PESAN DAKWAH PERSAHABATAN BEDA AGAMA DALAM FILM AYAT-AYAT CINTA 2

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh: Rosalina Dharma NIM: 11150510000138

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

ABSTRAK

Rosalina Dharma 11150510000138 Pesan Dakwah Persahabatan Beda Agama Dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2 Film merupakan media komunikasi yang dapat digunakan sebagai sarana dalam menyampaikan sebuah pesan. Film adalah media dakwah yang penting, sebab ia termasuk media audio-visual yang dapat dinikmati kapan dan dimana saja. Film Ayat-Ayat Cinta 2 yang diproduksi oleh MD Picture mengangkat isu tentang pandangan negatif tentang Islam di negara Barat. Film ini menceritakan tokoh Fahri yang berdakwah melalui akhlak-akhlak mulianya seperti yang diajarkan di Al-Qur’an dan film ini banyak mengandung pesan dakwah yang patut untuk dijadikan teladan. Berdasarkan Konteks di atas maka tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan bagaimana makna konotasi, makna denotasi, dan makna mitos pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat- Ayat Cinta 2? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan kajian semiotika Roland Barthes yang mengembangkan semiotik menjadi dua tingkatan tanda, yaitu denotasi dan konotasi yang akan menghasilkan makna eksplisit untuk memahami makna persahabatan beda agama yang terkandung dalam film Ayat-Ayat Cinta 2. Konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebut dengan mitos untuk memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam periode tertentu. Hasil penelitian ini makna denotasinya adalah Fahri dalam kehidupan sehari-hari yang tinggal di negara mayoritas non muslim. Makna denotasinya adalah semua yang dilakukan dalam adegan tersebut adalah perilaku yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim dimanapun ia berada dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan lil a’lamin. Makna mitosnya adalah Islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik terhadap sesama selama hidup di dunia tanpa membedakan agama, suku dan ras.

Kata Kunci: Film Ayat-Ayat Cinta 2, Pesan Dakwah, Analisis Semiotika, Denotatif, Konotatif, Mitos.

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya dalam kehidupan umat manusia. Atas rahmat dan karunia-Nya jugalah peneliti dalam dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pesan Dakwah Persahabatan Beda Agama Dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2”. Tidak lupa juga Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam penelitian ini peneliti menyadari masih jauh dengan kata sempurna. Namun tidak menghilangkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penelitian skripsi ini baik secara moril maupun materil. Dengan demikian peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA, Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Suparto,M.Ed,Ph.D,Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, selaku Wakil Dekan I Bidan Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Cecep Castrawijaya, M.A selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

v

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dr. Armawati Arbi, M.Si dan Sekretaris Jurusan, Dr. Edi Amin, MA. 4. Dr, Ibnu Qoyim, MA selaku dosen pembimbing penelitian yang senantiasa membimbing, mengarahkan, dan memberikan dukungan penuh selama proses penelitian. 5. Seluruh jajaran dosen studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Terima kasih sebesar-besarnya atas ilmu yang telah diberikan. 6. Pimpinan, Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan dalam meminjam literatur untuk penelitian skripsi. 7. Pimpinan serta jajaran staff UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu dan mengarahkan peneliti baik segi regulasi atau administrasi. 8. Kedua orang tua yang peneliti cintai, Bapak Dharia Junus dan Ibu Martini, terimakasih atas jasa serta do’a yang tidak pernah henti. 9. Saudara-saudari kandung yang peneliti sayangi, Septian Dharma dan Agustin Dharma, serta Kakek, Om, Tante dan Sepupu, yang telah memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

vi

10. Risma Febby Hambekti dan Tara Rahmadaniar teman yang telah menemani dikala suka dan duka sejak masa putih abu-abu. 11. Teman dimasa perkuliahan Dinda Jayzah, Sholihah Asri, Almh. Salsabila, Zaky Muhtarom, Dera Alfi, Rayhan Ramadhan, Najmi Najiya, M. Aulia Ilsya dan lainnya yang tak bisa disebutkan satu per satu. 12. Teman-teman FIDIKOM dan KPI angkatan 2015 khususnya KPI C teman seperjuangan dalam dunia perkuliahan ini, terima kasih atas bantuan dan dorongannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Teman-teman Pengurus HMJ KPI 2017 yang sudah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman ketika berproses bersama. 14. Teman-teman Cangkir dan Rekan-Rekan Musikologi yang menjadi teman disaat senang maupun sedih sampai saat ini. 15. Teman-teman KKN GRAMAHITA 007 dan teman-teman magang Asofa yang memberikan cerita tersendiri untuk peneliti di masa perkuliahan. 16. Junior, senior dan rekan-rekan lainnya yang tak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atas semangat dan motivasi yang diberikan selama proses penelitian

vii

Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, sekali lagi peneliti mengucapkan terima kasih atas segala bentuk bantuan dan kontribusi yang telah diberikan. Peneliti berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak lain. Demikian, akhir kata, Wassalamu’alaikum,Wr. Wb

Jakarta, 17 Oktober 2019

Rosalina Dharma

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ...... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... ii LEMBAR PENGESAHAN ...... iii ABSTRAK ...... iv KATA PENGANTAR ...... v DAFTAR ISI ...... ix DAFTAR TABEL ...... xii DAFTAR GAMBAR ...... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Batasan Masalah ...... 8 C. Rumusan Masalah ...... 9 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 9 E. Tinjauan Pustaka ...... 11 F. Metodologi Penelitian ...... 13 G. Sistematika Penulisan ...... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...... 19 A. Dakwah ...... 19 1. Pengertian Dakwah ...... 19 2. Tujuan Dakwah ...... 20 3. Umsur-Unsur Dakwah ...... 21 4. Pesan Dakwah ...... 23 B. Film...... 26 1. Pengertian Film ...... 26 2. Sejarah Perkembangan Film ...... 29

ix

3. Unsur-Unsur Pembentuk Film ...... 34 4. Jenis-Jenis Film ...... 42 5. Film Sebagai Media Komunikasi Massa ...... 46 6. Film Sebagai Media Dakwah ...... 47 C. Pluralisme ...... 48 1. Pengertian Pluralisme Agama ...... 48 2. Konsep Pluralisme Agama Agree in Disagreement ...... 54 D. Semiotika ...... 56 1. Pengertian Semiotika ...... 56 2. Konsep Semiotika Roland Barthes ...... 60

BAB III GAMBARAN UMUM FILM AYAT-AYAT CINTA 2 ...... 66 A. Sekilas Tentang Film Ayat-Ayat Cinta 2 ...... 66 B. Sinopsis Film Ayat-Ayat Cinta 2 ...... 73 C. Profil Produser Film Ayat-Ayat Cinta 2 ...... 75 D. Profil Sutradara Film Ayat-Ayat Cinta 2...... 76 E. Tim Produksi Film Ayat-Ayat Cinta 2 ...... 78 F. Profile Pemain Film Ayat-Ayat Cinta 2 ...... 79

BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN ...... 111 BAB V PEMBAHASAN ...... 182 A. Menolong Orang Lain ...... 183 B. Sabar ...... 185 C. Tidak Membeda-Bedakan Orang Lain ...... 186 D. Menjalankan Amanah ...... 187 E. Memaafkan Orang Lain ...... 188

x

F. Ikhlas ...... 189

BAB VI PENUTUP ...... 191 A. Kesimpulan ...... 191 B. Saran-saran ...... 192

DAFTAR PUSTAKA ...... 194

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ...... 112 Tabel 4.2 ...... 118 Tabel 4.3 ...... 123 Tabel 4.4 ...... 129 Tabel 4.5 ...... 134 Tabel 4.6 ...... 139 Tabel 4.7 ...... 143 Tabel 4.8 ...... 151 Tabel 4.9 ...... 158 Tabel 4.10 ...... 165 Tabel 4.11 ...... 172 Tabel 5.1 ...... 190

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Roland Barthes ...... 61 Gambar 2.2 Signifikasi Dua Tahap ...... 64 Gambar 3.1 Manoj Punjabi ...... 75 Gambar 3.2 Guntur Soehardjanto ...... 76 Gambar 3.3 Poster Film Ayat-Ayat Cinta 2 ...... 79 Gambar 3.4 Fedi Nuril ...... 79 Gambar 3.5 Tatjana Saphira ...... 81 Gambar 3.6 Chelsea Islan ...... 83 Gambar 3.7 Dewi Sandra ...... 85 Gambar 3.8 Nur Fazura ...... 87 Gambar 3.9 Pandji Pragiwaksono ...... 89 Gambar 3.10 Arie Untung ...... 93 Gambar 3.11 Bront Palarae ...... 94 Gambar 3.12 Dewi Irawan ...... 96 Gambar 3.13 Cole Gribble ...... 98 Gambar 3.14 Mathias Muchus ...... 99 Gambar 3.15 Millane Fernandez ...... 102 Gambar 3.16 Jihane Almira ...... 104 Gambar 3.17 Nino Fernandez ...... 105 Gambar 3.18 Dian Nitami ...... 107 Gambar 3.19 Melayu Nichole Hall ...... 108 Gambar 3.20 Syifa Hadju ...... 109

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Media massa merupakan alat komunikasi yang paling berpengaruh di era modern ini. Media massa termasuk salah satu alat dalam proses komunikasi massa, karena media massa dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih banyak. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi massa dipahami sebagai perangkat-perangkat yang diorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam waktu yang relatif singkat.1 Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada orang banyak.2 Media massa dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan. Salah satu media massa yang banyak diminati masyarakat adalah film. Film dapat dikatakan sebagai medium komunikasi yang ampuh, bukan hanya sebagai hiburan tetapi juga sesuatu yang dapat mendidik.3 Berbagai macam jenis film seperti horor, komedi, drama, religi dan masih banyak lagi, menjadi daya tarik penonton dalam memperoleh hiburan. Dengan melihat film kita dapat memperoleh informasi dan gambar tentang realitas tertentu.4

1 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2000), 17 2 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2005), 186 3 Onong Uchjana Effendi, ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), 207 4 Asep S. Muhtadi dan Sri Handayani, Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui TV, (Bandung: Pusdai Press, 2000), 95

1

Film merupakan produk komunikasi massa yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Kerjanya ibarat jarum hipodermik atau peluru yang banyak dicetuskan oleh pakar ilmu komunikasi, dimana kegiatan mengirim pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikkan obat yang dapat merasuk kedalam jiwa penerima pesan.5 Kemajuan teknologi teknologi saat ini, dimana media massa yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah seperti radio, televisi, bahkan film dapat memberikan kemudahan bagi para pendakwah untuk dapat menyampaikan pesannya. Dengan adanya penggunaan media massa tersebut, maka jangkauan dakwah tidak lagi terbatas oleh ruang maupun waktu. Oleh sebab itu, seharusnya para pelaku dakwah mampu melakukan inovasi dakwah melalui media film layar lebar. Karena sesungguhnya dakwah tidak hanya sebatas dialog lisan maupun tulisan saja. Dari fenomena tersebut, dakwah sebagai salah satu aktivitas komunikasi harus mampu memanfaatkan media massa yang telah maju dan diminati masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah, tanpa harus mengurangi makna dan tujuannya. Oleh karena itu, para pendakwah dituntut untuk berinovasi melalui media alternatif dalam menyampaikan kebenaran Islam. Karena itu pesan dakwah harus disampaikan dengan berbagai cara sesuai kemampuan, keterampilan, dan keahlian masing-masing.

5 Morissan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), 12

2

Hal inilah yang dilakukan oleh seorang sutradara Guntur Soehardjanto, beserta penulis skenario Alim Sudio dan Ifan Ismail, yang mencoba berkreasi lewat film drama Indonesia yang rilis pada 21 Desember 2017 yang berjudul Ayat-Ayat Cinta 2. Film garapannya itu diangkat dari novel yang berjudul Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy. Film Ayat-Ayat Cinta 2 diproduseri oleh Manoj Punjabi dan Dhamoo Punjabi. Aktor Fedi Nuril kembali didaula sebagai Fahri, tokoh utama pria dalam film ini. Selain Fedi Nuril, film yang di produksi oleh MD Picture ini juga dibintangi oleh Tatjana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Nur Fazura, Pandji Pragiwaksono, dan Arie Untung. Film ini berlatar belakang di berbagai tempat seperti Gaza, Skotlandia, London, Budapest, dan Jakarta.6 Dilansir dari website filmindonesia.or.id, film Ayat-Ayat Cinta 2 berhasil meraih 1 juta penonton dalam lima hari penayangan dan sepanjang tahun 2017 film Ayat-Ayat Cinta 2 mencatat angka penonton sebanyak 2.840.159 yang bersumber dari bioskop Cinema 21, Blitz Megaplex, PPFI (Persatuan Produser Film Indonesia), serta sumber-sumber lainnya.7 Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan piala citra pada tahun 2018 di ajang Festival Film Indonesia dengan kategori pemeran wanita pendukung terbaik.8 Film Ayat-Ayat Cinta 2

6 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat-ayat_Cinta_2 pada 25 Januari 2019 pukul 14.15 WIB 7 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017 pada 20 Maret 2019 pukul 16.49 WIB 8 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a014-17-361441_ayat- ayat-cinta-2/award pada 20 Maret 2019 pukul 16.55 WIB

3

juga menjadi Top 10 Box Office Movie of 2017 dan meraih penghargaan pada kategori pemeran utama wanita terbaik di ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2018.9 Selain di Indonesia, film garapan MD Picture ini juga tayang di Malaysia, Singapura, dan Brunei pada 11 Januari 2018.10 Film Ayat-Ayat Cinta 2 merupakan kelanjutan dari film sebelumnya yang berjudul Ayat-Ayat Cinta. Pada film sebelumnya menceritakan tentang Fahri sebagai seorang mahasiswa di salah satu Universitas di Mesir dan pesan yang menonjol dalam film Ayat-Ayat Cinta adalah tentang poligami. Diawal film Ayat-Ayat Cinta 2, Aisha yang sedang ada di Palestina menjadi korban penyerangan dan membuat Fahri mengalami tekanan batin karena Aisha, istrinya hilang tanpa jejak. Ditengah pejuangan Fahri dalam mencari Aisha, ia dipercaya untuk menjadi asisten dosen dan perkembangan bisnisnya berjalan secara signifikan. Tokoh Fahri dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 dikisahkan sebagai seorang tokoh yang baik akhlaknya, jiwa wirausaha yang kuat, dan mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang luas. Dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 ini dikisahkan berbagai cobaan dan kebahagiaan yang diperoleh Fahri selama melakukan riset postdoc disana.

9 Diakses dari https://www.viva.co.id/showbiz/film/1019690-daftar-peraih- piala-indonesian-box-office-movie-awards-2018 pada 20 Maret 2019 pukul 17.01 WIB 10 Diakses dari https://twitter.com/i/web/status/950230443927912448 pada 20 Maret 2019 pukul 17.09 WIB

4

Beberapa hal tidak menyenangkan yang dialami Fahri adalah dia tidak dihargai sebagai asisten dosen dan dianggap aneh oleh salah satu mahasiswa ketika shalat di kelas sebelum mulai mengajar. Dia sangat dibenci oleh tetangganya yang bernama Keira hanya karena Keira menganggap bahwa orang muslim adalah teroris yang menyebabkan ayahnya meninggal saat tragedi bom London, namun ia tetap sabar bahkan ia sama sekali tidak membenci tetangganya tersebut, bahkan ia malah membiayainya untuk sekolah di sebuah sekolah musik yang diingini tetangganya itu, hal tersebut dilakukan Fahri untuk menolong tetangganya dalam meraih cita-citanya. Kejadian tidak menyenangkan berikutnya ia dicap sebagai amalek oleh orang Yahudi, tetapi ia tidak menaruh dendam pada orang Yahudi, buktinya Fahri mau membantu tetangganya seorang nenek yang beragama Yahudi, bahkan ia memperlakukan nenek itu seperti ibu kandungnya sendiri, dan akhirnya sang nenek yang dahulu agak antipati terhadap muslim, ia menjadi sadar bahwa tidak semua muslim itu patut untuk dimusuhi. Selain kejadian itu, masih ada kejadian yang tidak menyenangkan lainnya, bahwa ia harus menerima kenyataan ia tidak jadi dimasukkan dalam staf pengajar di University of Edinburgh lantaran ia yang menang dalam debat terbuka tentang amalek, namun ia tetap bersabar menghadapi itu semua. Selain kejadian-kejadian tidak menyenangkan tersebut, ada juga kejadian yang membuat Fahri bahagia, kejadian bahagia itu diantaranya adalah ia yang tidak sengaja berjumpa dengan sahabat lamanya ketika di Mesir dulu, selain itu ia

5

bahkan menyuruh seorang perempuan peminta-minta untuk tinggal dirumahnya agar perempuan itu terlindungi dari berbagai bahaya yang bisa mencoreng harga dirinya dan Islam agamanya, kejadian menyenangkan selanjutnya adalah Fahri yang sukses dalam membiayai sekolah Keira sehingga Keira menjadi seorang pemain biola terkenal dan ia terselamatkan dari lembah perzinahan yang hampir menjerumuskannya, kejadian yang dialami oleh Fahri berikutnya adalah ia berhasil menemukan istrinya yang sangat ia sayangi dan ia rindukan yang ternyata adalah perempuan peminta-minta yang sampai sekarang masih tinggal dirumahnya, yaitu Sabina. Namun perjumpaan itu sangat mengharukan. Sebab sebelum ia mengetahui bahwa istrinya, Aisha yang sebenarnya adalah Sabina ia sudah terlebih dahulu menikah dengan Hulya, adik sepupu Aisha dan mempunyai seorang anak, dimana anak tersebut juga masih dalam asuhan Sabina karena Hulya meninggal dunia dan ia berwasiat agar anaknya dirawat oleh Sabina dan ia menyuruh Sabina untuk operasi plastik dengan memindahkan wajahnya di wajah Aisha. Film Ayat-Ayat Cinta 2 mengangkat isu tentang Islam yang di pandang sebagai agama teroris di negara barat. Film ini mengambil latar belakang seorang muslim yang tinggal di negara mayoritas non muslim yang mencoba untuk menyampaikan sedikit kebenaran tentang ajaran Islam pada negara-negara barat lewat perilaku-perilaku mulia untuk mengubah image Islam yang buruk dan dianggap teroris. Seperti yang kita ketahui banyak peristawa terorisme yang

6

terjadi di negara barat yang menjadikan Islam sebagai tumpuan kesalahan dari kasus terorisme tersebut. Image yang terbentuk karena tindakan keji itu mempengaruhi cara pandang orang lain terhadap umat Islam, seakan membentuk stereotip Islam sebagai teroris. Tindakan teror yang membentuk kesan Islam teroris tadi dilakukan oleh umat yang radikal. Ciri-ciri dari seprang Muslim radikal adalah tidak bisa menerima kritik mengenai agama Islam, seolah agama Islam satu-satunya agama yang benar di muka bumi ini. Namun ini bukan berarti semua umat Muslim selalu demikian seperti yang digambarkan pada tokoh Fahri. Pada film Ayat-Ayat Cinta 2, Fahri mencerminkan sikap seperti yang dilakukan Rasulullah. Fahri menolong orang lain tanpa membedakan agama bahkan Fahri menolong orang yang berbuat jahat terhadapnya. Sikap baik Fahri tersebut pada akhirnya membuahkan hasil yang baik dan membuat orang- orang yang sebelumnya jahat terhadapnya menjadi baik kepada Fahri. Dalam film ayat-ayat cinta 2 ini banyak menceritakan tokoh Fahri yang melakukan dakwah melalui akhlak-akhlak mulianya seperti yang diajarkan di Al-Qur’an. Tidak hanya itu, dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 ini juga terdapat pesan dakwah yang patut untuk dijadikan teladan diantaranya adalah 1) sabar, syukur, ikhlas, husnudzon; 2) sesama manusia harus saling tolong menolong, memelihara ukhwah, saling menghormati, penyayang, disiplin, menghormati guru; 3)

7

berbakti kepada orang tua, berlaku baik pada keluarga, saling menyayangi. Kehadiran film Ayat-Ayat Cinta 2 ini menjadi refleksi bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari film yang bernuansa religi dengan data statistik berupa jumlah penonton dan penghargaan yang diraih oleh film ini. Film drama memang dapat memainkan emosi para penontonnya dengan alur cerita, penataan suara atau musik serta visual yang menambah unsur melankolis dalam hampir semua film yang ber-genre drama. Karena film Ayat-Ayat Cinta 2 adalah film religi, maka ada banyak sekali makna, pesan dan nilai moral yang terkandung di film ini. Sehingga dengan menonton film Ayat-Ayat Cinta 2 ini bukan hanya sekedar menonton film drama yang bernuansa religi dan mengisi waktu luang saja, tetapi juga dapat mengambil pelajaran tentang makna pesan dakwah dari setiap scene. Berdasarkan yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui dan menemukan makna pesan dakwah pada setiap scene yang mengandung nilai-nilai Islam dalam film tersebut. Maka dari itu, peneliti mengajukan judul Pesan Dakwah Persahabatan Beda Agama Dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2.

B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, fokus penelitian ini lebih terfokus, yakni pada adegan-adegan (scene), teks serta dialog-dialog antar pemeran yang mengandung nilai-nilai

8

keislaman dalam film Ayat-Ayat Cinta 2, dengan menggunakan analisis semiotika dari Roland Barthes.

C. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini terangkum dalam beberapa poin pertanyaan yaitu: 1. Bagaimana makna denotasi pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2? 2. Bagaimana makna konotasi pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2? 3. Bagaimana makna mitos pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan diatas, tujuan penelitian ini yang hendak dicapai, yaitu: a. Untuk mengetahui dan memahami makna konotasi pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes. b. Untuk mengetahui dan memahami makna denotasi pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes. c. Untuk mengetahui dan memahami makna mitos pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-

9

Ayat Cinta 2 berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes.

2. Manfaat Penelitian Adapun terdapat manfaat penelitian yang dibagi dalam dua aspek yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. a. Manfaat Akademis Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dalam kajian-kajian semiotika Roland Barthes yang terkandung di dalam film Ayat- Ayat Cinta 2. Serta sumbangan bagi pengembangan kemampuan keilmuan serta wawasan ilmu komunikasi, khususnya di bidang semiotika. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pembaca tentang pentingnya pemanfaatan segala bentuk media yang ada sebagai alat bantu atau media dakwah serta dapat memberikan informasi dan kontribusi bagi praktisi media komunikasi terutama praktisi film dalam menelaah atau mengkaji film melalui metode penelitian analisis semiotika. Selain itu diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian yang bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terlebih Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

10

E. Tinjauan Pustaka Peneliti telah melakukan tinjauan pustaka pada penelitian- penelitian sebelumnya, penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti buat. Adapun beberapa judul penelitian yang peneliti dapatkan ialah sebagai berikut: Pertama, “Analisis semiotika Terhadap Film Animasi Upin dan Ipin” oleh Ahmad Bayhaki, tahun 2009, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Jakarta. Analisis yang digunakan dan Wacana yang diteliti berbeda dengan penelitian ini. Pada penelitian tersebut menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Pierce dan wacana yang diteliti merupakan sebuah film animasi. Film animasi Upin dan Ipin menyajikan pesan dakwah dalam dunia Islam. Semua itu tercermin dalam simbol-simbol serta perilaku tokoh yang menjalankan puasa, sahur, tarawih, serta ibadah-ibadah lain yang terdapat di bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Kedua, “Analisis Semiotika Film 3 Doa 3 Cinta” yang disusun oleh Fikri Ghazali, tahun 2010, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam , UIN Jakarta. Dalam penelitian tersebut objek yang adalah setiap adegan yang mengandung pesan moral dalam film “3 Doa 3 Cinta” dengan menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. Simbol-simbol itu pada film dipresentasikan melalui penampilan (appearance) perilaku tokoh dalam film. Ketiga, Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotika Nilai- nilai Pluralitas Dalam Film Jerusalem” ditulis oleh Dityan Zahra Pranissa, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu

11

Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Jakrta, tahun 2017. Penelitian ini sama seperti peneneliti dalam hal pendekatan penelitian yaitu penelitian kualitatif dan metode semiotika Roland Barthes. Hasil skripsi ini menunjukkan adanya nilai-nilai pluralitas di film Jerusalem baik secara verbal maupun non-verbal, seperti adanya scene saat bangunan suci ketiga agama ada di dalam satu frame, penerimaan public terhadap hak orang lain untuk mengenakan atribut keagamaan. Keempat, “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Cahaya Cinta Pesantren Karya Iran Madan” yang disusun oleh Nurfitria Munawaroh, tahun 2018, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, IAIN Ponorogo. Dalam penelitian tersebut objek yang diteliti adalah pesan dakwah yang terpadat pada film “Cahaya Cinta Pesantren” berupa aspek aqidah, syariah, dan akhlak melalui dialog-dialog atau scene-scene dalam film tersebut dengan menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. Pesan yang disampaikan dalam film tersebut digambarkan dalam bentuk tingkah laku yang disampaikan melalui perbuatan yang diperankan oleh pemain dalam bentuk ibadah dan bertakwa kepada Allah. Kelima, Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotika Pesan Kasih Sayang Dalam Sinetron Rhoma Irama Cinta Dan Doa”, yang ditulis oleh Chendy Wiji Rahayu, Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta, Tahun 2018. Penelitian memiliki kesamaan dengan menggunakan teori Analisis Semiotika, dan

12

perbedaanya skripsi ini membahas tentang pesan kasih sayang sedangkan peneliti membahas tentang pesan dakwah. Perbedaan lainya adalah objek yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan media sinetron yaitu sinetron Rhoma Irama Cinta dan Doa. Sedangkan peneliti menggunakan objek Film layar lebar yaitu Ayat-Ayat Cinta 2.

F. Metodologi Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah film Ayat-Ayat Cinta 2 sedangkan objek dalam penelitian ini adalah potongan gambar adegan (scene) ataupun dialog dalam film Ayat- Ayat Cinta 2 yang berkaitan dengan pesan dakwah persahabatan beda agama yang ingin disampaikan di dalam film Ayat-Ayat Cinta 2.

2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan April – September 2019. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati adegan-adegan dan dialog Film Ayat-Ayat Cinta 2.

3. Paradigma Penelitian Paradigma merupakan perspektif yang digunakan untuk mempelajari fenomena dan mengintepretasikan

13

temuan.11 Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktif. Dalam pandangan kaum konstruktif, realitas dipandang sebagai hasil konstruksi manusia dan tidak pernah bebas nilai. 12 peneliti menggunakan paradigma ini karena peneliti ingin mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu proses intepretasi atau pandangan suatu peristiwa.

4. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode alamiah ketika hasil penelitian bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.13

5. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika yang digagas oleh Roland Barthes. Barthes menggunaka istilah “orders of signification”.

11 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 25. 12 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, 49. 13 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016), 24.

14

First order signification adalah denotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign).14 Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya, bahkan kadang kala juga disebut dengan referensi atau acuan. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas dan gejala alam. Mitos adalah suatu wahana dimana suatu ideologi berwujud. Siapapun bisa

14 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), 21.

15

menemukan ideologi dalam teks dengan jalan meneliti konotasi-konotasi yang terdapat di dalamnya.15 6. Sumber Data a. Data Primer, data yang berupa dokumen elektronik diperoleh file berbentuk video film Ayat-Ayat Cinta 2, kemudian dipilih gambar dari adegan-adegan (scene) yang berkaitan dengan penelitian. b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari dokumen atau literatur-literatur yang mendukung data primer, seperti buku-buku, jurnal, artikel, internet yang relevan dengan objek penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: Pertama, observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan bebas terhadap objek penelitian dan unit analisis dengan menonton dan mengamati adegan-adegan dan dialog dalam film Ayat-Ayat Cinta 2. Kemudian, memilih dan menganalisa sesuai dengan model semiotika Roland Barthes. Kedua, studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data- data melalui telaah dan mengkaji berbagai literatur yang sesuai dan ada hubungannya dengan penelitian model semiotika Roland Barthes. Seperti buku-buku, jurnal, artikel internet.

15 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, 21-22

16

8. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian ini diawali dengan mengklasifikasikan adegan-adegan film Ayat-Ayat Cnta 2 yang berhubungan dengan pesan dakwah persahabatan beda agama. Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan konsep semiotika Roland Barthes yaitu dengan cara menganalisis setiap adegan yang berhubungan dengan pesan dakwah persahabatan beda agama berupa makna denotasi, konotasi, dan mitos.

G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematis, dengan demikian peneliti membagi menjadi beberapa bagain pokok-pokok permasalahan kedalam enam bab sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai pengertian dakwah, tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah, pesan dakwah, pengertian film, sejarah perkembangan film, unsur-unsur pembentuk film, jenis-jenis film, film sebagai media

17

komunikasi massa, film sebagai media dakwah, pengertian pluralisme, konsep pluralisme agree in disagreement, pengertian semiotika dan konsep semiotika Roland Barthes. BAB III : GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN Menjelaskan tentang gambaran umum film Ayat-Ayat Cinta 2, sinopsis film Ayat-Ayat Cinta 2, profil produser film Ayat-AyatCinta 2, profil sutradara film Ayat-Ayat Cinta 2, tim produksi film Ayat-Ayat Cinta 2, profil pemain film Ayat- Ayat Cinta 2. BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Dalam bab ini akan membahas tentang hasil dari temuan penelitian dan mengaitkan dengan teori semiotika Roland Barthes. BAB V : PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang dan menjabarkan pesan dakwah yang terdapat dalam film Ayat-Ayat Cinta 2. BAB VI : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran terkait dengan pesan dakwah yang terdapat dalam film Ayat-Ayat Cinta 2.

