Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA INDUSTRI KECIL CUCUR DI DESA GIRICAHYO KECAMATAN PANGGANG KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Nurmiasih [email protected]. Prodi PKK JPTK FKIP UST

Abstrak Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menge- The objectives of this research are to tahui ( 1 ) Gambaran tentang Pendapatan indus- know: (1) the information of the income of the tri kecil ( 2 ) Perkembangan home small industry “kue cucur”, and (2) the growth industri kue cucur di Desa Giricahyo. of the “kue cucur” home industry in Giricahyo Penelitian ini menggunakan pendekatan kuali- Village. The research used the qualitative ap- tatif. Subjek dalam penelitian adalah masyara- proach. The subjects of the research are the kat Desa Giricahyo yang menjalankan industri residents of Giricahyo Village who run the kecil kue cucur yang terdiri dari pembu- small industry “kue cucur”. They are the pro- at,penjual,tetangga pembuat kue cucur dan ducers, seller, neighbors of the “kue cucur” tokoh masyarakat. Pelaksanaan penelitian ini producers and public figure. The research was bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Maret conducted in January 2016 to March 2016. The 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan data were collected through interviews, obser- metode wawancara,observasi dan dokumentasi. vations, and documentations. The data were Keabsahan data menggunakan trianggulasi validated using sources triangulation with 3 sumber dengan 3 informan pendukung. Teknik supporting informants. The data analyses used analisis data yang digunakan adalah pengum- were data collecting, data reduction, data dis- pulan data,reduksi data,penyajian da- play, and conclusion drawing.The results of the ta,penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini research are as follows: (1) the effects of the dapat didiskripsikan sebagai berikut: 1) Dam- production of “kue cucur” in Giricahyo Village pak yang terjadi setelah adanya produksi kue is positive to the social and economy sectors. In cucur di Desa Giricahyo yaitu dapat berdampak the social sector, the production of “kue cu- positif baik dari segi sosial maupun segi cur” creates a new job vacancy and the society ekonomi. Segi sosial dapat menciptakan lapan- can own new skills in the industrial field and gan pekerjaan baru dan masyarakat dapat mem- can socialize with the other societies, prioritize iliki ketrampilan baru dalam bidang industri the cooperation and do not cause the environ- dapat bersosialisasi dengan masyarakat lain, mental pollution; (2) the growth of “kue cucur” tetap mengutamakan asas gotong royong dan small industry in Giricahyo village is the tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 2) changing of workers, production process, and Perkembangan industri kue cucur di Desa quality of “kue cucur” and until now the indus- Giricahyo adalah banyak mengalami perubahan try is still run by almost all heads of the family dilihat dari tenaga kerja,proses produksi dan in Giricahyo Village. kualitas kue cucur yang dihasilkan dan sampai sekarang industri kecil kue cucur hampir dige- Keyword(s) : effect, small industry, luti ole tiap kepala keluarga di Desa Giricahyo. “kue cucur”

Kata kunci: : Peningkatan Industri Kecil, Kue Cucur

PENDAHULUAN (NKRI).Kemiskinan telah ada Tingginya angka penggangguran sejak dahulu kala, pada masa dahulu menjadi masalah besar dan serius di masyarakat di katakan miskin karena ku- Indonesia. Masalah ini tentunya berkorelasi rang atau tidak mempunyai makanan, tidak kuat dengan tingginya angka kemiskinan. mempunyai tempat tinggal yang layak, tid- Kemiskinan sebagai bentuk ancaman ak mempunyai pekerjaan yang tetap dan merupakan paradigma yang telah ada sejak penghasilan yang bagus. Pada masa berdirinya Negara Kesatuan Republik sekarang kemiskinan menjadi masalah yang

