KEBIJAKAN POROS MARITIM DUNIA DAN IMPLIKASI INTERNASIONALNYA

(Maritime Axis Policy and Its International Implications)

Poltak Partogi Nainggolan

Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI alamat email: [email protected]

Naskah diterima: 10 Juli 2015 Naskah direvisi: 18 September 2015 Naskah disetujui: 2 Oktober 2015

Abstract World Maritime Axis has been launched by President Joko Widodo, and its implementation is being overseen by the Indonesian parliament (DPRRI). Countries from inside and outside of the Southeast Asia region show their own different responses, particularly connected with infrastructure development policy and law enforcement on the field. This essay is part of a comprehensive research report on the Indonesian new government’s policy under Joko Widodo and the responses of other countries toward them, which discloses different reactions, arguments, reasons and responses. The research was conducted in 2015 in provinces of Sumatera, Mollucas, and Papua, whose data gathering is carried out by using library studies, focus group discussions, and in-depth interview with decision makers and experts on maritime sector development. Data analysis applies a qualitative method. Its findings reveal inconsistent responses of foreign countries in giving foreign investments for infrastructure development, and their critical views, and moreover, assertive reactions towards law enforcement in the Indonesian water. Keywords: world maritime axis, , President Joko Widodo policy, infrastructure development, law enforcement, international implication.

Abstrak Poros Maritim Dunia telah dicanangkan oleh Pemerintah Joko Widodo dan tengah diawasi implementasinya oleh DPRRI. Negara dari dalam dan luar kawasan Asia Tenggara memberikan respons mereka masing- masing yang beragam, terutama terkait dengan kebijakan pembangunan infrastruktur dan penegakan hukum yang tegas di lapangan. Tulisan ini adalah bagian dari hasil penelitian lengkap mengenai kebijakan Poros Maritim Dunia pemerintah baru Indonesia under Joko Widodo dan respons negara lain terhadapnya, yang mengungkap reaksi, argumen, alasan, dan sikap yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 di Provinsi Sumatera, Maluku, dan Papua melalui teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan, Focus Group Discussions (FDG), dan wawancara mendalam terhadap para pengambil keputusan dan ahli pembangunan sektor maritim. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Temuan memperlihatkan respons negara lain yang tidak konsisten dalam kebijakan investasi mereka terhadap pembangunan infrastruktur, serta munculnya sikap yang kritis dan bahkan asertif terhadap penegakan hukum di laut Indonesia. Kata Kunci: poros maritim dunia, Indonesia, kebijakan Joko Widodo, pembangunan infrastruktur, penegakan hukum, implikasi internasional.

I. PENDAHULUAN sebagai Presiden Jauh, Joko Widodo dan A. Latar Belakang para pembatunya telah menyiapkan dan Pemerintahan baru Indonesia di bawah meluncurkan agenda pembangunan baru Presiden Joko Widodo telah terpilih dalam Indonesia, yang bertitik-tolak dari kebijakan pemilu 2014. Joko Widodo Sebelum terpilih

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 167 Poros Maritim (maritime axis) Dunia.1 Kebijakan kebijakannya ini, sehingga sampai masa Orde ini mengungkapkan penekanan Indonesia pada Baru: sektor maritim tidak memperoleh pembangunan sektor kelautan di berbagai aspek perhatian yang serius, dipinggirkan, dan dalam masa pemerintahannya dalam rentang bahkan tidak dipertimbangkan atau diabaikan waktu tahun 2015-2019. dalam penyusunan kebijakan dalam periode Pentingnya peran sektor maritim untuk Pemerintahan Soeharto, dengan dominasi Indonesia sudah diketahui sejak lama, bahkan kekuatan angkatan darat yang berjalan selama jauh sebelum negara Republik Indonesia 3 dasawarsa lebih. Sebagai dampaknya, muncul terbentuk, ketika ia masih berbentuk kerajaan- kemunduran di sektor maritim, yang tampak kerajaan kecil dengan kepentingannya mereka dalam kondisi keterbelakangan berbagai pulau masing-masing di setiap daerah. Munculnya di berbagai provinsi, terutama pulau-pulau beberapa kerajaan yang memiliki pengaruh perbatasan, pesisir, dan terluar. Indonesia pun sampai ke mancanegara, tidak hanya kawasan menjadi sangat terpuruk di akhir pemerintahan Asia Tenggara, namun juga sampai ke jazirah Soeharto, sehingga ia harus mundur dari Afrika, telah memperlihatkan kejayaan mereka tampuk kekuasaan. dengan prioritas pada pengembangan dan Sementara itu, rejim-rejim transisi sipil kontrol atas sektor maritim selama beberapa sesudahnya, dimulai dengan pemerintahan abad silam.2 Sebaliknya, surutnya peran mereka Habibie, mengintroduksi kembali gagasan kemudian terjadi akibat mundurnya kerajaan yang bertitik-tolak dari Poros Maritim Dunia, besar berbasis kekuatan maritim seperti yang menilai penting sektor kelautan. Habibie Sriwijaya dan Majapahit, dan munculnya memulai dengan langkah awal mengangkat kerajaan-kerajaan kecil berbasis di darat.3 Panglima TNI dari Kepala Staf Angkatan Laut Perkembangan semakin buruk setelah (KSAL), sesuatu yang belum pernah dilakukan proses penaklukan oleh kekuatan asing, selama ini, sejalan dengan dimulainya reformasi negara-negara Barat seperti Portugis, sektor keamanan. Perhatian terhadap sektor Spanyol, dan Belanda, terjadi, yang membuat maritim semakin besar dan terencana, memudarnya perhatian sektor maritim dan dengan naiknya sebagai terhadap pentingnya peran laut. Hal ini terus presiden RI ke-4, menggantikan Habibie, berlangsung sampai periode kekuatan-kekuatan dengan mengangkat secara khusus seorang asing dapat diusir dari bumi Nusantara, menteri urusan kelautan, di bawah seorang atau negara Indonesia, setelah ia terbentuk teknokrat sipil, yaitu Sarwono Kusumaatmaja, (merdeka), walaupun sektor maritim mulai yang menyatukan sektor kelautan dengan mendapat perhatian pada masa Pemerintahan perikanan. Presiden sipil berikutnya, Megawati Sukarno dengan munculnya Deklarasi Sukarnoputeri, memberikan perhatian lebih Djuanda pada 13 Desember 1957. Sayangnya, besar, dengan melanjutkan apa yang telah Sukarno belum sempat mengimplementasikan diperlihatkan Sukarno, Presiden Pertama RI dalam Deklarasi Djuanda !3 Desember 1 Lihat, Tim Ahli Seknas Jokowi, loc.cit. Jalan Kemandirian Bangsa, : Gramedia Pustaka Utama, 2014: h. 105- tahun 1957.Sukarno di awal dasawarsa 1960, 182. Lihat juga, Ismantoro Dwi Yuwono. Janji-janji Joko sesungguhnya telah mengimplementasikan Widodo-JK. Jakarta: Media Pressindo, 2014, h. 153-157. pentingnya kebijakan sektor maritim, dengan 2 Ibid. Lihat pula, J. Rickleft, Sejarah Asia Tenggara, Jakarta: langkahnya menjadikan Angkatan Laut RI Komunitas Bambu, 2013. 3 Rokhmin Dahuri,”Road Map Pembangunan Kelautan (ALRI) sebagai kekuatan besar di kawasan, untuk Pengembangan Daya Saing dan Pertumbuhan melalui pilihannya mengembangkan kekuatan Ekonomi Berkualitas Menuju Indonesia yang Maju, marinir., pengganti Megawati, pemimpin Adil-Makmur, dan Berdaulat,” dalam Tim Ahli Seknas baru dengan latar belakang militer (angkatan Jokowi, 2014, loc.cit.: h. 119-120. Lihat, Helmi Yahya dan Reinhard R. Tawas, Pengheliling Bumi Pertama darat), yakni Adalah Orang Indonesia: Enrique Maluku, Jakarta: Ufuk (SBY), tampak mengembalikan peran angkatan Publishing House, 201447 et seqq..

168 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 darat sebagai unsur terpenting dalam Tentara program aksi yang lebih jelas tampak dari apa Nasional Indonesia (TNI), selama 2 periode yang dilakukan oleh Kementeri Kelautan dan pemerintahannya, dengan mengaktifkan kembali Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, dengan peran teritorial militer, selain memperpanjang jajaran kementeriannya. Langkahnya kemudian selama beberapa kali kedudukan Endriartono diikuti oleh pemangku kepentingan lainnya di Sutarto, jenderal berlatar belakang angkatan pemerintahan, terutama TNI dan AL. darat, sebagai Panglima TNI.4 Pemberian Implementasi kebijakan Poros Maritim prioritas pada sektor darat dan peran Angkatan Dunia Pemerintahan Joko Widodo Darat dalam pembangunan nasional berakhir mengundang sikap reaktif dari negara-negara setelah naiknya kembali rejim sipil ke panggung di dalam dan luar kawasan Asia Tenggara. kekuasaan, yakni Joko Widodo, di bawah partai Joko Widodo Negara tetangga di dalam yang sama, yaitu Partai Demokrasi Indonesia- kawasan Asia Tenggara dan negara besar di luar Perjuangan (PDIP), seperti halnya Megawati kawasan ada yang memperlihatkan sikap yang dalam periode sebelumnya.Joko Widodo tidak mendukung atau menentang apa yang dijalankan secara sepihak oleh Pemerintahan B. Permasalahan dan Tujuan Penelitian Joko Widodo. Sikap ini tentu saja dapat Poros Maritim Dunia pun muncul mempengaruhi keharmonisan dan stabilitas dan dikampanyekan sebagai kebijakan keamanan yang selama ini dalam kondisi relatif pemerintahan, dengan menjadikan sektor kondusif di kawasan. Reaksi yang cenderung maritim sebagai pendulum, panduan, atau resisten, yang ditunjukkan secara terbuka, dan penentu, sekaligus tujuan pembangunan mengandung pesan pembalasan (aksi retaliasi) kabinet kerjanya. Dapat dikatakan, pencapaian dapat mempengaruhi interaksi antar-negara di sembilan agenda kerja pemerintahannya kawasan. (Nawacita)5 terkait dengan implementasi Tudingan telah terjadinya pelanggaran pentingnya sektor maritim bagi RI, untuk wilayah perairan Indonesia oleh nelayan- mencapai tujuan negara, baik dalam jangka nelayan asal negara lain tidak begitu saja dapat pendek, menengah, maupun panjang. Dari diterima dan dibenarkan oleh pihak asing, jika Nawacita, para menteri kabinet Joko Widodo kemudian muncul ancaman terhadap warga menurunkan berbagai kebijakan pemerintah negaranya. Kewajiban untuk melindungi dalam program-program aksi mereka di tingkat kepentingan warga negaranya mendorong sikap yang lebih rendah dan realistis. Kebijakan dan pemerintah yang rakyatnya dirugikan untuk memperlihatkan reaksi tidak setuju terhadap 4 Poltak Partogi Nainggolan. The Indonesian Military kebijakan Pemerintah Indonesia, baik yang Response to Reform in democratic Transition: A Comparative 6 Analysis of Three Civilian Regimes 1998-2004. Jakarta: tidak langsung maupun langsung. Sebagai Azza Grafika., 2012. konsekuensinya, masalah tersebut berkembang 5 Nawacita atau 9 program, yang menjadi tujuan menjadi sentimen kedaulatan nasional dan Pemerintahan Joko Widodo, terutama, tujuan pertama kehormatan bangsa, yang di lingkungan dan ketiga, yakni,”Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman ASEAN merupakan hal yang masih amat pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri sensitif, sekalipun negara-negara anggotanya bebas-aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan sudah bersikap semakin terbuka belakangan ini pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang terhadap kehadiran negara lain. Perkembangan dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim” dan “Membangun Indonesia seperti ini menimbulkan komplikasi terhadap dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan prospek perkembangan kawasan dalam desa dalam kerangka negara kesatuan,” lihat, antara lain, beberapa waktu ke depan, khususnya selama “Nawa Cita”, 9 Agenda Prioritas Jokowi-JK,” Kompas. com, 21 Mei 2104. Lihat juga Ismantoro Dwi Yuwono, 6 Seperti halnya dalam kasus pengenaan hukuman mati Janji-janji Joko Widodo-JK. Jakarta: Media Pressindo, 2014, atas orang yang membawa masuk narkoba ke Indonesia, dan juga Tim Ahli Seknas Jokowi, Jalan Kemandirian lihat Kompas, 3 Maret 2015: h. 6. Bangsa. Jakarta: Gramedia, 2014.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 169 beberapa tahun Pemerintahan Joko Widodo pemilihan umum presiden (pilpres) 2014. berjalan, hingga tahun 2019. Gagasan ini diangkat dan ditonjolkan sebagai Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini materi kampanye pilpres dengan bantuan para adalah bagaimanakah implikasi internasional ahli atau intelektual, seperti Rizal Sukma dan implementasi kebijakan Poros Maritim Dunia, kawan-kawan.7 Intinya adalah mengajak rakyat yang tampak dari respons negara-negara Indonesia untuk mengenali kembali jati dirinya di dalam dan luar kawasan? Penelitian ini sebagai bangsa bahari (maritim), mengingat mengungkap dan membahas kebijakan apa sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari saja yang telah diterapkan Pemerintah Joko perairan. Penemuan atau pemahaman kembali Widodo dalam Poros Maritim Dunianya, dan jati diri sebagai bangsa bahari disampaikan Joko bagaimana reaksi negara-negara lain dalam Widodo dengan mengingatkan bahwa laut tidak menyikapinya? Secara lebih spesifik, penelitian lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu ini mengungkap dan membahas bagaimana (1) pulau-pulau besar dan kecil yang terdapat di sikap negara besar seperti Tiongkok, AS, dan wilayah Nusantara, yang pada prinsipnya sama Jepang serta negara-negara ASEAN, tetangga dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember tahun terdekat Indonesia, terhadap implementasi 1957. kebijakan Poros Maritim Dunia? Bagaimana Laut, sebagai konsekuensinya, merupakan pula dilihat dari perspektif (kepentingan) basis kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia politik dan keamanan antar-negara? Tiongkok, dari Sabang sampai Merauke, dan dari Talaud AS dan Jepang menjadi penting dibicarakan sampai Rote, sekaligus masa depan mereka.8 di sini, selain ASEAN, karena merupakan Konektifitas merupakan kata kunci untuk pemain utama dalam hubungan internasional mencapai kemajuan dan meraih cita-cita dan perebutan pengaruh (hegemoni) di mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat kawasan Asia Tenggara, yang semakin sengit di Kepulauan Nusantara. Pelabuhan menjadi persaingannya belakangan ini, sehingga sangat penghubung dan hub yang menghidupkan berdampak pada munculnya instabilitas politik dan menghubungkan berbagai pulau, dari dan keamanan. – yang terdekat hingga terpencil, dari pusat Penelitian ini mengungkap dan pemerintahan sampai perbatasan wilayah membahas secara kritis respons dan reaksi negara tetangga.9 negara-negara lain terhadap agenda Poros Pengembangan pelabuhan menjadi sangat Maritim Dunia pemerintah baru Indonesia di penting dalam hubungannya dengan perbaikan bawah Presiden Joko Widodo dan tantangan infrastruktur dan penyediaan berbagai fasilitas yang tengah dan akan dihadapinya. Hasil jasa yang dapat ditawarkannya. “Tol laut” penelitian memberikan masukan bagi anggota kemudian digunakan untuk menggambarkan DPRRI berbagai komisi, terutama yang secara lebih mudah harapan terhadap lancar dan membidangi masalah luar negeri, pertahanan- cepatnya transportasi yang dapat dilakukan dari keamanan (Komisi I), dan kelautan (Komisi satu wilayah ke wilayah lainnya di Indonesia, IV), dalam rapat-rapat kerja menjalankan fungsi dalam jangka menengah dan panjang, tanpa pengawasan, anggaran, dan legislasi. Hasil hambatan apapun, termasuk alam atau cuaca.10 penelitian ini melengkapi laporan penelitian Karenanya, kerja sama melalui kehadiran dan mengenai hubungan antar-negara di kawasan, partisipasi negara lain menjadi juga penting. Hal pertahanan-keamanan, dan kelautan, yang itu dilakukan melalui penanaman modal asing sudah ada selama ini. 7 Wawancara dengan Rizal Sukma, Direktur Eksekutif CSIS, di CSIS, Jakarta, pada tanggal 17 Maret 2015. C. Kerangka Pemikiran 8 Dahuri, 2014, loc.cit, dalam Tim Ahli Seknas Djokowi, Gagasan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 2014: h. 116, 119, 120. 9 Yuwono, 2014: op.cit, h. 52-63 pertama kali diungkapkan dalam kampanye 10 Ibid., h. 63

