ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO ( LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

“Peran Strategis Daerah Atambua (RI) – Bobonalo (Timor Leste) Dalam Tata Kelola Pertahanan Dan Keamanan Nasional Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara”

Oleh

Yuwono Prianto, S.H., M.H

Hery Firmansyah, S.H., M.Hum., M.PA

(Dosen Fakultas Hukum Universitas Tarmanagara)

Abstract The paradigm of boundary management of Timor Leste region in Atambua Bobonalo has the implementation to the boundary region condition which is relatively isolated and left behind from the economic aspect, defense aspect and national security aspect as well as the legal aspect. It is also required the welfare approach besides the security approach and also the boundary management system which is well and professionally organized. The boundary region needs more attention from the govemment for that side defense and security is very dependent. Infrastructure in Timor Leste boundary development shall be adequate in the context of defense and security such as the weapon system supply, infrastructure and suprastructure boundary development, recognition/protection of indigenous people rights regulations, the drafting and stipulating the cross-boundary regulations as well as the rule of law supremacy and the improvement of the professionalism of govemment officials. All in all, we need to maintain the nationalism to the society at the boundary region, and the implementation of policy pattern approach which would not leave the local wisdom behind.

A. Latar Belakang Masalah khususnya negara tetangga.

Masalah Kedaulatan suatu Keharmonisan hubungan antar negara negara mempunyai banyak dimensi tetangga kadang terganggu akibat dan aspek yang saling kait-mengait persoalan perbatasan yang tak kunjung serta mempengaruhi satu sama lain. disepakati dan kerap menjadi pemicu Ada banyak kepentingan yang terjadinya konflik antara satu negara bersinggungan dengan masalah dengan negara lainnya. kedaulatan, hal itu kerap juga menjadi Benturan kepentingan antar titik singgung dengan negara lain, dua negara yang berbatasan wilyahnya 316

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA tidak hanya terkait dengan masalah abadi, dan keadilan sosial.1 hubungan atau hukum internasional, Paradigma pengelolaan tetapi juga diwarnai/berakibat pada kawasan perbatasan di masa lampau masalah soial dan budaya, juga sebagai ”halaman belakang” wilayah lingkungan, sehingga terlalu naif jika NKRI membawa implikasi terhadap permasalahan perbatasan negara hanya kondisi kawasan perbatasan saat semata-mata dipandang dari sisi ini yang tersolir dan tertinggal dari sisi pertahanan keamanan. sosial dan ekonomi. Munculnya Perbatasan merupakan aspek paradigma ini, disebabkan oleh sistem yang terpenting dari setiap negara, politik dimasa lampau yang termasuk Indonesia.Dengan demikian, sentralistik dan sangat menekankan kedaulatan negara menjadi hak dasar stabilitas keamanan.Disamping itu dan hak tertinggi, baik secara alamiah, secara historis, hubungan Indonesia de facto, maupun de jure. Bagi dengan beberapa negara tetangga pemerintah Indonesia, kedaulatan pernah dilanda konflik, serta berada dalam kerangka mencapai seringkali terjadinya pemberontakan- tujuan nasional, sebagaimana pemberontakan di dalam negeri.2 dinyatakan dalam Pembukaan Garis perbatasan negara Undang-Undang Dasar 1945, yang memiliki empat ciri dan tipe, yaitu: menyebutkan bahwa tujuan tipe aliniasi,ceoxsitent, intersependent pembentukan pemerintahan Indonesia dan integrated. Perbatasan Negara adalah untuk melindungi segenap Republik Indonesia (RI)dengan bangsa Indonesia dan seluruh tumpah Negara tetangga dalam hal ini adalah darah Indonesia, memajukan Negara Republik Demokratik Timor kesejahteraan umum, mencerdaskan Leste (RDTL) memiliki cirri dan kehidupan bangsa, dan ikut 1Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. melaksanakan ketertiban dunia yang 2www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/1 1631/3866,Kebijakan dan Strategi berdasarkan kemerdekaan, perdamaian NasionalPengelolaanKawasan Perbatasan Antarnegara di Indonesia, hlm.19 317

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

tipe interdependent, coexistent, atau sedikit lebih baik dibandingkan danintegrated. Negara memiliki batas kondisi di wilayah perbatasan Papua yang jelas dengan Negara tetangga Nugini atau Timor Leste. dan bila terdapat sengketa batas harus Kawasan perbatasan negara diselesaikan melalui perundingan dengan RDTL di Provinsi NTT dengan mengacu pada semangat merupakan perbatasan darat. Batas kerjsama, persahabatan dalam kawasan perbatasan RI – RDTL secara pergaulan antar bangsa, dan administratif mengacu pada berdasarkan prinsip-prinsip hukum Arrangement on Traditional Border nasional dan hukum internasional. Crossings and Regulated Markets Secara sosio-kultural dan historis, antara Pemerintah RI dengan dalam ciri dan tipe perbatasan RI Pemerintah RDTL yang dengan RDTL, masyarakat perbatasan ditandatangani pada tanggal 11 Juni nyaris tidak mengenal batas demrkasi 2003 di Jakarta, masing-masing oleh yang jelas.Ciri dan tipe perbatasan Rini M. Sumarno Soewandi (mewakili demikian tercermin dalam hubungan RI) danDR. Jose Ramos-Horta antara masyarakat perbatasan terutama (mewakili RDTL). Dalam dokumen diwilayah Timor.3 tersebut telah disepakati bahwa Secara umum kondisi wilayah kawasan perbatasan RI meliputi 10 perbatasan di Indonesia, baik kecamatan perbatasan darat dan 3 perbatasan darat maupun laut, berbeda kecamatan perbatasan laut yang dari satu wilayah ke wilayah yang terletak di perbatasan antar negara, lainnya. Dalam konteks perbatasan RI- yaitu: Kecamatan Raihat, Kecamatan Timor Leste, kondisi sosial ekonomi Lamaknen, Kecamatan Tasifeto masyarakat perbatasan di sisi Timur, Kecamatan Tasifeto Barat, dan Indonesia bisa dikatakan relatif sama Kecamatan Kobalima (wilayah Kabupaten Belu); Kecamatan Insana, 3“Dasar Teori Batas Darat”, 19 November 2010, dalam http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl- Kecamatan Insana Utara, Kecamatan ajisetiawa-22696-3-2012ta-2.pdf, 318

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

Miomafo Timur, dan Kecamatan Miomafo Barat (wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara); Kecamatan Amfoang Utara (wilayah Kabupaten ); dan perbatasan laut di Kecamatan Alor Timur, Kecamatan Alor Barat Daya, dan Kecamatan Pantar (wilayah Kabupaten Alor). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti telah melakukan penelitian dengan judul: ”Peran Strategis Daerah Atambua-Timor Leste Dalam Tata Kelola Pertahanan dan Keamanan Nasional Ditinjau Dari Undang- undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara”

319

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

sebagai suatu kesatuan Negara harus B. Rumusan Permasalahan

memiliki empat kualifikasi yaitu Berdasarkan latar belakang sebagaimana diuraikan di atas, meiliki penduduk yang tetap, wilayah permasalahan yang dikaji dalam dengan batas-batas yang jelas, artikel ini adalah: pemerintahan yang efektif, dan 1. Bagaimana konsep pertahanan kemampuan untuk mengadakan keamanan bagi daerah hubungan dengan Negara lain. Muatan perbatasan Atambua ditinjau produk hukum tersebut dapat dari Undang-undang No. 3 diletakkan pada perspektif kedaulatan tahun 2002 tentang Pertahanan Negara? sebuah Negara dalam batas-batas 2. Faktor-faktor apa yang tersebut, sebuah Negara memiliki hak mengakibatkan Atambua berdaulat yang dilaksanakan secara selaku daerah perbatasan penuh (complete and exclusive langsung dengan Timor Leste souvereignity) dalam upaya mendapatkan tindakan lamban mewujudkan visi dan tujuannya. (slow response) dari

pemerintah pusat khususnya Perbatasan sebuah Negara terkait dalam pengadaan (state’s border) dapat dipandang fasilitas pertahanan keamanan? dalam konsep batas Negara sebagai

ruang sosial-budaya (social-culture C. Tinjauan Pustaka space ).Berdasarkan konsep batas

