library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

PENYAJIAN DATA

A. Geografis Korea Selatan

Semenanjung Korea terletak pada Ujung Timur Benua Asia,

berbatasan dengan China dan Russia disebelah utaranya. Sedangkan

disebalah timurnya berbatasan dengan Jepang. Semenanjung Korea

panjangnya terukur sebesar 1000 Km2 dari utara ke selatan. Dengan

total luas sebesar 223,273 Km2 dengan terbagi 100,140Km2 untuk

Korea Selatan dan Korea Utara sebesar 123,133 Km2.1 Negara dengan

kepadatan penduduk sekitar 51.687.681 juta penduduk, Korea selatan

menempati posisi 28 terbesar di Dunia.2 Ibukota Negara Korea Selatan

berada di Seoul, sekaligus merupakan kota terpadat di Korea Selatan.

Mata uang yang berlaku di Korea Selatan yaitu WON Korea.

Gambar 2.1 Peta Korea Selatan

Sumber: http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-15289563

23 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Korea Selatan terbagi atas 1 kota spesial (Teukbyeolsi), 6 kota

metropolitan (Gwangyeoksi), 8 provinsi (d0), 1 spesial provinsi yang

bisa mengatur kebutuhannya sendiri. 1 kota spesial yaitu Seoul,

kemudian 6 kota metropolitan meliputi Kota Metropolitan Busan, Kota

Metropolitan Daegu, Kota Metropolitan Incheon, Kota Metropolitan

Gwangju, Kota Metropolitan Daejeon, Kota Metropolitan Ulsan.

Adapun 9 provinsi yang terdapat di Korea Selatan yaitu meliputi

Provinsi Gyeonggi, Provinsi Gangwon, Provinsi Chungcheong Utara,

Provinsi Chungcheong Selatan, Provinsi Jeolla Utara, Provinsi Jeolla

Selatan, Provinsi Gyeongsang Utara, Provinsi Gyeongsang, Provinsi

Jeju. Masyarakat Korea Selatan menyebut negara mereka sebagai han

guk yang berarti Land of the Han atau tanahnya Para Han yang mana

Han di sini berarti great atau leader.3

Korea Selatan memiliki iklim benua dengan empat musim yaitu

musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Musim

semi terjadi setiap akhir bulan Maret sampai dengan awal bulan Mei

diawal tahun. Kemudian dilanjutkan dengan masim panas yang

dimulai sejak bulan Juni sampai dengan bulan Agustus yang

merupakan puncak dari musim panas yang terjadi pada pertengahan

tahun. Sedangkan musim gugur dimulai pada bulan September hingga

dan berakhir pada bulan November. Setelah musim gugur berakhir

dilanjutkan dengan musim dingin yang dimulai pada bulan Desember

24 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sampai dengan bulan Februari dengan titik paling dingin berada pada

bulan Januari yang terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun baru.4

Presiden Korea Selatan saat ini bernama Moon Jae-in yang

terpilih pada bulan Mei 2017 menggantikan Presiden Park Geun-hye

karena skandal yang melibatkan dirinya.5 Istana Kepresidenan Korea

Selatan bernama House atau dalam bahasa koreanya diartikan

Cheong Wa Dae yang artinya Paviliun yang ubinnya berwarna biru”

maka daripada itu kenapa istana kepresidenan di Korea Selatan

dinamakan dengan Blue House.6 Bentuk pemerintahan di Korea

Selatan adalah republik presidensial. Dimana Presiden dipilih

langsung oleh rakyat dengan jabatan 5 tahun sebagai kepala negara

dan perdana menteri menjalankan sebagai kepala pemerintahan. Lagu

kebangsaan Korea Selatan yaitu .

Lembaga legislatif Korea Selatan merupakan Majelis Nasional

yang bersifat unikameral yang biasa disebut Kuk Hoe yang terdiri dari

300 kursi dengan 246 anggota dipilih secara langsung di konsituensi

kursi tunggal dengan suara mayoritas sederhana sedangkan 54 kursi

sisanya dipilih secara langsung pada satu konstituensi nasional dengan

suara perwakilan proporsional. Tiap-tiap anggota legislatif tersebut

memiliki masa tugas selama 4 tahun.7

Lembaga yudikatif Korea Selatan terdiri dari Mahkamah Agung

dan Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Agung Korea Selatan terdiri

dari seorang hakim kepala dan 13 orang hakim , sedangkan Mahkamah

25 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Konstitusinya terdiri dari seorang kepala pengadilan dan 8 orang

hakim.

Kemudian dalam bendera negara Korea Selatan atau dalam

8 bahasa koreanya Taegugki memiliki pengertian sebagai berikut:

Gambar 2.2 Bendera Korea Selatan

Sumber: Flag of South Korea https://www.britannica.com/topic/flag-of-South-Korea

1. Garis yang posisinya di sebelah kiri pojok atas yang

memiliki garis 3 lurus memiliki pengertian sebagai

surga.

2. Garis yang posisinya di sebelah kanan pojok atas yang

memiliki garis 3 yang di kanan dan kirinya memiliki

garis putus mempunyai pengertian sebagai air.

3. Garis yang posisinya di sebalah kiri pojok bawah yang

memiliki garis 3 yang ditengahnya memiliki garis

putus mempunyai arti sebagai api.

26 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Garis yang posisinya di sebelah pojok kanan bawah

yang memilik garis 3 yang terbagai dua mempunyai

arti sebagai bumi.

5. Kemudian arti lingkaran yang berada di dalam bendera

adalah yin dan yang atau bisa dikatakan sebagai

penyeimbang antara 4 elemen tersebut.

Awal mula adanya semenanjung Korea berawal dari zaman batu

dimana pada saat itu penduduk menamai Korea sebagai Gojoseon atau

Joseon Lama dengan pendiri yang bernama “Kakek Dangun” yang

dipercaya keturunan dari anak beruang dan raja langit yang bernama

hwanung. Gojoseon menguasai wilayah utara semenanjung Korea dan

juga wilayah besar lainnya yang dikenal sebagai Manchuria. Namun

Gojoseon tidak bertahan lama setelah di taklukan oleh kerajaan Han

pada tahun 108 SM.9 Kemudian sejarah Korea Selatan dilanjutkan

dengan adanya peperangan 3 kerajaan besar pada abad 1 SM sampai

dengan abad ke 7 SM. Dimana kerajaan itu terdiri dari kerjaan

Goguryeo yang menguasai sebelah utara, Kerjaan Baekje disebelah

barat daya, dan Kerajaan Silla disebelah Tenggara. Namun,

peperangan ini kemudian diselesaikan atau disatukan oleh Kerajaan

Silla pada abad 676 M. Keadaan damai ini berlangsung selama 10

Masehi sebelum Kerajaan Goryeo menyerang Kerajaan Silla yang

mengharuskan Kerajaan Silla tunduk kepada Kerajaan Goryeo pada

abad ke 935 M. Terjadi perkembangan yang luar biasa pada

27 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perkembangan ilmu seni dan ilmu pengetahuan selama Kerajaan Silla

berjaya pada saat itu, terutama perkembangan agama Budha,

arsitektur, astronomi, pertanian, dan sastra.10

Kerajaan Goryeo berkuasa selama 470 tahun. Selama berkuasa,

kerajaan ini mengadopsi agama budha sebagai agama nasional dan

selama berkuasa Kerajaan Goryeo menerapkan kebijakan luar negeri

terbuka yang mana dipercayai dari kebijakan luar negeri ini membuat

kerajaan ini dipercayai sebagai kerajaan dimana nama Korea

dilahirkan. Adapun karya seni lainnya yang dihasilkan dari Kerajaan

Goryeo ini yaitu Jikji. Jikji yaitu singkatan dari sebuah judul ” Antologi

Ajaran Zen imam besar agama Buddha” yang dicetak pada tahun 1377,

yang dipercayai pula sebagai buku tertua didunia yang memiliki huruf

cetak bergerak (Moveable Metal Type). Kemudian pada tahun 2001

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization

(UNESCO) memasukan buku tersebut dalam Program Memory of the

World (MOW).11 Setelah 470 tahun berkuasa, Kerajaan Goryeo

akhirnya digantikan oleh Dinasti pada akhir abad ke-14.