170 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 dalam pengembangan infrastruktur, sumber Pemahaman mengenai respons suatu daya manusia (SDM), dan kerjasama di bidang negara atas kebijakan negara lain, juga (penegakan) hukum.11 perlu digali terhadap hal-hal apa yang Terlepas dari itu, penting dan sentralnya nilai dapat mempengaruhinya. Studi hubungan tradisional kedaulatan nasional bagi pemerintah internasional memperlihatkan reaksi tersebut dan rakyat Indonesia tetap tidak tergantikan. dapat bersifat reaktif sesaat, hati-hati, ataupun Tidak heran, muncul kemudian keputusan untuk menentang halus dan secara terbuka, yang mengambil keputusan secara sepihak, tanpa perlu ditunjukkan dengan sikap keras dan frontal. konsultasi, seperti yang telah menjadi kebiasaan Sikap sebaliknya, yaitu koperatif, dan ingin dalam ASEAN selama ini terhadap hal-hal bekerja sama secara intensif dan lebih luas, bisa yang dapat menggangu keharmonsian bersama,, juga muncul dari negara yang berbeda, sesuai demi melindungi kepentingan nasional. Dalam dengan perspektif kepentingannya. Jadi, dengan konteks ini, pembakaran dan penenggelaman kata lain, hal-hal yang dapat mempengaruhi kapal, tanpa pemberitahuan awal, menjadi sikap suatu negara terhadap penerapan kebijakan kebijakan Presiden Joko Widodo dan Menteri Poros Maritim Dunia pemerintahan Joko Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang Widodo tergantung pada persepsi ancaman dan diikuti kebijakan serupa yang tegas dan keras kepentingan nasional yang dimiliki dan telah aparat keamanan dan pertahanan nasional yang dibangun masing-masing negara yang terkena menjaga kedaulatan Indonesia di lapangan, implikasi baik dan buruk dari kebijakan tersebut. walaupun ketika berhadapan dengan negara Terminologi Poros Maritim Dunia mulai muncul adidaya seperti Tiongkok, muncul sikap tidak ke publik untuk pertama kalinya pada 22 Juni konsisten. Walaupun kebijakan ini tampak 2014, pada debat putaran ketiga Calon Presiden kontroversial dan menimbulkan tanggapan yang (Capres) RI. Gagasan tersebut berkembang dari beragam dan juga dipertanyakan oleh negara- diskusi tim ahli Capres Joko Widodo, seperti negara yang dirugikan, terutama yang bergabung Andi Wijayanto, Rizal Sukma, Makmur Keliat,14 dalam ASEAN, namun ia terus dilakukan dan Budiarto Shambazi, Andreas Pareira, dan lain- telah menjadi keputusan pemimpin Indonesia. lain, ketika membicarakan lebih lanjut konsep Poros Maritim Dunia sebagai sebuah baru kebijakan luar negeri Indonesia yang dapat konsep yang dijabarkan secara luas, mencakup menjadi sumber kekuatan yang realistis untuk pengembangan infrastruktur pelabuhan, mencapai tujuan negara.15 Munculnya gagasan kehadiran kapal-kapal dan fasilitas asing di mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim berbagai pelabuhan Indonesia, serta konektifitas Dunia dunia muncul di atas asumsi dasar bahwa: wilayah melalui jalur transportasi laut yang bebas (1) Politik luar negeri harus relevan dengan hambatan12 (“tol laut”) dari dan menuju jalur karakter suatu negara secara geografis, atau sesuai pelayaran internasional. Secara singkat, hal ini dengan latar belakang sejarah dan didukung dapat digambarkan sebagai keterkaitan fasilitas oleh perspektif geopolitik dan geostrategisnya.16 dan aktor --negara dan non-negara-- lokal Dalam hal ini, konsep Poros Maritim Dunia dan nasional dengan asing, serta bagaimana memiliki kaitan sejarah dengan Deklarasi mereka berinteraksi dalam pengembangan 14 Lihat pula karyanya, Makmur Keliat, “Keamanan Maritim infrastruktur, serta menyelesaikan masalah dan Implikasinya bagi Indonesia,” Jurnal Ilmu Sosial dan politik dan keamanan yang muncul kemudian.13 Ilmu Politik, Vol. 13, No. 1, Juli 2009, h. 111-129. 15 Penjelasan Andi Wijayanto dalam seminar nasional “Penanggulangan Maritime Transnational Organized 11 Lihat, Dahuri, 2014, loc.cit, dalam Tim Ahli Seknas Crimes Menuju Visi Indonesia sebagai Poros Maritim Djokowi, 2014, loc.cit, h. 21, 139, Juga, Yuwono, 2014, Dunia” di Kementerian Luar Negeri, 2 Maret 2015. Juga op.cit: h. 63.. diungkapkan dalam wawancara dengan Rizal Sukma di 12 Kebijakan yang dilaksankan selama ini tidak kondusif CSIS Jakarta pada 17 Maret 2015. untuk bisnis, lihat, Tridoyo Kusumastanto, Kebijakan 16 Lihat Makmur Supriyatno, Tentang Ilmu Pertahanan.Jakarta: Tatakelola Kelautan Indonesia. Bogor: IPB, 2010. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014, h. 361-367. 13 Lihat juga, ibid., h. 154.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 171 Juanda 13 Desember tahun 1957, Wawasan kontinentalnya yang berorientasi ke darat, agar Nusantara, dan UNCLOS 1982 yang diratifikasi dapat menjadi sebuah negara bahari, seperti Indonesia.17 Konsep ini pula yang menjadi tema dalam masa Majapahit dan Sriwijaya.21 Hanya pokok pidato pelantikan Presiden Joko Widodo dengan kehadiran kultur ini pula, Indonesia di MPR pada Oktober 2014. Peluncuran konsep baru bisa menjadi sebuah kekuatan laut.22 Poros Maritim Dunia mengingatkan seluruh Sedangkan, dengan komponen ekonomi komponen bangsa bahwa selama ini Indonesia maritim, Indonesia dapat membangun sudah terlalu lama meninggalkan (matra) laut, basis ekonomi rakyatnya di sepanjang jalur sebagai sumber penghidupan, yang harus tidak pelayaran internasional, dengan kehadiran boleh lagi dilhat sebagai pemisah, namun sebagai pelabuhan-pelabuhan bertaraf internasional penghubung dan pemersatu Indonesia yang dan keterhubungan mereka dengan pelabuhan- terdiri dari 13.466 pulau, sebagai sebuah negara pelabuhan tradisional yang sudah ada kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut sebelumnya di masa kolonialisme.23 Sebagai 5,8 juta kilometer persegi (termasuk ZEEI), dan konsekuensinya, kebijakan Poros Maritim dikelilingi 195.181 kiometer garis pantai, yang Dunia yang diimplementasikan Presiden Joko dihubungkan (disatukan) oleh laut.18. Widodo tidak dapat dipisahkan dari doktrin Asumsi dasar selanjutnya (2), penetapan Trisakti Presiden Sukarno, yakni kemandirin di konsep tersebut harus dapat menjadikannya bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya.24 sebagai sumber kekuatan negara di abad 21, Realisasi Poros Maritim Dunia akan sejalan dengan bergesernya tatanan dunia tergantung dari pemberantasan illegal fishing, dan dari bipolar ke unipolar, dan multipolar, upaya mengurangi overfishing dan merehabilitasi dengan menguatnya peran aktor non-negara, kerusakan laut dan lingkungan pesisir. Sebagai serta tersingkirnya konsep balance of power konsekuensinya pula, pembangunan kekuatan Morgenthau,19 yang lahir pasca-Perjanjian TNI-AL untuk mengawal doktrin Poros Maritim Westphalia. Gagasan Poros Maritim Dunia Dunia dan menjadi kekuatan maritim regional semakin dielaborasi Presiden Joko Widodo yang disegani, menjadi diperlukan, di luar pada Indonesia Summit di Beijing dan Pelabuhan pemanfaatan alutsista nirawak (drone).25 Di sisi Nanjing, pada 8-12 Nopember 2014, selain lain, perlu dilakukan ekspansi budidaya laut dalam KTT ASEAN di Naypyidaw, Myanmar, dengan pemanfaatan ZEE secara lebih optimal, pada 13 Nopember 2014, dengan hadirnya yang dibantu pembangunan pasar-pasar ikan 5 unsur, yakni: (1) budaya maritim, (2) modern dan industri pengolahan ikan, serta ekonomi maritim, (3) konektifitas maritim, (4) kegiatan coastal shipping.26 ketahanan maritim, dan (5) diplomasi maritim. Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo, Adapun dengan menghidupkan kembali pada akhir Pebruari 2015, menjelaskan bahwa budaya maritim,20 bangsa Indonesia diharapkan maksud dari Poros Maritim Dunia adalah sudah harus meninggalkan budaya lama menjadikan kemaritiman sebagai komponen besar penggerak sekaligus pendulum yang akan 17 Mengenai UNCLOS, lihat United Nations Convention on the Law of the Sea. Jakarta: Dewan Kelautan Indonesia, 21 Lihat, Salim, Kodrat Maritim Nusantara: Catatan Strategis 2010. Kemaritiman. Jakarta: Yogyakarta, LeutikaPrio, 2014. 18 Dahuri, 2014, loc.cit, dan 2003, dalam Tim Ahli Seknas, 22 Lihat Susanto Zuhdi, Nasionalisme, Laut, dan Sejarah. 2014, loc.cit, h. 112. Depok: Komunitas Bambu, 2014. Juga, Marsetio, 2014, 19 Lihat, Hans J. Morgenthau, Politics among Nations: The op.cit. Struggle for Power and Peace. Michigan: The University 23 Lihat, Michael Umbas (ed.), Solusi Joko Widodo. Jakarta: of Michigan, AA Knopf, 1948. Gramedia, 2014. 20 Lihat, antara lain, Ahmad Y. Samantho dan Oman 24 Lihat, Yuwono, Ismantoro Dwi. Janji-janji Joko Widodo-JK. Abdurahman et. Peradaban Atlantis Nusantara: Jakarta: Media Pressindo, 2014, h. vii, 31-36, 387. Berbagai Penemuan Spektakuler yang Makin Meyakinkan 25 Ibid., h. 158-160. Keberadaannya. Jakarta: Ufuk Publishing House, 2011, h. 26 Dahuri, 2014, loc.cit, dalam Tim Ahli Sknas Djokowi, 189-229 2014, loc.cit.