22 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016 semakin kompleks, masyarakat dikatakan jumlah penduduk miskin yang masih tinggi miskin bukan hanya kurang atau tidak dan ketidakberdayaan masyarakat miskin mempunyai makanan, tidak punya tempat dalam bersaing menjalani kehidupan ini. tinggal yang layak maupun pekerjaan dan Untuk dapat memperdayakan kegiatan penghasilan yang baik saja,tetapi masyara- produktif masyarakat miskin, dan mening- kat juga dikategorikan miskin jika tingkat katkan posisi bargaining (tawar) mereka pendidikannya rendah,kesehatannya buruk terhadap semua bentuk eksploitasi dan su- dan susah mendapatkan akses ke dunia luar perordinasi, maka yang harus dilakukan dan minim informasi dan sebagainya. adalah kemudahan ekonomi yang memihak Kalau kita melihat sejarah proses pada masyarakat miskin. Kemudahan da- kemiskinan di Indonesia, pada dekade 2000, lam hal mengakses ekonomi seperti proses persentase penduduk miskin di Indonesia dalam meminjam uang kepada lembaga pernah mengalami penurunan yaitu dari keuangan mikro yang lebih mudah, meru- 40,1% menjadi 11,3%, namun pada periode pakan salah satu kesempatan baik untuk 2002 angka ini menjadi 24,29% atau 49,5 mengentaskan masalah kemiskinan. juta jiwa. Bahkan International Labour Or- Dengan kata lain yang dimaksud dengan ganization (ILO) memperkirakan jumlah peluang-peluang sosial adalah upaya untuk orang miskin di Indonesia mencapai 129,6 membangun investasi sosial melalui pro- juta atau sekitar 66,3%. Pada tahun 2005, gram-program pemberdayaan sosial. persentase kemiskinan telah mengalami Kemudian berusaha serta meningkatkan penurunan, Jumlah penduduk miskin kesempatan masyarakat miskin untuk (penduduk yang berada di bawah Garis melakukan mobilitas sosial ekonomi secara Kemiskinan di Indonesia) pada Bulan Maret vertikal melalui pemenuhan kebutuhan- 2009 sebesar 32,53 juta (14,15 persen). kebutuhan dasar dan program penguatan Dibandingkan dengan penduduk miskin pa- dan kemandirian masyarakat, seperti kebu- da Bulan Maret 2008 yang berjumlah 34,96 tuhan akan pendidikan yang layak, juta (15,42 persen), berarti jumlah kesehatan yang memadai, bahkan pemenu- penduduk miskin turun sebesar 2,43 juta. han kebutuhan masyarakat dalam Selama periode Maret 2008-Maret 2009, melakukan partisipasi politik. penduduk miskin di daerah perdesaan Salah satu tantangan pengentasan berkurang 1,57 juta, sementara di daerah kemiskinan adalah bagaimana mengiku- perkotaan berkurang 0,86 juta orang. Per- tsertakan masyarakat secara aktif dalam sentase penduduk miskin antara daerah proses pembangunan, pembangunann tanpa perkotaan dan perdesaan tidak banyak beru- partisipasi masyarakat hanya akan men- bah. Pada Bulan Maret 2009, sebagian besar imbulkan ketergantungan dan masyarakat (63,38 persen) penduduk miskin berada di hanya menjadi objek dalam proses pem- daerah pedesaan (BPS dan Depsos, 2009). bangunan. Selama lebih dari tiga dasawar- Kemiskinan tidak hanya terjadi pada sa pembangunan Indonesia, kelompok negara dunia ketiga tetapi juga terjadi pada lapisan masyarakat bawah belum secara negara industri maju. Hampir di setiap aktif dilibatkan dalam pembangunan. negara berkembang memiliki penduduk Bahkan kelompok ini menjadi kelompok miskin yang sangat banyak dan sulit menik- marginal dan menjadi beban pem- mati hasil dari pembangunan, sementara itu bangunan.Persepsi negatif yang muncul ada sekelompok kecil masyarakat yang adalah bahwa kelompok masyarakat bawah hidup dengan kemewahan dan menguasai kurang partisipatif dalam pembangunan. hampir seluruh sektor. Strategi untuk men- Pemberdayaan masyarakat bukan merupa- gentaskan kemiskinan telah banyak dil- kan fenomena baru.Pada bangsa kita yang akukan tetapi belum menunjukkan hasil masuk ke dalam tata kehidupan masyarakat yang signifikan, hasil yang dicapai be- tetapi pemberdayaan yang dikaitkan lumlah maksimal, hal ini dapat dilihat dari dengan usaha pemerataan, kemandirian 23 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016

