Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao, Kepulauan Riau

Widyanarto, Doni Febri Hendra, Siguti Aprinnostein Program Studi Seni Tari, Universitas Universal Kompleks Maha Vihara Duta Maitreya Bukit Beruntung, Sungai Panas, Batam Email: [email protected]

ABSTRACT

The wedding martial in Riau Islands Province is a traditional that is part of Malay cultures. In the Kiambang Putih Institute in Bentan Penao, Bintan Regency, a martial art perfor- mance presented at a traditional Malay wedding that is also called silat fl ag. This research used cho- reography theory approach, based on textual and contextual analysis. Ethnography approach is used by visiting directly to the research fi eld for observing and studying deeply about the performance. The form of presentation is divided into two parts, namely silat fl ag and silat performance. Silat fl ag is displayed by two fi ghters, using the red fl ag and white color properties. The red and white fl ags are symbolized to unite two human beings into the family ark. The red fl ag is interpreted as red blood, which is from the bride. The symbol of the white fl ag is interpreted as white blood, which is from the groom. The silat fl ag performance ends with the unifi cation of both fl ags. It will be continued with silat performance. The silat performance is displayed by one fi ghter who performed in turn. The pat- tern of playing his musical instruments is played repeatedly and monotonically, so it looks sanctity.

Keywords: bride silat, traditional art performances, Malay customs

ABSTRAK

Silat pengantin di Provinsi Kepulauan Riau merupakan seni pencak silat tradisional yang menjadi bagian dari budaya Melayu. Di Perguruan Kiambang Putih di Bentan Penao, Kabupaten Bintan, pertunjukan seni silat disajikan di acara pernikahan Melayu, yang disebut juga dengan istilah silat bendera. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori ko- reografi , dengan kajian tekstual dan kontekstual. Pendekatan etnografi digunakan peneliti dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati, mempelajari, dan mengkaji lebih dalam mengenai kesenian tersebut. Bentuk penyajiannya terbagi menjadi dua bagian, yai- tu silat bendera dan silat persembahan. Silat bendera ditampilkan oleh dua orang pesilat, dengan menggunakan properti bendera warna merah dan warna putih. Simbol bendera berwarna merah dan putih memiliki makna untuk mempersatukan dua insan manusia ke dalam bahtera keluarga. Bendera merah dimaknai sebagai darah merah, dalam hal ini dari mempelai wanita. Simbol bendera putih dimaknai sebagai darah putih, dalam hal ini dari mempelai pria. Persembahan Silat bendera diakhiri dengan menyatunya kedua bendera. Kemudian, dilanjutkan dengan silat persembahan, yang ditampilkan oleh satu orang pesi- lat, yang dilakukan secara bergantian. Pola memainkan instrumen musiknya dimainkan secara berulang-ulang dan monoton sehingga tampak kesakralannya.

Kata kunci: silat pengantin, pertunjukan seni tradisi, adat Melayu Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 191

PENDAHULUAN tentu dan melakukan komunikasi dengan Seni pertunjukan tradisi Melayu di penonton atau penikmatnya, dengan ber- wilayah Kepulauan Riau beraneka ragam. dasarkan kepada nilai-nilai budaya yang Kesenian tradisional itu sendiri sebagai dianut dan diresapi masyarakat Melayu. cerminan terhadap budaya setempat. Tari Seni silat Melayu semacam ini disebut juga terbentuk dari masyarakat pemiliknya, dan dengan istilah silat pengantin. Silat pe- menjadi cerminan bagi lingkungan budaya ngantin di Bentan Penao terdapat dua ba- dan karakteristik kelompok masyarakat gian atau babak, yaitu bagian pertama dina- asalnya (Restela, 2017: 188). Masyarakat makan dengan sebutan silat bendera, dan Melayu adalah masyarakat yang dinamis, bagian dua dinamakan dengan istilah silat yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang persembahan. Dua bagian silat pengantin universal, yakni kebenaran, keadilan, dan ini memiliki bentuk dan makna yang ber- menghormati perbedaan. Istilah seni per- beda. Adat istiadat budaya Melayu dalam tunjukan dalam budaya Melayu terkadang penyajian pertunjukan seni tradisi pencak disamakan dengan sebutan seni persem- silat Melayu masih dipegang sampai saat bahan. Makna seni persembahan atau se- ini (Wawancara Timat, 58 tahun, 12 ni pertunjukan sendiri meliputi adanya Januari 2017). penampilan seniman seni pertunjukan di Pertunjukan tradisi seni silat Melayu tempat tertentu dan melakukan komunika- terlihat juga dalam tampilan busananya si secara langsung kepada penonton atau yang menggunakan pakaian adat Melayu. penikmatnya, dengan didasari kepada ni- Dialek bahasa yang digunakan untuk ber- lai-nilai budaya yang dianut dan diresapi pantun menggunakan syair Melayu, dan masyarakat Melayu (Takari, 2014: 27). pada saat persembahan berlangsung dii- Salah satu seni pertunjukan tradisional ringi oleh musik pengiring yang membuat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau yang perpaduan antara penampilan gerak silat menjadi objek penelitian ini adalah pertun- dengan musiknya semakin indah dan dina- jukan seni silat Melayu. Pertunjukan seni mis. Pertunjukan tradisi seni pencak silat silat Melayu pada hakekatnya merupakan Melayu sebagai salah satu bagian dari kese- sebuah pertunjukan tradisi yang berkaitan nian yang hidup dan berkembang di ling- erat dengan segala konteks kepentingan kungan masyarakat merupakan produk budaya masyarakat pendukungnya. Awal budaya Melayu. Kesenian yang bersifat mula jenis tarian ini masuk dalam kelompok tradisi pada dasarnya berarti segala sesu- tarian yang bersifat sakral. Pada dasarnya, atu yang diwarisi dari masa lalu. Tradisi tarian yang bersifat sakral ini bentuk pe- merupakan hasil cipta dan karsa manusia, nyajiannya difungsikan sebagai bagian dari yang obyek materialnya adalah kepercaya- upacara yang berkenaan dengan daur ke- an, khayalan, kejadian atau lembaga yang hidupan, seperti kelahiran, inisiasi puber- diwariskan dari satu generasi kegenerasi tas, perkawinan, dan kematian (Hadi, 2005: berikutnya (Murgiyanto, 2004: 2). 19). Dalam acara pernikahan adat istiadat Seni pertunjukan tradisi merupakan budaya Melayu, pertunjukan seni silat Me- manifestasi kebudayaan. “Budaya” sendi- layu memiliki peranan yang penting, yaitu ri berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu menjadi bagian dalam satu kesatuan pro- buddhi, yang berarti akal, pikiran, watak, sesi bertemunya antara mempelai pria dan sedangkan daya, berarti akal, kekuatan. wanita. Makna seni persembahan atau se- Jadi, budaya artinya himpunan segala u- ni pertunjukan adalah adanya penampilan saha untuk memperbaiki sesuatu dengan seniman seni pertunjukan di tempat ter- tujuan mencapai kesempurnaan (Gazalba, Widyanarto, Hendra, Aprinnostein: Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao 192