Dinasti Juseon menguasai semenanjung Korea selama lebih dari

500 tahun. Dinasti Juseon didirikan oleh Yi-Seong-Gye atau lebih

dikenal sebagai Raja Taejo yang menjabat sebagai General di Kerajaan

Goryeo. Kota kapital Dinasti Juseon adalah di Hanyang atau sekarang

lebih terkenal dengan Seoul. Dinasti ini dalam menjalankan kehidupan

sehari-hari berprinsipkan pada paham konfusianisme. Paham

28 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

konfusianisme adalah pemahaman yang menekankan pada nilai-nilai

tradisi luhur. Pemahaman ini pertama kali dikenalkan oleh

“Confucius” pada abad 5-6 SM di Tiongkok dan akhirnya menyebar ke

12 negara tetangganya seperti Korea Selatan dan Jepang. Kemudian

dalam dinasti ini mengalami sebuah perkembangan budaya yang pesat

ketika dipimpin oleh Raja Sejong cucu dari Raja Taejo dimana pertama

kali huruf “Hangeul” atau huruf alphabet asli dari Korea ditemukan.13

Namun pada akhirnya dinasti ini harus menyerah pada keadaan

dimana dinasti ditaklukan oleh invasi Jepang pada abad tahun 1592-

1598 dan invasi tentara Manchuria pada tahun 1627-1637.14

B. Korpus Data

Dalam menganalisis kebijakan pariwisata halal di Korea,

penulis menggunakan data sekunder dalam mendukung penulisan

skripsi ini. Jurnal yang digunakan sebagai pedoman untuk

menganalisis penulisan skripsi ini adalah Penelitian yang pertama dari

artikel jurnal karangan Aan Jaelani dari Fakultas Syariah dan Ekonomi

Islam, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang berjudul Halal tourism

industry in Indonesia: Potential and prospects. Yang kedua

adalah artikel jurnal dari Mohamed Battour dan Mohd Nazari Ismail

yang berjudul Halal Tourism: Concepts, Practices, Challenges,

and future pada tahun 2016 melalui Elsevier international journal

terkait Tourism Management Perspectives Volume 19, Part B,

Halaman 150-154. Yang ketiga adalah artikel jurnal dari Geetanjali

29 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ramesh Chandra yang berjudul Halal Tourism; A New Goldmine

For Tourism pada tahun 2014 melalui International Journal of

Business Management and Research Volume 4, halaman 45-62. Yang

keempat adalah artikel jurnal dari Battour, Mohamed M. Ismail, Mohd

Nazari. Battor, Moustafa yang berjudul Toward a Halal Tourism

Market pada tahun 2010 melalui Cognizant Communication

Corporation terkait Tourism Analysis Volume 15, number 4, halaman

461-471.

Kemudian buku yang digunakan dalam menganalisis skripsi

penulis ini adalah Tourism planning: an integrated and

sustainable development approach. Buku ini ditulis oleh

Inskeep. E yang mana buku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan

dalam menyediakan pendekatan dan pedoman perencanaan untuk

pengembangan pariwisata terpadu dan berkelanjutan yang responsif

terhadap keinginan dan kebutuhan masyarakat. Adapun buku

tambahan yang dijadikan pedoman bagi penulisan skripsi ini yaitu

buku yang ditulis oleh John Swarbrooke yang berjudul Sustainable

Tourism Management yang ditulis pada tahun 1999. Buku ini

menekankan beberapa pokok bahasan terkait sustainable tourism ,

seperti halnya yang pertama menekankan terkait 3 dimensi dalam

sustainable tourism yang berupa dimensi lingkungan, dimensi

ekonomi, dan dimensi sosial

30 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Sejarah Korean Wave Korea Selatan

Korean wave atau yang lebih dikenal dengan Hallyu merupakan

kebijakan pemerintah Korea Selatan yang menekankan pada promosi

budaya, pariwisata, serta kesenian dari Korea Selatan pada masa

pemerintahan Kim Young-Sam untuk diperkenalkan kepada

masyarakat luas khususnya masyarakat dunia. Pada awal tahun 1990,

dalam tahap untuk melaksanakan kebijakan Hallyu ini, Korea Selatan

menjalin hubungan diplomatik dengan China.15 Hubungan diplomatik

ini menghasilkan kerjasama yang menguntungkan bagi Korea Selatan

dimana tujuan yang ingin dicapai oleh Korea Selatan yaitu

menginginkan budaya Korea dapat dikenal oleh seluruh masyarakat

China. Adapun beberapa Hallyu yang diperkenalkan oleh Korea

Selatan, diantaranya yaitu Hallyu pada tv-Drama, Hallyu pada Korean

Pop Music (K-pop) dan kuliner.

1. Sejarah Hallyu pada Tv-drama

Pada tahun 1997, Korea Selatan pertama kali

memperkenalkan tv-drama ke China. Tv-drama ini diperkenalkan

dari hasil diplomasi yang telah terjalin sejak tahun 1990. Tv-

drama yang diperkenalkan tersebut mendapat banyak sekali

respon positif dari masyarakat China. Salah satu tv-drama yang

pertama kali yang diperkenalkan pada waktu itu yaitu What is

Love. Dari besarnya respon positif dari tv-drama tersebut,

akhirnya menyebar ke negara lain seperti Jepang, Taiwan,

31 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kemudian beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia,

Indonesia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara di Benua

Eropa dan Amerika. Berawal dari berkembangnya tv-drama

tersebut yang hampir menyebar ke seluruh dunia, Korea Selatan

kemudian tidak berhenti disitu saja, Korea Selatan mencoba

mengembangkan tv-drama baru selang beberapa tahun dari tv-

drama What is Love yang berjudul Dae Jang Geum atau lebih

dikenal dengan Jewel in the Palace.

Tv-drama tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun

2003 di Korea Selatan, kemudian merambah ke negara tetangga

yaitu Jepang dan mendapat respon positif dari masyarakat

Jepang. Bahkan tv-drama tersebut tidak hanya mendapatkan

respon positif dari masyarakat di Jepang, melainkan beberapa

wilayah negara lainnya seperti Australia, Asia Tenggara, Eropa,

dan Timur Tengah seperti Iran.16 Hal tersebut kemudian menjadi

acuan Korea Selatan untuk terus mengembangkan tv-drama

berikutnya yang menekankan kepada budaya, wisata, kemudian

hal-hal lainnya untuk diperkenalkan dalam tv-drama tersebut

yang sehingga membuat orang lain tertarik untuk

mempelajarinya, sehingga tujuan dari Hallyu atau Korean Wave

tersebut dapat tercapai dengan baik. Adapun tv-drama yang

berkembang saat ini yang membuat tujuan Hallyu tercapai yaitu

32 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Decendent of the Sun, My Love from the Star, Boys Over

Flowers, Goblin, dan masih banyak lagi.

