18 BAB II ASPEK PRODUK A. Nama dan Logo Tempat Usaha Sebuah usaha haruslah mempunyai nama dan logo, karena 2 hal tersebut merupakan sebuah identitas dari suatu perusahaan. Selain itu nama dan logo usaha juga haruslah memiliki makna karena sebagai media dalam membuat citra dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Logo dan nama usaha atau yang biasa disebut Merek dipaparkan oleh Buchari Alma, (2007:147) menyatakan bahwa merek adalah “suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya” berdasarkan teori tersebut, penulis akan membuat sebuah restoran dengan nama Restoran Karumbung. Nama Karumbung diambil dari Bahasa Sunda yang merupakan lumbung atau tempat penyimpanan yang digunakan masyarakat Sunda untuk menyimpan hasil panennya, karena restoran ini mengangkat konsep dari kebudayaan masyarakat Sunda dalam pengelolaan dan mengolah makanan. Di restoran ini, penulis akan memasukan beberapa spot wisata gastronomi maskyarakat Sunda seperti yang sudah dikonsepkan penulis dengan menempatkan leuit atau lumbung padi, miniature sawah, traditional sundanese kitchen set (Hawu, Dulang, Boboko, Aseupan, Lisung), bar jamu, dan jajanan pasar corner. Dengan nama ini penulis akan menyampaikan identitas perusahaan tersebut juga melalui sebuah gambar atau logo. Logo merupakan suatu hal nyata sebagai bentuk pencerminan dari hal-hal yang bersifat non visual suatu perusahaan, seperti 19 sikap, perilaku, dan juga budaya yang dituangkan dalam bentuk visual, seperti yang dipaparkan oleh Suwardikun (2000:7). Berdasarkan teori tersebut maka adapun logo dari Restoran Karumbung adalah sebagai berikut : GAMBAR 2.1 DESAIN LOGO RESTORAN KARUMBUNG Sumber : Desain penulis Pada gambar 2.1 dapat dilihat bahwa desain logo dari Restoran Karumbung adalah karumbung itu sendiri. Seperti yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, karumbung merupakan tempat penyimpanan makanan masyarakat Sunda. maka restoran ini akan menyidiakan berbagai macam makanan dan minuman khas Sunda. ditambah logo padi yang sudah menguning melambangkan kemakmuran restoran. Penulis juga menggunakan warna coklat, yang mana warna ini memiliki makna hangat, aman, dan nyaman. Mulai dari kehangatan pelayanan yang diberikan staff restoran, keamanan yang pasti terjaga, dan rasa nyaman dengan suasana dan lokasi restoran. 20 B. Nama dan Jenis Produk Produk merupakan sebuah aspek yang diperlukan perusahaan dalam melakukan kegiatan transaksi antara penjual dan pembeli dapat berupa barang dan juga jasa. Menurut Tjiptono (2008:95), “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.” Berdasarkan teori yang telah dikutip, penulis menyimpulkan bahwa produk merupakan suatu barang yang dapat dikonsumsi dan juga dirasakan oleh pengunjung untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk yang ditawarkan beberupa tangible dan intangible. Produk intangible, yakni sebuah produk yang tidak berwujud namun dapat dirasakan manfaatnya. Disini penulis akan memberikan produk pelayanan yang sekaligus mengedukasi dan memberikan pengalaman baru kepada pelanggan tentang kebudayaan masyarakat Sunda. dengan menempatkan miniature ladang dan sawah, karumbung atau gudang penyimpanan masyarakat Sunda, teknologi lokal seperti ; hawu, seeng, lisung, sirib, yang dilakukan dengan mengajak tour restoran kepada pelanggan dan memberikan penjelasan mulai dari cara masyarakat Sunda ngaseuk atau bercocok tanam, pasca panen, hinggal ke mengolah makanan. Produk tangible pada restoran Karumbung yakni berupa makanan dan minuman khas Sunda, mulai dari appetizer, soup, maincourse, hingga dessert juga terdapat beraneka macam sambal terkenal khas masyarakat Sunda. Restoran Karumbung juga memiliki corner yang menjual jajanan pasar tradisional. Corner tersebut akan dipakai oleh warga sekitar yang akan menjual jajanan pasar khas 21 Sunda. Sistem penjual yang akan diberlakukan adalah bagi hasil antara penjual dengan Restoran Karumbung sebesar 50% dari keuntungan penjualan. Selain menjajakan minuman seperti juices, tea, dan coffee, bar jamu Restoran Karumbung juga menjajakan minuman tradisional khas Sunda. Berikut merupakan nama dan jenis – jenis produk yang akan ditawarkan kepada tamu : TABEL 2.1 JENIS PRODUK MAKANAN RESTORAN KARUMBUNG No. Nama Produk Jenis Produk 1 Pencok Kacang Appetizer 2 Karedok Appetizer 3 Ulekutek Leunca Appetizer 4 Tumisan Appetizer 5 Urab Sayuran Appetizer 6 Soto Bandung Soup 7 Angeun Lodeh Soup 8 Angeun Haseum Soup 9 Sop Ikan Gurame Soup 10 Sop Iga Soup 11 Sangu Liwet Main Course 12 Sangu Timbel Main Course 13 Sangu Bakar Main Course 14 Kerecek Peda Main Course 15 Beuleum Pindang Lauk Main Course 16 Ikan Gurame Cobek Oncom Main Course 17 Ayam Sambal Coet Main Course 18 Ayam Bakakak