1967: 35). Penjelasan di atas sebagai bukti dasarnya merupakan pikiran, gagasan, dan bahwa seni pertunjukan tradisional, yang konsep estetik, atau pengetahuan tentang merupakan bagian dari budaya Melayu, tari secara fi sik (teks) yang dapat berdiri masih dipertahankan sampai saat ini, de- sendiri dan dapat dibaca serta dianalisis ngan segala keterbatasannya, agar khaza- secara tekstual. Artinya, bahwa analisis nah budaya Melayu tidak punah. Kepu- tekstual secara empirik hanya dilihat dari nahan suatu bentuk seni pertunjukan bisa aspek luarnya saja atau (surface structure), jadi disebabkan oleh dua hal, yakni tidak tidak harus mengkaitkan dengan struktur pernah adanya kepedulian akan pengka- dalamnya (deep structure) (Hadi, 2007: 23). jian dan pewarisan, dari satu generasi ke Pokok-pokok permasalahan penelitian ini generasi berikutnya; atau karena belum akan dipecahkan melalui pendekatan teks- tersentuhnya seni pertunjukan oleh indus- tual dan kontekstual. Pendekatan tekstual tri pariwisata. Seni pertunjukan ini me- dititikberatkan pada koreografi seni silat miliki kesejarahan, nilai fi losofi , adat, dan Melayu. Kajian tekstual secara garis besar sekaligus memperkuat jati diri masyarakat menganalisis bentuk gerak, teknik gerak, Melayu. Dengan demikian, melalui khaza- gaya gerak, jumlah penari, jenis kelamin nah kearifan lokal ini, di kemudian hari, dan postur penari, struktur keruangan, diharapkan kreativitas budaya (cultural cre- struktur waktu, struktur dramatik, dan tata ativity) dapat memberikan dampak positif teknik pentas. bagi keberhasilan sektor industri pariwi- Analisis dilakukan dengan mengupas sata yang menempatkan peran serta peme- struktur gerak tari, pola-pola gerak tari, rintah, pasar, dan juga masyarakat pemilik yang pada akhirnya mendapatkan ciri spe- budayanya (Hersapandi, 2017: 185). sifi k dan makna yang terkandung dalam Berdasarkan uraian yang dikemukakan gerak langkah ‘bunga silat’, yang menjadi di atas, rumusan masalah penelitian ini ciri khas seni pencak silat Melayu Kepu- adalah (1) bagaimana peranan seni pertun- lauan Riau. Sebuah koreografi secara fi sik jukan silat Melayu dalam adat istiadat per- (teks) adalah berdiri sendiri, yang dapat nikahan di wilayah Bentan Penao, Kepu- dibaca dan dianalisis secara tekstual. Me- lauan Riau; dan (2) bagaimana analisis teks lalui analisis tekstual ini dapat dipahami dalam penyajian silat Melayu tersebut. sebuah bentuk artistik yang bermakna dan Adapun tujuan penulisan ini adalah berfungsi sebagai identitas budaya suatu untuk mendeskripsikan bentuk penyajian masyarakat. Bahkan teks koreografi itu silat pengantin di perguruan Kiambang menjadi karakteristik daerah tertentu yang Putih di Bentan penao, Kabupaten Bintan, membedakannya dengan daerah lain. Hal Kepulauan Riau, sebagai salah satu khaza- ini dikaji secara kontekstual. nah budaya Melayu di wilayah Kepulauan Pendekatan etnografi dilakukan dengan Riau. Selain itu, peneliti juga menganalisis terjun langsung ke lapangan untuk meng- teks yang berkaitan dengan konteks gerak amati, mempelajari, dan mengkaji lebih langkah ‘bunga silat’. ‘Bunga silat’ adalah dalam menegnai kesenian tersebut. Pengum- langkah gerak silat yang sudah diperindah pulan data dalam penelitian ini dilakukan guna kepentingan pertunjukan. melalui dua cara. Cara pertama, melaku- kan kajian di lapangan secara langsung un- METODE tuk mendapatkan data primer. Cara kedua, Penelitian ini menggunakan pendekatan melakukan penyelidikan objek di lingkung- teori koreografi , yaitu kajian tekstual dan an masyarakat penggiat perguruan Ki- kontekstual. Sebuah teks koreografi pada ambang Putih untuk mendapatkan data Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 193 sekunder. Kedua cara ini dilakukan dengan gerakan qiyam, kaidah yang diilhami dari observasi partisipasi (participant observation) gerakan rukuk, dan selanjutnya kaidah yang di perguruan silat Kiambang Putih Bentan terilhami dari gerakan takbiratul ihram. Penao. Penulis mengikuti aktivitas secara Gerak silat sendeng menggunakan lang- mandiri di perguruan silat dengan ting- kah empat, yang dapat dipecahkan menjadi gal atau berkomunikasi secara intensif di sembilan jurus. Antara lain, jurus pertama, rumah selama hampir tujuh bulan berdiri seperti ‘alif’. Jurus kedua, terletak (Januari-Juli 2017) di Bentan Penao, Kepu- pada bismilah yang berarti niat dengan lauan Riau. Selanjutnya, penulis menga- makrifat. Jurus ketiga dan keempat adalah nalisa beberapa batasan; langkah ‘bunga lam alif, yang dipahami sebagai langkah lam silat’ Melayu sebagai elemen gerak dalam alif beserta hakekat. Langkah empat di- persembahan seni silat bendera. Umum- pecahkan lagi menjadi empat jurus. Lang- nya, silat boleh diikuti oleh siapapun yang kah ini dapat digunakan apabila lawan atau berminat. Akan tetapi, dalam ilmu silat sen- musuh lebih dari satu. Empat jurus ini di deng ini tidak hanya sekedar mempelajari antaranya adalah jurus enam, yaitu pukul, secara fi sik saja akan tetapi harus mema- jurus tujuh yaitu cekak, jurus delapan yaitu hami ilmu sendeng itu sendiri. kuntau, dan jurus sembilan yaitu belebat. Raja Timat, pimpinan/guru silat sendeng Penulis tidak hanya menganalisis objek perguruan kiambang putih Bentan Penao, pertunjukan saja, tetapi mempelajari lang- menjelaskan bahwa ilmu sendeng memiliki kah gerak silat yang selalu hadir dalam sa- nilai-nilai fi losofi s, bagaimana memaknai jian pertunjukan dan mengkaji makna di kehidupan ini. Seperti yang tersirat pada dalamnya. Data yang digunakan untuk men- syair bahasa Melayu tua di dalam mempe- dukung informasi primer yang diperlukan lajari ilmu sendeng sebagai berikut. berasal dari sumber tertulis, seperti buku- Awal salam dengan selawat buku yang berhubungan dengan budaya Satukan due kalimat syahadat Melayu, khususnya prosesi adat perkawin- Tegakkan budaye dengan mufakat an di Kepulauan Riau, informasi yang ber- barulah timbul bahase adat Silat bukan tari asal dari wawancara dengan para seniman, Tapi kate dengan sake budayawan setempat, serta data berupa do- Melayu takakan hilang di bumi kumentasi pertunjukan silat pengantin di Satukan bangse dengan budaye perguruan silat lainnya, seperti silat ‘Empat Hidup bagaikan mentari pagi Sahabat’, silat Cekak, dan lain-lain. Jelajah alam sampaikan ke senje Sedetik tidak pernah berhenti di pertengah- an garis katulistiwe HASIL DAN PEMBAHASAN Jangan takut dengan mati karne mati suatu keputusan yang tak terduge. Konsep seni tradisi Melayu, sebagaima- Tapi di sebaliknye takutlah dengan hidup na konsep adat, meliputi bidang kehidup- yang penuh bergelimangan an yang sangat luas. Salah satunya adalah Dengan dose agama, dalam hal ini Islam. Orang Melayu Berani merah setia biru memiliki tradisi sendiri, yang bentuk, co- Kate dibuat melayu diraje Berbunyi indah bahase melayu rak, dan jenisnya berbeda dengan tradisi Satukan bangse dengan budaye agama bukan Melayu. (Wawancara Raja Timat, diijinkan untuk di- Dalam hal ini, masyarakat Melayu da- kutip, 20 Februari 2017) lam mengembangkan kebudayaannya di- Terdapat empat kaidah di dalam silat lakukan melalui inovasi dan akulturasi. Ke- sendeng, antara lain kaidah yang diilhami budayaan Hindu-Budha, Islam, dan Eropa dari gerakan doa, kaidah yang diilhami dari diolah bersama-sama dalam latar budaya Widyanarto, Hendra, Aprinnostein: Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao 194