2. Sejarah Hallyu pada Korean Pop Music

Korean wave tidak hanya berupa tv-drama saja. Korea

Selatan juga mengembangkan Korean Pop Music atau yang lebih

sering dikenal sebagai K-Pop. Pada tahun 1990-an merupakan

momentum penting bagi industri musik di Korea Selatan.

Mengapa demikian, pada tahun tersebut melalui Kim Gun Mo

yang mengeluarkan album Wrongful Meeting terjual lebih dari

2,5 juta keping cd dan dinobatkan sebagai penjualan album

musik terbanyak di Korea Selatan oleh Korean Guinnes Book.17

Pada tahun yang sama, Seo & Boys dan Shin Seunghun

berhasil mencatatkan penjualan 1 juta koping cd di Korea Selatan.

Diantara artis tersebut, yang menjadi Turning Point dari

industri musik di Korea Selatan sehingga dapat dikenal oleh

masyarakat luas yaitu Taiji & Boys yang menyuguhkan musik rap

dan musik tekno dengan perpaduan fashion yang menunjang.18

Walaupun demikian, hal tersebut tidak terlepas dari adanya

agency atau perusahaan yang menerbitkan artis baru seperti S.M

Entertainment yang bisa dikatakan sebagai salah satu agency

tersukses di Korea Selatan. S.M Entertainment terbentuk pada

tahun 1995 dan menjadi pelopor atas terkenalnya industri musik

Korean Pop (K-pop) di dunia. Sebelum adanya S.M

33 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Entertainment, agency atau perusahaan yang menerbitkan artis

baru yang sudah terlebih dulu terbentuk ada YG Entertainment,

DSP Entertainment, JYP Entertainment. Dari agency tersebut

telah melahirkan beberapa artis seperti H.O.T, God, Sech Kies,

S.E.S, dan Fin.K.L. Dan ketiga agency tersebut dikenal sebagai

perusahaan yang pertama kali melahirkan Idol Groups di Korea

Selatan.19

Pada tahun 2001, BoA penyanyi asal Korea mencoba debut

pertama kali dan meluncurkan album pertamanya di Korea yang

berjudul ID;PeaceB. Kemudian pada tahun berikutnya BoA

meluncurkan album keduanya di Jepang yang berjudul Listen to

My Heart yang mampu mencetak rekor penjualan album sebesar

10 juta keping kopi cd yang dinobatkan oleh Oricont Chart

Countless Times dari Jepang sebagai album dengan penjualan

terbanyak pada saat itu.20 Mulailah pada saat itu, agency yang

terdapat di Korea terus mengembangkan idol-idol baru seperti

Wonder Girl, Super Junior, Girl’s Generation (SNSD), 2NE1, dan

masih banyak lagi yang terus bermunculan hingga saat ini. Hal

tersebutlah yang membuat tujuan utama dari kebijakan Hallyu

ini dapat tercapai dengan baik yang dikarenakan banyak orang

didunia ini terpengaruh untuk selalui mengikuti perkembangan

musik K-pop.

34 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Sejarah Hallyu pada Kuliner

Kebijakan Hallyu dalam perkembangan kuliner Korea

Selatan, tidak terlepas dari perannya tv-drama yang

diperkenalkan ke dunia luas. Perkembangan ini mulai terlihat

pada saat tv-drama korea yang berjudul Jewel in the Palace mulai

disiarkan di Korea Selatan pada tahun 2003 dan merambah ke

negara tetangga. Jewel in the Palace merupakan drama yang

menceritakan tentang seorang koki dapur yang bernama Jang-

Geum yang menjadi dokter wanita pertama di Kerajaan Joseon

yang berjuang untuk mempelajari masakan tradisional dan obat-

obatan tradisional.21

Masakan yang diperkenalkan dalam tv-drama tersebut antara

lain kimchi (asinan fermentasi yang berisikan sayur-sayuran dan

campuran daging kecil bisa berupa udang, ikan, atau lainnya),

Yuja-hwache (kue beras yang dikukus yang disajikan dengan labu

dan kacang merah), hangwa (manis-manisan yang berupa buah-

buahan), Galbi-gui (daging yang dipanggang), Yeolgujatang (sup

yang disajikan dalam pot), dan masih banyak lagi.22 Selain tv-

drama Jewel in the Palace adapun tv-drama yang lain yang

mempromosikan makanan khas korea lainnya seperti

Weightlifting Fairy Kim Bok Joo, Oh My Ghostess, Full House.

35 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Pengertian dan Perkembangan Halal Tourism di Korea

Selatan

Pengertian Halal Tourism atau pariwisata halal adalah kebijakan

pariwisata yang menekankan pada nilai dan syariah sesuai dengan

tuntunan ajaran agama Islam. Kebijakan itu meliputi makanan,

perhotelan, wisata religi, dan lainnya.23 Pariwisata halal itu di

antaranya adalah upaya pemerintah pusat dan daerah untuk distribusi

informasi terkait lokasi-lokasi wisata, fasilitas akomodasi dan kuliner

untuk wisatawan muslim yang berasal dari negara dengan penduduk

muslim yang cukup signifikan.

Dalam menerapkan kebijakan pariwisata halal ini, suatu negara

harus bisa memastikan bahwa indikator seperti makanan, perhotelan,

wisata religi, dan hal lainnya harus sesuai dengan tuntunan ajaran

Islam. Hal ini akan menentukan apakah kebijakan pariwasata halal

yang dikeluarkan oleh suatu negara tersebut berhasil atau tidak.

Dengan kata lain kebijakan tersebut dapat dijadikan suatu tolak ukur

untuk menarik wisatawan baik domestik maupun internasional.

Banyak negara saat ini mengembangkan konsep pariwisata halal di

negaranya untuk menarik wisatawan muslim di seluruh belahan dunia.

Salah satu negara yang mengembangkan konsep ini yaitu Korea

Selatan.

36 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Korea Selatan merupakan negara yang terletak di kawasan Asia

Timur. Mayoritas penduduk di Korea Selatan bukanlah beragama

muslim. Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mencoba

untuk menawarkan industri pariwisata halal untuk para wisatawan

mancanegara khususnya wisatawan yang beragama muslim.24

Pariwisata halal yang dikembangkan oleh Korea Selatan lebih dikenal

dengan Muslim-Friendly Korea.

Awal mula pengembangan konsep pariwisata halal ini dimulai

pada tahun 2015 dimana pada tahun tersebut jumlah wisatawan

muslim yang berasal dari beberapa belahan dunia khususnya Asia

Tenggara mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini terlihat

dari perkembangan kunjungan wisatawan asing yang berkunjung ke

Korea Selatan pada tahun pada tahun 2015 jumlah wisatawan muslim

yang berkunjung ke Korea Selatan berjumlah 750.000. Kemudian

ditahun 2016 meningkat sebesar 20% menjadi 900.000 dan pada

tahun 2017 jumlah wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan

sebanyak 1.200.000 wisatawan.25 Jumlah tersebut merupakan jumlah

keseluruhan wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan dari

berbagai belahan dunia.