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Dakwah 1. Pengertian Dakwah Secara etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa Arab da’wah yang merupakan bentuk masdar dari kata yad’u (fi’il mudhari’) dan da’a (fi’il madli) yang artinya adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summer), menyeru (to propo), mendorong (to urge) dan memohon (to pray). Selain kata “dakwah”, Al-Qur‟an juga menyebutkan kata yang memiliki pengertian yang hampir sama dengan “dakwah”, yakni kata “tabligh” yang berarti penyampaian, dan “bayan” yang berarti penjelasan.1 Pengertian dakwah secara terminologi menurut Wahidin Saputra menyebutkan dakwah adalah menjadikan perilaku muslim dalam menjalankan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia.2 Menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.3 Sedangkan menurut peneliti dakwah

1 Awaludin Pimay, Metodologi Dakwah, (Semarang: Rasail, 2006), 2 2Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 2 3 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), 4

19

merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dengan mengajak orang lain kejalan yang benar, yaitu berbuat baik dan mencegah perbuatan munkar. Dari beberapa pengertian dakwah tersebut, dapat dipahami bahwa pada prinsip dakwah merupakan upaya mengajak, menganjurkan atau menyerukan manusia agar mau menerima kebaikan dan petunjuk yang termuat dalam Islam. Atau dengan kata lain, agar mereka mau menerima Islam sehingga mereka mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.4

2. Tujuan Dakwah Dakwah bertujuan menciptakan suatu tatanan kehidupan individu dan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera yang dinaungi oleh kebahagiaan, baik jasmani maupun rohani, dalam pancaran sinar agama Allah dengan mengharap Ridho-Nya.5 Tujuan dakwah adalah suatu faktor yang menjadi pedoman arah proses yang dikendalikan secara sistematis dan konsisten. Dalam kegiatan dakwah selalu terjadi proses interaksi, yaitu antara hubungan Da‟i dan Mad‟u. Interaksi dalam proses dakwah ini ditunjukan mempengaruhi Mad‟u yang akan membawa perubahan sikap dengan tujuan dakwah itu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

4Safrodin Halimi, Etika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an Antara Idealitas Al-Qur’ani dan Realitas Sosial, (Semarang: Walisongo Press, 2008), 32 5Bambang S. Ma‟arif, Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), 26

20

Selain itu tujan dakwah dapat dilihat dari tujuan, tujan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia (meliputi orang mu‟min maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, sedangkan tujuan khusus dakwah adalahmengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah SWT, dan selalu mencegah atau meninggalkan perkara yang dilarang-Nya.6 Dari beberapa tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dakwah adalah merubah perilaku sasaran dakwah agar menerima dan mengamalkan ajaran Islam dalam dataran kenyataan kehidupan sehari-hari, baik dengan masalah pribadi, keluarga ataupun permasalahan sosial yang berhubungan dengan masyarakat agar setiap kehidupan yang dijalani penuh dengan keberkahan. Karena setiap aktivitas dakwah pasti memiliki tujuan yang harus dicapai, tujuan ini juga sudah pasti diperhitungkan para aktivis dakwah agar proses dakwah mencapai hasil serta efek yang diharapkan yaitu Islam yang kaffah.

3. Unsur-Unsur Dakwah Unsur-unsur dakwah adalah faktor-faktor yang mendukung aktivitas dakwah, artinya satu kesatuan yang saling mendukung dan saling memengaruhi satu sama lainnya, antara lain:

6 Zaini Muhtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), cet ke-3, 19-20

21

a. Subjek Dakwah Subjek dakwah yang dimaksud adalah Da‟i. Da‟i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan maupun tulisan ataupun perbuatan baik secara individu atau kelompok. Da‟i sering disebut sebagai mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam). b. Objek Dakwah Objek dakwah sering disebut dengan Mad‟u. Mad‟u adalah isim maf’ul dari kata da‟a berarti orang diajak, atau orang yang dikenakan perbuatan dakwah Mad‟u adalah objek sekaligus subjek dakwah, baik sebagai individu ataupun kelompok, baik yang beragama Islam maupun bukan, atau dengan kata lain secara keseluruhan.7 c. Metode Dakwah Metode dakwah yaitu cara-cara penyampaian dakwah, baik individu, kelompok, maupun masyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut mudah diterima. Metode dakwah hendaklah menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi Mad‟u sebagai penerima pesan- pesan dakwah. Sudah selayaknya penerapan metode dakwah mendapat perhatian yang serius dari para penyampai dakwah. Berbagai pendekatan dakwah baik dakwah bi al-lisan, dakwah bi al-qalam (dakwah melaui tulisan, media cetak), maupun dakwah bi al-

7 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), 90

22

hal (dakwah dengan amal nyata, keteladan) perlu dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan tuntutan modernitas. Demikian pula penggunaan metode dakwah dengan Hikmah, Mau’idzah Hasanah, dan Mujadala.8

4. Pesan Dakwah Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti suruhan, perintah, nasihat, harus disampaikan kepada orang lain.9 Dalan bahasa Inggris kata pesan adalah message yang memiliki arti pesan, warta, dan perintah suci. Ini diartikan bahwa pesan adalah perintah suci. Dimana terkandung nilai-nilai kebaikan. Menurut H.AW Widjaja mengartikan pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.10 Penyampaian pesan dapat dilakukan lisan, tatap muka (langsung), atau menggunakan media tulisan. Isi pesan dapat berupa anjuran atau masukan. Onong Uchjana mengartikan pesan sebagai seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.11 Pesan adalah informasi yang dikirim kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal.

8 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), 13 9 W.J.S. Purwa Darminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), 883 10 H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), cet ke-3, 14 11 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), cet ke-2, 43

23

Pesan dalam Islam ialah nasehat, permintaan, amanah yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan, pesan dakwah menurut Mustofa Bisri mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan untung mengajak manusia agar mengikuti ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.12 Maka dari itu pesan dakwah adalah setiap pesan komunikasi yang mengandung nilai-nilai keislaman baik yang tertulis maupun tidak. Pesan dakwah adalah pesan yang dibawakan oleh subjek dakwah untuk diberikan atau disampaikan kepada objek dakwah. Materi dakwah yang biasa disebut juga dengan ideologi dakwah, ialah ajaran Islam itu sendiri yang bersumber dari al-Qur‟an dan al-Sunnah.13 Keseluruhan ajaran Islam, yang ada di Kitabullah maupun Sunnah Rasul-Nya, yang pada pokoknya mengandung tiga prinsip yaitu aqidah, syariat dan akhlak. Aqidah secara etimologi berasal dari kata Al-aqdu yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan dengan kuat, juga berarti yakin dan mantap. Secara terminologi, aqidah memiliki pengertian umum dan pengertian khusus. Pengertian umum aqidah adalah pemahaman yang benar seperti keimanan dan ketauhidan

12 Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995), 28 13 Khusniati Rofiah, Dakwah Islam, (Ponorogo: STAIN Po Press, 2010), 26

24

kepada Allah, iman kepada Malaikat, Rasul, Kitab-kitab Allah, Hari akhir, serta Qada dan Qadar. Secara khusus aqidah bersifat keyakinan batiniyah yang mencangkup rukun iman tapi pembahasannya tidak hanya tertuju pada masalah yang wajib diimani tetapi juga masalah-masalah yang dilarang oleh Islam.14 Syariah secara bahasa berarti jalan keluarnya air minum, sedangkan secara istilah syariah adalah segala sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba- Nya, termasuk peraturan-peraturan dan hukum segala hal yang telah ditetapkan oleh Allah. Syariah sangat erat hubungannya dengan aqidah, jika aqidah menyangkut iman dan keimanan maka syariah berkaitan dengan hal- hal yang perlu dilakukan setelah keimanan. Syariah yaitu serangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas manusia muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya, mana yang boleh dilakukan, dan yang tidak boleh, mana yang halal dan haram, mana yang mubah dan sebagainya. Dan ini juga menyangkut hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesamanya (hablun minallah dan hablun minan nas). Akhlak secara etimologi berarti budi pekerti, peringai, perilaku atau tabiat. Secara umum definisi akhlak menurut Ibrahim Anis adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah perbuatan-perbuatan, baik atau buruknya tanpa membutuhkan pemikiran dan

14 Indriansyah Islamiyah, Akhlak Islamiyah, (Jakarta: Parameter, 1998), 5

25

pertimbangan.15 Akhlak yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara vertikal dengan Allah SWT maupun secara horizontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk-makhluk Allah.16

B. Film 1. Pengertian Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Film adalah lakon (cerita) gambar hidup; gambar hidup dengan suara; gambar hidup tidak bersuara; gambar hidup yang diberi berwarna.17 Effendy mendefinisikan film sebagai gambar yang bergerak secara mekanik yaitu berbentuk gambar-gambar yang terbentuk dari seluloid yang transparan dalam jumlah yang banyak apabila digerakkan melalui cahaya yang kuat, maka gambar tersebut akan tampak seperti gambar hidup.18 Film ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Kemudian dari proses tersebut munculah sebuah gambar gerak yang membentuk cerita dan menarik untuk ditonton. Dedy Mulyana mendefinisikan film sebagai serangkaian gambar-gambar yang diambil dari objek yang bergerak untuk memperlihatkan suatu peristiwa-peristiwa

15 Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim, (Bandung: Mizan, 1997), 39 16 M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, (Surabaya: Al- Ikhlas, 1993), 146 17 W. J. S. Purwa Darminta, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), 330 18 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bndung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), 178

26

gerakan yang berlaku secara berkesinambungan sebagai media hiburan, pendidikan dan sebagai salah satumedia informasi yang secara otomatis akan membawa dampak, baik itu positif maupun negatif kepada penontonnya.19 Menurut UU 8/1992, film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita vidio, piringan vidio, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya.20 Menurut McQuail, film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum. Menurut Alex Sobur, film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan selalu ada kecendrungan untuk mencari relevasi antara film dengan

19 Dedy Mulyana, Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), 266. 20 Heru Effendy, Mari Membuat Film, (Yogyakarta: Panduan, 2006), 22

27

kehidupan nyata yang kemudian memproyeksikannya ke atas layar.21 Film merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian. Film dapat digunakan sebagai bentuk penyampaian pesan moral dan juga kritik sosial. Dunia perfiman saat ini telah mampu merebut perhatian masyarakat. meskipun masih banyak bentuk-bentuk media massa lainnya, film memiliki efek ekslusif bagi penontonnya. Oleh karena itu, film adalah medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan pendidikan (edukatif) secara penuh (media yang komplit).22 Dalam kajian semiotik, film adalah salah satu produk media massa yang menciptakan atau mendaur ulang tanda untuk tujuannya sendiri. Caranya adalah dengan mengetahui apa yang dimaksudkan atau direpresentasikan oleh sesuatu, bagaimana makna itu digambarkan dan mengapa ia memiliki makna sebagaimana ia tampil. Pada tingkat penanda, film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Pada tingkat petanda, film merupakan cermin kehidupan metaforsis. Jelas bahwa topic film menjadi sangat pokok dalam semiotic media karena di dalam genre film terdapat

21 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 127. 22 Onong Uchaja Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Cipta Aditya Bakti, 2003), 207.

28

signifikansi yang ditanggapi orang-orang masa kini dan melalui film mereka mencari rekreasi, inspirasi dan wawasan pada tingkat interpretant.23

2. Sejarah Perkembangan Film Film yang dibuat oleh Thomas Edison dan Lumiere bersaudara masih berupa gambar yang diambil dalam frame (bingkai) yang statis (kamera tidak bergerak sama sekali) dan tidak ada penyuntingan. Pada awal kemunculan film, hal itu sudah lebih dari cukup untuk penonton pada saat itu. Namun seiring berjalannya waktu, penonton menginginkan hal lebih untuk uang yang telah mereka keluarkan. Seorang pembuat film George Melies, mulai membuat cerita gambar bergerak, yaitu suatu film yang bercerita. Melies sering sekali disebut “artis pertama dalam dunia cinema” karena ia telah membawa cerita narasi pada medium dalam bentuk kisah imajinatif seperti A Trip To The Moon (1902). Film A TripTo The Moon sampai ke Amerika pada tahun 1903, dan para pembuat film di Amerika tidak hanya meminjam ide untuk menggunakan film dalam menyampaikan cerita, tetapi juga mengembangkannya. Edwin S. Porter, seorang juru kamera Edison Company, melihat bahwa film dapat menjadi alat

23 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), 134.

29

penyampai cerita yang jauh lebih baik dengan penggunaan dan penempatan kamera secara artistik yang disertai dengan penyuntingan. Film berdurasi 12 menit karyanya, yang berjudul The Great Train Robbery (1903), adalah film pertama yang menggunakan penyuntingan, gabungan potongan-potongan antara adegan, dan sebuah kamera bergerak untuk menceritakan sebuah kisah yang relatif kompleks.24 Film The Great Train Robbery dianggap sebagai film cerita pertama karena teknik pembuatannya yang benar- benar mengagumkan pada waktu itu.25 Teknik pembuatan film yang digunakan oleh Porter adalah montase yaitu penggabungan dua gambar yang terpisah, tetapi berkaitan dengan suatu cara yang memunculkan makna baru yang telah dipadukan.26 Pada tahun 1913, D. W Griffith seorang penulis, aktor dan juru kamera yang juga terkenal sebagai sutradara yang brilian, membuat film berjudul Birth of a Nation pada tahun 1916, film Intolerance, yang kedua-duanya berlangsung masing-masing berdurasi selama kurang lebih tiga jam.27 Griffith merupakan orang pertama yang memperkenalkan inovasi seperti latihan terjadwal dan

24 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2008), 215 25 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 202 26 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, 216 27 Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 202

30

produksi yang disadari dengan naskah film. Griffith juga tidak mengabaikan aspek penampilan seperti pencahayaan dan kostum, menggunakan close up dan sudut kamera dramatis lainnya untuk mentransmisikan emosi.28 Apabila Porter sudah menggunakan montase untuk menyampaikan suatu cerita, maka Griffith menggunakannya untuk menciptakan hasrat, menggerakan emosi, dan meningkatkan ketegangan. Teknik perfilman hasil pemikiran Griffith kemudian dikembangkan lagi oleh dua orang bangsa Rusia yaitu Vsevold Poduvskon dan Sergei Eisenstein. Sebuah sequance dari film karya Eisenstein yang berjudul “Kapal Tempur Potemkin” yang berlangsung selam enam menit. Film tersebut diakui sebagai sequance yang paling berpengaruh dalam sejarah film. Sequance tersebut menggambarkan penduduk Odessa simpatisan pemberontakan kapal Potemkin yang dibunuh secara kejam oleh pasukan kerajaan.29 Film tersebut adalah film bisu, tetapi cukup mempesona dan berpengaruh dalam jiwa penonton. Pada tahun 1927 di Broadway Amerika Serikat munculah film bicara yang pertama walaupun dalam keadaan yang belum sesempurna sekarang. Sejak saat itu terus dilakukan pengembangan teknologi dan usaha untuk

28 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, 216 29 Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 203

31

menyemurnakan film bicara. Kemudian film bicara mencapai kesempurnaan pada tahun 1935.30 Setelah itu, pengembangan film selanjutnya fokus pada film berwarna. Pengembangan film berwarna juga berhasil pada saat itu, namun setelah perang dunia II muncul televisi yang kemudian menjadi ancaman besar bagi film. Sejak rumah-rumah sudah memasang pesawat televisi, pengunjung bioskop baik di Amerika maupun di negara lain mengalami kemerosotan. Pada tahun 1952-1953 para pegiat film banyak menemukan teknologi film yang baru. Diantaranya, “Cinerama” yaitu sebuah layar yang besarnya enam kali lebih besar daripada layar film biasa. Cinerama ditemukan oleh Fred Waller ini tidak dapat digunakan secara umum karena mahalnya biaya dan kesukaran tekniknya dalam pemutaran film-film di bioskop. Temuan selanjutnya adalah film “3 Dimensi” (1953) yaitu suatu sistem yang benar-benar menimbulkan kesan mendalam karena yang dilihat penonton tidak lagi rata melainkan menonjol keluar seolah-olah yang disaksikan penonton adalah nyata. Kesukaran teknik pada “3 Dimensi” juga menjadi alasan sistem ini tidak bisa disajikan kepada publik. Pada tahun yang sama, diperkenalkan pula Cinemascope layarnya yang besar namun dapat disajikan kepada publik. Publik yang sebelumnya terpesona dengan

30 Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 203

32 televisi kembali berbondong-bondong untuk menyaksikan film di bioskop. Cinemascope diperkenalkan oleh perusahaan film 20th Century Fox. Selain itu, perusahaan film Paramount juga memperkenalkan Vista Vision yaitu layar film yang dapat menampilkan gambar-gambar yang tajam. Sejarah perfilman di Indonesia, film pertama berjudul Lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David. Tahun 1927/1928 Krueger Corporation memproduksi film Eulis Atjih. Tahun 1930 masyarakat disuguhi film Lutung Kasarung, Si Conat dan Pareh yang merupakan film bisu. Film Terang Bulan yang dibintangi oleh Roekiah dan R. Mochtar berdasarkan naskah penulis Indonesia Saerunmenjadi film bicara pertama. Tahun 1941, perusahaan perfilman yang diusahakan oleh orang Belanda dan Cina itu berpindah tangan kepada pemerintah Jepang, diantaranya adalah NV. Multi Film yang diubah namanya menjadi Nippon Eiga Sha. Jepang telah memanfaatkan film untuk media informasi dan propaganda. Pada 6 Oktober 1945 Nippon Eiga Sha diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Republik Indonesia. Serah terima dilakukan oleh Ishimoto dari pihak Pemerintah Militer Jepang kepada R.M Soetarto yang mewakili Pemerintah Republik Indonesia. Sejak tanggal 6 Oktober 1945 lahirlah Berita Film Indonesia atau BFI. Bersamaan dengan pindahnya Pemerintah RI dari Yogyakarta, BFI pun pindah dan bergabung dengan

33

perusahaan film negara, yang pada akhirnya berganti nama menjadi Perusahaan Film Nasional.

3. Unsur-Unsur Pembentuk Film Film memang dibentuk oleh banyak unsur (audio dan visual). Secara teori unsur-unsur audio visual dalam film dikategorikan ke dalam unsur naratif dan unsur sinematik.31 Dua unsur tersebut saling berinteraksi satu sama lain untuk membuat sebuah film. Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah, berhubungan dengan aspek cerita dan tema film, terdiri dari unsur-unsur seperti: tokoh, masalah, konflik, lokasi, dan waktu. Sementara unsur sinematik atau gaya sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentuk film.32 Unsur sinematik terdiri beberapa elemen pokok, yaitu: a. Mise-en-scene adalah segala hal yang berada di depan kamera. Mise-en-scene memiliki elemen pokok yakni setting, tata cahaya, serta akting pemain. 1) Setting harus mampu meyakinkan penontonnya jika film tersebut tampak sungguh-sungguh terjadi pada lokasi dan waktu sesuai konteks cerita filmnya. Setting adalah seluruh latar bersama segala propertinya.

31Bambang Supriadi, http://ranabiru.blogspot.com/2010/02/unsur-unsur- pembentuk-film.html. Artikel diakses pada 23 April 2019 pukul 12.15 WIB 32 Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), 2

34

2) Tata lampu atau lighting yang dipakai dalam produksi film yaitu natural light atau pencahayaan alami misalnya sinar matahari dan cahaya bulan. Artifical light yaitu cahaya buatan misalnya; lampu kamera.33 3) Akting pemain dalam sebuah film secara umum dibagi dua, yakni visual dan audio. Secara visual menyangkut aspek fisik yakni gerak tubuh (gestur), serta ekspresi wajah. Untuk audio berhubungan dengan suara pemain. b. Suara adalah segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indra pendengaran. Suara dalam film dapat dipahami dari dialog, musik, dan efek suara. 1) Dialog berguna untuk memberikan tekanan pada adegan atau karakter tertentu.34 Dialog yang digunakan dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika ini menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 2) Musik adalah elemen yang paling berperan penting dalam memperkuat mood, nuansa, serta suasana sebuah film. Musik dikelompokkan menjadi dua macam yakni ilustrasi musik dan lagu. Semua suara tambahan selain dialog, lagu, serta musik adalah efek suara.35

33Teguh Trianton, Film sebagai media belajar, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 73 34 Teguh Trianton, Film sebagai media belajar, 71 35 Himawan Pratista, Memahami Film, 154

35

c. Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan objek yang diambil. 1) Jarak Kamera terhadap Objek. Jarak yang dimaksud adalah dimensi jarak kamera terhadap objek dalam frame. Objek dalam cerita film umumnya adalah manusia sehingga secara teknis jarak diukur menggunakan skala manusia.36 a) Extreme long shot (ELS) merupakan jarak kamera yang paling jauh dari objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini umumnya untuk menggambarkan sebuah objek yang sangat jauh atau panorama yang luas. b) Long shot (LS), pada jarak long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar belakang masih dominan. c) Medium long shot (MLS), pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang. d) Medium shot (MS), pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi

36 Himawan Pratista, Memahami Film, 105

36

wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan dalam frame. e) Medium close-up (MCU), pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mulai mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Adegan percakapan normal biasanya menggunakan jarak Medium close- up. f) Close-up (CU), umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gestur yang mendetil. Close-up biasanya digunakan untuk adegan yang lebih intim. Close-up juga memperlihatkan sangat mendetil sebuah benda atau objek. g) Extreme close-up (ECU), pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih mendetil bagian dari wajah, seperti: telinga, mata, hidung dan lainnya atau bagian dari sebuah objek. 2) Sudut Kamera terhadap Objek. Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap objek yang berada dalam frame. Secara

37

umum sudut kamera dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:37 a) High angle merupakan pengambilan gambar dari atas objek. Kesan yang ditimbulkan dari pengambilan gambar seperti ini adalah kesan lemah, tidak berdaya, kesendirian. b) Straight-on angle yaitu kamera melihat objek dalam frame secara lurus. Dalam sebuah film umumnya sineas lebih sering menggunakan teknik ini. c) Low angle menggambarkan seseorang yang berwibawa atau berpengaruh. Sudut ini membangun kesan “berkuasa” baik dalam soal ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. 3) Pergerakan Kamera Dalam produksi film, kamera sangat dimungkinkan untuk bergerak bebas. Pergerakan kamera secara teknis bervariasi, di antaranya:38 a) Zoom in/ zoom out (mendekat dan menjauh). Kamera secara fisik tidak bergerak, hanya menekan tombol zooming yang ada pada kamera. Untuk menimbulkan efek tampilan objek menjauh (mengecil) atau mendekat (membesar).

37Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013), 128 38 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, 133

38

b) Tilling (dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah). Adegan dalam film yang meperlihatkan objek yang diambil dari bawah kemudian sedikit demi sedikit bergerak ke atas. c) Panning Menunjukkan deretan objek yang sedang berderet atau berbaris. Jika digeser dari kanan ke kiri disebut pan left. Sebaliknya, jika digeser dari kiri ke kanan disebut pan right. d. Tim Produksi Film Dalam proses produksi sebuah film melibatkan banyak orang yaitu tim kerja yang memproduksi dan tenaga pendukung. Beberapa tim kerja dalam sebuah produksi film di antaranya: 1) Produser Produser merupakan satu atau sejumlah orang yang menjadi inisiator produksi sebuah film. Produser film terdiri atas tiga kategori, yaitu: executive producer adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas praproduksi dan penggalangan dana produksi. Associate producer adalah sejumlah orang yang mempunyai hak mengetahui jalannya produksi maupun mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar produksi. Producer adalah orang yang

39

memproduksi sebuah film, bukan yang membiayai atau menanam investasi dalam sebuah produksi film. Lini producer bertugas sebagai seorang supervisor, membantu memberi masukan dan alternatif atas masalah-masalah yang dihadapi oleh seluruh departemen.39 2) Sutradara Kerja sutradara dimulai dari membedah skenario ke dalam konsep pengambilan gambar. Selanjutnya sutradara bekerja sebagai pemimpin pengambil gambar, menentukan apa saja yang akan dilihat oleh penonton, mengatur laku di depan kamera, mengarahkan akting dan dialog, menentukan posisi dan gerak kamera, suara, pencahayaan, dan turut melakukan editing.40 3) Fotografi Penata fotografi sering disalah artikan sebagai operator kamera atau kameramen, hal ini sebenarnya berbeda. Operator kamera adalah orang yang mengoperasikan kamera, sedangkan penata fotografi yang mengkoordinasikan seluruh anggota departemennya untuk menghasilkan gambar yang diinginkan. Penata fotografi

39 Heru Effendy, Mari Membuat Film, (Jakarta: Erlangga, 2009), 40 40 Heru Effendy, Mari Membuat Film, 42

40

merancang apa yang harus dilakukan para operator kamera.41 4) Desainer Produksi atau Penata Artistik Penata artistik (art director) adalah seseorang yang bertugas untuk menampilkan cita rasa artistik pada sebuah film yang diproduksi. Sebelum suatu cerita divisualisasikan ke dalam film, penata artistik terlebih dahulu mendapat penjelasan dari sutradara untuk membuat gambaran kasar adegan demi adegan di dalam sketsa, baik secara hitam putih maupun berwarna. Tugas seorang penata artistik diantaranya menediakan sejumlah sarana seperti lingkungan kejadian, tata rias, tata pakaian, perlengkapan- perlengkapan yang akan digunakan para pelaku (pemeran) film dan lainnya.42 5) Penata Suara Penata suara adalah seseorang atau pihak yang bertanggung jawab dalam menentukan baik atau tidaknya hasil suara yang terekam dalam sebuah film. Penata musik adalah seseorang yang bertugas atau bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengisian suara musik tersebut. Seorang penata musik dituntut tidak hanya sekedar menguasai musik, tetapi juga harus memiliki

41 Heru Effendy, Mari Membuat Film, 46 42Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 94

41

kemampuan atau kepekaan dalam mencerna cerita atau pesan yang disampaikan oleh film.43 6) Editor Baik atau tidaknya sebuah film yang diproduksi akhirnya akan ditentukan pula oleh seorang editor yang bertugas mengedit gambar demi gambar dalam film tersebut. Jadi, editor adalah seseorang yang bertugas atau bertanggungjawab dalam proses pengeditan gambar.44

4. Jenis-Jenis Film Ada empat jenis film. Keempat jenis film tersebut adalah: a. Film Cerita Film yang mengandung suatu cerita, yaitu yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang film tenar dan film ini didistribusikan sebagai barang dagangan. Banyak sekali unsur yang terkandung dalam film cerita ini seperti humor, tegang, gembira, sedih, marah, kejahatan dan lain- lain.45 Cerita yang diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita fiktif atau berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi sehingga ada unsur menarik, baik dari jalan ceritanya maupun dari segi gambar yang artistik.

43 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 95 44 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 95 45 Nia Kurniati, Komunikasi Massa, (Bandung: PT Citra Aditya, 2000), 211

42

Sejarah dapat diangkat menjadi film cerita yang mengandung informasi akurat, sekaligus contoh teladan perjuangan para pahlawan atau untuk memotivasi penonton. Cerita sejarah yang pernah diangkat menjadi film adalah G30S PKI, Janur Kuning, Serangan Umum 1 Maret, dan lainlain. Sekalipun film cerita itu fiktif, dapat saja bersifat mendidik karena mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi.46 b. Film Berita Film mengenai fakta atau peristiwa yang benarbenar terjadi. Oleh karena sifatnya berita maka film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita (news value). Film berita juga harus penting dan menarik. Film berita juga bisa dilakukan dua cara, yaitu direkam dengan suara pemerannya atau film beritanya bisu dengan pembaca berita yang membacakan narasi.47 Bagi peristiwa-peristiwa tertentu, seperti perang, kerusuhan, pemberontakan dan sejenisnya, biasanya merupakan film berita yang dihasilkan kurang baik. Dalam hal ini yang terpenting adalah peristiwanya terekam secara utuh.