172 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 membawa Indonesia menjadi negara maju, Lombok, dan Selat dan lain-lain karena hidup dari dan dengan laut.27 Melalui yang menyediakan koneksi transportasi laut, program Poros Maritim Dunianya, Pemerintah yang merupakan jalur angkutan logistik yang Joko Widodo mempunyai target menjadikan efisien, karena lebih singkat dibandingkan Indonesia naik kelas dari negara dengan tingkat menggunakan rute pelayaran lain, bagi banyak menengah bawah (lower middle income) pada kapal dari berbagai negara.36 Itulah sebabnya, dewasa ini, dengan penghasilan per kapita upaya Indonesia, negara yang terletak di posisi penduduknya US$ 3.592, ke negara dengan silang dunia ini, dengan membangun aliansi tingkat penghasilan menengah atas (upper kekuatan Indo-Pasifik (Indo-Pacific Power) middle income), dengan pendapatan per kapita menjadi relevan dan juga penting manfaatnya penduduknya mencapai US$ 10.000, pada bagi Indonesia dan negara lain yang memerlukan tahun 2045.28 Dalam tingkat ini, diharapkan, jalur penghubung transportasi dunia yang Indonesia menjadi negara maritim yang maju, efisien ini.37 mandiri, dan kuat, setara dengan Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia, yang terbebas D. Metodologi Penelitian dari perangkap middle income trap, dengan 1. Jenis Penelitian kemampuan pemimpinnya dalam menyusun Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptis- strategi jangka panjang yang komprehensif dan analitis. Tujuannya untuk menghasilkan laporan 29 tepat penelitian yang memberikan penjelaskan Kebijakan Poros Maritim Dunia dibangun komprehensif dan analitis. Pembahasan dan secara realistis dengan menyadari letak hasil penelitian bersifat kajian atau analisis 30 31 geopolitik dan geostrategis Indonesia yang kritis. Adapun pendekatan yang digunakan sangat menguntungkan di antara 2 benua, yakni untuk analisis data adalah pendekatan kualitatif. Benua Asia dan Benua Australia, dan samudera 32 besar, yakni Samudera Pasifik dan Samudera 2. Pengumpulan dan Analisis data Hindia.33 Kepulauan Nusantara (Indonesia) Pengumpulan data dilakukan melalui berada dalam posisi silang, terletak di antara proses wawancara mendalam dengan para selat dan laut penting, yakni Selat Sunda,34 narasumber (informan). Daftar pertanyaan Selat Malaka, Laut Tiongkok Selatan,35 Selat disusun dan diberikan kepada narasumber atau 27 Lihat, ”Poros Maritim Dunia Cegah ‘Middle Income informan, serta digunakan sebagai pedoman Trap’,” Suara Pembaruan, 27 Pebruari 2015, h. A2. wawancara. Pedoman wawancara digunakan 28 Ibid. untuk menggali lebih mendalam informasi 29 Lihat Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktek (edisi 2). Jakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 296-299. dan permasalahan yang ada dalam penelitian 30 Lihat, Supriyatno, 2014, op.cit. ini. Pihak-pihak yang diwawancara sebagai 31 Lihat, Dicky R. Munaf dan Susanto.Geopolitik dan narasumber adalah kantor dinas kelautan, yakni Geostrategi: Keamanan dan Kedaulatan Laut. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gramedia, 2014: 47 et seqq. Untuk secara lebih mendasar, lihat, Joesoef, Daoed. Studi Strategi: Logika Ketahanan dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), serta Badan Pembangunan Nasional. Jakarta, h. 29-37. Keamanan Laut (Bakamla), Kepolisian Air, dan 32 Dahuri, 2014, loc.cit, dalam Tim Ahli Seknas Djokowi, loc. Angkatan Laut, baik di pusat maupun daerah. cit, h. 119-124. Wawancara dengan narasumber asing, yakni 33 Susanto Zuhdi, Nasionalisme, Laut, dan Sejarah.Depok: Komunitas Bambu, 2014. 36 Lihat, Anthony Reid, Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 34 Lihat, lebih jauh lagi, Arysio Santos, The Lost Continent 1450-1680 (Jilid 1). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, Finally Found (cetakan ketujuh) Jakarta: Ufuk Press, 2010, 2014; Juga, Suyono, RP, 2007. Shipping: Pengangkutan h. 533-554. Internasional Ekspor-Impor melalui Laut. Jakarta: PPM. 35 Karena pentingnya, kawasan ini menjadi ajang saling 37 Randall Doyle, The Geopolitical Power Shift in the Indo klaim antarnegara di kawasan, lihat, Hasjim Djalal, Pacific Region: America, Australia, China, and Triangular Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lessons Learned, Diplomacy in the Twenty First century, Lexington Books, Jakarta: The Habibie Center, 2002, h. 38 et seqq. 2013.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 173 diplomat dari kedutaan Tiongkok di Jakarta Tual) berlangsung dari 11-17 Mei 2015. Adapun dan analis asing dari AS, Malaysia, Filipina, dan penelitian lapangan di Kabupaten Merauke Jepang menambah informasi yang dapat digali dilaksanakan pada 8-15 Juni 2015. Sementara, untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian lapangan di Saumlaki Kabupaten Data-data dari lapangan diseleksi sesuai Maluku Tenggara Barat dijalankan pada 29 Juni dengan kebutuhan penelitian. Dalam proses sampai 5 Juli 2015. reduksi data ini, cross-check data dilakukan, sehingga data yang tidak valid dan relevan II. TEMUAN PENELITIAN DAN akan diabaikan. Pembahasan masalah dan PEMBAHASAN analisis dilakukan melalui proses diskusi secara Sebagaimana telah tergambar dalam program mendalam, untuk kemudian disusun dalam yang disampaikan dalam kampanye Pilpres laporan dan analisis yang komprehensif dan dan ketika menjalankan pemerintahannya, mendalam. Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur dan penegkaan 3. Lokasi dan Waktu Penelitian hukum dalam prioritas kebijakannya. Karena, Penelitian lapangan dilakukan di wilayah yang pertama menyangkut persoalan fisik yang menjadi tumpuan implementasi kebijakan krusial yang tengah dihadapi negara, sedangkan Poros Maritim Dunia Pemerintah Joko Widodo, yang kedua, terkaia dengan lemahnya kondisi mencakup wilayah barat dan timur Indonesia, Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yaitu Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Maluku, dewasa ini. Kedua permasalahan yang krusial dan Provinsi Papua. Di Provinsi Sumatera dihadapi negara dan bangsa ini tidak dapat Utara, penelitian lapangan dilakukan di Kota dipisahkan, karena sesungguhnya menyangkut Medan dan Kualanangu, sedangkan di Provinsi sarana, fasilitasi, atau alat, dan, satu lagi, orang Papua, penelitian lapangan dilaksanakan di atau faktor manusia yang melakukan atau yang Kabupaten Merauke. Khusus Provinsi Ambon, menjadi kekuatan di belakangnya. Keterlibatan penelitian lapangan dilakukan di 3 kota dan pihak (negara) asing dalam kedua hal tersebut kabupaten kepulauan, yakni Kota Ambon, Kota sangat diperlukan dan menjadi mendalam, Tual Kabupaten Kei Kecil, dan Kota Saumlaki mengingat keterbatasan Indonesia dewasa ini di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Kondisi dalam memenuhinya dengan kekuatan sendiri. di kota, kabupaten dan provinsi tersebut cukup Kelangkaan modal akibat pertumbuhan ekonomi representatif untuk menggambarkan sebagian yang semakin berkurang dan keterbatasan besar permasalahan yang ada di lapangan., kemampuan pemerintah untuk mengembangkan sedangkan Provinsi Maluku dan Provinsi Papua kekuatan Sumber Daya Manusia dari dalam dengan kota dan kabupaten mereka mewakili negeri telah menimbulkan kebutuhan yang besar wilayah Timur Indonesia. Pilihan terhadap terhadap investasi asing dalam pengembangan provinsi dan kabupaten/kota dilakukan kedua sektor tersebut. Sebagai konsekuensinya, berdasarkan pertimbangan eksistensi mereka respons negara lain terhadap kebijakan Poros sebagai provinsi dan kabupaten/kota kepulauan Maritim Dunia yang tengah dimplementasikan dan maritim, yang hidup atau menyandarkan Presiden Joko Widodo dilihat dalam kedua aspek dirinya dari kehidupan laut. utama itu. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015. Kegiatan turun ke lapangan, termasuk A. Respons atas Pembangunan Infrastruktur serangkaian wawancara, dilakukan dalam Lewat penjelasan agenda Poros Maritim rentang waktu April-Juli. Penelitian lapangan Dunianya, yang dilakukan dalam kunjungan pertama di Provinsi Sumatera Utara dilakukan ke mancanegara dan dengan memanfaatkan pada 6-12 April 2015. Sedangkan penelitian berbagai fora internasional, Presiden Joko lapangan kedua di Provinsi Maluku (Ambon- Widodo menuai respons yang antusias negara-

174 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 negara lain, terutama negara-negara besar dari investasi asing, memperoleh sambutan antusias dalam maupun luar kawasan, seperti Tiongkok, Pemerintah Tiongkok. Paling sedikit, tercatat AS, Australia dan lain-lain, dan bahkan dari 8 investor asal Tiongkok yang berminat sesama negara ASEAN. Adapun Tiongkok, menanamkan investasi untuk proyek-proyek Korea Selatan, dan Australia menunjukkan galangan kapal.40 Mereka sudah mendapat izin minat mereka yang tinggi untuk berinvestasi prinsip dan tinggal menindaklanjuti dengan di sektor maritim, dengan nilai investasi menyelesaikan proses dan prosedur lainnya. mencapai 9,34 miliar dolar AS. Terhadap Kemudian, pada Pebruari 2015, pihak pembangunan infrastruktur laut, khususnya Tiongkok telah menyatakan mendukung penuh “tol laut,” Pemerintah Tiongkok telah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus menyatakan komitmennya untuk berinvestasi (KEK) Bitung, terutama dengan infastruktur sebesar 2 milyar dolar AS.38 Dua BUMN pelabuhannya. Tiongkok mendukung Tiongkok telah menandatangani MOU dengan investornya untuk masuk ke Indonesia, sebagai BUMN Indonesia, sebagai hasil kunjungan tindak lanjut kunjungan Menko Ekonomi, Presiden Joko Widodo ke Tiongkok pada Sofyan Djalil, pada akhir tahun 2014. Sementara, 26-27 Maret 2015. Proyek yang ditawarkan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry mencakup pengembangan pelabuhan Sarundajang, mengungkapkan bahwa investor Malahayati, Belawan, Jambi, Tanjung Perak, Tiongkok telah menyiapkan dana sebesar Rp. dan Tanjung Mas. Proyek “tol laut” yang sama 3 trilyun untuk investasinya, terutama untuk telah ditawarkan ke pihak Jepang, namun sektor infrastruktur dan industri maritim.41 hanya Tiongkok yang serius merespon untuk Sebagai bentuk keseriusan, investor Tiongkok menanamkan investasinya di sektor ini. telah meminta penjelasan tentang master plan Pihak Tiongkok ingin mengembangkannya pengembangan KEK Bitung, sebagai salah dengan proyek Jalur Sutera Maritim abad ke- satu dari 13 wilayah yang akan dikembangkan 21 miliknya. Sebaliknya, Jepang menyatakan sebagai pusat pertumbuhan, penopang agenda masih ingin mendalami lebih jauh proyek “tol Poros Maritim Dunia Presiden Joko Widodo. laut” yang ditawarkan itu. Dalam tur keliling Asia Joko Widodo di Pihak swasta Tiongkok telah awal tahun 2015, Pemerintah Tiongkok secara menandatangani kerjasama dengan Pemerintah resmi menyampaikan keinginannya untuk Provinsi Sulawesi Utara. Ini sudah merupakan mendukung pembangunan proyek rel KA, dan kemajuan besar, setelah 2 bulan sebelumnya terutama pembangunan infrastruktur maritim ditandatangani MOU. Perjanjian kerjasama yang Indonesia, di luar tawaran lain untuk proyek ditandatangani itu mencakup pembangunan mercusuar aerospace, yang Tiongkok tengah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, mengembangkannya.42 Di antara berbagai pelabuhan, jalan kereta api, tol, serta pengolahan negara yang telah menyatakan komitmen perikanan dan pertanian. Jumlah investasi yang mereka untuk melakukan investasi dalam akan dikucurkan pihak RRC untuk proyek pengembangan infrastruktur laut Indonesia, pengembangan infrastruktur, terutama laut, seperti pembangunan pelabuhan dan penyediaan selama 10 tahun itu mencapai Rp. 35 triliun.39 berbagai fasilitasnya, termasuk dalam hal Terhadap rencana pembangunan pasokan energi listrik, Tiongkok adalah infrastruktur secara besar-besaran untuk realisasi negara asing yang paling menunjukkan sikap kebijakan Poros Maritim Dunia-nya, Presiden antusiasmenya. Negara ini telah menyatakan Joko Widodo, melalui kunjungan perdananya 40 Keterangan Kepala BKPM, Franky Sibarani, dalam untuk perkenalan dan sekaligus mengundang rapat kerja dengan Komisi VII DPR, lihat “Asing Minati Investasi Maritim,” Kompas, 7 April 2015, h. 18. 38 Dero Iqbal Mahendra,”Tiongkok Investasi US$ 2Miliar di 41 Hadijah Alaydrus dan Farodillah Muqoddam,”Bisnis Proyek Tol Laut,” Media Indonesia, 2 April 2015, h. 1. Indonesia, 7 Februari 2015, h. 9. 39 “Presiden Minta Ada Kelanjutan, Jangan Cuma Komitmen 42 Bloomberg TV, 27 Maret 2015: 19.32. WIB. Kerja Sama,” Kompas, 31 Maret 2015, h. 2.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 175 komitmennya berinvestasi sebesar 2 miliar Tiongkok, karena tugas dan kesiapannya dalam dolar AS untuk proyek “tol laut”.43 Tercatat, 2 menjalankan tugas terkait langsung dengan BUMN asal Tiongkok telah menandatangani kesiapan pemerintah baru Indonesia tersebut MOU dengan BUMN Indonesia. dalam menjamin pengamanan wilayah perairan Sebenarnya, peluang investasi untuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia mengembangkan Pelabuhan Malahayati, yang kaya dengan sumber daya ikan. Ini Belawan, Jambi, Tanjung Perak dan Tanjung artinya, kesiapan Bakamla akan menentukan Mas telah ditawarkan ke Tiongkok dan Jepang, kemampuannya dalam merespon para pelaku namun hanya Tiongkok yang meresponnya kegiatan penangkapan ikan secara ilegal (illegal dengan serius. Minat Tiongkok dilatarbelakangi fishing) yang selama ini banyak dilakukan para oleh niat negeri itu memadukannya dengan nelayan, Anak Buah Kapal (ABK), dan kapal- megaproyek lainnya, yakni pengembangan kapal perusahaan asal Tiongkok. Jalur Sutera Maritim (Maritime Silk Road) Abad Pemerintah negeri itu telah mengajukan ke-21. Kebijakan Tiongkok ini terkait dengan agar proposal Jalur Sutera Maritimnya agar kepentingan pemerintahnya dalam membangun disatukan dalam proyek kerjasama dengan hegemoninya di kawasan Asia Tenggara, Pemerintah Indonesia. Tetapi, seperti melanjutkan apa yang sudah dilakukannya dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Asia- dengan penciptaan Jalan Sutera di masa lalu44 Pasifik Kementerian Luar Ngeerti (Kemlu). Respons yang antusias di meja pertemuan Pemerintah Indonesia sendiri berpandangan belum berarti sikap positif yang siap untuk kedua gagasan itu tidak bisa disatukan begitu direalisasikan dalam wujud Nota Kesepahaman saja, sehingga masih perlu dipelajari lebih jauh.46 (Memorandum of Understanding --MOU) dan Pandangan Indonesia ini didasarkan pada kerjasama lebih jauh secara konkrit. Bahkan, penilaian bahwa letak Indonesia yang strategis dari Pemerintah dan kalangan swasta Tiongkok di persimpangan jalur pelayaran dunia telah pun, yang sejak awal tampak lebih serius, membuatnya bisa mengambil keputusan secara Presiden Joko Widodo masih perlu selalu lebih baik, untuk bisa mengambil manfaat yang mengingatkan dan menagih realisasi komitmen optimal. Oleh karena itu, Indonesia harus dapat mereka berulang-ulang. Sehingga, realisasi mengembangkan berbagai bentuk kerjasama komitmen investasi Tiongkok tetap tampak dengan banyak negara, tanpa harus terikat lambat. Karena, setelah berulangkali dikeluhkan ke satu negara manapun. Dengan demikian, oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal ia tidak akan dikontrol oleh kepentingan (BKPM), realisasi komitmen investasi Tiongkok negara manapun, apalagi negara besar, dalam belum bergerak cepat. Itulah sebabnya, sampai menjalankan dan meraih manfaat dari agenda menjelang paruh kedua tahun 2015, investasi Poros Maritim Dunia-nya. Bagi Pemerintah Joko maritim baru mulai mengalir, dan itupun--sp Widodo, usulan kerjasama maritim masih dapat masih perlahan.45 diperluas, termasuk dengan mengembangkan Dalam hubungannya dengan kebijakan yang sudah lebih dulu ada, ataupun baru sama Poros Maritim Dunia Presiden Jokowi, sekali, seperti IORA dan Indo-Pacific Maritime.47 Pemerintah Tiongkok sangat menaruh Jalur Sutera Maritim Tiongkok48 yang perhatian, sehingga ingin mengetahui kesiapan berlatar belakang (klaim) sejarah, walaupun Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam 46 mengamankan agenda presiden baru. Posisi Direktur Kajian Asia-Pasifik Kemlu RI, dalam seminar internasional “Maritime Security in East Asia” di CSIS Bakamla memperoleh perhatian Pemerintah Jakarta pada 17 Maret 2015: Lihat juga, CFP Luhulima, “Jalur Sutra Maritim,” Kompas, ” 10 Desember 2014, h. 7. 43 “Presiden Minta Ada Kelanjutan, Jangan Cuma Komitmen 47 Doyle, 2013, op.cit. Kerjasama” Kompas, 31 Maret 2015, h. 2. 48 Wawancara dengan Wang Sheng, Sekretaris Pertama, 44 Lihat, J. Rickleft, 2013, op.cit. Kepala Seksi Politik Kedubes RRC di Indonesia, di CSIS 45 “Investasi Maritim Mulai Mengalir,” Kompas, 25 Juni Jakarta pada tanggal 17 Maret 2015. 2015, h. 1.

