UPAYA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DALAM MEWUJUDKAN DESTINASI PARIWISATA UNGGULAN TAHUN 2017-2018

Oleh: Gita Hardiwirasukma Email: [email protected] Pembimbing : Baskoro Wicaksono, S.IP, M.Si Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, 28293 Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

The Ministry of Culture and Tourism of Kuantan Singingi has a crucial role, especially in tourism development and cultural preservation. In order to accelerate the development of tourism destinations with the issuance of the Decree of Number: KPTS 11/25/2017, it is necessary to establish a flagship tourism destination which requires integrated, comprehensive and sustainable steps in their realization. However, in fact, the purpose of Kuantan Singingi Regent is difficult to materialize because the Ministry of Culture and Tourism has not been serious in developing the tourism destinations. The formulationof the problem in this study were (1) how is the effort of Ministry of Culture and Tourism of Kuantan Singingiin realizing the flagship tourism destinations in 2017-2018? (2)what are the inhibiting factors in the efforts of the Ministry of Culture and Tourism of Kuantan Singingi in realizing the flagship tourism destinations in 2017-2018? This study aimed to (1) describe the efforts of the Ministry of Culture and Tourism of Kuantan Singingi in realizing flagship tourism destinations in 2017- 2018, (2) describe the inhibiting factors of Ministry of Culture and Tourism of Kuantan Singingi’sefforts in realizing flagship tourism destinations in 2017 2018. This research was a descriptive study with a qualitative approach. This study was conducted at the Ministry of Culture and Tourism of Kuantan Singingi. The data was collected through interviews and documentation. The data analysis technique used was an interactive analysis model. The study concluded that the efforts of the Ministry of Culture and Tourism of Kuantan Singingi in realizing flagship tourism destinations in 2017-2018 were seen through the role of entrepreneurs, the role of coordinators, the role of facilitators and the role as stimulators that were not optimal. The efforts of Ministry of Culture and Tourismwere influenced by internal factors and external factors. The internal factors werebudget constraints, inadequate human resources and regulations; the absence of regional regulations related to the Regional Tourism Development Master Plan of Kuantan Singingi. Meanwhile, theexternal factors were the lack of community participation in tourism destinations development and the low involvement of the private sector in developing tourism destinations. Keywords: Efforts, Development Acceleration, Flagship Tourism Destinations

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 1

A. Pendahuluan mengelola pariwisata Kuantan Singingi, hal ini bisa dilihat dari Undang-Undang Nomor 23 belum adanya regulasi yang Tahun 2014 tentang Pemerintahan mengatur tentang pembangunan Daerah memberikan kesempatan kepariwisataan sebagaimana yang luas kepada daerah untuk diamanatkan oleh Undang-Undang mengurus rumah tangganya sendiri Nomor 10 Tahun 2009 tentang sesuai dengan penyerahan wewenang Kepariwisataan pada pasal 8 ayat (1) dari pemerintah pusat kepada yaitu “Pembangunan kepariwisataan pemerintah daerah. Sistem ini dilakukan berdasarkan rencana induk membawa implikasi semakin pembangunan kepariwisataan yang besarnya tanggung jawab dan terdiri atas rencana induk tuntutan untuk menggali dan pembangunan kepariwisataan mengembangkan seluruh potensi nasional, rencana induk sumber daya yang dimiliki daerah pembangunan kepriwisataan dalam rangka menopang provinsi, dan rencana induk pembangunan di daerah. pembangunan kepariwisataan Pembagian urusan Pemerintahan kabupaten/kota”.2 antara Pemerintah Pusat dan Daerah Sebagaimana menimbang bahwa Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam rangka mendorong akselerasi diatur dalam Undang-Undang Nomor pembangunan destinasi pariwisata di 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi yang Daerah yang terdiri dari urusan merupakan unggulan daerah serta pemerintahan absolut, urusan dalam mengembangkan suatu pemerintahan konkuren, dan urusan destinasi pariwisata menjadi pemerintahan umum. Urusan destinasi pariwisata unggulan pariwisata dikategorikan kedalam diperlukan langka terpadu, urusan pemerintahan konkuren komprehensif dan berkelanjutan bersifat pilihan. Urusan sesuai dengan arah kebijakan Pemerintahan Pilihan sebagaimana pembangunan kepariwisataan daerah dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) maka dikeluarkan Keputusan Bupati Undang-Undang Nomor 23 Tahun Kuantan Singingi Nomor: Kpts 2014, meliputi: a) Kelautan dan 25/11/2017 tentang Penetapan Perikanan, b) Pariwisata, c) Kawasan Pariwisata dan Nama Pertanian, d) Kehutanan, e) Energi Objek Daya Tarik Pariwisata di dan Sumber Daya Mineral f) Kabupaten Kuantan Singingi. Perdagangan, g) Perindustrian, h) Pemerintah Daerah dalam hal ini Transmigrasi.1 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi belum dalam bidang pariwisata mempunyai serius dalam pembangunan potensi yang besar untuk digali kepariwisataan di Kabupaten Untuk mengelola potensi tersebut, Kuantan Singingi. Hal ini dapat peran utama berada pada tangan dilihat bahwa belum adanya pemerintah daerah. Namun, peraturan daerah terkait pemerintah daerah belum pembangunan dan pengembangan menunjukkan keseriusannya dalam kepariwisataan (RIPPDA) sesuai

1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 2Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Pemerintahan Daerah tentang Kepariwisataan