Melayu sendiri, hingga kebudayaan Me- prosesi menjemput pengantin laki-laki, layu memiliki nilai eksotisme dan jati diri prosesi berarak pengantin laki-laki, prosesi (Takari, 2014: 9). Dalam perkawinan menu- buka tali lawe, prosesi silat pengantin, dan rut adat Melayu, relasi yang terbangun bu- diakhiri dengan prosesi bersanding. kan sekadar hubungan antara bujang dan Silat pengantin atau lebih dikenal de- dara (pemuda dan pemudi), akan tetapi ngan sebutan silat bendera merupakan ba- merupakan hubungan kekerabatan antara gian dari silat sendeng di Bentan Penao. Di keluarga bujang dan dara (Kadir, 2012: dalam bentuk penyajiannya terdapat dua 3). Walaupun setiap daerah di Kepulauan bagian pertunjukan seni silat Melayu, yaitu Riau memiliki beragam karakteristik adat silat bendera dan silat persembahan. budaya, namun di wilayah ini yang domi- Silat sendeng berawal dari Bentan Penao, nan adalah suku Melayu. yang terletak di Pulau Bintan, provinsi Ke- Setiap wilayah di Kepri mempunyai pulauan Riau. Kata ‘Penao’ sendiri dari kata adat yang hampir sama. Meskipun ditemu- ‘penaung’ atau tempat ‘bernaung’. Di Bentan kan adanya perbedaan, hal ini hampir dapat Penao terdapat makam panjang, yang nama dipastikan tidak jauh bergeser dari adat dan aslinya tidak diketahui. Karena terdapat di kebudayaan Melayu di antara wilayah satu bumi Penao maka disebut ‘makam penao’. dengan wilayah yang lainnya yang ada di Ilmu sendeng dikaji dan dibawakan oleh provinsi Kepulauan Riau, dalam bentuk perguruan Kiambang Putih, Bentan Penao. variasi dan kreasi. Dengan kata lain, perbe- Misi perguruan ini adalah dimulai dengan daan itu tidak bersifat substansial. salam dengan selawat, kemudian memba- Prosesi perkawinan adat Melayu dia- cakan dua kalimat syahadat, tegakkan mu- wali dengan upacara pra-pernikahan. Anta- syawarah dan mufakat, serta bahasa adat. ra lain adalah merisik, meminang, mengan- Raja Timat, selaku pelatih silat sendeng, tar tanda, mengantar belanja, menjemput, di perguruan Kiambang Putih, dan sekali- menegakkan bangsal, menggantung, ber- gus juru kunci makam Penao, menjelaskan tangas, berinai curi, berendam, pelaksanaan bahwa ilmu sendeng memiliki nilai-nilai fi - berendam, mandi berhias, dan hiasan bu- losofi s mengenai makna kehidupan. Seperti nga berendam. Prosesi selanjutnya adalah yang tersirat pada syair bahasa Melayu tua di prosesi akad nikah dan tepung tawar. dalam mempelajari ilmu sendeng berikut ini. Antara lain adalah akad nikah, tepuk te- Awal salam dengan selawat. Satukan due pung tawar, berinai besar, dan berkhatam kalimat syahadat. Tegakkan budaye dengan Alquran. Selanjutnya, prosesi hari berlang- mufakat. Barulah timbul bahase adat. sungnya pernikahan. Di antaranya adalah Silat bukan tari. Namun kate dengan sake. Melayu tak akan hilang di bumi. Satukan menjemput pengantin laki-laki, mengarak bangse dengan budaye. Hidup bagaikan pengantin laki-laki, silat pengantin, tabur mentari pagi. beras kunyit, tali lawe, bersanding, dan Jelajah alam sampaikan ke senje. Sedetik ti- dak pernah berhenti di pertengahan garis makan dengan bersuap. Kemudian, dilan- katulistiwe. Jangan takut dengan mati karne jutkan dengan prosesi setelah hari berlang- mati suatu keputusan yang tak terduge. Tapi sung (pernikahan). Di antaranya adalah di sebaliknye takutlah dengan hidup yang penuh bergelimangan dengan dose. menyembah orang tua, mandi ‘sampat’, Berani merah setia biru. Kate dibuat melayu mandi ‘pelepas’ (‘ketupat lepas’), berkaca diraje. Berbunyi indah bahase melayu. Satu- dan ‘bakar benang tukal’, serta menendang kan bangse dengan budaye (Wawancara Ti- mat, 22 Februari 2017). kelapa (Kadir, 2012: 72-76). Dalam prosesi upacara bersanding ini, Salah satu bentuk pertunjukan seni si- terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu lat Melayu adalah silat sendeng yang me- Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 195

Gambar 1. Pembawa bendera putih pada Prosesi Arak-arakan Pengantin Pria (Sumber: Fahrul Redha, 2017) miliki peranan dan fungsi yang penting dalam adat Melayu. Perbedaannya, pen- Gambar 2. Bendera Merah Putih, Silat Bendera/ Silat Pengantin Bentan Penao cak silat umum dengan seni silat Melayu (Sumber: Widyanarto, 2017) adalah dilihat dari fungsinya. Pencak silat secara umum digunakan untuk menjaga diri/ membela diri, dan sifatnya lebih pada dimaknai sebagai darah putih, dalam hal fi s ik. Sedangkan seni silat Melayu lebih ini darah dari mempelai laki-laki. Dengan menonjolkan pada langkah bunga seni silat demikian, keberadaan untuk memainkan yang memiliki nilai-nilai yang terkandung bendera merah dan putih oleh pesilat ini dalam budaya Melayu. Sifatnya lebih ke- sebagai gambaran kehidupan dua insan pada sajian pertunjukan di dalam acara- manusia yang saling berinteraksi dalam acara tradisi adat Melayu, di antaranya ikatan tali suci dalam satu kehidupan yang adalah adat perkawinan. Seni silat Melayu saling berkaitan. Selanjutnya, ditampilkan di dalam adat perkawinan wilayah Bentan silat persembahan oleh pesilat untuk mem- Penao, dinamakan ‘silat bendera’. berikan penghormatan mempelai laki-laki Peranan pertunjukan silat bendera di sebagai raja sehari. Penyajian silat bendera Bentan Penao ini sebagai penghormatan dan dipentaskan dengan durasi waktu sekitar pengawalan bertemunya antara mempelai kurang lebih tujuh menit (lihat gambar 3). pria dan mempelai wanita yang disimbol- kan dengan bendera berwarna merah dan Bentuk Koreografi Silat Pengantin (Silat putih (lihat gambar 1). Diawali oleh pesilat Bendera) Bentan Penao yang membawa bendera berwarna putih Koreografi berasal dari kata yunani mengawal mempelai pria di dalam prosesi choreia yang berarti tari massal atau tari arak-arakan, sedangkan bendera merah me- kelompok, dan kata grapho yang berarti ngawal mempelai wanita. Pertunjukan ini catatan, yang berarti cataan tari massal diakhiri dengan bertemunya antara bendera atau kelompok. Sedangkan koreografi se- merah dan putih (lihat gambar 2). bagai pengertian konsep, adalah proses Simbol bendera berwarna merah dan perencanaan, penyeleksian, sampai kepada putih memiliki makna untuk mempersatu- pembentukan (forming) gerak tari dengan kan dua insan manusia ke dalam bahtera maksud dan tujuan tertentu (Hadi, 2012: keluarga. Bendera merah dimaknai seba- 1). Di dalam bentuk penyajian seni silat gai darah merah, dalam hal ini darah dari Melayu, silat bendera Bentan Penao ter- mempelai wanita. Simbol bendera putih bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama Widyanarto, Hendra, Aprinnostein: Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao 196

