengalaman. Maksudnya sejarah melakukan kajian apa atau peristiwa yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah akan sangat tergantung pengalaman dan aktivitas nyata manusia. Pengalaman itulah yang direkam dalam dokumen. Dokumen-dokumen itulah yang diteliti oleh para sejarawan untuk menemukan fakta. Fakta-fakta ini yang kemudian diinterpretasikan, barulah muncul tulisan sejarah. e. Memiliki teori. Teori ini berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Dalam filsafat disebut dengan epistemologi. Sejarah memiliki tradisi yang panjang, jauh lebih panjang daripada ilmu-ilmu sosial yang lain. Dalam setiap tradisi itu terdapat teori sejarah. Menurut Gilbert J Garraghan bahwa ilmu sejarah terbagi menjadi tiga, seperti terlihat pada bagan di bawah ini:

Sejarah sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau (past human events)

Sejarah sebagai laporan dari peristiwa-peristiwa yang benar-benar ILMU SEJARAH telah terjadi (the record of the past human events)

Sejarah sebagai proses teknik penyusunan laporan dari point a dan b (the prosses technique of making the record)

Sedangkan Muhammad Yamin dalam Ismaun mengemukakan sembilan sendi sejarah sebagai ilmu, yaitu: a. Ilmu Pengetahuan. Sendi pertama menyatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah suatu ilmu pengetahuan sebagai petumbuhan hikmah kebijaksanaan (rationalism) manusia. Dengan perkataan lain, sejarah itu adalah suatu sistem ilmu pengetahuan, yakni sebagai daya cipta manusia untuk mencapai hasrat ingin tahu serta perumusan sejumlah pendapat yang tersusun sekitar suatu pokok permasalahan tertentu dan sehubungan dengan itu tak dapat dilepaskan sifatnya sebagai ilmu tentang berlakunya hukum sebab dan akibat atau kausalitas. b. Hasil Penyelidikan. Sejarah sebagai cabang imu pengetahuan disusun menurut hasil-hasil penyelidikan (investigation, research) yang dilakukan dalam masyarakat manusia. Jadi, penyelidikan adalah penyaluran hasrat ingin tahu oleh manusia dalam taraf keilmuan.

14 Bab 1 Apa itu Sejarah? Penyaluran sampai pada taraf setinggi itu disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap akibat, bahwa setiap gejala yang tampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian dan pemikiran. c. Bahan Penyelidikan. Ilmu sejarah ialah hasil penelitian dengan menggunakan bahan-bahan penyelidikan sebagai kenyataan. Semua disebut sumber sejarah, baik berupa benda, dokumen tertulis, maupun tradisi lisan. d. Cerita. Sendi cerita yang berupa pelaporan tentang kejadian pada zaman yang lampau. Untuk membedakan cerita biasa dengan dongeng, sejarah dalam pengertian ilmiah harus menunjukkan hubungan antara satu gejala dengan gejala lain secara kronologis. Cerita adalah anasir subjektif, tetapi anasir ini menghubungkan dengan bahan sejarah yang objektif secara rapih. e. Kejadian. Yang diselidiki atau diriwayatkan dalam pengertian sejarah ialah kejadian dalam masyarakat manusia pada zaman lampau. Kejadian itu meliputi sekumpulan masyarakat dan keadaan-keadaan yang berpengaruh. Semuanya itu ialah objek sejarah yang harus diseleksi dan diteliti. Kejadian ialah hal-hal yang terjadi. Muhammad Yamin menyatakan bahwa rangkaian kejadian itu mempunyai hubungan timbal balik satu sama lain, ada kausalitasnya. f. Masyarakat Manusia. Kejadian pada zaman yang lampau itu berlaku dalam masyarakat manusia, yakni gejala, perbuatan, dan keadaan masyarakat manusia dalam ruang dan waktu yang menjadi objek sejarah. Muhammad Yamin dalam hal ini menegaskan pembatasannya dengan mengutif ucapan Ernst Bernheim bahwa Nur der Mensch ist Object der Geschiktswissenshart (Hanya manusialah yang menjadi objek sejarah) g. Waktu yang Lampau. Sejarah menyelidiki kejadian-kejadian pada zaman atau waktu yang lampau. Sedangkan gejala-gejala masyarakat pada waktu sekarang dan tinjauan kemungkinan pada waktu yang akan datang menjadi bidang objek ilmu politik dan futurologi. Jikalau batas-batas waktu dalam tiga babakan dahulu, kini dan nanti kita hilangkan, maka sang waktu menjadi tidak berpangkal dan tidak berujung. Begitulah penentuan waktu itu penting sekali sebagai batas tinjauan dan ruang gerak kita guna memudahkan pemahaman masalah bagaimana tonggak-tonggak dalam perjalanan sejarah itu. h. Tanggal dan Tarikh. Waktu yang telah lampau adalah demikian jauh dan lamanya, sehingga sukar mengirakannya. Apabila sang waktu itu bermula atau berpangkal. Masa lampau itu tak pernah putus dari rangkaian masa kini dan masa nanti, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah suatu kontinuitas. Oleh karena itulah, untuk memudahkan ingatan manusia dalam mempelajari sejarah perlu ditentukan batas awal dan akhirnya setiap babakan dengan satuan waktu sebagai petunjuk kejadian: tahun, bulan, tanggal/hari, jam dan detik, windu, dasawarsa atau dekade, abad, milenium atupun usia relatif. i. Penafsiran atau Syarat Khusus. Penyelidikan sejarah secara ilmiah dibatasi oleh cara meninjau yang dinamakan juga menafsirkan keadaan-keadaan yang telah berlalu. Cara menafsirkan itu kita namakan tafsiran atau interpretasi sejarah, yang menentukan warna atau corak sejarah manakah atau apakah yang terbentuk sebagai hasil penyelidikan yang telah dilakukan. Misalnya Sejarah Dunia, Sejarah Nasional, Sejarah Kesenian, Sejarah Pendidikan, dan sebagainya. Selain itu ideologi atau paham tertentu dapat menentukan corak sejarah. Misalnya, penafsiran sejarah menurut paham Liberalisme, paham Marxisme dan menurut paham Pancasila. Cara penafsiran dari sudut pandang ilmu tertentu atau ideologi tertentu

Sejarah SMA Kelas X 15 merupakan syarat khusus dalam rangkaian sendi sejarah. Demikianlah syarat-syarat atau sembilan sendi yang merupakan kerangka dan isi pokok yang membentuk pengertian sejarah sebagai ilmu pengetahuan menurut rumusan dan penjelasan Muhammad Yamin. Kesembilan sendi-sendi yang disebutkan oleh Muhammad Yamin dapat dibagi dan dimasukan ke dalam empat bagian dalil atau definisi yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagian-bagian dalil Sendi-sendi rumusan (1) Ilmu Pengetahuan a. Bentuk Rohani (2) Penafsiran (Syarat Khusus) (3) Hasil Penyelidikan b. Mempertanggung jawabkan (4) Bahan Penyelidikan (5) Cerita c. Sesuatu Kebudayaan (6) Masyarakat Manusia (7) Kejadian (8) Tanggal atau Tarikh d. Zaman yang lampau (9) Waktu yang lampau Sumber: Ismaun (2005: 20) Dalil dan Rumusan Sejarah

C. Jenis-jenis Sejarah

1. Sejarah Intelektual Sejarah intelektual ialah sejarah pemikiran bersifat tematik. Bidang sejarah intelektual ini telah lama ada pada zaman Greek yang bertumpu kepada aspek- aspek agama seperti Kristian dan Islam sebelum abad ke-19 Masehi. Konsep sejarah pemikiran sama dengan sejarah filsafat yaitu kajian mengenai pemikiran manusia. Namun sejarah pemikiran masih mempunyai perbedaan dari sudut tumpuan kajian. Tumpuan kajian sejarah filsafat lebih bersifat khusus dan dikaitkan dengan pemikiran manusia di peringkat yang tinggi. Sedangkan tumpuan sejarah pemikiran pula lebih bersifat umum dan melibatkan tahap pemikiran manusia di peringkat biasa dan sederhana. Dengan kata lain, apa yang dikaji dalam sejarah pemikiran adalah merangkum gagasan-gagasan politik, sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain. Dan yang terpenting ialah adanya kesan dan pengaruh gagasan tersebut terhadap pemikiran, tindakan dan perkembangan masyarakat manusia. Berpikir merupakan salah satu kegiatan manusia yang sudah dilakukan sejak manusia ada. Hasil-hasil pemikiran manusia pada masa lampau merupakan kajian dari sejarah intelektual. Pemikiran- pemikiran yang lahir dari kegiatan manusia di masa lalu memiliki berbagai tema. Tema-tema tersebut menyangkut pemikiran filsafat, politik, ekonomi, agama dan yang lainnya. Pemikiran filsafat Yunani pertama kali berkembang di Yunani berabad-abad yang lalu. Hasil- hasil pemikiran filsafat Yunani ini, kemudian dikembangkan oleh para filusuf Islam pada abad ke-7 dan ke-8, sehingga pada masa ini dunia Islam mengalami kejayaan. Terjadi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu kedokteran, kimia, matematika,

www.google.com bahasa, dan yang lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan di dunia Islam pada saat itu dapat ditulis menjadi sebuah penulisan sejarah

Sumber: intelektual. Untuk melihat sejarah intelektual dunia Islam, maka harus Gambar: Filusuf Aristotales melacaknya ke belakang pada perkembangan filsafat di Yunani.

16 Bab 1 Apa itu Sejarah? Ibnu Sina Ibnu Sina merupakan doktor Islam yang ulung. Sumbangannya dalam bidang medis bukan saja diakui oleh dunia Islam tetapi juga oleh para sarjana Barat. Nama Ibnu Sina ialah Abu Ali al-Hussain Ibnu Abdullah. Tetapi di Barat, beliau lebih dikenali sebagai Avicenna. Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 370 Hijrah bersamaan dengan 980 Masihi. Pengajian peringkat awalnya bermula di Bukhara dalam bidang bahasa dan sastra. Selain itu, beliau turut mempelajari ilmu-ilmu lain seperti geometri, logik, matematik, sains, fiqh, dan kedokteran. Walaupun Ibnu Sina menguasai pelbagai ilmu pengetahuan termasuk falsafat tetapi beliau lebih menonjol dalam bidang kedokteran sama ada sebagai seorang doktor ataupun mahaguru ilmu tersebut. Ibnu Sina mulai menjadi terkenal selepas berjaya menyembuhkan penyakit Putera Nub Ibn Nas al-Samani yang gagal diobati oleh dokter lain. Kehebatan dan kepakaran dalam bidang kedokteran tiada tolok bandingnya sehingga beliau diberikan gelaran al-Syeikh al-Rais (Mahaguru Pertama). Kemasyhurannya melampoui wilayah dan negara Islam. Bukunya Al Qanun fil Tabib telah diterbitkan di Roma pada tahun 1593 sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggeris dengan judul Precepts of Medicine. Dalam rentang waktu tidak sampai 100 tahun, buku itu telah dicetak ke dalam 15 buah bahasa. Pada abad ke-17, buku tersebut telah dijadikan sebagai bahan rujukan dasar di universitas-universitas Italia dan Perancis. Bahkan abad Sumber: www.google.com ke-19, bukunya masih dicetak dan digunakan oleh para pelajar kedokteran. Gambar: Ibnu Sina Ibnu Sina juga telah menghasilkan sebuah buku yang diberi judul Remedies for The Heart yang mengandungi sajak-sajak kedokteran. Dalam buku itu, beliau telah menceritakan dan menguraikan 760 jenis penyakit bersama dengan cara pengobatannya. Hasil tulisan Ibnu Sina sebenarnya tidak terbatas kepada ilmu perubatan saja. Tetapi merambah bidang dan ilmu lain seperti metafisik, musik, astronomi, philologi (ilmu bahasa), syair, prosa, dan agama.

Begitu pula sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di Barat. Ilmu pengetahuan di Barat berkembang terutama setelah abad pertengahan. Untuk melihat bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan di Barat, maka harus dilacak ke belakang, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Yunani. Orang-orang Barat pada masa itu banyak mempelajari pemikiran-pemikiran dari para cendeikiawan Muslim, seperti ilmu kedokteran dari Ibnu Sina, sehingga di Barat nama Ibnu Sina dikenal dengan sebutan Avicena. Kajian tentang perkembangan ilmu pengetahuan di Barat dapat merupakan tema dalam sejarah intelektual.

2. Sejarah Ekonomi Sejarah ekonomi timbul dan berkembang dengan caranya sendiri. Kemunculan sejarah ekonomi bermula dari terbitnya karya Wealth of Nations (1770) oleh Adam Smith dan mulai berkembang pesat dengan kemunculan konsepsi sejarah material oleh Karl Marx pada abad ke-19. Sejarah ekonomi terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah bersifat tematik, yaitu yang lebih menekankan aspek kegiatan ekonomi atau tema-tema ekonomi dalam sejarah. Kedua ialah bersifat paradigmatik, yaitu faktor ekonomi dijadikan sebagai skema mental atau asas falsafah dalam mengkaji sejarah. Bagaimana pun, jenis tematik telah mendapat sokongan yang padu daripada para peminat sejarah berbanding jenis paradigmatik yang didorong oleh konsepsi sejarah material Marx. Bidang sejarah ekonomi berkembang pesat dalam abad ke-20 masihi sehingga membentuk dua aliran, yaitu aliran sejarah ekonomi tradisional yang bersifat menyeluruh dan aliran sejarah ekonomi baru atau disebut sebagai cliometrics

Sejarah SMA Kelas X 17 yang bersifat terlalu khusus kepada persoalan ekonomi semata-mata. Pada dasarnya, kedua-dua aliran tersebut terus berkembang secara saling melengkapi antara satu sama lain dalam cara penelitian masing-masing.

Adam Smith Tokoh terkemuka di bidang teori pembangunan ekonomi, Adam Smith, lahir di kota Kirkcaldy, Skotlandia, tahun 1723. Waktu remaja dia belajar di Universitas Oxford, dan dari tahun 1751 sampai 1764 dia menjadi mahaguru di Universitas Glasgow. Selama di situlah dia menerbitkan buku pertamanya, Theory of Moral Sentiments, yang mengangkat dirinya ke tengah-tengah masyarakat intelektual. Tetapi, puncak kemasyhurannya terutama terletak pada buku karya besarnya An Inquiry Into the Nature and Causes of The Wealth of Nations, yang terbit tahun 1776. Buku ini segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasyhuran dan penghargaan berkat karya itu. Dia wafat juga di Kirkcaldy tahun 1790. Dalam buku The Sumber: www.google.com Gambar: Adam Smith Wealth of Nations, Smith sebagian menggunakan pandangan- pandangan Malthus tentang kelebihan penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduanya bersikeras bahwa tekanan penduduk akan mencegah upah naik melampaui batas keperluan (apa yang disebut “hukum baja upah”), Smith menegaskan bahwa kondisi kenaikan produksi upah dapat dinaikkan. Amatlah jelas, kejadian-kejadian membuktikan bahwa Smith benar dalam segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx meleset.

Bidang sejarah ekonomi juga merangkum pelbagai aspek atau bidang berkaitan seperti perniagaan, kuantitatif, dan komoditi. Selain itu, dalam bidang sejarah ekonomi juga terdapat beberapa ciri penting dalam cara penelitiannya, seperti kemampuan membuat generalisasi, kemampuan menyusun data secara kuantitatif, kemampuan membuat kajian komparatif dan mengidentifikasikan pola atau kecenderungan. Kegiatan-kegiatan masyarakat dalam bidang ekonomi di masa lalu dapat ditulis menjadi sejarah ekonomi. Beberapa bentuk-bentuk kegiatan-kegiatan manusia dalam bidang ekonomi misalnya produksi, penjualan, pembelian, penawaran dan permintaan barang-barang, penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan lain- lain. Kegiatan ekonomi pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Ruang lingkup penulisan sejarah ekonomi bisa dalam skala yang lebih mikro maupun makro. Ruang lingkup yang lebih mikro, misalnya kita menulis sejarah ekonomi pedesaan. Hal-hal yang bisa kita kaji dari sejarah ekonomi pedesaan yaitu bagaimana kegiatan sehari-hari masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya? Apakah mereka berdagang? Bagaimana cara berdagang yang mereka lakukan? Apakah mereka bertani? Bagaimana cara bertani yang mereka lakukan? Berapa pendapatan yang mereka peroleh? Apakah dari pendapatan yang mereka peroleh dapat mensejahterakan hidupnya, dan faktor-faktor lainnya. 3. Sejarah Sosial Sejarah sosial adalah sejarah tentang masyarakat. Menurut pendapat sejarawan Belanda, P.J Blok, bahwa sejarah sosial ialah the history of the people. Ia mengkaji mengenai pola-pola kebudayaan masyarakat manusia, terutama yang memperlihatkan aspek-aspek sosial di dalamnya. Antara aspek-aspek yang termasuk dalam bidang ini meliputi kebudayaan, kesenian, kesusastraan, agama, ekonomi, pendidikan, perundangan, pemikiran, keluarga, perempuan, etnik, dan

18 Bab 1 Apa itu Sejarah? sebagainya. Masyarakat dilihat sebagai suatu keseluruhan, sebagai bentukan sosial atau sebagai struktur dan proses. Bagaimanakah suatu struktur masyarakat berubah dalam suatu kurun waktu tertentu, merupakan kajian sejarah sosial. Berbagai aspek kehidupan bisa dilihat sebagai bagian dari kenyataan sosial hidup manusia. Nana Supriatna (1997), mengemukakan bahwa sejarah sosial merupakan sejarah yang mengkaji masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, kelaparan, kebodohan, keterbelakangan dan kemerosotan moral. Masalah-masalah yang berhubungan dengan kepincangan-kepincangan dalam pengadaan pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan menjadi fokus kajian sejarah sosial. Demikian juga dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan perubahan sosial, perubahan tata nilai, agama dan tradisi kebudayaan yang juga ikut berpengaruh terhadap timbulnya masalah sosial. www.google.com Sumber: Gambar: Kehidupan orang miskin di pinggiran kota Dengan demikian sejarah sosial merupakan suatu kajian sejarah tidak hanya menyoroti masalah pertentangan atau gerakan sosial, melainkan berbagai fenomena yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Kelahiran sejarah sosial pada mulanya merupakan respon terhadap penulisan sejarah yang lebih menekankan pada pendekatan politik. Maksud dari pendekatan ini adalah sejarah yang hanya menampilkan “orang-orang” besar, misalnya para raja, penguasa, negara, kerajaan, dan lain-lain. Pendekatan yang bersifat politik memberikan kesan bahwa “orang-orang besarlah” yang berperan dalam sejarah. “Orang-orang kecil” dianggap kurang penting dalam sejarah. Sartono Kartodirdjo (1993) memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tipologi gerakan sosial, yaitu: 1. Gerakan Millenarianisme merupakan gerakan petani yang mengharapkan kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Mereka yakin bahwa gerakannya akan berhasil, maka akan tercipta perdamaian dan kebahagiaan yang sempurna bahwa akan tercipta negara yang maju adil dan makmur yang berada di bawah kepemimpinan yang adil dan jujur percaya ramalan Jayabaya yang kelak akan tercipta negara yang aman dan makmur di bawah seorang ratu adil yang akan membebaskan para petani dari segala penderitaan yang dialami sekarang. 2. Gerakan mesianisme merupakan gerakan petani yang memperjuangkan datangnya seorang juru selamat, ratu adil yang akan menegakkan keadilan dan perdamaian dalam sebuah negara yang makmur dipengaruhi oleh mitos Jawa tentang munculnya ratu adil yang merupakan raja kebenaran, yang akan membebaskan rakyat dari segala penyakit, kelaparan dan setiap jenis kejahatan yang percaya kedatangan raja yang adil ini ditandai dengan bencana alam, menurunnya martabat, kemelaratan, dan penderitaan.

Sejarah SMA Kelas X 19 3. Gerakan nativisme merupakan gerakan petani yang menginginkan bangkitnya kejayaan masa lampau yang dipimpin oleh raja yang adil dan memperhatikan kesejahteraan rakyat. Gerakan ini lebih kepribumian dengan menginginkan tampilnya seorang pribumi sebagai penguasa yang adil seperti terjadi pada masa sebelum datangnya penjajah. 4. Gerakan fisabilillah/perang jihad dimana unsur Islam menjadi dasar bagi gerakan radikalisme agraria. Motivasi untuk menciptakan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang berdasarkan ajaran agama Islam serta mengusir penjajah asing yang kafir. Gerakan ini sangat radikal karena selalu mengantagoniskan lawan sebagai musuh yang bertentangan dengan ajaran Islam. Gerakan ini yakin bahwa apabila mereka mati dalam perlawanan terhadap penguasa kafir maka kelak mereka akan mati syahid dan masuk syurga.

Michael Adas (1988) mengemukakan bahwa terjadinya gerakan sosial itu disebabkan oleh: 1. Adanya ketidakpuasan yang timbul dari pengalaman pribadi dan dendam partisipan yang dihasilkan oleh kondisi kehidupan mereka sehari-hari (dianalisis dengan teori deprivasi relatif) yaitu adanya persepsi atas penyimpangan antara harapan dan kapasitas ini menimbulkan deprivasi perasaan (sense of deprivation) yang secara relatif dan kolektif telah dialami yang membandingkan status dan kemampuan mereka satu sama lain terhadap orang-orang yang ada pada zaman sebelumnya sehingga tercipta standar baru yang menyebabkan tekanan dan keputusasaan yang berat dan merata sehingga timbul gerakan protes kolektif yang direncanakan untuk memperbaiki ketegangan dengan menutup kesenjangan antara pengharapan partisipan dan kapasitas mereka. Tuntutan ekonomi sebagai pusat dalam satu kasus, tetapi ancaman terhadap kepercayaan keagamaan/status sosial pun penting. 2. Adanya birokrasi kolonial dan pergantian di kalangan elit yaitu masalah keabsahan sebagai dampak administrasi kolonial yang meluas jauh di luar pengaruh yang paling nyata terhadap para pemimpin pribumi pada tingkat yang berbeda-beda. 3. Adanya Pergantian kekuasaan, legitiminasi dan deprivasi relatif yaitu munculnya perasaan terdeprevisasi secara cepat dirasakan oleh kelompok- kelompok elit yang digantikan kekuasaan atau dipilih kembali sekadar sebagai pelengkap bagi agen kolonial yang menggantikan dan merampas kekuasaan mereka. 4. Adanya paksaan bagi koloni untuk membayar tanah, buruh dan pajak yang disebabkan karena pembentukan sistem administratif dan hukum kolonial yang merupakan respon dari kebutuhan kapitalisme Laissez-Faire sangat penting bagi tujuan memaksa koloni untuk membayar salah satunya dengan tanam paksa. 5. Adanya pemerasan, pertikaian etnik dan deprivasi relatif. Gerakan revolusioner yang disebabkan karena terjadinya penindasan yang kejam dan kemiskinan yang menghimpit tidak selalu menggerakkan orang untuk memberontak karena potensi protes sosial dengan kekerasan lebih berhubungan dengan defrivasi relatif daripada absolut. Penguasa kolonial Eropa, melalui pengunaan kekuasaan militer dan teknologi komunikasi yang lebih unggul dapat meningkatkan berbagai tuntutan yang dibebankan kepada rakyat petani dalam bentuk jasa buruh dan sejumlah produk. Di bawah pemerintahan kolonial kerangka pemikiran ekonomi yang berorientasi swasembada dipertahankan dan orang Eropa selalu bertindak secara tidak langsung melalui perantara orang pribumi non-Eropa dan imigran.

20 Bab 1 Apa itu Sejarah? 4. Sejarah Keluarga Secara sederhana keluarga merupakan ikatan terkecil dalam bentuk masyarakat. Dalam keluarga terdapat sekumpulan individu-individu. Individu- individu yang ada pada keluarga minimal ayah, ibu, dan anak. Dalam menulis sejarah keluarga, kita tidak hanya melihat keluarga sebagai unit tempat tinggal sekelompok manusia. Seperti telah dikatakan bahwa keluarga merupakan unit kecil dari masyarakat, maka kita bisa melihat keluarga dalam konteks sosiologis dan antropologis. Dalam konteks sosiologis bahwa keluarga adalah sebuah struktur yang dapat berubah, dapat dilihat sebagai unit sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Secara antropologis dalam keluarga terdapat aspek-aspek budaya, sistem nilai dan norma-norma yang berlaku dalam keluarga tersebut. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa keluarga secara sosiologis adalah sebuah bentuk terkecil dari masyarakat yang dapat membentuk suatu struktur. Sebagai suatu struktur, maka keluarga dapat membangun suatu perubahan dalam ruang lingkup yang lebih luas. Sejarah asal usul suatu daerah biasanya dapat dikaitkan dengan lahirnya sebuah keluarga yang menjadi cikal bakal penguasa dari daerah tersebut. Misalnya, sejarah kota Bandung, akan berkaitan dengan keluarga Wiranakusuma sebagai peletak dasar dari Kota Bandung. Bahkan beberapa Bupati-bupati Priangan yang memerintah pada masa kolonial Belanda memiliki hubungan kekeluargaan. Tampilnya keluarga sebagai penguasa awal suatu daerah, dapat menjadikan sebuah keluarga memiliki peran sebagai unit politik. Perkembangan sejarah keluarga bisa berkaitan dengan sejarah perkembangan politik dari www.google.com suatu daerah.

Sumber: Perkembangan sejarah keluarga bisa kita lihat dengan Gambar: Bung Karno, Ibu Fatmawati, Guntur, pendekatan antropologi, misalnya dengan sistem kekerabatan Megawati, dan Sukmawati yang dianut oleh budaya keluarga tersebut. Secara garis besar

sistem kekerabatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu matrilinial dan patrilinial. Matrilinial adalah kekerabatan yang berdasarkan pada garis keturunan ibu. Contoh dalam pelaksanaan sistem matrilinial adalah yang berhak mendapat waris adalah anak perempuan. Sedangkan patrilinial adalah sistem kekerabatan berdasarkan garis keturunan ayah. Pelaksanaan sistem patrilinial, misalnya yang berhak menjadi raja adalah anak laki-laki terutama anak pertama. Pada masa lalu kedudukan Bupati sering diwariskan dari ayah kepada anak laki- lakinya. Dengan adanya sistem kekerabatan ini, tidak menutup kemungkinan akan memperluas jaringan kekuasaan pada daerah-daerah lainnya. Perluasan ini biasnya melalui perkawinan keluarga antarbupati atau raja di masa lalu. Selain unit politik, keluarga juga bisa dilihat sebagai unit ekonomi. Pertumbuhan atau perkembangan suatu perusahaan bisa dilihat dari sejarah keluarga. Bahkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, bisa juga dilihat dari peran yang dilakukan oleh suatu keluarga yang bergerak dalam kegiatan ekonomi. Di beberapa daerah kita sering melihat tumbuhnya perusahaan-perusahaan yang bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dibangun oleh keluarga bahkan terjadi proses regenarasi dalam perkembangannya.

5. Sejarah Politik Sejak muncul ilmu sejarah, nampaknya bidang politik sentiasa menjadi perhatian utama. Hal ini karena sejarah seringkali diungkap sebagai politik masa lampau. Bahkan dikatakan bahwa sejarawan pada masa lampau cenderung melihat

Sejarah SMA Kelas X 21 aspek politik sebagai faktor penggerak yang mengubah perjalanan sejarah manusia. Politik biasanya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan. Dalam kekuasaan terdapat berbagai komponen misalkan penguasa atau pemerintah, sistem pemerintahan, parlemen, undang-undang, partai politik, negara, kerajaan, dan lain-lain. Penulisan sejarah yang bertemakan komponen- komponen tersebut biasanya dinilai sebagai sejarah politik. Penulisan sejarah politik biasanya menampilkan peran-peran “orang besar”, maksudnya adalah orang-orang yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kekuasaan. Dalam sejarah politik, “orang-orang besar” dianggap sebagai kekuatan yang menentukan jalannya sejarah. “Orang-orang besar” misalnya raja atau pemimpin negara, misalnya Hitler, Kaisar Hirohito, dan www.google.com Musolini. Sumber: Gambar: Kaisar Hirohito

Adolf Hitler Adolf Hitler dilahirkan di sebuah rumah tumpangan “Braunauam” di Austria dan merupakan dari berketurunan Jerman. Ayah Adolf Hitler adalah seorang pegawai kastam sementara ibunya sangat memanjakannya. Hitler tidak begitu cermelang dari segi pelajaran dan tidak begitu menggemari bandar Vienna tempat dia dilahirkan. Hitler sebaliknya lebih mengemari bandar Munich, tempat dia tinggal semenjak 1912. Hitler mempunyai sikap suka termenung, tidak ramah dan mudah mengikut perasaan. Sifatnya ini mungkin terbentuk akibat kekecewaan ketika Hitler menjadi seorang artis di Vienna. Hitler pernah menjadi seorang pegawai penyiasat tentara di Munich dan terlibat dengan penyiasatan tentang aktivis Partai Pekerja Jerman. Di situ Hitler mulai berkecimpung dalam politik secara tidak langsung. Hitler kemudian berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengurus Partai Pekerja German pada bulan Julai 1921. Hitler mengganti nama Parti Pekerja German dengan Nationalist Socialist German Workers Party (NSDAP) ataupun parti Nazi. Perlahan-lahan partai Nazi terbentuk dengan logo swastika, membentuk pasukan penguasa yang dikenali sebagai ‘storm troopers’ dan anti Yahudi. Hitler mengecam secara mutlak Perjanjian Perdamaian Versailles dan mereka yang terlibat dengannya. Pada bulan Sumber: www.google.com November 1923, Hitler melancarkan ‘putsch’ (kudeta) di Munich tetapi gagal. Akibat dari itu, Hitler telah dipenjarakan di penjara Landesburg dan Gambar: Adolf Hitler setelah dia keluar, Hitler menjadi lebih arif dalam seluk beluk politik. Hitler masih mengamalkan taktik kekerasan, tetapi pada masa yang sama Hitler menjalin hubungan erat dengan pihak konservatif yang ingin menggunakannya sebagai alat menentang ancaman komunis. Hitler kemudian menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai, dan menggati nama partai kepada parti Nazi ‘National Socialist German Labour Party’. Hitler membentuk dasar anti yahudi, anti demokrasi dan kepercayaan kepada kuasa mutlak. Hitler menjalankan dasar memberi sedikit keistimewaan kepada mereka yang menyokong, mengancam mereka yang menentang dan propaganda bersifat patriotik kepada orang awam.

Dalam penulisan sejarah yang lama, kita sering menemukan sejarah politik, misalnya jatuh bangun dan pergantian pada dinasti-dinasti lama. Pergantian dinasti lebih dilihat sebagai ulah atau perilaku dari rajanya sendiri. Penulisan sejarah pada periode kerajaan-kerajaan Hindu atau Islam misalnya, menunjukkan bagaimana peran sentral para raja dalam menentukan kebijakan negerinya.

22 Bab 1 Apa itu Sejarah? Penulisan sejarah politik yang kontemporer misalnya penulisan tentang peran parlemen. Sejarah Indonesia pada masa demokrasi liberal bisa ditulis dengan penulisan sejarah politik. Pada masa demokrasi liberal, Indonesia mengalami jatuh bangunnya parlemen akibat adanya mosi tidak percaya. Kita yang menulis sejarah tersebut harus bisa melihat aspek politik, mengapa pada masa itu parlemen sering jatuh. Untuk menjawabnya kita bisa melihat dari undang-undang yang berlaku saat itu, partai-partai politik yang terlibat, ideologi dan misi dari masing-masing partai politik, program-program dari masing-masing kabinet, dan aspek-aspek politik lainnya. 6. Sejarah Militer Sejarah militer dapat didefinisikan sebagai sejarah angkatan bersenjata dan perilaku perang. Beberapa hal yang dapat dibahas dalam sejarah perang, misalnya strategi yang digunakan, kekuatan pasukan yang berperang, senjata yang digunakan. Dalam penulisan sejarah militer yang sudah berkembang, penulisan sejarah perang tidak hanya ditonjolkan aspek-aspek operasional militer semata. Sejarah perang bisa dilihat dari aspek-aspek lainnya, misalnya aspek ekonomi. 7. Sejarah Kebudayaan Sejarah kebudayaan adalah kajian yang merangkum keseluruhan cara hidup masyarakat manusia, yaitu meliputi sistem sosial, ekonomi, politik, agama, moral, adat istiadat, undang-undang, kesenian, bahasa, ilmu 30 Tahun Indonesia Merdeka pengetahuan dan sebagainya. Menurut Ismaun sejarah selalu terkait dengan kebudayaan karena sejarah terjadi sebagai konsekuensi

Sumber: manusia dalam berkiprah di lingkungan kebudayaannya. Tidak ada Gambar: Panglima Besar Jenderal sejarah yang terlepas dari akar kebudayaannya. Setiap sejarah selalu Soedirman terkait dengan kebudayaannya. Sejarah kebudayaan juga dikatakan sebagai bagian sejarah sosial, namun cara perkembangannya berbeda. Secara khusus, kajian sejarah kebudayaan dapat dibagi kepada dua, yaitu kebudayaan tinggi atau elit dan kebudayan popular atau massa. Di antara kedua-duanya, kebudayaan popularlah yang sering menjadi tumpuan dalam kajian budaya.

Budaya Perunggu di Indonesia Di Indonesia zaman logam tersebut dikenal dengan zaman perunggu. Menurut Von Heine Gudern pendukung kebudayaan perunggu datang ke Indonesia kurang lebih 500 tahun Sebelum Masehi. Sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang disebut Dentero Melayu atau Melayu Muda dan sebelumnya bangsa proto Melayu atau Melayu tua zaman Neolithikum. Hasil-hasil kebudayaan perunggu di Indonesia adalah kapak corong dan nekara. Kapak corong banyak sekali jenisnya, ada yang kecil bersahaja, ada yang besar dan memakai hiasan, ada yang pendek lebar, bulat dan ada pula yang panjang serta sisinya atau disebut candrana. Di lihat dari bentuknya, kapak-kapak corong tersebut tentunya tidak digunakan sebagaimana kapak, melainkan sebagai alat kebesaran atau benda upacara. Hal ini menunjukkan bahwa kapak corong yang ditemukan di Indonesia peninggalan zaman perunggu memiliki nilai- nilai sakral atau nilai religi. Bentuk-bentuk corong tersebut ditemukan di Irian Barat dan sekarang disimpan di Belanda. Sedangkan kapak upacara yang ditemukan pada tahun 1903 oleh ekspedisi Wichman di Sentani disimpan di musium lembaga kebudayaan Indonesia di Jakarta. Sumber: www.google.com Gambar: Budaya Perunggu di Indonesia

Sejarah SMA Kelas X 23 Benda-benda yang terbuat dari perunggu mempunyai nilai seni yang tinggi seperti yang ditemukan berupa jelang kaki atau benggel, gelang, anting-anting, kalung dan cincin. Di samping itu seni menuang patung sudah ada dengan ditemukannya patung-patung, juga memiliki nilai ekonomi dengan ditemukannya cincin dengan lubang kecil yang diperkirakan sebagai alat tukar.

8. Sejarah Agama Biasanya tumpuan kajian bidang sejarah agama mengenai sejarah dan perbandingan agama-agama di dunia ini. Umumnya, dalam perkembangan ilmu pengetahun, bidang tersebut sejarah agama telah melahirkan pelbagai aspek dan bidang-bidang dikaji sebagai salah satu bidang ilmu seperti falsafat agama, sosiologi agama, psikologi agama dan juga antropologi agama. Setelah beberapa perincian dibuat mengenai bidang penelitian sejarah dalam bagian ini, dapat dirumuskan bahawa sejarah adalah suatu bidang penelitian yang amat luas. Oleh karna itu, bagi seseorang sejarawan yang ingin melakukan penelitian, dia perlu memfokuskan kepada satu bidang kajian yang khusus dan semestinya bidang itu adalah yang diminati. Aspek pengkhususan secara tematik dalam sesuatu bidang itu amat penting kepada seseorang yang ingin menjadi penyelidik sejarah agar dapat menghasilkan satu kajian yang lebih mendalam dan bermakna.

Kelahiran Agama Buddha Agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya sang Buddha Siddharta Gautama. Siddharta Gautama dilahirkan pada tahun 563 SM di tanah Lumbini dekat Kapilavastu. Ayahnya Suddhodana adalah seorang raja dari marga Sakya yang negerinya terletak di sudut Selatan Nepal dengan Kapilavastu sebagai ibu kotanya. Ibunya Maya meninggal dunia ketika dia berumur tujuh hari dan anak itu dibesarkan oleh saudara perempuan ibunya, yakni Pajapati. Siddharta Gautama telah mencapai bodhi atau pemancar cahaya dan menjadi Buddha atau seorang yang Sumber: www.google.com Gambar: Siddarta Gautama diterangi. Dalam proses perkembangan selanjutnya, agama Buddha telah menyentuh hampir seluruh benua Asia. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan- perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisi Theravada (Hinayana), Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana), yang sejarahnya ditandai dengan masa pasang dan surut.

D. Periodisasi dan Kronologi Sejarah

1. Periodisasi Sejarah Periodisasi mengungkapkan ikhtisar sejarah di dalamnya dapat dikenali jiwa dan semangat zaman, dengan pola dan stuktur urutan kejadian atau peristiwa-peristiwa. Maksud mengadakan periodisasai ialah untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dengan berbagai aspeknya. Penyusunan periodisasi tergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, sosial- ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, tergantung pada pendiriannya. Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi, misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu, mengumpulkan makanan, mulai menanam, berkebun atau bersawah sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya. Masa berburu dan

24 Bab 1 Apa itu Sejarah? mengumpulkan makanan, misalnya masa dimana manusia masih tergantung pada alam. Untuk mencapai kebutuhan hidupnya manusia tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Kehidupan sosial pada masa berburu, yaitu berkelompok-kelompok dan berpindah-pindah atau nomaden. Masa berkebun atau bersawah kehidupan manusia sudah mulai menetap, karena manusia sudah mampu mengolah alam dalam bentuk berkebun atau bersawah. Kehidupan sosial-ekonominya, sudah tidak lagi tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Ada proses produksi walaupun masih sederhana. Menurut Ismaun, periodisasi yang paling mudah adalah pembabakan yang disusun menurut urutan abad. Tetapi periodisasi yang demikian tidak mengungkapkan corak yang khas zaman-zaman yang ditinjau. Dasuki dalam Ismaun menyatakan misalnya, dalam sejarah Eropa Barat, ada zaman-zaman dengan nama-nama abad yang mempunyai watak-watak tertentu, seperti abad ke 18 dan abad ke-19. Sedangkan Cellarius membagi sejarah Barat atas tiga periode yaitu zaman kuno, zaman pengetahuan, dan zaman modern. Menurut Ismaun, periodisasi juga dapat dibuat menurut urutan pergantian dinasti-dinasti. Sejarah, misalnya Mesir Kuno dan Cina, adalah contoh periodisasi yang demikian lazim digunakan dan mudah dilaksanakan. Sejarah bangsa-bangsa Asia pada umumnya dilukiskan menurut babakan waktu dinasti, karena kedudukan raja dianggap sangat penting dalam masyarakat. Periodisasi menurut urutan pergantian dinasti-dinasti akan bermakna jika diterapkan dalam sejarah monarki-monarki absolut. Tetapi periodisasi tersebut tidak akan bermakna dalam pembahasan sejarah mengenai monarki-monarki konstitusional dengan pemerintahan parlemener, lebih lagi dalam sejarah republik-republik berdasarkan demokrasi. Salah satu contoh periodisasi menggunakan urutan dinasti adalah yang terjadi di Cina, yaitu: Berpikir Kreatif 1) Dinasti Shang, 1450 – 1050 S.M. Buatlah periodisasi sejarah 2) Dinasti Chou, 1050 – 247 SM Indonesia pada masa pemerintahan Sukarno 3) Dinasti Chin, 256 – 207 SM sampai masa pemerintahan 4) Dinasti Han, 206 SM – 220 M Suharto dengan menggunakan 5) Dinasti Sui, 580 – 618 M berbagai sumber rujukan, baik 6) Dinasti Tang, 618 – 906 M buku, majalah, surat kabar 7) Dinasti Mongol, 1280 – 1369 M dan internet. 8) Dinasti Ming, 1368 – 1644 M 9) Dinasti Mancu, 1644 – 1911 M 2. Kronologi Sejarah Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi. Ada tahapan-tahapan yang mengantarkan peristiwa itu terjadi. Berbagai kronologi yang ada dalam sejarah, misalnya kronologi lahirnya kerajaan, keraton, pembrontakan, perang, dan lain-lain. Misalnya, kronologi terbentuknya Kasunanan Surakarta seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

No Tahun Peristiwa 1 1558 M Ki Ageng Pemanahan dihadiahi Hutan Mentaok wilayah yang dinamakan Mataram yang masih kosong oleh Sultan Pajang atas jasanya mengalahkan Arya Penangsang. Ki Ageng Pemanahan adalah putra Ki Ageng Ngenis atau cucu Ki Ageng Selo tokoh ulama besar dari Selo kabupaten Grobogan. 2 1577 M Ki Ageng Pemanahan membangun istananya di Pasargede atau Kotagede. Selama menjadi penguasa Mataram ia tetap setia pada Sultan Pajang.

Sejarah SMA Kelas X 25 3 1584 M Beliau meninggal dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Kotagede. Sultan Pajang kemudian mengangkat Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan sebagai penguasa baru di Mataram. Sutawijaya juga disebut Ngabei Loring Pasar karena rumahnya di sebelah utara pasar. Berbeda dengan ayahnya, Sutawijaya tidak mau tunduk pada Sultan Pajang. Ia ingin memiliki daerah kekuasaan sendiri bahkan ingin menjadi raja di seluruh Pulau Jawa.

41588 M Mataram menjadi kerajaan dengan Sutawijaya sebagai Sultan bergelar Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama. Artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. dengan wilayah pemerintahan seluruh jawa.

51601 M Panembahan Senapati wafat dan digantikan putranya, Mas Jolang yang kemudian dikenal sebagai Panembahan Seda ing Krapyak.

6 1613 M Mas Jolang wafat kemudian digantikan oleh Pangeran Arya Martapura. Tetapi karena sering sakit kemudian digantikan oleh kakaknya Raden Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Abdurrahman dan juga terkenal dengan sebutan Prabu Pandita Hanyakrakusuma. Pada masa Sultan Agung kerajaan Mataram mengalami puncak perkembangan pada kehidupan politik, militer, kesenian, kesusastraan, dan keagamaan. Ilmu pengetahuan seperti hukum, filsafat, dan astronomi juga dipelajari.

7 1645 M Sultan Agung wafat dan digantikan putranya Amangkurat I. Setelah wafatnya Sultan Agung, kerajaan Mataram mengalami kemunduran.

8 1726 M Keraton Surakarta Hadiningrat dipimpin oleh seorang raja, bernama Sri Susuhunan Paku Buwono II ( PB II ). Pada saat pemerintahan beliaulah terjadi pertentangan dengan Pengeran Mangkunegoro, dan akhirnya pangeran dibuang ke Sri Lanka dan Afrika Selatan. Apa yang terjadi dengan Sang Pangeran tersebut ternyata membuahkan dendam terhadap putranya Sang Pangeran, Raden Mas Sahid.

9 1740 M Terjadi pemberontakan oleh kaum keturunan Cina, dan pemberontak berhasil menguasai keraton Kartasura, pasukan keraton dan PB II melarikan diri ke Ponorogo. Dengan meminta bantuan VOC, pemberontak berhasil dikalahkan.

10 1745 M Beliau memerintahkan untuk mencari daerah baru yang bisa dijadikan Pusat pemerintahannya yang baru. Pada akhirnya dipilihlah daerah dusun Sala (Solo), daerah tersebut teletak di sebelah barat sungai paling panjang di pulau jawa yaitu Bengawan Solo, dan pada akhirnya nama daerah tersebut diganti menjadi Surakarta Hadiningrat.

26 Bab 1 Apa itu Sejarah? 11 1746 M Pemerintahan PB II banyak menghadapi pemberontakan, diantaranya adalah pemberontakan oleh Pangeran Mangkubumi yang tidak puas atas putusan penyerahan wilayah kepada VOC karena balas budinya menumpas pemberotakan Sunan Kuning. Sementara itu Raden Mas Sahid juga memperhebat perlawanan terhadap prajurit dari PB II. Pangeran Mangkubumi yang kelak di kemudian hari akan bertahta di Yogyakarta, dengan gelar Hamengkubuwono.

12 1749 M Paku Buwono II wafat, dan kedudukannya digantikan oleh putranya dengan gelar Paku Buwono III (PB III).

13 1755 M Dilaksanakan Perjanjian Gianti yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, Kesultanan Yogyakarta dengan raja bergelar Sultan Hamengku Buwono dan Kesunanan Surakarta dengan raja bergelar Paku Buwana

14 1757 M Diadakan perjanjian di Salatiga yang melahirkan ketetapan bahwa Raden Mas Sahid berhak untuk menduduki jabatan Adipadi di Mangkunegaran, dengan gelar Mangkunegaran I. Dengan kata lain, Surakarta juga dibagi menjadi dua bagian yaitu daerah Kasunanan Surakarta dan daerah Mangkunegaran.

E. Kegunaan Sejarah Sejarah dalam kehidupan manusia begitu penting. Hal ini diungkapkan Gotthold Tphraim seorang kritikus dari Jerman bahwa tanpa sejarah, setiap jam kita akan diancam bahaya diperdayakan oleh pembual-pembual bodoh, yang tidak jarang memuji sebagai penemuan-penemuan apa yang telah diketahui dan diyakini oleh manusia beribu-ribu tahun yang lalu. Sebelum lebih jauh mengkaji tentang kegunaan ilmu sejarah, coba kalian isi teka-teki silang di bawah ini:

Teka-Teki Sejarah

1 MENDATAR: 2. Sejarah dapat dijadikan sebagai pelajaran. 234. Pembinaan profesi kesejarahan 5. Meningkatkan pengertian dan pemahaman masa lampau agar menjadi pelajaran (dibalik) 6. Kesadaran sejarah (disingkat) 4 7. Tokoh yang berpandangan bahwa belajar sejarah menimbulkan rasa ingin tahu siswa.