176 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 dimodifikasi di sana-sini, disesuaikan dengan Pelabuhan Merauke adalah akses laut, dan kepentingan pragmatis Tiongkok dewasa ini, sekaligus dermaga akhir atau paling timur sempat mengundang kritik dari pihak Indonesia.49 Kepulauan Indonesia (NKRI), yang bersama- Dengan sikapnya ini, Pemerintah Tiongkok sama Pelabuhan Saumlaki,52 merupakan bagian berupaya mencari manfaat dari setiap kebijakan dari pulau-pulau terdepan, yang berbatasan yang diintroduksi Pemerintah Indonesia, langsung dengan negara lain, yakni PNG dan sejauh tidak merugikannya. Namun, ketika Australia. tampak merugikannya, Pemerintah Tiongkok Kota Saumlaki bahkan berhadapan memperlihatkan sikap resistensinya, termasuk langsung dengan Kota Darwin Australia, yang terhadap tindakan penembakan/pembakaran jika bicara konektifitas dan ‘tol laut’, harus dan penenggelaman kapal. Sikap itu ditunjukkan juga tersambungkan dengan wilayah-wilayah dengan langkah pihak Kedubes Tiongkok di NKRI lainnya. Jika tidak, kedaulatan NKRI mempertanyakan, bahwa yang kebanyakan dalam jangka panjang sulit terjaga dan rawan ditemukan melakukan kegiatan illegal fishing adalah terancam, karena posisi Saumlaki lebih dekat nelayan-nelayan Tiongkok yang menggunakan dan semakin banyak berhubungan dengan kapal-kapal berbendera Indonesia50 negara besar dan tetangga Indonesia di Terpisah dari sikap di atas, sikap Pemerintah kawasan, yakni Australia. Sementara, wilayah Tiongkok antusias sekali mau membantu perairannya, Laut Arafura, sangat kaya dengan Pemerintah Joko Widodo, termasuk Bakamla, SDA ikan, yang menjadi incaran kapal-kapal untuk mendorong pengembangan kerjasama asing pelaku illegal fishing, bahkan, yang jarak maritimnya, dengan menawarkan bantuan satelit negaranya sangat jauh dengan Indonesia, International Tiongkok Aerospace Technology. seperti Tiongkok. Selain itu, armada kapal asing, Satelit itu rencananya mau dipasang di Bangka termasuk kapal-kapal selam AS dan Australia, dan Belitung untuk kegiatan memantau cuaca selama ini diketahui lalu-lalang di bawah laut dan membantu penangkapan ikan di wilayah Kepulauan Indonesia, baik melalui Samudera tersebut. Bahkan, Pemerintah Tiongkok telah Pasifik maupun Hindia.53 Sehingga, proyek menawarkan paket bantuan sebesar 40 milyar “tol laut” dengan pembangunan konektifitas dolar AS kepada Indonesia untuk merealisasikan yang tanggung-tanggung, yang masih disertai agenda Jalur Sutera Maritim-nya sentralisasi birokrasi, tidak efektif untuk Dalam masalah konektifitas, pembangunan mengurangi biaya transportasi, termasuk untuk dan pengembangan pelabuhan sebenarnya ijin penangkapan ikan, yang akan membuat tidak boleh terbatas di 24 tempat yang sudah segalanya menjadi mahal.54 ditetapkan. Ini maknanya, pemerintah pusat Respons Australia sendiri sejauh ini, sejak tidak boleh lupa terhadap pentingnya pula kebijakan Poros Maritim Dunia Presiden Joko pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Widodo diluncurkan, tidak bersifat reaktif, Merauke, Saumlaki, dan pulau-pulau lainnya, apalagi bernada negatif. Kerjasama bisa apalagi terluar, selain Sorong.51 Karena, 52 Wawancara dengan Asisten Bidang Pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, sekaligus Pelaksana 49 Seperti dikemukakan oleh Direktur Kajian Asia-Pasifik Tugas (PLT) Dinas Kelautan dan Perikanan, Bpk. Utha Kemlu RI, dalam seminar internasional “Maritime Security Kabalmay, di Ruang Kerja Asisten Bidang Pembangunan in East Asia” di CSIS Jakarta pada tanggal 17 Maret 2015. Kabupaten Maluku Tenggara Barat, di Kota Saumlaki, 50 Wawancara dengan Wang Sheng, Sekretaris Pertama, pada tanggal 1 Juli 2015. Kepala Seksi Politik Kedubes RRC di Indonesia, di CSIS 53 Lihat, Poltak Partogi Nainggolan, Masalah Keamanan Jakarta pada tanggal 17 Maret 2015. Maritim di Kawasan, Jakarta: Azza Grafika, 2014 51 Wawancara dengan Kol. (laut) Bayu, Asisten Operasi 54 Wawancara dengan Nuryanto, nelayan Merauke, di Lantamal XI, Merauke, di Mako Lantamal XI, Kabupaten pelabuhan Merauke, Propinsi Papua, pada 11 Juni Merauke, di Kota Merauke, Propinsi Papua, pada 12 Juni 2015. Lihat kembali, Tridoyo Kusumastanto, Kebijakan 2015. Wawancara dengan Asisten Hukum Lantamal Tatakelola Kelautan Indonesia. Bogor: IPB, 2010; RP, XI, di Mako Lantamal XI Kabupaten Merauke, di Kota Suyono, Shipping: Pengangkutan Internasional Ekspor-Impor Merauke, pada tanggal 12 Juni 2015. melalui Laut. Jakarta: PPM, 2007.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 177 dikembangkan lebih jauh, terutama di wilayah dolar AS untuk membantu program kemaritiman pulau-pulau terdepan, yang berhadapan Indonesia, terutama mengawasi penangkapan ikan langsung dengannya. Kota Saumlaki di Pulau secara ilegal. Sebelum ini, Pemerintah AS telah Yamdena di Kabupaten Maluku Tenggara menyalurkan dana sebesar 35 juta dolar AS untuk sangat potensial bisa mengambil manfaat dari program kemaritiman Indonesia. Pemerintah AS kerjasama semacam ini. Selama ini, Saumlaki menyatakan sangat peduli atas konservasi laut dan wilayah pulau-pulau kecil di sekitarnya Indonesia yang kaya dengan SDA ikan.58 Badan telah dapat menikmati buah kerjasama yang Atmosfer dan Kelautan Nasional AS (NOAA) baik secara tidak langsung, misalnya dari tengah berupaya membantu KKP menyediakan pelaksanaan Sail Banda dan Sail Morotai.55 satelit baru bagi Indonesia, sehingga bisa membantu Dari Amerika Serikat (AS), Homeland memberantas perahu/kapal nelayan asing yang Security Adviser Presiden Obama, di tahun melakukan kegiatan illegal fishing di malam hari. 2014 telah mengunjungi kantor Bakamla untuk Jadi, dapat dilihat, baik Tiongkok sebagai memperoleh kejelasaan mengenai bagaimana negara adidaya baru Pasca-Perang Dingin, pengimplementasian konsep Poros Maritim maupun AS, yang hendak mengembalikan Dunia. Utusan khusus Obama itu telah berdiskusi hegemoninya di kawasan Asia Tenggara, lebih lanjut mengenai lalu-lintas manusia di sama-sama memberikan respons terhadap kawasan, pemberantasan terorisme, dan peran adanya kebutuhan pembangunan infrastruktur Coast Guards (Bakamla) di Indonesia.56 Juga, Indonesia yang krusial. Karena itu, respons kedua Atase Pertahanan AS, disertai 2 profesor peneliti negara, dan juga negara besar lainnya, seperti masalah kelautan, telah mengunjungi kantor Jepang dan Australia, tidak hanya meliputi Bakamla untuk mendiskusikan masalah-masalah bantuan finansial, namun juga yang bersifat keamanan maritim dan kerjasama multilateral fisik atau peralatan dan pengembangan sarana di kawasan. Bersama Jepang, Atase Pertahanan serta SDM pengelolanya. Pemerintah Tiongkok AS itu menawarkan program pelatihan untuk lebih antusias dalam proposal investasinya dan Bakamla, termasuk pembangunan Coast Guards ambisius dalam merealisasinya, sebab didukung Academy, sebagai bagian dalam perekrutan dan secara realistis oleh kapasitas ekonominya yang pengembangan lebih lanjut para kadet Akademi berkembang pesat karena secara konsisten Angkatan Laut.57 didukung pertumbuhan ekonomi yang Pemerintah AS, melalui Dubes Robert tinggi. Sementara, negara-negara lain masih O’Blake, melalui program Indonesia-America menghadapi pertumbuhan ekonomi yang Partnership for Marine and Fisheries Vocational stagnan dan masalah yang semakin kompleks di Education, telah menyerahkan dana sebesar 33 juta kawasan lain akibat keterlibatannya yang kian mendalam di sana. Itulah pula sebabnya, negara 55 Wawancara dengan Asisten Operasi Lanal Saumlaki, di luar Tiongkok yang mempunyai keterbatasan Kapten Pelaut Bernard Iskandar, di Mako Lanal Kota Saumlaki, pada tanggal 30 Juni 2015. ekonomi untuk mebantu, tampak jauh lebih 56 FGD dengan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan sedikit ataupun absen menawarkan proposal dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas dan Deputi mereka untuk pembangunan infrastuktur laut di Bidang Kebijakan dan Strategis Keamanan Laut (Bakamla Indonesia dalam rangka perwujudan kebijakan RI) mengenai “Doktrin Poros Maritim Dunia dan Respons Negara di Kawasan,” diadakan oleh P3DI, Setjen DPR Poros Maritim Dunia Presiden Joko Widodo. pada tanggal 11 Maret 2015 di R. Rapat Kapus P3DI Setjen DPR. B. Respons atas Penegakan Hukum 57 FGD dengan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas dan Deputi Salah satu tantangan dalam mewujudkan Bidang Kebijakan dan Strategis Keamanan Laut (Bakamla Poros Maritim Dunia adalah melakukan penegakan RI) mengenai “Doktrin Poros Maritim Dunia dan Respons hukum secara tegas terhadap pelanggaran di Negara di Kawasan,” diadakan oleh P3DI, Setjen DPR pada tanggal 11 Maret 2015 di R. Rapat Kapus P3DI 58 Lihat,”AS Siap Bantu Pemberantasan Pencurian Ikan di Setjen DPR. Indonesia,” Kompas, 21 Januari 2015, h. 17.