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 2 dengan amanat pasal 8 ayat (1) Tabel 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun Alokasi Anggaran Belanja Untuk 2009. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Belum munculnya destinasi Kabupaten Kuantan Singingi pariwisata unggulan yang ditargetkan Tahun Anggaran 2017- 2018 oleh Bupati Kabupaten Kuantan Singingi melalui Keputusan Bupati Tah Ideal Aloka Total % Nomor: Kpts 25/11/2017 tentang un si APB Penetapan Kawasan Pariwisata dan D Nama Objek Daya Tarik Pariwisata Rp.5.00 Rp.1.30 Rp.1.37 0.09 di Kabupaten Kuantan Singingi. 2017 0.000.0 0.000.0 0.000.0 Pokok pikiran dikeluarkannya 4 % keputusan bupati tersebut adalah 00 00 00.000 mendorong akselerasi pembangunan Rp.5.00 Rp.900. Rp.1.25 destinasi pariwisata di Kabupaten 2018 0.000.0 000.00 0.000.0 0,07 2 % Kuantan Singingi yang merupakan 00 0 00.000 unggulan daerah serta dalam mengembangkan suatu destinasi Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pariwisata menjadi destinasi Berdasarkan tabel 1 pariwisata unggulan diperlukan menunjukkan bahwa alokasi langka terpadu, komprehensif anggaran belanja Kabupaten Kuantan dan berkelanjutan sesuai dengan arah Singingi untuk Dinas Pariwisata dan kebijakan Pembangunan Kebudayaan tahun 2017 dan tahun Kepariwisataan Daerah. 2018 masih minim. Hal ini dapat Minimnya alokasi anggaran dilihat bahwa anggaran ideal untuk pemerintah daerah Kabupaten tahun 2017 dan tahun 2018 adalah Kuantan Singingi untuk Dinas sebanyak Rp.5.000.000.000. Namun Pariwisata dan Kebudayaan yang dialokasikan untuk tahun 2017 Kabupaten Kuantan Singingi. hanya sebesar Rp. 1.300.000.000 dan Sehingga apa yang menjadi jika dihitung dari total APBD hanya keinginan pemerintah daerah dalam sebesar 0,094%. Kemudian untuk pembangunan kepariwisataan tahun 2018 hanya sebesar Rp. khususnya untuk mewujudkan 900.000.000 dan jika dihitung dari destinasi pariwisata unggulan sulit total APBD hanya sebesar 0,072%. terwujud. Adapun anggaran Dinas Objek Daya Tarik Wisata di Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kuantan Singingi cukup banyak, pelaksanaan program pada tahun namun belum seluruhnya 2017dan 2018 adalah sebagai mendapatkan perhatian dari berikut: Pemerintah Daerah. Berdasarkan Keputusan Bupati Kuantan Singingi Nomor Kpts 25/11/2017 Tentang Penetapan Kawasan Pariwisata dan Nama Objek Daya Tarik Pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi, terdapat 86 Objek Daya Tarik Wisata di Kabupaten Kuantan Singingi baik objek wisata alam dan budaya. Dari 86 Objek Daya Tarik Wisata tersebut hanya sedikit Objek Daya

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 3

Tarik Wisata yang dikelola oleh Rekreasi dan Olahraga. Adapun Pemerintah Daerah Kabupaten kontribusi Pendapatan Asli Daerah Kuantan Singingi. Sedangkan objek (PAD) sektor pariwisata terhadap daya tarik wisata yang dikelola oleh Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pemerintah Kabupaten Kuantan Kuantan Singingi adalah sebagai Singingi adalah sebagai berikut: berikut: Tabel 2 Tabel 3 Objek Daya Tarik Wisata Kontribusi PAD Sektor Pariwisata (ODTW) yang Dikelola oleh Terhadap PAD Kabupaten Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Kuantan Singingi Tahun 2016-2018

Kecama Objek PAD Jenis Tah PAD No Kuantan tan Wisata Wisata un Pariwisata Air Singingi 2016 89,000,000. 70,375,786,1 Terjun 00 87.00 Hulu Tujuh 1 Alam 2017 67,611,650. 54,573,934.0 Kuantan Tingkat 00 25.62 Batang 2018 91,692,000. 60,688,951,7 Koban 00 72.13 Panoram Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuantan 2 a Kebun Alam Mudik Nopi Berdasarkan tabel 3 Air menunjukkan bahwa kontribusi Kuantan Terjun pendapatan asli daerah dari sektor 3 Alam Mudik Guruh pariwisata terhadap pendapatan asli Gemurai daerah Kabupaten Kuantan Singingi Kuantan Pacu sangat sedikit sekali. Hal ini juga 4 Budaya Tengah Jalur membuktikan bahwa belum Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan optimalnya pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata di Berdasarkan tabel 2 Kabupaten Kuantan Singingi. Oleh menunjukkan bahwa dari 86 objek karena itu masih dibutuhkan daya tarik wisata yang ada, hanya 4 keseriusan Pemerintah Daerah objek wisata yang dikelola oleh khususnya Dinas Pariwisata dan Pemerintah Daerah. Dari 4 objek Kebudayaan Kabupaten Kuantan wisata yang dikelola pemerintah Singingi untuk mengembangkan daerah, hanya satu objek wisata yang potensi yang ada sehingga akan berkontribusi pada pendapatan asli meningkatkan kontribusi terhadap daerah. Objek wisata yang penerimaan pendapatan Asli Daerah. berkontribusi pada pendapatan asli Berikut jumlah pengunjung Air daerah yaitu Air Terjun Guruh Terjun Guruh Gemurai: Gemurai melalui retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang diatur dalam peraturan daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 18 Tahun 2012 tentang Retribusi Tempat

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 4

Tabel 4 perpaduan berbagai teori, orientasi, Jumlah Pengunjung Air Terjun maupun disiplin ilmu. Istilah Guruh Gemurai Tahun 2016-2018 “peran”diambil dari dunia teater. Dalam teater, seorang aktor harus Tah Jumlah PAD (Rp) bermain sebagai seorang tokoh un Pengunjung tertentu dan dalam posisinya sebagai (Orang) tokoh itu ia diharapkan berperilaku 2016 15.800 78.200.000 secara tertentu. “Peran” adalah 2017 10.300 53.200.000 konsep sentral dari teori peran. 2018 16.794 81.892.000 Menurut Briddle & Tomas, Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku Berdasarkan tabel 4 yang diharapkan dari pemegang menunjukkan bahwa jumlah kedudukan tertentu. Dalam pengunjung objek wisata Air terjun teorinya Briddle & Thomas membagi Guruh Gemurai mengalami naik peristilahan dalam teori peran turun. Pada tahun 2017 mengalami dalam empat golongan, yaitu istilah- penurunan yang drastis dari tahun istilah yang menyangkut: sebelumnya. Pada tahun 2018 jumlah a. Orang-orang yang mengambil pengunjung air terjun Guruh bagian dalam interaksi sosial; Gemurai meningkat. Diduga b. Perilaku yang muncul dalam penurunan jumlah pengunjung ini interaksi tersebut; disebabkan oleh belum optimalnya c. Kedudukan orang-orang dalam Pemerintah Daerah dalam perilaku; mengembangkan objek wisata d. Kaitan antara orang dan unggulan Air Terjun Guruh Gemurai. perilaku.3 Berdasarkan fenomena di atas, Blakely dalam Mudrajad dalam penelitian mengenai Upaya Kuncoro menyatakan bahwa peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pemerintah daerah dapat mencakup Kabupaten Kuantan Singingi dalam peran-peran wirausaha, koordinator, Mewujudkan Destinasi Pariwisata fasilitator dan stimulator. Unggulan. Fokus Penelitian ini 1. Wirausaha adalah untuk mengetahui Bagaimana Sebagai wirausaha, pemerintah upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan daerah bertanggung jawab untuk Kabupaten Kuantan Singingi dalam menjalankan suatu usaha bisnis. mewujudkan destinasi pariwisata Pemerintah daerah dapat unggulan dan Apa saja faktor-faktor memanfaatkan potensi tanah dan penghambat dalam upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten bangunan untuk tujuan bisnis. Tanah Kuantan Singingi dalam mewujudkan atau bangunan dapat dikendalikan destinasi pariwisata unggulan tahun oleh pemerintah daerah untuk tujuan 2017-2018. konservasi atau juga dapat digunakan untuk tujuan-tujuan yang lain bersifat B. Kerangka Teoritis ekonomi. Pantai, jalan raya dan pusat hiburan rakyat dapat dimanfaatkan Peran untuk berbagai macam tujuan yang

Teori peran (Role Theory) 3Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori adalah teori yang merupakan Psikologi Sosial, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada), hlm. 215

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 5 dapat menciptakan peluang kerja. Pengembangan Pariwisata Dengan peran sebagai wirausaha, pemerintah daerah dituntut untuk jeli Menurut Salah Wahab, dan pro aktif dalam mengembangkan Pariwisata adalah suatu aktivitas bisnis daerah. manusia yang dilakukan secara sadar 2. Koordinator yang mendapat pelayanan secara Pemerintah daerah dapat bergantian diantara orang-orang bertindak sebagai koordinator untuk dalam suatu negara itu sendiri, menetapkan kebijakan atau meliputi pendiaman orang-orang dari mengusulkan strategi-strategi bagi daerah lain untuk sementara waktu pembangunan di daerahnya. dalam mencari kepuasan yang Perencanaan pengembangan beraneka ragam dan berbeda dengan pariwisata daerah dan perencanaan apa yang dialaminya dimana ia pengembangan ekonomi daerah yang memperoleh pekerjaan tetap.5 telah dipersiapkan di wilayah Menurut Inu Kencana Syafiie, unsur- tertentu, mencerminkan sebuah unsur kepariwisataan harus perencanaan disusun sebagai suatu menyeimbangkan antara kebaikan, kesepakatan bersama antara kebenaran dan keindahan, ada 3 pemerintah, pengusaha dan (tiga) unsur-unsur yang menjadi kelompok masyarakat lainnya. penarik dari objek pariwisata yaitu: 3. Fasilitator a. Unsur Geografis Pemerintah daerah dapat b. Unsur Historis mempercepat pembangunan melalui c. Unsur Kultural.6 penyediaan fasilitas pendukung Menurut Bambang Sunaryo, dalam pembangunan. Oleh karena berbagai komponen yang sangat itu, yang diperlukan adalah penting untuk diperhatikan dalam tersedianya suatu tujuan yang jelas pengembangan destinasi pariwisata agar pemerintah daerah dapat (tourism product designing) adalah terfokus dalam memanfaatkan sebagai berikut: sumber daya dan tenaga yang 1. Atraksi dan Daya Tarik Wisata dimilikinya. yaitu objek daya tark wisata ini 4. Stimulator mencakup daya tarik yang Pemerintah daerah dapat berbasis utama pada kekayaan menstimulasi penciptaan dan alam, budaya maupun buatan. pengembangan usaha melalui Berbagai atraksi dan daya tarik tindakan yang akan mempengaruhi tersebut mempunyai kedudukan perusahaan-perusahaan untuk masuk yang sangat penting pada sisi ke daerah tersebut dan produk wisata, terutama dalam mempertahankan perusahaan- menarik kunjungan wisatawan perusahaan yang ada. Dalam bidang ke destinasi. Menurut Mariotti kepariwisataan, pemerintah daerah (1985), Yoeti (1987), terdapat 3 dapat mempromosikan tema atau syarat utama agar dapat menarik kegiatan khusus untuk objek wisata tertentu.4 peluang), Yogyakarta: Erlangga. Hlm. 113 5Oka A Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata, (Jakarta: ANGKASA, 1982), hlm. 107. 4Mudrajad Kuncoro, Otonomi dan 6Inu Kencana Syafi’ie, Ekologi pembangunan Daerah (Reformasi, Pemerintahan, (Bandung: Pustaka Reka Perencanaan, Strategi dan Cipta, 2011), hlm. 39

