Bab Vii Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bab Vii Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kepahiang Tahun 2018 -2022 BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA 7.1 PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan (UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman). Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan A. Isu Strategis Pengembangan Permukiman Rencana pengembangan permukiman di kabupaten harus dapat menjawab dan menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan saat ini. Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh terhadap pengembangan permukiman saat ini di antaranya: Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim; Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan proporsi rumah tangga kumuh perkotaan; Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan Program-Program Direktif Presiden yang tertuang dalam MP3EI dan MP3KI; Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin; Meningkatnya urbanisasi yang berimplikasi terhadap proporsi penduduk perkotaan yang bertambah, tingginya kemiskinan penduduk perkotaan, dan bertambahnya kawasan kumuh; Laporan Akhir VII-1 Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kepahiang Tahun 2018 -2022 Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun; Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam pengembangan kawasan permukiman; dan Belum optimalnya peran pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan permukiman. Ditopang oleh belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi standar pelayanan minimal di bidang pembangunan perumahan dan permukiman. Isu-isu strategis di atas merupakan isu terkait pengembangan permukiman yang terangkum secara nasional. Selain isu-isu di atas, di Kabupaten Kepahiang juga terdapat beberapa isu strategis dalam pengembangan permukiman. Penjabaran isu- isu strategis ini difokuskan pada bidang keciptakaryaan, seperti kawasan kumuh di perkotaan, dan mengenai kondisi infrastruktur di perdesaan. Isu-isu strategis pengembangan permukiman di Kabupaten Kepahiang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7.1 Isu-isu Strategis Pengembangan Permukiman di Kabupaten Kepahiang NO ISU STRATEGIS Belum menyebarnya pembangunan permukiman secara merata ke seluruh wilayah 1 kabupaten masih terpusat pada satu kawasan yaitu pada di desa Pasar Kepahiang Penataan perumahan dan permukiman yang kurang tertata, bangunan yang 2 terbangun masih terlalu berdekatan dengan jalan sehingga sulit mengatasinya ketika beban jalan meningkat dan memerlukan pelebaran jalan Belum terorganisasikannya perencanaan dan pemrogaman pembangunan 3 perumahan dan permukiman yang dapat saling mengisi antara ketersediaan sumber daya dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman, yang nampaknya 4 belum menjadi prioritas bagi pemerintah daerah, karena berbagai sebab dan keterbatasan. Belum tertampungnya aspirasi dan kepentingan masyarakat yang memerlukan 5 rumah, termasuk hal untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan perumahan dan permukiman Penyediaan tanah, prasarana dan sarana, teknologi bahan bangunan, konstruksi dan 6 kelembagaan yang masih memerlukan pengaturan yang dapat mengakomodasikan muatan dan kapasitas lokal Belum terselesaikannya masalah ketidakseimbangan pembangunan desa kota yang telah menumbuhkan berbagai kesenjangan sosioekonomi. Akibatnya desa menjadi 7 kurang menarik dan dianggap tidak cukup prospektif untuk dihuni, sedang kota semakin padat dan tidak nyaman untuk dihuni. Sumber : Kajian Lingkungan Perumahan Kabupaten Kepahiang Laporan Akhir VII-2 Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kepahiang Tahun 2018 -2022 B. Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu tahun 2015 menyebutkan angka rumah tangga kumuh perkotaan masih tinggi. Misalnya Kota Bengkulu menduduki posisi pertama dengan 8,63%, disusul Kabupaten Rejang Lebong 10,46%, Bengkulu Selatan 12,39%, Bengkulu Utara 12,59%, Kaur 13,37%, Seluma 13,59%, Bengkulu Tengah 13,99%, Mukomuko 14,92%, Lebong 17,03% dan Kepahiang 18,17%. Kawasan permukiman perkotaaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama non pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Ciri utama wilayah ini adalah merupakan pusat pelayanan jasa, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi perkotaan, serta jumlah penduduk yang relatif padat tetapi dengan luasan lahan yang relatif kecil. Arahan dalam pengembangan kawasan permukiman perkotaan yakni: 1. Pengarahan dan pembatasan kegiatan permukiman perkotaan terutama di sepanjang jalan dalam kaitan dengan pengendalian pemanfaatan ruang. 2. Pemanfaatan ruang perkotaan berpola konsentris dibandingkan linear sebagai upaya meningkatkan efisiensi pelayanan kota. 3. Penyusunan rencana tata ruang kota pada kawasan yang menunjukkan kecenderungan perkembangan pesat serta ibukota kecamatan. 4. Peningkatan sarana dan prasaranan permukiman terutama sarana air bersih, drainase, limbah, persampahan, listrik, dan telekomunikasi pada beberapa pusat permukiman perkotaan. Secara umum intensitas pemanfaatan lahan Kabupaten Kepahiang didominasi oleh permukiman dan perumahan, hal ini menunjukan sebagian besar wilayah ini telah bersifat urban. Penggunaan lahan untuk kegiatan perumahan dan permukiman termasuk penggunaan yang paling dominan dalam pemanfaatan lahan terbangun kegiatannya dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu : Perumahan/permukiman yang tumbuh dan berkembang tidak tertata dalam skala ruang yang relatif kecil atau yang lazim disebut perkampungan. Perumahan penduduk secara individual ini tersebar, dari bentuk, ukuran kapling, sempadan Laporan Akhir VII-3 Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kepahiang Tahun 2018 -2022 bangunan maupun lokasinya. Penempatan perumahan individual relatif kurang ada kesamaan. sehingga terkesan tidak teratur. Perumahan yang tumbuh dan berkembang dibangun oleh perusahaan atau lembaga pengembang dalam skala ruang yang relatif besar dengan berbagai kelengkapan prasarana, sarana dan utilitas yang umumnya disebut kompleks perumahan. Masing-masing kegiatan perumahan mempunyai pola sebaran berbeda. Untuk perkampungan yang berada di sekitar pusat kota pada umumnya menunjukkan pola sebaran menerus merapat. Orientasi akses perumahan penduduk umumnya memanfaatkan jaringan jalan utama kota. Perumahan di kawasan pusat kota relatif banyak terkelompok pada kawasan ‘dalam’ dengan jaringan jalan penghubung atau jalan lingkungan yang relatif sempit dan berupa gang, serta kepadatannya sudah relatif tinggi. Kondisi orientasi akses yang tetap memanfaatkan jalan utama kota sebagai akses pergerakan lokal memudahkan timbulnya kemacetan lalu lintas di jalan utama. Sedangkan kompleks perumahan pada umumnya pola pengembangannya tidak menerus dan menyesuaikan terhadap luas dan bentuk lahan yang berhasil dibebaskan. Sebaran perumahan yang terdapat di Kabupaten Kepahiang, sebagian besar berada di Kecamatan Kepahiang, Merigi, Ujan Mas dan Kabawetan dan penyebarannya cukup besar seperti Kelurahan Pensiunan, Pasar Kepahiang dan Pasar Ujung. Pembangunan dan pengembangan perumahan di Kecamatan Kepahiang sudah mulai dilaksanakan terutama untuk pembangunan Perumahan PNS yang letaknya di Desa Sidomakmur, Kecamatan Kebawetan. Pembangunan perumahan tersebut dilaksanakan oleh 4 pengembang yaitu PT. Melati Putri Indonesia, PT. Amanah Maju Bersama, PT. Cesatu Mitra Griya dan PT. Kiat Muda Berkarya. Rencana pembangunan perumahan tersebut mencapai 931 unit rumah, selesai hingga tahun 2019 dan yang telah terbangun serta serah terima sudah 55 unit rumah. Adapun masing-masing unit jumlah perumahan yang disediakan Pengembang Perumahan adalah sebagai berikut: PT. Kiat Muda Berkarya di Desa Sido Makmur sebanyak 32 unit. Perumahan du Desa Kelilik oleh PT. Melati Putri Indonesia 70 unit. Perumahan di Desa Pelangkian oleh PT. Amanah Maju Bersama sebanyak 240 unit. Perumahan di Desa Pagar Gunung oleh PT. Cesatu Mitra Griya sebanyak 300 unit. Laporan Akhir VII-4 Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kepahiang Tahun 2018 -2022 Permukiman Kumuh Berdasarkan kondisi dan permasalahan Iingkungan permukiman, kawasan permukiman kumuh dapat dibedakan dalam 3 (tiga) tipologi. Tipologi permukiman kumuh tersebut adalah sebagai berikut: 1. Permukiman kumuh dekat pusat kegiatan sosial ekonomi. Ini merupakan permukiman kumuh yang terletak di sekitar pusat-pusat aktifitas sosial-ekonomi. Seperti halnya lingkungan industri, sekitar pasar tradisional, pertokoan, lingkungan pendidikan/kampus,

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    93 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us