178 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 wilayah perairan Indonesia. Terkait ini, Menteri Keputusan Pengadilan Perikanan Ambon KKP, Susi Pudjiastuti telah mengeluarkan kebijakan tersebut telah membuat kemarahan Menteri membakar dan menenggelamkan kapal-kapal KKP Susi Pudjiastuti, sehingga ia Susi yang telah disita pengadilan dan kasusnya telah Pudjiastuti melakukan banding dan mengancam inkracht, atau terbukti melakukan illegal fishing. menenggelamkannya, karena begitu besarnya Pada 5 Desember 2014, TNI-AL menenggelamkan kerugian negara yang diitumbulkannya. Sebab, 3 kapal Viet Nam yang terbukti melakukan illegal selain telah mematikan VMS (Vessel Monitoring fishing di perairan Natuna. Pada hari yang sama, System) dan AIS (Automatic Identification System), Polisi Air RI menenggelamkan 3 kapal Filipina di dan tidak memilki SLO (Surat Laik Operasi), perairan Talaud. Kemudian, pada 21 Desember kapal asal Tiongkok kedapatan mencuri 15 ton 2014, Kapal Century-4 dengan ukuran 250 GT hiu jenis lonjor atau lanjaman, dan ikan hiu martil dan Century-7 asal Thailand berbendera Papua yang dilindungi, serta 800.658 kg ikan campuran Nugini dengan ukuran 200 GT ditenggelamkan di dan 100.044 kg udang.62 Kasus kapal Hai Fa perairan Ambon, karena telah melakukan kegiatan yang belum ditenggelamkan ini mengikuti proses serupa di perairan Arafuru. Penenggelaman kapal- pengadilan kapal-kapal Tiongkok berbendera kapal asal Malaysia, Filipina, Thailand. dan Viet Indonesia yang sudah lebih dulu ditangkap dan Nam itu diperkirakan telah menyebabkan kerugian diadili, yaitu Sino 36, Sino 26, Sino 15, Sino lebih 2 miliar dolar AS setahun di pihak-pihak yang 33, Sino 35, Sino 27, yang telah ditangkap KRI berkepentingan di negara-negara tersebut.59 Abdul Halim Perdanakusuma-355 di perairan Selanjutnya, pada 27 Desember 2014, kapal Arafura pada Oktober 2014.63 berbendera Panama (!), Hai Fa, berbobot 4.306 Dalam berita yang disiarkan pemerintah gross ton (GT), atau yang terbesar selama ini terlibat pada 12 Maret 2015, 3 kapal milik Filipina dalam illegal fishing, milik warga negara Tiongkok, telah diledakkan dan ditenggelamkan di Pulau telah ditangkap KRI John Lie-358 di perairan Buaya, di wilayah perairan Sorong.64 Tindakan pelabuhan Wanam, Merauke, Papua. Sayangnya, keras tidak hanya ditunjukkan kepada para kapal ini, sekalipun telah dinyatakan bersalah, nelayan asal Filipina, Thailand, dan Viet Nam, hanya dikenakan denda Rp. 200 juta subsider 6 namun juga para nelayan asal Malaysia. Sebab, bulan penjara, pada sidang Maret 2015. Pengamat berdasarkan catatan Kemlu RI, dari sebanyak asing60 mencurigai ada persetujuan yang telah dibuat 544 nelayan asing yang telah ditangkap akibat antara Pemerintah Tiongkok dan Indonesia yang illegal fishing pada 16 dan 17 Nopember 2014 mengijinkan kapal-kapal Tiongkok menangkap ikan di perairan Kalimantan, sebagian besar adalah diperairan dekat Papua. sehingga pengadilan telah warga Malaysia, dan sisanya warga Filipina, menjatuhkan hukuman yang begitu ringan, lepas yang masih ada hubungannya dengan kelompok dari kenyataan selama ini yang menunjukkan buruk etnik pelaut nomaden Bajo.65 Tindakan dan korupnya kinerja pengadilan Indonesia. Menteri 62 Lihat, Ariyani,ibid; “Di Darat, Hai Fa Malah Selamat, ibid. KKP Susi Pudjiastuti sendiri telah membantah Lihat juga,”Putusan Hai Fa Dikuatkan,” Kompas, 6 Mei adanya kerjasama ataupun sikap koperatif terhadap 2015, h. 18. kapal-kapal pelaku kegiatan illegal fishing asal 63 Efri Ritonga,”Cina Bergantung pada Ikan Indonesia,” Koran Tiongkok. Persoalannya adalah buruknya integritas Tempo, 15 April 2015, h. 4. Dalam wawancara dengan Kol. 61 (laut) Bayu, Asisten Operasi, dan juga dengan Asisten para penegak hukum di Indonesia. Hukum Lantamal XI, di Mako Lantamal XI, Kabupaten Merauke, di Kota Merauke, Propinsi Papua, pada 12 Juni 2015, terkuak kalau kapal-kapal itu hanya dimanfaatkan 59 Nani Afrida,”Illegal Fishing: Susi torpedoes Navy over para “bandar” ikan asal China dan Thailand, atau sekadar Chinese vessel,” , February 26, 2015, h. 1. pasang bendera merah putih untuk mendukung kepentingan 60 Wawancara dengan Prof. Ann Marie-Murphy, pengajar kegiatan illegal fishing asing. Pengusaha besar perikanan hubungan internasional dari Colombia University dan Seton- nasional Indonesia asal Jakarta hanya ambil fee saja. Hall University, Maryland, di Jakarta, pada tanggal 5 Mei 2015. 64 Jak TV live, 12 Maret 2015, h. 20.00-22.00. 61 Lihat, RR Ariyani,”Susi Ngotot Tenggelamkan Hai Fa,” 65 Lihat,”Keberatan Malaysia Diabaikan,” Republika, 28 Koran Tempo, 20 April 2015: 20; “Di Darat, Hai Fa Malah Nopember 2015, h. 2. Selamat,” Majalah Tempo, 5 April 2015, h. 100-102.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 179 tegas untuk memusnahkan kapal asing yang Aceh 1 kapal. Sedangkan aparat TNI-AL telah terbukti melakukan illegal fishing, terus melakukan penenggelaman 22 kapal di perairan dilakukan. Terhadap kapal pencuri ikan asal Ranai, Kepulauan Riau. Keseluruhan kapal itu Malaysia, pada 20 Maret 2015, 2 kapal telah pemiliknya berasal dari Thailand, Viet Nam, diledakkan di depan dermaga Polisi Air Polda Filipina, dan Tiongkok. Kalimantan Timur.66 Menurut diplomat utama Kemlu, Arif Menurut pihak AL, di fora internasional, Havas Oegroseno,70 walaupun sikap Pemerintah dalam beberapa kesempatan mereka RI sangat anti illegal fishing, namun ada celah- menyampaikan visi pemerintahan baru celah hukum yang bisa disalahgunakan Indonesia itu, ada juga kalangan pemerintahan para pelaku dari berbagai negara, termasuk di negara asing yang tidak terkejut dengan apa melalui pemanfaatan ketentuan investasi di yang sudah dimplementasikan Menteri KKP sektor perikanan, selain tumpang-tindihnya Susi Pudjiastuti di perairan Indonesia. Karena, pengaturan mengenai sektor kelautan, dan apa yang dilakukan pemerintah negara lain, mental korup aparat71 di balik keluarnya justru ada yang lebih keras lagi, termasuk dengan perijinan. Sehingga logis, complaint terhadap tindakan pemotongan (scrapping) kapal oleh aksi pembakaran dan penenggelaman kapal AL Malaysia terhadap kapal-kapal pelaku illegal oleh Pemerintah RI berdatangan dari negara fishing di wilayahnya.67 Bahkan, dalam beberapa tetangga ASEAN dan juga dari luar kawasan, kasus sebelum ini, tindakan Pemerintah seperti Tiongkok. Mereka menyampaikan sikap Australia lebih keras lagi, dengan membakar dan protes melalui surat resmi dalam bentuk Nota menenggelamkan kapal pelakunya, tanpa peduli Diplomatik ke Kemlu. Reaksi ini tidak muncul dengan nasib orang-orang di dalamnya para di media massa, karena disampaikan dengan nelayan dan nakhoda kapal dipaksa keluar dari surat yang berkategori rahasia (classified). Pihak kapal dan berenang mencari selamat masing- Kemlu juga telah membalas Nota Diplomatik masing.68 Bedanya kebijakan pembakaran dan tersebut dengan cara yang sama, dengan penenggelaman kapal di Australia dengan di menjelaskan persoalannya. Negara-negara Indonesia, di Indonesia, proses penembakan/ seperti Tiongkok, Thailand, Viet Nam, dan pembakaran dan penenggelaman kapal-kapal Filipina, pemerintah mereka bersikap sangat dilakukan dengan mengundang para wartawan, mempertanyakan dan memprotes sikap baru untuk memperoleh publisitas yang luas. Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Tindakan tegas yang kian keras ditunjukkan Widodo dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti, yang oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti –pada 20 dinilai sangat berlebihan itu. Reaksi Pemerintah Mei 2015, di Hari Kebangkitan Nasional, Malaysia tidak sekeras keempat negara di atas, dengan meledakkan 41 kapal asing yang telah karena jumlah nelayannya jauh lebih sedikit, selesai tuntas proses pengadilannya.69 Kapal- 70 kapal itu ditenggelamkan di beberapa perairan Wawancara dengan Arif Havas Oegroseno, diplomat utama dan ahli hukum laut Kemlu, di Kemlu pada 2 oleh aparat KKP, TNI-AL, PSDKP (Pengawas Maret 2015. Lihat juga, Arif Havas Oegroseno, “Dialogue Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) dan and Cooperation in Maritime Security of ASEAN and lain-lain. Aparat PSDKP telah melakukan ASEAN Regional Forum,” Department of Foreign Affairs penenggelaman 19 kapal, dengan rincian: di of Republic of Indonesia, 2014. 71 Seperti dijelaskan Laksmana Muda (purn) Mangindaan, perairan , Kalimantan Barat, 6 kapal; Ketua Forum Kajian Maritim, dalam seminar nasional Bitung, Sulawesi Utara, 11 kapal; Belawan, “Penanggulangan Maritime Transnational Organized Crimes Sumatera Utara, 1 kapal, dan di perairan Menuju Visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Dunia,” di Kemlu pada tanggal 2 Maret 2015, korupsi 66 Kompas TV, 20 Maret 2015, h. 20.50. adalah salah satu dari 4 kejahatan terbesar di sektor 67 Ibid. kelautan, di luar armed robbery, yang juga berlangsung di 68 Ibid. wilayah perairan Indonesia, sebagaimana yang dilaporkan 69 “41 Kapal Asing Ditenggelamkan,” Kompas, 21 Mei 2015, pula olehMaritime Crime Programme, 2014. Annual h. 1. Report. UNODC.

