L A P O R A N KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI SULAWESI SELATAN

RESES MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2018-2019

KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 2 0 1 9 BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Sulawesi Selatan (disingkat Sulsel) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah . Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan. Kondisi Kelistrikan di Sulawesi Selatan cukup berlimpah. Bahkan, provinsi yang menjadi gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI) mengalami surplus listrik sebesar 200 Mega Watt. Saat ini total daya listrik yang tersedia mencapai 1.300 MW. Jumlah itu jauh di atas cukup mengingat beban puncak di Sulsel hanya berkisar 1.050-1.100 MW. Melihat statistik itu, idealnya tidak ada lagi pemadaman bergilir di Sulsel, kecuali disebabkan faktor non-teknis, seperti kerusakan jaringan atau pemeliharaan rutin. kondisi kelistrikan di Sulsel ke depan diproyeksikan akan jauh lebih baik. Toh, nantinya akan ada tambahan pasokan energi dari pembangkit listrik tenaga bayu atau PLTB di Sidrap dan Jeneponto, masing-masing 70 MW dan 60 MW. Khusus PLTB Sidrap, saat ini sudah masuk daya listrik sebesar 26 MW. Namun, pada bulan Nopember 2019, di sejumlah wilayah Provinsi Sulawesi Selatan terjadi pemadaman. Kondisi lingkungan hidup di Provinsi Sulawesi Selatan setidaknya terdapat 2 (dua) kerusakan lingkungan terdampak paling parah sepanjang 2018. Pertama, eksploitasi perbukitan karst di antara Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros. Kedua, abrasi di Pantai Galesong, Kabupaten Takalar. Rusaknya sistem ekologi mulai dari hutan hingga pencemaran air disebabkan faktor pertambangan yang begitu masif. Salah satu dari sejumlah lokasi yang terdampak akibat tambang terdapat di Kecamatan Tondong Tallasa, Pangkep. Berdasarkan hasil investigasi dan riset sepanjang 2018, terdapat 24 perusahaan swasta yang terus melakukan eksploitasi karst.

1

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, Komisi VII DPR RI memandang perlu untuk menjadikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lokasi kunjungan pada reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018 – 2019. Kunjungan ini dalam rangka melakukan fungsi pengawasan dan merupakan kegiatan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah serta stakeholder. Melalui kunjungan kerja ini diharapkan dapat mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi serta membawa informasi dan data terkait bidang – bidang kerja Komisi VII DPR RI untuk ditindak lanjuti dalam menjalankan fungsinya.

1.2. DASAR HUKUM Dasar Hukum pelaksanaan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI adalah: 1.2.1.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 1.2.1.2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib beserta Perubahannya. 1.2.1.3. Keputusan Rapat Intern Komisi VII DPR RI tentang Agenda Kerja Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN KERJA Maksud diadakannya Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan adalah dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan serta menyerap aspirasi dan melihat secara langsung perkembangan di daerah khususnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi. Adapun tujuan kunjungan kerja ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan informasi dan melihat secara langsung perkembangan sektor energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi;

2

2. Mengetahui berbagai persoalan dan masalah yang dihadapi di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi; 3. Mengetahui tingkat efektivitas peran yang dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah. 4. Secara khusus, fokus perhatian kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan pada kesempatan ini pada sektor penyediaan energi, pengelolaan lingkungan hidup dan Pengembangan Riset dan Teknologi.

1.4. LOKASI KUNJUNGAN, WAKTU DAN AGENDA KEGIATAN Kegiatan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2019 – 2 April 2019. Sedangkan agenda kegiatan Kunjungan Kerja adalah melakukan pertemuan dengan pihak yang terkait di daerah dan meninjau langsung ke lokasi, dengan agenda sebagai berikut: 1. Pertemuan di kantor Gubernur Prov. Sulawesi Selatan, dihadiri : Wakil Gubernur Prov. Sulawesi Selatan, Pimpinan DPRD Prov. Sulawesi Selatan, Kapolda Sulsel, Pangdam XIV Hasanuddin, Eselon I Kementerian ESDM RI, Eselon I Kementerian LHK RI, Eselon I Kementerian Ristek Dikti, Kepala Dinas ESDM Prov. Sulsel, Kepala LAPAN, Kepala LIPI, Kepala BPPT, Kepala BIG, Kepala BATAN, Kepala BAPETEN, Direksi PT Pertamina (Persero), Direksi PT PLN (Persero), Komite BPH Migas, Kepala SKK Migas, dan instansi terkait lainnya baik dari pusat dan daerah; Dilanjutkan penyerahan beasiswa Kemenristek dan produk LPNK secara simbolis 2. Peninjauan lapangan ke TBBM Makasar didampingi Eselon I Kementerian ESDM, Eselon I KLHK, Direksi PT Pertamina (Persero), BPH Migas, Kepala Dinas ESDM Prov. Sulawesi Selatan.

