8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Koordinasi Mata dan Kaki a. Pengertian Koordinasi Dalam Koordinasi dalam melakukan aktivitas olahraga sangat diperlukan demi menunjang prestasi dalam berolahraga, berdasarka pendapat Irawadi (2011:103) koordinasi merupakan suatu proses kerjasama otot yang akan menghasilkan suatu gerakan yang tersusun dan terarah, yang bertujuan untuk membentuk gearakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu keterampilan teknik. Koordinasi sangat dibutuhkan seseorang dalam melakukan gerakan reflex secara cepat, menurut pendapat Ismaryati (2008:53-54) koordinasi dapat diartikan sebagai hubungan harmonis dari hubungan saling berpengaruh diantara kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukkan dengan beberapa tingkat keterampilan. Koordinasi ini sangat sulit diperlukan secara nyata dengan kelincahan, sehingga kadang-kadang koordinasi juga bertujuan untuk mengukur kelincahan. Selanjutnya Syafruddin (2011:120) Koordinasi merupakan salah satu elemen kondisi fisik yang realtif sulit didefenisikan secara tepat karena fungsinya sangat terkait dengan elemen-elemen kondisi fisik yang lain dan sangat ditentukan oleh kemampuan system. 8 9 Kalau kondisi fisik maka akan ada : (1). Peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung, (2). Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik, (3). Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan, (4). Pemulihan yang lebih capat dalam organ- organ tubuh setelah latihan, (5). Respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu apabila respons demikian diperlukan. (Harsono, 2001: 4). b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Koordinasi Seseorang yang memiliki koordinasi yang baik biasanya akan menampilkan gerakan yang indah, berirama dan tidak kaku. Gerakannya tidak terputus-putus, melainkan tertata dan berurut secara baik sebagaimana seharusnya. Menurut Irawadi (2011:104) Koordinasi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersbut antara lain: a. Daya fikir Daya fikir merupakan kemampuan seseorang dalam menganalisa, dan memutuskan tentang tindakan atau gerakan apa yang harus ia lakukan, dan bagaimana ia harus melakukannya. Orang cerdas biasanya berfikir lebih cepat, lebih tepat, dan lebih teliti. b. Kecakapan dan ketelitian panca indra Ketelitian dari indra-indra seperti, mata, telinga, kulit, dan lain sebagainya, sangat mempengaruhi system kerja saraf dan otot dalam menerima rangsangan dan mengerjakan perintah gerak yang akan dilakukan. Semakin baik fungsi dari indra-indra tersebut akan semakin baik pula respon dari masing-masing unsur gerak seperti saraf dan otot yang bertugas untuk melakukan gerak. Pada akhirnya akan memperbaiki koordinasi gerak. c. Pengalaman motorik Pengalaman motorik akan mempengaruhi koordinasi gerak. Hukum latihan mengatakan bahwa gerakan-gerakan yang sudah terbiasa dilakukan akan lebih mudah dilakukan disbanding gerakan yang baru. Oleh sebab itu 10 semakin terlatih motorik dalam melakukan gerakan-gerakan tertentu, maka semakin ia melakukan gerakan tersebut atau gerakan sejenisnya. d. Kemampuan biomotorik Tingkat perkembangan kemampuan biomotorik seperti: kekuatan, daya tahan, kelenturan berpengaruh terhadap koordinasi. Semakin bagus kemampuan kekuatan, daya tahan, dan kelenturan yang dimiliki, maka biasanya akan semakin baik pula koordinasi geraknya. 1. Hakikat Sepakmula Dalam Sepaktakraw a. Pengertian Sepaktakraw Sebelum dikemukakan lebih lanjut mengenai sepak mula dalam olahraga sepaktakraw, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang olahraga sepaktakraw. Sepaktakraw atau sepak raga merupakan cabang olahraga tradisional melayu, yang uncul dan berkembang di Negara-negara kawasan Asia Tenggara, seperti: Singapura, Indonesia, Brunei, Filipina, Sri Lanka, Myanmar dan Kamboja. Sehingga cabang olahraga ini dianggap sebagai cabang olahraga asli Negara- negara di Asia Tenggara. Menurut Baharulli Husin (2011:1) Olahraga sepaktakraw berasal dari permainan rakyat yang dimodifikasi menjadi permainan modern yang dipertandingkan. Permainan ini dimainkan oleh 3 (tiga) orang pemain yang terdiri dari Tekong, Apit Kanan dan Apit kiri dengan menggunakan bola yang terbuat dari rotan/plastic (sintetic fiber) dan dimainkan diatas lapangan yang berukuran 44 feet/kaki (13,40 m) panjang dan 20 feet/kaki (6,10) lebar. Ditengah-tengah lapangan dibatasi net/jaring (seperti permainan bola voli) dengan panjang net 6,10 lebar 70 cm dan mata jaring jala 6-8 cm. 11 Sedangkan menurut Winarno (2004:14) sepaktakraw merupakan permainan yang dilakukan oleh dua regu yang berlawanan, setiaap regu terdiri dari tiga orang pemain, yang dipisahkan oleh sebuah net yang memiliki ukuran dan ketinggian sama dngan net bulutangkis. Permainan ini dimulai dengan melakukan servis, yang dilakukan oleh tekong kedarerah lapangan lawan. Kemudian pemain regu lawan mencoba memainkan bola dengan menggunakan kaki dan kepala, dan anggota badan selain tangan sebanyak tiga kali sentuhan. Setiap regu terdiri dari tiga orang pemain yang mempunyai fungsi masing- masing yaitu sebagai berikut: servis (tekong), smashan (penyemes), dan pengumpan (fider), yang sekaligus berfungsi sebagai blok. Agar dapat mengembalikan bola kelpangan lawan dengan baik melewati net yang telah ditentukan ketinggiannya. Menurut Dispora (2002:5-21) Tekong yang melakukan sepakan permulaan (service) dan mengawal bahagian belakang gelanggang. Apit kiri dan Apit kanan mengawal bahagian depan gelanggang dan memikul tugas utama mematikan bola digelanggang lawan. Tiap regu akan bertukar tempat setiap berakhir set. Sedangkan untuk angka (point) terdiri dari : a. Angka kemenangan untuk satu set adalah 21 point. b. Jika kedua regu sama-sama memenangi satu game maka diteruskan dengan game terakhir (rubber set). Pemenang game (set) ketiga adalah pemenang pertandingan itu. c. Angka kemenangan untuk set ketiga adalah 15 point. 12 Berkaitan dengan sentuhan bola dengan anggota badan, sepakan yang harus dikuasai pemain sepaktakraw meliputi (1) sepakan; sepaksila, sepak kuda, sepak cungkil, sepak telapak, dan sepak badek atau sepak sumpuh, (2) memaha; memainkan bola dengan paha, (3) mendada; menggunakan bola dengan dada, (4) membahu; menggunakan bola dengan bahu, (5) menyundul bola (heading); menyundul bola tanpa awalan, (6) servis (sepak mula), (7) teknik bertahan (blok), (8) smash; smash gulung (salto), smash kedeng, smash gunting, smash lurus, smash telapak kaki. Sedangkan menurut winarno (2004;16) dalam kaitannya dengan permainan sepaktakraw, maka teknik dasar dalam bermain sepaktakraw meliputi : (1) service yang dilakukan tekong, (2) menimang (sepaksila), (3) smash, (4) heading, (5) block. b. Teknik Sepak Mula (Service) Untuk bermain sepaktakraw yang baik, seseorang dituntut mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik, kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dasar permainan sepaktakraw. Menurut Winarno (2004;17) service adalah upaya menyajikan bola kepada regu lawan yang dilakukan oleh pemain yang diposisi tekong. Seorang tekong dikatakan melakukan service dengan baik, apabila dia mampu menendang bola melewati atas net dan masuk kelapangan lawan. Service yang baik adalah sajian yang dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga lawan tidak dapat mengantisipasi, mengontrol bola dan bahkan tidak dapat mengembalikan bola tersebut secara sempurna kelapangan lawan. Service merupakan serangan pertama yang dilakukan kedarerah lapangan lawan. 13 Dalam permainan sepaktakraw service hanya dilakukan oleh pemain yang berada diposisi tekong, sedangkan pemain lain dengan posisi apit, baik apit kiri maupun apit kanan berfungsi sebagai pelambung bola pada saat tekong melakukan servis. Servis atau sepak mula merupakan awal dari sepaktakraw. Servis oleh tekang kea rah lapangan lawan dan merupakan cara kerja yang penting karena angka didapat dari regu yang melakukannya. Kesalahan atau kegagalan dalam servis berarti hilangnya kesempatan bagi regu untuk endapatkan angka. Tekong hendaknya dapat membuat servis yang baik dan dapat encari sasaran yang lemah dan sukar untuk menerima dan mengontrolnya. Gambar 1 : servis Cara melakukan servis antara lain: 1) Berdiri dengan salah satu kaki berada didalam lingkaran sebagai kaki tumpu, kaki yang satunya berada disamping belakang badan sebagai awalan 2) Salah satu lengan menunjukkan permintaan bola yang akan dilambungkan oleh apit sebagai pelambung. 14 3) Perkenaan dengan bola saat melakukan servis dengan kaki bagian dalam. 4) Bola ditendang saat ketinggian bola setinggi lutut. 5) Setelah melakukan sepakan, gerakan badan mengikuti lanjutan gerak sepak dan mendarat dengan mengeper. Dinas Pemuda dan Olah Raga,(2002:15) a. Tujuan Servis Tujuan suatu servis hendaklah dipusatkan kepada pengacuan permainan atau pertahanan lawan sehingga kita dapat mengatur serangan- serangan yang mantap pada mereka. Olah sebab itu servis hendaklah dilakukan dengan berbagai cara supaya mengacaukan pihak lawan terhadap sasaran servis yang akan kita lakukan seterusnya. Tekong yang melakukan servis itu haruslah pandai mencari tempat- tempat lemah pihak lawan supaya regunya dapat melancarkan servis yang tepat. b. Sarana dan Prasarana Dibawah ini adalah gambar lapangan sepaktakraw dan bola takraw beserta ukurannya: Gambar 2: Net. Dispora,( 2002: 24) 15 Keterangan: 6,1 m : Lebar Net 0,3 m : Besar jari-jari Lingkaran tengah 1,55 m : Tinggi Net 1,52 m : Tinggi Net dari mistar Gambar 3: lapangan Sepaktakraw Dispora, (2002: 24) Keterangan: 3,14 m : Panjang Lapangan 6, 1 m : Lebar Lapangan 6,7 m : Panjang setengah lapangan 4,25 m : Dari garis