Jurnal PkM Pemberdayaan Masyarakat Hal : 140-146 Vol 1, No 4, Oktober 2020

PEMANFAATAN TEKNOLOGI GOOGLE MAPS API DALAM PEMANFAATAN POTENSI DESA BANDUNGBARU BERBASIS ANDROID

M.Rifqi Najib1, Trisnawati2, Satria Abadi3 1,2,3Prodi Sistem Informasi, STMIK pringsewu 1,2,3Jl. Wisma Rini No. 09, Pringsewu, e-mail: [email protected], [email protected]. [email protected]

Abstract Bandungbaru Village is a village located in Pringsewu District and a village that has competitive potential and can be superior in Pringsewu . Bandungbaru is the entrance to from Central Lampung Regency. In the era of regional autonomy, the village is a very important part in determining the success of development and being in direct contact with the community, especially in public services. The village has a very decisive role, because the success of implementing various government programs in Pringsewu Regency at all levels is very dependent on the preparation of planning based on data and information and the use of technology is very important in a village progress, the use of the system is expected to be a good step for the progress of a village using smartphones and android applications Communication is one of the important things in describing something, such as as an intermediary for presenting something to the public. The use of the google maps application will make it easier for village officials and non-residents in Bandung Baru village to easily find locations and potentials in Bandungbaru Village.

Keywords: goole maps, Management Information System, Aplikasi Desa

I. PENDAHULUAN Desa Bandungbaru merupakan desa yang berada di Kecamatan Pringsewu dan desa yang memiliki potensi yang dapat bersaing dan dapat menjadi unggulan di kabupaten pringsewu. Bandungbaru merupakan merupakan pintu masuk ke Kabupaten pringsewu dari kabupaten Lampung Tengah. Sebagai desa dan wilayah yang cukup luas tingkat pengetahuan tentang desa masih sangat kurang khususnya lokasi lokasi yang dapat terbilang penting di desa Bandungbaru, terlihat dari segi pengetahuan masyarakat setempat dan dan kurang terangkatnya UMKM dan home industry yang ada disana. Di era otonomi daerah, desa merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan dan bersetuhan langsung dengan masyarakat terutama dalam pelayanan publik. Masalah lain yang dihadapi aparatur desa adalah minimnya tingkat ketrampilan aparatur desa dengan tuntutan masyarakat yang lebih dinamis. Komunikasi merupakan salah satu hal yang penting dalam mendeskripsikan sesuatu, seperti sebagai perantara untuk mempresentasikan sesuatu kepada public. Sehingga

140

Jurnal PkM Pemberdayaan Masyarakat Hal : 140-146 Vol 1, No 4, Oktober 2020 untuk mempermudah komunikasi dalam suatu desa antara aparat desa dengan warga dibutuhkan suatu media komunikasi, yaitu aplikasi dan Sistem Informasi Desa. Adanya pemanfaatan aplikasi google maps akan mempermudah aparat desa masyrakat kampung maupun bukan masyarakat desa bandung baru mudah dalam mencari lokasi dan potensi yang ada di Desa Bandungbaru. Selain itu penggunaan Sistem Informasi Desa akan mempermudah dalam pekerjaan. Berdasarkan kemampuan yang dimilki Sistem Informasi Manajemen dan aplikasi yang mampu mempermudah dalam mempublikasikan sesuatu, maka dalam penelitian ini bertujuan untuk membuat pengembangan apliksi dan sistem informasi desa di Desa Bandungbaru untuk mengankat potensi dan sumber daya yang ada di Desa Bandungbaru. Desa mempunyai peranan yang sangat menentukan, karena keberhasilan terhadap pelaksanaan berbagai program pemerintah di Kabupaten Pringsewu pada semua tingkatan sangat tergantung kepada penyusunan perencanaan yang berpangkal pada data dan informasi dan pemanfatan teknologi sangat berperan penting dalam sebuah kemajuan desa penggunaan sistem di Harapkan dapat menjadi langkah yang baik untuk kemajuan sebuah desa menggunakan smartphone dan apliksi android.

II. KAJIAN TEORI 2.1 Android Android merupakan generasi baru platform Mobile. Platform yang memberikan pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai yang diharapkannya. Sistem operasi yang mendasari Android dilisensikan di bawah GNU, general Public Lisensi Versi 2 (GPLv2), yang lebih dikenal dengan istilah copyleft, lisensi di mana setiap perbaikan pihak ketiga harus terus dibawah syarat (terms). Android di distribusikan di bawah Lisensi Apache Software (ASL/Apache 2), yang memungkinkan untuk distribusi kedua dan seterusnya. Komersialisasi pengembang (produsen handset khususnya) dapat memilih untuk meningkatkan platform tanpa harus memberikan perbaikan mereka ke masyarakat open source. Sebaliknya, pengembang dapat keuntungan dari perangkat tambahan seperti perbaikan dan mendistribusikan ulang pekerjaan mereka di bawah lisensi apapun yang mereka inginkan. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan. (Nazruddin, 2012:3) Android merupakan salah satu sistem operasi yang ditanamkan di dalam sebuah Smartphone. Smartphone dengan sistem operasi Android merupakan telepon pintar yang paling banyak digunakan pada waktu ini. Selain itu, Google Maps API merupakan sebuah library atau tool yang disediakan oleh Google untuk membantu para pengembang aplikasi demi melakukan pemetaan digital terhadap wilayah di seluruh dunia. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi informasi cukup diperlukan untuk dapat membantu mengangkat umkm dan lokasi lokasi penting pada suatu daerah khususnya di desa bandungbaru dengan cara membangun sebuah aplikasi yang mampu menyediakan informasi serta mendeteksi lokasi umkm dan lokasi lokasi

141

Jurnal PkM Pemberdayaan Masyarakat Hal : 140-146 Vol 1, No 4, Oktober 2020 penting desa tersebut yang berbasis Android dengan pemanfaatan teknologi Google Maps.

2.2 Google Maps API Google Maps adalah merupakan SIG yang berbasis internet yang disediakan oleh Google secara gratis (bukan untuk kepentingan komersial), termasuk di dalamnya website Google Maps (http://maps.google.com), Google Ride Finder, Google Translate, dan peta yang dapat disisipkan pada website lain melalui Google Maps API. Saat ini Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web yang popular. User dapat menambahkan layanan Google Maps ke sebuah website menggunakan Google Maps API. Google Maps API dapat ditambahkan ke sebuah website menggunakan JavaScript. API tersebut menyediakan banyak fasilitas dan utilitas untuk memanipulasi peta dan menambahkan konten ke peta melalui berbagai layanan, memungkinkan user untuk membuat aplikasi peta yang kuat pada sebuah website. Namun untuk dapat mengakses Google Maps, terlebih dahulu user harus melakukan pendaftaran API key dengan data pendaftaran berupa nama domain web yang kita bangun.

2.3 App Inventor App Inventor adalah sebuah tool untuk membuat aplikasi android, yang menyenangkan dari tool ini adalah karena berbasis visual block programming, kita bisa membuat aplikasi tanpa kode satupun (Mulyadi, ST., 2011, h.1). App inventor juga sering disebut visual block programming karena kita akan melihat, menggunakan. Menyusun dan mendrag-drops blok yang merupakansimbolsimbol perintah dan fungsi even handler tertentu dalam membuat aplikasi, dan secara sederhana kita bisa menyebutnya tanpa menuliskan kode program atau coding less.App Inventor merupakan aplikasi web sumber terbuka yang awalnya dikembangkan oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi sistem operasi Android.

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Pengambilan Data Pengambilan data pengambilan data dilakukan untuk mengembangkan ide perancangan sistem aplikasi ini dengan mengolah data hasil survey dan studi literatur. Survey disebarkan melalui interview ke beberapa masyarakat yang dikenal oleh anggota tim. Kegiatan yang dilakukan dalam studi literatur meliputi mendalami buku-buku tentang perancangan sistem

142

Jurnal PkM Pemberdayaan Masyarakat Hal : 140-146 Vol 1, No 4, Oktober 2020

3.2 Perancangan Sistem Sistem ini memerlukan informasi lokasi dan umkmyang ada di pekon bandungbaru sertadata data dari perangkat ekon yang nantinya akan di inputkan kedalam sistem

3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Pada tahap ini, dilakukan analisis kebutuhan perangkat lunak yang akan menentukan fungsi utama maupun fungsi pendukung aplikasi ini. Analisis tersebut berdasarkan pengambilan data yang telah diolah dan ditentukan output yang akan diterima oleh user.

3.4 Desain Perangkat Lunak Proses desain terdiri atas dua tahap. Tahap pertama adalah desain rancangan aplikasi sedangkan pada tahap kedua adalah desain antar-muka aplikasi. Spesifikasi sistem hasil analisis dibuat menjadi Entity Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD) yang nantinya akan diperlukan untuk desain tabel pada database dan desain antar- muka. Pembuatan desain antar-muka aplikasi mengikuti UX Guidelines dari Android agar sesuai dengan interaksi umum yang dapat dilakukan pengguna pada device. Desain fitur yang dibuat disesuaikan dengan spesifikasi sistem.

3.5 Implementasi dan Pengujian Program Elama tahap ini, desain perangkat lunak yang telah dibuat direalisasikan menjadi sebuah program. Untuk produk perangkat lunak smartphone, program akan dibuat dengan menggunakan App Mit Inventor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Aplikasi yang dibangun menggunakan Google Maps Api sebagai pemetaan lokasi kantor pekon Bandungbaru dan lokasi UMKM yang ada disana. Dan penggunaan app inventor yang berfungsi sebagai media pembangun sistem, yang terdiri dari beberapa Interface. Mulai

Menu

Pilih Menu Buka keluar Maps

Selesai Gambar 1.Flowchart aplikasi 143

Jurnal PkM Pemberdayaan Masyarakat Hal : 140-146 Vol 1, No 4, Oktober 2020

Flowchart aplikasi dapat dilihat bahwa flowchart dari mulai lalu ada proses memilih menu seperti profil desa, UMKM, Buka Maps, Info, Profil Pegawai. Pada akhir flowchart ada menu keluar dan selesai.

4. Tampilan Interface Pada tahap concept, tujuan pembuatan aplikasi ini adalah salah satu sarana media pengembangan teknologi di pekon Bandungbaru sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses lokasi lokasi yang ada di pekon Bandungbaru . berikut ini adalah hasil tampilan Halamam branda merupakan halaman yang berisi komponen komponen berdasarkan lokasi yang ada di map. Setelah itu akan muncul dibawa ke aplikasi google maps dan menampilkan lokasi prkon dan umkm yang ada di pekon Bandungbaru . Adapun tampilan halaman seperti gambar

Gambar 2. Tampilan layar pertama dan Tampilan Layanan MAP

V. KESIMPULAN Pengembangan aplikasi Desa ini dengan memanfaatkan googl maps sebuah mampu diterapkan dan berjalan dengan baik. Aplikasi ini nantinya akan dapat digunakan dengan baik oleh aparat desa dan masyarkat desa Bandungbaru untuk memudahkan masyarakt mencari informasi informasi dan lokasi yangyang ingin di cari di desa Bandungbaru. Semua fitur yang terdapat aplikasi desa dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA A. Salim, “Management Information in Rural Area : A Case Study of Rancasalak Village in Garut , ,”Procedia Technol., vol. 11, no. Iceei, pp. 243–249, 2013. A. Behl and M. Singh, “Critical analysis of management information system of selected Indian microfinance institutions,” Procedia - Soc. Behav. Sci., vol. 133, pp. 20–27, 2014. T. H. Moreira, D. Oliveira, M. Painho, V. Santos, and O. Sian, “Development of an agricultural management information system based on Open-Source solutions,” Procedia Technol., vol. 16, pp. 342–354, 2014. 144

Jurnal PkM Pemberdayaan Masyarakat Hal : 140-146 Vol 1, No 4, Oktober 2020

F. Sukmana and J. L. Bulaili, “Rekomendasi Solusi pada Computer Maintenance Management System Menggunakan Association Rule, Koefisien Korelasi Phi dan Chi-Square,” in Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII, 2015, pp. 1–8. F. Rozi and F. Sukmana, “Penggunaan moving average dengan metode hybrid artificial neural network dan fuzzy inference system untuk prediksi cuaca,” J. Ilm. Penelit. dan Pembelajaran Inform., vol. 1, no. 2, pp. 38–42, 2016. F. Rozi and F. Sukmana, “Metode siklis dan adaptive neuro fuzzy inference system untuk peramalan cuaca,” J. Ilm. Penelit. dan Pembelajaran Inform., vol. 1, no. 1, pp. 7–13, 2016. F. Rozi and R. Kartadie, “Clustering Dokumen dengan Semantic Word Holonim dan Fuzzy Association Rule Mining,” Semnasteknomedia Online, vol. 5, no. 1, pp. 13–18, 2017. F. Rozi, C. Fatichah, and D. Purwitasari, “Ekstraksi Kata Kunci Berdasarkan Hipernim Menggunakan Fuzzy Association Rule Mining untuk Pengelompokan Dokumen,” J. Ilm. Teknol. Inf., vol. 13, no. 2, pp. 190–197, 2015. F. Rozi and R. Kartadie, “Sinonim untuk ekstraksi kata kunci pada pengelompokan dokumen menggunakan fuzzy association rule mining,” Semnasteknomedia Online, pp. 7–12, 2016.

145