1. Teori Pengelolaan Perbatasan Negara tersebut dilakukan kajian- Pasal 1 Moteviedo Convention kajian dan analisis berkaitan dengan on The Right and Duty of The States permasalahan batas wilayah antar tahun 1993, menetapkan bahwa Negara .Permasalahan batas wilayah

320

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA antar Negara dapat meliputi kawasan perbatasan yang permasalahan teknis dan non-teknis. mengedepankan aspek kesejahteraan Perbatasan sebuah Negara (prosperity) selain aspek keamanan (state’s border) dapat dipandang (security). dalam konsep batas Negara sebagai Stephen B. Jones dalam buku ruang sosial-budaya (social-culture Sutisna merumuskan teori berkaitan space).Berdasarkan konsep batas dengan pengelolaan perbatasan yang Negara tersebut dilakukan kajian- membagi ruang lingkup pengelolaan kajian dan analisis berkaitan dengan ke dalam empat bagian, yaitu alokasi (allocation), delimitasi (delimitation), permasalahan batas wilayah antar demarkasi (demarcation), dan Negara .Permasalahan batas wilayah administrasi (administration).4Dalam antar Negara dapat meliputi perkembangannya, lingkup permasalahan teknis dan non-teknis. administrasi telah bergeser ke arah pengelolaan perbatasan atau Terdapat tiga aspek pokok manajemen perbatasan. dalam menyikapi permasalahan batas wilayah Negara dalam kerangka Apabila diselaraskan dengan penyelesaian masalah secara teori yang dikemukakan oleh Jones, terpadu.Ketiga aspek tersebut adalah hasil dari berbagai studi tentang kawasan perbatasan pada umumnya aspek kelembagaan, aspek hukum dan mengidentifikasi tiga isu utama aspek teknis.Ketiga aspek tersebut masalah pengelolaan kawasan memiliki keterkaitan dan perlu perbatasan Indonesia, yakni: (1) masalah yang berkenaan dengan difungsikan secara optimal dalam penetapan garis batas (alokasi, menyelesaikan permasalahan 4Sutisna, dkk., 2010, “Boundary Making Theory dan perbatasan khususnya dalam Pengelolaan Perbatasan Indonesia”, dalam Ludiro Madu (Ed.). Mengelola Perbatasan Indonesia di memberikan kerangka penataan Dunia Tanpa Batas: Isu, Permasalahan, dan Pilihan Kebijakan, hlm. 12. 321

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

delimitasi, dan demarkasi), baik darat Perbatasan (border) memiliki konotasi (demarkasi maupun laut (delimitasi), yang sangat kuat dengan geografi. (2) masalah pengamanan kawasan Dalam konteks ini, border dipahami perbatasan, dan (3) masalah pengembangan kawasan perbatasan sebagai suatu garis imajiner yang (administration). Untuk mengatasi memisahkan wilayah suatu negara permasalahan tersebut, pemerintah yang secara geografis berbatasan telah melakukan perubahan paradigma langsung dengan wilayah Negara lain. pengelolaan perbatasan. Hal itu dapat Namun, sesungguhnya pengertian ditelusuri melalui perubahan cara pandang pemerintah terhadap kawasan mengenai perbatasan tidak perbatasan yang semula cara pandang sesederhana itu, karena didalamnya yang berorientasi ke dalam (inward juga mengandung beberapa dimensi looking) menjadi cara pandang yang lain, yaitu garis batas (border lines), berorientasi ke luar (outward sempadan (boundary) dan looking).5 perhinggaan (frontier), yang tentu merupakan persoalan politik.6 5Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.Di dalam UU tersebut ditegaskan orientasi pengembangan wilayah perbatasan dari Secara umum, garis batas tidak inward looking menjadi outward looking sebagai pintu gerbang ekonomi dan perdagangan, termasuk hanya merupakan garis demarkasi di dalamnya pendekatan kesejahteraanuntuk pulau di wilayah perbatasan. Selanjutnya, disebutkan bahwa yang memisahkan sitim hukum yang pengamanan kedaulatan dan negara ke depan berlaku antar negara, tetapi juga meliputi peningkatan kinerja pertahanan dan keamanan secara terpadu di wilayah perbatasan, merupakan contact poit (titik pengembangan sistem MCS, optimalisasi pengamanan perbatasan dan pulau terdepan, serta singgung) struktur kekuatan teritorial koordinasi penanganan pelanggaran laut. Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7. Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka 6Lihat Marsma TNI. P. Simamora, MSc, Dirkersin Menengah Nasional Tahun 2004-2009, dituangkan Ditjen Strahan Dephan RI, “Permasalahan amanah tentang arah kebijakan pengembangan Keamanan di Wilayah Perbatasan”, Makalah pada kawasan perbatasan, yaitu menjadikan kawasan Diskusi Terbatas, “Model Alternatif Pengelolaan perbatasan sebagai beranda depan NKRI dengan Keamanan di Perbatasan Indonesia-Timor Leste”, tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan yang diselenggarakan oleh Tim Perbatasan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kapasitas Keompetitif LIPI, Jakarta, 14 Mei 2008; Kusnanto pengelolaan potensi kawasan perbatasan, serta Anggoro, “Kedaulatan, Teritorialitas, dan Keamanan memantapkan ketertiban dan keamanan kawasan Pasca-Wesphalia”, Global, Vol. 6, No.2 Mei 2004, perbatasan. hlm. 5-7. 322

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

nasional dari negara-negara yang ayat (2), serta ayat (3) tentang berbatasan. Garis batas ini pada Batas Wilayah, dasarnya memiliki dua fungsi, yaitu 2) Pasal 8 ayat (1), ayat (2), dan (1) kedalam, untuk pengaturan ayat (3) tentang Batas Wilayah administrasi pemerintahan dan Yurisdiksi, penerapan hukkum nasional dalam 3) Pasal 9 dan Pasal 10 ayat (1), rangka kehidupan berbangsa dan ayat (2), serta ayat (3) tentang bernegara; dan (2) keluar, berkaitan Kewenangan Pemerintah dengan hubungan internasional, untuk dalam Mengatur Pengeloalan menunjukkan hak-hak dan kewajiban dan Pemanfaatan Wilayah menyangkut perjanjian bilateral, Negara dan Kawasan regional maupun internasional dalam Perbatasan, dan rangka kehidupan berbangsa dan 4) Pasal 14 ayat (1), ayat (2), dan bernegara.7 ayat (3), Pasal 15 ayat (1) dan Landasan kebijakan yang lebih ayat (2), Pasal 16, Pasal 17, spesifik dalam pengelolaan perbatasan dan Pasal 18 ayat (1) dan ayat sebenarnya terletak dalam Undang- (2) tentang Kelembagaan Undang Nomor 43 Tahun 2008 Pengelolaan Perbatasan di tentang Wilayah Negara. Di dalam Pusat dan di Daerah. pasal Undang-Undang tersebut dijelaskan berbagai hal tentang Kelemahan kebijakan itu pengelolaan perbatasan, antara lain, muncul ketika mencermati Pasal 10 sebagai berikut: tentang Kewenangan Pemerintah 1) Pasal 5 dan Pasal 6 ayat (1), dalam Pengelolaan Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan dikaitkan 7A.Bey Sofyan, “Tinjauan Ke Depan Hubungan Bilateral RI-RDTL”, makalah ini disampaikan pada dengan rumusan Pasal 14 ayat (1) dan Diskusi Terbatas Deplu “Indonesia-Timor Leste: Upaya Memperkukuh Hubungan Bertetangga Baik dengan rumusan Pasal 17. Untuk lebih dan Berorientasi Ke Depan”, Bali, 22-23 Mei 2008, hlm.2. jelasnya, berikut ini dikutip rumusan

323

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

pasal tersebut: zona tambahan yang diperlukan untuk mencegah

pelanggaran dan menghukum Ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang- pelanggar peraturan perundang-undangan di bidang undang Nomor 43 tahun bea cukai, fiskal, imigrasi, atau 2008Menyatakan: saniter di dalam Wilayah Negara atau laut teritorial; Dalam pengelolaan Wilayah Negara h. Menetapkan wilayah udara dan Kawasan Perbatasan, Pemerintah berwenang: yang dilarang dilintasi oleh a. Menetapkan kebijakan penerbangan internasional pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Negara dan Kawasan untuk pertahanan dan Perbatasan; keamanan; b. Mengadakan perundingan dengan negara lain mengenai i. Membuat dan memperbarui penetapan Batas Wilayah peta Wilayah Negara dan Negara sesuai dengan ketentuan peraturan menyampaikannya kepada perundang-undangan dan Dewan Perwakilan Rakyat hukum internasional; c. Membangun dan membuat sekurang-kurangnya setiap 5 tanda Batas Wilayah Negara; (lima) tahun sekali; dan d. Melakukan pendataan dan pemberian nama pulau dan j. Menjaga keutuhan kedaulatan kepulauan serta unsur dan keamanan Wilayah Negara geografis lainnya; e. Memberikan izin kepada serta Kawasan Perbatasan. penerbangan internasional untuk melintasi wilayah udara teritorial pada jalur yang telah Selanjutya, Ketentuan Pasal 14 ayat ditentukan dalam peraturan (1) menyatakan bahwa: perundang-undangan; f. Memberikan izin lintas damai Untuk mengelola Batas Wilayah kepada kapal-kapal asing untuk Negara dan mengelola Kawasan melintasi laut territorial dan perairan kepulauan pada jalur Perbatasan pada tingkat pusat dan yang telah ditentukan dalam daerah, Pemerintah dan Pemerintah peraturan perundang- Daerah membentuk Badan Pengelola undangan; g. Melaksanakan pengawasan di Nasional dan Badan Pengelola Daerah.

324

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

Lebih Lanjut, Ketentuan Pasal 17 pengelolaan perbatasan antar negara, Menyatakan: permasalahan padaumumnya dapat

Dalam melaksanakan dikelompokkan ke dalam 2 (dua) tugasnya, Badan Pengelola dibantu aspek, sebagai berikut :9 oleh sekretariat tetap yang 1) Permasalahan menyangkut berkedudukan di kementerian yang aspek deliniasi dan demarkasi tugas dan tanggung jawabnya di yang timbul akibat belum bidang pemerintahan dalam negeri. jelasnya titik-titik dan garis 2. Konsep Pertahanan dan Keamanan batas antar negara. Termasuk Masalah penegasan batas ke dalam aspek ini antara lain: wilayah negara menjadi semakin a. Belum tuntasnya perundingan akibat penting sejalan dengan terjadinya perbedaan persepsi perubahan yang cepat di berbagai masing-masing negara mengenai beberapa kawasan akibat pengaruh situasi segmen/titik perbatasan global.Masalah batas wilayah negara dan penarikan garis batas antar negara; bukan hanya menyangkut ancaman b. Banyaknya patok-patok dari luar, tetapi juga terkait dengan atau tugu batas yang hilang, rusak atau masalah kedaulatan wilayah dan hak bergeser posisinya; setiap warga negara untuk c. Belum tersosialisasikannya mengeksploitasi kekayaan titik dan garis batas alamnya.Karena sumber kekayaan serta peta batas antar negara kepada yang makin terbatas sedangkan jumlah masyarakat luas. penduduk yang makin besar, maka 2) Permasalahan yang perbatasan wilayah menjadi sensitif menyangkut aspek keterbelakangan ekonomi dan bagi timbulnya perselisihan (despute) sosial. Termasuk di dalamnya dan konflik.8 antara lain : Dalam manajemen

8Moch.Mahfud, MD,loc.cit 9Ibid 325

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

a. Kurang tersedianya Pertahanan Negara, Pasal 4 infrastruktur menyatakan bahwa Pertahanan Negara pendukung di kawasan bertujuan menjaga dan melindungi perbatasan seperti kedaulatan Negara, keutuhan wilayah jalan, listrik, air bersih. b. Belum berkembangnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, pusat-pusat dan keselamatan segenap bangsa dari pertumbuhan ekonomi segala ancaman. (growth center) di Pasal 5 menyatakan bahwa kawasan perbatasan. c. Lemahnya kapasitas Pertahanan Negara berfungsi kelembagaan, SDM mewujudkan dan mempertahankan dan peran serta seluruh wilayah Negara Kesatuan masyarakat dalam Republik Indonesia sebagai satu pengembangan kesatuan pertahanan.Titik berat Pasal kawasan perbatasan. d. Belum terpenuhinya 4 Undang-Undang Pertahanan tersebut sarana pelayanan dasar adalah keselamatan bangsa dan negara (basic services) seperti dari segala bentuk ancaman, baik yang sarana pendidikan dan datang dari dalam maupun yang kesehatan bagi datang dari luar, yang langsung masyarakat di kawasan perbatasan. mebahayakan integritas bangsa dan Negara Indonesia. Titik berat Pasal 5 Militer ditugaskan oleh negara adalah memelihara eksistensi NKRI untuk menegakkan kedaulatan negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang di darat, laut, dan udara dalam rangka bebas dan merdeka dari segala bentuk mengemban misi pertahanan negara. ancaman yang menghambat Militer dalam hal menjalankan misi pembangunan nasional untuk pertahanan negara diatur dalam mencapai tujuan nasional, yaitu maju, Undang-Undang Pertahanan Negara adil, aman, sejahtera, dan Nomor 3 Tahun 2002 tentang berperadaban tinggi, atau istilah yang

326

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA normatifnya adalah tujuan nasional militer untuk mempertahankan NKRI yang termaktub di dalam Pembukaan dari segala bentuk ancaman dimaksud Undang-Undang Dasar 1945. di atas. Hal itu wajib dilakukan oleh seluruh warga Negara Indonesia yang Pasal 7 Ayat (2) di atas memenuhi ketentuan Undang-Undang mengamanatkan kepada seluruh rakyat Pertahanan Negara agar Indonesia sebagai pemegang militerIndonesia menjadi kuat dan kedaulatan negara bahwa yang tangguh karena “militer tangguh/kuat menjadi pengawal NKRI dari segala rakyat makmur”.Peran militer dan bentuk ancaman dari dalam negari dan warga negara sebagai komponen dari bangsa lain adalah militer. Hal itu pendukung dalam menjalankan misi berarti bahwa sesungguhnya masa pertahanan negara secara keseluruhan depan bangsa ke depan ditentukan pada umumnya dan di wilayah oleh peran dan fungsi militer hari ini. perbatasan pada khususnya seharusnya Dengan demikian, kekuatan militer tetap konsisten. dan segala peralatan persenjataannya untuk mempertahankan NKRI dari D. Analisis dan Pembahasan upaya penaklukan oleh bangsa lain wajib dibangun dengan ukuran 1. Konsep pertahanan Keamanan kuantitatif dan kualitatif persenjataan bagi Daerah Perbatasan Darat dan personel militernya. Atambua Ditinjau dari Undang- undang No. 3 tahun 2002 tentang Ketentuan Pasal 8 Ayat (2) Pertahanan Negara mengamanatkan bahwa warga Negara sebagai komponen pendukung Masalah pengelolaan dan komponen utama wajib menyiapkan pertahanan di wilayah perbatasan jiwa, raga, moral, dan kekuatan sangat terkait erat dengankonsepsi pikirannya bersama-sama dengan dasar tentang negara sebagai entitas

327

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA yang memiliki kedaulatan, penduduk, ancaman (threat assessment) yang dan wilayah serta tafsir atau persepsi mempengaruhi besaran sumber daya atas ancaman yang dihadapi. Dengan dan kekuatan yang diperlukan dan demikian,pengelolaan dan pertahanan bagaimana sumber daya dan kekuatan wilayah perbatasan dapat disimpulkan itu diorganisir untuk keperluan sebagai Segala upaya untuk pengelolaan danpertahanan wilayah mewujudkan eksistensi suatu negara perbatasan. “Analisis ancaman-lah yang ditandai denganterlindunginya yang menentukan apakah ancaman kedaulatan, penduduk dan wilayah tersebut bersifat internal atau eksternal dari pelbagai jenis ancaman. Konsepsi serta apakah penanganannya ini merupakan bagian dari satu bersifatdefensif atau ofensif. pemahaman totalitas mengenai konsep Termasuk apakah penanganan “keamanan nasional” yang intinya pengelolaan dan pertahanan wilayah adalah “kemampuan negara perbatasan akan lebih dititik beratkan melindungi apa yangditetapkan pada kawasan tertentu dengan sebagai nilai-nilai inti (corevalues), memperhatikan derajat ancaman atau dimana pencapaiannya optensi ancaman berdasarkan kondisi merupakansebuah proses terus- geografis sebuah Negara.10 menerus, dengan menggunakan Segala elemen power and resources yang ada Penanganan persoalan serta melingkupi semua aspek pengelolaan dan pertahanan di kehidupan”. pengelolaan dan wilayah perbatasan RIjuga pertahanan wilayah perbatasan NKRI dituntutuntuk melakukan penyesuaian, juga harus dipahami sebagai fungsi- baik dari segi pembacaan persoalan fungsi yang bersifat perrnanen, selama eksistensi negara ada. Yang selalu akanberubah dan mengalami 10Andrea Abdul Rahman A, Pengamanan Perbatasan Negara Dan Upaya Peningkatannya Di Indonesia penyesuaian adalah, “Analisis

328

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

yang berdimensi pembangunan,11 pengawasan dan pertanggung-jawaban administrasi pemerintahan, keamanan yang akuntabel.12 dan pertahanan, maupun dari Dalam buku Paltform segipengambilan keputusan dan Penanganan Permasalahan pembagian peran di tingkat eksekutif- Perbatasan Antarnegara legislatif-yudikatif pusat-daerah, serta yangditerbitkan Departemen Dalam pemerintah-aktor keamanan. Negeri (2004) dikemukakan bahwa Tantangan di atas juga masalah-masalahpelanggaraan hukum, mensyaratkansuatu kebijakan yang penciptaan ketertiban, dan penegakan komprehensif terkait dasar hukum hukum di perbatasan perlu ditangani yang kuat, struktur operasionalyang secara seksama. Luasnya wilayah baik dan terkoordinir antar instansi, yang harus ditangani serta minimnya anggaran yang memadai, serta prasarana dan sarana telah menyebabkan aktivitas aparat TNI dan Polri sejauh ini belum dapat dilakukan secara optimal.Pertahanan dan keamanan Negara dikawasan 11Paradigma pengelolaan kawasan perbatasan di masa lampau sebagai"halaman belakang" wilayah NKRI perbatasan saat ini ditangani melalui membawa implikasi terhadap kondisi kawasan perbatasan saat ini yang tersolir dan tertinggal dari penyediaan jumlah personil aparat sisi sosial dan ekonomi.Munculnya paradigma ini, TNIdan Polri serta prasarana dan disebabkan oleh sistem politik dimasa lampau yang sentralistik dan sangat menekankan stabilitas sarana pertahanan dan keamanan yang keamanan.Disarnping itu secara historis, hubungan Indonesia dengan beberapa Negara tetangga pernah belum memadai. dilanda konflik, serta seringkali terjadinya pemberontakan-pemberontakan di dalam negeri.Konsekuensinya, persepsi penanganan kawasan perbatasan lebih didominasi pandangan untuk mengamankan perbatasan dari potensi ancaman dari luar (external threat) dan cenderung memposisikan kawasan perbatasan sebagai sabuk keamanan (security belt).Hal ini telah mengakibatkan kurangnya pengelolaan kawasan perbatasan dengan pendekatan kesejahteraan melalui 12 Hasil wawancara dengan Narasumber di Pemda Belu optimalisasi potensi sumberdaya alam, terutama dan Kepala Keamanan Perbatasan Timor Leste yang dilakukan oleh investor swasta. 329

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

Persoalan wilayah dan tapal batas ini menjadi Timor Leste di atas, dan jugasengketa lainnya isu menarik terutama karena isu-isutersebut antara Indonesia dengan negara tetangga sering menimbulkan konflik dan peperangan seperti atas blokAmbalat dan antat negara.Selainmenyangkut hak Sipadan- Ligitan, misalnya, merupakan kedaulatan, kejelasan wilayah dan tapal batas beberapa contoh yang secarajelas juga berhubungan eratdengan harga diri dan mengilustrasikan akan tetap pentingnya martabat suatu bangsa yang wilayah bagi negara. Dalam berdaulat.Sehingga mudahdipahami jika ada perspektifhubungan internasional, hal tersebut klaim sepihak atas wilayah tertentu di terkait dengan pandangan tradisional yang perbatasan, situasi tersebutdapat menjadi menganggap wilayah Negara akan sumber terjadinya konflik dan kekerasan fisik menentukan kedaulatan, kekuasaan dan di antara warga lokalyang tinggal saling bahkan keamanan.14 sebelah menyebelah di perbatasan. Konflik kekerasan diperbatasan antara RI -Timor Berdasarkan pandangan ini, Leste yang terjadi di Desa Haumeni Ana, dapat dimengerti bahwa perbatasan Bikomi Utara,Kabupaten Timor Tengah Utara pada tanggal 31 Juli 2012 adalah salah 14Hasil wawancara dengan Consulado Timor Leste Kabupaten Belu bahwa Fungsi pertahanan-keamanan satucontohnya. Masyarakat desa tersebut sangat terkait dengan pemahaman perbatasan yang secara geo-strategis diyakini sebagai penjelmaan dari terlibat konflik dengan warga Desa Pasabe, kedaulatan politik suatu negara.Makna yang terkait Distrik Oecuse (Timor-Leste).Mereka saling didalamnya sangat luas, tidak hanya memberikan kepastian hukum atas jurisdiksi wilayah teritorial melempar batu dan berkelahi memakaisenjata Indonesia, tetapi juga mengkait aspek-aspek lain, seperti aspek kewenangan administrasi pemerintahan tajam.Konflik tersebut dipicu oleh kebijakan nasional dan lokal, kebebasan navigasi, lalu lintas perdagangan, eksplorasi dan eksploitasi sumber pemerintah negara baru tersebutyang dayaalam.Sebagai wilayah batas antar negara, perbatasan juga merupakan sabuk keamanan membangun pos imigrasi dan kepabean (security belt) yang berada pada lingkaran prioritas sekitar 20 meter masuk ke dalamwilayah yang pertama dalam strategi pertahanan keamanan Indonesia terhadap segalabentuk potensi ancaman diklaim Indonesia.13 Sengketa Indonesia- luar (external threat).Wilayah perbatasan berpeluang menjadi salah satu sasaran ancaman yang bersifat lintas negara.Wilayah ini merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap pengaruh dari luar, baik 13Tempo.com, "Wilayah Sengketa RI-Timor Leste Jadi dalam bentuk idiologi, politik, sosial budaya maupun Zona Netral", 2 Agustus 2012 yang menyangkut pertahanan dan keamanan. 330

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

nasional akanmemainkan peran aspek frsik,yaitu “theboundaries of penting dalam menentukan eksistensi sovereign and territorially demarcated suatu negara bangsa. Negaraakan siap states”, tetapi jauh lebih kompleks melakukan apa pun untuk melindungi karena memiliki keterkaitan yang wilayah dari kemungkinan sangat erat antara aspek fisik ancamankeamanan. Untuk itu danmasyarakat yang menempati diperlukan adanya dukungan militer wilayah tersebut serta dengan negara, yang kuat.Sebagaimanadikemukakan kegiatan ekonomi, dan budaya oleh Morgenthau bahwa yang paling setempat. penting bagi kepentingankeamanan Resolusi konflik secara umum nasional adalah “to protect [its] dapat diartikan sebagai upaya yang physical, political, and cultural dilakukan untukmenyelesaikan konflik identityagainst encroachment by other secara konstruktif dengan cara nations”.15 mencari kesepakatan antarapara pihak yang terlibat dalam konflik.16Menurut Dalam konteks ini, Vestergaard, resolusi pengelolaan perbatasan yang efektif konflikmencakup dua hal utama, yaitu merupakan prasyarat isu dan relasi (hubungan untukmenciptakan negara yang antaraktor).17Johan Galtung kuat.Namun demikian, perlu juga memperkenalkan tiga pendekatan dipahami bahwa isuperbatasan tidak perdamaian dalam resolusi konflik. hanya mencakup aspek fisik Pertama, pemeliharaan perdamaian teritorialitas. Sebagaimana (peacekeeping), yaitu upaya untuk disampaikanEmmanuel Brunet- Jailly, mengurangi atau menghentikan perbatasan tidak semata menyangkut 16 Christopher E. Miller, A Glossary of Terms And Concepts in Peace And Conflict Studies (2nd Edition), (CostaRica: University For Peace, 2005) 15Jutta Welds, "Constructing National Interests", 17Bjarne Vestergaard, Erik Helvard, dan Aase Rieck European Journal of International Relations, No.2 Sorensen, Conflict Resolution-Working with Vol.3, 1996, hlm. 275-318. Conflicts, (Kopenhagen: Danish Centre for Conflict Resolution, 2011). 331

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

kekerasan melalui intervensi yang dalam penggandaan fasilitas dilakukan oleh pihak pertahanan keamanan penengah,umumnya dilakukan oleh militer.Kedua, penciptaan perdamaian Ada beberapa isu yang (peacemaking),yaitu upaya untuk mengemuka dan menjadi faktor menciptakan kesepakatan politik antar penyebab terjadinya konflikkomunal pihak yang bertikai, baikmelalui di perbatasan Indonesia-Timor Leste mediasi, negosiasi, arbitrasi, maupun di atas.Pertama, untuk isu konsolidasi.Ketiga, pembangunan struktural,faktor pertama yang perdamaian (peacebuilding) yaitu menjadi penyebab konflik adalah upaya rekonstruksi dan pembangunan masih belum tuntasnya delimitasi sosial ekonomi pasca konflik untuk perbatasan antara kedua negara. membangun perubahan sosial secara Berdasarkan nota kesepahaman damai.Dengan tiga tahapan ini, antarakedua negara pada 2005, masih diharapkan konflik bisa terselesaikan ada 4% perbatasan darat yang masih sampai ke akar masalah, sehinggadi belurndisepakati. Menurut Badan masa mendatang konflik tersebut tidak Nasional Pengelola Perbatasan, kedua pecah kembali.18 negara masihmempersengketakan tiga segmen batas, dimana salah satunya 2. Faktor-faktor yang berada di perbatasanTimor Tengah mengakibatkan Atambua selaku Utara-Eocussi. Segmen tersebut daerah perbatasan langsung dengan adalah Bijaelsunan, yaitu pada areal Timor Leste mendapatkan tindakan seluas 489 bidang tanah sepanjang 2,6 lamban (slow response) dari kilometer atau 142,7 hektar.Tanah pemerintah pusat khususnya terkait tersebutmerupakan tanah yang disterilkan agar tidak menimbulkan 18Johan Galtung, “Three Approaches to Peace:Peacekeeping, Peacemaking, and masalah karena Indonesia-Timor Leste Peacebuilding,” dalam Johan Galtung (Ed.), Peace War and Deffense: Essays in Peace Research, Vol. II, (Kopenhagen: Christian Ejlers, 1976). 332

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

mengklaim sebagai miliknya.19 Selain rata-rata berdasarkan harga berlaku proses delimitasi batas dalam pada tahun2010 di Timor Tengah levelnegara, dalam level masyarakat Utara, yaitu Rp 3.875.057. Angka juga terjadi sengketa karena mereka tersebut lebih kecil daripendapatan menolakdemarkasi beberapa titik batas perkapita provinsi Nusa Tenggara yang dilakukan pemerintah karena Timur yang berada pada kisaran tidakkesepakatan adat. 5.515.943, dan pendapatan perkapita Faktor struktural kedua adalah lndonesiayang mencapai 27 juta tingginya tingkat kemiskinan dan (US$3.004,9). Jumlah keluarga pra- rendahnya tingkatpendidikan warga sejahtera juga besar, yaitu mencapai perbatasan. Tingkat Indeks 36.191 KK denganpersentase Pembangunan Manusia (IPM) untuk penduduk miskin mencapai 22,73%. Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Penduduk yang kurang terdidik, tahun 2011 berada di angka 67,75 kurang sehat, dan kurang sejahtera danmenduduki peringkat ketiga merupakan kelompok yang rawan terbawah secara nasional. Nilai IPM untuk dipengaruhi, terutama dalam pendudukKabupaten Timor Tengah konteks konflik. Utara tidak berbeda jauh, yaitu 67,93.20 .20Nilai IPM yangrendah Untuk faktor akselerator, ada menunjukkan bahwa tingkat dua hal yang teridentifikasi.Pertama, pendidikan, kesehatan, dan faktor struktural berupa masih belum pengeluaran perkapitamasyarakat selesainya delimitasi menyebabkan perbatasan masih memprihatinkan. terjadinya perbedaan interpretasi Nilai IPM yang rendah antara mengenai zona netral yang terdapat di laintercermin dari tingkat pendapatan perbatasan kedua negara.Dari sudut pandang Indonesia, pemerintah dan 19Badan Nasional Pengelola Perbatasan, DesainBesar (Grand Design) Pengelolaan Batas Wilayah Negara warganya menganggap bahwa zona dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2025, op.cit. 20Badan Pusat Statistik, Belu Dalam Angka 2013, netral adalah zona yang masih belum (Atambua: BPS Kabupaten Belu), hlm. 475 333

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA ditetapkan statusnya sebagai milik sumber daya alam, yaitu lahan subur negara Indonesia atau Timor Leste yang masih disengketakan dan sehingga harus dikosongkan dari masalah ternak sapi.Hal ini segala aktivitas warga. Sementara dari menimbulkan sentimen negatif sudut pandang Timor Leste, zona itu antarwarga Indonesia dengan warga sebenarnya adalah wilayah Timor Timor Leste. Sebenarnya, masyarakat Leste yang digunakan oleh PBB Timor Tengah Utara dan Oecussi di sebagai kawasan koordinasi keamanan perbatasan berasal dari nenek moyang antara TNI dan PBB, sebagai tempat yang sama, yaitu sama-sama orang fasilitas pembangunan pasar bagi Timor, baik itu suku Tetun, Marae warga di perbatasan, dan sebagai (Bunak), Kemak, maupun tempat rekonsiliasi antara masyarakat Dawan.21Hubungan kekerabatan pun eks Timtim dengan masyarakat sudah lama terjalin, apalagi Timor Pasabe, Distrik Oecussi. Dengan Leste pernah menjadi bagian dari demikian, setelah PBB meninggalkan Indonesia sejak tahun 1975 hingga Timor Leste, seharusnya zona netral 1999. Namun, pascapemisahan Timor tersebut tetap menjadi bagian wilayah Timur, sentimen negatif tersebut kedaulatan Timor Leste. Perbedaan menguat.Di satu sisi, warga Timor interpretasi ini menciptakan Leste, terutama yang pada referendum ketegangan antarwarga kedua negara, menjadi bagian kelompok terutama terkait dengan penggunaan prokemerdekaan, melihat Indonesia lahan yang disengketakan untuk sebagai negara yang telah menjajah berkebun dan fungsi lainnya. mereka selama hampir 25 tahun. Di

21 Faktor akselerator kedua, Warga di Pulau Timor, termasuk di dalamnya Timor Tengah Utara, Belu, dan Warga Timor Leste, rendahnya tingkat kesejahteraan kedua memiliki karakteristik etnis dan budaya yang mirip. Lihat selanjutnya dalam “Sistem Kekerabatan dan warga perbatasan menyebabkan Sosial Budaya”, dalam http://www.belukab.go.id/index.php?option=isi&task mereka terlibat dalam perebutan =view&id=13&Itemid=35, diunduh pada 14 Mei 2016. 334

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

sisi lain, warga Indonesia melihat perbatasan antara Beli (Atambua – RI) warga Timor Leste sebagai orang- dengan Timor Leste adalah berupa orang yang tidak berterima kasih, bukit dan sungai. Sedangkan tindak apalagi banyak anggota kelompok pidana yang lebih berat semisal prointegrasi yang memilih mengungsi Narkotika sangat berpotensi terjadi ke wilayah Indonesia pasca Namun susah dideteksi, karena masuk referendum. melalui pintu mata air, kendala lain Dalam tulisan ini penulis yang ditemukan adalah dalam hal menambahkan beberapa hal yang pengamanan perbatasan petugas didapatkan dari wawancara, yaitu :22 Pamtas hanya mengandalkan Visual Dalam hal penyebrangan yang dan belum dipenuhi dengan teknologi dilakukan oleh masyarakat setempat yang canggih sedangkan sepanjang diperbolehkan melalui pos Satgas perbatasan RI – Timor Leste hanyalah Pamtas yang bertugas untuk mencatat bukit dan sungai tanpa adanya atau mengindentifikasi pihak yang pembatasan yang tegas, semisal melewati perbatasan namun hal ini tembok. Pemerintah Daerah sebenarnya memiliki celah untuk berinisiatif untuk melakukan terjadinya oknum “Nakal” yang penyuluhan yang turun dari desa ke melakukan penyelewengan kekuasaan desa sebanyak 28 desa dengan misi sehingga berpotensi untuk terjadinya melakukan pengenalan pilar tanpa celah hukum yang membahayakan batas mengetahui aktivitas yang pertahanan dan keamanan Negara mencurigakan dan memberikan Republik Indonesia. Tindak pengetahuan kepada masyarakat untuk kriminalitas yang sering ditemukan melaporkan hal tersebut kepada pihak adalah pencurian barang ternak hal ini yang berwajib kemudian tentara dapat dimaklumi dikarenakan perbatasan harus bisa menjadi contoh misalnya tentara perbatasan 22Wawancara dengan J.A. Prihatin kepala Badan Pengelola Perbatasan NTT pada tanggal 1 Juni 2016 mengajarkan bagaimana cara Pukul 09:00 – 11:00 WIT 335

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

berkebun yang baik, tambahan lainnya Imigrasi setelah mengikuti sekolah terdapat 5 pintu perbatasan yang dapat tersebut akan diajukan ke kantor menjadi celah timbulnya kerawanan wilayah kemenkuham untuk diambil dan keamanan masing - masing negara sumpah dan kemudian dapat dilakukan Hasil wawancara lain yang penyidikan. Penyidik terpilih inilah dapat ditambahkan adalah dengan yang diharapkan dapat memberikan Kepala Kantor Imigrasi Kelas II A kontribusi positif bagi ketahanan dan keamanan negara. NTT :23 Dengan komandan Satuan Petugas Kendala utama yang ditemukan adalah perlintasan illegal dan sulitnya Pengamanan perbatasan daerah melakukan pengawasan terhadap orang Republik Indonesia – Republik asing, serta pemenuhan pengetahuan Demokratik Timor Leste, Satgas 24 masyarakat tentang keimigrasian masih Yonif 1725 Wonoagi: rendah, budaya yang tidak jauh berbeda Pos perbatasan Satgas hanya ada mengakibatkan banyak aturan yang dikabupaten Belu, Armedil Malaka, dan dikesampingkain, dari permasalahan TTU jumlah pos yang tersedia dengan internal belum ada Standard bentangan darat sepanjang 140 –an KM Operational Procedure secara nasional terdapat 20 pos, tanah pos didapatkan Kantor Imigrasi Kelas II A Atambua dari hibah masyarakat terkait ancaman (NTT – RI), idealnya 1 pos berisi 4 yang ada permasalahan antara orang dengan rincian pengawas petugas masyarakat perbatasan dengan Timor lapangan dan petugas pemeriksa serta Leste diselesaikan dengan cara adat, keahlian yang seharusnya dimiliki oleh dengan cara polisi perbatasan meminta seorang penyidik khusus dengan kepala desa untuk menyelesaikan secara mengikuti sekolah khusus di mega damai, adapun jumlah prajurit dalam mendung (Selayaknya sekolah Serse satu pos berjumlah 15 – 20 prajurit, POLRI namun untuk penyidik di bidang

23Wawancara dengan Sutoyo selaku Kepala Kantor 24Wawancara dengan Letnan Kolonen Infantri Norman Imigrasi Kelas II A (Belu – NTT) pada tanggal 1 Syahrida pada tanggal 2 Juni 2016 pukul 20:00 – Juni 2016 Pukul 15:00 – 17:00 WIT 23:00 WIT 336

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

tentu saja hal ini masih belum memadai terluar negara, oleh karena itu secara komperensif pendekatan yang digunakan dalam Dari pihak Timor Leste penulis mengelola perbatasan hanya pada berhasil mewawancarai Consul Agent pendekatan keamanan (security di Belu (NTT – Republik Indonesia):25 approach).Itulah sebabnya aliran Dalam keseluruhan wawancara yang investasi kurang menyentuh secara dilakukan dikatakan tidak ditemukan menyeluruh pada daerah adanya permasalahan wilayah perbatasan.Bandingkan dengan Republik Indonesia di jaga oleh Satgas perbatasannya. Dengan kondisi yang Pamtas ARMED 11 dan YONIF 725 demikian sehingga pada level lokal hubungan korelasi yang dilakukan permasalahan yang dihadapi oleh dengan komunikasi antar pihak masyarakat yang ada dikawasan keamanan dua negara berlangsung perbatasan adalah: Keterisolasian, dengan baik bahkan kerja sama dan keterbelakangan, kemiskinan, toleransi sudah sangat kuat mengakar mahalnya harga barang dan jasa, apalagi jika terjadi suatu peristiwa keterbatasan prasarana dan sarana kematian keluarga maka pihak pelayanan publik (infrastruktur), keluarga antar kedua negara diberikan rendahnya kualitas SDM pada keringanan yang begitu besar untuk umumnya, dan penyebaran penduduk masuk ke wilayah perbatasan masing yang tidak merata. Kondisi wilayah – masing negara dengan tidak begitu perbatasan saat ini pada umumnya ketat dikarenakan sudah terbangun belum mendapat perhatian secara rasa saling percaya. proporsional.Hal ini dapat dilihat Pengembangan wilayah dengan kurangnya sarana prasarana kawasan perbatasan Indonesia hanya yang tersedia di wilayah perbatasan. dianggap sebagai garis pertahanan Hal ini banyak menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan

25Wawancara dengan Cipriano Mancateme pada seperti, perubahan batas-batas tanggal 2 Juni 2016 pukul 10:00 – 12:00 WIT 337

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

wilayah, penyelundupan barang dan menyebabkan wilayah perbatasan RI- jasa serta kejahatan transnasional Timor Leste di Provinsi NTT (transnational crimes). Kondisi umum dikatakan tanpa pagar yang begitu perekonomian warga Indonesia di mudah dapat dimasuki berbagai wilayah perbatasan antara lain bentuk dan jenis ancaman, baik sebagai berikut: berkaitan dengan geografi, demografi, 1. Lokasinya yang relatif terisolir sumber kekayaan alam, ideologi, (terpencil) dengantingkat aksesibilitas yang politik, ekonomi, sosial budaya serta rendah. pertahanan dan keamanan di tengah- 2. Rendahnya tingkat pendidikan dan tengah derasnya arus perubahan kesehatan masyarakat. lingkungan global, regional dan 3. Rendahnya tingkat kesejahteraan nasional. Pertahanan dan sosial ekonomi masyarakat daerah Keamanan.Keadaan geografi perbatasan (jumlah penduduk miskin khususnya topografi yang berbukit- dan desa tertinggal). bukit di beberapa daerah dengan 4. Langkanya informasi tentang kemiringan terjal.26 pemerintah dan pembangunan Kondisi wilayah perbatasan masyarakat di daerah perbatasan saat ini pada umumnya belum (blank spot). mendapat perhatian secara Wilayah perbatasan RI-Timor proporsional.Hal ini dapat dilihat Leste di Provinsi Nusa Tenggara dengan kurangnya sarana prasarana Timur (NTT) sampai dengan saat ini yang tersedia di wilayah perbatasan. masih banyak didapati daerah-daerah Hal ini banyak menyebabkan yang terisolir dan tertinggal, hal ini terjadinya berbagai permasalahan disebabkan karena perhatian seperti, perubahan batas-batas pembangunan terhadap daerah-daerah wilayah, penyelundupan barang dan di wilayah perbatasan masih sangat rendah. Di sisi lain, hal ini juga 26Hasil wawancara dengan Pemerintah Daerah Belu. 338

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA jasa serta kejahatan trans nasional seolah-olah kawasan perbatasan hanya (transnational crimes). menjadi halaman belakang dari Penanganan perbatasan selama pembangunan negara. Akibatnya, ini memang belum dapat dilakukan wilayah-wilayah perbatasan dianggap secara optimal dan kurang terpadu, bukan merupakan wilayah prioritas serta seringkali terjadi tarik-menarik pembangunan oleh pemerintah pusat kepentingan antara berbagai pihak maupun daerah.Pengembangan baik secara horizontal, sektoral wilayahwilayah perbatasan harus maupun vertikal.Lebih mengubah arah kebijakan memprihatinkan lagi keadaan pembangunan yang selama ini masyarakat sekitar daerah perbatasan cenderung berorientasi inwardlooking negara, seperti lepas dari perhatian menjadi outward looking, sehingga dimana penanganan masalah daerah kawasan tersebut dapat dimanfaatkan batas sebagai pintu gerbang aktivitas negaramenjadi domain pemerintah ekonomi dan perdagangan dengan pusat saja, pemerintah daerahpun Negara tetangga. Daerah Perbatasan menyampaikan keluhannya, karena merupakan wilayah pembinaan yang merasa tidak pernah diajak serta luas dengan pola penyebaran masyarakatnya tidak mendapat penduduk yang tidak merata, sehingga perhatian. menyebabkan rentang kendali Salah satu Permasalahan utama pemerintah, pengawasan dan dari ketertinggalan pembangunan di pembinaan teritorial sulit dilaksanakan wilayah perbatasan dalam hal dengan mantap dan efisien. Seluruh pemenuhan pengadaan fasilitas bentuk kegiatan atau aktivitas yang pertahanan dan keamanan adalah arah ada di daerah perbatasan apabila tidak kebijakan pembangunan kewilayahan dikelola dengan baik akan mempunyai yang selama ini cenderung dampak terhadap kondisi pertahanan berorientasi ’inwardlooking’, sehingga dan keamanan, di tingkat regional

339

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

maupun internasional baik secara mulai terkikis dikarenakan politik langsung maupun tidak langsung.27 etalase yang dilakukan oleh Republik Dalam tulisan ini penulis Timor Leste dengan memberikan menambahkan beberapa hal yang gambaran bahwa penduduk Timor didapatkan dari wawancara, yaitu :28 Leste lebih sejahtera dan lebih Permasalahan terbesar adalah makmur dibandingkan dengan warga kemauan politik sudah terlihat di era NTT, semisal pemenuhan listrik di kepemimpinan sekarang khususnya wilayah perbatasan langsung dengan Nawacita yang dibangun oleh Bapak wilayah Indonesia, sehingga di Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia sendiri daerah yang membangun bangsa ini dari pinggiran, berbatasan langsung dengan Timor sehingga jawa tidak lagi menjadi skala Leste masih kesulitas dalam hal prioritas (wilayah barat Indonesia) fasilitas listrik. adapun masalah yang ditemukan di Hasil wawancara lain yang tingkat Pemerintah Daerah adalah dapat ditambahkan adalah dengan minimnya SDM, Kualitas, Inovasi, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II A Inisiatif karena bergantung kepada NTT :29 Pemerintah Pusat, sehingga terkait hal Langkah Presiden Jokowi patut pertahanan dan keamanan pun hal ini diapresiasi dengan menyatakan bahwa menajdi lambat untuk diwujudkan ke untuk berdirinya suatu pos Lintas arah yang lebih baik. Batas juga harus disandingkan dengan Permasalahan utama yang pernah Pos Pemeriksaan Imigrasi sehingga ditemukan adalah nasionalisme yang hal ini memungkinkan meminimalisir

terjadinya penyalahgunaan wewenang 27 Rahman Mulyawan, Implementasi Kebijakan atau penyalahgunaan kekuasaan yang Pembangunan Bidang Pertahanan Di Wilayah Perbatasan Antarnegara Dalam Konteks Otonomi dapat mengakibatkan potensi bagi Daerah (Studi Kasus di Wilayah Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste), hal.1 28Wawancara dengan J.A. Prihatin kepala Badan 29Wawancara dengan Sutoyo selaku Kepala Kantor Pengelola Perbatasan NTT pada tanggal 1 Juni 2016 Imigrasi Kelas II A (Belu – NTT) pada tanggal 1 Pukul 09:00 – 11:00 WIT Juni 2016 Pukul 15:00 – 17:00 WIT 340

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA kerawanan pertahanan dan keamanan dengan modus memasukan barang NKRI jika mengacu kepada Instruksi tersebut melalui pos Lintas Batas dan Presiden Nomor 6 tahun 2016 terdapat sangat mungkin dilakukan dengan adanya steril area dikantor imigrasi cara melakukan sogok kepada pihak dan jalan keluar untuk pos Lintas keamanan. Perbatasan, untuk pos yang memiliki Dengan komandan Satuan kantor imigrasi hanya 1 buah. Fungsi Petugas Pengamanan perbatasan pertahanan dan keamanan yang sudah daerah Republik Indonesia – Republik dijalankan oleh kantor imgirasi adalah Demokratik Timor Leste, Satgas cekal dan pelaporan namun musuh Yonif 1725 Wonoagi: 30 utama untuk dapat meningkatkan Menurut pihak keamanan pihak Timor kinerja imigrasi adalah kendali pusat Leste belum memiliki cukup komunikasi sulit terkoneksi, kebijakan keberanian untuk menghadapi secara lain yang ditempuh oleh kantor langsung dengan TNI Indonesia, dari imigrasi untuk berkoordinasi lebih segi infrastruk TNI Indonesia masih leluasa di perlintasan melakukan jauh lebih tangguh dengan didukung kerjasama dengan CIQ serta dengan anggota yang lebih tangguh membentuk TIMPORA yang berasal dan sistem yang memumpuni, pihak dari tim khusus polisi dan TNI, Timor Leste memerlukan Indonesia sebagai perbandingan di australia dikarenakan banyak kebutuhan sehari kantor imigrasi dalam menjalankan hari mereka dipasok dari Indonesia fungsinya yang secara tidak langsung seperti sandang pangan dan pupuk mendukung kuatnya pertahanan dan sehingga jika dilakukan penutupan keamanan negara adalah kantor perbatasan maka akan sangat imigrasi dan custom dijadikan satu menyulitkan pihak Timor Leste kemudian dipecah pada saat terjadi sehingga pihak Timor Leste tetap pemeriksaan, dalam hal dilakukannya 30Wawancara dengan Letnan Kolonen Infantri Norman penyelundupan umumnya dilakukan Syahrida pada tanggal 2 Juni 2016 pukul 20:00 – 23:00 WIT 341

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

berusaha menjalin kerja sama yang 2002 tentang pertahanan Negara baik dalam bentuk apapun khususnya mempunyai peran penting dalam kerja sama dalam bidang pertahanan ketahanan Negara untuk melindungi dan keamanan dengan pihak RI. kemungkinan masuknya pengaruh Dari pihak Timor Leste penulis asing negatif serta kemungkinan berhasil mewawancarai Consul Agent terjadinya kejahatan lintas Negara. di Belu (NTT – Republik Indonesia):31 Pengembangan wilayah perbatasan Pemaparan dari wawancara bahwa negara Indonesia di daerah atambua- tindak pidana yang sering dilakukan bobonalo (Timor Leste) adalah penyelundupan berupa BBM, mempertimbangkan perwujudan di Timor Leste jiak ada barang diatas fungsi-fungsi perbatasan negara yaitu 500 dolar maka dikenakan keamanan, kesejahteraan dan pembayaran wajib pajak, lingkungan. Hal ini merupakan suatu penyelundupan yang sering dilakukan keniscayaan dalam upaya adalah penyelundupan cendana dan pembangunan daerah perbatasan, yang menjadi batas patok wilayah untuk mendorong agar perbatasan Timor Leste adalah wilayah laut negara Indonesia tersebut dapat Australia, yang notabene juga bertransformasi dari “halaman berdekatan dengan wilayah Indonesia belakang” menjadi “beranda terdepan” wilayah RI. E. PENUTUP 2. faktor-faktor yang mengakibatkan

a. Kesimpulan Atambua mendapatkan tindakan lamban dari pemerintah pusat terkait 1. Konsep Pertahanan Keamanan bagi pengadaan fasilitas pertahanan derah perbatasan seperti di atambua keamanan adalah masih belum tuntas menurut Undang-undang No. 3 Tahun delimitasi perbatasan antara RI-Timor Leste, adanya penolakan masyarakat 31Wawancara dengan Cipriano Mancateme pada tanggal 2 Juni 2016 pukul 10:00 – 12:00 WIT terhadap demarkasi beberapa titik 342

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA batas yang dilakukan pemerintah langsung dengan Timir Leste, dengan karena tidak sesuai kesepakatan adat, menggunakan pola pendekatan terjadinya perbedaan interpretasi kebijakan yang bersifat otonomi mengenai zona netral dan terjadi daerah yang tidak meninggalkan perebutan sumber daya alam diantara kearifan lokal. kedua masyarakat di perbatasan. DAFTAR PUSTAKA

b. Saran 1. Buku: 1. Permasalahan pertahanan dan Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu keamaan diwilayah perbatasan sudah Pendekatan Praktek.Edisi revisi II. seharusnya menjadi perhatian serius Rineka Cipta, Jakarta. pemerintah RI, Beberapa permasalahan di atas telah menjadikan Kumar, R. 1999. Research Methodology: A sebagian masyarakat Kabupaten Belu Step-by-step Guide for Beginners. mulai terkikis dan melupakan rasa Melbourne: Addison Wedley nasionalisme mereka serta beralih Longman Australia Pty. Limited. untuk mengadopsi ideologi lain guna menggantikan Pancasila. Masyarakat Mohd. Noah, S. 2002. Reka Bentuk di kawasan perbatasan apabila tidak Penyelidikan: Falsafah, Teori dan dibina rasa nasionalisme mereka, Praktis, Sebuah Buku Mesra lambat laun akan melepaskan diri dari Pengguna, Universiti Putera Malaysia: Negara kesatuan Republik Indonesia. Serdang. 2. Perlu adanya suatu perubahan paradigma berfikir dengan konsep Ronny Hanitijo Soemitro, 1994, Metodologi pemahaman terhadap bela Negara dan Penelitian Hukum dan Jurimetri, nasionalisme di daerah perbatasan Ghalia Indonesia, Jakarta. khususnya di Kabupaten Belu,

Atambua yang berbatasan darat 343

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

Sumardjono, M.S.W. 1989. Pedoman Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Pembuatan Usulan Penelitian. Indonesia Jakarta: PT. Gramedia. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Sutisna, dkk.,“Boundary Making Theory dan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 Pengelolaan Perbatasan Indonesia”, dalam Ludiro Madu (Ed.). 2010. Mengelola 3. Karya Tulis dan Makalah Perbatasan Indonesia di Dunia Tanpa Irwan Lahnisafitra, 2005, “Kajian Batas: Isu,Permasalahan, dan Pilihan Pengembangan Wilayah Pada Kawasan Kebijakan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Perbatasan Kalimantan Barat – ”, Thesis Master-S2 Pada Soekanto, S. 1981. Pengantar Penelitian Program Pasca Sarjana Institute Hukum. Cetakan kedua. Jakarta: Teknologi Bandung. Universitas Indonesia Press. Kausar AS,“Pembangunan Wilayah 2. Peraturan perundangan: Perbatasan Startegi Guna Mendukung Undang-Undang Dasar Negara Republik Keberhasilan Otonomi Daerah Dalam Indonesia tahun 1945 Rangka Menjamin Kedaulatan Undang-Undang Pertahanan Negara Nomor 3 NKRI”,Makalah pada Roundtable Tahun 2002 tentang Pertahanan Discussion Kelompok Tugas IIITenaga Negara Profesional Lemhannas RI11 Desember Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 2009. tentang Wilayah Negara Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Moch. Mahfud, MD, “Tata Kelola Perbatasan tentang Rencana Pembangunan Jangka Negara Kita”, Makalah disampaikan Panjang Nasional Tahun 2005-2025. dalam acara Seminar Forum Rektor Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 Indonesia: Keunggulan, Kepeloporan, tentang Daftar Koordinat Geografis Kejuangan dan Pengabdian Perguruan

344

ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016: PERAN STRATEGIS DAERAH ATAMBUA (RI)- BOBONALO (TIMOR LESTE) DALAM TATA KELOLA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

Tinggi dalam Membangun Daya Saing ProgramPascasarjana Universitas Padjadjaran dan Martabat Bangsa, di Auditorium

Kahar Muzdhakir, UII, Yogyakarta, 5 4.Internet Agustus 2008. www.bappenas.go.id/index.php/download_fil e/view/11631/3866,Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Rizal Sukma,“Keamanan Nasional: Ancaman Kawasan Perbatasan Antarnegara di dan Eskalasi”, Makalah pada FGD Pro Patria, Indonesia. 23 September 2003. http://sps.unas.ac.id/isu-pembangunan- Syarifudin Tippe, ANTROPOLOGI daerah-perbatasan-indonesia-dan- malaysia/, Isu Pembangunan Daerah PERTAHANAN Sebuah Strategi Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Human Capital Management di diakses 10 Oktober 2014

Kawasan Perbatasan, makalah yang Dasar Teori Batas Darat”, 19 November disampaikan dalam Seminar Nasional 2010, dalam http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jb “Memelihara Cinta di Ujung Negeri” ptitbpp-gdl-ajisetiawa-22696-3- denganSubtema: “Peran Strategis 2012ta-2.pdf

Pembangunan Sebatik sebagai Kota

Persiapan Mandiri Ditinjau dari SistemPertahanan dan Keamanan Nasional Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (Himanega) FISIP Unmul, 23 Februari 2012, di Lamin Etam, Samarinda. Wila, Marnixon R.C, 2006. Konsepsi Hukum dalam Pengaturan dan Penelolaan Wilayah Perbatasan Antar Negara : Kasus Wilayah Enklave Negara Timor Leste di Dalam Wilayah Negara Indonesia (Disertasi), Bandung :

345