Analisis Bentuk Gerak Gerak sebagai elemen dasar dari tari memiliki peranan penting dalam mengom- posisikan maksud sebuah garapan kepada penonton. Gerak tubuh memiliki tiga buah aspek: terjadi dalam ruang, membutuhkan waktu, dan membutuhkan ruang. Ketiga e- lemen gerak tari ini juga selalu merupakan indikasi emosi dan perasaan (Murgiyanto, 2004). Gerak langkah empat dan langkah Gambar 3. Sajian Silat Persembahan/Pengantin delapan merupakan langkah awal dari pe- dalam Upacara Adat Pernikahan Melayu (Sumber: Irwansyah, 2017) ngembangan langkah ‘bunga silat’ yang ditampilkan pada pertunjukan seni tradisi adalah sajian silat bendera, dan bagian silat Melayu. kedua adalah sajian silat persembahan. Langkah dasar gerak oleh para pesilat Bentuk koreografi seni silat Bendera secara sendeng sendiri harus dapat dikuasai de- sistematik dibedah dengan melihat anali- ngan baik dan benar. Tidak hanya mengua- sis bentuk gerak, teknik gerak, gaya gerak, sai secara bentuk dan tekniknya saja, tetapi jumlah pesilat, analisis jenis kelamin dan makna yang tersirat dalam gerak langkah postur tubuh, analisis struktur keruangan, ‘bunga silat’ tersebut, para pesilat pun ha- struktur waktu, struktur dramatik, analisis rus dapat mengetahuinya juga. Langkah si- tata teknik pentas yang mencakup tata ca- lat empat dan delapan dalam ilmu sendeng haya dan tata rias busana. ini ditampilkan di langkah ‘bunga silat’ Pemahaman koreografi sebagai teks, bendera maupun silat persembahan. bersifat deskriptif atau tampak sebagai Langkah bunga adalah sebutan gerak silat yang dipertunjukkan silat pengantin, bentuk luarnya, misalnya melihat ben- yang digerakkan secara tiba-tiba karena tuk tari dari struktur tarinya (Hadi, 2016: kebiasaan penyaji dalam mengembang- 38-39). Bentuk koreografi sajian silat ben- kan langkah silat. Dalam istilah tari, hal dera dalam kajian tekstualnya, mengupas itu disebut gerak improvisasi. Improvisasi tentang analisis bentuk gerak, teknik, dan ditandai dengan gerak spontanitas, wa- gaya. Artinya, bahwa analisis koreografi laupun gerak-gerak tertentu muncul dari adalah sesuatu yang tampak, dapat dibaca gerak-gerak yang pernah dipelajari atau dan dianalisis secara tekstual, sehingga su- ditemukan sebelumnya, atau ciri-ciri spon- sunan gerak tari itu secara detail dan rinci tanitas menandai hadirnya improvisasi dapat dilihat secara kasat mata untuk dapat (Hawkins, 1990: 69-70). dikomunikasikan kepada penonton. Selain Improvisasi memacu kreativitas dan ketiga analisis tersebut, analisis koreografi memberi kesadaran bahwa gerak itu bersi- juga akan melihat dari segi analisis jum- fat ekspresif. Improvisasi dapat tumbuh lah penari, analisis jenis kelamin dan pos- dari gerak-gerak tertentu yang telah dipe- tur tubuh, analisis struktur ruang, analisis lajari. Langkah ini biasanya lebih sering di- struktur waktu, analisis struktur dramatik, gunakan sebagai dasar gerak seni silat Me- dan analisis tata teknik pentas. Sedangkan layu yang biasanya sering disebut dengan dalam analisis teks terdapat penjelasan langkah bunga. konteksnya, karena satu sama lainnya sa- Adapun gerak yang umum digunakan ling terkait. dalam mengembangkan langkah bunga di Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 197 silat sendeng Bentan Penao di dalam silat Variasi gerak merupakan prinsip ben- bendera adalah langkah sembah, langkah tuk yang harus ada dalam sebuah tarian , dan langkah cekak. Gerakan-gerakan atau koreografi . Dalam proses penyusunan yang hadir tersebut biasanya digunakan se- motif-motif gerak, kalimat gerak tari atau bagai dasar langkah bunga yang diperha- koreografi perlu dilakukan variasi. Aspek- lus dengan menghadirkan dari rasa gerak aspek dalam variasi, yaitu gerak, ruang, itu sendiri. Jurus silat pada langkah bunga dan waktu. Dalam bentuk tari atau koreo- di dalam seni silat Melayu disebut dengan grafi yang baik, semua kepentingan terma- istilah lian. suk variasi, harus tertuju pada kesatuan Kesatuan bentuk penyajiannya terbagi yang utuh (Hadi, 2007: 26). menjadi dua bagian. Yang pertama adalah Sikap sembah ini mengalami pengu- silat bendera dan bagian kedua dilanjutkan langan ruang level (gerak sembah dilaku- dengan silat persembahan. Kedua bagian kan dengan sikap berdiri dan duduk), ter- atau babak dalam penyajian silat bendera gantung pesilat yang menggerakkannya. ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbe- Hal ini disebabkan tidak adanya peraturan da. Kedua bagian ini menjadi satu kesatuan baku harus berdiri atau duduk pada saat yang saling terkait. Berikut ini penjelasan pertunjukan berlangsung. Sikap sembah bentuk silat bendera dan silat persembah- dalam silat ditampilkan pada saat menga- an di dalam sajian seni silat dalam upacara wali dan mengakhiri pertunjukan. pernikahan adat Melayu Bentan Penao. Selanjutnya, berjabat tangan antara Penyajian silat bendera Bentan Penao pesilat dengan pengantin pria atau raja ditampilkan oleh dua orang pesilat, dengan sehari, sebagai tanda bahwa pertunjukan membawa bendera merah putih. Satu orang silat mendapat restu dan diijinkan untuk membawa bendera merah dan satu orang melakukan gerak langkah bunga di depan membawa bendera putih. Bendera putih raja sehari, yang disebut gerak kelit. Gerak dibawa oleh pesilat mewakili pengantin pria kelit ini mengalami proses pengulangan va- yang ditampilkan dalam arak-arakan terlebih riasi gerak. Antara lain, gerak tempo cepat dahulu. Tahapan pertama, prosesi buka pintu dan biasa, bertenaga dan tidak, dan pengu- yang pertama dengan berbalas pantun dan langan gerak kelit dengan posisi level yang diakhiri dengan disimbolkan memberi uang bervareasi antara pesilat satu dengan yang seikhlasnya yang diletakkan di tempat yang lainnya, antara