JURNAL STUDI KOMPARATIF KARAKTER TOKOH DALAM CERITA RAKYAT JAWA TENGAH RARA JONGGRANG DAN CERITA RAKYAT JAWA BARAT SANGKURIANG SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Pendidikan Bahasa, Sastra , dan Daerah

Oleh

Dwuan Desbe Yefti E1C010020

UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jalan Majapahit No.62 Telpon (0370) 623873 Fax 634918 Mataram NTB

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI

Jurnal skripsi dengan judul “Studi Komparatif Karakter Tokoh dalam Cerita Rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang dan Cerita Rakyat Jawa Barat Sangkuriang serta Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMP” telah disetujui oleh dosen pembimbing sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian program Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Jurusan Bahasa dan Seni.

Mataram, Januari 2015

Pembimbing I,

Dr. H. Rusdiawan, M.Pd NIP: 19570511 198203 1 002

STUDI KOMPARATIF KARAKTER TOKOH DALAM CERITA RAKYAT JAWA TENGAH RARA JONGGRANG DAN CERITA RAKYAT JAWA BARAT SANGKURIANG SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP Oleh: Dwuan Desbe Yefti Dosen Pembimbing I: Dr. H. Rusdiawan, M.Pd Dosen Pembimbing II: Drs. H. M. Natsir Abdullah, M.Ag Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Komparatif Karakter Tokoh dalam Cerita Rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang dan Cerita Rakyat Jawa Barat Sangkuriang serta Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMP. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu : (1) bagaimanakah karakter tokoh yang terdapat dalam cerita rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang dan cerita rakyat Jawa Barat Sangkuriang; (2) bagaimanakah persamaan dan perbedaan karakter tokoh yang terdapat dalam cerita rakyat Tengah Rara Jonggrang dan cerita rakyat Jawa Barat Sangkuriang; (3) bagaimanakah relevansi dari karakter yang terdapat dalam cerita rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang dan cerita rakyat Jawa Barat Sangkuriang dengan pembelajaran sastra di SMP. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan karakter tokoh yang terdapat dalam cerita rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang dan cerita rakyat Jawa Barat Sangkuriang dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMP. Teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah teori tentang struktur naratif. Teori ini dipelopori oleh Benny H. Hoed (2003). Teori struktur naratif model Hoed ini terdiri dari tujuh bentuk yaitu: (1) imanensi; (2) partinensi; (3) komutasi; (4) kompatibilitas; (5) integrasi; (6) sinkroni; dan (7) fungsi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah metode studi kepustakaan dan metode pencatatan. Pada metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) struktur naratif model Hoed yang terdapat dalam cerita rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang dan cerita rakyat Jawa Barat Sangkuriang yang merupakan bentuk dari imanensi antara lain, tema, tokoh dan penokohan, latar tempat, dan nilai budaya, (2) persamaan dan perbedaan yang terdapat pada cerita rakyat Rara Jonggrang dan cerita rakyat Sangkuriang terletak pada karakter tokoh dari masing-masing cerita rakyat tersebut, (3) struktur naratif yang terdapat dalam cerita rakyat Rara Jonggrang direlevansikan sebagai bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah tingkat SMP sebagai bentuk pemanfaatan hasil penelitian ini dalam jenjang pendidikan. Kata kunci: Struktur Naratif, Cerita Rakyat, Pembelajaran Bahasa dan Sastra

1

THE COMPARATIVE STUDY OF CHARACTERS FROM CENTRAL ’S FOLKLORE RARA JONGGRANG AND ’S FOLKLORE SANGKURIANG IN RELATION WITH THE LITERATURE STUDY AT JUNIOR HIGH SCHOOL

ABSTRACT This study entitled “The Comparative Study of Characters from Central Java’s Folklore Rara Jonggrang and West Java’s Folklore Sangkuriang in Relation with the Literature Study at Junior High School” raised two problems that were discussed in this thesis. The statement of problems : (1) how are the characters from the Central Java’s folklore Rara Jonggrang and West Java’s folklore Sangkuriang; (2) how do the differences and the similarities the characters from Central Java’s Rara Jonggrang and West Java’s Sangkuriang; (3) how do the relation from the characters in Central Java’s folklore Rara Jonggrang and West Java’s folklore Sangkuriang with the literature study at Junior High School. The aim of this study was to describe the characters existed in Central Java’s folklore Rara Jonggrang and West Java’s folklore Sangkuriang and also the relation with the literature study at Junior High School. This study used the theory of narrative structure to solve the two problems. Benny H. Hoed (2003) was a pioneer of this theory. The theory brought by Hoed about the narrative structure : (1) imanensi; (2) partinensi; (3) komutasi; (4) compatibility; (5) integration; (6) synchronization; and (7) function. This study used qualitative study. In collecting the data, literature study method and noting method were applied. Descriptive analysis was used in analyzing the data. The result of this study showed that (1) the narrative structure by Hoed in Central Java’s folklore Rara Jonggrang and West Java’s folklore Sangkuriang which was from the imanensi : theme, character and characterization, setting of places, and moral value, (2) similarities and differences of the characters from Central Java’s folklore Rara Jonggrang and West Java’s folklore Sangkuriang, (3) the narrative structure existed in Rara Jonggrang folklore was applied as the material for Indonesian Literature and Language in learning process at Junior High School and also the result of this study could be useful for educational field. Key words: narrative structure, folklore, literature and language learning process

2

A. PENDAHULUAN cerita rakyat dalam pembelajaran sastra. Meskipun dalam penelitian ini Rara Jonggrang merupakan salah terdapat dua cerita rakyat, tetapi satu cerita rakyat yang ada di Daerah peneliti hanya mengambil satu cerita Jawa Tengah. Cerita rakyat Rara rakyat yang akan dijadikan bahan Jonggrang sangat populer di berbagai pembelajaran. Seperti yang telah daerah yang ada di Indonesia, diketahui bahwa di dalam cerita rakyat khususnya di kalangan suku Jawa. Rara Jonggrang terdapat beberapa Rara Jonggrang sendiri merupakan pesan atau amanat yang dapat sebuah cerita rakyat yang mengisahkan dijadikan pedoman. Salah satunya tentang dikutuknya seorang putri yang yaitu di dalam cerita rakyat tersebut cantik jelita menjadi sebuah patung terdapat pesan “janganlah berbuat yang berbentuk candi karena curang karena akan berdampak buruk kecurangan yang telah dilakukannya. pada diri sendiri”. Diharapkan amanat Sangkuriang merupakan cerita yang terdapat dalam cerita rakyat rakyat yang mengisahkan tentang tersebut dapat dijadikan pedoman bagi terbentuknya Gunung Tangkuban generasi muda sehingga dalam Perahu. Dikarenakan tipu muslihat dari bertindak tidak “gegabah”. Oleh Dayang Sumbi yang akhirnya karena itu, berdasarkan paparan di membuat Sangkuriang marah sehingga atas, cerita rakyat Rara Jonggrang Sangkuriang menjebol bendungan dianggap lebih layak untuk dijadikan yang telah dibuatnya dan menendang media pembelajaran di SMP bila perahu yang tengah dikerjakannya dibandingkan dengan cerita rakyat sampai terbalik. Kemudian masyarakat Sangkuriang yang berasal dari Jawa Jawa, khususnya suku Sunda Barat. menyebutnya dengan Gunung Berdasarkan latar belakang di atas, Tangkuban Perahu. peneliti menentukan rumusan masalah Untuk menjaga kelestarian yaitu: (1) Bagaimanakah karakter kebudayaan daerah seperti cerita tokoh yang terdapat dalam cerita rakyat adalah dengan rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang memperkenalkannya kepada peserta dan cerita rakyat Jawa Barat didik melalui pendidikan formal di Sangkuriang?; (2) Bagaimanakah SMP pada pembelajaran Bahasa dan persamaan dan perbedaan karakter Sastra Indonesia. Pada umumnya tokoh yang terdapat dalam cerita pembelajaran sastra hanya berkaitan rakyat Jawa Tengah Rara Jonggrang dengan puisi, novel, dan cerpen, dan cerita rakyat Jawa Barat sedangkan cerita rakyat jarang Sangkuriang?; (3) Bagaimanakah dipergunakan sebagai media relevansi dari karakter tokoh yang pembelajaran sastra dikarenakan terdapat dalam cerita rakyat Jawa kurangnya media yang mendukung. Tengah Rara Jonggrang dan cerita Serta perlu dilakukan upaya perbaikan rakyat Jawa Barat Sangkuriang dengan materi dengan mengaitkan unsur sastra pembelajaran sastra di SMP?. daerah yaitu dengan memasukkan Berdasarkan rumusan masalah di atas,

3 tujuan penelitian ini yaitu: (1) berasal dari cerita rakyat Rara mendeskripsikan karakter tokoh yang Jonggrang dan cerita rakyat terdapat dalam cerita rakyat Jawa Sangkuriang. Tengah Rara Jonggrang dan cerita Data dalam penelitian ini adalah rakyat Jawa Barat Sangkuriang; (2) kata-kata, kalimat dan uraian cerita mendeskripsikan persamaan dan yang terdapat dalam cerita rakyat Rara perbedaan karakter tokoh yang Jonggrang dan cerita rakyat terdapat dalam cerita rakyat Jawa Sangkuriang. Sumber data dalam Tengah Rara Jonggrang dan cerita penelitian ini yaitu teks cerita rakyat rakyat Jawa Barat Sangkuriang; (3) Rara Jonggrang dan Sangkuriang, Mendeskripsikan relevansi dari buku-buku, pdf dan internet. Metode karakter tokoh yang terdapat dalam pengumpulan data yang digunakan cerita rakyat Jawa Tengah Rara dalam penelitian ini yaitu studi pustaka Jonggrang dan cerita rakyat Jawa dan metode catat. Data yang telah Barat Sangkuriang dengan dikumpulkan melalui studi pembelajaran sastra di SMP. Adapun kepustakaan dan metode catat manfaat dari penelitian ini yaitu: (1) selanjutnya akan diidentifikasi. Karena secara teoritis (memberikan tambahan penelitian ini merupakan penelitian pengetahuan kepada pembaca tentang kualitatif dan data yang diperoleh pemahaman terhadap cerita rakyat dan adalah dalam bentuk verbal atau kata, memberikan bahan rujukan bagi maka metode analisis yang digunakan peneliti berikutnya yang melakukan adalah metode kualitatif deskriptif. penelitian yang sama atau berkaitan dengan topic penelitian ini); (2) secara C. PEMBAHASAN praktis (objek dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan 1. Karakter Tokoh dalam Cerita sebagai salah satu sumber bahan Rakyat Rara Jonggrang dan belajar di SMP dan sederajat, Cerita Rakyat Sangkuriang diharapkan hasil penelitian ini dapat 1.1 Analisis Karakter Tokoh yang menambah wawasan peserta didik Terdapat dalam Cerita Rakyat dalam mengapresiasi cerita rakyat). Rara Jonggrang dan Cerita Rakyat Sangkuriang B. METODE PENELITIAN Berdasarkan Teori Struktur Naratif Model Hoed Jenis penelitian ini adalah a) Cerita rakyat Rara Jonggrang penelitian kualitatif, yaitu penelitian (1) Imanensi yang tidak menggunakan perhitungan. a) Unsur Intrinsik Dalam ilmu sastra, sumber datanya Tema: cinta tak sampai. berupa naskah karya sastra. Data yang Tokoh dan penokohan: digunakan sebagai dasar penelitian ini Joko (gagah berwujud kata-kata, kalimat-kalimat perkasa, sakti, licik), Prabu atau teks-teks yang terdapat dalam Baka (sakti), Prajurit cerita rakyat tersebut. Sumber data Prambanan (penakut), Rara

4

Jonggrang (pendendam, tokoh yang terdapat dalam kedua licik), Bandawasa (sakti), cerita rakyat tersebut. Persamaan dan dayang istana dan perbedaan tersebut adalah sebagai perempuan-perempuan berikut. desa (penurut), makhluk a) Persamaan halus (penurut). Persamaan-persamaan karakter Latar atau setting: Jawa tokoh yang terdapat dalam cerita Tengah, Kerajaan rakyat Rara Jonggrang dan cerita Prambanan, Istana rakyat Sangkuriang adalah sebagai Prambanan, Hutan. berikut: b) Unsur Ekstrinsik (1) Dalam cerita rakyat Rara Nilai budaya: meminang. Jonggrang (Jawa Tengah) maupun b) Cerita rakyat Sangkuriang cerita rakyat Sangkuriang (Jawa Barat) (1) Imanensi tokoh utama pria yang terdapat dalam a) Unsur Intrinsik kedua cerita rakyat tersebut memiliki Tema: cinta tak sampai. karakter yang kuat dan gagah perkasa. Tokoh dan penokohan: Kedua tokoh tersebut yaitu Bandung Dayang Sumbi (keras Bandawasa (cerita rakyat Rara kepala, penyayang, rela Jonggrang) dan Sangkuriang (cerita berkorban), Sangkuriang Sangkuriang) (egois, keras kepala, kuat), (2) Kedua putri yaitu Rara Jonggrang Prabu Galuga (baik), celeng (cerita rakyat Rara Jonggrang) dan Wayung Hyang (baik), Dayang Sumbi (cerita rakyat anjing si Tumang (baik). Sangkuriang) merupakan putri raja. Latar atau setting: b) Perbedaan Parahiayang (Priangan) Perbedaan-perbedaan karakter Jawa Barat, Hutan. tokoh yang terdapat dalam cerita b) Unsur Ekstrinsik rakyat Rara Jonggrang dan cerita Nilai budaya: meminang rakyat Sangkuriang adalah sebagai berikut: 2. Persamaan dan Perbedaan (1) Dalam cerita rakyat Rara Karakter Tokoh pada Cerita Jonggrang (Jawa Tengah) dan cerita Rakyat Jawa Tengah Rara rakyat Sangkuriang (Jawa Barat), Jonggrang dan Cerita kedua tokoh utama wanita yang Rakyat Jawa Barat merupakan seorang putri raja tidak Sangkuriang selalu memiliki watak yang sama. Pada cerita rakyat Rara Jonggrang, Setelah menganalisis struktur tokoh utama wanita yaitu Rara naratif yang terdapat dalam cerita Jonggrang memiliki watak yang rakyat Rara Jonggrang dan cerita pendendam dan keras kepala, rakyat Sangkuriang, peneliti sedangkan pada cerita rakyat menyimpulkan bahwa terdapat Sangkuriang, tokoh utama wanita persamaan dan perbedaan dari karakter

5 yaitu Dayang Sumbi memiliki watak menunjukkan relevansi isi cerita rakyat yang baik dan penyayang. Rara Jonggrang dengan lingkungan (2) Dalam cerita rakyat Rara mereka. Jonggrang (Jawa Tengah), Rara Jonggrang tidak menerima cinta dari D. PENUTUP Bandung Bandawasa dikarenakan Bandung Bandawasa telah membunuh 1. Simpulan ayah dari Rara Jonggrang. Kemudian pada cerita rakyat Sangkuriang (Jawa Berdasarkan pada hasil penelitian Barat), Dayang Sumbi menolak cinta yang telah dilakukan, dapat diambil dari Sangkuriang dikarenakan simpulan sebagai berikut: Sangkuriang adalah anak kandung dari 1) Karakter tokoh dalam cerita rakyat Dayang Sumbi. Rara Jonggrang (Jawa Tengah) dan cerita rakyat Sangkuriang 3. Relevansi Cerita Rakyat Rara (Jawa Barat) antara lain: Jonggrang terhadap (a) Dalam cerita rakyat Rara Pembelajaran Sastra di SMP Jonggrang maupun cerita rakyat Sangkuriang terdapat Objek maupun hasil dari penelitian bebarapa tokoh dan karakter. ini dapat direlevansikan terhadap (b) Tokoh dan karakter yang pembelajaran di sekolah, khususnya terdapat dalam cerita rakyat pada pembelajaran sastra di SMP. Rara Jonggrang (Jawa Adapun mata pelajaran yang terkait Tegah) antara lain: (1) Joko dengan penelitian ini yaitu pada mata Bandung (Bandung pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Bandawasa): gagah perkasa, di SMP. SK-KD yang berkaitan sakti, licik; (2) Prabu Baka: dengan objek penelitian ini yaitu sakti; (3) Prajurit Prambanan: menemukan hal-hal menarik dari penakut; (4) Rara Jonggrang: dongeng yang diperdengarkan dan pendendam, licik; (5) menunjukkan relevansi isi dongeng Bandawasa: sakti; (6) dayang yang diperdengarkan dengan situasi istana (Bibik Emban) dan sekarang. SK-KD tersebut terdapat perempuan-perempuan desa: pada kelas VII semester 1. Dalam SK- penurut; dan (7) makhluk KD tersebut siswa diharapkan mampu halus, jin, setan dan dedemit: menemukan hal-hal menarik yang penurut. terdapat pada cerita rakyat Rara (c) Tokoh dan karakter yang Jonggrang, sebagaimana diketahui terdapat dalam cerita rakyat Rara Jonggrang merupakan objek Sangkuriang (Jawa Barat) dalam penelitian ini. Hal-hal menarik antara lain: (1) Dayang tersebut dapat berupa unsur instrinsik Sumbi: keras kepala, maupun unsur ekstrinsik yang terdapat penyayang, rela berkorban; dalam cerita rakyat Rara Jonggrang. (2) Sangkuriang: egois, keras Selain itu, siswa juga diminta untuk kepala, kuat; (3) Prabu

6

Galuga: baik; (4) celeng di kelas VII semester 1 yaitu pada (Wayung Hyang): baik; dan mata pelajaran Bahasa dan Sastra (5) anjing (si Tumang): baik. Indonesia dengan SK-KD menemukan hal-hal menarik dari 2) Persamaan dan perbedaan karakter dongeng yang diperdengarkan dan tokoh pada cerita rakyat Rara menunjukkan relevansi isi dongeng Jonggrang (Jawa Tengah) dan yang diperdengarkan dengan cerita rakyat Sangkuriang (Jawa situasi sekarang. Barat) antara lain: (a) Dalam cerita rakyat Rara 2. Saran Jonggrang (Jawa Tengah) maupun cerita rakyat Berdasarkan hasil analisis cerita Sangkuriang (Jawa Barat) rakyat Rara Jonggrang dan cerita tokoh utama pria yang terdapat rakyat Sangkuriang serta relevansinya dalam kedua cerita rakyat dengan pembelajaran sastra di SMP, tersebut memiliki karakter maka peneliti menyarankan penelitian yang kuat dan gagah perkasa. ini dapat dijadikan sebagai acuan Kedua tokoh tersebut yaitu untuk penelitian berikutnya yang Bandung Bandawasa (cerita berkaitan dengan struktur naratif Hoed rakyat Rara Jonggrang) dan dan sebagai pemilihan bahan ajar Sangkuriang (cerita (materi ajar) pada pembelajaran sastra Sangkuriang) di SMP. Cerita rakyat Rara Jonggrang (b) Dalam cerita rakyat Rara dapat dijadikan sebagai bahan ajar di Jonggrang (Jawa Tengah) dan SMP kelas VII semester 1 yaitu pada cerita rakyat Sangkuriang mata pelajaran Bahasa dan Sastra (Jawa Barat), kedua tokoh Indonesia dengan SK-KD menemukan utama wanita yang merupakan hal-hal menarik dari dongeng yang seorang putri raja tidak selalu diperdengarkan dan menunjukkan memiliki watak yang sama. relevansi isi dongeng yang Pada cerita rakyat Rara diperdengarkan dengan situasi Jonggrang, tokoh utama wanita sekarang. yaitu Rara Jonggrang memiliki watak yang pendendam dan DAFTAR PUSTAKA keras kepala, sedangkan pada Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme cerita rakyat Sangkuriang, Guru dalam Pembelajaran. tokoh utama wanita yaitu Surabaya: Insan Cendekia. Dayang Sumbi memiliki watak yang baik dan penyayang. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan 3) Relevansi cerita rakyat Rara Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Jonggrang (Jawa Tengah) terhadap pembelajaran sastra di SMP yaitu dapat dijadikan sebagai bahan ajar

7

Danandjaya, James. 1994. Folklor Ikranegara, Tira. 2008. Asal Mula Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Candi Roro Jonggrang. Surabaya: Utama Grafiti. Serba Jaya.

Endraswara, Suwardi. 2009. ______. 2008. Sangkuriang. Metodologi Penelitin Folklor: Surabaya: Serba Jaya. Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. KBBI. 2006. Surabaya: Kashiko.

______. 2014. Metodologi Penelitian Khairunnisa. 2003. Nilai Pendidikan Sastra Bandingan. Jakarta: Bukupop. Cerpen Guru Karya Putu Wijaya dan Kaitannya dengan Faruk. 2012. Pengantar Sosiologi Pembelajaran Sastra di SMA Sastra:dari Srukturalisme Genetik (Skripsi). Mataram: Universitas sampai Post-Modernisme. Mataram. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kusumah, Siti Dloyana dan Bimbam http://id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung H.S. Purwana. 2011. Kearifan _Tangkuban_Parahu (diakses pada Lokal di Tengah Modernisasi. hari Minggu tanggal 10 Agustus Yogyakarta: Pusat Penelitian dan pukul 20.00 WITA). Pengembanga Kebudayaan. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Jawa_B Kuswarini, Atin. 2013. Kajian arat (diakses pada hari Kamis Psikologis Tokoh Utama dan tanggal 17 Juli 2014 pukul 17.24 Nilai-Nilai Pendidikan dalam WITA). Novel di Bawah Kebesaran-Mu, Hamba Takluk Karya http://id.m.wikipedia.org/wiki/Jawa_T Taufiqurrahman Al-Azizy: engah (diakses pada hari Rabu Persfektif Abraham Maslow tanggal 16 April 2014 pukul 20.00 (Skripsi). Mataram: Universitas WITA). Mataram. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Rara_Jo Mahrif, Salehudin. 1994. Studi nggrang (diakses pada hari Jumat Komparatif Nilai Sosial Cerpen tanggal 16 Mei 2014 pukul 19.32 Mis Karya Putu Wijaya dengan WITA). Seorang Anak Di Mata Ibunya Karya Sori Siregar Serta http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sangkur Hubungannya dengan Materi iang_(legenda) (diakses pada hari Pembelajaran Sastra di SMTA Rabu tanggal 17 Juli 2014 pukul (Skripsi). Mataram: Universitas 17.39 WITA). Mataram.

8

Moleong, Lexi J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Setyana, Agustien dkk. 1999. Buku Pintar Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu Semarang.

Sufanti, Main. 2012. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.

Supriati, Hendri. 2004. Studi Komparatif Unsur Intrinsik Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam Karya S.T Alisyahbana dan Novel Kalau Tak Untung Karya Selasih (Skripsi). Mataram: Universitas Mataram.

Wahidah, Baiq. 2002. Studi Komparatif Nilai Sosial Cerpen Nyonya Kathy Karya Gegar Prahara dengan Cerpen Nyonya Muler Karya N. Marewo (Skripsi). Mataram: Universitas Mataram.

9