dan keberpihakan kepada masyarakat kecil tertentu (Muliawan, 2008:3). Biasanya pe- yang telah lama digembar gemborkan se- rusahaan ini hanya menggunakan satu atau bagai slogan yang menjanjikan kehidupan dua rumah sebagai pusat produksi admin- masyarakat kecil. istrasi dan pemasaran sekaligus secara ber- Berbicara tentang industri kecil yang samaan. Bila dilihat dari segi modal usaha identik dengan industri rumah tangga dan jumlah tenaga kerja yang diserap tentu sebenarnya lebih kuat menghadapi krisis. lebih sedikit daripada perusahaan- Sejalan dengan kondisi tersebut, di Desa perusahaan besar pada umumnya. Ber- Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupat- dasarkan UU REPUBLIK INDONESIA en Gunungkidul ada kelompok masyarakat Tentang Usaha Kecil, Mikro dan Menen- yang merintis membuat masakan kuliner gah Nomor 9 Tahun 1995 meliputi lima dengan nama Kue Cucur. Di Desa Giricahyo kriteria yaitu: yang dilewati oleh jalan lintas Selatan 1. Memiliki kekayaan bersih paling ban- Gunungkidul hingga ke Kawasan Wisata yak dua ratus juta rupiah tidak termasuk Pantai Parangtritis sangat prospek untuk tanah dan bangunan tempat usaha. mencari pendapatan melalui wisata kuliner. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling Desa Giricahyo merupakan desa Marjinal banyak satu milyar. atau daerah pinggiran yang masih termasuk 3. Milik warga negara Indonesia. daerah tertinggal sehingga menjadikan in- 4. Berdiri sendiri bukan merupakan anak dustri rumah tangga yang memproduksi ma- perusahaan atau cabang perusahaan kanan ringan tersebut bertahan hingga yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi sekarang.Kue Cucur merupakan salah satu baik langsung maupun tidak langsung kekayaan kuliner tradisional yang hingga dengan usaha menengah atau usaha saat ini keberadaannya masih dapat besar. ditemukan meskipun tidak akan semudah 5. Berbentuk badan usaha orang per- seperti waktu yang lalu karena tingkat keahl- seorangan, badan usaha yang tidak ber- ian penduduk Desa Giricahyo tidak semua badan hukum atau badan usaha yang menguasai proses pembuatan Kue cucur. berbadan hukum, termasuk koperasi. Kue Cucur yang hingga saat ini masih bisa ditemukan di Desa Giricahyo memiliki Keberadaan industri kecil rumah pasar tradisional yang mudah untuk pemasa- tangga sangat berpengaruh terhadap peru- ran. Kue cucur sebenarnya dapat menjadi bahan sosial ekonomi masyarakat. Selain alternatif jajanan tradisional yang sehat kare- menjadi tambahan pendapatan bagi na produksi sendiri dan akan lebih baik dari masyarakat karena dapat dijadikan sebagai segi kesehatan dibandingkan dengan jajanan mata pencaharian sehari-hari. Bentuk modern. Pembuatan jajanan modern tidak komunitas atau perkumpulan sekelompok dapat dipantau bagaimana proses pembuatan orang dalam satu wadah industri akan serta bahan – bahan pembuatannya. memberikan akibat yang besar terhadap Kitabangga mempunyai kekayaan kuliner terbentuknya jaringan psikologis dan emo- yang enak dan sehat, bukan malah menga- sional antara satu dengan yang lain. Perbe- takan makanan – makanan tradisional yang daan yang semula terlihat mencolok sedikit ada merupakan makanan yang sudah kuno demi sedikit memudar dan hilang. Berganti dan tidak berkelas. Di desa Giricahyo dengan rasa kebersamaan dan semangat produksi kue Cucur untuk melestarikan ma- untuk mempertahankan kelompok. kanan tradisional. Di desa ini budaya hajatan Keberadaan industri cucur di Desa masih tinggi dan kue Cucur dijadikan se- Giricahyo pada awalnya tidak dijadikan bagai pelengkap makanan ringan. mata pencaharian yang diandalkan oleh Industri kecil rumah tangga merupakan masyarakat. Namun lama-kelamaan indus- suatu unit usaha atau perusahaan dalam ska- tri ini mulai berkembang dan mulai la kecil yang bergerak dalam bidang industri menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

