J. Entomol. Indon., April 2008, Vol. 5, No. 1, 1-9 Perhimpunan Entomologi Indonesia

Pengaruh Pakan terhadap Lama Hidup dan Kebugaran Imago Eriborus argenteopilosus Cameron (: )

NOVRI NELLY 1) , DAMAYANTI BUCHORI 2)

1) Jurusan HPT Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, Kampus Unand Limau Manis Padang. 2) Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB Bogor, Kampus Dramaga Bogor.

(diterima Agustus 2007, disetujui Februari 2008)

ABSTRACT The Effect of Feeding on Longevity and Fitness Traits of Adult Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae). Research of the effect of adult feeding to longevity and fecundity of parasitoid Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) was conducted under laboratory conditions. Fitness was studied by feeding adults Eriborus with different types of food ( 10% honey, 10% yeast, aquadest). Results of the research indicated that fitness and longevity were highest when Eriborus was fed with 10% honey. There is a positive correlation between size and fecundity, suggesting certain measures of body length can be used as indicators of fitness. KEY WORDS : feeding , life time, fitness , parasitoid Eriborus argenteopilosus

Spodoptera litura (Lepidoptera: PENDAHULUAN Noctuidae ), dan Heliothis armigera (Lepidoptera: Noctuidae) (Kalshoven, Parasitoid E. argenteopilosus 1981 ). merupakan agens hayati yang sangat Pada umumnya parasitoid betina potensial untuk dikembangkan sebagai lebih menyukai instar awal sebagai agens pengendali Crocidolomia tempat peletakan telurnya. Pada larva pavonana karena hampir selalu C. pavonana parasitoid betina telah ditemui di pertanaman sayuran (Nelly diketahui untuk memilih meletakkan & Yaherwandi 2006). Eriborus telurnya pada instar 1, 2 dan 3. argenteopilosus (Cameron) adalah Implikasi dari pemilihan inang yng parasitoid yang bersifat koinobiont. berbeda ukuran ini adalah pada Beberapa penelitian menunjukkan kebugaran parasitoid yang muncul. bahwa rentang kisaran inang bagi E. Berbagai penelitian telah menunjukkan argenteopilosus ini cukup luas, yaitu bahwa ukuran inang berpengaruh antara lain Crocidolomia pavonana terhadap kebugaran parasitoid, yaitu Fab. (Lepidoptera: Crambidae), dari inang yang berukuran lebih besar

