BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Pengakuan Secara terminologis, ”pengakuan” berarti proses, cara, perbuatan mengaku atau mengakui, sedangkan kata “mengakui” berarti menyatakan berhak. Pengakuan dalam konteks ilmu hukum internasional, misalnya terhadap keberadaan suatu negara/pemerintahan biasanya mengarah pada istilah pengakuan de facto dan de jure. Pengakuan yang secara nyata terhadap entitas tertentu untuk menjalankan kekuasaan efektif pada suatu wilayah disebut dengan pengakuan de facto. Pengakuan tersebut bersifat sementara, karena pengakuan ini ditunjukkan kepada kenyataan- kenyataan mengenai kedudukan pemerintahan yang baru. Apabila kemudian dipertahankan terus dan makin bertambah maju, maka pengakuan de facto akan berubah dengan sendirinya menjadi pengakuan de jureyang bersifat tetap dan diikuti dengan tindakan- tindakan hukum lainnya.1 Moh. Kusnadi dan Bintan R Saragih menjelaskan pengakuan secara hukum (de jure) adalah pengakuan suatu negara terhadap negara lain yang diikuti dengan tindakan-tindakan hukum tertentu, misalnya pembukaan hubungan diplomatik dan pembuatan perjanjian antara 1 http://e-journal.uajy.ac.id/6153/3/MIH201583.pdf diakses pada 31 Juli 2019 Pukul : 22.51 WIB 8 Analisis Hari Lahir..., Rahmat Dwi Nugroho, FKIP UMP, 2019 kedua negara. Hans Kelsen dalam Otje Salman Soemadiningrat menguraikan terminologi “pengakuan” dalam kaitannya dengan keberadaan suatu negara yaitu; terdapat dua tindakan dalam suatu pengakuan yakni tindakan politik dan tindakan hukum.2 Berdasarkan rujukan diatas, dalam pengertiannya mengenai pengakuan hari lahir Pancasila, mengarah kepada pengertian hari lahir Pancasila yang didasarkan pada suatu tindakan politik dan hari lahir Pancasila yang didasarkan pada suatu tindakan hukum. Tinjauan ini dapat menjadi dasar untuk menemukan jawaban atas perdebadan hari lahir Pancasila. 2. Tinjauan tentang Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata analisis didefinisikan sebagai berikut :Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan3. Sedangkan menurut Harahap pengertian analisis adalah sebagai berikut: Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil4. Definisi analisis tersebut memberi gambaran tentang kegiatan membedah unsur-unsur dari sesuatu yang diteliti, dalam hal ini berarti membedah unsur-unsur pandangan pakar kenegaraan mengenai hari 2 http://e-journal.uajy.ac.id/6153/3/MIH201583.pdf ,loc. cit 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke-3. Balai Pustaka, Jakarta. Gramedia. Hal 43 4 Harahap, Sofyan Syarif. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada hlm.189 9 Analisis Hari Lahir..., Rahmat Dwi Nugroho, FKIP UMP, 2019 lahir pancasila, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan di antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan mendalam atas sesuatu, dalam hal ini adalah hari lahir pancasila. 3. Tinjauan tentang Sejarah Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, sejarah dapat diartikan sebagai silsilah, asal-usul (keturunan), atau kejadian yang terjadi pada masa lampau. Sedangkan para ahli mengemukakan definisi sejarah antara lain sebagai berikut: a.Sejarah menurut Widja adalah suatu studi yang telah dialami manusia diwaktu lampau dan telah meninggalkan jejak diwaktu sekarang, di mana tekanan perhatian diletakkan, terutama dalam pada aspek peristiwa sendiri. Dalam hal ini terutama pada hal yang bersifat khusus dan segi-segi urutan perkembangannya yang disusun dalam cerita sejarah.5 Sejarah menurut Sartono Kartodirdjo adalah gambaran tentang masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu.6 Sejarah menurut Sidi Gazalba adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun 5 Widja, I Gde. 1989. Dasar- dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta: P2LPTK hlm.9 6 Kartodirdjo, Sartono. (1982), Pemikiran Dan Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia hlm.12 10 Analisis Hari Lahir..., Rahmat Dwi Nugroho, FKIP UMP, 2019 secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu.7 Dari beberapa pengertian sejarah di atas maka dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari kejadian- kejadian atau peristiwa pada masa lalu manusia serta merekontruksi apa yang terjadi pada masa lalu. Dengan adanya pembelajaran sejarah Pancasila pada siswa maka dapat membantu siswa dalam memahami perilaku manusia pada masa lalu beserta nilai-nilai yang terkandung, masa sekarang dan masa yang akan datang. Memahami pandangan – pandangan pakar kenegaraan mengenai hari lahir Pancasila adalah salah satu wujud menambah wawasan kebangsaan terkait ideologi Pancasila di masa lampau dan sejalan dengan pernyataan Bung Karno terkait jangan sekali – kali melupakan sejarah (Jasmerah). 