PENELUSURAN SEJARAH PERADABAN JAKARTA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2018 Pemerintah DKI Jakarta Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta Kata Sambutan Menelusuri peradaban kota Jakarta merupakan hal yang penting sekaligus tidak mudah. Dikatakan penting karena penyelusuran peradaban Jakarta dipandang sebagai informasi kesejarahan yang dapat membangun karakter dan identitas kultural masyarakat Jakarta. Dikatakan tidak mudah karena diperlukan suatu penyusunan sejarah yang komprehensif dan memiliki kebaruan tentunya diperlukan pemikiran yang harus memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yang dapat dipertang- gungjawabkan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Parawisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta berinisiatif mengumpulkan para pakar dan peminat bidang kese- jarahan guna menyelusuri sejarah peradaban Jakarta, yang kemudian akan diterbitkan dalam sebuah buku. Pengumpulan pemikiran ini dilakukan dengan penye- lenggaraan 4 (kali) focus discussion group (FGD) dan 2 (dua) kali seminar. Seminar pertama adalah untuk menjaring materi penulisan, dan seminar kedua untuk mengkritisi hasil penulisan inal. Semua acara tersebut dalam rangka public hearing serta menyerap pendapat dan saran banyak pihak untuk memperkaya materi buku. Memperhatikan buku ini, saya menilai buku ini telah Kata Sambutan iii Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta cukup komprehensif dalam menyelusuri sejarah peradaban Kata Pengantar Jakarta dari aspek kependudukan, pemerintahan, bahasa dan sastra, seni pertunjukkan serta arkeologi. Nilai-nilai peradaban budaya Jakarta, khususnya masyarakat lokal Betawi, dapat tergambarkan di sini. Diharapkan untuk selanjutnya buku ini dapat dijadikan pula muatan lokal (mulok) di sekolah sebagai bahan untuk melestarikan budaya Betawi. Peradaban kota Jakarta bila dirujuk dari hasil Demikianlah, puji dan syukur patut kita panjatkan ke hadirat ekskavasi (penggalian arkeologi) ahli kepurbakalaan Tuhan yang Maha Kuasa atas terbitnya buku ini. sudah terwujud paling sedi- kit lima ribu tahun Penghargaan yang besar saya sampaikan kepada para penulis sebelum masehi, dibuktikan dengan temuan arkeologi dan pihak-pihak lainnya dalam proses penyusunan dan berupa artefak yang tersimpan di Museum Nasional penerbitannya. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat dan dan Museum Sejarah Jakarta. Namun siapa dan apakah pemangku kepentingan bidang kesejarahan. yang dimaksud dengan peradaban Jakarta? Hal ini harus dikaitkan de ngan manusia yang mendiami kawasan yang disebut Betawi yang kemudian dinama- Jakarta, Desember 2018 kan Jakarta, dengan berbagai macam karya budayanya. Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Pengaruh Kebudayaan Melayu cukup kuat pada Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta masyarakat penduduk pesisir dan tengah, pengaruh kebudayaan Sunda cukup kental pada kebudayaan masyarakat pinggiran, namun perbedaan tersebut Asiantoro diikat dalam bahasa yang sama yaitu bahasa Melayu. Tidak ada sumber tertulis yang cukup memadai yang menggambarkan sosok dan peradaban masyarakat NIP 196209011996031002 Jakarta (Betawi) secara utuh untuk mengetahui masyarakat Betawi dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan ilosoinya. Kita hanya mendapat gambaran dari pengamatan sesaat di mana lambat laun akan hilang bila tidak ditelusuri, digali dan didokumentasikan secara baik. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta berupaya iv Kata Sambutan Kata Pengantar v Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta DAFTAR ISI mencari pemecahan masalah agar dapat menggali sejarah peradaban masyarakat Jakarta dengan menyelenggarakan kegiatan “Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta”. KATA SAMBUTAN ..................................................................... iii Untuk itu, kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk penulisan buku mengenai hal tersebut. Semoga buku ini bermanfaat bagi KATA PENGANTAR ................................................................... v pengembangan sejarah peradaban Jakarta. DAFTAR ISI .................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN (Kilas Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta) Jakarta, Desember 2018 Prof. Dr. Susanto Zuhdi ............................................................................. 1 BAB II PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DI JAKARTA Prof. Dr. Yasmine Zaki Shahab ............................................................... 23 BAB III PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DI JAKARTA Prof. Dr. Susanto Zuhri dan Andi Sopandi, MSi ............................. 83 BAB IV SEJARAH PERADABAN JAKARTA SEBELUM JAYAKARTA (± 3.000 Sebelum Masehi sampai 1527 Masehi) Dr. Hasan Djafar ........................................................................................... 