46 Siti Karlinah, dkk, Komunikasi Massa, (Banten: Universitas Terbuka, 2014), 34 47Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012), 148

43

c. Film Dokumenter Didefinisikan oleh Robert Flatherty sebagai karya ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality).48 Film dokumenter adalah perkembangan dari konsep film non fiksi. Dalam dokumenter, selain mengandung fakta, film dokumenter mengandung subyektivitas pembuatnya. Misalnya, seorang sutradara mau membuat film dokumenter mengenai para pembatik di kota Pekalongan maka ia akan membuat naskah yang ceritanya bersumber pada kegiatan para pembatik sehari-hari dan sedikit merekayasanya agar sebagai film dapat menghasilkan kualitas cerita dan gambar yang baik. Banyak kebiasaan masyarakat Indonesia yang dapat diangkat menjadi film dokumenter, diantaranya upacara kematian orang Toraja, upacara ngaben di Bali. Biografi seseorang yang memiliki karya pun dapat dijadikan sumber bagi film dokumenter. d. Film Kartun Film ini dibuat untuk konsumsi anak-anak. Sebuah film kartun tidak akan terlihat bagus jika cerita yang disuguhkan dalam film tersebut juga tidak bagus.49 Dapat dipastikan, kita semua mengenal tokoh

48 Fajar Nugroho, Cara Pinter Bikin Film Dokumenter, (Yogyakarta: Galng Press, 2007), 34 49 M. Suyanto, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2006), 15

44

Donal Bebek (Donald Duck), putri Salju (Snow White), Miki Tikus (Mickey Mouse) yang diciptakan oleh seniman Amerika Serikat Walt Disney. Film kartun lainnya yang cukup digemari anak-anak adalah Spongebob Squarepants, Dora the Explorer, dan lain- lain. Umumnya sepanjang film kartun itu diputar kita akan tertawa karena kelucuan-kelucuan dari para tokoh pemainnya. Namun, ada juga film kartun yang membuat iba penontonnya karena penderitaan tokohnya. Sekalipun tujuan utamanya untuk menghibur, dapat pula film kartun mengandung unsur pendidikan, minimal akan terekam bahwa kalau ada tokoh jahat dan tokoh baik maka pada akhirnya tokoh baiklah yang selalu menang. Film Ayat-Ayat Cinta 2 termasuk dalam film cerita (story film) film ini termasuk dalam film drama religi yang menceritakan seorang muslim yang tinggal di negara mayoritas non muslim yang mencoba untuk menyampaikan sedikit kebenaran ajaran Islam pada negara-negara barat lewat perilaku- perilaku mulia untuk mengubah image Islam yang buruk dan dianggap teroris. Peneliti ingin melihat makna pesan dakwah dalam film Ayat-Ayat Cinta 2.

45

5. Film sebagai Media Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya.50 Ciri utama media massa adalah bahwa media massa dirancang untuk menjangkau banyak orang.51 Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media.52 Media yang dimaksud diantaranya adalah surat kabar, televisi, radio, iklan, dan film. Media yang telah disebutkan sebelumnya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama dapat menjangkau khalayak yang luas dengan waktu yang hampir bersamaan. Sifat film yang audiovisual gerak mampu memiliki daya resistensi lebih kuat dibandingkan bentuk-bentuk informasi lainnya. Dengan format tayangan dan bentuk saluran penyajiannya, film mampu membangun opini publik pola pikir masyarakat dapat diubah atau bahkan sengaja diciptakan melalui media ini.53 Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, tetapi konten dan fungsi yang ditawarkan masih sangat jarang. Film kemudian berubah menjadi alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih

50 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, 7 51 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), 61 52 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 80 53 Estu Miyarso, Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Sinematografi, Thesis, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2009), 2

46

tua, menawarkan, cerita, panggung, musik, drama, humor, dan trik teknis bagi konsumsi populer.54 Film mampu menjangkau populasi dalam jumlah besar dengan cepat, bahkan di wilayah pedesaan. Sebagai media massa, film berperan sebagai sarana komunikasi yang digunakan untuk penyebaran hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, dan sajian teknis lainnya.

6. Film Sebagai Media Dakwah Film dapat digunakan sebagai media komunikasi dakwah ketika film dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Menurut Ma‟arif film sebagai media komunikasi dakwah perlu memiliki standar untuk bisa disebut sebagai film bertemakan religi yaitu: (1) isi ceritanya membawa kepada penyucian Asma Allah dan pengagungan-Nya sebagai Rabb Yang Maha Penyayang; (2) berusaha meningkatkan citra Islam, atau meluruskan pemahaman orang yang keliru akan Islam; (3) gaya tampilan busana sopan yang disesuaikan dengan tema film bernafaskan Islam; (4) menggunakan berbagai temuan teknologi, tetapi tidak mengumbar mitos, takhayul, seksual, dan kekerasan; (5) unsur musikalitas pengiring film turut mendukung terbinanya kepribadian penontonnya; (6) mensosialisasikan makna-makna kehidupan yang baik, adil, dan bijak kepada sesama

54 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1, 35

47

manusia, serta peduli akan alam; (7) dapat menghindarkan hal-hal yang sahun atau lahun (lupa diri).55 Pesan-pesan keagamaan yang dikemas dalam bentuk film dan dihantarkan melalui layar lebar menarik khalayak untuk mengikutinya. Melalui film, ajaran agama disampaikan secara lebih menarik, tidak membosankan, tidak bersifat retorika dan tidak menggurui. Usaha penyampaian pesan-pesan keagamaan (Islam) lewat media tersebut menitikberatkan pada usaha yang bersifat penerangan dan motivasi. Pengaruh film sangatlah besar terhadap jiwa manusia. Penonton tidak hanya terpengaruh ketika menyaksikan film tersebut, tetapi diyakini juga setelah menyaksikannya.

C. Pluralisme 1. Pengertian Pluralisme Agama Jika ditinjau secara bahasa, kata pluralis berasal dari bahasa Inggris plural yang berarti jamak, dalam arti keanekaragaman dalam masyarakat, atau banyak hal lain di luar kelompok sendiri yang harus diakui. Pluralisme sebagai suatu sistem nilai yang memandang secara positif- optimis terhadap kemajemukan, dengan menerimanya sebagai kenyataan. Maka dari itu, kaum pluralis yakin bahwa agama-agama adalah bentuk jalan menuju Tuhan.

55Bambang S. Maarif, Komunikasi Dakwah “Paradigma untuk Aksi”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 166

48

Menurut Budhy Munawar Rahman, jalan menuju Tuhan itu adalah satu, tetapi jalurnya banyak, atau jalur menuju keselamatan adalah memang banyak dan Tuhan memanivestasikan dalam bentuk yang beraneka ragam dan bukan hanya pada satu jalan. Pluralisme, tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita majemuk, beraneka ragam tetapi pluralisme harus disikapi dengan teologia religionum (teologi agama- agama) dengan tujuan memasuki dialog antar agama.56 Menurut Kautsar Azhari Noer secara istilah, pluralisme bukan hanya sekedar keadaan atau fakta yang bersifat plural, jamak atau banyak. Akan tetapi lebih dari itu, pluralisme secara substansial termanifestasi dalam sikap untuk saling mengakui sekaligus menghormati, menghargai, memelihara dan bahkan mengembangkan atau memperkaya keadaan yang bersifat plural, jamak atau banyak.57 Jika dikaitkan dengan konteks relasi masyarakat yang kompleks, pluralisme merupakan kunci penting untuk memahami realitas kehidupan. Di sisi lain, realitas kehidupan merupakan hasil konstruksi, karena itu tidak mungkin ada realitas yang tunggal, tetapi plural. Sebab,

56 Budhy Munawar Rahman, Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 37-39 57 Kautsar Azhari Noer, “Menyemarakkan Dialog Agama (Perspektif Kaum Sufi)” dalam Edy A Effendy (ed), Dekonstruksi Islam Madzhap Ciputat, (Bandung: Zaman Wacan Mulia, 1999), 872

49

setiap individu dan komunitas sosial memiliki konstruksi sosial sendiri-sendiri.58 Secara rinci, pluralisme merupakan keberadaan atau toleransi keragaman etnik, kelompok-kelompok kultural atau keragaman sikap dan kepercayaan dalam suatu masyarakat. untuk merealisasikan dan mendukung konsep tersebut, diperlukan adanya toleransi. Sebab toleransi tanpa adanya sikap pluralistik tidak akan menjamin tercapainya kerukunan antar umat beragama yang abadi begitupun sebaliknya.59 Toleransi sebagai kemampuan untuk menghormati sifat dasar, keyakinan dan perilaku yang dimiliki oleh orang lain, dalam Islam disebut tasamuh.60 Esensi pluralisme sebagaimana diungkapkan oleh Emamnuel Levinas yang dikutip oleh Haryatmoko berikut: “Hubungan tidak menetralisasi yang lain, tetapi memeliharanya. Yang lain sebagai yang berbeda bukan merupakan objek yang harus menjadi bagian kamu atau menjadi seperti kami, tetapi yang lain menarik diri di dalam misterinya.”61

58 Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural, Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2008), 76 59 Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, (Bandung: Mizan, 1998), 41 60 Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, 41 61 Haryatmoko, “Pandangan Hubungan Antar Agama: Pluralisme De Jure dan Kritik Ideologi, dalam M Amin Abdullah,dkk, Ontologi Studi Islam Teori dan Metodologi, (Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2000), 36

50

Deskripsi pluralisme di atas, secara tersirat menjelaskan bagaimana esensi pluralisme. Realitas kehidupan yang semakin kompleks seperti sekarang ini memunculkan berbagai persoalan rumit. Hal ini menuntut agar semua persoalan yang ada dipecahkan bersama, termasuk oleh agama-agama dan semua penganut agama.62 Pada titik inilah pemahaman pluralisme agama memiliki kontribusi yang konkret dalam menumbuhkan toleransi dan saling memahami antar umat beragama, sehingga terwujud kehidupan yang damai tanpa konflik dan kekerasan. Pandangan mengenai pluralisme agama sebagaimana diuraikan di atas, menurut Budhy Munawar Rahman akan terwujud jika dimulai dengan asumsi dasar bahwa suatu agama secara asli bukan hanya berbeda, tetapi juga bernilai. Asumsi ini akan menggiring pada pemahaman bahwa setiap orang beragama akan dapat berinteraksi dengan agama lain dan dapat menggali nilai-nilai keagamaan secara bersama-sama tanpa menimbulkan prasangka atau kecurigaan di antara umat beragama.63 Hal senada juga diungkapkan oleh Abdul Aziz Sachedina, bahwa jika direnungkan secara mendalam, pluralisme agama sebenarnya merupakan sumber

62 Th. Sumartana, “Kemanusiaan, Titik Temu Agama-Agama”, dalam Martin L Sinaga (ed), Agama-Agama Memasuki Millineum Ketiga, (Jakarta: Garsindo, 2000), 35 63 Budhy Munawar Rahman, Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, 47

51

fundamental yang dapat digunakan umat manusia untuk mewujudkan perdamaian dan keadilan dalam masyarakat kontemporer. Perdamaian adalah keimanan yang diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. Maka dari itu, sekedar percaya saja pada keadilan tidaklah cukup untuk mewujudkan perdamaian. Perdamaian sejatinya adalah hasil dari keadilan yang dipelihara pada setiap tahap hubungan antar manusia. 64 Terkait dengan paradigma berdasar kedamaian tersebut maka menghadapi pemeluk agama berbeda, yang harus dikedepankan adalah nilai- nilai universal, seperti keadilan, kemanusiaan, kesetaraan, perbuatan baik pada sesama, kejujuran, saling kasih, keadilan dan lainnya.65 Berpijak pada pemahaman mengenai pluralisme agama sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pluralisme agama sejatinya menjadi tantangan modernitas yang paling nyata. Maka dengan tumbuhnya sikap saling memahami, saling mengerti dan menghormati terhadap perbedaan-perbedaan yang ada diharapkan dapat menjadi pijakan untuk mewujudkan kerukunan dan kedamaian hidup antar umat beragama. Di sisi lain, masing-masing penganut agama juga memiliki komitmen yang kokoh terhadap agamanya masing- masing. Sikap pluralisme seperti inilah yang seharusnya

64 Abdul Aziz Sachedina, Beda Tapi Setara, Pandangan Islam Tentang Non- Islam, Terj. Satrio Wibowo, (Jakarta: Serambi, 2004), 30 65 M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pilar, 2006), xiv

52

ditumbuhkembangkan kepada semua elemen masyarakat melalui pendidikan ataupun media. Dalam sebuah makalahnya, Mukti Ali menyatakan, agar diperoleh titik temu berbagai perbedaan yang selalu akan muncul dalam menghadapi kenyataan pluralitas agama, dialog antar umat beragama harus dilakukan. Berdasarkan hal ini Mukti Ali memberikan pernyataan yang cukup mengesankan. Menurutnya: ”Andaikata di dunia ini hanya ada satu agama, Islam saja, Kristen saja, Hindu saja, Budha saja, Yahudi saja, maka anjuran untuk dialog antar umat beragama tidak dperlukan. Tetapi kenyataanya tidak demikian. Di dunia ini banyak agama. Selain daripada agama- agama besar tersebut di atas, maka banyak juga agama-agama rakyat, agama-agama suku dengan segala sempalan, sekte dan bidatnya”.66 Mengingat pluralisme agama merupakan kehendak Tuhan maka menjadi agenda yang urgen untuk dikedepankan wacana-wacana konvergensi agama-agama. Yakni, suatu usaha bersama untuk mencari titik temu agama-agama. Dalam doktrin Islam usaha ini memperoleh legitimasi teologis lewat kitab suci Al-Qur‟an. Tersurat secara tegas dan jelas bahwa termaktub dalam Al-Qur‟an

66 A. Mukti Ali,”Menatap Hari Depan dengan Hidup Rukun Antar Umat Beragama”, makalah yang disampaikan pada peringatan 100 tahun Parlemen Agama-Agama Sedunia serta Kongres Nsional I Agama-Agama di Indonesia, 11-12 Oktober 1993 di Yogyakarta. Lihat pula Singgih Basuki, Pemikiran Keagamaan A. Mukti Ali, 245

53

titik temu agama-agama yang diistilahkan dengan kalimatun sawa’ (titik temu agama-agama).67 Menurut Mukti Ali, agama ialah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang diwayuhkan kepada utusan-utusanNya untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Menurutnya, ciri- ciriagama ialah: 1) Mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa, 2) Mempunyai kitab suci dari Tuhan Yang Maha Esa, 3) Mempercayai rasul dan utusan dari Tuhan Yang Maha Esa, 4) Mempunyai hukum sendiri bagi kehidupan penganutnya berupa perintah dan petunjuk.68 Menurut Mukti Ali pula, memahami agama itu harus secara konseptual atau suatu keharusan. Artinya, agama hanya akan dapat berfungsi apabila ia benar-benar konseptual. Apabila tidak, maka agama hanya akan merupakan ajaran yang kosong saja.

2. Konsep Pluralisme Agama Agree in Disagreement Dalam usaha menciptakan kondisi kerukunan hidup beragama, Mukti Ali mengusulkan prinsip “setuju dalam ketidaksetujuan” (agree in disagreement) atau sepakat dalam perbedaan untuk membangun dan memperkuat dialog, toleransi dan harmoni antara orang-orang dari budaya, tradisi dan agama yang berbeda. “Setuju dalam ketidaksetujuaan” ini merupakan pendekatan yang

67 Sukidi, Teologi Inklunsif Cak Nur, (Jakarta: Kompas, 2001), 5 68 Mudjahid Abdul Manaf, Ilmu Perbandingan Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), 4

54

memungkinkan masing-masing komunitas agama bebas untuk percaya dan mempraktekkan agama sendiri. Pada saat yang sama, penganut agama tidak mengganggu urusan internal agama-agama lain. Setiap umat beragama harus saling menghormati dan dengan demikian mentolerir yang lain sehingga toleransi dan harmoni antara orang-orang dari budaya dan agama yang berbeda dapat diperkuat dan dipertahankan.69 Metode agree in disagreement ini mengajarkan bahwa setiap orang percaya bahwa agama yang dianutnya adalah yang paling baik dan benar. Persamaan antara agama-agama itu harus diketengahkan sementara perbedaan harus diakui, dihargai dan dihormati. Konsep ini sama dengan konsep hubungan pluralis dari Bishop. Para pendukung konsep ini adalah mereka yang tidak membayangkan akan lahirnya sebuah agama yang lebih universal, tetapi berharap agar agama-agama besar dapat mempertahankan jati diri masing-masing walaupun mereka saling berharap bahwa hubungan antar mereka akan membuahkan persaudaraan dan saling bermurah hati.70 Mukti Ali secara sosial tidak mempersoalkan adanya pluralisme dalam pengakuan-pengakuan sosial, tetapi ia

69 Faisal Ismail, Paving the Way for Interreligious Dialogue, Tolerance, and Harmony: Following Mukti Ali’s Path, Jurnal Al-Jami‟ah Vol. 50 No. 1, 2012, 173 70 Ali Munhanif, “Prof. Dr. H. A. Mukti Ali: Modernisasi Politik-Keagamaan Orde Baru”, 192

55

sangat tegas dalam hal-hal teologis. Ia menegaskan bahwa keyakinan terhadap hal-hal teologis tidak bisa dipakai hukum kompromitis.71 Pada intinya, Mukti Ali sendiri setuju dengan jalan “agree in disagreement”. Ia mengakui jalan inilah yang penting ditempuh untuk menimbulkan kerukunan hidup beragama. Orang yang beragama harus percaya bahwa agama yang ia peluk itulah agama yang paling baik dan paling benar, dan orang lain juga dipersilahkan, bahkan dihargai, untuk percaya dan yakin bahwa agama yang dipeluknya adalah agama yang paling baik dan paling benar. Diyakini bahwa antara satu agama dengan agama lainnya, selain terdapat perbedaan, juga tedapat persamaan. Di dalam perbedaan tidak harus ada permusuhan, karena perbedaan selalu ada di dunia ini, dan perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan.72

D. Semiotika 1. Pengertian Semiotika Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu – yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya – dapat

71 Mukti Ali, “Dialog Between Muslims and Christians in Indonesia and its Problems”, dalam Al-Jami‟ah, No. 4 Th. XI Juli 1970, 55 72 A. Mukti Ali, “Ilmu Perbandingan Agama, Dialog, Dakwah dan Misi”, dalam Burhanuddin Daja dan Herman Leonard Beck (red.), Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia dan Belanda, (Jakarta: INIS, 1992), 230

56

dianggap mewakili yang lain. tanda pada awalnya dimakanai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya asap menandakan adanya api, sirene mobil pemadam kebakaran yang keras berbunyi menandakan adanya kebakaran di sudut kota. Secara terminologis, semiotika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek- objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.73 Analisis semiotika merupakan suatu pemaknaan lebih lanjut terhadap proses pencarian makna “berita dibalik berita”. Sejak pertengahan abad ke-20, semiotika telah tumbuh menjadi bidang kajian yang sungguh besar, melampaui diantaranya, kajian bahasa tubuh, bentuk- bentuk seni, wacana retoris, komunikasi visual, media, mitos, naratif, bahasa, artefak, isyarat, kontak mata, pakaian, iklan, makanan, upacara – pendeknya, semua yang digunakan, diciptakan, atau diadopsi oleh manusia untuk memproduksi makna.74 Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign), berfungsinya tanda dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Dalam pandangan Zoest, segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena

73 Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), 7 74 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), 6

57

itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut tanda. Sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheningan, suatu kebiasaan makan, sebuah gejala mode, suatu gerak syaraf, peristiwa memerahnya wajah, suatu kesukaan tertentu, letak bintang tertentu, suatu sikap, setangkai bunga, rabun uban, sikap diam membisu, gagap, bicara cepat, berjalan sempoyongan, menatap, api, putih, bentuk, bersudut tajam, kecepatan, kesabaran, kegilaan, kekhawatiran, kelengahan, semua itu dianggap sebagai tanda.75 Menurut Saussure, tanda adalah kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Dimana ada tanda, disana ada sistem. Artinya, sebuah tanda (berwujud kata atau gambar) mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra kita yang disebut signifier, bidang penanda atau bentuk. Aspek lainnya disebut signified, bidang petanda atau konsep atau makna. Aspek kedua terkandung di dalam aspek pertama. Jadi petanda merupakan konsep atau apa yang dipresentasikan oleh aspek pertama. Lebih lanjut dikatakannya bahwa penanda terletak pada tingkatan ungkapan (level of expression) dan mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti

75 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2013), 12

58

bunyi, huruf, kata, gambar, warna, objek dan sebagainya. petanda terletak pada level of content (tingkatan isi atau gagasan) dari apa yang diungkapkan melalui tingkatan ungkapan. Hubungan antara kedua unsur ini melahirkan makna. Tanda akan selalu mengacu pada (mewakili) sesuatu hal (benda) yang lain. ini disebut referent. Lampu merah mengacu pada jalan berhenti. Wajah cerah mengacu pada kebahagiaan. Air mata mengacu pada kesedihan. Apabila hubungan antara tanda dan yang diacu terjadi, maka dalam benak orang yang melihat atau mendengar akan timbul pengertian.76 Charles Morris memudahkan kita memahami ruang lingkup kajian semiotika yang menaruh perhatian atas ilmu tentang tanda-tanda. Menurut dia, kajian semiotika pada dasarnya dapat dibedakan kedalam tiga cabang penyelidikan (branches of inquiry) yakni sintaktik, semantik, dan pragmatik.77 a. Sintaktik (syntactics) atau sintaksis (syntax) adalah suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji “hubungan formal diantara satu tanda dengan tanda- tanda yang lain”. Dengan begitu hubungan-hubungan formal ini merupakan kaidah-kaidah yang mengendalikan tuturan dan intepretasi, pengertian sintaktik kurang lebih adalah semacam “gramatika”.

76 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, 12-13 77 Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi, 5

59

b. Semantik (semantics) adalah suatu cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari “hubungan diantara tanda-tanda dengan designate adalah tanda- tanda sebelum digunakan didalam tuturan tertentu”. c. Pragmatik (pragmatics) adalah suatu cabang penelitian semiotika yang mempelajari “hubungan diantara tanda-tanda dengan interpreter-interpreter atau para pemakainya” – pemakaian tanda-tanda. Pragmatik secara khusus berurusan dengan aspek- aspek komunikasi, khususnya fungsi-fungsi situasional yang melatari tuturan.

2. Konsep Semiotika Roland Barthes Roland Barthes lahir di Cherbourg, Perancis pada 12 November 1915 dan meninggal di Paris pada 26 Maret 1980. Barthes adalah kritikus sastra dan sosial perancis yang karya-karyanya tentang semiotika, studi formal tentang simbol dan tanda yang dirintis oleh Ferdinand de Saussure, telah membantu perkembangan strukturalisme sebagai salah satu gerakan intelektual yang penting pada abad ke-20. Barthes menempuh pendidikan di universitas Paris. Setelah bekerja selama tujuh tahun (1952-1959) di Center National de la Ecole Pratique des Hautes Etudes di Paris. Disini, dia menawarkan sebuah seminar bertajuk “Sosiologi tanda, simbol, dan representasi”. Pada 1976 dia

60

terpilih menjadi orang pertama yang memegang pimpinan “semiologi sastra” di College de France.78 Pemikiran Barthes tentang semiotika dipengaruhi oleh Saussure. Kalau Saussure mengintrodusir istilah signifier dan signified berkenaan dengan lambang- lambang atau teks dalam suatu paket pesan maka Barthes menggunakan istilah denotasi dan konotasi untuk menunjuk tingkatan-tingkatan makna. Bila Saussure hanya menekankan pada penandaan dalam tataran denotatif, maka Roland Barthes menyempurnakan semiologi pada tingkat konotatif. Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan, yaitu “mitos” yang menandai suatu masyarakat. Gambar peta tanda Roland Barthes79

Gambar 2.1

Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan pertanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah

78 Roland Barthes, Membedah Mitos-Mitos Budaya MassaI, (Yogyakarta: Jalasutra, 2007), IViii 79 Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi, 22

61

juga penanda konotatif (I). Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: tanda “singa”, berkonotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian.80 a. Makna Denotasi Makna denotasi adalah makna tingkat pertama yang bersifat objektif yang dapat diberikan terhadap lambang-lambang, yakni mengaitkan secara langsung antara lambang dengan realitas atau gejala yang ditunjuk.81 Denotasi dalam pandangan Barthes merupakan tataran pertama yang maknanya bersifat eksplisit, langsung, dan pasti. Denotasi merupakan makna yang sebenar-benarnya, yang disepakati bersama secara sosial, yang rujukannya pada realitas.82 Denotasi merupakan sistem imaji yang memiliki „aliran‟ sintagmatis. Artinya pada lapisan denotasi bersifat sintagma yang selalu identik dengan ujaran dan „wacana‟ ikonik yang menaturalisasikan simbol- simbol.83 b. Makna Konotasi Makna konotasi adalah makna-makna yang dapat diberikan pada lambang-lambang dengan mengacu

80 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 69 81 Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LkiS, 2007), 163 82 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28 83 Roland Barthes, imaji/ Musik/ Teks, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), 40

62

pada nilai-nilai budaya yang karenanya berada pada tingkat kedua.84 Tanda konotatif merupakan tanda yang penandanya mempunyai keterbukaan makna atau makna yang implisit, tidak langsung, dan tidak pasti, artinya terbuka kemungkinan terhadap penafsiran- penafsiran baru. Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebutnya sebagai „mitos‟ dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.85 c. Makna Mitos Yang menarik dengan semiotika Roland Barthes adalah digunakan istilah mitos (myth), yakni rujukan bersifat kultural (bersumber dari budaya yang ada) yang digunakan untuk menjelaskan gejala atau realitas yang ditunjuk dengan lambang-lambang yang ada dengan mengacu sejarah (di samping budaya).86 Mitos dalam pandangan Barthes berbeda dengan konsep mitos dalam arti umum. Barthes mengemukakan mitos adalah bahasa, maka mitos adalah sebuah sistem komunikasi dan mitos adalah sebuah pesan. Dalam uraiannya, ia mengemukakan bahwa mitos dalam pengertian khusus ini merupakan perkembangan dari konotasi. Konotasi yang sudah

84 Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, 163 85 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28 86 Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, 164

63

terbentuk lama di masyarakat itulah mitos. Barthes juga mengatakan bahwa mitos merupakan sistem semiologis, yakni sitem tanda-tanda yang dimaknai manusia. Mitos dapat dikatakan sebagai produk kelas sosial yang sudah memiliki suatu dominasi.87 Rumusan tentang signifikasi dan mitos dapat dilihat pada gambar berikut ini. Signifikasi Dua Tahap 88

Gambar 2.2 Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara penanda dan pertanda yang disebut denotasi yaitu makna sebenarnya dari tanda. Sedangkan signifikasi tahap kedua digunakan istilah konotasi, yaitu makna yang subjektif atau paling tidak, intersubjektif, yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos. Mitos merupakan lapisan pertanda dan makna yang paling dalam.89

87 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28-29 88 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 30 89 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 30

64

Dari skema yang diberikan Barthes, peneliti memilih teori Roland Barthes untuk penelitian film Ayat-Ayat Cinta 2 karena teori Roland Barthes lebih tepat bagi peneliti. Kita melihat bahwa sistem tanda tingkat pertama dijadikan signifier baru bagi sistem tanda tingkat kedua. Dengan kata lain, tanda denotatif sebagai tanda tingkat pertama yang terdiri atas penanda dan petanda, pada saat bersamaan tanda denotatif juga menjadi penanda bagi tanda denotatif.