3

3. Pertemuan dengan Eselon I Kementerian ESDM, Eselon I KLHK, Kepala SKK Migas, BPH Migas, Direksi PT Pertamina (Persero), KKKS Sulsel, Kepala Dinas ESDM, Hiswana Migas. 4. Peninjauan PLTU Punagaya di Kabupaten Jeneponto 5. Pertemuan dengan Eselon I Kementerian ESDM, Eselon I KLHK, Direksi PT PLN (Persero), Bupati Jeneponto, Kepala Dinas ESDM Prov Sulsel, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov Sulsel, dilanjutkan peninjauan lapangan,

1.5. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN Sasaran dari kegiatan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan adalah melihat langsung untuk memperoleh informasi terkait dengan bidang Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Lingkungan Hidup (LH), serta Riset dan Teknologi (RISTEK) serta ketenagalistrikan. Hasil kegiatan kunjungan Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VII DPR RI dengan mitra terkait, khususnya dalam melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran.

1.6. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan Komisi VII DPR RI dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Persiapan (menghimpun data dan informasi awal sebagai informasi sekunder, koordinasi dengan pihak terkait, dan persiapan administrasi kegiatan) 2. Pelaksanaan kegiatan, dilakukan pertemuan dengan berbagai instansi dan melihat langsung objek kunjungan. 3. Pelaporan, berisi seluruh rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan beserta rekomendasinya. 4. Pembahasan dan tindaklanjut hasil-hasil kunjungan lapangan pada rapat-rapat Komisi VII DPR RI.

4

1.7. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA Kunjungan kerja ini diikuti oleh Anggota Komisi VII DPR RI yang merupakan representasi dari tiap-tiap fraksi, Tenaga Ahli Komisi VII DPR RI, Sekretariat Komisi VII DPR RI, sebagaimana daftar tabel 1. Selain itu juga didampingi oleh mitra Komisi VII DPR RI. Tabel 1. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan

NO. NAMA NO. FRAKSI JABATAN ANGG. 1. TAMSIL LINRUNG 121 PKS KETUA TIM 2. H. DARDIANSYAH 221 PDI-P ANGGOTA 3. MERCY CHRIESTY BARENDS, ST 228 PDI-P ANGGOTA 4. DONY MARYADI OEKON 167 PDI-P ANGGOTA 5. YULIAN GUNHAR, SH, MH 136 PDI-P ANGGOTA 6. Drs. KH. NAWAFIE SALEH, SE., MM. 259 P. ANGGOTA 7. MAHYUDIN, ST, MM 307 P.GOLKAR ANGGOTA 8. Dr. Ir. H. FADEL MUHAMMAD 317 P.GOLKAR ANGGOTA 9. Ir. TASLIM AZIS 395 P.GERINDRA ANGGOTA 10. H. IHWAN DATU ADAM, SE 447 P.DEMOKRAT ANGGOTA 11. EKO WIJAYA 411 P.DEMOKRAT ANGGOTA 12. Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT. 481 PAN ANGGOTA 13. Dr. Ir. Hj. ANDI YULIANI PARIS, M.Sc 502 PAN ANGGOTA 14. H. JOKO PURWANTO 515 PPP ANGGOTA 15. H. MUHAMMAD YUDI KOTOUCKY 123 PKS ANGGOTA 16. H. AHMAD H M ALI, SE 32 NASDEM ANGGOTA