Jika dilihat lebih spesifik, jumlah kunjungan wisatawan muslim

yang berasal dari Asia Tengara khususnya Indonesia dan Malaysia dari

tahun 2014-2017 adalah sebagai berikut:

37 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 2.1.1 Kunjungan Wisatawan Muslim Asia Tenggara pada Tahun

2014-2017

Jumlah Kunjungan Setiap Tahun

NO Negara 2014 2015 2016 2017

1. Indonesia 108.754 193.590 295.461 230.837

2. Malaysia 221.496 223.350 311.254 307.641

Sumber : Korea Tourism Organization,

Dalam tabel tersebut menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan

yang berasal dari Asia Tenggara khusunya Indonesia dan Malaysia

yang notabennya merupakan negara yang memiliki penganut muslim

terbesar di dunia, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,

meskipun pada tahun 2017 sedikit mengalami penurunan. Pada tahun

2016 merupakan tahun dimana wisatawan yang berasal dari Indonesia

dan Malaysia mencatatkan kedatangan kunjungan tertinggi dimana

Indonesia sebanyak 295.461 wisatawan dan Malaysia sebanyak 311.254

wisatawan. Sebelum adanya kebijakan pariwisata halal di Korea

Selatan, menurut data yang diperoleh kunjungan wisatawan muslim

yang datang ke Korea Selatan pada tahun 2012-2014 adalah sebagai

berikut:

38 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 2.1.2 Kunjungan Wisatawan Muslim Asia Tenggara pada Tahun

2011-2014

Jumlah Kunjungan Setiap Tahun

NO Negara 2011 2012 2013 2014

1. Indonesia 64.344 90.266 96.631 108.754

2. Malaysia 133.233 158.351 182.581 221.496

Sumber : Korea Tourism Organization,

Dalam tabel tersebut menjelaskan bahwa sebelum adanya

kebijakan pariwisata halal di Korea Selatan, kunjungan wisatawan

muslim yang berasal dari Asia Tenggara khususnya Indonesia dan

Malaysia, relatif sedikit bila dibandingkan setelah kebijakan pariwasata

halal ini diterapkan. Namun jika dilihat lebih jauh, dalam tabel

tersebut juga menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun angka

pertumbuhan kunjungan wisatawan yang datang ke Korea Selatan

khusunya Indonesia dan Malaysia mengalami peningkatan. Hal ini-lah

yang mendasari mengapa kebijakan pariwisata halal diterapkan di

Korea Selatan untuk dikembangkan lebih lanjut mengingat angka

kedatangan wisatawan asing khusunya yang berasal dari negara yang

mayoritas muslim meningkat.

Apabila kita melihat angka kunjungan wisatawan Korea Selatan

secara keseluruhan tanpa memfokuskan atau melihat pada wisatawan

muslim, maka dapat dilihat bahwa dari tahun 2015-2017 selalu

mengalami peningkatan walaupun di tahun 2017 mengalami

39 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

penurunan angka kunjungan wisatawan yang dikarenakan beberapa

faktor. Pada tahun 2015 angka kunjungan wisatawan yang datang ke

Korea Selatan tercatat sebanyak 13.231.651 wisatawan. Kemudian di

tahun 2016, tercatat sebanyak 17.241.823 wisatawan. Dan pada tahun

2017, sebanyak 13.335.758.

Tabel 2.1.3 Kunjungan Wisatawan Asing di Korea 2015-2017

Tahun Jumlah Kedatangan Wisatawan

2015 13,231,651

2016 17.241.823

2017 13.335.758

Sumber: Korea Tourism Organization

E. Faktor internal dan eksternal dari penerapan kebijakan

Halal Tourism di Korea Selatan

Di setiap negara pasti memiliki beberapa pertimbangan

sebelum memutuskan atau menerapkan sebuah kebijakan untuk

negaranya. Hal ini dilakukan agar kebijakan yang akan diterapkan

tersebut tidak bersebrangan dengan kepentingan negara yang akan

dicapai serta menimbulkan kerugian bagi negara yang akan

menerapkan kebijakan tersebut. Dalam penerapan kebijakan

pariwisata halal, Korea Selatan memiliki beberapa alasan mengapa

kebijakan ini pada akhirnya diterapkan di negaranya. Diantaranya

merupakan faktor eksternal dan faktor internal yang berupa sebagai

berikut:

40 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Faktor Internal

a) Salah satu latar belakang mengapa Korea Selatan

menerapkan kebijakan pariwisata halal ini adalah sebagai

alternatif kebijakan untuk menangani atas teradinya

pemerosotan angka kunjungan wisatawan khususnya yang

berasal dari China. Wisatawan China merupakan wisatawan yang

mayoritas mendominasi angka kunjungan wisatawan asing yang

datang ke Korea. Tercatat pada tahun 2015 hingga tahun 2017

selalu mengalami peningkatan dari 5,984,170 kunjungan

wisatawan pada tahun 2015 meningkat menjadi 8,067,722 di

tahun 2016.

Kemudian pada tahun 2017 kunjungan wisatawan yang

berasal dari China mengalami penuruan yang drastis. Dari

8,067,722 kunjungan wisatawan, pada tahun 2017 tercatat hanya

4,169,353. Akibatnya, hanya setengah dari jumlah orang Cina

yang mengunjungi Korea pada tahun ini dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun 2016. Secara keseluruhan, industri

pariwisata turun sebesar 23%, atau bisa dikatakan hampir tiga

juta orang serta penerimaan pariwisata juga menyusut sebesar

24%.26 Penyebab terjadinya penurunan ini dikarenakan adanya

penempatan misil anti-balistik Amerika Serikat di Korea Selatan

atau Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). China

memboikot semua produk dan menerapkan travel warning

41 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kepada masyarakatnya untuk tidak berkunjung ke Korea Selatan

untuk selang beberapa waktu.27

b) Korea Selatan pada tahun 2011 terpilih menjadi tuan

rumah penyelenggara Olimpiade Musim Dingin 2018 yang akan

diselenggarakan di Pyoengchang. Pemilihan ini berdasarkan oleh

keputusan International Olympic Committee (IOC) dari

perolehan suara dari beberapa negara yang mengajukan diri

menjadi tuan rumah olimpiade diantaranya yaitu Korea Selatan,

Jerman dan Perancis.28 Dengan terpilihnya Korea Selatan sebagai

tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2018, salah satu

persiapannya yaitu dengan menerapkan kebijakan Halal Tourism

dimana kebijakan ini memfokuskan kepada para wisatawan

muslim yang datang ke Korea Selatan agar tidak kebingungan

ketika berkunjung di Korea Selatan. Olimpiade ini akan menarik

banyak para wisatawan mancanegara khususnya wisatawan

muslim dan para atlit yang beragama muslim yang akan

bertanding selama olimpiade berlangsung.

c) Perkembangan ajaran muslim di Korea yang semakin

meningkat. Hal ini terlihat sejak tahun 1965 hingga tahun 2015

tercatat penganut agama Islam mengalami peningkatan dari

3.700 di tahun 1965 menjadi 200.000 di tahun 2015.29

Berdasarkan wawancara Korea.Net bersama imam besar Masjid

Pusat Seoul, Rahman Lee Ju-Hwa, yang sekaligus merupakan

42 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

seorang keturunan asli Korea yang beragam muslim, beliau

mengatakan bahwa pada tahun 1980 hingga tahun 1990, agama

Islam dan segala aktivitas pendukungnya seperti tempat ibadah

hanya bisa ditemukan disekitaran Seoul dan Itaewon saja.