65

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM AYAT-AYAT CINTA 2

A. Sekilas Tentang Film Ayat-Ayat Cinta 2 Film Ayat-Ayat Cinta 2 merupakan film bergenre drama religi yang dirilis pada tanggal 21 Desember 2017, yang disutradarai oleh Guntur Soehardjanto dan ceritanya ditulis oleh Alim Sudio dan Ifan Ismail serta diproduksi oleh MD Picture. Film ini merupakan cerita lanjutan dari film Ayat-Ayat Cinta pada 2008 silam yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, dan Melanie Putria. Sementara itu, Film lanjutan ini dibintangi oleh Fedi Nuril, Tatjana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Nur Fazura, Pandji Pragiwaksono, dan Arie Untung. Film ini berlatar belakang di berbagai tempat seperti Gaza, Skotlandia, London, Budapest, dan Jakarta. Secara garis besar, film ini menceritakan sosok Fahri yang tetap melanjutkan hidupnya walaupun tanpa istrinya, Aisha disisinya. Keberangkatan Aisha yang hanya sekedar ingin menghibur diri dan memenuhi undangan sahabatnya, Alicia ke Jordania justru mengantarkannya menjadi sukarelawan untuk anak-anak di Palestina yang menjadi korban perang di Gaza. Nasib buruk menimpa Aisha, ia menjadi salah satu korban penyerangan di Gaza, Palestina dan menghilang tanpa kabar. Fahri yang sedih karena kehilangan istri tercintanya tetap melanjutkan hidup dan menjadi seorang asisten dosen di University of Edinburgh. Banyak mahasiswa yang mengagumi

66 sosok Fahri namun tak jarang ada yang membencinya, bahkan ketika Fahri melaksanakan shalat di kelas ada seorang mahasiswa yang menganggap bahwa Fahri hanya ingin pamer ibadahnya dan menilai bahwah Fahri adalah seorang teroris berjas yang sedang memamerkan keagamaannya. Tokoh Fahri dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 dikisahkan sebagai seorang tokoh yang baik akhlaknya, mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang luas, dan jiwa wirausaha yang kuat. Dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 ini dikisahkan berbagai cobaan dan kebahagiaan yang diperoleh Fahri selama melakukan riset postdoc disana. Fahri banyak mendapatkan perlakuan buruk dari tetangganya hanya karena ia seorang muslim. Keira dan Jason adalah kakak beradik tetanggan Fahri yang membenci Fahri dan menganggap Fahri teroris yang telah membunuh ayahnya. Banyak perlakuan buruk yang mereka lakukan seperti menghujat Fahri, mencoret coret mobil Fahri, mencuri barang di toko Fahri, namun hal tersebut tidak membuat Fahri marah kepada mereka. Fahri justru membiarkan Jason mengambil makanan di tokonya tanpa bayar dan membiayai sekolah sepak bola untuk Jason serta membiayai sekolah biola untuk Keira sampai Keira menjadi seorang pemain Biola yang terkenal. Fahri adalah sosok tetangga yang baik yang sering membantu tetangganya tanpa memandang agama, karena ia menganggap bahwa membantu tetangga adalah ajaran Rasulullah. Fahri ingin mengamalkan asas keberagaman Pancasila walaupun iatidak tinggal di Indonesia, karena

67 menurutnya Pancasila itu berada di tiap individu dan dapat diterapkan dimanapun. Saat Brenda salah satu tetangga Fahri tengah mabuk dan terlihat diganggu oleh lelaki yang mengambil uang dari tasnya, Fahri sigap menolongnya bahkan meminjamkan bantal dan selimut untuk Brenda agar ia tidak kedinginan ketika ia tertidur di teras rumahnya. Kembali kebaikan Fahri disalah artikan, nenek Catarina yang melihat kejadian tersebut mengira Fahri memanfaatkan keadaan Brenda yang tak sadarkan diri. Namun Fahri tidak marah dengan nenek Catarina, justru Fahri mengantarkan nenek Catarina yang beragama Yahudi ke tempat ibadahnya. Saat sampai tempat ibadah nenek Catarina sempat terjatuh dan Fahri hendak menolong nenek Catarina, namun jamaah lain justru mengusir Fahri dan memanggilnya amalek. Lagi-lagi Fahri tidak marah ataupun saki hati atas perlakuan yang diterimanya. Selain itu, ketika nenek Catarina diusir dari rumah oleh anak tirinya, Baruch, fahri kembali menolongnya. Fahri bahkan rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli kembali rumah nenek Catarina yang telah dijual oleh Baruch untuk meluanasi utang Baruch. Baruch, anak tiri nenek Catarina, sangat membenci Fahri bahkan ketika bertemu di Cafe Baruch menantang Fahri untuk debat ilmiah oleh salah satu dosen di tempatnya mengajar. Debat konflik Timur Tengah dan konflik kemanusiaan berlangsung cukup menegangkan. Ketika Baruch yang bukan peserta debat mengacaukan debat dan mengatakan bahwa Fahri seorang anti Yahudi dan menyebutnya seorang teroris,

68 nenek Catarina tak tinggal diam. Nenek Catarina membela Fahri dan mengatakan bahwa Fahri bukan seorang anti Yahudi dan tulus menolong nenek Catarna yang justru beragama yahudi walaupun ia telah berbuat tidak baik terhadap Fahri. Tak hanya kepada tetangganya, Fahri juga menolong wanita pengemis yang ia temui di sekitaran masjid yang tengah dihakimi oleh tiga orang pria. Fahri mengusir tiga pria tersebut dan memberi wanita itu sejumlah uang. Di hari lain, fahri kembali bertemu dengan wanita tersebut yang sedang dikejar oleh petugas. Fahri membawa wanita yang bernama Sabina itu kerumahnya dan menjadikan Sabina untuk menjadi asisten rumah tangganya. Sabina ternyata istri Fahri, Aisha. Aisha tak ingin Fahri mengetahuinya oleh sebab itu Aisha mengganti namanya menjadi Sabina. Aisha merasabahwa ia sudah tidak pantas menjadi istri Fahri dan merasa bukan wanita seutuhnya seperti dulu. Aisha takut jika ia akan menjadi beban untuk Fahri. Fahri kembali mendapat cobaan. Fahri difitnah sering membantu teroris dan dikeluarkan dari University of Edinburgh. Kepergian Fahri dari tempatnya mengajar membuat sebagian mahasiswanya sedih, namun Fahri tidak dapatberbuat apa-apaatas keputusan salah satu yayasan tervesar di University of Edinburgh tersebut. Setelah lama menyendiri, Fahri memutuskan untuk menikahi Hulya, sepupu Aisha. Melihat pernikahan Fahri dengan Hulya, sabina yang sebenarnya Aisha merasa sedih, namun ia harus berusaha mengikhlaskan Fahri jika Fahari

69 bahagia bersama Hulya. Setelah menikah, Fahri meminta Hulya untu belajar berhijab. Kebahagiaan Fhari dan Hulya semakin lengkap ketika Hulya dinyatakan hamil dan Fahri mendapat kabar bahwa proposal Fahri di Oxford University diterima dan Fahri akan mengajar disana. Kebahagiaan Fahri dan Hulya tak berlangsung lama. Saat sedang di stasiun pengisian bahan bakar, Bahadur, orang yang sangat membenci Fahri ketika di Mesir menyerang Aisha. Fahri yang mendengar Hulya meminta tolong segera berlari menuju sumber suara. Ketika menolong Aisha dari serangan Bahadur, Hulya tertusuk pisau dibagian dadanya oleh Bahadur. Penyerangan Bahadur disebabkan karena ia dendam terhadap Fahri yang telah menyebabkan Bahadur masuk penjara. Beruntung polisi datang dan menghentikan penyerangan yang dilakukan bahadur terhadap Fahri dengan menembak Bahadur yang hampir membunuh Fahri. Aisha dan Fahri segera membawa Hulya kerumah sakit. Penyamaran Aisha terungkap oleh Hulya dan Fahri pun mengetahuinya ketika Hulya memanggil nama Aisha sebelum masuk UGD. Fahri yang tak percaya akhirnya memastikan dengan membuka cadar Aisha. Mengetahui kenyataan tersebut, Fahri kecewa sebab ia tak mengenali istrinya itu. Aisha meminta maaf atas keputusannya untuk menyamar. Aisha menceritakan segala kejadian yang dialaminya selama di Palestina, ketika Aisha ditahan dan disiksa oleh tentara Israel, ketika Aisha merusak badannya untuk melindungi harga

70 diri dan kehormatannya. Mengetaui kenyataan yang dialami istrinya, Fahri sangat sedih dan meminta maaf kepada Aisha. Parahnya luka yang dialami Hulya membuat kondisi Hukya kritis. Dalam kondisi kritis, Hulya meminta Aisha untuk memenuhi janjinya. Hulya meminta Aisha untuk operasi wajah dengan merekonstruksi wajahnya dengan wajah Hulya agar anaknya, Umar, dapat tetap melihat wajah ibunya walaupun ibunya sudah tiada. Setelah mengucapkan permintaannya pada Aisha, Hulya meminta Fahri untuk membimbingnya mengucapkan kalimat tauhid. Suasana sedih pecah ketika Hulya menghembuskan nafas terakhirnya. Rekonstruksi wajah Aisha dengan Hulya berhasil dilakukan, kini Fahri kembali bersatu dengan Aishadan bersama merawat Umar, anak Fahri dengan Hulya. Film Ayat-Ayat Cinta 2 mengangkat isu tentang pandangan negatif tentang Islam di negara barat. Film ini mengambil latar belakang seorang muslim yang tinggal di negara mayoritas non muslim yang mencoba untuk menyampaikan sedikit kebenaran tentang ajaran Islam pada negara-negara barat lewat perilaku-perilaku mulia untuk mengubah image Islam yang buruk dan dianggap teroris. Seperti yang kita ketahui banyak peristawa terorisme yang terjadi di negara barat yang menjadikan Islam sebagai tumpuan kesalahan dari kasus terorisme tersebut. Image yang terbentuk karena tindakan keji itu mempengaruhi cara pandang orang lain terhadap umat Islam, seakan membentuk stereotip Islam sebagai teroris. Tindakan teror yang membentuk

71 kesan Islam teroris tadi dilakukan oleh umat yang radikal. Ciri-ciri dari seorang Muslim radikal adalah tidak bisa menerima kritik mengenai agama Islam, seolah agama Islam satu-satunya agama yang benar di muka bumi ini. Namun ini bukan berarti semua umat Muslim selalu demikian seperti yang digambarkan pada tokoh Fahri. Film Ayat-Ayat Cinta 2 menjadi salah satu film layar lebar paling laris di kancah perfilman Indonesia. Dilansir dari website filmindonesia.or.id, film Ayat-Ayat Cinta 2 berhasil meraih 1 juta penonton dalam lima hari penayangan dan sepanjang tahun 2017 film Ayat-Ayat Cinta 2 mencatat angka penonton sebanyak 2.840.159 yang bersumber dari bioskop Cinema 21, Blitz Megaplex, PPFI (Persatuan Produser Film Indonesia), serta sumber-sumber lainnya. Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan piala citra pada tahun 2018 di ajang Festival Film Indonesia dengan kategori pemeran wanita pendukung terbaik. Film Ayat-Ayat Cinta 2 juga menjadi Top 10 Box Office Movie of 2017 dan meraih penghargaan pada kategori pemeran utama wanita terbaik di ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2018. Selain di Indonesia, film garapan MD Picture ini juga akan tayang di Malaysia, Singapura, dan Brunei mulai 11 Januari 2018. Kehadiran film Ayat-Ayat Cinta 2 ini menjadi refleksi bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari film yang bernuansa religi dengan data statistik berupa jumlah penonton dan penghargaan yang diraih oleh film ini. Film drama memang dapat memainkan emosi para penontonnya dengan

72

alur cerita, penataan suara atau musik serta visual yang menambah unsur melankolis dalam hampir semua film yang ber-genre drama. Karena film Ayat-Ayat Cinta 2 adalah film religi, maka ada banyak sekali makna, pesan dan nilai moral yang terkandung di film ini. Sehingga dengan menonton film Ayat-Ayat Cinta 2 ini bukan hanya sekedar menonton film drama yang bernuansa religi dan mengisi waktu luang saja, tetapi juga dapat mengambil pelajaran tentang makna pesan dakwah dari setiap scene.

B. Sinopsis Film Ayat-Ayat Cinta 21 Film ini merupakan kelanjutan dari film sebelumnya bercerita Fahri Abdullah (Fedi Nuril) saat ini hidup sendiri di Edinburgh, bersama asistennya Hulusi (Pandji Pragiwaksono). Fahri telah kehilangan Aisha tujuh bulan lalu, saat Aisha menjadi sukarelawan di jalur Gaza. Sejak saat itu Fahri tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Aisha. Fahri terus menunggu dalam kesedihannya yang mendera hatinya. Kesedihan yang coba dia atasi dengan kesibukannya sebagai seorang dosen dan juga pengusaha sukses di kota tersebut. Fahri juga disibukkan dengan kehadiran Misbah (Arie Untung), sahabat lamanya, yang ingin menumpang tinggal bersamanya. Fahri seringkali dihadapkan pada persoalan tetangga- tetangganya yang beragam. Ada nenek asal Yahudi, Catarina

1 https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat_Ayat_Cinta_2 diakses pada 23 April 2019 pukul 13.00 WIB

73

(Dewi Irawan) yang sedang mengalami permasalahan dengan anak tirinya. Ada juga Keira McGills (Chelsea Islan) seorang pemain biola berbakat yang sangat membenci Fahri, karena dianggap sebagai teroris yang telah menyebabkan kematian ayah mereka akibat bom di London. Fahri mencoba untuk terus menjalankan amanah Aisha agar dia bisa membantu orang-orang di sekelilingnya. Niat baik Fahri ini seringkali malah membuat salah paham dan menyeret ke persoalan yang lebih rumit dan membahayakan hidupnya. Kehidupan Fahri menjadi semakin rumit ketika hadir Hulya (Tatjana Saphira) sepupu Aisha yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Hulya yang ceria dan dinamis, menunjukkan ketertarikannya pada Fahri. Hulya bersedia menggantikan peran Aisha dalam kehidupan Fahri. Fahri ragu untuk membuka hatinya bagi kehadiran Hulya, itu sama saja dia mengakui bahwa Aisha sudah meninggal. Fahri masih berharap, setiap malamnya, Aisha kembali muncul dalam hidupnya. Semua mendukung Fahri melanjutkan hidupnya bersama Hulya, termasuk Sabina (Dewi Sandra) seorang perempuan terlantar berwajah cacat yang ditampung Fahri untuk tinggal bersama mereka. Sabina yang sudah dianggap saudara oleh Fahri, ternyata tidak saja membantu mengurusi rumah Fahri, tapi juga mampu membuat Fahri melanjutkan hidupnya.

74

C. Profil Produser Film Ayat-Ayat Cinta 22

Gambar 3.1 Manoj Punjabi Manoj Punjabi adalah seorang produser film, sinetron sekaligus pendiri Rumah Produksi terbesar di Indonesia, MD Entertaiment. Manoj lahir di Jakarta, 7 Desember 1971. Manoj mencintai film sejak kecil dan terobsesi untuk menjadi pembuat film suatu hari. Kegigihan dan kerja kerasnya meraih cita-cita tersebut pun membuahkan hasil yang luar biasa. Usaha Manoj kini terus berkembang pesat, berkat hasrat dan semangatnya yang tinggi dalam berkarya. Sejak MD Entertaiment didirikan pada 7 Februari 2003, Manoj sudah bertekad untuk mengerahkan segalanya, memberikan yang terbaik untuk industri pertelevisian di Indonesia. Sejak awal Ia sudah menyusun konsep usaha dengan mantap untuk tujuan yang sangat jelas yaitu menjadi nomer satu dan yang terbaik di negeri ini. Terbukti hasil karyanya selalu menjadi pionir di industri pertelevisian Indonesia, seperti sinetron Cinta Fitri yang merupakan

2 https://id.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi diakses pada 23 April 2019 pukul 13.15 WIB

75

lambang keberhasilan dalam peta pertelevisian Indonesia. Berbagai penghargaan bergengsi seperti Panasonic Award, SCTV Award, Indonesian Movie Award, Yahoo OMG Award, semua berhasil diraih MD di bawah kepemimpinan Manoj, hanya dalam kurun waktu 10 tahun. Untuk mengembangkan industri perfilman Indonesia, Manoj mulai mengembangkan sayap usahanya ke dunia perfilman. Melalui anak perusahaan MD Corp, MD Pictures, Manoj melahirkan film-film berkualitas, seperti Ayat-Ayat Cinta (2008) dan Habibie-Ainun (2012) yang berhasil meraih jumlah penonton tertinggi di Indonesia hingga saat ini.

D. Profil Sutradara Film Ayat-Ayat Cinta 23

Gambar 3.2 Guntur Soehardjanto

Guntur Soehardjanto adalah seorang sutradara berkebangsaan Indonesia. Guntur lahir pada 18 Maret 1976. Namanya mulai dikenal luas saat film televisi (FTV) kelima arahannya, Juli di bulan Juni, berhasil meraih sembilan

3 https://id.wikipedia.org/wiki/Guntur_Soehardjanto diakses pada 23 April 2019 pukul 13.25 WIB

76

penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2005, termasuk kategori Sutradara Terbaik. Pada tahun berikutnya FTV besutannya yang lain, Sebatas Aku Mampu juga meraih penghargaan sebagai Film Terbaik di ajang FFI 2006.

Sebagai sutradara film layar lebar, Guntur juga menorehkan berbagai prestasi. Film 99 Cahaya di Langit Eropa, berada di peringkat ke-32 film Indonesia terkaris sepanjang masa dengan 1.189.709 penonton. Filmnya yang lain, Cinlok, juga masuk dalam 100 film Indonesia terlaris sepanjang masa, berada di urutan ke-68 dengan 652.731 penonton.

Film layar lebar yang pernah disutradarai oleh Guntur antara lain Otomatis Romantis (2008), Cinlok (2008), Kabyan Jadi Milyuner (2010), Ngebut Kawin (2010), Purple Love (2011), Brandal-Brandal Ciliwung (2012), 99 Cahya di Langit Eropa (2013), Crazy Love (2013), Tampan Tailor (2013), Assalammualaikum Beijing (2014), Runaway (2014), 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 (2014), Where Is My Romeo (2015), LDR (2015), Cinta Laki-Laki Biasa (2016), Pinky Promise (2016), Jilbab Traveler: Love Sparks In Korea (2016), Dreams (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017).

E. Tim Produksi Film Ayat- Ayat Cinta 2 Produser : Manoj Punjabi Prosuser Eksekutif : Dhamoo Punjabi

77

Sutradara : Guntur Soehardjanto Penulis Skenario : Alim Sudio dan Ifan Ismail Pemain : Fedi Nuril, Tatjana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Nur Fazura, Pandji Pragiwaksono, Arie Untung, Bront Palarae, Dewi Irawan, Cole Gribble, Mathias Muchus, Millane Fernandez, Nino Fernandez, Dian Nitami, Melayu Nichole Hall, Jihane Almira, Syifa Hadju Sinematografi : Yudi Datau Penata Musik : Tya Subiakto dan Krisna Purna Penata Suara : Satrio Budiono, Khikmawan Santosa, dan Chris David Penata Gambar : Cesa David dan Luckmansyah Penata Artistik : Allan Sebastian Penata Rias : Gunawan Siragih Penata Cahaya : Suhendri dan Harsono Penata Busana : Aldie Harra Penyunting : Cesa David dan Luckmansyah Rumah Produksi : MD Pictures

78

Gambar 3.3 Poster Film Ayat-Ayat Cinta 2

F. Profil Pemain Film Ayat-Ayat Cinta 2 1. Fedi Nuril Pemeran Fahri

Gambar 3.4 Fedi Nuril Fedrian Nuril atau yang lebih dikenal sebagai Fedi Nuril adalah seorang musisi, model, aktor Indonesia dan anggota grup musik Garasi. Fedi Nuril lahir di Jakarta, 1 Juli 1982. Pria setinggi 179 cm ini mulai dikenal sejak bermain dalam film Garasi (2006) yang dibintangi oleh grup bandnya. Bungsu tiga bersaudara ini melejit berkat perannya sebagai Fahri dalam film adaptasi novel Ayat-Ayat Cinta yang berjudul

79 sama. Fedi Nuril menikah pada Januari 2016 dengan Vanny Widyasasti setelah melalui proses ta’aruf sejak April 2014. Fedi mengawali kariernya dari dunia model. Selain menjadi model di catwalk, Fedi juga sering tampil sebagai cover majalah atau bintang iklan. Lulusan D3 Akuntansi Universitas Indonesia ini kemudian mendapat tawaran dari Rudy Soedjarwo untuk membintangi film Mengejar Matahari (2004). Setelah itu, Fedi seringkali bermain untuk layar lebar, seperti Apa Artinya Cinta? (2005) dan Janji Joni (2005). Hingga pada tahun 2006, Mira Lesmana mengajaknya bermain dalam film Garasi (2006) bersama Ayu Ratna dan Aries Budiman. Dalam film itu, mereka bertiga diceritakan sebagai anggota grup musik Garasi. Meski film telah usai, grup band ini tetap eksis. Nama Fedi kembali menjadi perbincangan pada tahun 2007, saat Hanung Bramantyo berencana memfilmkan novel karya Habuburrahman El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta. Pemilihan Fedi sebagai tokoh Fahri mengundang kontroversi di kalangan pembaca fanatik Ayat-Ayat Cinta. Karena film Fedi Nuril sebelumnya menampilkan Fedi ciuman dengan perempuan bukan muhrim. Beberapa film yang pernah dibintangi oleh Fedi Nuril yaitu Mengejar Matahari (2004), Janji Joni (2005), Inikah Rasanya Cinta? (2005), Garasi (2005), Tenta Cinta (2007), Ayat-Ayat Cinta (2008),Perempuan Berkalung Sorban (2009),Aku dan Dia (2010), Menembus Impian (2010), Get Married 3 (2011), 5 CM (2012), Moga Bunda Disayang Allah

80

(2013), Supernova (2014), Barakati (2014), Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (2015), Surga Yng Tak Dirindukan (2015), Doea Tanda Cinta (2015), Heart Beat (2015), Shy Shy Cat (2016), Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), DOA- Doyok Otoy Ali Oncom: Cari Jodoh (2018). Fedi nuril pernah memenangkan Festival Film Bandung kategori pemeran utama pria terpuji pada film Ayat-Ayat Cinta tahun 2008 dan memenangkan Indonesian BoX Office Movie Award tahun 2016 kategori pemeran utama pria terbaik dalam film Surga Yang Tak Dirindukan. Fedi Nuril juga pernah masuk nominasi Actor of The Year pada film Surga Yang Tak Dirindukan tahun 2016 walaupun tidak pulang dengan membawa penghargaan.4

2. Tatjana Saphira Pemeran Hulya

Gambar 3.5 Tatjana Saphira

Tatjana Saphira Hartmann merupakan seorang aktris berkebangsaan Indonesia berdarah Jerman. Tatjana lahir di Jakarta, 21 Mei 1997. Pada umur 2 tahun Tatjana pernah

4 https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril diakses pada 24 April 2019 pukul 10.15 WIB

81

menjadi model sabun bayi. Lalu mengawali kariernya sebagai model video klip Bagus Band dalam lagu Pendamping Hatimu. Pada tahun 2013, ia tampil dalam 2 film layar lebar yaitu Crazy Love dan Get M4rried. Putri dari perkawinan campuran Ade Hartmann (Indonesia) dan Joachim Hartmann (Jerman) dan adik Tobias Thariq Hartmann ini kian melejitkan namanya di dunia hiburan dengan membintangi sejumlah film. Tak hanya itu, gadis yang akrab dipanggil Tata ini juga kerap didaulat untuk memeragakan busana karya para perancang busana kondang dan menjadi foto model, yang membawanya berkeliling dunia. Pada tahun 2017, Tatjana mendapatkan nominasi dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia 2017 untuk perannya sebagai Mieke (Fatmawati muda) di film Sweet 20 arahan sutradara Ody C. Harahap.5 Film yang pernah dibintangi oleh Tatjana antara lain Crazy Love (2013), Get M4rried (2013), Runaway (2014), Nnegeri Van Oranje (2015), I Am Hope (2016), Stip & Pensil (2016), Sweet 20 (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Hit and Run (2019), Ghost Writer (2019).

5 https://id.wikipedia.org/wiki/Tatjana_Saphira diakses pada 24 April 2019 pukul 10.38 WIB

82

3. Chelsea Islan Pemeran Keira

Gambar 3.6 Chealsea Islan Chealsea Elizabeth Islan merupakan seorang aktris berkebangsaan Indonrsia. Chealsea Islan lahir di Washington. D.C, 2 Juni 1995. Dia telah bermain dalam beberapa film seperti Refrain (2013), Street Society (2014), Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014), Dibalik 98 (2015), Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015), Love You.. Love You Not (2015), Rudy Habibie (2016), 3 Srikandi (2016), Headshot (2016), Pinky Promise (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Sebelum Iblis Menjemput (2018). Dia juga bermain di serial televisi berjudul Tetangga Masa Gitu? (2014-2017) dan When You Wish Upon A Sakura (2016).6 Chelsea telah mendapatkan nominasi Piala Citra untuk Aktris Terbaik selama dua tahun berturut-turut, untuk film Dibalik 98 tahun 2015 dan Rudy Habibie tahun 2016. Pada tahun 2013, Chelsea mendapatkan peran pertamanya dalam film sebagai Annalise di Refrain. Chelsea juga tampil dalam video musik dari Noah yang berjudul "Tak Lagi Sama".

6 https://id.wikipedia.org/wiki/Chelsea_Islan diakses tanggal 24 April Pukul 11.00 WIB

83

Pada tahun 2014, Chelsea bermain pada film Street Society sebagai Karina, seorang DJ yang mempunyai dua karakter. Pada bulan Maret, dia bermain dalam serial televisi Tetangga Masa Gitu? sebagai Bintang Howard. Pada bulan Desember, dia berperan sebagai Merry Riana dalam film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar, yang menceritakan kehidupan Merry saat terpaksa mengungsi ke Singapura. Chelsea sendiri yang telah memiliki dasar dalam akting melalui panggung teater terbaik, tak kesulitan untuk memperlihatkan bakat akting yang ia miliki, yang membuat dirinya pun mendapat peran pendukung dalam film Refrain.

4. Dewi Sandra Pemeran Aisha

Gambar 3.7 Dewi Sandra Dewi Sandra Killick adalah aktris, presenter, dan penyanyi berkebangsaan Indonesia. Dewi Sandra lahir di Rio de Janeiro, Brazil, 3 April 1980. Dewi memiliki darah campuran Inggris dan Indonesia serta tetap berkewarganegaraan Indonesia. Dewi memulai kariernya di dunia hiburan sebagai model di usia belasan tahun. Tak hanya dunia model, Dewi kemudian merambah dunia tarik suara dengan meluncurkan

84 album Menari-nari bersama delapan model lainnya. Merasa albumnya mendapat tanggapan positif dari pasar, Dewi merilis album solo perdananya Kurasakan pada tahun 1998. Disusul album kedua Tak Ingin Lagi (2000) yang berhasil meraih penghargaan AMI Awards sebagai Album R&B Terbaik 2001. Selain menyanyi, putri pasangan John Killick (Inggris) dan Hajjah Prihartini (Betawi) ini juga menjajal kemampuannya sebagai presenter. Kepiawaiannya memandu acara Clear Top 10, membawa Dewi meraih penghargaan sebagai Pembawa Acara Musik Wanita Terfavorit Panasonic Awards, selama 5 tahun berturut-turut, dari tahun 1999-2003. Wanita dengan tinggi 165 cm ini butuh dua tahun untuk menyelesaikan album ketiganya, Kuakui yang dirilis pada tahun 2004. Album ketiga Dewi masih seperti dua album sebelumnya, beraliran R&B. Namun kali ini Dewi memasukkan unsur etnik dalam album rekamannya. Sebut saja adanya unsur musik gamelan Jawa dan Bali. Tahun 2007 , Dewi kembali mengeluarkan album keempatnya, bertajuk Star. Menurutnya album ini merupakan album yang disebutnya 'mengeluarkan segala karakter di diri gue'. Dalam album terbarunya itu, Dewi bereksperimen dengan lagu-lagu yang berbeda, mulai dari lagu yang up-beat seperti dalam singel pertamanya I Love You hingga ballad dalam singel keduanya Cinta Lama, sesuai dengan suasana hati yang dirasanya. Di album ini, Dewi juga berduet dengan Rayen, personel grup vokal Pasto dalam lagu Buktikan.

85

Tahun 2008, Dewi kembali menjalankan aktivitas sebagai presenter dalam . Dewi juga bermain dalam film XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot dan mengisi soundtrack berjudul Bercinta. Dewi juga kembali mengisi theme song Euro 2008 dalam lagu Play yang menampilkan dan Sandra Dewi. Tahun 2009, Dewi merilis album teranyar berjudul Wanita. Singel pertama berjudul Kapan Lagi Bilang I Love You menjadi hits dan berhasil menduduki posisi teratas pada chart-chart di radio dan televisi Indonesia. Karya dari Alam Urbach ini kerap dikaitkan dengan kehidupan pribadi Dewi dengan Glen Fredly lantaran lagu mellow dengan lirik penuh emosional ini dirilis bertepatan dengan rumor perceraian mereka. Selain itu, model video klip lagu ini, Aryo Bayu, memiliki sedikit kemiripan dengan Glenn. Singel kedua berjudul Amazing dimana Dewi menampilkan musisi Barry Likumahuwa. Di album ini terdapat sebuah lagu berjudul Satu Untuk Selamanya dimana Dewi berduet dengan Alam Urbach (sebelumnya Dewi berencana untuk berduet dengan penyanyi Afgan). Konon, lagu ini menceritakan tentang kebahagiaan Dewi saat menikah dengan Glenn. Pada bulan Desember 2009, Dewi merilis singel ketiga yang berjudul Mati Rasa. Selain album Wanita, Dewi juga berkolaborasi dengan sejumlah musisi antara lain grup vokal RAN dalam lagu Budak Cinta yang dimasukkan di album terbaru RAN, Friday. Lalu, penyanyi Shanty dalam lagu Gila ciptaan

86

Dewi sendiri, yang dimasukkan di album terbaru Shanty, Bintang Utara. Kemudian penyanyi RnB pendatang baru Cas dalam lagu With You dari album yang berjudul sama. Dan yang teranyar, Dewi berduet dengan Dimas Beck, personel Bukan Bintang Biasa, dalam lagu Dansa. Ia juga meniti karir di dunia perfilman, antara lain sinetron Lupus (1999) dan Aku Cinta Kamu (2002), tahun 2008 Dewi menjajal layar lebar dengan membintangi XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot (2008). Setelah lama tak memandu acara, pada tahun 2008 Dewi menjadi pemandu acara pada ajang pencarian bakatIndonesian Idol. Dewi memutuskan berhijab sejak 2013. Pasca berhijab, image Dewi pun perlahan berubah dan sosoknya lebih banyak tampil di acara-acara televisi berbau Islami.7

5. Nur Fazura Pemeran Brenda

Gambar 3.8 Nur Fazura Nur Fazura, bernama lengkap Nur Fazura Sharifuddin lahir di Pekan, Pahang, 27 September 1983, merupakan pemeran asal Malaysia. Beberapa film yang pernah

7 https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sandra diakses pada 24 April 2019 Pukul 11.17 WIB

87

dibintangi oleh Nur Fazura yaitu Bicara Hati (2004), Senario XX (2005), Qaisy & Laila (2005), Gol & Gincu (2005), Kayangan (2007), Selamat Pagi Cinta (2008), Pisau Cukur (2009), Lagenda Budak Setan (2010), Bujang Terlajak (2012), Kami Histeria (2014), Tembus (2014), Manisnya Cinta Di Cappadoccia (2014), Bulan Terbelah di Langit Amerika (2015) - Film Indonesia, Langit Cinta (2016), Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) - Film Indonesia, Rafathar (2017) - Film Indonesia, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 (2017) - Film Indonesia, Ayat- Ayat Cinta 2 (2017) - Film Indonesia.8 Penghargaan yang pernah dimenangkan oleh Nur Fazura diantaranya Festival Filem Malaysia Ke-17 tahun 2004 kategori Pelakon Harapan Wanita (Bicara Hati), Anugerah Stail EH! tahun 2010, 2012, 2014 kategori Selebriti Wanita Paling Bergaya, Anugerah Skrin 2010 kategori Pelakon Pembantu Wanita Terbaik Film (Pisau Cukur), Anugerah PPMH tahun 2010 kategori Anugerah Seksi Wanita, Penghargaan H Live! 2014 tahun 2014 kategori Women of the Year, Festival Filem Malaysia Ke-27 tahun 2015 kategori Pelakon Wanita Terbaik (Manisnya Cinta Di Cappadoccia).