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Pertemuan dengan Wakil Gubernur Prov. Sulawesi Selatan, Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bapak Tamsil Linrung, melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Prov. Sulawesi Selatan (Bapak Andi Sudirman), perwakilan DPRD Prov. Sulawesi Selatan, Perwakilan Polda Sulsel, Perwakilan Pangdam XIV Hasanuddin, Perwakilan Kementerian ESDM RI (Bapak Munir Achamd), Perwakilan Kementerian LHK RI (Ibu Sinta Saptarina), Perwakilan Kementerian Ristek Dikti (Bapak Ophirtus Sumule), Kepala Dinas ESDM Prov. Sulsel, Perwakilan LAPAN, Perwakilan LIPI, Perwakilan BPPT, Perwakilan BIG, Perwakilan BATAN, Perwakilan BAPETEN, Direksi PT Pertamina

5

(Persero) (Bapak Gandhi Sriwidodo), Direksi PT PLN (Persero) (Bapak Syamsul Huda), Kepala SKK Migas Wilayah Sulawesi dan Kalimantan (Bapak Syaifuddin).

Gambar 1. Pertemuan dengan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan

Dalam pertemuan ini, ada harapan dari Wakil Gubernur bahwa pulau- pulau yang berada di sekitar pulau sulawesi dapat teraliri listrik dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan menyalurkan melalui kabel bawah laut untuk pulau-pulau yang ke depan membutuhkan tenaga listrik yang besar, karena adanya pembangunan smelter.

2.2. Peninjauan lapangan ke TBBM Makasar-Prov. Sulawesi Selatan. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan lapangan ke TBBM Makasar didampingi oleh Direksi PT. Pertamina (Persero) , Bapak Gandhi Sriwidodo.

6

Gambar 2. Kunjungan lapangan ke TBBM Makasar

Dalam kunjungan lapangan ini diperoleh informasi antara lain: - Wilayah kerja Sulawesi Selatan yang masuk ke Marketing Operation Region VII memiliki lembaga penyalur SPBU sebanyak 200, SPBU Kompak sebanyak 22, SPBU Mini sebanyak 1, SPBU-N sebanyak 37 sehingga total sebanyak 260. - Pola Distribusi BBM/BBK ke Lembaga Penyalur:

7

Gambar 3. Pola distribusi BBM di MOR VII

- Realisasi BBM dalam 5 tahun terakhir menunjukkan terjadi peningkatan berkisar 3 hingga 6% per tahun, misal pada tahun 2014, kebutuhan gasoline sebanyak 988.665 KL, pada tahun 2015 kebutuhannya sebanyak 999.296 KL, dan pada tahun 2018 kebutuhannya sebanyak 1.182.010 KL (yang terdiri dari Premium sebanyak 755.882 KL, Pertalite sebanyak 379.093 KL dan Pertamax sebanyak 47.035 KL). - Terjadi perpindahan konsumsi BBM yang dulu hanya membutuhkan Premium, beralih ke Pertalite dan Pertamax. - Perkembangan BBM 1 (satu) harga di MOR VII sebagai berikut:

Gambar 4. Progress BBM 1 harga di MOR VII

- Melihat kondisi pengembangan yang ada saat ini, perlu kiranya segera dipikirkan untuk pengembangan TBBM di Makasar dicarikan tempat yang lebih representatif dalam menunjang operasional.

8

2.3. Pertemuan dengan Sesditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Kepala SKK Migas wilayah Sulawesi dan Kalimantan, Direksi PT Pertamina (Persero), KKKS Sulsel, Kepala Dinas ESDM, Hiswana Migas. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI melakukan pertemuan dengan Sesditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM (Bapak Munir Ahmad), Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 KLHK (Ibu Sinta Saptarina), Kepala SKK Migas wilayah Sulawesi dan Kalimantan (Bapak Syaifuddin), Direksi PT Pertamina (Persero) (Bapak Gandhi Sri Widodo), KKKS Sulsel, Kepala Dinas ESDM, Hiswana Migas membahas beberapa hal sebagai berikut: - CSR MOR VII dan PKBL MOR VII Tidak hanya sebagai lokomotif perkonomian bangsa, Pertamina berkomitmen untuk peduli terhadap aspek sosial demi kemajuan bangsa. Salah satu wujud tanggung jawab sosial dengan adanya program CSR (Corporate Social Responsibility) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Tujuan dari program CSR & PKBL pertamina agar membantu pemerintah Indonesia memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

Gambar 5. Kegiatan CSR MOR VII

- Kebutuhan BBM dan LPG 3 Kg di masyarakat patut senantiasa dijaga ketersediaannya baik pasokannya maupun harga yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

9

- Kerjasama dengan Pemda Provinsi Sulawesi Selatan perlu ditingkatkan, terutama upaya pemenuhan pasokan energi lisrik ke pulau-pulau di sekitar Pulau Sulawesi yang terjadi peningkatakan kegiatan ekonomi yang cepat. - Dalam pertemuan ini dan kunjungan kerja ini, perwakilan dari BPH Migas tidak terlihat, sehingga perlu disampaikan surat untuk memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Gambar 6. Pertemuan dengan SKK Migas, Pertamina, Pemda Prov. Sulsel

2.4. Peninjauan PLTU Punagaya di Kabupaten Jeneponto Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI, melakukan kunjungan lapangan dengan didampingi oleh Dirjen PSLB3 Kementerian KLHK (Ibu Rosa Vivien Ratnawati), dan Direksi PT. PLN (Persero) (Bapak Syamsul Huda).

10

Gambar 7. Kunjungan lapangan ke area penimbunan FABA

2.5. Pertemuan dengan Sesditjen Kementerian ESDM, Dirjen PSLB3 KLHK, Direksi PT PLN (Persero), Perwakilan Pemda Jeneponto, Kepala Dinas ESDM Prov Sulsel, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov Sulsel.

Gambar 8. Pertemuan dengan PT. PLN (Persero)

11

Dalam pertemuan ini diperloleh masukan dan kesimpulan antara lain: - Pemadaman bergilir masih terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, - PT. PLN untuk menyampaikan 13 ribu data calon pelanggan secara detil yang belum teraliri jaringan listrik kepada Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI untuk segera dapat dilakukan tindakan prioritas agar teraliri listrik, - PT. PLN (Persero) untuk melakukan konsultasi dalam penanganan limbah FABA (Fly Ash Bottom Ash) kepada Ditjen Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, agar dapat segera diperoleh solusi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BAB III KESIMPULAN

1. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI menerima aspirasi dari Wakil Gubernur Sulawesi Selatan bahwa dalam rangka mememenuhi kebutuhan listrik di pulau-pulau di provinsi Sulawesi Selatan, dapat dilakukan dengan melalui kabel bawah laut, 2. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI meminta PT. PLN (Persero) untuk melakukan kajian yang komprehensif terhadap usulan pendistribusian dengan kabel bawah laut, 3. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI meminta PT. Pertamina (Persero) untuk melakukan kajian secara detil dan komprehensif terkait upaya dalam mencari lokasi perluasan ataupun kepindahan TBBM Makasar ke tempat yang lebih aman dan representatif dalam meningkatkan pelayanan pendistribusian BBM ke Provinsi Sulawesi Selatan, 4. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI meminta PT. PLN (Persero) untuk menyampaikan 13ribu data calon pelanggan secara detil yang belum teraliri jaringan listrik kepada Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI untuk segera dapat dilakukan tindakan prioritas agar teraliri listrik,

12

5. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI meminta PT. PLN (Persero) untuk melakukan konsultasi dalam penanganan limbah FABA (Fly Ash Bottom Ash) kepada Ditjen Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, agar dapat segera diperoleh solusi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI akan berkirim surat ke Kepala BPH Migas atas ketidakhadiran perwakilan dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI Ke Provinsi Sulawesi Selatan.

BAB IV PENUTUP

Demikian Laporan Kegiatan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan sebagai referensi bagi Komisi VII DPR RI dalam menjalankan fungsi pengawasan, legislasi dan anggaran.

Jakarta, April 2019 Komisi VII DPR RI Ketua Tim

TTD TAMSIL LINRUNG

13

Lampiran

Gambar 9. Pertemuan dengan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan

Gambar 10. Penyerahan secara simbolis beasiswa Bidik Misi

Gambar 11. Penyerahan Peta Indonesia Teerbaru

Gambar 12. Penyerahan Produk-produk LIPI

1

Gambar 13. Pertemuan dengan PT. PLN (Persero)

Gambar 14. Pertemuan dengan PT. PLN (Persero)

2