ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU “BABY! BABY! BABY!” OLEH BAND

DO AS INFINITY NO 「BABY! BABY! BABY!」 NO KASHI NI OKERU KOODO MIKISHINGU NO SHIYOU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

OLEH:

ANDIKA KURNIAWAN 170722001

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG EKSTENSI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis diberikan kesehatan selama mengikuti perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Usaha yang diiringi dengan doa merupakan dua hal yang membuat penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Penggunaan Campur Kode dalam Lirik Lagu Baby! Baby! Baby! oleh Band Do As Infinity” ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Program Studi

Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, M.S, Ph.D., selaku ketua Program Studi

Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan selaku

Dosen pembimbing II penulis yang telah meluangkan waktu untuk

membimbing penulis.

3. Ibu Dr. Siti Muharami Malayu, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I penulis

yang telah meluangkan banyak sekali waktu dan perhatian serta dukungan

yang penuh untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini

ditengah-tengah kesibukan beliau.

v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Dosen penguji ujian skripsi yang telah menyediakan waktu untuk membaca

dan menguji skripsi ini.

5. Seluruh dosen Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna

bagi penulis. Dan juga staf adminitrasi Sastra Jepang yang selalu membantu

mengurus keperluan akademik dan surat menyurat penulis.

6. Terima kasih tak terhingga kepada keluarga yang saya sayangi, terkhusus

kedua orang tua saya Ayahanda Supriatno, Ibunda Sri Wahyuni, Abang saya

Fitra Defri Adriko dan adik perempuan saya Ayunda Legiska atas semua

dukungan berupa moril, material, dan doa yang tiada hentinya serta kerja

keras yang menghantarkan penulis meraih cita-cita.

7. Teman-teman Sastra Jepang Ekstensi stambuk 2017. Terima kasih atas

kebersamaan selama masa perkuliahan ini, dukungan, semangat yang

senantiasa kalian berikan dan kenangan terindah yang mungkin tidak akan

penulis lupakan.

8. Untuk sahabat-sahabat terdekat saya Rahmita, Maisyarah, Anggi,

Muchlenissa, Sardhib, Firsta, Hana. Terima kasih atas doa dan dukungan

yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

memberikan doa serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Dan sebagai sifat manusia segala kekhilafan dan segala kekurangannya.

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penulis menyadari bahwa skkripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bekal bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, 30 Januari 2019 Penulis,

Andika Kurniawan Nim: 170722001

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... i

DAFTAR ISI ...... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1

1.2 Rumusan Masalah ...... 6

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ...... 7

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ...... 8

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 14

1.6 Metode Penelitian ...... 14

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BILINGUALISME, CAMPUR

KODE DAN PROFIL BAND DO ASINFINITY

2.1 Bilingualisme ...... 16

2.2 Campur Kode ...... 17

2.2.1 Pengertian Campur Kode ...... 17

2.2.2 Jenis-Jenis Campur Kode ...... 18

2.2.3 Bentuk Campur Kode ...... 19

2.2.4 Penyebab Campur Kode ...... 22

2.3 Profil dan Perkembangan Band Do As Infinity ...... 24

2.3.1 Profil Band Do As Infinity ...... 24

2.3.2 Perkembangan Band Do As Infinity ...... 26

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM LIRIK

LAGU BABY! BABY! BABY! OLEH BAND DO AS INFINITY

3.1 Analisis Tekstual pada Lirik Lagu Baby! Baby! Baby!

oleh Band Do As Infinity ...... 32

3.1.1 Analisis Aspek Gramatikal ...... 35

3.1.2 Analisis Aspek Leksikal ...... 41

3.2 Bentuk Campur Kode yang terdapat dalam Lirik Lagu

Baby! Baby! Baby! oleh Band Do AInfinity ...... 44

3.2.1 Penyisipan Unsur-unsur Berbentuk Kata ...... 44

3.2.2 Penyisipan Unsur-Unsur Berbentuk Frasa ...... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ...... 63

4.2 Saran ...... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ABSTRAK

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah sosiolinguistik jelas terdiri dari dua unsur: sosio dan linguistik, yaitu ilmu yang mempelajari atau membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa

(fonem, morfem, kata, kalimat) dan hubungan antara unsur-unsur itu (struktur), termasuk hakikat dan pembentukan unsur-unsur itu. Unsur sosio seakar dengan sosial, yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat, dan fungsi-fungsi kemasyarakatan. Jadi sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat (Nababan,1993:2).

Kepentingan berbahasa dalam bersosialisasi dengan sesama manusia tersebut menimbulkan beberapa ilmu yang terkait, salah satunya adalah sosiolinguistik. Menurut Chaer dan Agustina dalam Sosiolinguitik Perkenalan

Awal (2004:2), sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat.

Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Menurut Bram dan Dickey dalam Hasan (2001:75) Sosiolinguistik mengkhususkan kajiannya pada bagaimana bahasa berfungsi di tengah masyarakat dan berupaya menjelaskan kemampuan manusia menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi yang bervariasi.

Bahasa menjadi salah satu media yang paling penting dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Masyarakat di dunia saat ini mempelajari berbagai bahasa mulai bahasa daerah, bahasa nasional hingga bahasa asing lainnya. Dengan berbahasa yang baik dan ditambah keahlian berbahasa asing akan memberikan penilaian yang bagus dari orang disekitar.

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang hampir digunakan di seluruh dunia. Banyak penyanyi di dunia dari berbagai negara menuliskan lirik lagunya dengan mencampur bahasa Inggris kedalam bahasa negara mereka.

Dengan menuliskan atau mencampur lirik lagu kedalam bahasa Inggris sehingga lagu tersebut mempunyai variasi bahasa dan mempunyai kesan yang unik.

Nababan (1993:27) mengatakan bahwa orang yang berkebiasaan menggunakan dua bahasa dalam berinteraksi dengan orang lain ia disebut bilingualisme, sedangkan kemampuan menggunakan dua bahasa disebut bilingualitas.

Bilingualisme membahas pola-pola penggunaan kedua bahasa yang bersangkutan, kekerapan penggunaan setiap bahasa itu, dan keadaan lingkungan

(domain) bahasa itu. Adapun bilingualitas adalah tingkat penguasaan setiap bahasa, dan jenis keterampilan yang dikuasai seseorang yang meliputi berbicara, menyimak, menulis dan membaca.

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam keadaan kedwibahasaan (bilingualisme), akan sering terdapat orang mangganti bahasa atau ragam bahasa; Hal ini tergantung pada keadaan atau keperluan bahasa yang digunakan (Nababan, 1993:31). Situasi yang disengaja atau tidak, orang yang mempunyai dua bahasa atau lebih, akan menggunakan kemampuan tersebut saat berbicara dengan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya peristiwa campur kode.

Campur kode merupakan kajian sosiolinguistik yang terjadi ketika adanya percampuran dua bahasa pada masyarakat multilingual dalam suatu kalimat yang sama yang terjadi sesuai dengan kejadian yang sedang berlangsung. Penyebab pasti dalam terjadinya campur kode ialah adanya kemampuan sang pengguna bahasa yang mampu mengucapkan dan memahami dua bahasa yang berbeda atau bahkan lebih.

Nababan (1993:32) mengatakan bahwa Campur kode merupakan suatu keadaan berbahasa bilamana orang mencampur dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa (speech act atau discourse) tanpa ada sesuatu situasi berbahasa itu yang menuntut pencampuran bahasa itu.

Ciri yang menonjol dalam campur kode ini ialah kesantaian atau situasi informal. Dalam situasi berbahasa yang formal, jarang terdapat campur kode.

Campur kode terjadi karena adanya faktor kebiasaan, tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai dalam mengaplikasikan apa yang akan disampaikan. Contoh terjadinya peristiwa campur kode misalnya, ada mahasiswa

(suku Jawa) yang sedang kuliah di jurusan bahasa Jepang. Pada saat mahasiswa ini sedang berdiskusi dengan teman kuliah (suku Sunda) yang tidak dapat berbahasa Jawa, mahasiswa tersebut berbahasa Indonesia. Di sisi lain, mereka

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA adalah mahasiswa Jurusan bahasa Jepang, terkadang berbicara mencampur bahasa

Indonesia dan Jepang.

Peristiwa campur kode hampir terjadi pada semua bahasa, termasuk bahasa

Jepang.Pengaruh tersebut juga mempengaruhi dunia pemusikan Jepang seperti J-

Pop, J-Rock, J-Rap dan sebagainya. Dalam penelitian ini genre lagu pop-Jepang terdapat penggunaan campur kode dimana terdapat pencampuran bahasa. Di

Jepang ada salah satu band yang cukup terkenal dengan nama band Do As Infinity atau disingkat dengan nama (DAI) yang banyak mencampur lagunya dengan bahasa Inggris. Berikut contoh lirik lagu band Do As Infinity berjudul Baby!

Baby! Baby! yang terdapat campur kode :

不器用を通り越した 孤独なオンナだけど No Baby! Baby! Baby! (Lagu Baby! Baby! Baby!)

Lirik lagu diatas merupakan lirik lagu aliran atau bergenre Japanese-pop.

Campur kode yang terjadi pada contoh lirik lagu diatas adalah campur kode ekstern, yaitu campur kode dari bahasa Jepang ke bahasa Inggris yang mencampur dua bahasa. Peristiwa campur kode tersebut diawali adanya kalimat 不器用を通

り 越 した(Bukiyou wo toori koshita) yang artinya ‘Aku melewati kecanggunganku‘, 孤独な オ ンア だけ ど ( Kodoku na onna dakedo ) yang artinya ‘Walaupun aku wanita yang menyedihkan’, kemudian diikuti dengan kalimat bahasa Inggris No Baby! Baby! Baby! yang artinya ‘Tidak Sayang!

Sayang! Sayang!’. Lirik lagu tersebut menceritakan tentang seorang gadis yang sedang melewati rasa kecanggungannya, walaupun dia hanya wanita yang

4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menyedihkan. Tetapi seseorang kekasihnya menegaskan dengan mengatakan

“ Tidak sayang! Sayang! Sayang!” kamu bukan gadis yang menyedihkan. Bentuk campur kode terjadi pada baris ketiga ditandai adanya penggunaan kalimat bahasa

Inggris, yaitu “No Baby! Baby! Baby! “ pencipta lagu menggunakan frasa ’No

Baby!’ dalam bahasa Inggris dan kata benda ’Baby!’ dalam bahasa Inggris.

Pencipta lagu lebih menggunakan frasa bahasa Inggris ‘No Baby!’ dan kata benda dalam bahasa Inggris ‘Baby!’ karena tidak ada padanan kata yang tepat dalam bahasa Jepang.

Campur kode terjadi dikarenakan yang menyanyikan lagu orang Jepang asli dan dapat menguasai bahasa Inggris. Campur kode digunakan dengan tujuan pendengar lagu tersebut dapat memahami isi cerita dengan mudah. Karena pendengar lagu tidak hanya dari Jepang, melainkan dari berbagai negara dan dibuktikan dari banyaknya tur konser yang digelar diluar negara Jepang.

Penggunaan campur kode kedalam bahasa Inggris dikarenakan penyanyi ingin menjadikan lagu yang beraliran pop tersebut lebih dikenal di seluruh dunia, mempunyai kesan yang unik dan lagu tersebut enak untuk didengarkan.

Berdasarkan paparan diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut lirik lagu yang berjudul Baby! Baby! Baby! oleh band Do As Infinity.

Karena banyak terdapat penggunaan campur kode melalui skripsi yang berjudul

“ Analisis Penggunaan Campur Kode dalam lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As Infinity”. Sebagian pendengar mungkin hanya mendengarkan alunan musik dan lirik yang terdapat bahasa asing. Pendengar tidak banyak yang menyadari adanya latar belakang penggunaan campur kode. Seperti yang

5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diketahui bahwa bagi orang awam atau non Jepang terkadang merasa kesulitan mendengarkan lagu berbahasa Jepang.

1.2 Rumusan Masalah

Menurut Poedjosoedarmo dalam (https://sastrapuisi.wordpress.com

/2011/12/11/kode-alih-kode-dan-campur-kode-disusun-untuk-disajikan-dalam- diskusi-mata-kuliah-sosiolinguistik-dosen-pengampu-prof-fathurahman-dan-dr- ida-zulaida/) kode merupakan suatu sistem tutur yang penerapan unsur bahasanya mempunyai ciri khas sesuai dengan latar belakang penutur dengan lawan tutur, dan situasi tutur yang ada.