lain sikap kelit dengan level berisi beras putih. Selanjutnya, ditampilkan biasa dan level rendah. Gerak kelit umum- sajian silat bendera dengan diawali pesilat nya untuk sikap ancang-ancang, siap sedia, yang membawa bendera putih ditancapkan dan waspada terhadap lawan. Sikap kelit di area terbuka bersanding dengan bendera di dalam silat bendera dalam prosesi perni- merah. Penyajian silat persembahan Bentan kahan Melayu haruslah tetap menghadap Penao dalam acara pernikahan ditampilkan raja sehari, dengan tujuan agar tetap tam- setelah berakhirnya sajian silat bendera. Di pak sikap santun dan rasa hormat terhadap dalam penyajian silat persembahan ditam- raja sehari. pilkan satu per satu pesilat yang ada. Jum- Gerak langkah bunga dalam silat ben- lah pesilatnya tidak ada ketentuan baku dera tidak ada gerak yang harus dihafalkan berapa jumlahnya, tetapi pada umumnya secara baku, baik struktur gerak ataupun lebih dari lima orang, diawali dengan me- ragam dan motif geraknya. Hanya saja, langkah ke tengah panggung, menghadap dalam pengolahan gerak langkah bunga dengan sikap salam hormat oleh Raja Sahari yang ditampilkan dalam arena pertunjukan (pengantin pria). merupakan hasil dari kreativitas para pesi- Widyanarto, Hendra, Aprinnostein: Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao 198 lat. Masing-masing pesilat sudah mengua- kaki, dan selanjutnya hitungan tujuh dan sai dasar gerak silat yang ada (silat sendeng). delapan kaki kanan kembali melangkah Di antaranya, pengembangan dari gerak membuka ke samping kanan. Hitungan dasar langkah empat dan langkah sembilan satu sampai delapan pada uraian di atas yang sesuai dengan gaya pesilat itu sendiri. merupakan rangkaian satu motif gerak, Umumnya, setiap pesilat mengambil lian dan satu motif gerak dilakukan empat kali sembah, lian kuntao, lian pukul atau lian cekak. pengulangan secara repititif hingga mem- Dalam visualisasi langkah bunga yang ha- bentuk formasi lingkaran. Selanjutnya, dir banyak terjadi pengulangan gerak buka gerakan diakhiri dengan menjadi satunya dan tutup kaki. Hal ini dilakukan dengan bendera merah dan putih. Kemudian, pada cara tempo cepat atau tempo pelan dengan bagian dua, yaitu gerakan melangkah ke bentuk berubah-ubah, dan dengan level samping kanan dan kiri maju dan mundur yang berbeda-beda. Dalam melakukan atau langkah empat penjuru dengan meng- langkah ‘bunga silat’ ini, akan tampak ke- hadap raja sahari. mampuan dari masing-masing pesilat itu Di dalam pertunjukan silat pengantin sendiri. pada bagian pertama, yaitu silat bendera Gerak dalam seni tari berbeda dengan perpindahan transisinya ditandai dengan gerak maknawi sehari-hari, gerak dalam penyatuan bendera warna merah dengan seni tari telah mengalami perombakan bendera warna putih. Di bagian kedua di- atau dipindahkan dari yang mentah, di- tampilkan pesilat secara sendiri-sendiri. ubah bentuk menjadi seni (Hawkins, 2003: Perpindahan transisinya berada di pergan- 3). Di dalam pertunjukan silat pengantin, tian pesilat satu dengan pesilat yang lain yaitu silat bendera dan silat persembahan yang ditandai dengan sikap sembah. Ketika Bentan Penao seperti pertunjukan seni silat pesilat melakukan gerak sembah terakhir Melayu pada umumnya. Dalam pertun- ini diteruskan dengan pergantian pesilat di jukannya tidak ada gerakan yang dihafal- arena pertunjukan. Rangkaian atau konti- kan, gerak yang ditampilkan merupakan nuitas gerak merupakan salah satu prinsip hasil gerak yang terwujud secara spontan. yang perlu diperhatikan karena bentuk un- Namun, dalam menganalisis gerak dapat sur maupun motif gerak dapat dirasakan menggunakan pola langkah pesilatnya. sebagai satu pengalaman. Bentuk koreo- Pola langkah yang ditampilkan oleh pesi- grafi bagaikan sebuah kejadian, sehingga lat berbeda-beda, umumnya setiap pesilat ekspresi gerak yang diungkapkan secara menggunakan pengulangan secara repe- abstrak adalah pandangan yang sangat tisi atau pengulangan yang sama. Antara dalam dari seorang penyaji, dalam hal ini lain, pada bagian pertama silat bendera, pesilat. Oleh sebab itu, kontinuitas sebuah yaitu menggunakan pola langkah formasi rangkaian gerak yang menarik perhatian berputar dengan melangkah ke samping para pengamat akan menarik perhatian vi- kanan, pada hitungan pertama diawali talitas dan intensitas pengalaman, sehing- dari kaki kiri disilangkan ke kanan, hitung- ga iring-iringan yang rapi dari rangkaian an dua langkah kaki kanan, hitungan tiga gerak itu sungguh menjadi mengesankan. silang kaki kiri, hitungan empat langkah Dalam pertunjukan silat pengantin yang di buka kaki kanan, hitungan lima mengalih- dalamnya terdapat silat bendera dan silat kan berat badan dari kaki kanan menuju persembahan ini lebih menonjolkan pada kaki kiri, hitungan enam kaki kanan disi- pengalaman perorangan. Seorang pesilat langkan ke samping kaki kiri dan duduk sebisa mungkin menunjukkan gerak lang- dibawa dengan tidak mengubah posisi kah bunga dengan ketangkasan dan ke- Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 199 ahlian yang dimilikinya. Hasilnya, setiap Silat Persembahan. 1) Salam hormat pesilat memiliki gaya dan karakteristik sen- Raja Sahari. Salam hormat dilakukan de- diri-sendiri. Hal ini disebabkan gerak yang ngan cara berdiri atau duduk dengan sikap disajikan secara seksama, tidak ada gerakan sembah. Sikap sembah dengan menempel- yang dihafalkan atau baku, gerak yang ha- kan kedua telapak tangan di depan wajah dir merupakan gerak yang ditampilkan se- pesilat. Langkah selanjutnya dilakukan cara spontanitas pada setiap individu pesi- dengan menghampiri Raja Sahari dengan latnya. Dalam hal ini, bentuk penyajiannya bersalaman dan kembali ke tengah lagi. memiliki struktur rangkaian yang jelas. Langkah di atas dilakukan dengan po- Silat Bendera. 1) Langkah awal (tan- sisi pesilat tetap menghadap ke Raja Sahari; cap bendera). Langkah awal menancapkan 2) Salam hormat buka silat. Salam hormat bendera merah putih, dengan posisi kedua buka silat ini meminta ijin kepada Raja Sa- bendera disilangkan atau tidak dirapatkan, hari, dan sekaligus sebagai tanda dibuka- tepatnya tangkai disilangkan. Kemudian, nya seni silat sendeng Bentan Penao. Salam kedua penyaji mengambil posisi mundur hormat buka silat ini dilakukan dengan si- menjauh dan berhadapan; 2) Langkah ‘bu- kap sembah. Gerak sembah umumnya di- nga’. Diawali salam hormat sikap sembah lakukan dengan cara menempelkan kedua saling berhadapan kemudian dilanjutkan telapak tangan di depan dada, buka tangan dengan langkah bunga. Dilakukan dengan kanan, buka tangan kiri, dan kembali di- berputar beberapa kali dengan saling berha- rapatkan. Selanjutnya, silat perembahan dapan. Langkah bunga ini hasil dari refl eksi dimulai; 3) Langkah ‘bunga silat’. Langkah kedua penyaji dalam berlatih silat sendeng. bunga adalah langkah atau gerak yang ha- Gerak yang hadir tidak diharuskan sama dir pada gerak seni silat bendera. Langkah atau rampak. Dalam sajiannya, tidak meng- tersebut digerakkan secara tiba-tiba oleh utamakan pada kekuatan dan fi sik, seperti karena kebiasaan pesilat dalam mengem- pencak silat pada umumnya, tapi menggu- bangkan langkah silat yang sering dilatih. nakan rasa yang hadir pada gerakannya; 3) Gerak yang ditampilkan antara pesilat satu Langkah bendera. Pada langkah bendera, dengan yang lainnya pada umumnya ber- penari memegang bendera yang ditancap- beda-beda, hal itu sebagai ciri khas gerak kan. Cara menggunakan bendera dengan personal. Akan tetapi, karakteristik gerak dipegang tangan kanan. Bergerak dengan muncul dengan melihat pijakan gerak baku ‘bunga silat’ untuk menggerakkan dan me- yang diambil dari pesilatnya, misalnya mainkan bendera. Memainkan bendera ti- buka ‘bunga silat’ dari jurus sembah, pun- dak dianjurkan bersentuhan antara bendera tao, atau cekak. Selama melakukan gerakan, merah dan bendera putih, bergerak beri- langkah ‘bunga silat’ ini dilakukan de- rama dan harmonis dengan berhadapan; 4) ngan cara menghadap Raja Sahari, dengan Penyatuan bendera. Langkah akhir adalah mengikuti aturan-aturan selama bergerak. penyatuan bendera merah dan bendera Misalnya, kaki tidak boleh diangkat terlalu putih. Hal ini sebagai tanda simbolis yang tinggi, tangan tidak boleh diangkat terlalu menggambarkan kedua mempelai pengan- tinggi, tidak boleh membelakangi Raja Sa- tin sudah dapat bersatu di dalam bahtera hari, dan selama bergerak harus mengha- keluarga, dan peristiwa ini dilakukan un- dap Raja Sahari; 4) Salam Penutup. Salam tuk mengakhiri penampilan silat bendera. penutup dilakukan saat berakhirnya lang- Para pesilat menyatukan bendera tersebut, kah ‘bunga silat’, sebagai tanda bahwa silat sebagai tanda bahwa penyajian seni silat persembahan untuk personal berakhir. Di- bendera berakhir. lakukan dengan sikap salam hormat buka, Widyanarto, Hendra, Aprinnostein: Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao 200 dan dilanjutkan dengan pesilat yang lain- gerakkan badan ke samping kanan dan nya, dengan pola-pola yang sama. kiri, badan condong merendah ke depan, dan tegap lurus ke atas. Analisis Teknik Gerak Dalam hal teknik gerak, setiap penari Analisis Gaya Gerak harus menguasai hal tersebut. Persoalan Pengertian gaya selalu melekat pada teknik tidak semata-mata teoritis, seorang sebuah tarian atau koreografi yang sedang penari maupun koreografer harus mempu- dipertunjukkan. Gaya atau style dalam nyai bakat, keterampilan, dan kepekaan un- pemahaman ini lebih mengarah pada ben- tuk merasakan masalah bentuk kompoisisi tuk ciri khas atau corak yang terdapat pada tari, seperti gerak ruang dan waktu (Hadi, gaya gerakan (Hadi, 2013: 33-35). 2007: 29-33). Ciri khas gaya juga berkaitan den- Teknik kaki terlihat pada langkah bu- gan latar belakang budayanya. Dalam hal nga, antara lain buka dan tutup, melangkah ini, seni silat bendera mengandung gaya ke kanan dan kiri, level rendah (duduk), Melayu. Gaya silat tradisi Melayu pada u- sedang (buka kuda-kuda), dan tinggi (bi- mumnya mempunyai ciri khas pada bentuk asa). Teknik kaki ditampilkan tergantung. langkah kaki. Gaya berbusana tercermin Pesilatnya ingin mengambil langkah apa dalam tradisi Melayu. Gaya pada instrumen dan tentu akan berpengaruh pada penggu- musik yang digunakan juga sangat kental naan langkah kaki yang dominan, misalnya dengan tradisi Melayu. Gaya gerak seni si- mengambil langkah sembah, teknik langkah lat Melayu ini, seperti gaya gerak silat pada kaki lebih sering ke bawah atau merendah umumnya, seperti dominan gerak pada si- dan duduk. Langkah cekak dan puntao, lang- kap bentuk kuda-kuda, gerak lebih banyak kah buka kaki akan sering membuka kuda- mengeksplor gerakan tangan yang menon- kuda. Tangan pesilat pada umumnya se- jolkan pada kekuatan. lalu kuat atau bertenaga. Tampilan teknik pada tangan biasanya mengikuti langkah/ Analisis Jumlah Pesilat jurus yang digunakan oleh pesilatnya. An- Koreografi kelompok adalah koreografi tara lain, langkah sembah, teknik yang di- yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. gunakan, yaitu sikap jari-jari tangan selalu Menurut Hadi, komposisi kelompok yang membuka lurus dan mengolah pergelang- terdiri dari empat penari, dan lebih dari an tangan, walaupun bergerak ke kanan empat penari, dapat dikatakan komposisi atau ke kiri. Walaupun sering membuka jari dalam kelompok besar, karena jumlah em- tangan dan mengolah pergelangan tangan, pat penari dapat dibagi lagi menjadi dua sesekali mengepal dan meninju dengan komposisi kelompok kecil yang terdiri ma- tenaga yang besar. Kepala pesilat umumnya sing-masing dua penari atau duet (Hadi, mengarah ke depan dengan kepala sedikit 2007: 35-51). Penyajian seni silat Melayu menengadah ke atas dan tatapan tajam. Hal terdiri dari dua orang pesilat bendera dan ini dilakukan agar terlihat gagah dan ksat- pesilat persembahan. Tidak ada aturan ria. Biasanya, kepala dan pandangan mata baku dalam jumlah personil yang dipen- selalu melihat atau fokus pada raja sehari, taskan, akan tetapi dalam penyajiannya di- walaupun kaki melangkah ke kanan dan lakukan secara bergantian. Hal ini berarti ke kiri. Sikap badan pesilat saat penyajian ditampilkan tunggal atau perorangan, dan berlangsung selalu tegak dan sedikit con- dilakukan secara bergantian. dong ke depan. Saat bergerak penggunaan Pemilihan penyaji dalam seni silat ben- torso yang paling berperan. Untuk meng- dera harus memiliki kriteria khusus. Anta- Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 201 ra lain, harus memiliki keahlian khusus di menyajian seni silat bendera sehingga ge- bidang silat sendeng Bentan Penao di bawah rakannya tampak berkualitas dan memiliki naungan perguruan Kiambang Putih. Hal karakteristik tersendiri. ini diharapkan penguasaan keahlian di bi- dang silat sendeng dapat teruji. Sehingga Analisis Struktur Ruangan dalam mengembangkan langkah bunga seni Seorang pesilat dengan keterampilan silat bendera ini dapat ditampilkan secara geraknya dapat membuat ilusi-ilusi, se- maksimal. hingga ruang menjadi fl eksibel. Ruang pe- Sajian silat bendera bagian pertama mentasan atau tempat penyajian seni silat ditampilan oleh dua orang pesilat dengan bendera ditempatkan pada ruang terbuka berhadap-hadapan. Dalam pola penyajian- atau out door. Secara visual gerak tampak nya terdiri dari dua pusat perhatian (focus jelas terlihat dari berbagai sisi oleh penon- on two points) dan satu fokus perhatian (fo- ton. Di sini, penonton benar-benar melihat cus on one point). Bagian kedua ditampilkan dan menyadari kehadiran aspek-aspek ru- oleh satu penyaji yang dilakukan secara ang karena gerakan tubuh secara keselu- bergantian dengan pesilat yang lainnya. ruhan, sehingga merupakan komponen vi- Sedangkan dalam bentuk penyajian, silat sual gerak yang kuat. persembahan terdiri dari satu orang pesi- lat secara bergantian. Pemahaman analisis Analisis Struktur Waktu tekstualnya lebih sederhana bila diban- Struktur waktu dalam gerak seni silat dingkan dengan koreografi kelompok. Ke- bendera cenderung monoton atau sama. Ge- mampuan kreativitas berimprovisasi yang rak-gerak yang dihadirkan lebih menekan- dituntut sewaktu-waktu dapat memper- kan pada hentakan di setiap akhir geraknya. lihatkan kreativitas secara spontan di atas Hal ini dilakukan sebagai gambaran bahwa pentas. Kemampuan dasar pesilat ini harus pertunjukan seni silat Melayu memiliki ka- memiliki dasar yang kuat. Konsep pengua- rakteristik pesilat atau kesatria. Gerak-ge- saan penari tunggal secara langsung dapat raknya tegas, kokoh, dan menghentak. Pesi- diidentifi kasi bahwa bentuk penyajiannya lat sebagai penyaji dibebaskan mengambil adalah menampilkan konsep focus on one lion atau jurus sebagai langkah bunganya. point, yang fokus perhatiannya adalah satu Setiap lion atau jurus masing-masing memi- fokus. Secara teknis, dapat dilakukan se- liki karakteristik yang berbeda. cara bergantian. Jurus sembah pada geraknya memiliki ritme dan tempo cenderung lambat dan Analisis Jenis Kelamin dan Postur Tubuh mengalun. Hanya pada saat akhir di se- Pada seni silat bendera, analisis jenis tiap gerak saja yang sering terlihat adanya kelamin dan postur tubuh lebih bersifat penekanan maupun penegasan tenaga yang non-literal. Para pesilat yang hadir tidak lebih besar. Hal ini karena struktur ruang- dibakukan dengan melihat fi sik, akan teta- nya meluas dan hanya sekali-kali pada akhir pi hanya melihat dari latar belakang pe- geraknya cepat serta cenderung ruangnya ngalaman atau skill individu. Yaitu, harus mengecil. Sedangkan pada jurus kuntau se- memiliki pengalaman dalam mempelajari baliknya, memiliki karakteristik gerak le- silat sendeng Bentan Penao terlebih dahulu. bih dominan cepat, tegas, patah-patah dan Dalam pemilihan jenis kelamin, pesilat ti- ekspresif. Hal ini disebabkan bahwa gerak dak ada pembakuan harus laki-laki atau kuntao sendiri memiliki struktur ruang lebih perempuan saja, bisa laki-laki atau pun kecil-kecil, tegas, lebih berotot yang me- perempuan. Asal memiliki pengetahuan nampakan tenaga dari dalam yang dikelu- ilmu silat sendeng Bentan Penaoo dapat arkan. Berbeda lagi dengan jurus cekak yang Widyanarto, Hendra, Aprinnostein: Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao 202 f. Klimas puncak (Hadi, 2007: 29-33). Pertunjukan silat pe- e. Klimaks kecil ngantin sangatlah sederhana, karena masuk d. Klimaks kecil h. Akhir di dalam prosesi pernikahan adat Melayu. c. Klimaks Kecil Dalam bentuk penyajiannya lebih fl eksibel b. Klimaks kecil dan ditempatkan di depan pintu masuk menuju ke pelaminan pengantin. a. Awal Musik Pengiring Musik pengiring pada mulanya digu- Gambar 4. Skema “kerucut berganda” nakan untuk mengiringi upacara adat atau Tangga dramatik pertunjukan silat pengantin, Bentan Penao, Kepulauan Riau tari yang berfungsi sebagian sarana adat. Penyajian musiknya pada umumnya bersi- lebih berada di tengah-tengah antara jurus fat monoton dan belum ada suatu patokan sembah dan cekak. Jurus cekak lebih memiliki yang menjadi pedoman penari (secara na- vareasi gerak dimana geraknya terkadang luriah saja). Tarian dan musik menjadi dua cepat dan terkadang lambat. Tempo lambat bentuk kesenian yang masing-masing sa- saat membuka ruang yang lebih besar dan ling membutuhkan. Hubungan tersebut di- luas, sedangkan tempo cepat tampak menu- lakukan berdasarkan kebutuhan ritme dan tup ruang, cepat dan tekanan tenaganya lebih ekspresi di antara musik dan tari, misalnya menonjol. Jurus kuntao biasanya mengam- tari persembahan, tari Zapin penyengat, bil tenaga yang digunakan hasil dari tenaga ataupun silat pengantin dalam upacara per- lawan. Selanjutnya, jurus pukul umumnya nikahan adat Melayu. lebih fl eksibel, digunakan oleh pesilat. Jurus Musik untuk mengiringi silat Pengan- pukul ini cenderung lebih mudah masuk ke tin Bentan Penao dan silat pada umumnya, jurus sembah, kuntao, maupun cekak. terdapat kesamaan dengan daerah lain di wilayah Kepulauan Riau yang masih digu- Analisis Struktur Dramatik nakan alat musik tradisional yang seder- Dalam analisis struktur dramatik sajian hana. Alat musik pengiring silat pengantin pertunjukan seni tradisi silat pengantin yang umum dipakai adalah sebagai berikut. terdapat beberapa klimaks kecil, karena di- (1) Gendang silat merupakan alat musik tampilkan oleh para pesilat secara bergan- tradisional yang digunakan sebagai penga- tian. Namun demikian, klimaks-klimaks tur irama, sebagai penentu dan pengubah kecil tersebut semakin lama semakin tinggi gerak. Gendang silat terbuat dari kayu, ro- dan pada akhinya membentuk titik klimaks tan, dan kulit binatang. Gendang silat beru- yang besar. Akibatnya, penyajian seni silat pa gendang berkepala ganda. Pada saat di- pengantin ini menampilkan struktur dra- mainkan biasanya dilakukan dengan cara matik titik klimaks kerucut ganda. Lebih digendong dengan diikat tali yang dikait- jelasnya, terlihat pada gambar desain ske- kan di bahu pemusiknya. Pertunjukannya ma “kerucut berganda” pada gambar 4. biasanya dilakukan dengan cara berdiri dan bisa juga dimainkan dengan posisi duduk, Analisis Tata Teknik Pentas tergantung pada kekuatan penabuh gen- Analisis tata teknik pentas merupakan dangnya. Jumlah yang dimainkan salah satu bagian dari analisis koreografi s biasanya minimum dua buah kendang si- yang mendukung sebuah garapan atau lat. Ditampilkan dengan pola pukul saling pertunjukan tari. Analisis tata teknik pentas mengisi atau imbal-imbalan. meliputi tata cahaya, tata rias dan busana, (2) adalah alat musik pukul yang serta properti atau perlengkapan lainnya umum ditemui di banyak provinsi Indone- Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 203 sia. Alat musik yang dibuat dari perunggu apa adanya atau tempat pertunjukan tidak atau logam lainnya ini merupakan alat menggunakan desain panggung atau sering musik (waditra) berbentuk bundar dan be- disebut dengan se ing. Dengan demikian, sar seperti kuali. Sebagai waditra berpenclon penampilan dilakukan di tempat apa ada- yang sangat besar, gong mempunyai garis nya dan terkesan merakyat serta melekat tengah 69 cm s/d 105 cm, umumnya saat dengan prosesi pernikahannya. memainkan silat pengantin hanya berjum- Tata cahaya atau lighting yang ditampil- lah satu buah. Pada saat dimainkan biasa- kan dalam pertunjukan silat pengantin ini nya hanya ditenteng dengan tangan kiri adalah menggunakan konsep tata cahaya dan tangan kanan memegang pemukulnya, matahari. Apabila tempat pementasan- dan dimainkan dengan cara berdiri. nya di dalam gedung juga menampilkan konsep tata cahaya secara natural. Hal ini Tata Rias dan Busana memberi kesan apa adanya membaur dan Tampilan tata rias dan busana sangatlah menyatu dalam prosesi adat pernikahan. penting. Tata rias dan busana harus meno- Pertunjukan biasanya dilakukan siang hari, pang tarian, sehingga secara konseptual tepatnya sebelum waktu zuhur ataupun perlu dijelaskan alasan penggunaan atau sesudah waktu zuhur. Oleh karena itu, tata pemilihan rias dan busana dalam catatan cahaya seperti lampu secara tidak langsung atau skrip tarinya (Hawkins, 2003). Namun, tidak berperan dalam pencahayaan pertun- dalam kesenian tradisi, peranan tata rias jukan silat pengantin ini. tidaklah menjadi perwujudan yang paling Properti yang digunakan adalah ben- utama. Apalagi dalam pertunjukan seni dera berwarna merah dan putih. Yang di- tradisi silat Melayu, konsep tata rias tidak- pegang dan dieksplor oleh kedua penari, lah begitu diutamakan karena konsep yang di antaranya adalah satu orang pesilat atau ditonjolkan adalah konsep natural atau apa penyaji yang mengeksplor bendera merah adanya. Hal ini lebih menonjolkan fung- dan satu pesilat mengeksplor bendera pu- sinya, yaitu seni silat atau langkah bunga tih. Properti bendera ini punya makna, yang diproyeksikan sebagai pesilat dalam yakni warna merah menggambarkan darah pertunjukan di dalam seni silat Melayu (si- merah, dan warna putih merupakan sim- lat persembahan ataupun silat pengantin). bol darah putih atau tulang sumsum. Pada Tata busana pada pertunjukan seni tra- akhir pertunjukan, bendera ini ditandai disi Melayu memakai kostum Melayu yang dengan menyatunya kedua bendera. Hal mengidentifi kasi bahwa tarian ini merupa- ini mengggambarkan menyatunya kedua kan tari tradisional Melayu. Hal itu antara mempelai dalam sebuah perkawinan. lain adalah memakai baju kurung cekak mu- sang atau baju kurung teluk belanga, kain SIMPULAN samping bermotif serupa dengan celana dan Silat pengantin di Bentan Penao disebut baju, dan ikat kepala menggunakan tanjak. juga dengan istilah silat bendera. Bentuk penyajiannya sebagai penghormatan dan Tata Rupa Pentas pengawalan bertemunya antara mempelai Pertunjukan silat pengantin merupakan laki-laki dan mempelai wanita, yang disim- bagian satu kesatuan dari prosesi pernikah- bolkan dengan bendera berwarna merah an, sehingga tempat pementasannya bi- dan putih. Seni silat Melayu di dalam adat asanya pada acara pernikahan, tepatnya di perkawinan wilayah Bentan Penao, dina- pelataran, di depan gerbang masuk rumah makan “silat bendera.” Simbol bendera ber- pengantin perempuan, yang berdekatan warna merah dan putih memiliki makna dengan tempat duduk pelaminan. Tem- untuk mempersatukan dua insan manusia pat pementasan di ruang yang luas dan ke dalam bahtera keluarga. Bendera merah Widyanarto, Hendra, Aprinnostein: Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao 204 dimaknai sebagai darah merah yang dalam Rektor Universitas Universal, Dr. Kis- hal ini dari mempelai wanita, dan simbol darjono, Wakil Rektor Universitas Universal, bendera putih dimaknai sebagai darah pu- Dr. Aswandy, LPPM Universitas Universal. tih yang dalam hal ini dari mempelai laki- Terima kasih juga pimpinan perguruan Ki- laki. Dengan demikian, memainkan bendera ambang Putih, pencak silat sendeng Bentan merah dan putih ini sebagai penggambaran Penaoo, Kepulauan Riau, Ayah Raja Timat. kehidupan dua insan manusia yang saling Pimpinan seni silat melayu Empat Sa- berinteraksi dalam ikatan tali suci dalam habat, di Tanjung Uma,Uwak Raja Ajbi, satu kehidupan yang saling berkaitan. dan tim pelaksana yang membantu proses Dalam pertunjukan silat pengantin yang penelitian di lapangan, yaitu bang Redha di dalamnya terdapat silat bendera dan silat dan bang Irwan sebagai pendokumentasi. persembahan ini lebih menonjolkan pada Pengurus Yayasan Pancaran Maitri, pengalaman perorangan, seorang pesilat Batam yang sudah memberikan pinjaman sebisa mungkin menunjukkan gerak lang- hibah penelitian di Universitas Universal. kah bunga dengan ketangkasan dan keahli- an yang dimilikinya. Hasilnya, setiap pesilat Daftar Pustaka memiliki gaya dan karakteristik sendiri- Gazalba, S. (1967). Pengantar Kebudayaan Se- sendiri. Hal ini disebabkan karena gerak bagai Ilmu. Jakarta: Pustaka Antara. yang disajikan secara saksama itu tidak ada Hadi , Y. S. (2016). Koreografi Bentuk – Teknik gerakan yang dihafalkan atau baku. Gerak - Isi. Yogyakarta: Cipta Media. yang hadir merupakan gerak yang ditampil------. (2005). Sosiologi Tari. Yogyakar- kan secara spontanitas oleh setiap individu ta: Pustaka. pesilatnya. Hanya saja, dalam bentuk pe------. (2007). Kajian Teks dan Konteks. nyajiannya memiliki struktur rangkaian Yogyakarta: Pustaka. yang jelas. Gerak yang hadir dalam penya- Hersapandi. (2017). Sendratari Rara Jong- jian seni silat bendera ini mengembangkan grang dalam Perspektif Koreografi s dari langkah silat sendeng sebagai pijakan dan Pariwisata.” Panggung, 27 (2) dasarnya. Antara lain, langkah empat arah Juni, 177-186. mata angina. Selanjutnya, dikembangkan Kadir, N., dkk. (2012). Adat Istiadat Melayu lagi menjadi delapan langkah penjuru dan Batam. Batam: Lembaga Adat. menjadi titik yang kesembilannya adalah diri pesilatnya. Murgiyanto, S. (2004). Tradisi dan Inovasi, Be- Penelitian ini akan sangat berguna bagi berapa Masalah Tari di . Ja- masyarakat luas, khususnya masyarakat karta: Wedatama Widya Sastra. Melayu di wilayah Kepulauan Riau sebagai Restela, R. dan T. Narawati. (2017). “Tari sumber acuan dan ruang apresiasi praktik Rampoe sebagai Cerminan Karak- ataupun teori di bidang ilmu pengetahuan teristik Masyarakat . Panggung, budaya bagi generasi muda saat ini dan 27 (2), 187-200. masa yang akan datang. Takari. (2014). Ronggeng dan Serampang Dua Belas, Dalam Kajian Ilmu-Ilmu Seni. Ucapan Terima Kasih Medan: USU Press. Penelitian ini di danai oleh Hibah In- Hawkins, Alma M. (1990). Creating through ternal Universitas Universal (011/IMT/U- Dance. Diterjemahkan oleh. Y. Su- VERS/1/2017). Penulis menyampaikan te- mandiyo Hadi. 2003. Mencipta Lewat rima kasih kepada: Tari. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.