Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik putusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSA N Nomor: 10/G/2018/PTUN.Mdo

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ Mahkamah AgungPengadilan Tata Usaha Republik Negara yang memeriksa, Indonesia memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama

dengan acara biasa telah menjatuhkan Putusan dalam perkara antara:

Nama : MARTHEN THEOGIVES LASUT.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Alamat : Kelurahan Matani III Lingkungan I, Kecamatan

Tomohon Tengah, Kota

Pekerjaan : Dosen.

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada:

1. YANTO MANYIRA, S.H.

2. IRFAN PAKAYA, S.H., M.H.

Keduanya berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Mahkamah AgungAdvokat dari RepublikKantor Hukum Yanto & Rekan, beralamatIndonesia di Jalan Pomurow Banjer No. 5 Kelurahan Winangun

Dua Kecamatan Malalayang, Kota Manado,

Utara;

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:

03/SKK.TUN/II/2018, tanggal 15 Februari 2018.

Selanjutnya disebut sebagai------PENGGUGAT;

M E L A W A N:

Nama : DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM

RATULANGI.

Tempat Kedudukan : Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Jalan Mahkamah AgungKampus, Bahu, Republik Malalayang, Kota Manado; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 1

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada:

1. Nama : FRANKIANO B. RANDANG, S.H., M.H.; Mahkamah AgungJabatan Republik: Koordinator Pusat Bantuan HukumIndonesia dan HAM UNSRAT;

2. Nama : DANIEL PANGEMANAN, S.H., M.H.;

Jabatan : Kepala Bagian Umum dan Hukum

UNSRAT;

3. Nama : HERMAN NAJOAN, S.H., M.H.;

Jabatan : Lektor Kepala/Dosen Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik UNSRAT;

4. Nama : JENYTA PASLA, S.H.;

Jabatan : Staf Sub. Bagian Hukum Tatalaksana Dan

Humas;

Keempatnya masing-masing berkewarganegaraan

Indonesia, Pekerjaan Aparatur Sipil Negara pada Mahkamah AgungUniversitas Republik Sam Ratulangi Manado memilih Indonesiadomisili hukum di Jalan Kampus Unsrat, Bahu, Kota Manado,

Provinsi Sulawesi Utara;

5. Nama : JANTJE D. SUOTH, S.H., M.H.;

Jabatan : Advokat/Konsultan Hukum;

6. Nama : FRANKY R. WEKU, S.H.;

Jabatan : Advokat/Konsultan Hukum;

7. Nama : MAULUD BUCHARI, S.H.;

Jabatan : Advokat/ Konsultan Hukum;

Ketiganya masing-masing berkewarganegaraan

Indonesia, Pekerjaan Advokat/Konsultan Hukum di

Kantor Law Firm MWR & Partner’s di Jalan Arnold Mahkamah AgungMononutu No. Republik 5 Lt. II, Kota Manado. Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 2

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:

461/UN12.3/LL/2018, tanggal 27 Februari 2018; Mahkamah AgungSelanjutnya Republik disebut sebagai------TERGUGATIndonesia; Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah membaca:

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Manado Nomor:

10/PEN-DIS/ 2018/PTUN.Mdo, tanggal 15 Februari 2018, Tentang Lolos

Dismisal;

2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Manado, Nomor:

10/PEN.MH/2018/PTUN.Manado, tanggal 15 Februari 2018, Tentang

Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutus perkara

tersebut;

3. Penetapan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara, Nomor:

10/PEN.PP/2018/ PTUN.Manado, tanggal 15 Februari 2018, Tentang MahkamahPenunjukkan Agung Panitera Pengganti Republik Sidang; Indonesia 4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Manado,

Nomor: 10/PEN-PP/2018/PTUN.Mdo, tertanggal 15 Februari 2018,

Tentang Hari Pemeriksaan Persiapan;

5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Manado,

Nomor: 10/PEN-HS/2018/PTUN.MDO, tanggal 14 Maret 2018 Tentang

Hari Persidangan;

6. Penetapan Nomor: 10/PEN/2018/PTUN.MDO, tanggal 21 Februari 2018

tentang Penundaan Objek Sengketa;

7. Memeriksa bukti-bukti surat dan saksi dari pihak Penggugat dan Tergugat

di persidangan; Mahkamah8. Memperhatikan Agung segala sesuatunya Republik dalam persidangan; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 3

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Surat Gugatannya Mahkamahtertanggal Agung 15 Februari 2018, Republikyang didaftarkan di Kepaniteraan IndonesiaPengadilan Tata Usaha Negara Manado pada tanggal 15 Februari 2018, dan telah

diperbaiki atau disempurnakan pada pemeriksaan persiapan tertanggal 14

Maret 2018 yang isi gugatannya adalah sebagai berikut;

I. OBJEK GUGATAN

Adapun yang menjadi Objek Gugatan sengketa TUN dalam perkara ini

adalah:

Surat Keputusan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam

Ratulangi Nomor: 2285/UN12.3/LL/2017 Tentang Pengangkatan

Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam

Ratulangi Periode 2018-2022 Tertanggal 25 Oktober 2017.

II. OBJEK SENGKETA MASIH DALAM TENGGANG WAKTU Mahkamah AgungBahwa berdasarkan Pasal Republik 55 Undang-Undang RI Nomor 5Indonesia Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 51

Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang No. 5 tahun

1986 Jo. Bagian V angka 3 SEMA No. 2 Tahun 1991 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan beberapa ketentuan dalam UU No. 5 Tahun 1986

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan bahwa

pengajuan gugatan sengketa TUN harus diajukan dalam tenggang

waktu 90 (sembilan puluh hari) sejak diumumkan, diketahui serta

diterimanya Objek Sengketa.

Bahwa Penggugat baru mengetahui Surat Keputusan Dekan Fakultas

Pertanian Unsrat Nomor: 2285/UN12.3/LL/2017 Tertanggal 25 Oktober

2017, Tentang Pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas MahkamahPertanian Agung Universitas Sam Republik Ratulangi Periode 2018-2022 melaluiIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 4

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

secretariat Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat di

Fakultas Pertanian Unsrat pada tanggal 21 November 2017; Mahkamah AgungDiketahui juga oleh penggugatRepublik bahwa Panitia telah menyampaikan Indonesia undangan rapat Senat untuk Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian

Unsrat yang dilaksanakan pada tanggal 27 Nopember 2017, dan

Rapat Senat dilaksanakan namun keputusan yang diambil oleh Senat

Fakultas Pertanian Unsrat yaitu pemilihan Dekan Fakultas Pertanian

Unsrat bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia nomor 61 Tahun 2011 Tentang

Statuta Universitas Sam Ratulangi. Kemudian pada tanggal 10

Januari 2018 Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian

mengundang kembali untuk menyelenggarakan Rapat Senat untuk

kedua kali, dengan agenda Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian

Unsrat dan hasilnya ditolak atau tidak diterima oleh penggugat karena

bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Mahkamah Agungrepublic Indonesia Nomor Republik61 Tahun 2011 Tentang Statuta Universitas Indonesia

Sam Ratulangi.

Bahwa berdasarkan hal tersebut penggugat sangat dirugikan karena

nyata-nyata perbuatan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Dekan

Fakultas Pertanian Unsrat yang menyelnggarakan Pemilihan Dekan

Fakultas Pertanian Unsrat tidak sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun

2011 Tentang Statuta Universitas Sam Ratulangi.

III. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun

2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 MahkamahTahun Agung 1986 Tentang Peradilan Republik Tata Usaha Negara menyebutkan Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 5

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang Mahkamah Agungberisikan tindakan hukum Republik Tata Usaha Negara yang berdasarkanIndonesia Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit,

individual, dan final sehingga menimbulkan akibat hukum bagi

seseorang atau badan hukum perdata”. Dengan alasan sebagai

berikut :

- Kongkrit, artinya objek yang diputuskan dalam Tata Usaha Negara

itu tidak bersifat abstrak, tetapi berwujud tertentu atau dapat

ditentukan dan nyata-nyata secara tegas menyebutkan nama

sebagai subjek hukumnya; - Individual, artinya keputusan tata usaha negara itu tidak ditujukan

secara umum tetapi nyata-nyata dengan secara tegas menyebut

nama tertentu sebagai subjek hukumnya; - Final, artinya sudah definitif dan karena tidak lagi memerlukan

persetujuan dari instansi lainnya dan karenanya menimbulkan Mahkamah Agungakibat hukum; Republik Indonesia Berdasarkan uraian di atas objek sengketa yang ditetapkan dan

ditandatangani oleh Para Tergugat in casu adalah bersifat konkrit,

individual, dan final yang dituangkan secara tertulis, nyata dan telah

menimbulkan akibat hukum dan tidak lagi memerlukan persetujuan

dari atasan ataupun instansi lainnya serta telah menimbulkan suatu

perubahan dalam suasana hubungan hukum yang berdampak

kerugian kepada Penggugat (vide Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun

2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 5 Tahun 1986 Tentang

Peradilan TUN); IV. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN TERGUGAT

Dasar kedudukan dan kepentingan Penggugat untuk mengajukan Mahkamahgugatan Agung ini adalah sebagai berikut Republik : Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 6

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

1. Bahwa Penggugat adalah warga negara Republik Indonesia yang

berhak atas pemenuhan Hak Asasi Manusia yang dijamin dalam Mahkamah AgungKonstitusi Negara RepublikRepublik Indonesia tanpa diskriminasi Indonesia dalam bentuk apapun; 2. Bahwa sebagai warga negara Republik Indonesia, Penggugat

memiliki hak yang sama di depan hukum untuk mendapatkan

keadilan dan penjaminan kepentingan sebagai warga negara

seperti tercantum dalam Pasal 28 D ayat (1) Undang-Undang

Dasar 1945 yang menyatakan: “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan

hukum”.; 3. Bahwa sebagai warga negara Republik Indonesia, Penggugat juga

dijamin perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manusianya

seperti tercantum dalam Pasal 2 UU No. 39 Tahun 1999 Tentang

Hak Asasi Manusia yang berbunyi : “Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak Mahkamah Agungasasi manusia dan kebebasan Republik dasar manusia sebagai hakIndonesia yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia,

yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan

martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan

kecerdasan serta keadilan”.; 4. Bahwa selanjutnya Penggugat perlu menjelaskan bahwa

Penggugat adalah Ketua Senat Fakultas Pertanian berdasarkan

Keputusan Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado Nomor :

1885/UN 12/LL/2017 Tentang Perubahan Surat Keputusan Rektor

Nomor 4560/UN 12/Tl/2014 Tentang Pemberhentian dan

Pengangkatan Keanggotaan Senat Fakultas Pertanian Universitas

Sam Ratulangi Periode 2014-2018; 5. Bahwa dengan dilaksanakannya Pemilihan Dekan Fakultas Mahkamah AgungPertanian oleh Panitia padaRepublik tanggal 10 Januari 2018 dengan Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 7

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menggunakan Surat keputusan (SK) yang dikeluarkan Tergugat

selaku Dekan sebagai dasar penyelenggaraan, maka Penggugat Mahkamah Agungmerasa dirugikan karenaRepublik tidak lagi menjalankan perannya Indonesia atau tugas fungsi sebagai Ketua Senat Fakultas Pertanian untuk

memimpin rapat senat; 6. Bahwa atas dasar itulah Penggugat mempunyai kedudukan dan

kepentingan dalam mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata

Usaha Negara. Sesuai dengan adagium : point d interest point

d’actio (tidak ada kepentingan tidak ada gugatan) 7. Bahwa oleh karena Tergugat merupakan perpanjangan tangan dari

pemerintah untuk menyelenggarakan Pendidikan Tinggi, maka

Tergugat memiliki kapasitas menerbitkan Surat keputusan (SK)

untuk mengangkat Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian

Unsrat periode 2018-2022, sehingga atas dasar itulah Panitia telah

menjalankan tugasnya yaitu dengan melaksanakan Pemilihan

Dekan Fakultas Pertanian pada tanggal 10 Januari 2018 yang Mahkamah Agungdiketahui bertentangan Republik dengan Pasal 34 ayat (2) PeraturanIndonesia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan epublik Indonesia Nomor 61

Tahun 2011 Tentang Statuta Universitas Sam Ratulangi; 8. Berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2004 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5 Tahun 1986

Tentang Peradilan TUN yang menyebutkan : “orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

dirugikan oleh suatu keputusan tata usaha negara dapat

mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang

yang berisi tuntutan agar keputusan tata usaha Negara yang

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau

tanpa disertai ganti rugi dan/atau direhabilitasi.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas jelaslah bahwa MahkamahPenggugat Agung mempunyai kedudukan Republik dan kepentingan hukum sebagai Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 8

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pihak yang dirugikan atas keputusan tata usaha negara yang

dikeluarkan dan hal ini sangat merugikan Penggugat. MahkamahV. AgungALASAN DASAR GUGATAN Republik Indonesia Adapun uraian fakta, dalil-dalil dan alasan hukum dari gugatan ini adalah

sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat atas nama Marthen Theogives Lasut. adalah