Menurut Wardhaugh dalam

(http://seberkasharapan1.blogspot.co.id/2014/06/alih-kode-dan-campur- kode.html), masyarakat bilingual atau multilingual dihadapkan pada masalah untuk memilih sebuah kode (bisa berupa dialek atau bahasa) tertentu pada saat mereka bertutur, dan mereka mungkin juga memutuskan untuk berganti dari satu kode ke kode lain atau mencampur kode-kode tersebut.

Do As Infinity adalah band aliran jenis pop dan rock Jepang yang terbentuk pada tahun 1999 dengan tiga anggota: vokalis Tomiko Van , gitaris Ryo

Owatari , dan gitaris dan komposer Dai Nagao. Nama band ini kadang-kadang disingkat sebagai DAI, mengacu pada fakta bahwa Do As Infinity dinamai Nagao.

Ditandatangani di , band ini merilis single perdana mereka " Tangerine

Dream " pada tanggal 29 September 1999, diikuti oleh tiga single lagi antara 1999 dan 2000, yang muncul di debut mereka Break of Dawn (2000). Pada bulan

Desember 2000, Nagao memutuskan untuk mencurahkan seluruh waktunya untuk

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menyusun musik dan tidak lagi muncul di acara langsung. Lima album studio lagi dirilis antara 2001 dengan New World dan 2005 dengan Need Your Love.

Dalam lirik lagu band Do As Infinity terdapat penggunaan campur kode yang berjudul lagu Baby! Baby! Baby! yang merupakan lagu dirilis tahun 2011 dengan album yang bernama Eight. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana analisis tekstual pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band

Do As Infinity?

2. Apa sajakah bentuk campur kode dalam lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh

band Do As Infinity?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Sosiolinguistik menyoroti keseluruhan masalah yang berhubungan dengan organisasi sosial perilaku bahasa, tidak hanya mencakup pemakaian bahasa, melainkan juga sikap-sikap bahasa, perilaku terhadap bahasa dan pemakai bahasa.

Kajian sosiolinguistik memang ada kemungkinan orang memulai dari masalah kemasyarakatan kemudian mengaitkan dengan bahasa, tetapi pula berlaku sebaliknya: memulai dari bahasa kemudian mengaitkan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.

Penelitian ini mencakup dalam kajian sosiolinguistik, dimana penelitian ini membahas penggunaan campur kode. Dan membahas analisis tekstual pada lirik lagu Baby! Baby! Baby!. Penelitian dibatasi pada objek kajian yang sudah ditentukan, yaitu analisis penggunaan campur kode dalam lirik lagu Baby! Baby!

Baby! oleh band Do As Infinity. Pada lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As

7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Infinity terdapat lirik lagu berbahasa Jepang, berbahasa Inggris, dan campuran bahasa Jepang dan Inggris. Untuk mendukung penelitian ini maka pada Bab II dipaparkan mengenai bilingualisme, pengertian campur kode, jenis campur kode, bentuk campur kode, penyebab campur kode, serta profil dan perkembangan dari band Do As Infinity.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai alih kode dan campur kode dalam lirik lagu jepang sudah pernah diteliti. Aprilia (2010) meneliti “Analisis Alih Kode dan Campur

Kode dalam Lirik Lagu Baby Don’t Cry oleh Namie Amuro”. Permasalahan yang dibahas, yaitu apa jenis alih kode dan campur kode , dan bagaimana penggunaan alih kode dan campur kode. Hasil analisis didapatkan bahwa alih kode yang terdapat dalam lirik lagu Baby Don’t Cry hanya satu jenis, yaitu alih kode ekstern.

Sedangkan campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Baby Don’t Cry adalah campur kode ke luar.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wiratsi (2015) yang berjudul “Alih Kode dan Campur Kode dalam Lirik lagu First Love, Can You

Keep A Secret, dan Final Distance oleh ” permasalahan yang diteliti, yaitu mendeskripsikan jenis alih kode dan campur kode, menjelaskan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode, dan fungsi alih kode dan campur kode dalam lirik lagu First Love, Can You Keep A Secret, dan Final Distance oleh

Utada Hikaru diketahui bahwa dalam lirik lagu first love, can you keep a secret, dan final distance yang dinyanyikan oleh Utada Hikaru, terdapat jenis alih kode

8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berdasarkan bahasa yaitu alih kode ekstern, dan jenis alih kode berdasarkan alasan mengubah bahasa yaitu alih kode situasional. Faktor penyebab terjadinya alih kode, yaitu (1) perubahan situasi (2) topik pembicaraan. Fungsi alih kode, yaitu

(1) Sekedar untuk bergaya atau bergengsi (2) tidak adanyanya ungkapan yang tepat (3) meyakinkan topik pembicaraan (4) mengakrabkan suasana. Jenis campur kode, yaitu campur kode keluar (Outer Code Mixing). Faktor penyebab campur kode, yaitu (1) kesantaian penutur (2) situasi informal (3) kebiasaan. Fungsi campur kode, yaitu (1) bergaya atau bergengsi (2) menyakinkan topik pembicaraan (3) mengakrapkan suasana.

Penulis juga meneliti mengenai campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Jepang. Setelah membaca beberapa penelitian terdahulu, penulis akan membahaspermasalahan yang berbeda. Penulis mengambil permasalahan, yaitu bagaimana analisis tekstual pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As

Infinity dan apa sajakah bentuk campur kode dalam lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As Infinity. Selain itu, lagu yang berjudul Baby! Baby! Baby! dari band Do As Infinity belum pernah ada yang meneliti.

Kerangka Teori

Sosiolinguistik dapat ditinjau dari dua segi yaitu dari segi etimologinya dan dari segi defenisi atau batasan yang diberikan oleh para pakar ahli sosiolinguistik. Dari segi etimologi, kata sosiolinguistik berasal dari kata “sosio” dan “linguistik” dan kata sosio artinya masyarakat dan kata lingustik artinya ilmu bahasa. Jadi dari segi etimologi, sosiolinguistik berarti cabang linguistik yang

9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mempelajari hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial (Hasan, 2001:75).

J.A. Fishman dalam Chaer dan Agustina (2010:3) sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam suatu masyarakat tutur.

Defenisi tentang kedwibahasaan yang cenderung meluas memunculkan dua istilah berbeda yang cukup substantif. Untuk kemampuan menggunakan dua bahasa muncul bilingualitas, sedangkan untuk kebiasaan memakai dua bahasa disebut bilingualisme. Selain kedwibahasaan, dalam pembahasan kajian sosiolinguistik terdapat pula diglosia. Diglosia dimaknai sebagai suatu masyarakat dimana terdapat dua variasi dari satu bahasa yang hidup berdampingan dan masing-masing mempunyai peranan tertentu. Dan bukan hanya diglosia saja, interferensi, alih kode dan campur kode termasuk kedalam pembahasan kajian sosiolinguistik.

Di dalam campur kode ada sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi dan keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlibat dalam peristiwa tutur itu hanyalah berupa serpihan-serpihan saja, tanpa atau keotonomiannya sebagai sebuah kode (Chaer dan Agustina 2010: 114).

Thelander dalam Chaer dan Agustina (2004:107) mengatakan bahwa apabila didalam suatu peristiwa tutur, klausa- klausa maupun frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran (hybrid clauses, hybrid phrases),

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri- sendiri, maka peristiwa yang terjadi ini adalah campur kode.

Campur kode terjadi apabila penutur menyelipkan unsur-unsur bahasa lain ketika sedang memakai bahasa tertentu. Unsur-unsur yang diambil dari bahasa lain seringkali berwujud kata-kata, tetapi dapat juga berupa frasa atau kelompok kata (Sumarsono dan Partana, 2002: 203-202).

Suwito (1985:75) mengatakan campur kode merupakan aspek saling ketergantungan bahasa, yang ditandai dengan adanya hubungan timbal balik antara peranan dan fungsi kebahasaan. Peranan maksudnya siapa yang menggunakan bahasa itu, sedangkan fungsi kebahasaan berarti apa yang hendak dicapai penutur dengan tuturannya.

Menurut Suwito (1983:78-80), bentuk campur kode dapat dibedakan

menjadi :

1. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata

2. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa

3. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa

4. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata

5. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud idiom

6. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud baster

Analisis tekstual adalah analisis wacana yang bertumpu secara internal pada teks yang dikaji (Sumarlam, 2004: 87). Analisis wacana tekstual mempunyai dua lingkup penganalisisan yakni analisis aspek gramatikal dan leksikal. Aspek

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA gramatikal wacana menitikberatkan pada segi bentuk dan struktur lahir sebuah wacana. Aspek gramatikal wacana meliputi pengacuan (reference), penyulihan

(subtitusi), pelesapan (elipsis), dan perangkaian (konjungsi).

1. Pengacuan atau referensi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang

berupa satuan lingual lain yang mendahului atau mengikutinya

(Sumarlam, 2003: 23).

2. Penyulihan adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa

penggantian satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain dalam

suatu wacana dengan tujuan memperoleh unsur pembeda. Substitusi

atau penyulihan dibagi menjadi empat macam, yakni (1) substitusi

nominal, (2) substitusi verbal, (3) substitusi frasal, dan (4) substitusi

klausal (Sumarlam, 2003: 28).

3. Pelesapan atau elipsis adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang

berupa penghilangan atau pelesapan satuan lingual tertentu yang telah

disebutkan sebelumnya (Sumarlam, 2003:30).

4. Perangkaian atau konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal

yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan

unsur yang lain dalam wacana (Sumarlam, 2003: 32).

Aspek leksikal wacana menitikberatkan pada segi makna atau struktur batin sebuah wacana. Dalam hal ini, aspek leksikal wacana bertumpu pada hubungan secara semantis. Aspek leksikal wacana meliputi repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas bawah), antonimi (lawan kata), dan ekuivalensi (kesepadanan).

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi, suku kata, kata atau

bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam

sebuah konteks yang sesuai (Sumarlam, 2003:35).

2. Sinonimi adalah suatu istilah yang dapat dibatasi sebagai (1) telaah

mengenai bermacam-macam kata yang memiliki makna yang sama,

atau (2) keadaan di mana dua kata atau lebih memiliki makna yang

sama (Keraf, 2004: 34). Berdasarkan wujud satuan lingualnya, sinonimi

dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu: (1) sinonimi antara

morfem (bebas) dan morfem (terikat), (2) kata dengan kata, (3) kata

dengan frasa atau sebaliknya, (4) frasa dengan frasa, dan (5)

klausa/kalimat dengan klausa/kalimat (Sumarlam, 2003:39).

3. Antonimi atau lawan kata yang merupakan relasi antarmakna yang

wujud logisnya sangat berbeda atau bertentangan (Keraf, 2004: 39).

Antonimi juga disebut oposisi makna. Berdasarkan sifatnya, oposisi

makna dibedakan menjadi lima macam, yakni (1) oposisi mutlak, (2)

oposisi kutub, (3) oposisi hubungan, (4) oposisi hirarkial, dan (5)

oposisi majemuk.

4. Ekuivalensi adalah hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu

dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma (Sumarlam,

2003: 44).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori sosiolinguistik dari Hasan

(2001), J.A. Fishman dalam Chaer dan Agustina (2010). Teori campur kode dari

Chaer dan Agustina (2010), Thelander dalam Chaer dan Agustina (2004),

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sumarsono dan Partana (2002) dan Suwito (1983) lalu Teori analisis tekstual dari

Sumarlam, dkk (2003) dan (2004).

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan dan manfaat dari penelitian analisis penggunaan campur kode dalam lirik lagu Baby! Baby!

Baby! oleh band Do As Infinity adalah sebagai berikut:

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui analisis tekstual pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh

band Do As Infinity.

2. Untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dalam lirik lagu Baby! Baby!

Baby! oleh band Do As Infinity.

Manfaat Penelitian

1. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam kajian

sosiolinguistik khususnya mengenai campur kode.

2. Dapat memberikan manfaat kepada pembaca mengenai analisis tekstual

pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh Band Do As Infinty.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode analisis data, metode teknik deskriptif, kepustakaan (library research) dan sumber internet. Didalamnya akan dijelaskan metode dan teknik penelitian tersebut.

