AKSARA DI DALAM PERTUNJUKAN

I Nyoman Krisna Utama1 Dr. Gusti Ngurah Sudibya2 Sulistyani3

1. Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar 2. Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar 3. Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar

E-mail: [email protected]

Aksara Bali sebuah sastra dari warisan leluhur, saat ini keberadaannya mulai kurang diperhatikan oleh generasi muda, yang cenderung dengan penggunaan gadget, untuk kesenangan seperti game, sosial media facebook serta instagram yang di dalamnya menggunakan aksara alphabet.Aksara Bali mempunyai dua fungsi yang berbeda, Aksara suci, dan aksara biasa. Ada dua jenis aksara suci, aksara Modre dan aksara Wijaksara dipakai dalam upacara agama Hindu. Aksara biasa memiliki dua jenis Wreastra dan Swalalita. Aksara tidak bisa berdiri sendiri, untuk menjadi kata, aksara harus dipasangkan dan dirangkai, untuk menjadi kata dan kalimat yang memiliki yang berbeda dari sebelumnya. Aksara yang berpasangan dan saling melengkapi menjadi sumber dan memberikan stimulus untuk dijadikan sebuah karya tari. Melalui karya ini, ingin menyampaikan pentingnya aksara dalam kehidupan manusia, khususnya sebagai ilmu pengetahuan. Dengan judul A-ksara, yang mengangkat eksistensi aksara Bali dengan kondisi yang memprihatinkan dalam kehidupan masyarakat saat ini, dengan tema instropeksi diri. Garis lengkung dan lurus serta aksara berpasangan, yang di eksplorasi menjadi motif gerak dalam karya ini. Menggunakan musik elektronik, suara-suara goresan, yang menyerupai gesekan ketika menulis, serta vokal diolah menjadi musik tari. Menggunakan kostum minimalis, untuk menonjolkan kualitas garis dari bentuk tubuh penari, serta mencari efek dari kostum. Tujuan dari karya ini, untuk menyelesaikan program S1 Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar dan mengasah kemampuan berkreativitas dalam menciptakan karya tari. Landasan teori yang digunakan adalahkoreografi dan estetika. Manfaat karya ini memberikan refrensi makna yang terkandung di dalam aksara kepada seniman karya seni, dan mendorong semangat koreografer muda untuk berkreatifitas.

. Kata kunci : Aksara, Konsep, Tujuan, Manfaat, Landasan teori

AKSARA IN THE PERFORMING

Balinese script is a literature of ancestral heritage, currently its existence began to be less attention by the younger generation, which tend to use gadgets, for fun like games, social media facebook an isntagram in which use alphabet script. The Balinese script has two disticnt functions, the sacred script, and the ordinary script. Therere two 1

tyapes of sacred script, the script Modre and Wijaksara script used in Hindu religious ceremonies. Ordinary character have two tyapes of Wreastra and Swalalita. Script can not stand alone, to be a word, character must be paired and assembled, to be words and sentences that have a diferrent meaning than before. Paired and complementary character become sources and provide stimulus to be work of dance. Through this work, would like to convey the importance of script in human life, especially as a science. With the title A-ksara, which elevates the existance of Balinese script with the conditions of concern in the life of society today, with theme of self-introspection. Curved and straight lines and letter in pairs, which are explored into motive motifs in this work. Using electronic music, scratching sounds, which resemble friction when writing, as well as vocals are processed into dance music. Using minimalist costume, to accentuate the line quality of the dancer’s body shape, as well as search for the effects of the costume. The purpose of this work, to complete the program S1 Dance Department at the Institute of The Art Indonesia Denpasar and honing the abillty to creativity in creating works of dance. The theoritical basic used is choreography and aesthetics. The benefits of this work proviide refrentions of meaning contained in the script to artits of artwork, and encourage the spirirt of young cherographers to cerativity. . Keywords : Script, Concept, Purpose, Benefit, Theoretical basis.