8 https://id.wikipedia.org/wiki/Nur_Fazura diakses pada 24 April 2019 pukul 11.35 WIB

88

6. Pandji Pragiwaksono Pemeran Hulusi

Gambar 3.9 Pandji Pragiwaksono Pandji Pragiwaksono Wongsoduyo adalah seorang aktor, penyiar radio, presenter televisi, penulis buku, penyanyi rap, dan pelawak. Pandji lahir di Singapura, 18 Juni 1979. Masa SMP, Pandji bersekolah di SMP Negeri 29 Jakarta. Ia juga seorang alumni Kolese Gonzaga, Jakarta. Ia tercatat sebagai mahasiswa Desain Produk, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1997. Pandji memulai kariernya sebagai penyiar radio di Hard Rock FM Bandung selama dua tahun sampai 2003 bersama Tike Priatnakusumah, sebelum pindah ke Jakarta dan menjadi penyiar Hard Rock di Jakarta selama tiga tahun, terkenal karena kolaborasinya bersama Steny Agustaf. Pandji juga memandu acara reality show Kena Deh yang ditayangkan di Trans7 dan mendapat sambutan populer, dan ditayangkan semula di ANTV pada 2008. Dia juga pernah memandu acara siaran pertandingan NBA di JakTV, karena dia sangat berminat dengan olahraga basket.

89

Pada tahun 2011 hingga 2015, Pandji menjadi Host pada kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) KompasTV. Mulai dari tahun 2016 hingga 2018 Pandji "naik jabatan" menjadi Juri pada kompetisi tersebut. Pandji adalah ilustrator dan penulis di KolamKomik.com yang merupakan sebuah penerbit komik dering yang dimilikinya bersama Shani Budi Pandita. Degalings, nama komiknya Pandji terbit setiap hari Rabu. Mereka telah pula merilis komik khusus berjudul H20 pada September 2011, di Palza Indonesia. Pada 2008, ia merilis album musik rap pertamanya berjudul Provocative Proactive, yang menampilkan beberapa artis seperti Tompi, Steny Agustaf dan istrinya sendiri, Gamila Arief. Pada 2009, ia juga meluncurkan album kedua, You’ll Never Know When Someone Comes In And Press Play On Your Paused Life. Dan di awal 2010, pada 21 Januari bersama para penyiar yang tergabung di MRA, Pandji menyumbangkan suaranya di album This Is Me, yang merupakan album amal. Penjualan dan keuntungan album ini diberikan pada Yayasan Onkologi Anak Indonesia. Ia tampil di beberapa acara musik seperti Soulnation. Albumnya pada 2010, Merdesa, menuai keuntungan besar dengan menerapkan strategi free lunch method yang diakui oleh Hermawan Kertajaya. Pada tanggal 21 Mei 2012, bertepatan dengan 14 tahun turunnya Soeharto, Pandji mulai meluncurkan album hiphop ke 4-nya berjudul 32. Lagu – lagu seperti Demokrasi Kita dan

90

Indonesia Free adalah musikalisasi dari pidato Mohammad Hatta. Album 32 juga berisi lagu seperti GR feat Abenk Ranadireksa (Soulvibe), lalu Untuk Sahabatku feat Davinaraja (The Extralarge) yang ia tulis sebagai persembahan kepada para penikmat musiknya selama 5 tahun berkarier. Memulai kariernya sebagai seorang pelawak tunggal pada tahun 2010. Diawali dari Twivate Concert pertama yang ia lakukan di bulan April, Pandji akhirnya memantapkan niatnya untuk membangun awareness masyarakat tentang pelawak tunggal ini sendiri. Ia juga pencetus gagasan adanya kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) di Kompas TV. Pada 28 Desember 2011, Pandji memproduksi sendiri acara komedi tunggal spesialnya di Teater Usmar Ismail, Bhinneka Tunggal Tawa dimana dihadiri ratusan penggemar. Ia tampil di dua show yang menampilkan pelawak tunggal pembuka Ernest Prakasa, Sam D. Putra, Luqman Baihaqi, dan lain-lain. Selain itu dia juga membuat special show lainnya, seperti Mesakke Bangsaku yang diselenggarakan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Tanggal 8 Desember dia menggelar pertunjukan spesial dengan nama INDONESIA: (baca: Indonesia titik dua) gabungan konser hip hop, dengan komedi tunggal yang bernamakan Merdeka Dalam Bercanda, peluncuran buku Berani Mengubah, dan peluncuran album keempatnya, Album 32. Pagelaran ini sungguh tidak biasa

91

karena diselenggarakan di Museum Nasional atau yang lebih dikenal dengan Museum Gajah. Selanjutnya di tahun 2014, Pandji pun menjadi orang Indonesia pertama yang keliling dunia dengan karyanya, melalui Stand Up Comedy World Tour bertajuk Mesakke Bangsaku yang menyambangi 11 kota nasional dan 7 negara di 4 benua. Pada tahun 2016, perjalanan Stand Up Comedy World Tour dilanjutkan dengan Juru Bicara yang berkeliling ke 24 kota di 5 benua. Juru Bicara merupakan world tour keduanya Pandji, setelah Mesakke Bangsaku. Karya terbarunya adalah Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour yang sudah berlangsung dan Pandji akan segera menyelenggarakan final shownya di Plenary Hall Jakarta Convention Center pada tanggal 26 Januari 2019. Film-film yang pernah dibintangi oleh Pandji Pragiwaksono antara lain Make Money (2013), Comic 8 (2014), Marmut Merah Jambu (2014), Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015), 99% Muhrim: Get Married 5 (2015), Single (2016), Rudy Habibie (2016), Stip & Pensil (2017), Insya Allah Sah (2017), The Underdogs (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Si Juki the Movie (2017), Partikelir (2018), Insya Allah Sah 2 (2018), DOA: Cari Jodoh (2018).9

9 https://id.wikipedia.org/wiki/Pandji_Pragiwaksono diakses pada 24 April 2019 pukul 11.45 WIB

92

7. Arie Untung Pemeran Misbah

Gambar 3.10 Arie Untung Arie Kuncoro Untung biasa disebut dengan Arie Untung adalah mantan VJ MTV, yang kemudian menggeluti dunia pembawa acara dan akting. Arie Untung lahir 15 Januari 1976. Arie mengawali kariernya sebagai VJ MTV. Setelah keluar dari MTV, Arie mengikuti jejak pendahulunya Dewi Rezer dan Nirina Zubir, VJ MTV yang juga merambah dunia layar lebar. Debut filmnya adalah Brownies (2004). Dalam film produksi SinemArt tersebut, Arie berperan sebagai Lilo, cowok egois, pemarah, moderat, agak sinis dan serius. Film ini didukung sejumlah pemain berbakat yang akan mendampingi Arie yakni Marcella Zalianty, Bbucek Depp serta tiga pendatang baru Philip, Renia dan Ino. Disutradarai oleh Setiawan Hanung Bramantyo. Setelah Brownies, Arie kemudian membintangi sejumlah film, di antaranya Barongsai, Ada Hantu di Sekolah, Gotcha dan sinetron Cintaku Seluas Empang.10

10 https://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Untung diakses pada 24 April 2019 pukul 12.30 WIB

93

Selain berakting, sarjana teknik lulusan ISTN (Institut Sains & Teknologi Nasional) itu juga masih melakukan keahliannya memandu acara, antara lain memandu Gong Show di stasiun televisi Trans TV. Bersama Fenita, tahun 2011 Arie membangun perusahaan yang bergerak di bidang off air dan on air entertainment yaitu FAM (Fajar Anugrah Media), setelah sukses memproduseri acara acara televisi dan beberapa iklan, kini mereka akan meluncurkan layar lebar pertama yang akan mereka produseri, bekerja sama dengan Multivision Plus yang berjudul 3 (Alif Lam Mim) the movie yang rencananya akan beredar di bioskop tanggal 1 Oktober 2015. Film yang pernah dibintangi oleh Arie Untung diantaranya Ada Hanti di Sekolah (2004), Brownies (2004), Gotcha (2006), Namaku Dick (2008), Tulalit (2008), Benci Disko (2009), Maling Kutang (2009), Tiran: Mati di Ranjang (2010), 3 (2015) (sebagai produser), Insya Allah Sah (2017), Rafatar (2017).

8. Bront Palarae Pemeran Baruch

Gambar 3.11 Bront Palarae

94

Nasrul Suhaimin Bin Saifuddin atau yang dikenal dengan Bront Palarae adalah seorang aktor, penulis skenario, sutradara, dan produser Malaysia. Bront Palarae lahir 27 September 1978. Palarae lahir di Alor Setar, Kedah, Malaysia. Dia merupakan keturunan Melayu, Punjab-Pakistan, dan Thailand. Pada 2005, dia menerima beasiswa dari pemerintah Italia untuk mengikuti kursus singkat dalam Bahasa dan Budaya di Universitas untuk orangf asing Perugia, Italia. Dia memperpanjang masa tinggal dan mengelilingi negeri tersebut selama empat bulan berikutnya.11 Palarae membuat debut aktingnya dalam televisi pada tahun 2000, film pertamanya Lang Buana (2003) namun dia pertama kali memperoleh ketenaran dengan memerankan dua tokoh dalam Cinta Tsunami, sebuah serial televisi pada tahun 2005. Pada tahun 2008, dengan rilis kesuksesan komersial terbesarnya, SinDarEla (Cinderella), dia menjadi terkenal dalam peran utama, Hussin di serial televisi hit dengan Sharifah Amani dan Remy Ishak, diikuti dengan serial televisi lainnya, Rona Roni Makaroni pada tahun yang sama, juga dengan Sharifah Amani. Tidak nyaman dengan arah kariernya, aktor pemalu pada media ini mengalihkan perhatiannya ke peran film. Sejak saat itu, dia mulai menarik berbagai peran dalam film

11 https://id.wikipedia.org/wiki/Bront_Palarae diakses pada 24 April 2019 pukul 12. 43 WIB

95 termasuk Anak Halal (2005), Man Laksa (2005), dan Bilut (2005). Pada tahun 2009, Palarae membintangi Belukar bersama Daphne Iking, disutradarai oleh Jason Chong. Meski filmnya tidak berjalan dengan baik dalam box office, aktingnya dipuji di kalangan kritikus dan penonton. Dia meraih penghargaan Aktor Terbaik di Festival Film Malaysia ke-23 dan juga Anugerah Skrin 2010 untuk penampilannya dalam Belukar.

9. Dewi Irawan Pemeran Nenek Catarina

Gambar 3.12 Dewi Irawan Saraswati Dewi atau yang lebih dikenal dengan Dewi Irawan adalah aktris berkebangsaan Indonesia. Dewi Irawan lahir 13 Juni 1963. Ia adalah putri ketiga dari pasangan aktris Ade Irawan dengan almarhum aktor Bambang Irawan dan kakak dari Ria Irawan. Dibawah “asuhan” ayahnya, Dewi yang berdarah Minang Jawa ini sudah mengenal dunia akting sejak Taman Kanak-kanak. Selain itu ia juga menguasai beberapa tarian tradisional dan olahraga, sebelum mulai dikenal ketika bermain dalam film Belas Kasih (1973).

96

Sesudah ayahnya meninggal, Dewi masih bermain dalam beberapa film bertema remaja seperti Anak-Anak Buangan (1979) dan lain-lain. Dewi sempat cukup lama meninggalkan Indonesia untuk tinggal bersama dengan suami dan anaknya di Milan, Italia. Pada saat ini ia telah kembali dan menetap di Indonesia. Lewat film Titian Serambut Dibelah Tujuh karya Chaerul Umam tahun 1982, Dewi mendapat nominasi Aktris Terbaik di Festival Film Indonesia 1983. Di Festival Film Indonesia 2011, Dewi berhasil menyabet Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam film Sang Penari (2011), yang mengakhiri penantiannya setelah 28 tahun sebelumnya ketika Dewi masuk dalam nominasi Aktris Terbaik FFI (1983). Di Festival Film Indonesia 2014, Dewi berhasil meraih Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Tabula Rasa (2014), yang mengakhiri penantiannya setelah 30 tahun sebelumnya ketika Dewi masuk dalam nominasi Aktris Terbaik FFI (1983). Film-film yang pernah dibintangi oleh Dewi Irawan diantaranya Belas Kasih (1973), Senyum dan Tangis (1974), Seribu Kenangan (1975), Fajar Menyingsing (1975), Melati Hitam (1978), Roda-Roda Gila (1978), Antara Dia dan Aku (1979), Anak-Anak Buangan (1979), Guruku Cantik Sekali (1979), Puspa Indah Taman Hati (1979), Sekuntum Duri (1980), Kembang Semusim (1980), Kemilau Kemuning Senja (1980), Seindah Rembulan (1980), Titian Serambut Dibelah

97

Tujuh (1982), Sebening Kaca (1985), Takdir Marina (1986), Cinta Yang Terjual (1986), Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat (1989), Detik Terakhir (2006), Takut: Faces of Fear (2008), Sang Penari (2011), Rectoverso (2013), 9 Summers 10 Autumns (2013), Wanita Tetap Wanita (2013), Merry Go Round (2013), Cinta Brontosaurus (2013), Manusia ½ Salmon (2013), Marmut Merah Jambu (2014), Ketika Tuhan Jatuh Cinta (2014), Runaway (2014), Tabula Rasa (2014), Unlimited Love (2014), Cinta Selamanya (2015), Raksasa dari Jogja (2016), Terjebak Nostalgia (2016).12

10. Cole Gribble Pemeran Jason

Gambar 3.13 Cole Gribble Cole Gribble adalah seorang aktor asal Indonesia yang mengawali karirnya bermain sinetron Tutur Tinular Versi 2011. Cole lahir di Jakarta, 3 November 2003. Cole berdarah Australia dari ayahnya dan berdarah Indonesia dari ibunya.

12 https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Irawan diakses pada 24 April 2019 pukul 12.50 WIB

98

Cole mulai dikenal semua orang sejak membintangi sinetron Alfa di MNC TV. Ia adalah Kakak dari Clay Gribble.13 Cole merupakan artis yang baru terjun di dunia perfilaman. Film yang pernah dibintangi yaitu Brokenhearts (2012), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), dan Koki- Koki Cilik (2018)

11. Mathias Muchus Pemeran Ayah Hulya

Gambar 3.14 Mathias Muchus Mathias Muchus adalah seorang aktor senior Indonesia. Mathias Muchus lahir di Pagar Alam, Sumatra Selatan, 15 Februari 1957. Mathias Muchus memiliki darah Minangkabau dari ayahnya yang berasal Solok, Sumatra Barat. Sang ayah telah lama bermukim di kota Pagar Alam sebagai wiraniaga. Namun bakat wiraniaga ternyata tidak turun kepadanya, karena ia lebih tertarik pada dunia seni. Karena itulah selepas SMA di Pagar Alam, ia memutuskan merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya. Di Jakarta, ia melanjutkan sekolah pada Jurusan Teater di Institut Kesenian Jakarta hingga selesai. Saat masih kuliah ia telah banyak terlibat dalam seni peran di panggung yang

13 https://id.wikipedia.org/wiki/Cole_Gribble diakses pada 24 April 2019 pukul 13.10 WIB

99 diadakan oleh almamaternya. Bakat aktingnya ditemukan oleh penulis script Tatuek Maliyati yang saat itu sedang membantu suaminya sutradara Wahyu Sihombing membuat sinetron Losmen di TVRI pada awal 1980an. Tatiek W Maliyati yang juga dosen pengajar di IKJ merekomendasikannya bermain dalam sinetron tersebut. Di sana Mathias Muchus beradu akting dengan para artis senior seperti Mieke Wijaya, Mang Udel, dan juga penyanyi populer Dewi Yul. Sinetron tersebut juga ikut mempopulerkan nama artis Eeng Saptahadi dan Ida Leman. Bekal kepopulerannya di layar kaca ini, kemudian menjadi modal kuat Mathias Muchus dalam berakting di layar lebar. Berbagai sutradara kawakan pun melibatkannya dalam film-film garapan mereka. Sejak itu nama Mathias Muchus seolah tak terbendung kepopulerannya sebagai aktor layar lebar di Indonesia. Puncak prestasinya adalah meraih beberapa kali penghargaan aktor terbaik Festival Film Indonesia (FFI), di samping beberapa kali menjadi nominasi aktor terbaik FFI. Selain terkenal dengan perannya sebagai Tarjo dalam sinetron Losmen di TVRI pada tahun 1980-an itu, dia pernah meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia pada tahun 1988 sebagai aktor terbaik di film Istana Kecantikan. Seiring berkembangnya dunia sinetron di pertelevisian nasional Indonesia, Mathias Muchus pun kembali banyak terlibat di dalamnya baik sebagai aktor pemeran utama maupun pemeran pembantu. Tercatat beberapa kali menjadi

100 nominator dalam ajang penghargaan yang diadakan khusus untuk sinema elektronik ini. Mathias Muchus menikah dengan Mira Lesmana, produser film Indonesia yang merupakan putri dari tokoh Jazz Indonesia Jack Lesmana dan ipar dari Indra Lesmana, musikus jazz ternama di Indonesia. Banyak film yang telah dibintangi oleh Mathias Muchus diantaranya Perwakinan 83 (1982), Roro Mendut (1982), Satria Bergitar (1983), Opera Jakarta (1985), Pertunangan (1985), Beri Aku Waktu (1986), Penginapan Bu Broto (1987), Johny Indo (1987), Pernikahan Dini (1987), Selamat Tinggal Jeanette (1987), Istana Kecantikan (1988), Kipas-Kipas Cari Angin (1989), Kemesraan (1989), Cinta Punya Mau (1989), Wanita (1990), Cintaku di Way Kambas (1990), Jangan Renggut Cintaku (1990), Petualangan Sherina (2000), Petualangan 100 Jam (2004), Fantasi (2004), Denias, Senandung di Atas Awan (2006), Summer Breeze (2008), Lastar Pelangi (2008), Queen Bee (2009), Sang Pemimpi (2009), Rindu Purnama (2011), Pengejar Angin (2011), Gending Sriwijaya (2013), Hari ini Pasti Menang (2013), Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), Laskar Pelangi 2: Edensor (2013), Tak Sempurna (2013), Garuda 19 (2014), Hijab (2015), Nada UntukAsa (2015), Toba Dreams (2015), Jendra Soedirman (2015), Ketika Mas Gagah Pergi the Movie (2016), Dreams (2016), Kalam-Kalam Langit (2016), Super Didi (2016), Hangout (2016), Seteru (2017), Surat Cinta

101

Untuk Starla the Movie (2017), Flight 555 (2018), 22 Menit (2018), Jejak Cinta (2018), Generasi Micin (2018).14 Prestasi yanh pernah dicapai oleh Muthias Muchus yaitu Aktor Terbaik FFI 1988 (Istana Kecantikan), Aktor Terpuji (Sinetron) Festival Film Bandung 200, Aktor Pendukung Terbaik FFI 2011 (Pengejar Angin), Nominasi Aktor Terbaik FFI 1986 (Beri Aku Waktu),Nominasi Aktor Terbaik FFI 1991 (Cintaku di Way Kambas), Nominasi Aktor Pendukung Terbaik FFI 2006 (Denias), Nominasi Aktor Terbaik Piala Vidia 2004 (Taxi Blues), Nominasi Aktor Terbaik Piala Vidia 2006 (Ayahku Astuti), Nominasi Aktor Terbaik Indonesian Movie Award 2010 (Queen Bee), Pemeran Pendukung Pria Terbaik Piala Citra FFI 2015.

12. Millane Fernandez Pemeran Lynda

Gambar 3.15 Millane Fernandez Millane Fernandez adalah seorang penyanyi dan aktris Indonesia. Millane lahir di Jakarta, 23 Juli 1986. Ia merupakan adik kandung dari finalis VJ Hunt 2006, Nino Fernandez yang sering menjadi guest VJ di MTV Indonesia. Ia pernah

14 https://id.wikipedia.org/wiki/Mathias_Muchus diakses pada 24 April 2019 pukul 13.16 WIB

102

membintangi film horor Terowangan Kasablanka. Millane dilahirkan di Jakarta pada tahun 1986, dan pada tahun 1998 ia sekeluarga pindah ke Jerman. Di sana, ia masuk di dalam industri musik Jerman sebagai seorang penyanyi. Sudah ada kurang lebih tiga singel yang ia keluarkan, antara lain Boom Boom dan I Miss You (Dubi Dubi Dam). Selain itu, Millane juga pernah mewakili Jerman dalam kontes Eurovision Grand Prix pada tahun 2001, yaitu sebuah kontes musik berskala Eropa.15 Kepulangan sang kakak, Nino, ke Indonesia tahun 2006 dan pengalamannya mengikuti MTV VJ hunt 2006 membuat Millane juga tertarik untuk kembali ke Indonesia. Di Indonesia, Millane juga ikut serta di ajang MTV VJ hunt 2007. Ia juga merilis beberapa singel di bawah label Aquarius Musikindo dan pada tahun 2014 terpilih sebagai salah seorang expert dalam acara pencarian bakat . Film yang pernah dibintangi oleh Millane Fernandez diantaranya Terowongan Kasablanka (2007), Rudy Habibie (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Orang Kaya Baru (2019).

15 https://id.wikipedia.org/wiki/Millane_Fernandez diakses pada 24 April 2019 pukul 13.43 WIB

103

13. Jihane Almira Pemeran Mahasiswi

Gambar 3.16 Jihane Almira Jihane Almira Chedid adalah pemain sinetron dan model berkebangsaan Indonesia. Jihane lahir di Semarang, 4 Februari 2000. Artis asal Semarang ini kerap dijuluki Kylie Jenner Indonesia. Jihane lahir dari ayah yang berasal dari Lebanon dan ibu asli Indonesia. Karir Jihane dimulai sejak ia masih berusia 11 tahun, dengan mengikuti ajang cover majalah Aneka. Barulah pada tahun 2014, karier gadis cantik ini terbuka lebar, ia terpilih menjadi finalis Gadis Sampul 2014. Setahun berselang, penampilan Jihane Almira berhasil memikat perhatian, sehingga ia masuk dalam 15 besar Guess Girl Search South East Asia serta Top 10 Nylon Face Off 2016.16 Di usianya yang masih sangat muda, karier penyuka filter edit foto Instagram 'Gingham' and 'Moon' ini masih sangatlah lebar. Terlebih lagi, kini ia memilih pindah ke Jakarta beberapa waktu silam dari Semarang. Untuk pendidikan, Jihane Almira Chedid memilih Home School. Sinergia merupakan pilihannya.

16 https://id.wikipedia.org/wiki/Jihane_Almira diakses pada 24 April 2019 pukul 13.53 WIB

104

Film yang diperankan oleh Jihane Almira diantaranya Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Ananta (2018), DOA: Cari Jodoh (2018).

14. Nino Fernandez Pemeran Mahasiswa

Gambar 3.17 Nino Fernandez Nino Fernandez adalah seorang aktor yang memiliki darah campuran Jerman dan Indonesia. Nino adalah kakak dari VJ MTV Millane Fernandez. Nino Fernandez lahir di Hamburgh, Jerman, pada 13 Januari 1984 dari Jeffrey Fernandez dan istrinya yang dari Jerman, Marita. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Keluarganya pindah ke Indonesia ketika Nino masih kecil, satu kali di negeri ini, keluarga sering berpindah rumah. Semasa kecil Fernandez pertama kali bersekolah di Sekolah Dasar Permata Bunda Dharma Karya UT, kemudian dipindahkan ke Mardi Yuana 1 di Bogor ketika keluarga pindah ke sana. Setelah Kerusuhan Mei 1998, keluarga kembali ke Jerman, di mana Nino menyelesaikan pendidikannya. Dia kemudian menerima gelar sarjana di bidang bisnis dari Universitas Hamburg, bekerja sebagai asisten pelayan di sebuah restoran China untuk membantu membayar uang sekolah.

105

Setelah kelulusan Nino, keluarga kembali ke Indonesia. Nino Fernandez mengambil pekerjaan sebagai vidio jokii dengan MTV Indonesia. Pada 2007, ia berperan dalam film pertama, Terowongan Kasablanka. Tahun itu ia memainkan peran utama sebagai Nesta di film LGBT bertema komedi romantis Coklat Stroberi, disutradarai oleh Ardy Octavian. Karakter gay terbukti menjadi peran terobosan Fernandez, saat ia menerima banyak undangan untuk bertindak dan menjadi MC setelah itu. Juga pada tahun itu ia memiliki peran kecil dalam film Nayato Fio Nuala Kangen. Fernandez memainkan karakter Bayu film 2008 karya Rudy Soedjarwo In the Name of Love, sebuah film yang telah dibandingkan dengan film karya William Shakespeare Romeo and Juliet pada temanya. Tahun itu ia juga muncul dalam Claudia/Jasmine. Pada tahun 2009 ia terlibat romantisme dengan Miss Indonesia 2009 Karenina Sunny Halim, namun pasangan tersebut telah berpisah pada pertengahan 2010. Pada 2009, Fernandez memainkan peran utama Randy di film Get Married 2, kelanjutan dari kesuksesan film 2007 karya Hanung Bramantyo Get Married. Film yang pernah dibintangi oleh Nino Fernandez diantaranya Terowongan Kasablanka (2007), Kangen (2007), Coklat Stroberi (2007), Claudia/Jasmine (2008), In The Name of Love (2008), Ruma Maida (2009), Get Married 2 (2009), Cowok Bikin Pusing (2011), Bidadari-Bidadari Surga (2012), Operation Wedding (2013), Honeymoon (2013), 99 Cahyaha di Langit Eropa

106

(2013), 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 (2014), Guardian (2014), Hijab (2015), 99% Muhrim: Get Married 5 (2015), Bulan Terbelah di Langit Amerika (2015), Wa’alaikumssalam Paris (2016), Koala Kumal (2016), Cinta Laki-Laki Biasa (2016), Cek Toko Sebelah (2016), Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 (2016), Critical Eleven (2017), Keluarga Tak Kasat Mata (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Mata Dewa (2018), Ananta (2018), Satu Suro (film) (2019).17

15. Dian Nitami Pemeran Prof Charlotte

Gambar 3.18 Dian Nitami Dian Meutia Nitami lahir di Jakarta, 18 Juni 1971. Dian Nitami adalah pembawa acara dan aktris berkembangsaan Indonesia. Dian mempunyai darah Jawa-Jepang. Ia adalah istri dari sesama pesinetron Anjasmara. Mereka sekarang mempunyai 4 orang anak terdiri dari 2 anak kandung (Sasikirana Zahrani Asmara lahir tahun 2003 dan Arka Setya Andipa lahir tahun 2006) dan 2 anak angkat yakni Amanda Annette Syariff dan Luther Syariff. Mereka sendiri menikah pada tahun 1999.