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Metode pustaka atau library research, yaitu mempergunakan sumber- sumber tertulis untuk memperoleh data, Subroto dalam Pengantar Metode

Penelitian Linguistik Struktural (2007:47). Sumber-sumber data tersebut berasal dari buku-buku yang terkait dengan judul penulisan yang ada di perpustakaan

Metode analisis data dilakukan dengan menerapkan teori analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan suatu gejala sosial dengan tujuan menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi.Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah dibandingkan dengan hanya sekedar angka-angka. Mahsun dalam Metode Penelitian Bahasa (2006:233) mengatakan bahwa analisis kualitatif fokusnya pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada dalam angka-angka.

Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan sekaligus menerjemahkan bait per bait lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do

As Infinity yang mengandung unsur campur kode. Kemudian mengklasifikasikan bentuk campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh Band

Do As Infinity ke dalam tabel. Dan menganalisis tekstual pada lirik lagu Baby!

Baby! Baby! oleh Band Do As Infinity.

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG BILINGUALISME, CAMPUR KODE, DAN PROFIL BAND DO AS INFINITY

2.1 Bilingualisme

Secara sederhana, kedwibahasaan atau yang dikenal dengan istilah bilingualisme dapat didefenisikan sebagai suatu kemampuan individu dalam menguasai dua bahasa dalam komunikasinya. Berdasarkan KBBI, kedwibahasaan dapat didefenisikan sebagai suatu perihal mengenai pemakaian atau penggunaan dua bahasa (seperti penggunaan bahasa daerah di samping bahasa nasional); bilingualisme.

Bilingualisme (kedwibahasaan) pada awalnya diartikan nativelike control of two languages (menguasai dua bahasa seperti bahasa ibu atau kemampuan menggunakan dua bahasa yang sama baiknya oleh seorang penutur) (Warsiman

2014: 85). Pengertian bilingualisme atau kedwibahasaan selalu berkembang dan cenderung meluas. Kedwibahasaan dipakai untuk konsepsi yang berkaitan tetapi berbeda, yakni kemampuan menggunakan dua bahasa dan kebiasaan memakai dua bahasa dalam pergaulan hidup sehari-hari.

Istilah bilingualisme dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasaan.

Berdasarkan istilahnya secara harfiah, bilingualisme dapat dipahami yaitu berkenaan dengan penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa.Secara umum, bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian, menurut Chaer dan

Agustina dalam Sosiolinguistik Perkenalan Awal (2014: 84).

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nababan (1993: 27) mengatakan beberapa hal mengenai bilingualisme dan bilingualitas serta keterkaitan antara keduanya, yaitu sebagai berikut:Kalau kita melihat seseorang memakai dua bahasa dalam pergaulannya dengan orang lain, dia berdwibahasa dalam arti dia melaksanakan kedwibahasaan yang kita akan sebut bilingualisme. Jadi bilingualisme ialah kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi dengan orang lain. Jika kita berpikir tentang kesanggupan atau kemampuan seseorang berdwibahasa, yaitu memakai dua bahasa, kita akan sebut ini bilingualitas (dari bahasa Inggris bilinguality). Jadi orang yang “berdwibahasa” mencakup pengertian kebiasaan memakai dua bahasa, atau kemampuan memakai dua bahasa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bilingualisme atau kedwibahasaan adalah kebiasaan menggunakan dua bahasa oleh seorang penutur kepada orang lain secara bergantian, baik secara sempurna

(antara dua bahasa tersebut) atau tidak, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

2.2 Campur Kode

2.2.1 Pengertian Campur Kode

Diantara sesama masyarakat multilingual sering ditemukan peristiwa kebahasaan dengan mencampurkan bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya.

Peristiwa kebahasaan ini disebut dengan campur kode.Seseorang yang multilingual memiliki kecenderungan untuk mencampur bahasa yang dikuasai ketika mereka berkomunikasi. Campur kode sering terjadi pada seseorang yang menguasai lebih dari satu bahasa baik itu bahasa pertama, bahasa kedua, dan bahasa asing.

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Menurut Jhon Gumperz dalam Iwan (2010:79) mengatakan bahwa “in code mixing, pieces of one language are used while a speaker is basically using another language” yang artinya dalam campur kode, bahasa yang digunakan saat pembicara pada dasarnya menggunakan campuran bahasa lain.

Penggunaan beberapa bahasa asing akan memudahkan seseorang melakukan campur kode. Campur kode digunakan untuk memperbanyak variasi atau gaya berbicara seseorang. Dalam bahasa Jepang campur kode dikenal dengan istilah koodo mikishingu (コード・ ミキシング).

Hudson (1980:53) mencoba menjelaskan peristiwa campur kode atau dapat disebut juga mixing codeyaitu : “where a fluent bilingual talking to another fluent bilingual changes language without any change all in the situation. This kind of alternation is called code mixing”. (dimana suatu masyarakat tutur dengan masyarakat tutur lainnya berbicara dengan mengubah bahasa tanpa mengubah keseluruhan situasinya. Pergantian jenis ini dapat disebut campur kode).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan campur kode merupakan peristiwa penggunaan beberapa bahasa oleh penutur dengan menyelipkan unsur kata, frasa atau kelompok kata, dan sebagainya yang diucapkan dalam satu ucapan.

2.2.2 Jenis-jenis Campur Kode

Dalam www.adhani.wimamadiun.com/materi/sosiolinguistik/bab5.pdf, campur kode dibagi menjadi dua, yaitu campur kode ke luar (outer code-mixing) dan campur kode ke dalam (inner code-mixing)

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Campur kode ke luar (outer code-mixing)

Yaitu campur kode yang berasal dari bahasa asing atau dapat dijelaskan bahasa asli yang bercampur dengan bahasa asing. Misalnya bahasa Indonesia- bahasa Inggris-bahasa Jepang, dll.

Contoh: Masa kecil adalah masa dimana anak-anak hyperactive, oleh karena itu

mereka harus mengonsumsi vitamin yang cukup.

(Masa kecil adalah masa dimana anak-anak beraktivitas tinggi, oleh

karena itu mereka harus mengonsumsi vitamin yang cukup)

2. Campur kode ke dalam (inner code-mixing)

Yaitu campur kode yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasinya.

Misalnya bahasa Indonesia - bahasa Jawa , bahasa Batak – bahasa Minang (lebih ke dialek), dll.

Contoh : Aku udah mangan di warung Bu Jum

(Aku udah makan di warung Bu Jum)

2.2.3 Bentuk Campur Kode

Berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya, Menurut

Suwito (1983:78-80), bentuk campur kode dapat dibedakan menjadi :

1. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata

Kata merupakan unsur terkecil dalam pembentukan kalimat yang sangat

penting peranannya dalam tata bahasa, yang dimaksud kata adalah satuan

bahasayang berdiri sendiri, terdiri dari morfem tunggal atau gabungan.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gorys Keraf dalam Harimurti Kridalaksana (1990:25) membagi kelas kata

atas empat bagian yaitu kata nomina, verba, adjektiva dan kata tugas (kata

tugas terdiri dari: preposisi, konjungsi, artikula, kata seru dan adverbial).

Contoh :

 Mangka sering kali sok ada kata-kata seolah-olah bahasa daerah itu

kurang penting (terjemahan: padahal seringkali ada anggapan

bahwa bahasa daerah itu kurang penting).

 Mereka akanmerried bulan depan.

2. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non predikatif dan

pembentukannya harus bersifat morfem bebas.Berdasarkan jenis dan

kategori, frasa dibagi menjadi, frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival,

frasa adverbial dan frasa preposisi.

Contoh:

 Nah, karena saya sudah kadhung apiksama dia ya tak teken.

(terjemahan: Nah, karena saya sudah benar-benar baik dengan dia,

maka saya tanda tangani).

3. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa

Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata yang

sekurangkurang nya terdiri dari subjek dan predikat serta mempunyai

potensi untukmenjadi kalimat.

Contoh:

 Pemimpin yang bijaksana akan selalu bertindak ing ngarso sun

tuladha,ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (di depan

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA memberi teladan, di tengah mendorong semangat, di belakang

mengawasi).

4. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata

Perulangan kata merupakan pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya

maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.

Contoh:

 Sudah waktunya kita menghindari backing-backingan dan klik-

klikan.

 Saya sih boleh-boleh saja, asal dia tidak tanya-tanya lagi.

5. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud idiom

Idiom adalah kontruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-

masing anggota mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang

lain.Menurut Alwasih (1993:165), idiom adalah grup kata-kata yang

mempunyai arti tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam grup

itu, idiom juga tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa asing.

Contoh:

 Pada zaman sekarang hendaknya kita hindari cara bekerja alon-

alon asal kelakon (pelan-pelan asal dapat tercapai).

 Yah apa boleh buat, better laat dan nolt (lebih baik terlambat

daripada tidak sama sekali).

6. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud baster

Baster merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda dan

membentuk satu makna.Baster adalah bentuk yang tidak asli, artinya

bentuk ini terjadi karena perpaduan antara afiksasi bahasaIndonesia

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan unsur-unsur dari bahasa lain, atau sebaliknya afiksasi dari bahasa

lain yang dipadukan dengan unsur-unsur bahasa dari bahasa Indonesia.

Contoh:

 Banyak klap malam yang harus ditutup.

 Hendaknya segera diadakan hutanisasi kembali.

2.2.4 Penyebab Campur Kode

Campur kode dapat terjadi atau dilakukan oleh siapa pun yang mampu menggunakan beberapa bahasa dan terjadi dalam situasi apa pun. Penutur mempunyai tujuan tertentu saat tidak sengaja melakukan campur kode. Menurut

Nababan (1993:32) Faktor penyebab terjadinya campur kode yaitu :

1. Kesantaian atau situasi informal

Pada situasi santai biasanya seseorang tidak menghiraukan akan berbicara

sesuai aturan baku. Orang tersebut akan sesuka hati berbicara dengan

beragam bahasa dan mencampurnya tanpa takut menyalahi aturan

berbahasa. Misalnya, campur kode terjadi dalam lingkungan pertemanan.

Hubungan pertemanan yang sudah dekat akan menimbulkan suasana

santai satu sama lain. Percakapan sehari-hari, melalui tatap muka langsung

ataupun dengan media lain akan terasa santai. Misalnya, dalam percakapan

melalui media SMS, A dan B mempunyai rencana pergi bersama :

A : today, mau pergi kemana?

B : anywhere, yang penting tempatnya nyaman.

Percakapan akan berlanjut dengan bahasa santai dan akrab. Percakapan

tersebut menunjukkan bahwa mereka melakukan campur kode berupa

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA campuran bahasa Inggris dan Indonesia yang dapat dimengerti

keduanya.

2. Tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai

Saat ini, orang dapat mempelajari bahasa asing dengan mudah dan media

sarananya cukup banyak. Dalam berbahasa asing akan didapatkan juga

pengetahuan budaya asing, pemahaman budaya yang berbeda akan

menimbulkan ungkapan yang berbeda. Saat membicarakan budaya asing,

akan memerlukan ungkapan bahasa asing untuk mengimbangi ungkapan

yang dijelaskan oleh bahasa asli penutur.

Ada sebuah ilustrasi, saat diadakan acara seminar dengan tema tips

mencari pekerjaan. Seorang pembicara menjelaskan seluk-beluk dunia

kerja.Salah satunya, pembicara menyampaikan materi tentang hard skill

dan soft skill yang harus dimiliki seorang pekerja professional. Kedua

istilah tersebut tidak dapat lepas dari konteks pekerjaan, arti masing-

masing istilah, yaitu “keterampilan keras‟ dan “keterampilan lunak‟.Jika

kedua istilah dipakai dengan menggunakan arti harfiah, ungkapan tersebut

terkesan kaku. Penutur sering menggunakan istilah hard skill dan soft skill

untuk mendapatkan ungkapan yang tepat.

3. Pembicara ingin memamerkan keterpelajarannya

Pergaulan sosial antara pelajar sekarang semakin luas. Mereka juga

bersainguntuk mendapatkan beberapa prestasi dibidang akademik.

Pergaulanantara pelajar tersebut cenderung memperlihatkan

keunggulannya, seperti penguasaan bahasa asing untuk menunjukkan

pretise atau intelek bahwa pengetahuan dan wawasan mereka luas.

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ada sebuah ilustrasi, sebuah pertemuan reuni teman SMA yang sudah

lama tidak berjumpa dan telah sukses dijalannya masing-masing.Latar

belakang pendidikan beberapa orang tersebut beracam-macam, ada lulusan

universitas ternama dalam negeri, ada lulusan universitas luar negeri, dan

ada yang menjadi direktur perusahaan ternama. Percakapan mereka akan

banyak mengalami campur kode, dikarenakan latar belakang pendidikan,

lingkungan pekerjaan, dan penguasaan beberapa bahasa, misalnya bahasa

Inggris, Perancis atau bahkan bahasa Jerman. Mereka akan menunjukkan

sisi keterpelajarannya satu sama lain dan dapat dijadikan sarana berbagi

pengalaman.