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 6

wisatawan mengunjungi pengelola kepariwisataan dan destinasi, yaitu: termasuk sumber daya manusia a. Destinasi tersebut harus pendukungnya, yang terkait mempunyai apa yang disebut dengan manajemen pengelolaan “something to see” kepariwisataan di suatu b. Destinasi tersebut harus destinasi, baik dari unsur mempunyai apa yang disebut pemerintah, swasta/industri dan “something to do” masyarakat. Misalnya: Dinas c. Destinasi tersebut harus Pariwisata beserta keseluruhan mempunyai apa yang disebut Unit Pelaksana teknisnya, “something to buy” ASITA, PHRI, dll.7 2. Amenitas atau Akomodasi yaitu, berbagai jenis fasilitas dan C. Hasil Penelitian dan kelengkapannya yang dapat Pembahasan digunakan oleh wisatawan untuk beristirahat dan bersantai dengan Upaya Dinas Pariwisata dalam nyaman serta menginap selama Mewujudkan Destinasi Pariwisata melakukan kunjungan ke suatu Unggulan Kabupaten Kuantan destinasi. Singingi 3. Aksesibilitas dan Transportasi yaitu, segenap fasilitas dan 1. Peran sebagai Wirausaha modal angkutan yang kemungkinan dan memudahkan Pemerintah Daerah dapat serta membuat nyaman memanfaatkan potensi tanah dan wisatawan untuk mengunjungi bangunan untuk tujuan bisnis. Pantai, suatu destinasi. jalan raya dan pusat hiburan rakyat 4. Infrastruktur Pendukung yaitu, dapat dimanfaatkan untuk berbagai fasilitas pendukung yaitu macam tujuan yang dapat keseluruhan jenis fasilitas umum menciptakan peluang kerja. yang berupa prasarana fisik seperti: pelabuhan, bandara, a. Pengelolaan Objek Wisata stasiun kereta api, dan jaringan telekomunikasi serta fasilitas Pengelolaan objek wisata yang fisik yang lain seperti jaringan ada di Kabupaten Kuantan Singingi listrik, air minum, toilet, dll. yang berkontribusi terhadap 5. Fasilitas Pendukung Wisata penerimaan Pendapatan Asli Daerah Lainnya yaitu, berbagai jenis (PAD). Sejauh ini, objek wisata yang fasilitas pendukung ada di Kabupaten Kuantan Singingi kepariwisataan yang berfungsi belum berkontribusi dalam jumlah memberikan kemudahan dan yang besar terhadap Pendapatan Asli kenyamanan bagi wisatawan Daerah. Dimana hanya satu objek selama melakukan kunjungan di wisata yang berkontribusi terhadap suatu destinasi, seperti: penerimaan pendapatan asli daerah keamanan, rumah makan, biro yaitu Air Terjun Guruh Gemurai. perjalanan, toko cinderamata dll. 6. Kelembagaan dan sumber daya 7Bambang Sunaryo, Kebijakan pariwisata yaitu, keseluruhan Pembangunan Destinasi Pariwisata: Konsep unsur organisasi atau institusi dan Aplikasinya di , (Yogyakarta: Gava Media, 2013), hlm,25-31

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 7

Pada tahun 2017, Dinas tamu pemerintah daerah, perusahaan Pariwisata dan Kebudayaan serta keluarga saat berkunjung ke Kabupaten Kuantan Singingi kota jalur melakukan pengelolaan objek wisata Pengelolaan tempat penginapan air terjun Guruh Gemurai melalui dilakukan terhadap wisma jalur. program pengembangan destinasi wisma jalur merupakan bangunan pariwisata. Adapaun kegiatan yang yang dimanfaatkan bagi pemerintah dilakukan adalah pemeliharaan daerah yang bernilai ekonomi yang sarana dan prasarana objek wisata juga mendukung kepariwisataan di Air Terjun Guruh Gemurai Kabupaten Kuantan Singingi dengan sebagaimana yang terdapat di dalam menyediakan tempat penginapan Rencana Kerja Dinas Pariwisata dan ataupun akomodasi yang juga dapat Kebudayaan dengan jumlah membuka peluang pekerjaan dan anggaran untuk kegiatan tersebut berkontrinbusi kepada pendapatan sebesar Rp. 90.000.000. asli daerah yang mendukung Sedangkan pada tahun 2018, pariwisata Kuantan Singingi. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi juga 2. Peran sebagai Koordinator melakukan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana objek wisata Pemerintah daerah dapat Air Terjun Guruh Gemurai. Adapun bertindak sebagai koordinator untuk anggaran dalam pelaksanaan menetapkan kebijakan atau kegiatan tersebut pada tahun 2018 mengusulkan strategi strategi bagi mengalami peningkatan yaitu sebesar pembangunan di daerahnya. Dapat Rp.95.450.000. Hal ini menunjukkan juga bekerja sama dengan lembaga kemajuan dalam pelaksanaan pemerintah, badan usaha dan kegiatan tersebut dengan pagu kelompok masyarakat lain untuk indikatif yang meningkat. Namun menyusun tujuan, perencanaan dan untuk pemeliharaan sarana prasarana strategi tersebut. objek wisata tersebut masih belum Perencanaan pengembangan optimal sebagaimana pada tahun pariwisata daerah atau perencanaan 2017 persentase capaian kegiatan pengembangan ekonomi daerah yang hanya 80% dan untuk tahun 2018 telah dipersiapkan di wilayah persentase capaian kegiatan hanya tertentu, mencerminkan sebesar 85%. kemungkinan pendekatan di mana sebuah perencanaan disusun sebagai b. Pengelolaan Tempat Penginapan suatu kesepakatan bersama antara pemerintah, pengusaha, dan Pemerintah daerah dalam kelompok masyarakat lainnya. memajukan kepariwisataan di Kabupaten Kuantan Singingi 1. Koordinasi dengan Badan membangun hotel kuansing dan satu Perencanaan Pembangunan wisma jalur. Namun untuk hotel Penelitian dan Pengembangan kuansing dengan kelas bintang tiga (Bappedalitbang) masih belum dioperasikan sampai saat ini. Sebaliknya wisma jalur Dinas Pariwisata dan sudah beroperasi sejak lama dan Kebudayaan serta Bappeda Litbang menjadi pilihan menginap bagi tamu- Kabupaten Kuantan Singingi

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 8 melakukan kajian yang nantinya Upaya pengembangan destinasi menjadi acuan bagi Dinas Pariwisata pariwisata di Kabupaten Kuantan dan Kebudayaan dalam pembuatan Singingi oleh Dinas Pariwisata dan Rencana Induk Pengembangan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Pariwisata Daerah. Sebagaimana Singingi juga melakukan koordinasi dalam pasal 11 Undang-Undang dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penataan Ruang Kabupaten Kuantan Kepariwisataan menyebutkan bahwa Singingi terkait komponen “Pemerintah beserta lembaga terkait aksesibilitas. dengan kepariwisataan menyelenggarakan penelitian dan Pada tahun 2017 Dinas pengembangan kepariwisataan untuk Pariwisata dan Kebudayaan melakukan pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi kepariwisataan.” Namun, hingga saat melakukan koordinasi dengan Dinas ini RIPPDA Kabupaten Kuantan Pekerjaan Umum dan Penataan Singingi masih belum ada dan masih Ruang terkait pembuatan DED pada tahap penyelesaian. (Detail Engineering Design) pembangunan fasilitas dan 2. Koordinasi dengan Dinas infrastruktur jalan menuju objek Koperasi, Perindustrian dan wisata Air Panas Sungai Pinang. Perdagangan Pada tahun 2017 pengembangan Air Panas Sungai Pinang hanya sebatas Dinas Pariwisata dan pembuatan DED saja, belum pada Kebudayaan Kabupaten Kuantan tahap pembangunan. Singingi dalam upayanya Sedangkan untuk tahun 2018, membangun UKM di Kabupaten Dinas Pekerjaan Umum dan Kuantan Singingi guna memenuhi Penataan Ruang sudah melakukan syarat utama yang harus dipenuhi pembangunan jalan menuju objek oleh sebuah destinasi pariwisata wisata pemandian air panas sungai adalah melakukan koordinasi dengan pinang. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dalam 3. Peran sebagai Fasilitator mengembangkan usaha kecil menengah yang membantu Pemerintah daerah dapat pengembangan pariwisata di mempercepat pembangunan melalui Kabupaten Kuantan Singigni. penyediaan fasilitas pendukung Koordinasi yang dilakukan hanya dalam pembangunan. Oleh karena terkait permintaan peserta pelatihan itu, yang diperlukan adalah dan data-data tentang industri kreatif tersedianya suatu tujuan yang jelas pada tahun 2018. Untuk koordinasi agar pemerintah daerah dapat terkait program kerja antara seksi terfokus dalam memanfaatkan ekonomi kreatif dengan Disperindag sumber daya dan tenaga yang masih belum ada. dimilikinya.

3. Koordinasi dengan Dinas 1. Penyediaan Fasilitas Objek Pekerjaan Umum dan Penataan Wisata Ruang

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 9

Dinas Pariwisata dan sebesar Rp.698.250.000. Dana Kebudayaan Kabupaten Kuantan tersebut bersumber dari Dana Singingi dalam mewujudkan Alokasi Khusu. Kemudian destinasi pariwisata unggulan pengadaan kereta dayung untuk melaksanakan program Danau Mesjid Koto Kari dengan pengembangan destinasi pariwisata. pagu indikatif sebesar Program tersebut merupakan Rp.50.000.000, dengan jumlah program rutinitas dari Dinas barang sebanyak 10 kereta dayung. Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi. 2. Promosi Pariwisata Pada tahun 2017 dalam program pengembangan destinasi pariwisata, Upaya Dinas Pariwisata dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi hanya Singingi dalam mempromosikan melakukan kegiatan pemeliharaan pariwisata Kuantan Singingi guna sarana prasarana objek wisata dengan menarik wisatawan dan pihak ketiga anggaran sebesar Rp.90.000.000. untuk bekerja sama mengembangkan Pemeliharaan sarana dan prasarana pariwisata dan mewujudkan destinasi objek wisata tersebut hanya pariwisata unggulan pada tahun 2017 dilakukan pada objek wisata Air dan 2018 adalah dengan melakukan Terjun Guruh Gemurai. kegiatan promosi dalam bentuk Sedangkan untuk tahun 2018, pameran ke luar daerah dan bekerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sama dengan lembaga Informasi Kabupaten Kuantan Singingi juga Pacu Jalur Kuantan Singingi (IPJKS) melaksanakan kegiatan pemeliharaan dalam mempromosikan pariwisata. sarana dan prasarana objek wisata air Selain itu Dinas Pariwisata dan terjun Guruh Gemurai dengan Kebudayaan Kabupaten Kuantan anggaran sebesar Rp.100.000.000. Singingi juga melakukan promosi Selain itu, Dinas Pariwisata dan melalui media seperti pamflet, Kebudayaan juga melaksanakan spanduk, handbook dan juga ada kegiatan penyediaan sarana dan berupa kaset CD. sebelum prasarana objek wisata. Penyediaan dilakukannya promosi destinasi sarana dan prasarana ini dilakukan di pariwisata, hal yang paling penting dua objek wisata yang terlebih dahulu dilakukan adalah diperioritaskan oleh Dinas Pariwisata membenahi destinasi pariwisata. dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Sehingga apa yang dipromosikan Singingi, yaitu Air Terjun Tujuh sesuai dengan keadaan destinasi Tingkat Batang Koban dan Taman wisata. Wisata Danau Koto Kari. Pembangunan fasilitas objek 3. Sosialisasi Pengelolaan Rumah wisata dilakukan di Air Terjun Tujuh Tinggal Sementara (Homestay) Tingkat Batang Koban dengan rincian pembangunan dermaga Upaya Dinas Pariwisata dan perahu dengan pagu indikatif sebesar Kebudayaan Kabupaten Kuantan Rp. 97.320.000, pembangunan 14 Singingi dalam mewujudkan toilet dengan pagu indikatif sebesar destinasi pariwisata unggulan dilihat Rp.488.775.000, dan pembangunan dari perannya sebagai fasilitator yaitu 14 gazebo dengan pagu indikatif dengan melakukan kegiatan sosialisasi pengelolaan homestay di

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 10

Kabupaten Kuantan Singingi pada (pokdarwis) berjumlah tiga tahun 2017. Sosialisasi ini dilakukan kelompok yang tersebar di oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kecamatan Kuantan Mudik, Kuantan Singingi bertujuan untuk Kecamatan Hulu Kuantan dan memberikan arahan kepada Kecamatan Sentajo Raya. masyarakat sekitar objek wisata Kegiatan pelatihan dan dalam pengelolaan homestay. pembinaan kelompok sadar wisata Adapun materi dalam sosialisasi (pokdarwis) merupakan kegiatan pengelolaan homestay yang rutin dari Dinas Pariwisata dan dilakukan adalah sebagai berikut: Kebudayaan Kabupaten Kuantan a) Pemahaman pengelolaan Singingi yang merupakan bagian dari homestay program pengembangan kemitraan. b) Kejelasan pasar homestay di pembinaan dan pelatihan kelompok destinasi wisata sadar wisata oleh Dinas Pariwisata c) Pelayanan di homestay dan Kebudayaan sudah dilakukan d) Kerja sama untuk pada tahun 2017 dan 2018. memajukan destinasi wisata Kemudian tidak hanya Dinas dan homestay Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi yang melakukan Pembinaan 4. Peran sebagai Stimulator dan Pelatihan, tetapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Pemerintah daerah dapat Riau juga melakukan pembinaan dan menstimulasi penciptaan dan pelatihan kepada kelompok sadar pengembangan usaha melalui wisata yang ada di Kabupaten tindakan-tindakan khusus yang akan Kuantan Singingi. Adapun materi mempengaruhi perusahaan- dalam pembinaan dan pelatihan perusahaan untuk masuk ke daerah kelompok sadar wisata tersebut yaitu tersebut dan menjaga agar mengenai bagaimana pelayanan perusahaan-perusahaan yang ada kepada pengunjung dan mewujudkan tetap berada di daerah tersebut. komponen sapta pesona. Adapun Dalam bidang kepariwisataan, komponen sapta pesona yang pemerintah daerah dapat dimaksud, yaitu keamanan, mempromosikan tema atau kegiatan ketertiban, kebersihan, kenyamanan, khusus di objek wisata tertentu guna keindahan, keramah tamahan dan menarik partisipasi pihak lain dalam kenangan. pembangunan kepariwisataan. Faktor-Faktor Penghambat dalam 1. Pelatihan dan Pembinaan Mewujudkan Destinasi Pariwisata Kelompok Sadar Wisata Unggulan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi dalam 1. Faktor Internal mewujudkan destinasi pariwisata unggulan menstimulasi masyarakat a. Keterbatasan Dana di sekitar objek wisata dengan melakukan kegiatan pelatihan dan Faktor yang sangat pembinaan kelompok sadar wisata mempengaruhi sekali dalam (pokdarwis). Di Kabupaten Kuantan pengembangan pariwisata di Singingi kelompok sadar wisata Kabupaten Kuantan Singingi adalah

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 11 keterbatasan dana yang dimiliki oleh Kemudian dari segi kualitas sumber Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. daya manusia Dinas Pariwisata dan Minimnya aggaran dari pemerintah Kebudayaan Kabupaten Kuantan serta kurangnya pihak ketiga dalam Singingi masih belum memadai. menanamkan modal membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan c. Regulasi Kabupaten Kuantan Singingi dalam mewujudkan destinasi pariwisata Regulasi merupakan hal yang unggulan menjadi tidak optimal. sangat penting karena regulasi Alokasi anggaran belanja merupakan alat untuk mencapai Kabupaten Kuantan Singingi untuk tujuan. Dinas Pariwisata dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebudayaan Kabupaten Kuantan tahun 2017 dan tahun 2018 masih Singingi sendiri terkendala dalam minim. Hal ini dapat dilihat bahwa pengembangan destnasi pariwisata anggaran ideal untuk tahun 2017 dan karena regulasi seperti Rencana tahun 2018 adalah sebanyak Induk Pembanguna Pariwisata Rp.5.000.000.000. Namun yang Daerah (RIPPDA) sampai saat ini dialokasikan untuk tahun 2017 hanya masih dalam tahap revisi-revisi, jadi sebesar Rp. 1.300.000.000 dan jika sulit untuk mengembangkan dihitung dari total APBD hanya pariwisata karena Dinas Pariwisata sebesar 0,094%. Kemudian untuk dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan tahun 2018 hanya sebesar Rp. Singingi perlu mensinnkronkan 900.000.000 dan jika dihitung dari antara Rencana Induk Pembangunan total APBD hanya sebesar 0,072%. Pariwisata Daerah (RIPPDA) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah) a. Sumber Daya Manusia yang sehingga dapat mengembangkan belum Memadai destinasi pariwisata secara optimal.

Sumber daya manusia 2. Faktor Eksternal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen a. Rendahnya Partisipasi penyelenggaraan pengembangan Masyarakat pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi. Dalam pelaksanaan Rendahnya partisipasi tugas pokok dan fungsi Dinas masyarakat juga menjadi faktor Pariwisata dan Kebudayaan penghambat dalam mewujudkan Kabupaten Kuantan Singingi destinasi pariwisata unggulan. memerlukan sumber daya manusia Sebagimana masyarakat di sekitar yang memadai baik dari segi objek wisata sebenarnya memiliki kuantitas maupun kualitas. Dari segi peran penting dalam pengembangan kuantitas sumber daya manusia di objek wisata. Masyarakat merupakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pilar utama dalam pengembangan sudah cukup memadai yaitu pariwisata. Rendahnya partisipasi berjumlah 33 orang. Dari sisi jenis masyarakat di sekitar objek wisata pendidikan, latar belakang dapat ditunjukkan dengan jumlah pendidikan di dominasi oleh Strata 1, kelompok sadar wisata (pokdarwis) sedangkan dari sisi golongan yang ada di Kuantan Singingi, yaitu didominasi oleh golongan III. berjumlah tiga kelompok yang

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 12 tersebar di Kecamatan Kuantan Upaya Dinas Pariwisata dan Mudik dan Kecamatan Sentajo Raya. Kebudayaan Kabupaten Kuantan Kemudian, kesadaran Singingi dalam mewujudkan masyarakat dalam menjaga destinasi pariwisata unggulan tahun kebersihan dan sarana prasarana juga 2017-2018 masih belum optimal. masih kurang dikarenakan tidak Faktor-faktor yang menghambat adanya kontribusi penghasilan dari upaya Dinas Pariwisata dan objek wisata kepada desa, oleh Kebudayaan Kabupaten Kuantan karena itu masyarakat banyak yang Singingi terdiri dari faktor internal bersikap tidak mau tahu. Selain dan eksternal. Adapun faktor internal masyarakat, anggota kelompok sadar yang menghambat yaitu, wisata sendiri pun pada hari biasanya keterbatasan dana, belum adanya juga tidak selalu di lokasi, hanya 4 peraturan daerah tentang Rencana atau 5 orang yang ada di lokasi Induk Pengembangan Pariwisata kecuali jika ada kegiatan. Kurangnya Daerah, dan sumber daya manusia kesadaran masyarakat dalam yang belum memadai. Sedangkan pemeliharaan sarana dan prasarana faktor eksternal yang menghambat serta kebersihan di sekitar objek adalah partisipasi masyarakat yang wisata masih rendah dalam memelihara dan memanfaatkan fasilitas yang ada dan b. Rendahnya keterlibatan pihak rendahnya keterlibatan pihak swasta swasta dalam pengembangan dalam pengembangan destinasi destinasi pariwisata pariwisata.

Belum adanya kerja sama antara 2. Saran pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan a. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi dengan agar dapat meningkatkan pihak swasta dalam mendorong alokasi anggaran untuk percepatan pengembangan destinasi Dinas Pariwisata dan pariwisata di Kaupaten Kuantan Kebudayaan agar Singingi. Pihak swasta hanya pelaksanaan program dan berkontribusi pada festifal pacu jalur kegiatan-kegiatan yang dan itu hanya kepada masing-masing menunjang pembangunan jalur sebagai sponsor dana. Dinas kepariwisataan di Kuantan Pariwisata sudah melakukan upaya Singingi berjalan optimal. seperti melalui kegiatan expo untuk b. Bagi masyarakat Kabupaten menarik pihak swasta untuk mau Kuantan Singingi baik yang bekerja sama dalam pengembangan tinggal dikawasan wisata destinasi pariwisata, namun upaya atau pun tidak untuk saling yang dilakukan masih belum berhasil bekerja sama dengan untuk menarik pihak swasta untuk pemerintah daerah dalam mau bekerja sama. mengembangkan destinasi pariwisata. Dimana D. Kesimpulan dan Saran masyarakat merupakan salah satu pilar dalam 1. Kesimpulan pembangunan kepariwisataan.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 13

c. Bagi peneliti selanjutnya, Narwoko, Dwi dan Bagong Suyanto. Penelitian ini dapat 2007. Sosiologi: Teks Pengantar dijadikan refrensi untuk dan Terapan. Jakarta: Kencana. penelitian selanjutnya dan digharapkan untuk lebih Prastowo, Andi. 2016.Metode memberi kontribusi yang Penelitian Kualitatif dalam lebih baik lagi dari Perspektif Rancangan penelitian sebelumnya. Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Soekanto, Soejono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada DAFTAR PUSTAKA Buku Bacaan: Sugiono. 2014. Metode Penelitian Agustinova, Danu Eko. Kuantitatif Kualitatif R&D. 2015.Memahami Metode Bandung: ALFABETA. penelitian Kualitatif. Suwantoro, Gamal.2004. Dasar- Yogyakarta: Candi Gerbang DasarPariwisata, Bagong, Suyanto. 2010. Metode Yogyakarta:ANDI Penelitian Sosial. Jakarta: Yoeti, Oka A. 1982. Pengantar Ilmu Kencana Pariwisata.Jakarta: ANGKASA. Sunaryo, Bambang. 2013.Kebijakan Peraturan Perundang-Undangan: Pembangunan Destinasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun Pariwisata: Konsep dan 2014 Tentang Pemerintahan Aplikasinya di Indonesia. Daerah Undang-Undang Yogyakarta: Gava Media. Nomor 10 Tahun 2009 Bungin, Burhan. 2011. Penelitian tentang Kepariwisataan Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group Keputusan Menteri Pariwisata Nomor:KM.101/KU.101/MP/2 Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 017 Tentang Kegiatan yang 2012.Perencanaan Pariwisata Dilaksanakan Melalui Pedesaan Berbasis Dekonsentrasi Pada Masyarakat. Yogyakarta: Graha Kementrian Pariwisata Tahun Ilmu Anggaran 2018

Kencana Syafi’ie, Inu. 2011. Ekologi Keputusan Bupati Kuantan Singingi Pemerintahan. Bandung: Nomor:Kpts 25/11/2017 Pustaka Reka Cipta. tentang Penetapan Kawasan Pariwisata dan Nama Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi Objek Daya Tarik Wisata di dan pembangunan Daerah Kabupaten Kuantan (Reformasi, Perencanaan, Singingi. Strategi dan peluang). Yogyakarta: Erlangga.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 14

Peraturan Bupati Kuantan Singigni Pemerintahan Integratif, Nomor 34 Tahun 2016 tentang Volume 3, Nomor 2, 2015: Penjabaran Tugas Pokok dan 351-362 Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Nur Ema Purnama, dkk. Peran Dinas Pekerjaan Umum Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pembangunan Jalan Di Kuantan Singingi Nomor 18 Kecamatan Sangkulirang Tahun 2012 tentang Restribusi Kabupaten Kutai Timur. Tempat Rekreasi dan Olahraga eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 6, Nomor 1, 2018: Skripsi: 487-500. Ardy Juliandi. 2017. Pengembangan Wisata Bahari di Kecamatan Dokumen-Dokumen: Rupat Utara Kabupaten Tahun 2010-2013. Rencana Pembangunan Jangka Skripsi S1 Ilmu Pemerintahan. Menengah Daerah Kabupaten FISIP. Universitas Riau. Kuantan Singingi tahun 2016- 2021 Benni Olan Hutapea. 2017. “Manajemen Urusan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Pariwisata oleh Dinas dan Kebudayaan tahun 2016- Pariwisata dan Kebudayaan di 2021 Kawasan Wisata Kecamatan Rencana Kerja Perangkat Daerah Muara Kabupaten Tapanuli Tahun 2017 dan 2018 Laporan Utara Provinsi Sumatera Akuntabilitas Kinerja Instansi Utara Tahun 2015” Pemerintah 2017 dan 2018 (Universitas Riau: Skripsi S1 Ilmu Pemerintahan. Website:

Desi Hardianti. 2018. Upaya Akses Menuju Tempat Wisata (2018, pemerintah Daerah dalam 6 April) Dikutip pada23 Maret Pembangunan Kepariwisataan 2019 dari riau Festival Pacu Jalur di madani:(http://riaumadani.com/r Kabupaten Kuantan Singingi ead-4864-2018-04-06-pemkab- Tahun 2016-2017. kuansing-akan-perbaiki-jalan- (Universitas Riau: Skripsi S1 menuju-wisata-air-terjun-pati- Ilmu Pemerintahan, 2018) soni-dan-wisata--air-panas.html)

Jurnal: Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Kuantan Singingi Hermansyah. 2015. Peran Kepala dari Kuansing.go.id Desa Dalam Pelaksanaan (https://kuansing.go.id/id/page/p Pembangunan Kecamatan eta-wilayah.html) Diakses pada Tana Lia Kabupaten Tana 28 Februari 2019 Tidung (Studi Kasus di Desa Tanah Merah dan Desa Sambungan), eJournal

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 15