Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018

KLASIFIKASI DAN SISTIM PEWARISAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL PADA MASYARAKAT KAUR PROVINSI

Oleh : Efrianto

Abstract

Traditional medicine is one way that is used by some people to heal themselves when they experience health problems. The main character in traditional medicine is known as a dukun. The development of time and science did not cause the methods of traditional medicine to be lost in people’s lives, as found in the lives of the people of Kaur, Bengkulu Province. This paper aims to explain how the classification and inheritance system of traditional medicine in the lives of the people of Kaur. This type of research is descriptive qualitative by interviewing several people who are traditional medical staff (traditional healers) and community leaders. This research was conducted in Bintuhan, South Kaur Subdistrict, Kaur with data collection techniques, namely through interviews, observation, documentation, and literature studies using technical analysis of interactive data models. This paper explains that in traditional medicine actually has stratification based on the expertise of each shaman. In view of the inheritance process there are two patterns, namely formal and informal, this factor is what causes the world of traditional medicine to survive and be found in the lives of people in Kaur. Keywords: Inheritance, Classification, and Traditional Medicine.

Pendahuluan pola berbeda dalam mengatasi rasa sakit Masyarakat dimanapun berada, ketika yang mereka rasakan. mengalami gangguan kesehatan akan Masyarakat modern adalah masyarakat berusaha untuk melawan setiap penyakit yang mempergunakan teknik pengobatan yang mereka rasakan. Cara yang dilakukan modern dalam proses penyembuhannya masyarakat untuk menghadapi penyakit hal ini terlihat dari penggunaan alat- ini tidaklah sama, respon yang mereka alat modern, obat-obat yang digunakan berikan tergantung dari tingkat pendidikan, juga kebanyakan dari zat-zat kimia, atau ekonomi dan tempat tinggal. Koentjaranigrat dalam mendiagnosa suatu penyakit selalu menjelaskan bahwa masyarakat dapat dihubungkan dengan kuman atau virus dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu yang menyerang tubuh.1 Pendekatan masyarakat tradisional dan modern. Dua berbeda dilakukan oleh masyarakat kelompok masyarakat ini memiliki cara dan tradisional ketika mereka merasakan ada

1 Koentjaraningrat, 1990 “Pengantar Ilmu Antropologi” Jakarta : Rineka Cipta, hal 99.

19 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 penyakit dalam tubuh mereka. Cara mereka Faktor inilah yang menyebabkan mengobati penyakit masih menganut nilai- dalam kehidupan masyarakat di Kaur masih nilai tradisional yang merupakan kekayaan ditemukan dukun-dukun yang hampir di budaya masyarakatnya. Langkah-langkah seluruh wilayah Kaur. Catatan tentang Kaur yang mereka lakukan dengan memakai yang menjelaskan tentang pengetahuan ramuan-ramuan dan mantera-mantera dalam masyarakat terhadap pengobatan tradisional proses pengobatannya. Dalam mendiagnosa ditemukan dalam tulisan William Marsden penyakit sering dihubungkan dengan yang berjudul Sejarah Sumatera menjelaskan makhluk-makhluk halus (alam gaib).2 Tokoh tentang pengetahuan masyarakat di Kaur utama dalam pengobatan tradisional dikenal tentang jenis daun, akar atau batang yang dengan sebutan dukun, orang inilah yang bisa memberikan kesehatan pada masyrakat.4 menentukan jenis sakit dan obat yang harus Sastra lisan masyarakat Kaur yang dijelaskan digunakan untuk menyembuhkan pasiennya. oleh Zulkarnaini menyatakan bahwa ketika kerajaan Kaur berkuasa, Pangeran Cukai Menurut Talcot Parsons masyarakat sebagai tokoh utama dalam kehidupan tradisional (gemeinschaft) memiliki ciri-ciri masyarakat memiliki kemampuan untuk masih bertahan pada adat istiadat, tolong mengobati masyarakatnya.5 menolong, mementingkan kebersamaan, homogen, belum terlalu dipengaruhi Informasi diatas menjelaskan oleh perubahan yang datang dari luar.3 bahwa dukun sebagai tokoh utama dalam Masyarakat Kaur di Propinsi Bengkulu pengobatan tradisional telah hadir dalam berdasarkan ciri-ciri masyarakat menurut jangka waktu lama dan sampai saat ini Talcot Parsons masih tergolong dalam masih dipertahankan dalam kehidupan kelompok masyarakat tradisional. Faktor masyarakat Kaur. Ada beberapa faktor yang ini menyebabkan di kawasan ini masih ada menyebabkan dukun dalam kehidupan masyarakat yang memiliki kepercayaan masyarakat Kaur masih dipertahankan yaitu bahwa setiap penyakit timbul karena adanya masih berlangsungnya proses pewarisan dan makhluk-makhluk halus yang marah kepada keberadaan mereka masih dibutuhkan oleh manusia. Makhluk tersebut marah, karena masyarakat. Dalam konteks inilah tulisan manusia telah mengusik ketenangan mereka. ini ingin menjelaskan tentang klasifikasi dan Hampir setiap ada anggota masyarakat yang bagaimana proses pewarisan dalam sistim sakit, baik anak-anak atau orang dewasa pengobatan tradisional di Kaur. dikaitkan dengan perilaku atau aktivitas- Untuk menjawab tujuan penulisan aktivitas orang itu sebelumnya merasa sakit. maka dilakukan pengumpulan data melalui Perkembangan selanjutnya memperlihatkan observasi dan wawancara. Observasi bahwa proses seseorang menjadi sakit bukan dilakukan di Kabupaten Kaur Propinsi saja berkaitan dengan hal-hal gaib, namun Bengkulu pada bulan April 2017, juga disebabkan karena prilaku dan gaya pengumpulan data dilakukan melalui hidup selama ini.

2 Ibid 3 Selo Soemardjan, 1993 “Masyarakat dan Manusia dalam Pembangunan”. Jakarta: Pusakata Sinar Harapan, 62 - 68 4 William Marseden, F.R.S, 2016 “ Sejarah Sumatera “ The History Of Sumatera” Yogyakarta : PT. Indoliterasi, hal 155 5 Wawancara dengan Zulkarnaini Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017

20 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 wawancara dengan pendekatan sejarah lisan itu pewarisan diartikan sebagai suatu proses yaitu sebuah pendekatan yang mengandalkan peralihan nilai-nilai yang diberikan oleh ingatan dari tangan pertama yang dituturkan generasi tua ke generasi muda”. Tujuan secara lisan ketika diwawancarai.6 Motede pewarisan adalah untuk mengenalkan nilai, ini digunakan karena terbatasnya sumber norma, dan adat istiadat dalam hidup kepada tertulis yang bisa memberikan informasi generasi baru. Dalam Konteks pewarisan terkait tujuan penulisan. pengobatan tradisional proses pembelajaran tidak berlangsung secara formal adakalanya Menurut Taufik Abdullah pendekatan berlangsung diluar logika manusia.10 sejarah lisan merupakan salah satu cara untuk merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah yang kurang memiliki sumber- Hasil dan Pembahasan sumber tertulis.7 Penggunaan metode sejarah Gambaran Umum Kaur11 lisan akan menjawab tujuan penulisan yaitu Kaur merupakan kelompok masyarakat menjelaskan tentang bagaimana proses yang tersebar di beberapa daerah di Bintuhan pewarisan ilmu dalam sistim pengobatan Kecamatan Kaur Selatan, Tanjung Iman tradisional dan bagaimana klasifikasi kecamatan Kaur Tengah, Padang Guci dukun di Kaur. Untuk itu perlu dijelaskan Kecamatan Kaur Utara dan di pesisir pantai beberapa hal terkait dengan klasifikasi dan sebelah barat Sumatera. Masyarakat Kaur sistim pewarisan dalam dunia pengobatan dikenal juga dengan sebutan Suku Kaur, tradisional di daerah Kaur. secara umum mendiami wilayah teritorial Klasifikasi menurut kamus besar Kabupaten Kaur. Suku Kaur berasal dari Bahasa adalah pengelompokan dataran tinggi bukit barisan yang merupakan atau golongan menurut kaidah atau standar wilayah yang juga dihuni oleh orang Rejang yang ditetapkan.8 Berbicara klasifikasi dan Pasemah dari wilayah Palembang, dalam dunia pengobatan tradisional maka orang Lampung, dan orang Minangkabau. pengelompokan ini ditentukan dari ilmu yang Masyarakat yang datang dari berbagai mereka kuasai. Sedangkan Pewarisan identik wilayah sekitar provinsi Bengkulu inilah dengan proses belajar karena manusia akan yang kemudian membangun pemukiman belajar menerima unsur-unsur budaya yang dan membentuk komunitas masyarakat baru lama dan proses pewarisan bisa berlangsung yaitu masyarakat Suku Kaur. sepanjang kehidupan manusia.9 Di samping

6 Purwanto, B. 2006. Gagalnya Historiografi Indonesiasentris?!. Yogyakarta : Ombak. 7 Abdullah, Taufik. 1982. “Di Sekitar Pencarian dan Penggunaan Sejarah Lisan”, Lembaran Berita Sejarah Lisan, Nomor 9. Jakarta : Arsip Nasional Republik Indonesia. 8 https://kbbi.web.id/klasifikasi diambil pada tanggal 20 Oktober 2018. 9 Nur Ika Anisa dkk 2017 “Pewarisan Ilmu Dukun dalam Sistem Penyembuhan Tradisional” dalam Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 30, No. 1, tahun 2017, hal. 48-58. 10 Hermansyah, 2010 “ Ilmu gaib di Kalimantan Barat” Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), hal 5 11 Diolah dari Laporan Pencatatan Warisan Budaya Tak Benda yang dilakukan oleh Refisrul dan Kawan di Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan tahun 2012. Disamping itu digunakan tulisan dari Zusneli Zubir dkk, 2010 “ Kaur dalam Lintasan Sejarah” Bintuhan: Pemerintah Daerah Kaur, Undri, 2012 “Laporan Survey Lapangan Di Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu” Padang : Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang dan Zusneli Zubir, 2011 “Kaur Dari Kewedanaan Hingga Menjadi Kabupaten Kaur; Perjalanan Sejarah Pemerintahan Kaur. Makalah ini dipresentasikan Dalam Seminar Sejarah dan Budaya Kaur, tanggal 18-19 Mei 2011, di Bintuhan. Diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur

21 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018

Percampuran ini kemudian berkembang masyarakat di Kaur, seorang dukun adalah menjadi marga-marga dalam Suku Kaur, orang yang dipercaya secara turun temurun seperti percampuran antara orang Pasemah dapat mencegah berbagai penyakit yang dan orang Kaur yang dimulai dengan diakibatkan oleh makhluk halus, sebab mendirikan sebuah pemukiman di wilayah seorang dukun memiliki kemampuan untuk hulu sungai Air Tetap sehingga terbentuklah berbicara dengan hal-hal gaib.13 Marga Ulu Tetap. Kemudian mereka Berbicara dalam konteks kelampauan menggabungkan diri dengan orang Kaur dukun merupakan jabatan yang cukup yang bermukim di Marga Muara Tetap dan diperhitungkan dalam kehidupan masyarakat menjadi marga Tetap. Ada juga percampuran di Kaur. Terbatasnya fasilitas kesehatan dan orang-orang yang berasal dari Dataran Tinggi tenaga kesehatan menyebabkan seseorang Palembang yang bermukim di wilayah Muara yang mendapat penyakit harus berobat ke Nasal dan membentuk Marga Ulu Nasal. dukun. Pentingnya dukun pada masa lampau Masyarakat suku Kaur hidup menyebabkan dukun mempunyai tingkatan berkelompok mendiami wilayah batas tersendiri. kekuasaan teritorial tertentu yang kemudian membentuk kelompok masyarakat adat. Tingkatan pertama14 Kelompok-kelompok tersebut dianataranya Tingkat pertama adalah dukun adalah masyarakat adat Suku Semende Nasal, kebanyakan yang diisi oleh orang-orang Semende Ulu Nasal, Semende Banding yang dipandang memiliki kemampuan Agung, Semende Muara Sahung, Semende oleh masyarakat. Sehingga orang ini sering Kaur Tanjung Agung, Marga Sambat, dan diminta oleh masyarakat untuk mengobati Suku Kaur Nasal. Mayoritas masyarakat penyakit yang mereka derita. Lazimnya pada Suku Kaur memeluk agama Islam. Bahasa zaman dahulu orang – orang ini tersebar di sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat banyak kampung. Status dan jabatan dukun suku Kaur adalah bahasa Kaur yang termasuk kebanyakan diperoleh dari masyarakat, ke dalam rumpun bahasa Melayu Tengah. ketika seseorang berhasil mengobati penyakit maka informasi ini berkembang dari mulut ke Klasifikasi Dukun mulut. Semakin berkembang cerita tersebut Tokoh utama dalam dunia pengobatan semakin banyaklah orang yang datang tradisional dikenal dengan nama dukun. berobat. Dukun sebagai alternatif yang memungkinkan manusia dapat terhindar dari penyakit dan Tingkat ke dua15 berfungsi memperlancar perubahan jiwa atau Dukun kampung jabatan ini diisi oleh rohani dalam diri seseorang serta membangun orang-orang yang diangkat oleh kepala hubungan komunikasi antar manusia, alam kampung /dipati untuk menjadi orang dan Tuhan.12 Istilah dukun sesungguhnya yang paling bertanggungjawab dalam telah lama hadir dan dikenal dalam kehidupan mengatasi dan mencarikan solusi dari suatu

12 Aris LO, 2012 “Fungsi Ritual Kaago-Ago (Ritual Pencegah Penyakit) Pada Masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara. Dalam Jurnal Komunitas 4 (1):1-11 13 Arwan Tuti Artha, 2007 “Dunia Spiritual Soeharto: Menelusuri Laku Ritual, Tempat-Tempat, dan Guru Spiritualnya” Yogyakarta: Galangpress Group, hal 50 14 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017

22 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 penyakit yang sedang mewabah. Faktor Observasi yang dilakukan di Kaur utama yang menentukan seseorang menjadi menjelaskan bahwa dalam kehidupan dukun kampung adalah kemampuan secara masyarakat Kaur, terutama pada masa pengobatan, pengalaman/usia serta keluasan lampau terdapat dukun dengan berbagai dalam bergerak. Dukun kampung baru klasifikasi antara lain : diminta bantuannya ketika dukun kebanyakan mengalami kesulitan untuk menyembuhkan 1. Dukun Obat17 suatu penyakit. Lazim dalam setiap kampung Dukun obat merupakan profesi yang dukun kampung hanya dua orang yang terdiri hingga saat ini masih banyak ditemukan di dari satu wanita yang khusus untuk proses wilayah Kaur. Para dukun obat yang berjenis kelahiran dan anak balita serta satu laki-laki kelamin laki-laki dan perempuan ini sanggup untuk berbagai penyakit. mengobati berbagai penyakit, baik penyakit dalam maupun luar. Keahlian para dukun 16 Tingkat ketiga obat didapatkan melalui kekuatan gaib, baik Dukun marga jabatan ini diisi oleh lewat media mimpi maupun diterima ketika orang-orang yang diangkat oleh kepala marga seseorang telah sembuh dari suatu penyakit (pasirah) untuk menjadi orang yang paling yang tergolong berat dan lama. bertanggungjawab dalam mengatasi dan Pengobatan yang dilakukan oleh mencarikan solusi dari suatu penyakit yang dukun obat merupakan perpaduan antara sedang mewabah. Dukun marga baru diminta penggunaan ramuan (obat) dan mantra. bantuannya ketika dukun kebanyakan Mantra-mantra ini biasanya berupa nukilan dan kampung mengalami kesulitan untuk ayat-ayat dari Al Qur’an atau mantra/mantra menyembuhkan suatu penyakit. Lazim dalam yang sifatnya adalah kepercayaan lokal setiap kampung dukun kampung hanya dua masyarakat. Di daerah Kaur, mantra tersebut orang yang terdiri dari satu wanita yang dikenal dengan istilah tawar, sehingga khusus untuk proses kelahiran dan anak balita muncul istilah tawar gigi, tawar lipan, tawar serta satu laki-laki untuk berbagai penyakit. ular, tawar sakit perut, dan lain sebagainya. Informasi diatas menggambarkan Setiap dukun obat biasanya memiliki bahwa pada masa lampau sesungguhnya keahlian melakukan berbagai tawar. telah dikenal istilah rujukan. Ketika penyakit 18 itu menjangkit seseorang maka dukun 2. Dukun Bayi kebanyakanlah yang mengobati, ketika Para dukun bayi biasanya berjenis proses ini gagal dilanjutkan dengan dukun kelamin perempuan karena dinilai lebih kampung setelah itu baru dilanjutkan dukun mengerti tentang perawatan bayi. Diperlukan marga. Faktor inilah yang menyebabkan keahlian tertentu untuk menjadi seorang seseorang dukun akan mencari murid untuk dukun bayi karena pertama, seorang dukun mewariskan ilmu yang mereka miliki, bayi dituntut untuk mampu mendeteksi sebab proses pewarisan ilmu memberikan penyakit si bayi. Kedua, penanganan keyakinan orang akan tempat berobat. terhadap bayi membutuhkan perawatan yang

15 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017 16 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017 17 Wawancara dengan Hasan Basri dukun tradisional di Kaur pada tanggal 8 Mei 2017

23 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 sangat hati-hati mengingat keadaan fisik bayi tata cara pelaksanaan yang telah diwariskan yang masih sangat lemah. secara turun-temurun. Dukun bayi biasanya melakukan Dukun bersalin juga bertugas melakukan pengobatan dengan cara mengurut, memijat, proses persalinan dengan bantuan minimal dan membedaki bagian-bagian tubuh untuk dua orang lainnya. Setelah persalinan pengobatan. Selain itu, ibu yang menyusui bayi disambut dengan upacara adat, yang bayi juga mendapatkan perawatan dari disesuaikan dengan status sosial keluarganya, dukun bayi karena kesehatan ibu sangat rakyat biasa atau bangsawan. Jika keluarga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan termasuk keturunan bangsawan, maka bayi yang disusuinya. Dukun bayi biasanya peralatan upacara yang digunakan harus memberikan beberapa pantangan makanan berwarna kuning, baik warna pada tempat dan minuman untuk ibu yang sedang tidur, popok, tempat sesajen, sarung ayunan, menyusui dan harus minum ramuan obat dan sebagainya. Namun, jika keluarga tertentu yang telah diberikan oleh dukun tersebut berstatus rakyat biasa, maka warna bayi. peralatan yang digunakan untuk upacara adat tidak terikat akan warna. 3. Dukun Bersalin19 20 Dukun bersalin melakukan tugasnya 4. Dukun Ahli Patah untuk merawat seorang wanita hamil sejak Dukun ini ahli dalam pengobatan patah sebelum melahirkan, ketika melahirkan, dan tulang bahkan sampai tulang yang remuk setelah melahirkan. Tugas ini dimulai ketika sekalipun. Keahlian dukun ini terletak dalam seorang yang mengandung memasuki usia 7 hal memijit bagian tulang yang patah. Ketika bulan. Sejak saat itu dukun bayi senantiasa memijit, dukun ini menggunakan keterampilan merawat calon ibu dengan cara memandikan dalam memijat sekaligus ilmu kebatinannya. memakai ramuan berupa bunga-bunga Tulang yang patah dapat disembuhkan hanya dan mantra-mantra tertentu. Prosesi yang dalam hitungan hari, biasanya berkisar antara dinamakan bedudus atau mandi-mandi 3 sampai 7 hari. Keahlian memijat dipadukan bertujuan agar sang calon ibu dan bayi dengan penggunaan ramuan menjadi kunci terhindar dari berbagai macam penyakit, pengobatan ini. baik penyakit biasa maupun penyakit yang Ramuan yang dipakai biasanya terbuat disebabkan oleh roh halus. dari daun serai yang ditumbuk halus Prosesi berdudus atau mandi-mandi, kemudian ditempelkan pada bagian yang di awali dengan meletakan air untuk mandi patah. Selain serai ada juga dukun yang ke dalam antang atau guci. Sedangkan menggunakan anak ayam sebagai ramuan. gayungnya dibuat khusus dari bahan Daging anak ayam ditumbuk sampai halus kuningan atau perak. Untuk pendudusan kemudian ditempelkan pada bagian yang memanfaatkan mayang kelapa atau daun patah. Biasanya seorang dukun ahli patah lenjuang. Selain bahan-bahan tersebut, dukun akan mendapatkan keahlian yang diturunkan bersalin juga menyiapkan beberapa sesajen dari pendahulunya, setelah itu dilanjutkan lainnya. ritual ini harus dilaksanakan sesuai dengan belajar pada seorang guru.

18 Wawancara dengan Hasan Basri dukun tradisional di Kaur pada tanggal 8 Mei 2017 19 Wawancara dengan Hasan Basri dukun tradisional di Kaur pada tanggal 8 Mei 2017 20 Wawancara dengan Hasan Basri dukun tradisional di Kaur pada tanggal 8 Mei 2017

24 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018

5. Dukun Salah Urat21 dan memasangnya pun telah diketahui oleh Dukun salah urat adalah dukun ahli dukun penangkal ilmu hitam. urut. Dukun ini menyembuhkan orang yang terkena salah urut atau terkilir yang Proses Pewarisan berhubungan dengan urat. Penyakit salah Seseorang yang memiliki pengetahuan urat biasanya disebabkan oleh beberapa hal, selalu berharap ilmu yang dimilikinya bisa yaitu terkilir, terjatuh, terbentur, atau akibat diwariskan dari satu generasi ke genarasi. membawa beban berat. Keahlian dukun salah Hal senada diungkapkan oleh M. Yusuf urat bisa dipelajari oleh seseorang melalui dalam tulisan yang menjelaskan mengenai latihan. perilaku manusia berkaitan dengan (1) tujuan, harapan, (2) pengalaman masa lampau, 6. Dukun Ahli Menangkal Ilmu Hitam22 (3) sistem kepercayaan, (4) nilai sosial dan (5) struktur social.23 Yusuf berpendapat Ilmu hitam merupakan keahlian untuk bahwa setiap dukun memiliki tujuan untuk mencelakakan seseorang dengan cara-cara mempertahankan ilmu yang dia miliki, jahat, misalnya tembalun, parangmaya, dan salah satunya dengan proses pewarisan ilmu lain sebagainya. Sebagaimana halnya dengan perdukunan.24 guna-guna, ilmu hitam juga dikirim lewat media angin. Apabila seseorang telah terkena Proses pewarisan dalam dunia tembalun atau parangmaya ini maka orang pengobatan tradisional berdasarkan temuan tersebut akan menderita penyakit yang aneh. Sairin dalam tulisan Atik Triratnawati Ciri-ciri dari seseorang yang telah terkena menjelaskan tentang jaringan kekerabatan ilmu hitam, kepalanya menjadi lembek atau dalam masyarakat Jawa yang sering disebut badannya mati sebelah. Ilmu hitam sangat sebagai “trah”. Trah adalah sebuah organisasi menakutkan karena dapat menyebabkan yang didasari pada faktor hubungan kematian bagi penderitanya. genealogis.25 Setiap dukun yang ditemukan hari ini di Kaur, umumnya mempunyai Seorang dukun penangkal ilmu hitam leluhur yang telah dikenal sebagai dukun di memiliki kemampuan yang lebih tinggi kampung mereka. Informasi ini menjelaskan dibandingkan dukun ilmu hitam karena bahwa proses pewarisan dalam pengobatan menguasai dan mengetahui jenis-jenis alat tradisional lebih banyak berdasarkan atau benda yang dipakai untuk mendatangkan hubungan geonologis. penyakit. Kemampuan tersebut misalnya untuk mengatasi penyakit koreng busuk yang Seseorang untuk bisa menjadi dukun tumbuh disekujur tubuh yang dalam istilah ternyata harus memiliki persyaratan Kaur disebut peloros. Dukun penangkal tersendiri yang tidak semua orang memiliki ilmu hitam telah menguasai dan mengetahui kemampuan untuk mengerjakannya. bahan atau alat yang biasa dipergunakan oleh Informasi lapangan menjelaskan ada 5 (lima) dukun ilmu hitam, bahkan cara membuat keharusan dan 5 (lima) pantangan untuk bisa

21 Wawancara dengan Hasan Basri dukun tradisional di Kaur pada tanggal 8 Mei 2017 22 Wawancara dengan Hasan Basri dukun tradisional di Kaur pada tanggal 8 Mei 2017 23 Nur Ika Anisa’ Ul Jannah & Siti Zurinani, 2017 “Pewarisan Ilmu Dukun dalam Sistem Penyembuhan Tradisional” dalam jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 30, No. 1, tahun 2017, hal. 48-58. 24 ibid

25 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 menjadi dukun. 5 (lima) keharusan yaitu Di samping itu seseorang yang akan berjanji harus ditempati, berhutang harus menjadi dukun tidak boleh merantau, ringan dibayar, bersama harus dibagi, kepunyaan tangan atau sering membantu orang lain dan orang lain jangan diambil, mendapat harus harus bisa mengendalikan dirinya sendiri. mengembalikan. Sedangkan 5 (lima) Kriteria – kriteria tersebut yang menjadi pantangan adalah mencuri, membunuh, syarat awal seseorang bisa menjadi dukun. berzina, memilihara racun dan mengambil Proses selanjutnya adalah bagaimana orang tanah orang lain.26 tersebut bisa menjadi dukun, data lapangan menjelaskan ada 4 (empat) cara seseorang Dunia pengobatan tradisional ternyata bisa menjadi dukun yaitu: memiliki aturan dan kode etik tersendiri. Wawancara lapangan yang dilakukan di 1. Proses Belajar27 Kaur menjelaskan bahwa seseorang yang Proses belajar mensyaratkan seseorang telah menjadi dukun harus mentaati beberapa harus memiliki keinginan dan kemauan untuk aturan antara lain : tidak boleh sombong, menjadi dukun. Keinginan ini dibuktikan tidak boleh menolak orang yang minta dengan mencari seseorang yang dipandang obat, tidak mengenal waktu dalam bekerja, atau mendapat pengakuan sebagai seorang tidak mengenal tarif, tidak boleh menyakiti dukun untuk dijadikan guru. Oleh sang orang lain dan tidak boleh asal berbicara. guru, orang tersebut dinilai dan dipandang Aturan dan kode etik inilah yang terkadang memiliki kriteria yang telah ditetapkan. menyebabkan seseorang kehilangan Ketika persyaratan itu terpenuhi maka sang kemampuan mereka dalam pengobatan. guru akan memberikan ilmu yang dimiliki. Sebagaimana diceritakan oleh Pak Jaffar. Proses selanjutnya adalah guru “ dahulu di daerah dia ada seorang memberikan kesempatan kepada dukun yang cukup terkenal hal murid untuk mempergunakan ini dibuktikan dengan banyaknya pengetahuan yang telah diperoleh orang yang berobat. Namun karena dengan mengobati orang lain. orang tersebut telah Akhirnya sang gurulah yang menetapkan tarif dan sombong, menentukan seseorang murid lambat laun kemampuannya telah memiliki pengetahuan menjadi berkurang sehingga sebagaimana yang diharapkannya. banyak penyakit yang selama ini Keberhasilan dan kegagalan sang berhasil disembuhkannya tidak lagi murid sanggat ditentukan dari berhasil disembuhkan. Kondisi ini bagaimana dia menjalankan ilmu dengan sendirinya menyebabkan yang telah diberikan. jumlah orang yang berobat menjadi 28 berkurang, seiring dengan itu 2. Melalui Mimpi namanya menjadi redup dan tidak Lewat mimpi adalah proses seseorang terkenal lagi sebagai dukun” secara mendadak/tiba – tiba saja telah

25 Atik Triratnawati, 2009 “Gaya Pengelolaan Dalam Trah Jawa” dalam Jurnal Humaniora vol. 21 No 3 Tahun 2009. Yogyakarta: Univeristas Gajah Mada, 338 - 341 26 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017 27 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017

26 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 memiliki kemampuan untuk menjadi dukun. melihat orang sakit maka dia Proses ini lazimnya terjadi pada orang- menceritakan silahkan ambil daun- orang yang pada garis keturunannya telah daun tertentu setelah silahkan dikenal sebagai dukun. Informasi Hasan olah bahan tersebut menjadi obat. Basri seseorang yang menjadi dukun lewat Adakalanya obat tersebut dimakan mimpi bisa mengambarkan tentang proses atau ditempelkan tergantung dari dia menjadi dukun penyakit orang tersebut. Padahal selama ini orang tersebut tidak “ saat itu umurnya 30 tahun, pada dikenal memiliki pengetahuan satu malam dia bermimpin diajak tentang obat-obatan.” berjalan-jalan melewati rintangan yang sangat susah. Banyak bahaya Cerita inilah yang menjadi titik awal dan rintangan yang dihadapinya, dari orang tersebut mulai dikenal menjadi ketika itu dia merasa sebuah dukun. Kisah keberhasilannya mengobati penderitaan yang sulit untuk orang, mendorong banyak orang meminta digambarkan. Proses selanjutnya obat kepada dia, semakin banyak orang dalam mimpi tersebut dia merasa yang di obati semakin terkenallah dirinya. ada yang dimasukan kebagian mata Perbedaan mendasar antara menjadi dukun dan tangannya” melalui mimpi dengan ilham adalah orang yang jadi dukun lewat mimpi, umumnya Cerita ini menggambarkan bagaimana adalah orang yang memiliki garis keturunan ketika seseorang merasakan sebuah pernah menjadi dukun. Sedangkan orang penderitaan lalu diberikan solusi untuk yang jadi dukun melalui ilham adakalanya mengatasi penderitaan tersebut. Hal ini yang orang tersebut memang orang biasa tanpa ada menjadi alasan kenapa mereka tidak boleh garis keturunan dukun. melihat orang lain mengalami kesusahan dan harus membantu orang tersebut. 4. Melalui Pertapaan / Semedi30 Biasanya yang pertama-tama mereka obati Proses ini sesungguhnya tidak lazim adalah keluarga-keluarga dekat. Informasi dalam kehidupan masyarakat di Kaur dan ini berkembang dari satu orang ke orang kecenderungannya dukun yang mendapatkan berikutnya. Semakin banyak orang yang ilmu lewat proses pertapaan/semedi ini sulit berhasil mereka sembuhkan semakin untuk bertahan lama. Syarat utama menjadi terkenallah nama mereka ditengah-tengah dukun lewat pertapa/semedi adalah seseorang masyarakat. Bertahannya atau gagalnya yang akan menjadi dukun mendatangi mereka menjadi dukun sangat tergantung kuburan atau tempat-tempat keramat. Setelah dari diri mereka sendiri. itu mereka melakukan ritual-ritual tertentu 3. Mendapat Ilham29 setelah melawati berbagai tahapan lalu orang tersebut mendapatkan kemampuan/ilmu. Proses ini sesungguhnya cukup unik dan diluar rasio manusia sebagaimana Kemampuan/ilmu inilah yang mereka digambarkan oleh Pak Jaffar gunakan untuk mengobati orang lain. Sulitnya mendapatkan informasi secara “ bahwa seseorang yang menjadi mendetil tentang ritual yang harus mereka dukun lewat ilham adalah ketika

28 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017 29 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017

27 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 lakukan sehingga bisa untuk menjadi dari kesulitan yang dihadapinya dukun. Namun proses menjadi dukun lewat oleh sanak saudaranya”. pertapaan/semedi terkadang mengabaikan Informasi tersebut menggambarkan syarat dan kriteria dukun. Faktor inilah yang bahwa ilmu yang diperoleh bertujuan untuk menyebabkan ilmu mereka cenderung tidak melindung dan merawat sanak saudaranya. bertahan lama sebab digunakan untuk hal Ketika tenaga dukun dalam pengobatan yang tidak tepat. tradisional dibandingkan dengan dokter Perkembangan zaman menyebabkan dalam pengobatan modern, terlihat bahwa dukun mulai memiliki makna negatif pengobatan tradisional cenderung lebih dan cenderung terabaikan, namun proses menonjolkan aspek kemanusiaan. Hal ini pewarisan tetap berlangsung. Hal ini yang terlihat karena dukun tidak memiliki jam memicu proses pewarisan lewat mimpi bekerja untuk membantu orang, dukun atau ilham mulai berkembang. Perbedaan terkesan tidak memiliki jarak dengan proses pewarisan mengakibatkan tingkat masyarakatnya. Aspek lain yaitu biaya kemampuan yang dimiliki berbeda. yang dikeluarkan ketika berobat relatif Mereka yang menjadi dukun melalui lebih murah serta dukun mudah bergaul proses pembelajaran jauh lebih matang dan bersosialisasi dengan seluruh lapisan dibandingkan dengan lewat mimpi atau masyarakat. Walaupun sebagian tenaga ilham. Aspek lain yang membedakan pengobatan modern juga memiliki sikap adalah tingkat keberhasilan mereka dalam dan prilaku sama dengan tenaga pengobatan mengobati pasien. Dalam kehidupan tradisional. masyarakat Kaur saat ini lebih banyak proses Alasan utama yang menyebabkan pewarisan menjadi dukun lewat mimpi. tenaga pengobatan tradisional cenderung Cerita lain yang menarik untuk humanis adalah faktor pewarisan yang tidak dijelaskan dalam proses pewarisan adalah membutuhkan waktu dan biaya yang besar. apa yang harus mereka lakukan ketika status Seseorang yang menjadi dukun lewat mimpi dan jabatan sebagai dukun mereka peroleh. atau ilham hanya butuh waktu tidak terlalu Cerita dari Hasan Basri “ lama telah menjadi dukun. Bandingkan dengan tenaga kesehatan modern mereka “Ketika kemampuan menjadi melalui berbagai tahap pendidikan yang dukun ada sebuah kewajiban tidak membutuhkan waktu dan biaya besar. Faktor tertulis yang harus dijalankannya ini diduga menjadi salah satu sebab tenaga yaitu menjaga dan merawat anak kesehatan modern relatif berjarak dengan cucu keturunan mereka dalam masyarakatnya. konteks ilmu sosial dikenal dengan istilah keluarga luas. Lazimnya Penutup jika ada sanak saudara yang dapat musibah atau terjangkit suatu Dunia pengobatan tradisional di Kaur penyakit maka Hasan mendapat Propinsi Bengkulu telah berlangsung lama, firasat tentang kejadian ini. Dengan seiring dengan kehadiran manusia di kawasan kemampuan yang dimilikinya dia ini. Obeservasi lapangan dan wawancara memberikan solusi dan jalan keluar menjelaskan bahwa sistim pengobatan

30 Wawancara dengan M. Jaffar Tokoh Masyarakat Kaur di Kaur pada tanggal 9 Mei 2017

28 Suluah, Vol. 21, No. 1, Juni 2018 berjenjang telah dikenal oleh masyarakat Koentjaraningrat, 1990 “Pengantar Ilmu semenjak lama yang diawal dari dukun Antropologi” Jakarta : Rineka Cipta. kebanyakan, dukun kampung, dan dukun M, Yusuf 1989 Dukun, Mantera dan marga. Sedangkan dari aspek keahlian, Kepercayaan Rakyat. Jakarta: PT. hampir seluruh bagian tubuh manusia dan Pustakarya Grafikatama, penyakit mempunyai dukun. Status ini mereka peroleh melalui pengngakuan dari Refisrul dan Kawan 2012 “ Pencatatan masyarakat pendukungnya. Temuan lapangan Warisan Tak Benda (WBTB) di memperlihatkan ada 7 (tujuh) klasifikasi Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan: dukun di Kaur laporan pendataan WBTB, Padang : Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Dukun sebagai tokoh utama dalam Tradisional Padang BPNB Padang pengobatan tradisional masih bisa ditemukan di Kaur sampai saat ini. Hal ini membuktikan Selo Soemardjan, 1993 “Masyarakat dan bahwa proses pewarisan masih berlangsung Manusia dalam Pembangunan”. Jakarta: dalam dunia pengobatan tradisional. Uniknya Pusakata Sinar Harapan. pengobatan tradisional memiliki cara Undri, 2012 “Laporan Survey Lapangan Di tersendiri dalam mewariskan ilmu dari satu Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu” generasi ke generasi berikutnya. Temuan Padang : Balai Pelestarian Sejarah dan lapangan menjelaskan bahwa ada 4 (empat) Nilai Tradisional Padang dan Dinas cara dalam mewariskan ilmu yaitu dengan Kebudayaan dan Pariwisata Kaur cara belajar, ilham, mimpi dan bertapa. Triratnawati, Atik 2009 “gaya Pengelolaan Perkembangan teknologi dan dalam Trah Jawa” dalam Jurnal pendidikan ternyata tidak menjadi halangan Humaniora vol. 21 no 3 Tahun 2009. bagi bertahannya tradisi dan adat istiadat Yogyakarta: Univeristas Gajah Mada, masyarakat yang bernilai dalam kehidupan 338 - 341 masyarakat. Dalam konteks itulah sistem pengobatan tradisional masih berlangsung William Marseden, F.R.S, 2016 “ Sejarah dan terwariskan dalam kehidupan masyarakat Sumatera “ The History Of Sumatera” di Kaur. Hal ini membuktikan bahwa sistem Yogyakarta : PT. Indoliterasi. pengobatan tradisional tetap dibutuhkan Zubir, Zusneli dkk, 2010 “ Kaur Dalam dalam kehidupan masyarakat. Lintasan Sejarah” Bintuhan: Pemerintah Daerah Kaur. Daftar Pustaka Zubir, Zusneli 2011 “Kaur Dari Kewedanaan Hingga Menjadi Kabupaten Kaur; Aris L O, 2012 “Fungsi Ritual Kaago- Perjalanan Sejarah Pemerintahan Kaur. Ago (Ritual Pencegah Penyakit) Pada Makalah ini dipresentasikan Dalam Masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara. Seminar Sejarah dan Budaya Kaur, Dalam Jurnal Komunitas 4 (1):1-11 tanggal 18-19 Mei 2011, di Bintuhan. Artha, Arwan Tuti, 2007 “Dunia spiritual Diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Soeharto: Menelusuri Laku Ritual, Sejarah dan Nilai Tradisional Padang Tempat-Tempat, dan Guru Spiritualnya” dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur Yogyakarta:Galangpress Group.

29