1 Novri Nelly dan Damayati Buchori: Pengaruh Pakan terhadap Lama Hidup

parasitoid yang dihasilkan juga kebugaran parasitoid adalah siklus berukuran lebih besar dibanding inang hidup, sintasan, keperidian, dan daya yang kecil (Nelly 2005). parasitisasinya. Walaupun demikian, Kebugaran parasitoid juga inang yang lebih besar memiliki dipengaruhi oleh ketersediaan sumber kemampuan mengelak yang juga pakan, jenis pakan dan frekuensi cukup besar. Semua faktor ini pada mendapatkannya. Kondisi ini sangat akhirnya akan mempengaruhi mempengaruhi kehidupan imago pemilihan parasitoid terhadap parasitoid antara lain lama hidup dan inangnya. keperidian. Hasil penelitian Fadamiro & Heimpell (2001) pada imago betina BAHAN DAN METODE parasitoid Macrocentrus grandii Pengaruh Pakan terhadap (Hymenoptera: Braconidae) yang Keperidian dan Lama Hidup Imago diberi pakan tiap hari memiliki lama Betina E. argenteopilosus hidup lebih panjang (14 sampai 21 Penelitian dilakukan di labo- hari), dibandingkan dengan yang diberi ratorium Bioekologi Predator dan pakan sekali 2 hari (9 – 16 hari). Jenis Parasitoid Departemen Proteksi pakan berupa gula untuk parasitoid Tanaman Fakultas Pertanian IPB. betina Cotesia rubecula (Marshall) Imago betina yang digunakan pada (Hymenoptera: Braconidae), dapat percobaan ini berasal dari hasil meningkatkan lama hidup dan waktu pemeliharaan pradewasa pada suhu 20 o peletakan telurnya (Sieckmann et al . C di laboratorium. Rancangan yang 2001). Parasitoid Telenomus minutum digunakan adalah Rancangan Acak yang diberi pakan yeast atau air saja Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan tidak berbeda nyata dalam hal lama pakan bagi imago yaitu: madu 10%, hidup imago betinanya (2,6 hari). yeast 10% dan akuades dengan Sedangkan apabila diberi madu dapat ulangan 10 kali. meningkatkan lama hidupnya sampai Masing-masing imago betina E. sepuluh kali (26,4 hari) (Leatemia et argenteopilosus dimasukan ke dalam al. 1995). Akan tetapi lama hidup dan kurungan (tinggi 27 cm dan diameter keperidian imago betina parasitoid 12 cm) dan diberi satu ekor imago tidak dipengaruhi oleh ukuran jantan untuk berkopulasi. Pada tubuhnya (Coombs 1997). kurungan yang berisi satu pasang Dalam kehidupan parasitoid, selain parasitoid diberi pakan sesuai keadaan lingkungan, ketersediaan perlakuan dengan cara menyerap- pakan juga akan mempengaruhi kannya pada kapas, dan diletakkan kebugarannya. Menurut Quicke pada tutup bagian atas kurungan yang (1997), yang merupakan faktor terbuat dari kain kasa. Selanjutnya ke

2 J. Entomol. Indon., April 2008, Vol. 5, No. 1, 1-9

dalam kurungan tersebut dipaparkan Bagian yang diukur yaitu panjang 30 larva C. pavonana instar 2 sebagai sayap depan, panjang sayap belakang, inang selama 24 jam untuk mengamati lebar sayap depan dan sayap belakang, tingkat parasitisasinya. Pemaparan panjang tibia dan lebar kepala. inang dilakukan setiap hari sampai Pengukuran mengacu kepada metode imago betina mati, setelah itu dihitung Bennet & Hoffmann (1998) sebagai sisa telur dalam ovarinya. berikut, lebar kepala diukur dari mulai Pengamatan dilakukan terhadap sisi kanan atau sebaliknya melintasi mata, sedangkan panjang sayap diukur 1). jumlah telur yang diletakkan: dari pangkal sayap sampai ujung Jumlah telur yang diletakkan parasitoid sayap. Lebar sayap diukur dari ujung dihitung setiap hari setelah pemaparan radial pertama (Ri) sampai ujung anal larva inang dengan cara membedah ke 3 (A3). Untuk panjang tibia tungkai larva inang tersebut dan diamati di belakang diukur dari pangkal bawah mikroskop binokuler. femur/tibia sampai pangkal 2. Lama hidup imago betina (hari): tibia/tarsus. Analisa dilakukan dihitung mulai dari imago muncul terhadap korelasi antara ukuran dengan sampai mati. keperidian imago betina. 3. Sisa telur dalam ovari: dihitung setelah imago betina parasitoid mati Analisis Data dengan pembedahan ovarinya. Data dianalisis dengan ANOVA 4. Keperidian potensial (butir): adalah menggunakan program STATISTIX jumlah telur yang diletakkan E. 8.0 dan dilanjutkan dengan uji Tukey argenteopilosus selama masa hidupnya pada taraf nyata 1 % (Analytical dan sisa telur dalam ovari setelah Software for Windows 2003) parasitoid mati. HASIL DAN PEMBAHASAN Korelasi antara Ukuran Morfologi dan Keperidian Imago E. Ukuran Morfologi dan Keperidian argenteopilosus. Imago E. argenteopilosus Hasil pengamatan terhadap ukuran Pengukuran morfologi dilakukan morfologi imago betina menunjukkan terhadap semua imago betina yang bahwa semua imago relatif berukuran diberi pakan berbeda. Imago betina sama (P>0,01), kecuali panjang sayap yang sudah mati, dipisah-pisah bagian (Tabel 1). Tidak berbedanya ukuran tubuh yaitu sayap depan dan belakang, tubuh ini penting untuk ditunjukkan tungkai dan kepala. Masing masing karena pada umumnya ukuran bagian tubuh kemudian difoto dengan berkorelasi positif dengan keperidian kamera digital Nikon dan diukur (Nelly 2005), sehingga bila imago dengan program tps dig (Rohlf 2004). yang digunakan berbeda ukuran, maka