17 https://id.wikipedia.org/wiki/Nino_Fernandez diakses pada 24 April 2019 pukul 14.00 WIB

107

Film yang pernah dibintangi oleh Dian Nitami diantaranya yaitu Di Balik Dinding Kelabu (1986), Luka di Atas Luka (1987), Cinta Anak Jaman (1988), Lintar, Ketika Musim Dure Tiba (1988), Catatan si Doi (1988), Jeram Cinta (1989), Tamu Tengah Malam (1989),Valentine Kasih Sayang Bagimu (1989), Perwira dan Ksatria (1990), Sejak Cinta Diciptakan (1990), Pengantin (1990), Jangan Renggut Cintaku (1990), Ayu Genit (1990), Zig Zag (1991), Barang Titipan (1991), Tiga Dalam Satu (1992), Nuansa Gadis Suci (1992), Bunga, Jangan Ada Dusta (2000), Tapi Bukan Aku (2008), Rudy Habibie (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Surat Cinta Untuk Starla the Movie (2017), ReuniZ (2018), Serendipity (2018).18

16. Melayu Nicole Hall Pemeran Laila

Gambar 3.19 Melayu Nicole Hall Melayu Nicole Hall merupakan seorang aktris dan model berkebangsaan Indonesia. Melayu Nicole lahir di Jakarta, 14 November 1996. Dia memulai karier dengan meraih Miss Persabahatan Miss Indonesia 2015 mewakili Provinsi

18 https://id.wikipedia.org/wiki/Dian_Nitami diakses pada 24 April 2019 pukul 14. 13WIB

108

Gorontalo. Setelah menjajal, Melayu juga mengaku ketagihan. Dia berencana main film dengan judul dan genre yang berbeda. Karena itu, Melayu tidak berhenti belajar untuk menghasilkan kualitas akting bagus. Beberapa film yang pernah dibintangi oleh Melayu Nicole diantaranya 3 Dara (2015), Surat Cinta Untuk Kartini (2016), #MODUS (2016), Maju Kena Mudur Kena Returns (2016), The Profesionals (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Bodyguard Ugal-Ugalan (2018), Orang Kaya Baru (2019).19

17. Syifa Hadju Pemeran Adik Fahri

Gambar 3.20 Syifa Hadju Syifa Hadju adalah aktris dan model berkebangsaan Indonesia. Syifa Hadju lahir di Jakarta, 13 Juli 2000. Pada tahun 2014, Ia mengawali kariernya sebagai aktris dalam sinetron Bintang di Langit. Kemudian membintangi beberapa sinetronlainnya yang juga diproduksi SinemArt seperti Catatan Hati Seorang Istri dan Aisyah Putri The Series: Jilbab in Love. Selain itu, ia ikut memerankan film televisi yang berjudul Tentang Anak Kita.

19 https://id.wikipedia.org/wiki/Melayu_Nicole_Hall diakses pada 24 April 2019 pukul 14.28 WIB

109

Sinetron dan FTV tersebut semuanya ditayangkan di RCTI dan diproduksi oleh SinemArt. Selain sebagai seorang aktris, ia juga berkarier sebagai seorang model. Beberapa media cetak telah menjadikannya sebagai model di majald dan tabloid.20 Beberapa film yang dibintangi oleh Syifa Hadju diantaranya Beauty and The Best (2016), Selebgram (2017), A: Aku,Benci & Cinta (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), The Way I Love You (2019), Bebas (2019).

20 https://id.wikipedia.org/wiki/Syifa_Hadju diakses pada 24 April 2019 pukul 14.35 WIB

110

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

Film merupakan media komunikasi yang dapat digunakan sebagai sarana dalam menyampaikan sebuah pesan.1 Maka dari itu dalam membuat film hendaknya memperhatikan makna-makna yang akan tersampaikan kepada penonton agar diterima penonton dan memiliki efek yang baik pula. Akan lebih baik lagi jika makna dalam film yang akan disampaikan memiliki nilai yang baik sesuai dengan moral dan ajaran yang berlaku dan sesuai dengan kehidupan masyarakatnya. Sehingga film tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata namun mampu memberikan nilai edukasi. Melaui penelitian semiotika pada film Ayat-Ayat Cinta 2 terdapat adegan atau dialog yang menandakan pesan dakwah. Tanpa mengurangi esensi cerita secara keseluruhan pada film tersebut, peneliti hanya mengidentifikasi beberapa adegan (scene) atau dialog pada film Ayat-Ayat Cinta 2 yang sesuai dengan masalah penelitian. Tidak semua scene dalam film diidentifikasi supaya penelitian lebih fokus dan terarah serta dapat menjawab rumusan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis pesan dakwah yang terdapat dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang membagi tanda menjadi tiga tingkatan makna, yaitu denotasi, konotasi, dan mitos.

1 Onong Uchjana Effendi, ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 207

111

Makna denotasi merupakan makna nyata yang ditampilkan oleh penanda terhadap objek.2 Makna konotasi merupakan kunci dalam analisis semiotika Roland Barthes, dimana tanda memiliki makna tambahan atau makna lain dari makna yang ditampilkan.3 Pembaca atau penonton merupakan elemen penting dalam memaknai tanda karena diikuti dnegan ideologi dan keyakinan masing-masing. Sedangkan mitos adalah bagaimana kebudayaan memaknai tentang realitas yang ditampilkan oleh tanda tersebut.4 Setelah melakukan observasi dengan cara menonton dan mengamati film ini, maka peneliti memilih beberapa scene yang memiliki unsur pesan dakwah di dalamnya. Berikut adalah scene-scene dan analisis peneliti untuk menemukan pesan dakwah persahabatan beda agama dalam scene film Ayat-Ayat Cinta 2:

A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos Pada Film Ayat-Ayat Cinta 2 1. Adegan 1 (06:56 – 08:05)

Tabel 4.1 EXT – PINGGIR JALAN. SORE HARI

2 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28 3 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28 4 Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, 164

112

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Halo Medium Long Keira, Saya Fahri Shot tetanggamu. Memperlihatka Kalau kamu n gambar atau

Gambar 4.1 sedang objek dari atas perjalanan pulang hingga lutut. kita sejalur? Keira: Lalu? Fahri: Saya ingin Medium Close- menawarkanmu up untuk ikut ke Memperlihatka mobil saya. n gambar

Hulusi: Dia semua objek Gambar 4.2 kelihatannya dari batas dada tidak tertarik hingga ke atas Hoca, mari kita.. dari gambar Fahri: Keira objek kamu yakin? Tidak salahnya kalau.. Keira: Saya bisa mengurus diri sendiri.

113

Visual Dialog Type Of Shot Hulusi: Dia bisa Medium Close- mengurus dirinya up sendiri. Memperlihatka Fahri: Saya n gambar Gambar 4.3 hanya ingin semua objek memeberimu dari batas dada bantuan, siapa hingga ke atas tau kamu mau dari gambar ikut? objek. Keira: Lebih baik kamu pergi atau saya panggil polisi. Hulusi: Hei Medium Close- Keira, Fahri up hanya ingin Memperlihatka

bersikap baik, n gambar Gambar 4.4 kenapa kamu semua objek seperti itu? dari batas dada Keira: Siapa tau hingga ke atas kamu berniat dari gambar buruk. objek.

114

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Keira, Medium Close- semoga Tuhan up menjadi saksi Memperlihatka saya tidak berniat n gambar

buruk. semua objek Gambar 4.5 dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek. Keira: Kebiasaan Medium Close- kalia, selalu up mengatasnamaka Memperlihatka n Tuhan atas n gambar tindakan kalian, semua objek Gambar 4.6 bahkan saat dari batas dada kalian melakukan hingga ke atas teror, peboman dari gambar dan pembantaian. objek. Hulusi: Hei Medium Close- jangan kurang up ajar kamu Keira. Memperlihatka Fahri: Tenang n gambar

Hulusi. semua objek Gambar 4.7 Fahri: Saya dari batas dada hanya ingin hingga ke atas

115

Visual Dialog Type Of Shot menawarkanmu dari gambar bantuan Keira, objek. kalau kamu tidak mau tidak apa- apa. Semoga harimu menyenangkan. Preman: Hei Long Shot seksi, mau ke Bar Memperlihatka bersama kami? n gambar objek dari para pemain dan Gambar 4.8 latar belakang lingkungan sekitar. Keira: Tunggu! Medium Close- Sekali ini saja. up Memperlihatka n gambar semua objek Gambar 4.9 dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek.

116

Makna Denotasi: Pada gambar pertama memperlihatkan Fahri dan Hulusi menghampiri Keira yang sedang menunggu kendaraan umum di pinggir jalanan dan menawarinya bantuan. Pada gambar kedua memperlihatkan Keira yang acuh dengan kehadiran Fahri dan Hulusi. Pada gambar ketiga memperlihatkan Keira yang mengusir Fahri dan Hulusi karena merasa terganggu. Pada gambar keempat terlihat Hulusi yang marah kepada Keira atas sikap Keira terhadap mereka. Pada gambar kelima memperlihatkan Fahri yang mecoba meyakinkan Keira atas niatnya. Pada gambar keenam terlihat Keira memarahi Fahri dan pada gambar ketujuh terlihat Hulusi marah kepada Keira sedangkan Fahri mencoba untuk menenangkan Hulusi agar tidak emosi. Pada gambar kedelapan Keira yang sedang menunggu angkutan umum di pinggir jalan diganggu oleh dua preman jalanan. Pada gambar kesembilan keira menghampiri mobil Fahri dan menerima bantuannya.

Makna Konotasi: Type of shot pada gambar-gambar diatas pada gambar pertama menggunakan medium long shot, pada gambar kedua sampai ketujuh menggunakan medium close-up, pada gambar kedelapan menggunakan long shot dan pada gambar kesembilang menggunakan medium close-up. Dalam gambar di atas memperlihatkan sikap ingin membantu yang dilakukan oleh Fahri kepada Keira tetangganya. Fahri ingin memberikan tumpangan kepada Keira untuk pulang bersama. Namun niat

117 baik Fahri yang ingin menolong Keira tidak direspon baik oleh Keira. Keira justru memarahi dan mengusir Fahri serta Hulusi sehingga terjadi perdebatan diantara meraka bertiga. Namun ketika Keira diganggu oleh preman di pinggir jalan, Keira menghampiri mobil Fahri dan menerima tawaran Fahri untuk memberinya tumpangan.

Makna Mitos: Mitos yang tergambar dalam adegan di tabel ini adalah menolong tetangga. Tolong menolong merupakan amalan yang mulia. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk saling membantu dan Allah SWT menyukai hambanya yang suka menolong sesama. Suka menolong sendiri merupakan sifat Rasulullah SAW.

2. Adegan 2 (28:53 – 30:08)

Tabel 4.2 EXT – HALAMAN RUMAH BRENDA. MALAM HARI Visual Dialog Type Of Shot Brenda: uang, Medium Close- uang. up Memperlihatkan gambar semua

objek dari batas Gambar 4.10 dada hingga ke atas dari objek.

118

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Lepaskan Medium Close- dia! up Sopir taksi: Dia Memperlihatkan harus bayar gambar semua

aku. Aku hanya objek dari batas Gambar 4.11 ambil uangku. dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Hati-hati Medium Close- kepalanya. up Hulusi tolong Memperlihatkan

ambilkan bantal gambar semua Gambar 4.12 dan selimut dari objek dari batas rumah. dada hingga ke atas dari gambar objek. Hulusi: Tapi dia Medium Close- keliatannya up sudah nyaman Memperlihatkan Hoca. gambar semua Fahri: Dia bisa objek dari batas Gambar 4.13 mati kedinginan dada hingga ke disini. Ayo atas dari gambar cepat. objek.

119

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Maaf Long Shot Brenda. Memperlihatkan gambar objek dari para Gambar 4.14 pemain dan latar belakang lingkungan sekitar. Brenda: Hei Long Shot kamu, aku Memperlihatkan kenal kamu. gambar objek Fahri: Ya ini dari para Gambar 4.15 saya lagi, Halo. pemain dan latar belakang lingkungan sekitar. Brenda: Sudah Medium Close- ketemu istrimu? up Tak apa jangan Memperlihatkan sedih, masih gambar semua

banyak objek dari batas Gambar 4.16 perempuan dada hingga ke yang mau laki- atas dari gambar laki baik seperti objek. kamu.

120

Visual Dialog Type Of Shot Hulusi: Apa Medium Close- maunya up perempuan ini, Memperlihatkan kerjaannya gambar semua Gambar 4.17 mabuk terus. objek dari batas Fahri: Ayo dada hingga ke pergi. atas dari gambar objek.

Makna Denotasi: Pada gambar pertama memperlihatkan supir taksi yang mengambil uang di tas Brenda. Terlihat di gambar kedua Fahri memperintahkan supir taksi tersebut untuk menjauhi Brenda. Pada gambar ketiga terlihat Hulusi dan Fahri yang menidurkan Brenda di kursi halaman rumah Brenda. Di gambar keempat sedang berbicara pada Hulusi. Pada gambar kelima terlihat Fahri membenarkan posisi tidur Brenda dan di gambar keenam terlihat nenek Catarina yang melihat Fahri dan Brenda berduaan di halaman rumah Brenda. Pada gambar ketujuh terlihat Brenda yang tertidur di kursi dan di gambar kedelapan Hulusi meletakan kepala Brenda di bantal.

Makna konotasi: Type of shot pada gambar-gambar diatas pada gambar pertama sampai keempat menggunakan medium close-up, pada gambar kelima dan keenam menggunakan long shot,

121 sedangkan pada gambar ketujuh dan kedelapan menggunakan medium close-up. Dalam gambar diatas terlihat Fahri menolong Brenda tetangganya yang sedang mabuk. Terlihat pada gambar ketika Brenda mabuk, supir taksi mengambil ongkos taksi Brenda sendiri di tas Brenda karena Brenda terlalu mabuk. Fahri yang melihat itu segera menghampiri Brenda dan memerintahkan supir taksi tersebut untuk melepaskan Brenda. Fahri dan Hulusi membawa Brenda masuk ke halaman rumah Brenda dan menidurkannya di kursi. Merasa suhu diluar dingin, Fahri meminta tolong Hulusi untuk mengambilkan bantal dan selimut untuk Brenda. Setelah Hulusi pergi mengambil apa yang disuruh Fahri, Fahri membenarkan posisi tidur Brenda dan Nenek Catarina memperhatikannya dari kejauhan. Brenda yang sedang mabuk berat mengigau dan mengatakan sesuatu kepada Fahri dan Hulusi pun datang kembali dengan membawa selimut dan bantal lalu meletakan kepala Brenda di atas bantal. Makna Mitos: Makna mitos pada gambar-gambar di atas adalah menolong tetangga. Berbuat baik terhadap tetangga merupakan anjuran Rasulullah SAW. Berbuat baik merupakan bukti keimanan kita kepada Allah SWT. Oleh karena itu, berlembut hatilah terhadap tetangga kita dan ringankan tangan kita untuk membantu tetangga serta bersikaplah peka terhadap hal-hal yang mengganggu atau menyakiti mereka.

122

3. Adegan 3 (30:25 – 31:50)

Tabel 4.3 EXT – JALANAN KOMPLEK. PAGI HARI Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Pagi Medium Long Nek. Kakinya Shot masih sakit Memperlihatkan Nek? Nenek gambar atau

Gambar 4.18 mau kemana? objek dari atas hingga lutut. Catarina: Medium Close- Untung saja up kaki saya Memperlihatkan sedang sakit, gambar semua

kalau tidak objek dari batas Gambar 4.19 kalian sudah dada hingga ke saya labrak tadi atas dari gambar malam. objek. Mengambil kesempatan pada wanita yang tidak berdaya.

123

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Maksud Medium Close- nenek apa? up Catarina: Memperlihatkan Brenda. gambar semua

Semalam ia objek dari batas Gambar 4.20 mabuk dan saya dada hingga ke melihat apa atas dari gambar yang kalian objek. perbuat dengan dia. Fahri: Nenek salah paham. Brenda: Fahri, Long Shot aku dengar kau. Memperlihatkan Selamat pagi. gambar objek Fahri: Selamat dari para Gambar 4.21 pagi. pemain dan latar belakang lingkungan sekitar. Brenda: Fahri Long Shot ini punyamu. Memperlihatkan Terima kasih gambar objek

untuk dari para Gambar 4.22 bantuannya pemain dan

124

Visual Dialog Type Of Shot semalam dan latar belakang maaf berkali- lingkungan kali sekitar. merepotkan. Rekan kerjaku ulang tahun, jadi jika pengacara sudah ngumpul acarnya minum-minum terus dan seperti biasa saya lupa diri jika sudah pesta. Fahri: Lain kali Medium Close- kamu harus up lebih hati-hati Memperlihatkan

Brenda: Ya gambar semua Gambar 4.23 pasti, sekali lagi objek dari batas terima kasih. dada hingga ke Akan ku traktir atas dari gambar kau nanti. objek.

125

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Tidak Medium Close- perlu Brenda. up Brenda: Aku Memperlihatkan

memaksa. Oke, gambar semua Gambar 4.24 aku pergi kerja objek dari batas dulu. sampai dada hingga ke jumpa nenek. atas dari gambar objek. Catarina: Medium Close- Sepertinya saya up sudah salah Memperlihatkan paham. gambar semua Gambar 4.25 objek dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Nenek Medium Close- mau pergi up kemana? Biar Memperlihatkan kami antar? gambar semua

Gambar 4.26 Catarina: Saya objek dari batas mau ibadah dada hingga ke Sinagoge. atas dari gambar Fahri: Baik, objek. mari Nek.

126

Visual Dialog Type Of Shot Hulusi: Hoca, Medium Shot Hoca tidak Memperlihatkan serius ingin gambar semua mengantar dia objek dari batas

Gambar 4.27 ke Sinagoge? pinggang hingga ke atas dari gambar objek.

Makna Denotasi: Pada gambar pertama terlihat Fahri menghampiri dan menyapa Nenek Catarina yang sedang berjalan di jalanan komplek. Di gambar kedua Nenek Catarina menjawab pertanyaan Fahri dengan sikap judes. Pada gambar ketiga terlihat ekspresi muka Fahri yang bingung dengan sikap Nenek Catarina. Pada gambar keempat terlihat Brenda yang membawa bantal dan selimut berjalan menghampiri Fahri dan Nenek Catarina dan pada gambar kelima Brenda menyerahkan bantal dan selimut tersebut ke Fahri. Pada gambar keenam dan ketujuh terlihat Hulusi membantu membawakan bantal dan selimut yang diserahkan Brenda sebelumnya dan terlihat Fahri yang berbicara pada Brenda. Pada gambar kedelapan terlihat ekspresi wajah Nenek Catarina yang malu karena salah paham terhadap Fahri. Di gambar kesembilan terlihat Fahri yang sedang menawarkan bantuan kepada Nenek Catarina dan pada gambar kesepuluh

127 terlihat Hulusi dan Fahri berjalan diikuti Nenek Catarina dibelakang mereka dan terlihat ekspresi terkejut Hulusi akan keputusan Fahri untuk mengantar Nenek Catarina.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama menggunakan pengambilan gambar medium long shot, pada gambar kedua dan ketiga menggunakan medium close-up, pada gambar keempat dan kelima menggunakan long shot, pada gambar keenam sampai kesempilan menggunakan medium close-up, dan gambar kesepuluh menggunakan medium shot. Dalam gambar di atas terlihat Fahri yang menghampiri Nenek Catarina dan menyapanya. Namun Nenek Catarina tidak menyambut baik Fahri, ia justru bersikap judes kepada Fahri. Fahri yang bingung dengan sikap Nenek Catarina pun bertanya kepadanya. Tak lama Brenda keluar, menyapa Fahri dan berjalan menghampiri Fahri sambil membawa bantal dan selimut yang dipinjamkan Fahri. Brenda menyerahkan bantal dan selimut pada Fahri dan berterima kasih untuk bantuan Fahri serta menjelaskan kenapa dia bisa mabuk. Hulusi membantu membawakan bantal dan selimut tersebut. Fahri tak lupa mengingatkan Brenda agar lebih hati-hati. Nenek Catarina yang mendengarkan percakapan Fahri dan Brenda akhirnya menyadari kalau dirinya salah paham kepada Fahri. Fahri pun tidak marah terhadap Nenek Catarina atas sikap yg diterimanya justru Fahri menawarkan bantuan untuk mengantar Nenek Catarina. Mendengar niat Fahri untuk

128 mengantar Nenek Catarina membuat Hulusi bingung dan tak yakin akan keputusan Fahri.

Makna Mitos: Makna mitos pada gambar-gambar di atas adalah menolong tetangga. Setiap muslim harus memiliki kesadaran penuh dan kepekaan yang tinggi untuk selalu membantu dan memuliakan sesamanya, agar hidup yang dijalaninya bermanfaat dan membawa kemuliaan. Menolong merupakan kekuatan bagi orang-orang muslim dan sebagai senjata persatuan yang menyatukan tangan satu dengan lainya, dan menjauhkan perselisihan serta permusuhan. Setiap mukmin memiliki kewajiban untuk membangun kerjasama ataupun tolong menolong dengan sesamanya. Karena hal ini akan memberikan manfaat dalam melindungi setiap muslim dari semua bahaya yang mengancamnya, dan akan mengantarkan setiap muslim mewujudkan kehidupan yang bahagia dan harmonis dalam menjalani kehidupan, di bawah lindungan dan bimbingan Allah SWT. Kewajiban terhadap orang lain itu merupakan sikap perhatian dan saling membantu dengan kemampuan yang ada.

4. Adegan 4 (32:00 – 32:55)

Tabel 4.4 EXT – HALAMAN SINAGOGE. PAGI HARI

129

Visual Dialog Type Of Shot Catarina: Medium Long Terima Kasih Shot Fahri. Memperlihatkan gambar atau

objek dari atas Gambar 4.28 hingga lutut. Fahri: Selamat Medium Shot beribadah Nek. Memperlihatkan Nanti mau kami gambar semua jemput lagi? objek dari batas Catarina: Tidak pinggang

Gambar 4.29 perlu Fahri. hingga ke atas Terima kasih. dari gambar objek. Fahri: Long Shot Astaghfirullah Memperlihatkan Nenek. gambar objek

dari para Gambar 4.30 pemain dan latar belakang lingkungan sekitar.

130

Jamaah: Medium Shot Amalek. Pergi! Memperlihatkan gambar semua objek dari batas pinggang Gambar 4.31 hingga ke atas dari gambar objek. Catarina: Apa Medium Shot yang kamu Memperlihatkan lakukan? gambar semua Mereka objek dari batas tetanggaku, pinggang Gambar 4.32 mereka orang hingga ke atas baik. dari gambar Jamaah: Mereka objek. amalek. Mereka tak pantas disini. Catarina: Jangan Medium Close- berpikir sempit up seperti itu. Memperlihatkan gambar semua

objek dari batas Gambar 4.33 dada hingga ke atas dari gambar objek.

131

Kepala Long Shot Sinagoge: Memperlihatkan Cukup Cukup. gambar objek dari para Gambar 4.34 pemain dan latar belakang lingkungan sekitar. Jamaah: Medium Close- Pergilah! Kau up tidak diterima Memperlihatkan disini. Pergi! gambar semua

Gambar 4.35 objek dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek.

Makna Denotasi: Pada gambar pertama memperlihatkan Fahri yang membukakan pintu mobil untuk Nenek Catarina. Pada gambar kedua terlihat Fahri yang mengantar Nenek Catarina sampai depan gerbang Sinagoge. Pada gambar ketiga terlihat Nenek Catarina yang terjatuh saat berjalan masuk ke Sinagoge dan Fahri berlari menghampiri Nenel Catarina untuk menolongnya. Di gambar keempat terlihat pria bertopi hitam mendorong Fahri dan mengusirnya pergi.

132

Gambar kelima memperlihatkan perdebatan anatara Nenek Catarina dan pria bertopi hitam tersebut dan di gambar keenam terlihat ekspresi wajah Nenek Catarina saat memperingati pria bertopi hitam tersebut. Pada gambar ketujuh terlihat kepala Sinagoge yang menghampiri kerumunan disana dan melerai perdebatan serta menuntun Nenek Catarina untuk masuk. Pada gambar kedelapan terlihat pria bertopi hitam yang kembali mengusir Fahri dan Misbah menarik Fahri untuk pergi dari Sinagoge.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama menggunakan pengambilan gambar medium long shot, gambar kedua menggunakan medium shot, gambar ketiga menggunakan long shot, gambar keempat dan kelima menggunakan medium shot, gambar keenam menggunakan medium close-up, gambar ketujuh menggunakan long shot, dan gambar kedelapan menggunakan medium close-up. Dalam gambar adegan 4.4 terlihat Fahri yang mengantar Nenek Catarina ke Sinagoge dan membukakan pintu mobil untuk Nenek Catarina. Fahri mengantar Nenek Catarina sampai depan gerbang Sinagoge. Saat Nenek Catarina berjalan masuk ke Sinagoge, Nenek Catarina terjatuh dan Fahri berlari menghampiri Nenek Catarina untuk membantunya. Namun kedatangan Fahri justru membuat pria bertopi hitam yang berda di Sinagoge terganggu dan mendorong Fahri. Perdebatan pun terjadi antara pria bertopi hitam dan Nenek Catarina

133 karena Nenek Catarina tak terima dengan sikap kasar pria bertopi hitam itu kepada Fahri. Nenek Catarina memperingati pria bertopi hitam itu agar tak berpikir sempit. Kerumunan itu pun mencuri perhatian kepala Sinagoge. Kepala Sinagoge itu menghampiri kerumunan itu dan melerai perdebatan tersebut dan membantu Nenek Catarina untuk masuk. Pria bertopi hitam itu lantas mengusir Fahri dari Sinagoge dan Misbah pun menarik Fahri untuk keluar dari sana.

Makna Mitos: Makna mitos pada gambar-gambar di atas adalah menolong mengantar pemeluk agama lain beribadah. Islam adalah agama yang damai dan penuh keindahan. Islam mengajarkan umatnya agar terus menerus berbuat kebaikan kepada sesama manusia walaupun berbeda kepercayaan. Allah menjamin segala kebaikan akan mendapat balasan yang lebih baik dan setiap kejahatan dibalaskan setimpal dengan apa yang dilakukan. Di sinilah letak kebaikan dan keadilan Allah SWT. Dia memberikan ganjaran yang lebih kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Namun untuk pelaku kejahatan dibalas setimpal dengan kejahatannya.

5. Adegan 5 (33:00 – 34:09)

Tabel 4.5 INT – RUANG KELUARGA RUMAH FAHRI. SORE HARI

134

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Kenapa Medium Shot kamu menolak Memperlihatka untuk n gambar mengantarkan semua objek Nenek Catarina, dari batas Gambar 4.36 Hulusi? pinggang hingga ke atas dari gambar objek. Misbah: Medium Close- Menurutku apa up yang dilakukan Memperlihatka Hulusi sudah n gambar

benar. Kamu lihat semua objek Gambar 4.37 perlakuan.. dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Saya tidak Medium Shot mempermasalahka Memperlihatka n sikap mereka ke n gambar kita, itu hak semua objek

mereka untuk dari batas Gambar 4.38 curiga. Yang saya pinggang kecewa kenapa hingga ke atas

135

Visual Dialog Type Of Shot Hulusi melakukan dari gambar hal yang sama ke objek. Nenek Catarina. Hulusi: Nenek itu Medium Close- Yahudi. up Memperlihatka n gambar semua objek

Gambar 4.39 dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Nenek Medium Shot Catarina itu Memperlihatka tetangga kita. Kita n gambar harus semua objek membantunya. dari batas Gambar 4.40 Membantu pinggang tetangga itu ajaran hingga ke atas Rasulullah. Apa dari gambar kamu yang lupa? objek. Yang kita tentang itu zionisnya, bukan kaum Yahudinya apalgi

136

Visual Dialog Type Of Shot orang perorangnya. Kalau kita melakukan hal yang sama ke Nenek Catarina, apa bedanya kita dengan zionis di Palestina? Hulusi: Berarti Medium Shot Hoca rela dengan Memperlihatka apa yang mereka n gambar lakukan pada semua objek Aisha? dari batas Gambar 4.41 Fahri: Hulusi. pinggang Hulusi: Saya hingga ke atas minta maaf. dari gambar objek.

Makna Denotasi: Pada gambar pertama terlihat Fahri sedang duduk di kursi raung keluarga sambil menatap Hulusi dan mengajukan pertanyaan kepadanya. Pada gambar kedua, Misbah menjawab pertanyaan Fahri sambil menunjuk ke sembarang arah. Pada gambar ketiga terlihat ekspresi wajah Fahri kepada Hulusi dan pada gambar keempat terlihat ekspresi menyesal dari wajah

137

Hulusi ketika menjawab pertanyaan Fahri. Pada gambar kelima terlihat Fahri yang mencoba memberikan pengertian kepada Hulusi mengenai kesalahannya. Di gambar keenam terlihat Fahri dan Hulusi bangkit dari duduknya dan terlihat adanya perdebatan diantara mereka berdua.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama menggunakan pengambilan gambar medium shot, pada gambar kedua medium close-up, pada gambar ketiga medium shot, pada gambar keempat menggunakan medium close-up, dan pada gambar kelima dan keenam menggunakan medium shot. Pada gambar-gambar diatas terlihat Fahri yang sedang bertanya kepada Hulusi atas sikapnya kepada Nenek Catarina. Misbah yang menyaksikan itupun setuju dengan sikap Hulusi. Fahri pun kecewa dengan sikap Hulusi terhadap Nenek Catarina, Hulusi mengutarakan alasannya karena Nenek Catarina adalah seorang Yahudi. Fahri yang mengetahui itu mencoba memberikan pengertian kepada Hulusi bahwa Nenek Catrina adalah tetangga mereka dan membantu tetangga merupakan ajaran Rasulullah bahkan Fahri mengatakan bahwa yang seharusnya ditentang itu zionisnya, bukan kaum Yahudinya. Hulusi yang mendengar itupun langsung bangkit dari duduknya karena tak terima dengan perkataan Fahri. Hulusi pun menyangkut pautkan dengan nasib Aisha, istri Fahri. Mendengar apa yang dikatakan Hulusi, Fahri berdiri dan

138 membentak Hulusi. Melihat sikap Fahri, Hulusi segera meminta maaf.