180 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 termasuk yang melakukan kegiatan illegal nota protes dengan pengiriman Nota fishing.72 Diplomatik kepada Kemlu. Pihak Tiongkok Secara realistis, Pemerintah Tiongkok telah mempertanyakan tindakan Pemerintah sangat aktif melakukan pembelaan hukum dan RI itu mengingat posisinya sebagai flag state. diplomasi terhadap nelayan asal negerinya. Pihak Tiongkok bahkan telah mempertanyakan Sementara, Pemerintah Filipina dikatakan kebijakan Pemeritah RI karena akan berdampak sebagai yang aktif dengan perlindungan lebih lebih lanjut terhadap kapal-kapal terhadap ABK-nya hanya melalui upaya dan para nelayan asal negerinya, jika tidak diplomasi.73 Akibat keputusan pengadilan yang memberhentikan segala kegiatan mereka yang kontradiktif dengan semangat Menteri Susi dinilai melanggar hukum di wilayah perairan Pudjiastuti dalam memerangi kasus-kasus illegal Indonesia. fishing, kalangan diplomat asing sempat menilai Yang lebih tampak mengada-ada adalah Menteri KKP Susi Pudjiastuti telah bertindak upaya pihak Kedubes Tiongkok untuk diskriminatif, tidak berani mengambil tindakan mengaitkannya dengan prospek investasinya keras yang sama terhadap kapal-kapal besar yang begitu besar di Indonesia, dalam Tiongkok., kecuali terhadap kapal-kapal kecil mendukung pembangunan proyek-proyek (di bawah 100-2000 GT, dan bahkan 20 GT) infrastruktur Poros Maritim Dunia Pemerintah asal negara kecil, tetangga Indonesia.74 Joko Widodo, yang menurutnya perlu Namun, oleh koleganya sesama menteri, yaitu diprioritaskan ketimbang kasus kapal-kapal Ignasius Jonan, Menteri Transportasi, kebijakan nelayan Tiongkok yang telah tertangkap dan yang tegas terhadap kapal-kapal asing pelanggar terbukti melakukan kegiatan illegal fishing, yang kedaulatan Indonesia juga diperlihatkan. Dalam harus dihukum itu. Sikap ini seperti hendak 2 minggu pertama bulan Maret 2015,, terdapat mencari pemaaf atau menghindari tudingan 4 kapal Singapura yang diproses pengadilan, kesalahan. Lagi pula dalam studi lapangan, karena kedapatan tanpa dokumen saat berlayar di bukannya belum pernah ditemukan kasus perairan Batam ketika kembali ke negaranya.75 pelanggaran yang dilakukan nelayan Tiongkok, seperti dalam kasus yang berhasil ditangkap C. Implikasinya terhadap Sikap Tiongkok aparat keamanan laut KKP, tetapi kemudian Terhadap keputusan penembakan atau dibebaskan, karena ancaman serangan kapal pembakaran dan penenggelaman kapal-kapal AL Tiongkok yang datang kemudian, akibat asal negerinya, Tiongkok telah mengajukan terlambatnya kapal TNI-AL membantu.76 Namun, di luar itu, dikatakan pihak Kedubes 72 Wawancara dengan pengamat hubungan internasional Tiongkok, mereka dapat memahami keputusan dan masalah-masalah kemaritiman asal Malaysia, Sumathy Permal, Peneliti Senior pada Center for Maritime Security Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan Presiden Joko and Diplomacy, Maritime Institute of Malaysia (MIMA), Widodo yang tegas tersebut, sebab bagi mereka, di CSIS Jakarta pada tanggal 17 Maret 2015. itu hak Indonesia yang memiliki kedaualatan 73 Wawancara dengan Komandan Badan Keamanan Laut atas wilayah perairannya. Pemerintah Tiongkok (Bakamla) Propinsi Maluku, di Hotel Amaris, Ambon, Propinsi Maluku, pada tanggal 11 Mei 2015. sendiri harus menghormati kedaulatan wilayah 74 Lihat, “Gebrakan Susi Diledek ”para Dubes,” , Indonesia ini.77 4 Maret 2015, h. 6. Pihak asing, mendengar adanya Laporan media mengungkapkan pihak rumour, bahwa ada persetujuan yang telah dibuat antara Tiongkok pernah datang ke KBRI Beijing Pemerintah China dan Indonesia, yang memberikan konsesi bagi kapal-kapal China untuk melakukan meminta discreet negotiation. Upaya silent diplomacy penangakapan ikan di dekat perairan Papua. Lihat, 76 Wawancara dengan Prof. Ann Marie-Murphy, pengajar M. Iqbal,”14 Kapal Pencuri Ikan China Kabur, Karena TNI hubungan internasional dari Colombia University dan telat Datang, Ini Kata Menhan,” detik.com, 12 Desember Seton-Hall University, Maryland, di Jakarta, pada tanggal 2012. 77 5 Mei 2015. Wawancara dengan Wang Sheng, Sekretaris Pertama, 75 Fadli.”Govt promises stern measures against illegal foreign Kepala Seksi Politik Kedubes RRC di Indonesia, di CSIS vessels, the Jakarta Post, March 14, 2015, h. 5. Jakarta pada tanggal 17 Maret 2015.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 181 Pemerintah Tiongkok ini ditolak mentah- KBRI Beijing dan Sekretaris Fungsi Ekonomi mentah Menteri Susi, karena kasusnya sudah pada 16 Pebruari 2015 menyatakan kerugian ditangani oleh pengadilan, dan ia ingin kasus itu yang dialami negaranya sebesar 130 juta dolar ditangani secara transparan.78 Pejabat di KKP AS, di antaranya yang diakibatkan keputusan mengungkapkan bahwa pengirim surat tersebut (moratorium) Menteri Susi pada Nopember adalah pihak Kedubes Tiongkok di Jakarta, yang 2014, yang menghentikan ijin operasi kapal- tujuan suratnya adalah KKP. Adapun isi surat kapal ikan eks asing.82 Juga, dinyatakan terdapat itu meminta agar Kapal Hai Fa dan kapal-kapal kerugian sebesar 50 juta dolar AS yang dialami Tiongkok lainnya yang tertangkap dalam kasus Tiongkok akibat ditahannya 24 ribu ton ikan yang illegal fishing tidak ditenggelamkan. tidak bisa dikirim ke Tiongkok, akibat kebijakan Gagal melancarkan discreet negotiation, Menteri Susi yang melarang penggunaan pukat Menteri Pertanian Tiongkok yang mengurus hela dan pukat tarik. Sementara, menurut pihak persoalan kelautan negara itu, mencoba Tiongkok, nilai investasi perusahaan Tiongkok mengupayakan pendekatan ke aktor non- di Indonesia sejak tahun 2007 mencapai 620 juta negara, yakni pengusaha Indonesia, Tommy dolar AS, yang antara lain untuk membangun Winata, yang sangat berpengaruh dan selama ini basis perikanan dan kapal penangkap ikan, yang berkongsi dengan perusahaan-perusahaan dan merupakan mayoritas kapal dengan alat tangkap.83 kapal-kapal atau ABK asal Tiongkok. Dalam Menteri KKP Susi Pudjiastuti membantah hal ini, utusan atau tim khusus Pemerintah keterangan pemerintah dan pengusaha Tiongkok Tiongkok menemui Tommy Winata di Jakarta, itu, dengan mengatakan banyak kapal Tiongkok agar bisa dipertemukan dengan Menteri Susi, telah mengambil hasil laut Indonesia secara ilegal, sekaligus melobi agar kapal-kapal mereka yang misalnya dengan menangkap ikan tanpa izin dan ditangkap tidak ditenggelamkan. Jadi, dalam menggunakan alat tangkap terlarang, yakni jenis merespon kebijakan Pemerintah Indonesia, trawl (pukat harimau) yang merusak lingkungan Pemerintah Tiongkok telah mengupayakan dan telah dilarang secara internasional.84 Senada kombinasi diplomasi dengan aktor negara dan dengan itu, Sekjen Kementerian Kelautan, Sjarief non-negara.79 Namun, upaya ini gagal, karena Widjaya, meragukan kerugian yang diungkapkan pengusaha Indonesia itu mendukung kebijakan Tiongkok. Ia lebih jauh mempertanyakan, Menteri KKP Susi Pudjiastuti.80 kontribusi kapal-kapal ikan Tiongkok terhadap Pemerintah Tiongkok sendiri tidak jujur penerimaan Indonesia, baik penerimaan bukan dengan keterangan atau pengakuannya, baik pajak, maupun dalam bentuk setoran pajak.85 yang diperlihatkan pihak Kedubesnya di Jakarta Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional maupun pemerintahnya di Beijing, ataupun juga mengritik, seharusnya Tiongkok menghargai pihak pengusahanya. Pengusaha mereka terlebih aturan yang diterapkan di Indonesia, dan tidak mengklaim menderita kerugian sampai 180 juta boleh berbuat seenaknya atas nama investasinya dolar AS, sekitar Rp. 2,33 trilyun.81 Demikian di Indonesia, seperti pembelaan terhadap pula, Deputi Dirjen Perikanan Kementerian kepentingan negerinya yang disampaikan pejabat Peertanian Tiongkok, Cui Lifeng, ketika Kedubesnya di Jakarta.86 Indonesia sendiri, jika mengundang Minister Counsellor Ekonomi tunduk pada tekanan Tiongkok, akan mengalami kerugian sampai 10 miliar dolar AS, selain jika 78 Lihat, ”Menteri Susi Tolak Lobi Bebaskan Kapal,” Tempo. co, 26 Pebruari 2015. Lihat juga, “Kasus Kapal Haifa: Cina 82 Ibid. Disebut Ajak Negosiasi,” Koran Tempo, 15 April 2015, h. 1. 83 Ibid. 79 Tentang implementasi diplomasi oleh aktor yang beragam, 84 ”Menteri Susi Tolak Lobi Bebaskan Kapal,” Tempo.co.id, lihat Ranny Emilia, Praktek Diplomasi. Jakara: Baduose 26 Pebruari 2015. Media, 2013. 85 Ibid. 80 Lihat, “Ditolak Susi, Utusan Cina Temui Tomy Winata,” 86 Lihat kembali, wawancara dengan Wang Sheng, Sekretaris Tempo.co, 23 Februari 2015. Pertama, Kepala Seksi Politik Kedubes RRC di Indonesia, 81 Ariyani, RR.”Buntut Kebijakan Menteri Susi: Cina Klaim di CSIS Jakarta pada tanggal 17 Maret 2015. Merugi Rp. 2 Triliun,” Koran Tempo, 16 April 2015, h. 5.

182 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 tidak menerapakan aturan pelarangan tersebut, dari nelayannya yang paling banyak tertangkap, akan mengalami kesulitan bersaing dengan tetapi dikemukakan, mereka tidak nyaman negara-negara eksportir perikanan lainnya. dengan tindakan keras aparat Indonesia.89 Sikap Tiongkok yang terus asertif terhadap Tindakan yang diambil Pemerintah Indonesia Pemerintah Joko Widodo, khususnya kebijakan selama ini di perairan dinilai diskriminatif, Menteri Susi, diperlihatkan oleh Menlunya, karena tidak berani melakukan hal yang sama Hong Lei. Ia secara langsung menyampaikan terhadap kapal berbendera Tiongkok, yang keprihatinan yang serius negaranya setelah telah tertangkap dan terbukti melakukan pada 20 Mei 2015, pada Hari Kebangkitan pelanggaran serupa. Penilaian Viet Nam ini tidak Nasional, Menteri Susi kembali memerintahkan sepenuhnya benar, karena, kecuali untuk kasus pembakaran/penembakan, dan penenggelaman kapal Hai Fa, terhadap kapal berbendera dan kapal, yang melibatkan 1 kapalnya, “Gui Xei Yu nelayan Tiongkok yang lain, yang telah terbukti 12661,” dengan bobot 300 GT, yang telah ditahan melakukan pelanggaran di perairan Indonesia, dan diproses pengadilan sejak (20 Juni) 2009.87 Ini Pemerintah Indonesia telah menujukkan sikap merupakan penenggelaman kapal asal Tiongkok dan tindakan yang sama. pertama oleh Indonesia setelah gagal dengan Sementara itu, Pemerintah Filipina kapal “Hai Fa” di atas. termasuk negara yang telah mengirimkan Nota Diplomatik mempertanyakan kasus D. Implikasinya terhadap Sikap Negara Lain penembakan/pembakaran dan penenggelaman Anggota ASEAN, Viet Nam, setelah atas kapal-kapalnya, serta penangkapan atas banyak kapal dan nelayannya ditangkap nelayan-nelayannya, yang telah dituding akibat kegiatan illegal fishing, memperlihatkan melakukan kegiatan illegal fishing di wilayah reaksinya terhadap sikap Pemerintah Joko hukum Indonesia. Secara khusus, Filipina Widodo yang keras seperti tercermin dalam menuding Indonesia telah melakukan langkah Mneteri KKP Susi PUdjiastuti. Negeri pelanggaran ketentuan UNCLOS90 akibat itu telah mengutus Ketua Partai Komunis-nya kebijakannya yang dinilai berlebihan tersebut. ke Indonesia menemui pihak yang berwenang Hal ini wajar, sebab nelayan Filipina juga untuk meminta penjelasan terhadap kebijakan termasuk yang banyak tertangkap dengan kapal Pemerintah RI itu. Sebenarnya, kedatangan mereka ataupun menggunakan kapal lain, utusan penting Pemerintah Viet Nam itu termasuk yang berbendera Indonesia. untuk mengupayakan pembebasan bagi para Dibandingkan dengan negara-negara nelayannya yang ditangkap akibat kegiatan ASEAN lain, respons yang diperlihatkan melawan hukum di perairan Indonesia. Pemerintah Filipina terhadap agenda Poros Perlu diungkapkan di sini, ada Nota Maritim Dunia-nya Presiden Joko Widodo Diplomatik dari Hanoi yang disampaikan ke sangat konstruktif. Dapat dikatakan, tidak Kemlu, berisi seruan pembebasan bagi para ditemukan reaksi atau protes atas kebijakan nelayan mereka yang ditangkap, lepas dari pemerintah baru Indonesia yang keras di sektor permasalahan hukum yang telah mereka maritime, terkait dengan penenggelaman kapal lakukan.88 Walaupun tidak ada sikap protes atas para pelaku illegal fishing. Presiden Aquino keras Pemerintah Viet Nam dan reaksi keras bahkan menyambut baik kesepakatan (MOU) khusus untuk memerangi bersama pencurian 87 Tama Salim.”Susi goes after Chinese boats,” The Jakarta Post, May 23, 2015, h. 1. 89 Seperti diungkapkan salah satu ahli dari lembaga riset 88 Penjelasan Bakamla dalam FGD di P3DI dengan Deputi pemerintahnya, Dr. Nguyen Nam Duong, Deputi Dirjen Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan di Lembaga Kebijakan Luar Negeri dan Studi Strategis Kementerian PPN/Bappenas dan Deputi Bidang Kebijakan Akademi Diplomasi Viet Nam, dalam wawancara di CSIS, dan Strategis Keamanan Laut (Bakamla RI) mengenai Jakarta, pada tanggal 17 Maret 2015. “Doktrin Poros Maritim Dunia dan Respons Negara di 90 Lihat kembali, United Nations Convention on the Law of the Kawasan,” di P3DI, Setjen DPR pada tanggal 11 Maret 2015. Sea. Jakarta: Dewan Kelautan Indonesia, 2010.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 183 ikan, yang tidak terlaporkan, di bawah sebuah Pemerintah Thailand lalu mengakui sejumlah Komisi Bersama Filipina-Indonesia. Begitu nelayannya terlibat dalam kegiatan penangkapan pula, Aquino menyampaikan tawaran kepada ikan secara ilegal di perairan Indonesia, dan para pengusaha Filipina untuk menanamkan berkomitmen untuk menyelesaikannya. Bahkan, modal mereka di sektor perikanan dan maritim mereka juga berkomitmen untuk menghukum Indonesia.91 perusahaan-perusahaan perikanan mereka yang Reaksi negatif datang dari Thailand. Praporn tidak benar. Lebih jauh lagi, dalam penjelasan Ekouru, Ketua Asosiasi Perikanan Provinsi kepada Menko Maritim, Indroyono Soesilo, Songkhla, Thailand, yang mengungkapkan, Pemerintah Thailand berkomitmen untuk terdapat sekitar 300 kapal Thailand yang memasang VHS di 7.000 kapal miliknya untuk mencari ikan di Indonesia sebelum keputusan dapat memantau pergerakan kapal-kapal itu.94 moratorium dikeluarkan Menteri Susi.92 Mereka berjanji mengawasi lebih ketat lagi kapal Nelayan Thailand enggan dipersalahkan dalam ikan mereka sambil menandatangani sebuah kasus tudingan kegiatan illegal fishing yang perjanjian kerjasama untuk memerangi illegal dituduhkan kepada mereka. Sebab, menurut fishing. mereka, yang terjadi di lapangan, mereka Dari negeri jiran, ketika kebijakan menggunakan nama-nama Indonesia di kapal- penenggelaman kapal illegal fishing baru kapal mereka, karena itu praktek yang lazim, dijalankan Pemerintah Indonesia, Menlu dengan menggunakan jasa broker yang mengurus Malaysia, Datuk Seri Anifah Aman, mengaku perizinan, dengan membayar sejumlah uang. keberatan dengan kebijakan tersebut.95 Petinggi Begitu pula, saat tertangkap, mereka diperas Malaysia pun menyesalkan ditangkapnya oleh aparat keamanan Indonesia, dengan ratusan nelayan asal negerinya, karena ini tudingan diarahkan kepada TNI-AL, Polisi dianggap melanggar kesepakatan kedua negara Air, dan KKP, yang menyebabkan keuntungan dalam memulangkan nelayan yang tertangkap mereka menjadi sedikit. Mereka membayar melanggar wilayah perairan masing-masing. lewat orang-orang yang sudah ditentukan Tetapi, tampaknya Menlu Malaysia itu lupa broker, yang masuk jaringan mereka.93 bahwa kesepakatan berlaku hanya di wilayah Namun, Pemerintah Thailand dan yang berstatus masih abu-abu, atau belum jelas Pemerintah Indonesia sepakat membentuk milik siapa. Kelompok Kerja untuk mengatasi masalah Sikap yang lebih lunak diperlihatkan Kedubes serius illegal fishing ini. Langkah Presiden Joko Malaysia di Jakarta, yang secara diplomatis Widodo dan PM Prayut Chan-O-Cha untuk menyatakan menghormati tindakan Pemerintah memberantas penangkapan ikan secara ilegal itu Indonesia yang melakukan penembakan atau tercapai dalam pertemuan bilateral di tengah- pembakaran dan penenggelaman kapal-kapal tengah pelaksanaan Konperensi Asia Afrika yang telah terbukti di pengadilan melakukan (KAA) pada 23 April 2015. Dalam kesepakatan kegiatan illegal fishing.96 PN Najib sendiri, dalam ini, kedua negara juga setuju untuk memberikan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo akses hukum bagi ABK masing-masing negara, dalam kunjungannya keliling ASEAN, sepakat yang dituduh terlibat dalam kasus illegal fishing. menyatakan bahwa para nelayan di wilayah sengketa harus ditangkap, dan mereka yang 91 “Joko Widodo-Aquino Sepakat Perangi Narkoba dan telah melanggar masuk ke dalam perairan Pencurian Ikan,” Koran Tempo, 10 Pebruari 2105, h. 6. 92 “Praporn Ekoulu: Ada Broker yang Mengurus,” Majalah negara lain harus menghadapi tindakan Tempo, 1 Maret 2015, h. 72. 93 Keterangan ini kemudian dibantah Kadispen TNI- 94 “RI dan Thailand Bentuk Pokja Berantas “Illegal Fishing,” AL, Laksmana Pertama Manahan Simorangkir, yang Suara Pembaruan, 24 April 2015, h. B3. mengatakan, bisa saja oknum di Thailand dan Indonesia 95 “Keberatan Malaysia Diabaikan,” Republika, 28 Nopember yang mengaku aparat yang meminta uang pada mereka. 2015, h. 2. Lihat, “Praporn Ekoulu: Ada Broker yang Mengurus,” 96 Kompas TV, 12 Maret 2015, h. 20.49. Majalah Tempo, 1 Maret 2015, h. 72.