24 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016

Pada awal mulanya industri cucur ini hanya Perkembangan industri cucur mem- dikerjakan oleh satu keluarga saja tetapi berikan dampak yang positif bagi masyara- pada perkembangan selanjutnya industri ini kat Desa Giricahyo.Karena selain mencip- mulai diminati sehingga mulai menarik takan lapangan pekerjaan baru, masyarakat tenaga kerja.Adapun tenaga kerja yang di- memiliki keterampilan baru dalam bidang ambil adalah dari masyarakat sekitar yang industri.Industri ini pada umumnya digeluti ingin memiliki penghasilan lebih selain oleh perempuan. Karena perempuan mem- bertani di ladang.Kebanyakan yang men- iliki waktu yang lebih banyak untuk mem- jadi tenaga kerja dalam industri ini adalah buat cucur terutama bila dikerjakan di ru- para pekerja perempuan yang memiliki mah masing-masing. Pekerjaan ini tidak waktu lebih banyak dihabiskan di rumah menuntut untuk mencapai target yang diten- dibandingkan dengan pekerja laki-laki. tukan sehingga para pekerja masih memiliki Semakin berkembangnya industri waktu untuk melakukan pekerjaan lain. Da- cucur di Desa Giricahyo membuat lam perkembanganya industri ini mengala- masyarakat mulai berkonsentrasi untuk mi banyak perubahan dilihat dari tenaga lebih meningkatkan industri terse- kerja, proses produksi dan kualitas cucur but.Supaya permintaan bisa terpenuhi dan yang dihasilkan.Bahkan sampai sekarang kondisi sosial ekonomi masyarakat lebih industri ini hampir digeluti oleh tiap kepala meningkat dari sebelumnya, masyarakat keluarga di Desa Giricahyo.Peran serta Desa Giricahyo mulai menjadikan industri pemerintah daerah sudah mulai membantu cucur sebagai mata pencaharian sehari- dalam mengembangkan industri cucur di hari. Perkembangan awal industri Kue Cu- Desa Giricahyo.Pemerintah Daerah mem- cur di Desa Giricahyo mengenai ket- berikan pinjaman modal bagi masyarakat erangan waktunya tidak ada keterangan untuk mengembangkan industri cucur yang pasti mengenai awal perkembangann- secara mandiri.Salah satu dampak yang san- ya. Namun dari keterangan yang didapat gat besar adalah mengurangi jumlah dari masyarakat Desa Giricahyo, industri pengangguran.Masyarakat yang mengang- cucur mulai muncul di Desa Giricahyo gur setidaknya dapat mempunyai pekerjaan sekitar tahun 2000-an sampai saat ini. Pada yang bisa membantu menopang beban awalnya industri ini dijalankan hanya oleh keluarga setelah berkembangnya industri beberapa orang saja karena dalam ini. mengembangkanya memerlukan modal dan Sesuatu dari bawah menuju ke atas ketrampilan.Modal yang diperlukan meru- melalui beberapa tahap adalah merupakan pakan modal yang belum begitu besar suatu peningkatan.Menurut Moeliono seper- untuk ukuran mereka karena tidak semua ti yang dikutip Sawiwati (2009:4), Pening- masyarakat menjalankan industri cucur ini. katan adalah sebuah cara atau usaha yang Semula industri ini berdiri dengan dilakukan untuk mendapatkan keterampilan mempekerjakan anggota keluarga saja atau kemampuan menjadi lebih baik. sebagai tenaga kerja. Tetapi pada perkem- Pendapatan adalah jumlah pendapatan bangan selanjutnya industri ini mem- yang diterima oleh para anggota masyarakat berikan dampak yang sangat besar. untuk jangka waktu tertentu sebagai balas Dampak tersebut tidak hanya dirasakan jasa atas faktor-faktor produksi yang oleh masyarakat di sekitar tempat industri mereka sumbangkan dalam turut serta saja. Tetapi juga di daerah lainya yang ada membentuk produk nasional. Menurut di Desa Giricahyo sehingga membutuhkan Reksoprayitno, pendapatan atau income tenaga kerja yang cukup banyak dalam adalah uang yang diterima oleh seseorang proses produksinya. Semakin mening- dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, katnya industri cucur di Desa Giricahyo sewa bunga, dan laba termasuk juga be- mejadikan masyarakat tertarik menjadi ragam tunjangan, seperti kesehatan dan tenaga kerja sebagai pembuat cucur. pensiun. (Reksoprayitno, 2009: 57). 25 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016

