”PROFIL USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN BAWANG GORENG “GARUDA JAYA” CV. DUTA AGRO LESTARI DI KELURAHAN BIROBULI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU” Andre Alro Pandean Lyndon R.J. Pangemanan as chairman, Tommy F. Lolowang and Ellen G. Tangkere RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil usaha Industri Pengolahan Bawang Goreng “Garuda Jaya” CV. Duta Agro Lestari yang dilihat dari aspek manajemen, ketersediaan bahan baku, proses produksi, pemasaran, dan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa CV. Duta Agro Lestari merupakan industri pengolahan bawang goreng yang termasuk dalam kategori industri sedang dengan memiliki 28 orang tenaga kerja yang terbagi atas 7 orang tenaga kerja tetap dan 21 orang tenaga kerja lepas. Bahan baku utama yang digunakan adalah bawang merah jenis sumenep yang didapatkan dari petani yang dibina langsung oleh perusahaan. Proses produksi dilakukan setiap hari dengan memerlukan waktu 3 hari untuk setiap periode kegiatan. Produk bawang goreng yang dihasilkan dikemas dalam berbagai model dan ukuran kemasan. Jangkauan pemasaran cukup luas, yaitu di Kota Palu, kemudian di kawasan Pulau Sulawesi serta Pulau Jawa, bahkan di Singapura, Malaysia, Korea, dan Jepang. Untuk pendistribusian produknya, Pemasaran produk memiliki dua saluran pemasaran. Dari usaha pengolahan bawang goreng yang dijalankan selama satu bulan, CV. Duta Agro Lestari menerima keuntungan sebesar Rp. 9.520.201,67 dimana Break Even Point (BEP) usaha tersebut dicapai dengan produksi sebesar 1.274 Kg

Business Profile of Bawang Goreng "Garuda Jaya" CV. Duta Agro Lestari In Birobuli Village District South Of Palu in Palu City ABSTRACT Purpose of this study is to describe the profile of the business of “ Bawang Goreng Garuda Jaya" CV. Duta Agro Lestari based on the aspect of management, availability of raw materials, production processes, marketing, and finance. Based on the results obtained, it can be concluded that the CV. Duta Agro Lestari as a fried processing industry are included in the category of the industry. The company has 28 workers which divided into 7 permanent workers and 21 casual workers. The main raw materials used by the CV. Duta Agro Lestari is Sumenep red onion obtained from farmers, and supervised directly by the company. The production processing done daily during 3 days for each period of activity. All Fried product is packaged in a variety of models and sizes of packaging. Product marketing reach of the CV. Duta Agro Lestari is quite extensive, not only in the city of Palu, but also on the island of Sulawesi and Java, and singapore, Malaysia, Korea, and Japan. The faculty has two models of marketing channels. For one month, CV. Duta Agro Lestari receive a profit of Rp. 9,520,201.67 and the Break Even Point (BEP) of the business achieved with production of 1,274 kg.

PENDAHULUAN makanan dan penyedap rasa khas di sulawesi tengah. Latar Belakang Sulawesi tengah memiliki Pertanian memegang peranan banyak sekali industri pengolahan penting dari keseluruhan yang mengolah bawang merah perekonomian nasional. Hal ini dapat menjadi bawang goreng. Tapi yang ditunjukkan dari banyaknya akan saya teliti disini adalah industri penduduk atau tenaga kerja yang pengolahan bawang goreng yang hidup atau bekerja pada sektor pertama di sulawesi tengah yaitu pertanian atau dari produk nasional Usaha industri bawang goreng yang berasal dari pertanian. “Garuda Jaya” CV. Duta Agro (Mubyarto, 1989) Lestari Palu. Perusahaan ini Industri pengolahan hasil merupakan salah satu perusahaan pertanian (Agroindustri Hilir) adalah pengolahan bawang goreng terbesar hal yang harus kita perhatikan di Sulawesi Tengah. Hal ini perkembangannya. Hal ini dikarenakan perusahaan ini tidak dikarenakan agroindustri memiliki hanya menjual produknya di Kota banyak manfaat bagi perindustrian di Palu dan sekitarnya saja, tetapi juga . Manfaat sudah dipasarkan ke luar kota seperti dikembangkannya industri Manado dan Surabaya. Tidak hanya pengolahan pertanian diantaranya itu, bahkan produknya sudah sampai dapat meningkatkan nilai tambah, ke luar negeri. kualitas hasil, penyerapan tenaga Selain bawang goreng, CV. kerja, keterampilan produsen, dan Duta Agro Lestari Palu juga pendapatan produsen itu memiliki usaha industri usaha lain sendiri.Seiring meningkatnya seperti abon ikan, abon daging, kebutuhan masyarakat atau barang- kacang mente, dan keripik pisang. barang dari hasil pertanian yang disertakan keinginan masyarakat Perumusan Masalah yang tidak pernah puas dengansatu Permasalahan penelitian ini produk dan penganekaragaman menu dirumuskan sebagai berikut: makanan, maka agroindustri hilir bagaimana profil dari usaha industri memang tetap harus dikembangkan. bawang goreng “Garuda Jaya” CV. Di pulau Sulawesi khususnya Duta agro Lestari dari dari Provinsi Sulawesi Tengah, sebagian manajemen, ketersediaan bahan besar penduduknya menggantungkan baku, proses produksi, pemasaran, hidupnya di hasil-hasil pertanian. dan keuangan. Masyarakat sulawesi tengah kebanyakan memanfaatkan produk Tujuan Penulisan hasil pertanian untuk diolah menjadi Penelitian ini bertujuan untuk produk baru yang bisa di konsumsi mendeskripsikan profil usaha dan dipasarkan pada masyarakat. Industri Pengolahan Bawang Goreng Salah satu hasil pertanian yang “Garuda Jaya” CV. Duta Agro diolah menjadi produk layak Lestari dari dari manajemen, konsumsi adalah bawang merah ketersediaan bahan baku, proses menjadi bawang goreng. Bawang produksi, pemasaran, dan keuangan goreng merupakan salah satu dalam usaha industri pengolahan bawang goreng. Manfaat Penelitian produksi bawang goreng. Bahan Penelitian ini sangat penolong tersebut antara lain diharapkan bisa berperan sebagai minyak goreng, garam, dan bahan masukan bagi CV. Duta Agro peralatan memasak. Lestari dalam pengolahan usaha 5. Biaya produksi Besarnya harga yang dikeluarkan industri pengolahannya guna dalam pengolahan bawang goreng peningkatan usaha ke depan. Selain selama periode bulan November itu di harapkan juga penelitian ini 2014 sampai Januari 2015. Variabel dapat memberikan informasi tentang ini diukur dalam satuan rupiah per- gambaran usaha industri pengolahan bulan (Rp/bln), yang terdiri atas: bawang goreng “Garuda Jaya” CV. A. Biaya Tetap Duta Agro Lestari bagi penulis, - Biaya Penyusutan Alat masyarakat, ataupun pihak-pihak lain (Rp) yang membutuhkan informasi ini. - Biaya Pajak (Rp B. Biaya Variabel, meliputi: METODE PENELITIAN - Biaya Bahan Baku (Rp) - Biaya Penolong (Rp) Metode Pengumpulan Data - Biaya Perlengkapan: Metode penelitian yang  Kemasan (Rp) digunakan adalah metode studi kasus  Label (Rp) pada industri pengolahan bawang  Gas (Rp) goreng “Garuda Jaya” CV. Duta Agro Lestari Kelurahan Birobuli - Biaya Pemasaran: Kecamatan Palu Selatan Kota Palu  Transportasi(Rp) Sulawesi Tengah. Pengumpulan data - Biaya Sarana: yang dilakukan dengan  Listrik (Rp) menggunakan data primer. Data  Telepon (Rp) primer diperoleh melalui wawancara 6. Modal langsung dengan pimpinan Barang/alat produksi dan uang yang dipakai dalam pengolahan bawang perusahaan dan karyawan industri goreng (Rp). pengolahan bawang goreng “Garuda 7. Tenaga Kerja Jaya”. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi bawang Konsep Pengukuran Variabel goreng (Rp/Org). Variabel- variabel yang akan 8. Keuntungan diukur dalam penelitian ini adalah: Nilai yang diperoleh dari hasil 1. Produksi Bawang Goreng penjualan dikurangi biaya yang Jumlah produksi bawang goreng dikeluarkan (Rp/bln) yang dihasilkan industri CV. Duta 9. Sumber Bahan Baku Agro Lestari (bungkus/bln). Tempat pengambilan bahan baku 2. Harga yang digunakan untuk memproduksi Harga jual produk yang dihasilkan produk bawang goreng. (Rp/bungkus). 10. Pemasaran Hasil Produksi Bawang 3. Bahan baku Goreng Jumlah bahan baku yang dipakai Bagaimana proses pemasaran hasil dalam proses produksi bawang produksi bawang goreng dalam goreng (kg/bln).Bahan bakunya sekali produksi. ialah: Bawang Merah 4. Bahan penolong Metode Analisis Data Jumlah bahan penolong yang Pada penelitian ini data yang digunakan untuk membantu proses diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk peralatan yang dipakai dapat tabel. digunakan rumus: a. Untuk mengetahui besarnya biaya

produksi yang digunakan dalam proses produksi bawang goreng Dimana: pada CV. Duta Agro Lestari D (Depreciation) = Biaya Penyusutan digunakan rumus: (Rp/tahun) P (Price) = Harga Awal Dimana: Barang (Rp) TC (Total Cost) = Total Biaya S (Salvage value) = Harga Akhir FC (Fixed Cost) = Biaya Tetap Barang (Rp) VC (Variable Cost) = Biaya n (Life time) = Perkiraan Umur Variabel ekonomis (tahun) b. Untuk mengetahui besarnya tingkat f. Untuk mengetahui titik impas penerimaan digunakan rumus: digunakan rumus:

BEP = Dimana: TR (Total Revenue) = Total Penerimaan HASIL DAN PEMBAHASAN P (Price) = Harga Produk Deskripsi Umum CV. Duta Q (Quantity) = Jumlah Produk Agro Lestari c. Untuk mengetahui besarnya tingkat Industri bawang goreng CV. keuntungan yang diperoleh Duta Agro Lestari Kota Palu merupakan digunakan rumus: perusahaan industrI yang berdiri pada tahun 1994 yang bergerak di bidang

pengolahan hasil tanaman bawang palu Dimana: mentah menjadi bawang goreng. (Profit) = Keuntungan Perusahaan ini terealisasi setelah adanya TR (Total Review) = Total Penelimaan keputusan direktorat jendral industri TC (Total Cost) = Total Biaya kecil No.240/01/STP/-IKNIU 1995 dan

departemen kesehatan Republik d. Untuk perbandingan antara Indonesia No. SP(1121/19.02/1994) dan penerimaan dengan biaya usaha mulai beroperasi pada bulan September dianalisis dengan menggunakan 1994 dengan akta pendirian No.93 rumus: tanggan 04 Oktober 1994. Pertimbangan didirikannya

Dimana: perusahaan ini didasari atas besarnya R (Revenue) = Penerimaan potensi sumber daya alam luas C (Cost) = Biaya khususnya lahan pertanian sebagai Secara kriteria dengan Analisis sumber bahan baku dan pangsa pasar Rasio R/C : produk yang luas karena penggunaan R/C < 1 , usaha tersebut produk ini di hamper setiap masakan mengalami kerugian maka atas pertimbangan-pertimbangan R/C = 1 , usaha tersebut tersebut A. HADI SUWARNO, SE. tidak untung dan tidak Sebagai pimpinan perusahaan rugi berkeyakinan dan bertekad mendirikan R/C > 1 , usaha tersebut perusahaan industri kecil pengolahan mengalami keuntungan bawang goreng. Usaha yang pada awalnya e. Untuk mengetahui besarnya nilai merupakan usaha coba-coba yang penyusutan pada setiap barang atau awalnya hanya berproduksi 5 kg per hari ini ternyata hasilnya dapat diterima oleh bekerja bersama-sama seefektif mungkin konsumen. Sehingga penyempurnaan dalam mencapai suatu tujuan. dan pengembangan mutu produk terus Gambar 1. Bagan struktur organisasi ditingkatkan. Penerapan manajemen pada CV. Duta Agro Lestari yang relatif cepat mengakibatkan perusahaan mengalami kemajuan yang Gambar 1. Bagan struktur organisasi cukup baik. pada CV. Duta Agro Lestari Perkembangan operasional selama ini tidak terlepas dari kerja keras pimpinan perusahaan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan. Dengan meningkatkan jumlah pelanggan secara tidak langsung akan mempengaruhi Bagian pendapatan perusahaan yang pada akhirnya akan bermuara peningkatan Penjualan & Promosi laba perusahaan. Untuk menunjang kinerja Berdasarkan struktur organisasi perusahaan yang efektif dan efisien di ditetapkan job deskripsi setiap jabatan perlukan adanya kerjasama antara atasan dalam struktur tersebut. Uraian dan bawahan, sebab tanpa adanya suatu mengenai job deskripsi berdasarkan team work yang baik dalam oranisasi jabatan yang ada dapat dijelaskan tujuan perusahaan tidak akan mungkin sebagai berikut: tercapai. 1. Pimpinan/Manajer a. Bertanggung jawab atas tindakan Struktur Organisasi CV. Duta anggota atau karyawan atas nama Agro Lestari perusahaan kepada pihak luar. CV. Duta Agro Lestari b. Memilih dan mengadakan mempunyai struktur organisasi yang pengawasan terhadap bawahan berbentuk lini/garis. Bentuk ini apa yang dilaksanakan dapat menunjukan wewenang dari atas ke sesuai dengan apa yang bawah dan tanggung jawab dari bawah diharapkan. ke atas. Hal ini berarti dalam organisasi c. Menentukan kabijakan pokok tersebut karyawan hanya mempunyai kseluruhan dan merencanakan satu atasan. aktivitas perusahaan. Struktur organisasi terdiri dari 2. Bagian Administrasi dan Keuangan Manager sebagai pimpinan utama, a. Mempunyai tanggung jawab Bendahara, bagian Administrasi, bagian pada bidang keadmistrasian Produksi, serta Bagian Penjualan dan keuangan perusahaan Promosi. Bagian Produksi membawahi sepenuhnya. Sub Bagian Pasokan yang bertugas b. Mengatur masalah yang terkait melakukan kegiatan pembelanjaan atau pengelolaan dana perusahaan. penyediaan bahan baku dan Sub Bagian c. Membuat laporan-laporan Pengawasan yang bertugas mengontrol instansi perusahan. kegiatan pengolahan. Bagian Penjualan 3. Bagian Penjualan bertugas langsung dalam bidang a. Bertanggung jawab terhadap pemasaran komoditi hasil produksi serta pelaksanan kewajiban penjualan. promosi produk. Adanya pembatasan b. Bertugas mencari daerah baru tugas-tugas dan tanggung jawab serta untuk pemasaran hasil produksi. wewenang dan penetapan hubungan c. Menerima pesanan dari antara unsur-unsur organisasi akan langganan dan melaksanakan memungkinkan orang untuk dapat penjualan sesuai dengan yang dibandingkan hasil dari bawang merah telah direncanakan. jenis lain. 4. Bagian produksi. Tabel 1, menunjukkan luas a. Menjaga alat-alat produksi panen dan jumlah produksi bawang selama pelaksanaan proses merah di Provinsi Sulawesi Tengah produksi. sejak tahun 2011, yang mampu b. Membuat laporan hasil produksi. menyediakan bahan baku utama bagi c. Bertanggung jawab atas kualitas industri-industri bawang goreng di Kota produksi yang dihasilkan yang Palu. Salah satu industri bawang goreng telah ditetapkan oleh pemimpin adalah CV. Duta Agro Lestari sesuai perusahan. data dalam waktu 3 bulan membutuhkan d. Aktif melalukan promosi dengan bawang merah sebanyak 3450 kg . melalui radio dan mengikuti kegiatan pameran, serta Tabel 1. Luas Panen dan Produksi menyebarkan brosur/pamflet. Bawang Merah Provinsi Sulawesi 5. Karyawan Tengah a. Melaksanakan tugas sehari-hari Luas pada pekerjaanya masing- Tahun Panen Produksi (kg) masing. (ha) b. Melaksanakan tugas-tugas 2011 1451 11.554.000 khusus sesuai dengan perintah 2012 1765 14.120.000 atasan. 2013 1387 10.456.000 Sumber. Dinas Pertanian Sumber utama keberhasilan Prov.Sulawesi Tengah,2015. perusahaan di masa depan adalah dukungan sumberdaya manusia yang Bawang merah sumenep yang berdedikasi dan profesional. digunakan perusahaan didapatkan Sumberdaya manusia merupakan salah langsung dari petani yang dibina oleh satu faktor yang sangat menentukan pemilik perusahaan dengan sistim inti pertumbuhan sebuah perusahaan. plasma. Petani berjumlah 50 orang Sumberdaya yang dimiliki CV. Duta ,dengan luasan kepemilikan lahan rata- Agro Lestari saat ini berjumlah 28 rata 0,4 ha. Sistim in ti plasma artinya orang. Menurut statusnya tenaga oleh perusahaan memberikan bantuan kerjanya, 7 orang merupakan tenaga kredit sebagian dana/biaya usahatani kerja tetap, sedangkan 21 orang dengan ketentuan petani harus menjual merupakan tenaga kerja lepas. kepada CV. Duta Agro Lestari , sambil memperhitungkan biaya yang dipinjam Sumber Bahan Baku dengan tingkat bunga yang disepakati. Sumber bahan baku utama yang Sedangkan bahan baku penolong digunakan CV. Duta Agro Lestari yaitu lainnya seperti, bahan bakar minyak bawang merah yang banyak terdapat di dibeli langsung dari toko dan pasar daerah Kota Palu dan Kabupaten tradisional di daerah Kota Palu. Donggala, jenis khas produksi daerah Banyaknya bahan baku yang melimpah setempat yang dinamakan sumenep. menjadi salah satu faktor penunjang Bawang merah jenis sumenep ini kegiatan produksi. Bawang merah jenis memiliki banyak keunggulan sumenep mempunyai lebih banyak dibandingkan bawang merah-bawang keunggulan dibandingkan dengan merah jenis lain. Keunggulan tersebut di bawang merah lainnya. Keunggulan antaranya adalah bentuk yang lebih tersebut diantaranya bentuk yang lebih besar dan berwarna agak keputihan. besar dan berwarna agak keputihan. Apabila diiris dan digoreng hasil dari Apabila diiris dan digoreng hasilnya bawang merah sumenep akan lebih akan lebih bagus dibandingkan dengan bagus serta mengandung sedikit air bawang merah lainnya dan mengandung dengan air. Pencucian dilakukan dengan sedikit air. tujuan untuk membersihkan bawang dari kotoran yang menempel. Setelah Proses Produksi bawang merah dicuci, lakukan penirisan CV. Duta Agro Lestari adalah secara manual dengan mendiamkan salah satu industri bawang goreng yang bawang merah selama sehari semalam di melakukan proses produksi di setiap tempat yang tidak terkena sinar harinya. Varietas bawang merah yang matahari. Hal ini akan membantu digunakan oleh CV. Duta Agro Lestari penirisan atau pengeringan air pada sebagai bahan baku bawang gorengnya bawang dengan kualitas yang tetap adalah jenis sumenep. Varietas tersebut terjaga. dianggap baik karena mampu menghasilkan kualitas bawang goreng Tahap II yang tahan lama serta aroma yang enak. Tahap ini adalah tahap sesudah penirisan, dimana akan dilakukan proses Gambar 2. Diagram Alur Pengolahan pemotongan bawang. Untuk standar Bawang Goreng pada CV. Duta Agro pemotongan bawang merah digunakan Lestari ketebalan  2mm. Proses pemotongan ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin potong atau pun dengan pisau secara manual. Bawang yang sudah diiris/dipotong dikeringkan lagi dengan menggunakan mesin pengering agar bawang goreng tidak mengandung air. Selanjutnya lakukan pemberian garam pada bawang merah yang diolah. Penambahan garam diperlukan untuk mempertegas citarasa produk yang dihasilkan dan sebagai pengawet. Sesudah diberi garam, lakukan pengadukan secara merata. Berikutnya goreng bawang merah dengan api yang cukup serta Gambar 2 adalah diagram yang memperhatikan kematangan dan warna. menjelaskan bagaimana alur proses Pada proses penggorengan digunakan pengolahan bawang goreng pada CV. minyak goreng sayur. Dalam hal ini Duta Agro Lestari. Secara lebih rinci minyak goreng harus masih baru, tahap-tahap tersebut dijelaskan sebagai tujuannya adalah agar bawang goreng berikut: yang dihasilkan tidak berwarna hitam. Penggorengan dilakukan secara manual. Tahap I Syarat utama dalam pembuatan Tahap III produk bawang goreng adalah persiapan Sebagai tahap penutup, lakukan bahan baku. Dalam hal ini, bahan baku pengeringan dan pendinginan produk, yang dimaksud adalah berupa bawang kemudian akhiri dengan pengemasan. merah yang telah dibeli dari petani yang Pengeringan dan pendinginan produk dibina secara khusus dibina oleh yang dimaksudkan adalah proses perusahaan. pengeringan bawang yang baru digoreng Pada persiapan, terlebih dahulu dari minyak agar bawang tidak bau kupas kulit bawang yang sudah tengik dan tidak berjamur apabila mengering dan potong pangkalnya. dimasukkan dalam kemasan. Setelah Sesudah itu bawang merah dicuci bersih selesai proses pengeringan dan pendinginan, kemudian dilakukan proses Daerah Pemasaran pengemasan, dimana bawang goreng Perusahaan CV. Duta Agro yang sudah jadi dikemas sesuai dengan Lestari memiliki jangkauan pemasaran ukuran kemasan yang siap dipasarkan. yang cukup luas. Daerah pemasaran produk hasil dari perusahaan ini tidak Produk hanya dalam kota atau daerah Sulawesi Dalam menentukan kemasan Tengah saja, tetapi juga ke luar daerah produksi, selera dan jumlah kebutuhan dan bahkan sampai ke luar negeri. konsumen yang sangat beragam Jangkauan pemasaran perusahaan memberi pengaruh serta mendorong CV. hingga saat ini melayani rumah-rumah Duta Agro Lestari untuk menyediakan makan, restoran di kota bahkan sudah produk bawang goreng dengan beragam mengembangkan ke wilayah-wilayah model kemasan pula. Model dan ukuran kota-kota lain di Indonesia khususnya kemasan produk yang dihasilkan dapat kawasan Pulau Sulawesi, Pulau Jawa dilihat pada Tabel 2. dan melayani pesanan dari luar negeri, seperti; Singapura, Malaysia, Korea dan Tabel 2. Model dan Ukuran Kemasan Jepang. Bawang Goreng Produksi CV. Duta Agro Lestari Distribusi Produk Ukuran Dalam pendistribusian produk, Model Harga No. Jenis/Ti Kemasan Isi (Rp) khusus untuk di Kota Palu, CV. Duta pe Agro Lestari memberikan layanan 1 Kotak/Dus Sedang 200 38.000 dengan tidak memungut biaya gram pengiriman, sedangkan untuk pemasaran 2 Plastik Mika Kecil 100 17.000 ke luar Kota Palu dilakukan gram menggunakan jasa distributor dengan 3 Plastik Mika Sedang 200 34.000 gram pungutan biaya kiriman yang 4 Plastik Mika Besar 400 68.000 ditanggung oleh konsumen. gram Secara skematis saluran 5 Alumunium Kecil 100 18.000 pemasaran produk bawang goreng dari Foil gram CV. Duta Agro Lestari dapat dilihat 6 Alumunium Sedang 200 36.000 pada gambar berikut. Foil gram 7 Toples Kecil 150 30.000 Gambar 3. Saluran Pemasaran gram Produk Bawang Goreng 8 Toples Sedang 250 50.000 pada CV. Duta Agro gram Lestari 9 Toples Besar 500 95.000 gram Sumber: CV. Duta Agro Lestari

Berdasarkan Tabel di atas dapat

dilihat bahwa komoditi yang diproduksi

oleh perusahaan disediakan dalam

berbagai kemasan. Hal tersebut

merupakan salah satu cara yang Saluran pemasaran produk dilakukan oleh CV. Duta Agro Lestari bawang goreng yang dilalui oleh CV. untuk menyesuaikan diri dengan Duta Agro Lestari meliputi dua saluran, permintaan pasar serta sebagai upaya yaitu: mempertahankan konsumennya.

1) Produsen Konsumen Tabel 3. Biaya Investasi CV. Duta Agro Pada saluran pemasaran yang pertama ini terjadi proses Lestari pemasaran secara langsung, yaitu memasarkan produk Lama kepada konsumen akhir tanpa melalui pedagang perantara. Peng Nilai Jenis Jm Satua Harga guna Penyus Nilai Dalam saluran ini konsumen secara langsung mendatangi No Investasi Peralatan lh n (Rp) an utan Sisa (Rp) perusahaan CV. Duta Agro Lestari di lokasi untuk membeli Alat produk. Saluran yang demikian hanya digunakan untuk (Bln) lingkup Kota Palu. A. Investasi Tetap 1 Wajan besar 8 Buah 90.000 720.000 24 30.000 2 Ram goreng 12 Buah 200.000 2.400.000 36 66.666,6 2) Produsen Pedagang Pengecer 3 Kompor 8 Buah 250.000 2.000.000 48 41.666,6 Konsumen Pipa gas 4.000.00 166.666, 4 kompor 1 Buah 4.000.000 24 Pada saluran pemasaran kedua ini terjadi proses pemasaran 0 6 5 Sutil 8 Buah 15.000 120.000 24 5.000 secara tidak langsung, dimana dalam kegiatan Spinner 5.000.00 138.888, 6 1 Buah 5.000.000 36 pendistribusiannya CV. Duta Agro Lestari akan 0 8 Timbangan memasarkan produk bawang goreng kepada pedagang 7 elektrik 2 Buah 250.000 500.000 24 20.833,3 pengecer sebagai distributor terlebih dahulu dan selanjutnya Timbangan 1.500.00 8 2 Buah 3.000.000 120 12.500 produk tersebut akan dijual kembali oleh para pedagang duduk 0 pengecer kepada konsumen akhir. 9 Box 12 Buah 150.000 1.800.000 18 100.000 Ben Siller 7.500.00 10 Continus 1 Buah 7.500.000 48 156.250 Analisis Ekonomi Bawang Goreng CV. Duta Agro 0 Regulator Lestari 11 kecil 4 Buah 250.000 1.000.000 12 83.333,3 Secara ekonomi, usaha pengolahan bawang goreng Regulator CV. Duta Agro Lestari ini menguntungkan. Hal ini dapat 12 besar 4 Buah 80.000 320.000 12 26.666,6 dilihat dari data yang diperoleh, dimana selama 3 bulan 13 Tabung kecil 8 Buah 300.000 2.400.000 48 50.000 Tabung besar 1.000.00 14 2 Buah 2.000.000 48 41.666,6 (November 2014 sampai Januari 2015) perusahaan tersebut 0 dapat menerima keuntungan sebesar Rp. 28.860.605 atau 15 Cutter 12 Buah 3.000 36.000 3 12.000 setara dengan Rp. 9.620.201,67 per bulannya. 16 Plastik Roll 24 Roll 50.000 1.200.000 3 400.000 Baskom kecil 17 4 Buah 20.000 80.000 36 2.222,2

Baskom 18 besar 12 Buah 90.000 1.080.000 36 30.000 Sendok 19 stenlis 2 Buah 25.000 50.000 60 833,3 20 Ember besar 8 Buah 150.000 1.200.000 12 100.000 Tirisan 21 plastik 10 Buah 15.000 150.000 6 25.000 Pemotong 22 label 1 Buah 250.000 250.000 60 4.166,6 Baskom 23 2 Buah 50.00 100.000 48 2.083,3 stenlis Tali rafia 24 1 Buah 15.000 15.000 3 5.000 25 Cap 1 Buah 25.000 25.000 60 416,6 26 Tinta cap 1 Buah 15.000 15.000 3 5.000 Kertas kopi 50 116.666, 27 Buah 700 350.000 3 0 6 Press mika 3.500.00 116.666, 28 2 Buah 7.000.000 60 0 6 29 Siller 1 Buah 250.000 250.000 12 20.833,3 Gedung 200.000. 980.392, 101.9 30 1 Buah 200.000.000 204 000 16 60.84

3.061.41 101.9 Subtotal Investasi Tetap 244.561.000 9,5 60,84

Modal Kerja 1 Modal Kerja 211.557.976

Subtotal Modal Kerja 211.557.976

TOTAL 3.061.41 101.9 456.118.976 9,5 60,78

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui bahwa nilai investasi yang digunakan dalam usaha ini adalah sebesar Rp. 244.561.000 dengan nilai penyusutan Rp. 3. 061.419,5, biaya administrasi dan pemasaran sebesar Rp. 2.000.000, pajak bumi dan bangunan dan pajak usaha sebesar Rp. 300.000 sehingga secara keseluruhan biaya tetap yang diperlukan sebesar Rp. 5.361.419. Sedangkan biaya tidak tetap, yang terbagi atas pembelian bahan baku utama dan bahan baku penolong dan pembayaran gaji, adalah sebesar Rp. 211.557.976. Total biaya operasional selama 3 bulan adalah biaya tetap ditambah biaya variabel yang berjumlah Rp. 216.919.395 (lihat pada Tabel 4).

Tabel 4. Biaya Operasional CV. Duta Agro Lestari Harga Jumlah Jenis per No. Jumlah Unit Biaya Kebutuhan Unit (Rp) (Rp) A Biaya Tetap (Fixed Cost) 1 Pemasaran 3 Bulan 333.333 1.000.000 2 Administrasi 3 Bulan 333.333 1.000.000 3 Penyusutan 3.061.419 Pajak Bumi 4 3 Bulan 100.000 Bangunan 5 Pajak Usaha 3 Bulan 200.000

Total Biaya Tetap / 3 Bulan 5.361.419

Keterangan: Pajak Bumi Bangunan Rp.400.000/tahun, dan Pajak Usaha Rp. 4.000.000/5 tahun.

BIAYA TIDAK TETAP / 3 BULAN Harga Jual = 170.000 B Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) HARGA JUMLAH JENIS PER Pendapatan = Harga Jual  Jumlah NO. JUMLAH UNIT BIAYA KEBUTUHAN UNIT (RP) Produk = 170.000  1444 (RP) 1 Bawang Merah 3.450 Kg 25.000 86.250.000 = 245.480.000 2 Minyak Sayur 3.600 Liter 12.000 4.320. 000 3 Garam 3 Dos 55.000 165. 000 Keuntungan = Pendapatan – Total Biaya Operasional 4 Gas Kecil 25 Tabung 103.500 3.387,5 5 Gas Besar 4 Tabung 575.000 2.300. 000 = 245.480.000 – 216.919.395 6 Label = 28.560.605 Mika 100 gram 12.393 Lembar 200 2.478.600 Mika 200 gram 7.312 Lembar 400 2.924. 000 Mika 400 gram 1.159 Lembar 500 579.500 BEP = Toples 500 273 Buah 800 218. 000 gram Toples 250 738 Buah 400 295.200 gram Toples 150 380 Buah 330 125.400 gram = 1.274 Kg 7 Kemasan Aluminium 1773 Lembar 800 1.418.400 Foil 200 gram Selama 3 bulan, yaitu November Aluminium 2892 Lembar 700 2.024.400 2014 sampai Januari 2015, CV. Duta Foil 100 gram Mika 400 gram 1159 Lembar 700 811.300 Agro Lestari menghasilkan produk Mika 200 gram 4955 Lembar 600 2.973.000 bawang goreng sebanyak 1444 Kg Mika 100gram 9501 Lembar 500 4.750.500 dengan harga jual sebesar Rp.170.000 Kotak Dos 200 584 Lembar 3.500 2.044.000 gram per Kg. Dengan demikian, perusahaan Toples 500 273 Buah 5.500 1.501.500 dapat menerima keuntungan sebesar Rp. gram 28.560.605. Perusahaan CV. Duta Agro Toples 250 738 Buah 4.500 3.321.000 gram Lestari berusaha pada titik impas (BEP) Toples 150 380 Buah 4.350 1.615.000 dengan produksi sebesar 1.274 Kg. gram 6.720. 8 Untuk Dalam 7 Orang 47.090.000 000 KESIMPULAN DAN SARAN 9 Untuk Luar 21 Orang 327.856 6.884.976 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Total Biaya Tidak Tetap / 3 Bulan 211.557.976 yang diperoleh dapat disimpulkan Total Biaya Operasional / 3 Bulan = Rp. 5.361.419 + Rp. bahwa CV. Duta Agro Lestari 216.919.395 211.557.976 merupakan industri pengolahan bawang Sumber: Data Primer, diolah goreng yang termasuk dalam kategori Keterangan: 7 orang tenaga kerja tetap industri sedang dengan memiliki 28 digaji kisaran Rp. 1.500.000 – Rp. orang tenaga kerja yang terbagi atas 7 2.000.000/bulan orang tenaga kerja tetap dan 21 orang Perhitungan Biaya tenaga kerja lepas. Bahan baku utama yang digunakan oleh CV. Duta Agro Jumlah Produk = 1444 Kg Lestari adalah bawang merah jenis sumenep yang didapatkan dari petani HPP = yang dibina langsung oleh perusahaan. Pada perusahaan CV. Duta Agro Lestari

proses produksi dilakukan di setiap

harinya dengan memerlukan waktu selama 3 hari untuk setiap periode kegiatan. Produk bawang goreng yang dihasilkan dikemas dalam berbagai model dan ukuran kemasan. Jangkauan pemasaran produk dari CV. Duta Agro Lestari cukup luas, yaitu di Kota Palu, kemudian di kawasan Pulau Sulawesi Kecamatan Tompaso). Seminar serta Pulau Jawa, bahkan di Singapura, Usulan Penelitian Fakultas Malaysia, Korea, dan Jepang. Untuk Pertanian. UNSRAT Manado. pendistribusian produknya, CV. Duta Agro Lestari melalui dua model saluran Lesar Febry, 2003. Profil Industri pemasaran. Pengolahan Halua Kenari UD. Dari usaha pengolahan bawang Murni Di Kelurahan Airmadidi goreng yang dijalankan selama satu Atas. Skripsi Fakultas bulan, CV. Duta Agro Lestari menerima Pertanian. UNSRAT Manado keuntungan sebesar Rp. 9.520.201,67 dimana Break Even Point (BEP) usaha Massie Teddy, 2007. Kajian Tenaga tersebut dicapai dengan produksi Kerja Petani dan Sektor Jasa sebesar1.274 Kg. Transportasi di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken Saran Kota Manado. Seminar Usulan Perusahaan CV. Duta Agro Penelitian Fakultas Pertanian. Lestari merupakan industri pengolah UNSRAT Manado bawang goreng yang cukup sukses dan patut dikembangkan. Sistem struktural Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi organisasi yang ada dalam perusahaan Pertanian. LP3S. Jakarta perlu diperbaiki agar dapat bekerja dengan lebih profesional lagi dan Mulyadi, 1993.Akuntansi Biaya.Bagian memudahkan pengaturan yang Penerbit STIE YPKN. dilakukan dalam mengoperasikan Yogyakarta kegiatan perusahaan. Adanya peningkatan kinerja perusahaan juga Pass, C. B. Lowess, 1997. Kamus diperlukan untuk menjaga dan Lengkap Ekonomi. Edisi 2. meningkatkan kemampuan perusahaan Penerbit Erlangga, Jakarta. dalam menghadapi dunia persaingan yang terjadi. Samuelson, P dan Nordhaus, 1993.Mikro Ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Erlangga. Jakarta

Anonimous, 2012. Standard Operating Soekartawi, 2001. Pengantar Procedure (SOP) Budidaya Agroindustri. PT. Raya Bawang Merah Palu.Dinas Grafindo Persada. Jakarta Pertanian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Palu Sukirno,S. 2002. Pengantar Teori

Bambang, S dan G, Kartasapoetra, Mikro Ekonomi. PT.Raja 1992.Kalkulasi Dan Grafindo Persada Jakarta. Pengendalian Biaya Produksi. Rineka Cipta. Jakarta Wibowo Singgih, 1987. Budidaya Bawang (Bawang Merah, Fitriani, 2012.Laporan Praktek Kerja Bawang Putih, Bawang Industri (CV. Duta Agro Bombay). Penebar Swadaya. Lestari Palu). Palu Jakarta.

Kairupan Rievke, 2011. Analisis biaya Dan Pendapatan Usaha Tani Cabai Keriting Dengan Sistem Mulsa Plastik Hitam Perak (Studi Kasus Di Desa Touure