184 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 hukum.97 Sikap ini merepresentasikan secara ini pula yang tidak akan berkontestasi, apalagi resmi sikap Pemerintah Malaysia terhadap berupaya menghambat realisasi agenda Poros Pemerintah Joko Widodo dalam penegakan Maritim Dunia Indonesia. hukum di laut, sebagai bagian dari upaya Upaya penegakan hukum di perairan mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Indonesia, yang menggunakan pendekatan Dunia. Menyadari lebih sedikitnya jumlah bergaya celebrities, telah mengundang sensasi nelayan di Malaysia dibandingkan dengan yang luas dari media massa dan menimbulkan di Indonesia, sementara negara itu tengah hiruk-pikuk di lapangan dan dalam hubungan menghadapi menipisnya persediaan ikan, yang antarnegara. Langkah ini akan cenderung bisa saja semakin buruk kondisinya akibat menimbulkan kompleksitas baru, yang malah kebijakan moratorium penangkapan ikan oleh akan menyulitkan upaya penegakan hukum pihak asing dan penenggelaman kapal-kapal selanjutnya. Agar tidak menimbulkan keriuhan pelaku illegal fishing, Dubes Malaysia di Jakarta dan kompleksitas baru, perlu koordinasi yang telah menyampaikan keinginan negerinya untuk baik antara para pemangku kepentingan dalam meningkatkan impor ikan dari Indonesia.98 melakukan penegakan hukum atas pelanggaran yang terjadi di wilayah perairan Indonesia, demi III. PENUTUP suksesnya realisasi agenda Poros Maritim Dunia. A. Kesimpulan Hal ini penting, misalnya, dengan adanya upaya Respons berbagai negara di kawasan Asia Kemlu untuk dapat membuat semacam aide Tenggara terhadap implementasi agenda memoire, sehingga dapat menjelaskan dengan Poros Maritim Dunia Presiden Joko Widodo baik kepada dunia internasional, khususnya tampak beragam, namun tidak memperlihatkan negara yang tersangkut masalah pelanggaran perbedaan yang signifikan di antara mereka. hukum di wilayah perairan Indonesia, mengenai Mereka bersikap antusias menyambut proposal persoalan yang terjadi terkait dengan kegiatan proyek-proyek infrastruktur maritim yang illegal fishing yang telah dilakukan kapal-kapal menawarkan manfaat dan dapat memberi eks negara mereka. Dengan demikian, posisi keuntungan yang besar, sepertinya halnya Pemerintah Indonesia tidak mudah disudutkan, sikap Tiongkok, walaupun tetap berhati- seolah-olah telah melakukan pelanggaran hati dalam realisasi komitmen dan dukungan hukum internasional. Padahal, realitas hukum mereka kemudian. Sikap yang berbeda, yang yang telah terjadi di lapangan, justru sebaliknya. mempertanyakan dan mengritik, muncul, Sehingga, negara lain yang terlibat masalah, ketika Pemerintah Joko Widodo bersikap tegas tidak bersikap reaktif, apalagi asertif, terhadap dan keras, seperti dalam kebijakan Menteri langkah Pemerintah Indonesia. KKP Susi Pudjiastuti, dalam penegakan hukum Kebijakan tegas, yang, walaupun masih atas para pelaku illegal fishing asal negeri mereka dalam koridor hukum, sering disamakan dengan masing-masing. Hal ini wajar, mengingat keras, yang telah dilancarkan Pemerintah penegakan hukum yang dilancarkan negara Joko Widodo, terutama Menteri Susi, dalam yang dirugikan berarti adalah kerugian bagi memerangi berbagai bentuk kegiatan illegal negara yang selama ini menikmati bisnis ilegal fishing, walaupun semula telah menimbulkan mereka. Sebaliknya, negara yang tidak terlibat pertanyaan dan juga kritik, diakui dapat dalam aksi ini, dan yang tidak tergantngsp dari memunculkan kepercayaan dan menumbuhkan bisnis ilegal di laut ini, mudah menyadari dan sikap optimisme dunia internasional terhadap mengoreksi langsung kesalahannya. Negara masa depan industri perikanan Indonesia. Kemudian, yang terpenting adalah, kelestarian 97 “Joko Widodo dan Najib Tunjuk Juru Runding Selesaikan sumber daya ikan Indonesia dapat terjaga dengan Sengketa Perbatasan,” Suara Pembaruan, 7-8 Pebruari baik, bersamaan dengan dilaksanakannya upaya 2015, h. A9. 98 penegakan hukum yang tegas, dan peningkatan Ibid.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 185 kehadiran kapal-kapal dan aparat pengawas Bakamla di lapangan. di lapangan. Agar keputusan moratorium Kemudian, para diplomat Kemlu perlu penangkapan ikan oleh kapal-kapal asing memahami masalah-masalah teknis pelayaran dapat berjalan baik, dan selanjutnya nelayan internasionalsp dan perkembangan teknologi tradisional atau lokal dapat berperan optimal, informasi yang digunakan di lapangan, selain serta kelestarian ikan terjaga, pemberian ijin mengenai masalah hukum laut internasional. bagi mereka untuk bisa menangkap ikan dengan Sehingga, dapat terbangun persepsi yang sama kapal-kapal dan alat tangkap yang lebih layak, mengenai bentuk-bentuk pelanggaran hukum sebaiknya bisa diberikan. Bahkan, sebaiknya, di wilayah perairan Indonesia. Sementara ijin menangkap ikan bagi kapal-kapal berukuran itu, pemangku kepentingan lain dalam kecil, di bawah 5 GT, yang dimiliki nelayan kecil pembuatan kebijakan nasional, DPR, perlu dan lokal pada umumnya, dan penangkapan segera menetapkan Komisi Maritim, yang akan ikan sejauh di wilayah perairan di bawah 4 menjadi mitra kerja Bakamla. Dengan demikian, mil laut, bisa dikembalikan ke pemerintah Bakamla dapat memiliki mitra kerja yang tepat kabupaten. Ini semata untuk menggairahkan untuk menjelaskan permasalahan instansinya kehidupan sektor perikanan daerah setempat dan juga masalah-masalah yang dihadapi dalam (lokal) dan para nelayan mereka. menjalankan tugas pokok dan fungsi mereka Upaya penegakan hukum terhadap (tupoksi) di lapangan. berbagai bentuk kegiatan illegal fishing itu sendiri harus dilakukan secara terkoordinasi. B. Rekomendasi Untuk itu, peran institusi Bakamla yang telah Dengan kebijakan yang kondusif, agenda dijamin dengan UU sejak tahun 2014, untuk Poris Maritim Dunia akan memperoleh dukungan menjalankan fungsi sebagai Coast Guard, yang yang kuat dari rakyat, khususnya nelayan, diakui oleh hukum internasional, seharusnya sebagai salah satu pemangku kepentingan didukung, dan jangan lagi dipersoalkan. utama. Sebaliknya, aturan pencegahan melalui Sebab, jika tidak, ini akan menimbulkan debat UU harus diperkuat, dengan pengenaan sanksi kembali di lapangan tentang institusi mana pidana dan perdata yang jauh lebih berat, yang berwenang di lapangan (perairan) dalam tidak cukup lagi hanya dengan denda Rp. menangkap para pelanggar hukum, selain TNI- 200 juta atau pidana ringan untuk pelanggar AL. Sebagai konsekuensinya pula, Pemerintah besar, bagi para pelaku kegiatan illegal fishing. Joko Widodo harus membantu Bakamla Secara khusus, ketentuan perijinan pun harus Wilayah Timur (Satgas III), yang berkedudukan diperbaiki, dengan mensyaratkan perolehan di Ambon, untuk memiliki kantor dan sekaligus izin harus dari wilayah (tujuan) penangkapan dermaga yang permanen dan kondusif dalam ikan dimaksud, bukan dari KKP pusat (Jakarta) menjalankan tugasnya, selain perlu dibantu ataupun Kantor Dinasnya di propinsi atau dengan upaya melengkapinya dengan kapal- tempat yang berbeda. kapal canggih dengan dukungan logistik Pengaturan perijinan dalam ketentuan dan SDM yang memadai. .Sebab, tugas dan per-UU-an yang sudah baik seharusnya tanggung jawab mereka begitu penting dan berat dipertahankan, dan, sebaliknya, pengaturan untuk dapat menjaga dan melindungi wilayah baru yang tidak kondusif dengan kebijakan timur Indonesia, terutama Propinsi Kepulauan Menteri KKP Susi Pudjiastuti harus dihentikan Maluku, dan juga Sulawesi Tengah, khususnya atau batalkan, khususnya pemberlakuan UU Wakatobi, yang kaya dengan SDA ikan dan mengenai kewenangan pemerintahan daerah alamnya, yang selama ini menjadi incaran dan perikanan terbaru. Tanpa itu, upaya pelanggaran hukum pihak asing. Realisasi Poros mengurus perijinan akan menjadi mahal, dan Maritim Dunia Presiden Joko Widodo sulit tidak mendukung dalam menciptakan kondisi dilakukan tanpa dukungan penguatan peran yang kondusif bagi nelayan pasca-moratorium

186 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 penangkapan ikan oleh kapal-kapal asing. Arysio Santos, 2010. Atlantis: The Lost Continent Karena, ongkos mengurus surat perijinan Finally Found (cetakan ketujuh) Jakarta: menangakap ikan bagi para nelayan dari pulau- Ufuk Press, pulau kecil, apalagi terluar, ke (ibukota) propinsi Barry Buzan and Ole W’ver 2004. Regions menjadi sangat mahal, mengingat dibutuhkan and Powers: The Structure of International biaya transportasi dengan pesawat udara yang Security. Cambridge: Cambridge University tinggi. Sementara, upaya menghidupkan kembali Press, 2004. budaya maritim membutuhkan komitmen dan dukungan pemerintah pusat di lapangan, dalam Daoed Joesoef, 2014. Studi Strategi: Logika bentuk berbagai kebijakan yang kondusif. Ketahanan dan Pembangunan Nasional. Selanjutnya, untuk terus mendukung sikap Jakarta: Kompas. tegas Pemerintah Indonesia ketika berhadapan Dicky R. Munaf dan Susanto, 2014.Geopolitik dengan negara-negara lain yang kapal-kapal dan dan Geostrategi: Keamanan dan Kedaulatan nelayan mereka banyak melakukan pelanggaran Laut. Jakarta: Gramedia. di perairan Indonesia, Pemerintah Joko Widodo Elizabeth C. Economy and Michael Levi, perlu memperkuat implementasi politik luar- 2014. All Means Necessary: How Tiongkok’s negeri yang bebas dan aktif. Sikap kemandirian Resource Quest Is Changing the World. pemerintah dalam mengambil keputusan tetap Oxford: Oxford University Press. harus diperlihatkan ketika berhubungan dengan pemerintah negara lain walaupun investasi Geoff Dyer. The Contest of the Century. Knopf, asing dewasa ini dan di masa depan semakin 2013. banyak mengalir ke Indonesia. Sebaliknya, Hans J. Morgenthau, 1948. Politics among ketergantungan ekonomi kepada pemerintah Nations: The Struggle for Power and Peace negara sumber investasi harus dihindarkan, Michigan: The University of Michigan, AA karena dapat membuat posisi tawar Indonesia Knopf. menjadi lemah. Hasjim Djalal, 2002. Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lessons Learned. Jakarta: The Habibie Center. BIBLIOGRAFI Helmy Yahya dan Reinhard R. Tawas, 2014. Pengeliling Bumi Indonesia Adalah Orang Indonesia: Enrique MalukuJakarta: Ufuk Publishing House. Buku: I Made Andi Arsana, 2007. Batas Maritim Ahmad Y Samantho dan Oman Abdurahman Antar-Negara. Yogyakarta: Gadjah Mada et., 2011. Peradaban Atlantis Nusantara: University Press. Berbagai Penemuan Spektakuler yang Makin Ismantoro Dwi Yuwono, 2014. Janji-janji Joko Meyakinkan Keberadaannya. Jakarta: Ufuk Widodo-JK. Jakarta: Media Pressindo. Publishing House. Kresno Buntoro, 2012. Alur Laut Kepulauan Aleksius Jemadu, 2012. Politik Global dalam Teori Indonesia (ALKI): Prospek dan Kendala. dan Praktek (edisi 2). Jakarta: Graha Ilmu. Jakarta: Seskoal, 2012. Amarulla Octavian, 2012. Militer dan Globalisasi Ludiro Madu et. al. (eds.), 2010. Mengelola (cetakan kedua). Jakarta: UI Press. Perbatasan Indonesia di Dunia Tanpa Batas: Anthony Reid, 2014. Asia Tenggara dalam Kurun Isu, Permasalahan, dan Pilihan Kebijakan. Niaga 1450-1680 (Jilid 1). Jakarta: Yayasan Yogyakarta: Graha Ilmu. Pustaka Obor

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 187 Makmur Supriyatno, 2014. Tentang Ilmu Pertahanan. Tridoyo Kusumastanto, 2010. Kebijakan Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Tatakelola Kelautan Indonesia. Bogor: IPB. Maritime Crime Programme, 2014. Annual United Nations Convention on the Law of the Sea. Report. UNODC. Jakarta: Dewan Kelautan Indonesia, 2010. Marsetio, 2014. Sea Power Indonesia. Jakarta: William H. Overholt, 2008. Asia, America, and Universitas Pertahanan. the Transformation of Geopolitics. Cambridge Michael E. Brown (ed.), 2003. Grave New World: University Press. Security Challenges in the 21st Century.Washington D.C.: Georgetown University Press. Jurnal/Makalah: Michael Umbas (ed.), 2014. Solusi Joko Widodo. Arif Havas Oegroseno, 2014. “Dialogue and Jakarta: Gramedia. Cooperation in Maritime Security of ASEAN and ASEAN Regional Forum,” Ooi Kee Beng and Ding Choo Ming (eds.), Jakarta: Department of Foreign Affairs of 2007. Continent, Coast, Ocean: Dynamics Republic of Indonesia. of Regionalism in Eastern Asia. Singapore: ISEAS. “Bakamla dan Poros Maritim Dunia Dunia,” makalah disampaikan dalam FGD di P3DI Poltak Partogi Nainggolan, 2014, Masalah Setjen DPR, pada 11 Maret 2015. Keamanan Maritim di Kawasan. Jakarta: Azza Grafika, 2014. Makmur Keliat 2009. “Keamanan Maritim dan Implikasinya bagi Indonesia,” Jurnal Ilmu ______, 2012. The Indonesian Military Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 13, No. 1, Juli Response to Reform in democratic Transition: 2009: 111-129. A Comparative Analysis of Three Civilian Regimes 1998-2004. Jakarta: Azza Grafika. “Visi Poros Maritim Dunia: Konsep, Kebijakan dan Tantangan,” makalah disampaikan Randall Doyle, 2013. The Geopolitical Power dalam FGD dengan P3DI Setjen DPR, 11 Shift in the Indo Pacific Region: America, Maret 2015, Jakarta: Direktur Pertahanan Australia, China, and Triangular Diplomacy Keamanan, 2015. in the Twenty First century. Lexington Books. Bahan-bahan Seminar Nasional Ranny Emilia. 2013. Praktek Diplomasi. Jakara: “Penanggulangan Maritime Transnational Baduose Media. Organized Crimes Menuju Visi Indonesia Rickleft, J, 2013. Sejarah Asia Tenggara. Jakarta: sebagai Poros Maritim Dunia Dunia.” Komunitas Bambu. Kementerian Luar Negeri, 2 Maret 2015. Salim, 2014. Kodrat Maritim Nusantara: Catatan Bahan-bahan Seminar Internasional “Maritime Strategis Kemaritiman. Jakarta: Yogyakarta: Security in East Asia,” CSIS, 17 Maret Leutika Prio. 2015. Susanto Zuhdi, 2014. Nasionalisme, Laut, dan Sejarah. Depok: Komunitas Bambu. Surat Kabar dan Majalah: Suyono, RP, 2007. Shipping: Pengangkutan Internasional Alaydrus Hadijah dan Farodillah Muqoddam,” Ekspor-Impor melalui Laut. Jakarta: PPM. Bisnis Indonesia, 7 Pebruari 2015: 9. The Future of the Seas in East Asia: Forging A “Asing Minati Investasi Maritim,” Kompas, 7 Common Maritime Future for ASEAN and April 2015: 18. Japan. Jakarta: CSIS, 2015. “AS Siap Bantu Pemberantasan Pencurian Ikan Tim Ahli Serknas Jokowi, 2014. Jalan di Indonesia,” Kompas, 21 Januari 2015: 17. Kemandirian Bangsa., Jakarta: Gramedia.

188 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015 CPF. Luhulima. “Jalur Sutra Maritim,” Kompas, “Putusan Hai Fa Dikuatkan,” Kompas, 6 Mei 10 Desember 2014 2015: 18. Dero Iqbal Mahendra. “Tiongkok Investasi “RI dan Thailand Bentuk Pokja Berantas US$ 2Miliar di Proyek Tol Laut,” Media “Illegal Fishing,” Suara Pembaruan, 24 April Indonesia, 2 April 2015: 1. 2015: B3. “Di Darat, Hai Fa Malah Selamat,” Majalah RR. Ariyani. ”Buntut Kebijakan Menteri Susi: Tempo, 5 April 2015: 100-102. Cina Klaim Merugi Rp. 2 Triliun,” Koran “Ditolak Susi, Utusan Cina Temui Tomy Tempo, 16 April 2015: 5. Winata,” Tempo.co,id. 23 Februari 2015. ______“Susi Ngotot Tenggelamkan Hai Fadli. “Govt promises stern measures against Fa,” Koran Tempo, 20 April 2015: 20 illegal foreign vessels, the Jakarta Post, Tama Salim. “Susi goes after Chinese boats,” March 14, 2015: 5 The Jakarta Post, May 23, 2015: 1. “Gebrakan Susi Diledek para Dubes,” Suara “41 Kapal Asing Ditenggelamkan,” Kompas, 21 Karya, 4 Maret 2015: 6. Mei 2015: 1. “Investasi Maritim Mulai Mengalir,” Kompas, 25 Juni 2015: 1. Wawancara: “Joko Widodo-Aquino Sepakat Perangi Wawancara dengan Arif Havas Oegroseno, Narkoba dan Pencurian Ikan,” Koran diplomat utama dan ahli hukum laut Tempo, 10 Pebruari 2105: 6. Kemlu, di Kemlu pada 2 Maret 2015. “Joko Widodo dan Najib Tunjuk Juru Runding Wawancara dengan Rizal Sukma, Direktur Selesaikan Sengketa Perbatasan,” Suara Eksekutif CSIS, di CSIS Jakarta pada 17 Maret 2015. Pembaruan, 7-8 Pebruari 2015: A9. “Kasus Kapal Haifa: Cina Disebut Ajak Wawancara dengan pengamat hubungan Negosiasi,” Koran Tempo, 15 April 2015: 1. internasional dan masalah-masalah kemaritiman asal Malaysia, Sumathy “Keberatan Malaysia Diabaikan,” Republika, 28 Permal, Peneliti Senior pada Center Nopember 2015: 2. Kompas, 3 Maret 2015: 6. for Maritime Security and Diplomacy, M. Iqbal. “14 Kapal Pencuri Ikan China Maritime Institute of Malaysia (MIMA), di Kabur, Karena TNI telat Datang, Ini Kata CSIS Jakarta pada 17 Maret 2015. Menhan,” detik.com, 12 Desember 2012. Wawancara dengan Dr. Nguyen Nam Duong, “Menteri Susi Tolak Lobi Bebaskan Kapal,” Deputi Dirjen di Lembaga Kebijakan Tempo.co.id., 26 Pebruari 2015. Luar Negeri dan Studi Strategis Akademi “Nawa Cita, 9 Agenda Prioritas Jokowi-JK,” Diplomasi Viet Nam, di CSIS, Jakarta, pada Kompas.com, 21 Mei 2104. 17 Maret 2015. “Poros Maritim Dunia Cegah ‘Middle Income Wawancara dengan Wang Sheng, Sekretaris Trap’,” Suara Pembaruan, 27 Pebruari 2015: Pertama, Kepala Seksi Politik Kedubes A2. RRC di Indonesia, di CSIS Jakarta pada 17 Maret 2015. “Praporn Ekoulu: Ada Broker yang Mengurus,” Majalah Tempo, 1 Maret 2015: 72 Wawancara dengan Komandan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Propinsi “Presiden Minta Ada Kelanjutan, Jangan Cuma Maluku, di Hote Amaris, Ambon, Propinsi Komitmen Kerja Sama,” Kompas, 31 Maret Maluku, pada 11 Mei 2015. 2015: 2.

Poltak Partogi Nainggolan: Kebijakan Poros Maritim Dunia Joko Widodo 189 Wawancara dengan Kol. (laut) Bayu, Asisten Wawancara dengan Komandan Badan Operasi Lantamal XI, Merauke, di Mako Keamanan Laut (Bakamla) Propinsi Lantamal XI, Kabupaten Merauke, di Kota Maluku, di Hotel Amaris, Ambon, Propinsi Merauke, Propinsi Papua, pada 12 Juni Maluku, pada 11 Mei 2015. 2015. Wawancara dengan Asisten Hukum Lantamal Focus Group Discussions: XI, di Mako Lantamal XI Kabupaten FGD dengan Deputi Bidang Politik, Hukum, Merauke, di Kota Merauke, pada 12 Juni Pertahanan dan Keamanan Kementerian 2015. PPN/Bappenas dan Deputi Bidang Wawancara dengan Asisten Bidang Kebijakan dan Strategis Keamanan Laut Pembangunan Kabupaten Maluku (Bakamla RI) mengenai “Doktrin Poros Tenggara Barat, sekaligus Pelaksana Tugas Maritim Dunia dan Respons Negara di (PLT) Dinas Kelautan dan Perikanan, Bpk. Kawasan,” diadakan oleh P3DI, Setjen Utha Kabalmay, di Ruang Kerja Asisten DPR pada 11 Maret 2015 di R. Rapat Kapus Bidang Pembangunan Kabupaten Maluku P3DI Setjen DPR. Tenggara Barat, di Kota Saumlaki, pada 1 FGD dengan Deputi Bidang Politik, Hukum, Juli 2015. Pertahanan dan Keamanan Kementerian Wawancara dengan Nuryanto, nelayan PPN/Bappenas dan Deputi Bidang Merauke, di pelabuhan Merauke, Propinsi Kebijakan dan Strategis Keamanan Laut Papua, pada 11 Juni 2015. (Bakamla RI) mengenai “Doktrin Poros Maritim Dunia dan Respons Negara di Wawancara dengan Asisten Operasi Lanal Kawasan,” diadakan oleh P3DI, Setjen Saumlaki, Kapten Pelaut Bernard Iskandar, DPR pada 11 Maret 2015 di R. Rapat Kapus di Mako Lanal Kota Saumlaki, pada 30 Juni P3DI Setjen DPR. 2015. Wawancara dengan Prof. Ann Marie-Murphy, pengajar hubungan internasional dari Colombia University dan Seton-Hall University, Maryland, di Jakarta, pada 5 Mei 2015.

190 Politica Vol. 6 No. 2 Agustus 2015