BOTANI DAN BIOAKTIVITAS PULAI ()

Marina Silalahi Prodi Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Corresponding author: [email protected]

Abstract

Pulai or Alstonia scholaris (AS) is a belonging , which is used as medicine. The aim of thearticleto manifest the use and bioactivity of the AS. The writing of the article is based literature study of various articles or research that has been there before to explain AS bioactivity. The genera Alstonia was described by Robert Brown in 1810 and was used as a tribute to and respect for Charles Alston, a Scottish Doctor and professor of at the University of Edinburgh. The AS is a medium to large-sized tree with , has fragrant so that it is associated with magic causing it to be called a devil tree. Ethnobotany AS is used to treat digestive tract disorders, malaria, asthma, malaria, fever, dysentery, diarrhea, epilepsy, skin diseases, and snake bites. The use of the AS as a drug is related to the content of secondary metabolites, especially from compounds of the alkaloid group. The AS bioactivity as an anti-diabetes mellitus, anti-cancer, anti-inflammatory, anti-microbial and antioxidant drug. The AS bioactivity as an anti-cancer can be used as an alternative medicine in healing cancer, but further research is needed to develop it as a standardized herbal medicine.

Keywords: Alstonia scholaris, anti-cancer, diabetes mellitus.

PENDAHULUAN sepanjang tahun,tumbuhan asli Asia Pulai atau Alstonia scholaris (AS) Selatan dan Tenggara (Wang et al., 2016). merupakan salah satu tumbuhan yang Di Jakarta, AS digunakan sebagai salah mudah ditemukan di Indonesia sebagai satu jenis tanaman peneduh ditepi jalan pohon peneduh (Silalahi, 2015) dan bahan raya maupun di berbagai lapangan terbuka obat.Alstonia merupakan nama yang hijau. Silalahi (2015) melaporkan di diberikan sebagai penghargaan kepada pekarangan Universitas Kristen Indonesia Charles Alston, seorang Dokter (UKI) ditemukan AS dengan diameter Skotlandiadan Professor Botani di hingga >50 cm dan merupakan salah satu Universitas Edinburgh (Sidiyasa, 1998), jenis pohon peneduh yang diduga ditanam sedangkan scholaris berasal dari sejak puluhan tahun lalu. pemanfaatannya sebagai bahan dasar Penamaan AS sebagai pohon hantu papan tulis sekolah di Asia Tenggara (devil tree) diduga berhubungan dengan (Baliga et al., 2012). Alstonia scholaris dengan “hantu” atau hal-hal yang bersifat disebut juga sebagai blackboard tree mistis/gaib. Berdasarkan pengamatan yang (pohon papan tulis), devil tree (pohon telah dilakukan sejak tahun 2014 di hantu) atau milkwood pine (pohon yang pekarangan UKI, AS memiliki bunga menghasilkan getah seperti susu) dengan aroma khas yang berhubungan merupakan tumbuhan tropis yang hijau dengan ritual. Bunga muncul hampir

136

Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 2, Juli 2019 menutupi semua permukaan tanaman, menyatakan bahwa pemanfaatan daun dan sehingga ketika bunga mekar permukaan tunas muda Sauropus androgynus sebagai tanaman kelihatan bewarna putih atau antiobesitas atau obat pelangsing di krem (Silalahi, 2015). Selain itu, AS Taiwan mengakibatkan gangguan paru- berupa pohon yang tinggi dengan kanopi paru yang mengakibatkan kematian. Bello yang rimbun, sehingga diduga menjadi et al.,(2016) melaporkan bahwa pemberian tempat bermukimnya para arwah nenek ekstrak metanol AS pada tikus dengan moyang. konsentrasi >500mg/kg dapat Walaupun AS dinyatakan sebagai mengakibatkan degenerasi (lesi) dan devil tree, tetapi tanaman ini telah lama nekrosis lobus tengah (centrilobular) hati. dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Hal tersebut menunjukkan perlu Secara etnobotani AS digunakan untuk pengetahuan yang cukup dalam mengatasi gangguan saluran pencernaan memanfaatkan tumbuhan obat sebagai obat (Silalahi, 2014; Wiart, 2002), malaria (Dey tradisional. Sifat toksik dari tumbuhan et al., 2011; Baliga, 2010), asma, malaria, berhubungan dengan kandungan metabolit demam, disentri, diare, epilepsi, penyakit sekundernya. Sebagai contoh gangguan kulit, dan gigitan ular (Dey et al., 2011). saluran pernapasan akibat konsumsi SA Pemanfaatan AS sebagai obat berhubungan berhubungan dengan senyawa papaverine dengan kandungan metabolit sekundernya yaitu senyawa senyawa dari kelompok terutama senyawa dari kelompok alkaloid alkaloid (Bunawan et al., 2011). (Deyet al., 2011). Alkaloid merupakan Papacerine merupakan senyawa yang senyawa yang bersifat basa (alkalin) yang terdenaturasi oleh panas melalui proses disintesis dari jalur yang mengandung satu pemasakan (Lai et al., 1996), oleh karena lebih atom nitrogen yang seringkali itu cara pengolahan dalam komsumsi terdapat dalam cincin heterosiklik taanaman obat sangat perlu dipahami. (Zieggler & Facchini, 2008) dan biasanya Berbagai metobolit sekunder telah memiliki rasa yang sangat pahit. Pada berhasil diidentifikasi dari AS seperti tumbuhan alkaloid memiliki peran untuk echitamine, alstonine, pleiocarpamine, O- membantu pertahanan terhadap serangan methylmacralstonine, macralstonine, herbivora. lupeol dilaporkan memiliki efek Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat antineoplastic (Baliga, 2010), scholarisine tradisional, dalam bebebrapa kasus dapat I dan scholarisine II(Cai et al., 2010). berakibat toksik. Lai et al. (1996) Walaupun telah banyak penelitian tentang

137

Marina Silalahi: Botani dan Bioaktivitas Pulai (Alstonia scholaris) pemanfaatan maupun senyawa biaoktif pertumbuhan monopodial dan pohon dari AS, tetapi pembahasan yang dewasa biasanya simpodial. Salah satu komprehensif mengenai botani, hubungan spesies dari genus Asltonia yang mudah manfaat dan bioaktivitasnya masih ditemukan di Indonesia adalah Alstonia terbatas. Informasi tersebut akan scholaris (Gambar 1). Alstonia scholaris bermanfaat dalam pemanfaatan maupun (L.) R. Br. sinonim dengan Tabernaemon- prosfek pengembangan AS sebagai obat tanaalternifolia Burm. dan Echites tradisional maupun sebagai obat modern scholaris L. Sinonim merupakan tumbuhan serta menghindari efek toksisitasnya. yang sama tetapi memiliki nama ilmiah yang berbeda. METODE Deskripsi Alstonia scholarisadalah Artikel ini ditulis berdasarkan kajian pohon dengan ukuran sedang hingga besar terhadap berbagai artikel dan buku ilmiah. dengan ukuran tinggi 10-50(-60) m dan Hasil kajian disintesiskan sehingga diameter batang 20-80(-130) cm (Sisiyasa, diperoleh informasi yang komprehensif 1998; Wang et al., 2016). Kulit batang mengenai pemanfaatan dan biokativitas halus bersisik atau pecah-pecah dangkal Alstonia scholaris. dan terkelupas dalam persegi panjang, coklat kekuningan atau coklat muda PEMBAHASAN dengan lateks putih. Cabang halus atau 1. BOTANI Alstonia scholaris agak kasar, bersisik, dengan lentisel tipis Alstonia merupakan marga atau padat. Daun berkarang atau whorls terbesaryang anggotanya terdiri dari perdu dengan jumlah daun 4-8 (-9). Tangkai daun dan pohon serta memiliki wilayah gundul dengan ukuran 5-20(-25) x 1-2 (-3) penyebaran terluas untuk tumbuhan yang mm. Helaian daun mengkilap dan hijau termasuk ke dalam anak puak Alstoniinae tua, pucat atau hijau di bawahnya, puak Plumerieae suku Apocynaceae. suboriaceous saat dikeringkan, berbentuk Spesies dalam genus Alstonia sebagian elips sempit untuk dilepas, dengan ukuran besar berhabitus pohon dengan ketinggian (5-) 6-17(-22) x (1,5-) 2,5-7,5 (-8,5) cm. mencapai 60 m dengan diameter lebih dari Ujung daun tumpul atau bulat atau sering 200 cm. Tajuk pohon muda Alstonia retuse (Sidiyasa, 1998; Khyade et al., memiliki bentuk pagoda dan memiliki 2014).

138

Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 2, Juli 2019

Gambar 1. Ilustrasi Alstonia scholaris. a. daun, b. kuncup bunga, c. corolla yang berbentuk tabung dibelah dengan 3 antera, d. lobus dari korolla. e. antera dengan pandangan depan, f. Antera dengan pandangan samping, g. pistil dengan ovari, h. kepala pistil; i. Biji Sumber: Sidiyasa, 1998

Bunga merupakan bunga majemuk Panjang filamen 0,5-0,7 mm, filiform. dengan aroma yang harum. Panjang Kepala sari bulat telur, 0,9-1,2 x 0,4-0,5 perbungaan 4-13 (-17) cm, berbunga mm, tumpul puncak. Putik 6-9,5 banyak, sebagian besar terbentuk dari dua mmpanjang; ovarium superior, ovoid atau tandan bunga padat. Braktea atau ovoid meluas, 0,9-1,5 x 0,7-1 mm. Buah brakteolata berbentuk ovate atau ovate berupa sepasang folikel, panjang 20-40 (- sempit, trilobed atau lobus tidak teratur di 63) cm x 2 (-2,5) mm, glabrous. Biji puncak dengan panjang 1-3 mm. berwarna coklat tua, lonjong, 4,5-5,5 (-7) x hijau pucat, menghubungkan di dasar 1,2-1,6 (-2) mm (Sidiyasa 1998; Naik, untuk 0,3-0,7 (-l) mm, bulat telur, 1,5-2,4 x 1998). Polen AS mengandung 14,3% 0,8-1,9 mm. Corolla putih, kuning atau karbohidrat; 9,2% lipid; dan 4,3%protein krem, 7-12 x 0.8-1,5 mm pada tunas (Hussain et al., 2014). dewasa dan membentuk kepala ovoid 0,22- 2. MANFAAT DAN BIOAKTIVITAS 0,35 dari panjang tunas,2,5-3,5 x 1,7-2,4 Alstonia scholaris mm (Sidiyasa, 1998; Khyade et al., 2014). Alstonia scholaris merupakan salah Benang sari dengan puncak 0-0,8 satu tumbuhan yang banyak digunakan mm di bawah mulut tabung corolla. dalam pengobatan tradisional terutama di

139

Marina Silalahi: Botani dan Bioaktivitas Pulai (Alstonia scholaris)

India dan Asia Tenggara termasuk dibandingkan dengan tipe I (Munim & Indonesia. Berbagai naskah pengobatan Hanani, 2011). DM tipe I merupakan tradisional India seperti Ayurveda, Unani, penyakit DM yang tergantung pada Homoeopati, dan Sidhha menuliskan pasokan insulin karena adanya kerusakan bahwa AS digunakan untuk mengatasi sel-β pankreas . asma, malaria, demam, disentri, diare, Streptozotocin (STZ) merupakan epilepsi, penyakit kulit, dan gigitan ular senyawa umum yang digunakan dalam (Dey et al., 2011). Secara etnobotani AS percobaan laboratorium untuk digunakan untuk mengatasi gangguan menginduksi DM tipe-I, yang saluran pencernaan (Silalahi, 2014; Wiart, menyebabkan sitotoksisitas selektif pada 2002), malaria (Dey et al., 2011; Baliga islet sel-β pankreas yang dimediasi melalui 2010), asma, malaria, demam, disentri, pelepasan nitrat oksida (Arulmozhi et al., diare, epilepsi, penyakit kulit, dan gigitan 2010). Streptozotocin mengakibatkan ular (Dey et al., 2011). Pemanfaatan AS penurunan konsentrasi piridin dalam sebagai obat berhubungan dengan nukleotida pada islet pankreas dan kandungan metabolit sekundernya selanjutnya mengakibatkan nekrosis pada terutama dari senyawa kelompok alkaloid sel-β. Untuk melihat aktivitas senyawa (Dey et al., 2011). Walaupun secara antidiabetik yang dimiliki tumbuhan tradisional AS digunakan untuk mengatasi biasanya dilakukan dengan berbagai jenis penyakit, namun laporan membandingkan senyawa standart bioaktivitas berfungsi sebagai obat anti antidiabetik seperti glibenclamide diabetes mellitus, antikanker, (senyawa sebagai obat standar antidiabetik antiinflamantori, antimikroba, dan untuk DM) (Arulmozhi et al., 2010). antioksidan. Produksi glukosa yang berlebihan 2.1.Anti Diabetes Mellitus berhubungan dengan proses glikogenolisis Diabetes mellitus (DM) merupakan dan glukoneogenesis yang merupakan penyakit yang disebabkan gangguan dasar terjadinya hiperglikemia pada DM. metabolisme sehingga kadar gula darah Pada penderita DM biasanya diikuti melebihi kadar normal atau disebut dengan dengan penurunan berat badan karena hiperglikemia. Penyakit DM terjadinya penguraian protein dan lemak dikelompokkan menjadi diabetes mellitus pada otot (Shirwaikar et al., 2008). DM tipe I dan tipe II. Pada umumnya Konversi glukosa menjadi glikogen di penderita DM tipe II lebih banyak dalam sel hati berhubungan dengan

140

Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 2, Juli 2019 konsentrasi glukosa ekstraseluler dan sikloartanol, lupeol, lupeol asetat, dan kemampuan insulin. Regulasi metabolisme betulin. Betulin dan lupeol asetat glikogen secara in vivo terjadi melalui dilaporkan menunjukkan aktivitas sintesis atau pembentukan enzim glikogen hipoglikemik. Aktivitas hipoglikemik dan fosforilase glikogen. Reduksi diperoleh campuran sikloeukalenol dan penyimpanan glikogen dalam tikus lupeol pada dosis 25 mg/kg BB yang diabetic ditandai dengan reduksi glikogen diberikan secara oral ke tikus sinthase dan peningkatan aktivitas normoglikemik (Ragasa et al., 2013). fosforilase glikogen (Arulmozhi et al., 2.2. Antikanker 2010). Kanker merupakan penyakit yang Ekstrak etanol daun AS memiliki disebabkan oleh pertumbuhan sel yang aktivitas sebagai antidiabetes pada tikus tidak terkendali sehingga dapat yang diinduksi dengan Streptozotocin mengganggu proses metabolisme di dalam (Arulmozhi et al., 2010). Tikus diabetes tubuh. Oleh karena itu, senyawa yang yang diinduksi dengan Streptozotocin memiliki aktivitas sebagai antikanker diberi secara oral dengan (2% w/v Tween merupakan senyawa yang menghambat 80), glibenclamide (0.25 mg/kg) dan ektrak permbelahan sel atau yang menyebabkan etanol daun AS (100, 200 and 400 mg/kg), kematian sel. Apostosis merupakan salah menunjukkan hasil yang berbeda yaitu satu proses yang mengakibatkan kematian ekstrak daun AS dan glibenclamide secara sel sehingga sering digunakan sebagai signifikan (p < 0.001) menurunkan kadar indikator untuk penyembuhan penyakit glukosa darah, glycosylated hemoglobin kanker. Kanker paru-paru sel tidak kecil dan lipid peroksida, namun meningkatkan (non-small-cell lung cancer) merupakan berat badan, liver dan glikogen otot salah satu penyebab utama kematian yaitu (Arulmozhi et al., 2010). Efek antidiabetik sekitar 75%-80% (Wang et al., 2017). yang diberi ekstrak AS dipertahankan Pemanfaatan alkaloid telah lama mulai minggu 1. histopathologi pankreas dilaporkan memiliki aktivitas sebagai menunjukkan bahwa sel pankreas rusak antikanker di antaranya katarantin dan dengan Streptozotocin namun tidak vinkristin yang diisolasi dari demikian pada tikus yang diberi ekstrak Cataharanthus roseus (Joy et al., 1998). AS (Arulmozhi et al., 2010). Alkaloid, triterpene atau kombinasinya Ekstrak diklorometana daun AS menginduksi apostosis melalui penahanan mengandung campuran sikloeukalenol, siklus sel (cell-cycle arrest) setelah 36 jam

141

Marina Silalahi: Botani dan Bioaktivitas Pulai (Alstonia scholaris) diberi dengan alkaloid, triterpene atau A549 dan Lewis tumor-bearing C57BL/6 kombinasinya (1, 2, dan 3 mg material tikus digunakan untuk mengevauasi dasar/ mL). Pada kelompok kontrol, aktivitas tersebut. Alkaloid atau triterpen sebagian besar populasi sel ditemukan menujukkan antivitas anti-proliferatif dalam fase G0/G1 (65,16%), dengan tinggi di dalam sel A549, dengan nilai sedikit presentasi sel yang dalam dalam IC50 14,4 μg/mL dan 9,3 μg/mL, secara fase G2/M (8,43) (Feng et al., 2013). berurutan. Kombinasi alkaloid and Alstonia scholaris memiliki aktivitas triterpen secara signifikan menghambat sebagai kemopreventif dan antioksidan pertubuhan tumor tumor-bearing C57BL/6 yang merupakan tahapan karsinogenesia tikus, dibandingkan dengan alkaloid atau kulit (skin carcinogenesis) (Jahan et al., triterpen tunggal (7.5, 15, 30 g bahan 2009). Dalam penelitian laboratorium segar/kg). Indeks organ imun termasuk karsinogen kanker kulit (skin karsinogen) indeks limpa dan indeks timus meningkat diinduksi dengan 7,12-dimethyabenza dengan kombinasi alkaloid dan triterpen, anthrecene (100 µg/100 µl aseton), dan kadar sebalikya IL-6 dan TNF-α yang dua minggu kemudian dirangsang dengan diatur secara signifikan. Annexin-V/PI pengulangan pemberian kroton oil (1% dengan pewarnaan ganda dan flow dalam acetone/thrice setiap minggu) cytometry menunjukkan bahwa kombinasi hingga (16 minggu) pada tikus albino. alkaloid dan triterpen (1, 2 dan 3 mg bahan Tumor incidence, tumor yield, tumor baku/kg) dapat menginduksi apoptosis dan burden dan jumlah kumulatif papilloma menyebabkan penangkapan siklus sel S ditemukan lebih tinggi dalam kontrol pada sel A549. Analisis Western blot juga (tanpa ekatrak AS) dibandingkan dengan menunjukkan bahwa kombinasi alkaloid pada hewan yang diberi AS). Pemberian dan triterpen (2 mg bahan baku/kg) secara ekstrak AS secara signifikan mereduksi signifikan menurunkan ekspresi Bcl-2 dan glutathione, superoksida dismutase dan tingkat pro-casp8, sedangkan itu sangat katalase tetapi menurunkan lipid meningkatkan tingkat clef caspase-8 yang peroksidasi dibandingkan dengan kontrol mengarah ke apoptosis pada sel A549 (Jahan et al., 2009). (Feng et al., 2013). Alkaloid dan triterpen dari daun AS Ekstrak daun AS mengandung memiliki aktivitas apoptosis dan delapan triterpenoid dan lima senyawa immunomodulatori (Fenget al., 2013). sterol yaitu: asam ursolat, asam oleanolat, Human lung adenocarcinoma cell line asam betulinat, betulin, 2β,3β,28-lup-

142

Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 2, Juli 2019

20(29)-ene-triol, lupeol, β-amyrin, α- Escherichia coli, Pseudomonas amyrin, poriferasterol, epicampesterol, β- aeruginosa(Ganjewala & Gupta, 2013; sitosterol, 6β-hydroxy-4-stigmasten-3-one, Madan et al., 2011), Bacillus subtilis dan ergosta-7,22-diene-3β,5α,6β-triol. (Anjewala & Gupta 2013), B. cereus Asam ursolat, asam betulinat, betulin, dan (Wang et al., 2016), Aspergillus niger, 2β,3β,28-lup-20(29)-ene-triol menujukkan Candida albicans, dan Fusarium aktivitas anti proliferasi berturut-turut oxysporum (Madan et al., 2011). melawan NSCLC, dengan IC50 of 39,8; Ekstrak kasar AS menunjukkan anti 40,1; 240,5; dan 172,6 μM (Wang et al., tuberkulosis secara in vitro (89% 2017). menghambat M. tuberculosis H37Rv pada 2.3. Anti Mikroba konsentrasi 50 μgmL-1) dengan Berbagai penyakit pada manusia menggunakan uji microplate alamar blue maupun hewan berhubungan dengan (Macabeo et al., 2008). Hal yang hampir infeksi mikroba seperti diare dan sama dilaporkan oleh Antony et al.,(2012) tuberkulosis (Mycobacterium dengan menggunakan metode luciferase tuberculosis). Aplikasi senyawa anti reporter phage (LRP) bahwa ekstrak mikroba merupakan salah satu langkah butanol kulit batang AS menghambat untuk penyembuhan penyakit tersebut. pertumbuhan M. tuberculosis. Ekstrak Senyawa antibiotik telah lama digunakan butanol bunga dan kulit batang AS pada untuk menghambat atau membunuh konsentrasi 100 dan 500 μg/ml secara bakteri, namun kenyataan menunjukkan berturut turut menunjukkan aktivitas bahwa terjadi peningkatan resistensi sebagai bakterisidal moderate melawan terhadap antibiotik, oleh karena itu strain M. tuberculosis yang sensitif dan eksplorasi senyawa antimikroba terus resisten terhadap obat secara berurutan dilakukan. Penemuan antibiotik atau (Antony et al., 2012). Lebih lanjut Antony senyawa terapeutik merupakan strategi et al. (2012) menyatakan bahwa yang diperlukan untuk melawan bakteri penghambatan secara sempurna fase resisten (Wang et al., 2016). Esktrak AS pertumbuhan cepat Mycobacterium setelah memiliki aktivitas untuk menghambat 6 hari inkubasi (Antonyet al., 2012). mikroorganisme seperti M. tuberculosis Madan et al. (2011) melaporkan aktivitas (Antony et al., 2012), Staphylococcus ekstrak kulit batang AS dengan aureus (Ganjewala and Gupta 2013; menggunakan pelarut diklorometan-ether- Madan et al., 2011; Wang et al., 2016), metanol (1:1:1) terhadap bakteri Gram

143

Marina Silalahi: Botani dan Bioaktivitas Pulai (Alstonia scholaris) positif (Staphylococcus aureus, aktivitas menangkal radikal bebas disebut Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia dengan antioksidan. Radiasi dapat coli) dan fungi (Aspergillus niger, Candida menginduksi stress oksidatif melalui albicans, dan Fusarium oxysporum) reactive oxygen species yang (Madan et al., 2011). mengakibatkan ketidakseimbangan Aktivitas AS sebagai anti mikroba aktivitas prooksidan dan aktioksidan yang berhubungan dengan kandungan akhirnya mengakibatkan kematian sel alkaloidnya (Khyade et al., 2014; Shah et (Srinivasan et al., 2006). Pemanfaatan AS al., 2010). Khyade et al. (2014) sebagai antioksida telah banyak dilaporkan menyatakan ditemukan lebih dari 70 jenis terutama bagian daun, kulit batang dan alkaloid pada akar, kulit batang, daun, lateksnya (Arulmozhi et al. 2012; Dhruti et buah dan bunga dan alkaloid paling al. 2016; Ganjewala & Gupta 2013). banyak ditemukan di bagian daun (Khyade Aktivitas AS sebagai antioksidan et al., 2014). Asam oleanolat dan ursolat dipengaruh oleh pelarut yang digunakan menunjukkan aktivitas anti bakteri tetapi dalam ekstraksidan organ tanaman yang terbatas pada bakteri Gram positif (Wang digunakan. Dhruti et al. (2016) et al., 2016). Asam ursolat menunjukkan menyatakan bahwa ekstrak air dan metanol efek sinergis dengan ampisilin dan dari kulit batang AS memiliki aktivitas tetrasiklin terhadap Bacillus cereus dan S. antioksidan lebih tinggi dibandingkan aureus (Wang et al., 2016). Alstonia dengan antioksidan standar asam gallat. schoaris mengandung senyawa alkaloid Uji pemulungan radikal bebas indol berupa evallesamine, angustilobine B menunjukkan bahwa ekstrak air kulit N4-oxide dan N4-methyl angustilobine B, batang SA lebih baik dibandingkan dengan Stubotaiwine, 6,7-seco-angustilobine B dan ektraks methanol (Dhruti et al., 2016). (+)-manilamine (Macabeo et al., 2008). Ekstrak etanol AS memiliki aktivitas Senyawa stubotaiwine memiliki sebagai antioksidan melalui pengujuan in konsentrasi hambat minimum 100 µg mL-1 vitro pada pemulungan (scavenging) terhadap M. tuberculosis (Macabeo et al., radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picryl- 2008). hydrazil (DPPH), pengambilan (chelating) 2.4. Antioksidan ion metal, pemulungan hidrogen peroksida, Radikal bebas merupakan salah satu pemulungan anion superoksida dan faktor pemicu berbagai penyakit dantiosianat besi (Arulmozhi et al., 2012; degeneratif. Senyawa yang memiliki Anjewala & Gupta 2013). Ekstrak etanol

144

Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 2, Juli 2019

AS memulung radikal bebas DPPH (63%), kering), proantosianidin (99,3 mg CE/g mengambil (chelating) ion metal (74,88%), bk) dan fenolik (49,7 mgGAE/g bk). memulung hidrogen peroksida (72,28%) Ekstrak folikel dan lateks AS kaya akan dan anion superoksida (67,66%) dan fenolik, flavonoid dan proantosianidin secara signifikan menurunkan aktivitas (Ganjewala & Gupta 2013). ferricthiocyanate (Arulmozhi et al., 2012). Aktivitas antioaksidan AS mirip dengan KESIMPULAN berbagai aktivitas antioksidan standar 1. Secara etnobotani Alstonia scholaris seperti butylatedhydroxyanisole (BHA), digunakan untuk mengatasi gangguan butylatedhydroxy toluene (BHT), asam l- saluran pencernaan, malaria, asma, askorbat dan α-tokoferol (Arulmozhi et al., malaria, demam, disentri, diare, 2012). epilepsi, penyakit kulit, dan gigitan ular. Perbedaan aktivitas antioksidan 2. Pemanfaatan Alstonia scholaris sebagai diduga berhubungan dengan kandungan obat berhubungan dengan kandungan senyawa bioaktifnya. Kulit batang, batang metabolit sekundernya terutama dan daun AS mengandung alkaloid, senyawa dari kelompok alkaloid. saponin, terpenoid, flavonoid, senyawa 3. Alstonia scholaris memiliki AS sebagai fenolik, tanin, steroid, dan glikosida. Kadar obat anti diabetes mellitus, antikanker, glikosida, alkaloid, gum dan mucilage anti inflamantori, anti mikroba, dan lebih tinggi pada kulit batang dibandingkan antioksidan. dengan batang dan daun (Dhruti et al., 2016). Ekstrak metanol dari daun AS kaya akan flavonoid (97,3 mg QE/g berat 4. DAFTAR PUSTAKA Antony M, James J, Misra CS, Sagadevan R.Br. European Journal of LDM, Veettil AKT, & Thankamani Integrative Medicine, 2: 23-32. V. 2012. Anti mycobacterial activity Baliga MS. 2010. Alstonia scholaris Linn of the extracts of Alstonia R Br in the treatment and prevention scholaris. International Journal of of cancer: past, present, and future. Current Pharmaceutical Research, Integrative Cancer Therapies, 9(3): 4(1): 39-42. 261-269. Arulmozhi S, Mazumder PM, Lohidasan S, Baliga MS. 2012. Review of the & Thakurdesai P. 2010. Antidiabetic phytochemical, pharmacological and and antihyperlipidemic activity of toxicological properties of Alstonia of Alstonia scholarisLinn. scholaris Linn. R. Br (Saptaparna). Chin. J. Integr. Med. 18. 145

Marina Silalahi: Botani dan Bioaktivitas Pulai (Alstonia scholaris)

Bello I, Bakkouri AS, Tabana YM, Al- Kerala Agricultural University. 210 Hindi B, Al-Mansoub MA, Mahmud hlm. R, & Asmawi MZ. 2016. Acute and Khyade MS, Kasote DM, & Vaikos NP. sub-acute toxicity evaluation of the 2014. Alstonia scholaris (L.) R.Br. methanolic extract of Alstonia and Wall. ex scholaris stem bark. Med. Sci., 4(4): G.Don: A comparative review on 1-14. traditional uses, phytochemistry and Bunawan H, Bunawan SN, & Noor NM. pharmacology. Ethnopharmacology, 2015. Sauropus androgynus (L.) 153: 1-18. Merr. induced bronchiolitis Lai RS, Chiang AA, Wu MT, Wang JS, obliterans: from botanical studies to Lai NS, Lu JY, & Ger LP. 1996. toxicology. Evidence-Based Outbreak of bronchiolitis obliterans Complementary and Alternative associated with consumption of Medicine. Article ID 714158: 1-7. Sauropus androgynus in Taiwan. Dey A. 2011. Alstonia scholaris R.Br. Lancet, 348: 83-85. (Apocynaceae): Phytochemistry and Macabeo APG, Krohn K, Gehle D, Read pharmacology: A concise review. RW, Brophy JJ, Franzblau SG, & Journal of Applied Pharmaceutical Aguinaldo MAM. 2008. Activity of Science, 1(6): 51-57. the extracts and indole alkaloids Feng L, Chen Y, Yuan L, Liu X, Gu JF, from Alstonia scholarisagainst Zhang MH, & Wang Y. 2013. A Mycobacterium tuberculosis H37Rv. combination of alkaloids and The Philippine Agricultural Scientist triterpenes of Alstonia scholaris , 91(3): 1-4. (Linn.) R. Br. leaves enhances Madan H, Gogia S, & Sharma S. 2011. immunomodulatory activity in Antimicrobial and spermicidal C57BL/6 mice and induces apoptosis activities of Parthenium in the A549 cell line. Molecules, 18: hysterophorus Linn. AndAlstonia 13920-13939. scholaris Linn. Indian Journal of Ganjewala D & Gupta AK. 2013. Study on Natural Products and Resources, phytochemical composition, 2(4): 458-463. antibacterial and antioxidant Munin A, Hanani E. 2011. Fitoterapi properties of different parts of Dasa. Jakarta: Dian Rakyat. 356 hlm. Alstonia scholaris Linn. Advanced Naik VN. 1998. Flora of Marathwada Vol. Pharmaceutical Bulletin, 3(2): 379- I. Amrut Prakashan, Aurangabad 384. (MS), India: 528-529. Hussain MM, Mandal J, & Bhattacharya Ragasa CY, Lim KF, Shen CC, & Raga K. 2014. Aerobiological, clinical, DD. 2013. Hypoglycemic potential and immunobiochemical studies on of triterpenes from Alstonia Alstonia scholaris pollen from scholaris. Pharmaceutical Chemistry eastern India. Environ Monit Assess, Journal, 4(1): 54-57. 186: 457-467. Shah AJ, Gowani SA, Zuberi AJ, Ghayur Jahan S, Chaudhary R, & Goyal PK. 2009. MN, & Gilani AH. 2010. Anticancer activity of an indian Antidiarrhoeal and spasmolytic medicinal plant, alstonia scholaris, activities of the methanolic crude on skin carcinogenesis in mice. extract of Alstonia scholaris L. are Integrative Cancer Therapies, 8(3): mediated through Calcium channel 273-279. blockade. Phytotherapy Research, Joy PP, Thomas J, Mathew S, & Skaria 24: 28-32. BP. 1998. Medicinal Plants. Kerala:

146

Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 2, Juli 2019

Shirwaikar A, Rajendran K, & Barik R. Laporan Penelitian. Prodi Pendidikan 2006. Effect of aqueous bark extract Biologi, FKIP. Universitas Kristen of Garuga pinnata Roxb. in Indonesia, Jakarta. Streptozotocin- nicotinamide induced Srinivasan M, Sudheer AR, Pillail KR, type II diabetes mellitus. Journal of Kumar PR, Sudhakaran PR, & Ethnopharmacology, 107:285-90. Menon VP. 2006. Influence of Sidiyasa S. 1998. , Phylogeny, ferulic acid on gamma-radiation and Wood anatomy of Alstonia induced DNA damage, lipid (Apocynaceae) Kade. Proefschrift peroxidation and antioxidant status in Ter Verkrijging Van De Graad Van primary culture of isolated rat Doctor Aan De Rijksuniversiteit Te hepatocytes. Toxicology, 228: 249- Leiden, Op Gezag Van De Rector 258. Magnificus Dr. W.A. Wagenaar, Wang CM, Chen HT, Wu ZY, Jhan YL, Hoogleraar In De Faculteit Der Shyu CL, & Chou CC. 2016. Sociale Wetenschappen, Volgens Antibacterial and synergistic activity Besluit Van Het College Van of pentacyclic triterpenoids isolated Dekanen Te Verdedigen Op from Alstonia scholaris. Molecules, Woensdag 4 Maart 1998 Te Klokke 21(139): 1-14. 15.15 Uur Bali, Indonesië Wang CM, Yeh KL, Tsai SJ, Jhan YL, & Silalahi M. 2014. The ethnomedicine of the Chou CH. 2017. Anti-proliferative medicinal plants in sub-ethnic Batak, activity of triterpenoids and sterols North Sumatra and the conservation isolated from Alstonia perspective, dissertation. Indonesia: scholarisagainst non-small-cell lung Universitas Indonesia. p. 140. carcinoma cells. Molecules, 22: 1-13. Silalahi M. 2015. Pengetahuan mahasiswa Wiart C. 2002. Medicinal Plants of South prodi Pendidikan Biologi FKIP UKI East Asia. Prentice Hall: Selangor: terhadap keanekaragaman tumbuhan 221-223. di lingkungan kampus Universitas Ziegler J, & Facchini PJ. 2008. Alkaloid Kristen Indonesia Cawang, Jakarta biosynthesis: Metabolism and Timur sebagai langkah awal untuk trafficking. Annual Revision of Plant mewujudkan Green Campus. Biology, 59: 735-769.

147