Makna Mitos: Makna mitos dalam adegan ini adalah tidak membeda- bedakan orang lain. Islam mengajarkan umatnya agar terus menerus berbuat kebaikan kepada sesama manusia tanpa mempedulikan asal usul, status sosial, agama, jenis kelamin, dan sebagainya. Islam melarang keras bentuk ta’assub yaitu membela serta membabi buta hanya berdasarkan agama, suku, ras atau bangsa tertentu, tidak peduli apakah salah atau benar, dzalim atau terdzalimi. Allah menciptakan manusia berbeda- beda agar dapat saling mengenal satu sama lainnya. Yang membedakan seorang umat di sisi Allah SWT adalah ketakwaannya.

6. Adegan 6 (34:10 – 35:12)

Tabel 4.6 INT – RUANG KELUARGA RUMAH FAHRI. SORE HARI Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Yang Medium Shot saya lakukan ke Memperlihatkan Nenek Catarina gambar semua itu amanah dari objek dari batas

Aisha, Hulusi. pinggang Gambar 4.42

139

Visual Dialog Type Of Shot hingga ke atas dari gambar objek. Hulusi: Maksud Medium Close- Hoca? up Memperlihatkan gambar semua objek dari batas Gambar 4.43 dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Aisha Long Shot sengaja memilih Memperlihatkan untuk tinggal gambar objek disini, untuk dari para mengobati rasa pemain dan

Gambar 4.44 kangenku latar belakang terhadap lingkungan Indonesia. sekitar. Kamu tau kenapa? Misbah? Misbah: Tidak Ri.

140

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Karena Medium Close- keberagaman di up lingkungan. Memperlihatkan Yahudi, Katolik, gambar semua Islam, dan yang objek dari batas lainnya. Persis dada hingga ke Gambar 4.45 seperti tempat atas dari gambar kita Bah. objek. Misbah: Ya ga Medium Close- sepenuhnya up persis Ri. Di Memperlihatkan tempat kita itu gambar semua ada Pancasila. objek dari batas Gaambar 4.46 Nah kalau dada hingga ke disini? atas dari gambar objek. Fahri: Pancasila Long Shot tuh ada disini. Memperlihatkan Bhineka gambar objek Tunggal Ika ada dari para dimana-mana. pemain dan

latar belakang Gambar 4.47 lingkungan sekitar.

141

Makna Denotasi: Pada gambar pertama terlihat Fahri berdiri dan memberikan penjelasan kepada Hulusi dan pada gambar kedua terlihat ekspresi kebingungan dari Hulusi. Pada gambar ketiga dan keempat terlihat Fahri yang sedang memaparkan penjelasan kepada Hulusi dan Misbah. Di gambar kelima terlihat Misbah yang sedang menyanggah ucapan Fahri. Pada gambar ketujuh, Fahri menjawab sanggahan dari Misbah dan menunjuk dadanya sebagai bentuk penegasan.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama menggunakan pengambilan gambar medium shot, di gambar kedua menggunakan medium close-up, gambar ketiga menggunakan long shot, gambar keempat dan kelima menggunakan medium close-up, dan pada gambar keenam menggunakan long shot. Pada gambar-gambar diatas terlihat Fahri yang sedang memberi tahu bahwa sikap baiknya terhadap Nenek Catarina merupakan amanah dari Aisha, istrinya dan perkataan Fahri tersebut justru membuat Hulusi bingung. Fahri pun memaparkan alasannya tinggal di lingkungan rumahnya karena keberagaman yang ada di lingkungan itu seperti di Indonesia. Mendengar alasan tersebut, Misbah menyanggah juka lingkungannya berbeda seperti di Indonesia karena tidak ada Pancasila. Fahri menekankan jika Pacasila itu ada di hati kita semua dan Bhineka Tunggal Ika ada dimana-mana.

142

Makna Mitos: Makna mitos dalam adegan ini adalah melaksanakan amanah. Amanah merupakan salah satu sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Islam mengajarkan untuk menjaga amanah yang kita terima dari orang lain. Bahkan, Islam mewajibkan kita untuk memelihara amanah, yaitu dengan bersikap jujur dan bisa dipercaya. Kemampuan seseorang menjaga amanah merupakan tolak ukur akan usahanya menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Tidak hanya untuk segi ibadah, seseorang yang bersifat amanah juga akan memiliki hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Dia akan menjadi bisa dipercaya dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Allah menempatkan amanah sebagai satu akhlak yang memiliki kedudukan sangat spesial bagi manusia. Bahkan, seseorang yang memiliki sikap amanah bisa menjadi kekasih Allah.

7. Adegan 7 (40:14 – 42:34)

Tabel 4.7 EXT – HALAMAN RUMAH NENEK CATARINA. PAGI HARI

143

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Nek. Long Shot Siapa dia Nek? Memperlihatkan Kenapa dia gambar objek mengusir Nenek dari para dirumah? pemain dan Gambar 4.48 latar belakang lingkungan sekitar. Catarina: Medium Close- Baruch, anak tiri up saya. Dia Memperlihatkan menginginkan gambar semua rumah ini untuk objek dari batas Gambar 4.49 membayar dada hingga ke hutang- atas dari gambar hutangnya. objek. Fahri: Tapi dia tidak bisa seenaknya mengusir Nenek seperti ini. Catarina: Rumah Medium Close- ini sudah dijual up tanpa Memperlihatkan sepengetahuan gambar semua

144

Gambar 4.50 saya Fahri. objek dari batas Fahri: Hulusi dada hingga ke tolong bawa atas dari gambar Nenek ke rumah objek. kita biar saya bicara dengan Baruch. Catarina: Jangan. Medium Close- Jangan Fahri. up Dia sumber Memperlihatkan masalah sejak gambar semua dulu. Dia objek dari batas Gambar 4.51 dikeluarkan dari dada hingga ke tentara Israel atas dari gambar karena objek. kelakuannya. Baruch: Keluar! Medium Close- Keluar dari situ! up Memperlihatkan gambar semua objek dari batas Gambar 4.52 dada hingga ke atas dari gambar objek.

145

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Medium Close Astaghfirullah. up Hei jangan Memperlihatkan keterlaluan. gambar semua Bukan begitu objek dari batas Gambar 4.53 cara dada hingga ke memperlakukan atas dari gambar perempuan, objek. apalagi Ibumu sendiri. Baruch: Kamu Medium Close- siapa? Kamu up Muslim ya? Memperlihatkan Sejak dulu kami gambar semua memang tidak objek dari batas Gambar 4.54 pantas untuk dada hingga ke berurusan atas dari gambar dengan orang objek. seperti kamu. Fahri: Anda Long Shot tidak perlu Memperlihatkan bermain kasar gambar objek seperti itu. dari para Nenek Catarina pemain dan Gambar 4.55 adalah sahabat latar belakang

146

Visual Dialog Type Of Shot saya bahkan lingkungan sudah seperti Ibu sekitar. saya sendiri. Baruch: Bagus, kamu tampung dia sekalian. Fahri: Berapa Long Shot kamu menjual Memperlihatkan rumah ini? gambar objek Baruch: Kenapa? dari para pemain dan Gambar 4.56 latar belakang lingkungan sekitar. Fahri: Nenek Medium Closr- Catarina ingin up membelinya. Memperlihatkan Baruch: Mampu gambar semua dia? objek dari batas Gambar 4.57 Fahri: Katakan dada hingga ke pada siapa kamu atas dari gambar menjualnya. Biar objek. Nenek membelinya dari orang itu.

147

Visual Dialog Type Of Shot Baruch: Hubungi Medium Close- dia! Kalian up bicara harganya. Memperlihatkan Kalau tudak ada gambar semua kesepakatan objek dari batas

Gambar 4.58 minggu depan dada hingga ke aku kembali. atas dari gambar Aku tak mau objek. melihat wajahnya dirumah ini lagi. Fahri: Nek. Medium Close- Catarina: Terima up kasih Fahri tapi Memperlihatkan soal rumah ini gambar semua saya tidak objek dari batas Gambar 4.59 mampu. dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Nenek Long Shot istirahat saja ya. Memperlihatkan Nek ini Sabina. gambar objek Dia asisten dari para

rumah tangga pemain dan Gambar 4.60 saya. Setelah ini latar belakang

148

Visual Dialog Type Of Shot dia akan lingkungan membantu sekitar. mengurus keperluan Nenek. Catarina: Tidak Medium Close- perlu fahri, saya up bisa. Memperlihatkan Fahri: Dengan gambar semua kondisi sekarang objek dari batas Gambar 4.61 sendirian nenek dada hingga ke perlu bantuan atas dari gambar orang lain. objek. Tolong terima bantuan kami.

Makna Denotasi: Pada gambar pertama terlihat Fahri dan Hulusi menghampiri Nenek Catarian yeng sedang tersungkur di halaman rumahnya. Pada gambar kedua sampai keempat terlihat adanya percakapan yang terjadi antara Fahri dan Nenek Catarina serta Hulusi yang mendampingi Fahri. Pada gamber kelima terlihat Baruch yang mengusir Nenek Catarina. Pada gambar keenam terlihat ekspresi wajah Fahri yang geram terhadap perlakuan kasar Baruch pada Nenek Catarina. Pada gambar ketujuh terlihat ekspresi wajah baruch marah kepada

149

Fahri dan menarik baju Fahri. Pada gambar kedelapan sampai kesebelas terlihat adanya percakapan antara Fahri dengan Baruch. Pada gambar kedua belas sampai empat belas terlihat adanya percakapan antara Nenek Catarina dengan Fahri.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama dan kedua menggunakan pengambilan gambar long shot, pada gambar kedua sampai ketujuh menggunakan medium close-up, gambar kedelapan dan kesembilan menggunakan long shot, gambar kesepuluh sampai kedua belas menggunakan medium close-up, gambar ketiga belas menggunakan long shot, dan pada gambar keempat belas menggunakan medium close-up. Dari gambar di atas terlihat Fahri dan Hulusi yang menghampiri Nenek Catarina yang tersungkur di halaman rumahnya sendiri. Ternyata Nenek Catarina diusir oleh Baruch, anak tirinya, Baruch mengiginkan Rumah Nenek Catarina untuk membayar hutang-hutangnya. Fahri pun tak terima melihat perlakuan kasar Baruch terhadap Nenek Catarina dan mencoba memperingati Baruch. Namun Baruch tak terima dengan peringatan Fahri itu, Baruch emosidan menarik baju Fahri. Fahri berusaha untuk menolong Nenek Catarina untuk menebus rumah yang dijual oleh Baruch dan membantu untuk merawat Nenek Catarina dibantu oleh Sabina, asisten rumah tangganya itu.

150

Makna Mitos: Mitos yang tergambar dalam adegan di tabel ini adalah menolong orang lain. Sebagai muslim kita harus peka terhadap lingkungan sekitar kita. Jika kita melihat orang lain yang sedang dalam kesusahan kita haruslah bersikap ringan tangan dan turut menolongnya dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan melainkan hanya mengharapkan pahala dan ridha Allah SWT.

8. Adegan 8 (45:18 – 48:03)

Tabel 4.8 INT – MINIMART FAHRI & RESTORAN. SORE HARI Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Jadi ini Medium Shot benar Kau Jason? Memperlihatka n gambar semua objek dari batas

pinggang Gambar 4.62 hingga ke atas dari gambar objek. Jason: Apa Medium Shot maksudmu? Ini Memperlihatka bukan urusanmu. n gambar semua Pergi! objek dari batas Gambar 4.63 pinggang

151

Visual Dialog Type Of Shot hingga ke atas dari gambar objek. Philip: Jason, jaga Medium Long mulutmu. Shot Jason: Aku tidak Memperlihatka

peduli. n gambar atau Gambar 4.64 objek dari atas hingga lutut. Hulusi: Fahri Medium Close- adalah pemilik up minimart ini. Memperlihatka n gambar semua

objek dari batas Gambar 4.65 dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Boleh Medium Shot tinggalkan Memperlihatka sebentar saja saya n gambar semua dengan Jason. objek dari batas

pinggang Gambar 4.66 hingga ke atas dari gambar objek.

152

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Saya Medium Shot dengar milkshake Memperlihatka disini milkshake n gambar semua

yang paling enak. objek dari batas Gambar 4.67 Ayo minum. Oke. pinggang hingga ke atas dari gambar objek. Jason: Buat apa Medium Close- kita kesini? up Langsung saja ke Memperlihatka kantor polisi, saya n gambar semua

tidak takut. objek dari batas Gambar 4.68 dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Aku tau Medium Close- kau anak yang up tangguh, tapi Memperlihatka bagaimana n gambar semua dengan objek dari batas Gambar 4.69 keluargamu? dada hingga ke Ibumu? Apa atas dari perasaannya saat gambar objek. tau kamu

153

Visual Dialog Type Of Shot dipenjara hanya karena mencuri snack. Jason: Omong Medium Long kosong! Shot Fahri: Ayo Memperlihatka berteman Jason. n gambar atau

Duduk, please. objek dari atas Gambar 4.70 Setelah ini kalau hingga lutut. kamu butuh sesuatu apapun selama masih ada di minimart saya bisa kamu ambil, gratis. Jason: Kenapa Medium Shot kau bersikap Memperlihatka begitu baik? n gambar semua Fahri: Say tidak objek dari batas mau punya pinggang Gambar 4.71 musuh, apalagi hingga ke atas dengan tetangga dari gambar saya sendiri. objek. Jason: Tidak kamu yang

154

Visual Dialog Type Of Shot Memulai Fahri:Maksudmu ? Jason: kalian Medium Close- teroris. Kalian up yang bunuh Ayah Memperlihatka kami. Ayah kami n gambar semua Cuma ingin objek dari batas Gambar 4.72 membelikan kami dada hingga ke oleh-oleh ketika atas dari bom itu meledak gambar objek. di London. Sejak Ayah kami tidak ada, Ibu yang harus menghidupi kita semua. Keira tidak bisa melanjutkan sekolah musiknya dan saya, saya dikeluarkan dari sekolah bola.

Makna Denotasi:

Pada gambar pertama terlihat Fahri yang ditemani oleh Philip sedang berada di ruangan di minimart Fahri dan terlihat

155

Fahri sedang bertanya ke Jason. Pada gambar kedua terliha ekspresi muka Jason yang sedang marah pada Fahri sambil menunjuk Fahri. Pada gambar ketiga terlihat Philip yang sedang memarahi Jason dan Jason yang sedang marah hingga dipegangi oleh Hulusi agar tidak memukul Philip. Pada gambar keempat, Hulusi sedang memberitahu fakta kepada Jason. Pada gambar kelima, Fahri berbicara kepada Philip dan Hulusi. Latar tempat pada adegan ini di sebuah ruangan yang berada di minimart Fahri. Pada gambar keenam terlihat Fahri sedang duduk di sebuah restoran bersama Jason sambil meminum milkshake, sedangkan Jason terlihat acuh terhadap Fahri. Pada gambar ketujuh terlihat wajah Jason yang bingung dengan sikap Fahri. Pada gambar kedelapan terlihat Fahri yang sedang mengajukan pertanyaan pada Jason. Di gambar kesembilan terlihat Jason dan Fahri yang bangkit dari duduknya. Pada gambar kesepuluh terlihat Fahri mecoba menenangkan Jason dan di gambar kesebelas terlihat ekspresi sedih dari muka Jason. Latar tempat pada adegan ini di sebuah restoran milkshake.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama dan kedua menggunakan pengambilan gambar medium shot, pada gambar ketiga meggunakan medium long shot, gambar keempat menggunakan medium close-up, gambar kelima dan keenam menggunakan medium shot, pada gambar ketujuh dan

156 kedelapan menggunakan medium close-up, gambar kesembilan menggunakan medium long shot, gambar kesepuluh menggunakan medium shot, dan pada gambar kesebelas menggunakan pengambilan gambar medium close-up. Dari gambar-gambar pada tabel diatas terlihat Fahri yang ditemani Philip dan Hulusi sedang berada di ruangan di minimart Fahri. Fahri ingin memastikan kepada Jason bahwa ia adalah orang yang selama ini mencuri di minimartnya. Jason yang kaget dengan kehadiran Fahri disitu marah dan mengusir Fahri pergi. Melihat sikap Jason terhadap Fahri membuat Philip marah terhadap Jason dan Jason ikut terpacing emosi sehingga Hulusi harus menahannya agar Jason tidak berbuat kasar terhadap Philip. Hulusi menyuruh Jason untuk duduk dan memberi tahunya jika minimart itu milik Fahri. Fahri meminta Hulusi dan Philip untuk meninggalkannya berdua dengan Jason dan membawanya ke restoran milkshake. Di restoran milkshake, Fahri menawarkan Jason milksheke yang ia ketahui paling enak. Jason bingung kenapa Fahri membawanya ke restoran milkshake bukan ke kantor polisi danjustru menantang Fahri untuk membawanya ke kantor polisi. Fahri yang mendengar ucapan Jason berbalik bertanya tentang perasaan keluarganya jika mengetahui ia di penjara. Ucapan yang dilontarkan Fahri membuat Jason marah dan bangkit dari kursi. Fahri pun mencoba untuk menenangkan Jason dan mengajaknya untuk berteman bahkan mengizinkan Jason untuk mengambil apapun yang ada di minimartnya.

157

Sikap baik Fahri mebuat Jason melunak dan bertanya alasan kenapa Fahri bersikap baik terhadapnya dan Fahri menjawab bahwa ia tidak ingin mempunyai musuh terutama tetangganya sendiri. Jason justru menuduh bahwa Fahri yang mulainya. Mendengar jawaban Jason, Fahri justru bingung dan menanyakan maksudnya. Jason pun akhirnya bercerita tentang bagaimana kondisi keluarganya setelah ayahnya tiada dan terlihat jelas raut kesedihan Jason.

Makna Mitos: Makna mitos dalam adegan ini adalah sikap memaafkan. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untu membalasnya. Salah satu orang yang bertakwa adalah orang yang dapat memaafkan kesalahan orang lain. karena jika kita dapat memaafkan kesalahan orang lain, maka suatu saat nanti Allah SWT juga akan memaafkan kita di hari kiamat. Memaafkan orang lain sama halnya seperti belajar ilmu belas kasihan. Secara tidak langsung kita ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain.

9. Adegan 9 (51:25 – 53:13)

Tabel 4.9 INT – RUANG TAMU RUMAH FAHRI. PAGI HARI

158

Visual Dialog Type Of Shot Misbah: Ada apa Medium Shot Jason? Memperlihatkan Jason: Saya mau gambar semua bertemu Fahri objek dari batas

sekarang juga. pinggang Gambar 4.73 Misbah: Tunggu hingga ke atas sebentar. dari gambar Jason: Iya. objek. Misbah: Ada Medium Close- Jason di luar. up Orang Asing: Memperlihatkan Terima kasih. gambar semua Gambar 4.74 objek dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek. Jason:Fahri. Hei Medium Shot kau! Saya akan Memperlihatkan bunuh kamu gambar semua brengsek! objek dari batas Hulusi: Jason pinggang Gambar 4.75 tahan. hingga ke atas Jason: Hei dari gambar brengsek. objek. Hulusi: Jason

159

Visual Dialog Type Of Shot tahan dulu. Fahri: Saya yang Medium Close- memerintahkan up dia dan teman- Memperlihatkan temannya untuk gambar semua

mengikuti lelang objek dari batas Gambar 4.76 itu Jason. dada hingga ke Jason: Aku pikir atas dari gambar kamu baik. objek. Fahri: Dengar Medium Close- Jason, kamu up harus percaya Memperlihatkan dengan saya. gambar semua objek dari batas Gambar 4.77 dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Malam itu, Long Shot setelah kamu Memperlihatkan menceritakan gambar objek masalah yang dari para dialami Keira, pemain dan Gambar 4.78 saya dan Misbah latar belakang berusaha mencari lingkungan tau mencari tau sekitar.

160

Visual Dialog Type Of Shot mengenai masalah Keira di Internet. Fahri: Satu- Medium Shot satunya jalan Memperlihatkan untuk gambar semua menyelamatkan objek dari batas

Keira adalah pinggang Gambar 4.79 dengan mengikuti hingga ke atas lelang itu. dari gambar objek. Fahri: Hulusi Medium Long mencari 3 orang Shot aktor untuk Memperlihatkan berperan sebagai gambar atau Gambar 4.80 peserta lelang. objek dari atas hingga lutut. Fahri: Dengan Medium Shot menggunakan Memperlihatkan identitas gambar semua samaran, kami objek dari batas

berhasil menjadi pinggang Gambar 4.81 penawar hingga ke atas tertinggi. dari gambar objek.

161

Visual Dialog Type Of Shot Fahri: Strateginya Long Shot adalah untuk Memperlihatkan menakuti Keira, gambar objek hingga dia dari para Gambar 4.82 percaya bahwa pemain dan apa yang dia latar belakang lakukan adalah lingkungan sesuatu yang sekitar. sangat berbahaya. Fahri: Hanya itu Medium Shot satu-satunya jalan Memperlihatkan untuk gambar semua menyelamatkan objek dari batas Gambar 4.83 Keira, Jason. pinggang Misbah: Jadi hingga ke atas Kakak kamu bisa dari gambar mendapatkan apa objek. yang dia mau tanpa harus mengorbankan harga dirinya. Jason: Terima Medium Long kash Fahri. Shot Fahri: Tapi kamu Memperlihatkan harus gambar atau Gambar 4.84

162

Visual Dialog Type Of Shot merahasiakan hal objek dari atas ini dari Keira. hingga lutut. Dia tidak boleh tau apa yang sebenarnya terjadi.

Makna Denotasi: Pada gambar pertama terlihat Misbah menghampiri Jason yang berkunjung ke rumah Fahri. Di gambar kedua terlihat Fahri, Misbah, Hulusi dan Tamu Fahri sedang berkumpul di ruang tamu. Di gambar ketiga terlihat Jason yang masuk ke ruang tamu Fahri dan ditahan Hukusi karena Jason mengamuk ketika melihat tamu Fahri. Pada gambar keempat terlihat Hulusi yang sedang memperhatikan percakapan antara Fahri dan Jason serta nampak jelas ekspresi kecewa dari wajah Jason. Pada gambar kelima terlihat ekspresi wajah Fahri yang mencoba memberikan penjelasan dan meyakinkan Jason. Pada gambar keenam sampai kesepuluh adalah penjelasan kronologi Fahri menolong Keira dari prostitusi online. Pada gambar kesebelas terlihat Fahri dan Misbah mencoba meyakinkan Jason. Pada gambar kedua belas terlihat Jason yang memeluk Fahri sebagai bentuk rasa terima kasih.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama menggunakan pengambilan gambar medium shot, pada gambar kedua

163 menggunakan medium close-up, pada gambar ketiga medium shot, pada gambar keempat dan kelima menggunakan medium close-up, pada gambar keenam menggunakan long shot, pada gambar ketujuh menggunakan medium shot, pada gambar kedelapan menggunakan medium long shot, gambar kesembilan menggunakan medium shot, gambar kesepuluh menggunakan long shot, gambar kesebelas menggunakan medium shot, dan pada gambar kedua belas menggunakan medium long shot. Dalam gambar-gambar diatas memperlihatkan Jason yang berkunjung ke rumah Fahri dan dihampiri oleh Misbah. Ketika Fahri sedang berbincang dengan tamunya di ruang tamu bersama Misbah dan Hulusi tiba-tiba Jason masuk ke rumah Fahri dan menuju ke ruang tamu. Jason yang melihat tama Fahri seketika marah dan Hulusi mencegah Jason agar tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Jason terlihat kecewa dengan Fahri dan Fahri mencoba menjelaskan semuanya kepada Jason. Ternyata Fahri membantu Keira dari prostitusi online dengan menyuruh tiga orang aktor sebagai orang yang membayar Keira, tujuan Fahri melakukan itu untuk memberikan pelajaran pada Keira bahwa yang dilakukan Keira bahaya dan membiarkan Keira mendapatkan apa yang diinginkan tanpa mengorbankan harga dirinya. Mendengarkan penjelasan Fahri, Jason akhirnya percaya dan memeluk Fahri sebagai bentuk rasa terima kasihnya.

164

Makna Mitos: Makna mitos dalam adegan ini adalah tolong menolong. Selain mendapatkan pahala, tolong menolong juga akan membawa keberkahan bagi kita selama hidup di dunia, karena Allah akan senantiasa memudahkan segala urusan yang kita sedang hadapi. Gemar tolong menolong juga akan membuat kita mudah diterima dan dipercaya oleh lingkungan sekitar, dan tentunya akan menciptakan hidup rukun dalam bertetangga dan bermasyarakat.

10. Adegan 10 (1:20:54 – 1:22:43)

Tabel 4.10 EXT – HALAMAN RUMAH FAHRI. MALAM HARI Visual Dialog Type Of Shot (mencoret mobil) Long Shot Memperlihatkan gambar objek

dari para Gambar 4.85 pemain dan latar belakang lingkungan sekitar. Hulusi: Hei, Medium Long hentikan! Shot Berhenti disana! Memperlihatkan gambar atau

165

Visual Dialog Type Of Shot Gambar 4.86 objek dari atas hingga lutut. Misbah: Medium Long Ketangkap kamu Shot sekarang. Memperlihatkan Hulusi: Hei.. Hei.. gambar atau

Gambar 4.87 Hei.. objek dari atas Misbah: Jangan hingga lutut. lari kamu! Keira: Lepaskan Long Shot aku! Memperlihatkan Hulusi: Keira. gambar objek Keira: Lepaskan! dari para Fahri: Lepaskan pemain dan Gambar 4.88 dia Hulusi! latar belakang lingkungan sekitar. Hulusi: Tidak Medium Close- Hoca. Pelaku up bandel seperti ini Memperlihatkan wajib kita bawa gambar semua

Gambar 4.89 ke polisi. objek dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek.

166

Visual Dialog Type Of Shot Keira: Laporkan Medium Close- saja! Saya tidak up takut. Saya akan Memperlihatkan ceritakan gambar semua semuanya. Para objek dari batas Gambar 4.90 polisi itu akan dada hingga ke mendukung apa atas dari gambar yang saya lakukan objek. karena mereka juga benci sama kalian. Hulusi: Hei Keira, Medium Long kamu ini kenapa? Shot Kami tidak Memperlihatkan pernah melakukan gambar atau apapun yang objek dari atas Gambar 4.91 menyakiti kalian. hingga lutut. Fahri: Cukup, lepaskan dia! Keira: Lepaskan! Medium Close- Saya tidak butuh up belas kasihanmu. Memperlihatkan Laporkan saja! gambar semua Penjarakan saya objek dari batas Gambar 4.92 seperti yang kamu dada hingga ke

167

Visual Dialog Type Of Shot mau! atas dari gambar objek. Fahri: kalau Medium Long memang itu yang Shot saya mau, sudah Memperlihatkan lama kamu saya gambar atau

Gambar 4.93 laporkan ke polisi objek dari atas Keira. hingga lutut. Misbah: jadi kamu sudah tau dia pelakunya Ri? Keira: Kamu pikir saya akan berterima kasih? Meminta maaf? Fahri: Tidak Medium Close- Keira. Saya tau up rasanya Memperlihatkan kehilangan. gambar semua Kehilangan yang objek dari batas Gambar 4.94 membuat kita dada hingga ke marah pada dunia. atas dari gambar Saya pun objek. kehilangan Istri saya. Dia jadi

168

Visual Dialog Type Of Shot korban di Palestina. Kamu merindukan Ayahmu? Sayapun merindukan Istri saya. Sekarang pulanglah! Atau kalau mencoret mobil saya mebuatmu lebih lega, silahkan. Tapi kalau itu hanya membuatmu semakin mendendam dan marah, untuk apa? Itu tidak akan bisa mengembalikan orang yang kita sayang. Fahri: Hulusi, Misbah

169

Makna Denotasi: Pada gambar telihat ada seseorang yang sedang mencoret mobil Fahri. Pada gambar kedua terlihat Hulusi yang meneriaki orang yang mencoret mobil Fahri. Pada gambar ketiga terlihat Misbah dan Hulusi berhasil menangkap orang yang mencoret mobil Fahri. Pada gambar keempat terliha bahwa Keira adalah orang yeng mecoret mobil Fahri, terlihat pula bahwa Hulusi dan Misbah masih memegangi Keira namum Fahri tiba-tiba datang dan memerintahkan untuk melepaskan Keira. Pada gambar kelima, Hulusi melihat kearah Fahri dan enggan melepaskan Keira. Di gambar keenam, Keira menantang Fahri untu melaporkannya ke polisi. Di gambar ketujuh terlihat Hulusi dan Misbah masih memegangi Keira. Di gambar kedelapan terlihat jelas ekspresi marah Keira terhadap Fahri. Di gambar kesembilan terlihat Fahri dan Keira yang sedang berhadapan sedangkan Misbah dan Hulusi memperhatikan dari belakang Keira. Dan pada gambar kesepuluh terlihat ekspresi wajah Fahri yang berusaha memberikan pengertian kepada Keira.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama menggunakan pengambilan gambar long shot, pada gambar kedua dan ketiga menggunakan medium long shot, pengambilan gambar keempat menggunakan long shot, gambar kelima dan keenam menggunakan medium close-up, pada gambar ketujuh menggunakan medium long shot, pengambilan gambar

170 kedelapan menggunakan medium close-up, pada gambar kesembilan menggunakan medium long shot dan pada gambar kesepuluh menggunakan medium close-up. Dari gambar-gambar pada tabel diatas terlihat seseorang yang mencoret mobil Fahri. Hulusi yang melihatnya langsung meneriaki dan menghentikan aksinya. Akhirnya orang yang mencoret mobil Fahri tertangkap oleh Misbah dan Hulusi. Orang yang mencoret mobil Fahri tersebut terus meronta dan berteriak minta dibebaskan namun Hulusi dan Misbah enggan melepaskannya. Setelah dibuka penutup kepalanya ternyata orang yang mencoret mobil Fahri adalah Keira. Fahri yang melihat kejadian itu langsung memerintahakan Misbah dan Hulusi untuk melepaskannya tetapi mereka tetap tidak mau melepaskannya dan Hulusi ingi membawa Keira ke polisi. Keira tetap mekasa untuk dilepaskan dan menantang untuk melaporkan ke polisi karena ia tidak takut justru Keira menganggap bahwa polisi itu akan membelanya karena membenci mereka juga. Hulusi yang mendengar ucapan Keira justru bingung karena ia merasa tak pernah melakukan apapun yang menyakitinya. Fahri yang melihat Keira masih ditahan oleh Misbah dan Hulusi memerintahkan mereka kembali untuk melepaskan Keira. Ternyata sikap baik Fahri tidak membuat Keira lulu, justru Keira tetap menantang Fahri untu melaporkannya ke polisi. Ternyata Fahri sudah mengetahui perbuatan Keira sejak lama namun enggan melaporkannya ke polisi. Fahri pun mencoba menjelaskan kepada Keira bahwa ia

171 juga merasakan rasanya kehilangan seperti yang Keira rasakan dan membiarkan Keira untuk terus mencoret mobilnya jika itu membuatnya tenang, setelah itu Fahri memerintahakan Misbah dan Hulusi untu masuk dan meninggalkan Keira.