PENDAHULUAN

Aksara Bali ialah sastra dari warisan 38). Sedangkan saat ini aksara Bali leluhur, yang kini keberadaannya yang juga sebagai bahasa ibu, kurang diperhatikan oleh generasi keberadaanya kurang diperhatikan, muda. Sehingga aksara tidak populer, sehingga aksara Bali tidak banyak mereka cenderung dengan yang mengetahui fungsinya. menggunakan gadget, untuk kesenangan seperti game, dan sosial Aksara Bali dalam konteks fungsi media facebook, serta instagram juga tidak banyak yang yang di dalamnya menggunakan memahami.Aksara Bali mempunyai aksara alphabet. Sehingga mereka dua fungsi yang berbeda, yaitu lebih dekat dengan aksara alphabet aksara suci dan aksara biasa. Aksara dari pada dengan aksara Bali. Hal ini suci, ialah aksara yang digunakan merupakan salah satu dampak dari dalam upacara keagamaan Hindu perkembangan teknologi yang begitu Bali, ada dua jenis aksara suci yaitu cepat. Tanpa disadari mereka mulai aksara Modre dan aksara Wijaksara. lupa dengan yang sudah dimilikinya, Aksara biasa dibagi menjadi dua yang cenderung mengikuti trend yaitu aksara Wreastra dan aksara sehingga membuatnya terjebak Swalalita, disebut aksara biasa dengan zaman. Sebelum perang karena telah terbiasa dipergunakan kemerdekaan bahasa dan aksara Bali oleh masyarakat Bali di dalam tulis- merupakan bahasa ibu dan alat menulis untuk memenuhi kebutuhan komunikasi bagi masyarakat Bali di hidupnya sehari-hari dalam manapun mereka berada (Nala, 2006: berhubungan dengan sesama melalui 2 aksara (Nala, 2006: 5). Aksara nantinya akan ditransformasikan ke Wreastra biasa disebut dengan aksara dalam gerak karya tari. hanacaraka. Akasara ini berjumlah A-ksara, ialah judul yang akan 18 aksara, menganut sistem silabik, digunakan. A-ksara menuju sistem suku kata. Sistem silabik prinsipnya yang tertinggi, tak adalah suatu sistem tulisan yang termusnahkan (Oka Granoka Gong, menggunakan satu tanda atau 2007: 130). A memberikan lambang untuk satu suku kata (Nala, penegasan, a memiliki arti yang 2006:1). Aksara yang terdiri dari berarti tidak dan ksara berarti suku kata dan dirangkai menjadi termusnahkan. A-ksara sebuah kata, memberi makna yang diinterpretasikan seperti kehidupan berbeda dari sebelumnnya ketika manusia yang berpasangan, dan belum berpasangan dengan aksara melengkapi. Setiap manusia akan yang lainnya. Aksara tidak bisa saling mengisi satu dengan yang berdiri sendiri untuk menjadikannya lainnya agar kehidupan ini menjadi sebuah kata, aksara harus langgeng. Sebagai makhluk sosial dipasangkan dan dirangkai, sehingga untuk menjalankan kehidupan, bisa menjadi kata dan kalimat dan manusia perlu adanya interaksi memiliki arti yang berbeda dari dengan yang lainnya. sebelumnya. Aksara yang berpasangan dan saling melengkapi menjadi sumber dan memberi Wujud Garapan stimulasi untuk dijadikan sebuah Wujud mengacu pada kenyataan karya tari. yang nampak secara kongkrit (berarti dapat dipersepsi dengan mata atau Berpasangan dan saling melengkapi telinga) maupun kenyataan yang adalah makna yang ditemukan oleh tidak nampak secara kongkrit, yang penata. Selain itu, aksara Wreastra abstrak, yang hanya bisa juga terdapat pada bagian tubuh dibayangkan, seperti suatu yang manusia, seperti berada dipikiran, diceritakan atau dibaca dalam buku hati, pangkal lidah, alis, telinga, (Djelantik, 1999: 19). Semua jenis hidung, putih mata, pinggang, bibir, karya seni baik itu seni pertunjukan wajah, leher bahu, kaki, hati, puncak atau seni rupa baik yang konkrit hati, dan pantat ( Sura, 2004: 19). atapun abstrak, di dalam wujudnya Aksara tidak hanya sebagai lambang terdiri dari dua unsur yaitu bentuk, visual bunyi atau sebagai simbol dan struktur. komunikasi secara tersurat. Tetapi aksara memiliki berbagi makna dan Deskripsi Karya kaya akan nilai yang terkandung Karya tari A-ksara merupakan karya salah satunya ialah, berpasangan dan tari dengan pendekatan wujud saling melengkapi. Inilah yang akan kontemporer yang di dalamnya digarap oleh penata untuk menjadi terdapat dua unsur abstrak dan sebuah karya tari, dengan melakukan kongkrit. Unsur abstraka dapat eksplorasi berpasangan dan garis dilihat dari penggambaran ide karya yang terdapat di dalam aksara yang yang dilihat lansgung dalam judul dan apreisasi secara keseluruhan 3 melalui pertunjukannya. Sedangkan Garapan tari A-ksara menggunakan unsur kongkrit, dapat dilihat dari gerak-gerak esensi dari tari Bali wujud nyata karya tari A-ksara dalam sebagai inspirasi seperti ngelo, pertunjukannya. Diharapkan pesan melincer, ileg-ileg dan gerak ngubit yang disampaikan melalaui karya ini, pada tari Oleg Tambulilingan bentuk yaitu aksara Bali yang merupakan ini diolah sehingga memiliki kesan warisan leluhur bukanlah suatu yang yang berbeda. Menggunakan dan kuno, aksara adalah simbol dari ilmu mengembangkan bentuk gerak tari pengetahuan yang sangat bermafaat Bali karena penata sudah mengenal dalam kehidupan, tradisi terus hidup tari Bali sejak kelas 2 di Sekolah dan berkembang sebagai generasi Dasar. Selain gerak tari Bali, juga muda harus mampu menggunakan basic dari materi olah mengembangkannya tanpa tubuh yang didapatkan dari kelas mengabaikan nilai yang terkandung. mata kuliah semester I dan III, dan Melalui pesan ini generasi muda juga pengalaman dalam mengikuti lebih memperhatikan budaya yang proses kreatif di luar lembaga. dimiliki dan mampu untuk Pengalaman itu yang memberikan mengembangkannya untuk inspirasi untuk melakukan eksplorasi menambah khasanah kesenian. Karya gerak, dengan mencari gerak dengan ini bertemakan instropeksi diri, yang tema garis lengkung dan lurus dan lebih ditekankan pada penata, yang juga gerak yang berpasangan. merenungkan peran aksara dalam Menggunakan pengolahan tubuh kehidupan masyrakat Bali. karena adanya kebebasan untuk mengekspresikan gagasan dan Karya ini berjudul A-ksara yang memberikan kesan baru terhadap berasal dari kata aksara yang dibagi karya seni. Karya ini ditarikan oleh menjadi dua yaitu, A dan ksara. A empat penari putra atau quartet. memiliki arti tidak, dan ksara berarti Penggunaan quartet didasari oleh termusnahkan, A-ksara berarti aksara konsep keseimbangan tubuh dengan yang abadi tidak termusnahkan dan anggotanya dari kepala, tangan, langgeng, ini didapat dari diskusi badan serta kaki yang melengkapi dengan Gentorang pada tanggal 20 tubuh manusia. Kelengkapan tubuh September 2017. Pemilihan judul A- yang menjadikan tubuh maksimal ksara sendiri dikarenakan dalam menjalakan kehidupan dianalogikan karya ini lebih memfokuskan makna dengan empat penari. Selain itu, dari aksara yang berpasangan, dan keseimbangan simetris dan asimetris bentuk aksara yang terdiri dari garis. dalam koreografi menjadi Aksara yang berpasangan pertimbangan penata. memberikan filosofi kehidupan, bahwa setiap makhluk hidup pasti Dalam karya tari A-ksara, juga memerlukan pasangan dan tidak bisa menggunakan kostum sebagai berdiri sendiri. Makhluk hidup yang pelengkap dan untuk mempertegas berpasangan secara tidak langsung aksara Bali sebagai sumber dari akan terkoneksi sehingga menjadi karya tari. Warna yang dipilih adalah harmoni. nuansa putih dan hitam. Putih sebagai dasar dari kostum, dan warna

4 hitam dengan bentuk garis dengan penciptaan, sehingga bisa melengkung yang lebih dominan melahirkan suatu kreativitas. sebagai simbol dari aksara yang  Bagian III terdiri dari garis. Bagian ketiga menampilkan aksara yang berpasangan. Gerak Selain kostum, karya ini juga berpasangan dilakukan oleh dua menggunakan properti yang terbuat orang penari. Bergerak dengan saling dari bambu. Bambu yang diolah mengisi ruang baik ruang gerak dibentuk menjadi aksara. Bambu maupun tempat yang terdiri dari arah yang membentuk aksara untuk hadap, level dan pola lantai. mempertegas aksara secara visual.  Bagian IV Properti juga untuk melengkapi Pada bagian akhir adalah gerak tari, dan menambah artistik penggabungan dari semua bagian, dalam karya ini. Selain membentuk penggabungan akan menciptakan aksara, properti juga diolah menjadi suasana baru, karena adanya garis-garis yang terdapat di dalam penggabungan yang berbeda aksara. sehingga adanya warna baru dalam pertemuan pada setiap bagian. Analisa Struktur Karya tari A-ksara terdiri dibagi Penutup menjadi IV bagian yang saling Karya Tari A-ksara adalah garapan terkait. Masing-masing bagian tari yang ide bersumber dari Aksara diuraikan sebagai berikut : Bali yaitu Wreastra. Dalam karya ini  Bagian I makna berpasangan dan saling Bagian pertama menampilkan melengkapi serta garis yang terdapat aksara yang ditulis dari anggota di dalamnya, yang dieksplorasi dan tubuh yang dianalogikan dengan dijadikan karya tari. pendekatan pensil, dan pengerupak. Pada bagian wujudnya adalah kontemporer, karya ini juga menunjukan jenis-jenis garis berdurasi kurang lebih 13 menit di yang terdapat di dalam aksara serta tarikan oleh empat penari laki-laki. cara penulisan aksara yang dimulai Musik yang digunakan ialah musik dari kiri. Dan menggunakan rekaman elektronik, bunyi gesekan dan vokal hasil dari wawancara sebagai musik diolah sehingga menjadi musik tari. tari. Garapan ini juga menggunakan  Bagian II properti yang terbuat dari bambu, Pada bagian kedua dan juga menggunakan kostum menampilkan aksara yang teridiri dengan konsep minimalis yang dari garis lengkung, yang kemudian bertujuan untuk menonjolkan desain membentuk lingkaran (berputar). tubuh. Adapun pesan yang ingin Kepala sebagai sumber dari gerak disampaikan melalui karya ini adalah dan memberikan stimulus terhadap pentingnya peranan aksara Bali anggota tubuh yang lainnya. Kepala dalam kehidupan masyarakat Bali. dipilih sebagai simbol dari aksara HA yang berarti idep, yang memiliki arti pikiran yang berada pada bagian kepala. Pikiran juga berhubungan 5

Saran Hauskeller, Michael.2015. Seni Apa Itu ?: Posisi Estetika dari Sebagai generasi muda, wajib untuk Platon dan Danto. melestarikan warisan leluhur. Karena Yogyakarta: PT Kanisius banyak nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya. Tidak Ikram, dkk. Achadiati. 2009. Sejarah hanya melestarikan tetapi generasi Kebudayaan Indonesia muda juga harus mampu menggali Bahasa: Sastra, dan Aksara . dan mengembangkan warisan leluhur Jakarta: PT RajaGrafindo guna menambah kesenian yang ada. Persada Proses kreatif sangat diperlukan dalam mengembangkan warisan Kusumo, Sardono W. 2004. Sardono budaya, makanya perlunya perhatian W. Kusumo : , terhadap apresiasi terhadap budaya, Tarzan, Homo baik kesenian maupun tradisi. Erectus:ku/bu/ku Daftar Sumber M. Sahid, Nur.2016. Semiotika : Sumber Pustaka untuk teater, tari, wayang Dibia, I Wayan. 2012. Taksu: Dalam purwa, dan film. Semarang: Seni dan Kehidupan Bali. Gigih Pustaka Mandiri Denpasar: Bali Mangsi Murgiyanto, Sal. 1983. Seni Menata Djelantik, A. A. M. 1999. Estetika: Tari (terjemahan dari buku Sebuah Pengantar. Bandung: The Art of Making Dance Masyarakat Seni Pertunjukan oleh Doris Humprey). Jakarta: Indonesia Dewan Kesenian Jakarta

Hadi, Y. Sumandiyo. 2016. Meri, La. 1986. Elemen-Elemen Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Dasar :Komposisi Tari. Yogyakarta: Cipta Media Lagaligo. Lagaligo untuk Yogyakarta Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta Hadi, Y. Sumandiyo. 2003. Mencipta Lewat Tari (terjemahan dari Nala, Ngurah.2005. Aksara Bali buku Creating Through dalam Usada. Surabaya: Dance oleh Alma M. Paramitha Hawkins). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Sura, dkk. I Gede. 2004. Alih Aksara Yogyakarta dan Terjemahan Tutur Jatiswara, Tutur Aji Hadi. Y. Sumandiyo. 1996. Aspek- , Tutur Aspek Dasar Koreografi Candrabherawa. Denpasar: Kelompok. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Provinsi Manthili Bali

6