4. Tinjaun tentang Pancasila a. Secara etimologis, istilah Pancasila berasal dari kata Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) dan bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa Sangsekerta “Pancasila” memiliki dua macam arti yaitu:8 7Sidi Gazalba.1981. Pengantar Ilmu Sejarah.Jakarta. Bharata 8 Noor Ms Bakry,2010, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm.14 11 Analisis Hari Lahir..., Rahmat Dwi Nugroho, FKIP UMP, 2019 1) Panca artinya lima dan syila (vokal i pendek) artinya batu sendi, azas atau dasar, jadi jika dirangkai menjadi dasar yang memiliki lima unsur 2) Panca artinya lima dan syiila (vokal i panjang) artinya peraturan tingkah laku,yang penting atau yang senonoh, jadi jika dirangkai menjadi lima aturan tingkah laku yang penting b. Secara historis ada beberapa alur yang meriwayatkan singkat Pancasila baik dari segi istilah maupun proses perumusan sampai menjadi dasar negara yang sah, berikut ini adalah prosesnya9: Pada mulanya istilah “Pancasila” berasal dari ajaran moral dalam agama Budha yang berarti “lima aturan” berupa “lima pantangan”10 yaitu: 1. Larangan membunuh; 2. Larangan mencuri; 3. Larangan berzina; 4. Larangan berdusta; 5. Larangan minum – minuman keras. Sejak terbitnya buku “Negarakartagama” yang ditulis oleh Empu Prapanca tahun 1365 serta dalam buku “Sutasoma” dari Empu Tantular, masyarakat nusantara di bawah kerajaan Majapahit sudah mengenal istilah Pancasila. Suhadi menjelaskan bahwa, Menurut empu prapanca istilah “ Pancasila itu diartikan sebagai “ lima pantangan”. Sedangkan menurut empu tantular istilah “Pancasila” diartikan sebagai “lima batu sendi” atau “ pelaksanaan kesusilaan yang lima” yaitu: (a) larangan melakukan tindak 9 Hamid Darmadi,2010, Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan,Bandung: Alfabeta, hlm. 240 10 Suhadi, 2002,Dinamika Pancasila, Yogyakarta:Yayasan Humaniora, hlm.1 12 Analisis Hari Lahir..., Rahmat Dwi Nugroho, FKIP UMP, 2019 kekerasan, (b) larangan mencuri, (c) larangan berhati dengki, (d) larnagan berdusta, (e) larangan meminum – minuman keras. Pada masa perumusan dasar negara, istilah Pancasila kembali muncul dengan rangkaian peristiwa sebagai berikut: 1. Perumusan dari sidang BPUPKI pertama Dr Radjiman Widyoningrat mengajukan permasalahan rumusan dasar negara Indonesia yang diisi tiga pembicara yaitu Mr Mochamad Yamin, Dr Soepomo dan Ir Soekarno. 2. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno berpidato secara lisan mengenai rumusan dasar negara Indonesia yang diberi nama Pancasila. 3. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memploklamirkan kemerdekaan 4. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Undang-Undang Dasar 1945 disahkan dan pada alinea IV terdapat rumusan lima prinsip dasar negara. 11 c. Secara terminologis, istilah “Pancasila” dipakai untuk memberi nama dasar filsafat negara Republik Indonesia. Prosesnya adalah sebagai berikut : 1) Tahapan pengusulan 11 Hamid Darmadi, 2010,op. cit. hlm. 240 13 Analisis Hari Lahir..., Rahmat Dwi Nugroho, FKIP UMP, 2019 Dilakukan oleh Ir. Soekarno dalam sidang paripurna BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, tertuang dalam pidato “Lahirnya Pancasila” 2) Tahap perumusan Dilakukan oleh panitia sembilan dari BPUPKI pada tanggal 22 Juni 1945, tertuang dalam Piagam Jakarta. 3) Tahap penetapan Dilakukan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945, tertuang dalam Pembukaan UUD NRI NRI 1945. 4) tahap peresmian, dilakukan oleh MPRS pada tanggal 5 Juli 1966, tertuang di dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS?1966.12 Pancasila dalam pembukaan UUD NRI NRI 1945 alinea IV berisi dasar negara. Secara yuridis dan dalam Bahasa Indonesia disebutkan sebagai berikut13 : (a) Ketuhanan Yang Maha Esa. (b) Kemanusiaan yang adil dan beradab. (c) Persatuan Indonesia. (d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. (e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 12 Suhadi, 2002,op. cit. hlm.2 13 Noor Ms Bakry,op. cit. hlm. 18 14 Analisis Hari Lahir..., Rahmat Dwi Nugroho, FKIP UMP, 2019 5. Tinjauan Tentang Proses Perumusan Dasar Negara 1 Maret 1945, bertepatan dengan tiga tahun dimulainya “Pembangunan Jawa Baru” (pendaratan Tentara Jepang di Jawa) Pemerintah Jepang mengunmumkan bahwa akan segera dibentuk Dokuritsu Zyumbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.14 29 April 1945, oleh Seikoo Sikikan dibentuklah
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages25 Page
-
File Size-