Namun dengan seiring berjalannya waktu umat muslim yang

ingin menjalankan kewajibanya bisa menemukan tempat ibadah

dimana-mana seperti di bandara, tempat belanja, dan tempat

peristirahatan sementara.30

2. Faktor Eksternal

a) Pada saat ini jumlah umat muslim di dunia tercatat

sebanyak 1,7 Miliar orang dan diprediksi pada tahun 2030

mendatang akan meningkat sebesar 26,4% menjadi 2,2 Miliar.31

Dari banyaknya pemeluk agama Islam didunia ini, Korea Selatan

mengambil langkah alternatif untuk memberikan layanan yang

baik bagi pemeluk agama Islam khususnya yang berkunjung ke

Korea Selatan. Mempertimbangkan juga, selama 3 tahun terakhir

peningkatan jumlah kunjungan wisatawan muslim ke Korea

Selatan semakin meningkat. Pada tahun 2015 jumlah wisatawan

muslim yang berkunjung ke Korea Selatan berjumlah 750.000.

Kemudian ditahun 2016 meningkat sebesar 20% menjadi

900.000 dan pada tahun 2017 jumlah wisatawan muslim yang

datang ke Korea Selatan sebanyak 1.200.000 wisatawan.

43 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b) Korea Selatan merupakan negara yang bukan mayoritas

penduduk yang bukan beragam muslim, ekonomi Islam pantas

untuk dikembangkan di negara ini dengan melihat potensi yang

dimiliki dalam pengembangan ekonomi Islam ini sangat besar.

Mengingat Korea Selatan juga sedang mengambil langkah

alternatif kebijakan bagaimana dari tahun ke tahun, kunjungan

wisatawan muslim yang datang ke Korea Selatan harus terus

meningkat, mengingat bahwa pendapatan dari kunjungan

wisatawan yang berasal dari China turun secara drastis akibat

dari diberlakukannya pemboikotan seluruh produk Korea Selatan

dan larangan berpergian ke Korea Selatan.

Sejauh ini, Ekonomi Islam merupakan salah satu ekonomi

yang sangat pesat perkembangannya, hal ini terlihat berdasarkan

laporan Thomson Reuters on State of the Global Islamic

Economy Report tahun 2016 hingga 2017, dalam laporan yang

diberikannya meliputi makanan halal, halal travel, media dan

hiburan halal, obat-obatan dan kosmetik, serta halal fashion

dengan memasukan 73 negara inti dimana 57 adalah anggota

tetap OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan 16 bukan termasuk

anggota OKI.32

Hal ini terlihat dari data yang diperoleh bahwa pada tahun

2015 tercatat bahwa pengeluaran umat muslim didunia untuk

makanan dan gaya hidup adalah sebesar US$ 1,9 Triliun dengan

44 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

rincian makanan halal sebesar US$ 1.17 trilliun, halal travel US$

151 miliar, halal fashion US$243 miliar, media dan hiburan halal

US$ 189 miliar serta obat-obatan sebesar US $78 Miliar. Berikut

merupakan gambar grafik perkembangan Ekonomi Islam secara

global:

Gambar 2.3 Grafik Perkembangan Ekonomi Islam

Sumber: State of the Global Islamic Economy Report 2016-2017.pdf

45 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan gambar 2.3, dapat diketahui bahwa pada tahun

2021 seluruh sektor tersebut diproyeksikan akan berkembang

pesat menjadi US$3 Triliun. Besaran angka tersebut sangatlah

prospektif dan menguntungkan apabila dilihat dari kacamata

negara yang mana dapat meningkatkan pendapat negara.

Gambar 2.4 Sektor Pariwisata Ekonomi Islam

Sumber: State of the Global Islamic Economy Report 2016-2017.pdf

46 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kemudian jika melihat lebih jauh lagi, Perkembangan

Ekonomi Islam akan membawa dampak yang positif setidaknya

untuk 5 tahun mendatang dengan perhitungan Compound

Annual Growth Rate (CAGR) adalah salah satu besaran yang

digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan investasi dan

bisnis dari tahun ke tahun, jika merujuk data pada gambar diatas.

Untuk makanan halal pada tahun 2015 umat muslim

menghabiskan total pengeluaran untuk makanan sebesar US$

1,17 Triliun dan akan diproyeksikan tumbuh hingga tahun 2021

sebesar 8,5% atau setara dengan US$ 1,914 Miliar.

Halal travel pada tahun 2015 sebanyak US$ 151 Miliar umat

muslim menghabiskan uang mereka untuk melakukan kegiatan

perjalanan Outbound dan akan diproyeksikan atau diprediksi dari

tahun 2015 hingga tahun 2021 akan tumbuh sekitar 8,3% dimana

total pengeluaran yang dihabiskan oleh umat muslim untuk

melakukan kegiatan perjalanan Outbound adalah sekitar US$ 243

Miliar. Untuk media dan hiburan halal total pengeluaran adalah

sebesar US$189 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga

tahun 2021 sebesar 5,6% atau setara dengan US$ 262 Miliar.

Obat-obatan sebesar $78 Miliar dan diproyeksikan akan terus

tumbuh sebesar 9,3% atau setara dengan US$ 132 miliar

sedangkan kosmetik dari US$ 56 Miliar akan terus tumbuh

hingga 6,5% atau sebesar US$ 81 Miliar.

47 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c) Jepang merupakan salah satu negara di Asia Timur yang

menerapkan kebijakan Halal Tourism. Kebijakan ini dikeluarkan

ketika Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berpidato kebijakan

dalam diet nasional pada tahun 2013, yang menyatakan bahwa

Jepang memiliki kepentingan atas “Identitas negara untuk masa

depan dan untuk dunia”.33 Berdasarkan kepentingan tersebut

Jepang ingin membangun strategi untuk Public Relations luar

negeri berdasarkan pidato tersebut. Kebijakan tersebut tertulis

dalam Action Program toward Realization of Japan as a

Tourism Nation, dimana didalam kebijakan tersebut, Perdana

Menteri Jepang, Shinzo Abe, menginginkan untuk mulai bergerak

dan membenahi segala sektor pendukung pariwisata untuk

memfokuskan pariwisata salah satunya kebijakan pariwisata halal

yang ditujukan untuk kawasan Asia Tenggara yang mayoritas

merupakan pemeluk agama Islam terbesar di dunia dan

menciptakan lokasi pariwisata halal, seperti di Hokkaido, Chubu,

dan Okinawa.34

Latarbelakang selanjutnya mengapa kebijakan ini muncul

adalah peningkatan jumlah wisatawan muslim di Jepang,

khususnya yang berasal dari Asia Tenggara, seperti Malaysia dan

Indonesia. Pada tahun 2017, tercatat sebanyak 700.000

35 wisatawan muslim berkunjung ke Jepang. Untuk kawasan Asia

Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia, tercatat sejak tahun

48 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2013 hingga tahun 2017 mengalami peningkatan, khususnya

setelah adanya kebijakan pariwisata halal ini.

Tabel 2.1.4 Kunjungan Wisatawan Muslim Asia Tenggara di Jepang

pada tahun 2014-2017

Jumlah Kunjungan Setiap Tahun

NO Negara 2013 2014 2015 2016 2017

1. Indonesia 176.520 158.740 205.100 271.000 352.200

2. Malaysia 136.780 249.520 305.450 394.270 439.500

Sumber: Japan National Tourism Organization

Peningkatan kunjungan wisatawan muslim di Jepang

dikarenakan beberapa faktor yang telah dilakukan oleh

Pemerintah Jepang untuk menarik kunjungan wisatawan muslim

di dunia, khususnya wisatawan muslim yang beragam Islam yang

berasal dari Asia Tenggara, seperti:36

1. Penyederhanaan visa untuk wisatawan yang berasal

dari Indonesia dan Malaysia. Hal ini membuat banyak

wisatawan yang merasa ingin berkunjung ke Jepang yang

dikarenakan proses dan persyaratan yang dibutuhkan

dalam pembuatan visa tidak rumit bila dibandingkan

dengan negara di Asia Timur lainnya.

2. Akses kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah

Jepang dalam beribadah untuk umat muslim. Banyak

tempat ibadah yang disediakan seperti di bandara, hotel,

49 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan berbagai tempat di kota besar di Jepang. Seperti

halnya, disediakannya masjid besar yang berada di Tokyo

yang bernama Tokyo-Jami’.

3. Tersedianya hotel syariah yang tersebar di berbagai

kota di Jepang, seperti di Osaka, Kyoto, Tokyo, Hokkaido,

Chubu, dan Okinawa. Hotel syariah ini juga menjamin

bahwa seluruh makanan dan minuman yang disediakan

bersertifikasi halal. Selain itu juga, disetiap kamar hotel

yang disediakan, akan diberikan arah solat atau qiblah

untuk mempermudah umat muslim dalam menjalankan

ibadah solat.

4. Festival tahunan Halal Expo Japan, dimana acara ini

diselenggarakan selama 2 hari selama bulan November

untuk memamerkan berbagai makanan halal dan fashion

muslim terkini. Acara ini biasa diselenggarakan di Tokyo

dan Osaka.

5. Adanya booklet atau buku panduan yang dapat

diunduh melalu website resmi Japan National Tourism

Organization. Dalam buku ini memberikan petunjuk

kepada para wisatawan yang berkunjung ke Jepang

seperti letak atau lokasi tempat ibadah terdekat,

kemudian tempat wisata halal, tempat penginapan yang

50 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berdasarkan syariah Islam, dan tempat makanan halal

yang tersebar di berbagai tempat di Jepang.

6. Tempat makanan halal yang tentunya sudah

bersertifikasi halal yang tersebar dibeberapa tempat di

kota besar di Jepang. Seperti di Tokyo, Osaka, dan Kyoto.

Sertifikasi halal ini diberikan oleh badan resmi yang

menangani masalah makan halal di jepang, seperti Japan

Islamic Trust dan Muslim Professional Japan

Association. Dalam pemberiannya, pemilik kedai makan

harus mendaftarkan gerai makannya untuk didata dan

kemudian di survei apakah tempat makanan tersebut

dalam menyajikan makanannya mengandung bahan-

bahan yang dilarang dalam Islam atau tidak. Apabila

lolos, maka pemilik kedai makanan harus membayar

untuk sertifikat tersebut.

Kemudian untuk pendapatan yang diperoleh dari sektor

pariwisata di Jepang, selalu mengalami peningkatan yang cukup

pesat. Tercatat pada tahun 2015 Jepang memperoleh pendapatan

sebesar US$ 27.285.000, kemudian pada tahun 2016 US$

33.427.000, dan pada tahun 2017 memperoleh pendapatan

sebesar US$ 40.021.000.

51 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hal tersebut terlihat dari banyaknya angka kunjungan

wisatawan yang berkunjung ke Jepang, baik yang muslim

maupun non-muslim dari tahun 2015 hingga tahun 2017.

Besarnya angka kunjungan wisatawan ini diharapkan dapat

melampaui ekspektasi dari Pemerintah Jepang yang menargetkan

bahwa pada tahun 2020, Jepang setidaknya dikunjungi

wisatawan sebanyak 40 juta wisatawan.37

Tabel 2.1.5 Kunjungan Wisatawan Asing di Jepang 2015-2017

Tahun Jumlah Kedatangan Wisatawan

2015 19.737.400

2016 24.040.000

2017 28.700.000

Sumber: Japan National Tourism Organization

Tabel 2.1.6 Pendapatan dari Sektor Pariwisata di Jepang

Tahun Pendapatan

2015 US$ 27,285,000

2016 US$ 33,427,000

2017 US$ 40,021,000

Sumber: Japan National Tourism Organization

F. Kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Korea

Selatan dalam mengembangkan pariwisata halal

Dalam mengembangkan kebijakan pariwisata halal ini,

Pemerintah Korea Selatan telah melakukan beberapa kegiatan untuk

52 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mendukung kebijakan ini dan dikenal oleh masyarakat luas guna

mendatangkan wisatawan mancanegara khususnya wisatawan yang

beragama muslim.

1. Membuka tempat makan halal

Dalam mengembangkan kebijakan pariwisata halal, Korea

Tourism Organization (KTO) lembaga resmi pemerintah

dibawah lembaga Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan

Pariwsata Korea Selatan, membuka lebih dari 117 gerai tempat

makan yang tersebar di seluruh Korea Selatan. Total keseluruhan

gerai yang ada saat ini sebanyak 250 gerai tempat makan. Dari

117 restoran yang dikembangkan, 75 persen berlokasi di daerah

pedesaan untuk memastikan aksesibilitas untuk makanan halal di

lebih banyak area, sehingga menawarkan kenyamanan yang lebih

bagi wisatawan muslim tidak terlepas juga didaerah perkotaan

yaitu Myeongdong dan Seoul. Selain itu, dari restoran-restoran

ini, 71 adalah restoran biasa, sementara yang sisanya adalah

waralaba atau franchise.38

2. Memberikan sertifikat halal kepada pemilik tempat

makan

Dalam mendukung kebijakan pariwisata halal, Pemerintah

Korea Selatan juga tidak lupa menerapkan sertifikat halal kepada

setiap gerai yang menjualkan makanan di Korea. Korea Muslim

Federation (KMF) merupakan lembaga pemerintah yang

53 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berwenang memberikan sertifikat halal kepada pemilik gerai

makanan di Korea yang didirikan sejak tahun 1967. Kantornya

berlokasi di Hannam-Dong, Yongsan-Gu, dan Seoul. Sertifikasi

ini diperlukan agar setiap makanan yang disajikan benar-benar

tidak mengandung unsur haram dan sesuai dengan syariat

Islam.39 Sertifikasi ini terbagi menjadi beberapa kategori,

diantaranya:

a) Self Certified

Self Certified ini merupakan kategori dimana pemilik

gerai menempelkan sendiri logo sertifikasi halal didepan

gerai makanan meraka yang diawasi langsung oleh Korean

Muslim Federation (KMF). Contoh logonya adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.5 Self Certified

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

b) Muslim Friendly

Muslim Friendly merupakan sertifikasi halal yang

diberikan oleh Korean Muslim Federation (KMF) dimana

dalam sertifikasi halal ini, masih dimungkinkan untuk

menjual alkohol. Tapi masih dalam tahap yang

54 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

diperbolehkan dalam Islam. Contoh logonya adalah

sebagai berikut:

Gambar 2.6 Muslim Friendly

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

c) Pork-free

Dalam sertifikasi ini, gerai makanan tidak memberikan

atau tidak menawarkan makanan halal, namun dalam

pengolahan makanan, pemilik gerai makanan tidak

menggunakan olahan babi sebagai bahan dasar makanan

ataupun sebagai makanan utama dalam gerai makanan

tersebut. Contoh logonya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.7 Pork-free

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

55 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Membuat Electronic book (E-Book) dan Aplikasi

Halal Korea

Agar para wisatawan yang berkunjung ke Korea tidak

bingung akan kondisi dan budaya yang ada, Korea Tourism

Organization (KTO) membuat sebuah aplikasi dan buku

elektronik untuk membantu para wisatawan yang sedang

berkunjung ke Korea. Aplikasi dan buku ini didalamya terdapat

beberapa lokasi ibadah, tempat makan, wisata religi, dan masih

banyak lagi. Berikut adalah beberapa buku elektronik yang

dikembangkan oleh KTO untuk para wisatawan muslim yang

berkunjung ke Korea Selatan yang dapat diunduh di halaman

resmi website VisitKorea.or.kr :

a) Buku Elektronik Muslim-Friendly Restaurants di Korea

Dalam buku elektronik ini, KTO memberikan akses

kepada para wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea

Selatan untuk memilih gerai makanan mana saja yang bisa

dijangkau sesuai dengan lokasi wisatawan berada serta

dengan sertifikasi halal dan tempat rekomendasi gerai

makanan halal favorit di Korea. Di dalam buku ini terdapat

lebih dari 250 daftar gerai makanan halal sesuai dengan

standar halal di Korea Selatan yang dapat wisatawan pilih.

56 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.8 E-Book Muslim-friendly Restaurants

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

b) Buku Elektronik Muslim-Friendly Korea Tourist Map

Dalam buku elektronik ini, para wisatawan yang

berkunjung disediakan peta tujuan yang akan mana akan

menuntun para wisatawan serta didalamnya terdapat pilihan-

pilihan dimana setiap tempat yang akan dituju terdapat

destinasi unggulan tersendiri. Semisal para wisatawan yang

akan berkunjung ke Seoul, para wisatawan akan diberikan

bayangan atau pilihan apabila mengunjungi ke Seoul ternyata

terdapat destinasi unggulan dari tempat belanja favorit,

kemudian tempat ibadah yang nyaman, kemudian gerai

makanan yang halal serta didalamnya dilengkapi oleh nomor

57 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

telepon atau nomor yang dapat dihubungi sehingga para

wisatawan yang akan berkunjung tidak tersesat.

Gambar 2.9 E-Book Muslim-friendly Korea Tourist Map

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

c) Buku Elektronik Muslim-Friendly Routes di Korea

Dalam buku elektronik ini, umat muslim yang sedang

dan akan berkunjung ke Korea Selatan diberikan kemudahan

dalam memilih destinasi yang akan dituju melalui opsi-opsi

destinasi wisata yang telah disediakan oleh KTO yang dalam

hal ini bertanggung jawab atas pembuatan buku elektronik

ini. Dalam buku memuat destinasi-destinasi di Korea Selatan

yang dikemas secara rinci khususnya destinasi religi, tempat

berbelanja, kemudian tempat ibadah, dan wisata lainnya.

58 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.10 E-Book Muslim-friendly Routes in Korea

Sumber: Visit Korea http://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/muslim_intro.jsp

d) Aplikasi Halal Korea

Kemudian dalam mempromosikan Korea Selatan lebih

jauh khususnya dalam perkembangan pariwisata halal di

Korea, KTO selaku badan promosi pariwisata di Korea

Selatan, membuat aplikasi yang dapat diunduh oleh para

wisatawan melalui smartphone. Hal ini ditujukan agar lebih

memudahkan para wisatawan yang akan atau sedang

berkunjung di Korea Selatan tidak kebingungan untuk

memilih destinasi atau tempat-tempat favorit di Korea

Selatan. Dalam aplikasi ini memuat beberapa fitur unggulan

seperti alat penanda solat, arah kiblat, kemudian tempat gerai

59 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

makanan halal, tempat wisata religi, tempat ibadah, serta

nomor telefon penting di Korea apabila sewaktu-waktu para

wisatawan membutuhkan bantuan atau tersesat sewaktu

berkunjung di Korea.

4. Acara tahunan Halal Restaurant Week

Dalam acara tahunan ini, KTO selaku penyelenggara acara

Halal Restaurant Week bertujuan untuk bagaimana KTO

mempromosikan Korea Muslim-Friendly untuk mengundang

wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk datang ke Korea

melalui festival makanan dari berbagai belahan dunia untuk

disuguhkan oleh para wisatawan yang berkunjung di Korea.40

Dalam acara ini tidak hanya untuk menarik wisatawan muslim

yang berkunjung ke Korea, namun wisatawan yang beragama

selain muslim juga diperbolehkan untuk mencoba makanan yang

telah disediakan dalam acara ini.

Bentuk dari festival ini adalah pemberian potongan harga

untuk para wisatawan yang berkunjung di setiap gerai makanan

halal yang tersebar hampir di seluruh Korea. Acara ini

diselenggarakan setiap bulan selama 61 hari dari awal bulan

September hingga akhir bulan oktober.41 Bentuk potongan harga-

pun juga beragam, seperti:

60 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. 3,000 KRW Kupon: Kupon dapat ditukarkan melalui

gerai makanan yang terdaftar dalam acara ini untuk semua

tipe makanan, kecuali tidak berlaku untuk menu-menu

spesial.

2. 10,000 KRW Kupon: Kupon ini hanya berlaku selama

festival ini berlangsung dan hanya berlaku untuk menu-menu

spesial.

3. Hadiah tersendiri dari setiap gerai makanan: Dalam

penawaran ini, setiap pembeli yang makan disetiap gerai

makanan tertentu akan diberikan kejutan atau hadiah

tersendiri dari setiap gerai makanan. Besaran hadiapun

berbeda dari setiap gerai yang dikunjungi.

4. Pusat perbelanjaan dan taman bermain: Terdapat 13

jenis perusahaan perbelanjaan dan taman bermain yang

menawarkan hadiah spesial melalui kegiatan dan program

yang ditawarkan oleh pusat perbelanjaan dan taman bermain.

Semua jenis hadiah dan kegiatan bergantung kepada setiap

perusahaan yang memberikan tawaran kepada para

pengunjung.

61 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Kebijakan Korea Selatan sebelum adanya kebijakan halal

tourism untuk menarik wisatawan dunia

Kebijakan pariwasta halal di Korea Selatan muncul ketika

adanya lonjakan kedatangan wisatawan muslim dari berbagai belahan

dunia. Hal ini terlihat dari perkembangan kunjungan wisatawan asing

yang berkunjung ke Korea Selatan pada tahun pada tahun 2015 jumlah

wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan berjumlah

750.000. Kemudian ditahun 2016 meningkat sebesar 20% menjadi

900.000 dan pada tahun 2017 jumlah wisatawan muslim yang datang

ke Korea Selatan sebanyak 1.200.000 wisatawan.42 Berawal dari

sinilah, Korea Selatan meningkatkan pelayanan untuk para wisatawan

khususnya wisatawan yang beragam muslim yang berkunjung ke Korea

Selatan.

Kebijakan ini berupa membuka tempat makan halal,

memberikan sertifikat halal kepada pemilik tempat makan, membuat

electronic book (e-book) dan aplikasi Halal Korea serta acara tahunan

Halal Restaurant Week. Dan kebijakan ini juga tertulis dalam fokus

area yang ditarget oleh KTO, selaku badan pemerintah yang

bertanggung jawab dalam mempromosikan budaya Korea Selatan,

bahwa fokus area untuk wilayah Asia salah satunya adalah muslim

tourist.43 Jadi kebijakan halal tourism ini merupakan salah satu bentuk

realisasi dari fokus area yang ingin dicapai bagaimana KTO bisa

menarik wisatawan muslim di kawasan Asia khususnya Asia Tenggara

62 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang notabennya merupakan kawasan dimana penganut agama

muslim terbanyak.44

Sebelumnya kebijakan pariwisata di Korea Selatan ini bersifat

universal atau bersifat umum seperti kebijakan pariwisata kreatif,

kemudian penyerdehanaan prosedur pembuatan visa, kebijakan

pariwisata doo-rae yakni kebijakan untuk mendukung penduduk lokal

dalam pendirian dan pengembangan bisnis seperti akomodasi, tempat

makan, dan hiburan untuk para wisatawan yang sedang berkunjung di

sekitaran penduduk lokal dan masih banyak lagi kebijakan lainnya.

Jadi tidak ada spesifikasi khusus seperti kebijakan pariwasata halal ini.

Kebijakan sebelumnya melalui semboyan pariwisata Korea Selatan

“Visit Korea”. Visi Pariwisata Korea Selatan sendiri yaitu “The

Realization of National Happiness and Creative Economy Through

Tourism”.45 Dengan kata lain, inti pokok perkembangan pariwisata di

Korea adalah melalui Hallyu Korea itu sendiri. Pada tahun 2015 yang

lalu, Korea Sealatan mengeluarkan kampanye pariwisatanya dengan

mengeluarkan slogan “K-Smile” yang bertujuan untuk memberi

pengertian kepada para pelaku industri pariwisata domestik untuk

lebih ramah dan lebih menyediakan tata ruang yang lebih bagus

terhadap para wisatawan asing yang berkunjung ke Korea. Menurut

Menteri Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, Kim Jongdeok:

“Semakin ramah servis yang diberikan maka semakin menarik

Korea untuk dikunjungi”46

63 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Catatan Akhir

1 Cia, South Korea. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ks.html.

diakses pada tanggal 5 Januari 2018 2 Passport to Korean Culture, https://issuu.com/kocis9/docs/2010_korean_culture. diakses pada tanggal 5 Januari 2018 3 Ibid 4 Korean Culture 2010, https://issuu.com/kocis9/docs/2010_korean_culture. Diakses pada tanggal 5 Januari 2018 5 BBC News, South Korea Country Profile, http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-15289563 6 Cheong Wa Dae, http://www.theseoulguide.com/sights/buildings/cheong-wa-dae-blue-house/ 7 BBC News, op. cit. 8 Flag of South Korea, https://www.britannica.com/topic/flag-of-South-Korea, diakses pada tanggal 29 Januari 2018 9 Team The Academy of Korean Studies. Korea di Dunia. 2017. Seongnam: Center for International Affairs, Division of Understanding Korea Project, halaman 4. 10 Ibid 11 Ibid 12 Britannica, Confusianism https://www.britannica.com/topic/Confucianism diakses pada tanggal 28 Maret 2018 13 Team The Academy of Korean Studies. Op.Cit 14 Ibid 15 Korean Wave, http://www.korea.net/AboutKorea/Culture-and-the-Arts/Hallyu, diakses pada tanggal 5 Februari 2018 16 Ibid 17 Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, 2016. K-Pop Beyond Asia. Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata; Korea. 18 Ibid 19 Ibid 20 Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, 2011. The Korean Wave, A New Pop Culture Phenomenon. Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata; Korea.

https://issuu.com/kocis9/docs/the_korean_wave_2011 21 Korea Food Foundation, 2015. Jewels of the Palace. Junprinting;Korea Selatan. 22 Ibid 23 Mohamed Battour, Moch Nazrul Ismail. Halal Tourism: Concepts, Practices, Challenges and Future 24 Halal Tourism in South Korea, http://ihaf.org.ae/2017/05/17/south-korea-ventures-into-the- halal- industry-starts-off-with-a-muslim-friendly-tourism-campaign/, diakses pada tanggal 26 Oktober 2017. 25 The International Halal Accreditation, korea ventures into the halal industry starts off with a muslim-friendly tourism campaign, http://ihaf.org.ae/2017/05/17/south - korea-ventures-into-the-

halal-industry-starts-off-with-a-muslim-friendly-tourism-campaign/, diakses pada tanggal 30 Oktober 2017 26 Forbes, 2017. After Losing Chinese Tourists, South Korea Wants To Grow Its Burgeoning Muslim Tourism Numbers. https://www.forbes.com/sites/rachelpremack/2017/10/19/south-korea-wants-to- solve-its-tourism-crisis-with-halal-food/#6807206e3640

27 Ibid 28 PyeongChang, 2018. Why PyeongChang is selected as the host city? https://www.pyeongchang2018.com/en/blog/Why-PyeongChang-is-selected-as-the-host-city 29 Korea Expose, 2018. How Influential is Islam in South Korea?. https://www.koreaexpose.com/how-

influential-islam-south-korea/

64 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30 Op.Cit, Korean imam talks about Islam in Korea 31 Thomson Reuters, 2017. State of the Global Islam Economy Report 2016/2017. Pdf 32 Ibid 33 Prime Minister of Japan and His Cabinet, Policy Speech by Prime Minister Shinzo Abe to the 183rd

Session of the Diet, diakses pada tanggal 29 Oktober 2018 https://japan.kantei.go.jp/96_abe/statement/201301/28syosin_e.html 34 Realizing a Tourism Nation and Building a Beautiful Nation of Japan.Pdf 35 The Jakarta Post, 2018. Japan to become more popular in 2018: Muslim travel index. 36 South China Morning Post, 2017. Why are so many Muslims suddenly visiting Japan? 37 The Japan News, 2018. Foreign visitors to Japan hit 20 million this year at record pace. https://www.japantimes.co.jp/news/2018/08/21/national/foreign-visitors-japan-hit-20-million-2018- record-pace/#.W9rmq-IxXIU 38 The Jakarta Post, 2017. South Korea opens more Muslim-friendly restaurants 39 Korean Muslim Federation (KMF) https://www.zawya.com/mena/en/company/Korean_Muslim_Federation-12620055/ 40 Halal Restaurant Week Korea, http://www.hrwkorea.or.kr/info/info.php 41 Ibid 42 Op.cit, korea ventures into the halal industry starts off with a muslim-friendly tourism campaign. 43 Korea Tourism Organization, Division and focus area. https://kto.visitkorea.or.kr/eng/divisions.kto 44 Ibid 45 Op.cit, Korea’s Tourism Policies. 46 Korea Net. 2017. K-Smile. http://www.korea.net/NewsFocus/policies/view?articleId=130213&searchKey=all&searchValue=To urism&pageIndex=11, diakses pada tanggal 1 November 2017.

65