Pendapatan bisa berupa uang maupun Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung- barang misal berupa santunan baik berupa kidul. beras, fasilitas perumahan dan lain-lain. Pada umumnya pendapatan manusia terdiri METODE PENELITIAN dari pendapatan nominal berupa uang dan Penelitian ini termasuk penelitian pendapatan riil berupa barang. (Gilarso, deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di 2008:17). Apabila pendapatan lebih Kelurahan Giricahyo, Panggang, Gunung- ditekankan pengertiannya pada pendapatan kidul pada bulan Januari 2016-Maret 2016. rumahtangga, maka pendapatan merupakan Subjek dalam penelitian adalah masyarakat jumlah keseluruhan dari pendapatan formal, Desa Giricahyo yang menjalankan industri informal dan pendapatan subsistem. Penda- kecil kue cucur yang terdiri dari pembu- patan formal adalah segala penghasilan baik at,penjual,tetangga pembuat kue cucur dan berupa uang atau barang yang diterima bi- tokoh masyarakat. asanya sebagai balas jasa. Pendapatan infor- Teknik pengumpulan data mengguna- mal berupapenghasilan yang diperoleh me- kan metode wawancara yang diwawancarai lalui pekerjaan tambahan diluar pekerjaan masyarakat desa Giricahyo selaku pem- pokoknya.Sedangkan pendapatan subsistem buat, penjual,tetangga pembuat kue cucur adalah pendapatan yang diperolehdari sector dan tokoh masyarakat, observasi dan doku- produksi yang dinilai dengan uang dan ter- mentasi. Keabsahan data menggunakan jadi bila produksi dengan konsumsi terletak trianggulasi sumber dengan 3 informan disatu tangan atau masyarakat kecil. pendukung. Teknik analisis data yang (Nugraheni, 2007 : 37). digunakan adalah pengumpulan data, Berdasarkan uraian tersebut, peneliti reduksi data, penyajian data, penarikan merasa tertarik untuk melakukan sebuah kesimpulan. penelitian mengenai bagaimana pengaruh yang diberikan industri cucur terhadap kon- HASIL PENELITIAN DAN disi sosial ekonomi masyarakat Desa PEMBAHASAN Giricahyo khususnya dalam peningkatan Desa Giricahyo adalah desa di pendapatan keluarga.Peneliti berkeinginan Kecamatan Purwosari Gunungkidul untuk lebih mengetahui apakah keberadaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa industri cucur tersebut telah menyebabkan Giricahyo merupakan salah satu desa di perubahan sosial ekonomi yang signif- Kabupaten Gunungkidul yang terletak ikan.Selain itu, apakah dengan adanya in- paling ujung barat daya dengan batas dustri tersebut perkembangan ekonomi wilayah:Utara: Kecamatan Imogiri, Timur: kerakyatan mengalami peningkatan yang Kecamatan Panggang, Selatan: Samudara lebih baik terhadap masyarakat Desa Indonesia, Barat: Kecamatan Kretek Giricahyo. Ketertarikan penelitian tersebut Bantul. Desa Giricahyo merupakan desa akan direalisasikan dalam sebuah skripsi yang terdiri dari Luas tanah Giricahyo dengan judul “Dampak Industri Kecil cucur 16.008.585 ha, tegalan 1454.9990 ha, di Desa Giricahyo Terhadap Peningkatan pekarangan 619.790 ha, sawah 6.3350 ha, Pendapatan Keluarga”. Masyarakat mulai hutan – dan lain-lain 77.5455 ha. Demo- menggeluti industri cucur sebagai mata grafi desa Giricahyo dengan jumlah pencaharian alternatif yang bisa menambah penduduk laki – laki: 2086, perempuan: pendapatan dalam kehidupannya. Melalui 2332 total: 4418 dengan jumlah kepala penelitian ini diharapkan peneliti bisa lebih keluarga 1195. Kondisi alam Desa mengenal dan memiliki kecintaan yang Giricahyo berbukit-bukit dengan lembah lebih terhadap daerah sendiri, dan dengan (cekungan) yang dalam dan banyak goa- melihat uraian diatas maka penulis tertarik goa baik dipermukaan maupun didalam untuk lebih jauh meneliti tentang Perkem- tanah. Tekstur tanah yang demikian banyak bangan Produksi cucur di Desa Giricahyo, terdapat sungai dibawah tanah akan tetapi

26 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016 sangat dalam sehingga pada saat musim dapat mempunyai pendapatan setiap harinya kemarau sangat kesulitan air. sehingga dapat memenuhi kebutuhan Sebelum tahun 2007 masyarakat sehari-hari. Giricahyo jika ingin menyelenggarakan Informan dalam penelitian ini adalah hajatan dan membutuhkan pelengkap ma- pembuat kue cucur yang berjumlah 2 orang, kanan kecil/ salah satunya adalah pedagang kue cucur yang berjumlah 3 kue cucur. Untuk pengadaan kue cucur ter- orang,tetangga pembuat kue cucur yang sebut masyarakat Giricahyo “ seseorang “ berjumlah 2 orang, dari paguyupan kue cu- membeli di pasar Ngangkruk Sari Kretek cur 1 orang dan Pemerintah desa / Lembaga Bantul pesan dari pengrajin yang ada di desa Setempat yang berjumlah 1 orang. Dari daerah bantul. Dengan adanya program kelima sumber informasi tersebut mempu- pemberdayaan masyarakat melalui pro- nyai latar belakang yang berbeda-beda da- gram PNPM (Program Nasional Pem- lam segi pendidikan, keadaan fisik, identitas berdayaan Masyarakat) yang orientasinya maupun ekonomi. Inisial sumber informasi adalah pembangunan fisik maupun non tersebut adalah Ibu P,Ibu S sebagai pembuat fisik. Di desa Giricahyo termasuk desa kue cucur, Ibu S, Ibu W ,dan Ibu SP sebagai tertinggal yang memungkinkan mendapat- pedagang kue cucur , Ibu DR dan Bapak SK kan alokasi dana melalui program PNPM sebagai tetangga Pembuat kue cucur, Bapak tersebut. Pengelolaan program PNPM be- P sebagai Ketua LPMD/ tokoh masyara- rasal dari masyarakat non pemerintah yang kat,dan Bapak MJ selaku wakil dari diprakarsai oleh LPMD. Salah satu pro- pemerintah setempat. Informan pendukung gram pembangunan non fisik adalah pen- merupakan nara sumber untuk mendapatkan didikan dan pelatihan kaum perempuan. informasi mengenai subjek penelitian. Pada saat itu tim pelaksana kegiatan (TPK) Ibu P adalah seorang ibu rumah tang- memprioritaskan pendidikan dan pelatihan ga yang hanya mengandalkan nafkah dari kaum perempuan membuat home Industry suaminya. Beliau mempunyai 3 orang anak (kue cucur). yang jarak umurnya tidak begitu jauh. Pasca pelatihan peserta diberikan ke- Dengan kehidupan yang serba kekurangan sempatan untuk membuka industry kecil keluarga Ibu P sangat sulit untuk mem- rumah tangga dengan sumber dana dari biayai anak-anaknya untuk sekolah.Maka program PNPM tersebut yang dikelola oleh dengan modal kemampuan membuat kue Unit Pengelola Keuangan (UPK) Kecama- cucur yang sudah dikaloni sejak muda Ibu P tan Mekar Sari kecamatan Purwosari. bertekad untuk mengembangkan produksi Mulai saat itulah dirintis membuat kue kue cucur dengan meminjam modal ke cucur.Keberadaan TPK selain memberikan koperasi dan Alhamdullilah usaha industri pelatihan teknis juga melakukan pendam- kecil kue cucur yang Ibu P kerjakan saat ini pingan dan pemasaran. sangat berkembang pesat dan beliau sudah Sebelum adanya industri kecil kue cucur mempunyai tiga orang karyawan. Dengan ini mata pencaharian masyarakat desa usaha industri kue cucur tersebut Ibu P bisa Giricahyo adalah sebagai petani yang tana- menyekolahkan ketiga anaknya sampai ke manya adalah jagung, kacang, padi, sing- jenjang perguruan tinggi dan kehidupan kong dan rata-rata memanen tanaman ter- ekonomi keluarga Ibu P bisa berubah. sebut sekitar 3 sampai 6 bulan sekali. Jadi Ibu P memulai usaha Industri kecil masyarakat desa Giricahyo mempunyai kue cucur sejak beliau masih muda / belum pendapatan per 3 bulan sekali dan itu han- berkeluarga. Dengan modal yang sangat ya sesuai dengan hasil yang ada jadi tidak terbatas Ibu P memulai usaha kue cucur ini, mempunyai pendapatan tetap untuk hanya sedikit yang dibuat dalam sehari dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan itu Ibu P jual sendiri di pasar. Setelah sekian demikian mereka mempunyai pikiran untuk lama kue cucur yang dibuat Ibu P dikenal mendirikan industri kecil kue cucur banyak orang karena rasa yang enak maka 27 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016