Ketua Senat Fakultas Pertanian berdasarkan Keputusan Rektor

Universitas Sam Ratulangi Nomor : 1885/UN 12/LL/2017 Tentang

Perubahan Surat Keputusan Rektor Nomor 4560/UN 12/Tl/2014

Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Keanggotaan Senat

Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Periode 2014-2018. 2. Bahwa pada tanggal 27 November 2017 telah dilaksanakan Rapat

Senat Terbuka Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

dengan agenda Pembahasan Implementasi Statuta Pasal 33 dan

Pasal 34 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Mahkamah AgungIndonesia Nomor 61 TahunRepublik 2011 Tentang Statuta Universitas Indonesia Sam Ratulangi. Adapun hasil Rapat Senat Fakultas Pertanian Unsrat,

sebagai berikut : - Statuta Pasal 33 huruf (g) sudah selesai dibahas, dan diterima

dengan baik oleh forum Rapat Senat Fakultas Pertanian

Unsrat. - Pasal 34 ayat (2) tentang tahapan pengangkat dekan dilakukan

paling lambat 3 bulan sebelum berakhir masa jabatan Dekan

adalah 24 Februari 2018. Maka Ketua Senat dan atas

persetujuan peserta rapat memutuskan proses pengangkatan

Dekan Fakultas Pertanian Unsrat Periode 2018-2022, batal

dilaksanakan karena bertentangan dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Mahkamah AgungTahun 2011 Tentang StatutaRepublik Universitas Sam Ratulangi . IndonesiaHasil Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 9

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Rapat Senat Fakultas Pertanian telah dibuatkan Berita Acara

Nomor : 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27 November 2017 Mahkamah Agungyang ditanda-tangani Republik oleh Ketua dan Sekertaris Senat Indonesia Fakultas Pertanian. - Keputusan Senat yang dituangkan dalam Berita Acara Acara

Nomor : 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27 November 2017

yang ditanda-tangani oleh Ketua dan Sekertaris Senat Fakultas

Pertanian adalah keputusan diterima secara sah dalam Rapat

Senat tersebut. 3. Bahwa pada tanggal 27 November 2017, setelah memutuskan

agenda pembahasan Implementasi Statuta Pasal 33 dan 34

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 61 Tahun 2011, dilanjutkan/ dilaksanakan juga

Rapat Senat Tertutup dengan agenda pembahasan Implementasi

Statuta Unsrat Pasal 34 (Permen No. 61 Tahun 2011, yaitu

tahapan pengangkatan Dekan, namun hasil rapat Senat Fakultas Mahkamah AgungPertanian Unsrat memutuskan, Republik sebagai berikut : Indonesia “Pasal 34 ayat (2) tentang Tahapan pengangkatan Dekan

dilakukan paling lambat 3 bulan sebelum berakhirnya masa

jabatan dekan sebelum masa berakhir 24 Februari 2018. Sehingga

Ketua Senat memutuskan proses pengangkatan dekan Fakultas

Pertanian Unsrat Periode 2018 -2022 batal dilaksanakan karena

bertentangan dengan Statuta Unsrat. Hasil Rapat Senat Tertutup

Fakultas Pertanian Unsrat telah dituangkan dalam Berita Acara

Nomor : 26/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27 November 2017 yang

ditanda-tangani oleh Ketua dan Sekertaris Senat Fakultas

Pertanian.” 4. Bahwa sesuai Pasal 11 ayat (1) Peraturan Rektor Universitas Sam

Ratulangi Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pengangkatan dan Mahkamah AgungPemberhentian Dosen SebagaiRepublik Pimpinan Organ Pengelola Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 10

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Fakultas dan Pascasarjana di Lingkungan Universitas Sam

ratulangi yang menyatakan : “Rapat Senat yang dimaksud pada Mahkamah AgungPasal 10 dipimpin olehRepublik Ketua Senat didampingi oleh Indonesia Sekretaris Senat.”; 5. Bahwa berdasarkan hasil Rapat sebagaimana dijelaskan di atas,

Senat Fakultas Pertanian Unsrat telah mengeluarkan Keputusan

Senat Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Nomor :

01/SENAT-FP/KP/11/2017 Tentang Pembatalan Proses

Pengangkatan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam

Ratulangi Periode 2018-2022; 6. Bahwa pemberitahuan hasil Rapat Senat Fakultas Pertanian

Unsrat Nomor : 28/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27 November

2017, ditujukan kepada : Dekan Fakultas Pertanian. Tembusan : 1.

Rektor Unsrat, 2. Panitia Pemilihan Dekan, 3. Anggota Senat

Fakultas Pertanian, 4. Pimpinan Jurusan, 5. Arsip; 7. Bahwa selanjutnya Penggugat telah membuatkan Surat Mahkamah AgungRekomendasi No. 29 /Senat-FP/XI/2017Republik tertanggal 27 November Indonesia 2017 yang ditujukan kepada Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sam Ratulangi yang memberikan pertimbangan, yakni; 1. Membatalkan Surat Keputusan (SK) Panitia Pemilihan Dekan; 2. Meminta penjelasan dan klarifikasi panitia tentang proses yang

telah dilakukan; 3. Melaporkan kepada Pimpinan Universitas dan memberikan

penjelasan kepada semua pihak terkait pembatalan tersebut; 8. Bahwa pada tanggal 3 Januari 2018 Penggugat telah menyurat

yang ditujukan kepada Kepala Biro Hukum dan Organisasi

KEMENRISTEKDIKTI di , Perihal : Kronologis Pembatalan

yang pada pokoknya menerangkan bahwa “pembatalan proses

pengangkatan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat karena terdapat

pelanggaran sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Mahkamah AgungPendidikan dan Kebudayaan Republik Republik Indonesia Nomor 61 TahunIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 11

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

2011 Tentang Statuta Universitas Sam Ratulangi (Berita Negara

Republik Indonesia No. 20, 2012)”. Pelanggaran tersebut terdapat

pada Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) yang menyebutkan bahwa : Mahkamah AgungPasal 34 ayat (1) : Republik Indonesia “pengangkatan Dekan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. Tahap Penjaringan, b. Tahap Penyaringan, c. Tahap Pemilihan, dan d. Tahap Pengangkatan

Ayat (2) :

“Tahapan Pengangkatan Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a, huruf b, dan huruf c dilakukan paling lambat 3 (tiga)

bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Dekan”;

9. Bahwa dengan demikian, faktanya Rapat Senat telah dilaksanakan

lagi pada tanggal 27 November 2017 yang harusnya dilaksanakan

paling lambat tanggal 24 November 2017 sehingga sudah melebihi

batas waktu yang ditetapkan, Itu sebabnya hasilnya Rapat Senat

tertanggal 27 November 2017 tersebut adalah batal demi hukum

Mahkamah Agungatau cacat prosudural Republik sehingga membatalkan seluruh Indonesia proses

pengangkatan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat Tahun 2018

-2022; 10.Bahwa selanjutnya terkait dengan penyelenggaraan Rapat Senat

pada tanggal 10 Januari 2018 oleh Panitia seharusnya tidak bisa

lagi menerbitkan surat undangan untuk menyelenggarakan rapat

senat Fakultas Pertanian Unsrat, karena Rapat Senat tangal 27

November 2017 telah menghasilkan keputusan Senat Fakultas

Pertanian Nomor : 01/SENAT-FP/KP/11/2017 Tentang Pembatalan

Proses Pengangkatan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam

Ratulangi Periode 2018-2022, aitu cacat hukum atau improsedural,

dengan kata lain bahwa posisi Panitia adalah setatus quo selaku Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 12

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Panitia dalam pelaksanaan Pemilihan Dekan pada tanggal 10

Januari 2018; 11.Bahwa selanjutnya sangat ironis pada tanggal 9 Januari 2018 Mahkamah AgungPenggugat menerima Republik Surat Undangan Rapat Senat Indonesia dengan Nomor : 30/SENAT-FP/I/2018, dimana undangan tersebut juga

tidak melibatkan Penggugat sebagai pihak yang seharusnya

menandatangani surat-menyurat termasuk Surat Undangan Rapat

Senat, tetapi ditandatangani oleh Sekretaris Senat dengan

mengetahui Rektor Unsrat. Hal ini justru menimbulkan

pertanyaan???. Sementara Penggugat merasa diperlakukan tidak

adil dan sewenang-wenang karena Panitia dengan berpatokan

pada SK Tergugat telah melakukan tindakan untuk tujuan yang

berbeda; 12.Bahwa selanjutnya Penggugat perlu menjelaskan bahwa pada

Rapat Senat yang dilaksanakan Pada tanggal 10 Januari 2018

Penggugat juga hadir dan diberikan kesempatan untuk memimpin Mahkamah Agungsidang, dalam rapat sidang Republik senat tersebut secara tegas Penggugat Indonesia menyatakan “Rapat Senat pada hari ini (10 Januari 2018) tidak

bisa dilanjutkan karena bertentangan dengan Pasal 34 ayat (2)

Permen No 61 Tahun 2011 Tentang Statuta Unsrat”; 13.Bahwa pada kenyataannya Rapat Senat tersebut masih tetap

dilanjutkan dan diambil alih secara paksa oleh Rektor Unsrat Prof.

Dr. Ir. Ellen Kumaat, MSc., DEA, dan diserahkan kepada Anggota

Senat Tertua yakni Prof Dr. Ir. Jeany Polii-Mandang untuk tetap

melanjutkan Rapat senat tersebut tertanggal 10 Januari Tahun

2018. Hal ini nyata-nyata adalah perbuatan sewenang-wenang

atau merampas juga bahwa ada prosedur pelaksanaan

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan asas- Mahkamah Agungasas umum pemerintahan Republik umum yang baik yaitu Asas Kepastian Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 13

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Hukum, Asas Keseimbangan, Asas Kesamaan, Asas Bertindak

Cermat, Asas Keterbukaan, Asas Kepentingan Umum, Asas Mahkamah AgungProfesionalitas, dan Republik Asas Akuntabitas, termasuk Undang-Undang Indonesia RI Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

disebutkan dalam Pasal 8 ayat (3) disebutkan : Pejabat

Administrasi Pemerintahan dilarang menyalahgunakan

kewenangan dalam menetapkan dan/atau melakukan keputusan

dan/atau tindakan. Hal ini nyata-nyata adalah tindakan sewenang-

wenang pejabat administrasi pemerintahan dalam hal ini Panitia

Pemilihan dan Rektor unsrat Prof. Dr. Ir. Ellen Kumaat, MSc.,

DEA.; 14. Bahwa berdasarkan Rapat Senat yang dilaksanakan oleh Panitia

pada hari Rabu 10 Januari 2018 tersebut telah menghasilkan

Calon Dekan Terpilih berdasarkan Berita Acara yang

ditandatangani oleh Prof Dr. Ir. Jeane M. Paulus, MS (saksi), Prof Mahkamah AgungDr. Ir. Johannes Elia X.Republik Rogi, MSi (saksi) Dr. Ir. Gregoria Indonesia Sri S. Djakarsi, MSi (Sekretasis Senat) dan Prof. Dr. Ir. Ny. Jeany Polii-

Mandang, MS. (Anggota Senat Tertua). yang notabene memiliki

kecacatan dan tidak sah secara hukum dan sudah sepantasnya

dinyatakan batal demi hukum 15.Bahwa oleh karena objek sengketa di atas telah terbukti secara

sah telah melanggar serta bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan serta asas-asas umum pemerintahan yang

baik, Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan sehingga sangat beralasan SK

Tergugat yang digunakan oleh Panitia untuk pelaksanaan rapat

tanggal 10 Januari 2018 dimaksud tidak lagi memiliki Legal

Standing dalam melaksanakan Pemilihan Dekan Fakultas Mahkamah AgungPertanian universitas Sam RepublikRatulangi; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 14

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

16.Bahwa berdasarkan uraian di atas, sudah jelas dan tegas secara

hukum bahwa tindakan Panitia yang telah melaksanakan Mahkamah AgungPemilihan Dekan FakultasRepublik Pertanian tanggal 10 Januari Indonesia 2018 dengan menggunakan SK Tergugat sebagai dasar pelaksanaan,

adalah perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan

serta asas-asas umum pemerintahan yang baik, sehingga sudah

seharusnya untuk dibatalkan dan dinyatakan tidak sah.