MENURUN: 1. Tokoh yang membagi fungsi sejarah menjadi dua 3. Sejarah sebagai pendidikan moral 4. Membantu membangun proses pembelajaran 5 8. Liberal education (disingkat)

6 7 8

Sejarah SMA Kelas X 27 Kuntowijojo mengatakan bahwa fungsi sejarah dapat dibagi menjadi dua yakni fungsi instrinsik dan fungsi ekstrinsik. Fungsi instrinsik, yakni kegunaan dari dalam yang nampak terkait dengan keilmuan dan pembinaan profesi kesejarahan. Misalnya, sejarah sebagai kisah atau peristiwa. Sejarah dapat juga digunakan untuk memahami eksistensi masa lampau. Setelah memahami eksistensi masa lampau seseorang dapat melestarikan tetapi sebaliknya bisa menolak. Di samping itu, sejarah juga sebagai profesi. Maksudnya dengan sejarah dapat digunakan untuk mengembangkan profesi, seperti dengan menulis sejarah, mengembangkan organisasi profesi sejarawan. Sedang fungsi ekstrinsik terkait dengan proses penanaman nilai, proses pendidikan, liberal education Misalnya sejarah sebagai pendidikan moral. Dengan peristiwa sejarah seseorang akan mendapatkan pelajaran baik-buruk, benar-salah, berhak-tidak berhak, merdeka-terjajah. Sejarah sebagai pendidikan penalaran. Maksudnya dengan sejarah seseorang akan berlatih berpikir kritis, berpikir sebab-akibat dengan mengingat multifaktor. Sejarah dapat menjadi pendidikan politik. Maksudnya setiap orang setelah memahami peristiwa sejarah diharapkan berperilaku yang cocok dengan program politik negara demokratis.

Fungsi Sejarah sebagai Ilmu Menurut Ismaun mengatakan bahwa fungsi sejarah sebagai ilmu pada umumnya dapat dibedakan: a. Fungsi Ilmiah (teoretis), ialah sama dengan fungsi ilmu pada umumnya. Menurut Betrand Russel ada dua fungsi, yaitu: • Untuk memungkinkan kita mengetahui atau mengerti sesuatu. • Memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu. b. Fungsi Praktis, yakni dari ilmu sejarah diperoleh kegunaan praktis (practical value). Fungsi praktis pengajaran sejarah dapat diartikan secara positif, tetapi juga dapat diartikan secara negatif. Fungsi sejarah pada hakikatnya untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman yang mendalam dan lebih baik tentang masa lampau, untuk dapat memahami masa sekarang serta dalam prospektif masa yang akan datang.

Dalam pembelajaran di sekolah, fungsi sejarah adalah untuk memperkenalkan peserta didik kepada pengalaman kolektif dan masa lalu bangsanya. Tanpa sejarah kita tidak mempunyai pengetahuan mengenai siapa kita ini dan bagaimana kita menjadi seperti sekarang ini. Adalah peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam sejarah yang membuat kita tahu apa yang telah dipikirkan, dirasakan, atau diperbuat oleh manusia. Pada gilirannya, orang-orang sesudah kita tidak akan mengetahui keberadaan kita sekarang ini, jika kita tidak meninggalkan catatan-catatan mengenai kehadiran diri kita. Kajian sejarah itu penting bukan hanya karena sejarah menceritakan kepada kita tentang diri kita sebagai manusia di dunia, tetapi juga nilainya (value) dalam mengembangkan kemampuan kita berpikir dan melakukan inkuiri. Berdasarkan hal tersebut, mempelajari sejarah mampu mengabadikan pengalaman masyarakat masa lampau yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa terdapat empat fungsi sejarah, yaitu: 1) Fungsi rekreatif, yaitu sejarah sebagai pendidikan keindahan, sebagai pesona perlawatan. Hanya pada fungsi rekreatif ini menekankan pada upaya untuk menumbuhkan rasa senang untuk belajar dan menulis sejarah. Kalau yang dipelajari berkait dengan sejarah naratif dan isi kisahnya mengandung hal-hal yang terkait dengan keindahan, dengan romantisme, maka akan melahirkan kesenangan astetis. Tanpa beranjak dari tempat duduk, seseorang yang mempelajari sejarah dapat menikmati bagaimana kondisi saat itu. Jadi, seolah-olah seseorang tadi sedang berekreasi ke suasana yang lalu.

28 Bab 1 Apa itu Sejarah? 2) Fungsi inspiratif. Fungsi ini terkait dengan suatu proses untuk memperkuat identitas dan mempertinggi dedikasi sebagai suatu bangsa. Dengan menghayati berbagai peristiwa dan kisah-kisah kepahlawanan, memperhatikan karya-karya besar dari para tokoh, akan memberikan kebanggaan dan makna yang begitu dalam bagi generasi muda. Karena itu, dengan mempelajari sejarah akan dapat mengembangkan inspirasi, imajinasi dan kreativitas generasi yang hidup sekarang dalam rangka hidup berbangsa dan bernegara. Fungsi inspirasi juga dapat dikaitkan dengan sejarah sebagai pendidikan moral. Sebab setelah belajar sejarah, seseorang dapat mengembangkan inspirasi dan berdasarkan keyakinannya dapat menerima atau menolak pelajaran yang terkandung dalam peristiwa sejarah yang dimaksud. Kaitannya dengan fungsi inspiratif, C.P. Hill juga menambahkan bahwa belajar sejarah dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap perjuangan dan pemikiran serta karya-karya tokoh pendahulu. 3) Fungsi instruktif. Yaitu sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini sejarah dapat berperan dalam upaya penyampaian pengetahuan dan keterampilan kepada subjek belajar. Fungsi ini sebenarnya banyak dijumpai, tetapi nampaknya kurang dirasakan, atau kurang disadari, karena umumnya terintegrasi dengan bahan pelajaran teknis yang bersangkutan. 4) Fungsi edukatif. Maksudnya adalah bahwa sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Sejarah juga mengajarkan tentang contoh yang sudah terjadi agar seseorang menjadi arif, sebagai petunjuk dalam berperilaku. Wiriatmadja menyatakan sejarah berfungsi untuk membangkitkan kesadaran dalam kaitannya dengan kehidupan bersama dalam komunitas yang lebih besar, sehingga tumbuh kesadaran kolektif dalam memiliki kebersamaan dalam sejarah. Proses pengenalan diri inilah yang merupakan titik awal dari timbulnya rasa harga diri, kebersamaan, dan keterikatan (sense of solidarity), rasa keterpautan dan rasa memiliki (sense of belonging), kemudian rasa bangga (sense of pride) terhadap bangsa dan tanah air sendiri. Mempelajari sejarah memiliki tujuan agar siswa memperoleh kemampuan berpikir historis dan pemahaman sejarah. Melalui pembelajaran sejarah siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia. Pembelajaran sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari adanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda tentang masa lampau untuk memahami masa kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapi masa yang akan datang. Sesuai dengan fungsi institusional SMA dan kematangan psikologis siswa, maka tujuan mempelajari sejarah di SMA dapat diarahkan pada kemampuan berpikir kritis, analisis, dan keterampilan

www.google.com prosesual yang didasarkan pada disiplin ilmu sejarah. Dalam jenjang pendidikan ini tujuan utama

Sumber: pembelajaran sejarah bukan lagi untuk menambah Gambar: Siswa yang sedang belajar keluasan pengetahuan tentang berbagai peristiwa

Sejarah SMA Kelas X 29 yang terjadi, tetapi justru untuk mendalami peristiwa tertentu. Artinya, tujuan pendidikan sejarah di SMA itu sudah dapat diarahkan kepada tujuan pendidikan sejarah sebagai disiplin ilmu. Di samping tujuan yang diutamakan di atas, pada tingkat pendidikan manapun kurikulum sejarah itu sudah harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata di sekelilingnya. Kurikulum sejarah di sekolah, dengan demikian, harus mampu memberikan pengalaman kepada siswa untuk menarik pelajaran dari peristiwa sejarah, melihat relevansi dengan peristiwa/kehidupan masa kini, dan dikembangkan untuk kehidupan masa datang. Siswa yang belajar sejarah tidak boleh lagi berada dalam suatu lingkungan asing yang mereka sebut masa lalu, ceritera tentang nenek moyang, ataupun kisah tentang kerajaan tertentu. Dengan tujuan kurikulum yang demikian, maka siswa yang belajar sejarah dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan mereka. Sejarah bukan lagi hanya sekadar sesuatu yang harus dihafalkan, nama yang harus diingat, angka tahun yang harus disebutkan, tetapi juga adalah merupakan suatu kurikulum yang mampu membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa. Melalui proses belajar dari peristiwa sejarah (bukan menghafal fakta) mereka dapat mengambil kehidupan bangsanya secara lebih baik dan mempersiapkan kehidupan pribadi dan bangsanya yang lebih siap dan dalam posisi yang memimpin untuk kehidupan abad ke-21 M.

Ringkasan

1. Sejarah berasal dari kata syajarotun yang berarti pohon kayu. Istilah yang memiliki makna sama dengan kata syajaratun adalah silsilah, riwayat atau hikayat, kisah dan tarikh. Muncullah beragam definisi sejarah dari para tokoh baik dari Indonesia maupun luar negeri. 2. Sejarah memiliki tiga unsur penting, yaitu waktu, ruang, dan manusia. 3. Sejarah dibagi menjadi tiga yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai ilmu. Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas, historia in concreto, yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu atau masa yang lampau. Sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. Sejarah sebagai kisah merupakan hasil rekonstruksi dari suatu peristiwa oleh para sejarawan. Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan (a body of knowledge) tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur, dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para sejarawan. 4. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah meliputi: a. peristiwa sosial, b. peristiwa ekonomi, dan peristiwa politik. 5. Sejarah dibagi menjadi 8 jenis yaitu: 1. Sejarah Intelektual, 2. Sejarah Ekonomi, 3. Sejarah Sosial 4. Sejarah Keluarga, 5. Sejarah Politik, 6. Sejarah Militer, 7. Sejarah Kebudayaan, dan 8. Sejarah Agama 5. Periodisasi merupakan batang tubuh cerita sejarah. Periodisasi mengungkapkan ikhtisar sejarah di dalamnya harus dapat dikenali jiwa atau semangat setiap zaman, masing-masing pola dan stuktur urutan kejadian atau peristiwa-peristiwa. Periodisasi dimaksudkan untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan saling hubungannya dengan berbagai aspeknya. 6. Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi. 7. Fungsi sejarah dapat dibagi menjadi dua, yakni fungsi instrinsik dan fungsi ekstrinsik. Di samping itu, fungsi sejarah dibagi menjadi dua, yaitu fungsi ilmiah dan fungsi praktis. Fungsi lain dari sejarah adalah rekreatif, inspiratif, edukatif, dan instruktif.

30 Bab 1 Apa itu Sejarah? Menggugah Kreativitas “Lakukan wawancara kepada teman kalian atau guru sejarah di sekolahmu mengenai manfaat mempelajari sejarah. Buatlah laporan dari hasil wawancara dan presentasikanlah di depan kelas.

Evaluasi

A. Menjodohkan Jodohkan antara pernyataan dalam kolom A dengan pernyataan kolom B di bawah ini!

No Kolom A Jawaban Kolom B

1 Sejarah merupakan hasil penafsiran terhadap a. Edukatif kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau. b. Generalisasi c. Heredotus 2 Sejarah merupakan kenangan masa lalu manusia. d. Ismaun

3 Keterangan langsung dari para pelaku atau saksi e. Inspiratiff. sejarah f. Kronologi 4 Tempat dimana terjadinya sebuah peristiwa. g. Muhammad Yamin 5 Persitiwa yang menyebabkan timbulnya h. Periodisasi perubahan sosial i. Peristiwa ekonomi 6 Susunan peristiwa yang dialami umat manusia j. Peristiwa sosial

7 Kesimpulan umum dari sebuah peristiwa k. Rekreatif l. Robert V. Daniels 8 Sejarah dapat menumbuhkan rasa cinta atau senang m. Ruang 9 Sejarah dijadikan sebagai pelajaran bagi manusia n. Sumber lisan o. Sumber tertulis 10 Sejarah sebagai alat memperkuat jati diri bangsa

B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Mengapa sejarah memiliki hubungan yang erat C. Sejarah merupakan perjalanan hidup dengan kehidupan manusia? manusia pada masa lampau. A. Kehidupan manusia dibentuk oleh D. Sejarah terjadi pada manusia yang selalu sejarah berkembang B. Manusia yang menciptakan sejarah E. Sejarah tumbuh, hidup dan berkembang C. Manusia memengaruhi gerak sejarah terus sepanjang masa. D. Sejarah menceritakan kisah hidup 3. Tokoh yang menyatakan bahwa sejarah sebagai manusia rekaman kehidupan manusia adalah... . E. Sejarah merupakan kenangan masa lalu A. Heredotus manusia B. Ismaun 2. Apa makna dari pengertian sejarah sebagai C. J. Bank pohon kayu? D. Muhammad Ali A. Mempelajari riwayat dan peristiwa yang E. Sir Charles Firth membentuk kelangsungan hidup. 4. Apa alasan peristiwa sejarah disebut sebagai B. Mempelajari sejarah hakikatnya suatu peristiwa yang abadi? mempelajari perubahan. A. Inspirasi bagi perubahan bangsa B. Memberi hikmah pada manusia

Sejarah SMA Kelas X 31 C. Menjadi pedoman hidup manusia 8. Di bawah ini adalah salah satu peristiwa sejarah D. Terjadi hanya satu kali dalam hidup sosial, kecuali... . manusia A. Revolusi Industri E. Tidak pernah berubah-ubah B. Revolusi Perancis 5. Mengapa peristiwa sejarah dipandang sebagai C. Revolusi Agraria peristiwa yang unik? D. Revolusi Hijau A. Hanya terjadi satu kali E. Revolusi Bunga B. Menjadi bagian dari peristiwa lainnya 9. Sejarah memberikan pelajaran yang berharga C. Mengantarkan manusia pada masa bagi manusia adalah fungsi... . silam A. edukatif D. Penghubung peristiwa lainnya B. ilmiah E. Terjadi dalam kehidupan manusia C. inspiratif 6. Mengapa konsep kronologi penting dalam D. praktis mengkaji peristiwa sejarah? E. rekreatif A. Membuat urutan-urutan peristiwa 10. Manusia harus belajar dari peristiwa sejarah berdasarkan tahun atau abad supaya... . B. Memudahkan dalam mengelompokkan A. mempersiapkan diri menyongsong masa berbagai peristiwa depan C. Menetapkan suatu peristiwa sebagai B. menghindari perbedaan pendapat tonggak sejarah C. mengenang perjuangan bangsanya D. Mengungkapkan terjadi suatu peristiwa D. tidak melupakan jasa para pejuang E. Menyeleksi berbagai peristiwa E. tidak terulang kembali peristiwa yang sama 7. Sumber sejarah primer adalah bukti atau fakta sejarah yang diperoleh dari... . A. cerita orang lain B. dokumen-dokumen C. pelaku sejarah D. peninggalan sejarah E. tulisan sejarah

C. Essay: Jawablah pertanyaan dibawah ini secara jelas dan singkat! 1. Jelaskan 3 (tiga) alasan mengapa timbul perbedaan pandangan mengenai definisi sejarah? 2. Mengapa periodisasi penting dalam sejarah? 3. Apa hubungan antara ruang, manusia, dan aktivitas? 4. Sebutkan 3 (tiga) contoh fungsi sejarah sebagai fungsi rekreaktif? 5. Sebutkan 4 (empat) manfaat yang kalian rasakan dengan mempelajari sejarah?

32 Bab 1 Apa itu Sejarah? BAB II

MELESTARIKAN TRADISI SEJARAH MASA PRA AKSARA DAN MASA AKSARA Sumber: www.google.com Masyarakat Indonesia memiliki cara yang unik dalam mengabadikan pengalaman hidupnya. Bagi masyarakat masa pra-aksara, mengabadikan sejarah kehidupannya melalui tradisi lisan. Sedangkan masyarakat masa aksara atau sudah mengenal tulisan, sejarahnya diabadikan dalam bentuk naskah yang ditulis dengan berbagai bahasa, khususnya bahasa daerah. Pada bab kedua ini, kalian akan mempelajari kebiasaan atau tradisi masyarakat masa pra-aksara dalam mengabadikan pengalaman hidupnya dan jenis-jenis tradisi lisan yang berkembang di masyarakat Indonesia. Selain itu, kajian juga mempelajari tradisi masyarakat masa aksara untuk mengabadikan perjalanan hidupnya. Diharapkan dengan mempelajari materi tersebut, kalian dapat menghargai dan melestarikan berbagai tradisi lisan dan tulisan yang dijadikan sebagai asset sejarah bangsa Indonesia. Kata Kunci: tradisi lisan, foklor, legenda, dongeng, upacara, lagu, tradisi tulisan, dan penulisan sejarah Indonesia.

A. Cara Masyarakat Masa Pra Aksara Mewariskan Sejarah

Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, memiliki cara yang berbeda dengan masyarakat yang sudah mengenal tulisan, dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa yang mereka anggap penting. Peristiwa- peristiwa penting itu dapat berupa peristiwa-peristiwa alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir, asal-usul suatu tempat, dan lain-lain. Selain peristiwa alam, ada pula peristiwa yang terjadi dalam lingkungan sosial kehidupan manusia itu sendiri seperti asal-usul kelompok masyarakatnya, peperangan, peran seorang tokoh, dan lain-lain. Peristiwa-peristiwa pada masyarakat yang belum mengenal tulisan tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis. Jika menjelaskan suatu asal-usul tempat, maka yang dijadikan bukti hanya bukti benda atau artefak dari benda itu sendiri. Penjelasan www.google.com terhadap asal-usul suatu tempat itu lebih banyak berupa cerita lisan.

Sumber: Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan terdapat upaya untuk mengabadikan pengalaman masa lalunya melalui cerita yang disampaikan secara lisan dan terus-menerus diwariskan dari generasi ke generasi. Berpikir Kreatif Pewarisan ini dilakukan dengan tujuan masyarakat yang menjadi generasi berikutnya memiliki rasa kepemilikan atau mencintai cerita masa lalunya. Gambar apakah di atas? Apakah gambar di atas Bahkan masa lalunya harus diyakini sehingga menjadi kepercayaan yang digolongan kepada tradisi harus dipegang teguh. Masa lalu merupakan suatu pengajaran yang masyarakat belum mengenal berharga bagi kehidupannya. tulisan atau sudah mengenal tulisan? Apa informasi atau keterangan yang kalian peroleh dari gambar tersebut? www.google.com Sumber: Gambar: Memperhatikan orang yang sedang bercerita Bagi masyarakat yang belum mengenal tulisan, pengalaman masa lalu berfungsi bukan hanya sebagai pengetahuan belaka, akan tetapi berfungsi pula sebagai pegangan atau pedoman bagi kehidupannya. Tradisi lisan merupakan cara

34 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara mewariskan sejarah pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, dalam bentuk pesan-pesan verbal yang berupa pernyataan-pernyataan yang pernah dibuat di masa lampau oleh generasi yang hidup sebelum generasi yang sekarang ini. Ada beberapa hal yang menjadi ciri dari tradisi lisan, yaitu pertama menyangkut pesan-pesan yang berupa pernyataan-pernyataan lisan yang diucapkan, dinyanyikan atau disampaikan lewat musik. Kedua, tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi sekarang, paling sedikit satu generasi sebelumnya. Berbeda halnya dengan sejarah lisan (oral history), disusun bukan dari generasi sebelumnya tapi disusun oleh generasi sejaman. Asal tradisi lisan dari generasi sebelumnya karena memiliki fungsi pewarisan, sedangkan di dalam sejarah lisan tidak ada upaya untuk pewarisan. Sebelum kalian mempelajari materi mengenai Foklor, Mitologi, Dogeng, Upacara dan Lagu, coba kalian cari kata-kata dalam kotak di bawah ini yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Suripan Sadi Hutomo (1991) juga menjelaskan bahwa tradisi lisan mencakup beberapa hal, yaitu: 1. Kesusastraan lisan, 2. Teknologi tradisional, 3. Pengetahuan folk di luar pusat-pusat istana dan kota metropolitan, 4. Unsur-unsur religi dan kepercayaan folk di luar batas formal agama-agama besar, 5. Kesenian folk di luar pusat-pusat istana dan kota metropolitan, 6. Hukum adat. Menurut Edy Sedyawati dalam Muslihah (2002), tradisi lisan adalah segala wacana yang disampaikan secara lisan, mengikuti tata cara atau adat istiadat yang telah memola dalam suatu masyarakat. Kandungan isi wacana tersebut dapat meliputi berbagai hal seperti: berbagai jenis cerita atau pun berbagai jenis ungkapan seremonial dan ritual. Cerita-cerita yang disampaikan secara lisan itu bervariasi dari uraian genealogi, mitos, legenda hingga keberbagai cerita kepahlawanan. Suripan Sadi Hutomo (1991) mengemukakan ciri-ciri mengenai tradisi lisan, seperti yang terlihat pada bagan di bawah ini:

Penyebarannya melalui mulut, maksudnya ekspresi budaya yang disebarkan baik dari segi waktu maupun ruang melalui mulut

Lahir di dalam masyarakat yang masih bercorak desa, masyarakat di luar kota atau masyarakat yang belum mengenal huruf

Tidak mementingkan fakta dan kebenaran, lebih menekankan pada aspek khayalan yang tidak diterima oleh masyarakat modern

Bercorak puitis, teratur, dan berulang-ulang; maksudnya, (a) untuk Ciri-Ciri menguatkan ingatan; (b) untuk menjaga keaslian sastra lisan supaya Tradisi Lisan tidak cepat berubah.

Tidak diketahui siapa pengarangnya, dan karena itu menjadi milik masyarakat

Terdiri dari berbagai versi dan menggunakan gaya bahasa lisan (sehari-hari), mengandung dialek, diucapkan tidak lengkap.

Menggambarkan ciri-ciri budaya sesuatu masyarakat, sebab sastra lisan itu merupakan warisan budaya yang menggambarkan masa lampau, tetapi menyebut pula hal-hal baru.

Sejarah SMA Kelas X 35 Tradisi lisan digunakan oleh masyarakat yang belum mengenal tulisan dalam merekam dan mewariskan pengalaman masa lalu dari masyarakatnya. Perekaman dan pewarisan masa lalu menjadi kebudayaan yang dimiliki oleh pendukung tradisi tersebut. Sebagai suatu aspek budaya, maka kepentingan untuk menjelaskan atau memahami lingkungan sekitar itu adalah sekaligus sebagai usaha memberi pegangan pada masyarakat terutama generasi berikutnya dalam menghadapi berbagai kemungkinan dari lingkungan itu. Di sini tradisi lisan berfungsi sebagai alat ¨emonik¨ yaitu usaha untuk merekam, menyusun dan menyimpan pengetahuan demi pengajaran dan pewarisannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

B. Folklor, Dogeng, Legenda, Upacara, dan Lagu

Sebelum kalian mempelajari materi mengenai Foklor, Legenda, Dongeng, Upacara dan Lagu coba kalian cari kata-kata dalam kotak di bawah ini yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas

MR ATL ANGATU I A

DO NGENGBT MR RT

HR B KGDOF ABA S A

F MI TE MANI CI TA

AO R SNDEOAGY RE

TG KADSAPS AMET

OY I LAGUP OJ A GA

SUSIOBEI TEMLU

BK AST RADI S I EY

DMHAHYMYMET AK

AK UNMI TOL OG I T

1. Folklor Kata folklor berasal dari bahasa Inggris folklore, yang merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar folk dan lore. Beberapa pengertian folklor dari tokoh:

No Tokoh Pendapatnya

1 Alan Dundes Folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Sedangkan lore adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

36 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara 2 Leach dan Jerome Dalam bukunya berjudul Dictionary of Folklore Mythology and Legend, yaitu: a. Folklor mencakup kreasi tradisional masyarakat primitif (sederhana) maupun beradab. b. Folklor adalah ilmu tentang kepercayaan tradisional, cerita-cerita takhyul yang semuanya berkaitan dengan hal-hal yang supranatural.

3 Danandjaja Folklor secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

Secara keseluruhan folklor dapat didefinisikan yaitu sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu. Folklor dimaksudkan sebagai sekumpulan ciptaan tradisional, baik yang dibuat oleh kelompok maupun perorangan dalam masyarakat, yang menunjukkan identitas sosial dan budayanya berdasarkan standar dan nilai-nilai yang diucapkan atau diikuti secara turun temurun. Folklor sebagai bagian dari kebudayaan suatu kolektif, tentunya memiliki ciri- ciri tersendiri yang merupakan identitas pembeda dengan kebudayaan yang lain. Ciri-ciri pengenal folklor telah banyak dikemukakan oleh para ahli seperti Brunvand dan Carvalho-Neto, ciri-ciri pengenal yang dikemukakan mereka kemudian dirumuskan oleh Danandjaja (2002), yaitu: a. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat) dari satu generasi ke generasi berikutnya. b. Folklor bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan di antara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi). c. Folklor ada (exist) dalam versi-versi bahkan varian-varian yang bebeda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebarannya dari mulut ke mulut (lisan), biasanya bukan melalui cetakan atau rekaman, sehingga oleh proses lupa diri manusia atau proses interpolasi, folklor dengan mudah dapat mengalami perubahan. Walaupun demikian perbedaannya hanya terletak pada bagian luarnya saja, sedangkan bentuk dasarnya dapat tetap bertahan. d. Folklor bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi. e. Folklor biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola. Cerita rakyat, misalnya, selalu mempergunakan kata-kata klise seperti “bulan empat belas” untuk menggambarkan kecantikan seorang gadis dan “seperti ular berbelit-belit” untuk menggambarkan kemarahan seseorang, atau ungkapan-ungkapan tradisional, ulangan-ulangan, dan kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan dan penutupan yang baku, seperti kata “sahibul hikayat … dan mereka pun hidup bahagia untuk seterusnya,” atau “Menurut empunya cerita … demikianlah konon” atau dalam dongeng Jawa banyak dimulai dengan kalimat Anuju sawijining dina (pada suatu hari), dan ditutup dengan kalimat : A lan B urip rukun bebarengan kayo mimi lan mintuna (A dan B hidup rukun bagaikan mimi jantan dan mimi betina).

Sejarah SMA Kelas X 37 f. Folklor mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif. Cerita rakyat, misalnya mempunyai kegunaan sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam. g. Folklor bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan sebagai. h. Folklor menjadi milik bersama (collective) dari kolektif tertentu. Hal ini sudah tentu diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya. i. Folklor pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat dimengerti apabila mengingat bahwa banyak folklor merupakan proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya Menurut Jan Harold Brunvand dalam Danandjaja (2002) seorang ahli folklor AS, folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya: (1) folkor lisan (verbal folklore), (2) folklor sebagian lisan (partly verbal folklore), dan (3) folklor bukan lisan (non verbal folklore). Selanjutnya pengelompokan ini diuraikan oleh Danandjaja (2002), seperti yang terlihat pada table berikut ini:

No Jenis Fakta Maksudnya

1 Folklor lisan Folklor lisan bentuknya murni lisan. Bentuk-bentuk (genre) folklor yang termasuk pada kelompok ini antara lain : (1) bahasa rakyat (folk speech) seperti logat, julukan, pangkat tradisional, dan titel kebangsawanan; (2) ungkapan tradisional, seperti peribahasa, pepatah, dan pomeo; (3) pertanyaan tradisional, seperti teka-teki; (4) puisi rakyat, seperti pantun, gurindam, dan syair; (5) cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda, dan dongeng; dan (6) nyanyian rakyat. (kentongan tanda bahaya di Jawa atau bunyi gendang untuk mengirim berita seperti yang dilakukan di Afrika), dan musik rakyat.

2 Folklor sebagian lisan Folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan. Kepercayaan rakyat misalnya, yang oleh orang “modern” seringkali disebut takhyul itu, terdiri dari pernyataan yang bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mempunyai makna gaib, seperti tanda salib bagi orang Kristen Katolik yang dianggap dapat melindungi seseorang dari gangguan hantu, atau ditambah dengan benda material yang dianggap berkhasiat untuk melindungi diri atau dapat membawa rezeki, seperti batu-batu permata tertentu. Bentuk-bentuk folklor yang tergolong dalam kelompok besar ini, selain kepercayaan rakyat, adalah permainan rakyat, teater rakyat, tari rakyat, adat-istiadat, upacara, pesta rakyat, dan lain-lain.

3 Folklor bukan lisan Folklor yang bentuknya bukan lisan, walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kelompok besar ini dapat dibagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan material. Bentuk- bentuk folklor yang tergolong yang material antara lain: arsitektur rakyat (bentuk rumah asli daerah, bentuk lumbung padi, dan sebagainya), kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman rakyat, dan obat-obatan tradisional. Sedangkan yang termasuk yang bukan material antara lain: gerak isyarat tradisional (gesture), bunyi isyarat untuk komunikasi rakyat

38 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara Menggugah Kreativitas Setelah kalian mempelajari jenis-jenis folklor! Lakukan wawancara secara berkelompok terhadap orang tua atau tokoh masyarakat di daerah kalian mengenai perkembangan foklor di daerahnya! Buatlah laporan hasil wawancara tersebut! Selamat mengerjakan!!!

Dalam kehidupan masyarakat, folklor memiliki fungsi sebagai sistem proyeksi yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidik anak, dan sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Seorang guru besar ilmu folklor di Universitas Kalifornia Berkeley dalam Danandjaja (2002) mengemukakan bahwa fungsi folklor itu ada empat, yaitu: (1) sebagai sistem proyeksi (projective system), yakni sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif; (2) sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan; (3) sebagai alat pendidikan anak (pedagogical device); (4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. 2. Dongeng Danandjaja mengatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran. Selain itu dongeng juga sering disebut cerita pendek kolektif kesusastraan lisan. Selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa dongeng itu adalah mite yang telah rusak (broken-down myths). Dan dalam kenyataannya pun hal ini memang terjadi, suatu cerita mengalami gradasi misalnya, mite seiring perkembangan zaman dapat beralih menjadi dongeng karena anggapan masyarakat pemilik sudah tidak memandang mite sebagai sesuatu yang suci lagi. Dongeng memiliki begitu banyak jenis, menurut Anti Aarne dan Stith Thompson dalam Danandjaja (2002) yang berjudul The Types of the Folktale, dongeng terbagi ke dalam empat golongan besar, yaitu: 1. dongeng binatang (animal tales), 2. dongeng biasa (ordinary tales), 3. lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes), dan (4) dongeng berumus (formula tales).

Perhatikan dan simak contoh dogeng di bawah ini! Menurut kalian apa hikmah yang dapat dipetik dari dongeng tersebut.

Cindelaras Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. “Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,” pikirnya. Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.

Sejarah SMA Kelas X 39 Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. “Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh,” kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja merasa puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri. Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang Sumber: www.google.com permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh Gambar: Cindelaras menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. “Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.” Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan! “Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra...” Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,” tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan. Ayamnya benar-benar tangguh. Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras. “Hamba menghadap paduka,” kata Cindelaras dengan santun. “Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata,” pikir baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah, maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang, maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras. Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra...,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda.” Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan. Akhirnya, Raden Putra permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan adil dan bijaksana.

40 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara Dongeng juga memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari dua bentuk cerita rakyat yang disebutkan terlebih dahulu. Adapun ciri-ciri dongeng menurut Rusyana dkk (2000) seperti terlihat pada bagan di bawah ini:

Dongeng merupakan cerita tradisional yang terdapat di masyarakat sejak zaman dahulu.

Peristiwa yang diceritakan menggambarkan peristiwa dahulu kala.

Pelakunya dibayangkan manusia biasa seperti dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Perbuatan yang dilakukan oleh pelaku kebanyakan perbuatan biasa, akan tetapi ada Dongeng juga yang melakukan hal-hal luar biasa atau keajaiban.

Latar cerita dapat berupa tempat biasa yang ada di bumi ini atau juga latar yang bukan merupakan tempat biasa seperti kayangan atau tempat tinggal makhluk halus.

Oleh masyarakatnya dongeng tidak diperlakukan sebagai sesuatu yang pernah terjadi dan sebagai sesuatu kepercayaan.

Dongeng berfungsi untuk menyenangkan (menghibur) bagi yang mendengarkannya, meskipun sering di dalamnya terkandung unsur-unsur petuah. Petuah-petuah” yang sebenarnya merupakan rumusan kalimat yang dianggap punya arti khusus bagi kelompok, yang biasanya dinyatakan berualang- ulang untuk menegaskan satu pandangan kelompok yang diharapkan jadi pegangan bagi generasi-generasi berikutnya. Rumusan kalimat atau kata-kata itu biasanya diusahakan untuk tidak dibah-ubah, meskipun dalam kenyataan perubahan itu biasa saja terjadi terutama sesudah melewati beberapa generasi, apalagi penerusannya bersifat lisan, jadi sukar dicek dengan rumusan aslinya. Namun, karena kedudukannya yang sangat istimewa dalam kehidupan kelompok, maka tetap diyakini bahwa rumusan itu tidak berubah. 3. Legenda Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi. Menurut Danandaja (2002) legenda bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang. Legenda sering dipandang tidak hanya merupakan cerita belaka namun juga dipandang sebagai “sejarah” kolektif, namun hal itu juga sering menjadi perdebatan mengingat cerita tersebut karena kelisanannya telah mengalami distorsi. Maka, apabila legenda akan dijadikan bahan sejarah harus dibersihkan dulu dari unsur-unsur folklornya. Moeis menyatakan legenda juga bukan semata-mata cerita hiburan, namun lebih dari itu dituturkan untuk mendidik manusia serta membekali mereka terhadap ancaman bahaya yang ada dalam lingkungan kebudayaan. Legenda adalah cerita rakyat yang persediaannya paling banyak, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena legenda biasanya bersifat migratoris yakni dapat berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah yang berlainan. Selain itu menurut Alan Dundes jumlah legenda di setiap kebudayaan jauh lebih banyak daripada mite dan dongeng. Hal ini disebabkan jika mite hanya mempunyai jumlah tipe dasar yang terbatas, seperti penciptaan dunia dan asal mula terjadinya kematian, namun legenda mempunyai jumlah tipe dasar yang tidak terbatas, terutama legenda setempat, yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan legenda yang dapat mengembara dari satu daerah ke daerah lain (migratory legends). Begitu juga bila dibandingkan dengan dongeng. Dongeng-dongeng yang berkembang sekarang ini kebanyakan versi

Sejarah SMA Kelas X 41 dari dongeng yang telah ada bukan merupakan dongeng yang baru. Sedangkan legenda dapat tercipta yang baru. Yus Rusyana (2000) mengemukakan beberapa ciri legenda, yaitu: 1. Legenda merupakan cerita tradisional karena cerita tersebut sudah dimiliki masyarakat sejak dahulu. 2. Ceritanya biasa dihubungkan dengan peristiwa dan benda yang berasal dari masa lalu, seperti peristiwa penyebaran agama dan benda-benda peninggalan seperti mesjid, kuburan dan lain-lain. 3. Para pelaku dalam legenda dibayangkan sebagai pelaku yang betul-betul pernah hidup pada masyarakat lalu. Mereka itu merupakan orang yang terkemuka, dianggap sebagai pelaku sejarah, juga dianggap pernah melakukan perbuatan yang berguna bagi masyarakat. 4. Hubungan tiap peristiwa dalam legenda menunjukan hubungan yang logis. 5. Latar cerita terdiri dari latar tempat dan latar waktu. Latar tampat biasanya ada yang disebut secara jelas dan ada juga yang tidak. Sedangkan latar waktu biasanya merupakan waktu yang teralami dalam sejarah. 6. Pelaku dan perbuatan yang dibayangkan benar-benar terjadi menjadikan legenda seolah-olah terjadi dalam ruang dan waktu yang sesungguhnya. Sejalan dengan hal itu anggapan masyarakat pun menjadi seperti itu dan melahirkan perilaku dan perbuatan yang benar-benar menghormati keberadaan pelaku dan perbuatan dalam legenda. Legenda merupakan cerita rakyat yang memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi, pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang, bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda, dan tersebar dalam bentuk pengelompokan yang disebut siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda mengenai Roro Jongrang.

Roro Jongrang Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama . Rakyatnya hidup tenteran dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketenteraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Roro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita. “Cantik nian putri itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku,” pikir Bandung Bondowoso. Esok harinya, Bondowoso mendekati Roro Jonggrang. “Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku?”, Tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang. Roro Jonggrang tersentak, Sumber: www.google.com Gambar: Roro Jongrang mendengar pertanyaan Bondowoso. “Laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya”, ujar Roro Jongrang dalam hati. “Apa yang harus aku lakukan?”. Roro Jonggrang menjadi kebingungan. Pikirannya berputar- putar. Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan. Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Roro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso.

42 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!” teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. “Apa yang harus kami lakukan Tuan?”, tanya pemimpin jin. “Bantu aku membangun seribu candi,” pinta Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat candi. “Candi yang kau minta sudah berdiri!”. Roro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. “Jumlahnya kurang satu!” seru Roro Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. “Tidak mungkin...”, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang. “Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang. Ajaib! Roro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Prambanan, Jawa Tengah dan disebut Candi Roro Jonggrang.

Selanjutnya berbicara mengenai legenda tentunya kita tidak akan lepas dari pembicaraan mengenai penggolongan legenda. Selama ini telah ada atau mungkin banyak ahli yang menggolongkan legenda, namun sampai kini belum ada kesatuan pendapat mengenai hal itu. Jan Harold Brunvand dalam Danandjaja (2002) menggolongkan legenda menjadi empat kelompok yakni: 1. legenda keagamaan (religious legends), 2. legenda alam gaib (supernatural legends), 3. legenda perseorangan (personal legends), dan 4. legenda setempat (local legends). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Jenis Legenda Maksudnya

1 Legenda Keagamaan Legenda orang-orang suci (santo/santa) Nasrani, orang saleh, para wali penyebar agama Islam. Salah satu contoh misalnya cerita-cerita mengenai wali sanga di Jawa yang banyak sekali berkembang di masyarakat. Selain itu terdapat pula peninggalan mereka yang berupa makam atau disebut keramat. Mengenai legenda jenis ini bila kita perhatikan pengelompokan yang dilakukan oleh Rusyana dkk, salah satunya termasuk pada kelompok legenda keagamaan ini, yaitu legenda penyebaran agama Islam.

2 Legenda Alam Gaib Biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran takhyul atau kepercyaan rakyat. Legenda alam gaib ini berhubungan dengan kenyataan di luar dunia nyata namun ada di sekitar kita, misalnya tentang keberadaan makhluk gaib, hantu, setan ataupun tempat-tempat yang sekiranya memiliki keanehan tersendiri misalnya desa yang dapat menghilang dan sebagainya.

Sejarah SMA Kelas X 43 3 Legenda Perseorangan Legenda yang bercerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar terjadi. Legenda golongan ini bila kita cermati dan kita bandingkan dengan pengelompokan legenda menurut Rusyana dkk, maka termasuk pada kelompok yang kedua yaitu legenda pahlawan pembangunan masyarakat atau budaya. Keduanya disebut demikian dengan pertimbangan bahwa kedua kelompok tersebut bercerita mengenai tokoh atau orang yang telah melakukan sesuatu yang sampai sekarang masih dianggap kebenarannya oleh masyarakat.

4 Legenda Setempat Cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk tofografi, yakni bentuk permukaan suatu daerah, apakah berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat ini merupakan golongan legenda yang paling banyak jumlahnya.

Perhatikan dan simak contoh legenda setempat di bawah ini! Menurut kalian apa nilai-nilai yang terkandung dalam legenda tersebut.

Asal Usul Danau Toba Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?,” gumam petani. Sumber: www.google.com Gambar: Legenda Danau Toba “Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu. “Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,” kata gadis itu seolah mendesak. Petani itu pun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar, maka akan terjadi petaka dahsyat.

44 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,” gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! “ kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja. Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri. Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. “Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!” kata Petani kepada istrinya. “Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik,” puji Puteri kepada suaminya. Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tau diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu. Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Sebagaimana telah dikemukakan, hal yang terpenting bagi penelitian sejarah, tradisi lisan bukan kebenaran faktanya. Untuk mencari kebenaran faktanya sangatlah sulit, apalagi sumber-sumber tertulis, karena kemungkinan pada awal pertama kali ceriita-cerita itu dikenal di masyarakat, belum mengenal tradisi menulis. Bahkan cerita-cerita itu banyak dibumbui oleh hal-hal yang sepertinya sulit bisa masuk akal atau tidak rasional. Misalnya, tokoh Sangkuriang lahir dari seekor binatang. Hal terpenting bagi kita adalah bahwa masyarakat Indonesia sudah sejak lama memiliki kesadaran tentang pengalaman masa lalunya. Masyarakat memaknai pentingnya suatu perubahan dalam kehidupan masa lalu. Contoh-contoh tradisi lisan tersebut sampai sekarang masih banyak dianut oleh masyarakat, walaupun masyarakat sekarang sudah mengenal tulisan. Melalui tradisi lisan, masyarakat Indonesia mencoba mengungkap tentang asal usul sesuatu baik peristiwa alam maupun peristiwa pada diri manusia. Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan, cerita-cerita tentang masa lalunya atau tentang asal usul suatu sering dijadikan kepercayaan. Apalagi jika cerita itu menampilkan seorang tokoh yang dianggap sakral. Masyarakat akan menghormati terhadap tokoh itu bahkan menyembahnya. Tokoh tersebut bisa berupa manusia yang dianggap memiliki kesaktian atau juga dewa.

Sejarah SMA Kelas X 45 4. Upacara dan Lagu Bentuk penghormatan terhadap tokoh itu dengan cara melakukan upacara. Upacara pada dasarnya merupakan bentuk perilaku masyarakat yang menunjukkan kesadaran terhadap masa lalunya. Masyarakat menjelaskan tentang masa lalunya melalui upacara. Melalui upacara, kita dapat melacak tentang asal usul baik itu tempat, tokoh, sesuatu benda, kejadian alam, dan lain-lain. Selain melalui upacara, cara menjelaskan tentang masa lalu dapat pula melalui lagu. Lagu-lagu tercipta karena terjadinya peristiwa-peristiwa penting. Sejak masyarakat sebelum mengenal tulisan, lagu sering juga digunakan untuk menceritakan tentang kehidupan masa lalu. Lagu yang digunakan pada masa itu biasanya dalam bentuk pantun. Kebiasaan menggunakan lagu untuk mengisahkan peristiwa masa lalu, juga masih ada sampai sekarang. Pada masa sekarang kita dapat www.google.com menemukan lagu-lagu yang menceritakan tentang peristiwa sejarah yang sangat penting, misalnya lagu- Sumber: Gambar: Upacara Pemujaan lagu perjuangan. Selain Foklor, Mitologi, Dogeng, Upacara dan Lagu, ada juga jenis lain dai tradisi masyarakat sebelum mengenal tulisan yaitu kisah. Kisah tentang kejadian-kejadian di sekitar kehidupan kelompok, baik sebagai kisah perorangan (personal tradition) atau sebagai kelompok (group account). Sesuai dengan alam pikiran masyarakat yang magis religius, maka kisah-kisah ini yang sebenarnya berintikan suatu fakta tertentu, maka fakta inti ini dengan cepat biasanya diselimuti dengan unsur-unsur kepercayaan, atau terjadi pencampuradukan antara fakta dengan kepercayaan itu. Cara penyampaian fakta memang seperti menyampaikan gosip (penuh dengan tambahan-tambahan menurut selera penuturnya), maka disebut pula dengan istilah “historical gossip” (gossip yang bernilai sejarah). Untuk kisah-kisah perseorangan atau keluarga ini diulang-ulang atau diingat-ingat dalam beberapa generasi, sehingga riwayat keluarga ini kemudian biasa menjadi milik kelompok yang sering dikeramatkan bagi generasi-generasi berikutnya, yang biasanya diperbaharui (ditambahkan) secara berkesinambungan. Setelah kalian mempelajari semua materi mengenai Foklor, Mitologi, Dogeng, Upacara dan Lagu, coba sekarang isilah table berikut ini yang menujukkan perbandingan antara foklor, mitologi, dongeng, upacara, lagu, dan cerita kepahlawanan.

Bentuk Fungsi Sifat Tokoh Utama

Foklor a...... a...... a...... b...... b...... b...... c...... c...... c...... a...... a...... a...... Mitologi b...... b...... b...... c...... c...... c......

Dogeng a...... a...... a...... b...... b...... b...... c...... c...... c......

Upacara a...... a...... a...... b...... b...... b...... c...... c...... c......

46 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara a...... a...... a...... Lagu b...... b...... b...... c...... c...... c...... a...... a...... a...... Cerita b...... b...... b...... Kepahlawanan c...... c...... c......

C. Tradisi Sejarah Masyarakat Masa Aksara

Sebelum kalian mempelajari materi mengenai Tradisi Sejarah Masyarakat yang Sudah Mengenal Tulisan, susunlah kata acak dalam kolom sebelah kiri menjadi kata yang benar. Selamat mencoba!

NO KATA ACAK NO

1SAKHAN 1

2BADAB 2

3RENDOM 3

4TAWARBAJA4

5RABAT 5

Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia dimulai dengan adanya penulisan sejarah dalam bentuk naskah. Beberapa sebutan untuk naskah-naskah yaitu babad, hikayat, kronik, tambo, dan lain-lain. Bentuk penulisan sejarah pada naskah-naskah tersebut, sebagaimana mana telah dikemukakan, termasuk dalam katagori historiografi tradisional. Sebutan historiografi tradisional, untuk membedakan historiografi moderen. Historigrafi moderen sudah lebih dahulu berkembang di Barat. Ciri utama historiografi modern dan yang membedakan dengan historiografi tradisional adalah penggunaan fakta. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa historiografi tradisional tidak terlalu mementingkan kebenaran fakta. Sedangkan historiografi modern sangat mementingkan fakta. Di beberapa daerah di Indonesia terdapat cerita yang bersumber dari historiografi tradisional tentang asal usul daerah tersebut. Di dalam sumber- sumber tersebut misalnya diceritakan bahwa sebelum terbentuknya suatu tatanan kehidupan yang teratur dalam daerah tersebut, keadaannya krisis atau serba tidak menentu. Dalam keadaan yang demikian, maka sang dewa menurunkan utusannya untuk memperbaiki keadaan krisis. Utusan dewa tersebut kemudian menikah dengan perempuan yang ada di daerah tersebut. Setelah turunnya utusan dewa maka kemudian keadaan di daerah itu menjadi baik dan mulailah tersusun suatu pemerintahan atau kerajaan. Hasil perkawinan antara utusan dewa dengan perempuan yang dinikahinya ini yang kemudian menjadi pewaris atau silsilah penguasa kerajaan. Rekaman tertulis yang dimaksud di sini merupakan salah satu bentuk kesadaran masyarakat Indonesia pada masa lalu dalam merekam apa yang terjadi di masa lalu dan dianggap sebagai peristiwa penting yang patut diketahui. Cara yang dilakukan untuk merekam peristiwa itu yaitu dengan cara menulisnya yang biasanya dalam suatu tulisan yang biasanya disebut dengan naskah. Di

Sejarah SMA Kelas X 47 Indonesia banyak sekali tersebar naskah-naskah, hampir di berbagai daerah. Naskah-naskah tersebut ditulis dengan berbagai bahasa, terutama bahasa- bahasa daerah seperti bahasa Sunda, Jawa, Bugis, Melayu, Aceh, Minang dan sebagainya. Tersebarnya naskah dalam berbagai bahasa daerah tersebut, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sudah sejak lama memiliki kesadaran sejarah yang cukup tinggi. Beberapa sebutan tentang naskah seperti babad, tambo, hikayat, kronik, dan lain-lain. Naskah-naskah tersebut disebut dengan naskah lama atau naskah kuno. Disebut naskah kuno, karena naskah tersebut ditulis pada masa lampau. Di daerah-daerah Indonesia, naskah-naskah kuno itu sudah banyak yang berusia ratusan tahun. Bahan yang digunakan untuk menulis kertas sangat beragam. Selain ditulis pada kertas seperti umumnya karya- karya buah pikiran, ada pula yang ditulis pada bambu, kulit kayu, rotan, daun nipah, dan lain-lain. Naskah kuno merupakan sumber informasi kebudayaan daerah masa

www.google.com lampau yang sangat penting dan memiliki makna yang sangat berarti. Di dalamnya mengandung ide-ide, gagasan, dan berbagai macam pengetahuan tentang alam semesta Sumber: Gambar: Contoh Kronik Tionghoa menurut persepsi budaya masyarakat yang bersangkutan, ajaran-ajaran moral, filsafat, keagamaan dan unsur-unsur lain yang mengandung nilai-nilai luhur. Isi dari naskah-naskah kuno tersebut tidak semuanya merupakan cerita sejarah. Beberapa materi yang menjadi kandungan isi naskah-naskah kuno tersebut misalnya ajaran agama, hukum, adat istiadat, filsafat, politik, sastra, astronomi, ajaran moral, mantera, doa, obat-obatan, mistik, bahasa, bangunan dan tumbuh- tumbuhan. Naskah-naskah kuno yang tidak berisi tentang cerita sejarah, bermanfaat pula untuk dijadikan bahan dalam menulis sejarah. Hal-hal yang bisa kita kaji dari naskah-naskah tersebut, misalnya sistem kemasyarakatan, nilai-nilai budaya, pelaksanaan ajaran agama dan lain-lain. Untuk melacak hal- hal tersebut, maka kita bisa menggunakan naskah-naskah yang berisi tentang ajaran agama, hukum, adat istiadat, politik, ajaran moral dan lain-lain. Pengunaan contoh naskah-naskah tersebut karena biasanya apa yang ditulis oleh naskah tersebut adalah sesuatu hal yang berlaku pada saat itu. Apalagi menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan masalah budaya. Dalam setiap zaman biasanya terjadi perubahan-perubahan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat. Naskah sebagai bentuk historiografi tradisional memiliki karakteristik- karakteristiknya yaitu pertama, uraiannya dipengaruhi oleh ciri-ciri budaya masyarakat pendukungnya. Di Indonesia hampir setiap daerah memiliki naskah- naskah lama yang bercerita tentang sejarahnya. Kebudayaan dari daerah setempat akan berpengaruh terhadap isi dari naskah tersebut, misalnya bahasa yang digunakan, gaya bahasa, adat istiadat, dan lain-lain. Naskah-naskah yang di Jawa Barat tentu banyak menggunakan bahasa Sunda. Naskah-naskah lama merupakan bentuk gambaran bagaimana masyarakat merekam terhadap pengalaman masa lalunya atau sejarahnya. Dalam merekam pengalaman masa lalunya, akan senantiasa diwarnai dengan pandangan-pandangan hidup masyarakat pada saat itu atau disebut jiwa zaman. Salah satu pandangan penting masyarakat pada saat itu adalah melihat sosok penguasa atau raja sebagai figur yang memiliki kedudukan sakral yang dicirikan dengan memiliki kesaktian.

48 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara D. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia

Perkembangan historiografi seiring dengan perkembangan alam pikiran manusia. Begitu pula halnya dalam perkembangan historiografi di Indonesia. Historiografi di Indonesia seiring pula dengan perkembangan sejarah Indonesia. Historiografi tradisional Indonesia sudah ada jauh sebelum kedatangan penjajah. Sejak awal kemerdekaan semangat penulisan sejarah yang indonesiasentris telah muncul. Salah satu cara yang dilakukan oleh para penulis sejarah Indonesia, khususnya penulis buku- buku pelajaran sejarah, mengubah judul buku sejarahnya menjadi “Sejarah Indonesia”. Penulisan buku sejarah ini khususnya diperuntukan kepentingan sekolah. Sejak awal kemerdekaan sejarah merupakan mata pelajaran yang diberikan di sekolah mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) www.google.com dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sesuai dengan semangat perjuangan, nama sejarah yang dipakai adalah Sejarah Sumber: Indonesia. Istilah Sejarah Indonesia sebenarnya sudah ada sejak Gambar: Buku Sejarah zaman Belanda tahun 1942. Sebelum tahun 1942 pelajaran sejarah terdiri dari Sejarah Hindia Belanda (Gechiedenis van Nederlands-Indie) dan Sejarah Tanah Hindia (Indische Gechiedenis). Pada masa pendudukan Jepang, pelajaran sejarah mendapatkan pengawasan yang ketat dari Badan-Badan propaganda dan kebudayaan bentukan Pemerintah Militer Jepang. Sikap pemerintahan pendudukan Jepang tersebut, merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan pengaruh Barat (Belanda) terhadap kaum pribumi melalui jalur pendidikan, sehingga istilah “Sejarah Tanah Hindia” (Indische Geschiedenis) diubah menjadi “Sejarah Indonesia”. Berakhirnya pendudukan Jepang memberikan semangat baru dalam pelajaran Sejarah. Muncul buku-buku pelajaran Sejarah sebagai buku pegangan yang dipakai di sekolah. Buku-buku tersebut ada yang resmi diterbitkan oleh pemerintah dan ada pula yang ditulis oleh guru sendiri yang berupa diktat maupun diterbitkan sebagai buku. www.google.com Perkembangan penulisan buku sejarah nasional kembali muncul dengan diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Kedua Sumber: Gambar: Buku Sejarah di Yogyakarta pada tahun 1970. Pada kesempatan ini generasi baru sejarawan mengajukan kertas kerja dalam jumlah yang cukup besar. Pokok-pokok kertas kerja itu mencakup periode pra sejarah sampai dengan periode yang paling modern. Hal ini merupakan suatu langkah yang lebih maju dibandingkan dengan seminar tahun 1957. Di samping itu, juga dapat dipandang sebagai suatu tanda bahwa sudah ada kemungkinan yang lebih besar untuk meneruskan usaha penulisan sejarah nasional. Jumlah sejarawan yang ada meskipun belum banyak pengalaman dalam penulisan, tetapi cukup memadai untuk membentuk kelompok kerja yang akan melaksanakan tugas penulisan. Di samping itu, keperluan penulisan buku sejarah untuk digunakan di sekolah semakin mendesak. Kedua hal itu mendorong para sejarawan untuk mengusulkan kepada Mendikbud agar dibentuk suatu tim yang ditugaskan untuk menuliskan kembali Sejarah Indonesia.

Sejarah SMA Kelas X 49 Ringkasan

1. Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mengabadikan pengalamannya melalui cerita yang disampaikan secara lisan dan turun menurun. 2. Tradisi lisan meliputi fo klor, mitologi, dongeng, upacara, dan lagu. Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun menurun, tetapi tidak dibukukan atau didokumentasikan dan disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Mitologi adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran. Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi. 3. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia dimulai dengan adanya penulisan sejarah dalam bentuk naskah. Beberapa sebutan untuk naskah-naskah, yaitu babad, hikayat, kronik, tambo, dan lain-lain. 4. Semangat penulisan sejarah yang indonesiasentris telah muncul sejak awal kemerdekaan. Pada masa pendudukan Jepang, pelajaran sejarah mendapatkan pengawasan ketat dari Badan- Badan propaganda dan kebudayaan bentukan Pemerintah Militer Jepang. Berakhirnya pendudukan Jepang memberikan semangat baru dalam pelajaran Sejarah. Perkembangan penulisan buku sejarah nasional kembali muncul dengan diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Kedua di Yogyakarta pada tahun 1970.

50 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara Evaluasi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Dibawah ini yang membedakan kehidupan 6. Apa fungsi utama tradisi lisan bagi masyarakat manusia antara yang belum mengenal tulisan yang memilikinya? dan sudah mengenal tulisan adalah… . A. Pegangan hidup A. adanya benda-benda kuno dan bukti tertulis B. Pendidikan B. adanya artefak-artefak kuno C. Pengetahuan C. adanya peninggalan sejarah masa lampau D. Pengalaman D. adanya fosil-fosil manusia purba E. Pewarisan E. ditemukannya sumber-sumber sejarah 7. Masyarakat menjelaskan tentang asal usul padi 2. Perbedaan utama antara sejarah dengan berasal dari merupakan contoh… . dongeng yaitu sejarah… . A. legenda A. memiliki bukti yang konkret sedangkan B. upacara dongeng tidak C. lagu B. bercerita sedangkan dongeng tidak D. mitologi bercerita E. tari C. bukan cerita sedangkan dongeng 8. Manakah berikut ini yang merupakan contoh merupakan cerita legenda perorangan? D. berbicara kehidupan manusia sedangkan A. Cerita Roro Jongrang dongeng hanya hayalan. B. Cerita Nyi Roro Kidul E. memiliki tokoh dan dongeng tidak C. Cerita Panji di Jawa Timur 3. Bagaimana kedudukan manusia dalam cerita D. Cerita Sangkuriang di Jawa Barat sejarah dalam pemahaman masyarakat yang E. Cerita Wali Syekh Siti Jenar belum mengenal tulisan? 9. Berikut ini contoh bentuk upacara yang A. Ditentukan oleh alam menceritakan tentang masa lalu dari suatu B. Mengikuti alur waktu tempat upacara… . C. Penonton A. pemujaan roh nenek moyang. D. Sebagai pelaku utama B. grebeg Mulud E. Subjek perubahan C. nyangku di Panjalu 4. Apa bentuk rekaman kehidupan masa lalu pada D. penghormatan Dewi Sri masyarakat yang belum mengenal tulisan? E. penghormatan Nyi Roro Kidul A. Dongeng 10. Perkembangan penulisan sejarah Indonesia B. Historiografi yang moderen dimulai pada masa penjajahan.... C. Sejarah lisan A. Jepang D. Sumber tertulis B. Portugis E. Tradisi lisan C. Belanda 5. Bagaimana cara mengenal tradisi lisan yang D. Inggris masih hidup sampai sekarang? E. Spanyol A. Cerita tertulis B. Dogeng C. Peninggalan benda D. Peninggalan tertulis E. Pewarisan

Sejarah SMA Kelas X 51 B. Essay: Jawablah pertanyaan dibawah ini secara jelas dan singkat! 1. Apa perbedaan dan persamaan antara dogeng dengan mitos? 2. Apa fungsi legenda dalam penulisan sejarah Indonesia? 3. Jelaskan hubungan antara upacara dan lagu? 4. Mengapa penulisan sejarah pada awal kemerdekaan bersifat Indonesia sentris? 5. Sebutkan 4 (empat) manfaat yang kalian rasakan dengan mempelajari tradisi masyarakat yang belum mengenal tulisan dan sudah mengenal tulisan?

52 Bab 2 Melestarikan Tradisi Sejarah Masa Pra Aksara dan Masa Aksara BAB IIIIII

PAHAMI DAN LAKUKANLAH PENELITIAN SEJARAH! Sumber: www.google.com Penelitian merupakan usaha manusia untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis dan logis. Istilah ilmiah di sini mengandung pengertian berdasarkan fakta-fakta empiris (bukan berdasarkan ide-ide pribadi) yang diperoleh dari penyelidikan secara berhati-hati dan bersifat objektif menggunakan metode penelitian ilmiah. Salah satu bentuk penelitian adalah penelitian sejarah. Penelitian sejarah memiliki karakteristik unik yang membedakan dengan penelitian lainnya, khususnya dalam metodologi penelitiannya. Untuk melakukan penelitian sejarah dibutuhkan sumber, bukti dan fakta sejarah. Penelitian sejarah dapat dilakukan secara lisan melalui kegiatan wawancara dengan sumber sejarah. Pada bab ketiga ini, kalian akan mempelajari langkah-langkah penelitian sejarah, meliputi heuristik, verifikasi atau kritik, penafsiran dan historiografi, sumber sejarah, bukti sejarah dan fakta sejarah. Di samping itu, kalian juga akan mempelajari langkah-langkah melakukan penelitian sejarah lisan. Setelah mempelajari materi tersebut diharapkan kalian memahami langkah-langkah penelitian sejarah secara teori, kemudian dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Heuristik, verifikasi, interpretasi, historiografi, sumber sejarah, bukti sejarah, fakta sejarah, dan penelitian sejarah lisan.

A. Langkah-langkah Penelitian Sejarah

Berpikir Kreatif

Gambar apakah itu? Apa yang kalian ketahui mengenai gambar tersebut? Sebutkan peranan gambar tersebut dalam penelitian sejarah di

Indonesia? www.google.com Sumber:

Penelitian sejarah yang dilakukan para ahli bertujuan untuk mencari kebenaran. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran menurut ukuran ilmu pengetahuan. Dalam kehidupan ini, kebenaran dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

No Jenis Kebenaran Penjelasannya

1 Kebenaran Pragmatis Kebenaran yang menurut teori ini sesuatu dianggap benar bila terbukti sesuatu itu mendatangkan manfaat. Konsep kebenaran ini nampaknya kurang cocok untuk mengukur kebenaran sejarah, apalagi kalau pragmatis itu dilihat dari segi manfaat langsung. Tetapi kalau manfaat itu berkait dengan kegunaan tidak langsung dan bersifat tidak imateriil, bisa saja dengan kriteria kebenaran ini.

54 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! 2 Kebenaran empiris Kebenaran yang umumnya menunjuk kepada yang dianggap benar bila sesuai dengan pengalaman inderawi atau dapat diamati oleh indra. Menurut pandangan ini, suatu pernyataan dianggap benar bila didukung oleh fakta empiris. Artinya penyajian atau pembuktian secara empirislah yang dianggap lebih mensahkan pernyataan kebenaran itu bisa diterima atau tidak. Dengan prinsip bahwa suatu pernyataan sejauh itu dianggap benar kalau ada kenyataan empris, maka teori kebenaran ini bisa saja digunakan untuk studi sejarah, asal para sejarawan benar-benar memiliki perhatian dan sungguh-sungguh dalam melakukan pengamatan dan melakukan interpretasi tanpa ditumpangi kepentingan, kecuali untuk kepentingan ilmiah.

3 Kebenaran berdasarkan Sesuatu dinyatakan benar apabila terdapat kesesuaian antara teori korespondensi pernyataan atau materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan itu berkorespondensi/berhubungan/sesuai dengan objek yang dimaksud dalam pernyataan. Dalam hal ada pengertian bahwa fakta yang merupakan pernyataan dari suatu peristiwa sesuai atau dapat dibuktikan berdasarkan realitas.

Sesuatu atau pernyataan itu dianggap benar, apabila pernyataan itu 4 Kebenaran menurut teori koherensi bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Menggugah Kreativitas: Berdasarkan tabel di atas, coba kalian berikan contoh keempat macam kebenaran tersebut!

F. H. Bradley menyatakan bahwa kebenaran sebagai suatu pernyataan dianggap benar bila itu dalam keadaan saling berhubungan, relevan dengan lain yang benar. Kebenaran sejarah merupakan rumusan dari suatu jaringan antarfakta yang saling berkaitan. Kebenaran sejarah ditentukan oleh suatu kecermatan penelitian, pengusutan terhadap koherensi (konsitenitas) dan hubungan antarfakta yang kait mengkait dalam suatu jaringan (historis) tersebut. Ciri umum dari kebenaran ilmu pengetahuan yaitu pertama bersifat rasional, empiris dan sementara. Rasional artinya kebenaran itu ukurannya akal. Sesuatu dianggap benar menurut ilmu apabila masuk akal. Empiris artinya ilmu itu berdasarkan kenyataan. Kenyataan yang dimaksud di sini yaitu berdasarkan sumber yang dapat dilihat langsung secara materi atau wujud fisik. Empiris dalam sejarah, yaitu sejarah memiliki sumber sejarah yang merupakan kenyataan dalam ilmu sejarah. Sementara artinya kebenaran ilmu pengetahuan itu tidak mutlak seperti halnya kebenaran dalam agama. Kemutlakan kebenaran agama misalkan dikatakan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang berbeda dengan makhluknya. Ungkapan ini tidak dapat dibantah harus diyakini atau diimani oleh manusia. Lain halnya dengan ilmu pengetahuan, kebenarannya bersifat sementara, artinya dapat dibantah apabila ditemukan teori-teori atau bukti-bukti yang baru. Dalam sejarah kesemantaraan ini dapat dalam bentuk perbedaan penafsiran terhadap suatu peristiwa. Perbedaan ini dapat diterima selama didukung oleh bukti yang akurat. Kesementaraan inilah yang membuat ilmu itu berkembang terus.

Sejarah SMA Kelas X 55 Penelitian sejarah dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Heuristik Heuristik merupakan kegiatan sejarawan untuk mengumpulkan sumber, jejak- jejak sejarah yang diperlukan. Untuk memudahkan dalam suatu penelitian, sumber-sumber sejarah yang begitu kompleks dan banyak jenisnya, itu perlu diklasifikasi. Karena itu, di dalam pembahasan tentang sumber sejarah sudah dijelaskan berbagai jenis sumber sejarah. Sumber yang kita cari adalah sumber yang berkaitan dengan topik yang telah kita tetapkan. Banyak sekali tempat yang dapat kita jadikan sebagai tempat sumber sejarah, seperti perpustakaan- perpustakaan, Kantor Arsip misalkan Arsip Nasional yang berada di Jakarta, Kantor-kantor pemerintah, dan tempat-tempat lainnya. www.google.com Sumber:

Gambar: Gedung Arsip Nasional 2. Verifikasi Atau Kritik Verifikasi adalah kegiatan mempelajari data yang telah direduksi dan disajikan pada langkah-langkah sebelumnya, dan dengan pertimbangan terus menerus sesuai dengan perkembangan data dan fenomena yang ada di lapangan, pada akhirnya menghasilkan kesimpulan untuk mengambil sesuatu keputusan. Keputusan atau kesimpulan dalam penelitian ini adalah memberikan makna terhadap data yang telah terkumpul dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan berlandaskan pada permasalahan-permasalahan yang diteliti. Penarikan kesimpulan tersebut hendaknya dilakukan secara bertingkat dan bertahap-tahap. Untuk memperoleh keputusan atau kesimpulan diperlukan kritik terhadap sumber. Kritik sumber merupakan kegiatan yang seorang peneliti untuk mencari kebenaran. Dalam penelitian sejarah, seorang peneliti berusaha menduga dan membuktikan kebenaran tentang apa yang terjadi pada masa lalu. Untuk membuktikan kebenaran tersebut, maka harus berdasar pada sumber sejarah. Akan tetapi sumber sejarah yang digunakan pun harus sumber yang memang benar-benar bukti yang sesuai dengan apa yang terjadi di masa lalu. Dengan demikian sumber sejarah pun harus memiliki kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sumber sejarah tersebut maka dilakukanlah kritik sumber. Kritik sumber dapat dibagi dalam dua bagian yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal adalah kritik yang ingin melihat keaslian atau orsinalitas dari sumber. Jadi, kritik ini lebih bersifat fisik, bukan isi dari sumber tersebut. Kalau kita menemukan sumber tertulis, kritik eksternal yang kita lakukan adalah melihat jenis kertasnya, jenis tulisannya, jenis hurufnya. Dalam kritik eksternal dibutuhkan pula pengetahuan-pengetahuan yang bersifat umum dalam konteks zaman. Setelah melakukan kritik eksternal, kemudian kita melihat secara kritis

56 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! terhadap isi dari sumber tersebut, apakah isi sumber itu dapat dipercaya atau tidak. Langkah ini disebut dengan kritik internal. Jadi, kritik internal adalah kritik terhadap isi sumber atau kritik terhadap kredibilitas sumber.

Menggugah Kreativitas: Bagilah kelas kalian menjadi empat kelompok yang terdiri dari 8 orang. Setiap kelompok ditugaskan mencari berbagai sumber dari perpustakaan yang berhubungan dengan materi kehidupan Indonesia pada zaman Jepang. Kemudian buatlah kritik terhadap sumber tersebut!

3. Penafsiran Penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah ditemukan. Pada tahap Penafsiran ini, subjektivitas dapat terjadi. Kita sering melihat dengan data atau sumber yang sama akan melahirkan interpretasi yang berbeda, mengapa demikian. Hal ini disebabkan sejarawan atau penulis sejarah melihat sudut pandang yang berbeda terhadap penafsiran sumber yang ditemukannya. Perbedaan penafsiran dalam suatu peristiwa yang sama mungkin juga terjadi. Hal ini terjadi disebabkan ditemukannya sumber-sumber yang baru. Dalam melakukan penafsiran kita harus memiliki keterampilan dalam membaca sumber. Keterampilan yang dimaksud ini bisa berupa keterampilan dalam menfsirkan bahasa yang digunakan oleh sumber yang ditemukan, terutama untuk sumber-sumber tertulis. Apalagi bahasa-bahasa yang lama, struktur kalimatnya akan berbeda dengan struktur kalimat bahasa yang sekarang. Interpretasi juga dapat dimaknai sebagai langkah yang kita lakukan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari topik yang kita teliti. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka kita mencoba menguraikan data-data atau sumber-sumber yang sudah kita pilih atau seleksi. Dengan tema ini maka kita akan menguraikan berbagai sumber yang menunjukkan adanya perubahan sosial. Sumber-sumber atau data-data yang diuraikan, misalnya adanya laporan tentang jumlah orang-orang yang sekolah, jenis-jenis sekolah yang dimasuki, jenis-jenis pekerjaan penduduk dan jumlah pendapatannya, jumlah luas tanah di desa, adanya catatan tentang transaksi pembelian hasil-hasil pertanian oleh petani dengan pedagang yang berasal dari kota, catatan rapat di desa dan kecamatan tentang penyuluhan pertanian yang akan dilakukan oleh petugas pertanian kepada petani di desa, dan laporan dari desa tentang program pengembangan pertanian. 4. Historiografi Historiografi berasal dari gabungan dua kata yaitu history yang berarti sejarah dan grafi yang berarti deskripsi atau penulisan. Berdasarkan asal katanya historigrafi berarti penulisan sejarah. Secara lebih luas historiografi dapat diartikan sebagai sejarah penulisan sejarah. Menurut Ismaun, secara harafiah historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang disebut sejarah. Sejarah sebagai pengetahuan tentang masa lalu diperoleh melalui suatu penelitian mengenai kenyataan masa lalu dengan metode ilmiah yang khas. Historiografi yaitu suatu klimaks dari kegiatan penelitian sejarah. Penulisan sejarah ini merupakan langkah terakhir dari penelitian sejarah. Penulisan sejarah merupakan langkah bagaimana seorang sejarawan mengkomunikasikan hasil penelitiannya untuk dibaca oleh umum. Dalam menulis sejarah berarti seorang sejarawan merokunstruksi terhadap sumber-sumber sejarah yang telah ditemukannya menjadi suatu cerita sejarah. Cerita sejarah ibarat suatu konstruksi bangunan yang dibangun oleh seorang sejarawan. Kalaulah kita perhatikan bahan-bahan bangunan yang masih terpisah-pisah tidak begitu

Sejarah SMA Kelas X 57 menarik, seperti batu kali, batu bata, pasir, semen, kayu, kaca, genteng, dan bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut kalau belum direkonstruksi menjadi suatu bangunan, seperti barang yang mati. Akan tetapi ketika menjadi suatu bangunan, apalagi kalau bangunan itu indah dan menarik, seperti sesuatu yang hidup.

Babad Tanah Jawi Babad Tanah Jawa merupakan salah satu catatan yang bernilai sastra dan sejarah hasil karya para pujangga dan leluhur yang membesarkan tanah Jawa dalam kemasan “babad” atau dapat disebut juga sebagai salah satu ensiklopedia sejarah- budaya Jawa dan jejak langkah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Babad Tanah Jawa yang ditulis oleh carik Braja atas perintah Sunan Paku Buwono III ini, merupakan karya sastra sejarah dalam berbentuk tembang Jawa. Sebagai babad dengan pusat kerajaan Mataram, buku ini tidak pernah lepas dalam setiap kajian mengenai hal hal yang terjadi di tanah Jawa. Buku ini juga memuat silsilah

Sumber: www.google.com raja-raja cikal bakal kerajaan Mataram. Silsilah raja-raja Pajaran yang lebih dulu juga mendapat tempat. Berikutnya , Demak, terus berurutan hingga sampai kerajaan Pajang dan Mataram pada pertengahan abad ke-18.

Bentuk ini termasuk dalam historiografi tradisional. Kronik-kronik yang ditulis pada masa kerajaan-kerajaan kuno merupakan salah satu bentuk dari historiografi. Masyarakat Indonesia di masa lalu sudah memiliki kesadaran dalam menulis sejarahnya. Selain kronik, terdapat beberapa bentuk historiografi tradisional seperti babad, hikayat, silsilah, tambo (Minangkabau), tutui teteek (Roti), dan lain-lain. Contoh historigrafi tradisional Islami di Indonesia ialah naskah-naskah dari Jawa antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad/ Sajarah Banten, Hikayat Hasanuddin, Carita Purwaka Caruban Nagari, dan lainnya. Naskah-naskah dari daerah Nusa Tenggara Barat antara lain Syair Kerajaan Bima, Bo ‘Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima. Naskah-naskah dari Maluku antara lain Hikayat Hitu. Dari Sulawesi Selatan akan dipakai contoh naskah- naskah antara lain Hikayat Wajo, Hikayat Goa. Di antara naskah-naskah kuno dari Kalimantan yang dipakai sebagai rujukan ialah Hikayat Kutai, Hikayat Banjar dan Kotawaringin. Naskah-naskah kuno yang akan dipakai rujukan dari Sumatera antara lain, Hikayat Aceh, Bustanus Salatin, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Melayu, Undang-undang Piagam Jambi, Tambo Minangkabau, dll. Historiografi di Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu contoh hikayat adalah hikayat Puteri Balkis dari Minagkabau. Hikayat Puteri Balkis merupakan kisah mengenai Puteri Balis yang telah disesuaikan dengan masyarakat Minangkabau. Sebagaimana sastra Melayu lama yang lain, Hikayat Puteri Balkis ditulis dengan tujuan dibacakan dengan kuat oleh seorang pembaca kepada para pendengar. Ayatnya berirama dan mempunyai ulangan untuk penekanan kesimbungan antara bab.

58 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! B. Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah Sebelum anda mempelajari topik mengenai sumber, bukti, dan fakta sejarah coba kalian susunlah kata acak dalam kolom sebelah kiri sehingga menjadi kata yang benar!

No KOTAK ACAK No Kolom B

1 KUTIB 1

2 RATUS 2

3 TAKAF 3

4 MERBUS 4

5 KATERFA 5

6 RIRMEP 6

7 NAPOLAR 7

8 DUSKEREN 8

9 STIRASAP 9

10 FRENESINI10

1. Sumber Sejarah Sumber sejarah adalah sesuatu yang langsung atau tidak langsung yang menyampaikan kepada kita tentang sesuatu kenyataan di masa lalu. Suatu sumber sejarah mungkin merupakan suatu hasil aktivitas manusia yang memberikan informasi tentang kehidupan manusia. Bagi sejarawan sumber sejarah ini merupakan alat, bukan tujuan akhir. Adanya sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya kenyataan sejarah. Dengan sumber sejarah inilah, sejarawan dapat mengetahui kenyataan sejarah. Tanpa adanya sumber, sejarawan tidak akan bisa berbicara apa-apa tentang masa lalu, dan begitu pula tanpa sentuhan sejarawan, sumber sejarah pun belum bisa banyak bicara apa-apa. Sumber sejarah sendiri bukanlah sejarah. Sejarah itu ada karena konstruksi dari sejarawan terhadap sumber sejarah. Sumber sejarah dapat diklasifikasi menjadi sumber primer dan sumber sekunder; sumber tertulis, sumber lisan, dan peninggalan benda-benda atau artefak. Sumber primer atau sumber pertama atau sumber asli adalah sumber yang menunjukkan kesaksian langsung pada saat peristiwa sejarah itu terjadi, pada saat berlangsung periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan. Sumber primer merupakan materi mentah, lebih berarti bagi sejarawan. Sedangkan sumber sekunder atau sumber kedua adalah sumber yang ditulis oleh sejarawan berdasarkan sumber primer atau sumber yang bukan merupakan kesaksian langsung pada periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan. Sumber sekunder ialah sumber yang keterangannya diberikan oleh orang lain atau sumber lain, di mana seseorang tadi tidak menyaksikan secara langsung peristiwanya. Atau

Sejarah SMA Kelas X 59 dapat dikatakan sumber sekunder adalah kesaksian dari siapa saja yang bukan merupakan saksi pandangan mata. Mereka itu tidak hadir/tidak menyaksikan yang telah terjadi. Adanya sumber sekunder harus didahului oleh sumber primer. Sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan panca indra yang lain, atau dengan alat mekanis. Nugroho Notosusanto menjelaskan bahwa sumber primer adalah sumber-sumber yang keterangannya diperoleh secara langsung oleh yang menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala sendiri. a. Sumber Tertulis Sumber tertulis merupakan sumber yang banyak digunakan dalam penelitian sejarah. Beberapa macam sumber tertulis ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

No Macam Sumber Tertulis Penjelasannya

1 Laporan-laporan Laporan-laporan dapat berupa laporan yang dibuat oleh lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah. Pembuatan laporan biasanya dilakukan per tahun. Jadi, kita bisa menggunakan laporan tahunan. Pada lembaga-lembaga pemerintah, biasanya suka dibuat laporan tahunan. Sedangkan laporan non pemerintah misalnya laporan perusahaan. Dengan adanya laporan tahunan perusahaan kita akan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan dalam periode tertentu.

2 Surat-surat Surat-surat dapat menjadi sumber sejarah baik surat-surat pribadi maupun surat-surat resmi yang dibuat oleh pemerintah. Dalam surat kita bisa melihat tanggal, ditujukan kepada siapa, dari siapa (pembuat), dan isi dari surat itu. Isi surat ini akan memberikan suatu informasi penting apa yang terjadi pada saat itu.

3 Surat kabar Sumber tertulis yang banyak merekam atau mencatat kejadian- kejadian sehari-hari yang terjadi di masyarakat. Berita yang dimuat dalam surat kabar sangat beragam, ada berita ekonomi, politik, sosial dan budaya. Bagi peneliti sejarah, berita-berita tersebut dapat dijadikan sebagai sumber bahan penelitianya. Sumber yang digunakan tergantung pada tema penelitian yang ditelitinya. Apabila ingin meneliti sejarah ekonomi, maka berita- berita ekonomi yang akan lebih banyak digunakan, tetapi mungkin pula berita politik dan sosial juga digunakan, selama ada kaitannya dengan tema penelitian. Berita dari yang disajikan oleh surat kabar yang satu dengan yang lainnya, kemungkinan akan menunjukkan suatu analisis yang beragam. Perbedaan ini disebabkan oleh kepentingan dari masing-masing penerbit surat kabar. Setiap surat kabar memiliki kepentingan atau misi untuk membentuk opini atau pendapat masyarakat. Surat kabar yang diterbitkan oleh pemerintah dan non-pemerintah tentu akan memiliki perbedaan dalam menilai suatu peristiwa. Apalagi surat kabar yang diterbitkan oleh partai politik, bisanya dijadikan sebagai alat untuk mempropaganda program-program atau misi dari partai tersebut.

60 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! 4 Catatan Pribadi Orang-orang tertentu memiliki kebiasaan untuk mencatat berbagai peristiwa yang ia anggap penting dalam catatan pribadinya atau sering disebut dengan buku catatan harian. Catatan pribadi ini dapat memberikan informasi yang mungkin saja tidak terdapat pada laporan- laporan resmi, misalnya laporan resmi pemerintah. Ada pula dari catatan-catatan pribadi ini yang kemudian disusun oleh si pemilik catatan tersebut menjadi sebuah autobiografi atau memoar.

5Notulen rapat Notulen rapat adalah catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat. Catatan dibuat biasanya oleh salah seorang yang ditunjuk atau ditugaskan untuk menjadi pencatat atau sekretaris. Apabila kita menemukan notulen rapat, akan memberikan informasi yang berharga tentang hal yang menjadi topik penelitian kita. Apalagi kalau kita bisa menemukan notulen rapat, masih dalam bentuk tulisan tangan asli dari si pencatat rapat.

b. Sumber Lisan Sumber lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara metode sejarah lisan. Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingtan pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamannya, kemudian diungkapkan secara lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri. Si Pelisan atau sumber lisan bertanggung jawab atas kebenaran kejadian yang dikisahkannya, sehingga informasi lisannya itu dapat dipergunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah. Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis belum memadai. Sumber lisan memiliki keterbatasan-keterbatasan dibanding dengan sumber tertulis atau artefak. Keterbatasan sumber lisan lebih disebabkan oleh faktor manusia sebagai sumber. Kemungkinan kita kehilangan sumber lisan apabila orang yang kita cari telah meninggal. Dengan demikian, kita akan memburu dengan faktor umur yang dimiliki oleh orang yang akan kita wawancarai. Daya ingat yang dimiliki, oleh manusia sangat terbatas. Hal ini dapat menjadi keterbatasan dalam sumber lisan. Semakin jauh jarak antara peristiwa yang dialami oleh seorang tokoh yang kita wawancarai kemungkinan besar orang tersebut semakin lupa. Keterbatasan memori yang dimiliki oleh tokoh yang kita wawancarai akan membuat sumber inforamsi yang kita butuhkan menjadi kurang akurat. Cara yang dilakukan untuk memperoleh sumber lisan, yaitu dengan melakukan wawancara. Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu kita harus memiliki persiapan yang matang. Hal yang harus dipersiapkan adalah kita harus memiliki pengetahuan tentang hal yang akan kita tanyakan.

2. Bukti Sejarah Artefak yaitu peninggalan kebudayaan berupa benda. Artefak juga merupakan sisa-sisa peninggalan berupa alat-alat buatan manusia dari zaman prasejarah yang terbuat dari batu, kayu, duri ikan, atau bahan logam (perunggu dan sebagainya). Artefak merupakan peninggalan benda-benda hasil manusia di masa lalu seperti candi, prasasti, benteng, makam, pakaian, foto-foto, perkakas rumah, mata uang, dan benda-benda lainnya. Prasasati jumlahnya banyak sekali, misalkan prasasti peninggalan kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Majapahit, Mataram dan kerajaan-kerajaan lainnya. Prasati-prasasti tersebut antara lain:

Sejarah SMA Kelas X 61 • Prasasti Kutai • Prasasti Talang Tuo • Prasasti Ciaruten • Prasasti Telaga Batu • Prasasti kebon kopi • Prasasti Karang Brahi • Prasasti Jambu • Prasasti Palas Pasemah • Prasast Tugu • Prasasti Ligor • Prasasti Pasir Awi • Prasasti Dakawu atau Tuk Mas • Prasasti Muara Cianten • Prasasti Sojomerto • Prasasti Lebak • Prasasti Canggal • Prasasti Kedukan Bukit. • Dan lain-lain. www.google.com Sumber:

Gambar: Prasasti Ciaruten Banyak artefak-artefak merupakan peninggalan-peninggalan periode sejarah kuno. Seperti bangunan-bangunan yang menjadi bukti masuknya Hindu-Buddha di Indonesia. Bentuk bangunannya ada semacam perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan Hindu Buddha. Banyak sekali bangunan- bangunan peninggalan Hindu Buddha seperti candi, arca, dan patung, antara lain:

Candi Patung Arca

• Candi • Patung Joko Dolog • Arca Budha dari perunggu di • Candi Gunung Wukir • Patung Kertanegara Sempaga, Sulawesi Selatan. • Candi Sambisari • Arca Budha di Kota • Candi Dieng Bangun (Kutai) • Candi Gedong Songo • Arca Ganesya di Serawak • Candi Pringapus • Arca Wisnu Cibuaya I • Candi Selagriya • Arca Wisnu Cibuaya II • Candi Prambanan • Candi Gunung Kawi • Candi Gunung Gangsir • Candi Songgoriti • Candi Pethirtaan Jalatunda • Candi Belahan

62 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! • Candi Kidal • Candi Jago • Candi Singasari • Candi Simping • Candi Surowono • Candi Tegawangi • Candi Pari • Candi Jabung • Candi Tikus • Candi Bajang Ratu • Candi Brahu • Candi Panataran • Candi Sukuh • Candi Ceto. www.google.com Sumber: Gambar: Candi Prambanan 3. Fakta Sejarah Fakta sejarah adalah fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti. F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber dokumenter (Sidi Gazalba, 1981). Sementara Louis Gottschalk mengartikan fakta sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara saksama dengan metode sejarah. Dari dua pandangan sejarah itu menunjukkan bahwa fakta dalam sejarah adalah rumusan atau kesimpulan yang diambil dari sumber sejarah atau dokumen. Perlu kiranya ditegaskan kembali bahwa fakta tidaklah sama dengan realitas atau kenyataan dan kejadian sehari-hari, yang bersifat pasti, tidak berubah. Tetapi fakta adalah pernyataan, rumusan atau kesimpulan dari kejadian atau realitas sehari-hari tersebut. Karena itu fakta bisa saja berubah, kalau ditemukan data dan sumber yang lebih kredibel. Karena itu Sidi Gazalba menegaskan bahwa fakta itu bersifat nisbi (bisa berubah), sedang realitas/ kejadian bersifat absolut, objektif.

Sejarah SMA Kelas X 63 Fakta dibedakan menjadi beberapa jenis seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

No Jenis Fakta Penjelasannya

1 Fakta lunak Merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-fakta lain. Oleh karena itu, fakta tidaklah tersedia begitu saja, Para sejarawan melalui penelitian sumber-sumber sejarah mencoba mengolah sehingga bisa dimengerti. Tetapi semua ini masih terbuka kemungkinan timbulnya perdebatan tentang kebenarannya. Bisa saja bahwa apa yang dianggap sebagai fakta belum tentu diterima oleh orang lain, sehingga tidak jarang masih mengundang perdebatan

2 Fakta keras Fakta-fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan. Kebanyakan fakta ini adalah bebas dari kemauan kita. Itulah sebabnya fakta ini sering disebut dengan “fakta keras”, fakta yang sudah mapan (established) dan tidak mungkin dipalsukan lagi.

3 Inferensi Merupakan ide-ide sebagai benang merah yang menjembatani antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Sekalipun inferensi ini berlandaskan pada konsideran logis dan mungkin subyektif, tetapi ide atau gagasan ini dapat dimasukkan dalam kategori fakta, tetapi masih cukup lemah. Karena inferensi tidak lebih dari suatu pertimbangan logis yang menjelaskan pertalian antara fakta-fakta.

4 Opini Mirip dengan inferensi. Tetapi opini ini lebih bersifat pendapat pribadi/ perorangan. Karena pendapat pribadi maka tidak didasarkan pada konsideran umum. Sedangkan salah satu bentuk informasi sejarah, opini lebih merupakan penilaian (value judgment) atau sangkaan pribadi. Bahkan dalam kerangka yang lebih luas, opini menjadi lebih semacam interpretasi.

C. Langkah-langkah Penelitian Sejarah Lisan

Metode sejarah lisan atau oral history merupakan metode yang digunakan dalam mengumpulkan sumber sejarah. Penggunaan metode ini sudah lama digunakan, Herodatus sejarawan Yunani yang pertama, telah mengembara ke tempat-tempat yang jauh untuk mengumpulkan bahan-bahan sejarah lisan. Thucydides sekitar 2400 tahun yang lalu telah menggunakan kisah kesaksian langsung para prajurit yang ikut dalam perang Peloponesa untuk membangun sejarah lisan. Metode modern sejarah lisan berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1930- an dengan dilakukan penelitian besar-besaran mengenai kenangan bekas para budak hitam. Perkembangan ini membawa suatu pemikiran baru tentang sumber sejarah lisan. Sumber yang dicari bukan hanya para tokoh atau “orang-orang besar”, tetapi juga kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, termasuk pula golongan buta huruf dan golongan yang tidak pernah meninggalkan bahan- bahan tertulis. Perkembangan lain yang menyebabkan lahirnya sejarah lisan bahwa dalam dunia modern banyak hal yang penting lolos dari pencatatan tertulis, misalnya keputusan-keputusan atau instruksi-instruksi penting yang diberikan melalui telepon saja sehingga tidak dapat ditemukan dalam suatu dokumen. Teknik

64 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! komunikasi yang semakin maju pada waktu sekarang memungkinkan orang saling bertemu muka, sehingga surat menyurat semakin berkurang. Dengan demikian, semakin banyak data yang diperlukan tidak lagi dapat diketemukan dalam bentuk tertulis. Selain itu pula, perkembangan teknologi, dengan ditemukannya alat perekam (phonograph) pada tahun 1877 dan perkembangan alat perekam pada tahun 1960 dengan ditemukannya tape recorder, semakin memudahkan untuk menyimpan data atau sumber lisan. Di Amerika serikat oral history adalah rekaman pita (tape recording) dari

www.google.com wawancara tentang peristiwa atau hal-hal yang dialami oleh si pengisah sendiri, atau lebih tepat lagi, rekaman pita (atau kaset) dari penglaman-pengalaman yang masih diingat oleh pengisah. Keterangan ini direkam dalam bentuk tanya Sumber: Gambar: Tape Rekorder jawab melalui wawancara lisan yang telah direncanakan lebih dahulu dengan cermat. Ada beberapa hal atau prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian sejarah lisan, yaitu:

1. Perencanaan wawancara Menurut Lincoln dan Guba dalam Lexi J. Moleong (1996) wawancara adalah mengkonstruksi, mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan, merekonstruksi kebulatan- kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan- kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Agar kegiatan wawancara dapat mencapai sasaran yang diinginkan, harus dilakukan kegiatan perencanaan dengan baik meliputi perencanaan waktu wawancara, penentuan orang yang akan di wawanara atau informan, dan menentukan materi wawancara. 2. Pelaksanaan wawancara Wawancara dalam sejarah lisan bukanlah suatu dialog melainkan menggali pengalaman dari orang yang sedang diwawancarai. Komentar dari pewancara hanya terbatas pada pertanyaan-pertanyaan singkat untuk mengarahkan kisahnya. Wawancara tidak dimaksudkan untuk memperlihatkan kepintaran pewancara. Yang penting ialah keterangan atau pengalaman yang dikisahkan, jadi semakin kurang suara pewancara didengar dalam rekaman, semakin baik mutu dari wawancara sejarah lisan. www.google.com Sumber: Gambar: Narasumber yang sedang diwawancarai

3. Orang yang diwawancarai Agar wawancara itu berjalan dengan lancar sebaiknya sebelum wawancara itu dilaksanakan sebaiknya kita mempelajari latar belakang dari orang tersebut. Selain itu seorang pewancara harus menguasai materi yang akan ditanyakan.

Sejarah SMA Kelas X 65 Untuk mennguasai materi yang akan ditanyakan, sebaiknya pewancara terlebih dahulu membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan materi pembicaraan. Kedua sebelum kita melakukan wawancara langsung sebaiknya orang yang akan kita wawancarai dihubungi terlebih dahulu dan mengadakan perjanjian kapan wawancara itu dilakukan. Kedua menetapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan kita tanyakan. Sebaiknya kita membuat daftar pertanyaan dan pertanyaan yang kita ajukan bukan pertanyaan yang jawabannya menghendaki jawaban berupa “ya” atau “tidak”. Langkah ketiga adalah menyiapkan alat perekam atau tape recorder. Kita harus terampil menggunakan alat perekam, jangan sampai pada saat wawancara dilakukan tape recorder tidak berfungsi. Kita harus menyiapkan berapa kaset yang kita butuhkan. Jumlah kaset yang kita butuhkan tergantung pada lamanya waktu yang kita lakukan pada saat wawancara. Informan atau orang pemberi informasi sebaiknya haruslah orang yang mengetahui atau mengalami langsung peristiwa atau kejadian yang akan kita teliti atau orang pertama. Pencarian informasi dari orang pertama ini diharapkan dapat memperoleh sumber yang lebih akurat. Orang yang kita wawancarai bisa individu maupun kelompok, sedangkan kelompok sosial informan tergantung pada tema penelitian. Kita dapat mewancarai tokoh, pejabat atau rakyat biasa. Misalnya, kalau kita ingin membuat biografi seorang tokoh, maka kita akan mewancarai tokoh tersebut yang kita wawancarai. Kalau kita menulis suatu peristiwa, misalnya suatu gejolak atau konflik pada suatu daerah, maka kita dapat mewancari satu kelompok masyarakat yang terlibat langsung terhadap peristiwa tersebut, bahkan orang-orang biasa atau khalayak yang terlibat dapat kita wawancarai. 4. Materi wawancara Materi yang akan kita tanyakan kepada informan tergantung pada masalah yang akan kita bahas dari tema penelitian. Agar materi atau informasi yang kita butuhkan sesuai dengan tema penelitian kita, maka kita harus mencari informan adalah orang yang memang berhubungan langsung dengan tema penelitian. Misalnya, kita akan menulis sejarah dengan tema perlawanan rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang, maka kita harus merumuskan dahulu apa yang dimaksud perlawanan dalam penelitian itu. Faktor-faktor apakah yang memengaruhi terjadinya perlawanan, dan lain-lain.