Ibu P menambah jumlah produksi kue Hasil wawancara dengan Ibu P dan cucurnya. Produksi kue cucur dalam sehari Ibu S sebagai pembuat kue cucur dan dan habis 500 biji dan sebenarnya itu masih ku- Ibu S dan Ibu W dan Ibu SP sebagai rang tetapi dikarenakan kurangnya modal penjual kue cucur dan tetangga Ibu P dan maka Ibu P hanya produksi 500 biji dan itu Ibu S saya belum merasa puas dengan hasil hanya melayani pesanan untuk sehari- wawancara maka saya ingin mendapatkan harinya. Dalam sekali produksi Ibu P habis data yang sah jadi saya melakukan wa- bahan beras 10 kg,kelapa 10 bj, gula merah wancara dengan paguyupan dan tokoh 9 kg dan soda secukupnya. Untuk sistem masyarakat setempat. Untuk mendapatkan pembayaran karyawan tidak memakai sis- keabsahan data atau kebenaran data maka tem bayar harian tetapi setiap 10kg bahan saya melakukan wawancara dengan In- Ibu P membayar 1 karyawan 40 rb. forman pendukung dari Lembaga pa- Kemudian data penunjanng juga diam- guyupan atau tokoh masyarakat yang bil dengan wawancara dengan Ibu SP ada- mengetahui kebenaran apakah sumber in- lah sebagai penjual kue cucur hasil produksi formasi yang kami peroleh tentang wa- dari Desa Giricahyo, ibu ini berjualan di wancara yang kami lakukan pada Ibu P dan pasar dan di warung yang ada dirumahnya. Ibu S.Bapak P adalah tokoh masyarakat di Pada waktu saya wawancari Ibu SP ini se- desa Giricahyo yang kemudian saya wa- dang berjualan di pasar. Informan penun- wancarai untuk mengetahui kebenaran data jang lainnya adalah dari ibu D adalah beliau yang saya peroleh dari wawancara Ibu P sebagai konsumen/ pembeli kue cucur yang dan Ibu S. ada di Desa Giricahyo. Ibu D membeli kue Dari hasil wawancara di atas, kondisi cucur untuk dikonsumsi tiap hari sebagai dampak industri kecil kue cucur segi teman minum teh. Pada saat kami wa- ekonomi dan sosial dapat dirangkum se- wancarai Ibu D sedang membeli kue cucur bagai berikut. di pasar Karangtengah. Tabel 1. Peningkatan Industri Kecil Kue Cucur Segi Ekonomi dan Sosial

No Dampak Ekonomi Dampak Sosial Dapat menyekolahkan anak sampai ke jenjang Pembuat kue cucur tidak bergaya hidup mewah/ 1 perguruan tinggi boros tetap hidup sederhana Produksi kue cucur tidak menganut paham 2 Dapat meningkatkan pendapatan keluarga individualism / hidup bergotong royong Dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari baik Produksi kue cucur tidak menyebabkan 3 kebutuhan primer maupun sekunder pencemaran lingkungan / tidak ada limbah

Berdasarkan informasi yang diperoleh dapat berjalan lancar karena proses dengan metode wawancara,observasi,dan produksi yang sebagian menggunakan dokumentasi,temuan penelitian untuk dam- tenaga mesin menjadi memakai tenaga pak pembuat kue cucur dapat dijelaskan se- manual seperti memarut kelapa,menggiling bagai berikut : banyak mendapatkan pesan- beras. an setiap harinya,tapi modal kurang, tidak Dari beberapa temuan tentang kondi- bergaya hidup mewah/boros,tidak menganut si industri kecil kue cucur, temuan tersebut paham individualisme dan juga tidak me- dapat diinterpretasikan sebagai berikut : nyebabkan pencemaran lingkungan. Sebagai 1. Pembuat kue cucur selalu rajin mem- kendala dalam industry kecil kue cucur di produksi kue cucur setiap harinya kare- desa Giricahyo yaitu jika terjadi adanya ma- na untuk mencukupi kebutuhan pokok ti listrik maka industry kecil kue cucur tidak setiap harinya.