Makna Mitos: Makna mitos dalam adegan ini adalah memaafkan orang lain. Pemaaf merupakan salah satu akhlak terpuji. Sifat pemaaf ini merupakan perangai yang baik, sifat yang mencerminkan akan beningnya hati dan lapangnya dada, dan karakter yang didasari dengan keimanan dan rasa kasih sayang. Karakter pemaaf yang dimiliki Rasulullah merupakan karakter patut untuk diteladani. Sifat pemaaf akan membawa pada hati yang bersih. Untuk bisa memaafkan orang yang telah berbuat dzalim kepada kita memang butuh kebesaran jiwa dan kelapangan hati. Jika seseorang mampu memberi maaf meski dia berada pada pihak yang benar, maka itulah tanda kemuliaan dan ketakwaan darinya.

11. Adegan 11 (1:41:03 – 1:43:20)

Tabel 4.11 INT – RUANG TAMU RUMAH FAHRI. SIANG HARI

172

Visual Dialog Type Of Shot Hulya: Fahri Long Shot sengaja Memperlihatkan merahasiakan ini gambar objek semua selama ini, dari para

karena dia tau pemain dan Gambar 4.95 kamu akan salah latar belakang paham dan lingkungan menolak sekitar. bantuannya. Keira: Untuk apa Medium Close- kamu melakukan up ini semua? Aku Memperlihatkan tidak pantas gambar semua

kamu tolong. objek dari batas Gambar 4.96 dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Keira. Medium Close- up Memperlihatkan

gambar semua Gambar 4.97 objek dari batas dada hingga ke atas dari gambar objek.

173

Visual Dialog Type Of Shot Keira: Aku Medium Close- sangat tidak up pantas kamu Memperlihatkan

tolon. Yaampun, gambar semua Gambar 4.98 apa yang telah objek dari batas aku lakukan. Aku dada hingga ke sangat bodoh. atas dari gambar objek. Fahri: Keira, Medium Close- sudahlah tidak up apa-apa. Memperlihatkan Keira: Tolong gambar semua maafkan saya objek dari batas Gambar 4.99 Fahri. dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Tidak apa- Medium Shot apa Keira. Memperlihatkan Keira: Kamu gambar semua sudah objek dari batas Gambar 4.100 menyelamatkan pinggang hidupku dan hingga ke atas Jason, Fahri. dari gambar objek.

174

Fahri: Tidak Medium Close- Keira, kamu dan up Jason yang Memperlihatkan menyelamatkan gambar semua

Gambar 4.101 hidup kalian. objek dari batas Kalau kamu tidak dada hingga ke sungguh-sungguh atas dari gambar belajar dengan objek. madame Varenka kamu juga tidak akan seperti sekarang. Ya, tidak apa-apa, sudahlah. Keira: Nikahi aku Medium Close- Fahri. Aku up mohon Fahri. Memperlihatkan Sesuai janjiku gambar semua nikahi aku. objek dari batas Gambar 4.102 dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Keira Long Shot Keira: Hulya, aku Memperlihatkan mohon. Hulya, gambar objek aku mohon. dari para

175

Gambar 4.103 pemain dan latar belakang lingkungan sekitar. Keira: Hanya Medium Close- dengan ini aku up dapat membayar Memperlihatkan hutang budiku gambar semua kepada Fahri. objek dari batas Gambar 4.104 dada hingga ke atas dari gambar objek. Fahri: Keira, Medium Close- dengarkan saya. up Memperlihatkan gambar semua

objek dari batas Gambar 4.105 dada hingga ke atas dari gambar objek. Keira: Tolong Close-up aku Hulya. Fahri Memperlihatkan sudah sangat mendetil mewujudkan sebuah gambar

mimpiku. Semua objek. Gambar 4.106 mimpiku. Ku

176

Visual Dialog Type Of Shot mohon Hulya. Fahri: Keira, Medium Close- dengarkan saya. up Cabut janjimu. Memperlihatkan Pernikahan bukan gambar semua

berdasarkan objek dari batas Gambar 4.107 hutang budi. dada hingga ke Kamu berhak atas dari gambar menikahi orang objek. yang kamu cintai dan dia mencintaimu kembali. Cabut janjimu Keira. Konsentrasi mengejar impianmu menjadi pemain biola terbaik di dunia. Melihatmu sukses adalah kebahagiaan saya dan juga Hulya.

177

Visual Dialog Type Of Shot Keira: Maafkan Medium Close- aku Hulya. up Maafkan aku Memperlihatkan Fahri. Maafkan gambar semua aku Fahri. objek dari batas Gambar 4.108 Maafkan aku dada hingga ke Fahri. atas dari gambar objek. Keira: Maafkan Medium Shot aku. Maafkan Memperlihatkan aku. gambar semua objek dari batas pinggang Gambar 4.109 hingga ke atas dari gambar objek.

Makna Denotasi: Pada gambar pertama terlihat Keira, Hulya dan Fahri sedang berbicang di ruang tamu rumah Fahri. Pada gambar kedua terlihat ekspresi menyesal di wajah Keira. Di gambar ketiga terlihat wajah Fahri yang iba melihat Keira. Gambar keempat kembali menampilkan ekspresi penyesalan Keira. Pada gambar kelima terlihat Fahri sedang menenangkan Keira. Pada gambar keenam terlihat Keira yang menundukan kepalanya sebagai bentuk penyesalan.

178

Gambar ketujuh terlihat muka Fahri yang mencoba meyakinkan Keira. Di gambar kedelapan terlihat ekspresi memohon pada wajah Keira. Pada gambar kesembilan dan kesepuluh terlihat Keira yang berkutut di depan Hulya dan Fahri. Pada gambar kesebelah terlihat ekspresi kebingungan di wajah Hulya dan Fahri. Di gambar kedua belas terlihat tangan Keira yang Menggenggam tangan Hulya. Di gambar ketiga belas menampilkan wajah Hulya dan Fahri dan di gambar keempat belas terlihat ekspresi memohon di wajah Keira. Pada gambar kelima belas terlihat wajah menyesal yang mendalam ketika Keira memeluk Hulya.

Makna Konotasi: Type of shoot pada gambar pertama menggunakan pengambilan gambar long shot, pada gambar kedua sampai kelima menggunakan pengambilan gambar medium close-up, pada gambar keenam menggunakan medium shot, gambar ketujuh dan kedelapan menggunakan medium close-up, gambar kesembilan menggunaka long shot, pada gambar kesepuluh dan kesebelas menggunakan medium close-up, pada gambar kedua belas menggunakan pengambilan gambar close- up, gambar ketiga belas dan keempat belas menggunakan medium close-up, dan pengambilan gambar kelima belas menggunakan medium shot. Gambar-gambar pada tabel 4.11 menampilkan Keira berada di ruang tamu rumah Fahri bersama dengan Fahri dan Hulya. Pada percakapan itu, Hulya menjelaskan tentang

179 kebenaran bahwa Fahri yang membantu Keira untu kursus piano dan Jason untuk sekolah bola. Mengetahui kebaikan Fahri yang dilakukan terhadapnya, Keira merasa menyesal telah berbuat jahat pada Fahri. Fahri pun mencoba untuk menenangkan Keira. Keira sangat menyesal terhadap sikapnya selama ini dan Keira menganggap Fahri telah menyelamatkan hidupnya dan Jason. Fahri pun segera menyanggah pendapat Keira itu dan mengatakan bahwa meraka sendirilah yang menyelamatkan diri mereka sendiri. Keira pun meminta Fahri untuk menikahinya untuk menepati janjinya dan berlutut di hadapan Hulya dan Fahri. Keira merasa bahwa hanya dengan menikah dengan Fahri dia bisa membalas budi Fahri. Keira memohon kepada Hulya untuk mengizinkannya dengan menggenggam tangan Hulya. Fahri memintaKeira untuk mencabut janjinya serta memintanya untuk konsentrasi mengejar impiannya. Mendengar perkataan Fahri, Keira terharu dan meminta maaf kembali kepada Fahri dan Hulya lalu memeluk Hulya erat.

Makna Mitos: Makna mitos dalam adegan ini adalah sikap memaafkan. Memaafkan adalah memberi ampun atas kesalahan orang lain kepada kita. Dengan memaafkan, hidup kita akan menjadi tenang. Memaafkan seharusnya jangan hanya dari mulut saja, namun memaafkan harus dengan hati yang ikhlas dan tidak menyimpan dendam. Rasulullah SAW. menganjurkan kepada kita untuk saling memaafkan dan meminta maaf. Setiap

180 manusia pernah melakukan kesalahan. Kesalahan dan kekhilafan adalah fitrah yang melekat pada diri manusia. Sebesar apapun kesalahan tersebut, kita sebagai manusia harus mampu untuk memaafkannya. Bahkan dalam agama Islam sendiri pun memaafkan adalah hal yang sangat dianjurkan, ketika manusia memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain Allah SWT akan memberikan kepadanya ketenangan jiwa dan kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

181

BAB V

PEMBAHASAN

Film memiliki esensi yang berbeda-beda. Tujuan dalam pembuatan film adalah untuk memaknai pesan-pesan yang ada dalam setiap adegan (scene) di film, agar penonton dapat memahami maksud dari adegan (scene) film yang disajikan. Di dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 terdapat pesan yang mendominasi yaitu pesan dakwah dalam bidang akhlak. Pesan akhlak dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 adalah pesan yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesamanya (hablu minallah dan hablu minannas). Keseluruhan adegan (scene) dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 berada dalam latar dimana Fahri yang seorang Muslim tinggal di Edinburgh, Skotlandia yang notabene adalah penduduk dengan mayoritas non muslim. Tetapi Fahri sebagai kaum minoritas tetap dengan teguh berdiri diatas ajaran Islam. Fahri menunjukkan bagaimanan berbuat ihsan kepada sesama makhluk Allah dan alam lingkungan tempat tinggalnya. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, dan Mu‟az bin Jabal radiallahuanhuma dari Rasulullah SAW beliau bersabda: َ ْ َ َ ّ ُ ْ ُ ْ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ ُ َ ْ َ َ عن أِبي ذز جىدب ب ِن جىادة وأِبي عب ِد السحم ِن معاذ بن جب ٍل َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َّ َ ز ِض يهللا عنهما عن زطىِل ِهللا صلى هللا علي ِه وطلم قالَ : ِاج ِ قهللا

182

َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َ ْ َّ ّ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ ُ ُ حيثما كىت، وأج ِب ِع الظ ِيئت الحظىت جمحها، وخ ِال ِق الىاض ِبخل ٍق َ َ حظ ٍنََ

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik”. (HR Turmizi no. 1987 dan Ahmad, 5:153) Berakaitan dengan hal ini terdapat pesan dakwah yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada kita sebagai penonton dan komunikan akan pentingnya ajaran Islam yang harus dijunjung tinggi dimanapun kita berada. Pesan dakwah persahabatan beda agama yang disampaikan dalam film Ayat- Ayat Cinta 2 diantaranya: A. Menolong Orang Lain Sebagai makhluk sosial manusia tidak mampu hidup sendiri dan akan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia diciptakan untuk bisa saling tolong menolong dan membantu satu sama lain yang sedang mengalami kesulitan. Islam sebagai rahmatan lil allamin, tidak dapat dipisahkan dari ajaran untuk saling tolong menolong. Islam juga mewajibkan seluruh umatnya untuk saling tolong menolong. Sebagaimana firman Allah SWT dibawah ini :

َ َ َ َ ُ َ َ ْ ّ َ َّ ْ َ ٰ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ وحعاوهىا على الِب ِر والخقىي ۖ وَل حعاوهىا على ِْلاث ِم والعدو ِان ۚ َ َّ ُ َّ َ َّ َّ َ َ ُ ْ َ واجقىا الله ۖ ِإن الله ش ِديد ال ِعق ِابَ

183

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2) Meskipun Islam mewajiban tolong menolong. Namun, Islam juga memberikan batasan sebagaimana yang dikemukakan hadist diatas. Bahwa Islam juga memberikan batasan terhadap apa yang menjadi ajarannya tersebut. Karenanya umat islam harus mengerti betul bagaimana ajaran tolong menolong yang dianjurkan dalam islam. Bahwa setiap umat islam diwajibkan hanya melakukan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa dan larangan tolong menolong dalam hal dosa besar dalam Islam. Aturan pakai yang untuk melaksanakan ajaran saling tolong-menolong yang terdapat di dalam Al-Qur‟an di antaranya adalah sebagai berikut: َ ۡ َ ۡ َّ ۡ َٰ َ َ ُ ۡ َّ َّ َ َ َ ُ ْ ١وٱلعص ِس َ ِإ ن ِٱۡلوظن ل ِفي خظ ٍس ٢َ ِإَل ٱل ِرين ءامىىا َ َ ُ ْ َّٰ َٰ َ َ َ َ ۡ ْ ۡ َ ّ َ َ َ َ ۡ ْ َّ ۡ وع ِملىا ٱلصِلح ِت وجىاصىا ِبٱلح ِق وجىاصىا ِبٱلصب ِر ٣ Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-„Ashr: 1-3)

184

B. Sabar Sabar merupakan kata yang sering kali diucapkan oleh lisan. Orang yang memiliki sifat sabar akan memperoleh ketenangan, ketentraman dan kelapangan hati. Sabar memang bukanlah suatu perkara mudah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak pula mustahil seseorang memiliki sifat penyabar. Islam memandang sifat sabar ini sebagai salah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Sabar merupakan sifat yang sangat penting karena dengan bersabar kita dapat dekat dengan Allah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an, Allah akan selalu bersama orang-orang yang bersabar. َ َ ُ َّ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ ُ ْ وأ ِطيعىا الله وزطىله وَل جىاشعىا فخفشلىا وجرهب ِزيحكم ۖ َ ْ ُ َّ َّ َ َ َ َّ َ واصِبروا ۚ ِإن الله مع الص ِاب ِسينَ Artinya: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46) Namun jika tidak bisa bersabar makan tidak akan bisa mengendalikan diri sendiri terhadap orang lain, bersabar adalah menahan diri dari berbagai kesulitan dan menyikapinya menggunakan akal dan syariat, menjaga

185

lisan dari menggunjing serta menjaga semua anggota tubuh dari perbuatan yang dilarang Allah SWT.

C. Tidak Membeda-Bedakan Orang Lain Setiap umat beragama tidak boleh merasa bahwa hanya agama yang dianutnya saja yang paling benar, karena semua ilmu termasuk ilmu agama berasal dari Allah. Karena dalam Al-Qur‟an Allah SWT bersabda: َّ َّ َ َ ُ َ َّ َ َ ُ َ َّ َ َ ٰ َ َّ َ َ ْ َ َ ِإن ال ِرين آمىىا وال ِرين هادوا والىصازي والص ِاب ِئين من آمن َّ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ً َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ َ ّ ْ َ َ ِبالل ِه واليىِ مْلا ِخ ِس وع ِمل ص ِالحا فلهم أجسهم ِعىد زِبِهم وَل َ ْ ٌ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ َ خىف عليِهم وَل هم يحصهىنَ Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang- orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 62) Pada dasarnya semua agama mengajarkan tentang fitrah. Oleh karena itu, apa pun nama agamanya, Allah tidak membeda-bedakan umat-Nya, yang berbeda adalah kadar keimanan dan ketakwaannya. Bagi mereka yang beriman, mereka hidup tenang dan tentram, bebas dari rasa duka cita dan ketakutan. Karena imannya, mereka tidak takut kepada apa pun kecuali

186

kepada Allah. Konsep Islam mengajarkan umatnya agar mempunyai toleransi yang tinggi terhadap umat yang non Islam. Menurut Islam, manusia ditugaskan sebagai khalifah dan sebagai wali Allah untuk memberi rahmat bagi seluruh alam semesta, bukan untuk membuat kerusakan.

D. Menjalankan Amanah Sifat amanah merupakan sifat terpenting dari Nabi Muhammad SAW, sifat yang oleh kaum jahiliah Makkah disematkan kepada diri Beliau sebelum turun wahyu, sehingga Beliau dikenal dengan julukan al-Amin; orang yang amanah. Dalam Al-Qur‟an Allah SWT bersabda: َ َ َّ َ َ ُ َ َ ُ ُ َّ َ َ ُ َ َ َ ُ ُ يا أُّيَها ال ِرين آمىىا َل جخىهىا الله و َّالسطىل وجخىهىا َ َ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ أماهاِجكم وأهخم حعل ُمىنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfaal 27) Ayat ini mengaitkan orang-orang beriman dengan amanah atau larangan berkhianat. Bahwa di antara indikator keimanan seseorang adalah sejauh mana dia mampu melaksanakan amanah. Demikian pula sebaliknya bahwa ciri khas orang munafik adalah khianat dan melalaikan amanah-amanahnya.

187

E. Memaafkan Orang Lain Salah satu sifat mahmudah adalah sifat pemaaf. Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya. Pemaaf adalah sifat luhur yang perlu ada pada diri setiap muslim. Ada beberapa ayat Al-Quran dan hadis yang menekankan keutamaan bersifat itu yang juga disebut sebagai sifat orang yang hampir di sisi Allah SWT. َّ َ ُ ْ ُ َ َّ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ال ِرين يى ِفقىن ِفَي الظ َّس ِاء والض َّس ِاء والك ِاظ ِمين الغيظ َ ْ َ َ َ َّ َ َّ ُ ُ ُّ ْ ُ ْ َ والع ِافين ع ِن الى ِاض ۗ والله ي ِح باْلح ِظ ِىينَ Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali-Imran: 134) Kandungan QS. Ali-Imran:134 menjelaskan ciri-ciri orang yang taqwa, yaitu selalu memaafkan orang lain. Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk saling memaafkan dan meminta maaf. Setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Kesalahan dan kekhilafan adalah fitrah yang melekat pada diri manusia. Ini berarti bahwa manusia yang baik bukan orang yang tidak pernah berbuat salah, karena itu

188

mustahil, kecuali Rasulullah SAW yang senantiasa dalam bimbingan Allah SWT. Akan tetapi, manusia yang baik adalah manusia yang menyadari kesalahannya dan segera bertobat kepada-Nya. Orang yang mulia adalah orang yang suka memafkan. Apabila seseorang itu memiliki sifat pemaaf sebenarnya itu adalah tanda hatinya bersih dan tenang.

F. Ikhlas Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amalan. Tanpa ikhlas, amalan jadi sia-sia belaka. Setiap amalan sangat tergantung pada niat dan niat itu sangat tergantung dengan keikhlasan pada Allah. Rasulullah SAW bersabda: َّ َ َ ْ َ ُ ّ َّ َ َّ َ ُ ّ ْ َ َ َ إه ا مألاعمال ِب ِالىي ِاث، وِإهما ِلك ِل ام ِس ٍئ ما هىيَ Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung dari niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari „Umar bin Khattab).

Hasil penelitian pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 berdasarkan semiotika Roland Barthes yaitu: Makna Denotasi Fahri dalam kehidupan sehari-hari yang tinggal di negara mayoritas non muslim. Makna Konotasi Semua yang dilakukan dalam adegan tersebut adalah perilaku

189

yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim dimanapun ia berada tidak terkecuali di tengah kehidupan masyarakat non Muslim dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan lil a’lamin. Makna Mitos Islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik terhadap sesama selama hidup di dunia tanpa membedakan agama, suku dan ras. Karena apapun yang kita lakukan di dunia baik ataupun buruk kelak akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Tabel 5.1

190

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya, peneliti mendapatkan hasil berupa makna pesan dakwah persahabatan beda agama yang digambarkan dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2. Adapun pesan dakwah beda agama yang terdapat dalam penelitian ini adalah menolong orang lain, sabar, tidak membeda-bedakan orang lain, menjalankan amanah, memaafkan orang lain, dan ikhlas. Maka peneliti menyimpulkan: Makna denotasi dari penelitian ini adalah Fahri dalam kehidupan sehari-hari yang tinggal di negara mayoritas non muslim. Makna konotasi dari penelitian ini ialah semua yang dilakukan dalam adegan tersebut adalah perilaku yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim dimanapun ia berada tidak terkecuali di tengah kehidupan masyarakat non Muslim dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan lil a’lamin. Makna mitos dalam penelitian ini adalah Islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik terhadap sesama selama hidup di dunia tanpa membedakan agama, suku dan ras. Karena apapun yang kita lakukan di dunia baik ataupun buruk kelak akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

191

B. Saran-Saran Setelah melakukan penelitian pada film Ayat-Ayat Cinta 2 tentang bagaimana pesan dakwah persahabatan beda agama, maka peneliti memiliki beberapa saran dan masukan: 1. Untuk Film Ayat-Ayat Cinta 2 Membuat produksi film yang bisa diterima oleh masyarakat luas tentu tidak mudah akan tetapi film ini mampu menyampaikan pesan dakwah yang cukup halus dan dapat dijadikan contoh dalam penyampaian kebaikan melalui film. Dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 banyak mengadung pesan dakwah yang bisa kita ambil hikmahnya. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan film, terutama unsur-unsurnya. Terkait hal tersebut saran penelitian adalah untuk memperhatikan unsur-unsur tersebut agar lebih menarik agar pesan yang terkandung dalam film dapat dipahami masyarakat luas. Para sineas juga diharapkan dapat lebih kreatif lagi dalam membuat film yang mengandung pesan dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman. 2. Untuk Penonton dan Mayarakat Umum Masyarakat diharapkan bisa dan mampu untu memahami pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah film. Masyarakat juga diharapkan bisa menilai mana film yang layak ditonton atau tidak, karena baik atau tidaknya suatu film tidak bisa diukur dari siapa tokoh yang bermain dalam film itu, melainkan film tersebut sudah mencakup semua aspek yang berpengaruh terhadap film. Maka dari

192

itu sebagai penikmat dunia perfilman hal tersebut harus diperhatikan. 3. Universitas Universtas diharapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung perkuliahan terutama dibidang broadcasting dan perfilman. Universitas juga diharapkan memberikan dosen yang mempuni dibidang broadcasting dan perfilman. Agar mahasiswa dapat mempraktekan teori-teori yang sudah didapatkan serta memiliki kemampuan yang memadai untuk terjun dalam dunia broadcasting dan perfilman sehingga mahasiswa dapat berkarya dan menjadi sineas yang dapat berdakwah melalui film yang dibuatnya.

193

DAFTAR PUSTAKA

BUKU Abdullah, M. Amin, dkk. (2000). Ontologi Studi Islam Teori dan Metodologi. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press Alawiyah, Tutty. (1997). Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim. Bandung: Mizan Amin, Samsul Munir. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta : Amzah Ardianto, Elvinaro. (2012). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Aziz, Moh. Ali. (2004). Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media Baksin, Askurifai. (2013). Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Baran, Stanley J. (2008). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga Barthes, Roland. (2007). Membedah Mitos-Mitos Budaya Massal. Yogyakarta: Jalasutra Bisri, Mustofa. (1995). Saleh Ritual Saleh Sosial. Bandung: Mizan Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra Danesi, Marcel. (2012). Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra Effendi, Onong Uchjana. (1997). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

194

Effendy. Edi A. (1999). Dekonstruksi Islam Madzhap Ciputat. Bandung: Zaman Wacana Mulia Effendy, Heru. (2006). Mari Membuat Film. Yogyakarta: Panduan Effendi, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara Islamiyah, Indriansyah. (1998). Akhlak Islamiyah. Jakarta: Parameter Kurniati, Nia. (2000). Komunikasi Massa. Bandung: PT. Citra Aditya Ma'arif, Bambang S. (2010). Komunikasi Dakwah Paradigma untuk Aksi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Manaf, Mudjahid Abdul. (1994). Ilmu Perbandingan Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada McQuail, Denis. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga Morissan. (2005). Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa Muhtadi, Asep S. dan Sri Handayani. (2000). Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui TV. Bandung: Pusdai Press Muhtarom, Zaini. (1993). Dasar-Dasar Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang Mulyana, Dedy. (2003). Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

195

Naim, Ngainun, dan Achmad Sauqi. (2008). Pendidikan Multikultural, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Pimay, Awaludin. (2006), Metodologi Dakwah. Semarang: Rasail Poerwadarminta. W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Pratista, Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka Rachmat, Jalaludin. (2005). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya Rahman, Budhy Munawar. (2004). Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum Beriman. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sachedina, Abdul Aziz. (2004). Tapi Setara, Pandangan Islam Tentang Non-Islam. Jakarta: Serambi Saputra, Wahidin. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Shihab, Alwi. (1998). Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Bandung: Mizan Sinaga, Martin L. (2000). Agama-Agama Memasuki Millineum Ketiga. Jakarta: Garsindo Tinarbuko, Sumbo.(2013). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra Trianton, Teguh. (2013). Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu

196

Sobur, Alex. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya Sukidi. (2001). Teologi Inklunsif Cak Nur. Jakarta: Kompas Vera, Nawiroh. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia Wibowo, Indiwan S. (2013). Semiotika Komunikasi- Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media Widjaja, H.A.W. (1997). Komunikasi dan Hubungan MasyarakatI. Jakarta: Bumi Aksara Yaqin, M. Ainul. (2006). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pilar

JURNAL Ali, Mukti. (1970). Dialog Between Muslims and Christians in Indonesia and its Problems. Jurnal Al-Jami’ah, No. 4 Th. XI Ismail, Faisal. (2012). Paving the Way for Interreligious Dialogue, Tolerance, and Harmony: Following Mukti Ali’s Path. Jurnal Al-Jami’ah Vol. 50 No. 1

INTERNET “Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel diakses pada 25 Januari 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat-ayat_Cinta_2 “Jumlah Penonton Film Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel diakses pada 20 Maret 2019 dari http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017

197

“Penghargaan Film Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel diakses pada 20 Maret 2019 dari http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a014-17- 361441_ayat-ayat-cinta-2/award “Daftar Peraih Piala Indonesia Box Office Movie Award”, artikel diakses pada 20 Maret 2019 dari https://www.viva.co.id/showbiz/film/1019690-daftar- peraih-piala-indonesian-box-office-movie-awards-2018 “Negara yang Menayangkan Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel diakses pada 20 Maret 2019 dari https://twitter.com/i/web/status/950230443927912448 Bambang Supriadi, artikel diakses pada 23 April 2019 dari http://ranabiru.blogspot.com/2010/02/unsur-unsur- pembentuk-film.html. Artikel diakses pada “Manoj Punjabi”, artikel diakses pada 23 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi “Guntur Soehardjanto”, artikel diakses pada 23 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Guntur_Soehardjanto "Fedi Nuril", artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril “Tatjana Saphira”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Tatjana_Saphira "Chelsea Islan”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Chelsea_Islan “Dewi Sandra”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sandra

198

“Nur Fazura”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Nur_Fazura “Pandji Pragiwaksono”, artikel diakses pada 24 April dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pandji_Pragiwaksono “Arie Untung”, artikel diakes pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Untung “Bront Palarae”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bront_Palarae “Dewi Irawan”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Irawan “Cole Gribble”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Cole_Gribble “Mathias Muchus”, artikel diakses pada 24 April dari https://id.wikipedia.org/wiki/Mathias_Muchus “Millane Fernandez”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Millane_Fernandez “Jihane Almira”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jihane_Almira “Nino Fernandez”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Nino_Fernandez “Dian Nitami”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dian_Nitami “Melayu Nichole Hall”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Melayu_Nicole_Hall “Syifa Hadju”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Syifa_Hadju

199