3 Novri Nelly dan Damayati Buchori: Pengaruh Pakan terhadap Lama Hidup

Tabel 1. Hasil pengamatan ukuran morfologi imago betina E. argenteopilosus Morfologi Ukuran morfologi imago (mm) Madu10% Yeast 10 % Akuades Panjang sayap depan 6,03±0,41a 5,72±0,35ab 5,59±0,44b Lebar sayap depan 2,13±0,16a 2,05±0,33a 2,07±0,29a Panjang sayap belakang 4,38±0,14a 4,10±0,14ab 4,05±0,48b Lebar sayap belakang 1,29±0,24a 1,20±0,24a 1,42±0,08a Panjang tibia 1,93±0,11a 1,85±0,11a 1,95±0,31a Lebar kepala 1,65±0,03a 1,58±0,09a 1,63±0,19a Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata sesamanya dengan uji Tukey pada taraf nyata 5%

Tabel 2. Hasil pengamatan lama hidup dan keperidian imago betina E. argenteopilosus yang diberi pakan berbeda (rerata ± sd) Lama hidup Jumlah telur yang Sisa telur dalam Keperidian Jenis pakan (hari) diletakkan ovari (butir) (butir) Madu 10% 9,00±3,00a 134,30±65,58a 123,50 ± 55,38a 257,80±90,30a Yeast 10% 5,70±2,00b 16,80±24,80b 95,40 ± 19,23a 112,20±18,52b Akuades 5,20±2,18b 33,10±17,70b 83,80 ± 29,64a 116,90±44,59b Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama pada masing- masing perlakuan tidak berbeda nyata dengan uji lanjut Tukey pada taraf nyata 5% pengaruh pakan tidak akan terlihat ovari tidak berbeda nyata antara imago jelas, karena adanya pengaruh ukuran E. argenteopilosus yang diberi jenis tubuh yang juga akan mempengaruhi pakan yang berbeda (db perlakuan = 2, db hasil. Karena hasil analisis statistik error = 27, P = 0,014) (Tabel 2). Imago menunjukkan bahwa imago yang betina E. argenteopilosus yang diberi digunakan relatife berukuran sama, pakan madu 10% lebih lama hidupnya, maka semua perbedaan yang muncul dan keperidiannya paling tinggi tidak ada kaitannya dengan ukuran berbeda nyata secara statistik tubuh. dibandingkan dengan pakan yeast 10% dan akuades. Jumlah telur yang Pengaruh Pakan terhadap Lama Hidup dan Keperidian Imago Betina diletakkan oleh imago betina E. E. argenteopilosus argenteopilosus juga lebih banyak jika Hasil pengamatan terhadap lama diberi pakan madu dibandingkan hidup dan keperidian imago dengan pakan yeast dan akuades. menunjukkan bahwa betina E. Banyaknya jumlah telur yang argenteopilosus dipengaruhi oleh diletakkan betina E. argenteopilosus pakan (db perlakuan = 2, db error = 27, P = karena lama hidupnya yang panjang 0,000). Sedangkan sisa telur dalam

4 J. Entomol. Indon., April 2008, Vol. 5, No. 1, 1-9

dan oviposisi dilakukan selama madu mampu memberi energi bagi hidupnya. parasitoid sehingga mampu memper- Hubungan antara ukuran panjang lama hidupnya. Lama hidup panjang sayap depan dan belakang, yang panjang akan menghasilkan lebar sayap depan dan belakang, jumlah telur yang juga lebih banyak panjang tibia, dan lebar kepala, dengan jika dibandingkan dengan yang lama keperidian mempunyai nilai r 2 yang hidupnya pendek. Hal ini sejalan kecil yaitu 0,002 – 0,078. Hal ini dengan hasil penelitian Nelly (2005) menunjukkan bahwa nilai korelasi bahwa oviposisi oleh imago betina E. hanya 0,2 - 7,0% atau bisa dikatakan argenteopilosus dilakukan selama tidak ada korelasi antara keperidian masa hidupnya. Semakin lama masa dan ukuran morfologi E. argen- hidup imago betina semakin banyak teopilosus . jumlah telur yang diletakkannya. Kecenderungan hubungan antara Menurut Almaeda et al. (2002) keperidian dengan morfologi parasitoid parasitoid yang diberi pakan larutan adalah positif, artinya semakin besar madu, lama hidupnya dua atau tiga kali ukuran morfologi semakin tinggi lebih lama dibandingkan dengan hanya keperidian, walaupun secara statistik diberi akuades. Madar & Miller (1983) tidak berkorelasi. Garis regresi linear mengamati lama hidup imago antara ukuran panjang sayap depan dan Apanteles yakutatensis (Hymenoptera: belakang, lebar sayap depan dan Braconidae) endoparasitoid larva belakang, panjang tibia, dan lebar Autographa calfornic (Spayer) kepala, dengan keperidian meng- (Lepidoptera: Noctuidae), terlihat gambarkan nilai r 2 yang kecil yaitu peningkatan lama hidup yang nyata 0,002 – 0,078 (Gambar 1). bila imago parasitoid diberi larutan Pakan berpengaruh terhadap gula sebagai pakannya dibandingkan kebugaran imago betina E. argen- tidak diberi pakan sama sekali. teopilosus , yaitu lama hidup dan Imago betina E. argenteopilosus keperidian. Larutan madu 10% adalah tetap bisa mempertahankan hidupnya pakan yang paling baik untuk apabila diberi pakan y east 10% dan peningkatan lama hidup dan keperidian akuades, akan tetapi jumlah telur yang dibandingkan dengan yeast 10% dan dihasilkan lebih sedikit jika akuades saja. Hal ini diduga karena dibandingkan dengan yang diberi madu mempunyai kandungan gula dan pakan madu 10%. Sedikitnya jumlah juga bersifat alami karena tanpa diolah, telur yang dihasilkan parasitoid apabila sehingga lebih disukai parasitoid. diberi akuades dan yeast diduga karena Kandungan glukosa yang terdapat pada tidak terpenuhi energi yang dibutuh-

5 Novri Nelly dan Damayati Buchori: Pengaruh Pakan terhadap Lama Hidup

a) d) Regression Plot Regression Plot

Keperidian = -231.889 + 68.1865 panjang saya Keperidian = 35.8839 + 60.6989 lebar sayap

S = 85.8188 R-Sq = 10.8 % R-Sq(adj) = 7.7 % S = 89.4132 R-Sq = 3.2 % R-Sq(adj) = 0.0 %

450 450

400 400

350 350

300 300

250 250

200 200

Keperidian 150 Keperidian 150

100 100

50 50

0 0

5.0 5.5 6.0 6.5 1.0 1.5 2.0 2.5 panjang sayap depan lebar sayap depan b) e) Regression Plot Regression Plot

Keperidian = -134.822 + 71.0655 panjang saya Keperidian = 141.775 + 15.7500 lb syp blk

S = 87.6997 R-Sq = 6.9 % R-Sq(adj) = 3.6 % S = 90.8171 R-Sq = 0.2 % R-Sq(adj) = 0.0 %

450 450

400 400

350 350

300 300

250 250

200 200

Keperidian 150 Keperidian 150

100 100

50 50

0 0

3.5 4.0 4.5 1.0 1.5 2.0 panjang sayap belakang lebar sayap belakang c) f) Regression Plot Regression Plot

Keperidian = -77.9683 + 125.522 lbr tibia Keperidian = -20.2501 + 112.638 lbr krpl

S = 87.2696 R-Sq = 7.8 % R-Sq(adj) = 4.5 % S = 89.7234 R-Sq = 2.5 % R-Sq(adj) = 0.0 %

450 450

400 400

350 350

300 300

250 250

200 200

Keperidian 150 Keperidian 150

100 100

50 50

0 0

1.2 1.7 2.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 panjang tibia lebar kepala

Gambar 1. Hubungan antara keperidian dengan ukuran morfologi imago parasitoid E. argenteopilosus [a) panjang sayap depan, b) panjang sayap belakang, c) panjang tibia, d) lebar sayap depan, e) lebar sayap belakang, f) lebar kepala] kannya. Parasitoid memerlukan energi madu terdapat sucrosa dan fructosa untuk memproduksi telur dan yang dapat dijadikan sumber energi melakukan oviposisi. Imago betina E. bagi parasitoid. Selanjutnya Fadamiro argenteopilosus dapat memperoleh & Hampell (2001), menyatakan energi dari madu yang dikonsumsinya. sumber energi utama bagi imago Menurut Leatemia et al. (1995) pada parasitoid adalah gula, yang

6 J. Entomol. Indon., April 2008, Vol. 5, No. 1, 1-9

dilapangan diambil dari nektar atau Ukuran morfologi imago secara madu. Masa hidup imago parasitoid statistik tidak berkorelasi dengan dapat diperlama sampai sepuluh kali di keperidian, tetapi kecenderungan yang laboratorium jika diberi pakan gula. terlihat adalah semakin besar ukuran Hasil penelitian Tisdale dan Sapping morfologi semakin tinggi keperidian- (2001) pada imago Spodoptera exigua nya. Sesuai dengan hasil penelitian Hub. yang diberi pakan berbeda juga Lauziere et al . (2000), tidak ada menunjukkan tingkat keperidian yang pengaruh ukuran tubuh parasitoid tinggi dan lama hidup yang lebih Cephalonomia stephanoderis Betrem panjang apabila diberi pakan madu (Hymenopetra: Bethylidae) terhadap 10% dibandingkan dengan hanya lama hidup, akan tetapi ada diberi akuades saja. kecendrungan semakin besar ukuran Pemberian yeast sebagai pakan semakin tinggi keperidiannya. Selan- imago ternyata tidak meningkatkan jutnya hasil penelitian Coombs (1997) keperidian dan lama hidup betina juga menyatakan bahwa pakan Larutan yeast yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap lama hidup memberi sumber protein kepada imago Trichopoda giacomellii parasitoid dari betina parasitoid ternyata tidak Nezara viridula dan lama hidup memberikan pengaruh kepada berpengaruh terhadap keperidian keperidian dan lama hidupnya. Sama parasitoid ini. Lama hidup dan halnya dengan hasil penelitian keperidian T. giacomellii tidak ber- Leatemia et al . (1995) yang korelasi dengan ukuran tubuhnya. menyatakan bahwa pemberian yeast sebagai sumber protein kepada dewasa KESIMPULAN T. minutum tidak meningkatkan Pakan berpengaruh terhadap keperidian dan lama hidup parasitoid keperidian dan lama hidup imago. ini. Imago betina T. minutum jika Pemberian madu 10% menyebabkan diberi pakan yeast 20% menyebabkan lama hidup imago 9,0 hari, lebih lama lama hidupnya 2,5 hari dan 2,6 hari dibandingkan imago dengan pakan jika diberi yeast 50%, tidak berbeda yeast 10% dan aquades yaitu 5,7 hari nyata dengan imago yang diberi pakan dan hanya 5,2 hari bila diberi akuades. akuades (2,4 hari). Sedangkan jika Demikian juga dengan keperidian, imago parasitoid ini diberi pakan madu imago yang diberi pakan madu jumlah 50% menyebabkan lama hidupnya total telur yang dihasilkan adalah 257,8 25,7 hari. Pemberian protein untuk butir, lebih tinggi dibandingkan bila kehidupan imago betina disarankan diberi yeast (112,2 butir) dan diberi pada pakan pradewasa. aquades (116,9 butir).

7 Novri Nelly dan Damayati Buchori: Pengaruh Pakan terhadap Lama Hidup

DAFTAR PUSTAKA Canadian Entomologist 127:245-254. Almeida MAFD, Prado APD, Geden Kalshoven LGE. 1981. The Pests of CJ. 2002. Influence Crops in Indonesia. Revised temperature on development and Translated by P.A.van der time and longevity of Laan. PT. Ichtiar Baru-van Tachinaephagus zealandicus Hoeve, Jakarta (Hymenoptera: Encyrtidae), and effects of nutrition and Madar RJ, Miller JC. 1983. emergence order on longevity. Developmental biology of Apanteles yakutatensis Environ.Entomol . 31(2):375 – 380. (Hymenoptera: Brachonidae), a primary parasite of Autogrpha Analytical Software for Windows californica (Lepidoptera: 2003. Statistic 8.0 for Noctuidae) Ann. Entomol. Soc. Windows. Florida Analytical Am . 76: 683 - 687. Software Publisher. Nelly N. 2005. Dinamika Interaksi Bennet DM, Hoffmann AA. 1998. Parasitoid Eriborus Effect of size and fluctuating argenteopilosus Cameron asymetris on field fitness of (Hymenoptera: parasitoid Trichogramma Ichneumonidae) dengan curverae (Hymenoptera: Inangnya pada Suhu dan Trichogramatidae). J. Kondisi Fisiologis Berbeda. Ecol. 67:580-591. [Disertasi]. Pascasarjana Univ Coombs MT. 1997. Influence of adult Andalas. food deprivation and body size Nelly N, Yaherwandi. 2006. Struktur on fecundity longevity of Populasi Eriborus Trichopoda giacomellii : a argenteopilosus Cameron South American parasitoid of (Hymenoptera: Ichneumonidae) Nezara viridula. Biological Parasitoid Crocidolomia Control : 8, 119 – 123. pavonana Fabricius Fadamiro HY, Heimpel GE. 2001. (Lepidoptera: Pyralidae) Pada Effects of partial sugar Beberapa Tipe Lansekap: deprivation on lifespan and Implikasinya Terhadap carbohydrate mobilization in Keefektifan Parasitoid Sebagai the Parasitoid Macrocentrus Agens Pengendalian Hayati di grandii (Hymenoptera: Lapangan. Laporan penelitian Braconidae). Ann. Entomol. Hibah Bersaing XIII, DP2M Soc. Am . 94 (6): 909 –916. Dikti tahun 2005-2006 Leatemia JA, Laing JE, Corrigan JE. Quicke DLJ. 1997. Parasitic ; 1995. Effect of adult nutrition Chapman and Hall. London. on longeviry, fecundity, and Rohlf FJ. 2004. tps Utill, file utility offspring sex ratio of program Version 1.26 . Trichogramma minutum iley Department of Ecology an (Hymenoptera: Trichogrammatidae). The

8 J. Entomol. Indon., April 2008, Vol. 5, No. 1, 1-9

evolution, State University of Tisdale RA, Sappington TW. 2001. New York at Stony Brook. Realized and potencial Sickmann G, Tenhumbrg B, Keller M fecundity, egg fertility, and A. 2001. Feeding and Survival longevity of laboratory - reread in Parasitic Wasp: Sugar female beet armyworm Concentration: Sugar (Lepidoptera: Noctuidae) under concentration and Timing different adul diet regimes. Matter. Oikos 95 95: 425 – Ann. Entomol.Soc. Am . 94 (3): 430. 415-419. ______

9