129 BAB V JEJAK PERADABAN BAHASA DAN SASTRA MELAYU DIALEK BETAWI DI JAKARTA Siti Gomo Attas ............................................................................................. 225 vi Kata Pengantar Daftar Isi vii Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta BAB VI BAB I MENELISIK SEJARAH PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN BETAWI PENDAHULUAN Yahya Andi Saputra ..................................................................................... 283 (Kilas Penelusuran Sejarah BAB VII Peradaban Jakarta) DINAMIKA SOSIAL EKONOMI Mohammad Iskandar ................................................................................. 309 Prof. Dr. Susanto Zuhdi PENUTUP ..................................................................................... 355 BIOGRAFI TIM PENULIS ............................................................ 359 Sejarah manusia adalah sejarah peradaban itu sendiri. Demikianlah bahwa indikator kunci untuk melihat perkembangan manusia adalah melalui peradabannya yang di dalam sejarah telah banyak dieksplorasikan oleh para sejarawan, sosiolog, dan antropolog seperti antara lain Max Weber, Emile Durkheim, Oswald Spengler, A.L. Kroeber, Fernand Braudel, dan Emmanuel Wallerstein. Meskipun mereka berbeda perspektif, metodologi, fokus dan konsep yang digunakan tetapi pada prinsipnya membicarakan hal yang sama yakni hakikat, identitas, 1 dan dinamika dari masing-masing peradaban. Dalam konteks itu peradaban pertama-tama perlu diletakkan di dalam pengertian singular (tunggal) dan plural (majemuk). Peradaban dikembangkan di Prancis pada abad ke-18 sebagai konsep yang dihadapkan 1. Samuel P. Huntington, 2002. Benturan Antarperadaban dan Masa Depan Politik Dunia. (terjemahan). Yogyakarta: Penerbit Qalam, hlm 37-38. viii Daftar Isi Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta Penelusuran Sejarah Peradaban Jakarta dengan “barbarisme”. Masyarakat yang telah berperadaban kerajaan atau kesultanan masa itu. Kutipan di bawah ini dibedakan dari masyarakat ‘primitif’, adalah mereka yang telah memperjelaskan apa yang dimaksud Khaldun: berkehidupan secara menetap dan pembelajar sering disebut “Karena itu Anda lihat kota-kota yang berada di bersifat . Dengan demikian, terdapat karakter perkotaan urban wilayah terpencil, meskipun pembangunannya jika membicarakan peradaban. Konsep peradaban menjadi memadai, namun akan tetap menonjol hal-hal “tolok ukur” sebagai penilaian terhadap pelbagai dinamika badawah dan jauh dari peradaban dalam semua aspek-aspeknya. Berbeda dengan kota-kota kehidupan dalam abad ke-19 Eropa yang banyak melakukan menengah di wilayah yang merupakan pusat kegiatan intelektual, diplomasi, dan politik dalam mengelaborasi dan dan tempat menetap kerajaan. Hal itu tidak kriteria yang diterapkan pada masyarakat non-Eropa mereka lain karena mereka berdampingan dengan anggap “telah berperadaban”. Pada saat yang sama orang mulai sultan dan mendapat limpahan kekayaannya, sebagai air yang selalu mengalir kepada tempat membicarakan konteks plural, sebagai penolakan terhadap suatu yang dekat dirinya, lalu yang dekat dari bumi, peradaban yang dirumuskan sebagai sebuah pandangan hidup, lalu berakhir ke tempat-tempat kering karena 3 atau suatu yang lebih dari itu”, sehingga hanya ada satu tolok jauhnya”. ukur tunggal, atau dengan kata-kata Braudel “sebuah Berbicara mengenai peradaban sebagaimana dikemukakan Ibnu keistimewaan dari sekelompok orang atau ‘elite’ tertentu.2 Khaldun adalah puncak-puncak pencapaian manusia dalam membangun untuk mewujudkan kemakmuran, dalam arti Pakar sosiologi sekaligus sejarawan Arab terkemuka sebagai puncak dari badawah, yang dijalankan melalui abad ke-14, Ibn Khaldun, sesungguhnya telah meletakkan dasar kekuasaan dan kerajaan (baca: negara), suatu bentuk yang pengertian mengenai peradaban dan penerapannya. Karakter merupakan puncak dari ashabiyah. Konsep ini merupakan salah urban dikaitkan dengan konsep peradaban, telah lama satu sumbangan terminologi Khaldun untuk menjelaskan dikemukakan Khaldun, bahwa di kota-kota (ibukota) itulah pembentukan suatu kerajaan atau negara karena adanya peradaban berkembang karena terdapat kondisi yang melebihi ashabiyah, yakni karakter solidaritas yang justru berasal dari dari yang pokok (dhururi) dari pembangunan. Kota merupakan praktik kehidupan di desa (rural). Dalam kehidupan suku-suku tempat kediaman berbagai golongan yang dengan di Jazirah Arab itulah teori kenegaraan Khaldun dirumuskan. keterampilannya menjadi pelaku-pelkau yang mahir (Khaldun Menurut Ibnu Khaldun suatu suku (bangsa) dapat membentuk menyebut sebagai para pengrajin). Justru di ibukota karena dan memelihara suatu negara apabila suku itu memiliki melimpahnya pembangunan dan menghasilkan kemakmuran. sejumlah karakteristik sosial-politik tertentu, yang disebut Dalam contoh yang diberikan Khaldun tentu konteksnya masa
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages186 Page
-
File Size-