VI. ALASAN-ALASAN MENDESAK UNTUK PENUNDAAN/

PENANGGUHAN OBJEK GUGATAN

1. Bahwa hilangnya hak dan kewajiban serta kepastian hukum bagi

Penggugat adalah hal yang sangat merugikan karena

tindakan/perbuatan sewenang-wenang dalam pelaksanaan

pemilihan Dekan pada Fakultas Pertanian Unsrat tanpa melalui

sebuah mekanisme yang diatur dalam perundang-undangan Mahkamah Agungsehinnga Penggugat memilikiRepublik alasan yang sangat mendesak Indonesia untuk memohon adanya penetapan PTUN Manado untuk penangguhan;

2. Bahwa karena pelaksanaan Pemilihan Dekan periode 2018-2022

oleh Panitia pada tanggal 10 Januari 2018 diketahui tidak sesuai

dengan prosedur, sehingga bisak dikatakan tidak memiliki Legal

Standing, maka Penggugat memohon kepada Majelis Hakim

Pengadilan Tata Usaha Negara Manado yang memeriksa perkara

ini, kiranya berkenan mengeluarkan penetapan penundaan atas

pelaksanaan objek sengekta a quo, yaitu :

- Keputusan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam

Ratulangi nomor : 2285/UN12.3/LL/2017 tentang

Pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Mahkamah AgungUnsrat Periode 2018-2022 Republik Tertanggal 25 oktober 2017; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 15

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa dengan dihasilkannya Calon Dekan Terpilih pada

tanggal 10 Januari 2018 dan akan segera dilakukan pelantikan Mahkamah Agungterhadap Calon Republik Dekan tersebut maka melalui gugatanIndonesia ini mohon kiranya dilakukan penundaan sebelum adanya putusan

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;

- Bahwa karena berdasarkan Pasa 32 ayat (1) Peraturan Mneteri

Pendidikan dan Kebbudayaan republik Indonesia nomor 61

tahun 2011 tentang Statuta universitas Sam Ratulangi,

disebutkan : Masa Jabatan Dekan selama 4 (empat) Tahun dan

dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan;

- Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI nomor : 1501/UN12/KP/2014, Tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan tugas

Tambahan sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Mahkamah AgungRatulangi, tertanggal Republik 21 Februari 2014, sehingga Indonesia masa berakhirnya jabatan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat sudah

akan berakhir pada tanggal 21 Februari Tahun 2018, dan akan

dilakukan pelantikan oleh rektor Unsrat;

Berdasarkan uraian seluruh posita gugatan ini dan alasan-alasan

untuk penundaan di atas serta kerugian yang sangat mendasar

yaitu kehilangan hak-hak dan kewajiban hukum Penggugat

sebagai Ketua Senat Fakultas Pertanian Unsrat, maka sangatlah

beralasan hukum bagi Penggugat untuk mengajukan permohonan

penangguhan objek sengketa a quo sebagaimana di atur Pasal 67

ayat (4) UU No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan TUN

sebagaimana kutipan berikut : Mahkamah AgungPermohonan penundaan sebagaimanaRepublik dimaksud dalam ayat (2)Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 16

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat

mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat Mahkamah Agungdirugikan jika Keputusan Republik Tata Usaha Negara yang digugat Indonesia itu tetap dilaksanakan.

Maka berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan di atas,

Penggugat mohon kiranya Pengadilan Tata Usaha Negara Manado

melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

kiranya berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut :

DALAM PENUNDAAN/PENANGGUHAN OBJEK SENGKETA

1. Mengabulkan permohonan penundaan objek sengketa yang

dimohonkan Penggugat;

Maka berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan di atas,

Penggugat mohon kiranya Pengadilan Tata Usaha Negara Manado

melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini Mahkamah Agungkiranya berkenan menjatuhkan Republik putusan sebagai berikut : Indonesia

DALAM PENUNDAAN/PENANGGUHAN OBJEK SENGKETA

1. Mengabulkan permohonan penundaan objek sengketa yang

dimohonkan Penggugat; 2. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menunda pelaksanaan

keputusan Dekan nomor : 228/UN12.3/LL/2017 tentang

pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat

Periode 2018-2022 Tertanggal 25 Oktober 2017, oleh karena masa

jabatan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat akan berakhir pada

tanggal 21 Februari Tahun 2018, dan akan segera dilakukan

pelantikan oleh Rektor Unsrat terhadap calon Dekan terpilih yang

tidak sesuai dengan prosedur dan/atau ketentuan perundang- Mahkamah Agungundangan yang berlaku. Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 17

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Dekan Mahkamah AgungFakultas Pertanian Republik Universitas Sam Ratulangi Indonesia Nomor : 2285/UN12.3/LL/2017 Tentang Pengangkatan Panitia Pemiilihan

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Periode

2018-2022 Tertanggal 25 Oktober 2017; 3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Sam Ratulangi Nomor :

2285/UN12.3/LL/2017 Tentang Pengangkatan Panitia Pemiilihan

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam RatulangiPeriode

2018-2022 Tertanggal 25 Oktober 2017; 4. Membebankan Tergugat untuk membiayai perkara ini.

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak

Tergugat melalui Kuasanya telah mengajukan Jawaban tertanggal Mahkamah18 April Agung 2018, yang isinya sebagai Republik berikut :------Indonesia 1. Bahwa Objek Sengketa adalah Keputusan Tergugat berupa

Keputusan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

Nomor: 2285/UN12.3/LL/2017 tentang Pengangkatan Panitia

Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

Periode 2018-2022 tanggal 25 Oktober 2017; 2. Bahwa tugas, fungsi dan tanggung jawab Penggugat sebagai Ketua

Senat Fakultas Pertanian Unsrat (selanjutnya Fakultas Pertanian

Unsrat disebut Faper), serta tugas, fungsi dan tanggung jawab

Tergugat sebagai Dekan Faper, adalah bekerja secara bersama-

sama untuk tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Arah

Pengembangan Universitas Sam Ratulangi sebagaimana diatur

Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 Peraturan MahkamahMenteri Agung Pendidikan dan Kebudayaan Republik RI Nomor 61 Tahun 2011Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 18

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tentang Statuta Universitas Sam Ratulangi (selanjutnya disebut

STATUTA UNSRAT); 3. Bahwa essensi yang melahirkan gugatan a quo adalah menyangkut Mahkamah Agungberakhirnya masa jabatan Republik Dekan Faper periode 2014-2018 Indonesia pada tanggal 24 Februari 2018, hal mana menurut ketentuan Pasal 34 ayat

(2) Statuta Unsrat, rangkaian tahapan proses pemilihan Dekan Faper

periode 2018-2022, harus dimulai paling lambat 3 (tiga) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan Dekan 2014-2018, Faper yang

jatuh pada tanggal 24 November 2017; 4. Bahwa yang dimaksud posita angka V.2 dan posita angka V.3, bahwa

klausul "tahapan proses pemilihan sudah harus dimu/ai paling lambat

3 (tiga) bulan sebelum berakhlrnya masa jabatan Dekan” adalah

merupakan pelaksanaan ketentuan Pasal. 34 ayat (2) Statuta Unsrat,

sehingga merupakan suatu kesalahan prosedur jika tahapan proses

pemilihan Dekan Faper 2018-2022 (menurut asumsi Penggugat)

dimulai pada tanggal 27 November yaitu dengan dilaksanakannya Mahkamah AgungRapat Senat Faper tertanggal Republik 27 November 2017, padahal tahapanIndonesia Pemilihan Dekan Faper 2018-2022 yang dimaksud telah dimulai sejak

tanggal 25 Oktober 2017 sebagaimana tanggal dikeluarkannya

Keputusan Tergugat tentang Pembentukan Panitia Pemilhan Dekan

Faper tertanggal 25 Oktober 2017 (Objek Sengketa); 5. Bahwa rupa-rupanya, Penggugat memang beritikad buruk dalam

proses pemilihan Dekan Faper 2018-2022 hal mana Penggugat

berupaya dengan berbagai cara untuk menghalangi, bahkan

membatalkan proses pemilihan Dekan Faper periode 2018-2022,

antara lain sebagaimana Posita angka V.2 Gugatannya, yaitu dalam

Rapat Senat pada tanggal 27 November 2017, Penggugat

membatalkan proses pemilihan Dekan Faper Periode 2018-2022, Mahkamahbahkan Agung Penggugat membuat Republik Berita Acara Hasil Rapat Senat FaperIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 19

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor: 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27 November 2017 yang

ditandatangani oleh Penggugat sebagai Ketua Senat Faper dan Mahkamah AgungSekretaris Senat Faper Republik yang MEMBATALKAN Keputusan Indonesia Dekan Faper (Tergugat) Nomor: 2285/UN12.3/LL/2017 tentang

Pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan Faper Periode 2018-20122; 6. Bahwa rupa-rupanya, tikikad tidak baik Penggugat semakin semakin

menjadi-jadi nekad untuk membatalkan Keputusan Tergugat Nomor:

2285/UN12.3/LL/2017 tentang Pengangkatan Panitia Pemilihan

Dekan Faper Periode 2018-2022 tersebut, yang dibuktikan oleh dalil

gugatan Penggugat sendiri pada Posita Angka V.9, yang berbunyi:

"Bahwa dengan demikian, faktanya Rapat Senat dilaksanakan

pada tanggal 27 November 2017 yang harusnya dilaksanakan

paling lambat tanggal 24 November 2017, sehingga diketahui

sudah melebihi batas waktu yang ditetapkan. Itu sebabnya hasil

Rapat Senat tertanggal 27 November 2017 tersebut batal demi Mahkamah Agunghukum atau cacat proseduralRepublik sehingga membatalkan Indonesia seluruh proses pengangkatan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat Tahun

2018-2022";

7. Bahwa dalam hal ini jelaslah, Penggugat telah menghitung-hitung

tanggal lewatnya batas waktu 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya

masa jabatan Dekan Faper Periode 2014-2018 yaitu tanggal 24

November 2017 hal mana setelah lewat 3 (tiga) hari dari tanggal 24

November 2017 yaitu pada tanggal 27 November 2017, Penggugat

menvonis, telah terjadi cacat prosedural dan proses tahapan

pemilihan Dekan Faper periode 2018-2022 dan proses pemilihan

Dekan Faper 2018-2022 batal demi hukum---padahal Rapat Senat

Faper tanggai 27 November 2017 tersebut bukanlah tanda Mahkamahdimuiainva Agung tahapan proses Republik pemilihan Dekan Faper 2018-2022 Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 20

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

karena sesungguhnya proses tersebut telah dimulai sejak tanggal

dibentuknya Panitia Pemilihan Dekan Faper pada tanggal 25 Oktober Mahkamah Agung2017 yaitu tanggal terbitnya Republik Objek Sengketa a quo; Indonesia 8. Bahwa dengan demikian, jelaslah bahwa sama sekali tidak ada fakta

tentang lewatnya waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana didalilkan

Penggugat, dan dalam tahapan proses pemilihan Dekan Faper 2018-

2022 tersebut telah terpenuhi syarat hukum ketentuan Pasal 34 ayat

(2) Statuta Unsrat yaitu telah dimulai sejak tanggal 25 Oktober 2017 (1

bulan sebelum batas waktu 3 bulan) sedangkan batas waktu paling

lambat 3 bulan, jatuh pada tanggal 24 November 2017;

9. Bahwa oleh karena maksud dan tujuan dari Berita Acara Hasil Rapat

Senat Faper Nomor: 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27 November

2017 tersebut memiliki konsekuensi yang berpotensi mengganggu

penyelenggaraan Pendidikan Tinggi yaitu bertentangan dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Mahkamah Agungsebagai berikut: Republik Indonesia - bertentangan dengan Asas Pendidikan Tinggi sebagaimana

ketentuan Pasal 3 huruf b (penalaran), huruf e (manfaat), dan

huruf g (tanggung jawab);

- bertentangan dengan Fungsi Pendidikan Tinggi sebagaimana

ketentuan Pasal 4 huruf a (peradaban yang bermanfaat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa) dan huruf b (tridharma);

- bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Tinggi yang diatur

Pasal 5 huruf d (pengabdian kepada masyarakat berbasis

penalaran);

serta bertentangan dengan Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Arah

Pengembangan Universitas Sam Ratulangi sebagaimana diatur Pasal Mahkamah10, PasalAgung 11, Pasal Pasal 12, PasalRepublik 13, dan Pasal 14 Peraturan Menteri Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 21

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 61 Tahun 2011 tentang Statuta

Unsrat, maka Rektor Unsrat berdasarkan kewenangan hukumnya, Mahkamah Agungbersama Senat Feper menerbitkan Republik Surat Undangan Rapat SenatIndonesia Faper Nomor: 30/SENAT-FP/I/2018, dengan mengundang juga Penggugat

sebagai Ketua Senat Faper untuk Rapat tanggal 10 lanuari 2018 yang

dipersilakan Penggugat untuk menjadi pimpinan rapat yang kemudian

ditolak oleh Penggugat {vide Posita Angka V.10 dan V.11 Gugatan

Penggugat);

10. Bahwan pada kenyataannya, kekeliruan persepsi dari Tergugat

tentang dimulainya tahapan proses pemilihan Dekan Faper, semakin

menjadi-jadi dengan satu-satunya tujuan Penggugat yaitu membuat

tidak adanya pemilihan Dekan Faper 2018-2022, sebagaimana dain

posita angka V.12 gugatan Penggugat;

11. Bahwa oleh karena dalam Rapat Senat Faper tanggal 10 Januari

2018 Penggugat mati-matian mempertahankan dalilnya tentang hasil Mahkamah AgungRapat Senat Faper tanggalRepublik 27 November 2017 yang Indonesia telah "membatalkan" proses pemilihan Dekan Faper Periode 2018-2022,

yang didukung dengan Berita Acara Hasil Rapat Senat Fakultas

Pertanian Unsrat Nomor: 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27

November 2017 yang ditandatangani oleh Penggugat sebagai Ketua

Senat Faper dan Sekretaris Senat Faper, padahal tidak ada satupun

ketentuan hukum yang memberikan wewenang kepada Penggugat

sebagai Ketua Senat Faper untuk membatalkan proses pemilihan

Dekan Faper Periode 2018-2022 karena tugas dan kewajiban

Penggugat sebagai Ketua Senat Faper hanyalah sebatas mengawasi,

dan memberikan pertimbangan kepada Tergugat dan memberikan

laporan kepada Rektor untuk ditindaklanjuti sebagaimana diatur Mahkamahketentuan Agung Pasal 19 Statuta UnsratRepublik sehingga nyata-nyata, Berita AcaraIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 22

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Hasil Rapat Senat Faper Nomor: 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27

November 2017 yang ditandatangani oleh Penggugat sebagai Ketua Mahkamah AgungSenat Fakultas Faper Republik dan Sekretaris Senat Faper adalah Indonesia produk Penggugat yang melampaui wewenangnya (onrechtmatig overheids

daad), sehingga diabaikan oleh Rektor melalui tindakan Rektor

mengambil alih pimpinan Rapat Senat Faper tanggal 10 Januari 2018

kemudian menyerahkan kepada Anggota Senat Faper yang Tertua

yaitu Prof. Dr. Ir. leany Polii-Mandang, MSc, DEA untuk memimpin

Rapat Senat Faper lanjutan;

12. Bahwa Objek Sengketa a quo adalah jenis keputusan yang berlaku

satu kali dan seketika akan berakhir, dan sesudah tindakan itu berlalu,

tidak dapat ditarik kembali (Pengantar Hukum Administrasi Negara,

ditulis oleh Prof Dr Philipus M Hadjon, SH, Prof Dr R Sri Soemantri

Martosoewignjo, SH, Prof Dr Sjachran Basah, SH, Dr Bagir Nanan,

SH, MCL, H M Laica Marzuki, SH, Prof Dr ] B1 M ten Berge, Prof Dr Mahkamah AgungP ] ] van Buuren, Prof DrRepublik F A M Stroink - Bab IV. Keputusan Indonesia Tata Usaha Negara / Beschikking, halaman 129. Penerbit Gadjah Mada

University Press, 2005);

13 Bahwa sebagaimana uraian di atas, maka sangat tidak masuk diakal

bagi Tergugat, Penggugat mengaku baru mengetahui Objek Sengketa

a quo pada tanggal 21 November 2017 oleh karena berdasarkan

fungsi, tugas dan tanggung jawab Tergugat sebagai Dekan Faper,

sebelum Tergugat menerbitkan Objek Sengketa a quo, Tergugat telah

mengkonsultasikan dengan Senat Faper tentang akan dimulainya

tahapan pemilihan Dekan Faper sejak awal Oktober 2017;

14. Bahwa sangat tidak masuk diakal, Penggugat mengaku baru

mengetahui Objek Sengketa a quo pada tanggal 21 November 2017 Mahkamaholeh Agung karena dalam pelaksanaan Republik tahapan proses pemilihan DekanIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 23

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Faper 2018-2022 adalah juga merupakan tanggung jawab jabatan

Penggugat sebagai Ketua Senat Faper dengan tujuan tercapainya Mahkamah AgungVisi, Misi, Tujuan dan RencanaRepublik Arah Pengembangan Universitas Indonesia Sam Ratulangi,---dalam hal ini Penggugat sebagai organ yang menjalankan

fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik di Faper

sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 19 ayat (1) Statuta Unsrat;

15. Bahwa jika benar Penggugat baru mengetahui tahapan proses

pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat pada tanggal 21

November 2017, mengandung makna bahwa Penggugat tidak pernah

menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sebagai Ketua

Senat Faper --- apalagi pemahaman Penggugat yang menyatakan

tahapan proses pemilihan Dekan Faper dimulai sejak Rapat Senat

tanggal 27 November 2017, padahal Tergugat menerbitkan Keputusan

Pembentukan Panitia Pemilihan Dekan Faper sejak tanggal 25

Oktober 2017 --- dan lebih diperparah lagi dengan Penggugat Mahkamah Agungmembuat Berita Acara Rapat Republik Senat Faper tanggal 27 November Indonesia 2017 yang membatalkan proses pemilihan Dekan Faper 2018-2022 adalah

tindakan yang melampaui wewenangnya, bahkan nyata-nyata

Penggugat dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung

jawabnya, telah menggunakan wewenangnya semata-mata ditujukan

agar tidak terjadi pemilihan Dekan Faper 2018-2022 (status quo)

sebagaimana pemyataan Penggugat dalam Posita angka V.9

gugatannya;

16. Bahwa dalam hal ini, nyata-nyata Penggugat sangat-sangat-sangat

tidak bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan fungsinya

sebagai Ketua Senat Faper, serta telah menggunakan wewenangnya

untuk tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang itu oleh negara Mahkamahkepadanya, Agung yaitu agar tidak Republikterlaksananya pemilihan Dekan FaperIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 24

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

2018-2022, tegasnya agar tidak tercapai Visi, Misi, Tujuan dan

Rencana Arah Pengembangan Universitas Sam Ratulangi yang Mahkamah Agungdiatur Pasal 10, Pasal Republik11, Pasal Pasal 12, Pasal 13, dan Indonesia Pasal 14 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 61 Tahun

2011 tentang Statuta Unsrat;

17. Bahwa pada kenyataannya, dalam proses tahapan pemilihan Dekan

Faper 2018-2022, Penggugat telah turut serta bersama-sama dengan

Panitia melaksanakan Penjaringan, Penyaringan dan Pemilihan

Dekan Faper mulai dari terbitnya Objek Sengketa tertanggal 25

Oktober 2017 sampai dengan Penggugat memberikan suaranya

dalam Pemilihan tanggal 10 Januari 2018;

18. Bahwa pada kenyataannya, dalam proses tahapan pemilihan Dekan

Faper 2018-2022, Penggugat sebagai Ketua Senat Faper bukannya

melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya melalui

pengawasan dan pemberian pertimbangannya kepada Tergugat Mahkamah Agung(Dekan Faper) guna memastikan Republik terlaksananya pemilihan Indonesia Dekan Faper Periode 2018-2022 sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan demi tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Arah

Pengembangan Universitas Sam Ratulangi yang diatur Pasal 10,

Pasal 11, Pasal Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 61 Tahun 2011 tentang Statuta

Unsrat --- namun sayangnya Penggugat malahan bertindak

berdasarkan wewenangnya untuk menghalang-halangi agar tidak

terlaksananya pemilihan Dekan Faper Periode 2018-2022;

19. Bahwa dengan demikian, dalam kasus ini, dapatlah ditarik sebuah

kesimpulan sederhana, bahwa Penggugat seharusnya menggugat

dirinya sendiri karena tidak melaksanakan kewajiban jabatannya Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 25

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai Ketua Senat Faper dalam proses pemilihan Dekan Faper

Periode 2018-2022; Mahkamah AgungBahwa dengan ini kami Republik ajukan EKSEPSI dan JAWABAN Indonesia terhadap Gugatan, yang pada pokoknya Tergugat menolak dengan tegas seluruh

dalil gugatan Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara

tegas akan kebenarannya:

I. DALAM EKSEPSI:

1. Eksepsi tentang gugatan CACAT FORMIL dan TIDAK

MEMENUHI SYARAT SEBAGAI GUGATAN;

a. Bahwa dalam Surat Gugatan a quo, mencantumkan Alamat

Kuasa Hukum Jalan Pomurow Banjer Nomor 5 Kelurahan

Winangun Dua Kecamatan Malalayang Kota Manado, SULUT;

b. Bahwa pada kenyataannya, di Kelurahan Winangun Dua

Kecamatan Malalayang Kota Manado, SULUT, tidak terdapat

jalan Pomurow Banjer Nomor 5; Mahkamah Agungc. Bahwa ketentuan PasalRepublik 56 ayat (1) huruf a Undang-Undang Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

sebagaimana kutipan berikut:

(1) Gugatan harus memuat:

a. Nama, Kewarganegaraan, Tempat Tinggal, dan

Pekerjaan Penggugat, atau Kuasanya.

d. Bahwa oleh karena syarat formil gugatan yang diatur

ketentuan Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara harus

dipenuhi secara sempurna, sedangkan gugatan a quo

tidak jelas alamat Kuasa Hukum Penggugat, maka

jelaslah gugatan a quo cacat formil dan tidak memenuhi Mahkamah Agungsyarat sebagai Republik gugatan pasal 56 ayat (1) Undang- Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 26

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

Usaha Negara; Mahkamah Agunge. Bahwa dengan Republik demikian, mohon Majelis Hakim Indonesia yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, untuk

menyatakan gugatan tidak dapat diterima karena

cacat formil dan tidak memenuhi syarat sebagai

gugatan;

2. Objek Sengketa Gugatan Penggugat Sudah Melampaui Batas

Waktu/Kadaluarsa (VERJARING):

a. gugatanPenggugat diajukan tanggal 15 Februari 2018 yaitu

jauh setelah terbitnya Keputusan Dekan Faper Nomor:

2285/UN12.3/LL/2017 tertanggal 25 Oktober 2017 tentang

Pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan Faper Periode 2018-

2022 (Objek Sengketa). Jika dihitung waktu tanggal 25 Oktober

2017 sampai dengan tanggal 15 Februari 2018 maka total Mahkamah Agungwaktu adalah 105 Republik (seratus lima) hari, maka sebagaimana Indonesia ketentuan yang berlaku, sudah melampaui batas waktu yang

ditentukan oleh Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. SEMA Nomor 2

Tahun 1991;

b. Bahwa menurut Tergugat berdasarkan fakta-fakta yang telah

diuraikan di atas, pengakuan Penggugat tentang Penggugat

baru mengetahui Objek Sengketa a quo pada tanggal 21

November 2017 adalah sebuah kebohongan yang ditujukan

untuk membodohi Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara a quo oleh karena pelaksanaan proses

pemilihan Dekan Faper 2018-2022 adalah juga merupakan Mahkamah Agungtanggung jawab jabatan Republik Penggugat sebagai Ketua SenatIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 27

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Faper hal mana Penggugat memang terlibat sejak sebelum

terbitnya Objek Sengketa, maupun dalam tahapan proses Mahkamah AgungPenjaringan, Penyaringan,Republik dan bahkan Penggugat Indonesia ikut memberikan suaranya dalam Tahap Pemilihan Dekan Faper

2018-2022 pada tanggal 10 Januari 2018;

c. Bahwa pelaksanaan tahapan proses pemilihan Dekan Faper

Periode 2018-2022 telah dimulai sejak tanggal

dikeluarkannya Objek Sengketa yaitu tanggal 25 Oktober

2017, dan bukan sebagaimana didalilkan Penggugat yaitu

tanggal Rapat Senat Faper tanggal 27 November 2017;

d. Bahwa Penggugat dengan sengaja menggunakan

wewenangnya untuk menghalang-halangi berlangsungnya

proses pemilihan Dekan Faper Periode 2018-2022, tegasnya

Penggugat telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan

lain dari maksud diberikannya wewenang itu oleh negara Mahkamah Agungkepadanya; Republik Indonesia e. Bahwa gugatan Penggugat seyogyanya diartikan sebagai fakta

tentang Penggugat tidak melaksanakan tanggung jawab

hukumnya sebagai Ketua Senat Faper, dan segala fakta dan

alasan Penggugat yang diajukannya dalam Surat Gugatan,

adalah bertentangan dengan hukum oleh karena seluruh

tindakan Penggugat tersebut merupakan produk dari rangkaian

perbuatan melawan hukum (onrechtmatig overheids daad)

Penggugat sebagai Ketua Senat Faper;

f. Bahwa pada kenyataannya, secara jabatan (formil) maupun

secara materiil, Penggugat terlibat dalam proses pembuatan

Objek Sengketa, Penggugat terlibat dalam tahapan proses Mahkamah AgungPenyaringan, Penjaringan, Republik dan Pemilihan Dekan Faper 2018-Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 28

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

2022, namun selama mengikuti seluruh proses tersebut

Penggugat malah bertindak mencari-cari kesalahan Tergugat Mahkamah Agungbahkan membuat Republik keputusan sebagaimana Berita AcaraIndonesia Rapat Senat Faper Nomor: Nomor: 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal

27 November 2017 yang ditandatangani oleh Penggugat

sebagai Ketua Senat Fakultas Faper dan Sekretaris Senat

Faper yang MEMBATALKAN proses pemilihan Dekan Faper

2018-2022, kemudian Penggugat ikut memberikan suaranya

dalam tahap pemilihan Dekan Faper 2018-2022 pada tanggal

10 Januari 2018, sehingga sungguh merupakan kebohongan

dan/atau pengingkaran nalar jika Penggugat mengaku

mengetahui Objek Sengketa a quo pada tanggal 21 November

2017;

g. Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa gugatan a quo telah

lewat waktu sebagaimana ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Mahkamah AgungNomor 5 Tahun 1986 Republik tentang Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia Jo. SEMA Nomor 2 Tahun 1991;

3. Tentang Penggugat Tidak Berkepentingan Atas Objek

Sengketa:

a. Bahwa berdasarkan adagium point de interest point de action

maka dalam jabatannya sebagai Ketua Senat Faper (vide

ketentuan Pasal 19 Statuta Unsrat) Penggugat tidak

berkepentingan untuk memohon pembatalan Objek Sengketa

sebagaimana petitum gugatan a quo. Karena dalam gugatan

Penggugat secara formil telah cacat hukum hal mana susunan

identitas menempatkan nama pribadi Penggugat tidak

menempatkan jabatan dan sedangkan uraian dalam posita Mahkamah Agunggugatan a qua menyebutkan Republik jabatan sebagai Ketua Senat; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 29

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

b. Bahwa berdasarkan tugas, fungsi dan tanggung jawab

Penggugat sebagai Ketua Senat Faper, serta berdasarkan Mahkamah Agungtugas, fungsi danRepublik tanggung jawab Tergugat sebagai Indonesia Dekan Faper, maka menjadi kewajiban hukum Penggugat dengan

Tergugat secara secara bersama-sama bekerja demi

tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Arah

Pengembangan Universitas Sam Ratulangi sebagaimana

diatur Pasal 10, Pasal 11, Pasal Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal

14 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

61 Tahun 2011 tentang Statuta Unsrat, maka secara hukum

Penggugat juga bertanggung jawab atas pelaksanaan Objek

Sengketa a quo oleh karena jika Objek Sengketa tersebut tidak

berlangsung sebagaimana ketentuan peraturan perundang-

undangan, maka Penggugat bersama-sama dengan Tergugat

akan dinyatakan oleh Rektor sebagai atasan Penggugat dan Mahkamah AgungTergugat, tidak mampuRepublik menjalankan tugas dan Indonesia fungsi sebagaimana mestinya;

c. Bahwa oleh karena Penggugat memaksakan membatalkan

proses Pemilihan Dekan Faper melalui Berita Acara Rapat

Senat Faper Nomor: 25/SENAT-FP/XI/2017 tertanggal 27

November 2017 yang ditandatangani oleh Penggugat sebagai

Ketua Senat Fakultas Faper dan Sekretaris Senat Faper,

padahal secara hukum Penggugat dan Sekretaris Senat Faper

tidak berwenang untuk membatalkan proses pemilihan Dekan

Faper, maka jelaslah bahwa gugatan a quo ditujukan semata-

mata untuk memenuhi keinginan subjektif Penggugat demi

menggagalkan proses pemilihan Dekan Faper 2018-2022 yang Mahkamah Agungsangat bertentangan denganRepublik Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 30

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Arah Pengembangan Universitas Sam Ratulangi

sebagaimana diatur Pasal 10, Pasal 11, Pasal Pasal 12, Pasal Mahkamah Agung13, dan Pasal Republik 14 Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia dan Kebudayaan RI Nomor 61 Tahun 2011 tentang statuta Unsrat;

Bahwa tegasnya keinginan dan tindakan Penggugat untuk

membatalkan dan/atau menggagalkan proses pemilihan Dekan

Faper 2018-2022 adalah bertentangan dengan hukum;

d. Bahwa oleh karena Objek Sengketa a quo adalah jenis

keputusan yang berlaku satu kali dan seketika akan berakhir,

dan sesudah tindakan itu berlalu, tidak dapat ditarik kembali

(Pengantar Hukum Administrasi Negara, ditulis oleh Prof Dr

Philipus M Hadjon, SH, Prof Dr R Sri Soemantri

Martosoewignjo, SH, Prof Dr Sjachran Basah, SH, Dr Bagir

Nanan, SH, MCL, H M Laica Marzuki, SH, Prof Dr J B J M ten

Berge, Prof Dr P J J van Buuren, Prof Dr F A M Stroink - Bab IV. Mahkamah AgungKeputusan Tata UsahaRepublik Negara / Beschikking, halaman Indonesia 129. Penerbit Gadjah Mada University Press, 2005), maka dengan

telah selesainya seluruh proses pemilihan Dekan Faper 2018-

2022, maka telah berakhir pula Objek Sengketa a quo, dan

telah berakhir pula kepentingan Penggugat atas Objek

Sengketa a quo.

e. Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51

Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor

5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang

berbunyi:

"Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan

tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata Mahkamah Agungusaha negara yang Republik berisi tindakan hukum tata usahaIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 31

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

negara yang berdasarkan peraturan perundangundangan

yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan fmal, Mahkamah Agungyang menimbulkan Republik akibat hukum bagi seseorang Indonesia atau badan hukum perdata."

Jika dikaitkan dengan bersifat individualnya bagi pihak yang

dituju oleh Objek Sengketa (Penggugat bukan pihak yang dituju

oleh Objek Sengketa, sehingga Objek Sengketa tidak bersifat

individual bagai Penggugat), dikaitkan pula dengan dalil alasan

gugatan Penggugat yang menyatakan Penggugat sangat

dirugikan oleh terbitnya Objek Sengketa a quo, serta dikaitkan

pula tanggung jawab jabatan Penggugat jika Objek Sengketa

tidak dilaksanakan sebagaimana ketentuan peraturan

perundang-undangan, maka dapatlah disimpulkan bahwa sama

sekali TIDAK ADA KEPENTINGAN PENGGUGAT yang

dirugikan oleh terbitnya Objek Sengketa a quo, karena justeru Mahkamah Agungkepentingan Penggugat Republik berada pada situasi jika Indonesia Objek Sengketa a quo tidak dilaksanakan sebagaimana ketentuan

peraturan perundang-undangan, bukan pada Objek Sengketa a

quo;

f. Bahwa oleh karena tindakan Penggugat menerbitkan Berita

Acara Rapat Senat Faper Nomor: 25/SENAT-FP/XI/2017

tertanggal 27 November 2017, serta tuntutan Penggugat agar

Objek Sengketa dinyatakan batal dan tidak sah adalah tindakan

yang bertentangan dengan hukum, sedangkan merupakan

tanggung jawab hukum Penggugat dengan Tergugat untuk

secara bersama-sama melaksanakan pemilihan Dekan Faper

2018-2022 (pelaksanaan Objek Sengketa), dikaitkan pula Mahkamah AgungObjek Sengketa adalah Republik jenis keputusan yang berlaku satu Indonesia kali Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 32

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dan seketika akan berakhir, dan sesudah tindakan itu berlalu,

tidak dapat ditarik kembali, serta dikaitkan pula dengan Mahkamah Agungketentuan Pasal Republik 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor Indonesia 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka jelaslah bahwa

Penggugat tidak memiliki kepentingan yang dirugikan oleh

terbitnya dan/atau oleh dilaksanakannya Objek Sengketa a

quo sehingga gugatan a quo tidak memenuhi syarat hukum

Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 yang

berbunyi:

"Orang atau BadanHukum Perdata yang merasa

kepentingannva dirugikan oleh suatu Keputusan Tata

Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis

kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi

tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang Mahkamah Agungdisengketakan Republik itu dinyatakan batai atau tidak Indonesia sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau

rehabiiitasi";

4. Tentang Objek Sengketa Belum Final:

a. Bahwa sebagaimana dalil Penggugat bahwa Rektor Unsrat

selaku atasan Penggugat dan Tergugat, telah mengambil alih

Rapat Senat tanggal 10 Januari 2018 (vide dalil Posita Angka

V.13 Gugatan), dihubungkan dengan Pembatalan Proses

Pemilihan Dekan Faper 2018-2022 yang dilakukan

Penggugat sebagaimana Berita Acara Rapat Senat tanggal

27 November 2017, maka keberatan dan/atau gugatan

Penggugat semestinya ditujukan kepada Rektor Unsrat, Mahkamah Agungbukan kepada Tergugat; Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 33

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

b. Bahwa pada kenyataannya, sebagaimana dalil Posita Angka

V.13 Gugatan yang pada pokoknya Penggugat mengakui Mahkamah Agungbahwa Rektor selakuRepublik atasan Penggugat/Tergugat mengambilIndonesia alih pelaksanaan Objek Sengketa a quo, maka jelaslah

secara hukum, Obiek Sengketa a quo bukanlah Keputusan

Tata Usaha Negara vang final karena masih memerlukan

persetujuan atasan Penggugat dan Tergugat,

sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang

Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara;

c. Bahwa dengan demikian Objek Sengketa a quo, bukanlah

beschikking atau bukanlah KTUN yang dapat digugat di

Pengadilan, sehingga gugatan a quo, tidak memenuhi syarat

sebagai sebuah gugatan dalam sengketa peradilan Tata Mahkamah AgungUsaha Negara; Republik Indonesia

II. DALAM POKOK PERKARA:

a. Bahwa apa yang termuat Dalam Eksepsi dianggap termuat pula

dalam Pokok Perkara; b. Bahwa Keputusan Dekan Faper Nomor; 2285/UN12.3/LU2017

tertanggal 25 Oktober 2017 tentang Pengangkatan Panitia

Pemilihan Dekan Faper Periode 2018-2022 berlaku sejak tanggal

ditetapkan yaitu tanggal 25 Oktober 2017 dan berakhir tanggal

11 Januari 2018, yaitu setelah Panitia Pemilihan Dekan Faper

Periode 2018-2022 menyurati Rektor Universitas Sam Ratulangi

tentang telah terpilihnya Dekan Faper Periode 2018-2022,

sehingga secara hukum, Objek yang digugat telah tidak ada lagi Mahkamah Agungoleh karena memang ObjekRepublik Sengketa a quo adalah Indonesia jenis Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 34

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

keputusan yang berlaku satu kali dan seketika akan berakhir, dan

sesudah tindakan itu berlalu, tidak dapat ditarik kembali Mahkamah Agung(Pengantar Hukum Republik Administrasi Negara, ditulis oleh Indonesia Prof Dr Philipus M Hadjon, SH, Prof Dr R Sri Soemantri Martosoewignjo,

SH, Prof Dr Sjachran Basah, SH, Dr Bagir Nanan, SH, MCL, H M

Laica Marzuki, SH, Prof Dr J B J M ten Berge, Prof Dr P J J van

Buuren, Prof Dr F A M Stroink - Bab IV. Keputusan Tata Usaha

Negara / Beschikking, halaman 129. Penerbit Gadjah Mada

University Press, 2005); c. Bahwa oleh karena Objek Sengketa telah berakhir masa

berlakunya, maka Panitia Pemilihan Dekan Faper Periode 2018-

2022 telah dinyatakan bubar, sehingga secara hukum telah terjadi

perubahan keadaan sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 117

ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Tata Usaha Negara, dan menjadi jelaslah bahwa Objek yang

disengketakan telah tidak ada; Mahkamah Agungd. Bahwa pada faktanya, Republik Penggugat secara jabatan Indonesia dan wewenangnya, terlibat aktif dalam penerbitan Keputusan Dekan

Faper Nomor; 2285/UN12.3/LL/2017 tertanggal 25 Oktober 2017

tentang Pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan Faper Periode

2018-2022, sampai dengan berakhirnya tugas dan fungsi Panitia

Pemilihan Dekan Faper pada tanggal 11 Januari 2018, Penggugat

secara aktif memberikan suaranya dalam acara pemilihan Dekan

Faper Periode 2018-2022; e. Bahwa sama sekali tidak ada fakta tentang lewatnya waktu 3

(tiga) bulan sebagaimana didalilkan Penggugat, dan dalam

tahapan proses pemilihan Dekan Faper 2018-2022 tersebut, telah

terpenuhi syarat hukum ketentuan Pasal 34 ayat (2) Statuta Unsrat Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 35

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yaitu tekah dimulai sejak tanggal 25 Oktober 2017 sedangkan

batas waktu 3 bulan jatuh pada tanggal 24 November 2017; f. Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa proses penerbitan Mahkamah Agungmaupun proses pelaksanaanRepublik Objek Sengketa a Indonesia quo, telah dilaksanakan Tergugat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; g. Bahwa selain dan selebihnya dalil-dalil gugatan Penggugat harus

ditolak karena tidak beralasan hukum;

III. DALAM PENUNDAAN:

(MOHON PETUNJUK MAJELIS Untuk Pelaksanaan Penetapan

Nomor : 10/PEN/2018/PTUN.Mdo)

Bahwa menindaklanjuti Penetapan Penundaan Pelaksanaan Objek

Sengketa Nomor : 10/PEN/2018/PTUN.Mdo tanggal 15 Februari 2018,

dengan ini kami mohon Petunjuk Majelis Hakim perkara a quo, oleh

karena hal-hal sebagai berikut: Mahkamah Agung1. Bahwa Perlawanan Tergugat Republik terhadap Penetapan Lolos DismissalIndonesia perkara a quo, dalam kaitannya dengan Penetapan Penundaan

Nomor : 10/PEN/2018/PTUN.Mdo tertanggal 15 Februari 2018,

adalah bagian dari keberatan kami terhadap Penetapan in casu

oleh karena terdapat ketidakcermatan dalam Penetapan Lolos

Dismissal perkara a quo yang berlanjut pada terbitnya Penetapan

Penundaan Nomor: 10/PEN/2018/PTUN.Mdo tertanggal 15

Februari 2018 tersebut; 2. Bahwa menurut kami, tidak cukup alasan hukum yang memenuhi

syarat hukum Pasal 67 ayat (4) huruf a untuk terbitnya Penetapan

tersebut, dan oleh karena itu Tergugat sangat keberatan dengan

Penetapan in casu, dan sangat beralasan hukum bagi Tergugat

untuk memohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan Mahkamah Agungmengadili perkara a quo untukRepublik mencabut Penetapan Penundaan Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 36

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor: 10/PEN/2018/PTUN.Mdo tertanggal 15 Februari 2018

tersebut; 3. Bahwa sebagaimana uraian Dalam Eksepsi maupun Dalam Pokok Mahkamah AgungPerkara yang menegaskan Republik fakta bahwa Objek Sengketa Indonesia telah tidak ada lagi, maka Tergugat tidak dapat melaksanakan dengan

sempuma Penetapan Penundaan Nomor:

10/PEN/2018/PTUN.Mdo tertanggal 15 Februari 2018 tersebut; 4. Bahwa namun demikian, Tergugat sebagai Dekan Faper wajib

melaksanakan Asas Legalitas dalam setiap keputusannya, hal

mana Penetapan Nomor: 10/PEN/2018/PTUN.Mdo tanggal 15

Februari 2018 bersifat PERINTAH PENGADILAN, namun pada

faktanya Penetapan in casu tidak dapat dilaksanakan secara

sempurna oleh Tergugat oleh karena Objek Sengketa telah tidak

ada lagi, dan secara hukum telah terjadi perubahan keadaan

sebagaimana ketentuan Pasal 117 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Mahkamah Agung5. Bahwa oleh karena Republik amar Penetapan tersebut tidak Indonesia dapat dilaksanakan dengan sempurna, dengan ini kami Kuasa Hukum

Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara a quo, kiranya berkenan MEMBERIKAN

PETUNJUK kepada Tergugat, apakah Tergugat dapat

mengabaikan Penetapan Nomor: 10/PEN/2018/PTUN.Mdo

tertanggal 15 Februari 2018 yang pada pokoknya memerintahkan

Tergugat untuk MENUNDA/MENANGGUHKAN pelaksanaan Surat

Keputusan Dekan Faper Nomor 2285/UN12.3/LL/2017 Tanggal 25

Oktober 2017 Tentang Pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan

Faper 2018 – 2022; Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 37

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

6. Mohon petunjuk Majelis agar dalam perkara a quo, Tergugat dapat

melaksanakan kewajiban-kewajibannya dengan berdasarkan Mahkamah Agungdan/atau sesuai hukum; Republik Indonesia Berdasarkan seluruh uraian di atas, mohon Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara a quo, kiranya berkenan

menjatuhkan putusan sebagai berikut:

DALAM PENUNDAAN :

- Mencabut Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor :

07/PEN2018/PTUN.Mdo tertanggal 08 Februari 2018.

DALAM EKSEPSI :

- Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet ont

vankelijk verklaard/N.O);

DALAM POKOK PERKARA : Mahkamah Agung- Menolak gugatan Penggugat Republik untuk seluruhnya; Indonesia - Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;

Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut,

Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 9 Mei 2018 yang

selengkapnya sebagaimana terlampir dalam Berita Acara

Persidangan dan untuk mempersingkat uraian Putusan maka Replik

tersebut tidak dimasukkan dalam Putusan ini, akan tetapi

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Putusan ini;

Menimbang, bahwa terhadap Replik Penggugat tersebut,

Tergugat telah menanggapi dalam Dupliknya tertanggal 23 Mei

2018 yang selengkapnya sebagaimana terlampir dalam Berita MahkamahAcara PersidanganAgung dan untuk mempersingkatRepublik uraian Putusan makaIndonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 38

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Duplik tersebut tidak dimasukkan dalam Putusan ini, akan tetapi

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Putusan ini; Mahkamah AgungMenimbang, bahwa untukRepublik menguatkan dalil-dalil gugatannya, Indonesia Penggugat telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa fotokopi

surat-surat bermeterai cukup yang telah dicocokan dengan asli dan

atau fotokopinya dan diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan Bukti

P-16, dengan perincian sebagai berikut :

1. Bukti P-1 : Keputusan Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sam Ratulangi Nomor : 2285/UN12.3/LL/2017

tentang Pengangkatan Panitia Pemilihan Dekan

Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

Periode 2018-2022, tertanggal 25 Oktober 2017

(Fotokopi sesuai dengan Fotokopi);

2. Bukti P-2 : Undangan Rapat Senat Terbuka Nomor : Mahkamah Agung23/SENAT-FP/XI/2017 Republik, tertanggal 22 Nopember Indonesia 2017 (Fotokopi sesuai dengan Fotokopi);

3. Bukti P-3 : Agenda Rapat Senat Fakultas Pertanian, tanggal

27 November 2017 (Fotokopi sesuai dengan

Fotokopi);

4. Bukti P-4 : Daftar Hadir Rapat Senat Terbuka Fakultas

Pertanian Unsrat (Fotokopi sesuai dengan

Fotokopi);

5. Bukti P-5 : Berita Acara Hasil Rapat Senat Terbuka Fakultas

Pertanian Nomor : 25/SENAT-FP/XI/2017,

tertanggal 27 November 2017 (Fotokopi sesuai Mahkamah Agungdengan Fotokopi); Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 39

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

6. Bukti P-6 : Daftar Hadir Rapat Senat Tertutup Fakultas

Pertanian , tanggal 27 November 2017 (Fotokopi Mahkamah Agungsesuai denganRepublik Fotokopi); Indonesia 7. Bukti P-7 : Berita Acara Hasil Rapat Senat Tertutup Fakultas

Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Nomor :

26/SENAT-FP/XI/2017, tanggal 27 November 2017

(Fotokopi sesuai dengan Fotokopi);

8. Bukti P-8 : Surat Ketua Senat Fakultas Pertanian Nomor :

29/Senat-FP/XI/2017, Hal : Rekomendasi,

Lampiran : 1 (satu) Berkas, tanggal 27 November

2017 (Fotokopi sesuai dengan Fotokopi);

9. Bukti P-9 : Keputusan Senat Fakultas Pertanian Universitas

Sam Ratulangi Nomor : 01/SENAT-FP/KP/11/2017,

tanggal 27 November 2017 tentang Pembatalan Mahkamah AgungProses Pengangkatan Republik Dekan Fakultas Pertanian Indonesia Universitas Sam Ratulangi Periode 2018-2022

(Fotokopi sesuai dengan Fotokopi);

10. Bukti P-10 : Surat Rektor Universitas Sam Ratulangi, Nomor :

13374/UN12.II/KP/2017, Hal : Permintaan Laporan

Proses Kegiatan Pemilihan Dekan Fakultas

Pertanian Periode Tahun 2018-2022, tanggal 8

Desember 2017 (Fotokopi sesuai dengan

Fotokopi);

11. Bukti P-11 : Surat Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam

Ratulangi Nomor : 2830/UN12.3/LL/2017, Hal Mahkamah AgungPenyampaian RepublikLaporan Pemilihan Dekan Fakultas Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 40

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Pertanian Periode Tahun 2018-2022, Lampiran : 1

(satu) Berkas, tanggal 13 Desember 2017, Mahkamah Agung(Fotokopi Republik sesuai dengan Fotokopi); Indonesia 12. Bukti P-12 : Surat Senat Fakultas Pertanian Nomor : 30/Senat/-

FP/I/2018, Perihal : Undangan Rapat Senat, tanggal 8

Januari 2018 (Fotokopi sesuai dengan Fotokopi);

13. Bukti P-13 : Keputusan Rektor Universitas Sam Ratulangi

Nomor : 1885/UN12/LL/2017, Tentang Perubahan

Surat Keputusan Rektor Nomor

4560/UN12/TL/2014 Tentang Pembehentian Dan

Pengangkatan Keanggotaan Senat Fakultas

Pertanian Universitas Sam Ratulangi Periode

2014-2018, tanggal 06 Oktober 2017 (Fotokopi

sesuai dengan Fotokopi);

Mahkamah14. BuktiAgung P-14 : Keputusan Republik Rektor Universitas Sam Ratulangi Indonesia Nomor : 472/UN12/OT/2018, tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan Keanggotaan

Senat Pengganti Antar Waktu Universitas Sam

Ratulangi Periode 2014-2018, tanggal 23 Februari

2018 (Fotokopi sesuai dengan Fotokopi);

15. Bukti P-15 : Undangan Pelantikan dan Dokumentasi Pelantikan

Prof. Ir. Robert Molenaar, MS., PhD, sebagai Dekan

Fakultas Pertanian Unsrat Periode 2018-2022,

yang dilaksanakan pada tanggal 26 Februari

2018, Pukul : 10.00 WITA, (Fotokopi sesuai Mahkamah Agungdengan Fotokopi); Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 41

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

16. Bukti P-16 : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republikm Indonesia Nomor : 61 Tahun 2011 Mahkamah Agungtentang Republik Statuta Universitas Sam RatulangiIndonesia, tanggal 30 Desember 2011 (Fotokopi sesuai

dengan Fotokopi);

Menimbang, untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Pihak

Penggugat mengajukan 1 (Satu) orang saksi di persidangan atas

nama : Caroulus Simbalis Rante, untuk memberikan keterangan

dan atau kesaksian dipersidangan. Selengkapnya sebagai berikut :

1. Saksi Caroulus Simbalis Rante, yang menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa, Saksi sebagai Dosen, anggota Senat;

- Bahwa, karena periodesasi 4 (empat) Tahun, saksi masih anggota Senat;

- Bahwa, Waktu itu Dekan Fakultas Pertanian Unsrat bentuk panitia, Mahkamah Agungdengan tahapan penjaringan,Republik penyaringan dan pemilihan; Indonesia - Bahwa, pada bulan Oktober 2017;

- Bahwa, setelah SK. Panitia pemilihan Dekan Fakultas Pertanian diserahkan ke Senat atau bagian, ada melalui rapat Senat;

- Bahwa, Saksi tahu tahapan awal, bulan Oktober 2017 ada semacam spanduk penjaringan;

- Bahwa, setelah penjaringan dilaksanakan dengan pemilihan, 5 (lima) kandidat yang ingin mendaftar sebagai dekan le Rektor, kemudian menghasilkan 3 (tiga) nama;

- Bahwa, tidak ada pemilihan ke Rapat Senat;

- Bahwa, Setelah 3 (tiga) orang terpilih;

- Bahwa, Bukti P-2 (Undangan Rapat) diakui saksi;

- Bahwa, yang dibentuk tanggal 27 November 2017; Mahkamah- Bahwa, Agung akan ada rapat Senat Republikterbuka dan tertutup; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 42

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa, rapat Senat terbuka diberi kesempatan teman-teman untuk bertanya, mengacu pada Pasal 34 Statuta Unsrat;

- Bahwa, Rapat Senat terbuka mengenai Pasal 1 (satu) dan Pasal 2 Mahkamah Agung(dua), berakhirnya Republik Dekan Fakultas Pertanian Unsrat Indonesia tanggal 21 Februari 2018, Butir a dan b, masuk, Butir c, tidak masuk;-

- Bahwa, masuk sidang tertutup tidak dilaksanakan;

- Bahwa, setelah sidang terbuka dilanjtkan ke sidang tertutup;

- Bahwa, pelaksanaan penjaringan visi dan misi tidak terlaksana;

- Bahwa, Bukti P-5 dan P-7 diakui oleh saksi;

- Bahwa, situasinya karena tidak bisa voting;

- Bahwa, jumlah anggota Senat 27 (dua puluh tujuh) orang;

- Bahwa, diketahui hadir semua;

- Bahwa, pada saat itu ada pembukaan;

- Bahwa, saksi juga memiliki undangan Senat;

- Bahwa, Bukti P-12 diakui oleh saksi;

- Bahwa, Bukti T-7 diakui saksi (ada tanda tangan saksi); Mahkamah- AgungBahwa, Proses pemilihan Republik dipimpin oleh anggota Senat yang Indonesia tertua Prof. Jeanni Mandang;

- Bahwa, mengenai berakhirnya masa jabatan Dekan tanggal 27 November 2017;

- Bahwa, tanggal 21 Februari 2017 di forum Rapat Senat;

- Bahwa, tahapan pemilihan dekan tanggal 25 Oktober 2017;

- Bahwa, saksi tahu dari SK;

- Bahwa, SK. Yang ketik ada 2 (dua) yaitu ; tanggal 9 Oktober 2017 (Panitia Pemilihan Dekan) ; tanggal 9 Oktober 2017 (Panitia Pemilihan Dekan namun orangnya berbeda);

- Bahwa, satu-satunya Fakultas di Unsrat yang pemilihan dekan SK.nya ada 3 (tiga);

- Bahwa, SK. Panitia tanggal 25 oktober 2017; Mahkamah- Bahwa, Agung SK. Yang ke-2 (dua) 9Republik (sembila) orang itu; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 43

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa, awalnya sudah dibicarakan di Senat 3 (tiga) orang;

(Untuk selengkapnya Keterangan Saksi termuat dalam Berita Acara Persidangan);

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik untuk menguatkan Indonesia dalil-dalil

bantahannya, Tergugat telah mengajukan bukti-bukti tertulis

berupa fotokopi surat-surat bermeterai cukup yang telah dicocokan

dengan asli dan atau fotokopinya dan diberi tanda Bukti T-1 sampai

dengan Bukti T-9, dengan perincian sebagai berikut :

1. Bukti T-1 : Surat Keputusan Rektor Nomor : 1885/UN12/LL/2017 tentang Perubahan Surat Keputusan Rektor Nomor : 4560/UN12/TL/2014, tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Keanggotaan Senat Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Periode 2018-2022, tanggal 06 Oktober 2017 (Fotokopi Sesuai dengan Asli)

2. Bukti T-2 : Surat Senat Fakultas Pertanian Nomor : 30/Senat/- FP/I/2018, Perihal : Undangan Rapat Senat, tanggal 8 Mahkamah AgungJanuari 2018 Republik(Fotokopi sesuai dengan Fotokopi); Indonesia 3. Bukti T-3 : Surat Senat Fakultas Pertanian Nomor : 31/Senat/- FP/I/2018, Perihal : Undangan Rapat Senat Terbuka, tanggal 9 Januari 2018 (Fotokopi Sesuai dengan Asli)

4. Bukti T-4 : Surat Senat Fakultas Pertanian Nomor : 32/Senat/- FP/I/2018, Perihal : Undangan Rapat Senat, tanggal 9 Januari 2018 (Fotokopi Sesuai dengan Asli)

5. Bukti T-5 : Surat Senat Fakultas Pertanian Nomor : 33/Senat/- FP/I/2018, Perihal : Undangan Rapat Senat, tanggal 9 Januari 2018 (Fotokopi Sesuai dengan Fotokopi)

6. Bukti T-6 : Surat Senat Fakultas Pertanian Nomor : 35/Senat/- FP/I/2018, Lampiran 1 (satu) rangkap, Perihal : Penyampaian Hasil Pemilihan Dekan Fakulatas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Periode 2018- 2022, tanggal 8 Januari 2018 (Fotokopi Sesuai dengan Mahkamah AgungAsli) Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 44

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

7. Bukti T-7 : Berita Acara Sidang Senat Pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, tanggal 10 Januari 2018 (Fotokopi Sesuai dengan Asli) Mahkamah8. AgungBukti T-8 : Peraturan Republik Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia RI Nomor 61 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Sam Ratulangi, tertanggal 30 Desember 2011 (Fotokopi Sesuai dengan Fotokopi)

9. Bukti T-9 : Peraturan Rektor Universitas Sam Ratulangi Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Dosen Sebagai Pimpinan Organ Pengelola Fakultas Dan Pascasarjana di Lingkungan Universitas Sam Ratulangi, tanggal 10 Januari 2014 Fotokopi Sesuai dengan Fotokopi);

Menimbang, untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya pihak

Tergugat mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan atas nama

: 1. Prof. DR. Ir. Robby Polii, MS., 2. DR. Ir. Gregoria Sri

Suhartati Djakarsi., untuk memberikan keterangan dan atau Mahkamahkesaksiannya, Agung yang selengkapnya Republik sebagai berikut : Indonesia 1. Saksi Prof. DR. Ir. Robby Polii, MS, yang menerangkan

sebagai berikut :

- Bahwa, Tugas Pokok Pantia Penerimaan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat adalah : Tahapan : 1. Penjaringan, 2. Penyaringan, 3. Pemilihan, 4. Pengangkatan - Bahwa, sesuai dengan Statuta Unsrat; - Bahwa, Saksi mengetahui hasil penjaringan, melalui SK. Dari Dekan yang mengirimkan Surat Keputusan (SK); - Bahwa, Ada 8 (delapan) orang calon, 1 orang diantaranya tidakmemenuhi syarat; - Bahwa, Saksi tahu karena konsultasi dengan dekan; - Bahwa, ada penetapan 7 (tujuh) calon, yang ditetapkan Rektor dari 7 (Tujuh) menjadi 3 (tiga) orang calon, yaitu : 1. Prof. DR. Ir. Molenaar, MS.; 2. Prof. DR. Christin; 3. DR. Yusuf. - Bahwa, dari 3 (tiga) nama, dibawa sudah bukan ranah panitia; Mahkamah- Bahwa, Agung Saksi sebagai anggota Republik Senat; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 45

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa, saksi mengetahui rapat Senat dan ikut hadir; - Bahwa, Setelah penetapan 3 (tiga) calon, Ketua Senat ada terindikasi ingin memperpanjang penetapan; - Bahwa, dari Rapat Senat 27 (dua puluh tujuh) orang, 24 (dua puluh Mahkamah Agungempat orang ) setuju,Republik dan 3 (tiga) orang tidak setuju Indonesia ; - Bahwa, Keputusan saksi tidak tahu dari caranya Penggugat berusaha memperlambat; (Pihak Penggugat Keberatan); - Bahwa, Anggota Senat protes; - Bahwa, Sekitar 2 (dua) atau 3 (tiga) hari setelah tanggal 25 Oktober 2017; - Bahwa, Saksi kurang tahu apakah Penggugat tahu atau tidak, kemungkinan Penggugat dapat tembusan; - Bahwa, Panitia sudah lakukan sosialisasi tentang tahapan dan pelaksanaan ke Faperta; - Bahwa, Saksi tahu banner dan pengumuman ditempel di sekitar Fakultas; - Bahwa, Secara formal tidak ada komunikasi; - Bahwa, Saksi bertanggung jawab kepada Dekan, tapi dipilih oleh Senat lewat voting; - Bahwa, Ketua Senat sendiri yang memimpin Rapat Senat; - Bahwa, pada dasarnya hadir dalam rapat-rapat Panitia; - Bahwa, pada saat pemilihan Ketua Senat hadir; - Bahwa, Laporan pertanggung jawaban ke Dekan; - Bahwa, Saksi ikuti tahapan; - Bahwa, pada waktu pemilihan, Penggugat ikut pemilihan dengantanda tangan di daftar hadir; Mahkamah- AgungBahwa, Saksi lupa tanggal Republikpemilihan; Indonesia - Bahwa, Ya, saksi sebagai anggota Senat Fakultas Pertanian Unsrat Tahun 2018; - Bahwa, Saksi mengakui dan membenarkan Bukti Surat P-2, P-3, P-5 (B.A. Hasil Rapat), Bukti P-7 (B.A. Hasil Rapat); - Bahwa, Saksi hadir dalam rapat terbuka; - Bahwa, itu B.A (Berita Acara) diketahui oleh Ketua Senat; - Bahwa, waktu terima SK. Panitia membuat rapat; - Bahwa, rapat berdasarkan : aturan rapat Senat dan Statuta Unsrat; - Bahwa, Peraturan Rektor Universitas Sam Ratulangi Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Dosen Sebagai Pimpinan Organ Pengelola Fakultas Dan Pascasarjana di Lingkungan Universitas Sam Ratulangi; - Bahwa, Bukti P-12, diakui oleh saksi; - Bahwa, Kemudian Senat, Undangan di tandatangani Pimpnan Senat;- - Bahwa, bisa saja Rektor mengetahui perihal undangan rapat; (Untuk selengkapnya Keterangan Saksi termuat dalam Berita Acara Persidangan);

2. Saksi DR. Ir. Gregoria Sri Suhartati Djakarsi, yang Mahkamahmenerangkan Agung sebagai berikut Republik : Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 46

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa, ya saksi hadir;

- Bahwa, yang penting-penting saja yang saksi ingat;

- Bahwa, Rapat Senat tanggal 27 November 2017 saksi tahu Mahkamah Agungdan ingat, acara Republik menanggapi surat pemilihan Indonesia dekan; - Bahwa, ya pada anggota senat inginkan pemilihan;

- Bahwa, inti rapat 27 November 2017, dalam rangka pemilihan dekan, tapi kemudian Ketua Senat tidak ada keputusan;

- Bahwa, berdasarkan dari panitia pemilihan, tanggal 27 November 2017, menurut Ketua Senat sudah lewat waktu;

- Bahwa, Ketua Senat mengundang untuk membicarakan tentang Pasal 34 tersebut;

- Bahwa, Rapat 27 November 2017 tidak dilakukan pemilihan;

- Bahwa, saksi duduk disebelah Ketua Senat;

- Bahwa, sebagian besar menyetujui, 2 (dua) orang tidak;

- Bahwa, lebih kurang 25 (dua puluh lima) orang setuju jalan Mahkamah Agungpemilihan; Republik Indonesia

- Bahwa, 2 (dua) orang tidak setuju;

- Bahwa, forum menyetujui, Ketua Senat tidak dan menutup rapat;

- Bahwa, setalh rapat 27 November 2017, tidak ada rapat lagi;

- Bahwa, Bukti T-2 dan T-7 diakui oleh saksi;

- Bahwa, iya, karena undangan yang tanda tangan saya dan Rektor, terus ditanyakan oleh Rektor dan Ketua Senat memimpin sidang;

- Bahwa, pada saat proses pemilihan, Ketua Senat ikut memilih;

- Bahwa, bulan Oktober 2017, SK. Panitia diterbitkan oleh Dekan Fakultas Pertanian; Mahkamah- Bahwa, Agung Saksi tidak masuk anggota Republik Panitia Pemilihan; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 47

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa, Saksi hanya melihat mereka (panitia) buat spanduk di jurusan-jurusan dan di Sekretariat Panitia;

- Bahwa, Sudah ada jadwalnya; Mahkamah Agung- Bahwa, itu mereka tidak Republik memberitahukan ke Senat; Indonesia - Bahwa, pengususlan panitia, khususnya anggota Senat, saya tahu;

- Bahwa, ya, pernah ada rapat;

- Bahwa, dalam rapat Senat, mengutus anggota Senat yang diutus sebagai perwakilan ke Panitia Pemilihan;

- Bahwa, SK yang I (pertama) dari Dekan, 5 (lima) orang yaitu 3 (tiga) anggota Senat, 1 Wakil Dekan dan 1 (satu) pegawai;

- Bahwa, Senat menghadap dan dekan Fakultas Pertanian perbaiki jadi 9 (sembilan) orang sesuai surat Ketua Senat, yaitu : SK I (pertama) 5 (lima) orang, SK II (kedua) 9 (sembilan) orang tanggal 9 Oktober 2017, SK III (ketiga) 9 (sembilan) orang;

- Bahwa, baliho saksi tidak tahu persisnya;

- Bahwa, Saksi tidak dapat SK itu;

- Bahwa, setelah 2 (dua) SK muncul, kami adakan rapat senat;

Mahkamah- AgungBahwa, Saksi tidak ingat SK.Republik Panitia yang digunakan Rektor; Indonesia

- Bahwa, tidak melalui voting dan suara;

- Bahwa, dasar pemilihan Dekan Fakultas Pertanian Unsrat yaitu Statuta Unsrat No. 61 Tahun 2011;

- Bahwa, bukti surat P-5 dan P-7 diakui saksi; (Untuk selengkapnya Keterangan Saksi termuat dalam Berita Acara Persidangan);

Menimbang, bahwa Pihak Penggugat melalui kuasa

Hukumnya telah mengajukan Kesimpulannya tertanggal 23 Agustus

2018 pada persidangan tanggal 23 Agustus 2018 yang isi

selengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan dan menjadi

satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan putusan ini; Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 48

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa pihak Tergugat melalui kuasanya

mengajukan Kesimpulannya tanggal 23 Agustus 2018 melalui Sub. MahkamahBagian Agung Umum Kesekretariatan Republik Pengadilan Tata Usaha Indonesia Negara Manado dan diterima Majelis Hakim melalui disposisi surat

tertanggal 23 Agustus 2018, yang isi selengkapnya termuat dalam

Berita Acara Persidangan dan menjadi satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dengan putusan ini;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam

persidangan selama pemeriksaan perkara ini berlangsung,

sebagaimana tercatat dalam Berita Acara Persidangan, adalah

dianggap telah masuk dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak mohon putusan,

oleh karena itu Majelis Hakim telah bermusyawarah dan mengambil Mahkamahputusan Agung berdasarkan pertimbangan-pertimbanganRepublik Indonesia hukum sebagaimana terurai dibawah ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana dituangkan dalam duduk sengketa;

Menimbang, bahwa yang menjadi objek dalam sengketa ini adalah

Surat Keputusan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

Nomor 2285/UN12.3/LL/2017 Tentang Pengangkatan Panitia Pemilihan

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi periode 2018-2022

Tanggal 25 Oktober 2017 (bukti P-1);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat telah Mahkamahmengajukan Agung jawabannya tanggal 1Republik8 April 2018 yang didalamnya termuat Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 49

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mengenai eksepsi, oleh karena itu Majelis Hakim terlebih dahulu akan

mempertimbangkan eksepsinya; MahkamahDALAM Agung EKSEPSI; Republik Indonesia ------Menimbang, bahwa eksepsi yang diajukan oleh Tergugat didalam

jawabannya adalah sebagai berikut :

1. Eksepsi tentang gugatan cacat formil dan tidak memenuhi syarat

gugatan; 2. Eksepsi tentang gugatan sudah melampaui batas waktu; 3. Eksepsi tentang Penggugat tidak berkepentingan atas objek sengketa; 4. Eksepsi tentang objek sengketa belum final;

Menimbang bahwa ketentuan mengenai eksepsi diatur dalam pasal

77 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan

Tata Usaha Negara (selanjutnya dalam pertimbangan hukum ini akan disebut

Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara) yang menyatakan :

1. Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan, dapat diajukan Mahkamah Agungsetiap waktu selama pemeriksaan, Republik dan meskipun tidak ada Indonesiaeksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila hakim mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan; 2. Eksepsi tentang kewenangan relatif Pengadilan, dapat diajukan sebelum disampaikan jawabannya wajib menyatakan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan; 3. Eksepsi lain yang tidak mengenai kewenangan pengadilan, hanya dapat diputus bersama-sama dengan pokok sengketa;

Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan diatas

dihubungkan dengan eksepsi yang diajukan Tergugat maka dapat diketahui

bahwa eksepsi tersebut termasuk dalam eksepsi lain yang tidak mengenai

kewenangan pengadilan sebagaimana pasal 77 ayat (3) Undang-Undang

Peradilan Tata Usaha Negara sehingga hanya dapat diputus bersama

dengan pokok sengketanya; Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 50

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

mempertimbangkan eksepsi-eksepsi tersebut diatas secara sistematis Mahkamahsebagai Agung berikut : Republik Indonesia 1. Eksepsi tentang Penggugat tidak berkepentingan atas objek sengketa:

Menimbang, bahwa Tergugat dalam eksepsinya mendalilkan

Penggugat tidak berkepentingan atas objek sengketa dengan mendasarkan

pada alasan bahwa dalil gugatan penggugat yang menyatakan kepentingan

penggugat sangat dirugikan oleh terbitnya objek sengketa dikaitkan dengan

tanggung jawab jabatan penggugat jika objek sengketa tidak dilaksanakan

maka dapat disimpulkan tidak adanya kepentingan dirugikan oleh terbitnya

objek sengketa karena justru kepentingan penggugat berada pada situasi

jika objek sengketa tidak dilaksanakan;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam replik tertanggal 9 Mei 2018

membantah dalil eksepsi Tergugat dengan mendasarkan bahwa Penggugat Mahkamahtidak dapatAgung menjalankan tugas danRepublik fungsinya sebagai ketua senat Indonesiafakultas pertanian, disisi lain penggugat mengetahui pelaksanaan pemilihan dekan

yang dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 27 November 2017 telah

bertentangan dengan Statuta Unsrat, sehingga Anggota Senat dengan suara

bulat harus membatalkan proses pemilihan tersebut;

Menimbang, bahwa dalam hukum administrasi Negara dikenal asas

hukum Geen processueel belang-geen rechtsingang yang secara negasi

diartikan Tanpa ada kepentingan tidak akan ada gugatan. Asas hukum

tersebut kemudian diturunkan dalam norma pasal 53 ayat (1) Undang-

Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakan :

Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang Mahkamahyang Agung berisi tuntutan agar Republik Keputusan Tata Usaha Negara Indonesia yang Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 51

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.

Menimbang, bahwa Indroharto didalam bukunya Usaha Memahami MahkamahUndang-Undang Agung tentang Peradilan Republik Tata Usaha Negara (halaman Indonesia 38-39) berpendapat bahwa :

1. Kepentingan dalam kaitannya yang berhak menggugat meliputi :  Ada hubungannya dengan Penggugat sendiri;  Kepentingan itu bersifat pribadi;  Kepentingan harus bersifat langsung  Kepentingan secara objektif dapat ditentukan; 2. Kepentingan dalam hubungannya dengan Keputusan yang berarti harus dapat ditunjukkan keputusan tata usaha Negara yang digugat itu merugikan dirinya secara langsung.

Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat tersebut, permasalahan

hukum yang perlu dijawab adalah Apakah Penggugat memiliki kepentingan

yang bersifat langsung dan apakah dapat ditunjukkan objek sengketa

tersebut merugikan Penggugat secara langsung?

Menimbang, bahwa untuk menentukan kepentingan penggugat terkait Mahkamahditerbitkannya Agung objek sengketa maka Republik Majelis Hakim akan menghubungkannya Indonesia dengan kedudukan Senat Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi;

Menimbang, Bahwa Ketentuan Pasal 54 Peraturan Menteri

Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan

Tata Kerja Universitas Sam Ratulangi menyatakan :

(1) Senat Fakultas mempunyai tugas melakukan pemberian pertimbangan dan pengawasan terhadap Dekan dalam pelaksanaan akademik dilingkungan Fakultas. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Fakultas diatur dalam PeraturanRektor.

Menimbang, bahwa selanjutnya dari aspek tata cara pengambilan

keputusan oleh senat fakultas sebagaimana dalam ketentuan Pasal 16 dan

Pasal 17 ayat (1) dan (3) Peraturan Rektor Universitas Sam Ratulangi Nomor

04/UN12/LL/2014 Tentang Senat Fakultas di Universitas Sam Ratulangi Mahkamahsebagai berikutAgung : Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 52

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Pasal 16 : (1) Pengambilan Keputusan dalam Rapat Senat Fakultas dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat; (2) Dalam hal pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka keputusan diambil Mahkamah Agungberdasarkan pemungutanRepublik suara dengan cara Indonesia pemberian suara; (3) Setiap anggota senat memiliki hak 1 (satu) suara;

- Pasal 17 : (1) Keputusan diambil dan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) anggota senat fakultas; (2) …. (3) Keputusan diambil dengan mempertimbangkan semua pendapat dan saran yang disetujui anggota senat fakultas; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan diatas dapat diketahui

bahwa pelaksanaan Tugas Fungsi Senat dilaksanakan secara kolektif

kolegial berdasarkan quorum dari keanggotaan (bevoegheid ratio quorum),

hal ini bermakna kedudukan Penggugat sebagai Ketua Senat yang dalam

dalil gugatannya merasa kepentingannya dirugikan tidak saja terbatas pada

kapasitas penggugat yang tidak dapat memimpin pelaksanaan rapat Senat

sebagaimana dalilnya namun termasuk pula mewakili kepentingan organ Mahkamahsenat Agung fakultas Pertanian Universitas Republik Sam Ratulangi secara keseluruhan Indonesia yang berarti termasuk pula kepentingan para anggota senat dimana dalam

setiap pengambilan keputusan haruslah berpedoman pada ketentuan diatas;

Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa maka dapat

diketahui bahwa terdapat nama-nama yang tercantum dalam objek sengketa

yang berasal dari keanggotaan senat sebagaimana telah sesuai ketentuan

Pasal 7 ayat (2) Peraturan Rektor Universitas Sam Ratulangi Nomor 1 Tahun

2014 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Dosen sebagai pimpinan

organ pengelola Fakultas dan Pascasarjana dilingkungan universitas Sam

Ratulangi yang menyatakan : Panitia Pemilihan Terdiri atas 3 (tiga) orang

dari anggota Senat Fakultas…..dst; Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 53

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam persidangan Majelis Hakim

telah mendengarkan keterangan saksi bernama Prof. Dr. Ir. Bobby Polii, MS Mahkamahyang Agung menerangkan bahwa saksi Republik merupakan Anggota Senat yang Indonesia diusulkan oleh Senat dalam kapasitasnya sebagai Panitia Pemilihan Dekan

sebagaimana objek sengketa selain itu terkait dengan Rapat Senat pada

tanggal 27 November 2017 sesungguhnya sebagian besar anggota Senat

menyatakan pemilihan dekan harus tetap dilanjutkan sehingga keputusan

senat dalam rapat tersebut tidak mewakili keseluruhan Anggota Senat (Berita

Acara Sidang Saksi tanggal 10 Juli 2018); Hal tersebut diperkuat oleh

keterangan saksi bernama Dr. Ir. Gregoria S.S. Djarkasi, MSI yang

menerangkan bahwa keputusan Senat pada Rapat Senat tanggal 27

November 2017 adalah keputusan pribadi ketua senat dalam hal ini saksi

sebagai sekretaris menandatangani Berita acara Rapat Senat tersebut oleh

karena dicantumkan secara jelas frasa “ketua senat memutuskan” sehingga

bukan merupakan keputusan bersama, disisi lain sebagian besar anggota MahkamahSenat Agung tidak sependapat dengan Republik keputusan ketua senat tersebut Indonesia dan terhadap permasalahan ini sesungguhnya Ketua Senat bersama dengan

pihak Rektorat telah meminta petunjuk dari Kementerian Terkait dan

dinyatakan oleh Pihak Kementerian bahwa proses Pemilihan dekan dapat

tetap dilanjutkan sehingga telah ditindaklanjuti sebagaimana dijadikan dasar

dalam kegiatan rapat-rapat senat selanjutnya (Berita acara sidang tanggal 25

Juli 2018);

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas maka

Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat kepentingan Penggugat

secara langsung yang dirugikan akibat diterbitkannya objek sengketa

sehingga terhadap eksepsi Tergugat yang menyatakan penggugat tidak Mahkamahberkepentingan Agung beralasan hukum dan Republik patut diterima; Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 54

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat mengenai

Penggugat tidak memiliki kepentingan telah diterima oleh Majelis Hakim Mahkamahmaka Agung eksepsi-eksepsi selebihnya Republik tidak perlu dipertimbangkan lebih Indonesia lanjut; DALAM POKOK SENGKETA :

Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi mengenai kepentingan

Penggugat dalam mengajukan gugatan telah dinyatakan diterima, maka

Majelis Hakim berpendapat tidak perlu mempertimbangkan lagi terhadap

pokok sengketanya, maka telah cukup alasan hukum untuk menyatakan

gugatan Penggugat tidak diterima;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak diterima,

maka terhadap Penetapan Nomor: 10/PEN/2018/PTUN.Mdo tanggal 21

Februari 2018 mengenai Penundaan/Penangguhan pelaksanaan Keputusan

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Nomor :

2285/UN12.3/LL/2017 tanggal 25 Oktober 2017 Tentang Pengangkatan MahkamahPanitia Agung Pemilihan Dekan Fakultas Republik Pertanian Universitas Sam RatulangiIndonesia Periode 2018-2022 (objek sengketa) menjadi tidak relevan oleh karena tidak

lagi terpenuhi keadaan yang mendesak yang merugikan kepentingan

Penggugat sebagaimana pertimbangan hukum dalam penetapan tersebut

dihubungkan dengan ketentuan Pasal 67 ayat (4) huruf a Undang-Undang

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sehingga sebagai konsekwensinya

untuk menjamin kepastian hukum dan kemanfaatan pelaksanaan objek

sengketa maka Majelis Hakim menyatakan mencabut Penetapan Penundaan

tersebut;

Menimbang, bahwa dengan tidak diterimanya gugatan Penggugat,

maka sesuai dengan ketentuan Pasal 110 Undang - Undang Tentang

Peradilan Tata Usaha Negara, Penggugat dibebankan membayar biaya Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 55

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang timbul dalam sengketa ini yang besarnya sebagaimana tersebut dalam

Amar Putusan; Mahkamah AgungMenimbang, bahwa sesuai Republik kekhususan Peradilan Tata Usaha Indonesia Negara berdasarkan ketentuan Pasal 107 Undang-Undang Tentang Peradilan Tata

Usaha Negara, maka terhadap bukti-bukti surat yang tidak dipertimbangkan,

dianggap tidak ada relevansinya dan oleh karenanya haruslah

dikesampingkan, namun tetap terlampir dan merupakan bagian tidak

terpisahkan dengan Putusan ini;

Mengingat, Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Tata Usaha Negara jo Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Tata Usaha Negara jo Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua atas Undang -Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara, serta Peraturan Perundang - Undangan dan Mahkamahketentuan Agung hukum lain yang berkaitan. Republik Indonesia M E N G A D I L I :

DALAM PENUNDAAN :

- Mencabut Penetapan Nomor : 10/PEN/2018/PTUN.Mdo., mengenai Penundaan/Penangguhan Pelaksanaan Keputusan Objek Sengketa;

DALAM EKSEPSI :

- Menerima Eksepsi Tergugat Mengenai Penggugat tidak memiliki Kepentingan;

DALAM POKOK SENGKETA :

1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima;

2. Membebankan kepada Penggugat Membayar Biaya dalam sengketa ini Sejumlah Rp.500,000,- (lima ratus ribu rupiah)

Demikian diputuskan dalam Rapat Musyawarah Majelis Hakim MahkamahPengadilan Agung Tata Usaha Negara Manado,Republik pada hari Senin, tanggal Indonesia 3 Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 56

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

September 2018 oleh BAHARUDDIN, S.H.,M.H. Sebagai Hakim Ketua

Majelis, ANANG SUSENO HADI, S.H., M.H., dan DONNY POJA, S.H., Mahkamahmasing-masing Agung sebagai Hakim Republik Anggota. Putusan tersebut diucapkan Indonesia dalam Persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut pada

hari Kamis, tanggal 6 September 2018, dengan dibantu oleh JOEL J.A.

ROEROE, S.H., selaku Panitera Pengganti, yang dihadiri oleh Kuasa Hukum

Tergugat, tanpa dihadiri Penggugat dan Kuasa Hukumnya.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

TTD Meterai/TTD

ANANG SUSENO HADI, S.H., M.H. BAHARUDDIN, S.H., M.H.

TTD Mahkamah Agung DONNY POJA, S.H. Republik Indonesia PANITERA PENGGANTI, TTD JOEL J. A. ROEROE, S.H.

RINCIAN BIAYA PERKARA NOMOR : 10/G/2018/PTUN.Mdo PNBP : Rp. 30.000,- Upah Tulis : Rp. 3.000,- A T K : Rp. 50.000,- Panggilan : Rp.400.000,- Meterai : Rp. 12.000,- Redaksi : Rp. 5.000,- Jumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah rupiah)

Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Perkara Nomor :10/G/2018/PTUN.Mdo Halaman 57

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia