PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN JASA PADA PT. KERETA APIINDONESIA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR MODATRANSPORTASI TRAYEK - (Pada KA. Argo Bromo Anggrek)

Oleh: Fadjar Budi Satryo ( 02610181 ) Management Dibuat: 2008-07-23 , dengan 2 file(s).

Keywords: Strategi Pemasaran, Persaingan, Analisis SWOT

Penelitian ini dilakukan pada PT. Kereta Api dengan studi kasus pada kereta Argo Bromo Anggrek, dengan judul Perumusan Strategi Pemasaran Pada PT. Dalam Menghadapi Persaingan Antar Moda Transportasi Trayek Jakarta-Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat untuk digunakan bagi PT.Kereta Api Indonesia khususnya pada kereta api Argo Bromo Anggrek dalam menghadapi persaingan antar moda transportasi dengan menganalisa lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui strategi apa yang bisa dijalankan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan alat analisis Strenght, Weakness, Opportunities dan Threat (SWOT) untuk memperoleh dan mengetahui strategi apa yang bisa diterapkan atau dijalankan pada perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Kereta Api Indonesia harus memperhatikan semua elemen perusahaan, karena semua elemen tersebut memiliki peranan yang sangat penting untuk menyampaikan produk jasanya kepada konsumen sehingga konsumen tersebut dapat berubah menjadi pelanggan yang loyal. Selain itu, PT. Kereta Api Indonesia juga harus berani melakukan promosi terhadap produknya dengan harapan konsumen akan merasa lebih dekat. Strategi yang sesuai dengan perusahaan PT. Kereta Api Indonesia adalah strategi pengembangan jasa, dimana dalam pasar yang minimal sama dan keterbatasan dana dalam melakukan investasi awal maka PT. Kereta Api Indonesia harus meningkatan produk jasa Argo Anggrek, dengan harapan kereta api Argo Bromo Anggrek dan PT. Kereta Api Indonesia masih bisa bersaing dengan moda transportasi lainnya. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa persaingan dalam industri transportasi di Indonesia berjalan begitu ketat seiring dengan pasar yang terbuka lebar, namun dalam menghadapi persaingan tersebut setiap perusahaan hendaknya juga memperhatikan kualitas sarana dan prasarana yang dimilikinya. Begitu juga dengan PT.Kereta Api Indonesia yang harus tetap memperhatikan kualitas sumber daya manusia serta sarana dan prasarana selain misi sosial yang diemban. Sehingga, konsumen akan menjadi loyal bukan saja karena harga tiket yang murah namun lebih karena kualitas produk jasa yang ditawarkan.

The research was done at Indonesia Train Company (PT. Kereta Api Indonesia) by case study at Argo Bromo Anggrek train titled “Marketing Strategy Formulation at Indonesia Train Company (PT. Kereta Api Indonesia) in facing Competition Among Transportation Moda in Jakarta-Surabaya Line Section. The research aimed to find out the exact marketing strategy to be used by Indonesia Train Company, especially for Argo Bromo Anggrek train in facing competition among transportation moda by analyzing internal and external environment. Analytical tool used to find out strategies which could be run by the organization was Strength Weakness Opportunities and Threat (SWOT) analysis. The analysis able to find out what strategy to apply on the organization. According to the research and discussion, there could be concluded that Indonesia Train Company should pay attention to all company elements since all elements has major role in applying their product to the consumer so that the consumer could be a loyal customer. Beside, Indonesia Train Company should be dare to try the promotion for its product, so that the consumer would be closer. Strategy fitted with the Indonesia Train Company was service development strategy, where in the same market and limited fund in early investment, Indonesia Train Company should increase the service product of Argo Anggrek, so that Argo Bromo Anggrek and Indonesia Train Company would be able to compete with another transportation moda. From the research could be concluded that competition in transportation industry was so tight with wide-opened market It would be better that in facing the competition all organization should pay attention to the facility they had. So did Indonesia Train Company which should paid attention to the quality of human resource and facility beside the social mission. So that the consumer would be loyal, not just because of the cheaper ticket but also the quality of service product.