Main Course 19 Es Goyobod Dessert 20 Es Doger Tjampolay Dessert 21 Es Cendol Dessert 22 Colenak Dessert 23 Manisan Cengkaleng Dessert 24 Sambel Dadak Sauce 25 Sambel Goang Sauce 26 Sambel Terasi Sauce 27 Sambel Oncom Sauce Sumber : Olahan Penulis 22 TABEL 2.2 JENIS PRODUK MINUMAN DI BAR JAMU RESTORAN KARUMBUNG No. Nama Produk Jenis Produk 1 Cappuccino Coffee 2 Afogato Coffee 3 Mochaccino Coffee 4 Americano Coffee 5 English Breakfast Tea 6 Jasmine Tea Tea 7 Chamomile Tea 8 Green Tea Tea 9 Soursop Jc Juice 10 Mango Jc Juice 11 Strawberry Jc Juice 12 Orange Jc Juice 13 Guava Jc Juice 14 Avocado Jc Juice 15 Bandrek Traditional 16 Bajigur Traditional 17 Tjampolay Traditional 18 Es Lahang Traditional 19 Es Dawegan Traditional 20 Beas Cikur Traditional 21 Kunyit Asem Traditional 22 Temulawak Traditional Sumber : Olahan Penulis C. Penyajian dan Kemasan Produk Dalam penyajian produk, Restoran Karumbung akan melakukan penyajian seperti yang masyarakat Sunda biasa lakukan, sebagai contoh, penyajian menu nasi liwet dibawah ini disajikan menggunakan tempat meyaring nasi, atau yang orang Sunda kenal dengan nyiru dan dialas dengan daun pisang. Hal tersebut membuat sebuah nilai edukasi bagi pengunjung bagaimana layakna masyarakat sunda menyantap makanan tersebut. Selain itu disajikan juga 2 jenis appetizer 23 pada gambar dibawah yang diletakan dalam wooden mortal atau cobek yang terbuat dari kayu. GAMBAR 2.2 PENYAJIAN MAKANAN RESTORAN KARUMBUNG Sumber : Dokumen Pribadi Selain membeli produk untuk dine in, ada kalanya konsumen tidak menghabiskan makanan dikarenakan beberapa faktor konsumen itu sendiri misalnya seperti harus melanjutkan kegiatan perjalanan, terburu-buru dan sebagainya, maka restoran ini hadir menyediakan untuk kebutuhan tersebut dengan memberikan take away box. Contoh desain yang telah dirancang penulis untuk Restoran Karumbung : 24 GAMBAR 2.3 DESAIN KEMASAN TAKE AWAY PRODUK MAKANAN Sumber : Desain penulis Produk kemasan makanan seperti gambar diatas akan digunakan untuk Restoran Karumbung. Produk kemasan menggunakan bahan dasar kertas sebagai bentuk produk ramah lingkungan. Packaging tersebut juga dapat mengemas makanan berupa cairan, makanan berminyak hingga makanan panas. D. Alasan dan Keunggulan Produk Restoran ini terletak di Pasirjambu, Kabupaten Bandung, yang merupakan kawasan wisata. Sehingga restoran ini akan menratik minat khususnya wisatawan dengan memberikan wisata gastronomi dan kuliner masyarakat Sunda. wisata gastronomi memang sudah banyak, namun untuk kawasan Pasirjambu juga Ciwidey, masih belum ada tempat yang menawarkan wisata gastronomi. Keunggulan restoran ini terletak pada aspek pelayanan yaitu wisata gastronomi. Wisata gastronomi merupakan wisata yang berorientasi pada budaya dan sejarah makanan itu sendiri. Restoran ini akan membawa pengunjung tour du 25 restaurant merasakan bagaimana proses pengolahan makanan hingga sampai ke penyajian makanan. Dimana pengunjung bisa turun ke sawah, memasak makanan menggunakan hawu, memanen ikan dengan sirib, hingga ke penyajian makanan menggunakan boboko, piring rotan, dan daun pisang. Aspek tersebut yang menjadi keunggulan restoran ini, yakni dengan menggabungkan wisata gastronomi dengan wisata kuliner kuliner itu sendiri. Dilengkapi dengan makanan dan minuman yang dibuatkan oleh seorang chef dan bartender. E. Target Pasar Jenis Specialty Restaurant yang menjual makanan dan minuman tradisional dari masyarakat Sunda di Provinsi Jawa Barat, tentu penulis memiliki target pasarnya tersendiri. Hal tersebut akan memudahkan pelaku usaha untuk membuat sebuah teknik pemasaran agar terciptanya penjualan yang lebih baik lagi. Selain itu, dengan menentukan target pasar akan lebih mudah dalam membuat sebuah inovasi produk perusahaan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Menurut Tjiptono & Chandra (2012 : 162) pengertian target pasar yaitu, “Proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan.” Berdasarkan teori diatas, penulis menentukan masyarakat yang ditargetkan menjadi konsumen di Restoran Karumbung, sebagai berikut : Restoran Karumbung diperuntukan bagi konsumen pria dan wanita pada umur lebih dari 18 tahun baik pekerja maupun pelajar. Turis domestik dan 26 mancanegara yang berkunjung ke Ciwidey. Konsumen dengan pendapatan ≥ Rp. 2.000.000 Target pasar secara geografis yang direncanakan yakni konsumen yang berasal dari Kota dan Kabupaten Bandung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan kota – kota di sekitarnya. Konsumen yang ingin menyantap makanan sembari berlibur dan melakukan perjalanan wisata. Dari segi psychographic adalah mendapatkan kenyamanan dan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages18 Page
-
File Size-