Mengembangkan Kreativitas “Berdasarkan langkah-langkah yang telah di jelaskan di atas, lakukan penelitian sejarah secara berkelompok mengenai kegiatan social dan budaya di daerahmu pada zaman dahulu. Lakukan wawancara secara lisan dengan tokoh masyarakat yang ada di daerah kalian, sehingga kelompok kalian memiliki nformasi yang banyak mengenai kegiatan social dan budaya yang pernah dilakukan pada masa lampau. Buatlah laporan dari hasil penelitian dan persentasikanlah di depan kelas.

66 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! Ringkasan

1. Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu. Hal itu dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya. Penelitian sejarah bertujuan untuk mencari kebenaran. 2. Kebenaran dalam sejarah dibagi menjadi empat, yaitu kebenaran pragramatis, kebenaran empiris, kebenaran berdasarkan teori korespondensi, dan kebenaran menurut teori koherensi. 3. Langkah-langkah penelitian sejarah meliputi heuristik, verifikasi, penafsiran dan historiografi. Heuristik merupakan kegiatan sejarawan untuk mengumpulkan sumber, jejak-jejak sejarah yang diperlukan. Verifikasi adalah kegiatan mempelajari data yang telah direduksi dan disajikan pada langkah-langkah sebelumnya, dan dengan pertimbangan yang terus menerus sesuai dengan perkembangan data dan fenomena yang ada di lapangan, yang pada akhirnya menghasilkan kesimpulan untuk mengambil sesuatu keputusan. Interpretasi adalah penafsiran terhadap sumber. Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang disebut sejarah. 4. Sumber sejarah adalah sesuatu yang langsung atau tidak langsung yang menyampaikan kepada kita tentang sesuatu kenyataan di masa lalu. Sumber sejarah dapat diklasifikasi menjadi sumber primer dan sumber sekunder; sumber tertulis, sumber lisan, dan peninggalan benda-benda atau artefak. Sumber tertulis meliputi laporan-laporan, surat-surat, surat kabar, catatan pribadi, dan notulen rapat. Sumber lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara metode sejarah lisan yang berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis belum memadai. 5. Salah satu bukti sejarah adalah artefak. Artefak merupakan peninggalan benda-benda hasil manusia di masa lalu seperti candi, prasasti, benteng, makam, pakaian, foto-foto, perkakas rumah, mata uang, dan benda-benda lainnya. 6. Fakta sejarah adalah fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti. Fakta dibedakan menjadi empat jenis, yaitu fakta lunak, fakta keras, inferensi, dan opini. 7. Jenis sejarah dibagi menjadi delapan, yaitu sejarah intelektual, sejarah ekonomi, sejarah sosial, sejarah keluarga, sejarah politik, sejarah militer, sejarah kebudayaan, dan sejarah agama. 8. Prinsip-prinsip dalam penelitian sejarah lisan meliputi: a. perencanaan wawancara, b. pelaksanaan wawancara, c. orang yang diwawancarai, d. materi wawancara.

Evaluasi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Berikut ini adalah contoh dai sumber-sumber C. pokok yang telah ditafsirkan oleh ahli sejarah tertulis, kecuali... . D. kedua yang dapat dijadikan dasar A. laporan notulen penafsiran sejarah B. babad E. dapat memberikan keterangan dan C. naskah gambaran masa lalu. D. tambo 3. Bukti dan fakta sejarah yang termasuk sumber E. candi prmer adalah berita dari... . 2. Yang dimaksud dengan sumber primer dalam A. pelaku sejarah sejarah adalah sumber... . B. ahli sejarah A. dapat menafsirkan sejarah C. berita-berita musafir B. pokok yang asli dari seseorang yang D. dokumen-dokumen menyaksikan peristiwa sejarah E. tulisan sejarah

Sejarah SMA Kelas X 67 4. Ciri utama dari penulisan sejarah dalam 8. Sejarah yang berisi pemikiran manusia adalah historiografi tradisional adalah... . ciri utama dari jenis sejarah… . A. menggunakan fakta yang rasional A. budaya B. ditulis olah sarjana yang ahli dalam bidang B. ekonomi sejarah C. intelektual C. menguraikan cerita-cerita D. politik kepahlawanan E. sosial D. peran manusia hanya sebagai objek cerita 9. Sejarah yang berisi tentang golongan wong cilik E. dilakukan kritik terhadap sumber adalah ciri utama dari jenis sejarah... . 5. Manakah contoh di bawah ini yang merupakan A. budaya sumber sejarah dalam bentuk sumber lisan? B. ekonomi A. Bangunan mesjid C. militer B. Buku harian D. politik C. Hasil wawancara E. sosial D. Pakaian E. Perkakas dapur 10. Manakah berikut ini yang merupakan contoh langkah heuristik dalam metode sejarah? 6. Menetapkan bahwa sumber yang digunakan itu A. Datang ke perpustakaan untuk menemukan merupakan sumber yang palsu. Langkah tersebut sumber dalam penelitian sejarah termasuk… B. Melakukan wawancara dengan pelaku A. heuristik sejarah B. interpretasi C. Memberikan kesimpulan berdasarkan C. kritik sumber yang diperoleh D. historiografi D. Menetapkan mana sumber yang berkaitan E. deskripsi dan yang tidak 7. Hasil dari analisis sumber dinyatakan bahwa E. Menetapkan apa yang akan dibahas dalam pemberontakan itu terjadi disebabkan oleh adanya penelitian tersebut kekecewaan dari para tokoh. Pernyataan tersebut merupakan langkah… . A. kritik B. historiografi C. interpretasi D. heuristik E. numistik

Essay:

Jawablah pertanyaan dibawah ini secara jelas dan singkat! 1. Jelaskan perbedaan dan persamaan kebenaran sejarah dengan kebenaran ilmu? 2. Sebutkan jenis-jenis sumber sejarah? 3. Mengapa perlu dilakukan kritik terhadap sumber sejarah? 4. Apa fungsi dilakukan verifikasi dan interpretasi? 5. Sebutkan langkah-langkah penelitian sejarah lisan?

68 Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah! BAB IV

MENGABADIKAN KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Sumber: www.google.com Manusia awal Indonesia hidup secara bertahap. Marwati Djoened Poeponegoro dan Nugroho Notosusanto menggambarkan kehidupan manusia awal Indonesia ke dalam empat tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Tahapan-tahapan ini merupakan suatu kesinambungan. Untuk melakukan perubahan dalam setiap tahapannya memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mampu memberikan warna yang berbeda untuk setiap tahapnya pada semua aspek kehidupan. Pada bab ini, kalian akan menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. Setelah mempelajari materi tersebut, diharapkan kalian memiliki kemampuan untuk menganalisis kehidupan awal manusia Indonesia dalam bidang social, ekonomi, budaya dan sebagainya. Kata Kunci: Masa berburu, masa mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, masa perundagian.

A. Kehidupan Sosial Awal Masyarakat Indonesia

Berpikir Kreatif Gambar apakah di samping? Kegiatan sosial dan ekonomi apa yang dilakukan manusia purba di tempat tersebut? Bagaimana kepercayaan Nugroho Notosusanto (1992: 20) masyarakat yang dilakukan manusia purba pada gambar di atas? Sumber:

Sebelum kalian mempelajari materi mengenai Kehidupan Sosial Manusia Purba di Indonesia, kalian susunlah kata acak dalam kolom sebelah kiri menjadi kata yang benar. Selamat mencoba!

NO KOTAK ACAK NO KATA ACAK

1 LOS I SA 1 2 MONO EK I 2 3 REBUBUR 3 4 GUNAD I 4 5 S A GUN I 5

6 KOMOP LE K 6

7 TAPEMEN 7 8 MEDANON 8

9 DAYUBA 9

10 T E LAPERAN 10

70 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia a. Zaman Berburu dan Mengumpulkan Makanan Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba hidup sangat sulit karena keadaan alam masih belum stabil. Letusan gunung berapi masih sering terjadi, aliran sungai kadang-kadang berpindah sejalan dengan perubahan bentuk bumi. Karena sulitnya untuk mencari makanan, pertumbuhan populasi manusia purba sangat sedikit dan banyak yang meninggal dan akhirnya punah. Manusia purba pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan selalu berpindah-pindah mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Pada umumnya mereka bergerak tidak terlalu jauh dari sungai- sungai, danau atau sumber-sumber air yang lain, karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Di tempat-tempat yang demikian itu kelompok manusia prasejarah menantikan binatang buruan mereka. Selain itu, sungai dan danau juga merupakan sumber makanan, karena terdapat banyak ikan di dalamnya. Lagi pula di sekitar sungai biasanya tanahnya subur dan ditumbuhi tanaman yang buahnya atau umbinya dapat dimakan. Di danau mencari ikan dan kerang, ada pula yang memilih daerah pedalaman. Tumpukan bekas makanan berupa kulit kerang banyak ditemukan di pantai atau di tepi sungai. Ada juga yang memilih gua-gua sebagai tempat sementara berdasarkan penemuan kerangka manusia yang dikuburkan, rupanya mereka sudah mengenal semacam sistem kepercayaan. Lama kelamaan kelompok manusia berburu dan mengumpulkan makanan menunjukkan tanda hidup menetap, suatu perkembangan ke arah masa bercocok tanam. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, mereka telah mulai lebih lama tinggal di suatu tempat. Ada kelompok-kelompok yang bertempat tinggal di daerah pantai, ada pula yang memilih tempat tinggal di daerah pedalaman. Mereka yang tinggal di daerah pantai makanan utamanya berupa kerang dan ikan laut. Bekas tempat tinggal mereka dapat ditemukan kembali, karena dijumpai sejumlah besar kulit-kulit kerang yang menyerupai bukit kulit kerang serta alat-alat yang mereka gunakan. Sisa-sisa makanan yang berupa timbunan atau gugusan kulit kerang itu, yang artinya sampah dapur. Ada pun sisa alat-alat yang ditemukan dalam gugusan kulit kerang antara lain berupa anak panah atau mata tombak yang berbentuk khusus untuk menangkap ikan. Kelompok yang memilih bertempat tinggal di daerah pedalaman pada umumnya memilih tempat tinggal di tepian sungai-sungai. Selain dari binatang buruan, mereka juga hidup dari ikan di sungai. Kelompok yang bergerak lebih ke pedalaman lagi, sisa-sisa budayanya sering ditemukan di dalam gua-gua yag mereka singgahi dan untuk tempat tinggal sementara dalam pengembaraan mereka. Gua-gua ini letaknya pada lereng-lereng bukit yang cukup tinggi, sehingga untuk memasuki gua-gua itu diperlukan tangga-tangga yang dapat ditarik ke dalam gua, jika ada bahaya yang mengancam. Untuk menghadapi berbagai ancaman, manusia itu hidup berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Biasanya mereka berada agak lama di daerah yang mengandung cukup banyak bahan makanan, terutama umbi- umbian dan dedaunan, dekat sumber air, serta dekat dengan tempat-tempat mangkal binatang buruan. Mereka kemudian akan melakukan pengembaraan atau berpindah ke tempat lain. Di tempat sementara ini, kelompok berburu biasanya tersusun dari keluarga kecil dengan jumlah kurang lebih 20 sampai 50 orang. Tugas berburu binatang dilakukan oleh orang laki-laki sedangkan orang perempuan bertugas mengumpulkan

Sejarah SMA Kelas X 71 makan, mengurus anak, dan mengajari anaknya dalam meramu makanan. Ikatan kelompok pada masa ini sangat penting untuk mendukung berlangsungnya kegiatan bersama. b. Zaman Bercocok Tanam Kelompok-kelompok kecil pada masa bercocok tanam makin bertambah besar, karena masyarakat telah mulai menetap dan hidup lebih teratur. Kelompok-kelompok perkampungan tumbuh menjadi kesatuan-kesatuan yang lebih besar misalnya klan, marga dan sebagainya yang menjadi dasar masyarakat Indonesia sekarang. Kehidupan masyarakat menjadi semakin kompleks setelah mereka tidak saja tinggal di goa-goa, tetapi juga memanfaatkan lahan-lahan terbuka sebagai tempat tinggal. Dengan bertempat tinggal menetap mereka mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk mengembangkan teknologi pembuatan alat dari batu. Perubahan cara hidup dari mengembara ke menetap akhirnya berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan lainnya. Cara hidup berburu dan meramu secara berangsur-angsur mulai ditinggalkan. Mereka memasuki tahapan baru yaitu bercocok tanam ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah perkembangnan dan peradaban manusia. Dengan penemuan-penemuan baru, mereka dapat menguasai alam, terutama yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup mereka. Ada jenis-jenis tumbuhan mulai dibudidayakan dan bermacam- macam binatang mulai dijinakkan. Dengan perkembangannya cara bercocok tanam dan bertani, berarti banyak hal yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut yang tidak mungkin dapat dipenuhi sendiri. Kondisi inilah yang kemudian mendorong munculnya kelompok-kelompok spesialis atau undagi, misalnya kelompok ahli pembuatan rumah, pembuatan gerabah, dan pembuatan alat-alat logam. Pada tahapan berikutnya, kegiatan pertanian membutuhkan satu organisasi yang lebih luas yang berfungsi untuk mengelola dan mengatur kegiatan pertanian tersebut. Dari organisasi itu kemudian menumbuhkan organisasi masyarakat yang bersifat chiefdoms atau masyarakat yang sudah berkepemimpinan. Dalam masyarakat yang demikian itu sudah dapat dibedakan antara pemimpin dan yang dipimpin. Pengakuan terhadap pemimpin tidak sekadar karena faktor keturunan, tetapi juga dianggap mempunyai kekuatan yang Nugroho Notosusanto (1992: 20) lebih dan berkedudukan tinggi. Para pemimpin tersebut sesudah meninggal arwahnya tetap dihormati karena

Sumber: kelebihan yang dimilikinya itu. Untuk menghormati sang arwah, dibangunlah tempat-tempat pemujaan seperti tampak pada peninggalan-peninggalan punden berundak. Selain dapat Gambar: Manusia purba sedang membuat alat menunjukan tempat pemujaan arwah, keberadaan punden berundak juga dapat menjadi bukti adanya masyarakat yang sudah berkepemimpinan. Punden berundak merupakan bangunan tempat melakukan upacara bersama. Dalam melaksanakan upacara itu, juga dipimpin oleh seorang pemimpin yang disegani oleh masyarakatnya. Pada masa itu ada kemungkinan sudah terbentuk desa-desa kecil. Pada mulanya hanya bentuk rumah agak kecil dan berdenah melingkar dengan atap daun-daunan. Kemudian rumah seperti itu berkembang dengan bentuk yang lebih besar yang dibangun di atas tiang penyangga. Rumah besar ini

72 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia bentuknya persegi panjang, dihuni oleh beberapa keluarga inti. Di bawah tiang penyangga rumah digunakan untuk memelihara ternak. Apabila musim panen tiba mereka berpindah sementara di dekat ladang-ladang dengan membangun rumah atau gubuk- gubuk darurat. Binatang-binatang piaraan mereka juga dibawa. Tidak mustahil pada masa itu, mereka sudah menggunakan bahasa untuk komunikasi. Para ahli menduga bahwa pada masa bercocok tanam menetap ini, mereka sudah menggunakan bahasa Melayu-Polenesia atau rumpun bahasa Austronesia. Pada masa bercocok tanam mulai muncul kelompok-kelompok profesi, hubungan perdagangan, dan adanya kontak-kontak Nugroho Notosusanto (1992: 20) budaya menyebabkan kegiatan masyarakat semakin kompleks. Situasi semacam itu tidak saja menunjukkan adanya pelapisan

Sumber: masyarakat menurut kehlian dan pekerjaannya tetapi juga Gambar: Rumah pada masa purba mendorong perkembangan teknologi yang mereka kuasai. c. Zaman Perundagian Pada masa perundagian, masyarakat telah hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Susunan masyarakatnya makin teratur dan terpimpin. Masyarakat dipimpin oleh ketua adat yang merangkap sebagai kapala daerah. Ketua adat dipilih oleh masyarakat, yaitu orang tua yang banyak pengetahuan dan pengalamannya mengenai adat dan berwibawa terhadap masyarakat. Kepala daerah yang besar wibawanya kemudian membawahi kepala-kepala daerah lainnya dan makin besar kekuasaannya. Ia bertindak seperti seorang raja dan itulah permulaan timbulnya raja-raja di Indonesia. Untuk menaikkan derajat dalam masyarakat, orang berusaha membuat jasa sebanyak-banyaknya, biasanya dengan melakukan hal-hal atau perbuatan-perbuatan luar biasa dan memperlihatkan keberaniannya sehingga mendapatkan kepercayaan untuk memperoleh kedudukan sebagai pemimpin. Misalkan dalam perburuan binatang buas sepert harimau. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kebiasaan masyarakat pada masa perundagian yang sering melakukan upacara khusus dalam acara penguburan mayat para pemimpin mereka, menunjukan bahwa masyarakat pada waktu itu telah memiliki norma-norma dalam kehidupan, terutama sikap menghargai kepemimpinan seseorang. Walau dapat kita dipastikan bahwa Nugroho Notosusanto (1992: 20) masyarakat pada masa itu didasarkan atas gotong royong, namun telah berkembang norma-norma yang mengatur

Sumber: hubungan antara lain yang dipimpin dan yang memimpin. Gambar: Manusia purba dengan hasil buruannya Adanya norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat pada masa perundagian menunjukan bahwa pada masa ini terdapat hasil-hasil kebudayaan berupa norma-norma. Bila dilihat dari hasil kebudayaan yang berwujud peraturan. Pada masa perundagian masyarakat telah mengenal suatu peraturan yang harus ditaati oleh semuanya. Salah satunya adalah peraturan dalam penguburan mayat di tempayan. Penguburan dalam tempayan ini hanya dilakukan terhadap orang-orang yang berkedudukan penting dalam masyarakat. Selain itu, terdapat juga aturan dalam penggunaan harta kekayaan. Penguasaan dan pengambilan sumber penghidupan diatur menurut tata tertib dan kebiasaan masyarakat. Pemakaian barang-barang dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari didasarkan atas sifat magis dari barang-barang tersebut.

Sejarah SMA Kelas X 73 Pada masa perundagian, manusia purba sangat taat kepada adat diantaranya adat gotong-royong, tolong menolong, sambat-sinambat. Kebiasaan hidup berkelompok berkembang menjadi lebih luas dalam kehidupan masyarakat desa secara bergotong royong. Gotong royong merupakan kewajiban bagi setiap anggota masyarakat. Hal ini dapat di lihat dalam pembuatan alat-alat, dimana semuanya dilakukan secara bergotong royong.

B. Kehidupan Ekonomi Awal Masyarakat Indonesia

a. Zaman Berburu dan Mengumpulkan Makanan Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, sungai memiliki peran yang penting, yaitu dengan cara menyusuri sungai mereka bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari makanan. Namun, pada masa ini manusia purba belum mengenal alat pelayaran sungai. Nugroho Notosusanto (1992:

Sumber: Gambar: Alat Pelayaran Sungai Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan mereka belum mengenal cara memasak makanan, karena mereka belum mengenal bagaimana menggunakan periuk belanga, yang dibuktikan dari peninggalan- peninggalan mereka. Untuk memasak makanan diperlukan api, namun kita belum mengetahui dengan pasti sejak kapan manusia prasejarah mulai menggunakan api dalam kehidupannya. Api mula-mula dikenal dari gejala alam, misalnya percikan gunung berapi, kebakaran hutan yang kering ditimbulkan oleh halilintar atau nyala api yang bersumber dari dalam bumi, karena mengandung gas. Secara lambat laun mereka dapat menyalakan api dengan cara menggosokkan batu dengan batu yang mengandung unsur besi, sehingga menimbulkan percikan api. Percikan-percikan api ditampung dengan semacam lumut kering, sehingga terjadi bara api. b. Zaman Bercocok Tanam Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah melakukan usaha pertanian secara berpindah-pindah menurut kesuburan tanah. Pertanian berbentuk perladangan dengan cara membakar hutan terlebih dahulu, kemudian dibersihkan dan ditebarkan benih-benih tanaman. Tumbuh- tumbuhan yang mula-mula ditanam adalah kacang-kacangan, mentimun, umbi-umbian dan biji-bijian seperti jawawut, jenis padi, dan sebagainya. Adanya kegiatan bercocok tanam ini didasarkan pada beberapa temuan di kawasan Asia Tenggara. Orang-orang di Asia Tenggara sudah menemukan suatu bentuk pertanian sederhana, yaitu pertanian ladang atau perladangan. Di Asia Tenggara sistem perladangan berpindah sudah dilakukan manusia pada masa akhir Pletosen atau kira-kira 9000 tahun Sebelum Masehi. Cara manusia bercocok tanam pada sistem perladangan adalah pertama-tama mereka menebang hutan lalu membakar ranting-

74 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia ranting, daun, dan pohonnya. Sesudah dibersihkan baru mereka menanam sejenis umbi-umbian. Setelah masa panen, mereka akan meninggalkan tempat itu dan mencari tempat yang baru dengan cara yang sama, yakni tebang dan bakar. Oleh karena itu, sistem perladangan ini disebut slash and burn yang artinya tebang dan bakar. Cara bercocok tanam pada masa bercocok tanam adalah dengan berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya. Dengan pengolahan tanah yang sangat sederhana, mereka menanami ladang itu dengan kedelai, ketela pohon atau ubi jalar. Kalau ladang yang mereka tanami mulai berkurang kesuburannya, mereka membuka ladang baru dengan cara menebang dan membakar bagian-bagian hutan yang lain. Alat-alat yang digunakan pada masa bercocok tanam masih terbuat dari bahan-bahan yang digunakan pada masa sebelumnya, yaitu dari batu, tulang binatang, tanduk, dan kayu. Cara bercocok tanam yang mula-mula dikenal adalah berladang atau berhuma. Yang ditanam yaitu semacam padi-padian yang tumbuh liar di mana-mana. Mereka pun telah mulai memelihara binatang. Sejalan dengan kemampuan bercocok tanam mereka telah pula berhasil membuat wadah berupa gerabah. Wadah tersebut dibuat untuk menyimpan persediaan makanan. Kadang-kadang gerabah itu diberi hiasan. Dari hiasan itu dapat diduga bahwa manusia pada masa bercocok tanam sudah mengenal tenunan. Banyak pula gelang-gelang dari batu indah dan manik-manik. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia bercocok tanam sudah mulai menghias diri. Cradies of Civilization Sumber: Gambar: Masyarakat zaman dulu sedang bercocok tanam Dalam masyarakat yang sepenuhnya sudah mencurahkan perhatian pada kegiatan pertanian, kehidupan mereka semakin teratur dan memiliki banyak waktu luang. Di sela-sela waktu tanam panen itulah dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang dapat menunjang kehidupannya, baik itu untuk kepuasan jasmani maupun rohani. Untuk pemuasan jasmani, misalnya mereka mengadakan kontak-kontak perdagangan dengan kelompok lain. Sekalipun bentuk perdagangan pada waktu itu berupa perdagangan barter, namun dalam perdagangan mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tidak dihasilkan di daerah asalnya. Barang-barang dagangan biasanya dibawa sampai jarak jauh melalui darat, sungai atau lautan. Barang-barang yang dipertukarkan tidak hanya berupa hasil-hasil pertanian tetapi juga hasil-hasil industri rumah tangga, seperti gerabah, perhiasan, ikan garam, dan hasil-hasil laut lainnya. Adapun untuk pemenuhan kepuasan rohani dapat kita lihat dari peninggalan-peninggalan yang berupa hasil-hasil seni, baik itu seni lukis, seni kerajinan, maupun seni bangunan.

Sejarah SMA Kelas X 75 c. Zaman Perundagian Pada zaman perundagian, kemampuan manusia dalam kegiatan ekonomi semakin maju. Kegiatan ekonomi makin beraneka ragam diantaranya pertanian, peternakan, membuat keranjang, membuat gerabah, bepergian ke tempat-tempat lain untuk menukar barang-barang yang tidak dihasilkan di desa tempat tinggalnya. Kegiatan mereka merupakan permulaan dari kegiatan perdagangan. Pada masa perundagian, dalam masyarakat timbul golongan-golongan para ahli dalam mengerjakan kegiatan tertentu, misalnya ahli mengatur upacara keagamaan, ahli pertanian, ahli perdagangan dan ahli membuat barang- barang dari logam dan sebagainya. Pengetahuan dalam berbagai bidang meningkat. Ilmu tentang perbintangan dan iklim telah dikuasai untuk mengetahui arah angin yang diperlukan dalam pelayaran dan pengaturan kegiatan-kegiatan dalam pertanian.

C. Kehidupan Budaya Awal Masyarakat Indonesia

Perlu Kalian Ketahui! Menurut penyelidikan seorang ahli purbakala yaitu Dr. Brandes terdapat 10 unsur kebudayaan asli nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1. Mampu bercocok tanam padi dengan bersawah 2. Mengenal dasar-dasar pertunjukkan 3. Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu 4. Pandai membatik dengan lukisan khas 5. Mampu membuat barang-barang dari logam 6. Susunan masyarakatnya telah macapat (ditata rapi) 7. Mengenal alat tukar dalam perdagangan 8. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran 9. Mengenal ilmu pengetahuan astronomi 10. Susunan masyarakatnya telah teratur.

a. Zaman Berburu dan Mengumpulkan Makanan Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ternyata telah menghasilkan budaya yang belum ada pada masa sebelumnya, seperti lukisan-lukisan di dinding di gua-gua tempat tinggal mereka atau di dinding karang. Di luar Indonesia, seni lukis yang berupa lukisan-lukisan di dinding- dinding karang atau gua-gua ditemukan di Eropa, misalnya di negara Prancis, Afrika, Australia. Di tempat-tempat tersebut seni lukis berasal dari masa yang lebih tua daripada yang ditemukan di Indonesia. Di Indonesia seni lukis adalah suatu hasil budaya yang baru dicapai pada masa berburu tingkat lanjut dan ditemukan tersebar di daerah Sulawesi selatan, kepulauan Maluku dan Irian. Penemuan lukisan dinding gua di daerah Sulawesi selatan untuk pertama kalinya dilakukan oleh C.H.M. Heren-Palm dalam tahun 1950. Di dalam gua tersebut ditemukan cap-cap tangan dengan jari-jarinya direntangkan dengan ditaburi cat merah. Di gua tersebut Van Heekeren juga menemukan lukisan seekor babi rusa yang sedang melompat dengan panah di bagian jantungnya. Barangkali lukisan tersebut dimaksudkan sebagai suatu harapan agar mereka berhasil dalam berburu di hutan. Babi rusa tadi digambarkan dengan garis-garis warna merah.

76 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Di tempat-tempat lain lukisan pada dinding-dinding karang atau gua-gua juga menggunakan cat warna merah, hitam atau putih. Sumber inspirasi dari lukisan-lukisan tersebut adalah cara hidup mereka pada masa itu yang tergantung pada alam sekelilingnya, yaitu berburu dan mengumpulkan makanan. Dengan demikian, lukisan tersebut menggambarkan kehidupan sosial ekonomik dalam kepercayaan masyarakat

I Wayan Badrika (2002: 28) waktu itu. Di dalam lukisan-lukisan prasejarah pada dinding- dinding gua itu mengandung nilai-nilai estetika dan magis yang bertalian dengan totem dan upacara-upacara yang belum Sumber: diketahui dengan jelas. Gambar: Lukisan pada dinding batu di Papua Cap-cap tangan dengan dasar warna merah, mungkin mengandung arti kekuatan atau simbol kekuatan pelindung untuk mencegah roh-roh jahat. Adapun cap tangan dengan jari yang tidak lengkap dianggap sebagai tanda adat berkabung. Ada anggapan dari kalangan para ahli bahwa lukisan-lukisan itu juga mengandung maksud sebagai upacara penghormatan terhadap nenek moyang, upacara kesuburan, untuk meminta hujan dan sebagainya. Kecuali lukisan-lukisan pada dinding-dinding karang, alam kepercayaan pada masa itu terlihat juga dalam upacara penguburan mayat. Bukti-bukti tentang penguburan ditemukan di gua Lawa (Sampung), di gua Sodong dan di bukit kerang di Sumatera Utara. Di antara mayat-mayat itu ada yang ditaburi dengan cat-cat merah yang berupa butiran. Diduga bahwa cat-cat merah ini berhubungan dengan suatu upacara penguburan, dengan maksud memberikan kehidupan baru di alam baka. b. Zaman Bercocok Tanam Masyarakat masa bercocok tanam sudah memperhatikan tentang kesenian misalnya ditemukannya kulit kerang yang digunakan sebagai kalung, gelang-gelang dari batu indah dan manik-manik. Di dalam gua-gua yang menjadi tempat tinggal mereka ditemukan lukisan-lukisan dengan beberapa warna. Hasrat untuk mengekspresikan keindahan muncul ketika manusia mulai menetap sementara di goa-goa. Ekspresi keindahan itu dituangkan dalam bentuk seni lukis dengan media dinding-dinding goa atau permukaan batu. Ketika manusia sudah mulai hidup menetap, ekspresi keindahan bertambah variasinya. Seiring dengan perkembangan teknik tuang logam dan pembuatan gerabah, dalam aspek seni muncul seni lukis dalam bentuk relief dan seni patung. Relief sebenarnya merupakan penegasan dari seni lukis dengan media permukaan batu, seni patung diwujudkan dalam bentuk patung menhir atau patung-patung megalitik (batu besar) lainnya. Aspek lain yang terkandung dalam seni rupa itu adalah nilai-nilai magis-religius. Oleh karena itu, gaya penampilan seninya juga dipengaruhi oleh latar belakang kepercayaan senimannya. Hal itu terlihat jelas pada seni rupa masa proto- sejarah yang kurang memperhatikan segi anatomis dan proporsi. Seni pada waktu itu lebih ditekankan pada segi simbolisnya. Untuk memperoleh gambaran mengenai seni rupa pada masa proto-sejarah, berikut ini diuraikan hasil-hasil seni rupa seperti seni lukis, seni patung, dan seni kerajinan. Kegiatan seni melukis berupa lukisan di dinding-dinding goa atau dinding-dinding karang sudah dilakukan oleh manusia sejak masa berburu dan meramu. Hal itu terbukti dari temuan-temuan di Prancis, Afrika, India, Thailand, dan Australia. Kegiatan seni lukis di Indonesia

Sejarah SMA Kelas X 77 diperkirakan sudah ada sejak masa berburu dan meramu tingkat lanjut. Bukti mengenai hal itu ditemukan di Sulawesi Selatan, Kepulauan Maluku, dan di Irian Jaya. Di Leang Pattae, di Sulawesi Selatan juga ditemukan lukisan di dinding goa. Bentuk lukisannya berupa cap-cap tangan dengan latar belakang cat merah dan seekor babi rusa yang sedang melompat dengan panah menancap dijantungnya. Kebanyakan bentuk lukisan di goa-goa di Sulawesi Selatan ini berupa cap-cap tangan, baik dengan jari lengkap maupun tidak, dan babi rusa. Sementara itu, di goa-goa di Pulau Muna, daerah Sulawesi Tengah, bentuk lukisan yang ditemukan beraneka ragam, misalnya ada manusia menunggang kuda, memegang tombak atau pedang, kuda, rusa, anjing, buaya, matahari, dan perahu layar. Warna lukisannya didominasi warna cokelat. Di Maluku juga ditemukan lukisan-lukisan di dinding goa dan batu karang, berwarna merah dan putih wujudnya cap tangan, kadal, manusia dengan membawa perisai berwarna merah, lukisan burung, dan perahu berwarna putih. Selain itu, dijumpai pula lukisan manusia sedang menari dan berkelahi, manusia bertopeng, atau lukisan wajah. Di Irian Jaya ada lukisan di dinding goa dan karang. Pada umunya lukisan- lukisan yang ditemukan di Irian Jaya mirip dengan lukisan-lukisan yang ditemukan di Pulau Kei daerah Maluku. Bentuknya juga beraneka ragam, seperti cap tangan, orang, ikan, perahu, binatang melata, dan cap kaki. Selain itu, terdapat juga lukisan abstrak seperti garis-garis lengkung atau garis-garis lingkaran. Seni relief ditemukan pada dinding kubur megalitik, seperti sarkofagus atau dolmen. Di Jawa sarkofagus dan dolmen yangn memiliki relief ditemukan di Tegal Ampel di Bondowoso, Jawa Timur, dan Tegalang-Bali.

www.google.com Objek lukisan relief tersebut berbentuk manusia, binatang, dan pola-pola geometris. Di antara ketiga obyek itu agaknya obyek manusia yang paling

Sumber: banyak dilukiskan. Contohnya relief yang terdapat di sarkofagus yang Gambar: Lukisan pada dinding ditemukan di Bondowoso dan di Bali. Relief yang terdapat di Bondowoso batu di daerah Papua terdiri dari lima manusia dan binatang. Selain daripada itu, objek lukisan berupa manusia juga terdapat pada tutup dolmen yang ditemukan di desa Tlogosari, Bondowoso. Seni patung baik patung dari batu maupun patung dari perunggu umumnya berupa figur manusia dan binatang. Patung batu pada masa itu dibuat dengan teknik pahat sederhana yang pahatannya dilakukan pada bagian- bagian tertentu saja, yaitu muka atau tangan. Kesederhanaan itu juga tampak pada penggarapannya yang agak kasar dan terkesan kaku. Hal ini dapat dipahami karena latar belakang pembuatan patung pada masa itu, adalah untuk pemujaan nenek moyang dan patungnya sendiri ditempatkan di dekat kubur. Patung-patung manusia ini ditemukan di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Patung yang ditemukan di Cirebon, Gunung Kidul, dan patung yang ditemukan di Bada, Sulawesi Tengah, berupa batu besar yang bagian atasnya dipahat sehingga berbentuk muka manusia. Patung-patung batu dengan obyek sederhana, hanya bagian atas yang mengalami pengerjaan, sedangkan bagian bawah dibiarkan polos atau bagian kaki sengaja tidak dipahat. Bagian bawah patung yang berbentuk meruncing itu, dimaksudkan untuk mempermudah ditancapkan ke dalam tanah.

78 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia c. Zaman Perundagian Masa perundagian merupakan masa perubahan besar dalam hasil-hasil kebudayaan. Pada masa perundagian ini, manusia Indonesia telah banyak menciptakan hasil-hasil kebudayaan, terutama yang berwujud benda atau alat- alat dengan teknologi tinggi. Pada masa perundagian ini, orang-orang Indonesia mengembangkan teknologi yang tinggi dalam mengolah sumber daya alam. Masa perundagian yang dibagi ke dalam tiga zaman yaitu zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Tetapi telah kita ketahui bahwa di Asia Tenggara, khususnya Indonesia tidak dikenal adanya zaman tembaga. Hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya artefak-artefak yang dibuat dari tembaga. Masa perundagian dibagi menjadi zaman perunggu dan zaman besi. Pada zaman perunggu, orang-orang Indonesia banyak menghasilkan benda atau alat-alat yang menggunakan teknologi tinggi. Berkembangnya teknologi pada zaman perunggu ini karena ditemukannnya penemuan-penemuan baru berupa teknik peleburan, pencampuran, penempaan dan pencetakan jenis-jenis logam. Di Indonesia zaman logam tersebut dikenal dengan zaman perunggu. Kepandaian untuk menggunakan barang-barang logam harus dikuti dengan kepandaian teknis tentang cara-cara pengerjaan bahan-bahan logam tersebut. Perkembangan kebudayaan perunggu di Indonesia agak kemudian. Hal ini terbukti dengan adanya hasil penelitian arkeologis, bahwa penggunaan logam itu baru berkembang pada beberapa abad sebelum masehi. Menurut Von Heine Gudern pendukung kebudayaan perunggu datang ke Indonesia kurang lebih 500 tahun Sebelum Masehi. Sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang disebut Dentero Melayu atau Melayu Muda dan sebelumnya bangsa proto Melayu atau Melayu tua zaman Neolithikum. Benda-benda perunggu itu ditemukan di Indonesia menunjukkan adanya persamaan dengan penemuan di Dongson, yakni mengenai bentuk dan ragam hiasnya. Dari kesamaan tersebut kemudian menimbulkan dugaan, bahwa dalam hal pengembangan budaya perunggu di Indonesia terdapat hubungan dengan di Dongson (Vietnam). Hal ini didukung oleh pendapat bahwa kebudayaan perunggu berasal dari daratan Asia yang disebut kebudayaan Dongson. Pada masa ini seni kerajinan muncul dalam bentuk perhiasan, benda-benda upacara, dan benda-benda keperluan sehari-hari. Bahan yang digunakan untuk kerajinan itu adalah batu, kulit, kerang, tanah liat, perunggu, besi, emas, dan kaca. Dari bahan-bahan www.google.com yang berbeda itu, menunjukkan adanya perbedaan tingkat teknologi pembuatannya dan tingkat keterampilan pembuatannya. Semula teknologi pembuatan alat-alat Sumber: Gambar: Moko sebagai salah keperluan sehari-hari tersebut dilakukan dengan cara pengurangan. Kemudian satu hasil budaya pada masa berkembang dengan teknologi penambahan dan percampuran, misalnya dalam perundagian pembuatan gerabah dan teknik tuang logam. Jenis perhiasan yang dikenal pada masa itu adalah gelang, bandul kalung, dan manik-manik. Adapun benda-benda upacara berupa nekara, kapak perunggu, senjata besi, dan gerabah. Tentu saja benda-benda itu tidak hanya mempunyai fungsi estetis dan religius saja. Akan tetapi, juga dapat berfungsi praktis, seperti untuk alat tukar dan alat bantu kegiatan manusia sehari-hari. Nekara sebagai hasil dari seni kerajinan, mempunyai bentuk unik dengan pola hias yang kompleks. Bentuk nekara umumnya tersusun dalam tiga bagian. Bagian atas terdiri dari bidang pukul datar dan bagian bahu dengan pegangan. Bagian tengah merupakan merupakan silinder dan bagian bawah berbentuk melebar. Pola hias yang terdapat di nekara ini pada umumnya berbentuk pola hiasgeometrik dengan beberapa variasinya, misalnya pola hias tersusun, pola hias lilin, dan pola hias topeng. Nekara perunggu yang berukuran kecil dan ramping disebut moko atau mako.

Sejarah SMA Kelas X 79 Benda-benda perunggu lainnya yang termasuk dalam seni kerajinan adalah kapak perunggu. Bentuk kapak ini bermcam-macam, seperti jenis ekor burung seriti, jenis pahat bertangkai, dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Selayar, Bali, flores, Maluku, Timor-Timur sampai Irian Jaya. Di antara semua temuan kapak itu terdapat kapak yang mempunyai pola hias yang sangat indah. Pola hias yang terdapat dalam kapak yang ditemukan di Pulau Roti, berbentuk topeng dengan tutup kepala yang menyerupai kipas. Begitu juga kapak jenis candrasa yang ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur memiliki pola hias geometrik pilin, garis-garis, dan pola tangga. Benda-benda perunggu itu ditemukan di Indonesia menunjukkan adanya persamaan dengan penemuan di Dongson, yakni mengenai bentuk dan ragam hiasnya. Dari kesamaan tersebut kemudian menimbulkan dugaan, bahwa dalam hal pengembangan budaya perunggu di Indonesia terdapat hubungan dengan di Dongson (Vietnam). Hal ini didukung oleh pendapat bahwa kebudayaan perunggu berasal dari daratan Asia yang disebut kebudayaan Dongson. Pada masa perundagian telah banyak hasil-hasil kebudayaan yang bernilai tinggi. Hasil-hasil kebudayaan yang terdapat pada masa ini berwujud ide atau gagasan, norma-norma atau peraturan, dan aktivitas sosial maupun wujud kebendaan. Berbagai hasil-hasil kebudayaan yang diwujudkan ke dalam tiga bentuk tersebut dapat kita temukan. Dari keseluruhan hasil-hasil kebudayaan pada masa perundagian, sebagaian besar hasil-hasil tersebut berwujud benda-benda berupa alat-alat. Sedikit sekali hasil kebudayaan pada masa ini yang berwujud norma dan peraturan. www.google.com Banyaknya hasil-hasil kebudayaan masyarakat pada masa

Sumber: perundagian berwujud benda yang terdiri dari berbagai Gambar: Mamoli sebagai karaya seni pada masa macam alat-alat disebabkan karena pada masa perundagian perundagian ini manusia telah mengenal teknologi yang lebih bersifat modern dan memiliki keahlian untuk membuat alat-alat tersebut. Pada masa perundagian kemahiran membuat alat-alat semakin berkembang sebagai akibat terjadinya golongan-golongan dalam masyarakat yang bertugas secara khusus membuat alat-alat. Pada masa perundagian, teknologi pembuatan benda-benda makin meningkat, terutama setelah ditemukannya campuran antara timah dan tembaga yang mengahasilkan logam perunggu. Di Indonesia penggunaan logam perunggu mulai digunakan beberapa abad sebelum masehi. Berdasarkan temuan-temuan arkeologik, Indonesia hanya mengenal alat-alat yang dibuat dari perunggu dan besi. Benda-benda perunggu yang ditemukan di Indonesia menunjukan persamaan dengan temuan-temuan di Dongson (Vietnam), baik bentuk maupun pola hiasannya. Hal ini menimbulkan dugaan tentang adanya hubungan budaya yang berkembang di Dongson dengan di Indonesia. Suatu kemahiran baru pada masa perundagian adalah kepandaian menuangkan logam. Teknik melebur logam merupakan teknik yang tinggi, karena pengetahuan semacam itu belum dikenal dalam masa sebelumnya. Logam harus dipanaskan sehingga mencapai titik lebur, kemudian baru dicetak menajadi bermacam-macam jenis pekakas atau benda lain yang diperlukan. Teknik pembuatan benda-benda perunggu ada dua macam, yaitu dengan cetakan setangkup (bivalve) dan cetak lilin (a cire perdue).

80 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Cetakan setangkup, yaitu cara menuangkan dengan membuat cetakan dari batu. Teknik ini dilakukan untuk benda-benda yang tidak mempunyai bagian- bagian yang menonjol. Benda-benda yang dihasilkan pada masa perundagian adalah sebagai berikut: a. Gerabah Dalam masa peundagian, pembuatan barang-barang gerabah makin maju dan kegunaan gerabah semakin meningkat. Walaupun masa perundagian peranan perunggu dan besi sangat penting, namun peranan gerabah pun dalam kehidupan masyarakat masih sangat penting dan fungsinya tidak dapat dengan mudah digantikan oleh alat-alat yang terbuat dari logam. Nugroho Notosusanto (1992: 35) Pada umumnya gerabah dibuat untuk kepentingan rumah tangga sehari-hari. Dalam upacara keagamaan gerabah Sumber: digunakan sebagai tempayan kubur, tempat bekal kubur atau tempat sesaji. Gambar: Gerabah Cara pembuatan gerabah pada masa perundagian lebih maju dari pada masa bercocok tanam. Pada masa perundagian ada adat kebiasaan untuk menempatkan tulang-tulang mayat dalam tempayan-tempayan besar. Dengan adanya kebiasaan ini menunjukan bahwa teknik pembuatan gerabah lebih tinggi. Bukti-bukti peninggalan benda-benda gerabah ditemukan di Kendenglembu (Banyuwangi), Klapadua (Bogor), Serpong (Tangerang), Kalumpang dan Minanga Sapakka (Sulawesi Tengah) dan sekitar bekas danau Bandung. Di Indonesia penggunaan roda putar dan tatap batu dalam pembuatan barang gerabah berkembang lebih pesat dalam masa perundagian (logam), bahkan di beberapa tempat masih dilanjutkan sampai sekarang. Dari temuan benda-benda gerabah di Kendenglembu dapat diketahui tentang bentuk-bentuk periuk yang kebulat-bulatan dengan bibir yang melipat ke luar. Menurut dugaan para ahli, gerabah semacam itu dibuat oleh kelompok petani yang selalu terikat dalam hubungan sosial ekonomi dan kegiatan ritual. Dalam pembuatan gerabah karena lebih mudah memberi bentuk, maka dapat berkembang seni hias maupun bentuknya. Di samping barang-barang gerabah di Kalimantan Tenggara (Ampah) dan di Sulawesi Tengah (Kalumpang dan Minanga Sipakka) ditemukan alat pemukul kulit kayu dari batu. Kagunaan alat ini ialah untuk menyiapkan bahan pakaian dengan cara memukul-mukul kulit kayu sampai halus. Alat pemukul kulit kayu sekarang masih digunakan di Sulawesi. Gerabah pada masa perundagian banyak sekali ditemukan di Buni (Bekasi, Jawa Barat). Di tempat ini telah dilakukan penggalian percobaan yang dikerjakan oleh R.P.Suyono dan Basuki pada tahun 1961. Di tempat ini gerabah ditemukan bersama-sama dengan tulang-tulang manusia. Sistem penguburan di sini adalah sistem penguburan langsung (tanpa tempayan kubur untuk tempat tulang-tulang mayat). Selain gerabah ditemukan pula beliung persegi, barang-barang dari logam dan besi. Warna gerabah yang ditemukan adalah kemerah-merahan dan keabu-abuan. Selain di Bekasi, gerabah juga ditemukan di Bogor (Jawa Barat), Gilimanuk (ujung barat pulau Bali), Kalumpang (Sulawesi Tengah), Melolo (Sumba), dan Anyer (Jawa Barat).

Sejarah SMA Kelas X 81 b. Kapak Corong Hasil-hasil kebudayaan perunggu di Indonesia adalah kapak corong dan nekara. Kapak corong banyak sekali jenisnya, ada yang kecil bersahaja, ada yang besar dan memakai hiasan, ada yang pendek lebar, bulat dan ada pula yang panjang serta sisinya atau disebut candrana. Di lihat dari bentuknya, kapak-kapak corong tersebut tentunya tidak digunakan sebagaimana kapak, melainkan sebagai alat kebesaran atau benda upacara. Hal ini menunjukkan bahwa kapak corong yang ditemukan

Nugroho Notosusanto (1992: 28) di Indonesia peninggalan zaman perunggu memiliki nilai-nilai sakral atau nilai religi. Bentuk-bentuk corong tersebut ditemukan di Irian Barat dan

Sumber: sekarang disimpan di Belanda. Sedangkan kapak upacara yang ditemukan Gambar: Kapak Corong pada tahun 1903 oleh ekspedisi Wichman di Sentani disimpan di musium lembaga kebudayaan Indonesia di Jakarta. c. Kapak perunggu Di Indonesia kapak perunggu yang ditemukan memiliki bentuk tersendiri. Kapak perunggu memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran. Di lihat dari pengggunaannya, maka kapak perunggu dapat berfungsi sebagai alat upacara atau benda pusaka dan sebagai pekakas atau alat untuk bekerja. Secara Tipologik, kapak perunggu digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu: kapak corong dan kapak upacara. Umumnya kapak perunggu yang terdapat di Indonesia mempunyai semacam corong untuk memasukan kayu tangkai. Oleh karena bentuknya menyerupai kaki orang yang bersepatu, maka dinamakan “kapak sepatu”. Kapak perunggu tersebut ada yang diberi hiasan dan tanpa hiasan. Pada candrasa yang ditemukan di daerah Yogyakarta, di dekat tungkainya terdapat lukisan yang sangat menarik yaitu seekor burung terbang memegang sebuah candrasa yang tangkainya sangat pendek. Adapun cara pembuatan kapak-kapak perunggu atau corong, banyak tanda-tanda yang menunjukan teknik a cire perdue. Di dekat Bandung ditemukan cetakan-cetakan dari tanah bakar untuk menuangkan kapak corong. Penyelidikan menyatakan bahwa yang dicetak adalah bukan logamnya, melainkan tentunya kapak yang dibuat dari lilin, ialah yang menjadi model dari kapak logamnya. Kapak perunggu untuk pertama kalinya ditemukan oleh G. E. Rumpius pada awal abad ke-18. Penelitian yang lebih cermat dilakukan oleh R.P.Soejono dengan mengadakan klasifikasi jenis kapak menjadi delapan tipe, yakni: Tipe Daerah Persebaran I Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Salayar, Bali, Flores, dan Maluku. II Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan Flores. III Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Irian IV Jawa Timur, Sulawesi selatan, dan Bali. V Bali dan Irian. VI Bali. VII Jawa Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. VIII Roti, Irian Jaya.

82 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Daerah-daerah temuan kapak perunggu di Indonesia adalah Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Selatan, Bali, Flores, pulau Roti dan Irian Jaya dekat Danau Sentani. Kapak perunggu atau corong yang ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, sulawesi Tengah dan Selatan, pulau Selayar dan Irian dekat Danau Sentani memiliki beragam jenis. Ada yang kecil dan bersahaja; ada yang besar dan memakai hiasan; ada yang pendek lebar; ada yang bulat, dan adapula yang panjang satu sisinya. Yang panjang satu sisinya disebut Candrasa. d. Bejana perunggu Temuan bejana perunggu di Indonesia hanya sedikit. Daerah tempat penemuannya tidak tersebar. Penemuan bejana perunggu ini hanya ditemukan di daerah Sumatera dan Madura. Bejana perunggu ini memiliki bentuk yang bulat panjang, seperti keranjang tempat ikan yang biasa digunakan oleh para pencari ikan di sungai (kepis) atau menyerupai bentuk gitar model Spanyol tanpa tangkai. Bejana yang di temukan di Kerinci (Sumatera) memiliki panjang 50,8 cm dan lebar 37 cm. Sedang bejana yang di temukan di Sampang lebih tinggi dan lebar ukurannya yaitu tingginya 90 cm dan lebar 54 cm.

NEKARA Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Bentuk nekara ini dapatlah disamakan dengan dandang yang ditelungkupkan. Nekara sebagai hasil dari masa perundagian, mempunyai bentuk unik dengan pola-pola hias yang kompleks. Bentuk nekara umumnya tersusun dalam tiga bagian. Bagian atas terdiri dari bidang pukul datar dan bagian bahu dengan pegangan. Bagian tengah merupakan silinder dan bagian bawah

Sumber: www.google.com berbentuk melebar. Pola hias yang terdapat di nekara ini pada umumnya Gambar: Nekara berbentuk pola hias geometrik dengan beberapa variasinya. Misalnya, pola hias bersusun, pola hias pilin, dan pola hias topeng.

e. Nekara perunggu Nekara pun dianggap sebagai benda suci yang digunakan pada saat upacara saja. Hal ini diperjelas dengan ditemukannya nekara di berbagai daerah dan diantaranya sampai sekarang masih tersimpan di Bali dengan ukuran 1,86 meter disimpan di sebuah pura di desa Intaran yaitu pure penataran sasil. Nekara merupakan benda-benda atau alat-alat yang ada dalam kegiatan upacara yang berfungsi untuk genderang waktu perang, waktu upacara pemakamam, untuk upacara minta hujan, dan sebagai benda pusaka (benda keramat). Nekara perunggu banyak sekali ditemukan di daerah Nusantara. Di pulau Bima dan Sumbawa, nekara-nekara perunggu memakai pola hiasan berupa orang-orang yang sedang menari dengan memakai hiasan bulu burung dan terdapat hiasan perahu. Hiasan perahu tersebut diduga merupakan perahu jenazah yang membawa arwah orang yang telah meninggal. Di Pulau Alor banyak nekara berukuran lebih kecil dan ramping dari pada yang ditemukan di tempat-tempat lain. Nekara yang ditemukan di Alor diberi nama Moko. Menurut penelitian dikatakan bahwa moko itu dibuat di Gresik dan kemudian di bawa oleh orang-orang Bugis ke daerahnya. Di bawa ke Nusa Tenggara sebagai barang dagangan.

Sejarah SMA Kelas X 83 Di daerah Manggarai (Flores) orang menanamakan Moko dengan sebutan “gendang gelang” atau “tambur”. Biasanya Moko merupakan benda pusaka yang dimiliki oleh seorang kepala suku yang kemudian diturunkan kepada salah seorang anak laki-lakinya. Di Jawa Moko disebut “tamra” atau “tambra”. Di Pulau Roti Moko ini disebut “Moko malai” yang artinya pulau besar dari malai (Malaya), dan di Maluku Moko disebut “tifa guntur”. Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa daera-daerah penyebaran moko terutama di Indonesia, meliputi daerah: pulau-pulau Alor, Flores, Jawa, pulau Roti dan Maluku. Nekara yang paling besar adalah sebuah nekara yang ditemukan di dekat Manuaba, daerah Pejeng (Bali). Karena itu nekara yang ditemukan tersebut diberi nama “Nekara Pejeng” atau “Bulan Pejeng”. Nekara di Pejeng (Gianjar Bali) berukuran sangat besar, yaitu tinggi 1,98 meter dan bidang pukulnya 1,60 meter. Nekara tersebut disimpan di puara penataran Sasih dan masih dipandang keramat oleh penduduk setempat. Pada tahun 1704, G.E. Rumpius telah melaporkan hasil penelitiannya dengan mengemukakan tentang nekara dari Bali, yang kemudian dikenal dengan nama Bulan Pejeng. Kemudian E.C. Barehewitz menghasilkan hasil penelitiannya nekara dari Nusa Tenggara Timur pada tahun 1930. Sebelum itu, A.B. Meyer telah menemukan beberapa nekara dari Jawa, Salayar, Luang, Roti dan Leti. Bersama-sama dengan W. Fox, A.B. Meyer mengadakan perbandingan tentang benda-benda nekara yang ditemukan di Asia Tenggara dan mengambil kesimpulan, bahwa nekara-nekara perunggu itu pada dasarnya berpusat di Khemer dan kemudian menyebar ke Asia Tenggara termasuk penyebaran selanjutnya ke Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang sistematis dilakukan oleh R.P. Soejono pada akhir-akhir ini telah menghasilkan benda-benda perunggu dari Gilimanuk di Bali, Leuwi Liang di Bogor. Di tempat lain juga didapatkan benda-benda perunggu seperti hasil penelitian di Prajekan antara Bondowoso dan Situbudondo. Kemudian dari daerah antara Tangerang sampai Karawang di Jawa Barat dan di aliran sungai Cisadane, Bekasi, Citarum, Ciparage dan Cikarang. f. Patung-patung perunggu Bentuk patung perunggu bermacam-macam bentuknya. Ada yang berbentuk orang atau hewan. Patung yang berbentuk orang menggambarkan orang yang sedang menari, orang yang sedang berdiri, sedang naik kuda dan ada yang memegang panah. Patung perunggu ini tenyata banyak juga ditemukan di Indonesia. Arca- raca yang berbentuk orang atau hewan telah ditemukan di daerah Bangkinan (propinsi Riau), Lumajang (Jawa Timur), Bogor (Jawa Barat), dan Palembang (Sumatera Selatan) Jenis patung ada dua, yakni patung orang dan patung binatang, berupa kerbau. Patung orang atau boneka perunggu ini ditemukan di Bangkinang daerah provinsi Riau daratan. Sedangkan yang berbentuk hewan ditemukan di Limbangan daerah Bogor. g. Gelang dan cincin perunggu Gelang perunggu dan cincin perunggu pada umumnya tanpa hiasan. Tetapi ada juga yang dihias dengan pola geometrik atau pola binatang. Bentuk- bentuk hiasa yang kecil mungkin dipergunakan sebagai alat tukar atau benda puasaka. Ada juga mata cincin yang bernetuk seekor kambing jantan yang ditemukan di Kedu (Jawa Tengah). Bandul (mata) kalung yang

84 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia berbentuk kepala orang ditemukan di Bogor. Ada pula kelintingan perunggu berukuran kecil yang berbentuk kerucut, silinder-silinder kecil dari perunggu, yang tiap ujung silinder ada yang berbentuk kepala kuda, burung, kijang. Kelintingan perunggu banyak ditemukan di Malang (Jawa Timur). Di samping perhiasan dari perunggu juga ada yang berbentuk belati, ujung tombak, ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta Flores. h. Benda-benda perunggu lainnya Benda-benda yang terbuat dari perunggu mempunyai nilai seni yang tinggi seperti yang ditemukan berupa jelang kaki atau benggel, gelang, anting- anting, kalung, dan cincin. Di samping itu, seni menuang patung sudah ada dengan ditemukannya patung-patung, juga memiliki nilai ekonomi dengan ditemukannya cincin dengan lubang kecil yang diperkirakan sebagai alat tukar. Untuk menetapkan benda-benda yang terbuat dari perunggu diperlukan suatu teknologi. Dengan menempa logam untuk dijadikan sebuah benda yang didinginkan terlebih dahulu harus melebur bijih menjadi lempengan logam, sedangkan proses peleburan diperlukan panas dengan suhu yang tinggi. Kesemuanya meliputi jenis: • Ujung tombak ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. • Pisau belati, ditemukan di Jawa Timur dan Flores. • Mata pancing ditemukan di Gilimanuk di Bali. • Ikat pinggang berpola hias geometris ditemukan di Prajekan di Jawa Timur. • Penutup lengan ditemukan di Bangkinang dan Bali. • Bandul kalung berbentuk manusia ditemukan di Bogor. Nugroho Notosusanto (1992: 39) • Silinder-silinder kecil bagian dari kalung ditemukan di Malang. Sumber: Gambar: Alat-alat pertanian dari perunggu • Kelintingan kecil berbentuk kerucut, ditemukan di Bali. i. Manik-manik Manik-manik sebagai hasil hiasan sesungguhnya sudah lama di kenal masyarakat Indonesia. Manik-manik di Indonesia memegang peranan penting. Manik-manik digunakan sebagai bekal kubur, benda pusaka, juga dipergunakan sebagai alat tukar. Manik-manik ditemukan hampir di setiap penggalian,

www.google.com terutama di daerah-daerah penemuan kubur prasejarah seperti Pasemah, Jawa Barat, Gunung Kidul (Jawa Tengah, DI

Sumber: Yogyakarta, Besuki (Jawa Timur), dan Gilimanuk (Bali). Gambar: Manik-manik Manik-manik di Indonesia yang pernah ditemukan bermacam-macam bentuk dan ukurannya. Ukuran yang biasa adalah bulat, silinder, bulat panjang, lonjong telor, persegi enam, dan sebagainya. Warna-warna yang umum pada manik-manik tersebut adalah biru, merah. Kuning, hujau atau merupakan kombinasi dari warna-warna itu. Beberapa manik-manik yang berwarna hitam ditemukan di Sangir, yang terbuat dari batu andesit. j. Benda-benda besi Berbeda dengan penemuan benda-benda perunggu, maka penemuan benda-benda besi terbatas jumlahnya. Benda-benda besi di gunakan sebagai bekal kubur, misalnya yang ditemukan di kubur-kubur prasejarah di Wonosari (Jawa Tengah) dan Besuki (Jawa Timur).

Sejarah SMA Kelas X 85 Jenis-jenis alat besi dapat digolongkan sebagai prkakas kerja sehari-hari dan sebagai senjata. Sebagian temuan hanya berupa fragmen-fragmen yang sukar ditentukan macam bendanya dan sebagian lagi memperlihatkan bentuk-bentuk yang belum jelas fungsinya. Alat-alat besi yang banyak ditemukan berbentuk: • Mata kapak atau sejenis beliung yang dikaitkan secara melintang pada tangkai kayu. Alat ini banyak ditemukan di daerah Gunung Kidul (Jawa Tengah). Alat yang temukan tersebut diperkirakan dipergunakan untuk menatah batu padas. • Mata pisau dalam berbagai ukuran • Mata sabit dalam bentuk melingkar • Mata tembilang atau tajak • Mata alat penyiang rumput • Mata pedang, yang antara lain ditemukan dalam kubur peti di • Gunung Kidul • Mata tombak • Tongkat dengan ujungnya berbentuk kepala orang • Gelang-gelang besi ditemukan antara lain di daerah Banyumas dan Punung (Pacitan Jawa Tengah) Setelah kalian mempelajari dan memahami materi tentang Periodisasi Kebudayaan Pada Masyarakat Awal Indonesia, coba kalian isi tabel di bawah ini yang berhubungan dengan jenis manusia purba dan hasil kebudayaannya dari setiap periodisasi tersebut.

No Periodisasi Manusia Purba Hasil Kebudayaan

1 Masa Berburu dan a...... a...... Mengumpulkan Makanan Tingkat b...... b...... Sederhana c...... c...... 2 Masa Berburu dan Mengumpulkan a...... a...... Makanan Tingkat Lanjutan b...... b...... c...... c......

3 Masa Bercocok Tanam a...... a...... b...... b...... c...... c......

4 Masa Perundagian a...... a...... b...... b...... c...... c......

D. Teknologi Awal Masyarakat Indonesia

Pada kehidupan berburu dan meramu pada tahap awal, penguasaan manusia terhadap teknologi masih sangat sederhana dan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar manusia pada saat itu. Setelah manusia menetap di goa-goa, mereka mempunyai kesempatan untuk mengembangkan daya imajinasinya dan keterampilan membuat alat-alat. Pembuatan alat-alat dari bahan batu, kayu, maupun tulang-tulang hewan masih sangat sederhana dalam bentuk maupun cara pembuatannya. Hasil budaya fisik pada saat itu berupa alat-alat dari batu oleh para ahli dianggap sebagai

86 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia tahap awal dari manusia menguasai satu bentuk teknologi sederhana yang disebut teknologi paleolitik. Di Indonesia, alat-alat yang terbuat dari batu dengan berbagai bentuk itu dikelompokkan dalam dua tradisi kapak perimbas dan tradisi alat serpih. Pada tingkat permulaan budaya, manusia membuat alat-alat yang sangat sederhana dan bahannya dari batu, tulang, duri ikan, dan kayu. Alat-alat yang terbuat dari bahan kayu sukar ditemukan bekas-bekasnya karena kayu tidak tahan lama. Alat-alat dari zaman prasejarah itu mula-mula ditemukan di atas permukaan tanah, sehingga para peneliti tidak dapat memastikan pada lapisan manakah asal alat-alat tersebut. www.google.com Sumber: Gambar: Cara membuat alat batu

Dalam sistem berburu dan meramu ini diutamakan cara-cara memburu dan menangkap hewan dengan alat-alat yang diciptakan secara sederhana. Alat- alat perburuan yang memainkan peranan penting pada masa itu, tetapi tidak dapat ditemukan kembali karena telah musnah, misalnya gada dari kayu atau tulang, tombak kayu dan jebakan-jebakan kayu. Cara-cara lain dengan membuat jebakan berupa lubang-lubang atau dengan cara menggiring hewan buruan ke arah jurang yang terjal. Perburuan biasanya dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil dan hasilnya dibagi bersama. Kelompok berburu terdiri dari keluarga kecil, yaitu orang laki-laki melakukan perburuan dan para perempuan mengumpulkan makanan (tumbuh-tumbuhan). Di samping itu, para perempuan juga memelihara anak-anak. Peranan para perempuan penting sekali dalam memilih (seleksi) tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan dan membimbing anak-anak dalam meramu makanan. Setelah ditemukan penggunaan api, maka perempuan menemukan cara-cara memasak makanan, memperluas pengetahuan tentang jenis-jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan dan cara memasaknya. Dengan melihat ciri-ciri tertentu, alat-alat yang terbuat dari batu ini digolongkan menjadi empat, yaitu kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam awal. Kapak perimbas mempunyai ciri-ciri antara lain bagian tajamnya berbentuk cembung atau lurus dengan memangkas satu sisi pinggiran batu dan kulit batu masih melekat dipermukaan. Kapak penetak mempunyai ciri-ciri ketajamannya dibentuk liku-liku dengan cara penyerpihan yang dilakukan berselang-seling pada kedua sisi ketajamannya. Pahat genggam mempunyai ciri-ciri tajamannya berbentuk terjal mulai dari permukaan atas batu sampai pinggirannya dan dibuat juga dengan cara penyerpihan. Kapak genggam awal mempunyai ciri-ciri bentuknya meruncing dan kulit batu masih melekat pada pangkal alatnya serta tajamannya dibentuk melalui pemangkasan pada satu permukaan batu.

Sejarah SMA Kelas X 87 Dari empat jenis utama kapak itu terdapat jenis-jenis lain dengan bentuk dan variasinya sendiri. Hal itu terlihat, misalnya jenis kapak perimbas tipe setrika, kura-kura, dan serut samping di daerah Punung, (Pacitan). Sementara itu, alat-alat serpih yang paling umum ditemukan mempunyai ciri-ciri kerucut pukulnya menonjol dan dataran pukulnya lebar dan rata. Ciri-ciri itu digolongkan ke dalam jenis-jenis

www.google.com alat serpih sederhana. Temuan-temuan alat serpih di Indonesia juga menunjukkan variasinya, bahkan terdapat

Sumber: beberapa alat serpih yang menunjukkan teknik Gambar: Kapak Genggam pembuatannya yang lebih maju. Perkakas-perkakas batu yang digunakan pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini ditemukan tersebar dibeberapa tempat, terutama daerah-daerah yang banyak mengandung bahan batuan yang cocok untuk pembuatan alat tersebut. Ini menunjukkan bahwa tradisi kapak perimbas pada masa itu sudah digunakan hampir di seluruh Indonesia. Ditemukan dua ribu alat batu di Kali Baksoko, kabupaten Pacitan, tempat penemuan itu ditentukan sebagai kompleks kapak perimbas dengan sebutan Budaya pacitan. Semua jenis kapak batu itu umumnya berbentuk besar dan cara pembuatannya kasar. Kulit batu masih melekat pada permukaan alat dan tajamannya berliku atau bergerigi. Sementara itu, satu jenis yang juga penting selain kapak perimbas adalah kapak genggam. Kapak genggam ini pada umumnya dibuat secara kasar, tetapi terdapat beberapa kapak yang diserpih secara teliti dan lebih halus berbentuk bulat atau lonjong. Daerah penyebaran kapak perimbas ini adalah di daerah Punung, Gombong, jampang kulon, dan Parigi (jawa). Di Sumatera kapak perimbas ditemukan di daerah Tambangsawah, Lahat, dan Kalianda. Di Sulawesi kapak ini ditemukan di daerah Cabbenge. Di Bali kapak ini ditemukan di daerah Sembiran dan Trunyan. Di Sumbawa kapak tersebut ditemukan di daerah Batutring. Di Flores kapak tersebut ditemukan di daerah wangka, Soa, www.google.com Maumere, dan mangeruda, dan di Timor kapak perimbas ditemukan di daerah Atambua dan Ngoelbaki. Sumber: Jenis kapak perimbas ini juga ditemukan di negara-neara Gambar: Kapak Perimbas dan alat penetak Asia yang lain, seperti Pakistan, Birma, Malaysia, Cina, Thailand, Filipina dan Vietnam. Ada pula alat-alat serpih yang berukuran kecil yang diduga digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk. Dengan alat itu manusia purba dapat mengupas, memotong dan mungkin juga menggali umbi-umbi. Kapak genggam Sumatera atau pebble ditemukan tersebar di pantai timur Sumatera terutama di daerah Lhok Seumawe, Tamiang, Binjai, di bukit-bukit kerang di Aceh, dan di Sangiran Jawa Tengah. Bahan-bahan yang digunakan biasanya dari batu andesit yang dibuat melalui pemangkasan satu sisi atau dua sisi. Para ahli menganggap bahwa kapak genggam Sumatera ini mengikuti tradisi pembuatan kapak genggam di daratan Asia. Dilihat dari cara pembuatannya, alat-alat batu yang digunakan pada masa berburu dan meramu tingkat awal digolongkan menjadi dua. Pertama, disebut tradisi batu inti, pembuatan alat dilakukan dengan cara pemangkasan segumpal batu atau kerakal untuk memperoleh satu bentuk alat, misalnya kapak perimbas, kapak genggam, atau kapak penetak. Kedua, disebut tradisi serpih yaitu alat- alat batu yang dibuat dari serpihan atau pecahan-pecahan batu.

88 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Alat-alat serpih ini ditemukan bersama-sama dengan kapak perimbas atau alat-alat batu lainnya dan ditemukan secara terpisah. Di beberapa tempat seperti Sangiran (Jawa Tengah) atau di Sagadat (Timor) alat-alat serpih menjadi unsur pokok perkembangan budaya masyarakat waktu itu. Tradisi alat-alat serpih yang berkembang pada masa berburu dan meramu tingkat awal bentuk alat-alatnya masih sederhana. Pada masa berikutnya, terutama ketika manusia sudah menetap sementara di goa-goa, tradisi alat serpih menjadi penting dan menjadi perkakas utama dalam kehidupan sehari- hari. Bentuknya pun beraneka ragam dan teknik pembuatannya lebih maju dibanding masa sebelumnya. Ketika bahan dasar dari alat serpih yang berupa batuan obsidian mulai digunakan, alat-alat ini mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Sejarah Nasional Indonesia Tahun 1976 Sumber: Gambar: Alat-alat serpih Tradisi alat serpih ini persebarannya juga luas. Di Jawa misalnya, alat serpih ditemukan di daerah Punung, Gombong, Jampangkulon, Parigi, Sangiran, dan Ngandong. Sedangkan di Sumatera, alat serpih hanya ditemukan di daerah Lahat. Di Sulawesi alat serpih tersebut ditemukan juga di satu daerah Cabbenge. Di Sumbawa alat serpih tersebut ditemukan di daerah Wangka, Soa, dan Mangeruda. Di Timor alat serpih tersebut ditemukan di daerah Atambua, Ngoelbaki, Gassi Liu, dan Sagadat. Pembuatan alat dengan menggunakan bahan tulang dan tanduk agaknya pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini masih sangat terbatas. Hal itu terlihat dari temuan alat-alat yang hanya ada di satu tempat, yakni di Ngandong. Alat-alat dari tulang ini biasanya digunakan untuk sudip atau mata tombak yang berbgerigi di kedua sisinya. Sedangkan alat-alat dari tanduk menjangan kemungkinan digunakan untuk mengorek tanah karena di bagian ujung terdapat runcingan. Pembuatan alat dari tulang dan tanduk ini terus berlanjut ketika manusia sudah menetap di goa-goa. Bahkan dari beberapa temuan terdapat alat tanduk yang sudah dihaluskan. 1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjutan Berburu dan meramu atau mengumpulkan bahan-bahan makanan masih terus berlanjut. Akan tetapi, mereka sudah mulai bertempat tinggal secara tidak menetap di goa-goa. Mereka akan berpindah ke tempat lain jika persediaan makanan dan binatang buruan di sekitar goa itu sudah tidak mencukupi lagi atau jika terjadi bencana alam, misalnya dinding goa runtuh akibat gempa bumi. Sementara itu, juga terdapat sekelompok manusia yang hidup di goa-goa di tepi pantai dan kehidupannya bergantung pada bahan-bahan makanan yang tersedia di laut.

Sejarah SMA Kelas X 89 www.google.com Sumber: Gambar: Manusia purba yang hidup dalam gua-gua Untuk memperoleh bahan-bahan makanan mereka menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, tulang, tanduk, dan lain-lain. Alat-alat dari tulang dan tanduk, misalnya digunakan untuk mengorek umbi-umbian dan melepas kulitnya. Alat dari batu seperti kapak genggam digunakan untuk mencukil tanah, memecah kulit kerang, memotong daging atau untuk menguliti binatang. Manusia pada masa ini sudah melakukan upaya menjinakan anjing untuk berburu. Hal itu terlihat dari temuan gigi anjing di goa Cakondo Sulawesi Selatan. Alat-alat yang dipakai pada waktu itu adalah kapak perimbas, alat serpih dan alat-alat tulang. Dengan alat-alat tulang ini mereka mempertahankan hidupnya. Dari temuan yang didapat, ternyata mereka mengumpulkan mayat di dalam gua. Mereka mengenal pula batu-batuan yang dapat dicairkan untuk dipergunakan sebagai cat. Pada beberapa gua yang diteliti ditemukan gambar- gambar pada dinding gua dan cat merah. Gambar-gambar itu adalah gambar jari-jari tangan atau binatang-binatang buruan. Gambar itu bukan semata-mata gambaran kesenian, melainkan binatang yang digambarkan itu berhubungan dengan ilmu sihir untuk melumpuhkannya. Perubahan cara hidup dari mengembara menjadi cara hidup menetap sementara di goa-goa membawa pengaruh ke aspek-aspek kehidupan lainnya. Dari hasil- hasil temuan di beberapa tempat di Jawa dan di Sumatera, ditemukan alat-alat yang bervariasi dan juga ditemukan kerangka manusia yang telah menunjukkan cara-cara penguburan. Dari temuan-temuan alat-alat itu diketahui bahwa mereka telah mampu mengembangkan teknologi yang lebih maju. Adanya kerangka manusia yang telah dikuburkan menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai suatu kepercayaan terhadap adanya arwah. Begitu juga hasil- hasil temuan lukisan yang dipahatkan di dinding goa-goa di Sulawesi Selatan, Maluku, dan Irian Jaya. Hal itu telah mengenal simbol dan makna tertentu. Misalnya, warna merah yang banyak dijumpai dalam lukisan itu menggambarkan warna darah yang dapat memberikan kekuatan. Penelitian pada alat-alat masa berburu dan mengumpulkan makanan mula-mula dilakukan oleh Von Koenigswald di Punung (kabupaten Pacitan, Jawa Timur). Alat-alat itu berupa kapak perimbas, yaitu kapak batu yang tidak bertangkai dan menggunakannya dengan menggenggam dalam tangan. Karena alat-alat semacam ini banyak ditemukan di Pacitan, maka disebut budaya Pacitan. Oleh Von Koenigswald alat-alat batu www.google.com semacam itu digolongkan seagai alata-alat palaeolithik. Daerah Punung adalah tempat yang terkaya akan Sumber: kapak-kapak perimbas dan hingga sekarang merupakan Gambar: Gambar lukisan di dalam gua tempat penemuan yang terpenting di Indonesia.

90 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Di samping alat-alat dari batu juga ditemukan alat-alat dari tulang yang dipergunakan sebagai alat penusuk, pisau atau belati. Kecuali itu tulang-tulang yang diruncingkan juga dapat digunakan sebagai mata tombak untuk berburu binatang buruan dengan cara melemparnya kepada binatang buruan tersebut. Alat tulang semacam itu banyak ditemukan di Ngandong (Kabupaten Madiun). Kecuali alat-alat dari tulang juga ditemukan alat-alat dari tulang menjangan yang memperlihatkan bagian yang diruncingkan. Alat dari duri ikan pari yang juga ditemukan, mungkin sebagai mata tombak. Mata panah merupakan alat yang digunakan pada masa berburu untuk menangkap ikan. Ada dua tempat penemuan yang penting yaitu Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Tempat-tempat penemuan mata panah di Jawa Timur terutama di gua-gua yaitu Sampung (Gua Lawa), daerah Tuban (Gua Gede dan Kandang) dan gua-gua kecil di bukit-bukit dekat Tuban, di Besuki, Bojonegoro (gua Kramat dan Lawang), Punung dan lain-lain. Selain untuk berburu, mata panah juga digunakan untuk menangkap ikan. Bahan untuk membuat mata panah ada yang dari batu gamping di bagian ujungnya diasah. Mata panah untuk menangkap ikan umumnya terbuat dari tulang dan bergerigi seperti gergaji. Mata panah yang ditemukan kebanyakan secara kebetulan terdapat di dalam gua-gua tempat tinggal untuk sementara atau menetap. Selain mata panah, juga ditemukan alat-alat obsidan yaitu alat-alat yang khusus terbuat dari batu kecubung. Alat-alat ini berkembang sangat terbatas di beberapa tempat saja seperti di Jambi, dekat danau Kerinci, di sekitar bekas danau Bandung, di sekitar danau Bangkuang dekat Garut, di Leuwiliang (Bogor) dan sedikit sekali di Flores Barat. Von Heine Geldern menduga bahwa alat- alat obsidium berasal dari masa berburu dan mengumpulkan makanan. Pendapat para ahli yang lain seperti van Stein Callenfels, von Koenigswal dan van der

www.google.com Hoop mengaggap alat-alat dari Bandung itu sebagai alat “mikrolit” (batu kecil) dan menduga asalnya dari masa bercocok tanam, karena alat-alat tersebut

Sumber: ditemukan bersama-sama dengan pecahan gerabah, fragmen-fragmen beliung Gambar: Mata Panah persegi. 2. Masa bercocok tanam Pada masa bercocok tanam, teknologi pembuatan alat mengalami kemajuan pesat apalagi ketika ditemukannya teknik peleburan, percampuran, penempaan, dan pencetakan logam. Semula jenis-jenis logam seperti besi, tembaga, timah, dan emas dibuat dengan teknik peleburan sederhana, kemudian dengan teknik percampuran menghasilkan perunggu yang lebih kuat. Pembuatan alat-alat dari logam semula menggunakan cara ditempa dan dipanaskan, kemudian menggunakan teknik setangkup (bevalve) dan cetakan lilin (a cire perdue). Teknik setangkup dengan menggunakan model cetakan dari tanah liat, sedangakan cetakan lilin modelnya dibuat dari lilin, kemudian dibungkus dengan tanah liat. Setelah dipanaskan lilin akan mencair keluar dan terbentuk rongga. Pembuatan alat dan benda-benda pusaka serta gelang dari bahan besi agaknya terbatas pada daerah-daerah tertentu di Pulau Jawa. Jenis-jenis benda besi itu berupa mata kapak, mata pisau, mata sabit, mata alat penyiang rumput, mata pedang, mata tombak, dan gelang besi. Pada masa bercocok tanam dan tinggal menetap, misalnya sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan usaha pertanian mereka. Teknologi pengairan sederhana pada waktu itu kemungkinan sudah dikuasai. Begitu juga pengetahuan mengenai iklim dengan memahami tanda-tanda alam untuk mengetahui kapan musim hujan dan kapan musim kemarau. Pengetahuan mengenai musim ini sangat penting bagi usaha bercocok tanam mereka.

Sejarah SMA Kelas X 91 Melihat alat-alat yang mereka kuasai, terutama kapak, dan terdapatnya bukti- bukti bahwa mereka sudah mengenal dan menemukan api, kemungkinan mereka sudah mengembangkan transaportasi air. Semula bentuk transportasi yang digunakan adalah rakit yang pembuatannya tidak terlalu sulit. Rakit digunakan pertama kali oleh manusia di pedalaman. Selain bahan-bahannya berupa bambu banyak tersedia, rakit sangat praktis untuk transportasi sungai. Sedangkan teknologi pembuatan perahu muncul kemudian ketika manusia dapat menguasai api dan mengembangkan kapak batu bertangkai. Dalam membuat perahu dilakukan secara bersama-sama, yaitu dengan cara pohon yang sudah ditebang dibakar sedikit lalu membuat lubang cekung dengan mengerakan kapak, kemudian dibakar lagi lalu dilubangi lagi. Demikian berulang-ulang sampai terbentuk lunbang besar di tengah-tengah kayu. www.google.com Sumber: Gambar: Beliung persegi Ketika manusia sudah mengembangkan usaha bercocok tanam dan tinggal menetap, tuntutan terhadap alat-alat penunjang kehidupannya juga mengalami perkembangan. Fungsi alat tidak hanya untuk berburu atau mengolah tanah. Akan tetapi juga untuk keperluan-keperluan yang bersifat keagamaan. Bahkan pada masa berikutnya pembuatan benda-benda sudah mulai menampakkan aspek-aspek seni yang sangat indah. Masa bercocok tanam ini ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat batu dan pembuatan gerabah. Alat yang diasah adalah kapak batu dan beliung serta mata panah dan mata tombak. Alat-alat batu yang berupa beliung persegi merupakan alat yang paling umum digunakan pada masa itu. Hal itu terlihat dari temuan-temuan alat batu yang tersebar di beberapa tempat terutama di kawasan bagian Barat Indonesia. Bentuk beliung kebanyakan memanjang dan seluruh permukaannya diasah halus kecuali di bagian pangkal untuk tempat mengikat tangkainya. Cara membuat bagian yang tajam dengan mengasah bagian samping untuk memperoleh tajaman miring seperti tajaman pahat sekarang ini. Jenis batu- batuan kalsedon, agat, dan jaspis paling umum digunakan untuk bahan pembuatan beliung. Di beberapa daerah terdapat variasi dari alat beliung ini, seperti beliung yang dibuat dari bahan khusus batu setengah permata, beliung bahu, beliung tangga, beliung atap, beliung biola, dan beliung penarah. Adanya variasi-variasi itu, selain menunjukkan perbedaan bentuk dan cara penggrapannya juga masing-masing alat itu mempunyai fungsi yang berbeda. Persebaran beliung dan beberapa variasinya terdapat di daerah Bengkulu, Palembang, lampung (Sumatera), Banten, Bogor, Cibadak, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Pekalongan, Banyumas, Semarang, Kedu, Yogyakarta, Wonogiri, Punung, Surabaya, Madura, Malang, Besuki (Jawa), dan daerah lainnya adalah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Solor, Adonara, Ternate, Maluku, Sangihe, dan Talaud. Beberapa tempat seperti Tasikmalaya, Bogor, Punung, dan Palembang diperkirakan sebagai pusat pembuatan dan perbaikan beliung persegi.

92 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Pada masa yang hampir bersamaan, di wilayah Indonesia Timur, seperti Sulawesi, Maluku, Flores, dan Irian, berkembang pembuatan alat batu berupa kapak lonjong. Bentuk kapak lonjong ini, sesuai dengan namanya berbentuk lonjong tetapi pada bagian tajamnya agak runcing dan melebar. Bedanya kapak lonjong dengan jenis kapak batu lainnya adalah pada tajaman. Tajaman kapak lonjong simetris atau dua sisi dan bahan yang digunakan untuk membuat kapak lonjong kebanyakan dari batu kali berwarna kehitam-hitaman. Beberapa alat ini seluruh permukannya diasah halus. Selain alat-alat seperti serpih terutama anak panah, juga bahan-bahan dari tulang mengalami perkembangan. Bahan-bahan dari tulang berupa lancipan melengkapi alat-alat batu dalam upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fungsi alat pada masa bercocok tanam tidak saja untuk membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berupa makanan, tetapi juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani. Fungsi itu, misalnya untuk perhiasan atau pelengkap upacara. Sementara itu, kebutuhan manusia juga semakin luas, umpamanya kebutuhan akan pakaian. Hal itu terlihat dari temuan alat batu berupa alat pemukul kulit kayu. Perhiasan mungkin tidak hanya untuk memenuhi tuntutan keindahan saja tetapi juga digunakan untuk alat tukar. Ada temuan benda-benda perunggu di Indonesia yang mempunyai kemiripan dengan temuan benda-benda di Dongson (Vietnam). Hal itu diduga ada hubungan diantara keduanya. Adanya perkembangan teknologi pembuatan alat dari bahan logam tersebut tidak serta merta menghapuskan alat-alat dari batu. Pembuatan gerabah, misalnya, justru mengalami perkembangan baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk upacara-upacara penguburan dan keagamaan. Pada masa bercocok tanam telah ada kemampuan membuat barang-barang dari gerabah, barang anyaman, dan barang-barang tenun. Barang-barang gerabah pada mulanya dibuat dengan cara yang sederhana, setelah banyak pengalaman mutunya makin diperbaiki, demikian pula pola hiasan dan warnanya. Alat-alat pada masa itu telah diupam (diasah) sampai halus. Bahkan ada alat- alat yang terbuat dari batu indah seperti batu kaldosen, batu api, dan lainnya. Alat-alat tersebut mungkin tidak digunakan sehari-hari dan diduga sebagai alat tukar, jadi semacam alat pembayaran. Alat yang dipakai sehari-hari kebanyakan terbuat dari batu hitam atau batu kali. Oleh karena bahan untuk membuat alat-alat tersebut tidak terdapat di sembarang tempat, maka kemungkinan besar alat-alat semacam itu menjadi barang perdagangan. Alat-alat batu masa itu sudah bagus dan hasil buatannya. Ada pula alat-alat dari batu yang dibuat dari batu indah yang disebut Kalsedon dan batu api. Alat-alat batu indah tersebut diduga berfungsi sebagai alat tukar. Untuk mempertahankan hidupnya, manusia bercocok tanam membuat perkakas- perkakas seperti beliung persegi, kapak lonjong dan mata panah. Kelompok manusia bercocok tanam merupakan suatu kelompok masyarakat yang sudah menetap dan teratur. Mereka hidup dalam perkampungan yang terus tumbuh menjadi kesatuan-kesatuan yang lebih besar. a. Kapak Lonjong Kapak ini bentuknya yang umum lonjong dengan pangkal agak runcing

www.google.com dan melebar pada bagian tajamnya. Bagian tajam ini diasah dari dua arah dan bentuk bagian tajamnya simetris. Di sinilah bedanya dengan beliung persegi yang tidak pernah memiliki bagian tajam yang simetris (setangkup). Sumber: Gambar: Kapak Lonjong Bahan yang dipergunakan untuk membuat beliung tersebut umumnya dari batu kali yang berwarna kehitam-hitaman. Ada juga kapak lonjong yanmg berukuran kecil yang mungkin dipergunakan sebagai benda pusaka.

Sejarah SMA Kelas X 93 Daerah penemuan kapak lonjong di Indonesia hanya terbatas di daerah bagian timur, yaitu: Sulawesi, Sangihe-Talaud, Flores, Maluku, Leti, Tanimbar, dan Irian. Di luar Indonesia kapak-kapak lonjong ditemukan tersebar luas meliputi Birma, Laos, Cina, Mancuria, taiwan, Jepang, Filipina, dan juga India. b. Beliung Persegi Masa bercocok di Indonesia bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengupam (mengasah) alat-alat baru serta mulai dikenal cara pembuatan barang gerabah. Di antara alat-alat batu yang paling menonjol pada masa bercocok tanam di Indonesia adalah beliung persegi. Daerah penemuannya meliputi hampir seluruh kepulauan Indonesia, terutama di bagian barat. Di luar Indonesia alat-alat semacam itu ditemukan pula di Malaysia, Thailand, Vietnam, Khmer, Cina, Jepang, Taiwan, Filipina, dan Polinesia. Pada umumnya beliung ini berbentuk memanjang dengan penampang lintang persegi. Bagian pangkalnya tidak diasah sebagai tempat ikatan tangkai. Ukuran dan bentuknya bermacam-macam tergantung pada penggunaannya. Yang paling kecil semacam pahat berukuran panjang kira- kira 4 cm dan yang panjang kira-kira sampai 25 cm, dipergunakan untuk mengerjakan kayu. Bahan batuan yang digunakan membuat beliung-beliung itu pada umumnya berupa batu kalsedon, agat, chert, jaspis, dan sebagainya. Beliung batu oleh kalangan penduduk petani di beberapa tempat disebut “gigi halilintar” atau “gigi guntur”. Ada bermacam-macam variasi yang kita kenal dari beliung persegi. Variasi yang paling umum ialah “belincung”, yaitu berpunggung tinggi. Karena bentuk punggung tersebut, maka penampang lintang menjadi segitiga, segi lima atau setengah lingkaran. Variasi ini kebanyakan ditemukan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Perhatian terhadap beliung persegi dan kapak batu yang diasah halus di Indonesia mulai sekitar tahun 1850 oleh beberapa ahli bangsa Eropa. Waktu itu yang dijadikan bahan studi berasal dari temuan-temuan lepas, yang pengumpulannya diusahakan oleh sebuah perkumpulan swasta (antara tahun 1800-1850) yang bernama “Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen”. Koleksi perkumpulan ini disimpan di Museum Pusat di Jakarta. Dari temuan-temuan lepas dapat diketahui daerah persebaran beliung persegi termasuk bentuk-bentuk variasinya di Sumatera (Bengkulu, Palembang, Lampung), Jawa (Banten, Bogor, Cibadak, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Pekalongan, Banyumas, Kedu, Yogyakarta, Punung, Surabaya, Malang, Besuki), Madura, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Solor, Maluku, Sangihe dan Talaud. Di antara tempat-tempat tersebut ada yang diperkirakan semacam bengkel-bengkel beliung persegi seperti di Bangamas (Palembang), Karangnunggal (Tasikmalaya), di desa Pasirkuda (Bogor), di daerah pegunungan Karangbolong (Kedu) dan di Punung dekat Pacitan, Jawa Timur. Beliung-beliung yang ditemukan dalam keadaan utuh diduga mempunyai fungsi magis dan atau dipergunakan sebagai alat tukar dalam sistem perdagangan sederhana.

94 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia c. Perhiasan Dalam masa bercocok tanam, perhiasan-perhiasan berupa gelang dari batu dan kerang rupa-rupanya sudah dikenal. Perhiasan semacam ini kebanyakan ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bahan-bahan untuk membuat www.google.com gelang itu terdiri atas batu pilihan seperti agat, kalsedon, dan jaspis yang berwarna kuning, merah, coklat dan hijau. Sumber: Gambar: Perhiasan dari batu akik Di luar Indonesia gelang-gelang batu juga ditemukan di Szechwan, Fengtien, Thail dan, Malaysia, Honan, pulau Lamma, dan Taiwan. 3. Masa Perundagian Pada zaman perundagian, tingkatan dan kemampuan orang-orang Nusantara makin lama makin meningkat. Cara berpikir dan peningkatan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari pun bertambah. Kebiasaan dan teknik membuat perkakas juga berkembang. Maka pemakaian barang-barang yang dibuat dari bahan logam muncul. Alat-alat dan perkakas dari logam yang daya tahannya lebih baik mulai, dipergunakan. Dengan pengenalan terhadap perkakas dari logam itu maka mulailah orang-orang Indonesia menginjak babak baru dalam kehidupan berbudaya. Secara berangsur-angsur tradisi pemakaian alat-alat atau perkakas dari batu mulai ditinggalkan orang. Dengan demikian, bangsa Indonesia mulai menginjak zaman logam. Pada zaman perundagian ini, dikenal teknik pembuatan alat-alat dari logam yaitu: a. A cire perdue yang caranya, mula-mula benda yang dimaksud di buat dari lilin. Setelah itu benda ditutup dengan tanah liat basah, lalu dibakar, lilin meleleh ke luar dari lubang yang dibuat di bagian bawah. Cetakan selesai dibuat, kemudian logam cair dituangkan ke dalam cetakan melalui lubang tadi. Setelah dingin cetakan dipecah. b. Menggunakan cetakan dua setangkap terbuat dari tanah liat basah. Setelah kering logam cair dituangkan ke dalamnya dan didiamkan sampai dingin lalu cetakan di buka.

E. Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia

Untuk menyebut suatu agama yang sering dianut oleh suku-suku bangsa, seperti di Indonesia biasanya menggunakan istilah kepercayaan asli. Dalam kehidupan keagamaan di Indonesia, kepercayaan asli sering disebut “agama asli”, “agama suku”, atau “religi”. Pada tiap-tiap suku bangsa, kepercayaan asli itu berkembang bebas dan berdiri sendiri. Munculnya suatu kepercayaan biasanya dilatarbelakangi oleh kesadaran adanya jiwa yang bersifat abstrak. Di dalam pikiran manusia jiwa itu ditransformasikan menjadi makhluk-makhluk halus atau roh halus. Mereka percaya bahwa makhluk-makhluk itu berada di sekeliling tempat tinggal manusia. Dalam kehidupan manusia, makhluk halus itu mendapat perlakuan istimewa dan tempat yang sangat penting yang kemudian dijadikan objek-objek pemujaan. Sementara itu, suatu kepercayaan dapat juga muncul karena getaran jiwa atau emosi, yang muncul karena kekaguman manusia terhadap hal-hal yang luar biasa. Kekuatan itu tidak dapat diterangkan oleh akal, dan berada di atas kekuatan manusia. Kekuatan itu dikenal dengan kekuatan adikodrati. Dengan adanya jiwa dan kekuatan adikodrati itu, manusia perlu melakukan tindakan-tindakan berupa upacara-upacara atau ritus. Tindakan-tindakan itu dimaksudkan sebagai upaya untuk mengatasi hal-hal yang tidak dapat diselesaikan oleh naluri atau akalnya. Kepercayaan manusia tidak terbatas pada dirinya saja. Akan tetapi juga pada benda-benda dan tumbuh- tumbuhan yang berada di sekelilingnya. Dari keyakinan itu kemudian menyadari bahwa makhluk halus

Sejarah SMA Kelas X 95 atau roh itu memiliki wujud nyata dan sifat yang mendua, yakni sifat baik dan sifat jahat. Dalam perkembangan berikutnya, keyakinan itu mendasari munculnya tokoh-tokoh dewa yang mempunyai sifat mendua, sifat yang membawa kebaikan dan sifat yang mendatangkan kejahatan. Kalau kita perhatikan lukisan-lukisan yang terdapat pada dinding-dinding goa pada masa ketika manusia mulai bertempat tinggal di goa-goa, ternyata lukisan-lukisan itu tidak hanya mempunyai nilai estetika, tetapi juga mengandung makna etika dan magis. Beberapa ahli menyimpulkan bahwa cap-cap tangan dengan latar belakang cat merah memiliki arti kekuatan atau simbol kekuatan pelindung dari roh-roh jahat. Beberapa lukisan yang terdapat di Irian Jaya mempunyai kaitan dengan upacara penghormatan nenek moyang, meminta hujan dan kesuburan, serta untuk memperingati suatu peristiwa yang teramat penting.

Kepercayaan dalam masyarakat purba sudah tumbuh dan berkembang sejak dahulu. Salah satu aspek yang dapat dikaitkan dengan kepercayaan adalah berupa peninggalan-peninggalan megalitik. Kepercayaan pada masyarakat purba dibedakan menjadi animisme, dinamisme dan totemisme, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

No Jenis Kepercayaan Penjelasan

1 Animisme Kepercayaan manusia purba terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal dunia. Menurut mereka, arwah nenek moyang selalu memperhatikan mereka dan melindungi, tetapi akan menghukum mereka juga kalau melakukan hal-hal yang melanggar adat. Dengan demikian, orang tua yang mengetahui dan menguasai adat nenek moyang akan menjadi pemimpin masyarakat. Penghormatan kepada nenek moyang dilakukan dengan pimpinan orang tua tersebut, yang diterima oleh masyarakat sebagai ketua adat.

2 Dinamisme Kepercayaan bahwa semua benda mempunyai kekuatan gaib, seperti gunung batu, dan api. Bahkan benda-benda buatan manusia diyakini juga mempunyai kekuatan gaib seperti patung, keris, tombak, dan jimat. Sesungguhnya proses pembuatan benda-benda megalitik, seperti menhir, arca, dolmen, punden berundak, kubur peti batu, dolmen semu atau pandhusa, dan sarkofagus dilandasi dengan kayakinan bahwa di luar diri manusia ada kekuatan lain. Dilandasi anggapan bahwa menhir atau arca, sebagai lambang dan takhta persemayaman roh leluhur, kedua jenis peninggalan itu digunakan

sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang. Dolmen dan punden berundak digunakan untuk tempat upacara. Pendirian punden berundak juga berdasarkan atas arah mata angin yang diyakini memiliki kekuatan gaib atau tempat-tempat yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang.

3 Totemisme Kepercayaan atas dasar keyakinan bahwa binatang-binatang tertentu merupakan nenek moyang suatu masyarakat atau orang-orang tertentu. Binatang-binatang yang dianggap sebagai nenek moyang antara orang yang satu dengan orang atau masyarakat yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Biasanya binatang-binatang yang dianggap nenek moyang itu, tidak boleh diburu dan dimakan, kecuali untuk keperluan upacara tertentu.

96 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia 1. Kepercayaan Pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba telah percaya adanya kekuatan-kekuatan gaib, seperti animisme, dinamisme, dan totemisme. Keyakinan akan adanya dunia arwah terlihat dari arah penempatan kepala mayat yang diarahkan ke tempat asal atau tempat bersemayamnya roh nenek moyang. Tempat yang biasanya diyakini sebagai tempat roh nenek moyang adalah arah matahari terbit atau terbenam dan tempat-tempat yang tinggi misalnya, gunung dan bukit. Bukti-bukti mengenai hal itu terlihat dari hasil penggalian kuburan-kuburan kuna di beberapa tempat, seperti Bali dan Kematian, menunjukkan arah kepala mayat selalu ke arah timur atau barat atau kepuncak-puncak gunung dan bukit. I Wayan Badrika (2002: 43) Sumber: Gambar: Upacara Penguburan Suku Toraja Praktik-praktik kepercayaan animisme terlihat dalam upacara penyelenggaraan upacara-upacara yang berhubungan dengan kematian. Penyelenggaraan upacara kematian dilandasi dengan kepercayaan bahwa suatu kematian itu pada dasarnya tidak membawa perubahan dalam kedudukan, keadaan, dan sifat seseorang. Dengan landasan itu, penguburan mayat selalu disertai dengan bekal-bekal kubur dan wadah mayat yang disesuaikan kedudukannya, agar kedudukan si mati dalam alam arwah sama seperti ketika masih hidup. Temuan peninggalan sejarah dari masa berburu yang berupa kuburan menurut pendapat para ahli membuktikan bahwa pada masa itu sudah mempunyai anggapan tentunya mengenai kematian. Orang menganggap bahwa orang yang telah meninggal itu pindah ke tempat lain dan masih dapat berhubungan dengan orang masih hidup. Inti kepercayaan tersebut adalah pemujaan dan perhormatan kepada roh orang yang telah meninggal, terutama penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Di dalam gua-gua ditemukan kerangka manusia yang telah dikuburkan. Temuan semacam ini sangat penting untuk meneliti adat mengubur mayat dengan kepercayaan yang mereka anut. Para sejarawan berkesimpulan bahwa pada masa itu orang sudah mempunyai kepercayaan tertentu mengenai kematian. 2. Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam Pada masa bercocok tanam, kepercayaan manusia purba masih bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme. Namun, sudah lebih meningkat dibandingkan masa sebelumnya. Pada masa ini dilakukan upacara-upacara penghormatan terhadap roh nenek moyang. Upacara yang paling mencolok adalah upacara pada waktu penguburan terutama bagi meraka yang dianggap terkemuka oleh masyarakat. Orang yang mati biasanya dibekali

Sejarah SMA Kelas X 97 dengan bermacam-macam barang yang dipakai sehari-hari seperti periuk, perhiasan, dan sebagainya yang dikubur bersama-sama. Maksudnya adalah agar roh orang yang meninggal tidak akan tersesat dalam perjalanan menuju ke tempat arwah nenek moyang atau asal-usul mereka. Jika tempat yang dianggap sebagai tempat arwah terlalu jauh atau sukar dicapai, maka orang yang mati cukup dikuburkan di suatu tempat dengan meletakkan badannya terarah ke sebuah tempat yang dimaksud, yaitu tempat roh. Pada masa bercocok tanam, orang yang meninggal dunia mendapat penghormatan khusus. Ini dibuktikan dengan banyak ditemukannya benda- benda berupa susunan batu besar dalam berbagai bentuk dan biasanya disebut bangunan megalithikum. Bangunan megalitik tersebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia. Bentuk bangunan yang bermacam-macam itu mempunyai maksud utama yaitu pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Bangunan yang paling tua mungkin berfungsi sebagai kuburan. Bentuk-bentuk tempat penguburan dapat berupa: dolmen, peti batu, bilik batu, sarkofagus, kalamba atau bejana batu, waruga, batu kandang dan temu gelang. Di tempat-tempat kuburan semacam itu kadang-kadang ditemukan bangunan batu besar lainnya sebagai pelengkap pemujaan terhadap roh nenek moyang seperti menhir, patung nenek moyang, batu saji, batu lesung atau lumpang, batu dakon, punden berundak, pelinggih batu atau jalanan batu. Di Bondowoso ditemukan dolmen, sarkofagus, menhir, arca megalitik, dan batu kenong. Di Besuki juga ditemukan dolmen semu dan sarkofagus. Di Bojonegoro dan Tuban ditemukan peti kubur batu yang oleh penduduk setempat dinamakan kubur kalang. Di tempat lain di Jawa Tengah juga ditemukan benda-benda megalitik, seperti di Rembang ditemukan kursi-kursi batu, di Banyumas dan Purbalingga ditemukan punden berundak. Di Banten dan Bogor (Jawa Barat) juga ditemukan punden berundak sementara di kuningan ditemukan menhir. Di Pasemah, Sumatera Selatan dan di Sulawesi Tengah juga ditemukan menhir dan patung nenek moyang. Di Keliki dan Tegalang, Bali, ditemukan sarkofagus. Beberapa jenis bentuk kuburan mengalami perkembangan pada fungsinya, misalnya dolmen mengalami berbagai variasi bentuk, yaitu dibuat untuk pelinggih roh atau tempat sesaji. Dolmen yang berkembang menjadi pelinggih di antara masyarakat megalitik yang telah maju digunakan sebagai tempat duduk oleh kepala-kepala suku atau raja-raja yang masih hidup.

No Jenis Bangunan Kegunaan Tempat Penemuan Megalit

1 Dolmen Bangunan ini oleh penduduk setempat disebut “makam Bodowoso, Cina”. Dolmen dipergunakan sebagai peti mayat. Kecuali Jawa Timur. sebagai peti mayat, dolmen juga dipergunakan semacam meja, tempat untuk meletekkan sesaji.

2 Menhir Menhir adalah tugu dari batu tunggal atau batu tegak Pasemah, yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek Sumatera Selatan moyang. Menhir ada yang berdiri dalam satu kelompok.

3 Kubur peti batu Kubur batu yang berupa peti batu yang terdiri dari papan- Kuningan, papan batu yang lepas, yaitu dua sisi panjang, dua sisi Jawa Barat, lebar, lantai batu, dan diberi penutup dari batu pula. Sulawesi tengah dan Berbeda dengan sarkofagus yang terbuat dari batu utuh Sulawesi Utara menyerupai lesung batu yang diberi tutup. Sedang kubur batu ini dibuat dari papan batu yang disusun berbentuk peti.

98 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia 2 Sarkofagus Sarkofagus seperti juga dolmen adalah sebagai peti mayat dari batu. Di dalamnya ditemukan tulang-tulang manusia Bali bersama dengan bekal kuburnya periuk-periuk, beliung persegi, perhiasan dari perunggu dan besi. Di Bali sarkofagus dianggap sebagai benda keramat. Sarkofagus adalah peti mayat dari batu (batu padas) berbentuk seperti lesung yang tertutup. Sarkofagus di Bali pada umumnya berukuran kecil (antara 80-140 cm) dan ada pula beberapa yang berukuran besar yaitu lebih dari 2 meter.

4 Punden Berundak Punden berundak merupakan tempat pemujaan. Biasanya Lebak, Sibedug, pada punden berundak ini didirikan menhir. Bangunan dan megalitik ini merupakan susunan batu yang berundak- Banten Selatan. undak.

5 Arca Megalitik Arca-arca megalitik menggambarkan manusia dan Sumatera Selatan, binatang. Binatang-binatang yang digambarkan adalah Lampung, berupa gajah, kerbau, harimau, dan monyet. Arca-Arca di Jawa Tengah daerah Sumatera Selatan menurut anggapan Von Heine dan Geldern bersifat “dinamik” dan “statik”. Bahan batu untuk Jawa Timur. membuat arca dipilih menurut bentuk-bentuk patung yang akan dipahat, kemudian bentuk patung yang akan dipahat disesuaikan dengan bentuk asli batunya. Sebagian besar patung yang menggambarkan manusia berbentuk orang laki-laki dan kepalanya memakai tutup kepala yang menyerupai topi baja, matanya bulat, menonjol dengan dahi yang menjorok, seperti tampang orang negroid, memakai hiasan gelang pada tangan dan kalung, serta membawa pedang pendek yang tampak menyerupai golok lurus atau belati runcing dan tergantung pada pinggangnya. Bagian kaki tertutup oleh pembalut kaki. Machmoed Effendhi (1999: 44) Sumber: Gambar: Peta sebaran temuan bangunan Megalith Tradisi mendirikan bagunan-bangunan megalithikum selalu berhubungan dengan kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dengan yang telah mati (mega berarti besar, lithos berarti batu). Terutama kepercayaan kepada adanya pengaruh yang kuat dari orang yang telah meninggal terhadap

Sejarah SMA Kelas X 99 kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Bangunan-bangunan batu besar yang didirikan menjadi medium penghormatan, tahta kedatangan sekaligus menjadi lambang orang yang meninggal. Bangunan-bangunan megalithikum tersebar di daerah-daerah Asia Tenggara yang sisa-sisanya dapat ditemukan di daerah-daerah Laos, Tonkin, Indonesia, Pasifik sampai Polinesia. Tradisi megalitik yang masih hidup hingga sekarang antara lain terdapat di Assam, Birma (suku Naga, Khasi dan Ischim) dan beberapa daerah di Indonesia (Nias, Toraja, Flores, dan Sumba). 3. Kepercayaan pada Masa Perundagian Kepercayaan pada masa perundagian merupakan kelanjutan kepercayaan pada masa bercocok tanam. Pada masa perundagian, terdapat kepercayaan bahwa arwah nenek moyang mempunyai pengaruh besar terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya. Karena itu, arwah nenek moyang harus selalu diperhatikan dan dipuaskan melalui upaara-upacara. Benda upacara terbuat dari perunggu. Upacara-upacara dilakukan sesuai dengan tempat tinggalnya dan intinya sama, yaitu penghormatan atau pemujaan pada leluhur. Orang memuja ruh nenek moyang untuk meminta perlindungan. Upacara-upacara tersebut sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat. Banyaknya peninggalan bangunan untuk pemujaan masa perundagian menunjukkan bahwa kedudukan kepercayaan masa itu sangat penting. Pada masa perundagian, manusia purba untuk dapat berhadapan langsung dengan ruh nenek moyang dibuatkan patung-patung nenek moyang. Pada patung-patung itulah ruh nenek moyang diam. Cara lain untuk berhadapan dengan ruh nenek moyang ialah dengan jalan memanggilnya. Orang yang dapat memanggil ruh adalah pada (saman). Praktek itu disebut samanisme. Ruh nenek moyang disebut juga (eyang). Hyang-hyang itu bersemayam di tempat-tempat tinggi yang bergunung-gunung. Sesudah kalian mempelajari materi, kerjakan tugas Menemukan Nilai-Nilai Perjuangan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Bacalah pernyataan-pernyataan di dalam tabel dengan baik! b. Dalam setiap pernyataan terdapat salah satu dari nilai-nilai perjuangan, yaitu: P = Persatuan BM = Berjiwa Membangun TU = Tahan Uji CB = Cinta Budaya Bangsa c. Bubuhkan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia nilai-nilai perjuangan yang terkandung di dalam setiap pernyataan.

100 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia NILAI PERJUANGAN NO PERNYATAAN P BM TU CB

1 Manusia purba hidup di tengah-tengah alam yang penuh tantangan.

2 Manusia purba mengenal batu-batuan yang dapat dicairkan untuk dipergunakan sebagai cat.

3 Manusia purba telah memanfaatkan api untuk memasak, penerangan, penghangat dalam gua dan mengusir binatang buas. 4 Peninggalan manusia purba tersimpan dengan baik di museum. 5 Manusia purba hidup berkelompok di gua-gua.

6 Manusia purba mampu menciptakan bangunan-bangunan pemujaan terhadap roh nenek moyang 7 Di perkampungan manusia purba telah ada pemimpin atau kepala suku. 8 Manusia purba memanfaatkan sungai sebagai sumber penghidupan 9 Manusia purba menggunakan akal dan pikiran untuk mempertahankan hidup 10 Dalam masyarakat telah ada pembagian kerja sesuai dengan keahlian atau keterampilannya.

Sejarah SMA Kelas X 101 Ringkasan

1. Perkembangan kebudayaan manusia Indonesia dibagi menjadi 4 masa, yaitu: a. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana b. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan c. Masa bercocok tanam d. Masa perundagian 2. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba hidup sangat sulit karena keadaan alam masih belum stabil dan selalu berpindah-pindah. Mereka telah mulai lebih lama tinggal di pantai dan di pedalaman. 3. Masa bercocok tanam masyarakat telah mulai menetap dan hidup lebih teratur dalam kelompok- kelompok yang lebih besar, misalkan klan dan marga. Masyarakat juga sudah hidup di perkampungan kecil dengan membentuk suatu organisasi yang bersifat chiefdoms atau masyarakat yang sudah menetap. 4. Pada masa perundagian, masyarakat telah hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Susunan masyarakatnya makin teratur dan terpimpin. Masyarakat dipimpin oleh ketua adat yang merangkap sebagai kapala daerah. 5. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, sungai memiliki peran sebagai tempat untuk mencari makanan. Pada masa ini manusia purba belum mengenal alat pelayaran sungai. Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah melakukan usaha pertanian secara berpindah-pindah menurut kesuburan tanah dengan cara membakar hutan terlebih dahulu, kemudian dibersihkan dan ditebarkan benih- benih tanaman. Pada masa perundagian, dalam masyarakat timbul golongan-golongan para ahli dalam mengerjakan kegiatan tertentu. 6. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ternyata telah menghasilkan budaya yang belum ada pada masa sebelumnya, seperti lukisan-lukisan di dinding di gua-gua tempat tinggal mereka atau di dinding karang. Masyarakat masa bercocok tanam sudah memperhatikan tentang kesenian, misalnya ditemukannya kulit kerang yang digunakan sebagai kalung, gelang-gelang dari batu indah dan manik-manik. Pada masa perundagian seni kerajinan muncul dalam bentuk perhiasan, benda- benda upacara, dan benda-benda keperluan sehari-hari. 7. Pada kehidupan berburu dan meramu pada tahap awal, penguasaan manusia terhadap teknologi masih sangat sederhana dan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar manusia pada saat itu. Pada masa bercocok tanam, teknologi pembuatan alat mengalami kemajuan pesat setelah ditemukannya teknik peleburan, percampuran, penempaan, dan pencetakan logam. Pada zaman perundagian ini, dikenal teknik pembuatan alat-alat dari logam yaitu: a) a cire pedue dan b) cetakan dua setangkap terbuat dari tanah liat basah. 8. Pada masa berburu dan mengumpulkan manakan, manusia purba telah percaya adanya kekuatan- kekuatan gaib, seperti animisme, dinamisme, dan totemisme. Pada masa bercocok tanam, kepercayaan manusia purba masih bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme, tetapi sudah lebih meningkat dibandingkan masa sebelumnya. Pada masa perundagian, terdapat kepercayaan bahwa arwah nenek moyang mempunyai pengaruh besar terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya. 9. Kebudayaan Bascon-Hoabinh berasal dari zaman sekitar tahun 2.000 SM yang sisa-sisanya banyak ditemukan dalam bentuk kapak persegi dan kapak lonjong yang terbuat dari batu yang dihias dan diupam sangat halus. Di daerah Dongson di sekitar Teluk Tongkin terdapat sisa-sisa peninggalan jenis kebudayaan yang berupa benda-benda terbuat dari perunggu seperi bejana-bejana perunggu, berjenis-jenis kapak corong, genderang atau moko sebagai bunyi-bunyian untuk upacara dan benda- benda perhiasan dari perunggu. Di wilayah India berkembangan kebudayaan yang sangat tinggi. 10. Benda-benda yang dihasilkan pada masa perundagian, antara lain gerabah, kapak corong, kapak perunggu, bejana perunggu, nekara perunggu, patung-patung perunggu, gelang dan cincin perunggu, benda-benda perunggu lainnya, manik-manik, dan benda-benda besi.

102 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Evaluasi

A. Menjodohkan Jodohkan antara pernyataan dalam kolom A dengan pernyataan kolom B di bawah ini!

No Kolom A Jawaban Kolom B

1 Kehidupan manusia pada masa berburu dan a. Abris sous Roche mengumpulkan makanan

2 Manusia purba telah mengerjakan pertanian, peternakan, b. A cire perdue membuat keranjang, dan melakukan perdagangan. c. Bacson-Hoabin 3 Gua yang dipakai sebagai tempat tinggal dan menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang cukup untuk d. Bercocok tanam memberi perlindungan dari hujan dan panas. e. Dongson

4 Masyarakat telah bergotong royong dalam melakukan f. Huntington kegiatan sehari-hari. g. Food gathering 5 Ilmuwan Inggris yang berpendapat bahwa manusia mulai menciptakan peradaban sejak manusia mulai belajar h. Madelaine Colani bertani, bertempat tinggal tetap, bermasyarakat, memiliki lembaga pemerintahan dan dapat membaca serta menulis. i. Perundagian

6 Teknik pembuatan alat-alat dari perunggu j. Proto Melayu

7 Orang yang dapat memanggil roh k. Samanisme 8 Gelombang ras Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum ke Nusantara l. Von Heine 9 Ahli prasejarah Prancis yang memperkirakan letak asal nenek bangsa Indonesia ialah daerah Tonkin. 10 Pusat penyebaran kebudayaan mesolithikum

Sejarah SMA Kelas X 103 B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Berikut ini adalah ciri-ciri kehidupan masyarakat 6. Salah satu contoh benda-benda kebudayaan prasejarah masa berburu dan mengumpulkan dibuat menggunakan teknik a cire perdue makanan, kecuali... . adalah… . A. berpindah-pindah tempat A. kapak batu B. hidup menetap dan memelihara hewan B. kapak corong peliharaan C. kapak lonjong C. menggantungkan kehidupan pada alam D. kapak persegi D. mengumpulkan makanan E. pisau tulang E. tinggal di gua-gua 7. Kepercayaan manusia purba yang menganggap 2. Pola hidup berburu dan mengumpulkan makan bahwa setiap benda memiliki kekuatan dan dapat dikategorikan sebagai kehidupan yang tempat roh bersemayam disebut… . berpola… . A. animisme D. polytheisme A. food producing B. atheisme E. totemisme B. food gathering C. dinamisme C. manufacturing 8. Selain sebagai benda keramat dan mengandung D. semi food gathering kekuatan magis, sarkofagus memiliki fungsi E. semi food producing sebagai… . 3. Apa kegiatan awal yang dilakukan manusia A. arca yang dapat memberikan kekuatan purba sebelum bercocok tanam di ladang, magis bagi pemiliknya adalah… . B. lambang yang dapat memberikan A. memberantas hama kerukunan agama B. membuat tempat tinggal C. peti mayat untuk mengubur manusia C. membuat tempat pembibitan D. sesajen untuk menghormati dewa-dewa D. memilih jenis tanaman E. tugu peringatan atas jasa para pemimpin desa E. menebang hutan 9. Apa alasan manusia purba pada masa perundagian 4. Di bawah ini adalah peninggalan perkakas menetapkan aturan pembagian kerja? manusia purba yang dapat dijadikan bukti awal A. Budaya undagi dapat diproduksi oleh terbentuknya sistem kemasyarakatan yang masyarakat yang telah maju teratur… . B. Hidup dalam kelompok-kelompok suku. A. chooper D. lingga dan yoni C. Masyarakat telah hidup di tempat yang B. gerabah E. pebble permanen C. kapak batu D. Masyarakat telah mampu memproduksi 5. Pada masa apakah manusia memiliki makanan kemampuan membuat tempat tinggal secara E. Teknologi perundagian memerlukan tenaga permanen dimiliki? yang memiliki keahlian khusus A. Bercocok tanam di ladang 10. Kebudayaan perunggu yang ditemukan di B. Bercocok tanam di sawah Indonesia, sering disebut dengan kebudayaan C. Berburu dan mengumpulkan makanan Dongson. Daerah Dongson terletak di… . D. Beternak dan menangkap ikan A. Formosa D. Tongkin E. Perundagian B. Filipina E. Yunani C. Malaya

Essay: Jawablah pertanyaan dibawah ini secara jelas dan singkat! 1. Sebutkan 3 (tiga) contoh kebiasaan hidup gotong royong pada zaman bercocok tanam? 2. Bagaimana proses tumbuhnya perdagangan perdagangan pada zaman perundagian? 3. Mengapa teknologi yang berkembang pada zaman perundagian disebut sebagai revolusi teknologi? 4. Jelaskan hubungan permainan wayang dengan pemujaan roh nenek moyang? 5. Sebutkan 4 (empat) manfaat mempelajari kehidupan sosial, ekonomi dan budaya manusia purba di Indonesia?

104 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia BAB V

BELAJAR DARI PERADABAN DUNIA Sumber: Sumber: Sumber: www.google.com Sumber: Sumber: Sumber: Setiap masyarakat di pelosok dunia ini memiliki kebudayaan. Namun demikian, tidak semua masyarakat mampu membawa kebudayaannya menuju ke puncak peradaban. Hanya masyarakat tertentu saja yang mampu menciptakan peradaban yang tinggi, di antaranya adalah Cina, India, Mesir, Mesopotamia, Yunani, dan Romawi. Peradaban pada beberapa bangsa tersebut mampu memberikan warna baru bagi kebudayaan bangsa lainnya, khususnya bangsa Indonesia. Pada bab ini, kalian akan mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia. Setelah mempelajari materi tersebut, diharapkan kalian memiliki penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia dan dapat belajar dari kemajuan peradaban bangsa lain di dunia ini. Kata Kunci: Peradaban Cina, India, Mesopotamia, Mesir, Yunani, dan Romawi

A. Peradaban Cina

Cina dianggap sebagai pusat dunia dan berada di tengah-tengah dunia. Wilayah Cina terbagi atas tiga bagian, yaitu Cina Utara, Cina Tengah, dan Cina Selatan. Di Cina utara mengalir Sungai paling besar, yaitu sungai HuangHo yang disebut juga sungai Kuning, airnya selalu kuning akibat endapan lumpur dan membuat air sungai keruh. Di lembah sungai HuangHo itulah mula-mula berdiam bangsa Cina asli. Di situ pulalah tumbuh dan berkembang kebudayaan Cina. Cina Tengah dialiri sungai Yang tze Kiang. Daerah ini pun dihuni orang-orang Cina dari Utara. Mereka adalah rakyat biasa. Peking merupakan ibu kotanya, sedangkan Nanking di Cina Tengah merupakan kota kedua. daerah Cina Utara dan Cina Tengah dipisahkan oleh pegunungan yang sukar dilalui. Di Cina Selatan terdapat banyak sekali pegunungan. Daerah itu berbukit-bukit di sebelah tenggara sampai ke laut. Kanton di Cina Selatan merupakan kota dagang. Karena keadaan alamnya itu, maka orang-orang Cina Selatan terutama hidup dari perdagangan dan banyak berhubungan dengan bangsa- www.google.com bangsa asing. Di sebelah Utara dan barat Negeri Cina terbentang padang rumput dan padang pasir yang luas. Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Di sebelah Barat Daya dan Selatan terdapat pegunungan yang tinggi. Hubungan darat dengan negeri-negeri di sebelah barat Berpikir Kreatif dilakukan melalui padang rumput dan gurun. Jalan tersebut kemudian terkenal Gambar apakah di atas? dengan nama Jalan Sutra. Apa yang kalian ketahui Ajaran filsafat yang berkembang di Cina, antara lain: mengenai gambar tersebut? Bagaimana a. Lao Tse. Mengajarkan Taoisme, yang isinya mengajarkan manusia harus fungsi gambar tersebut menerima nasibnya. Kitab sucinya Tao Te Ching (surat jalan dan kebaikan) dalam bagi ajaran agama b. Kung Fu Tse. Ajaran berpokok pada Hsiao artinya kebaktian. Menekankan ajarannya pada soal pemerintahan dan keluarga. c. Meng Tse. Mengajarkan demokrasi dan rakyat merupakan pusat segalanya www.google.com www.google.com www.google.com Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Gambar: Lao Tse Gambar: Kung Fu Tse Gambar: Meng Tse

106 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia Selama berabad-abad, Cina diperintah oleh kaisar dari berbagai dinasti. Penjelasan singkat dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Cina dapat kalian lihat pada tabel di bawah ini:

No Pemerintahan Penjelasan

1 Zaman dongeng Pemerintah pada zaman dongeng dimulai pada masa tiga raja, yaitu Sui Jen (pencipta api), Fu Hsi (mengajarkan cara menangkap binatang), dan Shen Nung (mengajarkan ilmu pengetahuan). Setelah itu Cina diperintah oleh Kaisar Kuning (Huang ti). Zaman dongeng berakhir pada masa pemerintahan Yu, yang mendirikan Dinasti Hsia (2205 SM).

2 Dinasti Shang Dinasti ini didirikan oleh Chen Tang. Hasil kebudayaan dinasti Shang antara lain: a. Pit, yaitu alat tulis orang Cina yang terbuat dari bulu halus b. Guci-guci dari tanah dan suasa c. Sistem

3 Dinasti Chou Pendiri Dinasti ini adalah Wu Wang, ibu kota kerajaannya di Chang An. Hasil kebudayaan dinasti Chou antara lain: a. Membagi tanah dalam sistem sembilan kotak b. Masyarakat dibagi dalam empat golongan: Shih (terpelajar), Nung (Petani), Kung (pertukangan), dan Shang (Saudagar) c. Menghasilkan karya sastra seperti : Shu Ching (kitab sejarah), Shih Ching (kitab syair), I Ching (kitab perubahan), Li Chi (kitab adat), Ch’un ch’I (catatan musim semi dan musim rontok)

4 Dinasti Chin Dinasti ini didirikan oleh Pangeran Cheng (Shih Huang Ti). Tindakan- tindakan yang dilakukannya antara lain: a. menghapus sistem Feodalisme dan pemerintahan yang bersifat sentralisasi b. membakar buku-buku kunoc. membangun tembok raksasa (Wan Li Chang Cheng) d. menyamakan tulisan (huruf)

5 Dinasti Han Dinasti ini didirikan Liu Pang (Han Kao Tsu). Ibu kotanya di Chang An. Pada masa pemerintahan Han Wu Ti, dinasti ini mencapai kebesarannya. Pada masa ini diberlakukan kembali ajaran Konfusionisme dan sistem pemerintahan Feodalisme, serta seleksi yang ketat untuk menjadi pegawai.

6 Dinasti Tang Dinasti ini didirikan oleh Tang Tai Tsung, pada masa ini Cina mengalami masa keemasan, hasil kebudayaan dinasti Tang antara lain : a. terdapat banyak sastrawan seperti : Li tai Po dan Li Yu Chen b. banyak dikirim utusan ke berbagai daerah c. diterbitkannya koran resmi “Ching Pao”

7 Dinasti Yuan Dinasti ini didirikan oleh Ku Bilai Khan (bangsa Mongol). Pada mulanya pusat pemerintahan di Kara Korum kemudian dipindahkan ke Peking, Dinasti ini melaksanakan ekspansi ke berbagai daerah, termasuk ke Indonesia, yaitu ke kerajaan Singasari.

Sejarah SMA Kelas X 107 Peradaban Cina memberikan warna bagi perkembangan Indonesia. Pada masa pemerintahan Dinasti Tang dan Sung, bangsa Indonesia beberapa kali mengirimkan utusannya ke Cina. Dalam tahun 640 atau 648 M kerajaan Jawa mengirim utusan ke Cina yang kemudian tahun 666 M, dikatakan bahwa tanah Jawa diperintah oleh seorang raja perempuan yakni dalam tahun 674 675 M, orang-orang Holing atau Kaling (Jawa) menobatkan raja perempuan yang bernama Simo, dan memegang pemerintahannya dengan keras. Pada masa raja Kertanegara datang seorang utusan dari negeri Cina, yaitu Kubilai Khan. Raja Kertanegara juga mengadakan ekspedisi Pamalayu tahun 1275, menguasai kerajaan Melayu dengan tujuan menghadang serangan tentara Cina agar peperangan tidak terjadi di wilayah kerajaan Singasari.

B. Peradaban India

Wilayah India adalah sebuah jazirah di Asia Selatan yang tertutup oleh batas- batas alam, di sebelah utara terbentang pegunungan Himalaya yang tinggi dan memanjang. Pegunungan itu merupakan benteng alam yang sukar dilalui. Di sebelah barat mengalir sungai Indus atau Sindhu. Nama India diambil dari nama Sungai Indus, sedangkan sebutan Hindia diambil dari kata Sindhu. Pantai sebelah barat dihalangi oleh pegunungan yang curam yang disebut Ghat Barat dan sepanjang pantai sebelah timur terdapat Ghat Timur. Di lembah pegunungan Himalaya mengalir sungai Gangga dan Yumuna yang bermuara di teluk Benggala. Satu-satunya jalan masuk ke India melalui darat melewati celah antara pegunungan Pamir dengan Hindukusy di bagian barat daya celah itu disebut celah Kaibar. Bangsa-bangsa pengembara dari luar masuk ke India melalui celah Kaibar dan menetap di daerah aliran sungai Gangga dan Yumuna yang subur. Di daerah ini berkembang kebudayaan Hindu. Berdasakan penelitian Antropologis, pendukung kebudayaan India adalah bangsa Dravida. Kira-kira tahun 3000 sebelum Masehi, bangsa Dravida masuk ke India melalui celah Kaibar, mereka menetap di sekitar aliran sungai Gangga dan Yumuna. Mereka tidak lama tinggal di sana karena didesak oleh bangsa Arya. Tanda- tanda perawakan bangsa Dravida ialah berkulit hitam, pendek, rambut kriting, hidung tidak mancung. Bangsa Dravida terdesak oleh Bangsa Arya ke daerah daratan tinggi Dekhan, sebagian bercampur darah dengan bangsa Arya. Bangsa Arya serumpun dengan bangsa Eropa, yaitu Indo Jerman. Kawasan sungai Gangga dan Yamuna disebut Aryavarta, artinya pemukiman bangsa Arya. Di lembah sungai inilah berkembang kebudayaan Hindu yang merupakan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya mengaku sebagai bangsa “Mulia”. Untuk menjaga kemurnian darahnya, bangsa Arya membagi masyarakatnya dalam beberapa www.google.com golongan atau kasta, seperti: a. Kasta Brahmana ialah golongan para ahli agama dan ilmu Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: pengetahuan. Golongan ini paling dihormati dan biasanya Gambar: Peta India menjadi penasihat raja. b. Kasta Waisya ialah golongan pedagang dan petani. Mereka merupakan golongan yang berusaha, mengeluarkan keringat untuk menghasilkan perbekalan yang diperlukan oleh semua golongan. c. Kasta Ksatria ialah golongan ningrat dan para prajurit. Golongan inilah yang memegang kekuasaan dan menjalankan pemerintahan. d. Kasta Sudra ialah golongan buruh kasar dan hamba sahaya.

108 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia Ada pula orang-orang yang “bernoda” dikeluarkan dari kastanya. Mereka tidak termasuk kasta manapun juga. Mereka golongan masyarakat yang paling hina, mereka tidak punya hak apapun. Mereka disebut golongan “Paria”. Agama yang berkembang di India meliputi: a. Agama Hindu. Agama Hindu memuja dewa-dewa, ada tiga dewa yang paling terkemuka Dewa sebagai pencipta alam, Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam, dan Dewa Syiwa sebagai perusak alam. Kitab sucinya disebut Weda. b. Agama Buddha. Agama Buddha diajarkan oleh Sidarta Gautama, putra mahkota kerajaan Kapilawastu di India Utara. Sidarta Gautama memperoleh pencerahan tentang masalah kehidupan, itulah yang disebut “Bodh”, sejak itu ia disebut “Budha”, artinya orang yang memperoleh “Bodh”. Kitab sucinya Tripitaka. Sejak abad ke-3 Masehi, di India telah berdiri kerajaan-kerajaan besar. Coba kalian buat penjelasan singkat mengenai kerajaan-kerajaan di India pada tabel di bawah ini:

No Pemerintahan Penjelasan Singkat

1 Kerajaan Maurya ......

2 Kerajaan Kushana ......

3 Kerajaan Gupta ......

4 Kerajaan Harsya ......

5 Kerajaan Moghul ......

Berdasarkan hasil penelitian secara arkeologis, di India banyak ditemukan peninggalan budaya yang tinggi nilainya, seperti:

Sejarah SMA Kelas X 109 1. Benda-benda terakota, yaitu lempeng-lempeng tanah yang ada hiasannya dan tulisan piktograf. 2. Tata kota Mohenjo Daro dan Harrapa, rumah-rumah dibangun dengan batu bata merah, jalan-jalan dibuat lurus dengan di kiri dan kanannya dibuat saluran air yang baik. 3. Alat-alat pertanian yang berupa cangkul dan kapak. 4. Alat-alat perhiasan yang berupa kalung dan gelang. Hasil kesusastraan India yang berupa wiracarita antara lain:

a. Kitab Kitab ramayana merupakan karangan Resi Walmiki. Menceritakan kisah putra mahkota bernama Rama putra Raja Dasaratha. Karena ulah ibu tirinya, Rama harus menjalani pengembaraan ke hutan, dalam pengembaraannya itu istrinya, Dewi Sinta, diculik oleh Rahwana atau Dasamuka, raja raksasa dari negeri Alengka (Sri Lanka). Rahwana dicegat oleh Jatayu, burung raksasa, tetapi dapat dikalahkan oleh www.google.com Rahwana. Dewi Sinta dilarikan sampai istana Alengka. Dengan pertolongan kera Sugriwa dan Hanoman, Sri Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Rama dapat menyerbu Kerajaan Alengka. Dengan Gambar: Kisah Ramayana Gambar: bantuan bala tentara kera akhirnya Rahwana dapat dikalahkan dan Dewi Sinta dapat diselamatkan. b. Kitab Kitab Mahabharata karangan Resi Wiyasa. Menceritakan kisah keadaan keluarga besar Bharata, yang memerintah di kerajaan Hastina. Dua keturunan itu adalah Kurawa dan Pandawa saling memperebutkan tahta kerajaan. Mula-mula keluarga pandawa menjalani hukuman dibuang ke hutan selama 12 tahun, dalam pembuangan itu keluarga Pandawa memperoleh gemblengan ilmu, sehingga kuat lahir dan batin. Akhirnya terjadi perang saudara yang hebat antara dua turunan itu di medan perang Kuruksetra. www.google.com Perang tersebut terkenal sebagai perang Bratayudha, yaitu perang antara kejahatan (pihak Kurawa) dengan Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: kebaikan (pihak Pandawa). Akhirnya, Pandawalah Gambar: Relief kisah Mahabarata di Battambang Kamboja yang menang. Peradaban India memiliki pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia. Kebudayan India diterima oleh penduduk kepulauan Indonesia melalui proses perdagangan. Aspek-aspek kebudayaan dari India yang diterima oleh nenek moyang bangsa Indonesia benar-benar barang baru, yang tidak mereka kenal sebelumnya, misalkan aksara Pallawa, agama Hindu dan Buddha, dan penghitungan angka tahun Saka. Melalui ketiga aspek kebudayaan dari India itulah kemudian peradaban nenek moyang bangsa Indonesia terpacu dengan pesatnya, berkembang dan menghasilkan bentuk-bentuk baru kebudayaan Indonesia kuna yang pada akhirnya pencapaian itu diakui sebagai hasil kreativitas penduduk kepulauan Indonesia sendiri. Melalui aksara Pallawa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mendokumentasikan pengalaman dalam kehidupannya. Terbitnya prasasti- prasasti dari kerajaan-karajaan kuna, penggubahan karya sastra dengan berbagai judul, serta dokumentasi tertulis lainnya adalah berkat dikenalnya aksara Pallava. Bahkan di masa kemudian aksara Pallava itu kemudian

110 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia “dinasionalisasikan” oleh berbagai etnis Indonesia, maka muncullah antara lain aksara Jawa Kuna, Bali Kuna, Sunda Kuna, Lampung, Batak, dan Bugis. Setelah diterimanya agama Hindu-Buddha oleh penduduk kepulauan Indonesia terutama Jawa, maka banyak aspek kebudayaan yang dihubungkan dengan kedua agama itu menjadi turut berkembang pula. Hal yang dapat diamati secara nyata terjadi dalam bidang seni arca dan seni bangun (arsitektur). Bentuk kesenian lain yang turut terpacu sehubungan dengan pesatnya kehidupan agama Hindu-Buddha dalam masyarakat adalah seni sastra. Banyak karya sastra dan susastra yang digubah dalam masa Hindu-Buddha selalu dilandasi dengan nafas keagamaan Hindu atau Buddha. Juga diuraikan perihal ajaran agama yang dianyam dengan cerita-cerita yang melibatkan para ksatrya dan kerajaan- kerajaan atau kehidupan pertapaan.

C. Peradaban Mesir

Di wilayah Mesir terutama di sepanjang hilir sungai Nil sejak zaman prasejarah telah berkembangan suatu peradaban yang tinggi di dunia. Peradaban ini lahir di sekitar lembah Sungai Nil. Di sepanjang hilir Sungai Nil terdapat lembah yang subur, bentuknya memanjang dan sempit. Kesuburan lembah itu adalah akibat terjadinya banjir tahunan Sungai Nil. Setelah banjir surut terjadilah lapisan lumpur di lembah tersebut yang membuat tanah itu subur. Di lembah sungai tersebut hidup suatu bangsa yang mata pencahariannya bertani dan berternak dengan bentuk pemerintahan dan adat keagamaan yang kesemuanya diatur oleh suatu golongan kaum pemimpin agama. Di samping hidup kegamaan yang maju, kekuasaan kaum pemimpin agama baik dalam bidang rohani maupun keduaniawian meningkat pula ilmu-ilmu pengetahuan timbul dari kalangan pemimpin agama itu, seperti astronomi maupun astrologi. Di sebelah barat dan timur lembah sungai Nil terbentang gurun pasir. Dua gurun pasir itu menjadi benteng bagi daerah subur itu dari bahaya serbuan bangsa-bangsa pengembara. Masyarakat Mesir kuno pada umumnya hidup sebagai petani gandum, beras, dan jagung serta sebagian pedagang. Mereka sudah dapat mengembangkan ilmu alam (astronomi dan astrologi). Kepercayaan bangsa Mesir Kuno meliputi: a. totemisme, menganggap suci terhadap binatang tertentu, misalnya: sapi jantan, kucing dan buaya. b. Polytheisme, percaya pada banyak dewa, dengan dewa tertingginya dewa Ra (dewa Matahari). Pada masyarakat mesir kuno terdapat kebiasaan mengawetkan mayat (mumi). Di Mesir kuno terdapat pandangan hidup bahwa kehidupan di akhirat merupakan kelanjutan dari kehidupan

www.google.com di dunia, maka manusia harus mempersiapkan diri sebelumnya karena kehidupan di dunia hanya sementara, sedangkan di akhirat itu abadi dan dapat berlangsung Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Gambar: Peta Mesir selama jasad manusia dapat diabadikan dalam bentuk patung atau mumi. Oleh karena itu agar mumi atau patung tidak mudah rusak dan hidup abadi, maka harus disimpan si tempat yang terlindung dalam bangunan yang kuat dan kokoh. Maka timbulah seni bangunan yang terdiri dari piramid, mastaba dan makam lainnya yang kokoh. Bangsa Mesir kuno menjelang tahun 3000 SM sudah membangun piramida dan kuil yang berhiaskan gambaran, relief dan arca yang melukiskan riwayat para raja, madah pujaan agamawi, serta kejadian sehari-hari.

Sejarah SMA Kelas X 111 Dalam menjalankan pemerintahnya, Mesir diperintah oleh seorang raja. Di Mesir terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang disebut Nomen, kemudian diperintahkan oleh Menes dengan gelar Fir’aun atau Pharao yang kuasa mutlak. Pusat pemerintahannya antara lain di Memphis, Thebe, dan Akhenaton. Kerajaan Mesir Kuno diperkirakan berdiri sejak 3400 tahun sebelum Masehi. Rajanya disebut Fir’aun, yang mempunyai ‘kekuasaan mutlak, baik dalam hal pemerintahan maupun urusan agama. Fir’aun disamping sebagai Kepala Negara, juga sebagai Kepala Agama dan dipuja sebagai Dewa Yang Berkuasa. Dengan mempercayai kekuasaan Fir’aun sebagai dewa, masya-rakat Mesir kuno tidak berani membantah sedikit pun terhadap segala perintah raja. Sampai akhir abad ke-18 sejarah Mesir Kuno belum terungkap, sebab tulisan- tulisan Mesir Kuno yang banyak tampak pada dinding-dinding kuil, piramida dan bangunan lainnya belum dapat dibaca oleh para ilmuwan. Pada abad ke- 18 ketika Mesir dikuasai oleh pasukan Perancis, yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte, ditemukan sebuah batu besar di tepi Sungai Rosetta yang memuat aksara Mesir Kuno didampingi aksara Yunani yang sudah dikenal di Eropa. Batu Rosetta merupakan kunci untuk membaca tulisan-tulisan Mesir kuno, setelah dipelajari dengan tekun selama lebih 20 tahun oleh seorang sarjana Perancis bernama Champollan, maka lambat laun mulailah terungkap rahasia yang selama puluhan abad terkandung dalam peninggalan-peninggalan kebudayaan Mesir kuno. Hasil kebudayaan yang terdapat di Mesir antara lain:

No Hasil Kebudayaan Penjelasan

1 Piramida Piramida terdiri dari beberapa kamar di dalamnya sebagai tempat atau tanda kuburan yang dihiasi oleh berbagai lukisan dan relief yang mencerminkan kehidupan di akhirat. Bangunan ini didirikan pada saat raja yang bersangkutan masih hidup. Pada piramid terdapat relief menggambarkan asal dan perbuatan sang raja di dunia. Penutupan ruangan dikerjakan setelah upacara pemakaman

2 Spinx Patung hewan-hewan mitologis yang berbadan singa dan bermuka manusia.

3 Mastaba Mastaba berbentuk seperti piramid terpotong bagian atasnya dengan tingginya kurang lebih lima meter dengan dua buah pintu asli dan dua buah pintu palsu. Jenazah berada di ruang bawah tanah dan ditutup dengan batu. Mastaba berfungsi sebagai tempat pemakaman para raja-raja yang merupakan bentuk awal piramida 4 Kuil Kuil dibedakan dari dua jenis, yaitu kuil dewa dan kuil makam. Di dalam terdiri dari kamar pemujaan yang mengelilingi kamar dewa. Pada mulanya kedua kuil disatukan, kemudian dipisahkan agar tidak dicuri orang.

5 Makam Makam merupakan tempat kuburan para bangsawan di atas gunung karang terdiri dari serambi dan tiang-tiang yang berisi patung. Hiasan dan relief memprlihatkan upacara pemakaman dan amal baik jenazah serta perbuatan tercela yang dilakukannya.

6 Aksara Peninggalan Mesir kuno yang besar pengaruhnya bagi kebu-dayaan dunia ialah aksara, yang disebut hieroglyph. Pada mulanya aksara itu berupa gam bargam bar. Lambat laun gambar-gambar itu mempunyai arti tertentu dan menjadi lambang.

112 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia 7 Arca Patung-patung yang sengaja dibuat untuk disembah sebagai perwujudan dari kepercayaan orang-orang Mesir Kuno.

8 Obelisk Tugu-tugu ramping dan runcing menjulang tinggi ke angkasa sebagai pemujaan.

D. Peradaban Mesopotamia

Mesopotamia merupakan pengertian dari daerah atau tanah yang terletak di antara sungai-sungai. Mesopotamia disebut juga bulan sabit yang subur karena wilayahnya menyerupai bulan sabit yang daerahnya terletak di lembah sungai Eufrat dan Tigris. Daerah Mesopotamia terletak di utara sungai Eufrat dan Tigris. Sumber air kedua sungai itu terdapat di lereng pegunungan Armenia, yaitu di Perbatasan antara Irak dan Rusia. Lumpur endapan bertumpuk-tumpuk pada muaranya dan muncullah dataran rendah baru. Di sekitar muaranya terdapat rawarawa penuh dengan tumbuhan semak belukar dan dihuni oleh aneka jenis burung liar. Makin ke arah pedalaman, alamnya makin kering. Banjir-banjir di Mesopotamia tidak dapat diramalkan waktunya seperti pada sungai Nil di Mesir. Luapannya datang secara mendadak, dengan demikian tidak dapat dibuat perhitungan-perhitungan. Ada delapan bangsa yang pernah bermukim di Mesopotamia diantaranya yaitu, bangsa Sumeria, Akkadia, Assyria- Babylonia, Chaldea-Babylonia baru, Persia, Guti, Karssita dan Medes. Peradaban Mesopotamia disebut sebagai peradaban tinggi karena di Mesopotamia telah mengenal bahasa dan tulisan, tulisan yang dikembangkan menggunakan huruf paku. Tulisan dibuat bukan di atas kertas seperti di Mesir (papirus), tetapi dengan jalan menekan tanah liat (soft clay) oleh alat sederhana yang disebut a square tipped (ujung bambu persegi). Di Mesopotamia berkembang seni bangunan yang disebut Ziggurat (menara bata-bata). Di bawah ini adalah peta letak dari peradaban Mesopotamia: www.google.com Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Gambar: Peta Mezopotamia

Sejarah SMA Kelas X 113 Bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia, antara lain:

No Bangsa Penjelasan Singkat

1 Sumeria Pusat pemerintahan bangsa Sumeria di UR. Kepercayaan bangsa Sumeria bersifat Polytheisme, pemujaannya dipusatkan di kota Nippur. Kebudayaan bangsa Sumeria mempunyai nilai yang tinggi, antara lain : a. Mengenal tulisan paku b. Mengenal sistem penanggalan berdasarkan peredaran bulan dan matahari c. Mengenal sistem hitungan yang didasarkan pada jumlah enam d. Dapat membuat pakaian, perhiasan, tongkat dan cermin dari tembaga e. Mata pencahariannya : bertani, beternak, dan berdagangPeradaban bangsa Sumeria mengalami keruntuhan karena serangan dari bangsa Akkadia yang dipimpin oleh Sargon.

2 Babylonia Lama Bangsa Babylonia masih keturunan Amori yaitu orang semit dari gurun Siria dan Arabia. Mereka merupakan bangsa pengembara. 1850 SM bangsa Babylonia mulai mendirikan kerajaannya, dan mencapai kebesaran pada masa Raja Hammurabi. Pusat pemerintahannya di Babilon. Kepercayaannya masih bersifat politheisme dengan dewa Marduk sebagai dewa tertingginya. Kebudayaan bangsa Babylonia lama antara lain: a. Menciptakan undang-undang tertulis yang dipahatkan pada tugu batu b. Mengenal ilmu pengetahuan Matematika c. Mengenal ilmu Astronomi

3 Assiria Bangsa Assiria menempati daerah hulu sungai Tigris, ibu kota kerajaan di Niniveh. Pemerintahannya bersifat militer, senang berperang. Bangsa Assiria di bawah pimpinan Assur Nashirpal II melaksanakan ekspansi ke Babylonia lama. Bangsa Assiria mencapai kebesaran pada masa Raja Assurbanipal. Kebudayaan yang dihasilkan bangsa Assiria antara lain: a. Mendirikan perpustakaan yang bukunya terdiri dari lempengan-lempengan tanah liat yang telah ditulisi b. Mengenal sistem astronomi c. Mengenal ilmu Astrologi d. Mengenal sistem perhitungan tahun (satu tahun 365 ¼ hari) e. Menyempurnakan tulisan huruf paku

4 Babylonia Baru Bangsa Babylonia baru mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Nebukadnezar, wilayahnya meliputi Mesopotamia, Babylonia, Arab, dan Palestina. Kebudayaan yang dihasilkan bangsa Babylonia Baru antara lain: a. Membangun jembatan b. Membuat tamantaman bergantung c. Membuat menara Babylon d. Mengenal ilmu Astronomi

5 Persia Kerajaan Persia ibukotanya Persepolis, di bawah pemerintahan Cyrus Persia berhasil mengalahkan Babylonia sehingga meliputi Mesopotamia, Mesir, dan Abesinia. Persia mencapai kebesarannya pada masa pemerintahan Darius Agung. Usaha yang dilakukannya: a. Melakukan ekspansi ke Yunani, tetapi mengalami kegagalan b. membagi wilayahnya dalam satrapi-satrapi c. membangun jalan dari Susa sampai Sardes d. Menyederhanakan huruf paku

114 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia 6 Palestina Bangsa Ibrani berasal dari daerah Mesopotamia, mereka mengembara sampai ke Mesir. Pada masa Ramses II mereka ditindas di Mesir. Akhirnya di bawah pimpinan Nabi Musa mereka pindah ke daerah Kanaan di Palestina, kemudian mereka membangun kerajaan, raja-raja yang terkenal: Saul, Daud, dan Sulaiman atau Salomo. Kepercayaan mereka monotheisme yaitu menyembah Tuhan dengan sebutan Yahwe atau Yehowah. Hasil peradaban bangsa Ibrani yang terkenal antara lain kitab Mazmur dan Masjidil Aqsha.

7 Funisia Bangsa Funisia menempati pantai timur Laut Tengah, mereka hidup sebagai pelaut. Pada masa kejayaannya, mereka berhasil mendirikan koloni di Kartago. Hasil kebudayaannya antara lain kepandaian membuat kapal dan gelas. Kepercayaan mereka bersifat polytheisme dengan dewa tertingginya Boal dan Moloch.

E. Peradaban Romawi

Peradaban Romawi terletak di negara Italia sekarang yaitu sebuah negara yang menjulur ke Laut Tengah. Peradaban romawi berada pada suatu jazirah, yaitu Jazirah Apenia. Jazirah ini seperti sebuah kaki yang sedang menyepak bola, bolanya adalah pulau Sisilia. Di lembah sungai Tiber berdiam bangsa lain. Lembah itu merupakan daerah subur yang terletak di antara tujuh buah bukit. Diperkirakan kota Roma didirikan pada tahun 750 SM. Roma adalah sebuah negara kota berbentuk republik. Warga Roma dibagi dua golongan:

a. Golongan warga tertua yang menjadi penduduk Roma disebut golongan Patrisia. Mereka memegang kekuasaan dalam pemerintahan kota. b. Golongan warga Roma pendatang disebut golongan Plebea. Bangsa Romawi kuno percaya kepada banyak dewa (polytheisme). Penyembahan kepada dewa-dewa berlangsung seperti penyembahan dewa-dewa Yunani, hanya namanya diganti, misalnya Zeus jadi Yupiter, Aphrodite menjadi Venus, Aries menjadi Mars, Poseidon menjadi Neptunus, dan lain-lain. www.google.com Kehidupan bangsa Romawi dari hasil pertanian. Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Tanahnya berupa pegunungan Aeonia, daerah dataran Gambar: Peta Kekaisaran Romawi rendah yang sempit yang terletak di sepanjang sungai. Pada abad 8 SM dikuasai bangsa Estruka dan terjadi percampuran darah dengan bangsa pendatang tersebut. Para pendatang ini lalu mendirikan polis-polis, di antaranya yang terkenal adalah Roma. Peradaban Romawi di bedakan menjadi tiga zaman, yaitu: 1. Zaman Kerajaan Pemerintahan dipegang oleh seorang raja yang mempunyai kekuasaan absolut. Raja merangkap sebagai panglima perang, hakim tertinggi, dan kepala agama. Raja bersama-sama senat membentuk undang-undang. Senat beranggotakan 300 orang yang terdiri atas kaum bangsawan dan rakyat biasa.

Sejarah SMA Kelas X 115 2. Zaman Republik Pemerintahan dipegang oleh seorang konsul yang berasal dari golongan bangsawan untuk masa jabatan dua tahun. Ada empat orang anggota dewan yang mempunyai hak veto yang disebut Tribune plebis, kelompok ini dapat membatalkan keputusan. Urusan agama dipegang oleh badan tingkat pusat yang disebut Pontifex maximus. Republik Roma meluaskan wilayahnya ke seluruh kawasan Italia, Yunani, dan Asia Kecil. Daerah Galia (Prancis) menjadi wilayahnya juga, akan tetapi lautnya masih dikuasai oleh orang-orang Funisia yang berkedudukan di Karthago. Hal ini menimbulkan pertentangan antara Romawi dengan Funisia. Perang pertama terjadi pada tahun 264 – 241 SM, Karthago dapat dikalahkan. Perang kedua terjadi pada tahun 218 – 201 SM. Karthago di bawah pimpinan Hanibal berhasil menduduki Italia Selatan. Tetapi pada tahun 146 SM Karthago dapat dihancurkan pasukan Romawi di bawah pimpinan Scipio Africanus. Dengan demikian, wilayah Romawi sangat luas yang meliputi seluruh daerah di sekitar

www.google.com Laut Tengah, Spanyol, Prancis, Inggris Selatan, Eropa Barat dan Tenggara, Asia Kecil, Timur Tengah, Arab, Mesir, dan Afrika Utara. Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: 3. Zaman Kekaisaran Gambar: Scipio Africanus Perebutan kekuasaan antara senat dengan panglima perang sering terjadi. Pada tahun 44 SM kekuasaan jatuh ke tangan tiga serangkai, yaitu Pompeyus, Crasus, dan Julius Caesar. Mereka terkenal dengan sebutan Triumvirat I. Mereka berhasil mengatasi keadaan, tetapi setelah Julius Caesar terbunuh, muncul lagi kekacauan. Pada tahun 43 SM muncul Triumvirat II, yaitu Anthonius, Lepidus, dan Octavianus. Triumvirat II berhasil merebut kekuasaan. Daerahnya dibagi- bagi; Anthonius mendapat Asia Kecil dan Mesir, Lepidus mendapat Afrika Utara, dan Octavianus mendapat Yunani hingga Spanyol. Karena saling curiga, timbul perpecahan. Dalam perang saudara ini Octavianus muncul sebagai

www.google.com pemenang. Sejak itu Romawi berubah menjadi kekaisaran. Selain menjabat sebagai kaisar, Octavianus merangkap sebagai panglima Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: www.google.com Sumber: Sumber: tertinggi dan kepala agama. Ia dianggap sebagai keturunan dewa sehingga Gambar: Kaisar Octavianus diberi gelar Augustus yang artinya yang amat mulia. Kaisar-kaisar penggantinya, yaitu Vespasianus, Handrianus, Anthonius, Markus Aurelius. Pada masa kaisar Konstantinus ibu kota Romawi dipindahkan ke Byzantium yang kemudian disebut Konstantinopel. Untuk menghindari perpecahan pada tahun 395 M, kaisar Theodosius membagi Romawi menjadi dua, yaitu Romawi Barat ibu kotanya di Roma dan Romawi Timur ibu kotanya di Konstantinopel. Hasil kebudayaan Romawi jumlahnya banyak, coba kalian tulisan pada tabel di bawah ini:

No Bidang Hasil Kebudayaan

1 Pengetahuan a...... b...... c...... d...... e......

2 Pemerintahan a...... b...... c...... d...... e......

116 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia 3 Bahasa dan Sastra a...... b...... c...... d...... e......

5 Seni bangunan a...... b...... c...... d...... e......

F. Peradaban Yunani

Yunani terletak di ujung selatan jazirah Balkan yang menjorok ke Laut Tengah. Bentuknya menyerupai jari-jari tangan yang dijulurkan ke Laut Tengah, hal ini disebabkan tanah tersebut terdiri atas ujung-ujung tanah yang menjulur ke laut dan teluk di antaranya yang menjorok ke darat. Suku bangsa Yunani terdiri atas suku bangsa Doria, Aeolia, Acholia, dan Ionia. Di antara keempat suku bangsa ini, bangsa Ionia yang paling maju. Dari nama Ionia inilah lahir nama Yunani. Bangsa Yunani percaya kepada banyak dewa (polytheisme). Dewa tertingginya Zeus yang berkedudukan di gunung Olympus. Dewa-dewa lainnya, seperti Minerva (putri Zeus sebagai dewi ilmu pengetahuan), Aphrodite (dewi kecantikan), Apollo (dewa penyair dan peramal), serta Aries (dewa perang). Tiap empat tahun sekali diadakan pesta olah raga di kota Olympia untuk menghormati dewa Zeus. Cabang olah raga yang dilombakan atletik, gulat, dan tinju. Bangsa Yunani terkenal dengan perniagaannya, sehingga mereka berkenalan dengan kebudayaan Mesir di Afrika Utara, Palestina, Syiria, serta Mesopotamia di Asia. Mereka menjadi perantara kebudayaan-kebudayaan daerah ini.

www.google.com Pulau Kreta merupakan jembatan antara tiga benua dan pusat-pusat kebudayaan lama, yaitu Afrika Utara (Mesir), Asia Barat (Funisia), dan Eropa Selatan (Yunani). Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Gambar: Peta Yunani Suku bangsa Yunani yang terdiri dari bangsa Doria, Aeolia, Acholia, dan Ionia saling bermusuhan satu sama lainnya, terutama bangsa Doria (Sparta) dengan bangsa Ionia (Athena). Meskipun demikian, mereka tetap menganggap satu keturunan yang sama, yaitu Hellen. Oleh karena itu, mereka menyebut dirinya bangsa Hellen. Negerinya disebut Hellas. Pada masa pemerintahan Pericles (490429 SM) dibangun kuil-kuil yang indah untuk para dewa. Di bukit Akropolis didirikan kuil megah Parthenon, yang diarsiteki Iktianus. Pujangga Homerus mengarang buku “Illias dan Odyssea” www.google.com yang isinya menceritakan perang antara tentara Yunani dengan Troya. Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Sumber: Gambar: Dewa Zeus di Kuilnya

Sejarah SMA Kelas X 117 Negara bangsa Yunani disebut negara kota. Dua buah polis yang terkenal adalah Athena dan Sparta seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

No Bangsa Penjelasan Singkat 1 Athena Athena adalah negara laut (maritim) yang mengutamakan perniagaan. Pemerintahan dan pendidikannya bersifat demokratis. Dari Athena muncul orang-orang pandai ahli pengetahuan seperti Socrates (abad ke – 6 SM), Plato (abad ke – 5 SM), dan Aristoteles (abad ke – 4 SM). Demikian pula para seniman seperti Phidias (seorang arsitek dan pemahat terkenal), Sophocles (penulis cerita sandiwara yang termasyur). Pada awalnya pemerintahan Athena adalah aristokrasi – kekuasaan dipegang oleh kaum bangsawan. Athena diubah menjadi negara demokrasi berkat perjuangan yang gigih dari lapisan bawah. Solon adalah peletak dasar demokrasi Athena. Kepala pemerintahannya dipegang oleh sembilan orang archon yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Bidang peradilan dipegang oleh mahkamah agung yang disebut aeropagos dan dibantu oleh heliaea. Bidang pertahanan dan keamanan dipegang oleh sepuluh orang ahli siasat perang, terutama yang menguasai angkatan darat dan laut. Dalam keadaan perang, ahli siasat perang lebih berkuasa daripada archon. Badan perwakilan disebut boule yang beranggotakan 400 orang dan mempunyai wewenang untuk mengangkat archon, meminta pertanggungjawaban archon tentang jalannya pemerintahan, dan menghukum archon yang membuat salah. Untuk mencegah tirani, Clestenes membuat peraturan baru yang disebut atralisme, yaitu sejenis surat kaleng yang ditujukan kepada seorang pemimpin. Caranya, seluruh penduduk yang telah punya hak pilih disuruh menuliskan nama seorang pejabat yang dinilai terlalu otoriter. Bila surat kaleng mencapai 60.000 astrachon, yaitu 1/3 penduduk yang ditujukan pada seorang pemimpin, ia dapat dihukum dengan dituduh ingin menjadi tyran. Karena daerahnya tandus, penduduk Athena beralih usaha pada bidang perdagangan yang dapat mendatangkan kemakmuran. Untuk menjaga perdagangan di daerahnya, Athena mengandalkan kekuatan angkatan lautnya.

2 Sparta Sparta merupakan ibu kota bangsa Doria yang terletak di jazirah Peleponesos. Sparta dikepalai oleh seorang raja yang merangkap kepala angkatan perang, kepala agama, dan kepala pengadilan. Pada masa perang, kepala negara ini mempunyai kekuasaan mutlak. Sparta merupakan negara pedalaman yang mengutamakan pertanian (agraris). Pemerintahan dan pendidikannya bersifat otoriter dan mengandalkan kekuatan militer. Tidak ada kebebasan pribadi dan persamaan hukum. Di Sparta, pendidikan ditujukan untuk menghasilkan manusia-manusia yang kuat jasmaninya sebagai calon-calon tentara. Para pemuda dipisahkan dari orang tua dan dimasukkan ke dalam asrama. Mereka mendapat latihan kemiliteran. Sparta lebih menitikberatkan pada angkatan daratnya.

Bangsa Athena dan Sparta terjadi tidak pernah hidup rukun, mereka selalu bersaing. Masing-masing ingin menjadi penguasa di seluruh Yunani, akibatnya sering terjadi perang saudara antara keduanya. Keadaan inilah yang menyebabkan runtuhnya negara-negara Yunani. Perpecahan antarkota sering terjadi, tetapi bila mendapat ancaman dari luar terhadap negeri Yunani mereka akan bersatu, seperti yang terjadi ketika menghadapi Persia, sebuah negara besar di Asia. Pada tahun 492 – 448 SM Athena berperang dengan Persia. Untuk menghadapi Persia ini Athena bersatu dengan Sparta sehingga Persia dapat dikalahkan.

118 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia Hasil kebudayaan bangsa Yunani dapat kalian lihat pada tabel di bawah ini:

No Bidang Hasil Kebudayaan

1 Sastra Banyak karya sastra dan penyair terkenal di Athena, seperti Homerus (yang mengarang “Illias dan Odyssea”), Thutydides dan Herodotus (penulis sejarah terkenal), Sopocles, Aeschylus, Aristophanes (yang menghasilkan karya-karya sandiwara).

2 Filsafat Para ahli filsafat Yunani yang sangat terkenal antara lain: Socrates, Plato, dan Aristoteles.

3 Ilmu Pengetahuan a. Muncul ahli-ahli sejarah, seperti Herodotus dan Thuchidides. b. Munculnya ahli-ahli ilmu bangunan, seperti Pythagoras. c. Munculnya ahli ilmu kedokteran Hipocrates dengan buku karyanya yang terkenal “Aphorismen dan Pragnose”. d. Muncul ahli-ahli ilmu pengetahuan alam seperti Thales, Archimedes, dan Democritus.

Ringkasan

1. Peradaban Cina terletak di lembah sungai Huang Ho. Ajaran Filsafat yang berkembang di Cina antara lain Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse. Dinasti yang berkuasa di Cina antara lain dinasti zaman dongeng, dinasti Shang, dinasti Chou, dinasti Chin, dinasti Han, dinasti Tang, dan dinasti Yuan. 2. Peradaban India berada di jazirah pegunungan Asia Selatan. Peradaban India didukung oleh bangsa Dravida. Di India ada empat kasta yang diakui, yaitu Brahmana, Waisya, Ksatria, dan Sudra. Kerajaan yang berdiri di India antara lain Maurya, Kushana, Gupta, Harsya, dan Moghul. Agama yang dianut oleh orang India adalah Hindu dan Buddha. Kitab kesusastraan yang terkenal di India adalah Ramayana dan Mahabharata. 3. Peradaban Mesir berada di lembah sungai Nil. Kepercayaan bangsa Mesir Kuno meliputi Totemisme dan Polyteisme. Hasil kebudayaan yang terdapat di Mesir antara lain: piramida, spinx, mastaba, kuil, makam, aksara hieroglyph, arca, dan obelisk. 4. Peradaban Mesopotamia di kenal huruf paku dan berkembang seni bangunan yang disebut Ziggurat. Bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia antara lain: Sumeria, Babylonia Lama, Assiria, Babylonia Baru, Persia, Palestina, dan Funisia. 5. Peradaban Romawi berada di Italia yang terletak di Jazirah Apenia. Bangsa Romawi di bedakan menjadi dua golongan yaitu golongan Patrisia dan golongan Plebea. Peradaban Romawi di bagi tiga zaman yaitu: zaman kerajaan, zaman republik, dan zaman kekaisaran. 6. Peradaban Yunani terletak di Jazirah Balkan. Bangsa Yunani mengenal banyak dewa, dewa tertinggi adalah Zeus

Sejarah SMA Kelas X 119 Evaluasi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Di bawah ini adalah tulisan yang dihasilkan oleh 6. Di bawah ini merupakan peninggalan bangunan bangsa pendukung kebudayaan lembah sungai Cina, adalah… . Indus? A. puing-puing kota kuno A. pallawa B. tembok bekas pemandian B. kanji C. pagar tembok besar (great wall) C. hieroglif D. lukisan badak dan gajah D. piktograf E. tulisan piktograf E. sanskerta 7. Apa tujuan pembangunan tembok raksasa di 2. Berdasarkan penemuan bangunan-bangunan Cina pada masa Dinasti Chin? besar yang bertiang banyak, maka sistem A. Menghadang kemungkinan serangan dari pemerintahan di lembah sungai Indus Asia Tengah (Mongol) berbentuk… . B. Memisahkan kekuasaan diantara Dinasti A. republik Chin dan Ming B. comunal C. Mewujudkan kebudayaan yang monu- C. primitif mental D. nomen D. Menjaga keutuhan negeri Cina dari per- E. kerajaan pecahan 3. Sejarah bangsa Arya berhasil mendesak bangsa E. Menghormati keagungan raja pada masa Dravida, lembah sungai Gangga dan lembah Dinasti Ming sungai Indus disebut Aryawarta yang berarti …. 8. Pada masa perkembangan peradaban Cina telah A. menganjurkan pendirian tugu Shoka dihasilkan tulisan yang berupa gambar-gambar, B. larangan untuk membunuh yang setiap gambar melambangkan suatu kata, C. menetapkan agama Budha sebagai agama yang disebut… . negara A. huruf piktograf D. anjuran mendirikan stupa B. huruf demotik E. tanah pemukiman bangsa Arya C. huruf kanji 4. Berikut ini adalah salah satu bukti yang D. huruf paku menunjukkan adanya hubungan antara Indonesia E. huruf hierolif dengan India Selatan… . 9. Di bawah ini yang tidak termasuk para ahli pikir A. periuk-periuk nasi dikedukan bukit bangsa Cina yang ternama adalah… . B. piring porselin di berbagai tempat A. Kung Fu Tse C. Prasasti Klurak di Jawa Tengah B. Hsun Tse D. Arca Budha di Sempaga Sulawesi Selatan C. Meng Tse E. naskah-naskah yang berbahasa Tamil D. Lao Tse 5. Manfaat adanya hubungan pelayaran antara E. Shi Huang Ti India Selatan dengan Indonesia adalah… . 10. Kitab yang menerangkan mengenai peradaban A. memperlambat proses hinduisasi Cina kuno adalah… . B. mempercepat asimilasi politik A. Shih Ching C. mendorong sinkretisme agama B. Ta Chia D. menyebabkan kebudayaan Hindu masuk ke C. Shu Ching Indonesia D. Pan Keng E. mendorong transmigrasi ke Indonesia E. I Ching

120 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia 11. Kebudayaan tertua yang terdapat di sekitar 16. Seni bangunan yang terkenal pada zaman Sungai Eufrat dan Tigris adalah kebudayaan… kerajaan Mesir Tua adalah… . A. Sumeria A. piramida B. Semit B. taman bergantung C. Assiria C. luxor D. Persia D. mumi E. Babylonia E. tembok raksasa 12. Berikut ini yang termasuk wilayah Mesopotamia 17. Fungsi piramida di Mesir kuno sebagai… . adalah… . A. taman wisata A. daerah Irak sekarang B. lambang dewa B. daerah antara sungai Eufrat dan Tigris C. menyimpan mummi raja C. daerah bulan sabit yang subur D. tempat penelitian ilmiah D. tanah air bangsa Sumeria E. tempat para dewa E. lembah sungai Eufrat dan Tigris 18. Kepercayan yang menganggap suci binatang 13. Bangsa Sumeria mempunyai kebudayaan ter- tertentu oleh masyarakat Mesir kuno disebut…. tulis berwujud huruf paku memiliki tanda yang A. Polytheisme berjumlah… . B. Totenissme A. 20 C. Monotheisme B. 300 D. Animisme C. 26 E. Heleonisme D. 350 19. Peradaban Yunani Kuno termasuk peradaban E. 290 ... . 14. Arti pentingnya sungai Nil bagi bangsa Mesir A. sungai adalah… . B. darat A. untuk lalu-lintas C. laut B. untuk irigasi D. pegunungan C. lumpur yang menyuburkan tanah E. danau D. sungai Nil menghasilkan ikan 20. Pemerintahan kekaisaran Romawi mencapai E. selalu banjir tiap tahun puncak kejayaannya pada masa pemerintahan 15. Sejak tahun 4.000 SM orang Mesir telah ... . mengenal tulisan yang berbentuk gambar atau A. Julius Caesar lambang, yang disebut… . B. Kaisar Augustus A. Piktograf C. Lepidus B. Hieroglif D. Contantinus C. Paku E. Anthonius Pius D. Hieratif E. Latin

Sejarah SMA Kelas X 121 B. Essay: Jawablah pertanyaan dibawah ini secara jelas dan singkat! 1. Mengapa lembah-lembah sungai besar selalu menjadi lahan tempat tumbuh dan berkembangnya kebudayaan-kebudayaan tertua di dunia? 2. Jelaskan teori-teori tentang latar belakang keruntuhan beradaban lembah sungai Indus! Bagaimana pendapat Anda tentang teori-teori tersebut! 3. Cina terkenal dengan perdagangan jalur sutera, apa saja yang anda ketahui tentang hal tersebut? 4. Jelaskan secara singkat tentang religi masyarakat Cina! 5. Sebutkan hasil seni bangunan yang terkenal di Mesopotamia!

122 Bab 5 Belajar Dari Peradaban Dunia BAB VI

DARI MANAKAH NENEK MOYANG BANGSAKU? Sumber: www.google.com Sampai sekarang, asal usul nenek moyang bangsa Indonesia masih menjadi pembicaraan yang menarik. Para peneliti memiliki pandangan yang berbeda mengenai keberadaan nenek moyang bangsa ini. Mereka mengajukan berbagai anggapan mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan pada bukti-bukti yang memperkuatnya. Pada bab ini, kalian akan menganalisis asal-usul dan persebaran manusia purba di kepulauan Indonesia. Setelah mempelajari materi tersebut, diharapkan kalian memiliki kemampuan untuk menganalisis keberadaan manusia awal di Indonesia yang masih kontroversi dan dapat menghargai perbedaan pandangan tersebut. Kata Kunci: Pandangan agama, teori Evolusi, teori Von Heine Geldern, Teori H. Kern, zaman pleistosen, zaman holosen, Megantropus, Pithecantropus, Homo, dan peta persebaran manusia purba .

A. Teori-teori Manusia Awal di Indonesia

Kajian mengenai manusia awal yang mendiami kepulauan Indonesia merupakan hal yang menarik dan penuh perdebatan. Berbagai pendapat atau teori muncul yang berhubungan dengan keberadaan manusia Indonesia. Perbedaan pendapat atau teori ini berkembang sejalan dengan kemampuan para ahli untuk menafsirkan hasil-hasil temuan mereka di kepulauan Indonesia. Sebelum mengkaji lebih jauh teori-teori manusia awal di Indonesia, coba kalian isi teka-

www.google.com teki silang berikut ini: Teka-Teki Sejarah Sumber: 1234

Berpikir Kreatif Apa nama fosil manusia 5 6 purba yang terdapat dalam gambar di atas? Dimanakah fosil tersebut ditemukan dan apa hasil kebudayaan yang diperoleh dari fosil manusia 7 jenis ini? 8

10

9

11

12

MENDATAR: MENURUN: 1. Negara kelahiran Darwin 1. Indonesia 5. Ilmuwan yang menyatakan kehidupan manusia 2. Tempat Darwin mengamati berbagai macam berasal dari tumbuh-tumbuhan (dibuang satu hewan huruf belakang). 3. Alat penumbuk (Inggris) 7. Manusia purba (hurup depan diganti P) 4. Bertuan (Inggris) 10. Ernest Mayr 6. Charles Darwin 11. Teori yang dikembangkan Charles Darwin 8. Tokoh yang menyatakan nenek moyang 12. Pemikiran yang sudah diakui oleh semua kalangan Indonesia berasal dari Yunan (dibalik) 9. Asal mula manusia menurut teori evolusi

124 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? 1. Teori Von Heine Geldern Berdasarkan teori Von Heine Geldern diketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia, yang mulai datang di kepulauan Indonesia kira-kira 2000 tahun S.M ialah pada zaman neolithik. Kebudayaan ini mempunyai dua cabang ialah cabang kapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia melalui jalan barat dan peninggalannya terutama terdapat di bagian barat Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui jalan Timur dan peninggalan-peninggalannya merata di bagian timur negara kita. Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) adalah bangsa Austronesia dan gelombang perpindahan pertama tadi disusul dengan perpindahan pada gelombang kedua yang terjadi pada masa perunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa Austronesia ke Asia Tenggara khususnya dengan memakai jenis perahu cadik yang terkenal pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuh perdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter) yang diperlukan. Dalam hal ini sebagai alat berhubungan diperlukan adanya bahasa. Para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia pada masa ini adalah Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagai bahasa Austronesia. Geldern juga melihat bahwa kapak persegi panjang yang ada di Indonesia berasal dari Yunan (Cina Selatan). Jadi, Geldern berpendapat, kapak itu berasal dari Yunan bersama-sama dengan manusianya ke Nusantara, kemudian tinggal menetap dan menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Tapi ada kemungkinan lain yaitu kapak itu dibawa orang Yunan ke Indonesia dan di Nusantara sudah menetap orang-orang Indonesia, mereka memperkenalkan kapak itu lalu orang Yunan itu kembali ke negerinya. 2. Teori Evolusi Pada dasarnya, evolusi berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Teori evolusi mengkaji perkembangan menusia berangsur-angsur dari benda yang sederhana menuju benda yang lebih sempurna. Jadi, segala sesuatu itu berangsur- angsur dengan sendirinya. J.B. Lamarck (1774-1829) seorang naturalis dari Perancis, adalah ilmuwan pertama yang mengajukan ide terjadinya perubahan terhadap makhluk hidup seiring dengan waktu sebagai akibat dari pengaruh lingkungan. Menurut J.B. Lamarck, kehidupan berkembang dari tumbuh-

www.google.com tumbuhan menuju binatang dan kemudian menuju manusia. Kemudian Charles Darwin (1809-1882) meneruskan teori

Sumber: evolusi. Gambar: J.B. Lamarck Pada 1859, Darwin menerbitkan ‘On the Origin of Species by means of Natural Selection’, yang menyajikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan

Sejarah SMA Kelas X 125 terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Buku The Origin of Species merupakan karya Darwin yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam. Dalam bukunya The Origin of Species (1859), ia mengemukakan bahwa semua jenis binatang berasal dari satu sel purba. Sedangkan dalam The Descent of Man (1871), Darwin mengungkapkan bahwa binatang yang paling maju, yaitu kera dengan mengalami proses struggle of life, sedikit demi sedikit berubah dan dalam jenis yang paling sempurna, mengarah menuju wujud kemanusiaan. Binatang menjadi manusia. Menurut Ernest Mayr (2001), Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi: a. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya b. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup c. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur) d. Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan e. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi

Mengenal Lebih Dekat Charles Darwin Charles Darwin lahir pada 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Charles Darwin penemu teori evolusi organik dalam arti seleksi alamiah ini pada umur enam belas tahun masuk Universitas Edinburg belajar kedokteran. Tak lama kemudian dia pindah ke Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran. Pada saat belajar di Cambridge, mahagurunya mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran penyelidikan di atas kapal H.M.S. Beagle sebagai seorang naturalis. Darwin mulai berangkat berlayar di atas kapal Beagle tahun 1831. Dalam masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle mengarungi dunia, menyelusuri pantai Amerika Selatan dalam kecepatan yang

Sumber: www.google.com mengasyikkan, menyelidiki kepulauan Galapagos yang sunyi Gambar: Charles Darwin terpencil, merambah pulau-pulau di Pacifik, di Samudera Indonesia dan di selatan Samudera Atlantik. Di sepanjang perjalanan inilah Darwin meneliti berbagai hewan dan tumbuhan yang dijumpainya. Darwin berada di Kepulauan Galapagos selama kurang lebih 2 bulan dan melakukan berbagai pengamatan terhadap bermacam hewan yang ada di kepulauan terpencil itu. Dalam perkelanaan itu, Darwin menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam, mengunjungi suku-suku primitif, menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti pelbagai macam tetumbuhan dan jenis binatang. Lebih jauh dari itu, dia membuat banyak catatan tentang apa saja yang lewat di depan matanya. Catatan-catatan ini merupakan bahan dasar bagi hampir seluruh karyanya di kemudian hari. Dari catatan-catatan inilah berasal ide-ide pokoknya, dan kejadian- kejadian serta pengalamannya jadi penunjang teori-teorinya. Dari hasil perjalanan dan berbagai pengamatan lanjutan yang dilakukannya selama puluhan tahun atas koleksi hewan dan tumbuhan yang diperolehnyalah Darwin membentuk embrio teori evolusi.

Pada tahun 1919, E.H.Haeckel turut mempopulerkan teori Darwin. Pendukung teori Darwin atau Darwinis menyatakan bahwa manusia modern saat ini berevolusi dari makhluk serupa kera. Selama proses evolusi yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu, terdapat beberapa “bentuk transisi” antara manusia modern dan nenek moyangnya yang dikategorikan menjadi empat yaitu: 1) Australopithecus, 2). Homo habilis, 3) Homo erectus, dan 4) Homo sapiens. Teori evolusi menyebutkan nenek moyang pertama manusia dan kera sebagai

126 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? “Australopithecus”, yang berarti “Kera Afrika Selatan”. Australopithecus berperawakan tegap, dan sebagian lain bertubuh kecil dan ramping. Makhluk ini diduga pertama kali muncul di Afrika sekitar empat juta tahun lalu dan hidup hingga satu juta tahun lalu. Australopithecus memiliki beberapa kelas. Mereka berasumsi bahwa spesies Australopithecus tertua adalah Australopithecus Afarensis. Setelah itu muncul Australopithecus Africanus, yang memiliki kerangka lebih ramping, dan kemudian Australopithecus Robustus, yang memiliki kerangka relatif lebih besar. Sedangkan untuk Australopithecus Boisei, sejumlah peneliti menganggapnya spesies yang berbeda dan sebagian lagi menggolongkannya dalam sub spesies dari Australopithecus Robustus. Ukuran tengkorak Australopithecus sama atau lebih kecil dari simpanse yang hidup di masa sekarang. Terdapat bagian menonjol pada tangan dan kaki mereka yang digunakan untuk memanjat pohon seperti simpanse zaman sekarang, dan kaki mereka memiliki kemampuan menggenggam dahan. Mereka bertubuh pendek (maksimum 130 cm) dan seperti simpanse masa kini, Australopithecus jantan lebih besar dari Australopithecus betina. Tahapan evolusi manusia berikutnya adalah “homo”, yang berarti “manusia”. Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang daripada Australopithecus, dan tidak terlalu berbeda dengan Machmoed Effendhi (1999: 20) Sumber:

Gambar: Perbandingan Tengkorak Simpanse, Pithecantropus Eerctus, dan homo Sapien

manusia modern. Manusia modern di zaman kita, Homo sapiens, dikatakan terbentuk pada tahapan terakhir evolusi spesies ini. 3. Teori H. Kern H. Kern (1889) meninjau dari segi bahasa. Menurutnya melalui berbagai keterangan mengenai bahasa-bahasa Melayu Polinesia diceritakan tentang adanya kesamaan bahasa di pulau yang tersebar dari Pulau Madagaskar

Menggugah Kreativitas Setelah kalian membaca dan memahami teori evolusi, bagaimanakah pandangan kalian terhadap teori evolusi. Buatlah kajian dalam bentuk makalah terhadap teori evolusi secara berkelompok! Untuk memudahkan dalam mengerjakan tugas, gunakanlah berbagai sumber baik buku, majalah, surat kabar, ensiklopedia, dan internet. Kemudian, diskusikan dengan teman atau guru kalian!

Sejarah SMA Kelas X 127 sampai Pulau Paskah yang meliputi 133 jenis bahasa. Banyaknya pulau yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan dari luar suku bangsa tersebut menggunakan bermacam-macam bahasa sehingga oleh Kern dianggap sebagai populasi dan diambil sampelnya. Jadi, beberapa bahasa dibandingkan dengan pengelompokkan. Tetapi di kepulauan yang tersebar di wilayah yang tersebut di atas ada satu bahasa rumpun, yaitu bahasa Austronesia. Dasarnya sama dengan pemakaian bahasa tetap di kepulauan dan bahasa di Asia daratan. Berdasarkan bahasa petunjuk itu berasal bahasa itu harus dicari di Selat Malaka di pantai bagian selatan Asia, yaitu Indonesia. Di pulau-pulau Nusantara asalnya satu, yaitu Austronesia. Bangsa www.google.com Sumber: Gambar: Peta penyebaran bahasa-bahasa Austronesia yang menggunakan bahasa yang tinggal di sebelah utara Selat Malaka seperti Campa, Kamboja. Dengan demikian, bangsa kita berasal dari daerah Asia, menyebar dari Kamboja ke Semenanjung Melayu lalu ke Sumatera, Jawa dan menyebar ke kepulauan Nusantara dan melebar ke pulau-pulau di luar Nusantara, ke Madagaskar dan Taiwan/Formosa. 4. Pandangan Agama Di lihat dari pandangan keagamaan, Tuhan yang menciptakan dan memberikannya kepada manusia hidup dan kehidupan, yang pada hakikatnya untuk menjalankan rencana-Nya yang besar. Tuhan menciptakan manusia yang pertama adalah sama seperti manusia yang sekarang. Proses penciptaan manusia merupakan bagian terpentingan dari proses penciptaan alam berserta isinya. Alam diciptakan Tuhan dalam enam masa, dua masa untuk menciptakan langit, dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa untuk memberkati bumi dan menentukan makanan bagi penghuninya. Belum ada penafsiran pasti tentang enam masa itu. Diduga enam masa itu merupakan enam tahapan proses sejak penciptaan alam sampai hadirnya manusia. Masa pertama dimulai dengan ledakan besar (big bang) sekitar 12 - 20 milyar tahun lalu. Inilah awal terciptanya materi, energi, dan waktu. Ledakan itu pada hakikatnya adalah pengembangan ruang. Materi yang mula- mula terbentuk adalah hidrogen yang menjadi bahan dasar bintang- bintang generasi pertama. Hasil fusi nuklir antara inti-inti Hidrogen menghasilkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi. Masa yang ke dua adalah pembentukan bintang-bintang yang terus berlangsung. Pada proses pembentukan bintang akan menggumpal memadat. Bila intinya telah cukup panasnya untuk memantik reaksi fusi nuklir, maka mulailah bintang bersinar. Kelak bila bintang mati dengan ledakan supernova, unsur-unsur berat hasil fusi nuklir akan dilepaskan. Selanjutnya unsur-unsur berat yang terdapat

128 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? www.google.com Sumber: Gambar: Alam Semesta sebagai materi antarbintang bersama dengan hidrogen akan menjadi bahan pembentuk bintang-bintang generasi berikutnya, termasuk planet-planetnya. Masa ke tiga dan ke empat dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya termasuk bumi. Proses pembentukan matahari sekitar 4,6 milyar tahun lalu dan mulai dipancarkannya cahaya dan angin matahari itulah masa ke tiga penciptaan alam semesta. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi yang menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi. Masa pemadatan kulit bumi agar layak bagi hunian makhluk hidup adalah masa ke empat. Bumi yang terbentuk dari debu- debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsur-unsur radioaktif di bawah kulit bumi. Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawah kulit bumi menjadi lebur, antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang nampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi”. Menurut analisis astronomis, pada masa awal umur tata surya gumpalan- gumpalan sisa pembentukan tata surya yang tidak menjadi planet masih sangat banyak bertebaran. Salah satu gumpalan raksasa, 1/9 massa bumi, menabrak bumi menyebabkan lontaran materi yang kini menjadi bulan. Akibat tabrakan itu sumbu rotasi bumi menjadi miring 23,5 derajat dan atmosfer bumi lenyap. Atmosfer yang ada kini sebagian dihasilkan oleh proses-proses di bumi sendiri, sebagian lainnya berasal dari pecahan komet atau asteroid yang menumbuk bumi. Komet yang komposisi terbesarnya adalah es air (20% massanya) diduga kuat merupakan sumber air bagi bumi karena rasio Deutorium/Hidrogen (D/H) di komet hampir sama dengan rasio D/H pada air di bumi, sekitar 0.0002. Hadirnya air dan atmosfer di bumi sebagai prasyarat kehidupan merupakan masa ke lima proses penciptaan alam. Pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca di bumi: awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya gas metan (CH4) dan amonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigen bebas dengan bantuan energi listrik dari halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa organik. Senyawa organik yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 milyar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan.

Sejarah SMA Kelas X 129 Lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan merupakan masa ke enam dalam proses penciptaan alam. Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 milyar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ke enam itu pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempeng tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.

B. Perkembangan Biologis Manusia Purba Indonesia

Pada masa prasejarah permukaan bumi ini dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari hewan, tumbuhan dan manusia. Manusia awal yang mendiami bumi ini sering kita sebut sebagai manusia purba. Wilayah kepulauan Indonesia merupakan tempat-tempat penemuan fosil-fosil manusia purba, bahkan termasuk daerah penemuan fosil manusia purba terbesar di dunia. Berdasarkan temuan-temuan fosil inilah para ahli dapat menjelaskan perkembangan biologis manusia purba di Indonesia. Untuk menguraikan perkembangan biologis manusia purba di Indonesia dapat diketahui berdasarkan pembagian zaman, sebagai berikut: 1. Arkaeozoikum. Zaman yang tertua berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun. Kulit bumi panas sekali, tak ada kehidupan sedikit pun. Baru pada akhir zaman ini mulailah tampak keadaan hidup sedikit demi sedikit. 2. Properozoikum. Zaman peralihan dari arkaeozoikum ke palaeozoikum yang dibedakan menjadi 3 (tiga) zaman seperti yang kalian lihat pada tabel di bawah ini:

No Pembagian Zaman Gambaran Kehidupan

1 Palaeozoikum Dalam zaman ini berlangsung 340 juta tahun yang lalu, sudah nyata ada kehidupan, mulai dari binatang-binatang terkecil yang tak bertulang punggung sampai kepada jenis ikan dan permulaan amphibi serta reptil. Zaman ini dinamakan Zaman Pertama. 2 Mesozoikum Zaman hidup pertengahan juga dinamakan zaman kedua, berlangsung 140 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini hidup berkembang kehidupan dengan sangat cepat. Jumlah bangsa ikan, amphibi dan reptil semakin banyak. Reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya. Fosil-fosilnya banyak ditemukan di seluruh dunia, seperti Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus 30 meter. Burung sudah tampak, juga binatang yang menyusui yang masih rendah tingkatannya. Tetapi sebagian besar didiami oleh reptil sehingga zaman ini dikenal pula dengan sebutan Zaman Reptil.

3 Kaenozoikum Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu: a) Zaman Tersier. Binatang-binatang menyusui berkembang dengan sepenuhnya, sedangkan reptil raksasa lambat laun lenyap dan primat dalam zaman ini sudah tampak. Kera sudah banyak jenisnya. Kera manusia juga sudah ada. b) Zaman Kuarter. Zaman terpenting bagi kehidupan manusia, karena sebagian pendapat umum telah diterima bahwa waktu itu mulailah ada manusia. Zaman ini dimulai sejak 600.000 tahun yang lalu.

130 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Zaman Kuarter sebagai awal kehidupan manusia ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: a. Zaman Pleistosen Zaman pleistosen ini berlangsung cukup lama, yaitu kira-kira antara tiga juta sampai sepuluh ribu tahun yang lalu. Selama itu es dari kutub berkali- kali meluas sehingga menutupi sebagian besar dari Eropa utara, Asia utara, dan Amerika utara. Zaman itu disebut juga Zaman Es. Kejadian ini disebabkan karena ukuran panas di dunia tidak tetap, ada kalanya naik dan turun mendadak. Pada Zaman Es itu disebut Zaman Glasial, dan sebaliknya dari zaman itu adalah Zaman Interglasial. Oleh para ahli, zaman pleistosen ini dibagi menjadi zaman pleistosen awal, pleistosen tengah dan plesitosen akhir. Pada zaman pleistosen, ditandai dengan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia masa itu. Peristiwa- peristiwa itu antara lain adalah meluasnya es ke sebagian permukaan bumi, perubahan iklim, munculnya daratan-daratan baru, letusan-letusan gunung berapi, dan timbul tenggelamnya daratan-daratan karena turun naiknya air laut. Semua peristiwa itu, tidak saja berpengaruh besar terhadap cara manusia, tetapi juga berpengaruh terhadap semua makhluk dan tumbuh- tumbuhan di muka bumi. Jenis manusia yang hidup pada masa akhir Plestosen

Edhie Wurjantoro (1996: 10) ini adalah ras manusia Australomelanosoid dan Mongoloid. Ciri-ciri ras Australomelanosoid, antara lain berbadan lebih tinggi dibandingkan ras Mongoloid, Sumber: tengkoraknya relatif kecil dan dahi agak miring, bentuk Gambar: Indonesia pada masa Pleistosen tengkoraknya agak lonjong atau sedang dan rahangnya agak menonjol ke depan. Adapun ciri-ciri ras Mongoloid, antara lain bentuk badannya tidak selebar ras Australomelanosoid dan pada umumnya badannya lebih kecil, tengkoraknya bundar dan isi tengkoraknya lebih besar, mukanya lebar dan datar, hidung lebar, tidak mancung, serta bagian mulutnya agak menonjol ke depan. Berdasarkan hasil temuan rangka manusia pada masa itu, dapat diketahui bahwa kedua ras tersebut sudah menyebar di kepulauan Indonesia. Di wilayah barat dan wilayah utara Indonesia ciri-ciri ras Australomelanosoid tampak dominan dan beberapa di antaranya terdapat sedikit campuran Mongoloid. Di Jawa juga demikian, ras Australomelanosoid sangat dominan dan terdapat sedikit campuran Mongoloid. Di Nusa Tenggara terdapat ras Australomelanosoid dan tidak ditemukan ras Mongoloid. Sementara itu, di Sulawesi Selatan lebih banyak dihuni ras mongoloid.