2.3 Profil dan Perkembangan Band Do As Infinity

2.3.1 Profil Band Do As Infinity

Do As Infinity adalah band aliran jenis pop dan rock Jepang yang terbentuk pada tahun 1999 dengan tiga anggota: vokalis Tomiko Van , gitaris Ryo

Owatari , dan gitaris dan komposer Dai Nagao. Nama band ini kadang-kadang disingkat sebagai DAI, mengacu pada fakta bahwa Do As Infinity dinamai Nagao.

Ditandatangani di Avex Trax , band ini merilis single perdana mereka " Tangerine

Dream " pada tanggal 29 September 1999, diikuti oleh tiga single lagi antara 1999 dan 2000, yang muncul di album debut mereka Break of Dawn (2000). Pada bulan

Desember 2000, Nagao memutuskan untuk mencurahkan seluruh waktunya untuk menyusun musik dan tidak lagi muncul di acara langsung. Lima album studio lagi dirilis antara 2001 dengan New World dan 2005 dengan Need Your Love.

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA . Do As Infinity beranggota Tomiko Van, Ryo Owatari. Dai Nagao

Dengan merilis album kompilasi single -side A-side mereka Do the A-side (2005),

Do As Infinity dibubarkan pada tanggal 29 September 2005. Para anggota terus bekerja di industri musik, dengan Van mengejar karir solo, Owatari bekerja dengan rekannya.band dibentuk pada 2004, dan Nagao terus bekerja dengan artis lain di Avex Trax. Band ini direformasi pada tanggal 29

September 2008, tetapi Nagao tidak kembali. Do As Infinity memiliki perilisan single baru pertama mereka pada Juni 2009, diikuti oleh album studio ketujuh mereka Eternal Flame (2009). Band ini merilis album studio ke 11 dan terbaru mereka Brand New Days pada bulan Februari 2015.

Anggota saat ini

▪ "Van": Tomiko Van (lirik, vokal)

▪ "Ryo": Ryo Owatari (lirik, gitar, vokal cadangan)

Mantan anggota

▪ "Dai": Dai Nagao (komposisi, gitar)

Produsen

▪ "Dai": Dai Nagao (1999–2005)

▪ Seiji Kameda (2000 – sekarang) (bassis rekaman)

Pita cadangan Edit

Band Tur Hebat

Para anggota yang tercantum di bawah ini bukan satu-satunya anggota band yang

DAI lalui selama karir mereka, namun para musisi ini adalah yang lebih terkenal karena pekerjaan mereka untuk DAI.

▪ Naoki Hayashibe (gitar)

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ▪ Jun Matsumoto (drum)

▪ Kazco Hamano (chorus)

▪ Michitaro Shimamoto (gitar bass) (mantan anggota, kemudian bermain untuk Ai

Otsuka dan artis lainnya)

▪ Jun Takase (keyboard)

▪ Yoshiyasu Hayashi (gitar bass) [2]

Tour Band (2009)

▪ Takumi Ishida (gitar)

▪ Yukiko (gitar bass)

▪ Jun Takase (keyboard)

▪ Noriyasu "Kaasuke" Kawamura (drum) (Awalnya ia adalah drummer rekaman dari album pertama Break of Dawn , dan berpartisipasi dalam band tur dari tahun

2008.)

2.3.2 Perkembangan Band Do As Infinity

Pada tahun 1999 Dai Nagao mulai sebagai komposer untuk band amatir.

Setelah bubar, Nagao terus membuat lagu, mengirimkan kaset demo ke lebih dari lima puluh perusahaan rekaman di Jepang. Nagao akhirnya disewa oleh Avex

Trax untuk bekerja sebagai komposer. Dia segera diberi tugas untuk menulis lagu untuk dan Hitomi. Akhirnya, audisi diadakan, dan dia memilih

Tomiko Van sebagai vokalis dan Ryo Owatari sebagai gitaris. Ryo muncul untuk audisi dalam olahraga merah dengan Fender Jaguar dan pedal efeknya.

Tahun 2000 Single berikutnya, " Yesterday& Today " dipilih sebagai lagu tema untuk serial drama Nisennen no Koi , yang dibintangi oleh aktor populer

Miho Nakayama dan Kaneshiro Takeshi dan diberi slot waktu primetime. C / w-

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA track, "Raven", digunakan sebagai lagu penutup untuk film horor Uzumaki , yang mengumpulkan lebih banyak penonton arus utama untuk band.Album pertama mereka, Break of Dawn , debut pada nomor tiga di tangga album pada bulan Maret tahun yang sama, hanya sebulan setelah "Yesterday & Today".

Mereka terus tampil di depan umum dan melakukan banyak pertunjukan langsung di seluruh Jepang.

Pada tahun 2001 adalah tahun angin puyuh untuk band dengan album dan enam single di bawah ikat pinggang mereka, ketiganya sedang dalam perjalanan untuk menjadi veteran berpengalaman dalam bisnis, tetapi mereka masih belum muncul di televisi nasional. Itu berubah dengan merilis single pertama mereka di milenium baru, " Desire "; "Desire" dulunya bernama M-42, yang digunakan dalam pertunjukan jalanan mereka. Single ini dilakukan di acara TV " Music

Station ". Namun, untuk beberapa alasan Van mewakili band sendiri.Namun demikian, lagu dan band mendapat paparan nasional. Penampilan di televisi membawa Do As Infinity ke khalayak yang lebih luas, dan membantu membuat album baru mereka, Dunia Baru , debut di nomor satu di tangga lagu Oricon.

Januari 2002 dimulai dengan Van muncul di album amal Avex Various

Artists Featured Songnation , dan perilisan single hit kedua belas band, " Hi no

Ataru Sakamichi", bulan berikutnya. Kemudian band ini mengglobal. Setelah merilis album terbaik, pada bulan Maret, band ini melakukan perjalanan ke Taiwan dan pada bulan April untuk kampanye khusus. Mengikuti mereka di luar negeri hampir sama besarnya dengan di negara mereka sendiri, menarik 500 penggemar ke acara di dalam toko mereka yang diadakan di toko CD HMV di Hong Kong. Mereka dinominasikan untuk Gold

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disc Award ketujuh belas tahunan di Jepang untuk album Rock & Pop terbaik tahun ini dan menang. Band ini mengambil istirahat sejenak setelah kembali ke

Jepang, tetapi merilis single ketigabelas mereka pada bulan Juli, double A-sided

" Under the Sun / Under the Moon ". Pada bulan Agustus band ini berpartisipasi dalam tur A-nation Avex, tampil di delapan tempat di seluruh Jepang.

Single keempat belas Do As Infinity, " Shinjitsu no Uta ", dirilis pada Oktober, dan memicu awal proyek baru untuk band. "Shinjitsu no Uta" juga dipilih sebagai tema penutup kelima untuk . "Shinjitsu no Uta" menjadi terkenal di

Cina pada Juli 2002 dan juga diterjemahkan ke dalam bahasa

Mandarin . [3] Dalam buklet Do The A-side , Kawamura menyatakan bahwa

"Shinjitsu no Uta" sebenarnya ditulis dua tahun sebelum rilis yang sebenarnya. Dai mengatakan bahwa dia meninggalkannya sebagai demo karena dia merasa ada sesuatu yang hilang dalam lagu tersebut. Terlepas dari kesuksesan mereka, Do As Infinity ingin menunjukkan kepada penggemar mereka bahwa mereka tidak melupakan mereka. Mereka mengiklankan di situs web mereka untuk penggemar untuk mengirimi mereka cerita pendek menggunakan rilis band sebelumnya sebagai tema dan menggunakan kata shinjitsu(kebenaran) di suatu tempat dalam cerita. Dengan Judul Kebenaran Anda , kisah-kisah ini sekarang tersedia dalam bentuk buku. Band ini menutup tahun dengan tur live lain, dimengerti berjudul Do As Infinity terhebat tahun 02: All Standing , dan rilis akhir tahun album keempat mereka, .

Band ini sibuk dalam tur konser True Song dan rekaman baru, single kelima belas mereka, " Mahou no Kotoba: Would You Marry Me? " Dirilis sebagai single pertama mereka pada tahun 2003.Ini menjadi salah satu lagu yang

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA paling sering diputar di pernikahan di Jepang, menjadi salah satu single band yang paling banyak dipublikasikan tahun ini. "Honjitsu wa Seiten Nari" mengikuti popularitas single sebelumnya, itu dipratinjau dalam aktivitas musim panas tahunan mereka, sebuah negara . Selama masa promosi ini, ini adalah pertama kalinya sang vokalis memotong rambutnya pendek dan dengan pewarna pirang cerah, ia mengubahnya kembali menjadi pewarna coklat gelap setelah perilisan single ini. Video promosi single ini difilmkan selama aktivitas mereka di negara-

2003 dan menggabungkan banyak kunjungan yang berbeda di negara-2003 di berbagai daerah di Jepang, menandai keberhasilan lain untuk band. "Hiiragi" dirilis pada bulan November tahun yang sama dan pengumuman album kelima diikuti. Tomiko bertemu dengan penyanyi Amerika terkenal, , selama kunjungannya di Jepang untuk mempromosikan albumnya Hotel Paper , untuk wawancara majalah dan pemotretan. Setelah rilis Gates of Heaven grup mengambil istirahat pendek dan tampil di New York City , New York dan Dallas,

Texas pada musim panas 2004 sebagai pemanasan kecil untuk album berikutnya; rekaman ini dapat ditemukan di DVD Live Year 2004 .

Pada awal tahun 2005, band ini berada di tengah-tengah tur konser live lainnya, menampilkan album studio keenam mereka Need Your Love , bersama dengan koleksi video dan rekaman konser live. Meskipun Dai Nagao tidak seaktif dia di awal, (dia tidak berpartisipasi dalam acara promosi lagi) dia masih komposer utama di belakang band. Konser terakhir mereka adalah di Nippon

Budokan pada 25 November 2005. Tiga hari sebelum konser terakhir, Dai Nagao merilis lagu Do As Infinity terakhir berjudul "Trust" di situs resmi melalui streaming internet. Vokal yang ditampilkan dalam lagu ini dinyanyikan oleh

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Mizushima Kana dari salah satu artis proyek sampingan Nagao I-lulu.Tomiko

Van , penyanyi utama, mengejar karir solo dan memulai debutnya pada tanggal 29

Maret 2006 dengan albumnya, Perpisahan . Ryo Owatari, sang gitaris, bekerja dengan bandnya, Missile Innovation , dan merilis single pertama mereka pada tanggal 1 Februari 2006. Owatari juga bekerja dengan artis Avex lainnya seperti Ayumi Hamasaki , d. Dai Nagao kemudian bekerja dengan

Amasia Landscape dan artis lain di bawah label True Song Music, menulis lagu untuk berbagai artis

Pada tahun 2008-sekarang Band ini merilis album bernama Eight adalah album studio kedelapan oleh band Jepang Do As Infinity, dirilis pada 19 Januari

2011. Salah satu lagunya yaitu single Baby! Baby! Baby! dari dua belas trek musik di album, empat sebelumnya dirilis pada tiga single Do As Infinity. Dua edisi album yang berbeda dirilis: versi CD biasa dan edisi terbatas CD +

DVD. DVD berisi video musi memainkan pertunjukan reuni di acara terakhir A- nation 2008, sebagaimana dinyatakan pada BBS resmi dan entri blog musisi pendukung. Kabarnya, Do As Infinity berlatih selama sebulan. Sebagai "tamu rahasia" selama konser langsung A-nation pada 30 Agustus 2008, band ini mengumumkan mereka akan secara resmi melakukan reformasi pada tanggal 29

September 2008 dan bahwa mereka akan mengadakan konser gratis di Taman

Yoyogi pada 30 September 2008. Mereka akhirnya akan melakukan tur nasional sekali lagi untuk merayakan reuni mereka. Band ini merilis single ke-21 mereka, pada 17 Juni 2009; itu termasuk empat lagu baru. Pada 30 September 2009, band ini merilis album studio ketujuh mereka, Eternal Flame. Do As Infinity

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menyediakan lagu tema pembuka, " Kimi ga Inai Mirai ", untuk InuYasha: The

Final Act 2009; singel untuk "Kimi ga Inai Mirai" dirilis pada 20 Januari 2010.

Do As Infinity memulai debut lagu mereka "Everything Will Be All

Right" pada 24 Desember 2009 sebagai lagu tema promosi resmi 2010 untuk balap perahu Kyōtei profesional. "Everything Will Be All Right", serta tiga lagu lainnya, dimasukkan dalam single ke-23 band, " ∞2 ", dirilis pada 16 Juni 2010.

Do As Infinity merilis single ke-24 mereka " Jidaishin " pada September 29, 2010.

Single ini memperingati ulang tahun ke 11 mereka dan salinan fisik secara eksklusif dijual di pengecer musik online Mu-mo, di mana mereka kemudian terjual habis.Do As Infinity mengadakan konversi live 11 tahun mereka di

Shibuya AX pada hari yang sama.Itu disiarkan langsung melalui streaming

Internet melalui Nico Nico Douga gratis. [11] Band ini merilis album studio kedelapan mereka Eight pada 19 Januari 2011. [9] Do As Infinity merilis single ke-25 mereka " Chikai " ( 誓い ) pada 27 Juli 2011. Single band ke-26 "Ariadne no Ito" ( アリアドネ)の糸 ) dirilis pada 7 September 2011. Single Do As Infinity

27 "Tasogare" ( 黄昏 ) dirilis pada 16 November 2011. Do As Infinity merilis dua album studio lagi: album kesembilan mereka Time Machine pada 29 Februari dan album kesepuluh mereka Do As Infinity X pada 10 Oktober. Band ini merilis album kompilasi The Best of Do As Infinity pada tanggal 1 Januari 2014. Single ke-28 band "Mysterious Magic" dirilis pada 10 Desember 2014

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III

ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU

BABY! BABY! BABY! OLEH BAND DO AS INFINITY

3.1 Analisis Tekstual pada Lirik Lagu Baby! Baby! Baby! Oleh Band Do

As Infinity

Teks dapat dipahami sebagai suatu rangkaian pernyataan bahasa secara terstruktur.Lirik lagu “Baby! Baby! Baby!” merupakan sebuah teks karena di dalam lagu tersebut terdapat rangkaian pernyataan bahasa, secara konkret berupa untaian kata-kata dan baris-baris kalimat yang disusun oleh pencipta lagu tersebut.

Untuk kepentingan analisis, berikut ini disajikan teks atau lirik lagu secara utuh dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia agar lebih dapat dipahami oleh pembaca. Pembuatan tabel dilakukan oleh penulis untuk kepentingan praktis analisis dan mempermudah perujukan. Analisis tekstual pada lirik lagu Baby!

Baby! Baby! yang meliputi aspek gramatikal dan aspek leksikal.

Lirik lagu Terjemahan 自信はないさ Rock You Aku tak punya rasa percaya diri, Jishin wa nai sa Rock You goyang kamu 勝ち目は薄い Rock Me Kemungkinan ku untuk menang Kachime wa usui Rock Me tipis, goyang aku だけど逃げない Hard Way Tapi ku tak akan lari, dari cara yang Dakedo nigenai Hard Way sulit キセキを起こせ Hard End Ciptakan suatu keajaiban untuk Kiseki wo okose Hard End akhir yang sulit ヘコたれるな My Heart Jangan mau dikalahkan, hatiku Hekotareru na My Heart 弱音を吐くな My Dream Jangan mau perlihatkan Yowane wo haku na My Dream kelemahanmu, mimpiku 無理は承知の Big Fight Aku tau pertarungan besar ini tak

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Muri wa shouchi no Big Fight mudah その手で掴め Big Chance Tapi raihlah dengan tanganmu Sono te de tsukame Big Chance peluang besar itu 凹まない負けない泣かない Jangan bimbang, jangan menyerah, Hekomanai makenai nakanai jangan menangis 強がりじゃないそれが私よ Aku tak pura-pura kuat, tapi inilah Tsuyogari janai sorega watashi yo aku 大人になれないならない Tak akan menjadi dewasa, tak ingin Otona ni narenai naranai 妥協が出来ないそれが私よ Aku tak bisa berkompromi, inilah Dakyou ga dekinai sore ga atashi yo diriku 不器用を通り越した Aku telah melewati kecanggungan Bukiyou wo toori koshita ku

孤独なオンナだけど Tetapi aku hanya wanita yang Kodoku na onna dakedo menyedihkan

No Baby! Baby! Baby! Tidak sayang! Sayang! Sayang! 死んでたまるか Aku tak boleh mati Shindetamaru ka 誰にも染められない Tak ada yang boleh mengganggu Darenimo somerarenai 誰にも止められない Tak ada yang boleh menghentikan Darenimo tomerarenai No Baby! Baby! Baby! Tidak sayang! Sayang! Sayang! 生まれつきの Bad Boy Secara alami sejak lahir, anak nakal Umaretsuki no Bad Boy 陥りやすい Bad Girl Mudah terjerumus, gadis nakal Ochiiri yasui Bad Girl 罪の意識も So Cool Kesadaran akan dosapun keren abis Tsumi no ishiki mo So Cool 言い訳するな So Young Jangan beralasan menjadi muda Iiwake suru na So Young 自分で決めろ Your Life Putuskanlah sendiri kehidupan mu Jibun de kimero Your Life 愚痴は飽きたぜ Your Work Aku muak dengan ocehanmu tentang Guchi wa akitaze Your Work pekerjaan mu 私は私 Will Be Aku adalah aku , akan menjadi diri Watashi wa atashi Will Be sendiri

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 時代よ変われ Will Come Berubahlah zaman, saatnya akan Jidai yo kaware Will Come datang 情けない出来ない知らない Menyedihkan, tak mampu, tak Nasakenai dekinai shiranai mengerti 頭のデキはそんなよくない Aku tak sepandai itu Atama no deki wa sonnayokunai 優しく なれない出来ない Aku tak bisa menjadi baik Yasashiku narenai dekinai 傷つくことにはもう慣れたけど Tetapi aku sudah tebiasa terluka Kidzutsuku koto ni wa mou nareta kedo 凹まない負けない泣かない Jangan bimbang, jangan menyerah, Hekomanai makenai nakanai jangan menangis 強がりじゃないそれが私よ Aku tak pura-pura kuat, tapi inilah Tsuyogari janai sore ga watashi yo aku 戻れない逃げない懲りない Aku tak ingin kembali, Aku tak kan Modorenai nigenai korinai lari, aku tak kan berhenti カタチにはハマりたくはないから Karena aku tak ingin terbiasa dengan Katachi ni wa hamaritaku wa nai kara bentuk apapun 誰にも媚びない寄らない Aku tak akan melibatkan siapa pun , Darenimo kobinai yoranai tak akan mendekati siapa pun けど愛されたい女でいたい Tapi ku ingin dicintai, aku ingin Kedo aisaretai onna de itai menjadi seorang wanita 本能で生きている Aku hidup dengan instingku Honnou de ikiteiru 扱いづらいワタシ Aku yang untuk sulit dikendalikan Atsukai dzurai watashi No Baby! Baby! Baby! Tidak sayang! Sayang! Sayang!

何が悪いの? Apa yang salah dengan ini? Nani ga warui no? ワガママなんかじゃない Aku tidaklah egois Wagamama nanka janai それでしか生きられない Aku hanya bisa hidup dengan cara Sore de shika ikirarenai ini No Baby! Baby! Baby! Tidak sayang! Sayang! Sayang!

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.1.1 Analisis Aspek Gramatikal

A. Pengacuan (referensi).

Pengacuan (referensi) merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain (suatu referen) yang mendahului atau mengikutinya. Dari tiga jenis pengacuan: persona, demonstrative, dan komparatif, dalam lagu Baby! Baby! Baby! terdapat hanya jenis pengacuan persona. pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! dapat ditemukan beberapa pronomina persona yaitu persona I tunggal, persona I tunggal lekat kanan dan persona II tunggal lekat kanan.

Penanda Deskripsi lirik lagu No wujud penanda gramatikal Baby!Baby!Baby!

強がりじゃないそれが私 よ Tsuyogari janai sorega watashi yo ‘Aku tak pura-pura kuat, tapi inilah aku’

妥協が出来ないそれが私 私(watashi)、 よ 1 Persona I tunggal Dakyou ga dekinai sore ga あたし (atashi) atashi yo ‘Aku tak bisa berkompromi, inilah diriku’

私は私 Will Be Watashi wa atashi Will Be ‘Aku adalah aku , akan menjadi diri sendiri’

扱いづらいワタシ

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Atsukai dzurai watashi ‘Aku yang untuk sulit dikendalikan’

勝ち目は薄い Rock Me Kachime wa usui Rock Me ‘Kemungkinan ku untuk menang tipis, goyang aku’

だけど逃げない Hard Way Dakedo nigenai Hard Way ‘Tapi ku tak akan lari, dari cara yang sulit’

ヘコたれるな My Heart Hekotareru na My Heart ‘Jangan mau dikalahkan, hatiku’

弱音を吐くな My Dream Yowane wo haku na My Persona I tunggal Ku Dream 2 ‘Jangan mau perlihatkan lekat kanan ‘kepunyaan Aku’ kelemahanmu, mimpiku’

妥協が出来ないそれが私 よ Dakyou ga dekinai sore ga atashi yo ‘Aku tak bisa berkompromi, inilah diriku’

不器用を通り越した Bukiyou wo toori koshita ‘Aku telah melewati kecanggungan ku’

けど愛されたい女でいた い Kedo aisaretai onna de itai

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ‘Tapi ku ingin dicintai, aku ingin menjadi seorang wanita’

自信はないさ Rock You Jishin wa nai sa RockYou ‘Aku tak punya rasa percaya diri, goyang kamu’

その手で掴め Big Chance Sono te de tsukame Big Chance ‘Tapi raihlah dengan tanganmu peluang besar itu’ Persona II tunggal ‘kamu’ 3 自分で決めろ Your Life lekat kanan ‘mu’ Jibun de kimero Your Life ‘Putuskanlah sendiri kehidupan mu’

愚痴は飽きたぜ Your Work Guchi wa akitaze Your Work ‘Aku muak dengan ocehanmu tentang pekerjaan mu’

B. Penyulihan (Substitusi)

Penyulihan atau substitusi ialah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu (yang telah disebut) dengan satuan lingual lain dalam wacana untuk memperoleh unsur pembeda.

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Deskripsi lirik lagu No Penanda gramatikal Wujud penanda Baby!Baby!Baby!

Penyulihan Baby No Baby! Baby! Baby! 1 ‘Tidak Sayang! Sayang! (substitusi) ‘Sayang’ Sayang!”

C. Pelesapan (Elipsis)

Pelesapan (ellipsis) adalah salah satu jenis penanda gramatikal yang berupa penghilangan atau pelesapan satuan lingual tertentu yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut dibawah ini pelesapan (ellipsis) yang terdapat pada lirik lagu

Baby! Baby! Baby!.

Penanda Deskripsi lirik lagu No Wujud penanda gramatikal Baby!Baby!Baby! 無理は承知の Big Fight Muri wa shouchi no Big Fight ‘Aku tau pertarungan besar ini tak mudah’

不器用を通り越した Bukiyou wo toori koshita Dilesapkan subjek ‘Aku telah melewati kecanggungan ku’ 1 Ellipsis ‘watashi’ nya yaitu

‘Aku’ 死んでたまるか Shindetamaru ka ‘Aku tak boleh mati’

頭のデキはそんなよくな い Atama no deki wa sonnayokunai ‘Aku tak sepandai itu’

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

優しく なれない出来な い Yasashiku narenai dekinai ‘Aku tak bisa menjadi baik’

傷つくことにはもう慣れ たけど Kidzutsuku koto ni wa mou nareta kedo ‘Tetapi aku sudah tebiasa terluka’

戻れない逃げない懲りな い Modorenai nigenai korinai ‘‘Aku tak ingin kembali, Aku tak kan lari, aku tak kan berhenti’

カタチにはハマりたくは ないから Katachi ni wa hamaritaku wa nai kara ‘Karena aku tak ingin terbiasa dengan bentuk apapun’

誰にも媚びない寄らない Darenimo kobinai yoranai ‘Aku tak akan melibatkan siapa pun, tak akan mendekati siapa pun’

本能で生きている Honnou de ikiteiru ‘Aku hidup dengan instingku’

ワガママなんかじゃない Wagamama nanka janai ‘Aku tidak lah egois’

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA それでしか生きられない Sore de shika ikirarenai ‘Aku hanya bisa hidup dengan cara ini’

D. Konjungsi

Konjungsi adalah salah satu penanda gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana.

Dibawah ini disajikan contoh data konjungsi yang diperoleh dari lirik lagu

Baby!Baby!Baby!oleh band Do As Infinity.

Penanda Deskripsi lirik lagu No Penanda wujud gramatikal Baby!Baby!Baby! だけど逃げない Hard Way Dakedonigenai Hard Way ‘Tapi ku tak akan lari, dari cara yang sulit’

孤独なオンナだけど Kodoku na onna dakedo だけど, けど ‘Tetapi aku hanya wanita ‘tapi’, ‘tetapi’ yang menyedihkan’

から 傷つくことにはもう慣れ 1 Konjungsi ‘karena’ たけど それで Kidzutsuku koto ni wa mou ‘Ini’ nareta kedo ‘Tetapi aku sudah tebiasa

terluka’

カタチにはハマりたくは ないから Katachi ni wa hamaritaku wa nai kara Karena aku tak ingin terbiasa dengan bentuk

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA apapun

けど愛されたい女でいた い Kedo aisaretai onna de itai ‘Tapi ku ingin dicintai, aku ingin menjadi seorang wanita’

それでしか生きられない Sore de shika ikirarenai ‘Aku hanya bisa hidup dengan cara ini’

3.1.2 Analisis Aspek Leksikal

Kohesi leksikal dalam wacana dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas-bawah), antonimi (lawan kata, oposisi makna), dan ekuivalensi (kesepadanan bentuk).Dari keenam kohesi leksikal itu, tentu tidak semuanya dimanfaatkan oleh pencipta lagu dalam lagu ciptaannya.

A. Repetisi (pengulangan)

Repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Di dalam lagu Baby! Baby! Baby! terdapat jenis repetisi

(pengulangan) yaitu pengulangan kata sapaan dan pengulangan satu klausa secara utuh.

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Deskripsi lirik lagu N0 Penanda leksikal Penanda wujud Baby!Baby!Baby! Repetisi No Baby! Baby! Baby! (4x) 1 (pengulangan) kata Baby! ‘Tidak sayang! sayang! sapaan sayang!

凹まない負けな 凹まない負けない泣かない い泣かない (2x) Hekomanai Hekomanai makenai nakanai makenai nakanai ‘Jangan bimbang, jangan Repetisi menyerah, jangan menangis’

2 (pengulangan)

強がりじゃないそれが私よ 強がりじゃない klausa (2x) それが私よ Tsuyogari janai sorega Tsuyogari janai watashi yo sorega watashi yo ‘Aku tak pura-pura kuat, tapi inilah aku’

B. Sinonimi (padan kata)

Sinonimi adalah suatu istilah yang dapat dibatasi sebagai (1) telaah mengenai bermacam-macam kata yang memiliki makna yang sama, atau (2) keadaan di mana dua kata atau lebih memiliki makna yang sama (Keraf, 2004:

34).Berdasarkan wujud satuan lingualnya, sinonimi dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu: (1) sinonimi antara morfem (bebas) dan morfem (terikat), (2) kata dengan kata, (3) kata dengan frasa atau sebaliknya, (4) frasa dengan frasa, dan (5) klausa/kalimat dengan klausa/kalimat. Pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! tidak ditemukan kohesi leksikal jenis sinonimi (padan kata).

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA C. Antonimi (lawan kata)

Antonimi atau lawan kata yang merupakan relasi antarmakna yang wujud logisnya sangat berbeda atau bertentangan (Keraf, 2004: 39). Antonimi juga disebut oposisi makna. Berdasarkan sifatnya, oposisi makna dibedakan menjadi lima macam, yakni (1) oposisi mutlak, (2) oposisi kutub, (3) oposisi hubungan, (4) oposisi hirarkial, dan (5) oposisi majemuk. Pada lirik lagu Baby!Baby!Baby! hanya ditemukan oposisi kutub.

Deskripsi lirik lagu No Penanda leksikal Penanda wujud Baby!Baby!Baby! 誰にも止められない Darenimo tomerarenai ‘tak ada yang boleh menghentikan’ 戻れない逃げない懲り ない 止める >< 逃げる 1 Oposisi kutub Tomeru >< nigeru Modorenai nigenai ‘Berhenti’><‘berlari’ korinai

‘Aku tak ingin kembali,

Aku tak kan lari, aku tak

kan berhenti’

D. Ekuivalensi

Ekuivalensi adalah hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma (Sumarlam, 2003: 44).

Pada kohesi leksikal jenis ekuivalensi pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! tidak ditemukan.

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.2 Bentuk campur kode yang terdapat dalam irik lagu Baby! Baby!

Baby! oleh Band Do As Infinity

Pada penelitian ini, sesuai ruang lingkup pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini berfokus pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As Infinity. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, telah ditemukan bentuk campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As Infinity berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya, yaitu adanya penyisipan unsur-unsur kebahasaan. Pada penelitian ini beberapa bentuk campur yang ditemukan adalah penyisipan unsur-unsur berbentuk kata nomina dan penyisipan unsur-unsur berbentuk frasa (terdiri frasa verba dan frasa adjektiva). Untuk penyisipan unsur-unsur yang berbentuk perulangan kata, idiom, klausa dan baster tidak ditemukan dalam penelitian ini.

3.2.1 Penyisipan Unsur-unsur Berbentuk kata

Kata adalah satuan bahasa yang paling kecil yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti. Gorys Keraf dalam Harimurti Kridalaksana (1990:25) membagi kelas kata atas empat bagian yaitu kata nomina, verba, adjektiva dan kata tugas

(kata tugas terdiri dari: preposisi, konjungsi, artikula, kata seru dan adverbial).

Jenis kata yang ditemukan dalam lirik lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As

Infinity yaitu: nomina. Berikut dibawah ini tabel analisis cuplikan lagu Baby!

Baby! Baby! yang disisipi unsur yang berbentuk kata.

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bentuk Klasifikasi NO Data Campur Kode Campur Terjemahan Wujud Kode Tidak ada yang boleh mengganggu 誰にも染められない 誰にも止められない Tidak ada yang boleh 1 No Baby! Baby! Baby! Nomina menghentikanku Baby! Tidak Sayang!Sayang! Sayang!

Analisis :

1. 誰にも染められない 誰にも止められない No Baby! Baby! Baby!

Terjemahan :

Tidak ada yang boleh mengganggu Tidak ada yang boleh menghentikanku Tidak sayang! sayang! sayang!

Lirik lagu di atas mencerikan tentang seseorang yang mengatakan ke dirinya sendiri bahwasanya tidak ada seorang pun yang boleh mengganggu dan menghentikan apa yang semua ia lakukan dan ia ingin merasakan kebebasan, tetapi kekasihnya menegaskan dengan mengatakan tidak sayang! sayang! sayang!.

Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal.

Pada cuplikan lagu diatas terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 誰にも染め

られない(darenimo somerarenai) 誰にも止められない(darenimo tomerarenai)

No Baby! Baby! Baby!. Pada lirik lagu ini ditemukan kata nomina dari bahasa

Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Baby. Dalam

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bahasa Inggris kata nomina Baby merupakan kata nomina yang memiliki makna

‘sayang’. Dalam bahasa jepang padanan kata ‘Baby’ tidak ada yang tepat.

Pencipta lagu lebih menggunakan kata Baby dalam bahasa Inggris. Dalam lirik lagu ini pncipta lagu mengulangi lirik lagu pada tuturan No Baby! Baby! Baby! sebanyak 4 kali dalam lagunya. Sehingga penulis hanya mendapatkan penyisipan unsur campur kode berbentuk kata nomina dalam kata ‘Baby’.

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

No Baby dan kata nomina Baby.

3.2.2 Penyisipan Unsur-unsur Berbentuk Frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak prediktif, gabungan itu dapat rapat dan renggang (Kridalaksanan 2001:59). Berdasarkan jenis dan kategori, frasa dibagi menjadi, frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa adverbial dan frasa preposisi. Jenis frasa yang ditemukan dalam lirik lagu Baby! Baby !Baby! oleh Band Do As Infinity yaitu: Verba dan Adjektiva.

Pada lirik lagu Baby! Baby! Baby! hanya pada bait I, II, IV, V saja yang terdapat campur kode. Lirik lagu dianalisis perbaitnya. Berikut dibawah ini tabel analisis cuplikan lagu Baby! Baby! Baby! yang disisipi unsur yang berbentuk frasa.

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lirik Lagu Bait I:

Data Campur Bentuk Klasifikasi NO Terjemahan Kode Campur Kode Wujud Aku tak punya 自信はないさ 1 Rock You Verba rasa percaya diri, Rock You

goyang kamu

Kemungkinan ku 勝ち目は薄い 2 Rock Me Verba untuk menang Rock Me tipis, goyang saya

Tapi ku tak akan だけど逃げな 3 Hard Way Adjektiva lari dari cara yang い Hard Way sulit

Ciptakan キセキを起こ 4 Hard End Adjektiva keajaiban untuk せ Hard End akhir yang sulit

Analisis :

1. 自信はないさ Rock You

Jishin wa nai sa Rock You Terjemahan: Aku tak punya rasa percaya diri, mengguncang kamu

Lirik lagu diatas mencerikan tentang seseorang yang merasa tidak mempunyai rasa kepercayaan diri sendiri, goyang kamu. Pada frasa ‘goyang kamu’ memiliki makna yaitu segeralah lakukan hal hal yang membuat kamu percaya diri.

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal.

Pada cuplikan lagu diatas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 自信はない

さ Rock You (Jishin wa nai sa Rock You). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa verba dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu

Rock You. Dalam bahasa Inggris frasa verba Rock You merupakan frasa verba yang memiliki makna ‘goyang kamu’. Dalam bahasa jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘goyang kamu’ adalah あなたを揺する(Anata wo yusuru).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Rock You.

Analisis:

2. 勝ち目は薄い Rock Me Kachime wa usui Rock Me Terjemahan:

Kemungkinan ku untuk menang tipis, goyang saya

Lirik lagu diatas menceritakan tentang seseorang yang mempunyai peluang untuk ia inginkan sangat kecil, goyang aku. Pada frasa ‘goyang aku’ memiliki makna jangan menyerah, ayo semangat, lakukan semampu kamu. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 勝ち目は薄い

Rock Me (Kachime wa usui Rock Me). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa verba

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Rock

Me. Dalam bahasa Inggris frasa verba Rock Me merupakan frasa verba yang memiliki makna ‘goyang saya’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘goyang saya’ yaitu 私を揺すりなさい(Watashi wo yusuri nasai).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Rock Me.

Analisis :

3. だけど逃げない Hard Way Dakedo nigenai Hard Way

Terjemahan:

Tapi ku tak akan lari dari cara yang sulit

Lirik lagu diatas menceritakan tentang seseorang yang tidak akan melarikan diri dengan cara yang begitu sulit yang ia rasakan. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan だど逃げない Hard Way

(Dakedo nigenai Hard Way). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Hard Way.

Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva Hard Way merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘cara yang sulit’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘cara yang sulit’ yaitu 難しい道(Muzukashii michi).

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Hard Way.

Analisis:

4. キセキを起こせ Hard End Kiseki wo okose Hard End

Terjemahan:

Ciptakan keajaiban untuk akhir yang sulit

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang akan membuat atau merealisasikan suatu kebenaran untuk suatu permasalahan yang berakhir diujung yang sulit. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan

キセキを起こせ Hard End (Kiseki wo okose Hard End). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Hard End. Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva Hard End merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘akhir yang sulit’. Dalam bahasa

Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘akhir yang sulit’ yaitu ハードエンド

(haadoendo).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Hard End.

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lirik Lagu Bait II:

Data Campur Bentuk Klasifikasi No Terjemahan Kode Campur Kode wujud Jangan mau ヘコたれるな 5 My Heart Adjektiva dikalahkan, My Heart hatiku

Jangan

perlihatkan 弱音を吐くな 6 My Dream Adjektiva MyDream kelemahan mu,

impianku

Aku tau 無理は承知の 7 Big Fight Adjektiva pertarungan besar Big Fight ini tak mudah

Tapi raihlah その手で掴め 8 Big Chance Adjektiva dengan tanganmu Big Chance peluang besar itu

Analisis

5. ヘコたれるな My Heart Hekotareru na My Heart

Terjemahan:

Jangan mau dikalahkan, hatiku

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang merasakan untuk jangan dikalahkan dengan kekasihnya. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan ヘコたれるな My Heart (Hekotareru na My Heart).

Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu My Heart. Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva My Heart merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘hatiku’.

Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘hatiku’ yaitu 私の心

(watashi no kokoro).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

My Heart.

Analisis:

6. 弱音を吐くな My Dream

Yowane wo haku na My Dream

Terjemahan:

Jangan perlihatkan kelemahan mu, impianku

Lirik lagu di atas menceritakan tentang penyanyi yang melarang kepada kekasihnya jangan menunjukkan kelemahan yang ada pada dirimu.Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 弱音を吐くな My Dream

(Yowane wo haku na My Dream) . Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu My

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dream. Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva My Dream merupakan frasa nomina yang memiliki makna ‘impianku’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘impianku’ yaitu 私の夢 (watashi no yume).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

My Dream.

Analisis:

7. 無理は承知の Big Fight Muri wa shouchi no Big Fight

Terjemahan:

Aku tau pertarungan besar ini tak mudah

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorangyang mengetahui tentang pertarungan yang begitu besar ini sangatlah tidak mudah.Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal.Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 無理は承知の Big Fight

(Muri wa shouchi no Big Fight). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Big Fight.

Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva Big Fight merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘pertarungan besar’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘pertarungan besar’ yaitu 大きな戦い (Ooki na tatakai).

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Big Fight.

Analisis:

8. その手で掴め Big Chance Sono te de tsukame Big Chance

Terjemahan : Tapi raihlah dengan tanganmu peluang besar itu

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang harus menggapai sesuatu dengan kemampuan dirinya sendiri yang memiliki peluang yang sangat besar tersebut.. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan その手で掴め Big Chance (Sono te de tsukame Big Chance). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Big Chance. Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva

Big Chance merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘peluang besar’.

Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘peluang besar’ yaitu

大きな機会 (Ooki na kikai).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Big Chance.

Lirik Lagu Bait IV:

Data Campur Bentuk Klasifikasi No Terjemahan Kode Campur Kode Wujud Secara alami 生まれつきの 9 Bad Boy Adjektiva sejak lahir anak Bad Boy nakal

Mudah 陥りやすい 10 Bad Girl Adjektiva terjerumus, gadis Bad Girl nakal

Kesadaran akan 罪の意識も So 11 So Cool Adjektiva dosa pun keren Cool abis

Jangan beralasan 言い訳するな 12 So Young Adjektiva So Young menjadi muda

Analisis:

9. 生まれつきの Bad Boy Umaretsuki no Bad Boy

Terjemahan:

Secara alami sejak lahir anak nakal

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang berasal secara alami sejak ia dilahirkan menjadi anak yang nakal. Arti kata nakal di sini lebih untuk mencirikan karakteristik petualangan, keberanian dan semua aspek yang sangat maskulin. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 生まれつきの Bad Boy (Umaretsuki no Bad Boy). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Bad Boy. Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva Bad Boy merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘anak nakal’. Dalam bahasa

Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘anak nakal’ yaitu 悪い子(warui ko).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Bad Boy.

Analisis:

10. 陥りやすい Bad Girl Ochiiri yasui Bad Girl

Terjemahan:

Mudah terjerumus , gadis nakal

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang penyanyi yang sangat mudah terpengaruh hal yang buruk merupakan gadis yang memiliki sifat yang nakal.Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 陥りやすい Bad Girl (Ochiiri yasui Bad Girl). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Bad Girl. Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva Bad Girl merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘gadis nakal’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘gadis nakal’ yaitu 悪い女の子(warui onnanoko).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Bad Girl.

Analisis:

11. 罪の意識も So Cool Tsumi no ishiki mo So Cool

Terjemahan:

Kesadaran akan dosa pun keren abis

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang merasa atas kesadaran dalam perbuatan dosa yang ia perbuat sangatlah keren abis. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 罪の意識も So

Cool (Tsumi no ishiki mo So Cool) . Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu So

Cool. Dalam bahasa Inggris frasa adjektivaS o Cool merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘keren abis’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘keren abis’ yaitu とても涼しい(totemo suzushii).

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

So Cool.

Analisis:

12. 言い訳するな So Young Iiwake suru na So Young

Terjemahan:

Jangan beralasan menjadi muda

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang melarang kepada kekasihnya untuk tidak beralasan kembali seperti anak kecil yang tidak mengerti dalam segala hal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 言い訳するな So Young (Iiwake suru na So Young). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa adjektiva dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu So Young. Dalam bahasa Inggris frasa adjektiva So Young merupakan frasa adjektiva yang memiliki makna ‘menjadi muda’. Dalam bahasa

Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘menjadi muda’ yaitu とても若い

(totemo wakai).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

So Young

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lirik Lagu Bait V:

Data Campur Bentuk Klasifikasi No Terjemahan Kode Campur Kode Wujud Putuskanlah sendiri 自分で決めろ 13 Your Life Verba Your Life kehidupan kamu

Aku muak dengan 愚痴は飽きたぜ 14 Your Work Verba ocehanmu tentang Your Work pekerjaan kamu

Aku akan menjadi 15 私は私 Will Be Will Be Verba diriku sendiri

Berubahlah 16 時代よ変われ Will Come Verba Will Come zaman,akan tiba

Analisis:

13. 自分で決めろ Your Life Jibun de kimero Your Life

Terjemahan:

Putuskanlah sendiri kehidupan kamu

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang sedang menyuruh mengingatkan kekasihnya untuk melakukan keputusan diri sendiri terhadap kehidupannya. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 自分で決めろ Your Life (Jibun de kimero Your Life). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa verba dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Your Life. Dalam bahasa Inggris frasa verbaYour Life

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan frasa verba yang memiliki makna ‘kehidupan kamu’. Dalam bahasa

Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘kehidupan kamu’ yaitu あなたの

人生(anata no jinsei).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Your Life.

Analisis:

14. 愚痴は飽きたぜ Your Work

Guchi wa akitaze Your Work

Terjemahan:

Aku muak dengan ocehanmu tentang pekerjaan kamu

Lirik lagu di atas menceritakan tentang penyanyi yang merasa tidak suka dengan perkataan-perkataan mengenai pekerjaan kekasihnya.. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 愚痴は飽きたぜ Your Work

(Guchi wa akitaze Your Work). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa verba dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Your Work.

Dalam bahasa Inggris frasa verba Your Work merupakan frasa verba yang memiliki makna ‘pekerjaan kamu’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘pekerjaaan kamu’ yaitu あなたの仕事 (anata no shigoto).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Your Work.

Analisis:

15. 私は私 Will Be Watashi wa atashi Will Be

Terjemahan:

Aku adalah aku akan menjadi diriku sendiri

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang menegaskan tentang dirinya bahwa aku adalah aku yang akan menjadi dirinya sendiri tanpa menjadi orang lain.Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan 私は私 Will Be (Watashi wa atashi Will Be). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa verba dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Will Be. Dalam bahasa Inggris frasa verba Will Be merupakan frasa verba yang memiliki makna ‘akan menjadi’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa ‘akan menjadi’ yaitu になります(ni narimasu).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Will Be.

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisis:

16. 時代よ変われ Will Come Jidai yo kaware Will Come

Terjemahan:

Berubahlah zaman,saatnya akan datang

Lirik lagu di atas menceritakan tentang seseorang yang mengharapkan adanya perubahan zaman dalam kehidupan dan perubahan itu akan datang pada waktunya. Situasi yang melatarbelakangi peristiwa ini adalah situasi santai atau informal. Pada cuplikan lagu di atas, terjadi peristiwa campur kode pada tuturan

時代よ変われ Will Come (Jidai yo kaware Will Come). Pada lirik lagu ini ditemukan frasa verba dari bahasa Inggris yang menyisip ke dalam lirik lagu bahasa Jepang yaitu Will Come. Dalam bahasa Inggris frasa verba Will Come merupakan frasa verba yang memiliki makna ‘akan datang’. Dalam bahasa Jepang padanan kata yang tepat untuk frasa‘akan datang’ yaitu 来る(kuru).

Penyebab campur kode pada lirik lagu tersebut adalah tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang yang di pakai ke dalam lirik lagu, pencipta lagu menginginkan agar lirik lagu mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut, sehingga pencipta lagu lebih menggunakan frasa dalam bahasa Inggris

Will Come.

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam menganalisis penggunaan campur kode dalam lirik lagu

Baby! Baby! Baby! oleh band Do As Infinity adalah sebagai berikut:

1. Teks lirik lagu Baby! Baby! Baby! meliputi aspek gramatikal. Penanda

tekstual berupa kohesi gramatikal yang ditemukan meliputi pengacuan

(referensi), penyulihan (substitusi), ellipsis (pelesapan), dan perangkaian

(konjungsi). Selain itu terdapat penanda tekstual berupa aspek leksikal.

Penanda kohesi leksikal yang ditemukan meliputi repetisi (pengulangan)

dan antonimi (oposisi makna). Dalam penelitian ini tidak ditemukannya

penanda leksikal sinonimi dan ekuivalensi.

2. Dalam lirik lagu Baby! Baby! Baby! adanya dua unsur bahasa yang

berbeda, yaitu bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Bentuk campur kode

yang terdapat dalam lirik lagu ini berjenis penyisipan unsur-unsur meliputi

bentuk kata dan frasa. Pada penyisipan unsur-unsur berbentuk kata hanya

terdapat 1 data yaitu kata nomina. Lalu pada penyisipan unsur-unsur

berbentuk frasa berjumlah 16 data diantaranya 6 data frasa verba dan 10

data frasa adjektiva. Bentuk campur kode yang dominan adalah penyisipan

unsur-unsur yang berbentuk frasa. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan

terjadinya campur kode yaitu, faktor kesantaian (situasi informal), karena

makna dan arti lagu yang ditujukan untuk kalangan muda yang lagi

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merasakan cinta. Faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa

yang sedang digunakan, karena penggunaan bahasa Inggris lebih baik

maknanya dari pada menggunakan bahasa Jepang, dan faktor pencipta

lagu menginginkan agar lirik lagu tersebut mudah dipahami seluruh dunia

yang mendengar lagu tersebut, maka disisipkan unsur bahasa Inggris

sebagai bahasa internasional di dalamnya.

4.2 Saran

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka penulis memberikan saran yaitu sebagai berikut:

1. Melalui skripsi ini penulis berharap agar pembaca dapat lebih banyak

mengetahui tentang ilmu pengetahuan sosiolinguistik khususnya kajian

campur kode. Dengan adanya penelitian ini dapat menjadikan referensi

penelitian campur kode untuk kedepannya.

2. Penulis mengharapkan adanya penelitian berikutnya yang membahas

tentang penggunaan dua bahasa atau lebih. Karena bahasa semakin lama

akan semakin berkembang.

3. Disarankan Pencipta lagu Baby! Baby! Baby! oleh band Do As Infinity

lebih menyeimbangkan penggunaan bahasa Jepang dan bahasa Inggris

dalam lirik lagunya.

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Vika. 2010. “Analisis Alih Kode dan Campur Kode dalam Lirik Lagu Baby Don’t Cry oleh Namie Amuro”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, Khailani. 2001. Butir-Butir Linguistik Umum dan Sosiolinguistik. Pekanbaru,Riau: Unri Press.

Hudson, R.A. 1980. Sociolinguistic. Cambridge: Cambridge University Press

Iwan, Made. 2010. Sociolinguistics: The Study of Societies’ Languages.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mashun, 2006. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nababan. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Subroto, Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.

Sumarsono, dan Paina partana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumarlam, 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.

Sumarlam, 2004. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.

Suwito, 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Surakarta: Henary Cipta.

Warsiman. 2014. Sosiolinguistik Teori dan Aplikasi dalam Pembelajaran. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).

Wiratsi, Arinda. 2015 “Alih Kode dan Campur Kode dalam Lirik lagu First Love, Can You Keep A Secret, dan Final Distance oleh Utada Hikaru” Skripsi S1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sumber Internet

Lirik lagu di dapat melalui aplikasi joox dan (diakses via handphone pada 26 september 2018) https://en.wikipedia.org/wiki/Do_As_Infinity (diakses pada 26 September 2018) http://genkisammy.blogspot.com/2013/06/yesterday-and-today-do-as-infinity.html (diakses pada 26 September 2018) http://anaksastra.blogspot.com/2009/02/alih-kode-dan-campur-kode.html (diakses pada 26 September 2018) https://sastrapuisi.wordpress.com /2011/12/11/kode-alih-kode-dan-campur-kode- disusun-untuk-disajikan-dal am-diskusi-mata-kuliah-sosiolinguistik-dosen- pengampu-prof-fathurahma n-dan-dr-ida-zulaida/ http://seberkasharapan1.blogspot.co. id/2014/06/alih-kode-dan-campur-kode.html

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Baby! Baby! Baby! Do As Infinity 詞:Masanori Ouchi 曲:Shoichiro Hirata

自信はないさ Rock You 勝ち目は薄い Rock Me だけど逃げない Hard Way キセキを起こせ Hard End

ヘコたれるな My Heart 弱音を吐くな My Dream 無理は承知の Big Fight その手で掴め Big Chance

凹まない 負けない 泣かない 強がりじゃないそれが私よ 大人に なれないならない 妥協が出来ないそれが私よ

不器用を通り越した 孤独なオンナだけど No Baby! Baby! Baby! 死んでたまるか 誰にも染められない 誰にも止められない No Baby! Baby! Baby!

生まれつきの Bad Boy 陥りやすい Bad Girl 罪の意識も So Cool 言い訳するな So Young

自分で決めろ Your Life 愚痴葉飽きたぜ Your Work 私は私 Will Be 時代よ変われ Will Come

情けない出来ない知らない 頭のデキは そんなよくない 優しくなれない出来ない 傷つくことにはもう慣れたけど 凹まない負けない懲りない 強がりじゃないそれが私よ

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 戻れない逃げない懲りない カタチにはハマりたくはないから 誰にも媚びない寄らない けど愛されたい女でいたい

本能で生きている 扱いづらいワタシ No Baby! Baby! Baby! 何が悪いの? ワガママなんかじゃない それでしか生きられない No Baby! Baby! Baby!

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK

Kepentingan berbahasa dalam bersosialisasi dengan sesama manusia dapat menimbulkan beberapa ilmu yang terkait, salah satunya adalah sosiolinguistik.

Sosiolinguistik adalah fenomena bahasa yang berhubungan dengan sekelompok orang yang berada di dalam masyarakat atau ilmu yang mempelajari tentang penggunaan bahasa dalam masyarakat.

Bahasa menjadi salah satu media yang paling penting dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Masyarakat di dunia saat ini mempelajari berbagai bahasa mulai bahasa daerah, bahasa nasional hingga bahasa asing lainnya. Dengan berbahasa yang baik dan ditambah keahlian berbahasa asing akan memberikan penilaian yang bagus dari orang disekitar.

Dalam keadaan kedwibahasaan (bilingualisme), akan sering terdapat orang mangganti bahasa atau ragam bahasa. Hal ini tergantung pada keadaan atau keperluan bahasa yang digunakan. Situasi yang disengaja atau tidak, orang yang mempunyai dua bahasa atau lebih, akan menggunakan kemampuan tersebut saat berbicara dengan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya peristiwa campur kode.

Campur kode merupakan kajian sosiolinguistik yang terjadi ketika adanya percampuran dua bahasa pada masyarakat multilingual dalam suatu kalimat yang sama yang terjadi sesuai dengan kejadian yang sedang berlangsung. Penyebab pasti dalam terjadinya campur kode ialah adanya kemampuan sang pengguna bahasa yang mampu mengucapkan dan memahami dua bahasa yang berbeda atau bahkan lebih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Peristiwa campur kode hampir terjadi pada semua bahasa, termasuk bahasa Jepang. Pengaruh tersebut juga mempengaruhi dunia pemusikan Jepang seperti J-Pop, J-Rock, J-Rap dan sebagainya. Dalam penelitian ini genre lagu pop-Jepang terdapat penggunaan campur kode dimana terdapat pencampuran bahasa. Di Jepang ada salah satu band yang cukup terkenal dengan nama band Do

As Infinity atau disingkat dengan nama (DAI) yang banyak mencampur lagunya dengan bahasa Inggris, salah satu lagunya yang berjudul Baby!Baby!Baby!.

Hal tersebut yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis memutuskan beberapa perumusan masalah yaitu bagaimana analisis tekstual dan apa sajakah bentuk campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Baby!Baby!Baby! oleh band Do As Infinity.

Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah terdapat penanda tekstual berupa kohesi gramatikal dalam lirik lagu Baby!Baby!Baby! oleh band

Do As Infinity. Penanda kohesi gramatikal yang ditemukan meliputi pengacuan

(referensi), penyulihan (substitusi), ellipsis (pelesapan), dan perangkaian

(konjungsi) dan terdapat penanda tekstual berupa aspek leksikal dalam lirik lagu

Baby!Baby!Baby! oleh band Do As Infinity. Penanda kohesi leksikal yang ditemukan meliputi repetisi (pengulangan) dan antonimi (oposisi makna). Dalam penelitian ini tidak ditemukannya penanda leksikal sinonimi dan ekuivalensi.

Bentuk campur kode dalam lirik lagu Baby!Baby!Baby! oleh band Do As

Infinity berjenis penyisipan unsur-unsur meliputi bentuk kata dan frasa. Pada penyisipan unsur-unsur berbentuk kata hanya terdapat 1 data yaitu kata nomina.

Lalu pada penyisipan unsur-unsur berbentuk frasa berjumlah 16 data diantaranya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6 data frasa verba dan 10 data frasa adjektiva. Bentuk campur kode yang dominan adalah penyisipan unsur-unsur yang berbentuk frasa.

Jenis campur kode yang ditemukan yaitu adanya campur kode keluar atau

(outer code mixing). Campur kode ekstern merupakan penyusupan unsur bahasa dari bahasa asing. Dalam penelitian ini bahasa yang mempengaruhi campur kode antara bahasa inti yaitu bahasa Jepang dengan bahasa asing yaitu bahasa Inggris.

Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode yang didapat dalam hasil penelitian ini terdiri atas tiga yaitu, faktor kesantaian (situasi informal), karena makna dan arti lagu yang ditujukan untuk kalangan muda yang sedang merasakan cinta. Faktor tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang sedang digunakan, karena penggunaan bahasa inggris lebih baik maknanya dari pada menggunakan bahasa Jepang dan faktor Pencipta lagu ingin memamerkan keterpelajarannya, karena dalam lirik lagu tersebut adanya unsur bahasa Inggris

(bahasa internasional) yang disisipkan oleh pencipta lagu sehingga lirik lagu tersebut mudah dipahami seluruh dunia yang mendengar lagu tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ようし ;要旨

にんげん しゃこう げんご じゅうようせい かんれん ちしき お ;人間と社交する言語の重要性いくつかの関連の知識が起

ひと しゃかいげんごがく しゃかいげんごがく しゃかい なか こせ、そのうちの一つは社会言語学である。社会言語学は社会の中にいる

ひとたち かんけい も げんご げんしょう しゃかい げんご 人達の関係を持っている言語の 現象である。もしくは社会における言語

しよう がくもん の使用についての学問である。

げんご はな ことば か ことば ;言語 が 話 し 言葉 か 書 き 言葉 のコミュニケーションには

いちばんじゅうよう げんざいせかいじゅう しゃかい ちいき げんご こくご 一番重要な メ ヂ ア に な る 。 現在世界中 の 社会 は 地域 の 言語 や 国語 や

がいこくご げんご まな はじ よ げんご がいこくご とくぎ 外国語などからいろいろな言語を学び始めた。良い言語や外国語の特技に

くわ まわ ひとたち かんてい よ つけ加えたら、周りの人達の鑑定も良くなる。

にげんごへいよう じょうたい さまざま ;二言語併用(バイリンガリズム)の 状態のことは様々な

げんご こうかん ひと た しよう げんご ひつよう 言語を交換する人が多り。このようなことは使用されている言語の必要な

じょうたい じょうたい ふた いじょう げんご も ひと 状態によることである。どのような 状態にも二つ以上の言語を持つ人は

たにん はな さいのう しよう 他人が話しているときにその才能を使用する。このようなことはコード・

できごと ミキシングという出来事がおこすことができる。

おこな できごと とも おな いちぶん ふた コード・ミキシングは 行 われている出来事と共に同じ一文で二つ

いじょう げんご も し ゃ か い に げ ん ご こんごう しゅんかん しゃかいげんごがく ちょうさ 以上の言語を持つ社会二言語の混合の 瞬間の社会言語学の調査としてで

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA できごと めいかく げんいん ふた いじょう ちが ある。コード・ミキシングの出来事における明確な原因は二つ以上の違う

げんご はな りかい げんご しようしゃ さいのう 言語が話せるか理解できる言語の使用者の才能である。

できごと げんご おこし り コード・ミキシングという出来事なほぼすべての言語に 起 こリ、

にほんご ふく えいきょう 日本語も含めている。その影響も J−POP や J−ROCK や J−RAP などのよ

にほん おんがくかい えいきょう けんきゅう にほん おんがく うな日本の音楽界を影響している。この研究には日本の POP の音楽シ

げんご こんごう しよう にほん ャンルか言語の混合のコード・ミキシングの使用がある。日本ではバンド

きょく ひと えいご の一つでは「BABY!BABY!BABY!」という 曲 の一つである。英語で

おお きょく ま なまえ しょうりゃく 多くの 曲 に混ぜ(DAI)の名前て 省略された。もしくは DO AS INFINITY

なまえ じゅうぶんにんきも という名前の バンド十分人気持っていた。

けんきゅう しゅだい もんだい そのようなことがこの 研究に主題になった。その問題により、

ひっしゃ いく もんだいりょう こうしきか けってい 筆者は幾くつかの問題良の公式化を決定した。それは DO AS INFINITY

かし けいしき の「BABY! BABY! BABY!]の歌詞におけるコード・ミキシングの形式は

なに げんぶん ぶんせき 何か、原文の分析はどうだろうかということである。

けんきゅう え けつろん この研究に得られた結論は DO AS INFINITY の「BABY! BABY!

かし ぶんぽうてき けっそく げんぶん ひょうしき BABY!]の歌詞における文法的な結束という原文の 標識があったという

み ぶんぽうてき けっそく ひょうしき ことである。 ;見つけられた文法的な結束の 標識は DO AS INFINITY

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA かし ぶんぽうてき そくめん げんぶん の「BABY! BABY! BABY!]の歌詞における文法的な側面という原文の

ひょうしき さんしょう さんこう かいふく だいよう しょうりゃくきごう しっこう 標識もあった。参照(参考)と回復(代用)と省略記号(失効)と

れんけつ せつぞくし ふく み ご い て き け っ そ く ひょうしき 連結(接続詞)も含むんでいた。見つけられた語彙的結束の 標識はくり

かえ ふくしゅう はんいご はんたい いみ けんきゅう どうぎご 返し( 復習)と反意語(反対の意味)であった。この 研究には同義語と

どうち 同値がみつけかなかった。

かし DO AS INFINITY の「BABY! BABY! BABY!]の歌詞におけるコー

こんごうけいしき たんご く けいしき せいぶん そうにゅう しゅるい ドミキシングの混合形式は単語と句の形式という成分の 挿入の種類だけ

たんご けいしき そうにゅう ひと めいし く けいしき であった。単語の形式の 挿入には一つ名詞だけであった。句の形式で

せいぶん そうにゅう じゅうろく ろ く ど う し く じゅうけいようしく 成分の挿入には 十六データがあった。六動詞句のデータと十形容詞句の

しはいてき けいしき く けいしき せいぶん データであった。支配的なコード・ミキシグの形式は句の形式の成分の

そうにゅう 挿入であった。

み しゅるい がいぶ 見つけられたコード・ミキシング種類は外部のコード・ミキシング

がいぶ (OUTER CODE MIXING)であった。外部のコード・ミキシングという

がいこくご げんご せいぶん そうにゅう のは外国語からの言語の成分の挿入であった。

けんきゅう えいきょう げんご がいこくご この 研究にはコード・ミキシングを 影響しいた言語は外国語とし

よういん ちゅうしん げんご にほんご けんきゅう え ての要因と中心の言語としての日本語であった。この 研究に得られたコ

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA できごと よういん み わ くつろ ード・ミキシングの出来事の要因は三つ分けられた。つまり、 寛 ぐみの

よういん ひこうしき じょうきょう しよう げんご わかもの ひょうげん よういん 要因(非公式な 状況)、使用している言語には若者な 表現がない要因で

いみてき にほんご しよう えいご しよう よ きょうよう あり、意味的には日本語を使用するより英語の使用のほうが良い。教養

み さくししゃ そうにゅう えいご がいこくご を見せびらかしたい作詞者が 挿入された英語(外国語)があり、そのよ

かし きょく ちょう かんたん りかい うに歌詞が 曲 を 聴 している簡単に理解しゃすい。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA