WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata Prioritas Utama

The Support of Surrounding Airports for Borobudur Temple Development as a Top Priority Tourist Destination

Eny Yuliawati1) dan Yati Nurhayati2) Pusat Litbang Transportasi Udara, Jalan Merdeka Timur No.05 Pusat 10110 email: [email protected]), [email protected])

INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK

Histori Artikel: Transportation infrastructure is a key element for the development of tourist Diterima: 8 Juni 2017 Direvisi: 11 Juli 2017 destination. The Ministry of Transportation as the institution that responsible Disetujui: 17 Juli 2017 for the national transportation activities has a role in providing transportation Dipublish: 31 Juli 2017 infrastructure that supports the ten priority tourist destinations. The strengthening of the ten priority tourist destinations is intended as an attempt Keywords: to create a "new " in . The Borobudur temple as one of the priority accessibility, surrounding airport, tourist destinations needs a transportation infrastructure in order to support the tourist destination, borobudur accessibility. One of the programs is providing convenience air transportation temple. access. This study aims to provide strategies to improve the Borobudur Temple

Kata kunci: accessibility through the optimization of surrounding airports. aksesibilitas, bandara pendukung, destinasi wisata, candi borobudur. Ketersediaan infrastruktur transportasi merupakan elemen kunci dalam pengembangan obyek tujuan wisata. Sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap kegiatan transportasi nasional Kementerian Perhubungan mempunyai andil dalam memberikan dukungan infrastruktur transportasi terhadap 10 destinasi wisata prioritas. Penetapan sepuluh destinasi pariwisata tersebut dimaksudkan sebagai upaya terobosan untuk membuat

prioritas tentu perlu menyiapkan infrastruktur transportasi yang dapat menunjang“Bali Baru” di kemudahan Indonesia. Candi akses Borobudur oleh wisatawan. sebagai salah Salah satu satu destina upayasi wisata yang dilakukan adalah dengan pembenahan infrastruktur akses melalui moda transportasi udara. Merujuk pada permasalahan tersebut penelitian ini diharapkan dapat merumuskan strategi dalam meningkatkan aksesibilitas melalui optimalisasi bandara-bandara di sekitar Candi Borobudur untuk mendukung program peningkatan kunjungan wisatawan.

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata 63 Prioritas Utama (Eny dan Yati)

PENDAHULUAN perpanjangan runway dan memberikan izin Tahun 2016 dicanangkan sebagai tahun kepada maskapai penerbangan luar negeri percepatan oleh Presiden Republik Indonesia. untuk melakukan penerbangan langsung ke Dalam sambutan pencanangan tersebut berbagai kota di Indonesia. terdapat 8 (delapan) poin untuk Sektor pariwisata menjadi andalan bagi melaksanakan program percepatan, dimana pemasukan devisa di Indonesia, berdasarkan salah satunya adalah program percepatan data yang dihimpun melalui Kementerian kemajuan 10 destinasi wisata nasional. Pariwisata, sektor pariwisata berada pada Arahan presiden mengenai sektor pariwisata urutan ke empat dalam menyumbang tertuang dalam Surat Setkab No: B- perolehan devisa negara setelah minyak dan 652/Seskab/Maritim/11/2015 tertanggal 6 gas bumi, batu bara, dan minyak kelapa sawit. November 2015. Surat Setkab tersebut salah Sementara itu jika dibandingkan dengan satunya menyebutkan bahwa Kementerian sektor pariwisata negara ASEAN lainnya, Perhubungan mempunyai andil dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara memberikan dukungan infrastruktur (wisman) ke Indonesia berada pada peringkat transportasi terhadap 10 destinasi wisata ke empat di bawah negara Thailand, , nasional, yang antara lain dengan melakukan dan Singapura.

Gambar 1. Peringkat Kunjungan Wisman di Wilayah ASEAN Sumber: BPS diolah oleh BAPPENAS, Oktober 2015.

Pada Tahun 2015 capaian jumlah berasal dari Australia, Inggris, dan wisman ke Indonesia sebesar 9,7 juta Amerika Serikat. wisman. Kunjungan tersebut naik 2,9 % Penetapan pada sepuluh destinasi dibandingkan tahun sebelumnya. pariwisata tersebut dimaksudkan sebagai Kedatangan wisman tersebut masuk melalui 19 pintu utama, dimana empat pintu masuk terbesar bagi kedatangan berusahaupaya terobosan menciptakan untuk obyek membuat wisata yang “Bali wisman tersebut adalah melalui Bandara diharapkanBaru” di Indonesia,dapat menyedot artinya wisatawan adalah Soekarno-Hatta, Bandara Ngurah Rai manca negara untuk berkunjung ke ,Batam, dan Tanjung Uban (Kepri). Indonesia selain Pulau Bali. Pada tabel 1- Sementara negara asal wisman terbesar 1 berikut merupakan gambaran dari wilayah Asia adalah Singapura, performansi dari 10 destinasi wisata yang Malaysia, dan Tiongkok, sementara di didasarkan pada jumlah wisman, luar wilayah Asia adalah wisman yang pertumbuhan kunjungan, dan perolehan devisa wisman.

64 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78

– Tabel 1. Sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas PERFORMASI NO DESTINASI JUMLAH WISMAN DEVISA PERTUMBUHAN WISMAN 2012 2013 KUNJUNGAN (USD) 1 Borobudur 193.982 227.337 17,19 27.337.000 2 Mandalika 121.482 125.307 3,15 125.307.000 3 Labuan Bajo 41.972 54.147 29,01 54.147.000 4 Bromo-Tengger-Semeru 34.466 33.387 -3,13 33.387.000 5 Kepulauan Seribu 4.627 16.384 254,10 16.384.000 6 Toba 15.464 10.680 -30,94 10.680.000 7 Wakatobi 2.179 3.315 52,13 3.315.000 8 Tanjung Lesung 8.336 1.739 -79,14 1.739.000 9 Morotai 618 500 -19,09 500.000 10 Tanjung Kelayang 975 451 -53,74 451.000

Obyek wisata Candi Borobudur Dieken and Button, 2011). Selanjutnya riset berdasarkan portofolio poduk wisata menunjukkan bahwa transportasi moda termasuk dalam kategori wisata warisan udara mempunyai peranan dalam budaya dan sejarah. Kategori portofolio meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan produk wisata sendiri terbagi menjadi tiga (Campisi et al., 2010; Forsyth, 2008; Duval, kategori yaitu kategori wisata alam (nature), 2013; Fu et al., 2010). Bagi pengembangan wisata budaya (culture), dan wisata buatan wisata di Indonesia, pernyataan ini manusai (man made). Di wilayah Asia merupakan suatu hipotesa yang perlu Tenggara, destinasi wisata dengan kategori dibuktikan melalui dukungan data yang tepat. yang serupa dengan Candi Borubudur adalah Merujuk pada permasalahan dan Angkor Wat di Cambodia dan Georgetown di fenomena tersebut maka diperlukan suatu Penang Malaysia. Adapun jumlah kunjungan penelitian yang diharapkan dapat wisman di Candi Borubudur hingga tahun memberikan sumbang saran bagi upaya 2014 telah mencapai 254.082 orang. mewujudkan obyek Candi Borobudur sebagai Peningkatan jumlah wisman di Candi destinasi pariwisata nasional dan Borobudur dari tahun ke tahun tentu perlu internasional melalui dukungan kemudahan disikapi dengan pembenahan infrastruktur aksesibilitas transportasi udara. yang dapat lebih menunjang kemudahan akses wisatawan untuk berkunjung ke obyek TINJAUAN PUSTAKA wisata tersebut. Salah satu pembenahan Secara administratif Provinsi Jawa Tengah infrastruktur aksesibilitas tersebut adalah meliputi 29 Kabupaten dan 6 kota, dan terdiri melalui kemudahan dalam menggunakan dari 568 Kecamatan yang terbagi ke dalam moda transportasi udara. 8.573 desa/kelurahan. Dengan jumlah Ketersediaan infrastruktur transportasi desa/kelurahan sebanyak itu, menjadikan merupakan elemen kunci dalam Jawa Tengah sebagai provinsi dengan jumlah pengembangan obyek tujuan wisata, desa/kelurahan terbanyak di Indonesia. sementara keterpaduan beberapa disiplin Luas wilayah Jawa Tengah adalah 3.254.412 ilmu seperti rekayasa transportasi, ekonomi, ha atau 25,4% dari luas pulau jawa dan setara maupun pemahaman tentang wilayah dengan 1,70% dari luas wilayah Indonesia. geografi juga sangat menunjang dalam pengembangan kemajuan aksesibilitas di sektor wisata (Bieger and Wittmer, 2006; Letak Jawa Tengah antara 5 40′ dan 8 30′ Lintang Selatan dan antara 108 30′ dan 111 30′ Bujur Timur (termasuk pulau Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata 65 Prioritas Utama (Eny dan Yati)

Karimunjawa). Jarak terjauh dari barat ke Perekonomian Jawa Tengah tahun 2015 yang timur adalah 263 km dan dari utara ke selatan diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto adalah 226 km (tidak termasuk pulau (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp Karimunjawa). 1.014.074,2 miliar. Ekonomi Jawa Tengah Dalam rentang waktu selama tahun 2009 tahun 2015 tumbuh 5,4 persen, meningkat 2015 nilai PDRB Provinsi Jawa Tengah dibanding tahun 2014 (5,3 persen). Dari sisi mengalami peningkatan secara positif. produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Tahun– 2009 nilai PDRB Atas Dasar Harga Lapangan Usaha Jasa Perusahaan (9,7 Berlaku (ADHB) adalah Rp 397,903 triliun, persen). Dari sisi pengeluaran pertumbuhan yang kemudian meningkat menjadi Rp tertinggi dicapai oleh Komponen 832.950 triliun pada tahun 2013, dan pada Pembentukan Modal Tetap Bruto (5,2 tahun 2014 menjadi Rp 925,66 triliun rupiah. persen).

Gambar 2. Perkembangan Prosentase Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 2015

– Definisi wisatawan mancanegara sesuai konferensi, kunjungan dengan alasan dengan rekomendasi United Nation World kesehatan, belajar, dan keagamaan. Tourism Organization (UNWTO) adalah setiap 2. Pelancong (Excursionist) orang yang mengunjungi suatu negara di luar Adalah setiap pengunjung seperti definisi tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau di atas yang tinggal kurang dari dua puluh beberapa keperluan tanpa bermaksud empat jam di tempat yang dikunjungi memperoleh penghasilan di tempat yang (termasuk cruise passenger yaitu setiap dikunjungi, dan lama kunjungan tersebut pengunjung yang tiba di suatu negara dengan tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Definisi kapal atau kereta api, dimana mereka tidak ini mencakup dua kategori tamu menginap di akomodasi yang tersedia di mancanegara, yaitu : negara tersebut). 1. Wisatawan (tourist) Jawa Tengah yang memiliki banyak sekali Adalah setiap pengunjung seperti definisi obyek wisata menjadi salah satu tujuan wisata di atas yang tinggal paling sedikit dua puluh yang strategis baik bagi wisatawan nusantara empat jam, akan tetapi tidak lebih dari dua maupun wisatawan mancanegara. Tercatat belas (12) bulan di tempat yang dikunjungi 245 obyek wisata yang bisa ditawarkan dengan maksud kunjungan antara lain : kepada wisatawan yang terdiri atas 97 obyek a. berlibur, rekreasi, dan olahraga; wisata alam, 86 buatan, dan 62 lokasi b. bisnis, mengunjungi teman dan pelancongan budaya. (Dinas Pariwisata keluarga, misi, menghadiri pertemuan, Jateng, 2005).

66 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78

– Untuk menunjang kegiatan perekonomian mengukur sejumlah faktor dan kebijakan dan investasi, Provinsi Jawa Tengah memiliki yang memungkinkan perkembangan sarana penunjang diantaranya adalah sistem berkelanjutan dari sektor travel & wisata, transportasi darat, laut, dan udara. Untuk Indonesia melompat dari peringkat 70 di transportasi udara tersedia Bandara Ahmad tahun 2013 menjadi peringkat 50 di tahun Yani di Kota , Adi Sumarmo di Kota 2015. Kemajuan ini disebabkan oleh Surakarta, dan Adi Sutjipto di , pertumbuhan jumlah kedatangan turis asing yang merupakan pintu gerbang udara sebagai ke Indonesia, prioritas nasional untuk sarana meningkatkan jumlah kunjungan industri pariwisata, dan investasi wisatawan di Jawa Tengah. Ketiga bandara infrastruktur (contohnya adalah jaringan tersebut melayani penerbangan domestik telepon selular kini mencapai sebagain besar dan internasional. Penerbangan domestik wilayah di Indonesia, dan transportasi udara komersial antara lain melayani penerbangan yang telah meluas). Saat ini, sektor ke Jakarta/Soekarno-Hatta, Jakarta/Halim pariwisata Indonesia berkontribusi sebesar Perdana Kusuma, , Balikpapan, 4% dari total perekonomian. Pada tahun Banjarmasin, , Batam, Denpasar, 2019, Pemerintah Indonesia ingin Ketapang, Karimunjawa, Pangkalan Bun, meningkatkan angka ini dua kali lipat menjadi Bandar , dan Sampit. Sedangkan 8% dari PDB, yang mengimplikasikan bahwa penerbangan internasional komersial dalam waktu 4 tahun mendatang, jumlah melayani penerbangan ke Singapura dan pengunjung perlu ditingkatkan dua kali lipat Kuala Lumpur. menjadi kira-kira 20 juta. Dalam rangka Untuk transportasi laut di provinsi ini mencapai target ini, pemerintah akan tersedia Pelabuhan Pekalongan di Kota berfokus pada perbaikan infrastruktur Pekalongan dan Pelabuhan Tanjung Emas di Indonesia (termasuk infrastruktur teknologi Kabupaten Semarang, yang melayani informasi dan komunikasi), akses, kesehatan pelayaran nasional dan internasional. Selain dan kebersihan, dan juga dengan itu di provinsi ini juga tersedia kawasan meningkatkan kampanye promosi online industri yang dapat meningkatkan (marketing) di luar negeri. Pemerintah juga perekonomian, seperti Kawasan Industri telah merevisi kebijakan akses visa gratis di Terboyo, Kawasan Industri Tugu tahun 2015. Dalam pembangunan sektor Wijayakusuma, dan Tanjung Emas Export pariwisata, Kementerian Perencanaan dan Processing Zone yang berada di Kota Pembangunan Nasional telah membuat Semarang. perencanaan pembangunan secara terintregasi dalam program-program Rancangan Pembangunan Sektor prioritas yang dibagi ke dalam 6 kategori Pariwisata seperti terlihat dalam Tabel 2 berikut. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic Forum, yang Tabel 2. Urutan program prioritas dan kegiatan prioritas Perencanaan pembangunan pariwisata Indonesia

Urutan Program Prioritas Kegiatan Prioritas

1 Promosi Wisata Indonesia 1. Promosi Produk Wisata 2. Promosi Citra Pariwisata Nasional 3. Promosi melalui Media Elektronik, Cetak, Ruang, dan Online 2 Pengembangan 10 Destinasi 1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Wisata 2. Pembangunan Fasilitas Umum, Pemeliharaan dalam Kawasan 3. Penyediaan BBM dan Listrik 4. Penyiapan Daya Tarik Wisata 5. Kelembagaan Pengembangan Destinasi 6. Koordinasi Pembangunan Destinasi

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata 67 Prioritas Utama (Eny dan Yati)

Urutan Program Prioritas Kegiatan Prioritas

3 SDM dan Kelembagaan 1. Penyusunan NSPK SDM dan Kelembagaan Pariwisata 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Pariwisata 3. Peningkatan Kualitas SMK Pariwisata 4. Peningkatan Pendidikan Pariwisata Luar Sekolah Pariwisata 5. Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata 6. Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan 4 Layanan Kemudahan Wisman 1. Kemudahan Pintu Masuk Udara Masuk 2. Kemudahan Pintu Masuk Laut 3. Kemudahan Pintu Masuk Darat 5 Penciptaan Ekonomi Lokal 1. Sosialisasi Perilaku Masyarakat yang Ramah dan dan Sikap Masyarakat Bersahabat 2. Penumbuhan Industri dan Usaha Kecil Pariwisata serta Pariwisata Inklusif 3. Sosialisasi Perilaku Tenaga Kerja Pariwisata 4. Industri dan Usaha Kecil Pariwisata 5. Sosialisasi Perilaku dan Sikap Ramah dan Bersahabat di Sekolah 6 Jaminan Keselamatan, 1. Penciptaan Destinasi Wisata yang Aman dan Tertib Kebersihan, Keamanan dan 2. Penciptaan Destinasi Bersih, Sehat, dan Berkelanjutan Ketertiban Destinasi Wisata 3. Mitigasi Bencana dan Risiko Lain di Destinasi Wisata

Kementerian Perhubungan mempunyai pembangunan sarana dan prasarana peran pada program prioritas transportasi, baik laut, darat, maupun udara. pengembangan 10 destinasi wisata melalui

68 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78

– METODOLOGI Untuk menggambarkan sistematika keseluruhan proses penelitian berikut ini disajikan bagan alur pikir penelitian pada Gambar 3.

Peranan Sektor Transportasi Udara Untuk Mendukung Peningkatan Kunjungan Wisman

Kondisi Eksisting Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Borobudur Sebagai Destinasi Wisata Prioritas

Airport Tuntutan Aksesibilitas Seat Capacity Kebutuhan Runway Capacity Layanan Jasa Transportasi Udara Direct Flight Yang Handal Connectivity Terminal Capacity

Peningkatan Konektivitas Bandara Untuk Mendukung Tingkat Kunjungan Wisman

Dukungan Prasarana Dukungan Sarana Dukungan Transportasi Udara Transportasi Udara SistemTransportasi Udara

Kemudahan Aksesibilitas Moda Transportasi Udara Dalam Mendukung Keberhasilan Obyek Wisata Candi Borobubudur sebagai Destinasi Wisata Prioritas

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata 69 Prioritas Utama (Eny dan Yati)

Dalam hal pengumpulan data, akan kedatangan wisman turun 41 %, Surabaya dilakukan pengumpulan data primer dengan turun 7 %, Medan turun 13 %, dan di teknik survei wawancara langsung terhadap Yogyakarta sendiri turun 11,6 %. Penurunan responden dengan menggunakan kuesioner kunjungan wisman tersebut dimungkinkan yang telah disiapkan. karena pergeseran minat wisatawan terhadap Sedangkan pengumpulan data sekunder, destinasi di luar candi dan adanya berbagai dilakukan dengan cara sebagai berikut : daerah tujuan wisata di Indonesia. 1) Melakukan koordinasi dan kunjungan ke instansi terkait untuk mendapatkan data, Pertumbuhan kedatangan wisman secara ataupun berdiskusi tentang berbagai nasional terjadi pada pasar potensial seperti permasalahan yang terkait dan relevan. China 18 %, Inggris 15 %, India 12 %, Jerman 2) Mendapatkan data dengan cara browsing 7 %, Amerika 6 %, Korea 3 %, Jepang 2 % dan melalui internet ke alamat website yang Mesir 25 %. Pertumbuhan jumlah kunjungan terkait dan relevan. tersebut selaras dengan pertumbuhan jumlah

3) Studi literatur (buku, jurnal, penelitian wisatawan yang berkunjung ke Candi sebelumnya, dll). Borobudur, yaitu wisatawan dari China 17 %,

Amerika 24 %, dan Korea 3 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Sementara itu penurunan juga terjadi pada Perkembangan Industri Pariwisata Candi pasar potensial yang lain seperti wisman dari Borobudur Rusia (29%), Thailand (5%), Australia (5%), Perkembangan situasi ekonomi global Malaysia (4,8%) dan Perancis (2%). Seperti yang tidak menentu dalam beberapa tahun halnya ketika terjadi kenaikan angka, terakhir telah mempengaruhi industri penurunan jumlah kunjungan wisatawan pariwisata di berbagai belahan dunia, tersebut juga berimbas pada kunjungan termasuk di kawasan Asia Tenggara. Hal wisatawan ke Candi Borobudur, dimana tersebut terlihat dari pertumbuhan kunjungan wisman dari Rusia menurun 79 %, pariwisata di sejumlah negara anggota ASEAN Thailand 58 %, Malaysia 25 %, dan Perancis yang mengalami penurunan jumlah 47 %. Berdasar buku laporan tahunan yang kunjungan wisatawan. Di wilayah negara dikeluarkan oleh PT TWC, yaitu perusahaan ASEAN, pariwisata Thailand merupakan salah yang mengelola obyek wisata Borobudur, satu negara yang mengalami pertumbuhan penurunan wisatawan dari Rusia disebabkan paling tinggi, meskipun pada semester 1 pada karena krisis ekonomi yang melanda negeri tahun 2015 sempat mengalami pertumbuhan tersebut sehingga mempengaruhi minat negatif namun secara keseluruhan pada tahun wisatawan untuk melakukan perjalanan jarak 2015 industri pariwisata Thailand bertumbuh jauh. Sementara penurunan wisatawan dari sebesar 24,7 %. Thailand dipengaruhi oleh krisis politik yang Kunjungan wisman ke Indonesia pada terjadi di dalam negeri dan terjadinya periode Januari - November 2015 mencapai bencana banjir yang berlangsung cukup lama 8.7 juta orang, data tersebut menunjukkan sehingga berdampak kepada menurunnya pertumbuhan positif sebesar 3,2% minat wisatawan Thailand untuk bepergian dibandingkan periode yang sama pada tahun ke luar negeri termasuk ke Indonesia. Selain 2014. Sementara berdasarkan kedatangan kondisi di negara asal wisman, situasi dan dari beberapa pintu masuk utama wisatawan, kondisi di Indonesia juga turut pertumbuhan yang terjadi di pintu masuk mempengaruhi penurunan jumlah Jakarta naik 3 %, Bali naik 5 %, naik kedatangan wisman seperti misalnya isu 16 % dan Batam 7,2 %. Namun sebaliknya di keamanan yang terkait dengan ISIS. beberapa pintu masuk wisatawan yang Target kunjungan wisman berdasarkan memiliki konektivitas langsung ke destinasi asal negara wisman sebagian tidak tercapai, obyek wisata Candi Borobudur seperti pintu namun secara keseluruhan total kunjungan masuk Yogyakarta, maupun Solo justru mengalami penurunan. Di Solo jumlah

70 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78

– wisman telah terpenuhi target seperti nampak terlihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Kunjungan Wisman Berdasar Negara Asal Tahun 2015 No. Pasar Target Realisasi

1 Singapura 1.905.000 1.519.430

2 Malaysia 1.665.000 1.200.202

3 Great 1.335.000 1.324.851 Gambar 4. Proporsi Wisman Berdasar Negara China Asal

4 Australia 1.170.000 1.035.325 Selanjutnya data capaian untuk kunjungan Wisnus pada tahun 2015 tersaji dalam 5 Eropa 855.000 898.016 gambar 5 berikut. 6 Jepang 560.000 492.077

7 Korea 390.000 338.671 Selatan

8 USA 260.000 251.221

9 India 230.000 271.252

10 Timteng 197.000 182.143

11 Filipina 275.000 271.252 Gambar 5. Kunjungan Wisnus Tahun 2011-2015 12 Thailand 165.000 89.577 Capaian kunjungan wisnus dalam 5 tahun 13 Lainnya 993.000 2.308.951 terakhir tersebut telah melampui target yang Total 10.000.000 10.182.968 dicanangkan oleh Kemenpar, dan selama 5 tahun terakhir tersebut selalu terjadi peningkatan secara signifikan di setiap Terlihat bahwa jumlah kunjungan wisman tahunnya. Peningkatan terendah terjadi pada terbesar berasal dari negara Singapura , tahun 2014 yaitu hanya sebesar 0,46%, China, Malaysia, Australia, Eropa, dan Jepang. sedangkan peningkatan tertinggi terjadi pada Sementara berdasar proporsi kunjungan tahun 2012 yaitu sebesar 3,61 %. Terlihat wisman negara asal, terlihat pada gambar 4 dalam grafik tersebut jumlah kunjungan berikut, kunjungan wisman dari Singapura Wisnus pada tahun 2015 telah mencapai 255 mencapai 14,92 % dari keseluruhan jumlah juta. Berdasarkan data yang dihimpun dari kunjungan wisman di Indonesia, disusul Kemenpar RI, kunjungan wisnus tertinggi wisman dari China 13,01%, Malaysia 11,79%, berada di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Australia 10,17%, Eropa 8,82%, dan Jepang Jawa Tengah, dan Jakarta. Sementara 10 besar 4,83%. Proporsi Wisman yang termasuk provinsi asal kunjungan wisnus adalah Jawa kategori lain-lain meliputi negara-negara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, lainnya, Pos Lintas Batas (PLB), dan wisman , Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, yang menggunakan Kartu ijin tinggal terbatas Bali, Lampung, dan Riau. Sepuluh besar (KITAS). provinsi tersebut merupakan 78 % pangsa pasar kunjungan wisnus, atau dapat dikatakan bahwa kunjungan wisnus pada tahun 2015 sebesar 198 juta berasal dari 10 provinsi tersebut. Sementara berdasarkan data dari Kemenpar dan BPS, pengeluaran kunjungan wisnus mencapai 224,65 trilliun

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata 71 Prioritas Utama (Eny dan Yati) rupiah dimana hal tersebut telah melampaui Pintu Masuk Target Capaian target yang dicanangkan oleh Kemenpar pada DIY (Adisutjipto) 90.000 81.278 tahun 2015. Pengeluaran wisnus tersebut juga memberikan kontribusi terhadap Produk Jawa Timur 250.000 200.851 Domestik Bruto National sebesar 4,23 %. (Juanda) Sementara dari pemasukan devisa, sektor NTB (BIL) 40.000 70.217 pariwisata telah memberikan kontribusi sebesar US$ 11,90 milliar atau setara Rp 163 Kalimantan Barat 30.000 24.852 trilliun pada tahun 2015, meningkat (Entikong) dibandingkan pada tahun 2014 yang hanya Kalimantan 20.000 7.865 sebesar US$ 11,17 milliar. Timur Selanjutnya berdasarkan data yang (Sepinggan) dihimpun dari Kemenpar tahun 2015, pintu Sulawesi Utara 30.000 19.465 masuk utama wisman yang terbanyak adalah (Sam Ratulangi) melalui Bandara Ngurah Rai Bali yaitu sebesar 38,64% dari jumlah wisman yang masuk ke Sulawesi Selatan 20.000 13.091 Indonesia, disusul DKI Jakarta yaitu sebesar (Hasanuddin) 22,69 %, dan Batam yaitu sebesar 15,22 %. Lain-lain 490.000 1.225.554 Sementara pintu masuk melalui DIY dan Jawa Tengah tidak terlalu mendominasi yaitu Total 10.000.000 10.154.263 sebesar 0,80 % dan 0,08 %, dan bagian wilayah Indonesia lainnya hanya pada kisaran 0,08 % hingga 1,98 %. Tabel 4 dan gambar 6 menunjukkan data jumlah dan proporsi wisman berdasarkan pintu masuk di wilayah Indonesia.

Tabel 4. Kunjungan Wisman Berdasar Pintu Masuk Tahun 2015

Pintu Masuk Target Capaian Gambar 6. Proporsi Wisman Berdasar Pintu Masuk Tahun 2015 Bali (Ngurah Rai) 3.720.000 3.923.970 Sementara berdasarkan pengamatan data DKI Jakarta 2.600.000 2.304.275 selama 5 (lima) tahun terakhir, bulan puncak kedatangan wisman ke Indonesia terjadi pada Batam 1.510.000 1.545.818 bulan Desember, dan bulan puncak kedua Tanjung Uban 400.000 304.010 rata-rata terjadi di pertengahan tahun. Data tersebut dapat digunakan sebagai acuan Sumatera Utara 250.000 197.818 dalam perencanaan penyediaan kapasitas (Kuala Namu) tempat duduk penerbangan. Dalam gambar 7 Sumatera Barat 50.000 42.330 tersaji data pergerakan wisatawan (Minangkabau) mancanegara bulanan dalam kurun waktu 5 Riau (Sultan 30.000 25.337 tahun terakhir. Syarief Kasim II)

Jawa Barat 180.000 159.647 (Husein Sastranegara)

Jawa Tengah (Adi 30.000 7.885 Soemarmo)

72 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78

– Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, dimuat perihal kebijakan penyediaan dan pengembangan sarana transportasi yang meliputi pengembangan dan peningkatan kemudahan akses dan pergerakan wisatawan menuju destinasi dan pengembangan, serta peningkatan kenyamanan dan keamanan pergerakan wisatawan menuju destinasi. Untuk mendukung kebijakan tersebut maka Gambar 7. Bulan Puncak Kunjungan Wisman diperlukan peningkatan ketersediaan, kecukupan kapasitas, serta keterpaduan Namun demikian peak season untuk antar moda untuk memudahkan aksesibilitas kunjungan wisatawan mancanegara di obyek menuju obyek wisata. wisata Candi Borobudur polanya berbeda dengan data peak season kunjungan wisman Dukungan Aksesibilitas Transportasi di wilayah Indonesia secara keseluruhan. Obyek Wisata Candi Borobudur Dalam mendukung aksesibilitas Berdasarkan data yang dihimpun melalui kunjungan wisatawan ke destinasi wisata institusi pengelola Candi Borobudur, Kementerian Perhubungan mempunyai peran diketahui bahwa peak season kunjungan dalam penyediaan prasarana dan sarana wisman terjadi pada pertengahan tahun yaitu melalui skema dukungan terhadap bulan Juli dan Agustus. Sementara untuk Kementerian Pariwisata. Skema dukungan ini kunjungan wisatawan nusantara agak sedikit akan selalu dipantau oleh Kantor Staf berbeda, peak season pola kunjungan Presiden (KSP) per tiga bulan karena wisatawan nusantara terjadi pada akhir tahun merupakan salah satu agenda Presiden RI yaitu bulan Desember. Dengan pola untuk mewujudkan pariwisata Indonesia kunjungan wisman dan wisnus yang berbeda yang berdaya saing. ini tentu saja dapat disikapi dengan Selain melalui dukungan sarana dan penyediaan kapasitas tempat duduk sesuai prasarana, juga terdapat dukungan dengan kebutuhan masing-masing kategori kemudahan regulasi untuk mendorong wisatawan. Kategori wisatawan mancanegara bertumbuhnya industri pariwisata. Dukungan dengan penyediaan kapasitas tempat duduk kemudahan regulasi ini antara lain terlihat penerbangan internasional dan kategori dari dikeluarkannya Perpres Nomor 105 wisatawan nusantara dengan penyediaan Tahun 2015 Tentang Kunjungan Kapal Wisata kapasitas tempat duduk penerbangan (Yacht) Asing ke Indonesia dan Perpres domestik. Nomor 104 Tentang Bebas Visa Kunjungan Sarana Prasarana Transportasi Menuju yang memberikan kemudahan bagi Destinasi Wisata Candi Borobudur wisatawan asing, kapal wisata asing (yacht), Sektor transportasi mempunyai peranan dan kapal pesiar asing (cruise) untuk yang sangat penting dalam industri berkunjung ke Indonesia. Dari sub sektor pariwisata. Seiring berkembangnya industri Transportasi Laut juga telah dikeluarkan pariwisata maka infrastruktur transportasi peraturan yang mengatur embarkasi juga harus secara terus menerus dan/atau debarkasi wisatawan di pelabuhan dikembangkan mengikuti laju perkembangan Indonesia, yaitu Permenhub Nomor 121 industri pariwisata tersebut. Aksesibilitas Tahun 2015 tentang pemberian kemudahan transportasi menjadi salah satu faktor bagi wisatawan dengan menggunakan kapal penunjang yang sangat vital dalam pesiar (cruise ship) berbendara asing. Dengan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan regulasi tersebut diproyeksikan jumlah ke obyek wisata. Dalam Peraturan kunjungan kapal pesiar asing akan meningkat Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang dari 400 (2014) menjadi 1000 kapal pesiar Rencana Induk Pembangunan

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata 73 Prioritas Utama (Eny dan Yati)

(2019), dengan perolehan devisa sebesar US$ terlayani rute penerbangan ke berbagai kota 300 juta. di Indonesia. Untuk Bandara Adisutjipto Dari beberapa contoh tersebut di atas Yogyakarta telah terbuka penerbangan ke 14 tentu saja sub sektor Transportasi Udara juga kota di Indonesia. Empat belas kota tersebut perlu memberikan kemudahan regulasi untuk adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam, menarik kunjungan wisatawan asing, selain Pekanbaru, , Medan, Denpasar, penyediaan sarana dan prasarana di sektor Lombok, Balikpapan, , Banjarmasin, transportasi udara pada khususnya. Pangkalan Bun, dan Makassar. Dari 14 kota Destinasi Candi Borobudur yang terletak di tersebut kapasitas seat tersedia terbanyak Provinsi Jawa Tengah, telah didukung sarana adalah rute Jakarta, Denpasar, Balikpapan, dan prasarana transportasi udara yang cukup Surabaya, dan Banjarmasin. Untuk Bandara memadai. Hal tersebut dikarenakan letak Adi Soemarmo Solo telah dibuka penerbangan geografis Candi Borobudur yang strategis ke 6 kota di wilayah Indonesia, yaitu Jakarta, yaitu berada di antara Provinsi Jawa Tengah Denpasar, Balikpapan, Batam, Bandung, dan dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Surabaya. Dari 6 kota yang terlayani tersebut Dengan letak geografis yang berada diantara seat tersedia terbanyak adalah rute Jakarta, dua provinsi tersebut tentu saja dukungan Batam, dan Balikpapan. Sementara itu sarana dan prasarana transportasi udara Bandara Achmad Yani telah membuka menjadi sangat memadai. Provinsi Jawa penerbangan ke 7 kota di Indonesia, yaitu Tengah memiliki dua buah bandara berstatus Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam, Denpasar, internasional yang berdekatan dengan lokasi Banjarmasin, dan Pangkalan Bun. Seat obyek wisata Borobudur, yaitu Bandara Adi tersedia terbanyak adalah rute penerbangan Soemarmo Surakarta dan Bandara Achmad menuju kota Jakarta dan Denpasar. Pada Yani di Semarang. Sementara untuk Bandara Tabel 5 tersaji data kota terlayani dan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kapasitas seat tersedia untuk 3 bandara terdapat Bandara Internasional Adisutjipto. terdekat dengan obyek wisata Candi Dari ketiga bandara terdekat dengan Borobudur. obyek wisata Candi Borobudur tersebut, telah

74 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78

– Tabel 5. Kota Terlayani di Indonesia dan Kapasitas Kursi Tersedia di 3 Bandara Terdekat dengan Candi Borobudur dan Prambanan Adi Sucipto Adi Sumarmo Ahmad Yani Kota Seat Tipe Seat Tipe Seat Terlayani Maskapai Maskapai Tipe Pesawat Maskapai Tersedia/Tahun Pesawat Tersedia/Tahun Pesawat Tersedia/Tahun Jakarta A320,B739, Citilink, Air Asia,Batik B739,B733, Sriwijaya Air, Nam Citilink,Batik Air, Sriwijaya A320,B739,B738 (CGK) 3.720.080 B738 Air, Sriwijaya, Lion,GIA 1.906.632 B738 Air, Lion Air, GIA 2.761.304 Air, Lion Air, GIA Jakarta A320 Citilink B739 Batik Air (Halim P) 524.160 524.160 -

Bandung B737 Lion air ATR72 Wings Air ATR72 Wings Air 156.520 52.416 52.416

Surabaya B739 Sriwijaya ATR72 Wings Air CRK GIA 473.200 52.416 139.776

Batam B739 Lion air B739 Lion Air B739 Lion Air 313.040 156.520 156.520

Pekanbaru A320 Citylink 131.040 - - Nam Air, Travel Palembang B733 209.664 Ekspres - -

Medan A320 Air Asia 131.040 - - A320,B733, Air Asia Extra, Nam Denpasar A320 Air Asia Extra B738,ATR72 GIA,Wings Air 1.036.672 B739,B738 Air,Lion Air,GIA 56.160 170.352

Lombok B737 Lion Air 156.520 - -

Balikpapan B739 Sriwijaya, Lion Air, GIA B739 Lion Air 699.608 156.520 - B733/5, Nam Air, Travel Pontianak 242.944 B737 Ekspres - -

Banjarmasin B737, B738 Lion Air, GIA B737 Lion Air 430.976 - 156.520 Pangkalan ATR72 GIA Bun - - 21.840

Makassar B739 Lion Air 156.520 - -

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata Prioritas Utama (Eny dan Yati) 75

Selanjutnya untuk proporsi kapasitas seat jumlah masuknya kunjungan wisman ke tersedia pada tiga bandara terdekat dengan Indonesia melalui transportasi udara. obyek lokasi wisata Candi Borobudur Selanjutnya seat tersedia kedua terbanyak di disajikan pada Gambar 8, Gambar 9, dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan Achmad Gambar 10. Yani Semarang adalah penerbangan menuju ke Bandara Ngurah Rai Denpasar yang merupakan pintu utama masuknya jumlah kunjungan wisman terbanyak pertama (38,64%). Sementara untuk Bandara Adi Soemarmo Solo tidak tersedia penerbangan yang melayani penerbangan menuju ke Bandara Ngurah Rai Denpasar, dengan demikian penerbangan berikutnya yang terbanyak selain menuju Jakarta adalah penerbangan menuju kota Batam dan Palembang Berdasarkan data kunjungan wisnus Gambar 8. Kapasitas Seat Tersedia di berdasarkan asal provinsi yang dikutip dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta Kemenpar, terdapat sepuluh besar provinsi yang telah menguasai 78 % pangsa pasar kunjungan wisnus, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Lampung, dan Riau. Sementara berdasarkan rute domestik yang telah tersedia di tiga bandara tersebut, telah mencakup ke sepuluh provinsi asal wisnus tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fasilitas transportasi udara dalam menunjang Gambar 9. Kapasitas Seat Tersedia di kunjungan wisatawan domestik saat ini telah Bandara Adi Soemarmo Solo cukup dengan tersedianya penerbangan direct ke 14 kota di Indonesia. Selanjutnya untuk rute penerbangan internasional yang terlayani di tiga bandara tersebut adalah rute penerbangan internasional menuju Kuala Lumpur Malaysia dan Singapura. Dengan terbatasnya rute internasional yang ada pada tiga bandara tersebut, menjadi wajar bahwa kunjungan wisman banyak melalui pintu masuk Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Ngurah Gambar 10. Kapasitas Seat Tersedia di Rai Denpasar. Sementara data asal kunjungan Bandara Achmad Yani Semarang wisman yang dikutip dari Kemenpar Kapasitas seat tersedia terbanyak di menunjukkan bahwa negara asal kunjungan Bandara Adisutjipto Yogyakarta, maupun wisman terbesar yang berkunjung ke Bandara Adi Soemarmo dan Achmad Yani Indonesia adalah Singapura, China, Malaysia, yang terletak di Jawa Tengah, adalah Australia, Eropa dan Jepang. Kunjungan penerbangan menuju Bandara Soekarno wisman yang berasal dari negara Singapura Hatta Jakarta, yang merupakan pintu masuk mencapai 14,92 % dari total jumlah utama kedua terbesar (22,69 %) berdasarkan

76 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78

– kunjungan Wisman ke Indonesia, disusul Jerman (7 %), Amerika (6 %), Korea (3 %), wisman dari China 13,01%, Malaysia 11,79%, Jepang (2 %), dan Mesir (25 %). Pertumbuhan Australia 10,17%, Eropa 8,82%, dan Jepang jumlah kunjungan tersebut selaras dengan 4,83%. Dengan melihat data asal wisman dan pertumbuhan jumlah wisatawan ketersediaan rute internasional yang tersedia mancanegara yang berkunjung ke Candi di tiga bandara sekitar Borobudur, maka perlu Borobudur. dipertimbangkan untuk menjajaki Selanjutnya ketersediaan rute baik pembukaan penerbangan langsung rute domestik maupun internasional pada internasional lainnya yang mempunyai bandara pendukung lokasi destinasi wisata potensi kunjungan wisman, misalnya Candi Borobudur cukup melayani kebutuhan penerbangan ke China atau Australia yang wisatawan mancanegara maupun wisatawan merupakan asal wisman terbesar setelah nusantara, namun demikian tetap diperlukan Singapura. untuk menjajaki pembukaan penerbangan Ketersediaan fasilitas sarana dan langsung (direct flight) rute internasional prasarana transportasi udara tentu saja harus lainnya seperti penerbangan ke China atau didukung oleh moda transportasi lainnya Australia yang merupakan asal wisman sehingga dapat terwujud kemudahan terbesar setelah Singapura. aksesibilitas menuju ke destinasi obyek Selain itu ketersediaan fasilitas sarana dan wisata Candi Borobubudur. Salah satu yang prasarana transportasi udara juga perlu sedang dirintis adalah rencana reaktivasi didukung oleh moda transportasi lainnya lintas kereta api non operasi Yogyakarta-Jawa sehingga dapat terwujud kemudahan akses Tengah di perlintasan kereta api Yogyakarta- menuju ke destinasi obyek wisata Candi yang telah berhenti operasi sejak Borobubudur. tahun 1978. Namun rencana ini tidaklah mudah karena adanya kendala di lapangan SARAN akibat sebagian besar lahan telah berubah Pertumbuhan kunjungan wisatawan yang fungsi menjadi tempat tinggal masyarakat. bertumbuh positif dapat dapat dijadikan Selain rencana reaktivasi jalur kereta api pemicu untuk meningkatkan layanan Yogyakarta-Magelang, beberapa BUMN infrastruktur transportasi khususnya antara lain PT. Kereta Api Indonesia, PT transportasi udara, adapun langkah-langkah Angkasa Pura, PT. Garuda Indonesia, dan yang dapat diambil antara lain: Perum Damri telah bersepakat untuk - Menjajaki kemungkinan pembukaan rute- membangun pariwisata nusantara, dimana rute internasional berdasarkan asal salah satu capaiannya adalah terwujudnya wisman terbanyak; trasportasi terpadu atau antarmoda. Stasiun

Maguwo menjadi ikon untuk pencanangan - Menambah jumlah kapasitas kursi keterpaduan antarmoda tersebut. Stasiun tersedia ketika terjadi peak season Maguwo dipilih karena telah kunjungan wisatawan; merepresentasikan integrasi moda darat, - Memangkas biaya dan waktu yang lebih kereta api, dan moda angkutan udara. rendah dengan menawarkan tiket pesawat Diharapkan dengan adanya keterpaduan yang terintegrasi dengan moda lain yang antarmoda ini maka kunjungan wisatawan ke menuju obyek wisata Candi Borobudur; obyek destinasi wisata menjadi semakin - Mempermudah ijin pesawat charter meningkat dari tahun ke tahun. khusus yang akan membawa para wisatawan untuk berkunjung ke Candi KESIMPULAN Borobudur dan; Pertumbuhan kedatangan wisman secara - Perlunya integrasi dari semua institusi nasional terjadi pada pasar potensial seperti yang terkait dengan industri pariwisata. China (18 %), Inggris (15 %), India (12 %),

Dukungan Bandara Sekitar Terhadap Pengembangan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata 77 Prioritas Utama (Eny dan Yati)

DAFTAR PUSTAKA Duval, D., 2013. Critical issues in air transport Badan Pusat Statistik, 2015. Statistik Daerah and tourism. International Journal of Provinsi Jawa Tengah. Tourism Space, Place Environ. 15 (3), 494-510. Berita Resmi Statistik, 2016. No. 45/07/33/Th.X, Provinsi Jawa Tengah. Forsyth, P., 2008. Tourism and aviation policy: exploring the links. In: Graham, A. (Ed), Bieger, T., Wittmer, A., 2006. Air transport and Aviation and Tourism Implication for tourism-perspectives and challenges for Leisure Travel. Ashgate, Aldershot, pp.73- destinantions, airlines, and governments. 82. Jounal of Air Transport Management 12, 40-46. Fu, X., Oum, T.H., Zhang, A., 2010. Air Transport Liberalization and its impacts Campisi, D., Costa, R., Mancuso, P., 2010. The on airline competition and air passenger effects of low cost airlines growth in Italy. traffic. Transport Journal, 49 (4), 24-41. Mod. Econ.2010 (1), 59-67. Kementerian Pariwisata, 2016. Rencana Dieken, P.U.C. Button K.J. , 2011. Development Strategis 2015-2019, Kemenpar Republik in air transport and tourism. Journal of Indonesia. Air Transport Management 17 (3), 153- 154. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2015.

78 Warta Ardhia, Volume 43 No.1 Juni 2017, hal 63 78