28 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016

2. Dengan kondisi modal yang kurang SIMPULAN DAN SARAN maka pembuat kue cucur tidak dapat Simpulan membuat kue cucur dalam jumlah ban- Berdasarkan hasil penelitian dan yak. pembahasan tentang peningkatan kese- 3. Pembuat kue cucur membeli barang jahteraan keluarga industri kecil kue cucur tetap barang-barang yang sederhana di Desa Giricahyo Kecamatan Panggang tidak harus bermerek. Kabupaten Gunungkidul maka ke- 4. Pembuat kue cucur tetap mengutamakan simpulannya sebagai berikut: Industri kue asas gotong royong. cucur di Desa Giricahyo berdampak posi- 5. Produksi kue cucur tidak ada limbah jadi tifuntuk meningkatkan kesejahteraan tidak menyebabkan pencemaran ling- keluarga yang ditunjukkan oleh aspek kungan. ekonomi peningkatan pendapatan keluarga 6. Dari segi ekonomi dapat meningkatkan yaitu pemenuhan kebutuhan sehari-hari pendapatan keluarga sehingga dapat me- baik kebutuhan primer maupun sekunder, menuhi kebutuhan pokok setiap harinya dapat menyekolah-kan anak sampai ke baik kebutuhan primer maupun jenjang perguruan tinggi, sedangkan aspek sekunder. sosialnya adalah dapat memotivasi 7. Dapat menciptakan lapangan kerja baru. masyarakat yang lain untuk mengikuti

Industri kecil kue cucur ini dimana jejak para pengindustri kecil kue cucur. nantinya akan sangat berdampak positif Namun demikian azas gotong royong, pada peningkatan kesejahteraan ekonomi di hidup sederhana masih terjaga bahkan Desa Giricahyo. Karakteristik tentang pencemaran lingkungan juga terjaga dan Pembuat kue cucur, penjual kue cucur, dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan tetangga pembuat kue cucur dapat baru. diketahui bahwa produksi kue cucur sangat berdampak positif baik dari segi ekonomi Saran dan social. Dampak industri dari segi 1. Bagi Pembuat Kue Cucur ekonomi dapat meningkatkan pendapatan Bagi pembuat kue cucur peneliti keluarga yaitu untuk memenuhi kebutuhan menyarankan untuk jumlah produksi sehari-hari yaitu kebutuhan primer maupun kue cucur ditambah karena melihat sekunder. keadaan yang setiap harinya masih Produksi kue cucur yang berhasil banyak pesanan yang belum terpenuhi, dapat memotivasi warga masyarakat yang dengan cara meminjam modal jika lain untuk dapat mendirikan industri kecil modal menjadi alasan untuk kurangnya kue cucur agar dapat mengubah kondisi proses produksi. ekonomi warga yang semula dari kondisi 2. Bagi Paguyupan Desa ekonomi yang lemah menjadi kondisi Agar desa lebih maju dalam ekonomi yang lebih baik. Industri kecil kue industri kue cucur maka paguyupan di- cucur yang berhasil tidak mengubah kondi- usahan untuk meminjami modal agar si warga masyarakat menganut paham indi- para pengindustri dapat meningkatkan vidualisme dan tidak bergaya hidup me- jumlah industrinya. wah. Warga masyarakat tetap menguta- makan asas gotong royong. Industri kecil kue cucur juga tidak menyebabkan pence- maran lingkungan karena dari proses in- dustri tidak ada limbah yang menyebabkan adanya pencemaran lingkungan.

29 Jurnal KELUARGA Vol 2 No 1 Februari 2016

DAFTAR PUSTAKA

Gilarso, T. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro,Yogyakarta : Kanisius

Hikmah Arif. (2009).Tentang Pengertian Dampak Menurut Para Ahli, http:// ariefhikmah.com/search/pengertian-dampak-menurut-para-ahli (25 Februari 2012)

Ina Primiana. (2009). Menggerakkan Sektor Riil UKM & Industri, : Penerbit Alfabeta

Indah Nugraheni. (2007). Siklus Akuntasi,Yogyakarta: Kanisius

Sawiwati. (2009). Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 3 Makarti Jaya Ten- tang Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi,Skripsi Sarjana Pendidi- kan, Palembang:Perpustakaan UT

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendeketan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta

Tohar, M. (2001). Membuka Usaha Kecil, Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Waralah Christo. (2008). Pengertian Dampak, http://www.artikata.com/arti324325- dampak.html (25 Februari 2012)

30