Sejarah SMA Kelas X 131 C. Jenis-jenis Manusia Purba dan Hasil Kebudayaannya Sebelum kalian mempelajari materi mengenai jenis-jenis manusia purba dan hasil kebudayannya, coba kalian cari kata-kata dalam kotak di bawah ini yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Selamat mencoba!

S U PORTNAGEMT BL

STA MP ER EC T U S I R

AROTD K UM I JSSLK

P ITH E C AN TRO P US

I R U W O N QKR F L U OW

EOYX U M ZIUVORM A

NS I SNEOLOS H B E J

SC I VWPDFMK ZA T A

W A JAKE NS I SEU S K

Dari hasil penemuan dan penelitian fosil-fosil manusia purba yang terdapat di beberapa tempat di dunia, seperti di Indonesia dapat diketahui bahwa sejak jutaan tahun yang silam dunia ini dihuni oleh beberapa jenis manusia purba yang hidupnya berbeda-beda. Diperkirakan manusia purba muncul pertama kali di muka bumi sekitar tiga juta tahun yang lalu, yaitu pada zaman yang disebut zaman pleistosen. Setelah membandingkan fosil-fosil manusia purba, maka dapat diketahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia dan hasil kebudayaannya, yaitu: a. Megantropus Megantropus Palaeojavanicus adalah makhluk yang dianggap paling primitif. Megantropus adalah fosil manusia kera besar dari Jawa. Makhluk ini diperkirakan perawakannya sudah tegap dan usianya lebih tua dari Pithecantropus. Masih terbatasnya temuan fosil makhluk ini, maka belum diketahui kedudukannya dalam evolusi manusia. Makhluk ini diperkirakan hidup antara 2.500.000 tahun yang lalu sampai 1.250.000 tahun yang lalu. Menurut para ahli, Megantropus itu sebenarnya Pithecantropus Erectus juga, hanya tumbuh berkembang lebih besar. Hal yang sama dapat kita lihat pada manusia sekarang, dimana ada yang badannya besar dan ada yang kecil, ada yang tinggi dan ada yang pendek. Menurut bentuk fosil itu, kening menonjol dan tulang pipi tebal. Megantropus Paleojavanicus termasuk jenis homo habilis. Homo habilis ialah makhluk yang mirip manusia dan mirip monyet agak berimbang. Disebut habilis, karena pada www.google.com tempat-tempat penemuan tulang belulangnya ditemukan pula jenis-jenis batu yang tampaknya telah dipergunakan

Sumber: untuk peralatan, sekalipun jenis-jenis batu itu belum diolah. Gambar: Megantropus Jenis homo habilis hidup antara 3.750.000 tahun sebelum masehi dan 1.500.000 tahun sebelum masehi. Megantropus

132 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Paleojavanicus hidup dari makanan yang terutama berasal dari tumbuh- tumbuhan. b. Pithecantropus Di Indonesia makhluk Pithecantropus hidup pada masa pleistosen awal sampai masa pleistosen akhir. Pithecantropus yang dianggap paling tua adalah Pithecantropus Mojokertensis. Dari temuan-temuan fosil di Mojokerto dan Sangiran para ahli berkesimpulan bahwa makhluk itu sudah berdiri tegak dan diperkirakan hidup 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu. Jenis lain dari makhluk Pithecantropus adalah Pithecantropus Erectus. Nama Erectus yang artinya berdiri diberikan berdasarkan temuan fosil tulang paha yang kemudian diduga makhluk ini sudah berjalan tegak. Tinggi badan makhluk ini diperkirakan 160-180 Cm dan berat badannya sekitar 80-100 Kg. Makhluk ini hidup sekitar 1.000.000 sampai 500.000 tahun yang lalu. Berdasarkan perkiraan, volume otaknya 900cc. Adapun volume otak manusia 1.000cc. Makhluk Pithecantropus Erectus diduga lebih menyerupai kera. Perkiraan itu diperkuat oleh adanya tonjolan di bagian keningnya. Gerahamnya lebih besar daripada geraham manusia biasa. Adapun jenis makhluk Pithecantropus yang diperkirakan hidup pada masa pleistosen akhir adalah Pithecantropus Soloensis. Volume otak makhluk ini berkisar antara 1.000-1.300 Cc. Tinggi badan diperkirakan antara 165- 180 Cm. Makhluk ini hidup antara 900.000-300.000 tahun yang lalu. Pithecantropus memiliki tulang rahang, tengkorak bagian atas dan tulang paha sebelah kiri. Dengan tulang paha yang ditemukan sudah dapat diketahui bahwa makhluk itu berdiri tegak dan tengkorak sudah mendekati manusia. www.google.com Sumber: Gambar: Tengkorak dan tulang paha Pithecantropus Erectus

Pithecantropus Erectus hidup secara berkelompok dengan berburu dan menangkap ikan serta mengumpulkan makanan. Pithecantropus Erectus diperkirakan hidup dalam kelompok-kelompok kecil bahkan mungkin dalam keluarga-keluarga yang terdiri dari enam hingga 12 individu, yang memburu binatang di sepanjang lembah-lembah sungai di dataran Sunda, cara hidup seperti itu agaknya tetap berlangsung selama satu juta tahun. Mereka diduga belum mengenal memasak makanan. Perkiraan itu didasarkan pada kemiripan temuan alat-alat dari batu dan bentuk fisik antara fosil Pithecanthropus Erectus dan fosil Pithecanthropus Pekinensis yang ditemukan di goa Chou-kou-tien di Cina. Kemudian ditemukan sisa- sisa artefak yang terdiri dari alat-alat kapak baru di sebuah situs dekat desa Pacitan, dalam lapisan bumi yang berdasarkan data geologi diperkirakan berumur 800.000 tahun, dan diasosiasikan dengan fosil Pithecanthropus yang telah berevolusi lebih jauh. Alat-alat kapak batu

Sejarah SMA Kelas X 133 tadi sangat mungkin mereka pergunakan untuk menguliti dan memotong- motong daging binatang buruan yang sebelumnya mereka bunuh, mungkin dengan tombak kayu. Hasil-hasil kebudayaan Pithecantropus, salah satunya adalah alat-alat Pacitan yang berasal dari lapisan yang sama dengan ditemukannya fosil Pithecantropus, sehingga diperkirakan bahwa alat-alat tersebut dibuat dan digunakan oleh manusia prasejarah jenis Pithecantropus. Budaya Pacitan pada hakikatnya memiliki dua macam tradisi alat-alat batu, yaitu tradisi batu inti yang menghasilkan alat-alat dari pemangkasan segumpal batu atau kerakal dan tradisi serpih, yang menyiapkan alat-alat dari serpih- serpih atau pecahan-pecahan batu. c. Homo Makhluk lain yang diperkirakan lebih sempurna dari Pithecantropus adalah Homo, yang juga berarti manusia. Manusia purba homo ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu: 1. Homo Neanderthalensis Jenis Neanderthalensis yang sudah ada di muka bumi sekitar 250.000 tahun yang lalu. Homo Neanderthalensis ini banyak mendiami daerah Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara. Kemampuan bertutur kata dari Homo Neanderthalensis diduga belum begitu berkembang. Volume otaknya bervariasi antara 1.000 sampai 2.000 Cc. Tinggi badan makhluk ini diperkirakan antara 130-210 Cm dengan berat- badan antara 30-150 Kg. www.google.com Sumber: Gambar: Homo Neanderthalensis 2. Homo Sapiens Homo Sapiens sudah muncul di muka bumi sekitar 40.000 tahun yang lalu. Homo Sapiens ini sudah menyebar di hampir semua benua. Populasi homo sapiens sudah tersebar luas di Asia Tenggara, seperti di Niah, Serawak Malaysia, Palawan, Filipina, Cina selatan, dan di Australia yang diperkirakan hidup sekitar 3.000 tahun yang lalu. Fosil lain ditemukan di Wajak (dekat Tulung Agung, Jawa Timur). Diduga Homo Sapiens ini sudah bertutur kata, sekalipun masih disertai dengan bahasa isyarat. Fosil Homo jika dibandingkan dengan jenis sebelumnya telah mengalami kemajuan. Mereka telah membuat alat-alat dari batu maupun tulang. Dalam berburu mereka telah mempergunakan alat-alat perburuan. Binatang hasil buruan setelah dikuliti lalu dibakar. Jenis umbi-umbian yang menjadi makanan mereka telah dimasak. Di lingkungan Homo Sapiens kemudian dikenal sekurang-kurangnya 5 ras pokok yang hidup sampai sekarang. Ketiga ras yang tersebar luas adalah Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid. Dua ras lagi yang persebarannya terbatas adalah ras Kosanoid dan Australomelanesoid. Adapun dari kelima ras itu yang mendiami Indonesia adalah Mongoloid dan Australomelanesoid.

134 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Jenis manusia purba homo sapiens digolongan menjadi dua macam yang didasarkan pada daerah penemuannya, yaitu: a. Homo Erectus Soloensis Manusia tersebut dinamakan Soloensis, karena fosil-fosilnya bertebaran di sepanjang Bengawan Solo, yaitu di Ngandong Sambung macan dan Sangiran. Dari daerah ini, ditemukan dua buah tulang kaki dan 11 tengkorak dengan ukuran yang lebih besar dari pada Pithecanthropus yang lebih tua

www.google.com umurnya. Tengkoraknya menunjukkan tonjolan yang tebal di tempat alis, dengan dahi yang miring ke belakang. Suatu analisis cermat atas tengkorak tersebut yang dilakukan oleh Sumber: Gambar: Homo Soloensis ahli paleoantropologi di Indonesia (Teuku Yakup 1967) membenarkan bahwa manusia Ngandong itu merupakan keturunan langsung dari Pithecanthropus Erectus. Homo Soloensis hidup sekitar 300.000 tahun sebelum masehi. Homo Soloensis mempergunakan perkakas batu, yang disebut kapak genggam, yaitu alat batu berupa kapak yang tidak bertangkai. Kapak itu dipergunakan dengan cara digenggam dalam tangan. Menurut Koenigman, manusia purba ini memiliki tingkat berpikir lebih tinggi dari pithecantropus erectus. Diduga bahwa jenis Homo Soloensis ini adalah keturunan dari Pithecantropus Erectus. Menurut perkiraan, jenis ini pernah tinggal dan berkumpul di lembah sungai, artinya mereka sudah punya peralatan dan komunikasi. Manusia soloensis mungkin menyebar kemudian punah. b. Homo Wajakensis Fosil manusia purba Homo Wajakensis ditemukan di daerah Wajak, Jawa Timur. Penyelidikan terhadap sisa manusia Wajak menyimpulkan bahwa tengkoraknya berbeda dengan tengkorak bangsa Indonesia. Tengkorak itu lebih banyak persamaannya dengan tengkorak penduduk asli Australia. E. Debois melihat Homo Wajakensis ada persamaannya dengan orang Australia pribumi purba. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga Homo Wajakensis termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan kelak menurunkan langsung bangsa asli Australia. Manusia Wajak itu menyebar ke barat dan timur Benua Australia. Sebuah tengkorak kecil dari seorang perempuan, sebuah rahang bawah dan sebuah rahang atas dari manusia purba itu sangat mirip dengan manusia purba ras Australoid purba yang ditemukan di Talgai dan Keilor yang rupanya mendiami daerah Irian dan Australia. www.google.com Sumber: Gambar: Homo Wajakensis Menurut Von Koenigswald, Homo Wajakensis seperti juga Homo Soloensis berasal dai lapisan plestosen atas dan mungkin sekali sudah bisa dikelompokkan dalam jenis Homo Sapiens. Karena sifat-sifat fisiknya lebih

Sejarah SMA Kelas X 135 mendekati manusia sekarang (lebih muda dari manusia Solo), manusia itu merupakan bentuk evolusi dari manusia Solo. Dari sisa-sisa penemuan tampaknya Homo Wajakensis sudah mengenal penguburan. Di pulau Jawa dan bagian Barat kepulauan Indonesia Malaya diperkirakan manusia purba mengembangkan kebudayaan berburu didaerah muara- muara sungai tidur di belakang tadah angin atau gua-gua mereka membuat perahu lesung yang mula-mula untuk menangkap ikan di rawa-rawa sepanjang pantai. Sebagai alat pemotong mereka menggunakan kapak tangan berbentuk cakram yang diasah tajam. Sisa-sisa alat ini ditemukan di situs-situs pra sejarah jenis abris sous roche dan moddinger di sepanjang Jawa Timur, Sumatera Timur dan Utara, Malaysia hingga Vietnam Utara. Manusia purba dari ras Autromelanesoid di bagian timur kepulaun nusantara dan Irian sudah membuat lukisan-lukisan gua juga alat-alat dari pecahan batu kecil (flakes) sebagai alat pemotong dengan pegangan kayu. www.google.com Sumber: Gambar: Kapak Genggam Alat-alat ini mereka bawa dan sebarkan ke arah barat yaitu dengan diketemukan alat-alat tersebut di gua-gua prasejarah Jawa Timur hal ini menandakan bahwa ada arus imigrasi ke Pulau Jawa. Kira-kira abad 40 sebelum masehi pulau Jawa merupakan daerah pertemuan dari ras dan kebudayaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri Mongoloid itu disebabkan karena ada arus migrasi yang berasal dari daratan Asia, dan yang bergerak ke pulau-pulau di Indonesia Timur, diduga mereka mengikuti rute persebaran komplek kebudayaan Bascon-Hoabinh, dalam perjalanannya ke kepuluan Nusantara, orang-orang ras Mongoloid itu agaknya bertemu dan kadang-kadang berbaur dengan orang-orang ras Australoid yang datang dari kepulauan di sebelah timur, dan berpindah ke arah barat sampai ke Jazirah Melayu. Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat diklasifikasikan jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia sesuai dengan zamannya, yaitu: No Zaman Jenis Manusia Purba

1 Pleistosen Bawah • Megantropus Paleojavanikus • Pithecantropus Mojokertensis • Pithecantropus Robustus 2 Pleistosen Tengah Pithecantropus Erectus

3 Pleistosen Atas • Homo Wajakensis • Homo Soloensis 4 Holosen Homo Sapiens

136 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Setelah kalian mempelajari dan memahami mengenai jenis-jenis manusia purba di Indonesia serta hasil-hasil kebudayaanya, coba sekarang isilah tabel di bawah ini!

No Jenis Manusia Purba Perbandingan

1 Megantropus a...... b...... c...... d...... e......

2 Pithecantropus a...... b...... c...... d...... e......

3 Homo a...... b...... c...... d...... e......

D. Peta Manusia Purba di Indonesia

Selama jangka waktu tujuh puluh tahun lamanya, di berbagai tempat di sepanjang lembah Sungai Brantas di Jawa Timur, telah ditemukan sebanyak 41 buah fosil manusia purba itu. Situs-situs yang tertua berlokasi di dekat desa Trinil, Ngandong, Sangiran dan dekat kota Mojokerto. Fosil manusia purba Megantropus Palaeojavanicus ditemukan di Sangiran, wilayah Kabupaten Sragen Jawa Tengah, lebih kurang 15 Km ke arah utara Kota Surakarta oleh Von Koenigswald seorang ahli geologi berkebangsaan Jerman pada tahun 1936 dan 1941. Penemuan tersebut dinamakan Megantropus Palaeojavanicus.

Mengenal lebih dekat Sangiran Sangiran adalah daerah pedalaman yang terletak di lereng kaki Gunung Lawu, sekitar 17 km ke arah utara dari kota Solo. Secara administratif terletak di Kabupaten Sragen, dan sebagian terletak di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Pada 1977 Sangiran dan sekitarnya ditetapkan sebagai daerah cagar budaya. Luas wilayah situs yang sudah mendapat pengakuan internasional ini, kurang lebih 56 km2 yang mencakup tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Kalijambe, Gemolong dan Plupuh serta Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Di kawasan ini, bisa ditemukan banyak informasi mengenai sisa-sisa kehidupan masa lampau. Selain itu, terdapat informasi lengkap tentang sejarah Sumber: www.google.com Gambar: Letak Geografis Daerah Sangiran kehidupan manusia purba dengan segala hal yang ada di sekelilingnya. Dari soal tempat hidup, pola kehidupannya, satwa yang hidup bersamanya sampai proses terjadinya bentang alam dalam kurun waktu tidak kurang dari 2 juta tahun yang lalu. Sumber: Sinar Harapan 2003

Sejarah SMA Kelas X 137 Pada tahun 1890 Dr. Eugene Dubois menemukan fosil Pithecantropus Erectus. Temuan ini berupa fosil tengkorak, tulang paha dan geraham-geraham manusia prasejarah pada lapisan pleistosin di tepi Begawan Solo, dekat Trinil (sebelah barat Ngawi, Jawa Timur). Pada mulanya ditemukan sebagian tulang rahang, kemudian ditemukan bagian atas tengkorak dan geraham. Sebuah geraham dan sebuah tulang paha kiri ditemukan lagi pada tahun 1892. Setelah ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus tersebut orang mulai mengadakan penyelidikan- www.google.com penyelidikan di sekitar Trinil. Pada tahun 1931 dan 1934 Dr. G.H.R. Von Koenigswald di daerah Ngandong, Sumber: masih di wilayah lembah Bengawan Solo menemukan Gambar: Perkakas dari tulang yang ditemukan 11 tengkorak dan dua tulang paha. Sebagian dari di Ngandong tengkorak itu sudah rusak, tetapi ada beberapa yang masih baik dan bisa digunakan untuk penelitian yang saksama. Penyelidikan yang dilakukan Dr. G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenriech menunjukkan bahwa mahluk ini tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus, bahkan mungkin dapat digolongkan kepada manusia (homo sapiens). Pada tahun 1936 Dr. G.H.R. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ketika mengadakan penelitian di lembah sungai Solo di dekat Mojokerto. Ia menemukan kerangka manusia yang diperkirakan lebih tua daripada sisa- sisa yang ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois. Fosil manusia purba jenis tersebut ditemukan di daerah Wajak, dekat Tulung Agung, Jawa Timur. Makhluk tersebut di sebut Homo Mojokertensis. Para ahli menyebutnya Homo Wajakensis, artinya manusia dari wajak. Fosil manusia purba dari Mojokerto itu merupakan fosil anak-anak. Menurut ahli purbakala Tn. Van der Hoop, Homo Mojokertensis hidup kira-kira 600.000 tahun yang lalu, sedangkan mahluk Pithecantropus Erectus 300.000 tahun yang lalu. Pada tahun 1939, Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di lembah Bengawan Solo, desa Perning di dekat kota Mojokerto, Jawa Timur. Fosil ini berupa tengkorak kanak-kanak yang tampak pada giginya yang diperkirakan berusia 5 tahun. Jenis manusia purba ini disebut Pithecantropus Mojokertensis, artinya manusia kera dari Mojokerto. Pada tahun yang sama Von Koenigswald menemukan lagi fosil manusia purba di lembah sungai Bengawan Solo. Jenis manusia purbanya disebut Pithecantropus Robusta, artinya manusia kera yang kuat tubuhnya. Disebut demikian karena bentuk tubuhnya lebih besar dan kuat daripada Pithecantropus Erectus.

Menggugah Kreativitas “Setelah kalian mempelajari daerah penemuan manusia purba di Indonesia. Buatlah peta secara berkelompok mengenai persebaran fosil-fosil manusia purba di Indonesia. Untuk membuat peta, kalian dapat menggunakan sumber ensiklopedia, buku, majalah, surat kabar dan internet. Kemudian hasil pekerjaan kelompok dipresentasikan dihadapan teman dan guru kalian!

138 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Ringkasan

1. Keberadaan manusia awal Indonesia telah memunculkan berbagai pandangan dan teori, yaitu pandangan agama, teori evolusi, teori von Heine Geldern, dan teori H. Kern. 2. Perkembangan biologis manusia Indonesia dapat dketahui dari pembagian zamannya, yaitu arkaeozoikum dan properozoikum. Zaman properozoikum dibagi menjadi 3 yaitu paleozoikum, mesozoikum, dan kaenozoikum. Zaman kaenozoikum dibagi menjadi dua yaitu zaman tersier dan kuarter. Zaman kuarter dibagi lagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan zaman holosen. 3. Fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia meliputi Megantropus Palaeojavanicus, Pithecantropus Erectus, Homo Neanderthalensis, dan Homo Sapien. 4. Jenis manusia purba homo sapiens dibagi menjadi dua macam yang didasarkan pada daerah penemuannya, yaitu: Homo Erectus Soloensis, dan Homo Wajakensis. 5. Von Koenigswald seorang ahli geologi berkebangsaan Jerman pada tahun 1936 dan 1941 menemukan fosil manusia purba Megantropus Palaeojavanicus di Sangiran, wilayah Kabupaten Sragen Jawa Tengah, lebih kurang 15 Km ke arah utara Kota Surakarta. 6. Pada tahun 1890 Dr. Eugene Dubois menemukan fosil Pithecantropus Erectus. 7. Pada tahun 1931 dan 1934 Dr. G.H.R. Von Koenigswald di daerah Ngandong, masih di wilayah lembah Bengawan Solo menemukan 11 tengkorak dan dua tulang paha.

Evaluasi

A. Menjodohkan: Jodohkan antara pernyataan dalam kolom A dengan pernyataan kolom B di bawah ini !

No Kolom A Jawaban Kolom B

1 Makhluk semacam kera menyerupai manusia dan a. E. Dubois dapat berjalan tegak. 2 Manusia purba yang hidup kira-kira 600.000 tahun b. Homo Faber lalu c. Homo Habilis 3 Manusia purba yang mempunyai sifat-sifat sama dengan di Dusseldorf Jerman. d. Homo Mojokertensi 4 Makhluk yang mirip manusia dan monyet agak berimbang serta telah mempergunakan batu e. Homo Neanderthal sebagai perkakas f. Homo Sapiens 5 Makhluk primates yang agak mirip dengan manusia, akan tetapi lebih banyak mirip monyet. g. Hominoids

6 Manusia yang pembuat pekakas h. Pithecantropus Eretus

7 Manusia purba yang ditemukan pada lapisan i. Pithecantropus Pekinensis Holosen

8 Peneliti yang menemukan fosil Megantropus j. Sangiran

9 Manusia purba yang ditemukan di daerah Chou- k. Solo kou-tien, Cina. l. Von Koenigswald 10 Tempat penemuan manusia purba Megantropus Palaejavanicus

Sejarah SMA Kelas X 139 B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Apa yang dimaksud dengan manusia purba? diberi nama “kebudayaan Pacitan”. Alat-alat A. Manusia tengkorak tersebut digunakan untuk… B. Manusia yang tidak berbudaya A. berburu dan mengumpulkan makanan C. Manusia yang hidup di masa B. memasak dan menyimpan air prasejarah C. membuat rumah dan alat kerajinan D. Manusia yang hidup di gua-gua D. upacara dalam kematian E. Manusia yang hidup pada zaman batu E. upacara dalam pendewasaan 2. Siapakah perintis penelitian manusia purba di 7. Apa nama Pithecanthropus Erectus yang Indonesia? tubuhnya lebih besar? A. Moh Yamin A. Meganthropus B. Purbacaraka B. Homo wajakensis C. Teuku Yacob C. Homo sapiens D. Von Koenigswald D. Homo pekinensis E. Weidenrich E. Homo soloensis 3. Berikut ini fosil manusia purba di Indonesia yang 8. Siapakah tokoh yang menyatakan bahwa dapat digolongkan sebagai Homo sapiens! makhluk Pithecanthropus sudah bisa bertutur dan A. Homo Mongoloid memakan tumbuh-tumbuhan? B. Homo Soloensis A. Eugene Du Bois C. Meganthropus Palaeojavanicus B. Nyonya Salenka D. Pithecanthropus Erectus C. Purbacaraka E. Pithecanthropus Mojokertensis D. T. Jacob 4. Apa tujuan kedatangan E. Dubois ke Indonesia? E. Von Koenigswald A. Melaksanakan tugas yang diberikan 9. Setelah bangsa Indonesia merdeka, penelitian pemerintah kerajaan manusia purba dilakukan oleh bangsa Indonesia B. Mengambil semua peninggalan dari sendiri yang dipimpin oleh... . Indonesia A. Muhammad Yamin C. Menguasai wilayah Indonesia B. Ny. Selenca D. Menyelidiki lebih lanjut tentang manusia C. Nugroho Notosusanti purba D. Sartono Kartodirjo E. Menyelidiki bahasa yang digunakan E. T. Yacob masyarakat Indonesia 10. Berikut ini adalah tempat-tempat penemuan fosil 5. Berikut ini yang tidak termasuk fosil-fosil manusia purba pertama di Indonesia, kecuali.... manusia purba yang ditemukan pada lapisan A. Bandung Plestosen bawah adalah... . B. Mojokerto A. Homo Wajakensis C. Sangiran B. Homo Soloensis D. Solo C. Meganthropus Javanicus E. Wajak D. Pithecanthropus Robustus E. Pithecanthropus Mojokertensis 6. Pada tahun 1935 Dr. Von Koenigswald menemukan alat-alat di Kabupaten Pacitan yang

Essay: Jawablah pertanyaan dibawah ini secara jelas dan singkat! 1. Apa perbedaan mendasar antara Pithecanthropus Erectus dengan Homo Sapiens? 2. Apa persamaan dan perbedaan antara manusia purba di Indonesia dengan manusia di negara Afrika? 3. Mengapa ilmuwan-ilmuwan dari luar negeri tertarik melakukan penelitian di Indonesia? 4. Mengapa daerah Jawa menjadi pusat penemuan manusia purba? 5. Sebutkan 3 (tiga) manfaat mempelajari kehidupan awal manusia purba di Indonesia?

140 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Glosary

A cire perdue : Teknik pembuatan alat dari logam dengan cara membuat model benda dari lilin yang kemudian dibungkus dengan tanah liat. Artefak : Benda-benda hasil kebudayaan manusia, seperti perkakas, senjata, alat-alat pemujaan, alat-alat perhiasan dan sebagainya. Autobiografi : Menulis dengan obyek cerita kehidupan manusia itu seseorang atau diri sendiri. Babad : Cerita sejarah. Bangunan megalith : Bangunan yang terbuat dari batu-bata besar dan digunakan dalam hubungan kepercayaan masa prasejarah. Berhuma : Membersihkan hutan dan menanaminya. Biografi : Berasal dari kata bios yang artinya hidup dan gravein yang artinya menulis. Candi Borobudur : Bangunan agama Budha terbesar di dunia dan telah diakui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia dan hingga kini selalu dikunjungi oleh jutaan turis domestik maupun mancanegara. Discovery : Penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu. Dolmen : Bangunan yang terbuat dari batu dan bentuknya seperti meja. Dongeng : Cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi yang diceritakan untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran. Einmalig : Sekali jadi. Fakta : Suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara saksama dengan metode sejarah. Fakta lunak : Fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-fakta lain. Fakta keras : Fakta-fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan. Fakta sejarah : Fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti. Folklor : Berasal dari bahasa Inggris folklore, yang merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar folk dan lore. Menurut Alan Dundes dalam Danandjaja (2002) folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Sedangkan lore adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Fosil : Bekas-bekas rangka atau bagian dari tubuh manusia.

Sejarah SMA Kelas X 141 Fungsi edukatif : Sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Sejarah juga mengajarkan tentang contoh yang sudah terjadi agar seseorang menjadi arif, sebagai petunjuk dalam berperilaku. Fungsi ilmiah : Sama dengan fungsi ilmu pada umumnya. Fungsi inspiratif : Fungsi sejarah yang terkait dengan suatu proses untuk memperkuat identitas dan mempertinggi dedikasi sebagai suatu bangsa. Fungsi instrinsik : Kegunaan dari dalam yang nampak terkait dengan keilmuan dan pembinaan profesi kesejarahan. Fungsi instruktif : Alat bantu dalam proses pembelajaran. Fungsi praktis : Kegunaan dari ilmu sejarah diperoleh kegunaan praktis (practical value). Fungsi rekreatif : Sejarah sebagai pendidikan keindahan, sebagai pesona perlawatan. Gerabah : Benda pecah belah yang terbuat dari tanah liat. Gerakan millenarianisme : Gerakan petani yang mengharapkan kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan datang yang yakin bahwa gerakannya akan berhasil maka akan tercipta perdamaian dan kebahagiaan yang sempurna bahwa akan tercipta negara yang maju adil dan makmur yang berada di bawah kepemimpinan yang adil dan jujur percaya ramalan Jayabaya yang kelak akan tercipta negara yang aman dan makmur di bawah seorang ratu adil yang akan membebaskan para petani dari segala penderitaan yang dialami sekarang. Gerakan mesianisme : Gerakan petani yang memperjuangkan datangnya seorang juru selamat, ratu adil yang akan menegakkan keadilan dan perdamaian dalam sebuah negara yang makmur dipengaruhi oleh mitos Jawa tentang munculnya ratu adil yang merupakan raja kebenaran yang akan membebaskan rakyat dari segala penyakit, kelaparan dan setiap jenis kejahatan yang percaya kedatangan raja yang adil ini ditandai dengan bencana alam, menurunnya martabat, kemelaratan dan penderitaan. Gerakan nativisme : Gerakan petani yang menginginkan bangkitnya kejayaan masa lampau yang dipimpin oleh raja yang adil dan memperhatikan kesejahteraan rakyat. Heuristik : Kegiatan sejarawan untuk mengumpulkan sumber, jejak-jejak sejarah yang diperlukan. Hikayat : Cerita tentang kehidupan yang menjadikan manusia sebagai obyeknya Historiografi : Pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang disebut sejarah. Homo sapien : Manusia cerdik Humaniora : Pendidikan ilmu-ilmu kemanusiaan Inferensi : Ide-ide sebagai benang merah yang menjembatani antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Invention : Penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu yang sudah diakui, diterima serta

142 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? diterapkan oleh masyarakat. Kapak lonjong : Alat yang terbuat dari batu dengan garis penampangnya memperlihatkan sebuah bidang berbentuk lonjong. Kebenaran : Suatu proposisi dianggap benar bila proposisi itu dalam keadaan saling berhubungan, relevan dengan proposisi lain yang benar. Kebenaran empiris : Kebenaran yang umumnya menunjuk kepada yang dianggap benar bila sesuai dengan pengalaman indrawi atau dapat diamati oleh indra. Kebenaran pragmatis : Kebenaran yang menurut teori ini sesuatu dianggap benar bila terbukti sesuatu itu mendatangkan manfaat. Kebenaran sejarah : Rumusan dari suatu jaringan antar fakta yang saling berkaitan. Kritik eksternal : Kritik yang ingin melihat keaslian atau orsinalitas dari sumber. Kritik internal : Kritik secara kritis terhadap isi dari sumber tersebut, apakah isi sumber itu dapat dipercaya atau tidak. Kronologi sejarah : Urutan peristiwa sejarah yang terjadi. Kubur peti batu : Batu besar yang dibentuk seperti tempayan sebagai kuburan. Legenda : Cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi. Masa berburu dan mengumpulkan makan : Masa di mana manusia purba hidup mengembara karena tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan selalu berpindah-pindah untuk mencari tempat yang cukup persediaan makanannya. Masa bercocok tanam : Masa di mana manusia purba mulai menetap dan tidak berpindah- pindah lagi karena sudah pandai bercocok tanam. Masa perundagian : Masa dimana manusia purba hidup makin maju dengan memiliki kemampuan membuat alat-alat atau benda dari logam dengan teknik yang tinggi. Mata panah : Alat untuk berburu dan juga digunakan untuk memanah ikan. Menhir : Tugu yang terbuat dari batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang. Nekara perunggu : Semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Notulen rapat : Catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat. Oral history : Metode yang digunakan dalam mengumpulkan sumber sejarah. Penelitian : a. Usaha manusia untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis. b. Suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakuklan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya. Peristiwa ekonomi : Peristiwa yang menggambarkan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi.

Sejarah SMA Kelas X 143 Peristiwa politik : Peristiwa kehidupan manusia yang berkaitan dengan kekuasaan. Peristiwa sosial : Peristiwa sejarah yang terjadi atau timbul dapat disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Periodesasi : Pembabakan sejarah. Perubahan sosial : Sesuatu yang bersifat universal, dan akan selalu terjadi dalam berbagai tempat, kondisi, ataupun situasi yang berbeda yang terkait dengan lokasi, manusia, serta sisi fungsional dari unsur-unsur lama dan unsur- unsur baru, serta kondisi lingkungan yang ada. Punden berundak : Tempat pemujaan yang terbuat dari batu-batu yang disusun berundak- undak. Sejarah : a. Semua kejadian/peristiwa masa lampau. b. Studi tentang manusia dalam kehidupan masyarakat. c. Apa yang sungguh-sungguh terjadi. d. Kenangan dari tumpuan masa silam. e. Suatu proses interaksi antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam. f. Memori kolektif, sumber pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial orang-orang dan prospek orang-orang tersebut di masa yang akan datang. g. Tindakan manusia dan sebab-sebab mereka melakukannya. h. Memori pengelaman umat manusia. i. Rekaman keseluruhan tentang masa lampau-kesusatraan, hukum, bangunan, pranata sosial, agama, filsafat, pokoknya semua yang teringat dan dalam memori manusia. j. Keseluruhan perubahan, dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi. k. Disiplin ilmu yang menjanjikan etika, moral, kebijaksanaan, nilai- nilai spiritual, dan kultural karena kajiannya yang bersifat memberikan pedoman kepada keseimbangan hidup, harmoni dalam nilai-nilai, keteladanan dalam keberhasilan dan kegagalan, dan cerminan pengalaman kolektif yang dapat menjadi kompas untuk kehidupan masa depan. l. Ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran tentang kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda yang lain. m. Suatu ilmu pengetahuan tentang kisah mengenai peristiwa- peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung dalam segala aspeknya pada masa yang lampau. Sejarah merupakan catata atau rekaman pilihan yang disusun secara teliti tentang segala aspek kehidupan umat manusia pada msa yang lampau. n. Suatu pencatatan dari kejadian-kejadian penting masa lalu yang perlu diketahui, diingat dan dipahami oleh setiap orang atau suatu bangsa masa kini.

144 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Sejarah agama : Paham keyakinan yang dilembagakan berkaitan dengan ritus dalam hubungannya dengan Tuhan dan manusia. Sejarah mengenai sejarah dan perbandingan agama-agama yang pernah wujud di dunia ini. Sejarah lisan : Satu dari sumber sejarah yang ada pada memory pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamannya, kemudian diungkapkan melalui lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri. Sejarah intelelektual : Sejarah pemikiran bersifat tematik. Sejarah kebudayaan : Kajian yang merangkum keseluruhan cara hidup masyarakat manusia, yaitu meliputi sistem sosial, ekonomi, politik, agama, moral, adat istiadat, undang-undang, kesenian, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Sejarah militer : Sejarah angkatan bersenjata dan perilaku perang. Sejarah sosial : Sejarah yang mengkaji masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, kelaparan, kebodohan, keterbelakangan, dan kemerosotan moral. Sorkofagus : Batu-batu besar yang disusun berbentuk peti sebagai kuburan. Sumber lisan : Keterangan langsung dari para pelaku atau saksi-saksi dari peristiwa sejarah. Sumber primer : Sumber asli dalam arti kesaksiannya tidak berasal dari sumber lain, melainkan berasal dari orang pertama. Sumber sejarah : Sesuatu yang langsung atau tidak langsung yang menyampaikan kepada kita tentang sesuatu kenyataan di masa lalu. Sumber sekunder : Kesaksian yang diperoleh dari buku-buku atau dokumen-dokumen yang dibuat oleh orang pertama yang telah menyaksikannya. Sumber tertulis : Sumber yang banyak digunakan dalam penelitian sejarah seperti prasasti, piagam, dokumen, babad, naskah, surat kabar, laporan, dan sebagainya. Syajarotun : Pohon, akar, keturunan dan asal usul sebagai suatu simbol, yaitu simbol kehidupan. Tradisi lisan : Segala wacana yang disampaikan secara lisan, mengikuti tata cara atau adat istiadat yang telah mepola dalam suatu masyarakat. Verifikasi : Kegiatan mempelajari data yang telah direduksi dan disajikan pada langkah-langkah sebelumnya, dan dengan pertimbangan yang terus menerus sesuai dengan perkembangan data dan fenomena yang ada di lapangan, yang pada akhirnya menghasilkan kesimpulan untuk mengambil sesuatu keputusan. Wawancara : Mengonstruksi, mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan, merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Sejarah SMA Kelas X 145 D AFTAR PUSTAKA Abdoel Djamali. 1993. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. A. Bagoes P. Wiryomartono. 1995. Seni Bangunan dan Seni Binakota di Indonesia: Kajian Mengenai Konsep, Struktur, dan Elemen Fisik Kota Sejak Peradaban Hindu-Buddha, Islam hingga sekarang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. A. Eryono, dkk. 1985. Memoar Perjuangan Menegakkan Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Yogyakarta: Yayasan Wiratama 45. Aminudin Kasdi. 1997. Pengantar Ilmu Sejarah. Surabaya: University Press IKIP Surabaya. Berg. H.J. van den dkk. 1952. Dari Panggung Peristiwa Sejarah Dunia. Jilid I, II, dan III. Jakarta: J.B. Wolters. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sejarah Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas. Dinas Museum dan Sejarah. 1993. Monumen dan Patung di Jakarta. Jakarta: Dinas Museum dan Sejarah Pemda DKI Jakarta. Harun Yahya. 2001. Mengenal Allah Lewat Akal. Jakarta: Robbani Press. Helius Sjamsudin. 1996. Metodologi Sejarah. Depdibud-DirjenDikti PPTA, Jakarta. Http://.www. e-smartschool.com Http://.www. Jawapalace.org.com Http://.www. mandailing.org.com Http://.www. Museum Nasional.com Http://.www. Wikipedia Indonesia.com Ismaun. 1994. Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung. FPIPS IKIP Bandung. _____. 2005. Pengantar Belajar Sejarah Sebagai ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press. ______. 2005. Filsafat Sejarah: Sebuah Paparan Pengantar. Bandung: Historia Utama Press. I Nyoman Wendra.1995. Modul Sejarah Nasional Indonesia I. Bahan Kuliah. Tidak Diterbitkan. Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Louis Gottscahlk. 1986. Mengerti Sejarah (Terjemahan Nugroho Notosusanto). UI Press, Jakarta. Machmoed Effendhie. 1999. Sejarah Budaya. Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 3 Program Bahasa. Jakarta: Depdikbud. Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka. Martono Hs. 1984. PSPB: Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa SMP. Jakarta: Tiga Serangkai. Michael Adas. 1988. Ratu Adil Tokoh dan Gerakan Millenarian Menentang Kolonialisme Eropa. Rajawali Press: Jakarta Moehadi. 1985. Sejarah Indonesia. Jakarta : Karunika Mohamad Ali. 1963. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Jakarta: Bhatara. Nana Supriatna. 2002. Diktat Sejarah Sosial : Aspek Metodologi Penelitian. Tidak diterbitkan. Nugroho Notosusanto, dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia I Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Jakarta: Depdikbud.

146 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? Rochiati Wiriaatmadja. 2002. Pendidikan Sejarah di Indonesia. Bandung: Historia Utama Press. Roeslan Abdulgani. 1963. Penggunaan Ilmu Sejarah. Bandung : Prapantja. Sardiman, AM. 2003. Sejarah, Ilmu Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Jakarta: Depdiknas. Sartono Kartodirdjo. 1984. Ratu Adil. Sinar Harapan : Jakarta ______. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ______. 1982. Pemikiran dan Perkembangan dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia. Sasjardi. 1979. Metodik Sejarah. Yogyakarta: FKIS IKIP Yogyakarta Sidi Gazalba. (1981). Pengantar Sejarah sebagai Ilmu. Jakarta: Bharata karya Aksara. Satoto Budi. 2003. Sangiran, Warisan Dunia yang Terlupakan. Sinar Harapan. Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Jakarta : Kanusius ______. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Jakarta : Kanusius Supartono Widyosiswoyo. 1991. Sejarah Nasional Indonesia dan Sejarah Dunia Untuk Kelas 1 SMA. Jakarta: Intan Pariwara. T. Djamaluddin. Evolusi di Alam dan Eksistensi Manusia. Tersedia di Http://.www. Pustaka Online Mizan.com Tugiyono KS, Sutrisno Kutoyo, dan Ratna Evy. 1998. Dwitunggal Soekarno-Hatta: Pahlawan Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Sejarah SMA Kelas X 147 Indeks A Adam Smith 17, 18 F Agama Buddha 24 Fakta lunak 64 Adolf Hitler 22 Fakta keras 64 Amerika Serikat 64 Fakta sejarah 63 Arca 62 F.H. Bradley 55 Arca megalith 99 F.J. Tigger 63 Arsip Nasional 56 Fungsi edukatif 29 Artefak 61,62 Fungsi ilmiah 28 Arts 6 Fungsi inspiratif 29 Autobiografi 3 Fungsi institusional 23 Avicena 17 Fungsi instruktif 29 Fungsi praktis 28 B Fungsi rekreatif 28 Babad 3 Babad Tanah Jawa 58 G Babad Cirebon 58 Gerabah 8 Babad/Sejarah Banten 58 Gilbert J. Garraghan 14 Bahan penyelidikan 15 Gotthold Tphraim 27 Bahasa Jawa 3 Grafi 57 Bahasa Sansekerta 82 Gravien 3 Bejana perunggu 94 Greek 16 Beliung persegi 28 Bertrand Russel 21 H Biografi 3 Hall Hill 12 Bios 3 Hasil penyelidikan 14 Bukti sejarah 61 Hendry Steele Commager 5 Heredotus 64 C Heuristik 56 Candi Borobudur 62 Hikayat 2,3, 58 Candi Gedongsongo 62 Hikayat Aceh 58 Candi Gunung Wukir 62 Hikayat Banjar 58 Candi Prambanan 62 Hikayat Goa 58 Candi Singasari 63 Hikayat Hasanudin 58 Catatan pribadi 61 Hikayat Hitu 58 Cerita 3, 15, Hikayat Kutai 58 Cina 25, 106 Hikayat Puteri Balkis 58 Concreto 7 Hikayat Melayu 58 Hikayat Wajo 58 Hirohito 22 D Historiografi 48, 49, 57 Discovery 8 Historiografi tradisional 48 Dolmen 198 History 57 Humaniora 6 E Einmalig 7 Ekstrinsik 28 Empiris 55 Eropa 25, 76 Ernest Bernheim 15

148 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? I Ibnu Sina 17 Menhir 98 Ilmu 13 Mesianisme 43 Ilmu pengetahuan 14 Metode 14 Ilmu sosial 6 Mesir kuno 17 Inferensi 64 Michael Adas 20 Inkuiri 28 Milenarisme 43 Intrinsik 28 Minangkabau 58 Invention 8 Moh. Ali 5, 7 Investigation 14 Moh. Hatta 5 Ismaun 2, 3, 6, 7, 12, 13, 25 Muhammad Yamin 6,16 Mulawarman 59 J Musolini 45 Jakarta 29 J. Bank 4 N John Tosh 5 Nana Supriatna 42 Joko Dolog 65 Nativisme 43 Nazi 22 K Negarakertagama 65 Nekara perunggu 83 Kapak lonjong 93 Nisbi 63 Kapak perunggu 82 NSDAP 22 Kapitalisme 44 Notulen rapat 61 Karl Marx 40 Nugroho Notosusanto 28 Kebenaran empiris 55 Kebenaran pragmatis 54 Kebenaran umum 14 O Kerajaan Kutai 61 Objektif 15, 38 Kisah 1,12 Opini 64 Konflik 9 Oral history 35, 64, 65 Kota Bandung 21 Kotawaringin 58 P Kritik eksternal 56 Pararaton 65 Kritik internal 56 Patung 62 Kronologi sejarah 25 Peloponesa 64 Kudungga 59 Pemilihan umum 54 Kuntowijoyo 13, 28 Penafsiran 15, 57 Kurikulum sejarah 30 Pengalaman 14 Penulisan sejarah 34, 49 L Perang Dunia I 10 Leopold von Ranke 4 Perang Dunia II 10 Lexi J. Moleong 65 Perencanaan wawancara 65 Liberalisme 16 Perhiasan 95 Liberal education 28 Periodisasi sejarah 24 Peristiwa ekonomi 10 Peristiwa politik 11 M Peristiwa sejarah 30 Majapahit 64 Peristiwa sosial 8 Mahayana 24 Perubahan sosial 8 Mataram 61 Phonograph 65 Materi wawancara 50 Marxisme 17

Sejarah SMA Kelas X 149 Pigeud 3 Sejarah politik 21, 22, 23 P.J.Blok 18 Sejarah sosial 18 Pratical value 28 Sejarawan 34 Prasasti Canggal 62 Sekutu 10 Prasasti Ciaruten 62 Selat Malaka 10,11, Prasasti Cidanghiang 60 Sidharta Gautama 24 Prasasti Dakuwu 62 Sidi Gazalba 63 Prasasti Dinoyo 61 Silsilah 2 Prasasti Jambu 62 Sir Charler Firt 4 Prasasti Kedu 61 Soeharto 11 Prasasti Kedukan Bukit 62 Sriwijaya 61 Prasasti Koleangkak 59 Sumber lisan 61 Prasasti Kota Kapur 61 Sumber sejarah 59 Prasasti Kutai 62 Sumber sekunder 60 Prasasti Ligor 62 Surat kabar 60 Prasasti Muara Cianten 62 Syajarotun 60 Prasasti Pasir Awi 62 Prasasti Talang Tuo 62 T Prasasti Telaga Batu 62 Tambo 3 Prasasti Wanua Tengah III 62 Tambo Minangkabau 58 Prasasti Tugu 62 Tape recorder 65 Punden berundak 99 Tarikh 2, 15 Pustaka 3 Tarumanegara 61 Teori koherensi 55 R Teori korespondensi 55 Rasional 29 Theravada 24 R. Abdul Jamali 6 Thucydides 64 R.A. Kartini 12, 13 Tutui teteek 58 Rationalism 14 Research 14 Revolusi Rusia 9 V Riwayat 2 Vajrayana 24 Robert V. Daniels 4 Verifikasi 56 Robin Wnks 4 Rochiati Wiriatmadja 5 W Ruang 6 Waktu 6 Wiranatakusuma 44 S Wisnu 59 Sarkopagus 99 Sartono Kartodirdjo 43 Sejarah 1 Y Sejarah agama 24 Yupa 59 Sejarah ekonomi 17 Sejarah intelektual 16 Sejarah kebudayaan 23 Z Sejarah keluarga 21 Zaman purba 70 Sejarah militer 23 Zaman islam 70

150 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku?