93

Available online at JSJ: Jurnal Studi Jurnalistik http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jsj JSJ: Jurnal Studi Jurnalistik, 2 (1), 2020, 93-115

Perspektif Jurnalisme Profetik Pada Investigatif “Geliat PSK ABG” di Trans TV

Umi Kulsum [email protected] FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Deden Mauli Darajat [email protected] Universitas Darussalam Gontor

Abstrak

Kehadiran program reportase investigasi diminati penonton selain karena substansi pemberitaannya yang mendalam juga sarana kritik sosial. Di antaranya adalah episode Geliat PSK ABG Trans TV yang ditayangkan pada 8 Februari 2015, yang mengungkap praktik prostitusi di salah satu sekolah di Jawa Barat. Menariknya, guru mengetahui bahkan terlibat dalam praktik prostitusi tersebut. Artinya, kasus prostitusi saat ini tidak hanya melibatkan orang dewasa tetapi telah menyasar anak sekolah. Alasan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan finansial yang tidak tercukupi, dan mirisnya hal ini menjadi hal lumrah. Selain itu tayangan yang berdurasi 15 menit ini banyak menggunakan simbol-simbol Islam, seperti penggunaan kata alim dan pelibatan wanita berjilbab. Untuk memahami wacana tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis wacana Teun A. Van Dijk. Metode ini menganalisis suatu wacana dilihat dari tiga level, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Untuk data kognisi sosial dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan produser tayangan tersebut, sementara konteks sosial diteliti dengan mengkaji isu yang berkembang di masyarakat. Adapun pendekatan penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif.

Kata Kunci: Reportase Investigasi, Analisis Wacana, Teun A. Van Dijk, Prostitusi Remaja Permalink/DOI: http://doi.org/10.15408/jsj.v2.14579 mengungkap suatu kasus penyimpangan dari A. Pendahuluan pelaku langsung. Topik yang dipilih selalu Reportase investigasi merupakan ragam berita reportase yang dimiliki oleh Trans TV. Program Reportase terdiri atas menjadi kepentingan masyarakat. Misalnya Reportase Pagi, Reportase Sore, Reportase tentang bakso yang mengandung boraks, Malam dan Reportase Investigasi. Reportase kosmetika yang mengandung zat berbahaya Investigasi adalah sebuah program yang

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 bagi kesehatan dan sebagainya.1 Reportase Agustus 2012 (Pembuatan Bahan Bius Investigasi merupakan acara news jenis Illegal), 8 Februari 2015 (Geliat PSK ABG) feature yang membahas suatu secara dan 7 Maret 2015 (Pencopet). mendalam dan menguak berbagai Pada episode Geliat PSK ABG, KPI kecurangan yang terjadi di sekitar memberikan teguran tertulis kepada program lingkungan masyarakat. Program Reportase Reportase Investigasi pada 27 Februari 2015. Investigasi ditayangkan sejak 31 Desember Pada tayangan tersebut KPI menilai tayangan 2005 dan menyajikan tayangan dengan pada episode “Geliat PSK ABG” tidak berbagai topik hasil penelusuran investigasi. memenuhi kaidah penyiaran. Episode Hadirnya program berita di layar tersebut memberitakan tentang prostitusi kaca menimbulkan perbedaan karya anak sekolah dan wawancara seorang jurnalistik media televisi dengan media narasumber yang merupakan Pekerja Seks massa lainnya. Berita televisi memiliki dua Komersil (PSK) bawah umur tanpa sensor. unsur penting yaitu audio dan visual. Unsur KPI menilai pemberitaan tersebut sangat visual memberikan berita lebih hidup, vulgar dan tidak pantas untuk ditayangkan meyakinkan dan mendukung berita tersebut dan dapat menimbulkan anggapan perilaku sedangkan unsur audio mendukung untuk tersebut sebagai hal yang lumrah dalam menginformasikan isi berita kepada pemirsa. kehidupan. KPI Pusat memutuskan bahwa Televisi dengan tayangan berita sudah program jurnalistik Reportase Investigasi menjadi bagian dari kehidupan yang tak Trans TV telah melanggar Pedoman Perilaku terpisahkan. Dengan immediaty, media Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia tahun televisi mampu mendekatkan peristiwa dan 2012. Dari teguran yang diberikan oleh KPI tempat kejadian dengan penontonnya. Selain tersebut jelas bahwa masih banyak tayangan itu, televisi juga harus mampu memberikan televisi yang belum sesuai dengan Kode Etik tayangan yang baik kepada penonton Penyiaran. Padahal televisi sebagai salah setianya. Maka dari itu sebuah tayangan satu alat media massa selain memberikan yang layak ditonton harus berpedoman pada edukasi dan hiburan, seharusnya juga Kode Etik Penyiaran yang dikeluarkan oleh menyampaikan informasi yang baik dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). bermanfaat kepada pemirsanya. Informasi Kehadiran program Reportase yang disampaikan kepada penonton tentu Investigasi semakin diminati penonton harus sesuai dengan Kode Etik Penyiaran. setianya karena program ini selalu Dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 menampilkan fenomena dan peristiwa yang tahun 2002 tentang penyiaran bertujuan belum diketahui oleh masyarakat. Program untuk menghasilkan kualitas siaran sesuai yang semakin ditunggu pemirsa setiap dengan peraturan perundang- undangan yang minggu ini menayangkan kasus-kasus yang berlaku. Berdasarkan UU tersebut terdapat di masyarakat. Namun demikian, terbentuklah Pedoman Perilaku Penyiaran program jurnalistik ini justru mendapat tiga Standar Program Siaran (P3SPS) sebagai alat kali teguran tertulis dari Komisi Penyiaran kontrol pihak televisi untuk selalu Indonesia (KPI), di antaranya pada 12 menampilkan tayangan yang berkualitas sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan

adanya UU tersebut, penyelenggaraan 1 www.transtv.co.id , diakses pada 12 Januari 2015 pukul 11.16 WIB.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 94 penyiaran mendapat kepastian hukum dan Geliat PSK ABG dianggap penting oleh menjadi lebih tertib.2 penulis untuk mengetahui bagaimana proses Episode Geliat PSK ABG yang penyampaian pesan dalam program tersebut. ditayangkan pada 8 Februari 2015 menarik Penelitian ini bermaksud menemukan perhatian penulis. Setelah dilihat dan makna-makna yang tersembunyi dalam dianalisis, tayangan tersebut memberitakan wacana di episode itu. Hal itu karena sebuah mengenai adanya praktik prostitusi di salah wacana dapat membentuk kognisi seseorang satu sekolah di Jawa Barat. Menariknya, dan dapat menciptakan opini kepada tayangan ini menjelaskan bahwa guru juga khalayak. Melalui sebuah wacana, media mengetahui bahkan terlibat ke dalam praktik dapat mengangkat bahkan menjatuhkan prostitusi tersebut. Selain itu, pada tayangan seseorang. Itulah mengapa pentingnya yang berdurasi 15 menit ini banyak pemilihan kata atau struktur wacana dalam menggunakan simbol-simbol Islam, seperti sebuah tayangan atau berita. ditampilkan kata “alim” dan wanita berjilbab. Hal ini menarik perhatian penulis B. Metodologi Penelitian untuk menganalisis adanya tata bahasa yang Dalam memaparkan hasil penelitian ini, digunakan serta makna yang tersembunyi peneliti menggunakan metode penelitian didalamnya. studi kasus (case study) dengan pendekatan Bahasa atau wacana dari sebuah kualitatif desain deskriptif. Studi kasus media tidak dapat dianggap sepele. Ada adalah penelitian yang dilakukan terfokus maksud tersembunyi dari setiap struktur pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan wacana yang digunakan. Bahasa yang dianalisis secara cermat sampai tuntas. Kasus digunakan oleh media dapat menciptakan yang dimaksud bisa berupa tunggal atau realitas tertentu kepada khalayak. Dapat jamak, misalnya berupa individu atau ditemukan adanya kekuasaan dominan yang kelompok.3 Data deskriptif berupa kata-kata mengontrol kelompok yang tidak dominan tertulis atau lisan dari orang-orang dan dengan mengendalikan dan menguasai perilaku yang diamati.4 Dengan media, bahkan adanya kekuatan-kekuatan menggunakan pendekatan kualitatif penulis berbeda dalam masyarakat yang mengontrol menyandingkan dengan pisau analisis suatu proseskomunikasi. wacana yang dikemukakan Teun A. Van Fungsi media massa sebagai alat Dijk. Analisis wacana didefinisikan sebagai untuk menyampaikan informasi mempunyai suatu upaya pengungkapan maksud kemampuan yang dapat membentuk opini tersembunyi dari sang subyek yang publik. Media menyusun realitas dari mengemukakan suatu pernyataan. Metode berbagai peristiwa yang terjadi hingga analisis wacana berbeda dengan analisis isi menjadi cerita atau wacana yang bermakna. kualitatif yang lebih menekankan pada Dengan demikian, seluruh isi media pertanyaan “apa” (what), analisis wacana merupakan realitas yang telah dikonstruksi dalam bentuk yang bermakna. Berdasarkan hal itulah penelitian wacana pada episode 3 Robert K. Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2 Muhamad Mufid, Komunikasi dan 2012), cet ke-11, h.1-2. Regulasi Penyiaran (Jakarta: Kencana, 2007), 4 Lexy J Moleong, Metodologi h.67. Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), cet ke-23, h.4.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 95 lebih melihat pada “bagaimana” (how) dari mewawancarai Theodorus Lintas Melawai pesan atau teks komunikasi.5 selaku produser program Reportase Adapun paradigma yang digunakan pada Investigasi yang memproduksi dan pihak penelitian ini adalah kritis. Analisis wacana terkait yang membantu melengkapi data dalam paradigma ini menekankan pada yang akan dianalisis. Theo selaku produser konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses terlibat langsung dalam kasus “Geliat PSK produksi dan reproduksi makna. Individu ABG” ini baik perencanaan, survey maupun tidak dianggap sebagai subjek yang netral terjun langsung ke lapangan untuk meliput yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai kasus tersebut. Ketiga, dokumentasi. Data dengan pikiran-pikirannya, karena sangat diperoleh dari mengkaji atau menelaah berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan dokumen yang dimiliki program Reportase sosial di tengah masyarakat.6 Bahasa di sini Investigasi baik berupa video, grafik, arsip, tidak dipahami sebagai medium netral yang gambar atau foto dan lain sebagainya. terletak di luar diri si pembicara. Bahasa Adajuga data yang bersumber dari buku, dalam pandangan kritis dipahami sebagai internet berupa artikel yang terkait representasi yang berperan dalam relevansinya dengan materi penelitian untuk membentuk subjek tertentu, tema-tema selanjutnya dijadikan bahan sebagai data wacana tertentu maupun strategi-strategi di untuk peneliti. dalamnya. Karena itu, analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada b. Teknik Analisis Data dalam proses bahasa: batasan-batasan apa Dalam menganalisis data, peneliti menyusun yang diperkenankan menjadi wacana, data secara sistematis lalu perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang mengklasifikasikan data tersebut untuk dibicarakan. Analisis Wacana Kritis (AWK) dianalisis sesuai dengan masalah dan tujuan ini dimaksudkan untuk mengetahui maksud- penelitian untuk kemudian menyajikannya maksud dan makna-makna tertentu. Dalam dalam bentuk laporan ilmiah. Dalam penelitian ini ingin mengetahui lebih jauh menganalisis, peneliti menggunakan teknik dari wacana yang terbentuk dalam analisis data metode studi kasus (case study) pemberitaan “Geliat PSK ABG” tersebut. dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pada tahap ini, penulis menganalisis teks, video a. Teknik Pengumpulan Data dan percakapan pada tayangan “Geliat PSK Dalam pengumpulan data penelitian ini ABG” di Reportase Investigasi Trans TV dilakukan dengan tiga teknik. Pertama, kemudian ditafsirkan oleh peneliti observasi tayangan pada episode “Geliat disesuaikan dengan teori Analisis Wacana PSK ABG” di program Reportase Investigasi model Teun A. Van Dijk. Wacana oleh Van Trans TV. Kedua, wawancara. Peneliti Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi atau bangunan yaitu teks, kognisi sosial dan

konteks sosial. Inti dari analisis ini adalah 5 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis menggabungkan ketiga dimensi wacana Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Framing (Bandung: PT Remaja Pada dimensi teks yang diteliti adalah Rosdakarya, 2009), h.68. bagaimana struktur teks dan strategi wacana 6 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS yang dipakai untuk menegaskan suatu tema Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 6 tertentu. Pada kognisi sosial dipelajari proses

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 96 produksi teks berita yang melibatkan kognisi elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk individu dari wartawan. Sedangkan aspek dapat digambarkan seperti berikut:9 ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat dalam suatu a) Teks masalah. Kemudian setelah dataterkumpul Van Dijk melihat suatu teks terdiri dan dikelompokkan sesuai dengan tujuan atas beberapa struktur atau tingkatan yang penelitian untuk dianalisis dan diberikan masing-masing bagian saling mendukung. interpretasi dengan cara Teks menganalisis bagaimana strategi mengklasifikasikannya dengan kerangka wacana yang dipakai untuk menggambarkan teori kemudian disimpulkan. seseorang atau peristiwa tertentu. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk C. Landasan Teoretis menyingkirkan atau memarjinalkan 1. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu. Fokus penelitian ini adalah wacana Struktur teks dapat digambarkan sebagai model Teun A. Van Dijk. Model yang berikut:10 dipakai Van Dijk ini kerap disebut sebagai “kognisi sosial”, nama pendekatan semacam b) Kognisi Sosial ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik Kognisi sosial melihat bagaimana pendekatan yang diperkenalkan oleh Van suatu teks diproduksi. Kognisi sosial Dijk. Menurut Van Dijk, penelitian atas berkaitan dengan kesadaran mental wacana tidak cukup hanya didasarkan atas wartawan yang membentuk teks tersebut. analisis teks saja, karena teks hanya hasil Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana dari suatu praktik produksi yang harus juga tidak dibatasi hanya pada struktur teks, diamati, tetapi juga melihat bagaimana karena struktur wacana itu sendiri struktur sosial, dominasi dan kelompok menunjukkan atau menandakan sejumlah kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan makna, pendapat dan ideologi. Untuk bagaimana kognisi atau pikiran dan membongkar bagaimana makna tersembunyi kesadaran yang membentuk dan berpengaruh dari teks, membutuhkan suatu analisis terhadap teks tertentu.7 kognisi dan konteks sosial. Wartawan tidak Dalam pandangan Van Dijk, segala dianggap sebagai individu yang netral, tetapi teks bisa dianalisis dengan menggunakan individu yang mempunyai bermacam nilai, elemen tersebut. Meski terdiri atas berbagai pengalaman dan pengaruh ideologi yang elemen, semua elemen itu merupakan satu didapatkan dari kehidupannya.11 kesatuan, saling berhubungan dan saling 8 mendukung satu sama lainnya. Struktur atau 9 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.74. 7 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis 10 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.73. Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 227. 8 Eriyanto, Analisis Wacana 11 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS Printing Cemerlang, (Yogyakarta: PT LKiS Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 226. 2012), cet ke-10, h. 259-260.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 97 Van Dijk menyebutkan bahwa mengenai masyarakat ini, ada dua poin yang peristiwa dipahami dan dimengerti penting: kekuasaan dan akses. Pertama, berdasarkan skema. Skema praktik kekuasaan; Van Dijk mendefinisikan dikonseptualisasikan sebagai struktur mental kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan di mana di dalamnya tercakup bagaimana yang dimilki oleh suatu kelompok (atau kita memandang manusia, peranan sosial dan anggotanya) yang mengontrol kelompok peristiwa. Ada beberapa macam skema atau lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan model yang dapat digambarkan berikut ini: pada kepemilikan atau sumber-sumber yang pertama, skema person; bagaimana bernilai, seperti uang, status dan seseorang menggambarkan dan memandang pengetahuan. Selain berupa kontrol yang orang lain. Bagaimana seorang wartawan bersifat langsung dan fisik, tetapi juga Islam, misalnya, memandang dan memahami bertindak persuasif dengan jalan orang Kristen yang kemungkinan besar akan memengaruhi kondisi mental, seperti berpengaruh terhadap berita yang akan kepercayaan, sikap dan pengetahuan. ditulis. Kedua, skema diri; berhubungan Analisis wacana memberikan perhatian yang dengan bagaimana diri sendiri dipandang, besar pada apa yang disebut dominasi. dipahami dan digambarkan oleh seseorang. Dominasi direproduksi oleh pemberian akses Ketiga, skema peran; berhubungan dengan yang khusus pada satu kelompok bagaimana seseorang memandang dan dibandingkan kelompok lain (diskriminasi). menggambarkan peranan dan posisi yang Ia juga memberi perhatian atas proses ditempati seseorang dalam masyarakat. produksi lewat legitimasi melalui bentuk Keempat, skema peristiwa; skema ini kontrolpikiran. barangkali paling banyak dipakai. Setiap Kedua, akses memengaruhi wacana; peristiwa selalu kita tafsirkan dan maknai analisis wacana Van Dijk memberi perhatian dalam skema tertentu. Biasanya, skema yang besar pada akses, bagaimana akses di inilah yang paling banyak dipakai oleh antara masing-masing kelompok dalam wartawan. masyarakat. Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan c) Konteks Sosial kelompok yang tidak berkuasa. Karena itu, Konteks sosial ialah bagian dari mereka yang lebih berkuasa mempunyai wacana yang berkembang dalam masyarakat kesempatan lebih besar untuk akses pada sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan media, dan kesempatan lebih besar untuk analisis intertekstual dengan meneliti memengaruhi kesadaran khalayak. bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam 2. Reportase Investigasi masyarakat.12 Titik penting dari analisis ini Mengutip Steve Weinberg, adalah untuk menunjukkan bagaimana Budayatna berpendapat bahwa apa yang makna yang dihayati bersama, kekuasaan disebut Reportase Investigatif adalah: sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan “Reportase, melalui inisiatif sendiri dan hasil legitimasi. Menurut Van Dijk, dalam analisis kerja pribadi, yang penting bagi pembaca,

pemirsa dan pemerhati. Dalam banyak hal, subjek yang diberitakan menginginkan 12 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS bahwa perkara yang berada dalam Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 271.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 98 penyelidikan tetapi tidak tersingkap”.13 media penyiaran dalam menanyangkan Tujuan kegiatan Jurnalisme Investigatif informasi harus senantiasa mengindahkan adalah bukan suatu pekerjaan membuka aib prinsip-prinsip jurnalistik, di antaranya: orang atau memburuk-burukan oknum atau Akurasi; dalam program faktual institusi yang terlibat dalam sebuah kasus lembaga penyiaran bertanggung jawab namun memberi tahu kepada masyarakat menyajikan informasi yang akurat dan adanya pihak-pihak yang telah berbohong sebelum menyiarkan sebuah fakta dan harus menutup-nutupi kebenaran. Liputan memeriksa ulang keakuratan dan kebenaran investigasi memberitahukan jalannya materi siaran. Dalam hal ini program berita peristiwa secara mendalamsampai harus mempertanggungjawabkan jika fakta penyelesaian kasus tersebut tanpa ada yang disajikan tidak sesuai dengan kenyataan kepentingan tertentu. Masyarakat diharapkan yangada. Adil; lembaga penyiaran harus menjadi waspada terhadap pelanggaran- menghindari penyajian informasi yang tidak pelanggaran yang dilakukan berbagai pihak, lengkap dan tidak adil. Penggunaan setelah mendapatkan bukti-bukti yang potongan gambar dan potongan suara dalam dilaporkan.14 sebuah acara yang sebenarnya berasal dari Pekerjaan Jurnalisme Investigatif program lain harus ditempatkan dalam tertuju untuk mengungkapkan dan konteks yang tepat dan adil serta tidak serta mendapatkan sebuah berita yang penting dan merugikan pihak-pihak yang menjadi subjek menjaga masyarakat untuk memiliki pemberitaan dan bila sebuah program kecukupan informasi dan mengetahui adanya memuat potongan gambar dan atau potongan bahaya di tengah kehidupan mereka. suara dari acara lain, stasiun televisi wajib Pekerjaan ini juga membutuhkan kejelian menjelaskan waktu pengambilan dan keuletan dalam mencari data maupun potongantersebut. mengejar narasumber. Karena itu, data dan Imparsialitas; pada saat menyajikan fakta yang disajikan kepada pemirsa ataupun isu-isu kontroversial yang menyangkut pembaca harus akurat, lengkap dan dapat kepentingan publik, lembaga penyiaran harus dipertanggungjawabkan.15 menyajikan berita, fakta dan opini secara objektif dan berimbang. Dalam hal ini 3. Pedoman Perilaku Penyiaran Standar pimpinan redaksi berita televisi harus Program Siaran (P3SPS) memiliki idependensi untuk menyajikan Terkait dengan pemberitaan atas berita dengan objektif tanpa memperoleh informasi yang disiarkan stasiun televisi, tekanan dari pihak pimpinan, pemodal atau Pedoman Perilaku Penyiaran Standar pemilik stasiun penyiaran. Lembaga Program Siaran (P3SPS) menyatakan bahwa penyiaran juga tidak boleh menyajikan berita yang bersifat menghasut dan menyesatkan, 13 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama tidak mencampuradukkan fakta dan opini Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik pribadi, tidak menonjolkan unsur sadistis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) cet ke- 2, h. 258. tidak mempertentangkan suku, agama, ras 14 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa dan antargolongan serta tidak membuat Analisis Interaktif Budaya Massa, (Jakarta: PT berita bohong, fitnah dan cabul. Dalam Rineka Cipta, 2008), cet ke-2, h.28. program acara yang mendiskusikan isu 15 Septiawan Santana K, Jurnalisme Investigasi, (Jakarta: Yayasan Obor kontroversial atau isu yang melibatkan dua Indonesia, 2004) cet ke-2, h.136. atau lebih pihak yang berbeda pendapat,

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 99 maka moderator, pemandu acara dan atau saja harus ditaati oleh jurnalisme Islami.17 pewawancara harus berusaha agar semua “Profetik merupakan kesadaran sosiologis partisipan dan narasumber dapat para nabi dalam sejarah untuk mengangkat mengekspresikan pandangannya serta tidak derajat kemanusiaan (memanusiakan boleh memiliki kepentingan pribadi atau keterkaitan dengan salah satu pihak. manusia), membebaskan manusia dan 4. Jurnalisme Profetik membawa manusia beriman kepada Tuhan. Jurnalisme profetik adalah suatu Singkatnya, ilmu profetik adalah ilmu yang bentuk jurnalisme yang tidak hanya mencoba meniru tanggung jawab sosial para melaporkan berita dan masalah secara nabi”.18 lengkap, jelas, jujur serta aktual, namun juga Tanggung jawab profetik Islam ialah memberikan prediksi serta petunjuk ke arah mengupayakan agar ajaran Islam tetap ada perubahan, transformasi berdasarkan cita- dan selalu fungsional serta aktual dalam cita etik dan profetik Islam. Jurnalisme kehidupan. Sebagai jurnalis muslim tidak profetik ialah menjadi jurnalis yang secara boleh tinggal diam jika melihat ada sadar dan bertanggung jawab memuat kemunkaran dalam dunia yang digelutinya, kandungan, nilai-nilai dan cita Islam.16 misalnya menyaksikan adanya pencitraan Jurnalisme profetik merupakan upaya negatif tentang Islam atau ada rekayasa yang dakwah islamiyah yang memiliki visi ‘amar memojokkan Islam dan umat di media ma’ruf nahyi munkar, ciri khasnya ialah massa.19 Sebagai juru dakwah yang menyebarluaskan informasi tentang perintah menebarkan kebenaran, jurnalis muslim dan larangan Allah SWT. Jurnalisme seperti “penyambung lidah” para nabi dan profetik memberikan pesan untuk berusaha ulama. Jurnalis muslim berkewajiban keras memengaruhi komunikan (khalayak, menjadikan jurnalistik Islam sebagai massa) agar berperilaku sesuai dengan ajaran “ideologi” dalam profesinya. Karena itu, ia Islam.Jurnalisme Islami tentu saja dituntut memiliki sifat-sifat kenabian seperti menghindari gambar-gambar ataupun Shidiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. ungkapan-ungkapan pornografi, menjauhkan Parni Hadi berpendapat bahwa promosi kemaksiatan atau hal- hal yang Jurnalisme Islami adalah jurnalisme yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti meneladani empat kode etik Rasulullah fitnah, memutarbalikkan fakta, berita SAW yang ternyata sesuai dengan fungsi bohong, mendukung kemunkaran dan media, yakni: shiddiq (menyampaikan, to sebagainya. Jurnalisme Islam harus mampu inform), amanah (mendidik, to educate). memengaruhi khalayak agar menjauhi kemaksiatan, perilaku destruktif dan 17 Asep Syamsul M. Romli, SIP, menawarkan solusi Islam atas setiap Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil masalah. Cek dan ricek sebagai salah satu Qalam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, “pedoman” jurnalistik umum, namun tentu 2003), cet ke-1, h. 36. 18 Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik Konsep dan Pendekatan, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007), cet ke-1, h.

129-130. 16 Asep Syamsul M. Romli, SIP, 19 Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Qalam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 35. 2003), cet ke-1, h. 38.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 100 Tabligh (menghibur, to entertain) dan sesuai dengan kehendakNya. Mustahil fathanah (dengan penuh kearifan).20 Shiddiq mereka menyelewengkan atau berbuat (benar); jurnalisme Islami bekerja dengan curang atas ajaran Allah SWT.22 Begitu pula akhlak kebenaran, mendasarkan diri pada mestinya Jurnalisme Islami bekerja dengan asas kebenaran dan mengungkap serta penuh amanah, sehingga menjadi lembaga memberitakan kebenaran. Akhlak shiddiq kepercayaan dan dihormati publik. adalah intisari dari semua kebaikan. Nabi Tabligh; inilah kode etik yang terkait dan rasul bersifat benar, baik dalam tutur erat dengan fungsi para nabi dan rasul untuk kata maupun perbuatan, yakni sesuai dengan menyampaikan risalah dan amanah Allah ajaran Allah SWT. Sudah seharusnya kepada umat manusia. Nabi Muhammad seorang jurnalis mukmin akan senantiasa menegaskan tugas yang diberikan Allah yang berkata benar, menulis dan meliput terdapat pada Surah Al-A’raaf ayat 68 bahwa kebenaran, tidak berbohong tidak “Aku menyampaikan amanah-amanah memungkiri janji dan lidahnya tidak suka Tuhanku kepada kalian dan aku hanyalah mengumpat atau memfitnah orang lain pemberi nasihat yang tepercaya bagi kalian.” walaupun terhadap orang fasik yang Lalu Allah berfirman kembali dalam Surah menghina dan menyerang pribadinya. Setiap An-Nahl ayat 82 bahwa “Jika mereka tetap karya jurnalistiknya, liputannya, nasihat dan berpaling (tidak juga mau masuk Islam) petunjuk yang diberikannya, membuat maka sesungguhnya kewajiban yang seseorang tertarik untuk mendekatkan diri dibebankan kepadamu (hai Muhammad) pada Islam karena tutur kata dan diksinya hanyalah menyampaikan amanat Allah yang lemah lembut dan penuh hikmah. dengan terang.” Kewajiban tabligh, termasuk Amanah; inilah kode etik mulia yang melalui media massa adalah tanggung jawab pasti harus dimiliki oleh Jurnalisme Islami besar yang menjadi tonggak dan tiang utama dalam menghadapi perjuangan demi tegaknya agama. Rasulullah bersabda, mencapai misi yang dicita-citakan. Amanah “Barang siapa yang menyeru kepada merupakan akhlak yang dimiliki Nabi petunjuk maka dia akan mendapat pahala Muhammad, dalam SurahAsy- seperti orang yang mengerjakannya, Allah Syu’araa’(26) terdapat lima ayat (107,125, tidak akan mengurangi sedikit pun pahala 143, 162 dan 178). yang menyebutkan darinya. Dan barang siapa yang menyeru bahwa “Sesungguhnya aku adalah seorang kepada kesesatan maka dia akan berdosa rasul kepercayaan (al-amin), yang diutus sebagaimana dosa orang yang kepada kalian.”21 Al-Amin, maksudnya, melakukannya, Allah tidak aka mengurangi yang bekerja dengan penuh amanah. Para sedikit pun dosa itu darinya” (HR Muslim). nabi dan rasul senantiasa bersifat amanah Fathanah; inilah kode etik penting yang dalam menerima ajaran Allah SWT, serta harus dimiliki Jurnalisme Islami, karena memelihara keutuhannya dan akhlak fathanah akan menyempurnakan menyampaikannya kepada umat manusia tugas. Seorang wartawan akan selalu terlibat langsung dengan narasumber, mengajukan 20 Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: 22 Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Dompet Dhuafa Insani Maksima Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 113. Dompet Dhuafa Insani Maksima 21 QS. Asy-Syu’araa (26) ayat 107, 125, Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 114-115. 143, 162 dan 178.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 101 pertanyaan dalam wawancara serta kepada Komisi Penyiaran Indonesia. Sebuah melaporkan hasilliputannya kepada khalayak pedoman yang mengatur perilaku pihak- di segala usia dan tingkat kemampuan pihak yang terlibat dalam dunia penyiaran mereka. Seorang yang memiliki fathanah Indonesia.23 cukup paham kondisi mereka dan mengambil Pedoman Perilaku Penyiaran pendekatan yang bijak dan penuh hikmah. merupakan panduan tentang batasan- batasan “Tak jarang para jurnalis muda yang mengenai apa yang diperbolehkan dan atau penuh semangat menyampaikan Islam tidak diperbolehkan berlangsung dalam dengan cara yang keras dan kurang hikmah proses pembuatan program siaran, sedangkan sehingga menyebabkan orang bukan Islam Standar Program Siaran merupakan panduan menganggap Islam itu ekstrim dan agama tentang batasan apa yang diperbolehkan dan yang tidak toleran. Sebagian mereka suka atau yang tidak diperbolehkan ditayangkan menyerang pribadi-pribadi tertentu dalam dalam program siaran. Dengan demikian liputannya yang disajikan ke publik. Padahal, P3SPS merupakan penjabaran dari ketentuan Nabi Muhammad SAW dengan kode etik dalam Undang-undang No. 32 kecerdasannya tak pernah mebeberkan aib tahun 2002 yang masih bersifat umum. seseorang di muka umum. Beliau biasa Pedoman perilaku penyiaran bersumber berdakwah dengan cara lemah lembut, bijak kepada nilai-nilai agama, moral dan dan penuh hikmah”. peraturan perundang-undangan yang berlaku Keempat akhlak Rasulullah itu serta norma-norma lain yang berlaku dan bersifat universal. Karena itu Jurnalisme diterima oleh masyarakat umum dan Islami juga bersifat universal, tidak lembaga penyiaran. tergantung agama apa yang dianut. Artinya Pedoman perilaku penyiaran termaktub dalam ajaran para nabi, ulama, menentukan standar isi siaran yang pendeta, orang- orang suci, filosof dan para sekurang-kurangnya berkaitan dengan rasa guru kebajikan dari agama dan ideologi hormat terhadap pandangan keagamaan, rasa apapun. hormat terhadap hal pribadi, kesopanan dan kesusilaan, pembatasan adegan seks, 5. Undang-undang Penyiaran di kekerasan dan sadism, perlindungan terhadap Indonesia anak-anak, remaja dan perempuan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) penggolongan program dilakukan menurut merupakan lembaga yang mengatur usia khalayak, penyiaran program dalam penyiaran di Indonesia. Dalam rangka bahasa asing, ketepatan dan kenetralan mengatur perilaku lembaga penyiaran di program berita dan lain-lain.Stasiun televisi Indonesia dibutuhkan suatu pedoman yang harus memerhatikan keseimbangan antara wajib dipatuhi agar pemanfaatan frekuensi kebutuhan yang dapat ditimbulkan radio sebagai ranah publik yang merupakan khususnya dalam penyiaran program berita sumber daya alam terbatas dapat senantiasa yang memuat adegan kekerasan, kecelakaan ditujukan untuk kemaslahatan masyarakat dan bencana. Program yang mengandung sebesar besarnya. Pedoman Perilaku muatan secara dominan atau mengandung Penyiaran Standar Program Siaran (P3SPS) pada dasarnya dirancang berdasarkan amanat 23 Komisi Penyiaran Indonesia. Pedoman yang diberikan Undang- Undang Republik Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran. Indonesia No. 32/2002 tentang Penyiaran 2012, h.1.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 102 adegan kekerasan eksplisit dan vulgar, hanya sebayanya yang memiliki barang-barang dapat disiarkan pada jam tayang di mana bagus dan mewah. anak-anak pada umumnya diperkirakan Pada segmen kedua dijelaskan pula sudah tidak menonton televisi, yakni pukul bagaimana Mawar menjalankan 22.00-03.00 sesuai dengan waktu stasiun pekerjaannyadi samping ia harus sekolah. penyiaran yang menayangkan.24 Bukan hanya Mawar saja yang terjerumus praktik prostitusi, Cemplon (nama D. Pembahasan dan Hasil Temuan disamarkan) adalah korban yang akhirnya 1. Sinopsis Episode Geliat PSKABG terjerumus pula dengan pekerjaan yang Geliat PSK ABG merupakan salah haram itu. Cemplon sebelumnya tidak satu episode yang ditayangkan program mengetahui bahwa ia akan dijadikan seorang Reportase Investigasi pada 8 Februari 2015. PSK dan akhirnya Cemplon terikat pada Kasus ini sengaja diangkat oleh tim mucikari, jika ia ingin bebas maka ia harus Reportase Investigasi untuk menebus sejumlah uang kepada mucikari. menginformasikan kepada penonton Selanjutnya segmen ketiga adalah sekilas mengenai fakta-fakta kasus prostitusi yang Reportase Utama. melibatkan remaja anak sekolah di sebuah kota Jawa Barat yang sedang hangat 2. Analisis Wacana Teun A. VanDijk diperbincangkan. Pada episode ini, a) Analisis Teks Reportase Investigasi memberitakan tentang prostitusi anak sekolah dan wawancara o Tematik seorang narasumber yang merupakan PSK Dilihat dari tematik dalam episode bawah umur. Episode ini terdiri atas tiga Geliat PSK ABG terdapat empat tema, segmen. Segmen pertama menjelaskan masing-masing: penelusuran tim Reportase Investigasi dalam Pertama, Tema Pendidikan. Tema mencari PSK ABG di sekolah melalui orang- tersebut mengenai adanya kemunduran orang sekitar sekolah dan seorang guru yang pendidikan di mana seorang guru sebagai mengetahui adanya praktik prostitusi serta penyokong di dalam kasus prostitusi yang wawancara dengan salah satu PSK yang melibatkan remaja anak sekolah tersebut. terlibat praktik prostitusi. Segmen kedua Padahal, fungsi seorang guru di sekolah ialah menanyangkan chit chat dengan Mawar pengganti orangtua di rumah yang menjaga (nama disamarkan) yang merupakan PSK di dan mendidik siswa-siswanya namun hal ini bawah umur. Dalam segmen tersebut Mawar tidak berlaku untuk sekolah tersebut. Sang menceritakan alasannya untuk ikut guru justru mengetahui adanya praktik terjerumus praktik prostitusi dan suka duka prostitusi dan menganggapnya sebagai suatu mengapa Mawar memilih untuk bekerja hal yang lumrah. Ini terlihat pada teks: sebagai PSK. Mawar adalah seorang pelajar “Kadang crita…dia itu dibawa inilah, dibawa yang terjerumus praktik prostitusi yang om itulah, saya pulangnya pagi…kadang cemburu dengan gaya hidup teman dibawa pejabat juga.. Sekarang lagi tren emang, kerja sampingan yang kayak

gitu…minimal jadiPL..” 24 Morissan, Jurnalistik Televisi Kedua, Tema Agama. Tema tersebut Mutakhir, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), cet ke- 1 h.249. menjelaskan bahwa merosotnya nilai-nilai agama dan moral terlihat dari percakapan

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 103 dengan ibu pedagang es yang mengatakan mucikari. Setiap orang memiliki hak untuk bahwa di sekolah ini mudah untuk bebas dan tidak terikat oleh apapun namun mendapatkan PSK ABG karena banyak yang dirasakan Cemplon berbeda, ia harus remaja yang berpengalaman sebagai PSK. bersedia melakukan apapun yang Selain itu dikatakan sebagai kemunduran diperintahkan oleh mucikari di lokalisasi nilai-nilai Islam karena ibu tersebut tersebut. Ini terlihat pada teks: menggunakan jilbab dan mengatakan, “Kerja kayak gini baru sekali, dulu “Tunggu aja di sini, ntar tinggal pilih.” gag pernah. Temen bilang kerja di kafe, trus Pernyataan ibu pedagang es tersebut pada ikut kan. Gak tau di sini dijual apa gambar menggunakan jilbab bisa menjadi gimana…gak ngerti. Kan bilang ama mami, tanda bahwa umat Islam seolah mengarah mami bilang gapapa mo keluar tapi 50 juta pada perilaku menyimpang sebagai PSK berani gak?” merupakan hal yang lumrah. Kemudian Keempat, Tema Ekonomi. Tema disebutkan kata “alim” oleh reporter seolah tersebut menjelaskan adanya kesenjangan mengarahkan pada agama Islam, walaupun ekonomi dan gaya hidup terlihat dari memang sebenarnya setiap agama memiliki percakapan dengan Mawar ketika sebutan kata “alim” namun kata tersebut mengatakan alasannya untuk terjerumus ke lebih populer digunakan di kalangan umat dalam praktik prostitusi. Himpitan ekonomi Islam. Tayangan tersebut memerlihatkan seakan memaksa Mawar untuk menjalani bahwaadanyahalyangmelemahkanperanagam pekerjaan ini. Selain itu, Mawar cemburu adalamkontrolsosial. dengan teman sebayanya yang memiliki Peran agama sebetulnya untuk barang-barang bagus dan mewah. Hal ini memberikan batasan yang baik dan buruk membuktikan bahwa kurangnya pengawasan serta membentuk umatnya untuk peka dan perhatian orangtua serta buruknya terhadap masalah sosial seperti kemaksiatan, lingkungan dan pergaulanlah yang akhirnya kemiskinan dan lain-lain. Kepekaan itu membuat Mawar terjerumus dengan praktik membentuk manusia untuk tidak bisa prostitusi. berdiam diri terhadap hal tersebut. Dalam tayangan ini peran agama Islamlah yang o Skematik dilemahkan dalam kontrol sosial karena pada Dalam analisis skematik, tayangan percakapan dengan seorang ibu pedagang es episode Geliat PSK ABG diawali dengan yang mengatakan bahwa mudahnya perumpamaan seorang remaja yang mendapatkan PSK dan membiarkan perilaku terjerumus ke dalam praktik prostitusi yang menyimpang tersebut seolah hal kemudian dilanjutkan dengan informasi lumrah. adanya praktik prostitusi yang melibatkan Ketiga, Tema Hak Asasi Manusia remaja anak sekolah yang diperkuat dengan (HAM). Tema tersebut menjelaskan adanya fakta-fakta dari guru, ibu pedagang es di perampasan Hak Asasi Manusia (HAM) di sekitar sekolah tersebut dan penjaga toko mana Cemplon awalnya tidak tahu apa yang mengetahui adanya praktik prostitusi di pekerjaan yang akan dijalaninya namun pada sekolah. Selanjutnya dimunculkan Mawar akhirnya ia harus terikat dengan mucikari sebagai salah satu PSK ABG di sekolah dan tidak bisa keluar dari lokalisasi, jika ia tersebut untuk mengetahui praktik prostitusi ingin keluar maka Cemplon harus bersedia ini, lalu ditampilkan pula Cemplon sebagai memberi uang 50 juta rupiah kepada

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 104 salah satu PSK ABG namun ia terikat Sedangkan dari aspek detil, tayangan lokalisasi denganmucikari. ini menampilkan percakapan dengan Mawar Setelah membeberkan semua fakta, (nama disamarkan) sebagai salah satu PSK tim Reportase Investigasi menyampaikan ABG yang terlibat dalam praktik prostitusi. pesan moral untuk orangtua di rumah lebih Pada percakapan tersebut, dijelaskan secara waspada dan berhati-hati dengan lingkungan detil alasan Mawar menjadi PSK, tarif yang sekitar dan mengawasi putra- putrinya agar ia pasang untuk pelanggan, siapa saja yang tidak terjerumus ke dalam praktik prostitusi. biasa membooking, suka duka menjalani Alur skematik pada tayangan tersebut terlihat pekerjaan sebagai PSK hingga memberi bahwa Reportase Investigasi informasi kepada khalayak mengenai menginformasikan kepada pemirsa bahwa lokalisasi PSK bahwa masih ada teman- buruknya sistem pendidikan saat ini diikuti temannya yang terlibat praktik prostitusi. guru juga sebagai penyokong di dalamnya Dari semua percakapan atau chit-chat itu serta nilai-nilai agama dan moral yang sudah hanya Mawar sebagai salah satu PSK ABG rusak. Selanjutnya tayangan ini inilah yang ditampilkan secara berlebihan memberitahukan kepada orangtua untuk dengan durasi kurang lebih enam menit. lebih berhati-hati terhadap lingkungan anak- Karena itu, pada percakapan dengan Mawar anaknya agar tidak terjerumus ke dalam tersebut, KPI memberikan teguran tertulis praktik prostitusi. kepada program Reportase Investigasi pada episode Geliat PSK ABG yang ditayangkan o Semantik pada 8 Februari 2015 karena dianggap telah Pada analisis semantik dilihat dari melanggar aturan P3SPS. Pasal-pasal yang latar, detil dan maksud. Dilihat dari latar dilanggar di antaranya adalah batasan pada tayangan Geliat PSK ABG, wartawan program muatan seksual dan bahasa yang ingin menyampaikan bahwa tidak semua digunakan terlalu vulgar karena pada aturan orang di dunia ini baik, ada oknum-oknum P3SPS program bincang-bincang seks yang ingin hidup enak dengan cara yang seharusnya ditayangkan pukul 22.00-03.00 mudah dan instan. Tayangan ini waktu setempat bukan pada jam prime time. memerlihatkan bahwa adanya hal yang Selain itu, episode ini juga telah melanggar melemahkan peran agama dalam kontrol prinsip-prinsip jurnalistik dan perlindungan sosial. Peran agama ialah untuk memberikan terhadap anak-anakdan remaja. Seperti pada batasan yang baik dan buruk serta percakapan “Ya kadang ada dosen-dosen, membentuk umatnya untuk peka terhadap orang kantor, jabatan gitu ada yang dari masalah sosial seperti kemaksiatan, luar kota ada, kadang tamunya minta jam kemiskinan dan lain-lain. Kepekaan itu delapan, ya udah saya bolos sekolah.” Pada membentuk manusia untuk tidak bisa percakapan di tersebut seolah anggapan berdiam diri terhadap hal tersebut. Dalam perilaku seks merupakan hal yang lumrah tayangan ini peran agama Islamlah yang bahkan ia rela mengesampingkan sekolah dilemahkan dalam kontrol sosial karena pada demi pekerjaannya. percakapan dengan seorang ibu pedagang es Sementara itu pada aspek maksud, yang mengatakan bahwa ia mudah episode ini membongkar kasus prostitusi mendapatkan PSK dan membiarkan perilaku yang melibatkan remaja anak sekolah di yang menyimpang tersebut seolah hal itu sebuah kota kecil di Jawa Barat terdapat lumrah belaka. praktik prostitusi yang melibatkan remaja

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 105 anak sekolah tersebut. Demi sebuah gaya Dalam kalimat tersebut, kata ganti hidup mewah dan cemburu dengan teman “kami” dan “mereka” untuk menciptakan sebayanya remaja-remaja di sekolah ini rela jarak yang memisahkan antara pihak “kami” menjual tubuhnya. Kemudian dibuktikan dengan “mereka”. Kata ganti “kami” sebagai dengan adanya guru sebagai penyokong di orang yang tidak bersalah sedangkan kata dalam kasus prostitusi tersebut seolah hal ini ganti “mereka” sebagai orang yang bersalah. merupakan sesuatu yang lumrah dan bukan suatu masalah yangbesar. o Stilistik Analisis stilistik pada dasarnya o Sintaksis menandakan bagaimana seseorang memilih Analisis sintaksis dilihat tiga elemen kata dengan kemungkinan kata yang di antaranya bentuk kalimat, koherensi dan tersedia. Misalnya pemilihan kata Geliat, kata ganti. Bentuk kalimat yang terdapat Pekerja Seks Komersial (PSK), PSK Belia, pada teks Geliat PSK ABG lebih dominan Mucikari, Trafficking dan Lokalisasi PSK. menggunakan bentuk kalimat induktif pada Ada beberapa pilihan kata yang setara setiap teksnya, tetapi ada beberapa paragraf dengan PSK yaitu jablay, pelacur, sundal, lain yang menggunakan bentuk kalimat balon, lonte, wanita penghibur dan wanita deduktif. Teks Geliat PSK ABG lebih tunasusila. Pada teks Geliat PSK ABG dominan menempatkan subjek di depan dan wartawan lebih memilih menggunakan kata menggunakan kalimat aktif dengan imbuhan “PSK” untuk penghalusan bahasa dan me-. Sedangkan koherensi pada teks di penggunaan kata “PSK Belia” juga episode ini terdapat beberapa konjungsi di merupakan penghalusan kata “Belia” yang antaranya namun, karena dan sebab. Dari artinya anak-anak yang usianya belum konjungsi tersebut dijelaskan fakta-fakta matang. Begitu juga dengan pilihan kata mengenai alasan remaja yang terjerumus yang setarauntuk mucikari yaitu germo, praktik prostitusi serta terdapat makna bahwa gigolo dan mami. Mucikari adalah orang- peran orangtua dan himpitan ekonomi yang orang yang menjadi „penadah‟ para PSK di ditekankan. Karena hal itulah, remaja-remaja lokalisasi protitusi. Kemudian kata “Geliat” anak sekolah terpaksa menjadi PSK. menjadi judul pada episode kali ini, “Geliat” Kata ganti yang paling banyak merupakan suatu pergerakan yang tak digunakan pada teks Geliat PSK ABG adalah nampak namun membahayakan. Lalu kami dan mereka. Kata ganti “kami” penggunaan kata. “Trafficking” sengaja digunakan untuk menunjukkan tim digunakan wartawan untuk menghaluskan Reportase Investigasi sedangkan kata ganti sebuah kata, “trafficking” adalah “mereka” digunakan untuk PSK ABG. perdagangan manusia umunya pada anak- Seperti yang terdapat pada narasi: anak dan wanita. Sedangkan penggunaan VO : Kami menuju ke salah satu kata “Lokalisasi PSK” juga merupakan sekolah menengah yang terkenal dengan penghalusan dari kata komplek pelacuran. reputasi sebagai gudangnya PSK Belia. VO : Mengejutkan ternyata sang guru o Retoris ini sering menerima curhat para PSK belia Analisis retoris terdiri atas tiga tentang pengalaman mereka di luar sekolah elemen, masing-masing yaitu grafis, bersama tamu-tamunya. metafora dan ekspresi. Pada elemen grafis, terlihat penonjolan pada gambar-gambar

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 106 yang ditampilkan saat penjelasan mengenai b) Analisis Kognisi Sosial PSK ABG. Adanya penyamarataan semua Pada analisis kognisi sosial, penulis yang ditampilkan dalam gambar seakan mewawancarai langsung Theodorus Lintas terlibat ke dalam praktik prostitusi. Hal ini Melawai, produser program Reportase dibuktikan dengan semua pelajar dibuat blur Investigasi dan salah satu wartawan senior di wajahnya, padahal belum tentu semuapelajar Trans TV, untuk meneliti kognisi wartawan tersebut bersalah dan terlibat didalamnya. memandang kontroversi Geliat PSK ABG Sementara itu, pada teks Geliat PSK pada 25 April 2015 di taman gedung Trans ABG terdapat kalimat metafora karena TV. Produser yang sudah menjadi jurnalis tayangan ini merupakan jenis program news sejak 2001 ini mengangkat kasus ini ketika ia feature dengan menggunakan bahasa yang sangat prihatin terhadap remaja anak sekolah menarik dan mudah dipahami. Misalnya yang bekerja sambilan sebagai PSK, hanya kalimat: “Bagaikan bunga yang sedang demi sebuah handphone dan gaya hidup. mekar harum semerbak membuat orang ingin Selain itu, hal yang paling mengkhawatirkan memetiknya, seperti itulah kehidupan remaja lagi praktik ini terjadi di sebuah kota kecil jika diibaratkan karena di usianya yang Jawa Barat dan bukan di pusat kota Jakarta. belum matang inilah remaja terlihat menarik Theo selaku produser memosisikan dengan kelincahan dan juga segala aksinya.” dirinya sebagai seorang ayah yang Perumpamaan tersebut mempunyai anak perempuan di rumah serta menggambarkan seorang remaja tak ubahnya ia juga ingin menonjolkan fenomena praktik bunga yang sedang mekar harum semerbak prostitusi yang melibatkan remaja anak sehingga semua orang ingin memetiknya. sekolah ini. Kemudian saat peliputan, Theo Kemudian pada tayangan Geliat PSK ABG membagi timnya menjadi tiga, ada yang ditampilkan ekspresi seorang guru yang menjadi reporter, campers dan tim yang mengetahui adanya praktik prostitusi di menyamar sebagai pelanggan. Sebelum sekolah. Guru tersebut mengatakan bahwa akhirnya mendapatkan praktik prostitusi menjadi PSK merupakan pekerjaan yang terdapat di kota tersebut, tim mencari sampingan yang sedang tren di kalangan informasi melalui vixer selanjutnya tim remaja. Guru tersebut tertawa saat survey dan mengendap ke kota tersebut. memberikan informasi kepada tim Wartawan melihat masalah dalam ReportaseInvestigasiseolahfenomenapraktikp praktik prostitusi ini sebagai masalah yang rostitusimenjadi sebuah pekerjaan yang biasa memprihatinkan. Demi ingin memiliki saja dan lumrah. Seperti yang terdapat pada sebuah handphone dan kecemburuan narasi: “Iya…ini sekarang lagi tren gitu pak terhadap teman-teman mereka remaja- hahaha.” remaja di sekolah ini nekat menjajakan tubuh Pada scene ini juga tentu melanggar mereka. Keprihatinan Theo bermula dari aturan P3SPS mengenai pembenaran seks di fakta bahwa ia mempunyai anak remaja juga. luar nikah. Apalagi guru tersebut benar- Hal ini dipaparkannya dalam wawancara benar mengetahui fenomena ini dan tidak dengan penulis saat ditanya pendapat segera menghentikannya bahkan sang guru mengenai pandangannya terhadap kasus seringkali menerima curhatan siswa tentang prostitusi yang melibatkan remaja anak pengalaman mereka di luar sekolah saat sekolah. “Karena gua punya anak melayani tamu-tamunya. perempuan, ya ngerilah bahwa apa ya demi sebuah handphone baru dia mau gitu dan gak

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 107 mahal di sebuah kota kecil, di Jawa Barat hati lagi terhadap lingkungan anak-anaknya. demi seperti hal itu aja sesuatu yang Selain itu juga ini menjadi perhatian untuk gampang, orang mau anak-anak itu mau.”25 keluarga Theo sendiri agar lebih memprotect Citra pelacur dengan sebutan PSK keluarganya agar tidak terjerumus ke dalam dianggap Theo sebagai sebutan penghalus. praktik prostitusi. Menurut Theo, istilah PSK hanya penamaan. “Kalo gue sih sebenernya buat gue Semua orang berhak menamakan itu dan kalo gitu gituan yaudah ada lah dan gue gak tidak menjadi masalah. Padahal, sebetulnya bersikap menolak, prostitusi kan udah ada PSK merupakan Pekerja Seks Komersial sejak jaman dulu, yaudah kalo sekarang yang artinya pelacur sebagai profesi dan gimana gue memprotect keluarga gue dianggap setara dengan dokter, guru atau supaya gak begitu, kalo buat urusan orang wartawan. Ungkapan itu disampaikan Theo lain yaudahlah, itu urusan keluarga masing- saat ditanya mengenai sebutan pelacur pada masing, kalo buat gua sendiri gua akan saat ini. “Kalo itu sih memang itu kan hanya memprotect keluarga gue, sebenernya lebih penamaan ya, semua orang berhak ke pribadi dari pada luar dan yaudah sesuai menamakan itu, buat gua sih gak masalah pesan moral aja setelah nonton terserah itu, mungkin untuk menghaluskan istilah penonton mau gimana, kalo gue kan gak pelacuraja.” suka mengarahkan orang untuk begini Dalam pandangan Van Dijk, terdapat begini, balik lagi kepenonton.”26 empat strategi yang dilakukan wartawan Dari apa yang telah dikatakan Theo dalam memahami peristiwa yangsedang terlihat bahwa ia tidak menolak diliputnya. Masing-masing pertama, seleksi pandangannya terhadap kontroversi kasus adalah strategi kompleks yang menunjukkan prostitusi. Kasus ini menurutnya sudah ada bagaimana sumber, peristiwa diseleksi oleh sejak zaman dahulu. Hanya saja, Theoingin wartawan. Kedua, reproduksi berhubungan menyampaikan pesan moral kepada dengan apakah informasi dicopy, digandakan penonton dan orang tua di rumah untuk lebih atau dipakai oleh wartawan. Ketiga, berhati-hati dan waspada menjaga anak- penyimpulan berhubungan dengan anaknya dari bahaya lingkungan yang bagaimana realitas yang kompleks dipahami membawanya terjerumus ke dalam praktik dan ditampilkan dengan diringkas. Keempat, prostitusi. Selebihnya, ia lebih menyerahkan informasi lokal berhubungan dengan kepada penonton bagaimana menanggapi bagaimana peristiwa akan ditampilkan. dan memandang kasus prostitusi Theo selaku produser Reportase padatayanganini. Investigasi melihat hal ini sebagai fenomena yang membuat orang miris. Ia lebihc) Analisis Konteks Sosial menyerahkan penilaian pada penonton untuk Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk menilai kasus ini. Hal yang terpenting, adalah analisis sosial. Wacana adalah bagian menurutnya, episode ini berusaha dari sesuatu yang berkembang dalam menyampaikan pesan moral kepada orangtua masyarakat, sehingga untuk meneliti teks di rumah untuk lebih waspada dan berhati- 26 Wawancara dengan Produser 25 Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Theodorus Lintas Reportase Investigasi, Theodorus Lintas Melawai, pada 25 April 2016 pukul 16.00 Melawai, pada 25 April 2016 pukul 16.00 WIB. WIB.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 108 perlu dilakukan analisis intertekstual dengan norma yang berlaku di masyarakat. meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal Pelacuran memang sudah ada sejak zaman diproduksi dan dikonstruksi dalam dahulu. Saat ini, jumlah remaja yang menjadi masyarakat. PSK semakin banyak dan sangat Menurut Van Dijk dalam analisis memprihatinkan. Di Indonesia data statistik mengenai masyarakat ini ada dua poin yang menunjukkan bahwa kurang lebih 75% dari penting: kekuasaan dan akses. Pada tayangan jumlah pelacur adalah wanita-wanita muda Geliat PSK ABG tim dan wartawan lebih di bawah umur 30 tahun. Mereka umumnya banyak berinteraksi dengan orang yang memasuki dunia pelacuran pada usia 13-24 mengetahui praktik prostitusi ini seperti tahun dan yang paling banyak ialah usia 17- guru, ibu pedagang es, penjaga toko di 21 tahun. Prostitusi atau pelacuran anak di sekitar sekolah dan salah satu PSK ABG. bawah umur merupakan tindakan Tayangan tersebut, banyak menampilkan mendapatkan atau menawarkan jasa seksual percakapan yang sangat vulgar dengan salah dari seorang anak yang belum mencapai 18 satu remaja yang terlibat praktikprostitusi. (delapan belas) tahun oleh seseorang atau Sepertinya memang praktik prostitusi kepada orang lainnya dengan imbalan uang pada kalangan remaja semakin sulit atau imbalan lainnya.27 dihentikan penyebarannya, godaan gaya Masyarakat memandang pelacuran hidup mewah, pergaulan yang semakin bebas atau prostitusi merupakan hal yang negatif, serta minimnya upaya pencegahan dari bagaimana pun alasannya. Tak jarang orangtua dan lingkungan membuat para masyarakat seringkali mengecam pemerintah remaja saat ini nekat menjadi PSK. Seperti agar bertindak tegas atas kasus ini agar halnya kasus yang diangkat oleh program memberikan efek jera kepada para pelacur. Reportase Investigasi pada 8 Februari 2015, Namun, kenyataannya prostitusi semakin program ini mengangkat kasus prostitusi merajalela dan sulit dihentikan bahkan yang terjadi di sebuah kota kecil di Jawa sistem pranata sosial yang dianggap mampu Barat yang melibatkan remaja anak sekolah. menegakkan norma-norma justru terlibat di Setelah episode Geliat PSK ABG dalamnya. Masyarakat pun menilai pelacuran ditayangkan masyarakat memberikan respon merupakan penjualan diri dan kehormatan, dan tanggapan. Program yang selalu tentu hal ini dianggap sebagai sampah ditunggu setiap minggu oleh penonton masyarakat. setianya ini ternyata mendapatkan respon Dikutip dari berita online yang negatif dari masyarakat atas tayangan Liputan6.com, Menteri Sosial Khofifah Indar tersebut, terbukti dilayangkannya surat Parawansa mengatakan bahwa kasus teguran dari KPI perihal tayangan yang prostitusi online pada kalangan remaja saat terlalu vulgar dan anggapan seks merupakan ini bukan lagi didasari atas kepentingan hal yang lumrah dan bukan menjadi suatu hal ekonomi melainkan sudah menjadi gaya yang memalukanlagi. hidup.28 Pelacuran atau prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang harus dihentikan penyebarannya karena saat 27 Kartini Kartono, Patologi Sosial Jilid ini kasus prostitusi pada kalangan remaja I, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), cet ke-2 h. 225. cenderung menjadi lifestyle serta dapat 28www.m.liputan6.com/news/read/22163 merusak nilai-nilai agama, moral dan norma- 43/mensos-prostitusi-online-cenderung-jadi-

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 109 Praktik prostitusi di Indonesia kini A. Van Dijk, kini peneliti menganalisis tidak hanya menyasar perempuan dewasa bagaimana implementasi jurnalistik yang berusia di atas 20 tahun sebagai investigasi yang ditayangkan oleh Reportase dagangan. Untuk menarik pelanggan, Investigasi Trans TV dalam paradigma terkadang mucikari bisnis esek-esek ini jurnalisme profetik. Parni Hadi berpendapat menawarkan remaja putri sebagai pemuas bahwa jurnalisme jenis ini meneladani empat birahi pria hidung belang. Meski upaya yang akhlak Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan polisi untuk menekan angka ternyata sesuai dengan fungsi media yaitu: prostitusi ABG gencar dilaksanakan dengan shiddiq (menyampaikan berdasarkan melakukan penggerebekan, nyatanya bisnis kebenaran), tabligh (disampaikan dengan ini tidak pernah surut. Adanya permintaan cara mendidik), amanah (dapat dipercaya) akan prostitusi ABG, ikut menyuburkan dan amanah (melakukan kontrol sosial dan praktik ini.29 penuh kearifan). Istilah pelacur saat ini disebut sebagai Shiddiq, berita yang disampaikan Pekerja Seks Komersial (PSK), di media oleh Reportase Investigasi pada episode massa pun menyebut pelacur dengan sebutan Geliat PSK ABG sudah bisa dikatakan telah PSK. Hal ini tentu memimbulkan makna memenuhi unsur shiddiq karena tayangan ini lain, di mana PSK disetarakan dengan menyampaikan berita berdasarkan data. Hal profesi atau pekerja lain seperti dokter, guru ini dibuktikan dengan analisis wacana Teun maupun wartawan. Penyetaraan yang A. Van Dijk, baik dari analisis teks yang dikonstruk media massa menyebabkan terdiri atas tematik, skematik, semantik, masyarakat memiliki pandangan lain sintaksis, stilistik dan retoris. Analisis terhadap pelacur yang sudah pasti melanggar kognisi sosial merupakan pengetahuan aturan norma yang berlaku dan wartawan sedangkan analisis konteks sosial menimbulkandampak negatif. Di Indonesia terfokus pada bagaimana pelacur sebagai pelaku yang sering disebut kasusprostitusiberkembangdimasyarakat.Tay sebagai sundal atau sundel. Ini menunjukkan anganpadaepisode ini dilengkapi dengan bahwa perilaku perempuan sundal itu fakta-fakta dan narasumber yang mengetahui sangatlah hina dan menjadi sampah adanya praktik prostitusi di sekolah. Seperti masyarakat, mereka kerap digrebek, digusur sebelum terjun ke lapangan tim melakukan dan diseret ke pengadilan oleh aparat survey dan riset terlebih dahulu serta dibantu penegak ketertiban karena melanggar aturan dengan vixer daninforman. hukum. Menurut Parni Hadi, shiddiq (benar) adalah jurnalisme Islami bekerja dengan d) Jurnalisme Profetik akhlak kebenaran, mendasarkan diri pada Setelah meneliti pemberitaan asas kebenaran dan mengungkap serta investigasi pada episode Geliat PSK ABG memberitakan kebenaran. Akhlak shiddiq dengan menggunakan analisis wacana Teun adalah intisari dari semua kebaikan. Nabi dan Rasul bersifat benar, baik dalam tutur lifestyle-remaja, diakses pada 23 Mei 2016 pukul kata maupun perbuatan, yakni sesuai dengan 12.46 WIB. ajaran Allah SWT. Sudah seharusnya 29 www.merdeka.com/peristiwa/ini- seorang jurnalis mukmin akan senantiasa kasus-kasus-prostitusi-abg-paling-parah-di- indonesia diakses pada 23 Mei 2016 pukul 12.53 berkata benar, menulis dan meliput WIB. kebenaran, tidak berbohong tidak

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 110 memungkiri janji dan lidahnya tidak suka hanyalah menyampaikan amanat Allah mengumpat atau memfitnah orang lain dengan terang.”32 Kewajiban tabligh, walaupun terhadap orang fasik yang termasuk melalui media massa adalah menghina dan menyerang pribadinya. Setiap tanggungjawab besar yang menjadi tonggak karya jurnalistiknya, liputannya, nasihat dan dan tiang utama tegaknya agama. Rasulullah petunjuk yang diberikannya, membuat bersabda, “Barang siapa yang menyeru seseorang tertarik untuk mendekatkan diri kepada petunjuk maka dia akan mendapat pada Islam karena tutur kata dan diksinya pahala seperti orang yang mengerjakannya, yang lemah lembut dan penuh hikmah.30 Allah tidak akan mengurangi sedikit pun Tabligh, berita yang disampaikan pahala darinya. Dan barang siapa yang selain menghibur juga harus mendidik. menyeru kepada kesesatan maka dia akan Episode ini terlihat belum menyampaikan berdosa sebagaimana dosa orang yang berita yang mendidik karena di dalamnya melakukannya, Allah tidak aka mengurangi masih terdapat banyak unsur negatif yang sedikit pun dosa itu darinya” (HR Muslim). seharusnya tidak boleh ditayangkan. Amanah, berita yang disampaikan Misalnya anggapan bahwa perilaku seks hal dapat dipercaya. Tayangan tersebut belum yang lumrah, remaja anak sekolah sudah bisa dikatakan amanah karena tidak terdapat bekerja sebagai PSK, anggapan pembenaran unsur edukasi, justru menampilkan tayangan hubungan seks di luar nikah dan guru yang mempromosikan sensualitas. Padahal, sebagai penyokong di dalamnya. Banyaknya fungsi media adalah sebagai media unsur tayangan yang tidak layak terlihat dari informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol teguran tertulis yang diberikan oleh KPI sosial yang harus diterapkan oleh media untuk program Reportase Investigasi Trans massa dalam menyampaikan sebuah TV. tayangan yang baik kepada penontonnya. Parni Hadi berpendapat, tabligh ialah Menurut Parni Hadi amanah ialah kode etik kode etik yang terkait erat dengan fungsi mulia yang pasti harus dimiliki oleh para nabi dan rasul untuk menyampaikan Jurnalisme Islami dalam menghadapi risalah dan amanah Allah kepada umat perjuangan demi mencapai misi yang dicita- manusia. Nabi Muhammad menegaskan citakan. Amanah merupakan akhlak yang tugas yang diberikan Allah yang terdapat dimiliki Nabi Muhammad, dalam Surah Asy- pada SurahAl-A’raf ayat 68 bahwa “Aku Syu’araa (26) terdapat lima ayat (107, menyampaikan amanah-amanah Tuhanku 125, 143, 162 dan 178). yang menyebutka kepada kalian dan aku hanyalah pemberi bahwa “Sesungguhnya aku adalah seorang nasihat yang tepercaya bagi kalian.”31 Lalu Rasul kepercayaan (al-amin), yang diutus Allah berfirman kembali dalam Surah An- kepada kalian.”12 Al-Amin, maksudnya, Nahl ayat 82 bahwa “Jika mereka tetap yang bekerja dengan penuh amanah. Para berpaling (tidak juga mau masuk Islam) nabi dan rasul senantiasa bersifat amanah maka sesungguhnya kewajiban yang dalam menerima ajaran Allah SWT, serta dibebankan kepadamu (hai Muhammad) memlihara keutuhannya dan menyampaikannya kepada umat manusia 30 Parni Hadi, Jurnalisme Profetik sesuai dengan kehendakNya. Mustahil Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 113-114. 31 QS Al-A‟raaf (7) ayat 68. 32 QS An-Nahl (16) ayat 82.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 111 mereka menyelewengkan atau berbuat anggota masyarakat dalam hal bertingkah curang atas ajaran Allah SWT. laku dan bersikap dalam menghadapi Fathanah, berita yang disampaikan masalah kemasyarakatan tetapi nyatanya sebagai kontrol sosial dan penuh kearifan fungsi tersebut tidak sesuai dengan wacana dalam menyampaikan berita. Namun episode pada tayangan episode Geliat PSK ABG ini. Geliat PSK ABG tidak mengesankan televisi Dilihat dari segi teks, pada tema sebagai kontrol sosialdalam menyajikan merosotnya nilai-nilai agama dan moral tayangan berita. Padahal, sebuah tayangan terlihat adanya hal yang melemahkan peran selain menghibur juga harus mendidik dan agama dalam kontrol sosial. Peran agama mengajak masyarakat untuk berperilaku ialah untuk memberikan batasan yang baik sesuai dengan norma-norma sosial tetapi dan buruk serta membentuk umatnya untuk pada tayangan ini justru melanggar norma- peka terhadap masalah sosial seperti norma yang berlaku di masyarakat di mana kemaksiatan, kemiskinan dan lain-lain. anggapan perilaku seks merupakan hal yang Kepekaan itu membentuk manusia untuk lumrah dan anggapan pembenaran hubungan tidak bisa berdiam diri terhadap hal tersebut. seks di luar nikah. Dalam tayangan ini peran agama Islamlah Parni Hadi berpendapat bahwa yang dilemahkan dalam kontrol sosial karena fathanah adalah kode etik penting yang pada percakapan dengan seorang ibu harus dimiliki Jurnalisme Islami, karena pedagang es yang mengatakan bahwa ia akhlak fathanah akan menyempurnakan mudah mendapatkan PSK dan membiarkan tugas. Seorang wartawan akan selalu terlibat perilaku yang menyimpang tersebut seolah langsung dengan narasumber, mengajukan hal itu lumrah belaka. pertanyaam dalam wawancara serta Pada kognisi sosial, wartawan dalam melaporkan hasil liputannya kepada memahami kasus prostitusi yang melibatkan khalayak di segala usia dan tingkat anak remaja ini sebagai masalah sosial yang kemampuan mereka. Seorang yang memiliki harus ditangani dan diwaspadai. Ia fathanah cukup paham kondisi mereka dan berpendapat bahwa tidak berusaha menolak mengambil pendekatan yang bijak dan penuh dengan adanya kasus prostitusi ini, hanya hikmah. saja dengan diangkatnya kasus ini ia lebih memprotect keluarganya sendiri untuk E. Kesimpulan terhindar dari praktik prostitusi yang Berdasarkan hasil penelitian, melibatkan remaja ini. Wartawan berharap tayangan Reportase Investigasi episode melalui tayangannya tersebut orangtua di Geliat PSK ABG dilihat dari segi teks, rumah lebih berhati-hati dan waspada wacana pemberitaan investigasi Geliat PSK terhadap lingkungan anak-anaknya agar ABG yang dikonstruksi oleh Reportase tidak terjerumus ke dalam praktik prostitusi. Investigasi Trans TV dengan penekanan Konteks sosial dalam prostitusi remaja anak makna dan pemilihan kata atau kalimat yang sekolah ini ialah kasus yang harus segera ditonjolkan, hemat penulis sebetulnya dihentikan penyebarannya. Prostitusi tidak menyindir pranata sosial di mana disebutkan hanya merusak masa depan remaja anak seorang guru justru menjadi penyokong di sekolah tetapi juga dapat merusak nilai dalam praktik prostitusi dan dosen-dosen agama dan moral. Apalagi saat ini prostitusi sebagai pelanggan dari PSK ABG. Fungsi yang melibatkan kalangan remaja bukan lagi pranata sosial ialah sebagai pedoman didasari atas kepentingan ekonomi

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 112 melainkan sudah menjadi gaya hidup. Kasus dan menindak tegas siapa pun yang terlibat ini tentu harus segera ditangani agar tidak di dalam praktikprostitusi. semakin banyak lagi remaja yang terjerumus Kru program Reportase Investigasi ke dalam praktik prostitusi. Penggerebekan Trans TV diharapkan menyajikan berita yang yang dilakukan polisi untuk menghancurkan layak ditonton oleh masyarakat. Saat ini prostitusi ini harus diiringi juga dengan masyarakat di Indonesia sangat tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya membutuhkan tayangan yang positif dan seks bebas. Baik pemerintah, polisi, aparat edukatif demi kebaikan bangsa dan negara. keamanan maupun instansi pendidikan harus Kemudian untuk produser Reportase bertindak tegas atas kasus ini. Pentingnya Investigasi agar lebih berhati-hati terhadap pengawasan orang tua terhadap lingkungan kasus yang akan diangkatnya agar tayangan dan pergaulan remaja saat ini agar terhindar tersebut menjadi tontonan yang layak untuk dari bahaya praktik prostitusi. masyarakat. Serta dengan adanya teguran Dalam konteks sosial, episode Geliat yang diberikan oleh KPI dapat menjadi PSK ABG yang ditayangkan pada 8 Februari bahan evaluasi program Reportase 2015 oleh Reportase Investigasi Trans TV Investigasi Trans TV untuk menaati aturan belum sepenuhnya mengimplementasikan penyiaran P3SPS dan prinsip-prinsip jurnalisme profetik ke dalam beritanya. Hal jurnalistik dalam menayangkan pemberitaan ini dilihat dari beberapa analisis yang yang kontroversial dimasyarakat. KPI menjelaskan bahwa dari empat kode etik diharapkan lebih cermat dalam mengawasi jurnalisme profetik—shiddiq, tabligh, pelanggaran program televisi yang tidak amanah dan fathanah—tiga di antaranya sesuai dengan aturan penyiaran P3SPS dan yakni tabligh, amanah dan fathanah belum prinsip-prinsip jurnalistik. Masyarakat terimplementasi dalam progam Reportase diharapkan jeli menyaksikan tayangan Investigasi. Hanya faktor shiddiq yang telah televisi dan melakukan self censorship atas terimplementasi dalam programtersebut. tayangan yang merusak dan memberikan kontribusi kepada dekadensi moral. Saran Sebagai implikasi praktis dari riset ini penulis memberikan saran kepada pemerintah, aparat penegak hukum, kru program Reportase Investigasi Trans TV, KPI dan masyarakat, masing-masing: Pemerintah, khususnya aparat penegak hukum, hendaknya lebih tegas dalam menangani masalah-masalah sosial, khususnya prostitusi remaja, Pemerintah harus segera menindak kasus ini agar di kemudian hari remaja yang nantinya menjadi penerus bangsa terhindar dari bahaya praktik prostitusi. Selain itu, kesadaran dan kepekaan masyarakat juga tak kalah penting untuk tidak membiarkan kasus prostitusi ini

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 113 DAFTAR PUSTAKA 23 Mei 2016 dari www.m.liputan6.com/news/re Badara, Aris. Analisis Wacana (Teori, ad/2216343/mensos- Metode dan Penerapannya prostitusi-online-cenderung- pada Wacana Media). Jakarta: jadi-lifestyle-remaja, pukul Kencana. 12.46 WIB. Askurifai Baksin, Askurifai. Merdeka.com, “Ini Kasus-Kasus Jurnalistik Televisi Teori dan Prostitusi ABG Paling Parah”, Praktik. Bandung: Simbiosa diakses pada 23 Mei 2016 dari Rekatama Media. 2006. www.merdeka.com/peristiwa/i Credit Title Reportase Investigasi ni-kasus-kasus-prostitusi-abg- Data Human Resource Development paling-parah-di-indonesiapukul (HRD) Trans TV tahun 2014 12.53 WIB. Eriyanto. Analisis Wacana Pengantar Moleong, Lexy J. Metodologi Analisis Teks Media. Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT LKiS Printing Bandung:PT Cemerlang. 2012. Morissan. Jurnalistik Televisi Hadi, Parni. Jurnalisme Mutakhir. Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta:KencanaPrenada Jakarta:Dompet Dhuafa Insani Mufid, Muhamad. 2007. Komunikasi Maksima Promosindo. 2014. dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Kencana. Nazin, Mohamad. Metode Yogyakarta: Andi Offset. 1989. Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian. Bandung: Ghalia Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Indonesia. 1999. Sosial. Rico Lado, Christo. Analisis Wacana Jakarta: Salemba Humanika. Kritis Program Mata Najwa 2012. “Balada Perda” di Metro TV. Iskandar Muda, Deddy. Jurnalistik Jurnal E-Komunikasi Televisi Menjadi Reporter Profesional. Universitas Kristen Petra Bandung: PT Remaja Surabaya, Surabaya. 2014. Rosdakarya. 2005. Santana, Septiawan K. Jurnalisme Kartono, Kartini. Patologi Sosial Jilid Investigasi. Jakarta: Yayasan I, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Obor Indonesia.2004. 2007. Komisi Penyiaran Indonesia. Pedoman Sobur, Alex. Analisis Teks Perilaku Penyiaran dan Standar Media: Suatu Pengantar untuk A Sudibyo, Agus. Ekonomi Politik Media Program Siaran. 2012. Penyiaran. Yogyakarta: PT Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama LKiS Pelangi Aksara. 2004. Kusumaningrat. Jurnalistik Sudrajat, Adjri Septiani. Teori dan Praktik. Bandung: “Analisis Wacana Teun A PT Remaja Rosdakarya. 2006. Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Liputan6.com, “Prostitusi Online Indonesia Menulis Berita dan Cenderung Jadi Lifestyle Remaja”, Feature Panduan Praktis diakses pada

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 114 Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.2006. Syahputra, Iswandi. Komunikasi Profetik Konsep dan Pendekatan. Bandung:Simbiosa Rekatama Media. 2007. Syamsul M. Romli SIP, Asep. Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003. Yin, Robert K.. Studi Kasus: Desain dan Metode . Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2012. Wawancara dengan staf HRD Trans TV. Anton Rikif. Jakarta, 7 Maret 2016. Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi. Didik Wiratno, Jakarta, 11 Maret 2016. Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Theodorus Lintas Melawai, pada 25April 2016 pukul 16.00 WIB. www.transtv.co.id

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.1, 2020 | 115